259133574 Mini Project Diare

7/17/2019 259133574 Mini Project Diare

http://slidepdf.com/reader/full/259133574-mini-project-diare 1/33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di negara yang sedang berkembang, penyebab kematian banyak diakibatkan

oleh penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi adalah diare. Diare merupakan salah

satu penyakit paling sering menyerang anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Diperkirakan, anak berumur di bawah lima tahun mengalami 203 episode diare per

tahunnya dan empat juta anak meninggal di seluruh dunia akibat diare dan malnutrisi.

Kematian akibat diare umumnya disebabkan karena dehidrasi kehilangan !airan".

#ebih kurang $0% episode diare disertai dehidrasi akibat kehilangan !airan danelektrolit tubuh se!ara berlebihan. &ayi dan anak ke!il lebih mudah mengalami

dehidrasi dibanding anak yang lebih besar. ID'I 200("

)enurut !atatan *+, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun,

sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas tahun 200$, diare merupakan salah satu

penyebab kematian kedua terbesar pada balita, dan nomor 3 bagi bayi serta nomor -

bagi semua umur 'mirudin, 200". +ingga saat ini penyakit Diare masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat. &erdasarkan hasil sur/ei Sub Direktorat Diare dan

Infeksi Saluran en!ernaan IS" Direktorat 1enderal engendalian enyakit dan

enyehatan #ingkungan 2#" Kementerian Kesehatan I, 'ngka Kesakitan Diare

semua umur tahun 20$0 adalah $$per $.000 penduduk, sedangkan pada tahun 20$2

sebesar 2$ per $.000 penduduk. Dan berdasarkan hasil iset Kesehatan Dasar

ISK4SD'S" tahun 200, Diare merupakan penyebab kematian nomor empat

$3,2%" pada semua umur dalam kelompok penyakit menular dan merupakan

penyebab kematian nomor satu pada bayi postneonatal 3$,%" dan pada anak balita

2-,2%".

Kelompok umur yang paling rawan terkena diare adalah 253 tahun, walaupun

banyak juga ditemukan penderita yang usianya relatif muda yaitu antara 6 bulan7$2

bulan. ada usia ini anak mulai mendapat makanan tambahan seperti makanan

pendamping air susu ibu, sehingga kemungkinan termakan makanan yang sudah

terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit diare menjadi lebih besar. Selain itu

1



anak juga sudah mampu bergerak kesana kemari sehingga pada usia ini anak senang

sekali memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. +iswani 2003".

Karena itu, peran ibu dalam melakukan penatalaksanaan terhadap diare

diperlukan suatu pengetahuan, karena pengetahuan merupakan salah satu komponen

faktor predisposisi yang penting. eningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan

terjadinya perubahan sikap dan perilaku tetapi mempunyai hubungan yang positif,

yakni dengan peningkatan pengetahuan maka terjadinya perubahan perilaku akan

!epat. 8otoatmodjo S 200". engetahuan dan sikap ibu tentang penyakit diare

berpengaruh pada perilaku ibu dan masalah kesehatan keluarga. )enurut

8otoadmojo, tahun $993 perilaku dibagi 3 domain, ini diukur dari pengetahuan

knowledge", sikap attitude", dan praktek practice".

Salah satu pengetahuan ibu yang sangat penting adalah bagaimana

penanganan awal diare pada anak yaitu dengan men!egah dan mengatasi keadaan

dehidrasi. emberian !airan pengganti !airan rehidrasi" baik yang diberikan se!ara

oral diminumkan" maupun parenteral melalui infus" telah berhasil menurunkan

angka kematian akibat dehidrasi pada ribuan anak yang menderita diare. ID'I 200("

1.2 Rumusan Masalah

&erdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan pernyataan masalah,

yaitu: tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam penanganan awal diare pada

balita.

1.3 Tujuan Peneltan

1.3.1 Tujuan Umum

)engetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam penanganan

awal diare pada balita di uskesmas Kembangbahu #amongan pada bulan )ei

hingga 1uni 20$-

1.3.2 Tujuan !husus

2



• )engetahui bagaimana pemahaman ibu terhadap diare serta bagaimana

!ara penanganan diare pada balita

• )engetahui bagaimana sikap ibu dalam penanganan awal diare pada

balitanya

• )engetahui penanganan diare yang dilakukan oleh para ibu pada balitanya

1." Man#aat Peneltan

• Subyek mendapat informasi bagaimana !ara penanganan awal diare pada

balita dengan baik dan benar.

• )eningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengenai

penanganan awal diare pada balita.

• uskesmas dapat melakukan pendekatan se!ara menyeluruh pada masyarakat

berupa pemberian informasi mengenai tatalaksana awal diare sehingga angka

kematian diare pada balita dapat ditekan.

• eneliti dapat mengamalkan ilmunya mengenai bagaimana !ara penanganan

awal diare pada balita yang baik dan benar pada responden.

1.$ !erangka !%nse&

BAB II

TIN'AUAN PU(TA!A

3



2.1 DIARE

2.1.1 De#ns Dare

)enurut World Health Organization *+", penyakit diare adalah suatu

penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang sampai

men!air dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali

atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang

berdarah. enyakit ini paling sering dijumpai pada anakbalita, terutama pada 3 tahun

pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami $53 episode diare berat

Simatupang, 200".

2.1.2 Et%l%g Dare

4tiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu +assan, 200":

$. ;aktor Infeksi

a. Infeksi enteral, yaitu infeksi saluran pen!ernaan makanan yang

merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi:

$" Infeksi bakteri: Vibrio sp., E. Coli, Salmonella sp., Shigella,

Campylobacter, ersinia, !eromonas.

2" In/eksi /irus: Entero"irus /irus 4<+ , Co#sackie$, !deno"irus,

%ota"irus, !stro"irus.

3" Infeksi parasit: <a!ing !scaris, &richuris, O#yuris, Strongyloides$,

roto=oa Entamoeba histolytica, 'iardia lamblia, &richoirionas

hominis$.

" Infeksi jamur: Candida albicans.

b. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pen!ernaan makanan seperti:

titis )edia 'kut )'".

