23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

15
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Huku m internas ional adalah bagia n hukum yang me nga tur akt ivit as ent itas  berska la internasional. Pada awalny a, Hukum Internas ional hanya diartika n sebag ai  perilaku dan hubun gan antar negara namun dalam perkembanga n pola hubungan internasional yang semakin komple ks penge rtian ini kemudia n mel uas seh ing ga hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organis asi internas ional  dan, pada batas tertentu, perusa haan mu ltinasio nal dan individu. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum antar bangsa atau hukum antar negara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yan g men gat ur hub ung an antara ang got a mas yara kat ban gs a-ba ngs a atau neg ara. Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola perkembangan yang khusus berlaku di suatu bagian dunia (region) tertentu : (1) Hukum Internasional regiona l : Huku m Internas ional yang berlak u/terbatas daerah lingku ngan berlakunya , sep erti Hu kum Inte rnas ion al Amerik a / Ame rika Lat in, sep erti ko nse p lan das an ko nti nen (Contin ental Shel f) da n ko nse p pe rli ndunga n ke ka yaan ha ya ti lau t (conservation of the living resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di Benua Amerik a sehing ga menjad i huku m Internas ional Umum. (2) Huku m Internas ional Khusus : Hukum Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara- negara tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari bagian

Transcript of 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

Page 1: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 1/15

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas

 berskala internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai

 perilaku dan hubungan antar negara namun dalam perkembangan pola hubungan

internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga

hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional 

dan, pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.

Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan

aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum

antar bangsa atau hukum antar negara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas

yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara.

Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola perkembangan

yang khusus berlaku di suatu bagian dunia (region) tertentu : (1) Hukum Internasional

regional : Hukum Internasional yang berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya,

seperti Hukum Internasional Amerika / Amerika Latin, seperti konsep landasan

kontinen (Continental Shelf) dan konsep perlindungan kekayaan hayati laut

(conservation of the living resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di Benua

Amerika sehingga menjadi hukum Internasional Umum. (2) Hukum Internasional

Khusus : Hukum Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-

negara tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan,

kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari bagian

Page 2: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 2/15

 

masyarakat yang berlainan. Berbeda dengan regional yang tumbuh melalui proses

hukum kebiasaan.

Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat internasional

yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam arti masing-

masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain sehingga merupakan

suatu tertib hukum koordinasi antara anggota masyarakat internasional yang sederajat.

Hukum Nasional di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum

Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik 

 perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari

Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan

dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama, karena

sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau

Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan.

Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan

dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah

 Nusantara.

B. Permasalahan

Dalam perkembangan teori-teori hukum, dikenal dua aliran besar mengenai

hubungan antara hukum nasional dengan hukum internasional. Monisme dan

dualisme. Untuk memperjelas hubungan antara hukum Nasional dan Internasional,

maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana

hubungan hukum nasional dan internasional.

Page 3: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 3/15

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Internasional

Hukum internasional dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hukum yang

sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati

oleh negara-negara, dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan-hubungan

antara mereka satu dengan lainnya, serta yang juga mencakup : (a)

organisasi internasional, hubungan antara organisasi internasional satu dengan

lainnya, hubungan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan fungsi-fungsi

lembaga atau antara organisasi internasional dengan negara atau negara-negara ; dan

hubungan antara organisasi internasional dengan individu atau individu-individu ; (b)

 peraturan-peraturan hukum tertentu yang berkenaan dengan individu-individu dan

subyek-subyek hukum bukan negara (non-state entities) sepanjang hak-hak dan

kewajiban-kewajiban individu dan subyek hukum bukan negara tersebut bersangkut

 paut dengan masalah masyarakat internasional” (Phartiana, 2003; 4)

Sejalan dengan definisi yang dikeluarkan Hyde, Mochtar Kusumaatmadja

mengartikan ’’hukum internasional sebagai keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas

hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara,

antara negara dengan negara dan negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau

subyek hukum bukan negara satu sama lain’’. (Kusumaatmadja, 1999; 2)

Berdasarkan pada definisi-definisi di atas, secara sepintas sudah diperoleh

gambaran umum tentang ruang lingkup dan substansi dari hukum internasional, yang

di dalamnya terkandung unsur subyek atau pelaku, hubungan-hubungan hukum antar 

Page 4: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 4/15

 

subyek atau pelaku, serta hal-hal atau obyek yang tercakup dalam pengaturannya,

serta prinsip-prinsip dan kaidah atau peraturan-peraturan hukumnya.

