2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas...

23
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan 4.1. PERMASALAHAN DAERAH Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat nasional. Selanjutnya identifikasi permasalahan pembangunan menurut fungsi dan urusan pemerintahan daerah dirinci sebagai dasar perumusan kebijakan umum dan program-program pembangunan untuk lima tahun ke depan. Identifikasi permasalahan pembangunan digunakan untuk menentukan program pembangunan daerah yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, oleh karenanya dibutuhkan ketepatan dalam melakukan identifikasi dengan menggunakan kriteria tertentu sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang secara faktual dihadapi dalam pembangunan. Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat adalah: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021 BAB IV BAB IV - 1

Transcript of 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas...

Page 1: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

4.1. PERMASALAHAN DAERAH

Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan

pembangunan nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan

daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan permasalahannya.

Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi

dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat nasional.

Selanjutnya identifikasi permasalahan pembangunan menurut fungsi dan urusan

pemerintahan daerah dirinci sebagai dasar perumusan kebijakan umum dan program-program

pembangunan untuk lima tahun ke depan.

Identifikasi permasalahan pembangunan digunakan untuk menentukan program

pembangunan daerah yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, oleh

karenanya dibutuhkan ketepatan dalam melakukan identifikasi dengan menggunakan kriteria tertentu

sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang secara faktual dihadapi dalam pembangunan.

Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat adalah:

1. Cakupan masalah yang luas.

2. Permasalahan cenderung meningkat atau membesar di masa yang datang dan berdampak

negatif.

3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu serta sinergitas berbagai

pihak.

4.1.1. PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR

Ruang lingkup infrastruktur meliputi pengelolaan jalan, jembatan, air bersih, sanitasi,

perumahan dan permukiman, sarana prasarana pemerintahan dan umum serta pengelolaan irigasi dan

sungai. Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan terus diupayakan untuk mendukung

kelancaran arus lalu lintas dan perkembangan perekonomian daerah. Penanganan air bersih dan

sanitasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Pembangunan sarana pemerintahan

sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sedangkan fasilitas umum

diupayakan untuk memberikan ruang public yang lebih nyaman dan manusiawi. Peningkatan kualitas

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV

BAB IV - 1

Page 2: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

sarana dan prasarana irigasi terus diupayakan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.

Sebagai daerah penyangga air bagi daerah di bawahnya

Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di bidang

infrastruktur, permasalahan yang dihadapi adalah :

1. Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat dibanding laju pembangunan jalan.

Jalan Kabupaten yang dalam kondisi baik kurang dari 40% dari total seluruh jalan kabupaten. Di

samping itu juga kondisi jalan provinsi yang melintasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

kondisinya tidak memungkinkan lagi kapasitasnya terutama lebar jalan yang masih kurang.

2. Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan jembatan. Kendaraan yang

melewati jalan adalah kendaraan pengangkut hasil pertanian dan perkebunan dengan mobilitas

yang cukup tinggi mempercepat laju kerusakan jalan.

3. Cakupan layanan air minum yang layak masih di bawah 70%, sedangkan cakupan layanan

sanitasi yang layak masih di bawah 65% menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur dalam membenahinya.

4. Sarana prasarana pemerintahan dan fasilitas umum masih kurang memadai. Sebagai kabupaten

yang baru di bentuk hasil pemekaran pada tahun 2004, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

masih membutuhkan fasilitas perkantoran baik milik pemerintah daerah maupun instansi vertikal

lainnya serta fasilitas lainnya seperti fasilitas olahraga, kesenian, keagamaan, rekreasi dan lain-

lain.

5. Sarana prasarana pendukung pemukiman dan perumahan belum memadai terutama drainase,

pembuangan limbah rumah tangga, persampahan dan sarana lainnya yang mendukung

lingkungan yang sehat.

6. Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;

7. Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pekerjaan umum masih

kurang;

8. Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih kurang;

9. Konflik kepentingan pemanfaatan air irigasi masih sering terjadi;

4.1.2. PERMASALAHAN KEMISKINAN

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang masih di dominasi di

wilayah perdesaan menjadi tantangan yang cukup besar dihadapi oleh Pemerintah Daerah. utamanya

dalam upaya pemenuhan hak dasar masyarakat seperti pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan,

kesempatan kerja, air bersih , sanitasi dan fasilitas dasar lainnya.

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada tahun 2014

tercatat ada sekitar 10,13 persen. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk miskin pada tahun 2013 yang ada sekitar 10,28. Namun pada periode sebelumnya yakni dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, jumlah penduduk miskin selalu berkurang jumlahnya yakni

berturut-turut dari 9,95 persen, menjadi 9,81 persen dan menjadi 8,98 persen tahun 2012.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 2

Page 3: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Penurunan angka kemiskinan ini menunnjukkan bahwa keseriusan Pemerintah Daerah

dalam melaksanakan program pengentasan kemiskinan. Namun dengan menurunnya harga beberapa

komoditi andalan penduduk seperti karet dan kelapa sawit, serta terjadi krisis ekonomi beberapa tahun

terakhir telah mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin di daerah ini

Dalam kurun waktu tahun 2010-2014 tingkat penurunan kemiskinan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur mengalami pelambatan dan berfluktuasi yang disebabkan oleh tersebarnya

penduduk miskin, belum optimalnya belanja pemerintah daerah, belum sinergisnya kebijakan, program

dan kegiatan SKPD Provinsi dan SKPD Kabupaten/Kota, dan belum optimalnya peran dunia

usaha/swasta dan masyarakat sipil. Oleh sebab itu, tantangan dalam lima tahun mendatang adalah

meningkatkan efektivitas program dan kegiatan pembangunan berbasis wilayah khususnya daerah

perdesaan, daerah pesisir Sungai Komering. Program yang dijalankan antara lain revitalisasi pertanian,

perkebunan dan perikanan, mengoptimalkan pelayanan publik dengan memperkuat kerjasama

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta dan mengembangkan kerjasama dengan pelaku usaha

dan masyarakat sipil dalam pemberdayaan masyarakat miskin dan pengembangan usaha mikro, kecil,

menengah dan koperasi.

4.1.3. PERMASALAHAN PENGANGGURAN

Informasi mengenai kondisi dan perkembangan sector ketenagakerjaan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur bersumber dari hasil Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun secara tri wulan. Selain data dari hasil

SAKERNAS, data pendukung juga di dapat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur. Penggunaan data ini bersifat saling melengkapi sesuai dengan ketersediaan

dan jenis datanya.

Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Komering

Ulu Timur, pada tahun 2014 terdapat 812 orang pencari kerja yang terdiri dari 339 laki-laki dan 473

perempuan. Dari data pencari kerja ini, data penempatan tenaga kerja tidak dimiliki karena pencari

kerja tidak melaporkan kembali statusnya sehingga tidak diketahui apakah sudah mendapat pekerjaan

atau tidak. Berdasarkan hasil SAKERNAS tahun 2014 diketahui bahwa dari total penduduk usia kerja

yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, lebih kurang 65% adalah angkatan kerja. Tingkat

partisipasi angkatan kerja (TPAK) penduduk meningkat dari 68,30% pada tahun 2009 menjadi 73,44%

di tahun 2013. Data ini mengalami sedikit penurunan manjadi 66,45% pada tahun 2014. Peningkatan

TAAK merupakan indikasi keberhasilan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah melalui

penciptaan iklim usaha dan pembukaan lapangan kerja baru.

Keberhasilan pemerintah daerah dalam menciptakan iklim usaha/investasi di Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur ditunjukan oleh semakin berkurangnya angka pengangguran terbuka selama

2011 hingga tahun 2014. Pada tahun 2011 angka pengangguran terbuka adalah 4,95%, mengalami

penurunan hingga 2,62% pada tahun 2012. Akan tetapi pada tahun 2013 dan 2014 kembali mengalami

peningkatan menjadi 4,09% (2013) dan 4,32 (2014).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 3

Page 4: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Sesuai dengan karakteristik Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang didominasi oleh

sektor pertanian, demikian juga halnya dengan sebaran tenaga kerja pada sektor pertanian juga

mendominasi. Pada Tahun 2014, mayoritas penduduk adalah bekerja di sektor pertanian (62,32%).

Permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam penanganan

masalah pengangguran adalah jumlah angkatan kerja yang terus meningkat tetapi di imbangi oleh

kesempatan kerja karena terbatasnya kemampuan sektor riil dalam menyerap tenaga kerja, masih

rendahnya daya saing tenaga kerja karena rendahnya tingkat pendidikan dan profesionalisme. Oleh

karena itu diperlukan perluasan kesempatan kerja, peningkatan kemampuan, pendidikan, kualitas dan

produktifitas tenaga kerja serta menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan investasi.

4.1.4. PERMASALAHAN PENDIDIKANDaya saing suatu bangsa tidak saja ditentukan oleh kepemilikan terhadap sumber daya

alam yang melimpah (natural resources), tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusianya. Fakta

menunjukan bahwa Negara-negara dunia ketiga saat ini memiliki kekayaan alam yang cukup melimbah

dibandingkan dengan Negara-negara maju. Perbedaan kemajuan berbagai bangsa di dunia ternyata

sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.

Menyadari pentingnya pendidikan untuk mendorong kemajuan daerah, Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur telah melakukan berbagai upaya termasuk membebaskan biaya pendidikan bagi

peserta didik mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Pemerintah Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur menyadari sepenuhnya bahwa hanya melalui pendidikan, maka pola hidup

masyarakat dapat diubah kearah yang lebih baik. Permasalahan dalam pembangunan pendidikan

adalah belum optimalnya ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian dalam

penyelenggaraan pendidikan. Beberapa permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur antara lain:

a. Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas Kesempatan memperoleh pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terus

meningkat, tetapi rata-rata lama sekolah masih rendah, Perkembangan Harapan Lama Sekolah

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cukup menggembirakan, yaitu dari 10,78 (2010) menjadi

11,66 (2014). Hal ini berarti bahwa secara rata-rata penduduk Ogan Komering Ulu Timur memiliki

harapan untuk bersekolah hingga SMA kelas III.

Rata-rata Lama Sekolah adalah Jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 25

tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Pemerintah Ogan Komering Ulu Timur cukup

berhasil mendorong partisipasi penduduk untuk meningkatkan pendidikannya. Hal ini ditunjukkan

dari meningkatnya angka rata-rata lama sekolah penduduk Ogan Komering Ulu Timur. Pada 2010

rata-rata penduduk Ogan Komering Ulu Timur berusia di atas 25 tahun bersekolah selama 6,16

tahun dan pada 2013 menjadi 7,05 tahun, berarti tingkat pendidikan penduduk Ogan Komering

Ulu Timur meningkat dari setara dengan lulus tingkat sekolah dasar pada tahun 2010 menjadi

setara dengan kelas 1 sekolah menengah pertama pada tahun 2014.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 4

Page 5: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Angka Partisipasi Kasar (APK) bermanfaat untuk mengetahui tingkat partisipasi

penduduk secara umum pada suatu tingkat pendidikan. Angka partisipasi Kasar (APK) tingkat SD

di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cukup tinggi yaitu sebesar 108.83% di tahun 2010,

bergerak fluktuatif setiap tahun dan mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 107,21%.

APK tingkat SD yang melebihi angka 100% berarti penduduk yang bersekolah di tingkat SD

berumur melebihi batas usia sekolah SD (7-12 tahun).

Sedangkan APK tingkat SLTP selalu meningkat setiap tahun yang menunjukan tren

positif. Akan tetapai nilai APK yang masih di bawah 100% mengindikasikan bahwa masih ada

anak usia sekolah SLTP (12-15 tahun) yang tidak bersekolah atau tamatan SD yang tidak

melanjutkan SLTP. APK tingkat SD pada tahun 2014 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

adalah 94,38%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 94,11%.

