29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

download 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

of 14

Transcript of 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    1/14

    29Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV/ Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    Piping Sugiharti, S.Pd.*)

    *) Guru SMP BPK PENABUR Cimahi, Juara I Lomba Karya Tulis HUT ke-55 BPK PENABUR KategoriGuru SMP/SLTA

    Penelitian

    Abstraknak-anak memiliki kecerdasan yang beragam (Multiple Intelligences),dimana kecerdasan dalam bidang angka atau logika (Logical-

    Mathematical Intelligence) hanyalah merupakan sebagian kecil dariberbagai kecerdasan yang mungkin dimiliki oleh seorang anak.

    Fisika sebagai salah satu ilmu dalam bidang sains merupakan salah satu matapelajaran yang biasanya dipelajari melalui pendekatan secara matematissehingga seringkali ditakuti dan cenderung tidak disukai anak-anak karenapada umumnya anak-anak- yang memiliki kecerdasan Logical Mathematical

    sajalah yang menikmati fisika. Belajar fisika bukan hanya sekedar tahumatematika, tetapi lebih jauh anak didik diharapkan mampu memahami konsepyang terkandung di dalamnya, menuliskannya ke dalam parameter-parameteratau simbol-simbol fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikannyasecara matematis. Tidak jarang hal inilah yang menyebabkan ketidaksenangananak didik terhadap mata pelajaran ini menjadi semakin besar.Dalam tulisan ini akan diterapkan sebuah metode mengajar yang kreatif danaplikatif berdasarkan Multiple Intelligence yang dimiliki anak-anak agar anak-anak yang tidak memiliki kecerdasan logis-matematis dapat ikut menikmatifisika. Metode ini tidak hanya sederhana, tetapi sangat efektif dalammenciptakan kreativitas dan aktivitas anak didik. Dari hasil penerapan metodeini diperoleh kenyataan bahwa kesenangan anak didik terhadap mata pelajaranfisika meningkat. Melalui metode ini pula anak-anak minimal tidak lagi takutmenghadapi pelajaran fisika karena ternyata fisika pun dapat dipelajari dengan

    cara-cara yang menyenangkan sesuai dengan talenta yang dimilikinya

    Kata kunci : Keragaman kecerdasan, metode mengajar, siswa

    Abstract

    Children have multiple intelligence of which logical mathematical is only oneof them. Physics is one of the subjects in the field of science using mathematical

    A

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    2/14

    30 Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    approach. This approach often makes the children afraid of and reluctant tostudying Psysics. They are of the opinion that the students with logicalmathematical intelligence will succesfully study the subject. This opinion is definitely

    not true because Physics is not simply mathematics. This article introduces amethod of teaching and learning Psysics which will motivate the children to learnand enjoy the lesson very much. The method developed from multiple intelligencewill change the childrens image of Physics as a monster to be a fun.

    PendahuluanFisika menguraikan dan menganalisis struktur dan peristiwa yang terjadi di

    alam, teknik dan lingkungan di sekitar kita. Menurut Duxes (1996:4) dalamproses tersebut ditemukan sejumlah aturan atau hukum-hukum di alam yang

    dapat menerangkan gejala alam tersebut secara logis dan rasional. Prosesmenguraikan dan menganalisis tersebut didasarkan pada penerapan strukturlogika sebab akibat (kausalitas). Pada gilirannya proses menguraikan danmenganalisis tersebut bertujuan untuk memahami gejala alam. Maksud

    memahami di sini adalah dapat menyesuaikan gambaran dalam jiwa manusiadengan pengalaman fisis.

    Lebih lanjut memahami gejala alam fisika diperlukan untuk perkembangan

    pembangunan bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian sangat

    dibutuhkan proses penerusan pemahaman konsep-konsep fisika. Didaktikfisika merupakan wahana dalam upaya meneruskan pengetahuan tentang

    fisika. Dalam didaktik fisika diuraikan bagaimana cara memahami pengetahuan

    fisika yang sudah tersusun dalam rumpun ilmu fisika yang kita kenal sekarang.

    Agar terselenggara proses penerusan pengetahuan fisika diperlukan

    sejumlah metode ataupun pendekatan yang mampu mengantarkan siswa pada

    tahap penguasaan konsep-konsep fisika tersebut sehingga pada akhirnya

    masalah tentang fisika dapat dipecahkan.