Sedangkan mengenai subyek hukumnya, tampak bahwa negara tidak lagi

menjadi satu-satunya subyek hukum internasional, sebagaimana pernah jadi

 pandangan yang berlaku umum di kalangan para sarjana sebelumnya.

B. Pengertian Hukum Nasional

Hukum nasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas

 prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat dalam

suatu negara, dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan-hubungan antara

mereka satu dengan lainnya.

Hukum Nasional di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum

Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik 

 perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari

Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan

dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama, karena

sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau

Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan.

Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan

dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah

 Nusantara.

C. Hubungan Hukum Nasional dan Hukum Internasional

Menurut teori Dualisme, hukum internasional dan hukum nasional, merupakan

dua sistem hukum yang secara keseluruhan berbeda. Hukum internasional dan hukum

Page 5: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 5/15

 

nasional merupakan dua sistem hukum yang terpisah, tidak saling mempunyai

hubungan superioritas atau subordinasi. Berlakunya hukum internasional dalam

lingkungan hukum nasional memerlukan ratifikasi menjadi hukum nasional. Kalau

ada pertentangan antar keduanya, maka yang diutamakan adalah hukum nasional

suatu negara.

Sedangkan menurut teori Monisme, hukum internasional dan hukum nasional

saling berkaitan satu sama lainnya. Menurut teori Monisme, hukum internasional itu

adalah lanjutan dari hukum nasional, yaitu hukum nasional untuk urusan luar negeri.

Menurut teori ini, hukum nasional kedudukannya lebih rendah dibanding dengan

hukum internasional. Hukum nasional tunduk dan harus sesuai dengan hukum

internasional. (Burhan Tsani, 1990; 26)

Berangkat dari pentingnya hubungan lintas negara disegala sektor kehidupan

seperti politik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya, maka sangat diperlukan hukum

yang diharap bisa menuntaskan segala masalah yang timbul dari hubungan antar 

negara. Hukum Internasional ialah sekumpulan kaedah hukum wajib yang mengatur 

hubungan antara person hukum internasional (Negara dan Organisasi Internasional),

menentukan hak dan kewajiban badan tersebut serta membatasi hubungan yang terjadi

antara person hukum tersebut dengan masyarakat sipil.

Oleh karena itu hukum internasional adalah hukum masyarakat internasional

yang mengatur segala hubungan yang terjalin dari person hukum internasional serta

hubungannya dengan masyarakat sipil. Hukum internasional mempunyai beberapa

segi penting seperti prinsip kesepakatan bersama (principle of mutual consent), prinsip

timbal balik (priniple of reciprocity), prinsip komunikasi bebas (principle of free

communication), princip tidak diganggu gugat (principle of inciolability), prinsip

Page 6: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 6/15

 

layak dan umum (principle of reasonable and normal), prinsip eksteritorial (principle

of exterritoriality), dan prinsip-prinsip lain yang penting bagi hubungan diplomatik 

antarnegara.

Maka hukum internasional memberikan implikasi hukum bagi para pelangarnya,

yang dimaksud implikasi disini ialah tanggung jawab secara internasional yang

disebabkan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan sesuatu negara atau organisasi

internasional dalam melakukan segala tugas-tugasnya sebagai person hukum

internasional. Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan unsur-unsur terpenting dari

hukum internasional; (a) Objek dari hukum internasional ialah badan hukum

internasional yaitu negara dan organisasi internasional, (b) Hubungan yang terjalin

antara badan hukum internasional adalah hubungan internasional dalam artian bukan

dalam scope wilayah tertentu, ia merupakan hubungan luar negeri yang melewati

 batas teritorial atau geografis negara, berlainan dengan hukum negara yang hanya

mengatur hubungan dalam negeri dan (c) kaedah hukum internasional ialah kaedah

wajib, seperti layaknya semua kaedah hukum, dan ini yang membedakan antara

hukum internasional dengan kaedah internasional yang berlaku dinegara tanpa

memiliki sifat wajib seperti life service dan adat kebiasaan internasional.

