2GenetikaRepro

54
GENETIKA REPRODUKSI Joserizal Serudji, Djusar Sulin Pada fertilisasi terjadi penyatuan antara dua gamet yaitu ovum dan spermatozoa . Kedua gamet ini mengandung semua faktor sehingga individu yang baru terbentuk mewarisi faktor tersebut dari kedua orang tuanya. Dengan demikian konstitusi anak (keturunan) ditentukan oleh konstitusi herediter (yang diwariskan), dari orang tuanya, dalam perkembangannya diperngaruhi oleh sifat- sifat alam dan lingkungan . Pembawa unsur-unsur pewarisan ini, yaitu gen, adalah kromosom yang berada dalam inti sel . Perbedaan gen menyebabkan terdapatnya perbedaan antar individu . Bila terjadi kelainan pada pembawa sifat maka kelainan ini punya potensi untuk diwariskan kepada anak-anaknya, yang bermanifestasi sebagai penyakit bawaan (keturunan). Oleh sebab itu terhadap pasien dalam usia reproduksi, harus diselidiki adanya riwayat kelainan bawaan, retardasi mental, Down syndrome dan lain-lain. Analisa terhadap keturunan akan membuka peluang untuk mengidentifikasi potensi transmisi genetik yang mungkin secara anamnesa tidak terungkapkan. Jika keturunan (anak) tidak dipunyai, maka informasi yang sangat relevan akan hilang. SITOGENETIKA Manusia terdiri dari 23 pasang kromosom pada setiap selnya. Kromosom terdiri dari lengan pendek (disimbulkan dengan p) dan lengan panjang (disimbulkan dengan q) yang keduanya dihubungkan oleh centromere . Kromosom ini diberi nomor 1 s/d 22 dengan ukuran yang semakin kecil sementara kromosom seks ditempatkan pada urutan setelah kromosom autosom . Untaian kromosom digambarkan sebagai bentuk kerakteristik yang disebut dengan karyotipe. Karyotipe dapat dilihat dari sel darah putih dengan proses tertentu di laboratorium Karyotipe yang normal ditulis dengan standar penamaan sebagai 46.XY (laki-laki)

description

obgyn

Transcript of 2GenetikaRepro

GENETIKA REPRODUKSIJoserizal Serudji, Djusar SulinPada fertilisasi terjadi penyatuan antara dua gamet yaitu ovum dan spermatozoa. Kedua gamet ini mengandung semua faktor sehingga individu yang baru terbentukmewarisi faktor tersebut dari kedua orang tuanya. Dengan demikian konstitusi anak(keturunan) ditentukan oleh konstitusi herediter (yang diwariskan), dari orang tuanya,dalam perkembangannya diperngaruhi olehsifatsifat alam dan lingkungan . Pembawa unsurunsur pewarisan ini, yaitu gen, adalah kromosom yang beradadalam inti sel . Perbedaan genmenyebabkan terdapatnya perbedaanantar individu .!ilaterjadi kelainanpadapembawasifat makakelainanini punyapotensi untukdiwariskankepada anakanaknya, yang bermanifestasi sebagai penyakit bawaan(keturunan)."leh sebab itu terhadap pasien dalam usia reproduksi, harus diselidikiadanyariwayat kelainanbawaan, retardasi mental, Downsyndromedanlainlain.#nalisa terhadap keturunan akan membuka peluang untuk mengidentifikasi potensitransmisi genetik yang mungkin se$ara anamnesa tidak terungkapkan. %ika keturunan(anak) tidak dipunyai, maka informasi yang sangat relevan akan hilang.SITOGENETIKA &anusiaterdiri dari'(pasangkromosompadasetiapselnya. Kromosomterdiri dari lengan pendek (disimbulkandengan p) dan lengan panjang(disimbulkandengan )) yang keduanya dihubungkan oleh $entromere . Kromosomini diberi nomor *s+d''denganukuranyangsemakinke$ilsementarakromosomseks ditempatkanpadaurutansetelahkromosomautosom.,ntaian kromosom digambarkan sebagai bentuk kerakteristik yang disebut dengankaryotipe. Karyotipe dapat dilihat dari sel darah putih dengan proses tertentu dilaboratorium Karyotipe yang normal ditulis dengan standar penamaan sebagai -../0(lakilaki)dan -..