Di tingkat SLTA, Angka Partisipasi Kasar (APK) baru mencapai 71,01%, walaupun

meningkat sedikit demi sedikit di bandingkan pada tahun 2010 hanya sebesar 68,68%. Belum

maksimalnya APK tingkat SLTA ini menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh stakeholder yang

ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur untuk lebih fokus lagi melaksanakan program di

bidang pendidikan

Angka Partisipasi Murni (APM) bermanfaat untuk mengukur proporsi anak yang

bersekolah tepat pada waktunya. APM tingkat SD meningkat secara signifikan dari tahun 2010

hanya sebesar 94,70%, terus meningkat hingga mencapai 99.05% di tahun 2014. APM SD secara

umum sangat menggembirakan karena hampir mencapai 100%.

APM SLTP juga meningkat walaupun hanya sedikit dari tahun 2011 sebesar 84,30% dan

di tahun 2014 sebesar 84,45%. Sedangkan di tingkat SLTA, perlu perhatian semua stakeholder

yang terkait karena APK SLTA hingga tahun 2014 hanya sebesar 61,23%. Walaupun setiap tahun

terus meningkat, akan tetapi perlu perhatian yang lebih serius sehingga APM SLTA dapat di

maksimalkan

Walaupun secara statistik angka lama sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka

Partisipasi Murni (APM) setiap tahun mengalami peningkatan, akan tetapi perlu kerja keras lagi

untuk mewujudkan derajat pendidikan masyarakat.

b. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas. Tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang

berkualitas meliputi percepatan penuntasan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak; peningkatan

ketersediaan buku mata pelajaran; peningkatan ketersediaan dan kualitas laboratorium dan

perpustakaan; dan peningkatan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); serta

peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan.

Apabila ditilik dari aspek kualitas terlihat dengan masih rendahnya kualitas siswa,

pendidik/tenaga kependidikan serta prasarana sarana. Sementara hasil Nilai Ujian Akhir Nasional

belum optimal yaitu masih di kisaran angka 6-7. Ke depan ditargetkan dapat mencapai nilai 7

untuk SD/MI dan 7,5 untuk SMP/MTs.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 5

Page 6: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Di kalangan siswa terlihat adanya kecenderungan semakin lunturnya wawasan

kebangsaan, nasionalisme dan budi pekerti. Disamping itu terkait dengan keberadaan

pendidik/tenaga kependidikan adalah masih masih rendahnya kesejahteraan, kualifikasi S1/D4

(mencapai sekitar 70%) dan sertifikasi pendidik. Kondisi prasarana sarana pendidikan juga belum

sepenuhnya memadai, baik kondisi ruang kelas maupun prasarana sarana pendukung seperti

perpustakaan, laboratorium IPA dan komputer.

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tersedia cukup lengkap

walaupun kondisinya belum sepenuhnya dapat dibanggakan karena sebaran pendidikan juga

harus diperhatikan dalam pemenuhan hak dasar masyarakat di bidang pendidikan.

Pada tahun 2014, Jumlah Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur adalah 252 unit, dengan murid sebanyak 9.311 siswa dan didukung oleh 934

guru, yang sebagian besar adalah unit pendidikan swasta. Untuk Taman Kanak-Kanak (TK)

terdapat 13 unit TK negeri dan 104 unit TK swasta. Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur adalah 437 unit SD negeri dan 19 unit SD swasta. Sekolah Menengah

Pertama (SMA) pada tahun 2014 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah 83 SLTP Negeri

dan 30 SLTP swasta. Untuk tingkat SLTA masing-masing 40 unit SMA negeri, 19 unit SMA

swasta, 33 unit SMK negeri dan 24 unit SMK swasta. Khusus perguruan tinggi, perkembangan

pendidikan tinggi juga sangat menggembirakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, yaitu

terdapat 6 sekolah tinggi, bahkan STIE Trisna Negara di Belitang telah dapat menyelenggarakan

program Magister Manajemen (Strata dua).

