229-233-1-PB
-
Upload
asep-mustapa -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of 229-233-1-PB
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
53
PEMBUATAN KURVA IDF CATCHMENT AREA TARATAK TIMBULUN KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh
Indra Agus, Takdir Alamsyah
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
Kampus Limau Manis Padang
ABSTRAK Perancangan suatu saluran drainase pada suatu kawasan yang meliputi drainase perumahan, drainase jalan, drainase lapangan terbang, drainase lapangan olah raga, drainase areal parkir, drainase industri dan lain-lain sangat ditentukan sekali oleh debit limpasan yang terjadi. Debit limpasan sangat akan dipengaruhi oleh tata guna lahan, luas areal dan intensitas hujan. Intensitas hujan merupakan kedalaman per satuan waktu. Semakin singkat durasi hujannya semakin besar intensitas yang terjadi. Curah hujan yang di gunakan pada penelitian ini adalah curah hujan harian maksimum. Curah hujan rencana dihitung dengan menggunakan metode Log Pearson III untuk berbagai perioda ulang. Dengan menggunakan persamaan Mononobe didapat Intensitas hujan dengan durasi menitan (curah hujan dengan waktu singkat). Untuk menentukan intensitas hujan dalam waktu singkat tersebut diperlukan sekali suatu persamaan intensitasnya, formula yang digunakan biasanya adalah Talbot, Sherman dan Ishiguro. Dari ketiga persamaan tersebut dipilih suatu persamaan yang sesuai dengan sifat hujan yang ada pada lokasi tersebut dengan melakukan uji kesesuaian Chi-Kuadrat.
Kata kunci : Intensitas hujan, Log Pearson III, Mononobe, Talbot,Sherman dan Ishiguro.
PENDAHULUAN
Dalam perancangan suatu bangunan
drainase, hal pertama yang harus ditentukan
adalah besar debit banjir rencana. Untuk
menghitung debit banjir rencana suatu
bangunan drainase sangat diperlukan sekali
besaran intensitas hujan.
Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman
air hujan persatuan waktu. Sifat umum hujan
adalah makin singkat hujan berlangsung, maka
intensitasnya cenderung makin tinggi. Semakin
besar kala ulangnya makin tinggi pula
intensitasnya. Analisis intensitas hujan di suatu
Daerah Pengaliran Sungai (DPS) dapat
dihitung dengan beberapa metode, antara lain
metode Talbot (1881), Sherman (1905) dan
Ishiguro (1953). Perhitungan dengan metode-
metode tersebut memerlukan data hujan jangka
pendek yang dapat diperoleh dari pos penakar
hujan otomatis.
Untuk daerah Taratak Timbulun ini data curah
hujan yang ada adalah curah hujan harian
maksimum dalam rentang 24 tahun yaitu dari
tahun 1984 sampai tahun 2007. Data hujan
harian maksimum di dapat dari Dinas
Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA)
Provinsi Sumatera Barat. Adapun stasiun
pengamat hujan yang digunakan adalah stasiun
yang dekat dengan wilayah studi yaitu Stasiun
Curah Hujan Koto Nan Tigo yang berada di
Kecamatan Batang Kapas dan stasiun curah
hujan Surantih yang berada pada wilayah studi
Kecamatan Sutera.
Dari data curah hujan harian maksimum
selanjutnya dihitung curah hujan rencana untuk
berbagai perioda ulang hujan,
Dengan menggunakan persamaan Mononobe
akan dapat digambarkan kurva IDF (Intensitas
Durasi Frekuensi). Persamaan Intensitas hujan
tersebut didekati dengan formula Talbot,
Sherman dan Ishiguro. Dari ketiga formula
intensitas hujan tersebut akan dipilih salah satu
metode yang mendekati persamaan intensitas
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
54
hujan yan g didapat dengan metode Chi-
Kuadrat.
Beberapa pengertian yang berhubungan
dengan curah hujan antara lain:
- Hujan (Rain), adalah bentuk tetesan air
yang mempunyai garis tengah lebih dari 0.5
mm atau lebih kecil dan terhambur luas
pada suatu kawasan.
- Curah Hujan (H,rain fall), adalah banyak air
yang jatuh kepermukaan bumi, dalam hal
ini permukaan bumi dianggap datar dan
kedap, tidak mengalami penguapan dan
tersebar merata serta dinyatakan sebagai
ketebalan air (rain fall depth,cm, mm).
