22107073
-
Upload
andi-priyanto -
Category
Documents
-
view
80 -
download
0
Transcript of 22107073
PENCUCI DAN PENGERING TANGAN OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA8535
GATOT HARRY WIBISONO (22107073)
Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas
Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788
ABSTRAKSI
Pencuci dan pengering tangan merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pencuci dan
pengering tangan. Pada saat itu, alat ini masih menggunakan prisip manual dalam
penggunaannya, yakni pencuci tangan masih menggunakan kran air, dan pengering tangan
menggunakan kain lap. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang makin maju, maka
pembuatan alat inipun dapat menggunakan mikrokontroler, denga memanfaatkan fungsi dari
mikrokontroler tersebut maka akan dibuat sebuah alat pencuci dan pengering tangan otomatis
berbasis mikrokontroler Atmega8535. Dimana keunggulan dari alat ini dibandingkan dengan alat
yang sudah ada yaitu pencuci dan pengering tangan dapat bekerja secara efisien dan lebih cepat
dikarenakan sudah menggunakan sistem otomatis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat pencuci dan pengering tangan otomatis
berbasis mikrokontroler Atmega8535 dengan harapan dapat menggantikan peran dari pencuci
dan pengering tangan yang masih manual. Dalam hal ini pencuci tangan yang masih
menggunakan kran air yang di putar oleh tangan manusia dan pengering tangannya yaitu berupa
kain lap.
Aplikasi pencuci dan pengering tangan otomatis sederhana dapat memberikan kemudahan bagi
masyarakat yang dalam hal ini adalah rumah makan (restoran), maupun kamar mandi pada
gedung atau mal.
Kata Kunci : Sensor, ADC, ATMega8535, Motor Driver
Tanggal Pembuatan: 4 Maret 2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pencuci dan pengering tangan dapat
dikatakan sebagai pasangan yang tidak
terpisahkan. Betapa tidak, karena jika
mendapati adanya alat pencuci tangan di
kantor ataupun di pusat keramaian seperti
mall, maka sudah pasti di sebelahnya juga
terdapat alat pengering tangan. Jika
berbicara masalah tersebut, tentunya sudah
tidak asing lagi. Tentunya masih
beranggapan alat itu biasa saja ( tidak ada
istimewanya).
Penulis pun menyadari dari sekian
banyak alat ini masih bersifat manual,
terutama pada pencuci tangannya masih
menggunakan kran untuk mengeluarkan
air.Sedangkan untuk pengering tangannya
sebagian besar sudah menggunakan sistem
otomatis yaitu dengan cara menempelkan
tangan, maka secara otomatis alat itu akan
mengeluarkan angin untuk mengeringkan
tangan, walaupun pada beberapa tempat
masih ada yang menggunakan kain lap
untuk mengeringkan tangan.
Mengapa demikian, karena pada
kebanyakan orang belum bisa
memanfaatkan air dengan benar. Mereka
masih membuka kran air ketika disaat
bersamaan tengah mengambil sabun cair
untuk mencuci tangan, tentunya ini
merupakan suatu pemborosan air. Begitu
juga digunakan pengering tangan otomatis
agar lebih higienis dibandingkan dengan
menggunakan kain lap.
Dari pengalaman tersebut, penulis
mendapatkan gagasan untuk membuat
semua alat itu menjadi otomatis. Hal ini
tidaklah merubah fungsi alat itu, melainkan
hanya mengubah cara penggunaanya dari
yang semula manual menjadi otomatis.
Penulis merancang suatu alat yaitu
“PENCUCI DAN PENGERING
TANGAN OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA8535”.
LANDASAN TEORI
Mikrokontroler Secara Umum
Mikrokontroler adalah suatu pengendali
mikro, sebagai suatu terobosan
mikroprosesor dan mikrokomputer. Sebagai
teknologi baru yakni teknologi
semikonduktor dengan kandungan transistor
yang lebih banyak namun membutuhkan
ruang kecil serta dapat diproduksi dalam
jumlah yang banyak. Mikrokontroler
merupakan sebuah sistem komputer yang
seluruh atau sebagian besar elemennya
dikemas dalam satu chip, sehingga sering
disebut single chip microcomputer.
