22.16
-
Upload
edo-p-garnadi -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of 22.16
SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN MOTOR
PADA PT. ASLI MOTOR KLATEN
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Akuntansi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Retno Murtiningrum
3351304002
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian tugas akhir pada:
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing
Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP.132205936
Mengetahui: Ketua Jurusan Akuntansi
Drs. Sukirman, M.Si NIP. 131967646
PENGESAHAN KELULUSAN
Tugas akhir ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Tugas Akhir
Fakultas Ekonomi,Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Tugas Akhir
Ketua Anggota 1
Amir Mahmud, S.Pd, M.Si Drs. Heri Yanto, MBANIP.132205936 NIP. 131658238
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
Drs.Agus Wahyudin, M.S.i NIP.131658236
ABSTRAK
Murtiningrum, Retno. 2007. Sistem Akuntansi Penjualan Motor Pada PT. Asli Motor Klaten. Tugas Akhir, Program Studi Akuntansi D3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 89 Halaman. Kata kunci: Sistem, Akuntansi, Penjualan.
Transaksi penjualan dalam perusahaan dilakukan dengan berbagai tahap dan proses dengan melibatkan beberapa fungsi atau bagian yang terkait menangani prosedur-prosedur dan pencatatan akuntansinya. Dengan adanya beberapa bagian yang terlibat dalam transaksi penjualan dan harus melalui beberapa prosedur, maka akan terjadi kemungkinan penyimpangan dan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten.
Objek penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan sistem penjualan motor PT. Asli Motor Klaten. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan keadaan atau suatu fenomena dimana hasil yang diperoleh berupa data-data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten kurang sesuai dengan teori. Pada PT. Asli Motor Klaten dalam menjalankan sistem penjualan motor secara kredit masih terdapat perangkapan fungsi. Perangkapan tersebut terdapat pada bagian penjualan yang merangkap sebagai bagian kredit. Sistem dan prosedur penjualan sepeda motor pada PT. Asli Motor Klaten sedikit berbeda dengan teori yang penulis kemukakan. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian dengan kebutuhan operasional perusahaan. Bagan alir sistem akuntansi penjualannya masih kurang sesuai dengan teori yang dikemukakan penulis karena penggunaan simbol-simbol yang kurang tepat.
Simpulan yang dihasilkan adalah sistem akuntansi penjualan pada PT. Asli Motor Klaten sudah cukup baik, tetapi ada kelemahan yaitu terdapat perangkapan fungsi pada bagian penjualan yang juga merangkap sebagai bagian kredit, sehingga akan memungkinkan terjadinya piutang tak tertagih. Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan sudah baik. Dalam pengendalian intern kurang menerapkan praktik yang sehat, penomoran urut tercetak tidak pada semua faktur. Bagan alir sistem akuntansi penjualan kurang sesuai dengan teori, akan tetapi perusahaan sudah memiliki auditor intern yang mengaudit semua bagian. Saran yang diberikan adalah sebaiknya PT. Asli Motor Klaten melakukan pemisahan antara bagian penjualan dengan bagian kredit. Pada bagian penerimaan kas sebaiknya memiliki dokumen yang lengkap dan sebaiknya seluruh dokumen bernomor urut tercetak. Bagan alir sistem akuntansi penjualan sebaiknya sedikit diubah dan disesuaikan dengan teori.
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tugas akhir ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam tugas akhir ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2007
Retno Murtiningrum NIM. 3351304002
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah selesai
dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”.
(QS. Al Insyiroh : 6-7)
Jika tidak bisa jadi orang yang beragama, jadilah orang yang berilmu, jika tidak bisa jadi
orang berilmu, jadilah orang yang baik. Jika kita tidak menjadi satu diantaranya, maka
kita tidak akan mendapat tujuan hidup.
.
Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk:
Bapak dan ibu yang menyayangiku dan
memberikan dukungan serta doa
Kakak-kakakku yang selalu memberikan
dukungan serta doa
Gank SaiLoR ‘n MaMoRu in Akt D3
Teman-teman tidurku
Almamaterku
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT,
karena atas kuasaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul
“SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN MOTOR PADA PT. ASLI MOTOR
KLATEN”.
Kesulitan dari berbagai rintangan yang menimbulkan rasa susah, putus asa
dan kekecewaan dalam penyusunan Tugas Akhir ini begitu mudah terhapus ketika
penulis menyadari begitu banyak pengalaman dan hikmah yang didapat dari awal
hingga akhir penyusunan Tugas Akhir ini.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Studi Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan peran serta
berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Sukirman, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang.
4. Amir Mahmud, S.Pd, M.Si. sebagai pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Drs. Heri Yanto, MBA. Selaku dosen penguji yang telah memberikan
pengarahan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Semua staf dan karyawan PT. Asli Motor Klaten yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan pengarahan dalam
pembuatan Tugas Akhir ini.
7. Bapak dan ibuku yang selalu mendampingiku dengan doa, kasih sayang, serta
dorongan semangat yang menguatkanku.
8. Mbak Uplik, Ibu Agas, Mbak Kiki yang telah memberikan semangat, motivasi
dan dukungannya selama ini.
9. Sahabat-sahabatku di Wisma Mutiara dan Aditya terima kasih atas kebersamaan
dalam suka maupun duka selama 3 tahun ini.
10. Teman-teman Akuntansi D3 Reguler ’04, terima kasih atas kebersamaan
selama tiga tahun ini.
11. Serta semua pihak yang telah yang telah membantu dalam penyusunan Tugas
Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya kemampuan yang ada dalam diri penulis,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan oleh
penulis.
Akhirnya semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat sebagaimana yang
diharapkan. Amin.
Semarang, Agustus 2007
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
PERNYATAAN.................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi Akuntansi........................................................ 5
2.2. Sistem Akuntansi Penjualan........................................................ 5
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian......................................................................... 25
3.2 Objek Penelitian.......................................................................... 25
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 26
3.4 Teknik Analisis data.................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 28
4.1.1. ................................................................................. Sej
arah Perusahaan............................................................... 28
4.1.2. ................................................................................. Str
uktur Organisasi .............................................................. 29
4.1.3. ................................................................................. Ke
giatan Usaha.................................................................... 35
4.1.4. ................................................................................. Sist
em Akuntansi Penjualan Motor Kredit Pada PT. Asli Motor
Klaten .............................................................................. 37
4.1.5. ................................................................................. Sist
em Akuntansi Penjualan Motor Tunai Pada PT. Asli Motor
Klaten .............................................................................. 51
4.2 Pembahasan.................................................................................. 63
4.2.1. Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi
penjualan motor di PT. Asli Motor Klaten...................... 63
4.2.2. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada sistem
akuntansi penjualan motor di PT. Asli Motor Klaten ..... 65
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan ...................................................................................... 86
5.2. Saran............................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 89
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
a. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai .............................................................. 16
b. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai .............................................................. 18
c. Struktur Organisasi PT. Asli Motor Klaten .................................................. 30
d. Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit PT. Asli Motor Klaten ........................ 50
e. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai PT. Asli Motor Klaten ......................... 62
f. Rancangan Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai PT. Asli Motor Klaten ...... 79
g. Rancangan Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit PT. Asli Motor Klaten ..... 80
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang sangat besar
menimbulkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Dalam mempertahankan
kelangsungan hidup dan untuk mencapai tujuan khususnya, perusahaan
memerlukan penyediaan informasi yang cukup. Sistem informasi akuntansi dalam
suatu perusahaan mempunyai manfaat dan peranan yang penting dalam
tercapainya tujuan perusahaan. Sistem akuntansi tidak hanya untuk mencatat
transaksi keuangan yang telah terjadi saja, akan tetapi mempunyai peranan yang
penting dalam melaksanakan bisnis perusahaan. Penyusunan sistem informasi
akuntansi disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan perusahaan.
Dalam menjalankan usahanya perusahaan mempunyai tujuan utama
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Perusahaan memperoleh laba dari
kegiatan pokok perusahaan yaitu penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya.
Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan tunai
dan penjualan kredit.
PT. Asli Motor Klaten merupakan sebuah perusahaan dagang, yaitu
perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli barang (produk jadi) dan
menjualnya kembali kepada para konsumen (Al. Haryono Jusup, 2003:323).
Perusahaan-prusahaan dagang dapat dibedakan antara pedagang besar dan
pedagang eceran. Pedagang besar (grosir) biasanya membeli barang langsung dari
pabrik penghasil barang tersebut (produsen), sedangkan pedagang-pedagang kecil
membeli barang dari grosir untuk kemudian menjual kembali barang tersebut
kepada konsumen dengan harga eceran.
PT. Asli Motor Klaten adalah sebuah perusahaan yang kegiatan
utamanya melakukan penjualan sepeda motor merk Honda baik motor baru
maupun motor bekas. Untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan
mengambil kebijakan dengan tidak hanya melakukan penjualan secara tunai,
tetapi juga dengan penjualan kredit. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan
dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu
sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Penjualan secara
kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai
dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu
perusahaan harus menagih kepada pembeli tersebut.
Transaksi penjualan dalam sebuah perusahaan dilakukan dengan
berbagai tahap dan proses dengan melibatkan beberapa fungsi atau bagian yang
terkait yang menangani prosedur-prosedur dan pencatatan akuntansinya. Dengan
demikian akan mudah sekali terjadi kemungkinan penyimpangan atau kesalahan
yang dapat merugikan perusahaan, misalnya adanya penjualan motor kepada
orang yang tidak memenuhi syarat kredit sehingga akan menimbulkan adanya
piutang tak tertagih. Berkaitan dengan pelaksanaan sistem akuntansi penjualan
motor pada PT. Asli Motor Klaten belum menunjukkan kualitas yang baik, karena
dalam penerapannya masih terdapat sedikit kelemahan antara lain yaitu adanya
perangkapan tugas pada beberapa bagian. Perangkapan fungsi tersebut terdapat
pada bagian penjualan, pada bagian ini terdapat tiga bagian sekaligus yaitu bagian
penjualan, bagian kredit, dan bagian gudang.
Mengingat bahwa penjualan merupakan hal yang penting bagi PT. Asli
Motor Klaten sebagai salah satu pendapatan terbesar, serta untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas khususnya mengenai sistem akuntansi penjualan motor
baru pada PT. Asli Motor Klaten sendiri (bukan leasing) maka penulis tertarik
untuk memberikan uraian tentang penerapan sistem akuntansi penjualan motor
pada perusahaan tersebut dengan mengambil judul penelitian ”SISTEM
AKUNTANSI PENJUALAN MOTOR PADA PT. ASLI MOTOR KLATEN”.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam suatu penelitian terlebih dahulu harus menentukan permasalahan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten?
2. Apa kelebihan dan kekurangan sistem akuntansi penjualan motor pada PT.
Asli Motor Klaten?
3. Bagaimana sistem penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten setelah
diperbaiki?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan pelaksanaan
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gambaran tentang sistem informasi akuntansi
penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem akuntansi penjualan
motor pada PT. Asli Motor Klaten.
3. Mendisain ulang sistem penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten
1.4. Manfaat Penelitian
Di samping tujuan tersebut di atas, penyusunan tugas akhir ini juga
mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis mengenai
peran sistem akuntansi penjualan pada perusahaan dagang dan mengenai
masalah-masalah yang terjadi khususnya yang berhubungan dengan sistem
akuntansi penjualan pada perusahaan dagang.
2. Bagi PT.Asli Motor Klaten
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
jelas serta sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mendukung
pengembangan usaha perusahaan khususnya dalam mengorganisir sistem
akuntansi penjualan motor.
3. Bagi Universitas Negeri Semarang
Diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi mahasiswa
khususnya yang berkaitan dengan penulisan ini dan menambah wawasan baru
mengenai pemahaman sistem akuntansi penjualan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:2) pengertian sistem itu sendiri yaitu sekelompok
unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Krismiaji (2002:15)
yang dimaksud dengan informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah
memiliki kegunaan dan manfaat.
Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data
keuangan suatu organisasi (Haryono Jusup, 2003:5).
