Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

25
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2016 1

Transcript of Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Page 1: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

2016

1

Page 2: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

1. Model Arus Pesan Komunikasi Sardjono,1989 : dalam proses komunikasi

dikenal ada 4 model arus alir pesan, yaitu :1. Model jarum Injeksi (hypodermic needle

model), yaitu : dalam model ini arus komunikasi berjalan satu arah (one step flow) langsung dari media massa kepada audiance, para penganut teori ini yakin bahwa audiance akan bersikap pasif terhadap berbagai informasi yang disampikan atau disiarkan oleh media massa, sebaliknya media massa aktif mempengaruhi audiance, sehingga pesan yang disampaikan oleh media massa akan selalu mengenai audiance (teori peluru/bullet theory)

2

Page 3: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Elihu Katz, mengemukakan ada beberapa ciri menarik dalam model ini :1. Media Massa memiliki kekuatan yang luar biasa

besarnya, sehingga sanggup menginjeksi secara mendalam ide-ide kedalam benak-benak yang tidak berdaya.

2. Mass audiance tidak saling mengenal satua sama lainnya dan tidak juga ada hubungan dengan media massa sumber, sehingga kalo mereka (mass audiance) mempunyai opini yang sama terhadap sebuah persoalan hal ini bukan karena mereka berkomunikasi satu sama lain melainkan memperoleh pesan yang sama melalui satu media.

3

Page 4: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Jadi dalam model arus komunikasi ini audinace dianggap sebagai pihak yang tidak berdaya dan tidak pernah saling komunikasi antar satu sama lainnya. Artinya audiance dalam model ini dianggap seperti berada dalam sebuah tempurung kelapa yang tak pernah berhubungan dengan orang lain tentang suatu pesan atau informasi yang mereka dapatkan dari sebuah media. Namun dalam perkembangannya teori ini banyak dikritik, karena dalam sebuah masyarakat, apalagi masyarakat yang sudah maju, seseorang tak akan mungkin lepas dari tata pergaulan masyarakat.

4

Page 5: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Jadi dalam model arus komunikasi ini audinace dianggap sebagai pihak yang tidak berdaya dan tidak pernah saling komunikasi antar satu sama lainnya. Artinya audiance dalam model ini dianggap seperti berada dalam sebuah tempurung kelapa yang tak pernah berhubungan dengan orang lain tentang suatu pesan atau informasi yang mereka dapatkan dari sebuah media. Namun dalam perkembangannya teori ini banyak dikritik, karena dalam sebuah masyarakat, apalagi masyarakat yang sudah maju, seseorang tak akan mungkin lepas dari tata pergaulan masyarakat.

5

Page 6: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

6

Page 7: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Beberapa contoh keberhasilan teori ini dalam sejarah :

1. Media Massa Amerika berhasil menciptakan opini publik yang positif ketika pecah perang dengan spanyol pada tahun 1998. Koran koran disana mampu membuat penduduk membedakan mana kawan mana lawan.

2. Media massa pada jaman Nazi Hitler sebagai mesin propaganda untuk memenangkan peperangan.

7

Page 8: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

2. Model Aliran Satu Tahap : Model ini hampir menyerupai model jarum hipodermik, dimana media massa langsung berhubungan dengan audiancenya tanpa melalui sebuah saluran perantara. Namun ada beberapa perbedaan prinsip antar kedua model tersebut, diantaranya :

1. Model ini tidak mengakui bahwa media massa bukanlah all power full dalam mempengaruhi audiance.

2. Masih diakui oleh model ini bahwa audiance memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi screening (penyaringan) yang disesuaikan dengan kebutuhan audiance.

3. Model ini mengakui kemungkinan timbulnya reaksi atau efek yang berbeda dikalangan audiance penerima pesan.

8

Page 9: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

9

Page 10: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

3. Model Aliran Dua Tahap : Model ini mengasumsikan bahwa tidak semua pesan yang disampaikan oleh media massa seluruhnya langsung mengenai audiance. Akan tetapi sebelumnya pesan tersebut mengenai atau menyentuh pihak-pihak tertentu yang membawa pesan tersebut kepada audiancenya. Pihak-pihak tersebut dikenala dengan nama opinion leader (pemuka pendapat). Audiance (followers) dianggap tak banyak bersentuhan dengan media massa, adapun opinion leader lebh banyak bersentuhan dengan media massa.

10

Page 11: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Model menganggap bahwa opinion leader mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan followersnya termasuk disini kelebihan dalam hal kemampuan mengakses pesan media. Sementara itu, followers mendapat informasi dari opinion leadernya.

11

Page 12: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

4. Model Aliran Banyak Tahap : Model ini pada prinsipnya adalah gabungan dari model-model sebelumnya, model ini menyatakan bahwa pesan dai media massa menyebar kepada audiancenya melalui interaksi yang kompleks. Artinya Audiance dapat terkena dampak terpaan pesan media massa baik secara langsung dari media massa tersebut, maupun melalui para pemimpin opini. Bahkan antar sesama audiance dalam model ini kadangkala melakukan kontak personel sesama audiance.

12

Page 13: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

13

Page 14: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

2. Sejarah Opinion leader Istilah opinion leader mulai menjadi

perbincangan didalam literatur komunikasi sekitar tahun 1950-1960-an.

Dalam perkembangannya kata ini lebih lekat pada kondisi masyarakat pedesaan, hal ini disebakan karena tingkat media exposurenya yang masih rendah dan tingkat pendidikan masyarakat yang belum maksimal. Akses kemedia lebih dimungkinkan dari mereka yang mempunyai tingkat pemahaman yang tinggi dan kebutuahn akan media tidak rendah.

