2.1.1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5640/3/BAB II_DITA RISTIA WARDANI_AKUNTA… ·...
Transcript of 2.1.1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5640/3/BAB II_DITA RISTIA WARDANI_AKUNTA… ·...
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SAHAM
Husnan (2009), menyatakan saham adalah surat berharga yang dibuat
oleh perusahaan sebagai pengakuan terhadap seseorang atau lembaga tertentu
yang telah berpartisipasi menanamkan modalnya dan menunjukkan hak
pemegangnya untuk memperoleh bagian dari prospek dan kekayaan
perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh
seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.Darmadji
(2001).
2.1.1. Jenis Saham
Terdapat beberapa jenis saham seperti yang dikemukakan
oleh Darmadji (2001) yaitu :
a. Dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham
terbagi atas :
8
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
9
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan salah satu komoditi pasar modal
yang popular.Saham biasa lebih umum disebut dengan
saham saja.
Beberapa karakteristik saham biasa adalah :
a). Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan
memperoleh laba.
b). Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang
saham (one share one vote)
c). Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian
kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut
dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban
perushaan dilunasi.
d). Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim
pihak lain sebesar proposi sahamnya.
e). Memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan
sahamnya.
2. Saham Preferen (preferen Stock)
Beberapa kareakteristik saham preferen yaitu :
a.) Memiliki hak lebih dulu dalam memperoleh laba.
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
10
b.) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama
dalam pencalonan pengurus perusahaan.
c.) Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai
nominal saham lebih dahulu setelah kreditor, apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan atau
bangkrut).
d.) Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari
pembagian laba perusahaan di samping penghasilan
yang diterima secara tetap.
e.) Apabila perusahaan dilikuidasi memiliki hak
memperoleh pambagian kekayaan perusahaan di atas
pemegang saham biasa setelah semua kewajiban
perusahaan dilunasi.
Suatu saham preferen disukai atau diminati
oleh penerbitnya karena dua hal yaitu :
1.) Sebagai saham, saham preferen tidak termasuk saham
biasa oleh sebab itu tidak masuk dalam perhitungan
Earning Per Share.
2.) Sebagai ekuitas saham preferen bukan ekuitas hutang
(debt equity) sehingga tidak menambah beban hutang
perusahaan.
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
11
b. Dari cara peralihannya saham dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1.) Saham atas unjuk (Bearer stock)
Yaitu pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya,
agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor
lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham
tersebut, maka diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk
ikut hadir dalam RUPS.
2.) Saham atas nama (Registered stock)
Yaitu saham yang ditulis dengan jelas siapa nama
pemiliknya dimana cara peralihannya harus melalui prosedur
tertentu, yaitu dengan dokumen peralihan dan kemudian
nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang
khusus memuat nama pemegang saham. Apabila sertifikat
ini hilang, maka pemilik dapat meminta penggantian.
c. Dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan
sebagai berikut :
1.) Blue-Chip stocks
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki
reputasi tinggi, sebagai leader di industry sejenis, memiliki
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
12
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
deviden.
2.) Income stocks
Yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya.
3.) Growth stocks (well-known)
Yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di
industry sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.Selain itu
terdapat juga growth stock (lesser-known), yaitu saham dari
emiten yang tidak sebagai leader dalam industry namun
memiliki growth stock.Umumnya saham ini berasal dari
daerah dan kurang popular di kalangan emiten.
4.) Speculative stocks
Yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bias secara
konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang
tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
13
5.) Counter cyclical stocks
Yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh konisi ekonomi
makro maupun situasi bisnis secara umum.Pada saat resesi
ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya
mampu memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat
dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan
yang tinggi pada masa resesi.Emiten seperti ini biasanya
bergerak dalam produk yang sangat dibutuhkan masyarakat
seperti rokok dan consumer goods.
2.1.2. Harga Saham
Menurut Darmadji (2001), harga saham dihitung
berdasarkan nilai tawar menawar atas suatu saham yang ditentukan
oleh bursa efek. Prioritas dalam melakukan transaksi efek di bursa
efek (di pasar regular) ditentukan dengan mengacu pada pihak yang
menawarkan harga paling tinggi untuk membeli atau paling rendah
untuk menjual akan mendapatkan prioritas dalam suatu transaksi
sementara penawaran pada harga yang sama baik untuk beli maupun
untuk jual, prioritas diberikan kepada siapa yang lebih dahulu
memasukkan penawaran tersebut.
Dalam perdagangan saham dikenal beberapa istilah yaitu:
a. Previous price yaitu harga saham pada penutupan hari
sebelumnya.
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
14
b. Opening price yaitu harga saham pertama kali pada saat
pembukaan I perdagangan.
c. Highest price yaitu harga saham tertinggi yang terjadi sepanjang
perdagangan pada hari tersebut.
d. Lowest price yaitu harga saham terendah yang terjadi sepanjang
perdagangan pada hari tersebut.
e. Last price yaitu harga saham terakhir yang terjadi
f. Change price yaitu selisih antara harga saham pembuka dengan
harga terakhir yang terjadi
g. Closing price yaitu harga penutupan saham. Biasanya dalam
satu hari perdagangan ditentukan pada akhir sesi II yaitu pada
pukul 16.00 sore.