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data
dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji, 2002:4).
2.2. Sistem Akuntansi Penjualan
Pengertian dari sistem akuntansi itu sendiri menurut Mulyadi, (2001:3)
adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Kegiatan penjualan terdiri dari penjualan barang atau jasa, baik secara
kredit maupun secara tunai. Sistem informasi akuntansi penjualan terdiri dari
kelompok unsur sebagai berikut:
1. Fungsi yang terkait
Menurut Mulyadi (2001:211), fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
penjualan kredit adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Penjualan
Dalam sistem penjualan kredit, fungsi penjualan bertanggung jawab untuk
menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk
menambahkan informasi penting yang belum ada pada surat order tersebut,
meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan menentukan
dari gudang mana barang tersebut akan dikirim, dan mengirim surat order
pengiriman.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan
kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan
barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi
pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab menyerahkan
barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi
penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada
barang yang keluar dari perusahaan tanpa otorisasi dari pihak yang
berwenang.
e. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada pelanggan serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan
pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
f. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk
mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit, membuat dan
mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan
penjualan. Di samping itu, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat harga
pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan.
Menurut Mulyadi (2002:41) fungsi ini bertanggung jawab mencatat transaksi
penjualan kredit dan penjualan tunai dalam jurnal penjualan, dan transaksi
retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan kerugian
piutang dalam jurnal umum.
Sedangkan dalam pelaksanaan penjualan tunai menurut Mulyadi
(2001:462), fungsi yang terkait adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Penjualan
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima
order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur
tersebut kepada pembeli untuk pembayaran harga barang ke fungsi kas.
Sedangkan menurut Mulyadi (2002:40) dalam sistem penjualan tunai, fungsi
ini bertanggung jawab membuat faktur penjualan tunai yang memungkinkan
fungsi penerimaan kas menerima kas dari customer dan merupakan perintah
kepada fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang kepada customer.
b. Fungsi kas
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima
kas dari pembeli.
c. Fungsi Gudang
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang
tersebut ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus dan menyerahkan barang
yang telah dibayar kepada pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat
transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan.
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit menurut Mulyadi
(2001:214) adalah sebagai berikut:
a. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang
memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis
barang dengan informasi seperti yang tertera di atas surat order pengiriman
tersebut.
b. Faktur dan Tembusannya
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk
mencatat timbulnya piutang.
c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang
digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama
periode akuntansi tertentu.
d. Bukti Memorial
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu
Sedangkan dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai
menurut Mulyadi (2001:463) adalah sebagai berikut:
a. Faktur Penjualan Tunai dan Tembusannya
Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan untuk kepentingan
pembayaran harga barang ke bagian kasa.
b. Pita Register Kas
Pita register kas ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan
mesin register kas. Pita register ini merupakan bukti penerimaan kas yang
dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur
penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
c. Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit,
dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan juga berfungsi sebagai alat untuk
menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit.
d. Bill of Lading
Bill of Lading merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada
perusahaan angkutan umum.
e. Faktur Penjualan COD (Cash on Delivery)
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD dan untuk menagih
kas yang harus dibayar oleh pelanggan.
f. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti setor ke bank.
g. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produk yang dijual selama satu periode.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit
adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Penjualan.
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik
secara tunai maupun kredit. Jika perusahaan menjual beberapa macam produk,
dalam jurnal penjualan dapat disediakan kolom untuk mencatat penjualan.
b. Kartu Piutang.
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.
c. Kartu Persediaan.
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
setiap jenis persediaan.
d. Kartu Gudang.
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.
e. Jurnal Umum.
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang
dijual selama periode akuntansi tertentu.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai
adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan.
b. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan baik tunai
maupun kredit.
c. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
d. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
e. Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan barang yang disimpan dalam gudang.
4. Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi penjualan secara
kredit adalah sebagai berikut:
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk
selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
d. Nama dan alamat pembeli.
e. Kuantitas produk yang dijual.
f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
g. Otorisasi pejabat yang berwenang
Sedangkan informasi yang umumnya diperlukan oleh menajemen dari
penjualan tunai adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2001:462):
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk
selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
d. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk
tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak
diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
e. Kuantitas produk yang dijual
f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan
g. Otorisasi pejabat yang berwenang.
5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai
berikut:
a. Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi penting pada surat order kemudian membuat surat
order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagi fungsi yang lain.
b. Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur persetujuan kredit, fungsi penjualan meminta persertujuan
penjualan kredit kepada pembeli tertentu ke fungsi kredit.
c. Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur pengiriman, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada
pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order
pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.
d. Prosedur Penagihan
Dalam prosedur penagihan, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan
mengirimkannya kepada pembeli.
e. Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur pencatatan piutang, fungsi akuntansi mencatat tembusan
faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan
tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi
sebagai catatan piutang.
f. Prosedur Distribusi Penjualan
Dalam prosedur distribusi penjualan ini, fungsi akuntansi mendistribusikan
data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
g. Prosedur Pencatatan harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga
pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
Sedangkan jaringan prosedur yang membentuk sistem dari penjualan tunai
menurut Mulyadi (2001:469) adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli membayar
harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan
fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahakan kepada pembeli.
b. Prosedur penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari
pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap
”lunas” pada faktur penjualan tunai kepada pembeli untuk memungkinkan
pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi
pengiriman.
c. Prosedur Penyerahan Barang
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi
penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank.
Dalam prosedur ini, fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan
tunai ke bank dalam jumlah penuh.
f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam
jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank
melalui fungsi kas.
g. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok
penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.
6. Bagan Alir Sistem Akuntansi Penjualan
a. Gambar Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Bagian Order Penjualan Bagian Pengiriman Bagian Gudang Bagian kas
Sumber: Mulyadi, (2001:476)
Mulai
Menerima order dari pembeli
1 FPT
Kartu Gudang Mengisi
faktur penjualan
tunai
3 FPT 2
FPT 1 FPT
N 1
2
Via pembeli
1
Menerima uang dari pembeli
Mengoperasikan
register kas
PRK
1 FPT
3
Mengisi bukti setor
bank
3 FPT
2
FPT
Bukti setor 1 bank
Menyetor kas ke bank
3 FPT 2
FPT Bukti setor 1 bank
Bersana uang
5
N
Diserahkan ke bank
2 FPT
Menyerahkan barang
2 FPT
4
Bersana barang
2 3
PRK
1 FPT
2 FPT
4
Menyetor kas ke bank
Membandingkan FPT lb 1
dan lb 2
Menyerahkan barang kepada pembeli
2 FPT 1
FPT
PRK
6
Bersana barang sebagai slip pembungkus
Untuk pembeli
FPT = Faktur penjualan tunai PRK = Pita register kas
Gambar a. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan
6
PRK
FPT 1
Jurnal Penjualan
Bukti setor bank
T
Membuat rekapitulasi
HPP
8
Secara periodik
7
4
Jurnal pengiriman
kas
RHPP
Bukti Memorial
Jurnal Umum
Selesai
PRK
FPT 1
7
Kartu Perrsediaan
N
N
RHPP
Membuat
bukti memorial
Bukti Memorial
RHPP RHPP = Rekapitulasi harga pokok penjualan
8 Sumber: Mulyadi, (2001:477) Gambar a. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai (Lanjutan)
7. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi
penjualan kredit menurut Mulyadi (2001:221) adalah sebagai berikut:
Organisasi
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
2. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
3. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas
4. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada
transaksi yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir serta order pengiriman.
2. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan
membubuhkan tanda tangan pada credit copy.
3. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman
dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap ”sudah dikirim” pada
copy surat order pengiriman.
4. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan
potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan
surat keputusan mengenai hal tersebut.
5. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan
tanda tangan pada faktur penjualan.
6. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan
cara membubuhkan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan,
bukti kas masuk dan memo kredit).
7. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung
dengan surat order pengiriman dan surat muat.
Praktik yang Sehat
1. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
2. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
3. Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang (account
receivable statement) kepada setiap debitur untuk menguji catatan piutang
yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut.
4. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol
piutang dalam buku besar.
Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem penjualan
tunai, unsur pokok pengendalian intern dijabarkan sebagai berikut: (Mulyadi,
2001:470-471)
Organisasi
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas
2. Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi
3. Fungsi penyerahan barang harus terpisah dari fungsi akuntansi
4. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi operasi dan fungsi penyimpan
uang dan barang.
5. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas,
fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita
register kas pada faktur tersebut.
3. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari
bank penerbit kartu kredit.
4. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
5. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotortisasi oleh fungsi akuntansi dengan
cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.
Praktik yang Sehat
1. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada
hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
3. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secar periodik dan
secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan pada PT. Asli Motor
Kabupaten Klaten yang beralamat di Jalan Pemuda No. 153 Klaten.
3.2 Objek Penelitian
Menurut Arikunto (2002:96), definisi dari objek penelitian merupakan
objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis
menitikberatkan objek penelitian mengenai pelaksanaan sistem akuntansi
penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten, baik secara kredit maupun tunai
khususnya mengenai:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli
Motor Klaten
2. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan motor
pada PT. Asli Motor Klaten
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan motor
pada PT. Asli Motor Klaten
4. Sistem pengendalian intern sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli
Motor Klaten
5. Prosedur dan jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi penjualan
motor pada PT. Asli Motor Klaten
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk
penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek
dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi observasi dapat dilakukan
melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap
(Arikunto, 2002:133).
Secara umum, observasi adalah pengamatan langsung suatu obyek
yang akan diteliti yang dilakukan dalam waktu singkat dan digunakan untuk
memperoleh gambaran mengenai keadaan obyek penelitian. Dalam penelitian
ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem akuntansi
penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten.
2. Metode Wawancara
Wawancara sering juga disebut sebagai metode interviu, yaitu sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (interviewee) (Arikunto, 2002:133).
Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara secara langsung
dengan bagian akuntansi, keuangan, serta bagian lain yang berkaitan dengan
sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor.
3. Metode Dokumentasi
Dalam melaksanakan metode ini, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, rotulen
rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2002:135). Dalam metode
dokumentasi ini penulis memanfaatkan data yang tersedia dalam bentuk
dokumen sebagai sumber informasi.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisa data yang digunakan adalah secara kualitatif, yaitu penggambaran
dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk
memperoleh kesimpulan. Proses analisis data meliputi kegiatan menelaah seluruh
data yang tersedia dari berbagai sumber yang diperoleh. Penulis juga melakukan
perbandingan antara teori secara umum dengan kenyataan yang terjadi di
lapangan yang disusun secara sistematis dalam bentuk tugas akhir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Asli Motor Klaten merupakan sebuah perusahaan dagang yang
kegiatan utamanya melakukan penjualan sepeda motor baik motor bekas maupun
motor baru khususnya merk Honda. penjualan tersebut dilakukan secara tunai,
kredit, maupun kredit melalui leasing. Untuk penjualan kredit secara leasing ini
dalam hal pendanaan perusahaan telah bekerja sama dengan FIF, WOM dan
ADIRA.
PT. Asli Motor didirikan oleh Bapak Purnomo Budi Santoso pada tahun
1979 dengan berlokasi di Jalan Pemuda No. 153 Klaten. Pemilihan lokasi tersebut
berada di tempat strategis dan lingkungan masyarakat yang produktif sehingga
usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Sebelum mendirikan PT. Asli
Motor, Bapak Purnomo telah cukup lama bergerak di bidang ini. Mulai dari
penjualan sebuah sepeda motor bekas hingga mendirikan show room Yamaha.
Dengan memanfaatkan peluang bisnis yang ada beliau memutuskan beralih
membuka show room Honda dan menutup show room Yamaha.
Tahun demi tahun usaha yang dijalankan dengan bendera Asli Motor ini
terus mengalami perkembangan. Nama Asli Motor dipilih dengan maksud
keaslian segala hal adalah yang utama mulai dari mutu produk, mutu pelayanan,
hingga mutu dari sebuah niat pemiliknya untuk memuaskan konsumen. PT. Asli
Motor berubah status dari usaha dagang menjadi Perseroan Terbatas pada tahun
1997. Perubahan status tersebut diharapkan dapat memperluas cakupan bisnis
perusahaan dan membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.
