22107073

9
PENCUCI DAN PENGERING TANGAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 GATOT HARRY WIBISONO (22107073) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788 ABSTRAKSI Pencuci dan pengering tangan merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pencuci dan pengering tangan. Pada saat itu, alat ini masih menggunakan prisip manual dalam penggunaannya, yakni pencuci tangan masih menggunakan kran air, dan pengering tangan menggunakan kain lap. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang makin maju, maka pembuatan alat inipun dapat menggunakan mikrokontroler, denga memanfaatkan fungsi dari mikrokontroler tersebut maka akan dibuat sebuah alat pencuci dan pengering tangan otomatis berbasis mikrokontroler Atmega8535. Dimana keunggulan dari alat ini dibandingkan dengan alat yang sudah ada yaitu pencuci dan pengering tangan dapat bekerja secara efisien dan lebih cepat dikarenakan sudah menggunakan sistem otomatis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat pencuci dan pengering tangan otomatis berbasis mikrokontroler Atmega8535 dengan harapan dapat menggantikan peran dari pencuci dan pengering tangan yang masih manual. Dalam hal ini pencuci tangan yang masih menggunakan kran air yang di putar oleh tangan manusia dan pengering tangannya yaitu berupa kain lap. Aplikasi pencuci dan pengering tangan otomatis sederhana dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang dalam hal ini adalah rumah makan (restoran), maupun kamar mandi pada gedung atau mal. Kata Kunci : Sensor, ADC, ATMega8535, Motor Driver Tanggal Pembuatan: 4 Maret 2012 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pencuci dan pengering tangan dapat dikatakan sebagai pasangan yang tidak terpisahkan. Betapa tidak, karena jika mendapati adanya alat pencuci tangan di kantor ataupun di pusat keramaian seperti mall, maka sudah pasti di sebelahnya juga terdapat alat pengering tangan. Jika berbicara masalah tersebut, tentunya sudah tidak asing lagi. Tentunya masih beranggapan alat itu biasa saja ( tidak ada istimewanya). Penulis pun menyadari dari sekian banyak alat ini masih bersifat manual, terutama pada pencuci tangannya masih menggunakan kran untuk mengeluarkan air.Sedangkan untuk pengering tangannya sebagian besar sudah menggunakan sistem otomatis yaitu dengan cara menempelkan tangan, maka secara otomatis alat itu akan mengeluarkan angin untuk mengeringkan tangan, walaupun pada beberapa tempat masih ada yang menggunakan kain lap untuk mengeringkan tangan.

Transcript of 22107073

Page 1: 22107073

PENCUCI DAN PENGERING TANGAN OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8535

GATOT HARRY WIBISONO (22107073)

Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas

Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788

ABSTRAKSI

Pencuci dan pengering tangan merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pencuci dan

pengering tangan. Pada saat itu, alat ini masih menggunakan prisip manual dalam

penggunaannya, yakni pencuci tangan masih menggunakan kran air, dan pengering tangan

menggunakan kain lap. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang makin maju, maka

pembuatan alat inipun dapat menggunakan mikrokontroler, denga memanfaatkan fungsi dari

mikrokontroler tersebut maka akan dibuat sebuah alat pencuci dan pengering tangan otomatis

berbasis mikrokontroler Atmega8535. Dimana keunggulan dari alat ini dibandingkan dengan alat

yang sudah ada yaitu pencuci dan pengering tangan dapat bekerja secara efisien dan lebih cepat

dikarenakan sudah menggunakan sistem otomatis.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat pencuci dan pengering tangan otomatis

berbasis mikrokontroler Atmega8535 dengan harapan dapat menggantikan peran dari pencuci

dan pengering tangan yang masih manual. Dalam hal ini pencuci tangan yang masih

menggunakan kran air yang di putar oleh tangan manusia dan pengering tangannya yaitu berupa

kain lap.

Aplikasi pencuci dan pengering tangan otomatis sederhana dapat memberikan kemudahan bagi

masyarakat yang dalam hal ini adalah rumah makan (restoran), maupun kamar mandi pada

gedung atau mal.