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem
komputer yang mempunyai satu atau
beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda
dengan personal komputer yang memiliki
beragam fungsi. Perbedaan yang lainnya
adalah perbandingan RAM dan ROM yang
sangat berbeda antara personal komputer
dengan mikrokontroler. Dalam
mikrokontroler ROM jauh lebih besar di
banding RAM, sedangkan dalam personal
komputer RAM jauh lebih besar dibanding
ROM.
Mikrokontroler ATmega8535
Mikrokontroler adalah central processing
unit (CPU) yang disertai memori serta
input/output dan dibuat dalam bentuk chip.
Mikrokontroler mempunyai satu atau
beberapa tugas yang spesifik, berbeda
dengan PC yang memiliki beragam fungsi.
Untuk perancangan alat ini digunakan
Mikrokontroler ATmega8535 yang
merupakan IC CMOS 8-bit yang memiliki
daya rendah dalam pengoperasiannya dan
berbasis pada arsitektur RISC (Reduced
Instruction SetComputing) AVR.
ATmega8535 dapat mengeksekusi satu
instruksi dalam sebuah siklus clock, dan
dapat mencapai 1 MIPS per MHz, sehingga
penulis dapat mengoptimalkan penggunaan
daya Atmega 8535.
Sensor
Sensor adalah suatu alat atau rangkaian
alat yang dipakai untuk merubah suatu
besaran tertentu menjadi besaran lain
dengan cara “merasakan / mendeteksi”
dalam bahasa inggris disebut to sense.
Artinya jika pada suatu ketika ada
sesuatu atau benda yang lewat pada
jangkauannya ( terukur ) maka sensor
akan merasakan / mendeteksi sesuatu
tersebut tanpa harus mengetahui benda apa
yang melewatinya. Kemudian setelah
merasakan atau mendeteksi maka hasilnya
dikirim kerangkaian selanjutnya untuk
dijadikan suatu referensi masukan pada
rangkaian tersebut. Secara umum system
kerja sensor mirip dengan kerjanya suatu
switch ada kondisi NO, NC dan Common.
Sensor dipakai / dibutuhkan suatu
masukkan tertentu yang terukur dan
sudah didesain aplikasinya sesuai dengan
kebutuhan. Tegangan kerja sensor pada
umumnya adalah 5 – 30V dan level
keluarannya 5 – 30VDC, tegangan keluaran
ini biasanya masih berupa sinyal analog
yang akan diubah menjadi sinyal digital
dengan rangkaian elektronik tertentu
contohnya ADC (Analog to Digital
Converter).
Jenis – jenis sensor yang umum :
IR sensor ( sensor Infra Merah /
cahaya )
Magnetik sensor ( Proximite sensor )
Inclining sensor ( sensor perbedaan
jarak )
Vision sensor ( sensor camera /
warna )
Photo Dioda
Dioda peka cahaya adalah jenis dioda yang
berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Berbeda
dengan dioda biasa, komponen elektronika
ini akan mengubah menjadi arus listrik.
Cahaya yang dapatdideteksi oleh dioda peka
cahaya ini mulai dari cahaya inframerah,
cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan
sinar-X. Aplikasi dioda peka cahaya mulai
dari penghitung kendaraan di jalan umum
secara otomatis, pengukur cahaya pada
kamera serta beberapa peralatan dibidang
medis.
Infra Red
IR sensor ( sensor infra red / cahaya )
yaitu sebuah sensor yang menggunakan
media cahaya, dalam suatu rangkaian
biasanya berisi pembangkit cahaya
(transmitter ) LED dan penerima cahaya (
receiver). Sensor pada transistor biasanya
adalah commonemitor, ada yang dengan
cara LOS ( Line On Sight ) melihat
langsung, ada juga yangmenggunakan
pemantul ( reflector ) relative opto
switch. Ada juga yang menggunakan
photo transistor sebagai transmitter dan
monitor sebagai receivernya. Tipe sensor IR
yang digunakan adalah dengan
menggunakan infra red sebagai
transmiter kemudian sebagai receivernya
phototransistor.
Komponen Dasar Elektronika
Adapun kompnen dasar elektronika yang
dibutuhkan dalam pembuatan alat ini
diantaranya:
Resistor
Resistor adalah sebuah alat yang digunakan
untuk menghambat arus listrik.Pada sebuah
rangkaian listrik, resistor biasanya
digunakan untuk mendapatkan arus yang
sesuai dengan arus yang dibutuhkan oleh
rangkaian.Untuk mengendalikan arus dalam
sebuah rangkaian listrik, dipilih komponen
yang mempunyai resistansi. Artinya
komponen tersebut memiliki kemampuan
untuk membatasi arus listrik yang mengalir
pada rangkaian. Bentuk dan penggunaan
resistor dapat dibagi atas: Resistor Tetap
(Fixed Resistor), Resistor Variabel
(Potensiometer), dan Resistor yang dapat
diubah secara continue (Trimpot).
