23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

17
Pendidikan Daring di Masa Pandemi Covid-19: Meta Analysis BUDI HERMANA, FARIDA UNIVERSITAS GUNADARMA 23 JANUARI 2021

Transcript of 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

Page 1: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

Pendidikan Daring di Masa Pandemi Covid-19: Meta Analysis

BUDI HERMANA, FARIDA

UNIVERSITAS GUNADARMA

23 JANUARI 2021

Page 2: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

1

Pendidikan Daring di Masa Pandemi Covid-19: Meta Analysis

Budi Hermana(1) dan Farida(2),

(1) Dosen program Studi Magister Manajemen, (2) Dosen Program Studi Sistem Informasi,

UNIVERSITAS GUNADARMA

Ringkasan

Pembelajaran daring di lembaga pendidikan menjadi keniscayaan di masa pandemi

Covid-19. Fenomena tersebut menjadi topik menarik yang banyak diteliti yang hasilnya

dipublikasikan di tingkat internasional. Artikel ini merpakan hasil kajian terhadap 17.

artikel ilmiah yang dipublikasi di jurnal internasional dalam kurun waktu pandemi

Covid-19. Sebagian besar konteks penelitiannya adalah pembelajaran daring yang

diterapkan mulai tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Model

penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif sebanyak empat artikel,

pendekatan kualitatif sebanyak 12 artikel, dan sati artikel menggunakan model model.

Model kuantitaf dengan Structural Equation Model sebanyak 2 Artikel, sedangkan

sisanya menggunakan analisis cho-square, cluster analysis, atau hanya statistika

deskriptif.. Variabel penelitian untuk model kuantitatif mengacu ke Model E-Serqual

dan Technolaogy Acceptance Model. Hasil kajian secara umum menunjukkan bahwa

penerapan pendidikan daring di masa pandemic Covid-19 memerlukan kesiapan

teknologi, sumber daya manusia, dan kesiapan pengelolaan lembaga pendidikan.

Kata kunci: Pendidikan, pandemi, e-learning, COVID19,

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19, yang dimulai pada akhir Desember 2019, telah menyebar ke lebih

dari 200 negara. (Noor, Guo, Shah, Viger & Nawaz, 2020), dan menyebabkan disrupsi

massif pada dunia akademik (Ismaili, 2020). Lembaga pendidikan berupaya untuk

tetap menjalankan fungsinya, namun tidak sedikit upaya tersebut belum memberikan

hasil yang diharapkan. Sejumlah Lembaga pendidikan mengalami penurunan kinerja,

bahkan terancam mengalami kebangkrutan. Mengacu ke laporan UNESCO (2020),

sampai akhir tahun 2020, jumlah pembelajar yang terdampak pandemic Covid-19

mencapai lebih dari 127 juta. Proses pembelajaran tradisional di sekolah atau kampus

tidak dapat dilakukan seperti masa sebelum pandemi. Tindakan isolasi yang ketat

sebagai respon terhadap pandemic membuat pelajar dan pendidik terkurung di rumah

sehingga kehidupan sosial terganggu dan pembelajaran di rumah membuat stres bagi

para siswa dan pendidik (Chandra, 2020).

Apa yang sebelumnya dilakukan dengan tatap muka sekarang dilakukan secara online

(Hall et al., 2020), dan bekerja atau belajar di ruang digital adalah hal baru bagi

Page 3: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

2

masyarakat (Thata, 2020). Semua Lembaga pendidikan akhir bertransformasi ke dunia

digital dalam pelaksanaan pembelajaran, namun kemampuan transformasi digitalnya

pun berbeda-beda. Menurut Alhouti (2020), Respon suatu negara terhadap gangguan

pendidikan bervariasi dari satu negara ke negara lain, termasuk respon negara terhadap

penyebaran COVID-19. Sebagian besar sistem pendidikan tidak punya banyak waktu

untuk mempersiapkan pembelajaran dari ruma. (Sahlberg, 2020). Menurut Peterson,

Scharber, Thuesen & Baskin (2020), transisi ke pembelajaran jarak jauh tidak dapat

dikelola hanya dengan sekedar mendorong penggunaan alat-alat teknologi, terutama

yang baru, kepada siswa dan guru. Penggunaan teknologi pada dunia pendidikan

tersebut memerlukan tahap adopsi, mulai dari sosialisasi atau edukasi public tentang

penggunaan teknologi pendidikan yang bervariasi. Menurut Gautam & Gautam

(2020), teknologi pendidikan tidak hanya berfokus pada penggunaan perangkat

teknologi tetapi juga berkaitan dengan penerapan sistematis sumber daya yang secara

ilmiah menggabungkan pedagogi yang tepat untuk mentransformasikan pengetahuan

dan keterampilan secara efektif. Teknologi pendidikan menawarkan banyak pilihan

sehingga pengampu mata pelajaran harus kritis terhadap penerapannya dan

dampaknya pada pedagogi dan pembelajaran (Soccio, Tregloan, & Thompson, 2020).