- Durasi Hujan (t,Duration), lamanya waktu
hujan tercurah dari atmosfer ke permukaan
bumi, dinyatakan sebagai satuan waktu
(menit,jam,hari).
- Intensitas Hujan (I,Rain Fall Intensity),
adalah ukuran yang menyatakan tebal
hujan dalam satuan durasi
tertentu(mm/jam, cm/hari).
- Frekuensi Intensitas Hujan (T,Rain Fall
Intensity Frequency), adalah interval waktu
rata-rata antara kejadian curah hujan yang
mempunyai intensitas tertentu dengan
kejadian curah hujan dengan intensitas
yang sama atau lebih lebat.
- Luas daerah Hujan (A,rain Fall Area
Extent), adalah luas areal dengan suatu
curah hujan yang tebalnya dianggap sama,
dan dinyatakan dalam satuan luas
(ha,km2).
- Hitograf (Hytograph), adalah diagaram
batang yang menggambarkan hubungan
tebal hujan terhadap waktu.
- Curah Hujan Efektif (He, Efectif Rain Fall),
adalah curah hujan yang menjadi aliran
permukaan (surface run off). Dalam
pengertian irigasi, curah hujan efektif
adalah curah hujan yang meresap dalam
tanah untuk memenuhi kebutuhan air
tanaman.
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk
menentukan formula intensitas hujan realistik
yang sesuai dengan wilayah studi.
Tujuan dari penelitian :
- Menentukan curah hujan rencana untuk
berbagai periode ulang hujan
- Menentukan intensitas hujan dengan
metode Mononobe
- Pembuatan kurva IDF
- Menentukan formula intensitas hujan
realistik (Talbot,Sherman dan Ishiguro) yang
mana yang cocok untuk wilayah studi.
TINJAUAN PUSTAKA
Intensitas-Durasi-Frekuensi-Curva
Intensitas-Durasi-Frekuensi biasanya di berikan
dalam bentuk kurva yang memberikan
hubungan antara intensitas hujan sebagai
ordinat, durasi hujan sebagai absis dan
beberapa grafik yang menunjukan frekuensi
atau perioda ulang.
Analisis IDF dilakukan untuk memperkirakan
debit puncak didaerah tangkapan kecil, seperti
dalam perencanaan sistem drainase kota,
gorong-gorong dan jembatan. Di daerah
tangkapan yang kecil, hujan deras dengan
durasi singkat (intensitas hujan dengan durasi
singkat adalah sangat tinggi) yang jatuh di
berbagai titik pada seluruh daerah tangkapan
hujan dapat terkonsentrasi di titik kontrol yang
ditinjau dalam waktu yang bersamaan, yang
menghasilkan debit puncak. Hujan deras
dengan durasi singkat (5, 10 atau menit) dapat
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
55
diperoleh dari kurva IDF yang berlaku untuk
daerah yang ditinjau.
Analisis intensitas-durasi-frekuensi (IDF)
dilakukan untuk memperkirakan debit aliran
puncak berdasarkan data hujan titik (satu
stasiun pencatat hujan). Data yang digunakan
adalah data hujan dengan intensitas tinggi yang
terjadi dalam waktu singkat, seperti
5,10,15,..,120 menit lebih. Untuk itu
diperlukan data hujan dari stasiun puncak
otomatis.
Metode Distribusi Metode Log Pearson III
Parameter-parameter statistik yang diperlukan
untuk distribusi Log Pearson III adalah :
- Rata-rata log : Xlog
- Standar deviasi :
- Koefisien kemencengan : Cs
Bentuk kumulatif dari distribusi log-Pearson tipe
III dengan nilai variatnya X apabila
digambarkan pada kertas peluang logaritmik
(logarithmic probability paper) akan merupakan
model matematik persamaan garis lurus.