Resistor pada umumnya memiliki
nilai toleransi 1%, 2%, 3%, 5%, 10%, dan
20%.Resistor yang memiliki nilai toleransi
lebih kecil biasanya lebih mahal
harganya.Resistor juga dapat di
spesifikasikan menurut kapasistansinya
untuk mendisipasi (menyerap) daya listrik
dan dinyatakan dalam Watt.
Karena bentuk fisik dari resistor
kecil, maka pada bahannya diberi nilai
tahanan dalam kode warna menurut standart
internasional. Seperti terlihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 1. Warna Gelang Resistor
Keterangan dari warna gelang
resistor.Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan
angka.Gelang ke-3 menyatakan faktor
pengali (banyaknya nol).Dan gelang ke-4
menyatakan nilai toleransinya.
Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen
elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik atau energi listrik.
Kemampuan untuk menyimpan muatan
listrik pada kapasitor disebut dengan
kapasistansi atau kapasitas.
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang
digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-
lempeng logam yang disebut dielektrikum.
Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik,
mika, mylar, kertas, polyester, ataupun film.
Pada umumnya kapasitor yang terbuat dari
bahan diatas nilainya kurang dari 1
mikrofarad (1µF).satuan kapasitor adalah
Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 10
6µF =
109 nF = 10
12 pF. Untuk mengetahui
besarnya nilai kapasitas pada kapasitor dapat
dibaca melalui kode angka pada badan
kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.
Angka pertama dan kedua menunjukkan
angka atau nilai atau sama dengan 1µF
adalah kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor
ini memiliki polaritas (memiliki kutub
positif dan kutub negatif) dan biasa
disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya:
100µF 16V, artinya elco memiliki kapasitas
100µF dan tegangan kerjanya tidak boleh
melebihi 16V.
Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting
Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini
akan mengeluarkan cahaya bila diberi
tegangan sebesar 1,8V dengan arus 1,5mA.
LED banyak digunakan sebagai lampu
indikator dan peraga (display).
Relay
Relay adalah sebuah alat elektromagnetik
yang dapat mengubah kontak-kontak saklar
sewaktu alat ini menerima sinyal listrik.
Sebuah relay terdiri dari satu kumparan dan
inti, yang mana bila dialiri arus kumparan
tersebut akan menjadi magnet dan menutup
atau membuka kontak-kontak. Kontak-
kontaknya ada dua macam, yaitu NO
(Normally Open) dan NC (Normally
Close).Normally Close adalah kontak relay
yang terhubung saat belum ada arus.
Sewaktu ada arus yang melewati kumparan
relay, inti besi lunak akan dimagnetisasi, dan
menarik kontak sehingga kontak yang open
kini terhubung. Keuntungan dari relay ini
adalah dapat menghubungkan daya yang
besar dengan memberi daya yang kecil pada
kumparannya.
Motor
Motor mekanik mengubah energi listrik
menjadi gerak mekanik. Gerakan memutar
yang merubah gerak mekanik menjadi gerak
listrik, itu dilakukan oleh dynamo atau
generator. Kebanyakan motor listrik bekerja
berdasarkan elektromagnetik, tapi motor
didasari oleh fenomena elektromagnetik
lainnya. Seperti gaya elektrostatis dan juga
efek Piezoelektrik. Prinsip yang
fundamental dari motor elektromagnetik
yaitu berdasarkan dari tenaga mekaniknya
ketika kabelnya dihubungkan dengan listrik,
tanpa adanya medan magnet. Tenaga ini di
deskripsikan oleh hokum gaya Lorentz dan
itulah yang memisahkan keduanya antara
kabel dan medan magnet. Kebanyakan
motor listrik bergerak berputar, tetapi bisa
juga bergerak linear. Pada motor bagian
dalam yang berputar disebut rotor dan pada
bagian yang tidak bergerak disebut stator.
Rotor berputar karena ada kawat dan medan
magnet.
