22. Contoh Panduan Second Opinion

12
PANDUAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) A. DEFINISI 1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi medis lain terhadap penyakit seseorang. 2. Meminta Pendapat Lain( Second Opinion ) adalahpendapat medis yang diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnosa atau terapi maupun rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter pertama. Second opinion hanyalah istilah, karena dalam realitanya di lapangan, kadang pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter untuk dimintakan pendapat medisnya. Meminta pendapat lain atau second opinion juga diatur dalam Undang Undang no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin H tentang hak pasien, disebutkan bahwa "Setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit". B. RUANG LINGKUP Perbedaan diagnosis dan penatalaksaan penyakit oleh dokter sering terjadi di belahan dunia manapun. Di negara yang paling maju dalam bidang kedokteranpun, para dokter masih saja sering terjadi perbedaan dalam diagnosis maupun proses terapi, sehingga menimbulkan

description

panduan second opinion

Transcript of 22. Contoh Panduan Second Opinion

Page 1: 22. Contoh Panduan Second Opinion

PANDUAN

MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

A. DEFINISI

1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter

atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi medis lain

terhadap penyakit seseorang.

2. Meminta Pendapat Lain( Second Opinion ) adalahpendapat medis

yang diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnosa atau terapi maupun

rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari

pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang lain

dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan

dokter pertama. Second opinion hanyalah istilah, karena dalam realitanya di

lapangan, kadang pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter untuk

dimintakan pendapat medisnya.

Meminta pendapat lain atau second opinion juga diatur dalam Undang Undang no.

44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin H tentang hak

pasien, disebutkan bahwa "Setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi

tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat

Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit".

B. RUANG LINGKUP

Perbedaan diagnosis dan penatalaksaan penyakit oleh dokter sering

terjadi di belahan dunia manapun. Di negara yang paling maju dalam bidang

kedokteranpun, para dokter masih saja sering terjadi perbedaan dalam

diagnosis maupun proses terapi, sehingga menimbulkan keraguan pada pasien

dan keluarganya.Begitu juga di Indonesia, perbedaan pendapat para dokter dalam

mengobati penderita adalah hal yang biasa terjadi. Perbedaan dalam penentuan

diagnosis dan penatalaksanaan mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak

menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita. Tetapi

bila hal itu menyangkut kerugian

Page 2: 22. Contoh Panduan Second Opinion

biaya yang besar dan ancaman nyawa maka harus lebih dicermati. Sehingga

sangatlah penting bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan second opinion

dokter lain tentang permasalahan kesehatannya sehingga mendapatkan hasil

pelayanan kesehatana yang maksimal.

Dengan semakin meningkatnya informasi dan teknologi maka semakin

terbuka wawasan ilmu pengetahuan dan informasi tentang berbagai hal dalam

kehidupan ini. Demikian juga dalam pengetahuan masyarakat tentang wawasan dan

pengetahuan tentang permasalahan kesehatannya.Informasi yang sepotong-

sepotong atau salah dalam menginterpretasikan informasi seorang pasien akan

berakibat pasien atau keluarganya merasa tindakan dokter salah atau tidak sesuai

standar. Hal ini jugamembuat pasien dan keluarganya mempertahankan informasi

yang didapat tanpa mempertimbangkan masukan dari dokter tentang fakta yang

sebenarnya terjadi.

1. Pentingnya Second Opinionuntuk pasien adalah :

a) Kesalahan diagnosis dan penatalaksaan pengobatan dokter sering terjadi di

belahan dunia manapun, termasuk di Indonesia

b) Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal

yang biasa terjadi, dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak

menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita

c) Second opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nyawa, kerugian biaya

atau dampak finansial yang besar.

2. Permasalahan kesehatan yang memerlukanSecond Opinion:

a) Keputusan dokter tentang tindakan operasi, apalagi yang akan membuat

perubahan anatomis permanen pada tubuh pasien dan tindakan operasi

lainnya.

b) Keputusan dokter tentang pemberian obat jangka panjang lebih dari 2

minggu, misalnya pemberian obat TBC jangka panjang, pemberian antibiotika

jangka panjang dan pemberian obat-obat jangka panjang lannya

c) Keputusan dokter dalam pemberian obat yang sangat mahal : baik obat

minum, antibiotika, susu mahal atau pemberian imunisasi yang sangat mahal

Page 3: 22. Contoh Panduan Second Opinion

d) Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada

kasus yang tidak seharusnya diberikan : seperti infeksi saluran napas, diare,

muntah, demam virus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan

diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberi antibiotika.

e) Keputusan dokter dalampemeriksaan laboratorium dengan biaya sangat besar

f) Keputusan dokter tentang suatu penyakit yang berulang diderita misalnya :

penyakit tifus berulang,

g) Keputusan diagnosis dokter yang meragukan: biasanya dokter

tersebut menggunakan istilah “gejala” seperti gejala tifus, gejala ADHD,

gejala demam berdarah, gejala usus buntu. Atau diagnosis autis ringan, ADHD

ringan dan gangguan perilaku lainnya.

h) Ketika pasien didiagnosa penyakit serius seperti kanker, maka pasien

pun biasanya diizinkan meminta pendapat lain.

i) Keputusan pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan

oleh institusi kesehatan nasional atau internasional : seperti pengobatan dan

terapi bioresonansi, terapi antibiotika yang berlebihan dan tidak sesuai

dengan indikasi

3. Dalam rangka membantu pasien untuk mendapatkan SecondOpinion, RS

perlu memberikan beberapa pertimbangan kepada pasien atau keluarga

sebagai berikut

:

a) Second Opinionsebaiknyadidapatkandaridokter yang sesuai kompetensinya

atau keahliannya.