Jika hukum nasional ialah hukum yang terapkan dalam teritorial sesuatu negara

dalam mengatur segala urusan dalam negeri dan juga dalam menghadapi penduduk 

yang berdomisili didalamnya, maka hukum internasional ialah hukum yang mengatur 

aspek negara dalam hubungannya dengan negara lain.

Hukum Internasional ada untuk mengatur segala hubungan internasional demi

 berlangsungnya kehidupan internasional yang terlepas dari segala bentuk tindakan

yang merugikan negara lain. Oleh sebab itu negara yang melakukan tindakan yang

Page 7: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 7/15

 

dapat merugikan negara lain atau dalam artian melanggar kesepakatan bersama akan

dikenai implikasi hukum, jadi sebuah negara harus bertanggung jawab atas segala

tindakan yang telah dilakukannya.

Pengertian tanggung jawab internasional itu sendiri itu adalah peraturan hukum

dimana hukum internasional mewajibkan kepada person hukum internasional pelaku

tindakan yang melanggar kewajiban-kewajiban internasional yang menyebabkan

kerugian pada person hukum internasional lainnya untuk melakukan kompensasi.

D. Esensial Hukum Internasional

Apa yang menjadi kepentingan hukum internasional adalah memberikan batasan

yang jelas terhadap kewenangan negara dalam pelaksanaan hubungan antarnegara.

Hal ini bertolak belakang dengan kepentingan penyelenggaraan politik internasional

yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperbesar kekuasaan. Karena itu,

hukum bermakna memberikan petunjuk operasional perihal kebolehan dan larangan

guna membatasi kekuasaan absolut negara.

Realitanya keterkaitan diantara kedua dimensi hubungan ini berujung kepada

 persoalan esensi hukum sebagai suatu kekuatan yang bersifat memaksa. Masalah

efektifitas hukum dalam hubungan internasional ini menimbulkan dua konsekuensi

yang secara diameteral saling bertolak-belakang. Pertama, struktur hukum nasional

lebih tinggi dari pada hukum internasional. Pemahaman ini membawa implikasi

hukum internasional terhadap kebijakan domestik suatu negara akan diukur 

 berdasarkan sistem hukum nasional. Di sini hukum internasional baru akan berlaku

 jika tidak bertentangan dengan kaedah hukum nasional. Agar berlaku, hukum

internasional juga perlu diadopsi terlebih dahulu menjadi hukum nasional, yaitu suatu

 proses yang dilakukan antara lain melalui ratifikasi. Dasarnya adalah doktrin hukum

Page 8: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 8/15

 

 pacta sunc servanda di mana perjanjian berlaku sebagai hukum bagi para pihak.

Perjanjian merefleksikan itikad bebas yang dicapai secara sukarela oleh subjek hukum

internasional yang memiliki kesetaraan satu sama lain. Sebaliknya, hukum dinilai

tidak dapat berfungsi secara efektif jika tidak ada keinginan negara untuk tunduk di

 bawah ketentuan yang diaturnya. Kemudian pemahaman kedua sementara itu

mendalilkan bahwa hukum internasional otomatis berlaku sebagai kaedah hukum

domestik yang mengikat negara tanpa melalui proses adopsi menjadi hukum nasional.

Menurut paradigma ini, hukum internasional merupakan fondasi tertinggi yang

mengatur hubungan antarnegara. Sumber kekuatan mengikat hukum internasional

adalah prinsip hukum alam(costumary) yang menempatkan akal sehat masyarakat

internasional sebagai cita-cita dan sumber hukum ideal yang tertinggi. Terlepas dari

ada atau tidaknya persetujuan ini, secara yuridis negara dapat terikat oleh prinsip

hukum internasional yang berlaku universal atau oleh kaedah kebiasaan internasional.