Motor DC
Satu dari motor putar elektromagnetik
ditemukan oleh Michael Faraday di tahun
1821 dan terdiri dari kawat yang bebas
tergantung yang dimasukkan ke dalam
mercury. Sebuah magnet permanen
diletakkan ditengah-tengah mercury. Ketika
arus listrik mengalir ke kawat, kawat
tersebut berputar mengelilingi magnet. Itu
menunjukkan arus yang diberikan bangkit
mengedarkan medan magnet disekitar
kawat. Ini adalah bentuk termudah dari
motor listrik yang disebut motor homopolar.
PERANCANGAN
Gambaran Umum Sistem
Sebuah PENCUCI DAN PENGERING
TANGAN OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA8535
ini dilakukan dengan cara mendekatkan
kedua telapak tangan pada sensor yang
tersedia pada alat tersebut. Sistem ini akan
bekerja apabila sensor tersebut terkena
halangan suatu objek lalu dikirim sinyal ke
Atmega8535. Dalam proses input, sensor
akan mengolah 6 output, dimana 2 buah
sensor yang pertama akan mengaktifkan fan
dan heater pada pengering tangan yang
pertama, kemudian 2 sensor berikutnya akan
mengaktifkan fan dan 2 sensor yang terakhir
masing-masing 1 sensor akan mengaktifkan
pompa yang berisi air biasa, dan 1 sensor
lagi akan mengaktifkan air sabun dengan
catatan apabila led indikator yang berada
pada pencuci tangan menyala berarti air
biasa atau air sabun bahkan kedua-duanya
habis, dan tentunya ini akan berpengaruh
pada output yang lainnya, yakni tidak akan
menyalanya kipas pada pengering tangan.
Analisa Berdasarkan Blok Diagram
Dibawah ini akan menjelaskan tentang alur
proses dari alat pencuci dan pengering
tangan, yang dibagi menjadi beberapa alur
yang dijelaskan pada blok diagram dibawah
ini:
Gambar 2. Blok Diagram Alat Pencuci dan
Pengering Tangan Otomatis
Analisa Blok Masukan
Masukan pada rangkaian alat pencuci dan
pengering tangan ini diperoleh dari sensor
Infra Red dan Photo Dioda. Sensor bekerja
berdasarkan fungsinya yaitu jika terkena
tangan akan mengirimkan sinyal analog
yang kemudian akan dikonversi kedalam
bentuk digital dengan menggunakan ADC
(Analog to Digital Conversion) yang
selanjutnya sinyal digital tersebut diolah
oleh mikrokontroler. Untuk mengkonversi
menggunakan fitur ADC internal yang ada
di mikrokontroler ATmega8535.ADC ini
dapat digunakan dengan menggunakan
program. Berikut ini adalah subprogram
pembacaan dari ADC:
unsigned char read_adc(unsigned char
adc_input) { ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE
& 0xff); delay_us(10); // Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage ADCSRA|=0x40; // Start
the AD conversion while ((ADCSRA & 0x10)==0); //
Wait for the AD conversion to complete ADCSRA|=0x10; return ADCH; }
Selain itu juga menggunakan sensor level.
Jika tidak terendam oleh air, maka port C
akan berlogic 1 karena inisialisasi awal
program port C = 0xff dan apabila sensor ini
terendam oleh air, maka sensor akan
memberikan logic 0.
Analisa Blok Proses
Pada blok proses hasil masukan akan
diproses oleh mikrokontroler, dimana saat
masukan dari sensor proximity akan masuk
pada di PIN A.0 sampai PIN A.5, lalu sensor
level masuk pada PIN C.0 dan PIN C.1.
Disinilah peranan mikrokontroler bekerja
dengan program yang telah di masukan,
setelah itu keluaran pada PORT B.0 sampai
PORT B.4 ( Kipas Blower, Heater dan
Pompa) dan PORT B.5 dan PORT B.6 (LED
Indikator) yang berfungsi sebagai penanda
jika LED mati maka air dan air sabun habis,
sehingga pencuci tangan tidak dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Analisa Blok Driver dan Keluaran
Keluaran pada alat pencuci dan pengering
tangan ini adalah status kipas blower, heater
dan pompa. Dimana kipas blower ini akan
mengeluarkan angin disertai dengan panas
yang dihasilkan oleh heater apabila sensor
pada pengering tangan mengenai objek
tangan pengguna. Sedangkan pompa akan
mengeluarkan air biasa ataupun air sabun
yang disertai dengan LED indikator sebagai
tanda ada air biasa maupun sabun apabila
sensor pada pencuci tangan ini mengenai
objek yang sama yaitu tangan pengguna.