// (wanita). 1uploid yaitu bilaterdapatkromosomhaploid ('()atau kelipatannya didalam germ $ell. Kromosom diploid didapatkan pada individunormal. 2alaupuntriploidi (( n) dan tetraploidi (- n) digolongkan ke dalam haploid,tapi dapat menghasilkan abnormalitas fenotip yang biasanya mengakibatkan abortusspontan dan jarang sekali bisa lahir hidup. Penggunaan utama sitogenetik se$ara klinisadalah untuk mendiagnosa adanya aneuploidi (kelainan jumlah kromosomyangbukan kelipatan jumlah haploid) dan abnormalitas struktur, seperti deletion (hilangnyasalah satu bagian kromosom) translo$ation.dan inversion. #neuploidi yang palingseringadalah trisomi dan monosomi.Kelainan kromosom harus lebih di waspadai pada keadaan tertentu seperti usia ibuyanglebihtua. Padakeadaanini seringditemui 3risomi '*(Down4yndrome),3risomi *5, 3risomi *(6 dan juga 3risomi kromosomseks seperti Klinefeltersyndrome (-7 //0) dan -7 ///). Kelainan pada kromosom autosom lebih seringmenimbulkankelinan fenotip yang berat danretardasi mental dibandingkan dengankelainan pada kromosom seks.4itogenetik sangat membantu dalam memahami kematian janin (reprodu$tivefetal losse). 8ebih dari separuh abortus yang terjadi pada trimester pertamamengalami kelainan kromosom dan walaupun resikonya berkurang denganbertambahnya usia kehamilan namun resiko terulang padatrimester berikutnya masih$ukup berarti.9esiko terulang pada kehamilan berikutnya juga lebih tinggi. Kelainanyangseringadalahtranslo$ationyangterdiri dari 'tipe yaitu9oberstoniandanresipro$al. 3ranslokasi bisa berimbang yang menunjukkan seperti fenotip normal dantidak ada atau hanya sedikit material kromosomyang hilang. 3ranslokasi tidakberimbang menimbulkan efek fenotip termasuk retardasi mental dan beberapakelainan somati$. Pada 9oberstonian translokation terjadi kerusakan lengan pendekduakromosoma$ro$entri$danlenganpanjangsatukromosombergabungdenganlengan panjang kromosom yang lain. 4edangkanresipro$al translo$ation timbul biladua kromosom rusak dan terjadi pertukaran material kromosom. #nalisa sitogenetik harus diutamakan pada individu dengan beberapa kelainangenetik danretardasi mental. Dalambidang"bstetri :;inekologi di.antaranyaadalahhipogonadism. !iladidapatkanpubertasyangterlambat disertai peninggiankadar gonadotropin harus diperiksakaryotipe untuk menyingkirkanadanya kelainankromosom. 2anita dengan amenore primer dan adanya peninggian kadargonadotropin bisa saja mempunyai koryotipe -. /0 . Demikian juga bila didapatkanamenore primeratau sekunder disertai kelainanjantung dan ginjal dengan koryotipe-).DenaturationadalahpemisahanD=#menjadi duauntaiantunggal. !ilauntaiantunggal bergabung sesamanya disebut dengan hibridization atau annealing. Teknik DNABeberapa teknik DNA telah digunakan dalam diagnostik klinik. Southern Blot Analisis,ntuk mempelajari struktur gen dengan deletion yang luas ataurearagement. Dengan teknik ini dapat diperiksa antara lain gen '*hydro?ilase pada$ongenital adrenal