2. ;aktor 8on5Infeksi

4



a. )alabsorbsi karbohidrat: intoleransi laktosa, maltose, glukosa.

). ;aktor makanan, misalnya : kera!unan, alergi

*. ;aktor psikologis, misalnya rasa takut, !emas. 8amun jarang ditemukan

pada balita. 2.1.3 Prns& Penanganan Dare

Men*egah Terja+n,a Deh+ras

)en!egah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan

memberikan minum lebih banyak dengan !airan rumah tangga yang dianjurkan seperti

air tajin , kuah sayur, atau air sup Depkes.I". )a!am !airan yang dapat digunakan

tergantung pada :

• Kebiasaan setempat dalam mengobati diare

• >ersedianya !airan sari makanan yang !o!ok

• 1angkauan pelayananan kesehatan

• >ersedianya oralit

Menangan Deh+ras

enggantian !airan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam

terapi efektif diare akut. +iswani 2003" *+ mengatur pemberian rehidrasi oral

harus mengandung natrium 90 m4?@#, kalium klorida 20 m4?@#, dan glukosa $$$

m4?@#. Kliegman, )ar!dante, 1enson, dan &ehrman, 200" Aula dapat digunakan

sebagai sumber kalori dan juga sebagai bagian dari !airan rehidrasi. 'kan tetapi

ukuran gula yang digunakan haruslah tepat, yaitu - gram per 200 ml air. 1ika terlalu

banyak gula diberikan akan terjadi diare osmosis. Alukosa diperlukan dengan absorbsi

$ molekul 8a<l memerlukan $ mol glukosa, sehingga perbandingan antara gula dan

garam adalah $ gram garam dan - gram gula dalam 200 !! air masak. Depkes.I"

Sebelum melakukan rehidrasi oral, hal yang harus dilakukan adalah menentukan

derajat dehidrasi, agar penanganannya sesuai dengan keadaan klinis anak. *+

2000"

Ta)el 2. Derajat Deh+ras

5



• Dare tan&a Deh+ras

'nak dengan diare tanpa dehidrasi dapat diberikan !airan lebih banyak untuk

men!egah dehidrasi. 'nak harus tetap diberikan makanan sesuai dengan umurnya dan

menerima 'SI. *+ 2000". >erapi diare ini dapat diberikan dirumah. erawatan

anak di rumah dengan diare tanpa dehidasi :

• &erikan !airan tambahan

a. &erikan anak lebih banyak !airan daripada biasanya untuk men!egah

dehidrasi. Aunakan !airan rumah tangga yang dianjurkan, seperti

lautan oralit, makanan yang !air seperti sup,air tajin" dan kalau tidak

ada !airan tersebut, dapat diberikan hanya air matang.

b. 1ika anak masih menyusu 'SI, maka harus tetap diberikan

!. 1ika anak mendapatkan@diberikan 'SI eksklusif, berikan !airan

rehidrasi oral <" atau air minum tambahan pada 'SI. Setelah diare

berhenti, 'SI eksklusif dapat diteruskan.

d. 1ika sudah melewati masa 'SI eksklusif maka dapat diberikan

• <airan rehidrasi oral :

$. )akanan yang banyak mengandung air bubur, sup"

6



2. 'ir matang

e. 'turan untuk memberikan !airan tambahan untuk men!egah dehidrasi

• 'nak B 2 tahun -0 7 $00 ml setiap setelah buang air besar

• 'nak C 2 tahun $00 7 200 ml setiap setelah buang air besar.

Depkes dan Sandhu 200$"

• &erikan suplemen ink

a. Dosis =in! yang harus diberikan :

•

E 6 bulan

F tablet $0 mg" per hari

• G 6 bulan $ tablet 20 mg" per hari

b. <ara memberikan suplement =ink

• ada bayi, larutkan tablet dalam sedikit air lalu !ampurkan

pada susu atau <

• ada anak yang lebih besa, tablet dapat langsung diminum atau

dilarutkan

!. Suplemen =ink diberikan selama $05$ hari Depkes dan Sandhu 200$"

• 'nak harus tetap diberi makan

Kebiasaan penderita diare dipuasakan dapat memperburuk keadaan

penderita. leh karena itu, pemberian makanan pada penderita diare harus

tetap dilakukan. 1ika anak masih menyusu maka selama anak menderita diare

menunjukkan bahwa (0% makanan masih dapat diserap oleh dinding usus.

Karana itu, pemberian makanan harus tetap dilakukan walaupun ini berarti

memperbanyak feses anak. Selain dapat mempertahankan tingkat gi=i anak,

juga anak dapat sembuh lebih !epat. +iswani 2003"

&erikan makanan selama diare untuk memberikan gi=i pada penderita

terutama pada anak tetap kuat dan tumbuh serta men!egah berkurangnya berat badan. &erikan !airan termasuk oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan.

7



'nak yang masih mendapatkan 'SI harus lebih sering diberi 'SI. 'nak yang

minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya. 'nak usia 6 bulan

atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus diberikan

makanan yang mudah di!erna sedikit sedikit tetapi sering. Setelah diare

berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk

membantu pemulihan berat badan anak. Depkes".

• &awa anak ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau

menderita sebagai berikut :

o &uang air besar !air lebih sering

o )untah berulang

o asa haus yang nyata

o )akan @ minum sedikit

o Demam

o >inja berdarah depkes"

• Dare +engan +eh+as rngan-se+ang

ada umumnya anak dengan dehidrasi ringan diberikan <.

• Hntuk jam pertama < yang diberikan disesuaikan dengan berat badan

anak.

• )enentukan jumlah < yang diberika pada jam pertama

Ta)el. 3. 'umlah R/ ,ang +)erkan )er+asarkan umur +an )erat

)a+an &a+a " jam &ertama

0menggunakan umur anak hanya (ika tidak mengetahui berat badan bayi

8



• 1ika anak kehausan dan ingin minum maka berikan minum lebih

• )emberikan < dengan !ara yang baik dan benar. Hntuk anak dibawah 2

tahun berikan $ sendok teh setiap $52 menit dan beberapa teguk dari !angkir

untuk anak yang lebih besar

• 1ika anak muntah, tunggu $0 menit kemudian lanjutkan pemberian <

perlahan5lahan satu sendok makan tiap 253 menit"

• 1ika kelopak mata membengkak, hentikan < dan segera berikan air minum

atau 'SI

• &eri 'SI jika anak menginginkannya.

