215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

8
PENGAMATAN PENGENALAN AMDAL RSU Dr. WAHDIN SUDIRO HUSODO JALAN SURODINAWAN MOJOKERTO Kelompok 8 Kelas XII Multimedia 1: Affandi (5) Bagus Dermawan (23) Ervinda Nur Fadilah (35) Faizah Dwi Rakhmawati (36) Fawas Baihaqi (39) Tahun 2012/2013 UPT SMKN 1 KOTA MOJOKERTO

Transcript of 215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

Page 1: 215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

PENGAMATAN PENGENALAN AMDAL

RSU Dr. WAHDIN SUDIRO HUSODO

JALAN SURODINAWAN MOJOKERTO

Kelompok 8

Kelas XII Multimedia 1:

Affandi (5)

Bagus Dermawan (23)

Ervinda Nur Fadilah (35)

Faizah Dwi Rakhmawati (36)

Fawas Baihaqi (39)

Tahun 2012/2013

UPT SMKN 1 KOTA MOJOKERTO

Page 2: 215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

LEMBAR PENGAMATAN PENGENALAN AMDAL

RSU Dr. WAHDIN SUDIRO HUSODO

JALAN SURODINAWAN MOJOKERTO

Kondisi Awal : Persawahan

Luas : Sekitar 6 hektar.

Kondisi sekarang : RSU Dr. WAHDIN SUDIRO HUSODO

1. KONDISI FISIK

a. Sebelum Poyek dilakukan Kondisi tanah, udara dan air di area proyek cukup baik karena merupakan lahan

produktif dimana banyak terdapat tumbuhan hijau sebagai persawahan. Kondisi bangunan dan sarana fisik seperti gedung sekolah, kantor balai desa, dan

rumah – rumah warga. Kondisi manusia disekitar lokasi hanya berlalu lalang di jalan raya, sedangkan

manusia yang beraktivitas di lokasi awal relatif sedikit.

b. Ketika Proyek dilakukan Kondisi tanah menjadi tidak produktif, udara menjadi panas karena tumbuhan

yang ada di lokasi menjadi berkurang. Kondisi bangunan disekitar tidak terganggu dengan adanya proyek Kondisi aktivitas manusia sedikit terganggu bagi pengguna jalan raya karena

menggunakan alat konstruksi bangunan yang cukup memakan tempat.

c. Setelah Proyek selesai Kondisi tanah menjadi tidak produktif. Kondisi air disekitar tidak terganggu. Kondisi bangunan terdapat Gedung RSU dan apotik yang baik Kondisi manusia, jumlahnya menjadi semakin bertambah karena terdapat tempat

yang digunakan manusia untuk beraktivitas.

Page 3: 215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

2. KONDISI BIOLOGI

a. Sebelum Poyek dilakukan Jumlah tumbuhan sebagian besar berupa tanaman padi yang ada di area

persawahan, padi sebagai makanan pokok dan sawah sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar. selain itu juga terdapat beberapa pohon yang menyerap air hujan dan sebagai tempat berteduh. Rumput yang digunakan untuk makanan ternak

Hewan yang terdapat disana berupa hewan-hewan sawah seperti ular, tikus, burung pipit, yuyu, katak, belalang, semut, capung, dan serangga lainnya

Kondisi ekosistem yang ada sangat baik karena adanya hubungan timbal balik antar makhluk hidup yang ada di lokasi.

b. Ketika Proyek dilakukan Tumbuhan yang ada sangat berkurang karena dilakukan penebangan dan perataan

tanah. Hewan yang ada menjadi hilang karena adanya proyek yang merusak habitat

hewan – hewan tersebut. Ekosistem di area itu menjadi tidak seimbang karena habitat makhluk hidup

diganggu.

c. Setelah Proyek selesai Jumlah tumbuhan menjadi lebih beraneka ragam dan terawat, seperti bermacam

bunga, tanaman hias dan berbagai pohon untuk menyegarkan udara yang ada di lokasi.

Hewan yang terdapat hanya serangga kecil. Ekosistem berubah menjadi tidak sebaik seperti sebelum pembangunan RSU.

