225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

106
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam. Epilepsi merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 o C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan. (Ngastiyah, 2002; 229). Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 5 bulan sampai 4 tahun. Hampir 3 1

Transcript of 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Page 1: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain

sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus

bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya

jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam.

Epilepsi merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai

pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh

(suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.

Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas

disusul infeksi saluran pencernaan. (Ngastiyah, 2002; 229).

Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 5 bulan

sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah

menderita kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-

laki daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita

didapatkan maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. (ME.

Sumijati, 2000;72-73)

Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan

kerusakan sel-sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama

adanya cacat baik secara fisik, mental atau sosial yang mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah, 2001 : 858) .

1

Page 2: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Epilepsi merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera.

Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk

menghindari cacat yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan kejang yang

sering. Untuk itu tenaga perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif

dalam mengatasi keadaan tersebut serta mampu memberikan asuhan

keperawatan kepada keluarga dan penderita, yang meliputi aspek promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta

memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-sosial-

spiritual. Prioritas asuhan keperawatan pada Epilepsi adalah :

Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien dari trauma,

mempertahankan jalan napas, meningkatkan harga diri yang positif,

memberikan informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis

dan kebutuhan penanganannya. (I Made Kariasa, 2000; 262).

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk menegetahui Asuhan Keperawatan pada kasus Epilepsi di

Ruang Anak RSUD Jend. A.Yani Metro.

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data subyektif

dan data obyektif pada pasien dengan Epilepsi.

b. Mampu menganalisa data yang diperoleh

c. Mampu merumuskan diagnosa Keperawatan pada pasien dengan

Epilepsi

d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan

rencana yang ditentukan.

2

Page 3: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan

1.3. Manfaat Penulisan

a. Hasil analisis ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi dan

pengetahuan khususnya untuk pasien Epilepsi dan keluarganya

sehingga diharapkan agar keluarga dapat lebih meningkatkan

kewaspadaan terhadap tanda dan gejala yang terjadi.

b. Hasil analisis ini diharapkan sebagai bahan masukan, acuan dan

pertimbangan bagi profesi keperawatan untuk lebih meningkatkan

edukasi dalam menangani pasien Epilepsi pada saat memberikan

pengobatan.

1.4. Sumber Data

1.4.1. Data primer

Didapatkan melalui wawancara dan observasi terhadap pasien dan

keluarga

1.4.2.Data sekunder

Data sekunder didapatkan melalui : Catatan medik dan catatan

perawatan, Hasil-hasil perawatan yang menunjang, Catatan tenaga

kesehatan lain yang terkait.

3

Page 4: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian

Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang berulang

akibatlepasnya muatan listrik otak yang berlebihan dan bersivat reversibel.

Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang

datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas

muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan

berbagai etiologi .

Epilepsi adalah sindroma otak kronis dengan berbagai macam etiologi dengan

ciri-ciri timbulnya serangan paroksismal dan berkala akibat lepas muatan listrik

neron-neron otak secara berlebihan dengan berbagai manifestasi klinik dan

laboratorik.

Epilepsi dapat menyerang anak-anak, orang dewasa, para orang tua bahkan

bayi yang baru lahir (Utopias,2008).

2.2. Etiologi

Penyebab pada kejang epilepsi sebagian besar belum diketahui (Idiopatik)

Sering terjadi pada:

1.Trauma lahir, Asphyxia neonatorum

2.Cedera Kepala, Infeksi sistem syaraf

3.Keracunan CO, intoksikasi obat/alkohol

4.Demam, ganguan metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia)

4

Page 5: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

5.Tumor Otak

6. Kelainan pembuluh darah

Faktor etiologi berpengaruh terhadap penentuan prognosis. Penyebab utama,

ialah epilepsi idopatik, remote symptomatic epilepsy (RSE), epilepsi

simtomatik akut, dan epilepsi pada anak-anak yang didasari oleh kerusakan

otak pada saat peri- atau antenatal. Dalam klasifikasi tersebut ada dua jenis

epilepsi menonjol, ialah epilepsi idiopatik dan RSE. Dari kedua tersebut

terdapat banyak etiologi dan sindrom yang berbeda, masing-masing dengan

prognosis yang baik dan yang buruk..

Epilepsi simtomatik yang didasari oleh kerusakan jaringan otak yang tampak

jelas pada CT scan atau magnetic resonance imaging (MRI) maupun kerusakan

otak yang tak jelas tetapi dilatarbelakangi oleh masalah antenatal atau perinatal

dengan defisit neurologik yang jelas. Sementara itu, dipandang dari

kemungkinan terjadinya bangkitan ulang pasca-awitan, definisi neurologik

dalam kaitannya dengan umur saat awitan mempunyai nilai prediksi sebagai

berikut:

Apabila pada saat lahir telah terjadi defisit neurologik maka dalam waktu 12

bulan pertama seluruh kasus akan mengalami bangkitan ulang, Apabila defisit

neurologik terjadi pada saat pascalahir maka resiko terjadinya bangkitan ulang

adalah 75% pada 12 bulan pertama dan 85% dalam 36 bulan pertama. Kecuali

itu, bangkitan pertama yang terjadi pada saat terkena gangguan otak akut akan

mempunyai resiko 40% dalam 12 bulan pertama dan 36 bulan pertama untuk

5

Page 6: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

terjadinya bangkitan ulang. Secara keseluruhan resiko untuk terjadinya

bangkitan ulang tidak konstan. Sebagian besar kasus menunjukan bangkitan

ulang dalam waktu 6 bulan pertama.

(Tarwoto,2007)

2.3. Klasifikasi Epilepsi

1. Epilepsi Grand Mal

Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang

berlebihan dari neuron diseluruh area otak-di korteks, di bagian dalam

serebrum, dan bahkan di batang otak dan talamus. Kejang grand mal

berlangsung selama 3 atau 4 menit.

2. Epilepsi Petit Mal

Epilepsi ini biasanya ditandai dengan timbulnya keadaan tidak sadar atau

penurunan kesadaran selama 3 sampai 30 detik, di mana selama waktu

serangan ini penderita merasakan beberapa kontraksi otot seperti sentakan

(twitch- like),biasanya di daerah kepala, terutama pengedipan mata.

3. Epilepsi Fokal

Epilepsi fokal dapat melibatkan hampir setiap bagian otak, baik regoi

setempat pada korteks serebri atau struktur-struktur yang lebih dalam pada

serebrum dan batang otak. Epilepsi fokal disebabkan oleh resi organik

setempat atau adanya kelainan fungsional.

(Tarwoto,2007)

6

Page 7: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2.4. Patofisiologi

7

Durasi pendek< 15 menit

Durasi pendek< 15 menit

HipoksemiaHiperkapni

Demam Meningkat

Dx : tidak efektif termoregulasi peningkatan suhu

Denyut jantung meningkat

Kerusakan Neuron otak

Takikardi Gangguan saraf otonom

Dx : jalan nafas tidak efektif

Dispnea O2 Menurun

Kebutuhan O2 Meningkat

Kesadaran menurun

Dx : gangguan perfusi jaringan

Gangguan keseimbangan membran sel neuron

Disfusi Na+& K+ Berlebilahan

Pelepasan muatan listrik semakin meluas ke seluruh sel maupun membran sel disekitarnya dengan bantuan neorotransiter

Parsial

Kejang

Sederhana Komplek

Umum

tonikMioklonik Atonik

klonik Tonik-klonik

Dx : Resiko Cidera

Page 8: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Otak merupakan pusat penerima pesan (impuls sensorik) dan sekaligus

merupakan pusat pengirim pesan (impuls motorik). Otak ialah rangkaian berjuta-

juta neuron. Pada hakekatnya tugas neron ialah menyalurkan dan mengolah

aktivitas listrik saraf yang berhubungan satu dengan yang lain melalui sinaps.

Dalam sinaps terdapat zat yang dinamakan nerotransmiter. Acetylcholine dan

norepinerprine ialah neurotranmiter eksitatif, sedangkan zat lain yakni GABA

(gama-amino-butiric-acid) bersifat inhibitif terhadap penyaluran aktivitas listrik

sarafi dalam sinaps. Bangkitan epilepsi dicetuskan oleh suatu sumber gaya listrik

saraf di otak yang dinamakan fokus epileptogen. Dari fokus ini aktivitas listrik

akan menyebar melalui sinaps dan dendrit ke neron-neron di sekitarnya dan

demikian seterusnya sehingga seluruh belahan hemisfer otak dapat mengalami

muatan listrik berlebih (depolarisasi). Pada keadaan demikian akan terlihat

kejang yang mula-mula setempat selanjutnya akan menyebar kebagian

tubuh/anggota gerak yang lain pada satu sisi tanpa disertai hilangnya kesadaran.

Dari belahan hemisfer yang mengalami depolarisasi, aktivitas listrik dapat

merangsang substansia retikularis dan inti pada talamus yang selanjutnya akan

menyebarkan impuls-impuls ke belahan otak yang lain dan dengan demikian

akan terlihat manifestasi kejang umum yang disertai penurunan kesadaran.