2.1.3. Nilai Saham
Harga saham yang terjadi di pasar modal merupakan harga
yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan penawaran yang ada
di bursa. Menurut Abdul Halim dalam (Priatinah dan Kusuma,
2012) nilai saham dibagai menjadi tigas yaitu :
1. Nilai Buku
Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai
perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
15
dimilikinya.Nilai buku saham bersifat dinamis dan tergantung
pada perubahan nilai kekayaan bersih ekonomis pada suatu saat.
2. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli
saham.Harga pasar merupakan harga saham yang terjadi karena
adanya kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di
bursa saham.
3. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya atau
seharusnya terjadi.Nilai intrinsic saham merupakan nilai
sebenarnya dari saham sesuai dengan keadaan pasar saham.
2.2. Analisis Fundamental
Husnan (2009), mengemukakan analisis fundamental analisis yang
memperkirakan harga saham yang akan datang, dengan mengestimasi nilai
faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi harga saham yang akan
datang sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Menurut Jogiyanto (2009), analisis fundamental atau analisis
perusahaan merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham
dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Analisis fundamental
menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari data keuangan
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
16
yang dapat berupa laba, kebijakan deviden, penjualan, pertumbuhan dan lain
sebagainya. Selain itu, data keuangan perusahaan dapat berupa rasio
keuangan. Rasio keuangan yang ada dapat mencerminkan kinerja keuangan
suatu perusahaan, sehingga rasio keuangan tersebut dapat digunakan sebagai
variabel dalam analisis fundamental.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
fundamental merupakan variabel yang digunakan dalam analisis fundamental
yang mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaan dan berupa data
keuangan perusahaan.
2.2.1. Variabel Fundamental Yang Mempengaruhi Harga Saham
Secara umum, terdapat beberapa variabel yang digunakan
untuk melakukan analisis, dan untuk menilai kondisi keuangan
perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan
sebagai variabel dalam analisis fundamental, maka dalam penelitian
ini variabel-variabel fundamental yang digunakan adalah berupa rasio
keuangan yang terdiri dari Return On Equity, Debt to Equity Ratio,
Price Earning Ratio, dan Earning Per Share.
1. Return On Equity
Return On Equity (ROE) adalah suatu pengukuran dari
penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
17
atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan
(Syamsudin, 2009). Yang dapat dihitung dengan rumus :
Return On Equity =
2. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan
hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan
oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan
oleh pemilik perusahaan (Syamsuddin, 2009). Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus :
Debt to Equity Ratio =
3. Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang membandingkan
antara harga pasar suatu saham dengan laba dari saham yang
bersangkutan (Syamsuddin, 2009) Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus :
Price Earning Ratio =
4. Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang menggambarkan
jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa
(Syamsuddin, 2009). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
18
Earning Per Share =
2.3. KERANGKA PEMIKIRAN
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham, salah
satunya kondisi perusahaan yang diartikan sebagai kinerja keuangan
perusahaan.Kinerja keuangan perusahaan sangat penting untuk mengetahui
apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya.Untuk melihat
hal tersebut, investor dapat menganalisis dengan variabel fundamental yang
bersifat internal, yang memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan.
Variabel fundamental ini, diwakili oleh beberapa rasio keuangan seperti,
Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio
(PER), dan Earning Per Share (EPS).
Penelitian dengan menggunakan variabel fundamental sudah banyak
dilakukan oleh peneliti terdahulu diantaranya adalah Marlina (2010), dalam
penelitiannya menyatakan bahwa EVA, ROA, BEP, dan NPM tidak
berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan ROE berpengaruh positif
terhadap harga saham.Zuliarni (2012), dalam penelitiannya Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Mining and Mining Service Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyimpulkan bahwa variabel ROA, PER, dan
DPR berpengaruh positif terhadap harga saham.
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
19
Penelitian lain juga dilakukan oleh Priatinah dan Kusuma (2012) yang
menggunakan sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada
periode 2008 – 2010 menyatakan bahwa hasil penelitiannya variabel ROI,
EPS, dan DPS berpengaruh positif terhadap harga saham secara parsial
maupun secara simultan.Penelitian Takarini dan Hendrarini (2011). Rasio
Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Indeks, menyimpulkan bahwa NPM, ROE, tidak
berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan QR, dan DER berpengaruh
negatif terhadap harga saham.
Artha dkk (2014), yang melakukan penelitian analisis fundamental,
teknikal, dan makro ekonomi harga saham sektor pertanian, yang
menyimpulkan bahwa EPS, BVP, PER, ROA, ROE, PBV, dan DER
berpengaruh terhadap harga saham.Penelitian yang dilakukan oleh
Mardiyanti dan Berlian (2010), dengan sampel perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ 45 menyimpulkan bahwa secara parsial hanya variabel
ROA yang berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan
ROA, ROE, NPM, PER, dan PBV berpengaruh terhadap harga saham.
