2

5
2. Jelaskan macam-macam penyakit yang menurunkan kesadaran terkait sistem endokrin 1. Hipoglikemia 2 Hipoglikemia menyebabkan pelepasan glukagon, hormon pertumbuhan, dan katekolamin, yang cepat memobilisasi glikogen untuk memberikan bahan bakar (peningkatan epinefrin mengakibatkan gejala klinis hipoglikemia), dan juga hipoglikemia cepat mengakibatkan disfungsi neurologik karena glukosa merupakan sumber energi otak utama. Penyebab-penyebab hipoglikemia mencakup pemberian insulin yang berlebihan, pemberian sulfonilurea, etanol, insulinoma, sepsis, gagal ginjal, malnutrisi/puasa, pemberian insulin, penurunan glukagon, sarkoma, insufisiensi hipofise atau adrenal, hipotiroidisme dan defek enzim/hormon bawaan. Hipoglikemia timbul 2-4 jam setelah makan, sebagai pelepasan insulin yang lambat dan berlebihan(Riwayat diabetes melitus tipe II). 2. Koma Nonketotik Hiperosmolar 1 Koma nonketotik hiperosmolar, yang dikenal dengan sindrom hiperosmolar hiperglikemik adalah suatu keadaan kedaruratan diabetik yang hiperglikemia dan hiperosmolalitasnya menyebabkan dehidrasi berat. Hiperglikemia berat yang menyebabkan diuresis osmotik berat biasa terjadi. Diuresis yang diindukasi glukosa menyebabkan hipovolemia dan pelepasan respon stress oleh hormon-hormon counterregulatory insulin, seperti hormon pertumbuhan, epinefrin, dan yang terpenting yaitu glukagon. Hipovolemia berat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus(LFG) dan ketidakmampuan mengekskresi glukosa , sehingga memperburuk hiperglikemia. Karena pasien-pasien ini biasanya merupakan penyandang diabetes melitus tipe 2, pasien tersebut membuat sedikit insulin, yang cukup untuk mencegah lipolisis dan ketoasidosis dibetik.

description

modul endokrin

Transcript of 2

2. Jelaskan macam-macam penyakit yang menurunkan kesadaran terkait sistem endokrin1. Hipoglikemia 2Hipoglikemia menyebabkan pelepasan glukagon, hormon pertumbuhan, dan katekolamin, yang cepat memobilisasi glikogen untuk memberikan bahan bakar (peningkatan epinefrin mengakibatkan gejala klinis hipoglikemia), dan juga hipoglikemia cepat mengakibatkan disfungsi neurologik karena glukosa merupakan sumber energi otak utama.Penyebab-penyebab hipoglikemia mencakup pemberian insulin yang berlebihan, pemberian sulfonilurea, etanol, insulinoma, sepsis, gagal ginjal, malnutrisi/puasa, pemberian insulin, penurunan glukagon, sarkoma, insufisiensi hipofise atau adrenal, hipotiroidisme dan defek enzim/hormon bawaan. Hipoglikemia timbul 2-4 jam setelah makan, sebagai pelepasan insulin yang lambat dan berlebihan(Riwayat diabetes melitus tipe II).

2. Koma Nonketotik Hiperosmolar1Koma nonketotik hiperosmolar, yang dikenal dengan sindrom hiperosmolar hiperglikemik adalah suatu keadaan kedaruratan diabetik yang hiperglikemia dan hiperosmolalitasnya menyebabkan dehidrasi berat. Hiperglikemia berat yang menyebabkan diuresis osmotik berat biasa terjadi. Diuresis yang diindukasi glukosa menyebabkan hipovolemia dan pelepasan respon stress oleh hormon-hormon counterregulatory insulin, seperti hormon pertumbuhan, epinefrin, dan yang terpenting yaitu glukagon. Hipovolemia berat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus(LFG) dan ketidakmampuan mengekskresi glukosa , sehingga memperburuk hiperglikemia. Karena pasien-pasien ini biasanya merupakan penyandang diabetes melitus tipe 2, pasien tersebut membuat sedikit insulin, yang cukup untuk mencegah lipolisis dan ketoasidosis dibetik.3. Ketoasidosis Diabetik2Hiperglikemia, asidosis, ketosis, dan dehidrasi sebagai akibat defisiensi insulin pada pasien diabetes melitus tipe I. Patogenesis : defisiensi insulin menyebabkan hiperglikemia dan peningkatan hormon kontra-regulasi (glukagon, katekolamin, dan kortisol); hal ini menimbulkan pelepasan asam lemak bebas dengan oksidasi hepatik lebih lanjut menjadi tubuh keton dan alkalosis gap anion. Diuresis osmotik sebagai akibat hiperglikemia dan glukosuria mengakibatkan dehidrasi berat dan penurunan elektrolit tubuh total. Penyebab-penyebab mencakup stres, infeksi, tidak taat menggunakan insulin, trauma, operasi, diabetes yang baru mulai timbul, pankreatitis, hipertiroidisme, obat-obatan misalnya steroid.4. Koma Miksedema1Pada koma miksedema harus dicari riwayat hipotiroidisme pada setiap pasien dengan riwayat hipotermia dan gagal napas. Namun tanda hipotiroidisme dapat minimal atau tidak ada sama sekali. Sebagian besar pasien datang dengan hipotermia.Faktor penting pada perkembangan hipotiroidisme menjadi koma miksedema adalah stres fisiologis. Gagal jantug kongestif dan infeksi paru merupakan penyebab paling sering. Obat-obat (fenotiazin, narkotik, bloker beta adrenergik, litium dan iodida), truma , pajanan dingin, infeksi dan pendarahan dapat juga menjadi pencetus. Koma miksedema paling sering terjadi pada wanita usia lanjut dan biasanya selama bulan-bulan musim dingin.