Persamaan garis lurusnya adalah :
S.kYY
dimana :
Y = nilai logaritmik dari X
Y nilai rata-rata dari Y
S = deviasi standar dari Y
K = karakteristi dari distribusi Log Pearson III
Persamaan-persamaan yang digunakan
adalah:
Rata-rata log
n
Xlog
xlog
n
1i
i (1)
- Standar deviasi log
1n
XlogXlog
XlogS
n
1i
2
i
(2)
- koefisien kemencengan
3
n
1i
3
i
s
XlogS)2n)(1n(
XlogXlog.n
C
(3)
dimana :
log = logaritma hujan harian maksimum
Xlog = rata-rata log log Xi
n = banyaknya data
XS log = standar deviasi dari log Xi
Cs = koefisien kemencengan (skew)XI
Besarnya curah hujan harian maksimum yang
terjadi dalam suatu PUH dihitung dengan
menggunakan persamaan.
iTRiTR XlogSKXlogXlog (4) dimana :
XTR = curah hujan harian maksimum dalam
PUH TR (mm/jam)
KTR = Skew curve factor, dihitung dengan
menggunakan tabel 1
Untuk mendapatkan nilai X yang diharapkan
terjadi pada tingkat peluang atau periode
tertentu sesuai dengan nilai Cs nya. Apabila
nilai Cs = 0, maka distribusi log Pearson III
identik dengan distribusi log normal, sehingga
distribusi kumulatifnya akan tergambar sebagai
garis lurus pada kertas grafik log normal.
XlogS
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
56
A. Kurva Intensitas Hujan Realistik
Dipergunakan apabila data yang tersedia
merupakan data curah hujan menitan. Ada
beberapa formula yang bisa digunakan, antara
lain:
1. Formula TALBOT (1881)
bt
bI
(5)
iiin
itiitia
2
22
.
... (6)
iitn
tintiib
2
2
.
..... (7)
2. Formula SHERMAN (1905)
bt
aI (8)
Tabel 1. Distribusi Log Pearson Tipe III Uarga Koefisien Kemencengan (Cs)
Koefisien Cs
PERIODA ULANG (TAHUN)
2 5 10 25 50 100 200 1000
PELUANG (%)
50 20 10 4 2 1 0,5 0,1
3,0 -0,396 0,420 1,180 2,278 3,152 4,051 4,970 7,250
2,5 -0,360 0,516 1,250 2,626 3,304 3,845 4,652 6,600
2,2 -0,330 0,574 1,284 2,240 2,097 3,705 4,444 6,200
2,0 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 5,910
1,8 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,484 3,499 4,147 5,660
1,6 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,990 5,390
1,4 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 5,110
1,2 -0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661 4,820
1,0 -0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489 4,540
0,9 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 3,957 3,401 4,395
0,8 -0,132 0,780 1,336 1,998 2,453 3,891 3,312 4,250
0,7 -0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105
0,6 -0,099 0,800 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 3,960
0,5 -0,083 0,806 1,323 1,910 2,311 2,686 3,041 3,815
0,4 -0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949 3,670
0,3 -0,050 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856 3,525
0,2 -0,033 0,830 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 3,380
0,1 -0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,400 2,670 3,235 0,0 -0,000 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090
-0,1 0,017 0,846 1,270 1,716 2,000 2,252 2,482 2,950
-0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 2,810
-0,3 0,050 0,853 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294 2,675
-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2,540
-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108 2,400
-0,6 0,099 0,857 1,200 1,528 1,720 1,880 2,016 2,275
-0,7 0,116 0,857 1,183 1,448 1,663 1,806 1,926 2,150
-0,8 0,132 0,856 1,166 1,448 1,606 1,733 1,837 2,035
-0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,660 1,749 1,910
-1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 1,800
-1,2 0,195 0,844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1,625
-1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,318 1,318 1,351 1,465
-1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,197 1,197 1,216 1,280
-1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,087 1,087 1,097 1,130
-2,0 0,307 0,777 0,895 0,959 0,990 0,990 0,995 1,000
-2,2 0,330 0,751 0,844 0,888 0,905 0,905 0,907 0,910
-2,5 0,360 0711 0,771 0,793 0,799 0,799 0,800 0,802
-3,0 0,396 0,636 0,660 0,666 0,666 0,667 0,667 0,668
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
57
tttn
tittia
logloglog.
loglog.loglog.loglog
2
2
tttn
itntib
logloglog.