Dunia pendidikan di masa pandemi merupakan peluang riset yang dapat dilakukan

sehingga dapat memahami berbagai prilaku individu maupun institusi. Penggunaan

perangkat digital atau adanya tekanan finansial di sektor pendidikan tinggi sendiri

bukanlah hal baru, namun fakta bahwa seluruh pengalaman universitas

bertransformasi menjadi pengalaman digital patut mendapatkan perhatian (Raaper &

Brown, 2020). Artikel ilmiah ini merupakan hasil kajian berbagai hasil penelitian

dalam konteks pandemi dan dunia pendidikan. Ruang lingkup artikelnya dibatasi pada

penggunaan teknologi pendidikan di dunia pendidikan selama kurun waktu pandemi.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Lembaga Pendidikan

COVID-19 pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibu kota

provinsi Hubei China (Chandra, 2020). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Page 4: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

3

menyatakan virus tersebut sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional pada 31

Januari 2020 (WHO, 2020) dan dinyatakan sebagai pandemi. Penulis membuat

rangkuman kejadian penting terkait Covid-19 di dunia dan Indonesia berdasarkan

rekaman media online seperti disajikan pada gambar berikut.

Gambar 1. Linimasa COVID-19

Skala gangguan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 sangat besar

(Sahlberg, 2020). Gautam & Gautam menyatakan bahwa wabah COVID-19 telah

mengubah cara pengajaran terjadi di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 telah

menyebabkan krisis global di bidang pendidikan tinggi (Raaper & Brown, 2020).

Karena pandemi COVID-19, pemerintah di seluruh dunia telah menutup semua

institusi pendidikan untuk mengendalikan penyebaran penyakit, yang berdampak

langsung pada siswa, pendidik, dan institusi. (Chandra, 2020). Gambaran umum

dampak Pandemi Covid-19 terhadap sekolah dapat sampai akhir tahun 2020 dapat

dilihat pada gambar berikut.

Page 5: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

4

Gambar 2. Status sekolah sebagai akibat Pandemi Covid-19 (Unesco, 2020)

Pandemi Covid-19 berdampak besar pada pendidikan tinggi di seluruh dunia. Covid-

19 memaksa institusi pendidikan tinggi untuk menghentikan pembelajaran tradisional

secara langsung (Ho, Sivapalan, Pham, Nguyen, Pham, & Dinh, 2020). Kehidupan

semua siswa, pendidik, dan keluarga saat ini telah mengalami gangguan karena

penguncian nasional dan jarak sosial sebagai tindakan pencegahan COVID-19.

(Chandra, 2020). COVID-19 telah menciptakan realitas kerja dan pembelajaran jarak

jauh di institusi Pendidikan Tinggi yang mungkin bertahan lebih lama dari yang

dibayangkan. (Martzoukou, 2020).

COVID-19 menciptakan kondisi yang menghilangkan apresiasi secara psikis di

pembelajaran tradisional, melemahkan hubungan siswa-guru sehingga semakin

banyak siswa yang merasa bersekolah itu kurang menarik, pengamatan orang tua

tentang pengajaran online yang tidak diharapkan, serta para pendidik sulit

berkolaborasi (Hargreaves & Fullan, 2020). Tantangan terbesar yang dihadapi guru

dan sekolah dalam pandemi ini adalah bagaimana menjaga hubungan yang telah dibina

sebelumnya atau sebelum pandemi (Peterson etal., 2020). Dampak pandemic terhadap

dunia pendidikan dapat dilihat dari aspek finansial atau sosial. Menurut White (2020),

dampak finansial COVID19 pada institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia sangat

parah dengan ratusan pekerjaan lepas dan pekerjaan tetap hilang di setiap universitas,

Page 6: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

5

serta kebutuhan, dalam banyak keadaan, untuk pemutusan hubungan kerja dan

tindakan pemotongan biaya lainnya.