(Hidayat,2009)

8

Page 9: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2. 5 Manifestasi klinik

1. Klinik dapat berupa kejang-kejang, gangguan kesadaran atau gangguan

penginderaan.

2. Kelainan gambaran EEG

3. Tergantung lokasi dan sifat Fokus Epileptogen

4. Dapat mengalami Aura yaitu suatu sensasi tanda sebelum kejang epileptik

(Aura dapat berupa perasaan tidak enak, melihat sesuatu, men cium bau-

bauan tak enak, mendengar suara gemuruh, mengecap sesuatu, sakit kepala

dan sebagainya)

(Hidayat,2009)

2. 6 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan adalah mencegah timbulnya sawan tanpa mengganggu

kapasitas dan intelek pasien. Pengobatan epilepsi meliputi pengobatan

medikamentosa dan pengobatan psikososial.

1) Pengobatan medikamentosa

Pada epilepsi yang simtomatis di mana sawan yang timbul adalah

manifestasi penyebabnya seperti tumor otak, radang otak, gangguan

metabolic, mka di samping pemberian obat anti-epilepsi diperlukan pula

terapi kausal. Beberapa prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan:

a. Pada sawan yang sangat jarang dan dapat dihilangkan factor

pencetusnya, pemberian obat harus dipertimbangkan.

b. Pengobatan diberikan setelah diagnosis ditegakkan; ini berarti pasien

mengalami lebih dari dua kali sawan yang sama.

9

Page 10: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

c. Obat yang diberikan sisesuaikan dengan jenis sawan.

d. Sebaiknya menggunakan monoterapi karena dengan cara ini

toksisitas akan berkurang, mempermudah pemantauan, dan

menghindari interaksi obat.

e. Dosis obat disesuaikan secara individual.

f. Evaluasi hasilnya, bila gagal dalam pengobatan, cari penyebabnya:

- Salah etiologi: kelaianan metabolisme, neoplasma yang tidak

terdeteksi, adanya penyakit degenerates susunan saraf pusat.

- Pemberian obat antiepilepsi yang tepat.

- Kurang penerangan: menelan obat tidak teratur.

- Faktor emosional sebagai pencetus.

- Termasuk intractable epilepsi.

g. Pengobatan dihentikan setelah sawan hilang selama minimal 2 – 3

tahun. Pengobatan dihentikan secara berangsur dengan menurunkan

dosisnya.

h. Jenis obat yang sering digunakan, yaitu:

- Phenobarbital (luminal).

Paling seringdipergunakan, murahharganya, toksisitasrendah.

- Primidone (mysolin)

Di hepar primidone di ubah menjadi phenobarbital dan

phenyletylmalonamid.

10

Page 11: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

- Difenilhidantoin (DPH, dilantin, phenytoin).

Dari kelompok senyawa hidantoin yang paling banyak dipakai

ialah PH. Berhasiat terhadap epilepsi grand mal, fokal dan lobus

temporalis, takberhasiatterhadap petit mal, efek samping yang

dijumpai ialah nistagmus,ataxia, hiperlasi gingiva dan gangguan

darah.

- Carbamazine (tegretol).

Mempunyaikhasiatpsikotropikyangmungkindisebabkanpengontrol

anbangkitanepilepsiitusendiriataumungkinjugacarbamazinemema

ngmempunyaiefekpsikotropik.Sifat ini menguntungkan penderita

epilepsi lobus temporalis yang sering disertai gangguan

tingkahlaku.Efek samping yang mungkin terlihat ialah nistagmus,

vertigo, disartri, ataxia, depresi sumsum tulang dan

gangguanfungsi hati.

- Diazepam.

Biasanya dipergunakan pada kejang yang sedang berlangsung

(status konvulsi.).Pemberian i.m. hasilnya kurang memuaskan

karena penyerapannya lambat. Sebaiknyadiberikani.v.atau intra

rektal.

- Nitrazepam (inogadon).

Terutamadipakaiuntukspasmeinfantildanbangkitanmioklonus.

- Ethosuximide (zarontine).

Merupakanobatpilihanpertamauntukepilepsi petit mal

- Na-valproat (dopakene)

11

Page 12: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

obat pilihan kedua pada petit mal

Pada epilepsi grand mal pun dapat dipakai.

obat ini dapat meninggikan kadar GABA di dalam otak.

- Acetazolamide (diamox).

Kadang-

kadangdipakaisebagaiobattambahandalampengobatanepilepsi.Zat

ini menghambat enzim carbonic-anhidrase sehingga pH otak

menurun, influks Na berkurang akibatnya membran sel dalam

keadaan hiperpolarisasi.

- ACTH

Sering kali memberikan perbaikan yang dramatis pada spasme

infantil.

(Hidayat,2009)

2)Pengobatan Psikososial.

            Pasien diberikan penerangan bahwa dengan pengobatan yang optimal

sebagian besar akan terbebas dari sawan. Pasien harus patuh dalam menjalani

pengobatannya sehingga dapat bebas dari sawan dan dapat belajar, bekerja dan

bermasyarkat secara normal.

3) Penatalaksanaan status epileptikus

a) Lima menit pertama

- Pastikan diagnosis dengan observasi aktivitas serangan atau satu serangan

berikutnya.

12

Page 13: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

- Beri oksigen lewat kanul nasal atau masker, atur posisi kepala dan jalan

nafas, intubasi bila perlu bantuan bentilasi.

- Tanda-tanda vital dan EKG, koreksi bila ada kelaianan.

- Pasang jalur intravena dengan NaC10,9%, periksa gula darah, kimia darah,

hematology dan kadar OAE (bila ada fasilitas dan biaya).

b) Menit ke-6 hingga ke-9

Jika hipoglikemia/gula darah tidak diperiksa, berikan 50 ml glukosa 50%

bolas intravena (pada anak: 2 ml/kgBB/glukosa 25%) disertai 100 mg tiamin

intravena.

c)Menit ke-10 hingga ke-20

Pada dewasa: berikan 0,2 mg/kgBB diazepam dengan kecepatan 5 mg/menit

sampai maksimum 20 mg. Jika serangan masih ada setelah 5 menit, dapat

diulangi lagi. Diazepam harus diikuti dengan dosis rumat fenitoin.

d)Menit ke 20 hingga ke-60

Berikan fenitoin 20 mg/kgBB dengan kecepatan <50 mg/menit pada dewasa

dan 1 mg/kbBB/menit pada anak; monitor EKG dan tekanan darah selama

pemberian.

e)Menit setelah 60 menit

Jika status masih berlanjut setelah fenitoin 20 mg/kg maka berikan fenitoin

tambahan 5 mg/kg sampai maksimum 30 mg/kg. Jika status menetap, berikan

20 mg/kg fenobarbital intravena dengan kecepatan 60 mg/menit. Bila apne,

13

Page 14: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

berikan bantuan ventilasi (intubasi). Jika status menetap, anestasia umum

dengan pentobarbiatal, midazolam atau propofal.

4)Perawatan pasien yang mengalami kejang :

a.Berikan privasi dan perlindungan pada pasien dari penonton yang ingin

tahu (pasien yang mempunyai aura/penanda ancaman kejang memerlukan

waktu untuk mengamankan, mencari  tempat yang aman dan pribadi

b.Pasien dilantai jika memungkinkan lindungi kepala dengan bantalan untuk

mencegah cidera dari membentur permukaan yang keras.

c.Lepaskan pakaian yang ketat

d.Singkirkan semua perabot yang dapat menciderai pasien selama kejang.

e. Jika pasien ditempat tidur singkirkan bantal dan tinggikan pagar tempat

tidur.

f. Jika aura mendahului kejang, masukkan spatel lidah yang diberi bantalan

diantara gigi, untuk mengurangi lidah atau pipi tergigit.

g.Jangan berusaha membuka rahang yang terkatup pada keadaan spasme

untuk memasukkan sesuatu, gigi yang patah cidera pada bibir dan lidah

dapat terjadi karena tindakan ini.

h.Tidak ada upaya dibuat untuk merestrein pasien selama kejang karena

kontraksi otot kuat dan restrenin dapat menimbulkan cidera

i. Jika mungkin tempatkan pasien miring pada salah satu sisi dengan kepala

fleksi kedepan yang memungkinkan lidah jatuh dan memudahkan

14

Page 15: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

pengeluaran salifa dan mucus. Jika disediakan pengisap gunakan jika perlu

untuk membersihkan secret

j. Setelah kejang: pertahankan pasien pada salah satu sisi untuk mencegah

aspirasi, yakinkan bahwa jalan nafas paten. Biasanya terdapat periode

ekonfusi setelah kejang grand mal. Periode apnoe pendek dapat terjadi

selama atau secara tiba-tiba setelah kejang. Pasien pada saat bangun harus

diorientasikan terhadap lingkungan   

2. 7 Pemeriksaan Diagnostik

1.Elektrolit : Tidak seimbang dapat berpengaruh atau menjadi predisposisi pada

aktivitas kejang.

2.Glukosa : Hipoglikemia dapat menjadi presipitasi(pencetus kejang.

3.Ureum/Kreatinin : Meningkat dapat meningkatkan resiko timbulnya aktivitas

kejang.