Apabila led indikator yang berada pada
pencuci tangan menyala berarti air biasa
atau air sabun bahkan kedua-duanya habis,
dan ini berakibat semua output tidak aktif.
Saat kondisi awal, yaitu fan hand dryer
dalam keadaan mati (Logika 0) dan heater
dalam keadaan mati juga. Fan ini terhubung
dengan PORT B.0 danPORT B.2 sedangkan
Heater-nya terhubung pada PORT B.1 dan
untuk pompanya terhubung dengan PORT
B.3 dan PORT B.4. Jika sensor terkena
tangan maka logika akan menjadi 1 lalu
transistor saturasi kemudian relay on yang
mengakibatkan rangkaian driver akan
menghidupkan aktuator berupa fan, heater
dan pompa. Tergantung dari sensor mana
yang terkena tangan. Jika tangan mengenai
semua sensor, maka semua outputpun akan
bekerja secara bersamaan.
Flowchart Sistem
Pada awal menjalankan sistem ini, semua
bagian proses sistem harus aktif. Komponen
tersebut adalah sensor, mikrokontroler
driver, dan output yang berupa fan, heater
dan pompa.
Jika pada gambar flowchart dibawah ini
aktivator sudah menyala, maka akan segera
dilakukan inisialisasi terhadap port-port
yang digunakan, dalam hal ini PIN A.0
sampai PIN A.5 digunakan sebagai input
dari sensor proximity. Sensor proximity
kemudian akan mendeteksi pergerakan
objek yang berada pada bagian alas sensor
dan mencocokkannya dengan program yang
ada pada mikrokontroler. Jika sensor aktif
high, maka secara otomatis akan
mengaktifkan driver yang kemudian akan
menggerakan fan, heater dan pompa namun,
jika tidak maka akan kembali membaca
sensor proximity.
Gambar 3. Flowchart Sistem
ANALISA DAN PENGUJIAN
Gambar 3. Skema Perangkat Keras Sistem
Pengenalan Analisa Dan Pengujian
Penganalisaan dan pengujian baru dapat
dilakukan ketika projek yang direncanakan
sudah dibuat sesuai rancangan yang tertulis
dari bab sebelumnya. Semua dianalisa
berdasarkan tujuan dari masing-masing blok
rangkaian. Kemudian adanya analisa
hardware dan software yang dijadikan
sebagai pembuktian teori yang diterapkan,
apakah sudah sesuai atau belum.
Pengujian Hardware
Pengujian ini didasarkan pada pemeriksaan
alat yang berupa penunjangnya seperti
sensor, minsys dan driver. Sehingga kinerja
pada bagian ini bekerja dan bisa dijabarkan
secara optimal.
Sensor
Pengukuran tegangan pada sensor
dibandingkan secara berurutan ketika
terkena tangan maupun tidak terkena tangan.
Tabel 1. Pengujian Sensor
Sensor dari data pengamatan diatas, jika
dalam keadaan tidak terkena tangan, cahaya
yang dihasilkan oleh infra red akan terus
memancarkan cahaya dan photo dioda juga
dalam keadaan standby karena tidak adanya
pantulan dari objek. Namun jika ada objek
yang terkena oleh infra red, maka cahaya
tersebut akan dipantulkan yang nantinya
akan diterima oleh photo dioda dan
selanjutnya di proses oleh mikrokontroler
untuk mendapatkan hasil output.
Minsys ATmega8535
Pengujian mikrokontroler ini dilakukan
dengan cara memberikan program dengan
cara flash sehingga untuk output dapat
dilihat dari fan yang berputar, heater yang
panas dan pompa yang mengalirkan air yang
telah terhubung pada minimum system.