Kata Kunci : Sensor, ADC, ATMega8535, Motor Driver

Tanggal Pembuatan: 4 Maret 2012

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pencuci dan pengering tangan dapat

dikatakan sebagai pasangan yang tidak

terpisahkan. Betapa tidak, karena jika

mendapati adanya alat pencuci tangan di

kantor ataupun di pusat keramaian seperti

mall, maka sudah pasti di sebelahnya juga

terdapat alat pengering tangan. Jika

berbicara masalah tersebut, tentunya sudah

tidak asing lagi. Tentunya masih

beranggapan alat itu biasa saja ( tidak ada

istimewanya).

Penulis pun menyadari dari sekian

banyak alat ini masih bersifat manual,

terutama pada pencuci tangannya masih

menggunakan kran untuk mengeluarkan

air.Sedangkan untuk pengering tangannya

sebagian besar sudah menggunakan sistem

otomatis yaitu dengan cara menempelkan

tangan, maka secara otomatis alat itu akan

mengeluarkan angin untuk mengeringkan

tangan, walaupun pada beberapa tempat

masih ada yang menggunakan kain lap

untuk mengeringkan tangan.

Page 2: 22107073

Mengapa demikian, karena pada

kebanyakan orang belum bisa

memanfaatkan air dengan benar. Mereka

masih membuka kran air ketika disaat

bersamaan tengah mengambil sabun cair

untuk mencuci tangan, tentunya ini

merupakan suatu pemborosan air. Begitu

juga digunakan pengering tangan otomatis

agar lebih higienis dibandingkan dengan

menggunakan kain lap.

Dari pengalaman tersebut, penulis

mendapatkan gagasan untuk membuat

semua alat itu menjadi otomatis. Hal ini

tidaklah merubah fungsi alat itu, melainkan

hanya mengubah cara penggunaanya dari

yang semula manual menjadi otomatis.

Penulis merancang suatu alat yaitu

“PENCUCI DAN PENGERING

TANGAN OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8535”.

LANDASAN TEORI

Mikrokontroler Secara Umum

Mikrokontroler adalah suatu pengendali

mikro, sebagai suatu terobosan

mikroprosesor dan mikrokomputer. Sebagai

teknologi baru yakni teknologi

semikonduktor dengan kandungan transistor

yang lebih banyak namun membutuhkan

ruang kecil serta dapat diproduksi dalam

jumlah yang banyak. Mikrokontroler

merupakan sebuah sistem komputer yang

seluruh atau sebagian besar elemennya

dikemas dalam satu chip, sehingga sering

disebut single chip microcomputer.

Mikrokontroler merupakan sebuah sistem

komputer yang mempunyai satu atau

beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda

dengan personal komputer yang memiliki

beragam fungsi. Perbedaan yang lainnya

adalah perbandingan RAM dan ROM yang

sangat berbeda antara personal komputer

dengan mikrokontroler. Dalam

mikrokontroler ROM jauh lebih besar di

banding RAM, sedangkan dalam personal

komputer RAM jauh lebih besar dibanding

ROM.

Mikrokontroler ATmega8535

Mikrokontroler adalah central processing

unit (CPU) yang disertai memori serta

input/output dan dibuat dalam bentuk chip.

Mikrokontroler mempunyai satu atau

beberapa tugas yang spesifik, berbeda

dengan PC yang memiliki beragam fungsi.

Untuk perancangan alat ini digunakan

Mikrokontroler ATmega8535 yang

merupakan IC CMOS 8-bit yang memiliki

daya rendah dalam pengoperasiannya dan

berbasis pada arsitektur RISC (Reduced

Instruction SetComputing) AVR.

ATmega8535 dapat mengeksekusi satu

instruksi dalam sebuah siklus clock, dan

dapat mencapai 1 MIPS per MHz, sehingga

penulis dapat mengoptimalkan penggunaan

daya Atmega 8535.

Sensor

Sensor adalah suatu alat atau rangkaian

alat yang dipakai untuk merubah suatu

besaran tertentu menjadi besaran lain

dengan cara “merasakan / mendeteksi”

dalam bahasa inggris disebut to sense.