4. Sel Darah Merah : Anemia Aplastik mungkin sebagai akibat terapi obat.

5. Kadar obat pada serum: Untuk membuktikan batas obat anti epilepsi.

6. Punksi lumbal : untuk mendeteksi tekanan abnormal dari css, tanda-tanda

infeksi,perdarahan(hemoragik,subarakhnoid,subdural)sebagai penebab kejang

tersebut.

7. Foto ronsen kepala :Untuk mengidentiikasi adanya SOL,fraktur.

8. Elektroensefalogram: Melokalisasi daerah serebral yang tidak berfungsi

dengan baik,mengukur aktivitas otak.Gelombang otak untuk menentukan

karakteristik dari gelombang pada masing –masing tipe dari aktivitas kejang

tersebut.

15

Page 16: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

9. Pemantauan video EEG 24 jam : dapat mengidentifikasikan fokus kejang

secara tepat.

10. Scan CT : mengidentifikasi letak lesi serebral, hematoma, edema

serebral,trauma, abses,tumor,dan dapat dilakukan dengan/tanpa kontras.

11.Positron emission tomography : Mendemontrasikan perubahan

metabolik.Misalnya penurunan metabolisme pada sisi lesi.

12. MRI : Melokalisasi lesi-lesi lokal.

13.Magnetoensefalogram :Memetakan impuls/potensial listrik otak pada pola

pembebasan yang abnormal.

14. Wada : Menentukan hemisfer dominan (dilakukan sebagai evaluasi awal

dari praoperasi lobektomi temporal).

(Rencana Asuhan Keperawatan :262)

16

Page 17: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2.8.ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN EPILEPSI

1. Pengkajian

Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, tangal pengkajian, No

register, tanggal rawat dan penanggung jawab dan perawat mengumbpulkan

informasi informasi tentang riwayat kejang pasien. Pasien ditanyakan tentang

faktor atau kejadian yang dapat menimbulkan kejang. Asupan alkohol dicatat.

Efek epilepsi pada gaya hidup dikaji:

a. ada keterbatasan yang ditimbulkan oleh gangguan kejang

b. pasien mempunyai program rekreasi atau Kontak sosial

c. pengalaman kerja

d. Mekanisme koping yang digunakan

e. Obsevasi dan pengkajian selama dan setelah kejang akan membantu dalam

mengindentifikasi tipe kejang dan penatalaksanaannya.

1. Selama serangan :

a. ada kehilangan kesadaran atau pingsan.

b. ada kehilangan kesadaran sesaat atau lena.

c. pasien menangis, hilang kesadaran, jatuh ke lantai.

d.disertai komponen motorik seperti kejang tonik, kejang klonik, kejang tonik-

klonik, kejang mioklonik, kejang atonik.

e. pasien menggigit lidah.

f.mulut berbuih.

g.ada inkontinen urin.

h.bibir atau muka berubah warna.

17

Page 18: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

i.mata atau kepala menyimpang pada satu posisi.

j.Berapa lama gerakan tersebut, apakah lokasi atau sifatnya berubah pada satu

sisi atau keduanya.

k.ada keadaan yang mempresipitasi serangan, seperti demam, kurang tidur,

keadaan emosional.

l.penderita pernah menderita sakit berat, khususnya yang disertai dengan

gangguan kesadaran, kejang-kejang.

m. Apakah pernah menderita cedera otak, operasi otak.

n. Apakah makan obat-obat tertentu.

o.ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.

2. Sesudah serangan

a. pasien : letargi , bingung, sakit kepala, otot-otot sakit, gangguan bicara

b. ada perubahan dalam gerakan.

c.Sesudah serangan pasien masih ingat yang terjadi sebelum, selama dan

sesudah serangan.

d.terjadi perubahan tingkat kesadaran, pernapasan atau frekuensi denyut jantung.

e.Evaluasi kemungkinan terjadi cedera selama kejang.

3. Riwayat sebelum serangan

a. ada gangguan tingkah laku, emosi.

b. disertai aktivitas otonomik yaitu berkeringat, jantung berdebar.

c. ada aura yang mendahului serangan, baik sensori, auditorik, olfaktorik

maupun visual.

18

Page 19: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

4. Riwayat Penyakit

a.Sejak kapan serangan terjadi.

b.Padausiaberapaseranganpertama.

c.Frekuensi serangan.

5. Riwayat kesehatan

a.Riwayat keluarga dengan kejang.

b.Riwayat kejang demam.

c.Tumor intrakranial.

d.Trauma kepala terbuka, stroke.

6. Riwayat kejang

a. Berapa sering terjadi kejang

b. Gambaran kejang seperti apa

c. sebelum kejang ada tanda-tanda awal

d. yang dilakuakn pasien setelah kejang

7. Riwayat penggunaan obat

a. Nama obat yang dipakai

b. Dosis obat

c.Berapa kali penggunaan obat

19

Page 20: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

8.Pemeriksaan fisik

a.Tingkat kesadaran

b.Abnormal posisi mata

c.Perubahan pupil

d.Garakan motorik

e.Tingkah laku setelah kejang

f.Apnea

g.Cyanosis

h.Saliva banyak

9. Psikososial

a. Usia

b.Jenis kelamin

c.Pekerjaan

d.Peran dalam keluarga

e.Strategi koping yang digunakan

f.Gaya hidup dan dukungan yang ada

10. Pengetahuan pasien dan keluarga

a.Kondisi penyakit dan pengobatan

b. Kondisi kronik

c.Kemampuan membaca dan belajar.

(Utopias,2008)

20

Page 21: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2. Diagnosa Keperawatan secara teoritis

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di

endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.

2. Termogulasi tidak efektif : Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik,

proses infeksi

3. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan kognitif

selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan aktivitas kejang yang

terkontrol ( gangguan keseimbangan )

4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan dengan

kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi, kurang mengingat.

(Rencana Asuhan Keperawatan :262-268)

21

Page 22: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3. Rencana asuhan Keperawatan Teoritis

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di

endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.

Tujuan : Setelah dilakukan askep 3x24 Jam masalah bersihan

jalan nafas tidak efektif tidak terjadi dan teratasi.

Kriteria hasil : nafas normal ( 25 – 30 x/menit ), tidak tejadi aspirasi,

tidak ada dispnea, tidak ada penumpukan sekret.

INTERVENSI RASIONAL

1. Anjurkan klien untuk

mengosongkan mulut dari

benda/zat tertentu

2. Letakkan klien dalam posisi

miring dan pada permukaan

datar

3. Tanggalkan pakaian klien pada

daerah leher atau dada dan

abdomen

4. Melakukan penghisapan sesuai

indikasi

5. Berikan oksigen sesuai

program terai

1. Menurunkan resiko aspirasi atau

masuknya sesuatu benda asing

kedalam tirah baring

2. Meningkatkan aliran (drainase),

sekret, mencegah lidah jatuh dan

menyumbat jalan nafas

3. Untuk memudahkan usaha klien

dalam bernafas dan ekspansi

dada

4. Mengeluarkan mukus yang

berlebihan menurunkan resiko

aspirasi atau afeksia

5. Membantu pemenuhi kebutuhan

oksigen adar tetap adekuat.

22

Page 23: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2. Termogulasi tidak efektif : Hipertermi berhubungan dengan peningkatan

metabolik, proses infeksi

Tujuan : Setelah dilakukan askep 3x24 Jam, masalah termogulasi

tidak efektif teratasi.

Kriterua hasil : Demam berkurang, suhu normal 36,5 – 37,5 J C , Nadi dan

RR normal, tidak ada perubahan warna kulit

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji faktor-faktor terjadinya

peningkatan suhu

2. Observasi tanda – tanda vital

3. Ajarkan keluarga cara

memberikan kompres dibagian

kepala / ketiak

4. Anjurkan untuk menggunakan

pakaian tipis yang terbuat dari

kain katun

5. Berikan ekstra cairan dengan

menganjurkan klien banyak

minum

1. Mengetahui penyebab terjadinya

peningkatan suhu tubuh karena

penambahan pakaian / selimut dapat

menghambat penurunan suhu.

2. Pemantauan tanda vital yang teratur

dapat menentukan perkembangan

keperawatan selanjutnya.

3. Proses konduksi / perpindahan

panas dengan suatu bahan perantara.

4. Proses hilangnya panas akan

terhalangi oleh pakaian tebal dan

tidak dapat menyerap keringat.

5. Kebutuhan cairan meningkat karena

penguapan tubuh yang meningkat.

23

Page 24: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

1. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan

kognitif selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan

aktivitas kejang yang terkontrol ( gangguan keseimbangan )

Tujuan : Setelah dilakukan askep selama 3x24 Jam masalah resiko

terhadap cidera teratasi dan tidak terjadi.

Kriteria Hasil : tidak terjadi cidera fisik pada klien, klien dalam kondisi

aman, tidak ada memar dan tidak ada resiko terjatuh.