    Menurut Bloom (1979:99) kemampuan pemahaman konsep adalah hal

    penting dalam kemampuan intelektual yang selalu ditekankan di sekolah danPerguruan Tinggi. Kemampuan pemahaman konsep suatu materi subjek

    merupakan hal terpenting dalam pengembangan intelektual.Dalam pembelajaran fisika, kemampuan pemahaman konsep merupakan

    syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar fisika. Hanya denganpenguasaan konsep fisika seluruh permasalahan fisika dapat dipecahkan, baikpermasalahan fisika yang ada dalam kehidupan sehari-hari maupunpermasalahan fisika dalam bentuk soal-soal fisika di sekolah. Hal ini

    menunjukkan bahwa pelajaran fisika bukanlah pelajaran hafalan tetapi lebihmenuntut pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep tersebut.Sangat disayangkan mata pelajaran fisika pada umumnya justru dikenal

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    3/14

    31Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV/ Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran

    sebagai mata pelajaran yang ditakuti dan tidak disukai murid-murid.Kecenderungan ini biasanya berawal dari pengalaman belajar mereka dimanamereka menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran berat

    dan serius yang tidak jauh dari persoalan konsep, pemahaman konsep,penyelesaian soal-soal yang rumit melalui pendekatan matematis hinggakegiatan praktikum yang menuntut mereka melakukan segala sesuatunyadengan sangat teliti dan cenderung membosankan. Akibatnya tujuanpembelajaran yang diharapkan, menjadi sulit dicapai. Hal ini terlihat darirendahnya nilai rata-rata mata pelajaran sains(khususnya fisika) dari tahun

    ke tahun.Mata pelajaran fisika juga menjadi momok bagi para siswa karena

    hubungannya erat dengan matematika. Kemampuan matematis siswa yang

    lemah secara otomatis akan mengalami kesulitan dalam memahami fisika,karena sebagian besar penyelesaian soal-soal fisika dilakukan melaluipendekatan secara matematis. Artinya, siswa yang memiliki kecerdasan dalam

    bidang angka atau logika (Logical-Mathematical Intelligence) saja yang dapatmemahami pelajaran fisika dengan baik. Padahal tidak semua siswa memilikikemampuan yang cukup dalam bidang matematika.

    Melalui tulisan ini akan dijabarkan secara singkat bagaimana penulissebagai guru mata pelajaran fisika di SMP BPK PENABUR Cimahi menerapkansuatu metode pembelajaran fisika yang didasarkan pada keragamankecerdasan (Multiple Intelligence) yang dimiliki siswa agar siswa yang tidak

    memiliki kecerdasan logis matematis dapat mempelajari fisika berdasarkanragam kecerdasan yang dimilikinya. Sehingga diharapkan semua siswadapatikut menikmati fisika.

    Keragaman Kecerdasan dan Metode Membelajarkan

    Menurut T. Amstrong (2004) dalam bukunya Kamu Itu Lebih Cerdas DaripadaYang Kamu Duga (Youre Smarter Than You Think), anak-anak memiliki

    Multiple Intelligence. Dalam buku tersebut dikatakan sedikitnya ada 8 macamkecerdasan yang salah satu atau beberapa diantaranya dapat dimiliki oleh

    seorang anak, yaitu:1. Kecerdasan dalam menggunakan kata-kata (Linguistic Intelligence)2. Kecerdasan dalam bermusik (Musical Intelligence)3. Kecerdasan dalam menggunakan logika (Logical-Mathematical Intelligence)4. Kecerdasan dalam menggunakan gambar (Visual-Spatial Intelligence)5. Kecerdasan dalam memahami tubuh (Bodily-Kinesthetic Intelligence)

    6. Kecerdasan dalam memahami sesama (Interpersonal Intelligence)

    7. Kecerdasan dalam memahami diri sendiri (Intrapersonal Intelligence)8. Kecerdasan dalam memahami alam (Naturalist Intelligence)

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    4/14

    32 Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    Dari berbagai macam kecerdasan tersebut, setiap jenis kecerdasan yangada juga memiliki ciri-ciri tertentu. Dari berbagai macam ciri yang ada padaseorang anak dapat diketahui jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak tersebut.

    Linguistic Intelligence

    Menurut buku tersebut, anak dengan kecerdasan linguistic yang menonjol

    biasanya senang membaca, pandai bercerita, senang menulis cerita atau puisi,

    senang belajar bahasa asing, mempunyai perbendaharaan kata yang baik,

    pandai mengeja, suka menulis surat atau e-mail, senang membicarakan ide-

    ide dengan teman-temannya, memiliki kemampuan kuat dalam mengingat

    nama atau fakta, menikmati permainan kata (utak-atik kata, kata-kata

    tersembunyi, scrabbleatau teka-teki silang, bolak-balik kata, plesetan ataupantun) dan senang membaca tentang ide-ide yang menarik minatnya.

    Kecerdasan dalam bidang ini menuntut kemampuan anak untuk menyimpanberbagai informasi yang berarti yang berkaitan dengan proses berpikirnya.