14

Page 15: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Mereka secara tidak langsung mempunyai arti sebagai perantara bahkan penerjemah informasi yang diterimanya dari media massa baru kemudian disampaikan kepada masyarakat.

Pihak-pihak yang dianggap sebagai opinion leader dimasyarakat desa kadang diperankan oleh orang yang dianggap menjadi panutan dan menjadi tempat bertanya dan meminta nasihat bagi anggota masyarakat.

15

Page 16: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Berdasarkan keaktifannya opinion leader dapat dikelompokan menjadi 2 :

1. Opinion Leader Aktif : “ opinion leader yang sengaja mencari followers untuk mengumumkan atau mensosialisasikan suatu informasi.” (Opinion Giving)

2. Opinion leader Pasif : “ opinion leader yang dicari oleh followersnya. Artinya disini para followers yang berusaha mencari opinion leader untuk mencari suatu infomari tentang sesuatu hal yang baru.” (Opinion Seeking).

16

Page 17: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

3. Karakeristik Opinion leader1. Biasanya memiliki pendidikan formal yang

lebih tinggi dibandingkan dengan anggota masyarakat lainnya.

2. Lebih tinggi status soaialnya3. Lebih inovatif dalam menerima dan

mengadopsi ide-ide baru4. Lebih tinggi pengenalan medianya (media

Exposure)5. Kemapuan empatinya lebih besar6. Partispasi sosialnya lebih besar

17

Page 18: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

7. Biasanya mempunyai sikap lebih kosmopolit (wawasan dan pengaetahuan yang luas)

18

Page 19: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Floyd Ruch : syarat seorang pemimpin termasuk opinion leader :1. Social perceptions : “ memiliki ketajaman dalam

menghadapi situasi”2. Ability in abstract Thinking : “ memiliki kecakapan

secara abstract terhadap masalah yang dihadapi3. Emotional stability : “ memiliki perasaan stabil,

tidak mudah terpengaruh dari luar (keyakinan yang tidak diyakini dan bertolak belakang dengan masyarakat.

Adakalanya batasan (ciri) yang melekat diatas memiliki perbedaan yang tipis sekali antara pemimpin opini dengan followersnya.

19

Page 20: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Hal ini menyebabkan para pemimpin opini haruslah juga memiliki kelebihan lain yaitu kelebihan untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih kompeten, dan lebih tahu memelihara norma yang ada dimasayarakatnya.

Kemampuan inilah yang menjadi salah satu konsekuensi logis bentuk pelayanan atu suri tauladan yang diberiakn atau ditunjukan kepada masyarakatnya.

20

Page 21: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Hal ini menyebabkan para pemimpin opini haruslah juga memiliki kelebihan lain yaitu kelebihan untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih kompeten, dan lebih tahu memelihara norma yang ada dimasayarakatnya.

Kemampuan inilah yang menjadi salah satu konsekuensi logis bentuk pelayanan atu suri tauladan yang diberiakn atau ditunjukan kepada masyarakatnya.

Pada suatu masyarakat yang mengalami kemajuan peran pemimpin opini lambat laun akan berkurang sebab berbagai ciri yang dimiliki oleh para opinion leaders itu sudah mulai dimiliki oleh masyarakat desa. Ex : semakin banyaknya pemuda desa yang berlajar di PT

21

Page 22: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

4. Penguasaan Materi Opinion leader Merthon : ditinjau dari penguasaan materi

pemuka pendapat, dapat digolongkan menjadi 2 : Monormophic (monomorfik) : “ pemuka pendapat

hanya menguasai dan mampu menyelesaikan satu permasalahan saja yang ada dimasyarakat”

Polymorphic (polimorfik) : “ Opinion leaders menguasai dan mampu menyelesaikan lebih dari satu permasalahan yang ada dimasyarakat”

Dalam kenyataannya biasanya seorang pemuka pendapat dianggap mampu untuk menyelesaikan lebih dari satu permasalahan yang ada dimasyarakat. Ex : seorang kyai dipedesaan kadang tidak hanya diminta untuk menyelesaikan masalah yang berkatian dengan agama saja.

22

Page 23: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

Hal ini bisa saja terjadi karena didesa terkadang masih jarang terdapat diferensiasi atas dasar jabatan atau pekerjaan.

23

Page 24: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

5. Opinion leader dalam Sistem Komunikasi

Dalam sistem komunikasi opinion leader menjadi salah satu unsur yang sangat mempengaruhi arus komunikasi.

Hal ini menyebabkan keberadaan opinion leader dalam sistem komunikasi tidak bisa diremehkan.

Ketidakmapuan dalam mempengaruhi opinion leader dalam setiap kegiatan sosialisasi akan berdampak negatif terhadap program sosialisasi tersebut

Pemuka pendapat lebih mempunyai gradasi homofili yang lebih baik dibanding dengan pihak lain. Homofili artinya suatu tingkat dimana pasangan individu yang berinteraksi sepadan dalam hal-hal tertentu, seperti kepercayaan, nilai-nilai, atau status sosial .

24

Page 25: Peranan opinion leader dalam proses komunikasi

ReferensiNurudin,Sistem Komunikasi Indonesia,PT.

Rajagrafindo Persada,Jakarta, 2010Diktat dan hand out perkuliahan.Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia,

Putaka Pelajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, edisi revisi, 2009

25