• )emberikan suplemen =ink dengan dosis sebagai berikut dan diberikan

selama $05$ hari:

o E 6 bulan F tablet $0 mg" per hari

o G 6 bulan $ tablet 20 mg" per hari

• #anjutkan pemberian makanan, karena nutrisi sangat penting dalam tata

laksana diare :

o Dalam jam pertama, jangan memberikan makanan ke!uali 'SI.

)enyusui 'SI diberikan setiap selesai diare.

o Setelah jam, jika anak tetap dehidrasi ringan dan tetap berikan <,

berikan makanan setiap 35 jam.

o Setiap anak antara 56 bulan seharusnya diberikan sedikit makanan.

o 'nak dianjurkan makan sebanyak 6 kali per hari. &eri makanan yang

sama setelah diare berhenti dan berikan makanan ekstra sehari dalam 2

minggu. Satriya 200("

• Dare +engan +eh+ras )erat

9



enderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari $0% untuk bayi dan

anak dan menunjukkan gangguan tanda5tanda /ital tubuh somnolen5koma, pernafasan

Kussmaul, gangguan dinamik sirkulasi" memerlukan pemberian !airan elektrolit

parenteral. Depkes"

am)ar 2.1 Bagan Alur Tatalaksana Pa+a Dare Dengan Deh+ras Berat

*orld +ealth rgani=ation. )ocket *ook o+ Hospital Care +or Children

2.1." Pemlhan jens *aran &arenteral

<airan parenteral dibutuhkan terutama untuk dehidrasi berat dengan atau tanpa

syok sehingga dapat mengembalikan dengan !epat /olume darahnya, serta

memperbaiki renjatan hipo/olemiknya. Satriya 200(".

10



<airan inger #aktat #" adalah !airan yang banyak diperdagangkan dan

mengandung konsentrasi natrium yang tepat serta !ukup laktat yang akan

dimetabolisme menjadi bikarbonat. 8amun demikian kosentrasi kaliumnya rendah

dan tidak mengandung glukosa untuk men!egah hipoglikemia. Satriya 200("

<airan 8a<# dengan atau tanpa dekstrosa dapat dipakai, tetapi tidak

mengandung elektrolit yang dibutuhkan dalam jumlah yang !ukup. 1enis !airan

parenteral yang saat ini beredar dan dapat memenuhi kebutuhan sebagai !airan

pengganti diare dengan dehidrasi adalah Ka548 3&. Sejumlah !airan rehidrasi oral

dengan osmolalitas 2$0 7 26( mmol@$ dengan 8a berkisar -0 7 - m4g@#,

memperlihatkan efikasi pada diare anak dengan kolera atau tanpa kolera. Satriya

200("

Ta)el. " !%m&%ss aran Parenteral +an /ral

2.1.$ Meng%)at !ausa Dare

Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika

oleh karena pada umumnya sembuh sendiri sel+ limiting. 'ntibiotika hanya

diperlukan pada sebagian ke!il penderita diare misalnya Cholera, Shigella, karena

11



penyebab terbesar dari diare pada anak adalah /irus %ota"irus". Ke!uali pada bayi

berusia di bawah 2 bulan karena potensi terjadinya sepsis oleh karena bakteri mudah

mengadakan translokasi ke dalam sirkulasi, atau pada anak@bayi yang menunjukkan

se!ara klinis gejala yang berat serta berulang atau yang menunjukkan gejala diare

dengan darah dan lendir yang jelas atau gejala sepsis. Subijanto, anuh, Djupri, dan

Soeparto, 200-"

Ta)el.". Antmkr%)a ang (erng Dgunakan Untuk Mengatas Dare

BAB III

MET/D/L/I PENELITIAN

3.1 Desan Peneltan

12



Desain penelitian yang akan digunakan adalah studi cross sectional. enelitian

ini merupakan penelitian deskriptif terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku

ibu dalam penanganan awal diare pada balita.

3.2 L%kas +an aktu Peneltan

enelitian ini dilakukan di osyandu &alita Kaliwates dan Instalasi awat

1alan Kesehatan Ibu 'nak uskesmas Kembangbahu #amongaan. *aktu penelitian

adalah bulan )ei 5 1uni 20$-.

3.3 P%&ulas +an (am&le

o opulasi target adalah semua ibu yang memiliki balita yang berkunjung ke uskesmas

Kembangbahu #amongaan .

o Sampel adalah ibu yang memiliki balita berumur dibawah - tahun yang pernah

mengalami diare yang sedang berkunjung ke uskesmas Ke!amatan Kembangbahu

#amongan

3." !rtera Peneltan

3..$ Kriteria Inklusi

o Ibu yang memiliki balita umur $5- tahun yang pernah mengalami diare.

o Ibu dengan jenjang pendidikan apa pun.

o Ibu yang kooperatif dan bersedia menjadi responden

3..2 Kriteria 4ksklusi

o Ibu yang tidak kooperatif dan tidak mau menjadi responden

3.$ Besar (am&le

&esar sampel yang dipakai untuk penelitian ini adalah 0 sample

3.4 ara !erja

3.6.$ Jariabel

Jariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

13



• Jariabel terikat :

o engetahuan

o

Sikap

o erilaku

• Jariabel tergantung :

o Hsia ibu

o >ingkat pendidikan ibu

o ekerjaan ibu

o 'dat kebiasaan setempat

o Sumber informasi tentang penanganan awal diare

3.6.2 engumpulan Data

enelitian ini akan dilaksanakan bila telah memperoleh persetujuan setelah

penjelasan atau in+ormed consent dari subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan

!ara menyebarkan kuesioner.

3.6.3 engolahan dan enyajian Data

Sebelum dilakukan pengolahan data, /ariabel pengetahuan diberi skor sesuai

dengan bobot jawaban dari pertanyaan yang disediakan pengolahan data yang

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

• Editing

)elakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban

kuesioner dan penyesuaian data yang diperoleh dengan kebutuhan penelitian.