INERVENSI RASIONAL

1. Identifikasi faktor lingkungan

yang memungkinkan resiko

terjadinya cidera

2. Pasang penghalang ditempat

tidur

3. Letakkan klien ditempat tidur

yang rendah & datar

4. Siapkan kain lunak untuk

mencegah terjadinya tergigitnya

lidah saat kejang

5. Berikan obat anti kejang

1. Dengan menjauhkan barang-barang

disekitarnya dapat membahayakan

saat terjadinya kejang

2. Penjagaan untuk keamanan, untuk

mencegah terjadinya cidera pada

klien

3. Area yang rendah dan datar dapat

mencegah terjadinya cidera pada

klien

4. Lidah berpotensi tergigit saat

kejang karena saat kejang biasanya

lidah menjulur kedepan

5. Mengurangi aktivitas kejang yang

berkepanjangan yang dapat

mengurangi suplai oksigen

24

Page 25: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan

dengan kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi, kurang mengingat.

Tujuan : Setelah dilakukan askep 1x24 Jam masalah kurang

pengetahuan mengenai kondisi dan aturan

pengobatan teratasi.

Kriteria hasil : Mampu mengungkapkan pemahaman tentang gangguan

dan berbagai rangsangan yang telah diberikan, mulai

merubah perilaku, mentaati peraturan obat yang

diresepkan.

INTERVENSI RASIONAL

1. Jelaskan mengenai prognosis

penyakit dan perlunya

pengobatan

2. Berikan informasi yang

adekuat tentang prognosis

penyakit dan tentang interaksi

obat yang potensial

3. Tekankan perlunya untuk

melakukan evaluasi yang

teratur/melakukan pemeriksaan

laboratorium sesuai indikasi

4. Diskusikan manfaat kesalahan

umum yang baik, seperti diet

yang adekuat, & istirahat yang

cukup

1. Memberikan kesempatan untuk

mengklarifikasi kesalahan

persepsi & keadaan penyakit yang

ada

2. Pengetahuan yang diberikan

mampu menurunkan resiko dari

efek bahay satu penyakit & cara

menanganinya

3. Kebutuhan terpeutik dapat

berubah sehingga mempersiapkan

kemungkinan yang akan terjadi

4. Aktivitas yang sedang & teratur

dapat membantu

menurunkan/mengendalikan

faktor presdiposisi

25

Page 26: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2.3.4 Pelaksanaan

Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan

dapat bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan

perlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien ( Santosa. NI,

1989;162 )

2.3.5 Evaluasi

Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut

pengumpulan data subyektif dan obyektif yang akan menunjukkan apakah

tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai atau belum. Bila perlu

langkah evaluasi ini merupakan langkah awal dari identifikasi dan analisa

masalah selanjutnya ( Santosa.NI, 1989;162).

26

Page 27: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.B

Dengan Diagnosa MedisEpilepsi

Ruang Praktek : Ruang Anak / II.1

Tanggal Pengkajian : 21 April 2014

3.1. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS PASIEN

No. MR : 235615

Nama : An.B

Alamat : Seputih Raman

Tempat / tanggal Lahir : Metro, 24 November 2014

Usia : 5 bulan

Nama Ayah / Ibu : Tn.B/Ny.S

Pekerjaan Ayah : Buruh

Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga

Pendidikan Ayah : SMP

Pendidikan Ibu : SMP

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

2. RIWAYAT KESEHATAN

27

Page 28: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

a. Keluhan Utama

Keluhan utama masalah kesehatan yang dialami oleh An.B adalah Kejang

Demam.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Masalah yang dialami oleh An.B saat ini adalah Kejang Demam. Ibu klien

mengatakan saat terjadi kejang tubuh An.B seluruhnya bergetar, kaki

menendang-nendangdan mulut terkatup dengan keras. Ibu klien mengatakan

ketika dirumah saat terjadi kejang pada An.B berlangsung selama kira-kira

± 3-5 menit dan biasanya terjadi di pagi hari dan di sore hari. Ibu klien juga

mengatakan sebelumnya An.B tidak ada riwayat kejang, namun sebelum

dibawa kerumah sakit klien sudah 2 kali mengalami kejang di rumahnya di

pagi hari dan di sore hari. Kejang yang dialami An.B selalu disertai dengan

demam tinggi dan terdengar ada suara batuk yang di sertai dengan adanya

penumpukan sekret.

c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1. Riwayat kehamilan dan kelahiran

a) Prenatal

Ibu klien mengatakan ketika mengandung An.B rajin memeriksakan

kondisi kehamilannya satu bulan sekali di bidan praktek dan

puskesmas yang berada disekitar rumahnya. Dan ibu klien juga

mengatakan selama masa kehamilan klien pernah mengalami

28

Page 29: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

hipertensi namun klien tidak memiliki riwayat jatuh ataupun riwayat

kecelakaan.

b) Intranatal

Ibu klien mengatakan proses persalinan saat melahirkan An.B

dilakukan persalinan secara Secsio Cesaria. Namun saat persalinan

berlangsung tidak di temukan masalah apa-apa, tidak ada

perdarahan, dan tidak ada komlikasi yang lainnya.

c) Postnatal

Ibu klien mengatakan setelah melahirkan An.B tidak terjadi masalah

yang menghawatirkan. Ibu klien hanya dirawat selama 3 hari

perawatan di rumah sakit dan setelah itu diperbolehkan pulang

karena tidak ada masalah apapun.

2. Riwayat Masa Lalu

Ibu klien mengatakan An.B sebelumnya tidak memiliki riwayat

penyakit apapun. Ibu klien juga mengatakan An.B tidak pernah

sebelumnya dirawat di rumah sakit, sehingga An.B tidak mengonsumsi

obat-obatan. Ibu An.B juga mengatakan An.B tidak memiliki riwayat

melakukan tindakan operasi apapun, tidak ada riwayat alergi, tidak ada

riwayat kecelakaan dan tidak ada riwayat jatuh ataupun kecelakaan.

Dan ibu klien juga mengatakan sampai dengan usia An.B 5 bulan saat

ini imunisasi sudah dilakukan, hanya tinggal beberapa imunisasi saja

yang belum dilakukan karena klien belum mencapai usia tersebut.

29

Page 30: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3. RIWAYAT KELUARGA

Keterangan :

:

:

:

:

:

:

Laki-laki

Perempuan

Tinggal 1 rumah

Keturunan

Pernikahan

Klien

An. B adalah anak kedua dari dua orang bersaudara, An.B tinggal bersama

kedua orang tuannya yaitu ayah dan ibunya beserta kakak laki-lakinya. Ibu

An.B mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada riwayat kejang yang

seperti dialami An.B saat ini. Namun Ibu klien mengatakan bahwa sebelumnya

30

Page 31: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

kakak An.B ketika berusia 2 tahun juga pernah mengalami kejang, namun tidak

sampai dibawa kerumah sakit dan dirawat berhari-hari seperti An.B saat ini.

4. RIWAYAT SOSIAL

Ibu An.B mengatakan bahwa sejak kecil kedua orang tuanyalah yang merawat,

mengasuh dan tinggal bersama-sama dengan An.B beserta kakak laki-lakinya.

Hubungan An.B didalam keluarga nya sangat baik, kehadiran An.B di tengah-

tengah keluarga nya sangat diterima dengan baik. Banyak diantara keluarga-

keluarganya yang lain senang bermain dan secara bergantian ingin

menggendong An.B. An.B anak yang cukup kooperatif, tidak rewel dan jarang

menangis sehingga banyak yang senang bermain dengannya. Dan lingkungan

disekitar An.B cukup aman karena An.B selalu diawasi oleh

keluarganyakarena saat ini An.B berada ditahapan Tumbuh kembang belajar

untuk telengkup dan merangkak.

5. KEBUTUHAN DASAR

a. Pola Makan

Ibu An.B mengatakan karena saat ini usia An.B masih 5 bulan,jadi ibu

klien belum memberikan makanan pendamping apapun.saat ini An.B

secara eklusif hanya mengonsumsi ASI. Ibu An.B mengatakan selama

mengonsumsi ASI tidak ditemukan masalah apa-apa. Frekuensi An.B

mengonsumsi ASI setiap 2-3 jam sekali.

31

Page 32: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

b. Pola Tidur

An.B tidak memiliki kebiasaan apapun sebelum tidur. ibu klien mengatakan

jika sebelum tidur siang ataupun malam hari An.B minum ASI. Tidur An.B

dirasa cukup baik tidak ada masalah dan tidak ada gangguan apapun saat

klien tertidur. Dalam sehari klien tidur selama ±9– 10 jam.

c. Mandi

An.B mandi 2x dalam sehari dengan menggunakan washlap dan air hangat.

Setiap ibu klien memandikan, klien selalu diberikan sabun, shampo.

d. Aktivitas Bermain

Ibu An.B mengatakan dalam kesehariannya An.B adalah anak yang cukup

aktif dan kooperatif. An.B saat ini belum bisa menggunakan alat-alat

bermainnya hanya saja An.B suka memasukkan benda mainannya kedalam

mulutnya dan kini An.B sedang pada masa tahapan Tumbuh kembang

belajar telengkup.

e. Eliminasi

Ibu An.B mengatakan kebiasaan BAK dalam keseharian An.B 4-6x dalam

sehari. Konsistensi urine berwarna kuning, dengan bau yang khas, kira-kira

± 100cc/hari.

