25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

10

Click here to load reader

Transcript of 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

Page 1: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

85

PAIRED-SAMPLES T TEST  

Bab ini menjelaskan tentang: Pengertian dasar prosedur Paired-Samples T Test

Contoh studi kasus Paired-Samples T Test

Langkah melakukan prosedur Paired-Samples T Test

Teknik membaca output Paired-Samples T Test

Pengertian Dasar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis Paired-Samples T Test merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya pula analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang ber-hubungan atau dua sampel berpasangan.

Salah satu desain bersifat percobaan yang paling umum adalah "pre-post" desain. Suatu studi tentang hal tersebut seringkali terdiri atas dua pengukuran dengan subjek yang sama, satu sebelum dan satu setelah pengenalan tentang suatu penanganan atau suatu stimulus. Ide atau gagasan analisis ini sederhana. Jika perawatan tidak punya efek, rata-rata perbedaan antara pengukuran yang memadai sama dengan 0 dan hipotesis 0 terjaga. Di sisi lain, jika perawatan yang dilakukan mempunyai suatu efek (tidak diharapkan atau yang diha-rapkan), rata-rata perbedaan bukanlah 0 dan hipotesis 0 ditolak.

Page 2: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

86

Prosedur Paired-Samples Uji T digunakan untuk menguji bahwa tidak ada perbedaan antara dua variabel. Data boleh terdiri atas dua pengukuran dengan subjek yang sama atau satu pengukuran dengan beberapa subjek.

Gambar 8.1 Paired-Samples T Test

Sebagai tambahan informasi, prosedur uji ini akan menghasilkan output sebagai berikut:

• Statistik deskriptif untuk masing-masing variabel yang diuji.

• Pearson korelasi antara masing-masing pasangan dan arti korelasinya.

• Suatu interval kepercayaan untuk rata-rata perbedaan (95% atau suatu nilai tertentu yang ditetapkan).

Studi Kasus

Data yang akan diuji adalah data bawaan sample SPSS yang terdapat pada folder “ProgramFiles/SPSS/Statistik17/Sample/ English” dengan nama file dietstudy.sav.

Paired- Samples

Page 3: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

87

Gambar 8.2 dietstudy.sav

Seorang dokter sedang mengevaluasi suatu teknik diet baru untuk pasiennya dengan penyakit keturunan dalam keluarga, yaitu pe-nyakit jantung. Untuk menguji efektivitas diet ini, 16 pasien akan melakukan diet selama 6 bulan. Berat dan tingkatan triglyceride mereka akan diukur sebelum dan setelah studi. Dalam hal ini, dokter ingin mengetahui apakah satuan pengukuran telah berubah.

Contoh yang menggunakan file dietstudy.sav ini akan dianalisis menggunakan Paired-Samples T Test untuk menentukan apakah ada suatu perbedaan yang penting antara sebelum dan sesudah diet dari sisi berat dan tingkat triglyceride pasien ini.

Page 4: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

88

Gambar 8.3 Variabel dalam Studi Kasus

Gambar di atas menunjukkan beberapa variabel yang digunakan pada analisis data ini, antara lain:

• Patid: Patiend Id atau digunakan untuk menunjukkan nomor induk pasien.

• Age: variabel yang digunakan untuk menunjukkan umur pasien.

• Gender: variabel yang digunakan untuk menunjukkan jenis kelamin pasien.

• Tg0...Tg4: variabel yang digunakan untuk menunjukkan triglyceride 0 sampai dengan 4.

• Wgt0…Wgt3: variabel yang digunakan untuk menunjukkan weight 0 sampai dengan 4.

Langkah Menjalankan Prosedur

Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk melakukan analisis Paired-Samples T Test.

1. Untuk melakukan analisis gunakan menu Analize -> Compare Means -> Paired-Samples T Test.

2. Pemilihan menu tersebut akan menyebabkan munculnya tam-pilan kotak dialog seperti di bawah ini.

Page 5: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

89

Gambar 8.4 Kotak Dialog Paired-Sample T Test

3. Pilih variabel yang akan di-paired-kan. Sebagai contoh, kita akan melakukan paired variable “tg0 dengan tg4” atau Triglyceride dengan Final Triglyceride.