+al ini dilakukan dilapangan sehingga apabila terdapat data yang meragukan

ataupun salah, maka dapat ditanyakan lagi kepada responden

• Coding

14



)engkode data merupakan kegiatan mengklasifikasi data memberi

kode untuk masing5masing kelas terhadap data yang diperoleh dari sumber

data yang telah diperiksa kelengkapan.

• Scoring

ertanyaan yang diberi skor hanya pertanyaan tentang pengetahuan,

sikap, dan perilaku orang tua terhadap penanangan awal diare. >ahap ini

meliputi nilai untuk masing5masing pertanyaan dan penjumlahan hasil s!oring

dari semua pertanyaan.

• Entry

Data yang sudah diberi kode kemudian dimasukan ke dalam komputer

adapun program yang digunakan adalah microso+t e#cel -/

• Cleaning

)erupakan kegiatan penge!ekan kembali data yang sudah dimasukan

dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu dengan

melihat distribusi frekuensi dari /ariabel5/ariabel yang diteliti.

• &abulating

>abulasi data yang telah lengkap disusun sesuai dengan /ariabel yang

dibutuhkan lalu dimasukan kedalam tabel dengan rumus distribusi frekuensi.

Setelah diperoleh hasil dengan !ara perhitungan, kemudian nilai tersebut

dimasukan ke dalam kategori nilai yang telah dibuat.

3.6. 'nalisis Data

'dapun data dianalisis se!ara uni/ariat. 'nalisis uni/ariat dimaksudkan untuk

mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari /ariabel 7 /ariabel yang diamati.

Data yang diperoleh dikumpulkan, pertanyaan yang dijawab dengan akan diberikan

skor sedangkan yang tidak. Kemudian dituangkan kedalam bentuk tabel dengan

perhitungan analisis.

3.6.- Interpretasi Data

Interpretasi data dilakukan se!ara deskriptif

15



3.5 Batasan /&eras%nal

3..$ esponden

esponden adalah ibu5ibu yang memiliki balita umur $ 7 - tahun dengan anak

yang pernah mengalami diare akut di wilayah Ke!amatan Kembangbahu

3..2 engetahuan

ang dimaksud dengan pengetahuan adalah fakta atau ide yang didapat

melalui proses obser/asi, belajar, atau penelitian. ang ingin diteliti adalah

pengetahuan responden mengenai penanganan awal diare. >otal skor untuk penilain

terhadap pengetahuan adalah 2$ dan dilakukan penilaian sebagai berikut:

• &aik apabila jawaban yang benar G (0% total skor G $"

• Sedang apabila jawaban yang benar antara 60% 5 (0% total skor $3 7 $"

• Kurang apabila jawaban yang benar B 60% total skor B $3"

3..3 Sikap

ang dimaksud dengan sikap adalah ke!enderungan yang dipelajari untuk

bertingkah laku se!ara konsisten terhadap seseorang, sekelompok orang, suatu objek.

ang ingin diteliti adalah sikap responden dalam penanganan awal diare. >otal skor

untuk penilain terhadap sikap adalah $2 dan dilakukan penilaian sebagai berikut:

•

&aik

apabila jawaban yang benar G (0% total skor G 9"

• Sedangapabila jawaban yang benar antara 60% 5 (0% total skor 7

9"

• Kurang apabila jawaban yang benar B 60% total skor B "

3.. erilaku

ang dimaksud dengan perilaku adalah hal5hal yang telah dilakukan

responden berkenaan dengan pengetahuan yang telah didapat. >otal skor untuk

penilain terhadap perilaku adalah $ dan dilakukan penilaian sebagai berikut :

• &aik apabila jawaban yang benar G (0% total skor G $$"

• Sedangapabila jawaban yang benar antara 60% 5 (0% total skor ( 7 $$"

• Kurangapabila jawaban yang benar B 60% total skor B ("

3..- Hsia

Hsia atau umur adalah yang sesuai dengan K> dengan faktor bulan atau tahun.

Dibagi dalam 6 golongan umur, yaitu :

16



• Kurang dari 20 tahun

• 'ntara 20 7 2- tahun

• 'ntara 26 7 30 tahun

• 'ntara 3$ 7 3- tahun

• 'ntara 36 5 0 tahun

• #ebih dari 0 tahun

3..6 endidikan Ibu

endidikan adalah jenjang pendidikan formal yang men!akup tingkat SD,

S), S)H, dan erguruan >inggi. endidikan dibagi berdasarkan pendidikan formal,

yaitu:

• >idak pernah sekolah

• >idak tamat SD

• >amat SD

• >amat S)

• >amat S)H

• >amat erguruan >inggi

3.. ekerjaan

ekerjaan adalah kegiatan rutin yang dilakukan dalam upaya mendapatkan

penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. 1enis5jenis pekerjaan

tersebut dikelompokkan dalam :

• Ibu rumah tangga

• Karyawan

• Auru

• &idan atau petugas kesehatan

• *iraswasta

• #ain5lain.

3..( 'dat Kebiasaan

'dat kebiasaan adalah etika keseharian yang dilakukan sekelompok

masyarakat se!ara turun temurun dalam menjalani kehidupan sehari5hari. &iasanya

akan menjadi streotipe kelompok masyarakat tersebut

3..9 Sumber Informasi

17



Sumber informasi adalah segala media yang menjadi sumber pengetahuan

bagi penerima informasi. Dalam penelitian ini, sumber informasi dikelompokkan

menjadi :

•

etugas kesehatan uskesmas, yaitu dokter, bidan@perawat, kader osyandu,dan lai5lain.