Permasalahan lain yang perlu mendapat perhatian bersama adalah belum optimalnya

pengembangan pendidikan vokasi, dan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

Selain itu juga belum optimalnya pengembangan muatan lokal. Muatan lokal penting bagi sarana

untuk mengolah kekhasan “identitas” sebagai bagian tidak terpisahkan dari watak. Materi seperti

budi pekerti, bahasa dan kesenian merupakan subyek potensial guna merajut watak saling

menghormati, toleransi terhadap kebhinekaan, peduli sesama dan lain-lain yang menjadi dasar

pembangunan watak bangsa.

4.1.5. PERMASALAHAN KESEHATANSelain pendidikan, kesehatan juga merupakan bagian dari hak dasar setiap warga Negara

yang harus mendapat prioritas dari pemerintah untuk melayaninya. Tercapainya derajat kesehatan

masyarakat sesuai dengan yang diharapkan dapat tercapai apabila di dukung oleh fasilitas dan tenaga

kesehatan yang memadai. Ketersediaan sarana prasarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas

dan sarana kesehatan lainnya mutlak diperlukan dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat.

a. Akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang berkualitas masih rendah Jumlah fasilitas kesehatan terus meningkat tetapi akses masyarakat terhadap fasilitas

kesehatan masih rendah khususnya di daerah pedesaan. Tantangan ke depan adalah

meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 6

Page 7: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk merespon dinamika karakteristik

penduduk dan kondisi geografis. Pada Tahun 2014 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

terdapat 4 unit rumah sakit yaitu 2 rumah sakit umum dan 2 rumah sakit swasta. Sedangkan

jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik

kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan.

b. Jumlah tenaga kesehatan yang masih minimTantang yang akan dihadapi saat ini adalah memperbaiki kualitas perencanaan, produksi

dan pendayagunaan yang menjamin terpenuhinya jumlah, mutu, dan persebaran SDM kesehatan

terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan daerah perdesaan. Kebijakan yang akan

diambil adalah dengan penguatan regulasi termasuk akreditasi dan sertifikasi.

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada tahun 2014

terdiri dari 54 orang dokter umum, 23 orang dokter spesialis dan 4 orang dokter gigi. Selain itu

juga didukung oleh 290 orang bidan, 10 orang perawat gigi, 213 orang perawat umum dan 235

orang bidan desa.

c. Status gizi masyarakat masih rendah Kekurangan gizi pada anak balita di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berfluktuasi,

Pada tahun 2011 terdapat kasus gizi buruk 41 kasus pada tahun 2012 dan 2013 mengalami

penurunan menjadi 14 kasus dan 13 kasus. Namun pada tahun 2014 mengalami peningkatan

menjadi 29 kasus , hal ini menjadi salah satu permasalahan yang cukup penting. Tantangan ke

depan adalah meningkatkan status gizi masyarakat dengan fokus pada ibu hamil dan anak usia 0-

2 tahun, meningkatkan pola hidup sehat, menjamin kecukupan zat gizi dengan memperkuat

kerjasama lintas sektor, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan kualitas

kesehatan lingkungan.

d. Status kesehatan ibu dan anak masih rendah Kondisi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yaitu masih adanya kematian ibu

melahirkan, kematian bayi dan kematian balita. Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur adalah 16 orang per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka

Kematian Bayi adalah 88 orang per 100.000 kelahiran hidup Tantangan ke depan adalah

memperkecil persalinan oleh dukun bersalin dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan

kesehatan ibu dan anak melalui perbaikan gizi, peningkatan pengetahuan ibu, pemenuhan

ketersediaan tenaga kesehatan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, dan peningkatan

cakupan dan kualitas imunisasi, serta meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.

e. Perilaku Hidup Sehat dan BersihPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga masih belum optimal

pelaksanaannya sehingga masih diperlukan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 7

Page 8: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

agar mampu dan mau melakukan PHBS untuk mencegah risiko terjadinya penyakit dan

melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

4.1.6. PERMASALAHAN KEADILAN GENDER DAN PERLINDUNGAN ANAKInstruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2000 telah menetapkan Kebijakan pengarusutamaan

gender dalam pembangunan nasional yang mengintruksikan kepada seluruh Kementerian/Lembaga di

tingkat pemerintahan pusat, provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengintegrasikan perspektif gender

(aspirasi, pengalaman, masalah dan kebutuhan perempuan serta laki-laki) ke dalam proses

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan serta program pembangunan.

Permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan keadilan gender dan perlindungan

anak adalah masih lemahnya fungsi pengarusutamaan perspektif gender dan perlindungan anak dalam

sistem birokrasi dan tatanannya. Dalam tataran publik berbagai permasalahan terlihat dengan masih

rendahnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak yang ditunjukkan dengan

masih tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Permasalahan lain adalah peran dan posisi perempuan di bidang politik dan jabatan publik

dalam rangka menuju kuota 30 % perempuan di legislatif masih rendah. Hal ini disebabkan oleh masih

terbatasnya SDM perempuan yang memiliki ketertarikan dan berpartisipasi di politik serta kurangnya

kepedulian masyarakat untuk memilih wakil perempuan di lembaga legislatif. Dari sisi perlindungan

anak permasalahan yang dihadapi adalah masih lemahnya sistem perlindungan anak utamanya

terhadap anak yang rentan (kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah terhadap anak).

Upaya yang perlu dilakukan adalah melakukan pencegahan, penanganan dan pengurangan resiko

terhadap anak-anak yang rentan sedangkan terhadap anak yang berkebutuhan khusus lebih

ditekankan pada peningkatan aksesibilitas dan pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus.

4.1.7. PERMASALAHAN PELAYANAN PUBLIKKinerja pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat dapat di ukur dari kinerja pelayanan

publik. Tantangan utama yang di hadapi pemerintah adalah terkait dengan pelayanan publik seperti

penyederhanaan perizinan, pungutan yang tidak ada dasar hukum dan kemudahan akses perizinan.

4.1.8. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUPPermasalahan di bidang lingkungan hidup berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup

Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur tahun 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Peningkatan Emisi Gas Karbon (gas rumah kaca) yang disebabkan oleh pembakaran jerami

pasca panen, emisi karbon perubahan penggunaan lahan, emisi GRK dari limbah cair domestik,

cerobong asap perusahaan industri pengolahan, cerobong asap pabrik penggilingan padi, knalpot

kendaraan, pembakaran sampah rumah tangga, gas metan yang dihasilkan oleh TPA martapura.

Akibat yang ditimbulkan mengakibatkan polusi/pencemaran udara dan sekaligus juga akan

merusak ozon pelindung bumi, menurunkan kualitas udara untuk pernapasan semua organisme

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 8

Page 9: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

terutama manusia sehingga akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat, asap

menyebabkan gangguan iritasi dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), ab bakaran

jerami tidak dapat menyuburkan tanah melainkan menghilangkan unsur hara dalam

jumlah cukup banyak, membakar jerami secara perlahan dapat menyebabkan hasil panen

semakin menurun dan pembakaran jerami justru membuat tanaman rentan terserang

hama dan penyakit, Ogan Komering Ulu Timur semakin panas.

2. Akses sanitasi masih rendah yang disebabkan oleh membuang sampah sembarangan di

jaringan irigasi dan sungai, akses cakupan pelayanan sampah masih disekitar perkotaan

martapura, akses cakupan pelayanan sampah di luar kecamatan martapura masih sangat rendah,

fungsi drainase masih berbagi fungsi dengan saluran air limbah rumah tangga, belum adanya TPA

di kawasan kecamatan belitang rendahnya kesadaran masyarakat. Akibat yang di timbulkan

pencemaran sumber-sumber air, bau tidak sedap, meningkatnya penyakit diare, demam berdarah,

malaria, tifus dll, kerugian ekonomi yang besar, lingkungan yang tidak nyaman.

4.2. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Analisis lingkungan strategis yang terdiri dari lingkungan eksternal dan linkungan internal

dilakukan untuk mengidentfikasi perubahan lingkungan strategis daerah yang dapat mempengaruhi

upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

dalam lima tahun mendatang (2016-2021).