Memasuki usia ke-26 PT. Asli Motor telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat dibuktikan dengan telah dimilikinya enam cantor cabang yang
terletak di KLaten, Bantul, dan Cilacap serta telah dikembangkannya kegiatan
usaha antara lain pengadaan arisan motor dan mobil, penjualan barang-barang
elektronik dan rumah tangga, dibukanya koperasi simpan pinjam, dan PT. Asli
Motor Klaten sendiri telah memiliki sekitar 217 karyawan.
4.1.2. Struktur Organisasi
Pengorganisasian dalam perusahaan bertujuan agar pekerjaan dapat diatur
dan didistribusikan kepada karyawan perusahaan sehingga dapat diselesaikan
secara efektif dan efisien. Setiap perusahan memiliki bentuk struktur organisasi
yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan bentuk perusahaan serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah tenaga kerja,
manajemen, dan jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan.
1. Bagan Organisasi
Bentuk bagan organisasi yang digunakan PT. Asli Motor Klaten adalah
bagian organisasi fungsional yaitu bagan organisasi yang memberikan
gambaran bahwa pemberian tugas dan wewenang disusun menurut fungsi-
fungsi pekerjaan tertentu, dijabarkan dan dialokasikan menurut kebutuhan dan
ruang yang ada dalam perusahan. Adapun bagan organisasi yang digunakan
oleh PT. Asli Motor Klaten dapat dilihat pada Gambar c. berikut:
2. Diskripsi Jabatan
Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian akan dijabarkan
sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai tugas mewakili para pemegang saham
untuk melakukan pengawasan mengenai kegiatan-kegiatan perusahaan
yang dilakukan oleh direksi dan semua pegawainya.
b. Direktur Utama
Direktur Utama mempunyai tugas sebagai berikut:
1) mengkoordinir direktur-direktur lain
2) memimpin perusahaan
3) melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan
c. Wakil Direktur
Wakil Direktur mempunyai tugas membantu direktur utama dalam
melaksanakan tugas.
d. Sekretaris
Sekretaris bertugas membantu direktur dan wakil direktur dalam
melaksanakan tugas seperti membuat agenda, menyiapkan surat-surat, dan
sebagainya.
e. Internal Audit
Internal audit bertugas untuk mengaudit semua bagian termasuk laporan
keuangan dalam perusahaan.
f. Departemen Akuntansi
Departemen Akuntansi mempunyai tugas memberi laporan akuntansi
secara periodik kepada direksi dan mengkoordinasi devisi akuntansi
sehari-hari. Departemen akuntansi terdiri dari:
1) Bagian Bukti Arsip. Bagian ini bertugas untuk mengarsipkan
dokumen-dokumen yang diperlukan oleh Departemen Akuntansi.
2) Bagian Persediaan. Bagian ini bertugas untuk mencatat mutasi
persediaan dalam kartu persediaan.
3) Bagian Laporan Keuangan Cilacap. Bagian ini bertugas untuk
mengecek laporan keuangan untuk show room Cilacap.
4) Bagian Laporan Keuangan Klaten. Bagian ini bertugas untuk membuat
laporan keuangan untuk show room Klaten.
5) Bagian Laporan Pajak dan PPN dan SSP. Bagian ini bertugas untuk
membuat laporan pajak, PPN, dan SSP.
6) Bagian Hitung Spare Part. Bagian ini bertugas untuk melakukan
pencatatan terhadap mutasi spare part.
g. Departemen Humas
Departeman Humas mempunyai tugas sebagai public relation dari
perusahaan yaitu mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
sosial perusahaan.
h. Departemen Marketing
Departemen Marketing mempunyai tugas membuat program Marketing
dan penjualan produk. Departemen Marketing terdiri dari:
1) Bagian Intern. Bagian ini bertugas melayani pembeli yang datang ke
dealer, memeriksa dan memberikan otorisasi kredit dan membuatkan
faktur yang berhubungan dengan penjualan motor di show room.
2) Bagian Ekstern. Bagian ini bertugas untuk melakukan promosi sepeda
motor ke luar perusahaan.
i. Departemen Mekanik
Departemen Mekanik mempunyai tugas membawahi perbengkelan dan
menyediakan spare part kendaraan bermotor. Bagian ini terdiri dari:
1) Bagian Servis. Bagian ini bertugas untuk memberikan pelayanan jasa
servis sepeda motor. Bagian ini juga terdiri dari beberapa bagian
sebagai berikut ini:
1. Pre Delivery Inspection (PDI), yang bertugas untuk mengecek,
mempersiapkan sepeda motor sebelum diserahkan kepada driver
untuk dikirim ke pembeli.
2. Font Desk, yang bertugas untuk menerima pendaftaran servis
sepeda motor.
3. Final Desk, yang bertugas untuk mengecek sepeda motor yang
telah diservis oleh mekanik sebelum diserahkan ke pembeli.
4. Mekanik, yang bertugas untuk melakukan perbaikan atau servis
sepeda motor.
5. Claim, yang bertugas untuk menerima keluhan tentang kerusakan
sepeda motor baik setelah diterima dari Astra maupun sebelum
diserahkan ke pembeli.
6. Administrasi, yang bertugas untuk menerima pembayaran atas jasa
perbaikan atau servis yang telah dilakukan perusahaan.
2) Bagian Spare Part. Bagian ini terdiri dari empat bagian yaitu:
1. Counter Sales, bertugas memberikan pelayanan kepada pembeli
seputar informasi spare part.
2. Stock, bertugas untuk melakukan pencatatan mutasi spare part dan
membuat laporan penjualan spare part.
3. Marketing, bertugas untuk melayani penjualan spare part.
4. Administrasi yang bertugas mencatat dan menerima pembayaran
atas penjualan spare part.
j. Departemen Keuangan
Departemen Keuangan mempunyai tugas mengkoordinasi pemasukan dan
pengeluaan uang untuk mendukung operasional perusahaan dalam
mencapai tujuan. Departemen Keuangan terdiri dari:
1) Bagian Penerimaan Kas. Bagian ini mempunyai tugas menerima
semua pemasukan kas dalam perusahaan untuk mendukung
operasional perusahaan dalam mencapai tujuan.
2) Bagian Pengeluaran Kas. Bagian ini mempunyai tugas untuk
mengkoordinasi semua pengeluaran kas dari kegiatan operasional
perusahaan.
k. Departemen Pendanaan
Departemen Pendanaan terdiri dari empat bagian, yaitu:
1) Bagian Angsuran, yang bertugas melakukan pencatatan piutang dan
angsuran dari debitur.
2) Bagian Kolektor, bagian ini bertugas melakukan pencatatan angsuran
dan menangani kredit macet dalam hal penagihan.
3) Bagian BPKB, bagian ini bertugas untuk mengurusi pembuatan BPKB
dan STNK.
4) Bagian Pelimpahan BPKB, bagian ini bertugas untuk mengurusi
pelimpahan BPKB sebagai anggunan dalam peminjaman uang ke
bank.
l. Departemen Personalia
Departemen Personalia terdiri dari empat bagian, yaitu:
1) Bagian Personal. Bagian ini bertugas dalam hal administrasi
perusahaan, perekrutan karyawan, dan penempatan karyawan.
2) Bagian Maintenance. Bagian ini bertugas untuk mengkoordinasi:
1. Satpam, yang bertugas untuk menjaga keamanan perusahaan dan
mengawasi keluar masuknya sepeda motor dalam perusahaan.
2. Driver, yang bertugas untuk mengirimkan barang ke show room
cabang dan kepada pembeli.
3. Cleaning Service, yang bertugas untuk membersihkan lingkungan
dalam perusahaan.
3) Bagian Human Resource and Development (HRD). Bagian ini
bertugas dalam pengembangan sumber daya staf dan karyawan
perusahaan.
4) Bagian Legal. Bagian ini bertugas menyelesaikan kasus-kasus dan
masalah ekstern dan intern perusahaan.
4.1.3. Kegiatan Usaha
Dengan semakin berkembangnya usaha yang dijalankan saat ini, selain
membuka usaha penjualan sepeda motor PT. Asli Motor juga telah
mengembangkan usahanya menjadi 10 kegiatan usaha yaitu:
1. Penjualan sepeda motor dengan merek Honda
PT. Asli Motor menyediakan berbagai tipe merek Honda baik bebek maupun
Sport yang kualitas dan keasliannya terjamin.
2. Penjualan sepeda motor bekas atau tukar tambah
Melayani penjualan sepeda motor bekas dan tukar tambah segala tipe motor
merek Honda.
3. Penjualan sepeda motor secara kredit
Melayani penjualan secara kredit baik kredit langsung maupun kredit melalui
Leasing. Dalam hal pendanaan, perusahaan telah bekerja sama dengan FIF,
WOM, dan ADIRA.
4. Membuka fasilitas pemeliharaan sepeda motor
Memberikan pelayanan jasa kepada pelanggan dengan memberikan fasilitas
pemeliharaan sepeda motor dengan mekanik-mekanik yang sudah terlatih dan
menyediakan suku cadang asli Honda yang didatangkan dari Astra.
5. “ARMOT”
Mengadakan program arisan motor dengan kelebihan angsuran lebih ringan.
Program ini telah berbadan hukum sehingga kelangsungannya tetap terus
terjamin.
6. “ARMOB˝
Program Armob ini tidak jauh berbeda dengan Armot, program ini disajikan
dalam bentuk arisan dengan produk mobil.
7. Kospin “ASLI˝
Merupakan koperasi simpan pinjam yang dikelola tenaga ahli untuk
membantu kebutuhan konsumen dengan moto “Solusi Jitu Kebutuhan Anda˝.
8. Melayani jasa BBN
Melayani Pembuatan SIM, Pajak ulang, dan Mutasi.
9. Penjualan barang elektronik rumah tangga
Menyediakan berbagai jenis barang-barang elektronik rumah tangga
10. Forever Young
Usaha ini merupakan usaha MLM Asli Motor. Forever Young melayani
kebutuhan kosmetik, obat-obatan, kebutuhan rumah tangga, hingga kebutuhan
pertanian.
4.1.4. Sistem Akuntansi Penjualan Motor Kredit Pada PT. Asli Motor
Klaten
PT. Asli Motor Klaten dalam menjalankan transaksi penjualan kredit
melalui sistem informasi akuntansi berikut ini:
1. Bagian yang Terkait
Bagian yang terkait dalam transaksi penjualan kredit pada PT. Asli Motor
Klaten adalah sebagai berikut:
a. Bagian Marketing Intern.
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian Marketing Intern bertugas
memberikan pelayanan kepada pembeli yang datang, memeriksa status
kredit, dan apabila telah memenuhi syarat-syarat kredit kemudian bagian
Marketing Intern memberikan otorisasi kredit, serta membuatkan nota
penjualan, surat jalan, surat keluar dan surat serah terima barang. Bagian
Marketing Intern juga bertanggung jawab untuk membuat kartu gudang
berdasarkan penghitungan fisik secara langsung di gudang.
b. Bagian Penerimaaan Kas
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berada dibawah Departemen
Keuangan yang bertanggung jawab untuk membuatkan kwitansi atas
penerimaan kas dari bagian Marketing Intern dan menyetorkan uang ke
bank secara periodik (setiap hari).
c. Bagian Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian akuntansi bertugas untuk
membuat jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan mencatat transaksi
rincian mutasi barang ke dalam kartu persediaan berdasarkan nota
penjualan lembar kelima.
d. Bagian Kolektor
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian kolektor bertugas membuat kartu
angsuran yang digunakan oleh pembeli sebagai bukti telah melakukan
pembayaran uang muka, pencatatan uang muka ke dalam kartu angsuran
dilakukan berdasarkan nota penjualan lembar kedua yang diterima dari
bagian Marketing Intern.
e. Bagian Servis
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian Servis bertugas mengambil
sepeda motor yang telah dipilih oleh pembeli dari show room, dan
mengecek kendaraan untuk diserahkan ke bagian Driver.
f. Bagian Driver
Bagian ini bertugas mengirimkan barang yang diterimanya dari bagian
Servis kepada pembeli berdasrkan surat jalan, surat serah terima barang
dan surat keluar, setelah menyerahkan barang, bagian ini meminta tanda
tangan pembeli pada surat serah terima barang sebagai bukti bahwa barang
tersebut telah diterima oleh pembeli.
g. Bagian BPKB
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini menerima nota penjualan dari
Bagian Marketing Intern dan bertanggung jawab membuat surat
permohonan faktur ke Astra yang akan digunakan untuk mengurus
pembuatan STNK dan BPKB. Selanjutnya, STNK akan diserahkan ke
bagian Marketing Intern untuk diserahkan kepada pembeli dan
mengarsipkan BPKB sampai pembayaran dilunasi.
h. Bagian Angsuran
Bagian angsuran bertanggung jawab untuk membuat kartu piutang
berdasarkan nota penjualan lembar kedua dari bagian Kolektor, dan
melakukan pencatatan pembayaran angsuran dari pembeli.