log.log.log.log
2 (10)
Rumus ini cocok untuk t < 2 jam
3. Formula ISHIGURO
bt
aI
(11)
iii.n
it.ii.t..ia
2
2
(12)
iii.n
t.i.nt.i..ib
2
2
(13)
4. Formula MONONOBE
32
24 24
24
t
RI (14)
di mana :
I = intensitas hujan (mm/jam)
t = lamanya curah hujan (jam)
R24 = curah hujan hujan maksimum dalam 24
jam(mm)
Uji Kesesuaian Chi-Kuadrat
Untuk menguji apakah persamaan itu cocok
dengan data pengamatan, maka perlu diuji
dengan uji chi-kuadrat, yang dirumuskan
sebagai berikut :
2 = 2
(15)
dimana :
2 = nilai chi kuadrat terhitung
O = nilai pengukuran
E = nilai dari persamaan
Setelah dilakukan pengolah data sesuai
dengan prosedur, lakukan perbandingan antara
2 hitungan dan
2 teoritis pada derajat 95%
99% dengan interprestasi sebagai berikut:
1. Apabila 2 hitungan <
2 teoritis, maka
hipotesa dapat diterima.
2. Apabila 2 hitungan >
2, maka hipotesa
tidak dapat diterima/ditolak.
METODE PENELITIAN
Untuk menentukan jenis distribusi data hujan
dan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan hujan harian maksimum untuk
tiap-tiap tahun data.
2. Menentukan curah hujan wilayah
3. Menentukan parameter statistik dari data
yang telah diurutkan dari kecil ke besar
atau sebaliknya, yaitu: Mean x , Standard
Deviation S, Coeffisient of Variation Cv,
Coeffisient of Skewness Cs, Coeffisient of
Kurtosis Ck.
4. Menentukan jenis distribusi yang sesuai
berdasarkan parameter statistik yang
dihitung
5. Penggambaran pada kertas probabilitas
dan menarik garis teoritis diatas gambar
yang ada.
6. Melakukan pengujian kesesuaian atau
kecocokan dengan metode Smirnov
Kolmogorov untuk mengetahui apakah jenis
distribusi yang dipilih sudah tepat.
7. Menghitung curah hujan rencana untuk
berbagai perioda ulang hujan (PUH)
dengan metode distribusi Log Pearson III
8. Menghitung Intensitas hujan dengan
metode Mononobe
9. Membuat grafik IDFC (Intensity Duration
Frequency Curve) untuk berbagai perioda
ulang hujan.
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
58
10. Membuat persamaan Intensitas hujan
dengan Metode Talbol, Sherman, dan
Ishiguro
11. Dari tiga Formula untuk menghitung
persamaan Intensitas hujan
(Talbot,Sherman dan Ishiguro) dipilih salah
satu formula dengan melakukan uji
kesesuaian dengan Chi-Square
HASIL
Curah Hujan Wilayah
Tabel 2 Curah Hujan Wilayah DAS Taratak Timbulun
No Tahun
Curah Hujan di Stasiun
Curah Hujan
Wilayah Muaro Labuh Surantih
Koto Nan Tigo
1 1984 125 99 140 121.333
2 1985 90 175 85 116.667
3 1986 80 163 130 124.333
4 1987 80 218 180 159.333
5 1988 75 195 164 144.667
6 1989 108 131 121 120.000
7 1990 38 170 116 108.000
8 1991 60 157 217 144.667
9 1992 44 143 96 94.333
10 1993 35 213 189 145.667
11 1994 52 190 166 136.000
12 1995 86 130 240 152.000
13 1996 107 102 122 110.333
14 1997 80 120 104 101.333
15 1998 97 250 158 168.333
16 1999 52 141 143 112.000
17 2000 64 121 103 96.000
18 2001 50 157 108 105.000
19 2002 30 191 157 126.000
20 2003 121 251 89 153.667
21 2004 40 120 80 80.000
22 2005 33 145 134 104.000
23 2006 33 96 137 88.667
24 2007 33 86 136 85.000
Tabel 3. Hasil Hitungan Parameter Statistik
NO Xi (Xi-
Xrerata) (Xi-
Xrerata)2 (Xi-
Xrerata2)3 (Xi-
Xrerata2)4
1 168.33 47.611 2266.818 107925.71 5138463.3
2 159.33 38.611 1490.818 57562.136 2222538.0
3 153.66 32.944 1085.336 35755.805 1177955.1
4 152.00 31.278 978.299 30599.031 957069.68
5 145.66 24.944 622.225 15521.065 387164.33
6 144.66 23.944 573.336 13728.222 328714.65
7 144.66 23.944 573.336 13728.222 328714.65
8 136.00 15.278 233.410 3565.994 54480.459
9 126.00 5.278 27.855 147.012 775.898
10 124.33 3.611 13.040 47.089 170.045
11 121.33 0.611 0.373 0.228 0.139
12 120.00 -0.722 0.522 -0.377 0.272
13 116.66 -4.056 16.448 -66.704 270.521
14 112.00 -8.722 76.077 -663.562 5787.734
15 110.33 -10.389 107.929 -1121.263 11648.672
16 108.00 -12.722 161.855 -2059.154 26197.021
17 105.00 -15.722 247.188 -3886.349 61102.042
18 104.00 -16.722 279.633 -4676.080 78194.456
19 101.33 -19.389 375.929 -7288.846 141322.62
20 96.000 -24.722 611.188 -15109.932 373551.10
21 94.333 -26.389 696.373 -18376.522 484935.99
22 88.667 -32.056 1027.559 -32938.963 1055876.7
23 85.000 -35.722 1276.077 -45584.312 1628372.9
24 80.000 -40.722 1658.299 -67529.636 2749956.8
JUMLAH 2897.3 0.000 14399.92 79278.823 17213263.