hyperplasia, genreseptorandrogenpadaandrogeninsensitivity,gen globin padathalasemia , gen dystrophin pada Duhene mus$ular destrophydan gen$ysti$ fibrosis tranmembrane $ondu$tan$e regulator protein pada $ysti$fibrosis.Polymerase Chain Reaction (PCR@asilnya diperoleh dalam waktu yang lebih $epat. Dapat mendeteksi kelainan yanglebihke$il (point mutation). Penyakit yangdapat didiagnosisantaralainA $ysti$fibrosis, fragile /syndrome, a$hondroplasia, Du$hene mus$ular dystrophy dan@utington desease.Dot !lots an" Allele#S$eci%ic Oli&on'cleoti"e (y)ri"i*ation (ASO4ering didapat penyakitpenyakit mempunyaivariasi mutasi yang berbeda diantarakeluargayangberbedasehinggadiagnosis kliniklebihsulit. Deteksi se$araP>9terhadapsetiapmutasi akanmemerlukanwaktuyanglama, ,ntukitudigunakanpemeriksaan dengan $ara Dot !lots and #4". @arus diketahui bahwa $ara ini hanyauntukmengetahui adatidaknyasuatumutasi spesifik.>araini terutamadilakukanpada si$kle $ell anemia.Tipe Mutasi Pada Penakit !enetik Manusia3ipe mutasi pada penyakit genetik tergantung kepada penyakit tersebut dan adanyafaktoretnik. 4e$araumumdeletionterjadi pada*BCkasus. &utasi yanglebihsering terjadi adalah point mutation.4edangkan tipe lain adalah triple repeate?pantion yang disebut juga anti$ipation .+lo'rescent Insit' (y)ri"i*ation (+IS( DE4@ adalah teknik yang dapat digunakan dalam hubungan dengan analisa karyotipe,tapi tidak bisa menggantikan teknik analisa karyotipe. 4ama seperti pada teknik D=#,$uma disini sample dinilai dibawah mikroskop fluore$ent.DE4@ dapatmendiagnosatrisomi, translo$ationdangenedeletionyangterlaluke$il untukdiperiksadengansitogenetik. Dengan perkembangan teknik mejadi multiple DE4@ kemampuandiagnostik semakin tinggi. Teknik "#aluasi $NA9=# dibentuk dari D=# oleh enzim 9=# polymerase. 4trukturnya hampirbersamaandenganD=#. 9=# sukardianalisakarenaenzimyangmenghan$urkan9=# (9=# ase) ada dimanamana. 3idak seperti D=#, 9=# hanya ada pada organtertentu., seperti gonadotropinreleasinghormone (;n9@) padahypotalamus danplasenta, D4@padahypofise. #nalisadapat dilakukandenganDot !lot. %ikagensangat sedikit dapat diperiksa dengan teknik 9everse trans$riptase (93)P>9. Dengan$ara ini 9=# di$opy menjadi >omplementary D=# oleh enzim reverse tran$riptase.P%&A P"'A$(SAN P"N)A*(T !"N"T(* Penakit genetik klasikPolapewarisangenetikklasikmeliputi penyakit autosomal dan/linked. 4e$arapraktikpenurunanpenyakit 0linkedtidakpentingke$uali genpenentuseks dankemungkinan beberapa gen spermatogenesis. !ila dibutuhkan ' kopi mutan gen (satudari ibu dan satu dari bapak) untuk mendapatkan fenotip, maka gangguan ini disebutresesif . %ikahanyadibutuhkansatukopi genmutan. disebut dominant. Padapenyakit tertentu didapatkan ' mutasi pada lokus yang berbeda, disebut $ompoundheterozigot. A'tosomal Resesi%,Endividuyangdi kenai kelainanautosomal resesifadalahhomozigot (terdapat dua gen yang sifatnya sama) sedangkan orang tuanya heterozigot(terdapat duagenyangsifatnyaberbeda). Karakteristikpenyakit autosomalresetifadalah A a). 3ransmisi horizontal(saudara,kakakadik), b). distribusi yang samauntuklakilaki danperempuan, $). resikopewarisan'airan ketuban dengan polarisasi fluoresensi Hiskositas $airanketuban tinggi dan konstan sampai kehamilan (B L (' minggu, kemudian turun se$arateratur sampai kehamilan aterm. 