    Musical IntelligenceSeorang anak yang memiliki kecerdasan dalam bermusik (Musical Intelligence)biasanya senang menyanyi, senang mendengarkan musik, mampu memainkaninstrumen musik, mampu membaca not balok/angka, mudah mengingat

    melodi atau nada, mudah mengenali banyak lagu yang berbeda-beda, mampumendengar perbedaan antara instrumen yang berbeda-beda yang dimainkanbersama-sama, suka bersenandung/bernyanyi sambil berpikir ataumengerjakan tugas, mudah menangkap irama dalam suara-suaradisekelilingnya, senang membuat suara-suara musikal dengan tubuhnya(bersenandung, bertepuk tangan, menjentikkan jari atau menghentakkan kaki),senang mengarang/menulis lagu-lagu atau rap-nya sendiri dan mudahmengingat fakta-fakta dengan mengarang lagu untuk fakta-fakta tersebut.

    Logical Mathematical IntelligenceSeseorang dengan Logical-Mathematical Intelligenceyang tinggi biasanyamemiliki ketertarikan terhadap angka-angka, menikmati ilmu pengetahuan,mudah mengerjakan matematika dalam benaknya, suka memecahkan misteri,senang menghitung, suka membuat perkiraan, menerka jumlah (seperti

    menerka jumlah uang logam dalam sebuah wadah), mudah mengingat angka-angka serta skor-skor (skor sepak bola, skor games, berapa tingginya gedungtertinggi di dunia, dll), menikmati permainan yang menggunakan strategiseperti catur atau gamesstrategi, memperhatikan antara perbuatan danakibatnya (yang dikenal dengan sebab-akibat), senang menghabiskan waktudengan mengerjakan kuis asah otak atau teka-teki logika, senang menemukan

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    5/14

    33Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV/ Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran

    cara kerja komputer, senang mengelola informasi kedalam tabel atau grafik danmereka mampu menggunakan komputer lebih dari sekedar bermain games.

    Visual-Spatial InteligenceSeorang anak yang memiliki kecerdasan dalam menggunakan gambar

    biasanya lebih mengingat wajah ketimbang nama, suka menggambarkan ide-idenya atau membuat sketsa untuk membantunya menyelesaikan masalah,berpikir dalam bentuk gambar-gambar serta mudah melihat berbagai objek

    dalam benaknya, dia juga senang membangun atau mendirikan sesuatu,senang membongkar pasang, senang bekerja dengan bahan-bahan seniseperti kertas, cat, spidol atau crayon, senang menonton film atau video,senang bermain video games, memperhatikan gaya berpakaian, gaya rambut,model mobil, motor atau hal sehari-hari lainnya, senang membaca ataumenggambar peta hanya untuk bersenang-senang, senang melihat foto-foto/

    gambar-gambar serta membicarakannya, senang melihat pola-pola duniadisekelilingnya, senang mencorat-coret, menggambar segala sesuatu dengansangat detail dan realistis, mengingat hal-hal yang telah dipelajarinya dalambentuk gambar-gambar, belajar dengan mengamati orang-orang yang sedangmengerjakan banyak hal, senang memecahkan teka-teki visual/gambar sertailusi optik dan suka membangun model-model atau segala hal dalam 3 dimensi.

    Anak dengan kecerdasan visual biasanya kaya dengan khayalan sehinggacenderung kreatif dan imaginatif.

    Bodily Kinesthetic Intelligence

    Anak yang memiliki kecerdasan dalam memahami tubuh cenderung sukabergerak dan aktif, mudah dan cepat mempelajari keterampilan-keterampilanfisik serta suka bergerak sambil berpikir, mereka juga senang berakting,senang meniru gerak-gerik atau ekspresi teman-temannya, senangberolahraga atau berprestasi dalam bidang olahraga tertentu, terampil

    membuat kerajinan atau membangun model-model, luwes dalam menari,berjoget atau berdansa, senang menggunakan gerakan-gerakan untukmembantunya mengingat berbagai hal, mempunyai koordinasi serta kesadaranyang baik terhadap tempo dan senang beristirahat. Anak-anak dengankecerdasan tubuh biasanya lebih mengandalkan kekuatan otot-ototnya.

    Interpersonal IntelligenceJika seseorang memiliki kecerdasan dalam memahami sesama biasanya ia

    suka mengamati sesama, mudah berteman, suka menawarkan bantuan ketikaseseorang membutuhkan, menikmati kegiatan-kegiatan kelompok sertapercakapan yang hangat dan mengasyikkan, senang membantu sesamanya

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    6/14

    34 Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    yang sedang bertikai agar berdamai, percaya diri ketika bertemu dengan orangbaru, suka mengatur kegiatan-kegiatan bagi dirinya sendiri dan teman-temannya, mudah menerka bagaimana perasaan sesamanya hanya dengan

    mengamati mereka, mengetahui bagaimana cara membuat sesamanyabersemangat untuk bekerja sama atau bagaimana agar mereka mau terlibatdalam hal-hal yang diminatinya, lebih suka bekerja dan belajar bersamaketimbang sendirian, senang meyakinkan orang tentang sudut pandangnyaterhadap sesuatu, mementingkan soal keadilan serta benar-salah dan senangbersukarela untuk menolong sesama. Anak yang memiliki kecerdasan

    interpersonal biasanya disukai teman-temannya karena ia mampu berinteraksidengan baik dan memiliki empati yang besar terhadap teman-temannya.