Artinya jika pada suatu ketika ada

sesuatu atau benda yang lewat pada

jangkauannya ( terukur ) maka sensor

akan merasakan / mendeteksi sesuatu

tersebut tanpa harus mengetahui benda apa

yang melewatinya. Kemudian setelah

merasakan atau mendeteksi maka hasilnya

dikirim kerangkaian selanjutnya untuk

dijadikan suatu referensi masukan pada

rangkaian tersebut. Secara umum system

kerja sensor mirip dengan kerjanya suatu

switch ada kondisi NO, NC dan Common.

Sensor dipakai / dibutuhkan suatu

masukkan tertentu yang terukur dan

sudah didesain aplikasinya sesuai dengan

kebutuhan. Tegangan kerja sensor pada

umumnya adalah 5 – 30V dan level

keluarannya 5 – 30VDC, tegangan keluaran

Page 3: 22107073

ini biasanya masih berupa sinyal analog

yang akan diubah menjadi sinyal digital

dengan rangkaian elektronik tertentu

contohnya ADC (Analog to Digital

Converter).

Jenis – jenis sensor yang umum :

IR sensor ( sensor Infra Merah /

cahaya )

Magnetik sensor ( Proximite sensor )

Inclining sensor ( sensor perbedaan

jarak )

Vision sensor ( sensor camera /

warna )

Photo Dioda

Dioda peka cahaya adalah jenis dioda yang

berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Berbeda

dengan dioda biasa, komponen elektronika

ini akan mengubah menjadi arus listrik.

Cahaya yang dapatdideteksi oleh dioda peka

cahaya ini mulai dari cahaya inframerah,

cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan

sinar-X. Aplikasi dioda peka cahaya mulai

dari penghitung kendaraan di jalan umum

secara otomatis, pengukur cahaya pada

kamera serta beberapa peralatan dibidang

medis.

Infra Red

IR sensor ( sensor infra red / cahaya )

yaitu sebuah sensor yang menggunakan

media cahaya, dalam suatu rangkaian

biasanya berisi pembangkit cahaya

(transmitter ) LED dan penerima cahaya (

receiver). Sensor pada transistor biasanya

adalah commonemitor, ada yang dengan

cara LOS ( Line On Sight ) melihat

langsung, ada juga yangmenggunakan

pemantul ( reflector ) relative opto

switch. Ada juga yang menggunakan

photo transistor sebagai transmitter dan

monitor sebagai receivernya. Tipe sensor IR

yang digunakan adalah dengan

menggunakan infra red sebagai

transmiter kemudian sebagai receivernya

phototransistor.

Komponen Dasar Elektronika

Adapun kompnen dasar elektronika yang

dibutuhkan dalam pembuatan alat ini

diantaranya:

Resistor

Resistor adalah sebuah alat yang digunakan

untuk menghambat arus listrik.Pada sebuah

rangkaian listrik, resistor biasanya

digunakan untuk mendapatkan arus yang

sesuai dengan arus yang dibutuhkan oleh

rangkaian.Untuk mengendalikan arus dalam

sebuah rangkaian listrik, dipilih komponen

yang mempunyai resistansi. Artinya

komponen tersebut memiliki kemampuan

untuk membatasi arus listrik yang mengalir

pada rangkaian. Bentuk dan penggunaan

resistor dapat dibagi atas: Resistor Tetap

(Fixed Resistor), Resistor Variabel

(Potensiometer), dan Resistor yang dapat

diubah secara continue (Trimpot).

Resistor pada umumnya memiliki

nilai toleransi 1%, 2%, 3%, 5%, 10%, dan

20%.Resistor yang memiliki nilai toleransi

lebih kecil biasanya lebih mahal

harganya.Resistor juga dapat di

spesifikasikan menurut kapasistansinya

untuk mendisipasi (menyerap) daya listrik

dan dinyatakan dalam Watt.

Karena bentuk fisik dari resistor

kecil, maka pada bahannya diberi nilai

tahanan dalam kode warna menurut standart

internasional. Seperti terlihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 1. Warna Gelang Resistor

Keterangan dari warna gelang

resistor.Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan

angka.Gelang ke-3 menyatakan faktor

Page 4: 22107073

pengali (banyaknya nol).Dan gelang ke-4

menyatakan nilai toleransinya.