Untuk BAB ibu klien dalam sehari 1-2x/sehari dengan konsistensi cair

warna kuning kecoklatan dengan bau yang khas. dan ibu An.B juga

mengatakan tidak ada masalah dan gangguan saat BAB.

32

Page 33: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

6. KEADAAN KESEHATANSAATINI

a. Diagnosamedisawaltanggal21april214“KejangDemam”

b. Diagnosa medis akhir tanggal 23 april 214 “Epilepsi”

c. Status nutrisi

Ibu An.B mengatakan karena saat ini usia An.B masih 5 bulan,jadi ibu

klien belum memberikan makanan pendamping apapun.saat ini An.B

secaraeklusif hanya mengonsumsi ASI. Ibu An.B mengatakan selama

mengonsumsi ASI tidak ditemukan masalah apa-apa. Frekuensi An.B

mengonsumsi ASI setiap 2-3 jam sekali.

d. Status cairan

Klien terpasang IVFD D5 ¼ NS 8tts/menit (dengan faktor tetes mikro)

e. Obat-obatan

1) Ampicilin 3x150 mg

(pada pukul 09.00 – 17.00 – 01.00)

2) Stesolid sup 0.5 mg

3) Diazepam injeksi 0.5 mg

4) PCT siruf 3x1 sendok

(pada pukul 09.00 – 17.00 – 01.00)

33

Page 34: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

f. Hasil Laboratorium tanggal 20 april 2014

No Jenis

Pemeriksaan

Hasil Satuan Nilai Normal

1

2

3

4

5

6

7

8

WBC

RBC

HGB

HCT

MCV

MCH

MCHC

PLT

9.3

5.22

11.6

36.6

70

22.3

31.8 g/dl

664 103/mm3

103/ul

106/ul

g/dl

%

fL

fL

pg

103/ul

5-10

3,08-5,05

11-16

37-48

80-92

27-31

32-36

150-450

g. Pemeriksaan EEG

Dari hasil pemeriksaan EEG yang telah dilakukan pada tanggal 23 April

2014 menunjukkan hasil bahwa An.B dinyatakan hasil EEG abnormal yang

menyatakan An.B menderita Epilepsi.

34

Page 35: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

7. PEMERIKSAAN FISIK

No Pemeriksaan Hasil

a. Tanda-tanda vital

Nadi

RR

Suhu

Berat Badan

Panjang Badan

120x/menit

42x/menit

37.7 OC

8.5 kg

58 cm

b. Kepala-leher

Kepala

Ubun-ubun

Mata

Hidung

Mulut

Tenggorokan

Vena jugularis

Kelenjar Limfe

Bentuk kepala bulat, tidak ada edema, tidak ada

nyeri tekan, kaput (-)

Ubun-ubun lunak, ubun-ubun besar (+), ubun-

ubun kecil (-)

Konjungtiva ananemis, sklera anikterik, reaksi

pupil terhadap cahaya (+)

Tidak ada polip ataupun benda asing,

keadaannya cukup bersih, secret tidak ada

Mukosa tampak pucat, keadaan cukup bersih,

tonsil warna pink, gusi warna pink, gigi klien

belum tumbuh, reflek menghisap (+)

Reflek menelan (+), tidak ada infeksi, tidak ada

nyeri, dan tidak ada edema.

Tidak ada pembesaran vena jugularis

Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

35

Page 36: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

c. Thorax/paru-paru RR= 42x/menit, Retraksi dinding dada (-),

penggunaan otot-otot pernaasan (-), tidak ada

edema, tidak ada nyeri tekan, suara paru

vesikuler reguler, ronchi (+), whezing (-)

d. Jantung Perifer :

CRT <2detik (+), sianosis bibir (+)

Jantung :

Tidak ada edema, tidak ada nyeri dada, tidak ada

nyeri tekan, suara jantung S1 & S2 reguler,

HR=120x/menit

e. Abdomen Tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, bentuk

abdomen normal, suara bising usus 5x/menit

f. Genitalia & anus Penis menonjol (+), keadaan genitalia cukup

bersih, tidak ada edema, Anus (+), tidak ada

hemoroid

g. ekstermitas Kekuatan otot (+), pergerakan cukup aktif, tidak ada edema, kesadaaran composmentis PCS = 15 ,tonus otot 5 5

5 5

8. PEMERIKSAAN NEOROLOGIS

36

Page 37: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

a. Pengkajian status mental

a. Kemandirian dan bergaul

37

Page 38: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Klien saat ini masih dalam tahap tumbang bayi berusia 5 bulan dan saat ini

kemampuan kemandirian klien sudah mampu meraih benda yang ada

disekitarnya dan benda yang diberikan padanya.

b. Motorik halus

klien sudah mampu meraih benda yang ada disekitarnya dan benda yang

diberikan padanya.

c. Kognitif dan bahasa

Klien mampu mendengar suara orang-orang yang memanggil namanya,

dan langsung menolehkan kepalanya kearah sumber suara . Namun, untuk

kemampuan bahasa klien masih belum bisa berbicara, hanya mampu

mengeluarkan kata-kata yang belum jelas dan hanya mampu menangis.

d. Motorik kasar

Klien mampu menggerakkan tubuhnya, klien mampu telengkup dengan

sendirinya tampa bantuan orang lain, dan mampu menegakkan kepalanya

b. Pengkajian fungsi motorik

38

Page 39: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Pengkajian Hasil yang ditemukan

a. Amati bayi atau anak terhadap abnormalitas yang nyata yang mempengaruhi fungsi motorik. Khususnya amati bentuk kepala dan ukuran kepala dan periksa tulang belakang.

b. Uji kekuatan otot dan kesimetrisan dengan meletakkan jari tangan di atas telaak tangan anak agar dapat ia genggam dan dorong telapak kaki anak dengan tangan si pemeriksa.

c. Gerakan semua sendi dengan rentang gerakan. Perhatikan flaksiditas atau spasitisitas.

:

:

:

Ukuran keala sedang dengan ukuran lingkar kepala 35cm, bentuk kepala bulat, dan tidak ada hematoma ada area tulang belakang kepala.

Klien mampu menggenggam jari tangan si pemeriksa saat diletakkan diatas telapak tangan si anak, dan saat telapak kaki si anak didorong ada perlawanan yang cukup baik dari si anak.

Klien memiliki rentang gerakan yang fleksibel, mampu mengikuti atau diarahkan sesuai dengan gerakan yang dilakukan.

c. Pengkajian fungsi sensorik

39

Page 40: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Saraf Kranial Pengkajian Fungsi Hasil Yang

Ditemukan

N. I Olfaktorius Mengidentifikasi dengan benar bau

yang berbeda

Belum dapat dikaji

N. II Optikus Memeriksa ketajaman penglihatan

anak, persepsi terhada cahaya.

Ketajaman penglihatan

An.B cukup baik, klien

mampu berespon

terhadap cahaya.

N. III Okumolotorius Memeriksa ukuran dan reaksi pupil,

dan periksa kelopak mata terhadap

posisi

Respon pupil terhadap

cahaya (+), ukuran

pupil 2mm, posisi

kelopak mata simetris

dan sejajar dengan garis

telinga

N. IV Troklearis Melihat pergerakan mata anak ke

arah bawah, ke atas, ke samping

Pergerakan bola mata

akttif (+)

N. V Trigeminus Tentukan apakah anak dapat

merasakan sentuhan halus di atas

pipi

Anak mudah menoleh

bila area dekat pipi

dekat mulut disentuh

N. VI Abdusen Kaji kemampuan anak

menggerakan mata secara lateral Belum dapat di kaji

N. VII Fasialis Menguji indra pengecaan anak Belum dapat di kaji

N. VIII Akustikus Uji pendengaran anak, dengan

memanggil anak dari arah samping

telingan nya

Klien langsung

menoleh ke arah

sumber suara

N. IX Glasofaringeus Kemempuan mengidentifikasi rasa

larutan pada lidah

Belum dapat di kaji

N. X Vagus Kemampuan terhadap reflek Reflek menelan (+) saat

40

Page 41: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

menelan spatel dimasukkan

kedalam mulut si anak

N. XI Aksesorius Memeriksa kemampuan anak

memutarkan kepala dan gerakan

mengangkat bahu

Belum dapat di kaji

N. XII Hipoglosus Meminta anak untuk mengeluarkan

lidah dan kemampuan

mengucapkan huruf “R”

Belum dapat di kaji

9. KEBUTUHAN CAIRAN

a. Intake

1) Minum

2) Infus

750cc

8 tts/menit = ....Y.....x 60 (mikro)

24 jam x 60 menit

8 tts/menit = 60 Y

1440

60 Y = 1440 x 8

60 Y = 11520

Y = 11520

60

Y = 192 cc

Y adalah cairan infus dalam 24 jam

Jumlah volume cairan infus yang telah masuk ke

41

Page 42: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3) Kebutuhan

Cairan

tubuh pasien adalah

Jumlah 1 botol infus – jumlah volume infus yang sisa

= 500 cc – 370 cc

= 130 cc

= BB 10 Kg I x 100 cc

= 8.5 Kg x 100 cc

= 850 cc/hari

Jadi, intake yang di dapat oleh An.B adalah

= Minum + Infus + Kebutuhan Cairan

= 750 cc + 130 cc + 850 cc

= 1730 cc/hari

b. Output

1) Muntah

2) Urine

Tidak ada (-)