    Intrapersonal IntelligenceSeorang anak yang memiliki kecerdasan dalam memahami diri sendiri

    biasanya lebih suka bekerja sendirian daripada bersama-sama, sukamenetapkan serta meraih sasaran-sasarannya sendiri, menjunjung tinggi

    kepercayaan-kepercayaannya seandainya pun kepercayaannya itu tidakpopuler. Ia tidak terlalu mengkhawatirkan apa kata orang dibandingkan dengankebanyakan orang lainnya. Ia juga mengetahui bagaimana perasaannya danmengapa demikian dan seringkali ia menghabiskan waktu hanya untuk

    merenungkan dalam-dalam tentang hal-hal yang penting baginya. Anak dengankecerdasan intrapersonal biasanya sadar betul akan bidang yang menjadikemahirannya dan bidang dimana dia tidak terlalu mahir. Ia senang membuatcatatan harian atau membuat jurnal harian, senang menuliskan ide-idenya,

    kenangan-kenangannya, perasaan-perasaannya atau sejarah pribadinya. Anakseperti ini biasanya sadar betul akan siapa dirinya dan ia sangat senangmemikirkan masa depan dan cita-citanya di suatu hari nanti.

    Naturalist Intelligence

    Seorang yang memiliki kecerdasan dalam memahami alam biasanya suka

    binatang, pandai bercocok tanam dan merawat kebun di rumah atau dilingkungannya, peduli tentang alam serta lingkungan, senang ke taman, kebunbinatang atau menikmati keindahan di aquarium. Selain itu ia juga senangberkemah atau mendaki gunung di alam bebas, senang memperhatikan alamdimanapun dia berada, mudah beradaptasi dengan tempat dan acara yangberbeda-beda, senang memelihara binatang, mempunyai ingatan yang kuat

    tentang detail tempat-tempat yang pernah dia kunjungi serta nama-nama

    hewan, tanaman, orang dan berbagai hal lainnya, banyak bertanya tentangorang, tempat dan hal yang dia lihat di lingkungan atau di alam sehingga diabisa lebih memahaminya. Ia mampu memahami serta mengurus dirinya sendiri

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    7/14

    35Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV/ Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran

    di situasi atau tempat yang baru dan berbeda. Ia juga sangat memperhatikanlingkungan di sekitarnya (di sekolah atau di rumah). Anak ini biasanya senangmencari tahu tentang sesuatu kemudian mengelompokkannya ke dalam

    kategori tertentu, misalnya senang mengamati burung, bebatuan ataumencatat jenis mobil yang berbeda-beda. Anak dengan kecerdasan ini biasanyatahu persis kepada siapa harus meminta bantuan saat memerlukan.

    Dari berbagai penjelasan yang didapat dari buku inilah penulis memahamibahwa anak-anak memiliki Multiple Intelligencedimana kecerdasan dalambidang angka atau logika hanyalah merupakan sebagian kecil dari berbagai

    macam kecerdasan yang mungkin dimiliki oleh seorang anak. Dalam bukutersebut juga dikatakan bahwa test IQ bukanlah satu-satunya ukurankecerdasan anak, karena test IQ hanya menekankan pada kecerdasan logika-

    matematika dan bahasa.

    Model Pembelajaran Fisika Melalui PermainanBerbekal dari pemahaman yang diuraikan di muka maka penulis terinspirasi

    untuk membuat model pengajaran fisika yang kreatif dan aplikatif berdasarkankeragaman kecerdasan yang dimiliki anak agar anak-anak yang tidak memilikikecerdasan dalam bidang angka/logika juga dapat ikut menikmati fisika sesuaidengan jenis kecerdasan yang dimilikinya. Misalnya anak-anak yang memilikikecerdasan dalam menggunakan kata-kata (Linguistic Intelligence) dapatmempelajari fisika dengan pantun, puisi dan lain-lain. Anak-anak yang memiliki

    kecerdasan dalam bidang musik (Musical Intelligence) juga dapat mempelajarifisika dengan mengarang lagu-lagu untuk mengingat fakta-fakta dalam fisika.Anak-anak yang memiliki kecerdasan dalam menggunakan gambar (Visual-Spatial Intelligence) dapat mempelajari fisika dengan membuat komik/ceritabergambar, lukisan dan lain-lain. Anak-anak yang memiliki kecerdasan dalammemahami tubuh (Bodily-Kinesthetic Intelligence) dapat mempelajari fisika

    melalui drama dan tari-tarian.