4.2.1. ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL

Peluang peluang daerah yang dapat mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan, sasaran dan

kebijakan pembangunan selama 5 (lima) tahun sangat perlu untuk diketahui, demikian halnya dengan

ancaman yang mungkin dapat menghambat perwujudan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan

pembangunan tersebut juga perlu dideteksi sehingga dapat mengambil tindakan yang berupa kebijakan

untuk memanfaatkan peluang sekaligus juga untuk mengatasi permasalahan yang ada.

4.2.1.1. ANALISA KEKUATAN DAERAH1. Keragaman suku, ras dan agama yang memiliki ciri khas dan budaya tersendiri sehingga kaya

akan corak dan warna yang mendukung Bhineka Tunggal Ika dan miniatur nusantara.

2. Memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang didukung dengan lahan yang subur dan

didukung dengan sistem irigasi teknis melalui Bendung Perjaya yang membendung Sungai

Komering.

3. Merupakan daerah swasembada beras ditandai dengan surplus beras yang dapat mensuplai

daerah lain di wilayah Sumatera Selatan bahkan wilayah lain di Pulau Sumatera dan di luar Pulau

Sumatera.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 9

Page 10: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

4. Memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan terutama perikanan budidaya dengan

dukungan sumber daya air yang cukup besar dari irigasi komering.

5. Memiliki potensi di bidang perkebunan terutama perkebunan karet, sawit dan perkebunan tebu.

6. Memiliki potensi pertambangan yang masih dalam tahap ekplorasi di beberapa kecamatan yaitu

potensi pertambangan batubara dan minyak bumi.

7. Lembaga pendidikan cukup beragam terutama di wilayah belitang dan sekitarnya yaitu beberapa

perguruan tinggi swasta, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

8. Memiliki banyak daerah yang dapat di jadikan potensi wilayah pariwisata baik wisata air, agro

wisata atau wisata lainnya.

4.2.1.2. ANALISA KELEMAHAN DAERAH1. Masih minimnya infrastruktur dasar masyrakat terutama jalan dan jembatan yang dapat

menghambat arus barang dan jasa serta arus pemasarana hasil produksi daerah baik hasil

pertanian maupun hasil perkebunan.

2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) relatif cukup tetapi perlu penanganan lebih serius untuk

meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan daya saing daerah.

3. Masih terbatasnya pendapatan daerah yang masih sangat mengandalkan dana perimbangan

serta masih rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).

4. Kesenjangan pembangunan antar wilayah terutama ketertinggalan pembangunan di wilayah

pesisir komering dan wilayah perbatasan.

5. Belum optimalnya promosi daerah sehingga iklim investasi dan daya saing produk daerah juga

belum optimal.

6. Belum maksimalnya dukungan dalam bentuk peraturan daerah yang mendorong peningkatan

kegiatan ekonomi dan investasi

7. Jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi walaupun secara persentase cukup rendah di

bandingkan dengan Kabupate/Kota lain di Provinsi Sumatera Selatan.

8. Angka penggangguran masih cukup tinggi serta masih rendahnya daya saing tenaga kerja lokal.

9. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam dan energi karena masih terbatasnya dana dan

masih rendahnya sumber daya manusia yang dapat mengelolanya.

4.2.2. ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL

Analisa lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang

kemungkinan dapat muncul di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berkaitan dengan tiga perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 10

Page 11: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

yang terjadi yang mencakup globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi pada kurun waktu 5 (lima)

tahun yaitu tahun 2016-2021.

4.2.2.1. ANALISA PELUANG DAERAH1. Letak posisi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang cukup strategis yaitu berbatasan dengan

Provinsi Lampung, yang menghubungkan wilayah Sumatera dengan wilayah Jawa. Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur khususnya di Kota Martapura terletak pada jalur lintas sumatera dan

wilayah bagian timur memiliki akses ke jalur lintas timur sumatera.

2. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur juga memiliki akses menuju Jalan Tol Trans Sumatera yang

melintasi bagian timur. Walaupun tidak secara langsung di lewati oleh jalur Jalan Tol Trans

Sumatera, tetapi akses ini dapat mempercepat arus transportasi dan memiliki potensi untuk

berkembang sebagai daerah pertumbuhan baru.

3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan menciptakan berbagai kemudahan dan

fasilitas dalam penyebaran informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mendorong perbaikan

manajemen pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

4. Pertumbuhan ekonomi nasional dan global cenderung meningkat serta perluasan pasar regionali

dan internasional akan meningkatkan investasi.

5. Proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan yang mengutamakan

partispasi masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap hasil

pembangunan.

6. Proses pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan masyarakat akan dilakukan secara

adil dan transparan serta partisipatif dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak dasar

rakyat.

7. Proses perumusan kebijakan dan pengelolaan sumber daya dan aset daerah akan

memperhitungkan pelaksanaan prinsip demokrasi, keadilan, kesetaraan gender, keistimewaan,

kekhususan, dan keragaman masyarakat.;

8. Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan

kewenangan yang lebih luas dalam mengelola sumber daya secara lebih efisien, efektif dan

produktif.

4.2.2.2. ANALISA ANCAMAN DAERAH1. Kebijakan pembangunan berkelanjutan berorientasi kawasan belum secara konsisten

pelaksanaannya sehingga berdampak pada inefisiensi dan inefektifitas alokasi sumber daya alam.

2. Arus masuk barang dari luar baik dari daerah maupun dari negara lain akan berdampak terhadap

penurunan produksi dan pendapatan para pelaku usaha.

3. Ketergantungan industri nasional yang masih cukup tinggi terhadap komponen impor menjadikan

industri nasional rentan terhadap perkembangan ekonomi internasional khususnya berkaitan

dengan kurs mata uang dunia.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 11

Page 12: 2–3 · Web viewSedangkan jumlah Puskesmas 22 unit dengan didukung oleh 59 unit puskesmas pembantu, 6 unit klinik kesehatan dan 13 unit rumah bersalin dan balai kesehatan. Jumlah

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurBadan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

4. Proses demokrasi yang berjalan secara berlebihan menyebabkan pemahaman yang sempit dalam

mengeluarkan pendapat yang berimbas pada terjadinya demonstrasi dan unjuk rasa yang anarkis.

5. Peran partai politik yang terlalu dominan terhadap perpolitikan dan pengambilan keputusan

kebijakan publik menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi yang

berimbas pada menurunnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan demokrasi.

6. Belum optimalnya deregulasi, debirokrasi dan masih adanya peraturan-peraturan daerah yang

kurang kondusif terhadap iklim investasi.

7. Lemahnya koordinasi antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

menyebabkan kurang optimalnya pengelolaan sumber daya dan lingkungan, serta lambatnya

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di daerah;

8. Kompetisi yang semakin ketat dalam perekonomian dunia dan terintegrasinya ekonomi nasional

terhadap ekonomi internasional menuntut peningkatan daya saing yang semakin tinggi.

4.3. ISU STRATEGIS DAERAH

Berdasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal Kabupaten Ogan Komering Ulu

TIMUR, isu strategis dalam pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun

2016 – 2021 dapat dirinci sebagai berikut:

1. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar wilayah, agar sesuai dengan prioritas

dan sasaran pembangunan nasional.

2. Peningkatan sinergi antara aparat dan masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban.

3. Peningkatan profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN).

4. Belum optimalnya kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.

5. Masih kurangnya aksebilitas mutu pendidikan sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat.

6. Masih kurang representatifnya sarana dan prasarana kesehatan yang berpengaruh pada

kurangnya aksebilitas dan kualitas pelayanan bidang kesehatan.

7. Belumnya optimalnya pengembangan dan pemanfaatan potensi unggulan daerah.

8. Belum terkelolanya lingkungan hidup yang asri dan lestari dalam rangka pengembangan

pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 - 2021

BAB IV - 12