244452830 Dermatitis Atopik Ppt

18
Dermatitis Atopik Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNISSULA Semarang

description

scdhushc

Transcript of 244452830 Dermatitis Atopik Ppt

  • Dermatitis AtopikBagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNISSULA Semarang

  • Definisi Dermatitis atopi adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal, yang berhubungan dengan riwayat atopi baik pada diri sendiri maupun keluarga

  • Apa yang dimaksud dengan stigmata atopi? Jawab : Istilah yang diperkenalkan oleh Coca (th. 1923) untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan terhadap alergen dalam keluarganya, misal : asma bronkial, rinitis alergik, dermatitis atopik, dan konjungtivitis alergik.

  • Predisposisi dan faktor pencetus terjadinya dermatitis atopiFaktor intrinsikgenetik (imunologik)karakteristik kulit penderita DA (kering)stres Faktor ekstrinsik alergen hirup ( aeroalergen )alergen makananfaktor lingkungan

  • PatofisiologiDisregulasi Ig EPeningkatan kadar serum Ig E yang melebihi normal akibat ketidakseimbangan sel TH-1 dan TH-2 , dengan dominasi dari IL-4 yang disekresi sel TH-2. IL-4 merupakan perangsang sintesa Ig E yang poten.

  • Gangguan sawar kulitKulit kering berskuama diduga karena kerusakan fungsi sawar kulit (barrier function). Tingginya transepidermal water loss dan penurunan kandungan air pada permukaan kulit adalah parameter fisik yang menunjukkan kerusakan fungsi sawar kulit.

  • Disregulasi sistim saraf otonomPenurunan beta adrenergik dan peningkatan alfa adrenergik menyebabkan terjadi peningkatan pelepasan mediator vasoaktif seperti histamin dan leukotrien setelah stimulus yang adekuat.

  • Kolonisasi mikrobaPeningkatan kolonisasi M. furfur dan S. aureus dapat menstimulasi produksi Ab-IgE

  • Faktor psikosomatikTingkat keparahan pruritus pada DA digambarkan berhubungan langsung dengan gejala depresi.

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Histopatologi (lesi akut, kronik)Kadar IgE serum (lebih dari 200IU/ml) / IgE spesifik RASTKadar eosinofil (4-8 jam setelah aktivitas sel mas)Subpopulasi sel TGambaran imunitas selularUji tusuk dan uji tempel (reaksi positif setelah 24-48 jam)

  • Dasar ilmiah aeroalergen sebagai pencetus dermatitis atopiAdanya ikatan struktur Ig E`pada sel Langerhans epidermal dengan alergen TDR sel Langerhans akan menyajikannya pada sel limfosit T epidermal. Adanya ikatan struktur Ig E`pada reseptor tipe I yang terdapat pada sel Mast dan basofil degradulasi mediator histamin (histamin release)

  • PenatalaksanaanPenatalaksanaan dermatitis atopimedikamentosa nonmedikamentosaAntihistaminAntihistamin jenis klasik yang bersifat sedatif. Antibiotik sistemikPemberian antibiotik sistemik pada dermatitis atopik dengan infeksi sekunder Terdapat banyak lesi yang eksudatif dan luas.

  • Kortikosteroid sistemikMerupakan obat pilihan terakhir pada :DA berat dan luasSukar diatasi dengan pemberian antihistamin dan kortikosteroid topikal.

  • Obat kotrikosteroid topikal Kortikosteroid topikal merupakan pilihan yang tepat. Pemakaian kortikosteroid topikal yang aman untuk anak dimulai dari potensi yang ringan (hidrokortison).

  • Antibiotik topikalAntibiotik topikal digunakan bila terdapat infeksi sekunder ringan.

  • AntiseptikSehari-hari bahan antiseptik merupakan bahan yang dimasukan kedalam bentuk sabun, misalnya triklosan, klorheksidin, povidon iodin, dasn benzalkonium serta dapat diterima sebagai bahan pembersih dan antiseptik ringan.

  • Pengobatan nonmedikamentosaDitujukan pada mengendalikan penyakitnyaDapat dilakukan sendiri oleh pasien, orangtua, dan keluarganya