2.2. Pendidikan Daring

Pandemi COVID-19 telah menempatkan pembelajaran daring sebagai "normal baru"

di Pendidikan Tinggi (Martzoukou, 2020). Pendidik di seluruh dunia tiba-tiba beralih

ke pengajaran jarak jauh secara darurat sebagai tanggapan atas pandemi yang muncul

(Galanti, Baker, Leong & Kraft, 2020). Transformasi mendadak menjadi pembelajaran

online dapat menimbulkan konsekuensi serius pada jaminan kualitas pendidikan tinggi

(Zuhairi, Raymundo, & Mir, 2020). Pengajaran daring terdiri dari tugas-tugas

kompleks yang membutuhkan investasi dalam solusi teknologi informasi yang efektif

dan efisien (Demir, Maroof, Khan, & Ali, 2020). Dukungan teknologi, ketersediaan

infrastruktur, serta persepsi dosen dan siswa memiliki hubungan yang signifikan

dengan keefektifan proses pembelajaran daring (Gautam & Gautam, 2020).

Penggunaan teknologi secara efektif untuk pengajaran daring bukan hanya sebatas

memahami fungsionalitas teknologi itu sendiri (Galanti et al., 2020). Materi kurikulum

perlu diubah atau setidaknya dimodifikasi agar sesuai untuk pengajaran yang

menggunakan teknologi (Anderson & Hira, 2020).

Adholay et al. (2018) menyebutkan bahwa: “Online learning has been

interchangeably used with a number of similar terms, including “elearning”,

“distance learning” and “blended learning”. Menurut Al-Rahmi, Othman, & Yusuf

(2015), “The electronic learning or e-learning refers to the action of knowledge

acquisition through computer network on the basis of the environment”. Allen &

Seaman (2008) menjelaskan definisi pendidkan atau pembelajaran daring berdasarkan

seberapa besar proporsi konten pembelajaran dikirimkan secara daring. Hubungan

antara proporsi tersebut dengan tipe pembelajaran, apakah daring atau luring, dapat

dilihat pada Tabel 1.

Page 7: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

6

Tabel 1. Tipe pembelajaran (Allen & Seaman, 2008)

Pendekatan pembelajaran jarak jauh telah menjadi satu-satunya cara bagi institusi di

seluruh dunia untuk melanjutkan studi selama pandemi Covid-19 (Ismaili, 2020).

Pergeseran paksa besar-besaran ke pembelajaran jarak jauh yang diakibatkan oleh

penutupan sekolah selama pandemi telah mengungkap ketidakadilan mendalam terkait

akses keluarga ke teknologi (Power, Brown, & Wyatt, 2020). Pendidikan daring dalam

konteks teknologi informasi dan komunikasi berhubungan dengan konsep e-learning.

Penerapan pendidikan daring di Lembaga pendidikan memerlukan adaptasi di tingkat

institusi dan individu. Adaptasi tersebut diperlukan agar keberlangsungan proses

pendidikan tetap terjamin.

Kemampuan adaptasi atau perubahan perilaku di tingkat individual berbeda-beda

menjadi topik menarik untuk diteliti. Pendidikan jarak jauh dalam berbagai metode

pengiriman secara elektronik menunjukkan efektifitas dan efisiensi yang berbeda-

beda. Efektivitas kelas online, terutama dalam pandemi, bergantung pada hubungan

faktor triad yaitu infrastruktur spesifik, kekhususan siswa dan kekhususan pendidik.

(Gautam & Gautam, 2020). Perluasan pembelajaran online yang signifikan akan

membangun keterampilan yang dikembangkan oleh para pendidik dan siswa di masa

pandemic yang penuh gejolak, dan sebagai tanggapan atas tantangan yang muncul dan

transformasi struktural. (Soccio, Tregloan, & Thompson, 2020). Siswa dapat

Page 8: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

7

menghadapi atau terlibat dengan masalah etika yang mungkin muncul dalam

pembelajaran dan ujian online. Hal tersebut akan membentuk persepsi kompleks

tentang sikap mereka terhadap integritas akademik dan rasionalisasi perilaku tidak

pantas (White, 2020).