Kapasitor

Kapasitor adalah suatu komponen

elektronika yang dapat menyimpan dan

melepaskan muatan listrik atau energi listrik.

Kemampuan untuk menyimpan muatan

listrik pada kapasitor disebut dengan

kapasistansi atau kapasitas.

Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang

digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-

lempeng logam yang disebut dielektrikum.

Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik,

mika, mylar, kertas, polyester, ataupun film.

Pada umumnya kapasitor yang terbuat dari

bahan diatas nilainya kurang dari 1

mikrofarad (1µF).satuan kapasitor adalah

Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 10

6µF =

109 nF = 10

12 pF. Untuk mengetahui

besarnya nilai kapasitas pada kapasitor dapat

dibaca melalui kode angka pada badan

kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.

Angka pertama dan kedua menunjukkan

angka atau nilai atau sama dengan 1µF

adalah kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor

ini memiliki polaritas (memiliki kutub

positif dan kutub negatif) dan biasa

disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya:

100µF 16V, artinya elco memiliki kapasitas

100µF dan tegangan kerjanya tidak boleh

melebihi 16V.

Dioda Pemancar Cahaya (LED)

LED adalah kepanjangan dari Light Emitting

Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini

akan mengeluarkan cahaya bila diberi

tegangan sebesar 1,8V dengan arus 1,5mA.

LED banyak digunakan sebagai lampu

indikator dan peraga (display).

Relay

Relay adalah sebuah alat elektromagnetik

yang dapat mengubah kontak-kontak saklar

sewaktu alat ini menerima sinyal listrik.

Sebuah relay terdiri dari satu kumparan dan

inti, yang mana bila dialiri arus kumparan

tersebut akan menjadi magnet dan menutup

atau membuka kontak-kontak. Kontak-

kontaknya ada dua macam, yaitu NO

(Normally Open) dan NC (Normally

Close).Normally Close adalah kontak relay

yang terhubung saat belum ada arus.

Sewaktu ada arus yang melewati kumparan

relay, inti besi lunak akan dimagnetisasi, dan

menarik kontak sehingga kontak yang open

kini terhubung. Keuntungan dari relay ini

adalah dapat menghubungkan daya yang

besar dengan memberi daya yang kecil pada

kumparannya.

Motor

Motor mekanik mengubah energi listrik

menjadi gerak mekanik. Gerakan memutar

yang merubah gerak mekanik menjadi gerak

listrik, itu dilakukan oleh dynamo atau

generator. Kebanyakan motor listrik bekerja

berdasarkan elektromagnetik, tapi motor

didasari oleh fenomena elektromagnetik

lainnya. Seperti gaya elektrostatis dan juga

efek Piezoelektrik. Prinsip yang

fundamental dari motor elektromagnetik

yaitu berdasarkan dari tenaga mekaniknya

ketika kabelnya dihubungkan dengan listrik,

tanpa adanya medan magnet. Tenaga ini di

deskripsikan oleh hokum gaya Lorentz dan

itulah yang memisahkan keduanya antara

kabel dan medan magnet. Kebanyakan

motor listrik bergerak berputar, tetapi bisa

juga bergerak linear. Pada motor bagian

dalam yang berputar disebut rotor dan pada

bagian yang tidak bergerak disebut stator.

Rotor berputar karena ada kawat dan medan

magnet.

Motor DC

Satu dari motor putar elektromagnetik

ditemukan oleh Michael Faraday di tahun

1821 dan terdiri dari kawat yang bebas

tergantung yang dimasukkan ke dalam

mercury. Sebuah magnet permanen

diletakkan ditengah-tengah mercury. Ketika

Page 5: 22107073

arus listrik mengalir ke kawat, kawat

tersebut berputar mengelilingi magnet. Itu

menunjukkan arus yang diberikan bangkit

mengedarkan medan magnet disekitar

kawat. Ini adalah bentuk termudah dari

motor listrik yang disebut motor homopolar.