Syukron (2010), dalam penelitiannya faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham perusahaan di daftar efek syariah tahun 2006 –
2008 menyimpulkan bahwa variabel Retun On Investment dan Earning Per
Share berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan variabel
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
20
Current Ration, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio,Total Assts Turn Over, dan
Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap harga saham.Penelitian
Ratih dkk (2013), pengaruh EPS, PER, DER, ROE terhadap harga saham
pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia
(BEI) tahun 2010 – 2012 menyimpulkan bahwa Earning Per Share, Price
Earning Ratio, dan Return On Equity berpengaruh positif terhadap harga
saham. Sementara itu, Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap
harga saham.
Octavia (2010), mengemukakan dalam penelitiannya pengaruh faktor
fundamental terhadap harga saham sektor makanan dan minuman di bursa
efek Indonesia 2003 – 2007 bahwa secara parsial variabel Earning Per Share
berpengaruh positif terhadap harga saham, sementara variabel Return On
Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio berpengaruh negatif
terhadap harga saham.Pratama dan Erawati (2014) dalam penelitiannya
pengaruh Current Ratio, Debt to Equiti Ratio, Retrun on Equity, Net Profit
Margin dan Earning Per Share terhadap harga saham studi kasus pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar pada bursa efek Indonesia periode
2008-2011 menyimpulkan bahwa Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan
Earning Per Shareberpengaruh positif terhadap harga saham. Sementara itu,
Return On Equity dan Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
21
Berdasarkan landasan teori di atas, maka kerangka pemikiran yang
menggambarkan hubungan variabel dependen dan variabel independen dapat
dijelaskan dalam bentuk bagan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
H2+
H3 -
H1
H4 -
H5 +
Return On Equity (X1)
HARGASAHAM
(Y)
Debt to Equity Ratio(X2)
Price Earning Ratio (X3)
Earning Per Share (X4)
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
22
2.4. HIPOTESIS
Dengan mengacu pada rumusan masalah, dan landasan teori maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
a. Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price
Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS)terhadap harga saham.
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dibutuhkan alat yaitu analisis
rasio untuk mengukur kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.Dalam
penelitian ini menggunakan beberapa rasio keuangan yaitu, ROE, DER, PER
dan EPS. Sesuai dengan hasil penelitian (Octavia, 2010) bahwa variabel ROE,
DER, PER dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 :ROE, DER, PER, dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap
harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
b. Pengaruh Return On Equity (ROE)terhadap harga saham
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham, ketika laba
bersih perusahaan meningkat, maka rasio ini juga akan semakin tinggi, sehingga
jika rasio ini bergerak semakin tinggi maka akan ikut berpengaruh meningkatkan
harga saham, karena berarti laba bersih yang dihasilkan meningkat dan akan
menarik bagi investor, hal ini disebabkan kemungkinan investor mendapatkan
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
23
laba menjadi lebih besar. Seperti (Ratih, 2013) dalam penelitiannya mengatakan
bahwa secara parsial Return On Equity berpengaruh positif terhadap harga
saham. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
c. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)terhadap harga saham.
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan presentase penyediaan dana oleh
pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Rasio ini menunjukkan
perbandingan antara hutang jangka panjang dengan ekuitas. Semakin tinggi rasio
ini (semakin tinggi hutang), semakin tinggi pula resiko penggunaan dana tersebut
sehingga akan mengurangi estimasi return investor. Ketika resiko meningkat
maka kemungkinan investor berinvestasi akan semakin rendah, sehingga
permintaan saham menurun dan mengakibatkan harga saham akan turun
(bergerak negatif). Hal ini sesuai dengan penelitian (Takarini, dan Hendrarini,
2011) yang menyebutkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif
terhadap harga saham. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H3 : Debt ro Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga
saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
d. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham.
Menurut (Husnan, 2009), PER yang tinggi dicurigai terlalu tinggi harga
sahamnya, semakin tinggi PER Nampak rendah EPS bila dibandingkan dengan
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
24
harga sahamnya. Bagi para investor, PER yang terlalu tinggi mungkin tidak
akan menarik lagi karena harga saham tidak akan naik lagi, berarti kemungkinan
capital gain akan kecil, maka investor akan menghindari saham dengan capital
gain yang rendah, hal ini akan mengakibatkan harga saham turun. (Octavia,
2010). Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H4 : Price Earning Ratio (PER) berpengaruh negatif terhadap harga
saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
e. Pengaruh Earning Per Share (EPS).Terhadap harga saham.
Rasio keuangan ini sering digunakan investor untuk menganalisis kemampuan
perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai. Karena semakin
besar EPS akan menarik investor sehingga dapat berpengaruh harga saham
semakin meningkat berbanding lurus dengan kenaikan EPS. Hal ini sesuai
dengan yang disebutkan oleh (Octavia 2010) dalam penelitiannya bahwa Earning
Per Share berpengaruh positif terhadap harga saham. Maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
H5 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI
Pengaruh Variabel Fundamental…, Dita Ristia Wardani, Fakultas Ekonomi UMP, 2015