    Selain itu menurut Bahrudin, seorang guru sebuah sekolah alternatif diSalatiga Jawa Tengah, ukuran keberhasilan pendidikan pertama-tama adalahbila anak bisa belajar dengan senang. Bila sekolah tidak bisa memberikanrasa nyaman maka keberhasilan anak untuk belajar sudah berkurang sampai50%. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dibangun berdasarkan

    kegembiraan murid dan guru. (Kompas, Rabu 23 Maret 2005).Multiple Intelligence pada dasarnya merupakan pengembangan dari

    kecerdasan otak (IQ), kecerdasan emotional (EQ) dan kecerdasan spiritual(SQ). Celakanya, pola pemikiran tradisional dalam pendidikan acapkali lebih

    menekankan pada kemampuan logika-matematika dan bahasa. Padahal, setiaporang memiliki cara yang unik untuk menyelesaikan persoalan yang

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    8/14

    36 Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    dihadapinya. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseoranguntuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut ataumembuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. (Handy Susanto,2005).

    Berdasarkan berbagai kenyataan itulah maka penulis sebagai guru matapelajaran fisika pada SMP BPK PENABUR Cimahi mencoba menerapkan metode

    mengajar yang kreatif dan aplikatif yang mungkin tidak didapatkan dalam

    teori-teori belajar yang ada selama ini. Metode yang penulis terapkan di sini

    adalah metode pengajaran fisika melalui permainan sesuai dengan ragam

    kecerdasan yang dimiliki oleh para siswa. Dalam metode ini siswa dibagi

    menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 8 orang dan kepada

    tiap-tiap kelompok diberikan kebebasan untuk menuangkan ide-idenya. Ke

    empat kelompok tersebut memilih kegiatan membuat: 1) Teka Teki Silang

    (TTS) dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan fisika, 2) pantun

    tentang fisika, 3) mengganti syair lagu kesukaan mereka dengan konsep-

    konsep fisika dan 4) sebuah drama singkat tanpa kata untuk menjelaskan

    suatu konsep fisika. Dan agar permainan menjadi lebih menarik maka

    diberikan aturan-aturan dan penilaian-penilaian dalam setiap jenis permainan

    yang dilakukan.

    Kelompok yang membuat TTS biasanya membuat kolom-kolom TTS-nyapada sebuah kertas karton besar yang kemudian ditempel di papan tulis dan

    pertanyaan-pertanyaan dibagikan kepada kelompok-kelompok lainnya.Kemudian kelompok-kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk mengisikolom-kolom tersebut secara bergiliran. Untuk setiap pertanyaan yang dijawabbenar akan memperoleh nilai 100 dan jika salah dikurangi 50. Kelompok yangmenjawab salah akan kehilangan giliran menjawab sebanyak 1 kali.

    Contoh TTS:

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    9/14

    37Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV/ Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran

    Mendatar:2. Suatu tarikan atau dorongan4. Kelengkungan permukaan zat cair

    5. Satuan intensitas cahaya7. Alat ukur kelajuan8. Penurunan tekanan udara secara tiba-tiba

    Menurun:1. Merupakan ukuran banyaknya materi yang dikandung dalam suatu benda3. Kata lain dari energi3a. Satuan internasional untuk suhu8. Satuan energi

    9. Kemampuan untuk melakukan usaha10. Orang yang menemukan tekanan atmosfer

    Kelompok yang membuat pantun biasanya membuat beberapa buah pantunyang berisi konsep-konsep fisika dan mengandung pertanyaaan-pertanyaanyang harus dijawab oleh kelompok-kelompok yang lainnya. Seperti halnya

    TTS pertanyaan-pertanyaan yang dijawab benar akan memperoleh nilai 100dan jika salah dikurangi 50.Contoh pantun:

    Gadis cantik idaman terunaWajah menarik bercahayaKalau adik bijaksana

    Alat apa pengukur gaya

    Kelompok yang membuat puisi atau lagu-lagu biasanya memperoleh

    penilaian khusus atas kreativitasnya tersebut. Satu cerita menarik yang penulisdapatkan disini adalah bahwa ada seorang siswa yang selama ini hampirselalu mendapat nilai buruk dalam fisika ternyata mampu membuat puisi dan

    mengubah sebuah syair lagu dengan konsep fisika hanya dalam waktu kurangdari 2 x 45 menit bahkan membacakan dan menyanyikannya sendiri denganpenuh penghayatan! Sungguh luar biasa!