• )edia !etak yaitu majalah, surat kabar, buku, brosur, dan lain5lain

• )edia elektronik, yaitu tele/isi, radio, dan internet

• rang tua

• >etangga

• &aru tahu

• #ain5lain

BAB I6

HA(IL DAN PEMBAHA(AN

18



6.1 Data e%gra#s +an Dem%gra#k

'ambar 0. )eta wilayah 1ecamatan 1embangbahu, 1abupaten 2amongan, (awa &imur

!e*amatan !em)ang)ahu adalah salah satu ke!amatan dari 2 Ke!amatan yang berada di

Kabupaten #amongan dengan jarak orbitasi kurang lebih $- K) dari Ibukota Kabupaten

#amongan atau $ K) dari arah kota #amongan Kota terdekat", dengan batas wilayah :

Sebelah Htara : *ilayah Ke!amatan Sukodadi

Sebelah Selatan : *ilayah Ke!amatan )antup

Sebelah &arat : *ilayah Ke!amatan Sugio

Sebelah >imur : *ilayah Ke!amatan >ikung

Pem)agan la,ah 7 !e*amatan !em)ang)ahu terdiri atas $( desa dusun $00 *

3- > dengan komposisi jumlah penduduk 2$.939 1iwa laki5laki dan 22.360 1iwa

erempuan, #uas wilayah 6.3(,320 +a dengan tataguna tanah 3.9-,30 +a untuk sawah,$.(90,020 +a tegal, 6,2-0 +a ekarangan, >anah +utan 8egara $6 +a dan lain5lain

19



20-,20 +a. >anah data bagian utara dengan kemiriingan 6-% sisanya 3- % bagian selatan.

'dapun struktur tanah se!ara uimum dengan jenis alo/ial $0 %, Aromosol 90 % dan

kedalaman air tanah rata5rata 20 meter. Data data di wilayah Kembangbahu, jumlah SD 3$

unit, )I $( unit, S)8 3 unit, >sanawiyah 3 unit, S)' $ unit, 'liyah 3 unit dan &ank

asar I unit, &I I Hnit, #KHK I$ Hnit Koperasi - unit bank desa I unit serta pasar desa 2

unit.

A. (UMBER DAA !E(EHATAN

8 148IS >48'A' 1H)#'+

$. Dokter Hmum 2

2. Dokter Aigi $

3. erawat

. &idan 2$

-. erawat Aigi 5

6. 'hli Ai=i $

. 'poteker 5

(. 'sisten 'poteker $

9. 'nalis $

$0. Koordinator Imunisasi $

$$. Sanitarian $

$2. 'dministrasi Keuangan dan &arang 3

$3. 'dministrasi Hmum 2

$. 'dministrasi #oket 2

$-. enjaga gedung@>ukang Kebun

1H)#'+ 3

B. (ARANA PELAANAN !E(EHATAN

20



8o Sarana rasarana 1umlah

$ > > HAD

> > awat Inap

JI

Klas I

Klas II

Klas III

3

20

3

2

6

9

2 4<A $

3 Spe!trofotometri 5

+ematologi 'naly=er @ #aboratorium $

- 84D kit 5

6 'mbulan!e 2

HSA $

( HAD Set $

I6.5 Hasl +an Pem)ahasan Peneltan

&erdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan kuesioner

diperoleh gambaran karakteristik sampel di uskesmas Ke!amatan Kembangbahu ,

Kabupaten #amongan, pro/insi 1awa >imur. esponden berjumlah 0 orang. esponden

adalah ibu5ibu yang memiliki anak balita berusia kurang dari - tahun memiliki kisaran umur 20 tahun terendah dan 0 tahun tertinggi. 'dapun distribusi usia responden, tingkat

pendidikan ibu yang memiliki balita, dan pekerjaan ibu di wilayah kerja uskesmas

Ke!amatan Kembangbahu dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini.

Ta)el.$ Dstr)us 8rekuens (am&el Menurut Usa + Puskesmas !em)ang)ahu

Hsia Ibu ;rekuensi %"

9 2: tahun 0 0

2: - 2$ tahun 3 ,-

21



24 - 3: tahun 1" 3$

31 - 3$ tahun $3 32,-

34 - ": tahun $0 2-

; ": tahun 0 0

T%tal ": 1::

>abel - memperlihatkan distribusi usia responden dari 0 subyek yang diteliti.

esponden terbanyak yang menjadi subyek penelitian adalah kelompok umur 26530 tahun

sebanyak $ responden 3-%" dan usia termuda 2052- tahun sebanyak 3 subyek ,-%".

Hsia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin

bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin bagus. ada usia pertengahan, indi/idu akan lebih

berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan

persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua. Kemampuan intelektual,

peme!ahan masalah, dan kemampuan /erbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada

usia ini. 8otoatmodjo S 200-"

Ta)el 4. Dstr)us 8rekuens (am&el Menurut Pen++kan + Puskesmas !em)ang)ahu

endidikan Ibu ;rekuensi %"

>idak ernah Sekolah 0 0

>idak >amat SD $ 2,-

>amat SD 2 -

>amat S) $$ 2,-

Tamat (MU 24 4$

>amat erguruan >inggi 0 0

>otal ": 1::

>abel 6 mempelihatkan distribusi pendidikan responden yang paling banyak adalahtamatan S)H sebanyak 26 responden 6- %" dan yang paling sedikit yaitu tidak tamat SD

sebanyak $ responden 2,-%".

endidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang

akan !enderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media

massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang

didapat tentang kesehatan. engetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan seseorang

dengan pendidikan formalnya yang tinggi, biasanya akan mempunyai tingkat pengetahuan

22



yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih

rendah. 8amun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti

mutlak berpengetahuan rendah pula. *idayatun 200"

Ta)el 5. Dstr)us 8rekuens (am&el Menurut Pekerjaan Res&%n+en + Puskesmas

!em)ang)ahu

ekerjaan ;rekuensi %"

I)u Rumah Tangga 3$ <5=$

!ar,a>an 2 -

uru 0 0

ras>asta 2 -

Lan-lan $ 2,-

T%tal ": 1::

>abel menggambarkan distribusi pekerjaan responden dan yang paling banyak

adalah ibu rumah tangga sebanyak 3- responden (,-%".

#ingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar indi/idu, baik lingkungan fisik,

biologis, maupun sosial, seperti lingkungan pekerjaan. #ingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam indi/idu yang berada dalam lingkungan tersebut. +alini dapat terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon

sebagai pengetahuan oleh setiap indi/idu. 8otoatmodjo S 200-"

ada penelitian ini didapatkan hasil pekerjaan responden terbanyak adalah ibu rumah

tangga. +al ini dapat terjadi karena pengambilan sampel dilakukan pada jam kerja uskesmas

Ke!amatan )inggir yaitu mulai dari jam 0(.005$2.00 *I&. &agi ibu yang bekerja, jam buka

puskesmas sama dengan jam kerja mereka. leh karena pengunjung puskesmas kebanyakan

adalah ibu rumah tangga. 8amun ada pula responden yang bekerja sebagai karyawan, guru,dan wiraswasta yang saat ditanyakan mereka i=in atau tidak dalam jam kerja saat itu.