PERANCANGAN

Gambaran Umum Sistem

Sebuah PENCUCI DAN PENGERING

TANGAN OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8535

ini dilakukan dengan cara mendekatkan

kedua telapak tangan pada sensor yang

tersedia pada alat tersebut. Sistem ini akan

bekerja apabila sensor tersebut terkena

halangan suatu objek lalu dikirim sinyal ke

Atmega8535. Dalam proses input, sensor

akan mengolah 6 output, dimana 2 buah

sensor yang pertama akan mengaktifkan fan

dan heater pada pengering tangan yang

pertama, kemudian 2 sensor berikutnya akan

mengaktifkan fan dan 2 sensor yang terakhir

masing-masing 1 sensor akan mengaktifkan

pompa yang berisi air biasa, dan 1 sensor

lagi akan mengaktifkan air sabun dengan

catatan apabila led indikator yang berada

pada pencuci tangan menyala berarti air

biasa atau air sabun bahkan kedua-duanya

habis, dan tentunya ini akan berpengaruh

pada output yang lainnya, yakni tidak akan

menyalanya kipas pada pengering tangan.

Analisa Berdasarkan Blok Diagram

Dibawah ini akan menjelaskan tentang alur

proses dari alat pencuci dan pengering

tangan, yang dibagi menjadi beberapa alur

yang dijelaskan pada blok diagram dibawah

ini:

Gambar 2. Blok Diagram Alat Pencuci dan

Pengering Tangan Otomatis

Analisa Blok Masukan

Masukan pada rangkaian alat pencuci dan

pengering tangan ini diperoleh dari sensor

Infra Red dan Photo Dioda. Sensor bekerja

berdasarkan fungsinya yaitu jika terkena

tangan akan mengirimkan sinyal analog

yang kemudian akan dikonversi kedalam

bentuk digital dengan menggunakan ADC

(Analog to Digital Conversion) yang

selanjutnya sinyal digital tersebut diolah

oleh mikrokontroler. Untuk mengkonversi

menggunakan fitur ADC internal yang ada

di mikrokontroler ATmega8535.ADC ini

dapat digunakan dengan menggunakan

program. Berikut ini adalah subprogram

pembacaan dari ADC:

unsigned char read_adc(unsigned char

adc_input) { ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE

& 0xff); delay_us(10); // Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage ADCSRA|=0x40; // Start

the AD conversion while ((ADCSRA & 0x10)==0); //

Wait for the AD conversion to complete ADCSRA|=0x10; return ADCH; }

Selain itu juga menggunakan sensor level.

Jika tidak terendam oleh air, maka port C

akan berlogic 1 karena inisialisasi awal

program port C = 0xff dan apabila sensor ini

terendam oleh air, maka sensor akan

memberikan logic 0.

Analisa Blok Proses

Pada blok proses hasil masukan akan

diproses oleh mikrokontroler, dimana saat

masukan dari sensor proximity akan masuk

Page 6: 22107073

pada di PIN A.0 sampai PIN A.5, lalu sensor

level masuk pada PIN C.0 dan PIN C.1.

Disinilah peranan mikrokontroler bekerja

dengan program yang telah di masukan,

setelah itu keluaran pada PORT B.0 sampai

PORT B.4 ( Kipas Blower, Heater dan

Pompa) dan PORT B.5 dan PORT B.6 (LED

Indikator) yang berfungsi sebagai penanda

jika LED mati maka air dan air sabun habis,

sehingga pencuci tangan tidak dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Analisa Blok Driver dan Keluaran

Keluaran pada alat pencuci dan pengering

tangan ini adalah status kipas blower, heater

dan pompa. Dimana kipas blower ini akan

mengeluarkan angin disertai dengan panas

yang dihasilkan oleh heater apabila sensor

pada pengering tangan mengenai objek

tangan pengguna. Sedangkan pompa akan

mengeluarkan air biasa ataupun air sabun

yang disertai dengan LED indikator sebagai

tanda ada air biasa maupun sabun apabila

sensor pada pencuci tangan ini mengenai

objek yang sama yaitu tangan pengguna.

Apabila led indikator yang berada pada

pencuci tangan menyala berarti air biasa

atau air sabun bahkan kedua-duanya habis,

dan ini berakibat semua output tidak aktif.

