2.etika administrasi

24
ETIKA ADMINISTRASI SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP http://sulasmiyati.lecture.ub.ac.id/

Transcript of 2.etika administrasi

Page 1: 2.etika administrasi

ETIKA ADMINISTRASISRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP

http://sulasmiyati.lecture.ub.ac.id/

Page 2: 2.etika administrasi

PENDAHULUANIstilah “Etika”, berasal dari kata Yunani ethos

yang berarti sifat, adat, kebiasaan atau watak dan kata jadian “ta ethika” yang dipakai filsuf Plato dan Aristoteles (384 - 322 SM) untuk menerangkan studi mereka tentang nilai-nilai dan cita-cita Yunani.

Page 3: 2.etika administrasi

Etika dan AdministrasiEtika adalah dunianya filsafat, nilai, dan moral. Administrasi

(bisnis) adalah dunia keputusan dan tindakan. Etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik

dan buruk. Administrasi (bisnis) adalah konkrit dan harus mewujudkan

apa yang diinginkan (get the job done). Pembicaraan tentang etika dalam administrasi adalah

bagaimana mengaitkan keduanya. Bagaimana gagasan-gagasan administrasi —seperti ketertiban,

efisiensi, kemanfaatan, produktivitas— dapat menjelaskan etika dalam prakteknya,

Bagaimana gagasan-gagasan dasar etika –mewujudkan yang baik dan menghindari yang buruk itu—dapat menjelaskan hakikat administrasi.

Page 4: 2.etika administrasi

Pengertian AdministrasiHodgkinson (1978: 5). Mendefinisikan

”Administrasi adalah aspek-aspek yang lebih banyak berurusan dengan formulasi tujuan, masalah-masalah yang menyangkut nilai, dan komponen manusia dalam organisasi.

Page 5: 2.etika administrasi

Administrasi hasil pemikiran penalaran manusia yang

disusun berdasarkan dengan rasionalitas dan sistematika yang mengungkapkan kejelasan tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan suatu keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan objek material, yaitu manusia yang melakukan aktivitas administrasi dalam bentuk kerjasama menuju terwujudnya tujuan tertentu.

Page 6: 2.etika administrasi

PENGERTIAN ADM. SEBAGAI PHILOSHOPY IN ACTIONAdministrasi adalah filsafat dalam tindakan.filsafat dan administrasi, keduanya saling

berhubungan dan memiliki relevansi satu sama lain.Filosofi adalah proses berpikir benar dan proses

penilaian rasionalitas atau logika dan nilai-nilai. Aktivitas ini yang menjadikan administrasi menjadi filasat.

Administrasi dapat dipahami sebagai “rasionalitas yang diterapkan dalam hubungan sosial” dan secara berkelanjutan sebagai sebuah “system artificial ‘ (Thompson, 1975, 76)

Page 7: 2.etika administrasi

Etika sebagai ilmu Menurut Johnson (1989) dalam Ernawan

(2007,2-3) Etika adalah merupakan suatu cabang ilmu filsafat, tujuannya adalah mempelajari perilaku, baik moral maupun immoral, dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi yang memadai yang tentunya dapat diterima oleh suatu golongan tertentu atau individu.

Page 8: 2.etika administrasi

Istilah - istilahMoral, dari bahasa Latin mos (jamak:

mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan.Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti

penyiku atau pengukur, dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah.

Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil (terminal)

Page 9: 2.etika administrasi

DEFINISIMenurut Bertens (2001: 6) berdasarkan penjelasan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (l988) dikemukakan tiga arti dari kata etika sebagai berikut. Etika dipakai dalam arti : nilai-nlai dan norma-norma moral

yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Etika sebagai kumpulan asas atau nilai moral , yaitu sebagai kode etik.

Etika digunakan untuk menunjuk bidang ilmu, yaitu pengkajian secara reflektif tentang nilai –nilai moral dalam masyarakat dengan penelitian sistematis dan metodis. Dalam arti ini, maka etika adalah sebagai cabang filsafat yang menjadikan moralitas sebagai kajiannya atau disebut filsafat moral.

Page 10: 2.etika administrasi

Etika dan moralEtika lebih condong kearah ilmu tentang baik

dan buruk. Selain itu etika lebih sering dikenal sebagai kode etik.

Moral berasal dari bahasa latin “mores” yang berarti adat kebiasaan.

Dalam bahasa Indonesia kata moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku dalam hidup

Page 11: 2.etika administrasi

PENGERTIAN ETIKETDalam Kamus Umum Bahasa Indonesia “etiket”, yaitu : Etiket (Perancis) : adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

Page 12: 2.etika administrasi

BEDA ETIKA & ETIKETK. Bertens memberikan 4 (empat) macam perbedaan

etiket dengan etika, yaitu :1. Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu

perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket.

Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri.

Page 13: 2.etika administrasi

2. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian.

Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa.

Page 14: 2.etika administrasi

3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan.

Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.

Page 15: 2.etika administrasi

4. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang tampil sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar sangat sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan.

Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik.

Page 16: 2.etika administrasi

Konteks Etika

16

Etika

Filsafat

Hukum Politik

Agama

Tradisi

Administrasi

SosialEkonomi

Sumber Etika

Penerapan EtikaProfes

iSeni

Page 17: 2.etika administrasi

Hukum dan EtikaKeduanya mengatur perilaku individuTerdapat perbedaan: ilegalitas tidak selalu

berarti tidak etisHukum bersifat eksternal dan dapat ditegakkan

tanpa melibatkan perasaan, atau kepercayaan orang (sasaran hukum), sementara etika bersifat internal, subyektif, digerakkan oleh keyakinan dan kesadaran individu.

17

Page 18: 2.etika administrasi

Hukum dalam konteks administrasi adalah soal pemberian otoritas atau instrumen kekuasaan

Basis dari hukum adalah etika, dan ketika hukum diterapkan harus dikembalikan pada prinsip-prinsip etika

Banyak kasus, secara hukum dibenarkan tapi secara etika dipermasalahkan [trend anak politisi yang jadi calon anggota legislatif]

18

Page 19: 2.etika administrasi

Empat Hirarki Etika

19

Moralitas pribadi

Etika profesi

Etika organisasi

Etika Sosial

Mikro

Makro

Page 20: 2.etika administrasi

Moralitas Pribadi Konsep baik-buruk, benar-salah yang

telah terinternalisasi dalam diri individu Produk dari sosialisasi nilai masa lalu Moralitas pribadi adalah superego atau

hati nurani yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku individu

Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas kepribadian individu

Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam kehidupan sosial dan organisasi

20

Page 21: 2.etika administrasi

Etika profesi Nilai benar-salah dan baik-buruk yang

terkait dengan pekerjaan profesional Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-

prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi)

Dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang berlaku secara universal

Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi (pencabutan lisensi)

21

Page 22: 2.etika administrasi

Etika Organisasi Konsep baik-buruk dan benar-salah yang

terkait dengan kehidupan organisasi Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip

pengelolaan organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas, demokrasi)

Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang berlaku secara universal

Dalam praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat

Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi

22

Page 23: 2.etika administrasi

Etika Sosial Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait

dengan hubungan-hubungan sosial Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika

sosial Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi

hidup dalam memori publik, dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat

Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak boleh mengganggu dan merepotkan orang lain]

Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-sanksi sosial [diberitakan sebagai tersangka]

23

Page 24: 2.etika administrasi

24

THE END