b) Rekomendasi atau pengalaman keberhasilan pengobatan teman atau

keluarga terhadap dokter tertentu dengan kasus yang sama sangat penting

untuk dijadikan referensi. Karena, pengalaman yang sama tersebut sangatlah

penting dijadikan sumber referensi.

c) Carilah informasi sebanyak-banyaknya di internet tentang permasalahan

kesehatan tersebut. Jangan mencari informasi sepotong-sepotong, karena

seringkali akurasinya tidak dipertanggung jawabkan. Carilah sumber

informasi

Page 4: 22. Contoh Panduan Second Opinion

internet dari sumber yang kredibel seperti : WHO, CDC, IDAI, IDI atau

organisasi resmi lainnya.

d) Bila keadaan emergensi atau kondisi tertentu maka keputusan second opinion

juga harus dilakukan dalam waktu singkat.

e) Mencari second opinion diutamakan kepada dokter yang dapat

menjelaskan dengan mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan

logika. Dokter yang beretika tidak akan pernah menyalahkan keputusan

dokter sebelumnya atau tidak akan pernah menjelekkan pendapat dokter

sebelumnya atau menganggap dirinya paling benar.

f) Bila melakukan second opinion sebaiknya tidak menceritakan pendapat

dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya,

agar dokter terakhir tersebut dapat obyektif dalam menangani kasusnya,

kecuali dokter tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah

diberikan atau pemeriksaan yang telah dilakukan.

g) Bila sudah memperoleh informasi tentang kesehatan jangan menggurui

dokter yang anda hadapi karena informasi yang anda dapat belum tentu

benar. Tetapi sebaiknya anda diskusikan informasi yang anda dapat dan

mintakan pendapat dokter tersebut tentang hal itu.

h) Bila pendapat lain dokter tersebut berbeda, maka biasanya penderita

dapat memutuskan salah satu keputusan berdasarkan argumen yang dapat

diterima secara logika. Dalam keadaan tertentu disarankan mengikuti advis

dari dokter yang terbukti terdapat perbaikan bermakna dalam perjalanan

penyakitnya. Bila hal itu masih membingungkan tidak ada salahnya

melakukan pendapat ketiga. Biasanya dengan berbagai pendapat tersebut

penderita akan dapat memutuskannya. Bila pendapat ketiga tersebut masih

sulit dipilih biasanya kasus yang dihadapi adalah kasus yang sangat sulit.

i) Keputusan second opinion terhadap terapi alternatif sebaiknya tidak

dilakukan karena pasti terjadi perbedaan pendapat dengan pemahaman

tentang kasus yang berbeda dan latar belakang ke ilmuan yang berbeda.

Page 5: 22. Contoh Panduan Second Opinion

j) Kebenaran ilmiah di bidang kedokteran tidak harus berdasarkan

senioritas dokter atau gelar yang disandang. Tetapi berdasarkan kepakaran

dan landasanpertimbanganilmiah berbasis bukti penelitian di bidang

kedokteran (Evidance Base Medicine).

C. TATA LAKSANA

Second opinion atau mencari pendapat lain yang berbeda adalah

merupakan hak seorang pasien dalam memperoleh jasa pelayanan

kesehatannya. Hak yang dipunyai pasien ini adalah hak mendapatkan pendapat

lain (second opinion) dari dokter lainnya. Untuk mendapatkan pelayanan yang

optimal, pasien tidak usah ragu untuk mendapatkan “second opinion” tersebut.

Memang biaya yang dikeluarkan akan menjadi banyak, tetapi paling tidak

bermanfaat untuk mengurangi resiko kemungkinan komplikasi atau biaya lebih

besar lagi yang akan dialaminya. Misalnya, pasien sudah direncanakan operasi

caesar atau operasi usus buntu tidak ada salahnya melakukan permintaan

pendapat dokter lain.

Dalam melakukan “second opinion” tersebut sebaiknya dilakukan

terhadap dokter yang sama kompetensinya. Misalnya, tindakan operasi caesar

harus minta “second opinion” kepada sesama dokter kandungan bukan ke dokter

umum. Bila pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan dokter sangat banyak dan

mahal, tidak ada salahnya minta pendapat ke dokter lain yang kompeten.

Hak pasien untukmeminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada

dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar

Rumah Sakit.

Manfaat yang bisa didapatkan dari second opinion adalah pasien lebih

teredukasi mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya. Terdapat kondisi yang

meragukan bagi pasien pada saat meminta pendapat lain, misalnya ketika dokter

pertama menyarankan operasi, tidak mengherankan jika pendapat dari dokter lain

akan berbeda, oleh karena setiap penyakit memiliki gejala klinis yang berbeda

ketika hadir di ruang periksa sehingga mempengaruhi keputusan dokter.

Untuk mendapatkan second opinion, pasien dan keluarganya menghubungi

perawat atau langsung kepada dokter yang merawatnya kemudian

mengemukakan

Page 6: 22. Contoh Panduan Second Opinion

keinginannya untuk mendapatkan pendapat lain atau second opinion. Dokter yang

merawat berkewajiban menerangkan kepada pasien dan keluarganya hal yang perlu

dipertimbangkan dalam mendapatkan second opinion (terdapat dalam panduan ini).

Apabilakeputusanmengambilpendapatlaintelahdisepakati, makaformulir Permintaan

Pendapat Lain (Second Opinion) diisiolehpasienatauwalinyadandiketahuiolehDokter

(DPJP) sertasaksi.

D. DOKUMENTASI

1. Panduan Hak & Kewajiban Pasien

2. Formulir Permintaan Pendapat Lain (Second Opinion)

Page 7: 22. Contoh Panduan Second Opinion

Rujukan

1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.