Customary itu sendiri membuktikan bahwa praktek negara atas sesuatu hal yang sama

dan telah mengkristal, sehingga diakui oleh masyarakat internasional memiliki

implikasi hukum bagi pelanggaran terhadapnya.

E. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai.

Ketentuan hukum internasional telah melarang penggunaan kekerasan dalam

hubungan antar negara. Keharusan ini seperti tercantum pada Pasal 1 Konvensi

mengenai Penyelesaian Sengketa-Sengketa Secara Damai yang ditandatangani di Den

Haag pada tanggal 18 Oktober 1907, yang kemudian dikukuhkan oleh pasal 2 ayat (3)

Piagan Perserikatan bangsa-Bangsa dan selanjutnya oleh Deklarasi Prinsip-Prinsip

Hukum Internasional mengenai Hubungan Bersahabat dan Kerjasama antar Negara.

Deklarasi tersebut meminta agar “semua negara menyelesaikan sengketa mereka

Page 9: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 9/15

 

dengan cara damai sedemikian rupa agar perdamaian, keamanan internasional dan

keadilan tidak sampai terganggu”.

Penyelesaian sengketa secara damai dibedakan menjadi: penyelesaian melalui

 pengadilan dan di luar pengadilan. Yang akan dibahas pada kesemapatan kali ini

hanyalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Penyelesaian melalui pengadilan

dapat ditempuh melalui:

1. Arbitrase Internasional

Penyelesaian sengketa internasional melalui arbitrase internasional adalah

 pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator yang dipilih secara bebas oleh

 para pihak, yang memberi keputusan dengan tidak harus terlalu terpaku pada

 pertimbangan-pertimbangan hukum. Arbitrase adalah merupakan suatu cara

 penerapan prinsip hukum terhadap suatu sengketa dalam batas-batas yang telah

disetujui sebelumnya oleh para pihak yang bersengketa. Hal-hal yang penting

dalam arbitrase adalah; (a) perlunya persetujuan para pihak dalam setiap tahap

 proses arbitrase, dan (b) sengketa diselesaikan atas dasar menghormati hukum.

(Burhan Tsani, 1990; 211)

Secara esensial, arbitrase merupakan prosedur konsensus, karenanya

 persetujuan para pihaklah yang mengatur pengadilan arbitrase. Arbitrase terdiri

dari seorang arbitrator atau komisi bersama antar anggota-anggota yang ditunjuk 

oleh para pihak atau dan komisi campuran, yang terdiri dari orang-orang yang

diajukan oleh para pihak dan anggota tambahan yang dipilih dengan cara lain.

Pengadilan arbitrase dilaksanakan oleh suatu “panel hakim” atau arbitrator 

yang dibentuk atas dasar persetujuan khusus para pihak, atau dengan perjanjian

arbitrase yang telah ada. Persetujuan arbitrase tersebut dikenal dengan compromis

Page 10: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 10/15

 

(kompromi) yang memuat; (a) persetujuan para pihak untuk terikat pada

keputusan arbitrase, (b) metode pemilihan panel arbitrase, (c) waktu dan tempat

hearing (dengar pendapat), (d) batas-batas fakta yang harus dipertimbangkan, dan

(e) prinsip-prinsip hukum atau keadilan yang harus diterapkan untuk mencapai

suatu kesepakatan. (Burhan Tsani, 1990, 214)

Masyarakat internasional sudah menyediakan beberapa institusi arbitrase

internasional, antara lain (a) Pengadilan Arbitrase Kamar Dagang Internasional

(Court of Arbitration of the International Chamber of Commerce) yang didirikan

di Paris, tahun 1919, (b) pusat Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal

Internasional ( International Centre for Settlement of Investment Disputes) yang

 berkedudukan di Washington DC, (c) Pusat Arbitrase Dagang Regional untuk 

Asia ( Regional Centre for Commercial Arbitration), berkedudukan di Kuala

Lumpur, Malaysia dan (d) Pusat Arbitrase Dagang Regional untuk Afrika

( Regional Centre for Commercial Arbitration), berkedudukan di Kairo, Mesir.