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit pada PT. Asli
Motor Klaten adalah sebagai berikut:
a. Nota Penjualan
Nota penjualan digunakan untuk mencatat transaski penjualan kredit.
Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern dengan rangkap lima.
Lembar pertama didistribusikan ke pembeli, lembar kedua ke bagian
Kolektor, lembar ketiga ke bagian BPKB, lembar keempat digunakan oleh
bagian Merketing Intern sebagai arsip, dan lembar kelima didistribusikan
ke bagian Penerimaan Kas, kemudian dari bagian Penerimaan Kas akan
didistribusikan ke bagian Akuntansi.
b. Surat Perjanjian Sewa Beli
Surat ini digunakan sebagai bukti kesepakatan antara perusahaan dengan
pembeli yang berisi aturan-aturan dalam transaksi penjualan kredit. Surat
perjanjian ini dibuat oleh bagian Marketing Intern dan didistribusikan ke
bagian kolektor.
c. Surat Kuasa
Surat kuasa merupakan surat yang berisikan tentang hak perusahaan yang
digunakan untuk menarik kembali kendaraan yang sudah dibeli oleh
pembeli apabila tidak bisa melunasi hutangnya kepada perusahaan. Surat
Kuasa ini juga dibuat oleh bagian Marketing Intern untuk didistribusikan
ke bagian Kolektor.
d. Surat Jalan
Surat jalan digunakan sebagai bukti pengiriman barang yang telah
dilaksanakan oleh bagian Driver kepada pembeli. Surat Jalan ini juga
digunakan sebagai surat perintah kepada bagian Servis untuk mengecek
kendaraan sebelum dikirim ke pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian
Marketing Intern rangkap dua dan didistribusikan ke bagian Servis.
e. Surat Serah Terima Barang
Surat serah terima barang digunakan sebagai bukti penyerahan barang oleh
Driver dalam melaksanakan tugasnya mengirimkan dan meyerahkan
barang kepada pembeli. Surat ini juga digunakan sebagai surat perintah
kepada bagian Servis untuk mengecek kendaraan sebelum dikirim ke
pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern dengan
rangkap dua untuk didistribusikan ke bagian Servis.
f. Surat Keluar
Surat Keluar merupakan surat keterangan dari bagian Marketing Intern
yang digunakan oleh bagian Driver untuk mengeluarkan kendaraan dari
perusahaan. Dokumen ini didistribusikan ke bagian Servis, dari bagian
Servis kemudian ke bagian Driver, selanjutnya ke bagian Satpam.
g. Kwitansi
Dalam transaksi penjualan kredit, dokumen ini digunakan sebagai bukti
pembayaran uang muka dari pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian
Penerimaan Kas untuk diserahkan ke pembeli melalui bagian Marketing
Intern.
h. Bukti Setor Bank
Bukti Setor Bank digunakan sebagai bukti penyetoran uang oleh bagian
Penerimaan Kas ke bank. Dokumen ini di buat oleh bagian Penerimaan
Kas untuk diarsipkan.
i. Surat Permohonan Faktur
Surat Permohonan Faktur digunakan untuk meminta faktur yang berisi
keterangan dari Astra atas pembelian resmi sepeda motor. Faktur yang
diterima dari Astra tersebut digunakan untuk pembuatan STNK dan
BPKB. Dokumen ini dibuat oleh bagian BPKB untuk dikirimkan ke Astra.
j. Kartu Angsuran
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat angsuran pelanggan yang
dilakukan oleh bagian angsuran. Kartu angsuran ini dibuat oleh bagian
Kolektor berdasarkan nota penjualan untuk diserahkan kepada pembeli
yang digunakan sebagai bukti telah melakukan pembayaran angsuran.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit pada PT.
Asli Motor Klaten adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit
berdasarkan nota penjualan lembar kelima yang diterima dari bagian
Penerimaan Kas. Jurnal umum ini dibuat oleh bagian Akuntansi.
b. Jurnal Penerimaan Kas.
Catatan akuntansi ini digunakan untuk penerimaan uang muka dari
pembeli. Jurnal penerimaan kas ini dibuat oleh bagian Akuntansi
berdasarkan nota penjualan.
c. Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan persediaan
fisik barang yang disimpan di gudang. Pencatatan ke dalam kartu gudang
ini diselenggarakan oleh bagian Marketing Intern berdasarkan pengecekan
fisik secara langsung dari gudang.
d. Laporan Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat jumlah penjualan yang
dilakukan perusahaan. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian Penerimaan
Kas berdasarkan nota penjualan lembar ke lima.
e. Kartu Piutang
Catatan ini digunakan untuk mencatat rincian piutang perusahaan kepada
tiap pelanggannya. Kartu ini dibuat oleh bagian angsuran berdasarkan nota
penjualan yang diterima dari bagian Marketing Intern.
f. Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi rincian mutasi
persediaan barang, spesifikasi dan data-data lain mengenai barang
dagangan yang berada di gudang. Kartu persediaan ini dibuat oleh bagian
Akuntansi berdasarkan nota penjualan.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam transaksi penjualan kredit
pada PT. Asli Motor Klaten adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Penjualan
Dalam prosedur ini, bagian Marketing Intern melayani pembeli yang
datang ke Dealer, membuat kesepakatan harga, memeriksa status kredit
dan memberikan otorisasi kredit. Bagian Marketing Intern kemudian
membuat nota penjualan, surat perjanjian kredit, surat kuasa, surat jalan,
surat serah terima barang, surat keluar, dan mendistribusikannya ke
beberapa bagian yang lain untuk memungkinkan bagian lain tersebut
memberikan pelayanan kepada pembeli.
b. Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, bagian Markerting Intern menerima pembayaran uang
muka dari pembeli, bersama dengan nota penjualan lembar kelima uang
pembayaran tersebut diserahkan ke bagian Penerimaan Kas, kemudian
bagian Penerimaan Kas membuatkan kwitansi sebagai bukti penyerahan
uang dari bagian Marketing Intern dan menyetorkan uang ke bank setiap
hari serta mengarsipkan bukti setor bank berdasarkan tanggal,
menyerahkan nota penjualan ke bagian Akuntansi.
c. Prosedur Pengecekan
Bagian Servis menerima surat jalan, surat serah terima barang, dan surat
keluar dari bagian Marketing Intern kemudian mengambil barang yang
telah dipilih oleh pembeli dari show room dan mengecek barang tersebut
sebelum diserahkan ke bagian Driver untuk dikirim ke pembeli.
d. Prosedur Pengiriman
Bagian Driver menerima barang, surat jalan, surat serah terima barang,
serta surat keluar yang diterima dari bagian Servis dan mengirimkan
barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam
dokumen tersebut. Setelah barang diserahkan ke pembeli, bagian Driver
meminta tanda tangan pembeli pada surat serah terima barang dan surat
jalan sebagai tanda bahwa barang telah dikirim dan diterima oleh pembeli.
e. Prosedur Pencatatan Akuntansi
Bagian Akuntansi menerima nota penjualan lembar kelima dari bagian
Penerimaan Kas yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu persediaan.
f. Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur ini, bagian Angsuran menerima nota penjualan lembar
kedua dari bagian Kolektor yang digunakan sebagai dasar untuk membuat
Kartu Piutang.
g. Prosedur Pembuatan STNK dan BPKB
Bagian BPKB menerima nota penjualan lembar ketiga dari bagian
Marketing Intern yang digunakan sebagai dasar pembuatan surat
permohonan faktur ke Astra. Setelah faktur dari Astra diterima digunakan
untuk mengurus STNK dan BPKB. STNK diserahkan ke bagian
Marketing Intern untuk diserahkan ke pembeli dan menyimpan BPKB
tersebut sampai pelunasan pembayaran kredit oleh pembeli.
h. Prosedur Penagihan
Bagian Kolektor menerima informasi dari bagian Angsuran untuk
membuatkan surat penagihan atas keterlambatan pembayaran angsuran
oleh pembeli.
5. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pokok sistem pengendalian intern dalam sistem penjualan kredit pada
PT. Asli Motor Klaten terdiri dari:
a. Organisasi:
1) Bagian Marketing Intern terpisah dari bagian Penerimaan Kas
2) Bagian Penerimaan Kas terpisah dari bagian Akuntansi
3) Transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh bagian Marketing Intern,
bagian Penerimaan Kas, bagian Servis, bagian Driver, bagian
Akuntansi, bagian Kolektor, bagian BPKB, dan bagian Angsuran.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1) Penerimaan order dari pembeli dan persetujuan kredit diotorisasi oleh
bagian Marketing Intern dengan membuat nota penjualan.
2) Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh bagian Driver
dengan cara menandatangani surat jalan dan surat serah terima barang.
3) Penetapan harga jual, syarat penjualan dan potongan penjualan berada
di tangan Direktur Utama, dengan penerbitan surat yang berhubungan
dengan keputusan mengenai hal tersebut.
4) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen yang
lengkap.
5) Pencatatan ke dalan catatan akunatansi dilaksanakan oleh bagian yang
diberi tugas dan wewenang untuk melakukan pencatatan, yaitu:
a. Pencatatan ke dalam kartu gudang dan laporan penjualan dilakukan
oleh bagian Marketing Intern
b. Pencatatan ke dalam kartu piutang dilaksanakan oleh bagian
Angsuran
c. Pencatatan ke dalam jurnal dan kartu persediaan dilaksanakan oleh
bagian Akuntansi.
d. Pencatatan ke dalam kartu angsuran dilaksanakan oleh bagian
Angsuran
c. Praktik yang sehat
1) Penggunaan nota penjualan bernomor urut tercetak
2) Adanya audit intern pada perusahaaan yang mengaudit semua bagian
3) Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah fisik barang yang ada di
gudang dengan jumlah barang pada kartu gudang dan kartu persediaan.
6. Uraian Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit
Uraian kegiatan setiap bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan
kredit adalah sebagai berikut:
a. Bagian Marketing Intern
1) Pembeli datang ke Dealer
2) Bagian Marketing Intern membuat kesepakatan harga
3) Memeriksa status kredit dan memberikan otorisasi kredit
4) Membuat nota penjualan sebanyak empat lembar:
Lembar 1: diserahkan kepada pembeli
Lembar 2: didistribusikan ke bagian Kolektor
Lembar 3: didistribusikan ke bagian BPKB
Lembar 4: disimpan oleh bagian Marketing Intern sebagai arsip dan
digunakan sebagai dasar pembuatan kartu gudang
Lembar 5: diditribusikan ke bagian Penerimaan Kas
5) Membuat surat jalan dan surat serah terima barang sebanyak dua
lembar serta surat keluar sebanyak satu lembar kemudian
menyerahkannya ke bagian Servis.
6) Membuat dan meminta tanda tangan kepada pembeli pada surat
perjanjian kredit dan surat kuasa kemudian menyerahkan ke bagian
kolektor.