Semua pengerjaan output di uji coba pada
PORT B karena semua output sudah
terintegrasi di port tersebut. Maka potongan
program untuk driver motor sebagai berikut:
if((read_adc(0)<adc0) ||
(read_adc(1)<adc1)) {PORTB.0=1; //kipas1 PORTB.1=1; //heater } else {PORTB.0=0; PORTB.1=0; }
if((read_adc(2)<adc2) || (read_adc(3)<adc3))
{PORTB.2=1; //kipas2 } else {PORTB.2=0; } if((read_adc(4)<adc4)) {PORTB.3=1; //keran air } else {PORTB.3=0; } if((read_adc(5)<adc5)) {PORTB.4=1;
//keransabun } else {PORTB.4=0; }
Hal ini menyebabkan driver motor mendapat
instruksi untuk menggerakkan fan, heater
dan pompa. Oleh karena itu semua koneksi
modul driver dipasang di PORT B.
Modul Driver
Pengukuran tegangan pada modul driver
dibandingkan secara berurutan ketika
terkena tangan maupun tidak terkena tangan.
Tabel 2. Pengujian Modul Driver
Jika sensor terkena tangan maka logika akan
menjadi 1 lalu transistor saturasi kemudian
relay on yang mengakibatkan rangkaian
driver akan menghidupkan aktuator berupa
fan, heater dan pompa.
PENUTUP
Kesimpulan
Penulis telah berhasil merancang dan
membuat pencuci dan pengering tangan
otomatis menggunakan mikrokontroler
atmega8535, dimana sistem yang telah
dibangun sesuai dari yang direncanakan
pada tahap rancangan dan tujuan yang
dimaksud. Alat ini terdiri dari sensor
berjumlah 6 pasang yang terdiri dari infra
merah dan photo dioda, mikrokontroler
atmega8535 untuk proses, driver motor
untuk tempat penghasil output seperti fan,
heater dan pompa.
Mikrokontroler sukses mendapatkan inputan
sinyal digital dari ADC internal. Semua di
tindak lanjuti melalui port B untuk
mengendalikan driver motor maupun led
indikator. Fan berputar ketika objek tangan
mendekati sensor tersebut yang otomatis
heater pada pengering 1 juga akan
menimbulkan panas, sedangkan pompa akan
mengeluarkan air biasa maupun air sabun
apabila sensor pada pencuci tangan di dekati
oleh objek.
Alat ini mampu menjadi solusi untuk
menggantikan peranan pengering tangan
yang masih manual berupa kain lap dan
pencuci tangan yang masih menggunakan
kran air.
Saran
Pada alat ini masih terdapat kelemahan,
seperti sensor yang tidak dapat membedakan
objek yang mendekati sensor, apakah benar
yang mendekati adalah tangan manusia atau
objek lain (benda padat). Hal ini dapat
ditanggulangi dengan menggunakan sensor
PIR (Passive Infra Red) yang dapat di
hubungkan pada mikrokontroler. Jadi
apabila sensor menghasilkan output dan
dapat di pastikan objek yang mendekati
sensor ini adalah tangan manusia, karena
sensor ini hanya membaca pergerakan
manusia, bukan objek yang lain.
Alat ini juga masih bisa dikembangkan lebih
modern dan minimalis lagi seperti tidak
terlalu banyak mekaniknya agar bisa lebih
mudah untuk di pindah tempatkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim,
http://www.alldatasheet.com,
Jakarta, 14-Oktober-2011.
[2] Anonim,
http://www.datasheetcatalog.com,
Jakarta, 14-Oktober-2011.
[3] Anonim,
http://www.wikipedia.org/wiki/ATm
ega8535, Jakarta, 30-Oktober-2011.
[4] Anonim, http://www.atmel.com,
ATMega 8535 Datasheet, Jakarta, 5-
Desember-2011.
[5] Anonim, Modul Tutorial Praktikum
Elektronika Dasar 1, Lab.
Elektronika Universitas Gunadarma,
Depok, 2008.
[6] Anonim, Modul Tutorial Praktikum
Sistem Digital , Lab. Elektronika
Universitas Gunadarma, Depok,
2008.
[7] Arianto Widyatmo, Haryono Eduard,
& Fendy, Belajar Mikroprosessor-
Mikrokontroller melalui komputer
PC, Edisi I, PT. Elexmedia
Komputindo, Jakarta, 1994.
[8] Heryanto MA, Adi Wisnu.
Pemrograman Bahasa C untuk
Mikrokontroler ATMega8535,
ANDI, Yogyakarta, 2008.
[9] Winoto, Ardi. Mikrokotroler AVR
ATMega 8/16/32/8535 dan
Pemrogramannya dengan Bahasa C,
Informatika, Bandung, 2008.