2. KONDISI SOSIAL

a. Sebelum Poyek dilakukan Kondisi sosial manusia yang tinggal di sekitar lokasi bermata pencaharian sebagai

petani dan sebagian kecil pedagang warung. Tidak terjadi interaksi sosial antara orang yang beraktivitas di lokasi tersebut

dengan masyarakat sekitar Tidak ada kunjungan karena lokasi berupa sawah Kondisi ekonomi baik-baik saja

b. Ketika Proyek dilakukan Kondisi sosial manusia yang tinggal di sekitar lokasi bermata pencaharian sebagai

buruh bangunan dan sebagian kecil pedagang warung.

Page 4: 215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

Terjadi interaksi sosial antara buruh dan warga sekitar. Sesekali ada kunjungan dari anggota DPR atau pejabat lainnya. Ekonomi sekitar lokasi (pedagang warung) mengalami sedikit peningkatan karena

banyak tenaga kerja (buruh bangunan) yang membeli sesuatu yang diperlukan seperti makanan, minuman dan sebagainya.

c. Setelah Proyek selesai Kondisi sosial manusia menjadi lebih banyak beraktivitas di lokasi tersebut, mulai

dari satpam, tukang kebun / OB, staff rumah sakit hingga tenaga medis. Terjadi interaksi sosial antara orang yang bekerja di RSU dan warga yang berobat. Pengunjung yang mengunjungi lokasi menjadi lebih banyak, meliputi pasien

rumah sakit dan pegawai rumah sakit itu sendiri. Ekonomi meningkat karena mata pencaharian semakin beragam dan

perekonomian masyarakat sekitar yang bekerja sebagai pedagang menjadi lebih baik, bertambahnya manusia yang beraktivitas di lokasi tersebut

Dampak positif: Memudahkan masyarakat sekitar untuk mendapatkan layanan kesehatan secara cepat

dan memadai. peningkatan layanan kesehatan dan perubahan kesehatan masyarakat sekitar terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat, seperti diperlukannya tenaga medis

untuk menangani pasien, perawat, hingga satpam dan pedagang. mengubah persepsi dan sikap masyarakat dari pandangan negatif menjadi pandangan

positif.

Dampak negatif Lahan produktif untuk tanaman padi berkurang. Munculnya pencemaran berupa pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran

udara, pencemaran limbah B3 hasil kegiatan rumah sakit. Terjadi penurunan muka air tanah. Berdampak negatif terhadap komponen lingkungan kesehatan masyarakat pada

sanitasi lingkungan dengan berupa dampak penurunan kenyamanan lingkungan sehingga perlu dikelola.

Menurut data yang kami peroleh yang terurai diatas maka kami mempertimbangkan bahwa proyek tersebut memang layak dilaksanakan di lokasi tersebut.Sebab dampak positif dari pembangunan proyek tersebut lebih menonjol daripada dampak negative proyek tersebut, dan dampak negative tersebut mampu diatasi dengan pencegahan, penanganan dan pengelolaan yang professional sehingga mampu meminimalir dampak negatif yang ada.

Page 5: 215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

Dengan cara melakukan pencegahan dini dari awal, berdasarkan pengamatan yang pernah dilakukan dan memperhatikan hal-hal yang bisa menyebabkan dampak negatif secara detail seperti keadaan ekosistem di sekitar proyek, kondisi tanah, udara, air dilokasi proyek dan kondisi bangunan, sarana fisik juga penduduk sekitar proyek tersebut sehingga penanggulangan dampak negatif itu bisa tepat dan diminimalisir sekecil mungkin

sebelum dilakukan pembangunan pada saat pembangunan

setelah pembangunan selesai

Page 6: 215204118-Lembar-Pengamatan-Pengenalan-Amdal.doc

Mengapa dilakukan pembangunan rumah sakit di lokasi tersebut? Tempatnya strategis dan luas Dekat dengan pemukiman penduduk Lokasi yang belum terdapat rumah sakit/ layanan kesehatan yang memadai Dekat dengan jalan dan terletak di kota

Kesimpulan :Proyek pembangunan RSU yang beralamatkan di jalan surodinawan ini layak dilaksanakan karena banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat mojokerto khususnya sekitar lokasi. Sedangkan dampak negative yang dihasilkan dapat diminimalisir.