X Rata2 120.72
- Nilai Standar Deviasi, S
02225S ,
- Koefisien Skewness (kemencengan)
2400,sC
- Koefisien Variasi, Cv
2070,vC
- Koefisien Kurtosis, Ck
0832,kC
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
59
Metode Log Pearson III
Tabel 4 Data Curah Hujan Dalam Logaritma
No Curah Hujan
(mm/hari)
log xi (log xi-
logXrata)^2
(log xi-
logXrata)^3
1 121.333 2.084 0.00012599 0.00000141
2 116.667 2.067 0.00003374 -0.00000020
3 124.333 2.095 0.00047664 0.00001041
4 159.333 2.202 0.01678350 0.00217432
5 144.667 2.160 0.00767604 0.00067252
6 120.000 2.079 0.00004129 0.00000027
7 108.000 2.033 0.00154698 -0.00006085
8 144.667 2.160 0.00767604 0.00067252
9 94.333 1.975 0.00962171 -0.00094380
10 145.667 2.163 0.00820921 0.00074379
11 136.000 2.134 0.00369463 0.00022457
12 152.000 2.182 0.01190022 0.00129817
13 110.333 2.043 0.00090293 -0.00002713
14 101.333 2.006 0.00448942 -0.00030081
15 168.333 2.226 0.02353605 0.00361078
16 112.000 2.049 0.00055401 -0.00001304
17 96.000 1.982 0.00818740 -0.00074083
18 105.000 2.021 0.00265907 -0.00013712
19 126.000 2.100 0.00076259 0.00002106
20 153.667 2.187 0.01295595 0.00147470
21 80.000 1.903 0.02878638 -0.00488406
22 104.000 2.017 0.00310496 -0.00017301
23 88.667 1.948 0.01562377 -0.00195290
24 85.000 1.929 0.02054537 -0.00294490
Jumlah 49.746 0.18989389 -0.00127411
log Xrata2 2.073
- Rata-rata log
073.2log x
- Standar deviasi log
090863.0log XS
- koefisien kemencengan
081,0sC
Tabel 5 Curah Hujan Untuk Berbagai Perioda
Ulang Hujan
PUH (Tahun)
KTR
Curah Hujan Harian Maksimum (mm/24 jam)
2 0.0137 118.577
5 0.8452 141.109
10 1.2723 154.300
25 1.7228 169.549
50 2.0105 180.068
100 2.2664 189.972
Tabel 6 Intensitas Hujan Hasil Untuk Perhitungan Mononobe
Waktu (menit)
Intensitas Hujan (mm/jam)
Perioda Ulang Hujan
PUH2 PUH5 PUH10 PUH25 PUH50 PUH100
5 215.47 256.41 280.38 308.09 327.21 345.20
10 135.74 161.53 176.63 194.09 206.13 217.46
15 103.59 123.27 134.79 148.12 157.30 165.96
20 85.51 101.76 111.27 122.27 129.85 136.99
45 49.80 59.26 64.80 71.21 75.62 79.78
60 41.11 48.92 53.49 58.78 62.43 65.86
120 25.90 30.82 33.70 37.03 39.33 41.49
180 19.76 23.52 25.72 28.26 30.01 31.66
360 12.45 14.82 16.20 17.80 18.91 19.95
720 7.84 9.33 10.21 11.21 11.91 12.57
Gambar 1 Kurva Intensitas Frekuensi Kurva
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 200 400 600 800
Inte
nsi
tas
hu
jan
(m
m/j
am)
Durasi (menit)
Intensity Duration Frequency Curva
PUH2
PUH5
PUH10
PUH25
PUH50
PUH100
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
60
Tabel 7 Intensitas hujan Untuk PUH 2 Tahun
Durasi (menit)
Intensitas Hujan (mm/jam)
Mononobe Talbot Sherman Ishiguro
5 215.47 173.55 215.47 253.10