7) Menerima STNK dari bagian BPKB untuk diarsipkan sementara
berdasarkan abjad sampai diambil oleh pembeli.
b. Bagian Penerimaan Kas
1) Menerima nota penjualan lembar kelima dari bagian Marketing Intern
bersama dengan uang muka penjualan
2) Membuat kwitansi kemudian diserahkan ke bagian Marketing Intern
untuk diserahkan kepada pembeli.
3) Membuat laporan penjualan atas penjualan berdasarkan nota penjualan
lembar kelima.
4) Menyetorkan uang ke bank secara periodik
5) Membuat dan mengarsipkan bukti setor bank berdasarkan tanggal
6) Menyerahkan nota penjualan lembar kelima ke bagian Akuntansi.
c. Bagian Akuntansi
1) Menerima nota penjualan lembar kelima dari bagian Penerimaan Kas
2) Membuat jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu
persediaan berdasarkan nota penjualan
3) Mengarsipkan nota penjualan lembar kelima
d. Bagian Kolektor
1) Menerima nota penjualan lembar kedua, surat perjanjian, dan surat
kuasa dari bagian Marketing Intern
2) Membuat kartu angsuran untuk diberikan kepada pembeli
3) Mengarsipkan surat perjanjian dan surat kuasa
4) Menyerahkan nota penjualan lembar kedua ke bagian Angsuran
e. Bagian BPKB
1) Menerima nota penjualan lembar ketiga dari bagian Marketing Intern
2) Membuat surat permohonan faktur ke Astra dan mengarsipkan nota
penjualan lembar ketiga berdasarkan nomor
3) Menerima faktur dari Astra
4) Mengurus pembuatan STNK dan BPKB dengan faktur dari Astra
5) Mengarsipkan BPKB sementara berdasarkan tanggal dan menyerahkan
STNK ke bagian Marketing Intern.
f. Bagian Angsuran
1) Menerima nota penjualan lembar kedua dari bagian Kolektor
2) Membuat kartu piutang berdasarkan nota penjualan
3) Mengarsipkan nota penjualan lembar kedua
g. Bagian Servis
1) Menerima surat jalan, surat serah terima barang, dan surat keluar dari
bagian Marketing Intern
2) Mengambil barang yang telah dipilih oleh pembeli
3) Mengecek sepeda motor kemudian menyerahkan barang ke bagian
Driver
4) Mengarsipkan surat jalan lembar pertama
h. Bagian Driver
1) Menerima barang beserta surat jalan, surat serah terima barang dan
surat keluar dari bagian servis
2) Mengeluarkan barang dari perusahaan dengan menyerahkan surat
keluar ke satpam
3) Mengirimkan barang ke pembeli dan meminta tanda tangan pada surat
serah terima barang sebanyak dua lembar
4) Menyerahkan surat serah terima barang lembar pertama ke pembeli
5) Mengarsipkan surat jalan lembar pertama dan surat serah terima
barang lembar kedua berdasarkan tanggal
7. Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit pada PT. Asli Motor Klaten
Bagan alir sistem akuntansi penjualan motor kredit pada PT. Asli Motor
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
1. N P : Nota Penjualan
2. S P : Surat Perjanjian
3. S K U : Surat Kuasa
4. S J : Surat Jalan
5. SSTB : Surat Serah Terima Barang
6. S K : Surat Keluar
7. B S B : Bukti Setor Bank
8. S P F : Surat Permohonan Faktur
9. R p : Uang
4.1.5. Sistem Akuntansi Penjualan Motor Tunai Pada PT. Asli Motor
Klaten
PT. Asli Motor Klaten dalam menjalankan transaksi penjualan tunai
melalui sistem informasi akuntansi berikut ini:
1. Bagian yang Terkait
Bagian yang terkait dalam transaksi penjualan tunai pada PT. Asli Motor
Klaten adalah sebagai berikut:
a. Bagian Marketing Intern
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian Marketing Intern bertugas
memberikan pelayanan kepada pembeli yang datang, membuat tanda
terima, surat jalan, surat keluar dan surat serah terima barang. Bagian
Marketing Intern juga bertanggung jawab untuk membuat kartu gudang
berdasarkan penghitungan fisik secara langsung di gudang.
b. Bagian Penerimaan Kas
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini berada di bawah Departemen
Keuangan yang bertanggung jawab membuatkan kwitansi atas penerimaan
kas dari pembeli melalui bagian Marketing Intern, mencatat transaksi
penjualan ke dalam laporan penjualan berdasarkan tanda terima lembar
kedua dan mendistribusikannya ke bagian Akuntansi, kemudian
menyetorkan uang ke bank.
c. Bagian Akuntansi
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini bertugas untuk membuat jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, dan mencatat transaksi rincian mutasi
barang ke dalam kartu persediaan berdasarkan tanda terima lembar kedua.
d. Bagian Servis
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian Servis bertugas mengambil
sepeda motor yang telah dipilih oleh pembeli dari show room, dan
mengecek kendaraan untuk diserahkan ke bagian Driver.
e. Bagian Driver
Bagian ini bertugas mengirimkan barang yang diterimanya dari bagian
Servis kepada pembeli berdasarkan surat jalan, surat serah terima barang
dan surat keluar, setelah menyerahkan barang, bagian ini meminta tanda
tangan pembeli pada surat serah terima barang sebagai bukti bahwa barang
tersebut telah diterima oleh pembeli.
f. Bagian BPKB
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini menerima tanda terima dari
bagian Marketing Intern dan bertanggung jawab membuat surat
permohonan faktur ke Astra yang akan digunakan untuk mengurus
pembuatan STNK dan BPKB. Selanjutnya, STNK dan BPKB akan
diserahkan ke bagian Marketing Intern untuk diserahkan kepada pembeli.
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan tunai pada PT. Asli
Motor Klaten adalah sebagai berikut:
a. Tanda Terima
Dokumen ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan tunai dan
digunakan sebagai bukti pembayaran tunai dari pembeli, dokumen ini
dibuat oleh bagian Marketing Intern rangkap empat, lembar pertama
diserahkan kepada pembeli, lembar kedua ke bagian Penerimaan Kas,
lembar ketiga ke bagian BPKB, dan lembar keempat digunakan oleh
bagian Marketing Intern sebagai arsip.
b. Surat Jalan
Surat jalan digunakan sebagai bukti pengiriman barang yang telah
dilaksanakan oleh bagian Driver kepada pembeli. Surat Jalan ini juga
digunakan sebagai surat perintah kepada bagian Servis untuk mengecek
kendaraan sebelum dikirim ke pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian
Marketing Intern rangkap dua dan didistribusikan ke bagian Servis.
c. Surat Serah Terima Barang
Surat serah terima barang digunakan sebagai bukti penyerahan barang oleh
Driver dalam melaksanakan tugasnya mengirimkan dan meyerahkan
barang kepada pembeli. Surat ini juga digunakan sebagai surat perintah
kepada bagian Servis untuk mengecek kendaraan sebelum dikirim ke
pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern dengan
rangkap dua untuk didistribusikan ke bagian Servis
d. Surat Keluar
Surat Keluar merupakan surat keterangan dari bagian Marketing Intern
yang digunakan oleh bagian Driver untuk mengeluarkan kendaraan dari
perusahaan. Dokumen ini didistribusikan ke bagian Servis, dari bagian
Servis kemudian ke bagian Driver, selanjutnya ke bagian Satpam.
e. Kwitansi
Dokumen ini digunakan sebagai bukti penerimaan uang dari pembeli
melalui bagian Marketing Intern. Dokumen ini dibuat oleh bagian
Penerimaan Kas untuk diserahkan kepada pembeli.
f. Bukti Setor Bank
Bukti Setor Bank digunakan sebagai bukti penyetoran uang oleh bagian
Penerimaan Kas ke bank. Dokumen ini di buat oleh bagian Penerimaan
Kas untuk diarsipkan.
g. Surat Permohonan Faktur
Surat Permohonan Faktur digunakan untuk meminta faktur yang berisi
keterangan dari Astra atas pembelian resmi sepeda motor. Faktur yang
diterima dari Astra tersebut digunakan untuk pembuatan STNK dan
BPKB. Surat Permohonan Faktur ini dibuat oleh bagian BPKB untuk
dikirimkan ke Astra.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi penjualan tunai adalah
sebagai berikut:
a. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan tunai
berdasarkan tanda terima yang diterima dari bagian Penerimaan Kas.
b. Jurnal Penerimaan Kas
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat penerimaan uang secara
tunai dari pembeli, jurnal penerimaan kas ini dibuat oleh bagian akuntansi
berdasarkan tanda terima dari bagian Marketing Intern.
c. Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan persediaan
fisik barang yang disimpan di gudang. Pencatatan ke dalam kartu gudang
ini diselenggarakan oleh bagian Marketing Intern berdasarkan pengecekan
fisik secara langsung dari gudang.
d. Laporan Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat jumlah penjualan yang
dilakukan perusahaan. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian Penerimaan
Kas berdasarkan tanda terima lembar kedua.
e. Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi rincian mutasi
persediaan barang, spesifikasi dan data-data lain mengenai barang
dagangan yang berada di gudang. Kartu persediaan ini dibuat oleh bagian
Akuntansi berdasarkan tanda terima lembar kedua.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam transaksi penjualan tunai
adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Penjualan
Dalam prosedur ini, bagian Marketing Intern melayani pembeli yang
datang ke dealer, kemudian membuat kesepakatan harga, membuat tanda
terima, surat jalan, surat keluar dan surat serah terima barang dan
mendistribusikannya kepada beberapa bagian lain untuk memungkinkan
bagian tersebut untuk memberikan pelayanan kepada pembeli.
b. Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, bagian Marketing Intern menerima pembayaran uang
secara tunai atas kendaraan yang dibeli, membuat tanda terima rangkap
empat kemudian didistribusikan ke beberapa bagian. Lembar pertama
diserahkan kepada pembeli, lembar kedua didistribusikan ke bagian
Penerimaan Kas (bersama dengan uang dari pembeli), kemudian bagian
penerimaan kas membuatkan kwitansi sebagai bukti pembayaran atas
barang melalui bagian Marketing Intern diserahkan kepada pembeli dan
menyetorkan uang ke bank setiap hari serta mengarsipkan bukti setor bank
berdasarkan tanggal, lembar ketiga didistribusikan ke bagian BPKB, dan
lembar keempat disimpan oleh bagian Marketing Intern digunakan sebagai
arsip.
c. Prosedur Pengecekan
Dalam prosedur ini, bagian Servis menerima surat jalan, surat serah terima
barang, dan surat keluar dari bagian Marketing Intern kemudian
mengambil barang yang telah dipilih oleh pembeli dari show room dan
mengecek barang tersebut sebelum diserahkan ke bagian Driver untuk
dikirim ke pembeli.
d. Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, bagian Driver menerima barang, surat jalan, surat
serah terima barang, serta surat keluar yang diterima dari bagian Servis
dan mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang
tercantum dalam dokumen tersebut. Setelah barang diserahkan ke pembeli,
bagian Driver meminta tanda tangan pembeli pada surat serah terima
barang dan surat jalan sebagai tanda bahwa barang telah dikirim dan
diterima oleh pembeli.
e. Prosedur Pencatatan Akuntansi
Bagian Penerimaan Kas menerima tanda terima lembar kedua dari bagian
Marketing Intern, kemudian mencatatnya ke dalam laporan penjualan.
Bagian Akuntansi menerima tanda terima lembar kedua dari bagian
Penerimaan Kas yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu persediaan.
f. Prosedur Pembuatan STNK dan BPKB
Dalam prosedur ini, bagian BPKB menerima tanda terima lembar ketiga
dari bagian Marketing Intern yang digunakan sebagai dasar pembuatan
surat permohonan faktur ke Astra, setelah faktur dari Astra diterima,
digunakan untuk mengurus STNK dan BPKB, kemudian STNK dan
BPKB diserahkan kepada bagian Marketing Intern untuk diarsipkan
sementara sampai pembeli datang mengambilnya.
5. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem penjualan tunai pada PT. Asli
Motor Klaten adalah sebagai berikut:
a. Organisasi:
1) Bagian Marketing Intern terpisah dari bagian Penerimaan Kas
2) Bagian Penerimaan Kas terpisah dari bagian Akuntansi
3) Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh bagian Marketing Intern,
bagian Penerimaan Kas, Bagian Servis, Bagian Driver, bagian
Akuntansi, dan bagian BPKB.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1) Penerimaan order dari pembeli dilakukan oleh bagian Marketing
Intern, dengan membuat tanda terima.
2) Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh bagian Driver
dengan cara menandatangani surat jalan dan surat serah terima barang.
3) Penetapan harga jual dan potongan penjualan berada di tangan
Direktur Utama dengan penerbitan surat yang berhubungan dengan
hal tersebut.
4) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen yang
lengkap.
5) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi dilaksanakan oleh bagian yang
diberi tugas dan wewenang untuk melakukan pencatatan, yaitu:
a. Pencatatan ke dalam kartu gudang dilaksanakan oleh bagian
Marketing Intern.
b. Pencatatan ke dalam laporan penjualan dilaksanakan oleh bagian
Penerimaan Kas.
c. Pencatatan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan
kartu persediaan dilaksanakan oleh bagian Akuntansi.
c. Praktik yang Sehat
1) Penggunaan tanda terima yang bernomor urut tercetak
2) Adanya audit intern pada perusahaaan yang mengaudit semua bagian
3) Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah fisik barang yang ada di
gudang dengan jumlah barang pada kartu gudang dan kartu persediaan
6. Uraian Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Uraian kegiatan setiap bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan
tunai adalah sebagai berikut:
a. Bagian Marketing Intern
1) Pembeli datang ke Dealer
2) Bagian Marketing Intern membuat kesepakatan harga
3) Membuat tanda terima sebanyak empat lembar:
lembar 1 : diserahkan kepada pembeli
lembar 2 : didistribusikan ke bagian Penerimaan Kas
lembar 3 : didistribusikan ke bagian BPKB
lembar 4 : disimpan oleh bagian Marketing Intern digunakan sebagai
arsip.
4) Membuat surat jalan dan surat serah terima barang sebanyak dua
lembar serta surat keluar sebanyak satu lembar kemudian
menyerahkannya ke bagian Servis.
5) Membuat, meminta tanda tangan kepada pembeli pada surat perjanjian
kredit dan surat kuasa kemudian menyerahkan ke bagian kolektor.
6) Menerima STNK dari bagian BPKB untuk diarsipkan sementara
berdasarkan abjad sampai diambil oleh pembeli.
b. Bagian Penerimaan Kas
1) Menerima tanda terima lembar kedua dari bagian Marketing Intern
bersamaan dengan uang atas pembayaran harga barang dari pembeli.
2) Membuat dan menyerahkan kwitansi ke bagian Marketing Intern.
3) Membuat laporan penjualan atas penjualan berdasarkan tanda terima
lembar kedua.
4) Menyetorkan uang ke bank secara periodik
5) Membuat dan mengarsipkan bukti setor bank berdasarkan tanggal
6) Menyerahkan tanda terima lembar kedua ke bagian Akuntansi.
c. Bagian Akuntansi
1) Menerima tanda terima lembar kedua dari bagian Penerimaan Kas
2) Membuat jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu
persediaan.
3) Mengarsipkan tanda terima lembar kedua
d. Bagian BPKB
1) Menerima tanda terima lembar ketiga dari bagian Marketing Intern
2) Membuat surat permohonan faktur ke Astra dan mengarsipkan tanda
terima lembar ketiga berdasarkan nomor
3) Menerima faktur dari Astra
4) Mengurus pembuatan STNK dan BPKB dengan faktur dari Astra
5) Menyerahkan BPKB dan STNK ke bagian Marketing Intern.
e. Bagian Servis
1) Menerima surat jalan, surat serah terima barang, dan surat keluar dari
bagian Marketing Intern
2) Mengambil barang yang telah dipilih oleh pembeli
3) Mengecek sepeda motor kemudian menyerahkannya ke bagian Driver
4) Mengarsipkan surat jalan lembar pertama
f. Bagian Driver
1) Menerima barang beserta surat jalan, surat serah terima barang dan
surat keluar dari bagian servis
2) Mengeluarkan barang dari perusahaan dengan menyerahkan surat
keluar ke satpam
3) Mengirimkan barang ke pembeli dan meminta tanda tangan pada surat
serah terima barang sebanyak dua lembar
4) Menyerahkan surat serah terima barang lembar pertama ke pembeli
5) Mengarsipkan surat jalan lembar pertama dan surat serah terima
barang lembar kedua berdasarkan tanggal
7. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai pada PT. Asli Motor Klaten
Bagan alir sistem akuntansi penjualan motor tunai pada PT. Asli Motor adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
1. T T : Tanda Terima
2. S J : Surat Jalan
3. S K : Surat Keluar
4. SSTB : Surat Serah Terima Barang
5. B S B : Bukti Setor Bank
6. S P F : Surat Permohonan Faktur
7. R p : Uang
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Asli Motor Klaten maka diketahui
bagaimana sistem akuntansi penjualan motor yang diterapkan pada PT. Asli
Motor Klaten. Dalam penelitian, mengetahui kelebihan dan kelemahan hádala hal
yang wajar, maka dalam pembahasan ini akan diuraikan kelebihan dan kelemahan
yang ada pada PT. Asli Motor Klaten.
4.2.1 Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi penjualan
motor di PT. Asli Motor Klaten
1. Transaksi penjualan baik secara kredit maupun tunai yang
dilaksanakan PT. Asli Motor Klaten tidak dilaksanakan oleh satu
bagian saja, akan tetapi sudah ada pemisahan fungsi yang terkait dalam
transaksi penjualan, antara lain:
a. Bagian penjualan dan bagian penerimaan kas terpisah
b. Bagian penerimaan kas terpisah dari bagian akuntansi
Adanya pemisahan bagian-bagian tersebut diharapkan dapat
menghindari adanya kesalahan dalam pelaksanaan tugas, kecurangan
dan penggelapan kas yang dapat dilakukan oleh karyawan. Sehingga
kekayaan perusahaan dan ketelitian data akuntansi dapat terjamin.
2. Penggunaan nota penjualan dan tanda terima yang bernomor urut
tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh bagian
Marketing Intern. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko
terjadinya kecurangan dan penyimpangan yang dilakukan oleh
karyawan yaitu adanya penjualan kendaraan tanpa disertai dokumen.
3. Adanya cek silang antara kartu gudang yang berdasarkan perhitungan
jumlah fisik di gudang dengan kartu persediaan yang perhitungannya
berdasarkan faktur penjualan. Cek silang tersebut dilakukan untuk
menghindari adanya kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh
karyawan sehingga diperoleh data yang relevan.
4. Dalam melaksanakan transaksi penjualan tunai pada PT. Asli Motor
Klaten sudah melibatkan bagian-bagian yang terkait sehingga
perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik dalam pelaksanaan
penjualan tunai. Hal ini dapat dilihat dari semua bagian yang terkait
seperti bagian Marketing Intern, bagian penerimaan kas, bagian servis,
bagian driver, dan bagian BPKB. Sehingga kegiatan bisa berjalan
dengan lancar karena semua tanggung jawab yanga sudah ada
ditangani oleh masing-masing bagian.
5. Adanya otorisasi dari masing-masing bagian. Bagian Marketing Intern,
ditempuh dengan cara membuat dokumen-dokumen yang terkait
sehingga memungkinkan bagian lain untuk memberikan pelayanan
kepada pembeli. Bagian penerimaan kas ditempuh dengan cara
membuatkan kwitansi sebagai bukti bahwa bagian kas telah menerima
pembayaran dari pembeli. Bagian kolektor dan bagian angsuran
ditempuh dengan cara pembuatan kartu angsuran dan kartu piutang
sebagai bukti bahwa bagian tersebut telah melaksanakan tanggung
jawabnya sehingga kelancaran kegiatan transaksi penjualan dapat
terjamin. Bagian servis ditempuh dengan cara mengecek kendaraan
sebelum diserahkan kepada pembeli. Bagian driver ditempuh dengan
cara meminta tanda tangan dari pembeli pada surat serah terima barang
sebagai bukti bahwa kendaraan telah diterima oleh pembeli.
6. Perusahaan telah mempunyai audit intern yang mengaudit semua
bagian sehingga pencatatan akuntansi dapat terjamin.
4.2.2 Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada sistem akuntansi
penjualan di PT. Asli Motor Klaten
1. Masih terdapat perangkapan fungsi pada bagian penjualan. Pada
bagian ini terdapat dua fungsi sekaligus yaitu fungsi penjualan dan
fungsi kredit. Perangkapan fungsi tersebut dapat menyebabkan
terjadinya piutang tak tertagih karena otorisasi kredit diberikan oleh
bagian Marketing Intern yang selain bertanggung jawab sebagai
bagian penjualan juga bertanggung jawab sebagai bagian kredit.
2. Pada bagian penerimaan kas tidak mempunyai bukti dokumen yang
lengkap atas transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit.
Bagian ini hanya mempunyai bukti atas transaksi penjualan dari
laporan penjualan yang dibuat oleh bagian ini.
Dengan melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada PT. Asli Motor
Klaten terutama pada sistem akuntansi penjualan motor, maka alternatif yang
dapat diambil oleh PT. Asli Motor Klaten dalam sistem akuntansi penjualan motor
agar laporan keuangan perusahaan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
dan dapat membangun perusahaan agar semakin maju adalah: Bagian yang
Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Motor Pada PT. Asli Motor
Klaten, bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan motor secara kredit
kurang sesuai dengan teori karena masih terdapat perangkapan fungsi, oleh karena
itu bagian-bagian yang seharusnya dijalankan oleh PT. Asli Motor Klaten
adalah:Bagian Marketing InternBagian ini bertanggung jawab untuk melayani
pembeli yang datang, membuatkan nota penjualan, surat jalan, surat keluar dan
surat serah terima barang. Bagian KreditBagian ini bertanggung jawab untuk
memeriksa status kredit, dan apabila telah memenuhi syarat-syarat kredit bagian
ini memberikan otorisasi kredit dengan membuatkan surat perjanjian dan surat
kuasa dan mengarsipkannyaBagian Penerimaan KasDalam transaksi penjualan
kredit, bagian ini berada dibawah Departemen Keuangan yang bertanggung jawab
untuk membuatkan kwitansi atas penerimaan kas dari bagian Marketing Intern
dan menyetorkan uang ke bank secara periodik (setiap hari).Bagian
AkuntansiDalam transaksi penjualan kredit, bagian akuntansi bertugas untuk
membuat jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan mencatat transaksi rincian
mutasi barang ke dalam kartu persediaan berdasarkan nota penjualan lembar
kelima.Bagian KolektorDalam transaksi penjualan kredit, bagian kolektor
bertugas membuat kartu angsuran yang digunakan oleh pembeli sebagai bukti
telah melakukan pembayaran uang muka, pencatatan uang muka ke dalam kartu
angsuran dilakukan berdasarkan nota penjualan lembar kedua yang diterima dari
bagian Marketing Intern. Selain itu bagian ini juga bertanggung jawab untuk
mengarsipkan surat perjanjian dan surat kuasa dari bagian kredit.Bagian
ServisDalam transaksi penjualan kredit, bagian Servis bertugas mengambil sepeda
motor yang telah dipilih oleh pembeli dari show room, dan mengecek kendaraan
untuk diserahkan ke bagian Driver.Bagian DriverBagian ini bertugas
mengirimkan barang yang diterimanya dari bagian Servis kepada pembeli
berdasrkan surat jalan, surat serah terima barang dan surat keluar, setelah
menyerahkan barang, bagian ini meminta tanda tangan pembeli pada surat serah
terima barang sebagai bukti bahwa barang tersebut telah diterima oleh
pembeli.Bagian BPKBDalam transaksi penjualan kredit, bagian ini menerima nota
penjualan dari Bagian Marketing Intern dan bertanggung jawab membuat surat
permohonan faktur ke Astra yang akan digunakan untuk mengurus pembuatan
STNK dan BPKB. Selanjutnya, STNK akan diserahkan ke bagian Marketing
Intern untuk diserahkan kepada pembeli dan mengarsipkan BPKB sampai
pembayaran dilunasi.Bagian AngsuranBagian angsuran bertanggung jawab untuk
membuat kartu piutang berdasarkan nota penjualan lembar kedua dari bagian
Kolektor, dan melakukan pencatatan pembayaran angsuran dari pembeli.Pada PT.