    Contoh Puisi:

    Guru PintarUsahamu sangat berharga

    Energimu benar-benar nyataUkuran otakmu melebihi guru fisika yang terkenal

    Gayamu Seperti Bunda-kuMeskipun tekanan udara silih bergantiEngkau masih bisa tinggal di bumi ini

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    10/14

    38 Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    Berapa m/s engkau berjalan kaki dari rumah ke sekolahJujur saja dunia ini masih berputarEngkau-pun juga seperti Manometer yang berjalan

    Tolong jangan engkau mengurangi energimuEngkau-pun jangan menghilangkan usahamuSebab usahamu dapat membiayai daya pikiranku yang belum pernahtersimpanMeskipun atmosfir adaWaktu detik demi detik berjalan

    Selamat menjalankan pekerjaanmuKarena engkau adalah guru fisikaku

    Contoh Lagu:Slow^Fast; #=8; Indonesian; Copy@= Cobalah untuk setia, song by: Krisdayanti

    Beban dari titik tumpu

    Intro: Pada zamannya tuas telah digunakan oleh banyak ilmuwanLain untuk memudahkan melakukan suatu pekerjaanTetapi archimedes-lah yang pertama kali

    Mendemonstrasikan secara matematis

    Reff. Bahwa mulai perbandingan antara kuasa-NyaDiberikan dan beban yang dinaikkan samaDengan kebalikan dari nilai perbandinganAntar jarak kuasa dan beban dari titik tumpuArchimedes bahkan dengan banggaMenyatakan bahwa seandainyaIa dapat berdiri

    Di suatu tempat yang jaraknya cukup

    Reff. ...

    Kemudian kelompok yang membuat drama singkat tanpa kata biasanyamenerangkan suatu konsep sederhana tentang fisika dan kelompok-kelompoklainnya memberikan kesimpulan tentang maksud dari drama tersebut dalamselembar kertas. Penilaian tertinggi diberikan kepada kelompok yangpendapatnya paling mendekati kebenaran dari konsep yang disajikan. Penilaiandilakukan oleh kelompok yang bersangkutan dan dibantu oleh guru apabilamemang diperlukan. Contoh drama singkat yang pernah dilakukan antaralain: penjelasan tentang konsep perpindahan kalor secara konduksi, sifat-

    sifat bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin datar, resultan gaya-gayasegaris dan sejajar, konsep gaya tarik/gaya tolak pada magnet, rotasi planet-planet, penerapan hukum Pascal pada pompa sepeda dan lain-lain.

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    11/14

    39Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV/ Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran

    Dalam drama singkat yang menjelaskan proses perpindahan kalor secarakonduksi ada 4 5 orang siswa yang berdiri berjajar dan berperan sebagaipartikel-partikel logam. Kemudian seorang siswa lainnya berperan sebagai

    api yang memberikan panasnya (panas digantikan oleh sebuah bolaberwarna kuning) pada siswa yang berada paling dekat dengan api kemudiansiswa tersebut memberikan bola itu secara estafet melalui siswa yang beradadi sebelahnya hingga sampai di ujung kemudian diberikan pada siswa terakhiryang berperan sebagai pengamat. Dalam adegan tersebut terjadi hal-halmenarik ketika siswa yang bertugas sebagai pengamat yang memegang bola

    kuning tersebut berakting seolah-olah kepanasan. Suasana menjadi riuhdengan sorak sorai dan applaus dari siswa yang lainnya.

    Dalam drama singkat yang menjelaskan tentang sifat-sifat bayangan pada

    cermin datar ada seorang siswa yang berperan sebagai benda dan siswalainnya berperan sebagai bayangan. Dua orang siswa lainnya memegangsebuah plastik transparan besar yang diumpamakan sebagai cermin datar.

    Hal yang diamati adalah bahwa jarak bayangan = jarak benda ke cermin,tinggi bayangan = tinggi benda dan bayangan bertukaran sisi-sisinya denganbenda. Yang menarik adalah ketika siswa yang berperan sebagai bendamendekati cermin ternyata siswa yang berperan sebagai bayangan malahbergerak mundur/menjauhi cermin. Hal ini tentu saja membuat sebagian siswaspontan tertawa dan mengatakan bahwa hal tersebut salah. Disinilah guruberperan sebagai sumber informasi yang dapat membantu meluruskan

    kesalahan-kesalahan yang mungkin saja dilakukan. Tetapi dengan metode inisiswa belajar menemukan sendiri masalahnya sekaligus memecahkannya.

    Banyak sekali hal-hal menarik yang terjadi dalam proses pembelajaranseperti ini. Antusiasme siswa sangat besar dan semua siswa terlihat sangatmenikmati pelajaran ini.