Powers, Brown, & Wyatt (2020) menyatakan bahwa pergeseran paksa besar-besaran

ke pembelajaran jarak jauh yang diakibatkan oleh penutupan sekolah selama pandemi

telah mengungkap ketidakadilan dalam akses keluarga ke teknologi. Pergeseran ini

juga menyoroti batasan pembelajaran jarak jauh bagi banyak keluarga yang memiliki

akses ke teknologi tetapi berjuang untuk menyeimbangkan antara bekerja di dalam dan

di luar rumah selama pandemi serta mengawasi pendidikan anak-anak mereka.

Menurut Hargreaves & Fullan (2020), terjebak di rumah dengan sedikit dukungan

kadang-kadang, terutama di keluarga yang lebih miskin, bekerja terlalu keras dengan

sedikit ruang yang tersedia, membuat siswa terlibat menjadi sangat sulit. Rizvi & Nabi

(2020) menyatakan bahwa bandwidth yang tidak memadai dan konektivitas jaringan

yang buruk merupakan kendala utama selama pembelajaran daring. Tantangan lainnya

adalah lingkungan rumah yang tidak sesuai untuk menghadiri kelas online, perasaan

terisolasi dan kehilangan motivasi karena kurangnya interaksi tatap muka, serta

melihat layar computer yang berlebihan yang menyebabkan kelelahan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah meta-analisis deskriptif terhadap …. Artikel

yang dipublikasikan di jurnal internasional. Artikel tersebut dicari di Lembaga

penerbit Emerald dengan menggunakan beberapa kata kunci yaitu: “covid19 online

education”, “covid19 e-learning”, dan “covid19 online education”. Periode

publikasinya antara bulan Maret 2020 sampai Desember 2021. Jumlah artikel yang

memenuhi syarat sebanyak 17 artikel yang semuanya sudah dipublikasikan di jurnal

internasional. Aspek yang ditelaah adalah konteks penelitian, negara asal penulis,

responde atau subyek penelitian, metode penelitian, dan model penelitian yang

digunakan. Beberapa model berikut hasil penelitian juga direview untuk mendapatkan

best practices atau lesson learnt sesuai dengan konteks penelitiannya.

Page 9: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Konteks Penelitian

Hasil pemetaan terhadap 17 artikel dilihat dari konteks penelitian, yaitu negara,

jenjang pendidikan dan spektrum teknologi pembelajaran, disajikan pada Tabel

berikut.

Tabel 2. Rangkuman konteks penelitian

No. Penulis Negara Jenjang

Pendidikan

Spektrum

Teknologi

1. Anderson & Hira (2020) Amerika Serikat Sekolah Dasar Multiplatform

2. Chandra (2020) India Pendidikan Tinggi Online Education

3. Demir et al. (2020) Irak Pendidikan Tinggi Online Meeting

4. Eutsler et al. (2020) Amerika Serikat SMA Media Sosial

5. Galanti et al. (2020) Amerika Serikat Pendidikan Tinggi Online education

6. Gautam & Gautam (2020) Nepal Pendidikan Tinggi Online education

7. Hall et al. (2020) 6 negara di Eropa SMA & Perguruan

tinggi

Mobile learning

8. Ho et al. (2020) Vietnam Pendidikan Tinggi Online education

9. Ismaili (2020) Hungaria Pendidikan Tinggi Online education

10. Peterson et al. (2020) Amerika Serikat SMA Online education

11. Power et al. (2020) Amerika Serikat Sekolah Dasar Online education

12. Rapper&Brown (2020) Inggris Pendidikan Tinggi Social Network

Analysis

13. Rizvi & Nabi (2020) India Pendidikan Tinggi Online Education

14. Sahlberg (2020) Australia Sekolah Online education

15. Soccio et al. (2020) Australia Pendidikan Tinggi Online education

16. White (2020) Australia Pendidikan Tinggi Online education

17. Zuhairi et al. (2020) Filipina,

Indonesia,

Pakistan

Pendidikan Tinggi Online Education

Konteks teknologi yang diamati adalah teknologi informasi dan komunikasi yang

diterapkan di dunia pendidikan. Sebagian besar pendidikan pada semua jenjang

menggunakan pendidikan atau pembelajaran daring. Model atau platform untuk

pembelajaran daring itu bermacam-macam, termasuk media sosial pun dapat

digunakan untuk mendukung pembelajaran daring. Berbagai platform pembelajaraan

daring saat ini juga semakin ramah terhadap pengguna dan adaptif terhadap gaya

pembelajaran dari pembelajar. Akses sistem pembelajaran daring melalui seluler pun

menjadi pertimbangan para pengembang teknologi pembelajaran. Hall et al. (2020)

menyatakan bahwa pembelajaran berbasis seluler atau mobile technology benar-benar

Page 10: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

9

hanya dapat digunakan secara umum dan ada di mana-mana dalam dua puluh tahun

terakhir, melalui peningkatan konektivitas, fungsionalitas, dan portabilitas perangkat

seluler.