I6.5.1 Tngkat Pengetahuan I)u

&erdasarkan hasil pengisian kuesioner diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel5

tabel di bawah ini :

Ta)el <. Dstr)us Tngkat Pengetahuan I)u +alam Penanganan A>al Dare +

Puskesmas !em)ang)ahu

>ingkat engetahuan Ibu ;rekuensi %

23



&aik skor G$" $- 3,-

uku& ?sk%r 13-15@ 1 "5=$

Kurang skor B$3" 6 $-

>otal ": 1::

>abel (. menggambarkan tingkat pengetahuan ibu yang berkunjung ke uskesmas

)inggir dalam penanganan awal diare di rumah. Dalam tabel di atas, mayoritas tingkat

pengetahuan ibu dalam penanganan awal diare di rumah adalah baik sebanyak $- responden

3,-%", kemudian diikuti oleh !ukup sebanyak $9 reponden .-%" dan yang terakhir

kurang sebanyak 6 responden $-%". +al ini menggambarkan bahwa sebagian besar

responden sudah memiliki pengetahuan yang baik dalam penanganan awal diare di rumah.

engetahuan yang kurang bisa diakibatkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling

mempengaruhi. 'da beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang,

diantaranya pendidikan dan usia. 8otoatmodjo S 200-"

I6.5.2 Tngkat (ka& I)u

&erdasarkan hasil pengisian kuesioner diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel5

tabel di bawah ini :

Ta)el 1". Dstr)us Tngkat (ka& I)u +alam Penanganan A>al Dare

Tingkat Sikap Ibu Frekuensi %

Baik (Skor >9) 11 27,5

Cukup (Skor 7-9) 29 72,5

Kurang (Skor 7) 0 0

Tota! 40 100

>abel $ )emperlihatkan distribusi tingkat sikap ibu dalam penanganan awal diare di

uskesmas )inggir. )ayoritas ibu adalah berada pada tingkat baik sebanyak $$ responden

2,-%", kemudian tingkat !ukup sebanyak 29 responden 2,-%".

Ta)el 1$. Dstr)us 8rekuens Ber)aga (ka& I)u +alam Penanganan A>al Dare

Sikap Ibu Setu"u % Ti#ak Setu"u

% Ti#ak Ta$u

% Tota! %

nak &iare 'arus Segera&itangani

*

0 0 0 0 40 10

0

+enanganan a! &iare

&apat &i!akukan &iu.a$

/0 95 2 5 0 0 40 10

0

24



nak &iare &iberikan1bat nti#iare

/5 07,5

2 5 3 7,5 40 10

0

1ra!it &apat &ibuatSen#iri &iru.a$

/0 95 1 2,5 1 2,5 40 10

0

nak &iare 'arus

&ipuasakan

2 5 /5 07,

5

3 7,5 40 10

0nak &iare e.er!ukan

Sup!e.en 3ink 29 72,

52 5 9 22,

5

40 10

0

>abel $- memperlihatkan berbagai sikap ibu dalam penanganan awal diare pada

balitanya. Dalam pernyataan bahwa diare harus segera ditangani didapatkan sebanyak 0

orang atau $00% responden menjawab setuju. Ini menggambarkan bahwa sudah banyak ibu

yang memberi perhatian lebih pada anak yang sedang mengalami diare.

Dalam pernyataan penanganan awal diare dapat dilakukan di rumah 3( responden

9-%" menjawab setuju dan 2 responden -%" menjawab tidak setuju. Ibu yang menjawab

tidak setuju dikarenakan mereka memiliki keper!ayaan bahwa jika anak sakit harus segera

dibawa ke dokter atau karena mereka tidak mengetahui bagaimana penanganan awal diare.

Karena sebenarnya penanganan awal diare dapat dilakukan di rumah dengan prinsip

men!egah dehidrasi, yaitu dengan memberikan !airan lebih banyak. <airan dapat berupa air

matang, makanan yang banyak mengandung air sup@bubur" atau oralit. ralit pun dapat

dibuat sendiri dengan menggunakan bahan5bahan yang tersedia di dapur yaitu air putih

matang, gula, dan garam.

Dalam pernyataan pada saat anak diare diberikan obat antidiare 3- responden (,-%"

menjawab setuju, jawaban tidak setuju sebanyak 2 responden -%" dan 3 responden ,-%"

menjawab tidak tahu.

Dalam pernyataan bahwa oralit dapat dibuat sendiri di rumah sebanyak 3( responden

9-%" menjawab setuju dan ini memungkinkan bahwa mereka dapat membuat sendiri dirumah.

Sebanyak $ responden 2,-%" menjawab tidak setuju dan sebanyak $ responden 2,-%"

menjawab tidak tahu. )asih ada ibu yang tidak mengetahui bahwa oralit dapat dibuat sendiri di

rumah mungkin disebabkan kurangnya informasi yang diberikan atau kurangnya perhatian ibu

terhadap informasi yang ada.

Dalam pernyataan anak diare harus dipuasakan, ternyata masih ada ibu yang

menjawab setuju sebanyak 2 responden -%" dan sebanyak 3- responden 3,-%" menjawab

tidak setuju dan 3 responden ,-%" menjawab tidak tahu. Kebiasaan penderita diare

dipuasakan dapat memperburuk keadaan penderita. leh karena itu, pemberian makanan

pada penderita diare harus tetap dilakukan +iswani 2003". >ernyata pengunjung uskesmas

Ke!amatan )inggir masih ada yang memuasakan anaknya saat sedang diare bahkan ada yang

25



tidak mengetahui tentang hal ini. pandangan ini harus segera diluruskan, mungkin dengan

memberikan edukasi yang baik dan benar bahwa anak diare harus tetap diberikan makanan.