3est ini $ukup akurat dalam menilai maturitas tapiover estimate dalam menilai immaturitas. Dengan teknik polarisasi fluoresensi jugadilakukan penilaian ratio surfa$tant terhadap albumin. 3est ini mudah dilakukan danhasilnya dapat diba$a dengan segera, tapi memerlukan instrumen khusus. @asil yangmatur berkorelasi dengan baik dengan maturitas klinis, tapi hasil yang Fimmature Ftidak bisa memeramalkan dengan baik terhadap kejadian 9D4.,ntuk menilai kematurannya paru se$ara lebih akurat, maka penelitiandiarahkan kepada pemeriksaan protein surfa$tant dalam air ketuban. Pada kehamilan*' L (' minggu tidak ditemukan protein dalam$airan ketuban. 3iter proteinmeningkat dari kehamilan (' minggu sampai dengan (7 minggu, kemudian menetap.Penelitian yang lebih khusus terhadap kadar surfa$tant protein # denganmempergunakan mono$lonal antibody spesifik menunjukkan bahwa kadar protein M( lg+ml sangat akurat untuk maturitas paru, dengan falsepositive yang tinggi untukimmaturitas. !ila test ini digabungkan dengan 8+4 ratio dan kadar P;, maka prediksiimmaturitasnya meningkat se$ara dramatis.*%$T(*%ST"$%(D DAN MAT0$(TAS PA$0Penelitiantentangpengaruhglukokotikoidterhadappematanganparutelahbanyak dilakukan, baik invivo mapun vitro streroid ini memper$epat maturitas parubaik dari segi anatomik, biokemik maupun fisiologik L glukokortikoid bekerja padaparumalalui mekanisme reseptor steroidklasik. 4teroidmasukkedalamsel danberikan dengan spesifik $ytoplasmi$ re$eptor. Kompeks steroidreseptor ini kemudianditranslokasi ke neuklues, dimana dia berinteraksi dengan bagian tertentu dari D=#,menghasilkantranskripsi 9=#, 9=# ini kemudiandi translasi dalamsitoplasmamenjadi protein glukokortikoid meningkatkan surfa$tan protein #,!,> beserta 9=#nyasebagaimanajugafattya$idsynthase, stru$tural protein$ollagendanelastin.4teroid berperan dalammengatur sintesa surfa$tan, tapi tidak berperan dalammemulainya.Penelitian terhadap binatang menunjukkan bahwa steroid memper$epatmaturasi paru dan memperbaiki viabilitas bayi prematur. !erdasarkan ini trial klinisdilakukan dengan pemberian steroid pada antenatal. @ampir semua penelitianmenunjukkanpenurunaninsiden9D4tapi denganhasil yangterbatas. Penelitianpenelitianterakhir memperlihatkan kemungkinan steroid dapat meningkatkan fungsiparu post natal dan peningkatan proses kognitif. 4e$ara umum steroid antenatal sangatefektif bila diberikan sebelumusia kehamilan (' minggu. @asil yang optimaldidapatkan bila bayi dilahirkan paling sedikit ' L ( hari. dan paling lambat dalam 7 L*B setelah mulainya pemberian obat. 3ampaknya pemberian pada bayi lakilakikurang berhasil dibandingkan dengan bayi perempuan. Pemberian steroid tidakmenunjukan hubunganyangbermakna dengan peningkatan resikoinfeksineonatal,khorioamnionitis, penurunan berat lahir, neonatal adrenal suppression, neonatal sepsismaupun neonatal death,tapi terdapat sedikit peningkatan infeksi maternal.&eskipun dengan pemberian steroid se$ara optimal, kejadian 9D4 tidak bisadi$egah sama sekali, dimana masih didapatkan *B C bayi menderita 9D4 bila usiakehamilan diatas (B minggu dan (< C bila dibawah (B minggu. Kombinasi denganhormon tyroid membantu dalam mengurangi kejadian 9D4 dan menurunkan insidenpenyakit paru kronis. !agaimana mekanismenya masih dalam taraf penelitian.Penelitian terhadap perkembangan paru masih tetap berlangsung. Peranan gendalamproduksi surfa$tant, manipulasi hormonal terhadap surfa$tant dan elemenstruktur paru masih dalam penelitian dan kemungkinan memberikan efek terapi yanglebih baik dimasa datang.