Asli Motor Klaten tidak memiliki fungsi gudang yang secara khusus bertanggung
jawab atas bagian gudang karena bagian gudang menjadi tanggung jawab bersama
Departemen Marketing dan Departemen Mekanik. Oleh karena itu, pembuatan
kartu gudang dilaksanakan oleh bagian Marketing Intern dan bagian servis yang
menyiapkan barang yang telah dipilih oleh pembeli kemudian diantarkan
langsung oleh bagian driver ke pembeli.Sedangkan pada sistem akuntansi
penjualan motor secara tunai pada PT. Asli Motor Klaten sudah sesuai dengan
teori yang ada, dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan operasional perusahaan
dengan menambah bagian-bagian tertentu yang terkait dengan transaksi penjualan
motor secara tunai.
1. Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Motor
Pada PT. Asli Motor Klaten, dokumen yang digunakan sudah sesuai
dengan teori yang ada, hanya saja masih terdapat sedikit kekurangan yaitu pada
bagian penerimaan kas tidak mempunyai dokumen yang lengkap atas transaksi
penjualan motor baik secara tunai maupun secara kredit. Oleh karena itu
dokumen-dokumen yang seharusnya ada pada transaksi penjualan kredit adalah:
a. Nota Penjualan
Nota penjualan digunakan untuk mencatat transaski penjualan kredit.
Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern dengan rangkap enam.
Lembar pertama didistribusikan ke pembeli, lembar kedua ke bagian Kolektor,
lembar ketiga ke bagian BPKB, lembar keempat digunakan oleh bagian
Merketing Intern sebagai arsip, lembar kelima didistribusikan ke bagian
Penerimaan Kas, dan lembar keenam didistribusikan ke bagian Akuntansi.
b. Surat Perjanjian Sewa Beli
Surat ini digunakan sebagai bukti kesepakatan antara perusahaan dengan
pembeli yang berisi aturan-aturan dalam transaksi penjualan kredit. Surat
perjanjian ini dibuat oleh bagian kredit untuk diarsipkan yang sewaktu-waktu
digunakan perusahaan untuk kepentingan penarikan kendaraan apabila
pembeli tidak mampu melunasi sisa angsurannya.
c. Surat Kuasa
Surat kuasa merupakan surat yang berisikan tentang hak perusahaan yang
digunakan untuk menarik kembali kendaraan yang sudah dibeli oleh pembeli
apabila tidak bisa melunasi hutangnya kepada perusahaan. Surat Kuasa ini
dibuat oleh bagian kredit untuk diarsipkan yang sewaktu-waktu digunakan
perusahaan untuk kepentingan penarikan kendaraan apabila pembeli tidak
mampu melunasi sisa angsurannya.
d. Surat Jalan
Surat jalan digunakan sebagai bukti pengiriman barang yang telah
dilaksanakan oleh bagian driver kepada pembeli. Surat Jalan ini juga
digunakan sebagai surat perintah kepada bagian Servis untuk mengecek
kendaraan sebelum dikirim ke pembeli. Surat jalan ini dibuat oleh bagian
Marketing Intern rangkap dua untuk didistribusikan ke bagian Servis dan
bagian driver.
e. Surat Serah Terima Barang
Surat serah terima barang digunakan sebagai bukti penyerahan barang oleh
Driver dalam melaksanakan tugasnya mengirimkan dan meyerahkan barang
kepada pembeli. Surat ini juga digunakan sebagai surat perintah kepada bagian
Servis untuk mengecek kendaraan sebelum dikirim ke pembeli. Dokumen ini
dibuat oleh bagian Marketing Intern dengan rangkap dua untuk didistribusikan
ke bagian Servis.
f. Surat Keluar
Surat Keluar merupakan surat keterangan dari bagian Marketing Intern yang
digunakan oleh bagian driver untuk mengeluarkan kendaraan dari perusahaan.
Dokumen ini didistribusikan ke bagian Servis, kemudian dari bagian servis
didistribusikan ke bagian Driver, selanjutnya ke bagian Satpam sebagai bukti
bahwa kendaraan tersebut telah mendapatkan otorisasi secara resmi untuk
dikeluarkan dari perusahaan.
g. Kwitansi
Dalam transaksi penjualan kredit, dokumen ini digunakan sebagai bukti
pembayaran uang muka dari pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian
Penerimaan Kas untuk diserahkan ke pembeli melalui bagian Marketing
Intern.
h. Bukti Setor Bank
Bukti Setor Bank digunakan sebagai bukti penyetoran uang oleh bagian
Penerimaan Kas ke bank. Dokumen ini di buat oleh bagian Penerimaan Kas
untuk diarsipkan.
i. Surat Permohonan Faktur
Surat Permohonan Faktur digunakan untuk meminta faktur yang berisi
keterangan dari Astra atas pembelian resmi sepeda motor. Faktur yang
diterima dari Astra tersebut digunakan untuk pembuatan STNK dan BPKB.
Dokumen ini dibuat oleh bagian BPKB untuk dikirimkan ke Astra.
j. Kartu Angsuran
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat angsuran pelanggan yang
dilakukan oleh bagian angsuran. Kartu angsuran ini dibuat oleh bagian
Kolektor berdasarkan nota penjualan untuk diserahkan kepada pembeli yang
digunakan sebagai bukti telah melakukan pembayaran angsuran.
Sedangkan dokumen-dokumen yang seharusnya ada pada transaksi
penjualan motor secara tunai pada PT. Asli Motor Klaten adalah:
a. Tanda Terima
Dokumen ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan tunai dan
digunakan sebagai bukti pembayaran tunai dari pembeli, dokumen ini dibuat
oleh bagian Marketing Intern rangkap lima, lembar pertama diserahkan
kepada pembeli, lembar kedua ke bagian Penerimaan Kas, lembar ketiga ke
bagian BPKB, lembar keempat digunakan oleh bagian Marketing Intern
sebagai arsip dan lembar kelima didistribusikan ke bagian akuntansi.
b. Surat Jalan
Surat jalan digunakan sebagai bukti pengiriman barang yang telah
dilaksanakan oleh bagian Driver kepada pembeli. Surat Jalan ini juga
digunakan sebagai surat perintah kepada bagian Servis untuk mengecek
kendaraan sebelum dikirim ke pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian
Marketing Intern rangkap dua dan didistribusikan ke bagian Servis.
c. Surat Serah Terima Barang
Surat serah terima barang digunakan sebagai bukti penyerahan barang oleh
Driver dalam melaksanakan tugasnya mengirimkan dan meyerahkan barang
kepada pembeli. Surat ini juga digunakan sebagai surat perintah kepada bagian
Servis untuk mengecek kendaraan sebelum dikirim ke pembeli. Dokumen ini
dibuat oleh bagian Marketing Intern dengan rangkap dua untuk didistribusikan
ke bagian Servis
d. Surat Keluar
Surat Keluar merupakan surat keterangan dari bagian Marketing Intern yang
digunakan oleh bagian Driver untuk mengeluarkan kendaraan dari perusahaan.
Dokumen ini didistribusikan ke bagian Servis, kemudian dari bagian Servis
didistribusikan ke bagian Driver, selanjutnya ke bagian satpam sebagai bukti
bahwa kendaraan tersebut telah mendapatkan otorisasi secara resmi untuk
dikeluarkan dari perusahaan.
e. Kwitansi
Dokumen ini digunakan sebagai bukti penerimaan uang dari pembeli melalui
bagian Marketing Intern. Dokumen ini dibuat oleh bagian Penerimaan Kas
untuk diserahkan kepada pembeli.
f. Bukti Setor Bank
Bukti Setor Bank digunakan sebagai bukti penyetoran uang oleh bagian
Penerimaan Kas ke bank kemudian diarsipkan oleh bagian penerimaan kas.
g. Surat Permohonan Faktur
Surat Permohonan Faktur digunakan untuk meminta faktur yang berisi
keterangan dari Astra atas pembelian resmi sepeda motor. Faktur yang
diterima dari Astra tersebut digunakan untuk pembuatan STNK dan BPKB.
Dokumen ini dibuat oleh bagian BPKB untuk dikirimkan ke Astra.
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penjualan
Motor
Penggunaan catatan akuntansi pada transaksi penjualan motor di PT. Asli
Motor Klaten telah sesuai dengan teori yang ada, dan perusahaan telah
melakukan beberapa penyesuaian untuk menunjang kebutuhan dan kelancaran
operasional perusahaan sehingga catatan akuntansinya dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun penyesuaian tersebut dilakukan dengan cara
membuat jurnal penerimaan kas tidak hanya pada transaksi penjualan tunai, tetapi
juga pada transaksi penjualan kredit. Pembuatan jurnal ini dikarenakan pada
transaksi penjualan kredit, perusahaan juga menerima kas dari pembayaran uang
muka oleh pembeli sehingga catatan akuntansinya dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, penyesuaian juga dilakukan pada pencatatan ke dalam kartu gudang
yang dilaksanakan oleh bagian marketing intern dan bukan oleh bagian gudang.
Hal ini dilakukan karena pada PT. Asli Motor tidak mempunyai fungsi gudang
yang bertanggung jawab atas pencatatan jumlah fisik barang yang ada digudang.
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Motor
Jaringan prosedur yang membentuk sistem yang seharusnya ada dalam
sistem akuntansi penjualan motor secara kredit yaitu:
a. Prosedur Penjualan
Dalam prosedur ini, bagian Marketing Intern melayani pembeli yang datang
ke Dealer, membuat kesepakatan harga, kemudian membuat nota penjualan,
surat jalan, surat serah terima barang, surat keluar, dan mendistribusikannya
ke beberapa bagian yang lain untuk memungkinkan bagian lain tersebut
memberikan pelayanan kepada pembeli.
b. Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur ini, pembeli meminta persetujuan kredit dari bagian
kredit. Kemudian bagian kredit membuatkan surat perjanjian sewa beli dan
surat kuasa yang telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak yaitu antara
pembeli dengan perusahaan atas kesepakatan bersama.
c. Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, bagian Markerting Intern menerima pembayaran uang
muka dari pembeli, bersama dengan nota penjualan lembar kelima uang
pembayaran tersebut diserahkan ke bagian Penerimaan Kas, kemudian bagian
Penerimaan Kas membuatkan kwitansi sebagai bukti penyerahan uang dari
bagian Marketing Intern dan menyetorkan uang ke bank setiap hari serta
mengarsipkan bukti setor bank berdasarkan tanggal.
d. Prosedur Pengecekan
Bagian Servis menerima surat jalan, surat serah terima barang, dan surat
keluar dari bagian Marketing Intern kemudian mengambil barang yang telah
dipilih oleh pembeli dari show room dan mengecek barang tersebut sebelum
diserahkan ke bagian Driver untuk dikirim ke pembeli.
e. Prosedur Pengiriman
Bagian Driver menerima barang, surat jalan, surat serah terima barang, serta
surat keluar yang diterima dari bagian Servis dan mengirimkan barang kepada
pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Setelah barang diserahkan ke pembeli, bagian Driver meminta tanda tangan
pembeli pada surat serah terima barang dan surat jalan sebagai tanda bahwa
barang telah dikirim dan diterima oleh pembeli.
f. Prosedur Pencatatan Akuntansi
Bagian akuntansi menerima nota penjualan lembar keenam dari bagian
marketing intern yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu persediaan.
g. Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur ini, bagian angsuran menerima nota penjualan lembar kedua
dari bagian kolektor yang digunakan sebagai dasar pembuatan kartu piutang.
h. Prosedur Pembuatan STNK dan BPKB
Bagian BPKB menerima nota penjualan lembar ketiga dari bagian Marketing
Intern yang digunakan sebagai dasar pembuatan surat permohonan faktur ke
Astra. Setelah faktur dari Astra diterima digunakan untuk mengurus STNK
dan BPKB. STNK diserahkan ke bagian Marketing Intern untuk diserahkan ke
pembeli dan menyimpan BPKB tersebut sampai pelunasan pembayaran kredit
oleh pembeli.
i. Prosedur Penagihan
Bagian Kolektor menerima informasi dari bagian Angsuran untuk
membuatkan surat penagihan atas keterlambatan pembayaran angsuran oleh
pembeli.