Dalam konteks pendidikan dasar atau menengah, hasil penelitian dari Anderson & Hira

(2020) sangat menarik yaitu para guru menghabiskan waktu dan upaya yang luar biasa

untuk merancang tugas-tugas kreatif dan membuat diri mereka tersedia bagi siswa

sepanjang waktu. Namun apakah perjuangan para pendidik tersebut betul-betul dapat

dirasakan atau tersampaikan ke siswanya? Jawabannya tentu tida mudah karena

konteks penelitian bisa berbeda-beda. Namun jika dikaitkan dengan kajian teoritis

sebelumnya, pembelajaran daring itu mencakup tiga aspek, yaitu aspek teknologi,

aspek atau perspektif pendidik, serta aspek atau perspektif siswa/pembelajar. Hasil

pengamatan Ismaili (2020) menunjukkan bahwa justru siswa menghadapi perasaan

campur aduk antara kebingungan, kesepian, ketidakpastian tentang apa yang akan

terjadi dengan kelas, ujian, kelulusan, dan aktivitas penting lainnya yang memengaruhi

jalur studi mereka; terlepas dari perjuangan sehari-hari mereka dengan aksesibilitas

yang sulit ke sarana elearning dan masalah kesehatan potensial pribadi (Ismaili, 2020).

4.2. Model Penelitian dan Teknik Analisis

Penelitian menggunakan dua model yang berbeda, yaitu kuantitaif dan kualitatif.

Rangkuman model, satuan pengamatan, dan Teknik analisisnya disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 3. Model Pendekatan, satuan pengamatan, dan teknis analisis

No. Penulis Model

Pendekatan

Satuan

Pengamatan

Teknik Analisis

1. Anderson & Hira (2020) Kualitatif Guru SD grounded iterative coding

2. Chandra (2020) Kuantitatif Mahasiswa Chi-square analysis

3. Demir et al. (2020) Kuantitatif Dosen SEM

4. Eutsler, Antonenko &

Mitchell (2020)

Kualitatif Siswa Content Analysis

5. Galanti et al. (2020) Kualitatif Guru TPACK Framework

6. Gautam & Gautam (2020) Kuantitatif-

Kualitatif

Lembaga Mixed method

Page 11: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

10

7. Hall et al. (2020) Kualitatif Siswa&Mahasiswa Deskriptif kualitatif

8. Ho et al. (2020) Kuantitatif Mahasiswa SEM

9. Ismaili (2020) Kuantitatif Mahasiswa Analisis Korelasi

10. Peterson et al. (2020) Kualitatif Lembaga Studi Kasus

11. Power et al. (2020) Kualitatif Lembaga Studi kasus

12. Rapper&Brown (2020) Kualitatif Mahasiswa Deskriptif-teoritis

13. Rizvi & Nabi (2020) Kualitatif Mahasiswa Content Analysis

14. Sahlberg (2020) Kualitatif Lembaga Essay

15. Soccio et al. (2020) Kualitatif Lembaga Survey analysis

16. White (2020) Kualitatif Mahasiswa Fraud Triangle

framework

17. Zuhairi et al. (2020) Kualitatif Lembaga Deskriptif kualitatif

Sebagian besar penelitian menggunakan pendekatan atau metode kualitatif, yaitu

sebanyak 14 artikel, dan sisanya adalah kuantitatif dan mixed method. Satuan

pengamatan atau subyek yang paling dominan adalah siswa/mahasiswa, dikuti oleh

Lembaga pendidikan, dan guru/dosen. Penulis membahas dua metode atau teknik

analisis yaitu satu kerangka kerja yang digunakan untuk pendekatan kualitatif dan

model persamaan struktur yang digunakan oleh dua penelitian.

Galanti et al. (2020) menggunakan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) framework. Kerangka kerja tersebut banyak diterapkan dalam konteks

penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, termasuk teknologi informasi dan

komunikasi seperti e-learning. Dalam kerangka TPACK, ketiga domain pengetahuan

ini berpotongan menghasilkan tiga domain pengetahuan integratif baru, yaitu PCK,

pengetahuan konten teknologi (TCK) dan pengetahuan pedagogis teknologi (TPK).