-ISIO.OGI KARDIO/ASKU.ER JANINGulari H. !i"#$osastro4irkulasi janinberbedadenganorangdewasa, karenaadanyaplasentayangmenjadi sumber nutrisi dan oksigen yang disalurkan melalui tali pusat. Hena umbilikalyang tunggal masuk ke abdomen kearah hati, ber$abang ke v. portadan $abang besarlangsungkevenakavainferior. Darahyangmasukkejantungmerupakandaraharteri yang masuk melalui duktus venosus namun ber$ampur dengan darah dari venakava. Dengan demikian kadar oksigen pada vena kava inferior akan lebih rendah darikadardi tali pusat tetapi masih lebih tinggi dari kadar di vena kava superior.4ebagianbesardarahyangdari venakavainferiormasukkejantungakanmenujuforamenovaleyangterbukakeatriumkiri, hal ini dimungkinkankarenaadanya $rista dividens. @ampir tidak ada darah dari vena kava superior yang melaluiforamen ovale, melainkan akan menuju ventrikel kanan. Dengan demikian darah yangmasuk ke atrium kiri merupakan darah ParteriO yang akan langsung ke ventrikel kiridan kemudian ke sirkulasi besar, terutama memperdarahi organ penting yaitu jantungdan otak. 4ementara itu darah vena yang datang dari vena kava superior masuk kejantung kanan, dipompa ke sirkulasi pulmoner, sebagianakan di pirau (shunt) melaluiduktus arteriosus ke aorta desenden.Penelitian pada domba danmanusia menunjukkan bahwa model tersebuthampir sama. Pengukuran $urah jantung pada janin domba bervariasi, berkisar pada A''urahjantungyangjauhlebihtinggi dari orangdewasa, dipengaruhi oleh denyut jantung yang tinggi sementara tahanan periferrendah. 4ebelumkelahiranresistensi vaskuler pulmoner yangtinggi menyebabkantekanan arteri yang tinggi sementara arus darah sangat sedikit. Dipihak lain resistensipada duktus arteriosus dan sirkulasi umbilikoplasenta adalah rendah, hal inimengakibatkan keseluruhan sirkulasi janin. Dengan demikian dibuktikan pada dombaseparuhdari $urahkeduaventrikel akanmenujuplasenta. Distribusi$urahjantungtersebut ialah A -BC ke plasenta, (3@)(.!onadotropin;onadotropin (D4@ dan 8@) telah ditemukan pada hipofisis sejak kehamilanminggu ke sembilan. 3erdapat perbedaan profil gonadotropin antara janin perempuandan laki laki. Pada janin perempuan gonadotropin hipofisis meningkat sampaipertengahankehamilan, kemudianterjadi penurunansetelahitu. 4edangkanpadajanin laki laki, gonadotropin hipofisis meningkat sepanjang kehamilan(. @ormon testosteron diproduksi oleh sel 8eydig yang dimulai pada trimesterpertama kehamilan, danmen$apai maksimal pada minggu ke *7'*kehamilan(.4elain itu testis juga menghasilkan hormon estradiol dalam jumlah sangat minimal(.Dungsi sel 8eydig testis diatur oleh 8@ janin*, walaupun demikian produksitestosteron janin meningkat maksimal seiring dengan produksi h>; maksimalolehplasenta-. Pada ovariumjanin perempuan, bakal sel primordial berdiferensiasimenjadi ova sepanjang trimester pertama dan kedua kehamilan. %aninbulan ke empatkehamilan telah menghasilkan folikel, bahkan pada bulan ke enam kehamilan banyakfolikel preantral telah berkembang