10 135.74 142.38 135.74 129.65
15 103.59 120.70 103.59 94.34
20 85.51 104.75 85.51 76.72
45 49.80 63.08 49.80 45.21
60 41.11 50.92 41.11 37.98
120 25.90 28.76 25.90 25.40
180 19.76 20.03 19.76 20.26
360 12.45 10.49 12.45 13.90
720 7.84 5.37 7.84 9.63
Tabel 8 Intensitas hujan Untuk PUH 5 Tahun
Durasi (menit)
Intensitas Hujan (mm/jam)
Mononobe Talbot Sherman Ishiguro
5 256.41 206.53 256.41 301.19
10 161.53 169.44 161.53 154.28
15 123.27 143.64 123.27 112.26
20 101.76 124.66 101.76 91.30
45 59.26 75.06 59.26 53.81
60 48.92 60.60 48.92 45.19
120 30.82 34.22 30.82 30.23
180 23.52 23.84 23.52 24.11
360 14.82 12.48 14.82 16.54
720 9.33 6.39 9.33 11.46
Tabel 9 Intensitas hujan Untuk PUH 10 Tahun
Durasi
(menit)
Intensitas Hujan (mm/jam)
Mononobe Talbot Sherman Ishiguro
5 280.38 225.84 280.38 329.34
10 176.63 185.27 176.63 168.70
15 134.79 157.06 134.79 122.76
20 111.27 136.31 111.27 99.84
45 64.80 82.08 64.80 58.84
60 53.49 66.26 53.49 49.42
120 33.70 37.42 33.70 33.06
180 25.72 26.07 25.72 26.36
360 16.20 13.65 16.20 18.09
720 10.21 6.99 10.21 12.53
Gambar 2 IDFC PUH 2 Tahun
Gambar 3 IDFC PUH 5 Tahun
Gambar 4 IDFC PUH 10 Tahun
Tabel 10 Intensitas hujan Untuk PUH 25 Tahun
Durasi (menit)
Intensitas Hujan (mm/jam)
Mononobe Talbot Sherma
n Ishiguro
5 308.09 225.84 308.09 361.89
10 194.09 185.27 194.09 185.38
15 148.12 157.06 148.12 134.89
20 122.27 136.31 122.27 109.70
45 71.21 82.08 71.21 64.65
60 58.78 66.26 58.78 54.30
120 37.03 37.42 37.03 36.32
180 28.26 26.07 28.26 28.96
360 17.80 13.65 17.80 19.88
720 11.21 6.99 11.21 13.77
0
40
80
120
160
200
240
280
320
360
400
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
Inte
ns
ita
s H
uja
n (
mm
/ja
m)
Waktu (menit)
IDFC PUH 2
Mononobe
Talbot
Sherman
Ishiguro
0
40
80
120
160
200
240
280
320
360
400
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
Inte
nsi
tas
Hu
jan
(m
m/j
am)
Waktu (menit)
IDFC PUH 5
Mononobe
Talbot
Sherman
Ishiguro
0
40
80
120
160
200
240
280
320
360
400
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
Inte
ns
ita
s H
uja
n (
mm
/ja
m)
Waktu (menit)
IDFC PUH 10
Mononobe
Talbot
Sherman
Ishiguro
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
61
Tabel 11 Intensitas hujan Untuk PUH 50 Tahun
Durasi (menit)
Intensitas Hujan (mm/jam)
Mononobe Talbot Sherman Ishiguro
5 327.21 225.84 327.21 384.35
10 206.13 185.27 206.13 196.88
15 157.30 157.06 157.30 143.26
20 129.85 136.31 129.85 116.51
45 75.62 82.08 75.62 68.66
60 62.43 66.26 62.43 57.67
120 39.33 37.42 39.33 38.58
180 30.01 26.07 30.01 30.76
360 18.91 13.65 18.91 21.11
720 11.91 6.99 11.91 14.62
Tabel 12 Intensitas hujan Untuk PUH 100 tahun
Durasi (menit)
Intensitas Hujan (mm/jam)
Mononobe Talbot Sherman Ishiguro