    Memang dalam metode ini, siswa yang memegang peranan penuh dalam

    kelas. Mereka yang memilih dan merancang konsep materi dan soal yang

    akan dibahas dan mereka pula yang memberikan penilaian-penilaian. Hal inisesuai dengan kurikulum yang sedang digunakan saat ini yaitu KurikulumBerbasis Kompetensi (KBK) dimana dalam kurikulum ini siswa yang menjadisubjek utama dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanya berperansebagai fasilitator.

    Satu hal yang menjadi kendala adalah metode ini tidak dapat digunakandalam setiap jam pelajaran fisika karena bagaimanapun siswa harusmendapatkan pemahaman dan konsep-konsep terlebih dahulu dari guru yangbersangkutan agar tidak terjadi kesalahan konsep dan penyimpangan dari

    tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Hal lain yang menjadi kendalaadalah adanya keterbatasan waktu yang ada sementara materi pelajaran

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    12/14

    40 Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    yang harus diberikan sedemikian banyaknya. Akan tetapi paling tidak denganadanya metode ini guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lainkepada para siswanya sehingga mereka tidak lagi menganggap bahwa

    pelajaran fisika adalah pelajaran yang membosankan sekaligus menakutkan.

    Hasil dan Diskusi

    Proses pembelajaran fisika yang didasarkan pada teori Multiple Intelligencemampu mengubah pola pengajaran tradisional (ceramah) menjadi sebuahpengalaman belajar yang menyenangkan. Dalam hal ini guru harus memilikikepekaan untuk melihat semua hal yang ada dalam lingkungan disekitarnya

    yang dapat digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar. Siswa ditarik

    keluar dari paradigma lama yang menekankan pada teori semata. Siswa diajakuntuk melihat bahwa teori yang mereka terima dapat mereka temui dan bahkandapat mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata sehingga merekamemperoleh kesan yang mendalam.

    Dari hasil pengalaman yang penulis dapatkan melalui penerapan teori

    Multiple Intelligencedalam proses pembelajaran fisika khususnya, ada beberapakeunggulan yang penulis rasakan, diantaranya adalah:1. Aktivitas pengajaran yang disesuaikan dengan ragam kecerdasan yang

    dimiliki oleh siswa sedikit banyak telah memunculkan semangat belajar

    dan rasa percaya diri pada setiap siswa. Siswa digali kreativitasnya agarmereka dapat mempelajari fisika sesuai dengan talenta yang ada pada

    mereka, misalnya melalui lagu, pantun, puisi, drama dan lain-lain.2. Melalui penerapan teori Multiple Intelligencedalam pembelajaran fisika

    telah menggugurkan anggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit dan tidakmenyenangkan. Karena melalui teori ini guru memberikan kesempatankepada para siswa untuk mempelajari fisika sesuai dengan ragamkecerdasan yang dimilikinya.

    3. Melalui teori Multiple intelligenceini pula siswa belajar untuk lebih menggali

    potensi yang ada pada dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yangtelah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Selain itu siswa juga belajar untukmenghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing, misalnya siswayang biasanya dianggap bodoh karena selalu mendapat nilai buruk dalampelajaran fisika ternyata mampu membuat puisi dan menggubah syair

    lagu dengan konsep-konsep fisika dengan sangat indah.4. Metode ini juga sangat efektif karena mampu meningkatkan aktivitas dan

    kreatifitas siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru

    maupun antara siswa dengan siswa lainnya. Bahkan interaksi ini lebihdidominasi oleh interaksi antara siswa dengan siswa sedangkan guruhanya bersifat sebagai moderator saja. Tanya jawab antar siswa berjalan

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    13/14

    41Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV/ Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran

    dengan sangat baik dan setiap penilaian yang diberikan oleh guru maupunsiswa lainnya mampu memacu dirinya untuk lebih menggali konsep-konsepmateri yang diajarkan sehingga menghasilkan rasa keingintahuan dan

    percaya diri yang tinggi.5. Lebih jauh lagi, melalui penerapan teori Multiple Intelligence dalam

    pembelajaran fisika diharapkan siswa dapat melihat kenyataan bahwamereka itu unik. Tuhan menciptakan jutaan bahkan milyaran manusiadengan keunikan tersendiri. Mereka juga dapat melihat bahwa Tuhansudah menyediakan laboratorium terbesar bagi mereka berupa alam

    semesta sehingga dengan kesadaran seperti ini maka kecerdasan spriritual(SQ) mereka juga akan ikut tergali. Oleh karena itu secara keseluruhanmetode ini mampu menciptakan rasa belajar fisika yang menyenangkan

    yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan minat dan motivasisiswa pada pelajaran fisika. Indikator terakhir yang diharapkan tentu sajaadalah adanya peningkatan nilai rata-rata kelulusan pada mata pelajaran

    sains umumnya, dan fisika khususnya.