Saat kondisi awal, yaitu fan hand dryer

dalam keadaan mati (Logika 0) dan heater

dalam keadaan mati juga. Fan ini terhubung

dengan PORT B.0 danPORT B.2 sedangkan

Heater-nya terhubung pada PORT B.1 dan

untuk pompanya terhubung dengan PORT

B.3 dan PORT B.4. Jika sensor terkena

tangan maka logika akan menjadi 1 lalu

transistor saturasi kemudian relay on yang

mengakibatkan rangkaian driver akan

menghidupkan aktuator berupa fan, heater

dan pompa. Tergantung dari sensor mana

yang terkena tangan. Jika tangan mengenai

semua sensor, maka semua outputpun akan

bekerja secara bersamaan.

Flowchart Sistem

Pada awal menjalankan sistem ini, semua

bagian proses sistem harus aktif. Komponen

tersebut adalah sensor, mikrokontroler

driver, dan output yang berupa fan, heater

dan pompa.

Jika pada gambar flowchart dibawah ini

aktivator sudah menyala, maka akan segera

dilakukan inisialisasi terhadap port-port

yang digunakan, dalam hal ini PIN A.0

sampai PIN A.5 digunakan sebagai input

dari sensor proximity. Sensor proximity

kemudian akan mendeteksi pergerakan

objek yang berada pada bagian alas sensor

dan mencocokkannya dengan program yang

ada pada mikrokontroler. Jika sensor aktif

high, maka secara otomatis akan

mengaktifkan driver yang kemudian akan

menggerakan fan, heater dan pompa namun,

jika tidak maka akan kembali membaca

sensor proximity.

Gambar 3. Flowchart Sistem

ANALISA DAN PENGUJIAN

Page 7: 22107073

Gambar 3. Skema Perangkat Keras Sistem

Pengenalan Analisa Dan Pengujian

Penganalisaan dan pengujian baru dapat

dilakukan ketika projek yang direncanakan

sudah dibuat sesuai rancangan yang tertulis

dari bab sebelumnya. Semua dianalisa

berdasarkan tujuan dari masing-masing blok

rangkaian. Kemudian adanya analisa

hardware dan software yang dijadikan

sebagai pembuktian teori yang diterapkan,

apakah sudah sesuai atau belum.

Pengujian Hardware

Pengujian ini didasarkan pada pemeriksaan

alat yang berupa penunjangnya seperti

sensor, minsys dan driver. Sehingga kinerja

pada bagian ini bekerja dan bisa dijabarkan

secara optimal.

Sensor

Pengukuran tegangan pada sensor

dibandingkan secara berurutan ketika

terkena tangan maupun tidak terkena tangan.

Tabel 1. Pengujian Sensor

Sensor dari data pengamatan diatas, jika

dalam keadaan tidak terkena tangan, cahaya

yang dihasilkan oleh infra red akan terus

memancarkan cahaya dan photo dioda juga

dalam keadaan standby karena tidak adanya

pantulan dari objek. Namun jika ada objek

yang terkena oleh infra red, maka cahaya

tersebut akan dipantulkan yang nantinya

akan diterima oleh photo dioda dan

selanjutnya di proses oleh mikrokontroler

untuk mendapatkan hasil output.

Minsys ATmega8535

Pengujian mikrokontroler ini dilakukan

dengan cara memberikan program dengan

cara flash sehingga untuk output dapat

dilihat dari fan yang berputar, heater yang

panas dan pompa yang mengalirkan air yang

telah terhubung pada minimum system.

Semua pengerjaan output di uji coba pada

PORT B karena semua output sudah

terintegrasi di port tersebut. Maka potongan

program untuk driver motor sebagai berikut:

if((read_adc(0)<adc0) ||

(read_adc(1)<adc1)) {PORTB.0=1; //kipas1 PORTB.1=1; //heater } else {PORTB.0=0; PORTB.1=0; }

Page 8: 22107073

if((read_adc(2)<adc2) || (read_adc(3)<adc3))

{PORTB.2=1; //kipas2 } else {PORTB.2=0; } if((read_adc(4)<adc4)) {PORTB.3=1; //keran air } else {PORTB.3=0; } if((read_adc(5)<adc5)) {PORTB.4=1;

//keransabun } else {PORTB.4=0; }

Hal ini menyebabkan driver motor mendapat

instruksi untuk menggerakkan fan, heater

dan pompa. Oleh karena itu semua koneksi

modul driver dipasang di PORT B.