(Burhan Tsani; 216)

2. Pengadilan Internasional

Pada permulaan abad XX, Liga Bangsa-Bangsa mendorong masyarakat

internasional untuk membentuk suatu badan peradilan yang bersifat permanent,

yaitu mulai dari komposisi, organisasi, wewenang dan tata kerjanya sudah dibuat

sebelumnya dan bebas dari kehendak negara-negara yang bersengketa.

Pasal 14 Liga Bangsa-Bangsa menugaskan Dewan untuk menyiapkan

sebuah institusi Mahkamah Permanen Internasional. Namun, walaupun didirikan

oleh Liga Bangsa-Bangsa, Mahkamah Permanen Internasional, bukanlah organ

dari Organisasi Internasional tersebut. Hingga pada tahun 1945, setelah

Page 11: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 11/15

 

 berakhirnya Perang Dunia II, maka negara-negara di dunia mengadakan konferensi

di San Fransisco untuk membentuk Mahkamah Internasional yang baru. Di San

Fransisco inilah, kemudian dirumuskan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan

Statuta Mahkamah Internasional.

Menurut Pasal 92 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa disebutkan bahwa

Mahkamah Internasional merupakan organ hukum utama dari Perserikatan

Bangsa-Bangsa.

 Namun sesungguhnya, pendirian Mahkamah Internasional yang baru ini,

 pada dasarnya hanyalah merupakan kelanjutan dari Mahkamah Internasional yang

lama, karena banyak nomor-nomor dan pasal-pasal yang tidak mengalami

 perubahan secara signifikan. Secara umum, Mahkamah Internasional mempunyai

kewenangan untuk:

1. Melaksanakan “Contentious Jurisdiction”, yaitu yurisdiksi atas perkara biasa,

yang didasarkan pada persetujuan para pihak yang bersengketa;

2. Memberikan “ Advisory Opinion”, yaitu pendapat mahkamah yang bersifat

nasehat.  Advisory Opinion tidaklah memiliki sifat mengikat bagi yang

meminta, namun biasanya diberlakukan sebagai “Compulsory Ruling ”, yaitu

keputusan wajib yang mempunyai kuasa persuasive kuat (Burhan Tsani, 1990;

217)

Sedangkan, menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional,

sumber-sumber hukum internasional yang dipakai oleh Mahkamah dalam

mengadili perkara, adalah:

1. Perjanjian internasional (international conventions), baik yang bersifat umum,

maupun khusus;

Page 12: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 12/15

 

2. Kebiasaan internasional (international custom);

3. Prinsip-prinsip hukum umum ( general principles of law) yang diakui oleh

negara-negara beradab;

4. Keputusan pengadilan ( judicial decision) dan pendapat para ahli yang telah

diakui kepakarannya, yang merupakan sumber hukum internasional tambahan.

Mahkamah Internasional juga sebenarnya bisa mengajukan keputusan ex

aequo et bono, yaitu didasarkan pada keadilan dan kebaikan, dan bukan

 berdasarkan hukum, namun hal ini bisa dilakukan jika ada kesepakatan antar 

negara-negara yang bersengketa. Keputusan Mahkamah Internasional sifatnya

final, tidak dapat banding dan hanya mengikat para pihak. Keputusan juga diambil

atas dasar suara mayoritas. Yang dapat menjadi pihak hanyalah negara, namun

semua jenis sengketa dapat diajukan ke Mahkamah Internasional. Masalah

 pengajuan sengketa bisa dilakukan oleh salah satu pihak secara unilateral, namun

kemudian harus ada persetujuan dari pihak yang lain. Jika tidak ada persetujuan,

maka perkara akan di hapus dari daftar Mahkamah Internasional, karena

Mahkamah Internasional tidak akan memutus perkara secara in-absensia (tidak 

hadirnya para pihak).