4. Klik variabel Triglyceride (tg0), lalu drag dan letakkan pada kolom variabel 1.

5. Dengan cara yang sama, klik variabel Final Triglyceride (tg4), lalu drag dan letakkan pada kolom variabel 2. Perhatikan tam-pilannya seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 8.5 Kotak Dialog Paired-Samples T Test

Variabel yang akan di-paired-kan letakkan di sini.

Page 6: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

90

6. Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk mem-paired-kan variabel weight dengan final weight atau “wgt0” dengan “wgt4”. Hasilnya akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini.

Gambar 8.6 Variabel dalam Paired-Samples T Test

7. Sebelum diproses, klik tombol Options untuk mengatur Paired Sample Options seperti di bawah ini.

Gambar 8.7 Variabel dalam Paired-Samples T Test

8. Pilih confidence interval 95% dan missing value pada opsi Exclude cases analysis by analysis.

9. Setelah itu tekan tombol Continue, dilanjutkan penekanan tombol OK untuk melihat hasil analisis.

Hasil Analisis

Output-output yang muncul akan dibahas secara berurutan seperti yang terlihat di bawah ini.

Page 7: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

91

Gambar 8.8 Hasil Paired-Samples Statistics 1

Dapat dilihat bahwa tabel pertama berisikan tabel descriptives yang menampilkan mean, ukuran sample, standard deviasi, dan standard error mean.

Gambar 8.9 Paired Variable Triglyceride

Dari 16 subjek, level triglyceride turun antara 14 dan 15 point di atas rata-rata sesudah 6 bulan melakukan diet dengan cara baru tersebut.

Gambar 8.10 Paired Variable Weight

Kemudian di antara 16 subjek tersebut, berat badan turun sekitar 8 pound seperti pada gambar di atas.

Page 8: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

92

Gambar 8.11 Standard Deviasi

Gambar 8.11 menunjukkan standard deviasi untuk pengukuran pre-diet dan post diet, di mana banyak variabel lebih respek ke berat daripada triglyceride levels.

Gambar 8.12 Paired Variable Weight

Selanjutnya beberapa catatan penting dari hasil analisis dengan statistik ini, antara lain:

• Nilai korelasi -0,286 menunjukkan bahwa korelasi antara teknik diet baru dengan enam bulan level triglyceride tidak menun-jukkan nilai yang signifikan. Level secara umum menunjukkan nilai yang lebih rendah, tetapi perubahan yang terjadi tidak konsisten terjadi pada subjek. Sebagian level lebih rendah, sebagian tidak berubah, atau sebagian lain mengalami pe-nambahan.

• Pada sisi lain, Pearson korelasi antara baseline dan pengukuran berat enam bulan adalah 0.996, hampir merupakan suatu ko-relasi sempurna. Tidak sama dengan level triglyceride, semua subjek berkurang beratnya dan terjadi konsisten.

Page 9: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

93

Gambar 8.13 Paired Differences

• Kolom Mean pada paired-samples t test table menunjukkan rata-rata perbedaan antara triglyceride dan pengukuran weight sebelum diet dan 6 bulan proses diet.

• Kolom Std. Deviation menunjukkan dispersi rata-rata antara triglyceride dan pengukuran weight sebelum diet dan 6 bulan proses diet.

• Kolom Std. Error Mean menunjukkan index of the variability (index variabilitas) yang dapat harapkan di dalam pengulangan sampel acak untuk 16 pasien yang serupa dengan studi ini.

• Kolom 95% Confidence Interval of the Difference menyediakan suatu perkiraan menyangkut batasan-batasan antara perbedaan rata-rata dalam 95% dari semua sampel acak yang mungkin untuk 16 pasien yang serupa ke satu bagian dalam studi ini.

• T statistik diperoleh dengan pembagian perbedaan rata-rata dengan standard error-nya.

• Kolom Sig. (2-tailed) menampilkan probabilitas (signifikansi) di dalam statistik t yang memiliki nilai mutlak sama dengan atau lebih besar dari yang diperoleh t statistik.

Ketika nilai signifikan untuk perubahan berat kurang dari 0.05, kita dapat menyimpulkan bahwa rata-rata hilangnya 8.06 pon setiap pasien bukanlah dalam kaitan dengan variasi dan memang dapat melekat pada diet tersebut. Kemudian arti nilai signifikan lebih besar dari 0.10 untuk perubahan level triglyceride menunjukkan diet tidak dengan mantap untuk mengurangi level triglyceride responden.

Page 10: 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17

94

***