Pengembangan dan penerapan TPACK dapat meningkatkan akses siswa ke

pengalaman konten yang bermakna dalam lingkungan pembelajaran online dengan

moda sinkron.

Eutsler, Antonenko & Mitchell (2020) menggunakan content analysis mengenai

diskusi siswa di media sosial yaitu Twitter. Data kualitatif diperoleh dari tweet, media

berita, situs web sekolah, dan organisasi pendidikan. Data tersebut dianalisis untuk

memberikan pemahaman yang lebih dalam dan pemahaman kontekstual yang lebih

baik tentang konten di media sosial yang diperbincangkan oleh para siswa. Topik

keberlanjutan pendidikan dititikberatkan pada pedagogi pengajaran online, dukungan

belajar di rumah, pembelajaran daring, hambatan pembelajaran jarak jauh, persepsi

Page 12: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

11

siswa dan guru tentang pembelajaran online, pedoman pengajaran negara bagian, serta

perspektif pendidik.

Penelitian yang menggunakan Structural Equation Model (SEM) hanya dua artikel

yaitu Demir et al. (2020) dan Ho et al. (2020). Menurut Yeh & Li (2009), SEM adalah

teknik multivariat yang menggabungkan analisis regresi berganda dengan analisis

faktor konfirmatori untuk secara bersamaan memperkirakan serangkaian hubungan

ketergantungan yang saling terkait. Salah satu keunggulan SEM adalah dapat

menentukan pengaruh langsung dan tidak langsung dari satu variabel ke beberapa

variabel lainnya menggunakan persamaan simultan atau persamaan structural. Contoh

SEM yang diterapkan dalam konteks Pandemi Covid-19 disajikan pada gambar

berikut.

.

Gambar 3. Model penelitian Demir et al. (2020)

Model penelitian di atas mengacu ke model e-servqual yang diterapkan pada prilaku

penggunaan platform diskusi daring atau clou meeting di kalangan pada dosen di

perguruan tinggi. Menurut Zeithaml, Parasuraman, & Malhotra (2002), e-service

quality as "the extent to which a website facilitates efficient and effective shopping,

purchasing, and delivery of products and services". Kualitas layanan elektronik secara

langsung mempengaruhi nilai yang dirasakan dan kepuasan tetapi tidak memiliki

pengaruh langsung pada kesediaan dosen untuk membayar platform konferensi daring

Page 13: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

12

(Demir et al., 2020). Penelitian kedua yang menggunakan SEM dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 4. Adjusted technology adoption model (Ho et al., 2020)

Satuan pengamatan dari penelitian dengan model di atas adalah mahasiswa yang

mengikuti pembelajaran daring. Model penelitiannya diadopsi dari Technology

Acceptance Model (TAM). TAM pertama kali dikemukan oleh Davis (1989) dengan

tujuan utama dari model tersebut adalah untuk memberikan dasar untuk penelusuran

pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna

teknologi. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan individual, yaitu persepsi manfaat

(perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use),

merupakan pengaruh utama untuk perilaku penerimaan computer atau teknologi

informasi.

Hasil penelitian dari Ho et al, (2020) menunjukkan bahwa CSE memiliki dampak

positif pada persepsi mahasiswa tentang kemudahan penggunaan sistem pembelajaran

daring. Interaktivitas sistem juga berhubungan positif dengan kemudahan penggunaan

sistem pembelajaran daring. Hasil penelitian yang relatif di luar dugaan adalah

kemudahaan penggunaan sistem daring tidak berdampak signifikan terhadap sikap

siswa mengenai pembelajaran daring. Sikap tersebut hanya dipengaruhi oleh

interaktivitas sistem dan faktor sosial. Hasil penelitian pada konteks pandemi tersebut

menunjukkan pentingnya interaksi pada sistem sehingga pembelajar dan pendidik

dapat tetap berkomunikasi secara efektif melalui sistem daring. Selian itu, dukungan

Page 14: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

13

sosial memegang peran penting agar sikap siswa atau mahasiswa dalam mengikuti

pembelajaran daring dapat mencapai tujuan atau capaian pembelajaran.