5 345.20 225.84 345.20 405.48
10 217.46 185.27 217.46 207.70
15 165.96 157.06 165.96 151.14
20 136.99 136.31 136.99 122.92
45 79.78 82.08 79.78 72.44
60 65.86 66.26 65.86 60.84
120 41.49 37.42 41.49 40.70
180 31.66 26.07 31.66 32.45
360 19.95 13.65 19.95 22.27
720 12.57 6.99 12.57 15.43
Tabel 13 Uji Chi Kuadrat
PUH Nilai Chi-Kuadrat Terhitung Nilai Chi-
Kuadrat Tabel Talbot Sherman Ishiguro
2 22.87 0.00 5.59 12.59
5 27.22 0.00 6.66 12.59
10 29.76 0.00 7.28 12.59
25 38.62 0.00 8.00 12.59
50 55.06 0.00 8.49 12.59
100 78.25 0.00 8.96 12.59
Gambar 5 IDFC PUH 25 Tahun
Gambar 6 IDFC PUH 50 Tahun
Gambar 7 IDFC PUH 100 Tahun
Dari hasil Chi-Kuadrat persamaan yang dapat
diterima adalah persamaan Sherman dan
persamaan Ishiguro. Sedangkan persamaan
Talbot tidak dapat digunakan atau tidak
diterima (ditolak).
0
40
80
120
160
200
240
280
320
360
400
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
Inte
nsi
tas
Hu
jan
(m
m/j
am)
Waktu (menit)
IDFC PUH 25
Mononobe
Talbot
Sherman
Ishiguro
0
40
80
120
160
200
240
280
320
360
400
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720In
ten
sit
as
Hu
jan
(m
m/j
am
)
Waktu (menit)
IDFC PUH 50
Mononobe
Talbot
Sherman
Ishiguro
0
40
80
120
160
200
240
280
320
360
400
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
Inte
nsi
tas
Hu
jan
(m
m/j
am)
Waktu (menit)
IDFC PUH 100
Mononobe
Talbot
Sherman
Ishiguro
-
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 1, April 2011 ISSN : 1858-3695
62
KESIMPULAN
1. Dari hasil pengujian distribusi frekuensi
direkomendasikan distribusi log Pearson III.
2. Berdasarkan analisis frekuensi untuk curah
hujan rerata maksimum harian di wilayah
Taratak Timbulun Pesisir Selatan adalah :
Tabel 14 Curah hujan harian
PUH
(Tahun)
Curah Hujan Harian Maksimum
(mm/24 jam)
2 118.577
5 141.109
10 154.300
25 169.549
50 180.068
100 189.972
3. Intensitas berhubungan dengan durasi dan
frekuensi dapat diekspresikan dengan
kurva Intensity-Duration-Frequency (IDF).
4. Kurva IDF dapat digunakan untuk
menentukan Intensitas hujan dengan waktu
yang pendek (menitan), yang pada
akhirnya dapat menentukan debit.
5. Dari hasil uji kesesuaian chi kuadrat
persamaan yang direkomendasikan
digunakan adalah persamaan Sherman,
karena mempunyai nilai X2 yang paling
kecil yaitu 0.000
DAFTAR PUSTAKA
Agus Indra. 2001. Pra Rancangan drainase
Kawasan Wisata Di Pulau Sangiang Provinsi
Banten. Tugas Akhir Institut Teknologi
Bandung.
Soemanto C.D. 1995. Hidrologi Teknik.
Erlangga.
Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode
Statistik Untuk Analisa Data Jilid .Nova
Soewarno. 2000. Hidrologi Operasional Jilid
Kesatu. Citra Aditya Bakti
Triatmojo Bambang. Hidrologi Terapan. Beta
Offset.