Dalam pernyataan anak diare memerlukan suplemen =ink sebanyak 29 responden

2,-%" menjawab setuju, 2 responden menjawab tidak setuju -%" dan 9 responden 22,-%"

menjawab tidak tahu. +al ini menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang belum mengetahui

fungsi suplemen =ink. Dalam hal ini mungkin perlu dilakukan edukasi lebih dalam peran atau

fungsi suplemen =ink pada saat diare.

I6.5.3 Tngkat Perlaku I)u

Ta)el 14. Dstr)us Tngkat Perlaku I)u +alam Penanganan A>al Dare

Tingkat +eri!aku Ibu Frekuensi

%

Baik (Skor >**) 0 0

Cukup (Skor 0-**) 15 37,5

Kurang (Skor 0) 25 42,5

Tota! 40 100

>abel $6 )enggambarkan distribusi tingkat perilaku ibu dalam penanganan awal diare di

uskesmas )inggir. )ayoritas ibu berada pada tingkat kurang sebanyak 2- responden 62,-%",

diikuti dengan tingkat !ukup sebanyak $- responden 3,-%".

Ta)el 15. Dstr)us Perlaku I)u +alam Penanganan A>al Dare

+eri!aku Ibu a % Ti#ak

% Tota! %

e.berikan inu. 6ebi$Banak

39 97,5 1 2,5 40 100

e.berikan 1ra!it 38 95 2 5 40 100

e.berikan Sup!e.en 3ink 12 30 28 70 40 100

e.berikan 1bat Tra#isiona! 16 40 24 60 40 100

e.berikan 1bat nti#iare 33 82,5 7 17,5 40 100

6angsung e.baa nak Ke+etugas Kese$atan

35 87,5 5 12,5 40 100

26



>abel $ memperlihatkan berbagai peilaku ibu dalam penanganan awal diare. Ibu

yang memberikan minum lebih banyak sebanyak 39 responden 9,-%" dan yang tidak

memberikan minum lebih banyak sebanyak $ responden 2,-%".

Ibu yang memberikan oralit sebanyak 3( responden 9-%" dan ibu yang tidak

memberikan oralit sebanyak 2 responden -%". Ibu yang tidak memberikan oralit saat

ditanyakan, mereka menjawab anaknya tidak suka dan tidak mau minum oralit. Dan masih

banyak yang menganggap bahwa oralit adalah obat diare. Setelah diberikan oralit dan diare

anaknya tidak sembuh, banyak ibu beranggapan anaknya tidak !o!ok dengan oralit.

emahaman seperti ini harus segera diluruskan.

Ibu yang memberikan suplemen =ink sebanyak $2 responden 30%" dan yang tidak

memberikan suplemen =ink saat anaknya diare sebanyak 2( responden 0%". )asih perlu

promosi lebih gen!ar lagi mengenai penggunaan suplemen =ink saat anak diare.

Sampai saat ini masih banyak ibu yang memberikan obat tradisional saat mengetahui

anaknya sakit. Seperti pada saat anaknya diare masih banyak ibu yang memberikan obat

tradisional seperti daun jambu, kunyit, dan teh pahit. Sebanyak $6 responden 0%" masih

memberikan obat tradisional dan sebanyak 2 responden 60%" tidak memberikan obat

tradisional.

Ibu yang memberikan obat antidiare saat anaknya diare sebanyak 33 responden

(2,-%" dan yang tidak memberikan obat antidiare saat anaknya diare responden $,-%".

)ayoritas ibu memberikan obat antidiare saat anaknya diare. erlu edukasi lebih kepada para

ibu agar tidak memberikan obat antidiare tanpa resep dokter.

Kebanyakan ibu langsung membawa anaknya ke petugas kesehatan saat baru

mengalami diare, padahal sebenarnya masih bisa ditangani di rumah. Sebanyak -3 responden

(,-%" menjawab langsung membawa ke petugas kesehatan dan - responden $2,-%" masih

ditangani sendiri di rumah.

I6.5." (um)er In#%rmas

Ta)el 2:. Dstr)us (um)er In#%rmas I)u

Su.ber In8or.asi Frekuensi

+etugas Kese$atan 34

e#ia Cetak 13

e#ia !ektronik 13

1rang Tua 9

Tetangga 11

27



Baru Ta$u 2

>abel 20 memperlihatkan distribusi sumber informasi ibu. Kebanyakan ibu

mendapatkan informasi dari petugas kesehatan yaitu dokter, bidan, atau perawat. Sebanyak 3 responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan, kemudian terbanyak kedua

adalah mendapatkan informasi dari media !etak dan media elektronik dengan jumlah yang

sama yaitu $3 responden. Dan sisanya dari tetangga dan orang tua, bahkan ada 2 responden

mengaku baru tahu megenai tatalaksana awal diare pada balitanya ini. ada pertanyaan

sumber informasi tidak sedikit responden yang memilih jawaban lebih dari satu.

I6.< !eter)atasan Peneltan

Keterbatasan penelitian terletak pada jumlah sample yang tidak dapat men!akupi

sample yang telah di tentukan, dikarenakan keterbatasan waktu yang di miliki untuk

melakukan penelitian dan kunjungan ibu yang memiliki balita selama dilakukan penelitian

tidak sebanyak yang diharapkan. 'da juga beberapa ibu yang menolak untuk mengisi

kuisioner dikarenakan anaknya rewel atau mereka tergesa5gesa sehingga tidak memiliki

banyak waktu untuk mengisi kuisioner.

enelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang memiliki kelemahan, yaitu

responden tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati dan tidak

dijawab, beberapa dari hal ini dapat diatasi dengan menggunakan metode wawan!ara. 8amun

tetap saja memiliki kelemahan, yaitu pada saat peneliti telah mewawan!arai beberapa

responden dalam satu waktu dan mengalami kelelahan. eneliti dapat melakukan kesalahan

dalam bertanya sehingga responden tidak mengerti maksud dari pertanyaan yang diajukan.

Selain itu kesalahan dapat terjadi pada saat balitanya menangis, sehingga suasananya

menjadi tidak kondusif dan responden ingin segera menyelesaikan wawan!ara dan menjawab

seadanya.