= 2 cc / Kg BB / jam

= 2 cc x 8.5 Kg / jam

= 17 cc / jam

= 17 cc x 24 jam

= 408 cc / hari

42

Page 43: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

c. IWL

= ( 30 – usia dalam tahun )

= ( 30 – 5 bulan ) x 8.5 Kg12 bulan

= 30 – 5 = 360 – 5

12 12 12

= 355 x 8.5

12

= 251 cc

Jadi, Balance cairan An.B adalah

Balance cairan = 1792 cc – ( 408 cc + 251 cc )

= 1730 cc – 659 cc

= 1071 cc

d. Untuk kenaikan suhu

1) Tanggal 21 April 2014

pukul 09.00 WIB

= 251 + 200 ( 37.7 – 36.8 )

= 251 + 200 ( 0.9 )

= 251 + 180

= 431 cc

43

Balance cairan = intake – ( output + IWL )

IWL + 200 ( suhu saat ini – 36.8 0 C )

Setiap kenaikan suhu10C x 10 %

Page 44: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

pukul 09.00 WIB

= 251 + 200 ( 38.5 – 36.8 ) x 10 %

= 251 + 200 ( 1.7 ) x 10 %

= 251 + 340 x 10 %

= 251 + 34

= 285 cc

2) Tanggal 23 april 2014

Pukul 19.00 WIB

= 251 + 200 ( 39.4 – 36.8 ) x 10 %

= 251 + 200 ( 2.6 ) x 10 %

= 251 + 520 x 10 %

= 251 + 52

= 303 cc

44

Page 45: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3.2. ANALISA DATA

N

O

DATA MASALAH ETIOLOGI

1 DS:

- Ibu An.B Mengatakan

anaknya saat ini sedang

batuk-batuk

- Ibu An.B mengatakan

takut yang klien rasakan

setelah dirumah sakit &

setelah mengalami kejang

berulang

- Ibu An.B Mengatakan

batuk yang dialami

anaknya disertai dengan

adanya penumpukan

sekret.

DO:

- An.B terlihat sekali

mengeluarkan suara batuk

- An. B terpasang O₂ 1

Liter/menit nasal kanul

- An. B Telah dilakukan

penghisapan sekret

dengan menggunakan

suction

- Ronchi (+)

- Retraksi dinding dada (-)

- Sianosis (-)

- RR = 38x/menit

Bersihan jalan nafas

tidak efektif

Sumbatan lidah di

endotrakea

peningkatan sekret

saliva

kerusakan

neoromuskuler

45

Page 46: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2 DS:

- Ibu klien mengatakan

demam An.B semalam

saat sebelum dibawa ke

Rumah Sakit.

- Ibu Klien mengatakan

An.B mengalami demam

setelah 2x mengalami

Kejang

- Ibu Klien mengakatan

kondisi demam yang saat

ini dialami oleh An.B

membuat klien menjadi

gelisah

DO :

- Klien tampak lemas &

lemah

- Suhu An.B (21/04/2014)

Pagi : 37,7 JC

Siang : 38,5 JC

- Klien An.B tampak

Gelisah

- Klien tampak banyak

mengeluarkan keringat

- Mukosa bibir pucat

Termogulasi tidak

efektif

Peningkatan

metabolic

proses infeksi

peningkatan suhu

46

Page 47: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3 DS:

- Ibu An.B mengatakan

An.B sebelumnya tidak

pernah mengalami kejang

- Ibu An.B kejang yang di

alami An.B sebelum

dibawa Ke Rumah Sakit

sudah 2x terjadi yaitu pagi

& siang.

- Ibu An.B mengatakan saat

kejang tubuh anaknya

bergetar & kakinya

menendang-nendang

- Ibu An.B mengatakan

kejang yang terjadi

berlangsung kira-kira ± 5

menit

DO:

- Klien tampak terlihat

gelisah

- Klien terlihat saat demam

tubuhnya bergetar

- Kejang berlangsung ± 5

menit

- Saat kejang terlihat

ibunya memasukkan kain

kedalam mulutnya

Resiko Terhadap

cidera

Perubahan

kesadaran

kerusakan kognitif

selama kejang

kerusakan

mekanisme

perlindungan diri

aktivitas kejang

yang tidak terkontrol

47

Page 48: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

4 DS:

- Ibu klien mengatakan

tidak tahu apa yg terjadi

pada An.B

- Ibu klien mengatakan

setiap An.B kejang, ibu

klien selalu panik

- Ibu klien mengatakan jika

An.B kejang tidak tahu

apa yang harus dilakukan

DO:

- Ibu klien tampak terlihat

bingung & sangat panik

saat An.B kejang

- Ibu klien tampak terlihat

cemas & takut jika An.B

kembali kejang

Kurang pengetahuan

mengenai kondisi

dan aturan

pengobatan

Kurang pemajaran

kesalahan

interpretasi

informasi

kurang mengingat.

3.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di

endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.

b. Termogulasi tidak efektif : peningkatan suhu berhubungan dengan peningkatan

metabolik, proses infeksi

c. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan kognitif

selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan aktivitas kejang

yang terkontrol ( gangguan keseimbangan )

d. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan dengan

kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi, kurang mengingat.

48

Page 49: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3.4. RENCANA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di

endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.

Tujuan : Setelah dilakukan askep 3x24 Jam masalah bersihan

jalan nafas tidak efektif tidak terjadi dan teratasi.

Kriteria hasil : nafas normal ( 25 – 30 x/menit ), tidak tejadi aspirasi,

tidak ada dispnea, tidak ada penumpukan sekret.

INTERVENSI RASIONAL

1. Anjurkan klien untuk

mengosongkan mulut dari

benda/zat tertentu

2. Letakkan klien dalam posisi

miring dan pada permukaan

datar

3. Tanggalkan pakaian klien pada

daerah leher atau dada dan

abdomen

4. Melakukan penghisapan sesuai

indikasi

5. Berikan oksigen sesuai

program terai

1. Menurunkan resiko aspirasi atau

masuknya sesuatu benda asing

kedalam tirah baring

2. Meningkatkan aliran (drainase),

sekret, mencegah lidah jatuh dan

menyumbat jalan nafas

3. Untuk memudahkan usaha klien

dalam bernafas dan ekspansi

dada

4. Mengeluarkan mukus yang

berlebihan menurunkan resiko

aspirasi atau afeksia

5. Membantu pemenuhi kebutuhan

oksigen adar tetap adekuat.

49

Page 50: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2. Termogulasi tidak efektif : peningkatan suhuberhubungan dengan

peningkatan metabolik, proses infeksi

Tujuan : Setelah dilakukan askep 3x24 Jam, masalah termogulasi

tidak efektif teratasi.

Kriterua hasil : Demam berkurang, suhu normal 36,5 – 37,5 J C , Nadi dan

RR normal, tidak ada perubahan warna kulit

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji faktor-faktor terjadinya

peningkatan suhu

2. Observasi tanda – tanda vital

3. Ajarkan keluarga cara

memberikan kompres dibagian

kepala / ketiak

4. Anjurkan untuk menggunakan

pakaian tipis yang terbuat dari

kain katun

5. Berikan ekstra cairan dengan

menganjurkan klien banyak

minum

1. Mengetahui penyebab terjadinya

peningkatan suhu tubuh karena

penambahan pakaian / selimut

dapat menghambat penurunan

suhu.

2. Pemantauan tanda vital yang

teratur dapat menentukan

perkembangan keperawatan

selanjutnya.

3. Proses konduksi / perpindahan

panas dengan suatu bahan

perantara.

4. Proses hilangnya panas akan

terhalangi oleh pakaian tebal dan

tidak dapat menyerap keringat.

5. Kebutuhan cairan meningkat

karena penguapan tubuh yang

50

Page 51: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

meningkat.

3. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan

kognitif selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan

aktivitas kejang yang terkontrol ( gangguan keseimbangan )

Tujuan : Setelah dilakukan askep selama 3x24 Jam masalah resiko

terhadap cidera teratasi dan tidak terjadi.

Kriteria Hasil : tidak terjadi cidera fisik pada klien, klien dalam kondisi

aman, tidak ada memar dan tidak ada resiko terjatuh.

INERVENSI RASIONAL

1. Identifikasi faktor lingkungan

yang memungkinkan resiko

terjadinya cidera

2. Pasang penghalang ditempat

tidur

3. Letakkan klien ditempat tidur

yang rendah & datar

4. Siapkan kain lunak untuk

mencegah terjadinya

tergigitnya lidah saat kejang

5. Berikan obat anti kejang

1. Dengan menjauhkan barang-

barang disekitarnya dapat

membahayakan saat terjadinya

kejang

2. Penjagaan untuk keamanan,

untuk mencegah terjadinya cidera

pada klien

3. Area yang rendah dan datar dapat

mencegah terjadinya cidera pada

klien

4. Lidah berpotensi tergigit saat

kejang karena saat kejang

biasanya lidah menjulur kedepan

5. Mengurangi aktivitas kejang

yang berkepanjangan yang dapat

51

Page 52: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

mengurangi suplai oksigen

4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan

dengan kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi, kurang mengingat.