KESIMPULAN

Pandemi Covid-19 memang telah merubah dunia pendidkan yang dipaksa menerapkan

pembelajaran dari rumah dengan menggunakan berbagai platform teknologi, namun

dari perspektif para pendidik dan peneliti, fenome tersebut merupakan topik riset yang

menarik. Pandemi saat ini menimbulkan kebutuhan dan kesempatan bagi kita sebagai

pendidik untuk mempertimbangkan cara terbaik mendukung pembelajaran siswa agar

meteka tetap berkembang di saat krisis, dan peran apa yang dimainkan oleh jaringan

dukungan siswa sebagai bagian dari hal ini (Raaper & Brown, 2020). Berbagai lesson

learnt atau best practices dalam pembelajaran daring diharapkan dapat meningkatkan

efektifitas dan efisiensi pembelajaran daring pasca pandemi karena model

pembelajaran daring tersebut akan tetap menjadi kecenderungan di masa depan.

Pembelajaran terpadu dapat menjadi fitur berkelanjutan di banyak ruang kelas saat

sekolah dibuka kembali (Power, Brown, & Wyatt, 2020). Dunia pendidikan pun

dituntut untuk berubah, dan perlu melakukan transformasi pada ekosistem pendidikan

di era daring. Reformasi pendidikan pascapandemi harus transformasional dan tidak

berupaya untuk kembali normal (Hargreaves & Fullan, 2020).

Hasil meta-analysis deskriptif menunjukkan bahwa model atau pendekatan penelitian

yang dominan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan content analysis,

framework referensi, grounded theory, atau studi kasus. Metode kualitatif tersebut

bersifat lebih mendalam sehingga pemahaman pembelajaran daring lebih

komprehensif dan kontekstual. Metode kuantitatif menggunakan analisis statistik

inferensial, dan dua penelitian di antaranya menggunakan model persamaam

struktural. Hasil penelitiannya secara umum menunjukkan bahwa pembelajaran daring

melibatkan berbagai faktor yaitu faktor teknologi, factor manusia yaitu pendidik dan

pembelajar, serta faktoe kelembagaan pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai ke

perguruan tinggi. Muara akhirnya adalah tantangan tranformasi digital yang sudah

menjadi keharusan, baik selama pandemic Covid-19 maupun di masa depan.

Page 15: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

14

Daftar Pustaka

Aldholay, A., Isaac, O., Abdullah, Z., Abdulsalam, R., and Al-Shibami, A.H. (2018).

An extension of Delone and McLean IS success model with self-efficacy: Online

learning usage in Yemen. The International Journal of Information and Learning

Technology, Vol. 35 Issue: 4, pp.285-304.

Allen, I.E. and Seaman, J. (2008), Staying the Course: Online Education in the United

States, The Sloan Consortium, Needham, MA.

Anderson, E. & A. Hira. (2020). Loss of brick-and-mortar schooling: how elementary

educators respond. Information and Learning Sciences, Vol. 121, No. 5/6, pp. 411-

418.

Alhouti, Ibrahim. (2020). Education during the pandemic: the case of Kuwait. Journal

of Professional Capital and Community, Vol. 5, No. 3/4, pp. 213-225.

Al-Rahmi, W.M., Othman, M.S., & Yusuf, L.M. (2015). Exploring the Factors that

Affect Student Satisfaction through Using E-Learning in Malaysian Higher Education

Institutions. Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol.6, No.4, pp. 299-310.

Chandra, Yamini. (2020). Online education during COVID-19: perception of

academic stress and emotional intelligence coping strategies among college students.

Asian Education and Development Studies, ©Emerald Publishing Limited.

Davis, Fred D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User

Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly. Vol.13, no. 3, pp. 319.

Demir, A., L. Maroof, N.U.S. Khan & B.J. Ali. (2020). The role of E-service quality

in shaping online meeting platforms: a case study from higher education sector.

Journal of Applied Research in Higher Education, ©Emerald Publishing Limited.

Eutsler, L., P.D. Antonenko, & C. Mitchell. (2020). Initial response to COVID-19: a

mixed-methods analysis of media and school communications to identify pedagogical

implications for remote teaching. Interactive Technology and Smart Education,

©Emerald Publishing Limited.

Galanti, T.M., C.K. Baker, K.M. Leong, & T. Kraft. (2020). Enriching TPACK in

mathematics education: using digital interactive notebooks in synchronous online

learning environments. Interactive Technology and Smart Education, ©Emerald

Publishing Limited.

Gautam, D.K & P.K. Gautam. (2020). Transition to online higher education during

COVID-19 pandemic: turmoil and way forward to developing country of South Asia-

Nepal. Journal of Research in Innovative Teaching & Learning, ©Emerald Publishing

Limited.

