2.Apa Yang Kita Sombongkan
Transcript of 2.Apa Yang Kita Sombongkan
-
7/24/2019 2.Apa Yang Kita Sombongkan
1/2
Apa Yang Kita Sombongkan?
Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang
sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras.
Keringatnya bercucuran deras. enyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya! "Apa yang sedang
Anda lakukan?#
Sang Guru menja$ab! "%adi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya
memberikan banyak nasihat yang berman&aat bagi mereka.
ereka pun tampak puas sekali. 'amun! setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi
orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu! saya melakukan ini untuk
membunuh perasaan sombong saya.#
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua! yang benih-benihnya terlalu kerap
muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terba$ah! sombong disebabkan oleh &aktor materi. Kita merasa
lebih kaya! lebih rupa$an! dan lebih terhormat daripada orang lain.
Di tingkat kedua! sombong disebabkan oleh &aktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar! lebih
kompeten! dan lebih ber$a$asan dibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga! sombong disebabkan oleh &aktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebihbermoral! lebih pemurah! dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.
Yang menarik! semakin tinggi tingkat kesombongan! semakin sulit pula kita mendeteksinya.
Sombong karena materi sangat mudah terlihat! namun sombong karena pengetahuan! apalagi
sombong karena kebaikan! sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di
dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. (ada tataran yang lumrah! ego
menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri )sel&-esteem* dan kepercayaan diri )sel&-con&idence* .
Akan tetapi! begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan )pride*! Anda sudah berada sangat
dekat dengan kesombongan. +atas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.
Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub! yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub.
(ada saat terlahir ke dunia! kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi!
seiring dengan $aktu! kita mulai memupuk berbagai keinginan! lebih dari sekadar yang kita
butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bah$a kita memerlukan lebih banyak
lagi.
(erjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. ,lusi ego inilah yang
memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan )ekstrem suka* dan kebencian )ekstrem tidak
suka*. ,nilah akar dari segala permasalahan.
(erjuangan mela$an kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. ntuk bisa
mela$an kesombongan dengan segala bentuknya! ada dua perubahan paradigma yang perlu kitalakukan. (ertama! kita perlu menyadari bah$a pada hakikatnya kita bukanlah makhluk &isik! tetapi
makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas! sementara tubuh &isik hanyalah sarana untuk
hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong! dan )ingat* kita pun akan mati dengan tangan
kosong.
(andangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan uni/ersal. Kita
tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan! label! dan segala "tampak luar# lainnya. Yang kini kita
lihat adalah "tampak dalam#. (andangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai
kesombongan atau ilusi ego.
Kedua! kita perlu menyadari bah$a apa pun perbuatan baik yang kita lakukan! semuanya itu
semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.
Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
http://www.motivasi.web.id/?p=40http://www.motivasi.web.id/?p=40 -
7/24/2019 2.Apa Yang Kita Sombongkan
2/2
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. 0nergi yang kita berikan kepada dunia tak akan
pernah musnah. 0nergi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita
lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan! cinta kasih! makna hidup!
maupun kepuasan batin yang mendalam. 1adi! setiap berbuat baik kepada pihak lain! kita
sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu! apa yang kita sombongkan?