Tujuan : Setelah dilakukan askep 1x24 Jam masalah kurang

pengetahuan mengenai kondisi dan aturan

pengobatan teratasi.

Kriteria hasil : Mampu mengungkapkan pemahaman tentang gangguan

dan berbagai rangsangan yang telah diberikan, mulai

merubah perilaku, mentaati peraturan obat yang

diresepkan.

INTERVENSI RASIONAL

1. Jelaskan mengenai prognosis

penyakit dan perlunya

pengobatan

2. Berikan informasi yang adekuat

tentang prognosis penyakit dan

tentang interaksi obat yang

potensial

3. Tekankan perlunya untuk

melakukan evaluasi yang

teratur/melakukan pemeriksaan

laboratorium sesuai indikasi

4. Diskusikan manfaat kesalahan

umum yang baik, seperti diet

yang adekuat, & istirahat yang

cukup

1. Memberikan kesempatan untuk

mengklarifikasi kesalahan persepsi

& keadaan penyakit yang ada

2. Pengetahuan yang diberikan

mampu menurunkan resiko dari

efek bahay satu penyakit & cara

menanganinya

3. Kebutuhan terpeutik dapat berubah

sehingga mempersiapkan

kemungkinan yang akan terjadi

4. Aktivitas yang sedang & teratur

dapat membantu

menurunkan/mengendalikan faktor

presdiposisi

52

Page 53: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : An. BRuangan : AnakNo. MR : 235615

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di

endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.

Hari/Tanggal& jam

Implementasi Evaluasi Paraf

Senin, 21/04/2014

08. 30 WIB

09.00 WIB

09.15 WIB

10.30 WIB

1. Menganjurkan klien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat tertentu

2. Meletakkan klien dalam posisi miring dan pada permukaan datar

3. Menanggalkan pakaian pada daerah leher dan dada, serta abdomen

4. Melakukan penghisapan sesuain indikasi

5. Memberikan oksigen sesuai program terapi O2

1 liter/menit nasal kanul

Subjektif :- Ibu An. B mengatakan

bahwa anaknya kini dalam keadaan batuk

- Ibu An. B mengatakan sudah 2 hari anaknya mengalami batuk

- Ibu An. B mengatakan batuk yang dialami anaknya disertai dengan secret/dahak

Objektif :- Tampak tidak ada benda

asing/zat tertentu di mulut An.B

- Klien terlihat dalam posisi miring kiri diatas permukaan datar tempat tidur

- Ibu klien tampak melepaskan pakaian luar An. B dan hanya memakaikan kaos dalam

53

Page 54: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

saja pada An. B- Pukul 19.30 WIB telah

dilakukan penghisapan secret dengan menggunakan mesin suction

- Klien terpasang oksigen 1 liter/menit nasal kanul

Analisis :- Masalah bersihan jalan

nafas tidak efektif teratasi sebagian

Planing :- Lanjutkan Intervensi : 2,4

& 5

54

Page 55: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2. Termogulasi tidak efektif : peningkatan suhu berhubungan dengan peningkatan

metabolik, proses infeksi

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

Senin, 21/04/2014

08. 45 WIB

09.00 WIB

09.10 WIB

09.30 WIB

09.45 WIB

1. Mengkaji factor terjadinya peningkatan suhu

2. Mengobservasi vital sign

3. Mengajarkan keluarga cara memberikan kompres di bagian kepala / ketiak

4. Menganjurkan untuk menggunakan pakaian tipis yang terbuat dari kain katun

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin

6. Memberikan antipiretik

Subjektif :- Ibu klien mengatakan

demam An. B belum juga turun

- Ibu klien mengatakan demam yang dialami oleh An. Bsejak semalam saat setelah dibawa ke Rumah Sakit

- Ibu klien mengatakan demam yang di alami klien setelah terjadi kejang

Objektif :- Faktor terjadi demam

akibat kejang yang terjadi setelah berulang

- Hasil observasi vital sign :Suhu : 38,5 C Nadi : ⁰120x/menitPernafasan : 42x/menit

- Mengajarrkan cara mengkompres dan keluarga telah mampu mempraktekannya

- Klien tampak telah di ganti pakaiannya oleh ibunya dengan pakaian yang tipis

- Klien tampak sering

55

Page 56: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

diberikan ASI eksklusif oleh ibunya

- PCT sirup 3 x 1 sendok

Analisis :- Masalah

ketidakefektifan termoregulasi teratasi sebagian

Planing :- Lanjutkan Intervensi :

2,3 & 5

56

Page 57: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan

kognitif selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan

aktivitas kejang yang terkontrol ( gangguan keseimbangan )

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

Senin,

21/04/2014

08. 30 WIB

09.00 WIB

09.10 WIB

09.45 WIB

Masih terpasang

1. Menganjurkan

klien untuk

mengosongkan

mulut dari

benda/zat

tertentu

2. Meletakkan

klien dalam

posisi miring

dan pada

permukaan

datar

3. Menanggalkan

pakaian pada

daerah leher

dan dada, serta

abdomen

4. Melakukan

penghisapan

sesuain indikasi

5. Memberikan

oksigenn sesuai

program terapi

O2 1 liter/menit

Subjektif :

- Ibu An. B mengatakan

bahwa anaknya kini

dalam keadaan batuk

- Ibu An. B mengatakan

sudah 2 hari anaknya

mengalami batuk

- Ibu An. B mengatakan

batuk yang dialami

anaknya disertai dengan

secret/dahak

Objektif :

- Tampak tidak ada benda

asing/zat tertentu di

mulut An.B

- Klien terlihat dalam

posisi miring kiri diatas

permukaan datar tempat

tidur

- Ibu klien tampak

melepaskan pakaian luar

An. B dan hanya

memakaikan kaos dalam

57

Page 58: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

saja pada An. B

- Pukul 19.30 WIB telah

dilakukan penghisapan

secret dengan

menggunakan mesin

suction

- Klien terpasang oksigen 1

liter/menit nasal kanul

Analisis :

- Masalah bersihan jalan

nafas tidak efektif teratasi

sebagian

Planing :

- Lanjutkan Intervensi : 2,4

& 5

58

Page 59: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di

endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

Selasa, 22/04/2014

10. 15 WIB

11.30 WIB

Masih terpasang

1. Meletakkan klien

dalam posisi

miring dan pada

permukaan datar

2. Melakukan

penghisapan

sesuain indikasi

3. Memberikan

oksigenn sesuai

program terapi O2

1 liter/menit

Subjektif :- Ibu An. B

mengatakanbatuk yang dialami An. B sudah mulai berkurang

- Ibu An. B mengatakan sudah tidak mendengar suara dahak/secret ketika An. B batuk

Objektif :- Klien di posisikan miring

kiri dan di permukaan datar diatas tempat tidur

- Klien telah dilakukan penghisapan dengan menggunakan suction untuk yang terakhir, karena secret/dahak sudah berkurang & tidak terdengar lagi

- Klien An. B masih terpasang Oksigen 1 liter/menit nasal kanul

Analisis :- Masalah bersihan jalan

nafas tidak efektif teratasi.

Planing :- Intervensi dihentikan.

59

Page 60: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2. Termogulasi tidak efektif : peningkatan suhu berhubungan dengan peningkatan

metabolik, proses infeksi

No.

DX

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

2. Selasa,

22/04/2014

08. 15 WIB

09.30 WIB

09.00 WIB

1. Mengobservasi

vital sign

2. Mengajarkan

keluarga cara

memberikan

kompres di

3. Memberikan

ekstra cairan

dengan

menganjurkan

klien banyak

minum

4. Memberikan antipiretik

Subjektif :

- Ibu An. B mengatakan

demam di hari ke-2

perawatan di rumah sakit

sudah berangsur turun

sedikit demi sedikit

- Ibu klien mengatakn sudah

rutin memberikan kompres

di bagian kepala anak untuk

menurunkan suhu tubuh

- Ibu klien mengatakan sering

memberikan ASI kepada

anaknya

Objektif :

- Observasi vital sign : Pagi,

Suhu : 37,5OC

Nadi : 100x/m RR : 34x/m

Siang ; S : 37,4OC N :

110x/m

RR : 30x/menit

- Ibu klien tampak sedang

memberikan kompres hangat

di bagian kepala klien

60

Page 61: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

- Ibu klien tampak sedang

memberikan ASI saat klien

menangis kehausan

- PCT sirup 3 x 1 sendok

Analisis :

- Masalah ketidakefektifan

termoregulasi teratasi

sebagian

Planing :

- Lanjutkan Intervensi : 1 & 2

61

Page 62: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

3. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan

kognitif selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan

aktivitas kejang yang terkontrol ( gangguan keseimbangan )

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

Selasa,

22/04/2014

09.00 WIB

09.20 WIB

10.00 WIB

1. Memberikan

penghalang di

tempat tidur klien

2. Menyiapkan kain

lunak untuk

mencegah terjadinya

tergigitnya udah saat

kejang

3. Memberikan obat

anti kejang :

- Stesolid.Sup :

0,5 mg

- Diazepam IV :

0,5 mg

Subjektif :

- Ibu An. B mengatakan

selalu menjaga &

mengawasi An. B di tempat

tidur

- Ibu klien mengatakan selalu

menyiapkan kain lunak

disamping tempat tidur An.