Page 13: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 13/15

 

BAB III

KESIMPULAN

Menurut teori Dualisme, hukum internasional dan hukum nasional, merupakan dua

sistem hukum yang secara keseluruhan berbeda. Hukum internasional dan hukum

nasional merupakan dua sistem hukum yang terpisah, tidak saling mempunyai hubungan

superioritas atau subordinasi. Berlakunya hukum internasional dalam lingkungan hukum

nasional memerlukan ratifikasi menjadi hukum nasional. Kalau ada pertentangan antar 

keduanya, maka yang diutamakan adalah hukum nasional suatu negara.

Sedangkan menurut teori Monisme, hukum internasional dan hukum nasional saling

 berkaitan satu sama lainnya. Menurut teori Monisme, hukum internasional itu adalah

lanjutan dari hukum nasional, yaitu hukum nasional untuk urusan luar negeri. Menurut

teori ini, hukum nasional kedudukannya lebih rendah dibanding dengan hukum

internasional. Hukum nasional tunduk dan harus sesuai dengan hukum internasional.

(Burhan Tsani, 1990; 26)

Berangkat dari pentingnya hubungan lintas negara disegala sektor kehidupan seperti

 politik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya, maka sangat diperlukan hukum yang diharap

 bisa menuntaskan segala masalah yang timbul dari hubungan antar negara. Hukum

Internasional ialah sekumpulan kaedah hukum wajib yang mengatur hubungan antara

 person hukum internasional (Negara dan Organisasi Internasional), menentukan hak dan

kewajiban badan tersebut serta membatasi hubungan yang terjadi antara person hukum

tersebut dengan masyarakat sipil.

Page 14: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 14/15

 

DAFTAR PUSTAKA

Ardiwisastra Yudha Bhakti, 2003,  Hukum Internasional , Bunga Rampai, Alumni,Bandung.

Burhantsani, Muhammad, 1990;  Hukum dan Hubungan Internasional , Yogyakarta :

Penerbit Liberty.

Disarikan dari paparan ilmiah Abdul Hakim Garuda Nusantara, dalam Dialog Interaktif,

“ Arti Pengesahan Dua Kovenan HAM bagi Penegakan Hukum,” di Hotel Acacia,

Jakarta, pada 9 Maret 2006, yang diselenggarakan oleh Komisi Hukum Nasional

RI.

Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara (terj), (Bandung: Nuansa, 2006),hal. 512-513.

J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional Buku 2 (terj), (Jakarta: Sinar Grafika, 1992),

hal. 98. Lihat juga Boer Mauna, Hukum Internasional , (Bandung: Alumni, 2000),

hal. 12-13. Lebih lanjut mengenai pandangan Kelsen ini dapat di lihat dalam

 beberapa tulisan Kelsen, Teori Hukum Murni: Dasar-Dasar Ilmu Hukum

 Normatif , hal. 353. Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, hal. 511. Ibid , hal.

97.

Kusamaatmadja Mochtar, 1999,  Pengantar Hukum Internasional , Cetakan ke-9, Putra

Abardin.

Mauna Boer, 2003,  Hukum Internasional; Pengertian, Peran dan Fungsi dalam Era

 Dinamika Global, Cetakan ke-4, PT. Alumni, Bandung.

Phartiana I Wayan, 2003,  Pengantar Hukum Internasional , Penerbit Mandar maju,

Bandung.

Situni F. A. Whisnu, 1989,  Identifikasi dan Reformulasi Sumber-Sumber Hukum

 Internasional , Penerbit Mandar Maju, Bandung

Suryokusumo, Sumaryo,.(1995) Hukum Diplomatik Teori dan Kasus, Bandung: Alumni.

Soekanto, Soerjono,.(1993) Sendi-sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum, Bandung: Citra

Aditya.

Page 15: 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional

5/16/2018 23586521 Makalah Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/23586521-makalah-hubungan-hukum-internasional-dan-hukum-nasional 15/15

 

MAKALAH

HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DAN

HUKUM NASIONAL

OLEH

RAHMAD DIPINTO

1110015111024

ARSITEKTUR A

PROGRAM S 1

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BUNGHATTA

PADANG

2011