Sedangkan jaringan prosedur yang membentuk sistem yang seharusnya
ada dalam sistem akuntansi penjualan motor secara tunai yaitu:
a. Prosedur Penjualan
Dalam prosedur ini, bagian Marketing Intern melayani pembeli yang datang
ke dealer, kemudian membuat kesepakatan harga, membuat tanda terima,
surat jalan, surat keluar dan surat serah terima barang dan
mendistribusikannya kepada beberapa bagian lain untuk memungkinkan
bagian tersebut untuk memberikan pelayanan kepada pembeli.
b. Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, bagian Marketing Intern menerima pembayaran uang
secara tunai atas kendaraan yang dibeli, membuat tanda terima rangkap lima
kemudian didistribusikan ke beberapa bagian. Lembar pertama diserahkan
kepada pembeli, lembar kedua didistribusikan ke bagian Penerimaan Kas
(bersama dengan uang dari pembeli), kemudian bagian penerimaan kas
membuatkan kwitansi sebagai bukti pembayaran atas barang melalui bagian
Marketing Intern diserahkan kepada pembeli dan menyetorkan uang ke bank
setiap hari serta mengarsipkan bukti setor bank berdasarkan tanggal, lembar
ketiga didistribusikan ke bagian BPKB, lembar keempat disimpan oleh bagian
Marketing Intern sebagai arsip dan lembar kelima didistribusikan ke bagian
akuntansi.
c. Prosedur Pengecekan
Dalam prosedur ini, bagian Servis menerima surat jalan, surat serah terima
barang, dan surat keluar dari bagian Marketing Intern kemudian mengambil
barang yang telah dipilih oleh pembeli dari show room dan mengecek barang
tersebut sebelum diserahkan ke bagian Driver untuk dikirim ke pembeli.
d. Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, bagian Driver menerima barang, surat jalan, surat serah
terima barang, serta surat keluar yang diterima dari bagian Servis dan
mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum
dalam dokumen tersebut. Setelah barang diserahkan ke pembeli, bagian Driver
meminta tanda tangan pembeli pada surat serah terima barang dan surat jalan
sebagai tanda bahwa barang telah dikirim dan diterima oleh pembeli.
e. Prosedur Pencatatan Akuntansi
Dalam prosedur ini, bagian Penerimaan Kas menerima tanda terima lembar
kedua dari bagian Marketing Intern, kemudian mencatatnya ke dalam laporan
penjualan. Bagian Akuntansi menerima tanda terima lembar kelima dari
bagian Marketing Intern yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam
jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu persediaan.
f. Prosedur Pembuatan STNK dan BPKB
Dalam prosedur ini, bagian BPKB menerima tanda terima lembar ketiga dari
bagian Marketing Intern yang digunakan sebagai dasar pembuatan surat
permohonan faktur ke Astra, setelah faktur dari Astra diterima, digunakan
untuk mengurus STNK dan BPKB, kemudian STNK dan BPKB diserahkan
kepada bagian Marketing Intern untuk diarsipkan sementara sampai pembeli
datang mengambilnya.
Untuk lebih memahami prosedur yang membentuk sistem akuntansi
penjualan motor maka disajikan rancangan bagan alir sistem penjualan motor
sebagai berikut:
4. Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penjualan motor
Walaupun sistem dan prosedur telah dirancang dengan sebaik-baiknya,
pemisahan bagian telah diatur dengan baik, namun semua itu tidak menutup
kemungkinan terjadinya kesalahan ataupun ketidakjujuran dalam pelaksanaan
penjualan.
Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penjualan yang baik
meliputi: organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, dan praktik yang
sehat. Unsur pengendalian intern tersebut dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Sistem
pengendalian intern yang harus dilaksanakan dalam perusahaan antara lain:
1. Organisasi
Unsur pengendalian yang baik pada sistem penjualan secara kredit, bagian
marketing intern harus terpisah dari bagian kredit, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari adanya piutang tak tertagih karena kurangnya ketelitian dalam
pemeriksaan status dan pemberian otorisasi kredit. Dengan kata lain, bagian
marketing intern yang berfungsi sebagai bagian penjualan bekerja untuk
mendapatkan pembeli sebanyak-banyaknya sehingga kurang begitu teliti dalam
memberikan otorisasi kredit kepada pembeli. Sebagai akibatnya perusahaan akan
mengalami kerugian karena kurang teliti dalam memilih calon pembeli.
Sedangkan unsur pengendalian intern pada sistem penjualan secara tunai
sudah baik, bagian marketing intern sudah terpisah dari bagian penerimaan kas,
bagian penerimaan kas sudah terpisah dari bagian akuntansi. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga kekayaan perusahaan, dan menjamin ketelitian dan keandalan data
akuntansi. Dengan kata lain, apabila salah satu bagian digabungkan dengan bagian
yang lain akan membuka kesempatan bagi karyawan perusahaan untuk melakukan
kecurangan dengan mengubah catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang
telah dilakukannya. Maka pemisahan bagian pada suatu perusahaan sangatlah
penting, karena dengan adanya pemisahan bagian tersebut dimaksudkan untuk
menjaga kekayaan dan kemajuan perusahaan itu sendiri.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Dalam suatu perusahaan, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
merupakan suatu alat yang penting bagi manajemen untuk mengadakan
pengawasan terhadap semua kegiatan operasional perusahaan, begitu pula dengan
prosedur pencatatan harus diterapkan secara terus menerus agar perusahaan
mudah melakukan pengawasan.
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang dapat diterapkan dalam
sistem akuntansi penjualan motor kredit pada PT. Asli Motor Klaten adalah
sebagai berikut:
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh bagian Marketing intern
dengan menggunakan faktur penjualan kredit yaitu dengan menggunakan nota
penjualan sebagai bukti transaksi penjualan kredit.
b. Persetujuan kredit diotorisasi oleh bagian kredit dengan membuat surat
perjanjian sewa beli dan surat kuasa.
c. Penerimaan kas diotorisasi oleh bagian penerimaan kas dengan membuatkan
kwitansi atas pembayaran uang muka oleh pembeli.
d. Pengiriman barang diotorisasi oleh bagian driver dengan cara menandatangani
surat jalan dan surat serah terima barang ditandatangani oleh pembeli.
e. Penetapan harga jual, syarat penjualan dan potongan penjualan berada di
tangan Direktur Utama, dengan penerbitan surat yang berhubungan dengan
keputusan mengenai hal tersebut.
f. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen yang
lengkap dan dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
Sedangkan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang dapat diterapkan
dalam sistem akuntansi penjualan motor secara tunai pada PT. Asli Motor Klaten
adalah sebagai berikut:
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh bagian marketing intern
dengan menggunakan faktur penjualan tunai yaitu dengan menggunakan tanda
terima sebagai bukti atas transaksi penjualan motor secara tunai.
b. Penerimaan kas diotorisasi oleh bagian penerimaan kas dengan membuatkan
kwitansi atas pembayaran barang oleh pembeli.
c. Pengiriman barang diotorisasi oleh bagian driver dengan cara menandatangani
surat jalan dan surat serah terima barang ditandatangani oleh pembeli.
d. Penetapan harga jual, syarat penjualan dan potongan penjualan berada di
tangan Direktur Utama, dengan penerbitan surat yang berhubungan dengan
keputusan mengenai hal tersebut.
e. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen yang
lengkap dan dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
3. Praktik yang Sehat
Praktik yang sehat dapat dicapai apabila setiap karyawan telah
melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan. Praktik yang sehat dalam perusahaan harus
diterapkan menjalankan penjualan. Sebagai sarana untuk menerapkan praktek
yang sehat pada sistem penjualan baik secara tunai maupun kredit, yang harus
dilakukan perusahaan adalah:
a. Seluruh dokumen yang digunakan perusahaan bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh bagian yang terkait.
b. Setelah menerima kas, kas tersebut harus disetor seluruhnya ke bank pada hari
yang sama atau hari kerja berikutnya untuk menghindari adanya kehilangan
atau penyelewengan.
c. Auditor intern harus melakukan pengecekan mendadak secara periodik dengan
didasari dokumen yang lengkap.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah penulis melaksanakan penelitian dan berdasarkan hasil
pembahasan mengenai sistem akuntansi penjualan motor yang melipui: bagian-
bagian, dokumen, catatan, dan prosedur yang digunakan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan motor kredit belum
sesuai dengan teori karena masih terdapat perangkapan fungsi pada bagian
penjualan yang merangkap tiga fungsi sekaligus yaitu bagian penjualan,
bagian kredit dan bagian gudang. Bagian terkait sistem penjualan kredit yaitu:
bagian marketing intern, bagian penerimaan kas, bagian akuntansi, bagian
kolektor, bagian servis, bagian driver, bagian BPKB, dan bagian angsuran.
Bagian-bagian tersebut dibentuk untuk menyesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan perusahaan. Sedangkan dalam sistem akuntansi penjualan tunai
sudah sesuai dengan teori yaitu: bagian marketing intern, bagian penerimaan
kas, bagian akuntansi, bagian servis, bagian driver, dan bagian BPKB.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit antara lain:
nota penjualan, surat perjanjian sewa beli, surat kuasa, surat jalan, surat serah
terima barang, surat keluar, kwitansi, bukti setor bank, surat permohonan
faktur dan kartu angsuran. Sedangkan dokumen untuk penjualan tunai antara
lain: tanda terima, surat jalan, surat serah terima barang, surat keluar, kwitansi,
bukti setor bank dan surat permohonan faktur. Dokumen-dokumen tersebut
digunakan sebagai pendukung dalam laporan keuangan dan dokumen-
dokumen tersebut harus bernomor urut tercetak.
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit
antara lain: jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, kartu gudang, laporan
penjualan, kartu piutang dan kartu persdiaaan. Sedangkan catatan akuntansi
yang digunakan untuk penjualan tunai antara lain: jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, kartu gudang, laporan penjualan, dan kartu persediaan.
Catatan akuntansi digunakan sebagai peringkasan dalam transaksi penjualan
baik secara tunai maupun secara kredit.
4. Bagan alir sistem penjualan motor yang digunakan pada PT. Asli Motor
Klaten masih kurang baik karena belum sepenuhnya menggunakan simbol-
simbol yang tepat.
5. Dalam pengendalian intern, PT. Asli Motor Klaten masih kurang menerapkan
praktik yang sehat, sistem penomoran urut tercetak tidak pada semua faktur.
Namun perusahaan sudah mempunyai aditor intern yang dapat memeriksa dan
mengawasi operaional perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa kekurangan yang dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang
diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperbaiki
sistem penjualan yang ada pada PT. Asli Motor Klaten. Adapun saran-saran yang
penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Dalam perusahaan sebaiknya mengadakan pemisahan fungsi antara bagian
marketing intern dan bagian kredit. Dengan adanya pemisahan fungsi
diharapkan dapat mengurangi resiko piutang tak tertagih maupun kesalahan
lain yang dapat dilakukan karyawan.
2. Pada bagian penerimaan kas sebaiknya memiliki dokumen yang lengkap atas
transaksi penjualan. Sehingga ketelitian dan keandalan data akuntansi dapat
terjamin.
3. Seluruh dokumen yang digunakan perusahaan harus bernomor urut tercetak
dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh bagian yang terkait.
4. Bagan alir yang digunakan sebaiknya sedikit diubah pada bagian simbol-
simbolnya yang disesuaikan dengan teori.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Jusup, Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
STIE YKPN. Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.