B

Objektif :

- Tampak terlihat keluarga

An. B memberikan

penjagaan disamping

tempat tidur klien

- Ibu klien tampak dengan

sigap selalu memasukkan

kain lunak ke dalam mulut

An. B saat terjadi kejang

- Klien selalu mendapatkan

stesolid & Diazepam setiap

kali kejangmya kembali

berulang.

62

Page 63: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Analisis :

- Masalah Resiko terhadap

cidera sebagian sudah

teratasi.

Planing :

- Lanjutkan Intervensi 2 & 3.

63

Page 64: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

2. Termogulasi tidak efektif : peningkatan suhu berhubungan dengan peningkatan

metabolik, proses infeksi

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

Rabu,

23/04/2014

19.00 WIB

19..45 WIB

1. Mengobservasi vital

sign

2. Memberikan

kompres dibagian

kepala/ketiak

3. Memberikan antipiretik

Subjektif :

- Ibu An. B mengatakan

demamnya semakin tinggi

- Ibu klien mengatakan sangat

panic melihat kondisi

demam An. B yang

meningkat

- Ibu klien mengatakan sudah

sering memberikan

kompres hangat setiap kali

An. B demam

Objektif :

- Hasil observasi vital sign :

Siang,

Suhu : 39,8OC

Nadi : 118x/m RR : 46x/m

Sore ; S : 39,4OC N :

134x/m

RR : 44x/menit Malam ; S :

36,3OC N : 100x/m RR :

40x/m

- Ibu klien dan keluarga klien

64

Page 65: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

tampak telah memberikan

kompres hangat di bagian

kepala dan ketiak An. B

- PCT sirup 3 x 1 sendok

Analisis :

- Masalah ketidakefektifan

termoregulasi belum teratasi

Planing :

- Lanjutkan Intervensi : 1 & 2

3. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan

kognitif selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan

aktivitas kejang yang terkontrol ( gangguan keseimbangan )

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

Rabu,

23/04/2014

19.00 WIB 1. Menyiapkan kain lunak Subjektif :

65

Page 66: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

19.30 WIB

untuk mencegah

terjadinya tergigitnya

udah saat kejang

2. Memberikan obat anti

kejang :

- Stesolid.Sup : 0,5

mg

- Ibu An. B mengatakan

masih sering merasa panic

& gelisah setiap kali

anaknya kembali kejang

- Ibu klien mengatakan

bagaimana caranya agar

An. B tidak kembali

mengalami kejang

Objektif :

- Ibu klien tampak terlihat

sedang menyelipkan kain

lunak saat An. B kembali

kejang

- Klien telah diberikan obat

anti kejang stesolid

Analisis :

- Masalah Resiko terhadap

cidera teratasi.

Planing :

- Lanjutkan Intervensi ulang

jika klien masih

menngalami kejang

66

Page 67: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan

dengan kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi, kurang mengingat.

Hari/Tanggal& Jam

Implementasi Evaluasi Paraf

67

Page 68: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Kamis,

24/04/2014

20.15 WIB

20.30 WIB

20.45 WIB

20.50 WIB

1. Menjelaskan mengenai

prognosis penyakit &

perlunya pengobatan

2. Memberikan informasi

yang adekuat tentang

prognosis penyakit &

tentang interaksi obat

yang potensial

3. Menekankan bahwa

perlunya untuk

melakukan evaluasi yg

teratur/melakukan

pemeriksaaan

laboratorium sesusai

indikasi

4. Mendiskusikan manfaat

kesehatan umum yang

baik seperti diit yang

adekuat & istirahat yang

cukup.

Subjektif :

- Ibu An. B mengatakan

dirinya sebelumnya tidak

tahu apa yang terjadi pada

anaknya dan bagaimana

cara menanganinya

- Ibu klien mengatakan kini

setelah diberikan informasi

dirinya menjadi tahu

Objektif :

- Ibu klien tampak

memperhatikan terkait

penjelasan yang diberikan

mengenai prognosis

penyakit & pentingnya

pengobatan

- Ibu klien tampak antusias

& cukup kooperatif

mendengarkan informasi

yang diberikan

- Ibu klien tampak sudah

mengerti apa yang harus

rutin ia lakukan untuk

mengecek kesehatan

anaknya

- Ibu lien tampak sudah

memahami cara

meningkatkan kesehatan

68

Page 69: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

untuk anaknya

Analisis :

- Masalah Kurang

pengetahuan mengenai

kondisi dan aturan

pengobatan teratasi.

Planing :

- Intervensi di hentikan.

- Memberikan leaflet sebagai

informasi lanjutan.

BAB IV

PENUTUP

69

Page 70: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

4.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada An.B didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian terpenting dari Epilepsi adalah melakukan anamnese

selengkap mungkin serta pemeriksaan fisik untuk menetukan penyebab

kejang terjadi.

Apabila dari anamnese dan pemeriksaan fisik masih sulit menentukan

penyebab Epilepsi maka dilakukan pemeriksaan penunjang.

Dan setelah dilakukan pemeriksaan penunjang EEG maka didaatkan

hasil yang menunjukkan hasil EEG abnormal dan menyatakan An.B

mengalami Epelepsi

2. Analisa dan Sintesa Data

Pada tahap analisa data dan sintesa data dalam kasus nyata penulis

hanya menemukan 4 diagnosa keperawatan, yaitu :

a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

sumbatan lidah di endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan

neromuskuler.

b. Termogulasi tidak efektif : peningkatan suhu berhubungan dengan

peningkatan metabolik, proses infeksi

c. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran,

keruskan kognitif selama kejang, atau kerusakan mekanisme

70

Page 71: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

perlindungan diri dan aktivitas kejang yang terkontrol ( gangguan

keseimbangan )

d. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan

berhubungan dengan kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi,

kurang mengingat.

3. Diagnosa / Masalah Keperawatan

Masalah/diagnosa keperawatan yang muncul akibat dari kejang demam

adalah potensial terjadinya kejang ulang berhubungan dengan

hiperthermi, Ketidakefektifan bersihan jalan nafas , Resiko terhadap

cidera, kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit berhubungan

dengan keterbatasan informasi.

4. Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam kasus nyata ada beberapa langkah

tindakan yang ditambahkan penulis selain yang terdapat dalam tinjauan

pustaka sesuai kebutuhan klien saat itu.

5. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dalam kasus nyata tidak menemui kesulitan

karena sikap keluarga yang kooperatif dan sarana dan prasarana yang

memadai.

6. Evaluasi

Evaluasi merupakan kunci keberhasilan dari proses keperawatan, terdiri

atas tinjauan laporan pasien dan pengkajian kembali keadaan pasien.

71

Page 72: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Dengan evaluasi akan membantu perawat dalam memenuhi kebutuhan

pasien yang dapat berubah-ubah.

4.2. Saran

4.2.1. Bagi Pelayanan Keperawatan

Meningkatkan pengetahuan keluarga dengan cara membuat tool-tool

evaluasi perkembangan pasien di rumah, yang harus diisi oleh keluarga.

Membekali keluarga pasien yang terdekat untuk dapat memahami,

mengenali, dan bertindak secara efektif mengenai permasalahan-permasalah

yang dialami pasien.

4.2.2.Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Institusi pendidikan dan pelayanan harus lebih aktif dalam meningkatkan

kualitas asuhan keperawatan pada pasien Epilepsi dengan selalu mengikuti

perkembangan evidence based.

4.2.3. Bagi Institusi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan pemberian informasi dan

konseling terkait penyakit Epilepsi dan pengobatannya pada keluarga pasien

agar keluarga dapat lebih memotivasi pasien dalam menjalani program

pengobatan secara baik.

4.2.4. Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit Epilepsi sehingga

apabila terdapat keluarga yang mengalami Epilepsi, keluarga dapat

72

Page 73: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

memotivasi anggota keluarganya yang sedang menjalani program

pengobatan.

4.2. Penutup

Demikianlah kami menyusun makalah ini dan kami sangat bersyukur

kepada ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya jua kami dapat

menyelesaikan karya makalah ini, dan tidak lupa pula kepada pihak-pihak

yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini terutama kepada

bapak/ibu selaku dosen pembimbing. kami sangat menyadari dalam

penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu

kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna

menyempurnakan makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat

bermanfaat bagi sapa saja yang membacanya terutama bagi kami sendiri.

Amin.

DAFTAR PUSTAKA

73

Page 74: 225160127 Asuhan Keperawatan Epilepsi Pada Anak

Arif, et. All.2000.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Jilid 2. Jakarta : Media

Aesculaius.

Doengoes, M.E , Moorhouse, M. F & Geissler, A. C. (2002). Rencana Asuhan

Keperawatan. Jakarta : EGC.

Nurarif,A.H & Kusuma,H. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc.Yogyakarta : Media Action.

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G.(2002). BukuAjar Keperawatan Medical Bedah.

volume II. Jakarta : ECG

74