Page 16: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

15

Hall, T., C. Connolly, S. Gradaigh, K. Burden, M. Kearney, S. Schuck, J. Bottema, G.

Cazemier, W. Hustinx, M. Evens, T. Koenraad, E. Makridou, & P. Kosmas. (2020).

Education in precarious times: a comparative study across six countries to identify

design priorities for mobile learning in a pandemic. Information and Learning

Sciences, Vol. 121, No. 5/6, pp. 433-442.

Hargreaves, A. & M. Fullan. (2020). Professional capital after the pandemic: revisiting

and revising classic understandings of teachers’ work. Journal of Professional Capital

and Community, Vol. 5, No. 3/4, pp. 327-336.

Ho, N.T.T, S. Sivapalan, H.H. Pham, L.T.M. Nguyen, A.T.V. Pham & H.V. Dinh.

(2020). Students’ adoption of e-learning in emergency situation: the case of a

Vietnamese university during COVID-19. Interactive Technology and Smart

Education,© Emerald Publishing Limited.

Ismaili, Yassine. (2020). Evaluation of students’ attitude toward distance learning

during the pandemic (Covid-19): a case study of ELTE university. On the Horizon,

©Emerald Publishing Limited.

Martzoukou, Konstantina. (2020). Academic libraries in COVID-19: a renewed

mission for digital literacy. Library Management, ©Emerald Publishing Limited.

Noor, S., Y. Guo, S.H.H. Shah, P.V. Viger, & M.S. Nawaz. (2020). Analysis of public

reactions to the novel Coronavirus (COVID-19) outbreak on Twitter. Kybernetes,

©Emerald Publishing Limited.

Peterson, L., C. Scharber, A. Thuesen & K. Baskin. (2020). A rapid response to

COVID-19: one district’s pivot from technology integration to distance learning.

Information and Learning Sciences, Vol. 121, No. 5/6, pp. 461-469.

Powers, J.M., M. Brown & L.G. Wyatt. (2020). SPARK-ing innovation: a model for

elementary classrooms as COVID-19 unfolds. Journal of Professional Capital and

Community, Vol. 5 No. 3/4, pp. 307-320.

Raaper, R. & C. Brown. (2020). The Covid-19 pandemic and the dissolution of the

university campus: implications for student support practice. Journal of Professional

Capital and Community, Vol. 5, No. 3/4, pp. 343-349.

Rizvi, Y.S. & A. Nabi. (2020). Transformation of learning from real to virtual: an

exploratorydescriptive analysis of issues and challenges. Journal of Research in

Innovative Teaching & Learning, ©Emerald Publishing Limited.

Sahlberg, Pasi. (2020). Will the pandemic change schools? Journal of Professional

Capital and Community, Vol. 5, No. 3/4, pp. 359-365.

Page 17: 23 JANUARI 2021 - farida.staff.gunadarma.ac.id

16

Soccio, P., K. Tregloan & J. Thompson. (2020). Well-coordinated: learner-focused

coordination tactics beyond the pandemergency. Archnet-IJAR: International Journal

of Architectural Research. © Emerald Publishing Limited.

Thata, Buhle Mbambo. (2020). Responding to COVID-19 in an African university: the

case the National University of Lesotho library. Digital Library Perspectives,

©Emerald Publishing Limited.

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organozation. Global Monitoring

of School Closures Caused by Covid-19.

https://en.unesco.org/covid19/educationresponse diakses 31 Desember 2020.

White, Amanda. (2020). May you live in interesting times: a reflection on academic

integrity and accounting assessment during COVID19 and online learning. Accounting

Research Journal, ©Emerald Publishing Limited.

Yeh, Y.S. and Y.M. Li. (2009). Building trust in m-commerce: contributions from

quality and satisfaction. Online Information Review, 33(6), 1066-1086, 2009.

Zeithaml, V.A., A. Parasuraman, and A. Malhotra. (2002). Service Quality

DeliveryThrough Web Sites: A Critical Review of Extant Knowledge. Journal of the

Academy of Marketing Science, 30 (4), 362-375, 2002.

Zuhairi, A., M.R.D.R. Raymundo & K. Mir. (2020). Implementing quality assurance

system for open and distance learning in three Asian open universities: Philippines,

Indonesia and Pakistan. Asian Association of Open Universities Journal, Vol. 15, No.

3, pp. 297-320.