Modul Driver

Pengukuran tegangan pada modul driver

dibandingkan secara berurutan ketika

terkena tangan maupun tidak terkena tangan.

Tabel 2. Pengujian Modul Driver

Jika sensor terkena tangan maka logika akan

menjadi 1 lalu transistor saturasi kemudian

relay on yang mengakibatkan rangkaian

driver akan menghidupkan aktuator berupa

fan, heater dan pompa.

PENUTUP

Kesimpulan

Penulis telah berhasil merancang dan

membuat pencuci dan pengering tangan

otomatis menggunakan mikrokontroler

atmega8535, dimana sistem yang telah

dibangun sesuai dari yang direncanakan

pada tahap rancangan dan tujuan yang

dimaksud. Alat ini terdiri dari sensor

berjumlah 6 pasang yang terdiri dari infra

merah dan photo dioda, mikrokontroler

atmega8535 untuk proses, driver motor

untuk tempat penghasil output seperti fan,

heater dan pompa.

Mikrokontroler sukses mendapatkan inputan

sinyal digital dari ADC internal. Semua di

tindak lanjuti melalui port B untuk

mengendalikan driver motor maupun led

indikator. Fan berputar ketika objek tangan

mendekati sensor tersebut yang otomatis

heater pada pengering 1 juga akan

menimbulkan panas, sedangkan pompa akan

mengeluarkan air biasa maupun air sabun

apabila sensor pada pencuci tangan di dekati

oleh objek.

Alat ini mampu menjadi solusi untuk

menggantikan peranan pengering tangan

yang masih manual berupa kain lap dan

pencuci tangan yang masih menggunakan

kran air.

Saran

Pada alat ini masih terdapat kelemahan,

seperti sensor yang tidak dapat membedakan

objek yang mendekati sensor, apakah benar

yang mendekati adalah tangan manusia atau

objek lain (benda padat). Hal ini dapat

ditanggulangi dengan menggunakan sensor

PIR (Passive Infra Red) yang dapat di

hubungkan pada mikrokontroler. Jadi

apabila sensor menghasilkan output dan

dapat di pastikan objek yang mendekati

sensor ini adalah tangan manusia, karena

sensor ini hanya membaca pergerakan

manusia, bukan objek yang lain.

Page 9: 22107073

Alat ini juga masih bisa dikembangkan lebih

modern dan minimalis lagi seperti tidak

terlalu banyak mekaniknya agar bisa lebih

mudah untuk di pindah tempatkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim,

http://www.alldatasheet.com,

Jakarta, 14-Oktober-2011.

[2] Anonim,

http://www.datasheetcatalog.com,

Jakarta, 14-Oktober-2011.

[3] Anonim,

http://www.wikipedia.org/wiki/ATm

ega8535, Jakarta, 30-Oktober-2011.

[4] Anonim, http://www.atmel.com,

ATMega 8535 Datasheet, Jakarta, 5-

Desember-2011.

[5] Anonim, Modul Tutorial Praktikum

Elektronika Dasar 1, Lab.

Elektronika Universitas Gunadarma,

Depok, 2008.

[6] Anonim, Modul Tutorial Praktikum

Sistem Digital , Lab. Elektronika

Universitas Gunadarma, Depok,

2008.

[7] Arianto Widyatmo, Haryono Eduard,

& Fendy, Belajar Mikroprosessor-

Mikrokontroller melalui komputer

PC, Edisi I, PT. Elexmedia

Komputindo, Jakarta, 1994.

[8] Heryanto MA, Adi Wisnu.

Pemrograman Bahasa C untuk

Mikrokontroler ATMega8535,

ANDI, Yogyakarta, 2008.

[9] Winoto, Ardi. Mikrokotroler AVR

ATMega 8/16/32/8535 dan

Pemrogramannya dengan Bahasa C,

Informatika, Bandung, 2008.