    Selain berbagai kelebihan, ada juga beberapa kelemahan/kendala yangpenulis temukan dalam menerapkan teori ini, di antaranya adalah:1. Sedikitnya waktu pembelajaran yang tersedia sedangkan materi yang

    harus diajarkan sangat banyak. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

    (KBK) dikatakan bahwa guru memiliki kewenangan untuk memilih materi-materi esensial yang akan diajarkan kepada siswanya, sedangkankenyataannya adalah masih adanya tes bagi siswa (ujian nasional danujian sekolah contohnya), dengan soal-soal yang notabene bukan berasaldari guru yang bersangkutan. Sedang pemahaman tentang materi manayang dianggap esensial dan materi mana yang kurang esensial bagi setiapguru bisa saja berbeda-beda. Akhirnya, mau tidak mau guru harusmengajarkan semua materi yang ada dalam buku paket.

    2. Penerapan teori Multiple Intelligencedalam proses pembelajaran fisika

    membuat siswa tidak hanya duduk manis mendengarkan ceramah dariguru. Siswa diberi keleluasaan untuk mencari tempat dimana merekaakan belajar. Jadi proses belajar mengajar tidak selalu dilakukan di dalamkelas tetapi bisa di lapangan, ruang laboratorium atau perpustakaan.Adakalanya ketika siswa berada dilapangan untuk mempraktekkan sesuatu,hal tersebut ikut memancing keingintahuan siswa yang sedang belajar dikelas lain sehingga guru-guru yang lain (mungkin) merasa terganggu.

    3. Penerapan teor i Multiple Intelligence dalam ruang kelas jugamemungkinkan terjadinya diskusi hangat dalam kelas. Adakalanya siswaberteriak atau bertepuk tangan untuk mengungkapkan kegembiraannyaketika mereka mampu memecahkan suatu masalah. Hal ini juga dapatmenggangu konsentrasi guru dan siswa yang berada di kelas lain.

  • 7/21/2019 29-42-Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika.pdf

    14/14

    42 Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

    Penerapan Teori Multiple Intelligencedalam Pembelajaran Fisika

    4. Adanya keengganan dari para guru untuk mengubah paradigma lamadalam pendidikan. Kebanyakan guru sudah merasa nyaman dengan metodeceramah sehingga mereka enggan untuk mencoba hal-hal yang baru

    karena dianggap merepotkan.

    Kesimpulan dan Saran

    Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:1. Metode pengajaran fisika yang kreatif dan aplikatif berdasarkan penerapan

    teori Multiple Intelligenceternyata dapat meningkatkan aktivitas dan rasasenang para siswa terhadap mata pelajaran fisika oleh karena di dalamnya

    ternyata diterapkan cara-cara belajar fisika yang menarik dan sangat

    menyenangkan sesuai dengan kecerdasan yang mereka miliki.2. Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan waktu mengajar yang tersedia

    (mengingat waktu yang tersedia cukup singkat) maka pada setiap akhirpelajaran hendaknya guru memberitahukan kepada para siswanya materiapa saja yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya sehingga para

    siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu di rumah agar ketika gurumengajar siswa sudah siap.

    3. Sebagai salah satu ujung tombak dalam dunia pendidikan kiranya paraguru selalu berusaha untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi

    para siswa khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. Salah satucara sederhana yang dapat diterapkan adalah dengan menciptakan metode

    pengajaran yang kreatif dan aplikatif sehingga mampu meningkatkanminat dan kreativitas siswa-siswanya. Semoga dengan adanya tulisan inidapat memberikan sedikit masukan bagi perkembangan dunia pendidikandi Indonesia umumnya dan BPK PENABUR khususnya.

    Daftar PustakaAmstrong, T. (2004). Kamu itu lebih cerdas daripada yang kamu duga(Youre

    smarter than you think). Batam Centre: InteraksaraDahar, Ratna Wilis, Prof. Dr. M.Sc,. (1996).Teori-teori belajar. Jakarta: ErlanggaDuxes, Herbert. (1996). Kompedium didaktik fisika. Bandung: Remaja

    Rosdakarya (2002)Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: DepdikbudKompas, Rabu 23 Maret 2005, hal. 9, kol. 1Prasodjo, Budi dkk. (2003). Teori dan aplikasi fisika 1. Bogor: YudhistiraPrasodjo, Budi dkk. (2003). Teori dan aplikasi fisika 2. Bogor: Yudhistira

    Prasodjo, Budi dkk. (2003). Teori dan aplikasi fisika 3.Bogor: YudhistiraSusanto, Handy, S.Psi : Penerapan multiple intelligences dalam sistempembelajaran, Jurnal Pendidikan Penabur, Jakarta, 2005