>erkadang dengan keterbatasan waktu yang peneliti miliki, beberapa kuisioner hanya

dititipkan pada bagian pendaftaran, sehingga peneliti masih kurang dapat menilai apakah

pertanyaan dalam kuisioner tersebut dapat benar benar dipahami oleh si ibu atau tidak.

28



BAB 6

!E(IMPULAN (ARAN

6.1 !esm&ulanDari penelitian yang sudah peneliti lakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :

• Distribusi umur sample terbanyak adalah kelompok umur 26530 tahun sebanyak

$ responden 3-%".

• Distribusi pendidikan sample terbanyak adalah tamat S)H sebanyak 26

responden 6-%"

• Distribusi pekerjaan sample terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 3-

responden (,-%".

29



• +asil penelitian dengan sebaran dari 0 responden dengan rin!ian sebagai

berikut:

>ingkat pengetahuan :

&aik : $- responden 3,-%"

<ukup : $9 reponden ,-%"

Kurang : 6 responden $-%"

>ingkat sikap :

&aik : $$ responden 2,-%"

<ukup : 29 reponden 2,-%"

Kurang : 0 responden 0%"

>ingkat perilaku :

&aik : 0 responden 0%"

<ukup : $- reponden 3,-%"

Kurang : 2- responden 62,-%"

6.2 (aran

• Ibu balita diharapkan dapat menggali dan meningkatkan informasi tentang penyakit

yang menyertai balita seperti diare melalui berbagai media.

• &agi uskesmas perlu untuk meningkatkan mutu pelayanan seperti memaksimalkan

pelayanan dengan memberikan penyuluhan dan penjelasan tentang pen!egahan serta

penanganan awal diare di rumah se!ara tepat yang terdapat dalam buku KI'

Kesehatan Ibu dan 'nak" pada ibu balita yang datang ke posyandu

• Sebaiknya penelitian ini dilakukan dalam waktu yang lebih lama, agar mendapatkan

hasil yang lebih maksimal. Sampel yang dapat diambil akan lebih banyak dan lebih

menggambarkan daerah yang sedang diteliti.

30



DA8TAR PU(TA!A

• 'miruddin, . 200(". Current 3ssue 1ematian !nak karena )enyakit 4iare. Ldiakses

pada tanggal $( )ei 20$3M. Diunduh dari:http:@@ridwanamiruddin.wordpress.!om

• &ehrman, Kliegman, dan 1enson. 2003". 5elson &e#tbook o+ pediatrics. $th ed.

HS': Saunders. p $2 7 $2($

• Dahlan, ). 2009". *esar Sampel dan Cara )engambilan Sampel dalam )enelitian

1edokteran dan 1esehatan. 1akarta: Salemba )edika. p 3 5 39

31



• Depkes. )edoman &atalaksana )enderita 4iare.pd+ Ldiakses pada tanggal $950-5

20$3M http:@@www.pppl.depkes.go.id@imagesNdata@edoman%20>ata%20#aksana

%20Diare.pdf

• +iswani. 2003". Diare )erupakan Salah Satu )asalah Kesehatan )asyarakat yang

Kejadiannya Sangat 4rat dengan Keadaan Sanitasi #ingkungan. diakses pada tanggal

20 )ei 20$3" Diunduh dari: http:@@library.usu.a!.id@download@[email protected]

• ID'I. 200(". Diare pada 'nak. diakses pada tangaal 0- )ei 20$3". Diunduh dari:

http:@@idai.go.id

• Ikhwansyah. 2006". ;aktor5faktor yang &erhubungan dengan Status Ai=i 'nak &alita

di Ke!amatan Kertak +anyar Kabupaten &anjar ropinsi Kalimantan Selatan.

diakses pada tanggal $ )aret 20$3" Diunduh dari:

http:@@pupas!a.ugm.a!.idfiles$-05+5200".pdf

• Kliegman, )ar!dante, 1enson, dan &ehrman. 200". 5elson Essential o+ )rdiatrics.

-th ed. HS': 4lse/ier. p $6$ 5 $6-

• 8otoatmodjo, S. 200-". 6etodologi )enelitian 1esehatan. 1akarta: ineka <ipta.

• 8otoatmodjo, S. 200". romosi Kesehatan dan Ilmu rilaku. 1akarta : ineka <ipta.

• Sandhu, &K. 200$". )ratical guideline +or the management o+ gastroenteritis in

children 7 )ed 'astroenterol 8utr O33:S3659

• Satriya, D. 200(". 4iare !kut pada !nak, upaya mengurangi ke(adian komplikasi

diare akut.pd+ ;K H8I. Ldiakses pada tanggal 0650-520$3M Diunduh dari: http:@@dr5

deddy.!om@artikel5kesehatan@$5diare5akut5pada5anak.html

• Subijanto, anuh, Djupri, dan Soeparto. 200-". 6anagemen 4iare pada *ayi dan

!nak.pd+ Di/isi Aastroenterologi #ab@S); Ilmu Kesehatan 'nak ;K Hnair@SH Dr.

Seotomo Surabaya.32

http://www.pppl.depkes.go.id/images_data/Pedoman%20Tata%20Laksana%20Diare.pdf






• *idayatun, >S. 200". 3lmu )erilaku.1akarta: <J Sagung Seto.

•*idiono, S. 200$". Studi )otensi 4esa untuk 3nter"ensi )erubahan )erilaku

1esehatan dalam )enanganan 4iare 8)enelitian di 4esa &alung )auh, 1ecamatan

)ondok 1elapa, 1abupaten *engkulu 9tara$.pd+ 1urnal enelitian H8I&, Jol. JII,

8o. 2, 1uli, h. (9 7 9-.

• *orld +ealth rgani=ation. 2000". )ocket *ook o+ Hospital Care +or Children. p.

$09 7 $32

• +'. 200". Kondisi Kesehatan 'nak Indonesia: di &awah 'n!aman Ai=i &uruk,

D&D, +IJ@'IDS, dan ;lu &urung. diakses pada tanggal $ 1uni 20$3" Diunduh dari:

http:@@ypha.or.idfilesKondisiNKesehatanN'nakNIndonesia.pdf

259133574 Mini Project Diare

Documents

Transcript of 259133574 Mini Project Diare