5. Hipertiroidisme/Badai Tiroid2TSH hipofise mengontrol pelepasan hormon tiroid bentuk hormon tiroid yang disintesis utama adalah T4, yang mengalami konversi perifer menjadi T3 yang lebih aktif ; kedua bentuk hormon tiroid ini berikatan dengan protein karier, meskipun hanya bentuk yang tidak terikat yang secara biokimiawi aktif. Hormon tiroid mempengaruhi semua sistem organ dan bertanggung jawab atas peningkatan laju metabolisme, kecepatan denyut jantung dan kontraktilitas jantung , serta eksitabilitas otot dan SSP. Badai tiroid merupakan salah satu status tirotoksikosis akut yang berat dan mengancam jiwa yang dapat disebabkan oleh hiperaktivitas adrenergik atau perubahan respons perifer terhadap hormon tiroid. Faktor- faktor pemicu badai tiroid mencakup infeksi (penyebab nomor satu), operasi tiroid untuk hipertiroidisme, DKA, hipoglikemia, koma hiperosmolar, terapi iodium radioaktif, kelebihan dosis hormon tiroid, lepas pakai obat anti-tiroid, medium kontras yang mengandung iodium, lesi vaskuklar, stres toksemia gravidarum.

6. Thyroid Strom1Pasien TS dapat keliru dengan mengalami gangguan psikiatrik. TS terjadi pada psien hipertiroidisme yang telah ada sebelumnya yang tidak diobati atau diobati secara tidak adekuat. Stresor fisiologis seperti trauma, kedaruratan bedah, atau sepsis menimbulakan eksaserbasi berat penyakit ini akibat stimulasi hormonal yang diinduksi stres. Keadaan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan penyakit Graves

7. Penyakit Addison1Penyakit addison disebabkan oleh destruksi progresif korteks kelenjar adrenal. Lebih dari 90% korteks harus dieliminasi sebelum gejala insufisiensi adrenal muncul. Penyebab paling sering kegagalan adrenal dan AD adalah atrofi idiopatik.

8. Insufisiensi Adrenal/Krisis Adrenal2Kelenjar adrenal mensintesis glukokortikoid(misal kortisol), mineralokortikoid (misalnya aldosteron) dan androgen, dimana glukokortikoid (diregulasi oleh ACTH) memelihara metabolisme, memperkuat kerja katekolamin, dan mengontrol distribusi H2O, serta mineralokortikoid (diregulasi oleh renin/angiotensin dan K+ serum) mengontrol keseimbanagan natrium dan volume.Insufiensi adrenal primer(penyakit Addison) adalah gangguan fungsi kelenjar adrenal intrinsik, yang mengakibatkan penurunan kortisol dan aldesteron (sebagai akibat infeksi misalnya (TB)), obat-obat, perdarahan adrenal (penggunaan walfarin, sepsis, trauma), sarkoid, autoimun, metastatis ). Insufiensi sekunder adalah gangguan stimulasi hipofise pada adrenal yang hanya mengakibatkan defisiensi kortisol(sebagai akibat lepas pakai terapi streoid, penyakit hipofise, trauma, sindrom Sheehan). Krisis adrenal merupakan eksaserbasi insufisiensi adrenal yang mengancam jiwa sebagai akibat peningakatan kebutuhan fisiologik (misalnya infeksi) atau penurunan suplai krotisol (misal dihentikan terapi steroid).

9. Sindrom Waterhouse-Friderichsen1WFS, atau purpura fulminans, adalah nekrosis hemoragik akut pada kelenjar adrenal yang menyebabkan krisis adrenal, biasanya disebabkan oleh satu bentuk septikemia. Septikemia, yang seringkali disebabkan infeksi Neisseria meningitis, menyebabkan koagulasi dan perdarahan adrenal bilateral dengan gagal adrenal akut.

10. Hiponatremia1Hiponatrremia adalah kelainan elektrolit yang paling sering ditemukan. Natrium adalah kation yang paling dominan dalam kompartemen ekstraselular. Natrium merupakan determinan utama osmolalitas plasma dalam tubuh. Penyebab dari hiponatremia adalah Penyakit Addison, Beer potomania, Sirosis, Gagal jantung Kongestif, Obat-obatan (tiazid, karbamazepin, klorpropamid, siklofosfamid, amitriptilin), Hiperglikemia, Hiperhidrosis, Overhidrasi IV, Hipoalbuminemia, Hipotirodisme, Nefrosis,Pseudohipoatremia(Hiperlipidemia/Hiperproteinemia), Polidipsia psikogentik, Sindrom Osmostat reset.

11. Hipernatremia1Hipernatremia biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Jika mekanisme haus tidak sempurna, karena penyebab alami atau karena pasien tidak dapat mengambil air meskipun mereka haus, homeostasis akan berubah. Pasien dapat menderita diabetes insipidus karena penyebab hipotalamik misalnya infeksi atau trauma atau penyebab nefrogenik misalnya penyebab kongenital, litium. Pasien usia lanjut sangat rentan karena kombinasi gangguan resptor haus, kesulitan mendapat cairan , dan ketidakmampuan ginjal untuk memekatkan secara adekuat.

Referensi :1Greenberg, Michael. 2012.Teks-atlas kedokteran kedaruratan:Endokrin. Alih Bahasa. Hartanto, Huriawati. Jakarta: Erlangga, Jilid 3 hal 753-771.2Scott K, Jeffrey MC. 2012. Master Plan Kedaruratan Medik : Kedaruratan Endokrin. Tangerang: Binarupa Aksara Publishing. 2012.