2.1. Pedum Juru Sembelih Halal

3
1 PEDOMAN UMUM Fasilitasi Peningkatan Keterampilan Juru Sembelih Halal I. PENDAHULUAN Berdasarkan UU. No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta PP No. 22/1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menjamin kesehatan dan ketentraman bathin masyakarat dalam mengkonsumsi daging melalui penyediaan daging yang ASUH. Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani, khususnya daging, tidak diimbangi dengan ketersediaan sarana produksi yang memenuhi persyaratan dari aspek kehalalan dan higiene sanitasi. Sebagian besar produksi daging domestik termasuk daging unggas berasal dari Rumah Pemotongan Hewan atau Rumah Pemotongan Unggas (RPU) yang tidak memenuhi persyaratan dari aspek kehalalan dan higiene-sanitasi. Kondisi ini telah mendorong tingginya jumlah penyimpangan peredaran daging di lapangan, seperti kasus ayam tiren, ayam berformalin, pemalsuan daging sapi, dan lain-lain. Penyimpangan tersebut juga dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah sumberdaya profesional di RPH/RPU yang bertanggungjawab dalam memproduksi daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), misalnya juru sembelih halal bersertifikat dan petugas berwenang dalam melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem. Selah satu upaya dalam mengefektifkan jaminan kesehatan dan ketentraman bathin masyarakat dalam mengkonsumsi daging adalah dengan mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi juru sembelih halal di RPH/PU. II. TUJUAN 1. Meningkatan keterampilan bagi tenaga juru sembelih halal di RPH. 2. Mempersiapkan tenaga sembelih halal untuk tiap RPH. III. SASARAN 1. Meningkatnya jumlah petugas juru sembelih halal di RPH. 2. Meningkatnya jumlah RPH yang memiliki tenaga juru sembelih halal IV. MANFAAT 1. Meningkatkan pengetahuan para petugas/juru sembelih yang bekerja di RPH/RPU tentang proses penyembelihan hewan/unggas yang sesuai dengan persyaratan baik aspek kehalalan maupun aspek higiene dan sanitasi serta aspek kesrawan

description

Pedum Juru Sembelih Halal

Transcript of 2.1. Pedum Juru Sembelih Halal

Page 1: 2.1. Pedum Juru Sembelih Halal

 

PEDOMAN UMUM Fasilitasi Peningkatan Keterampilan Juru Sembelih Halal

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan UU. No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta PP No. 22/1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menjamin kesehatan dan ketentraman bathin masyakarat dalam mengkonsumsi daging melalui penyediaan daging yang ASUH.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani, khususnya daging, tidak diimbangi dengan ketersediaan sarana produksi yang memenuhi persyaratan dari aspek kehalalan dan higiene sanitasi. Sebagian besar produksi daging domestik termasuk daging unggas berasal dari Rumah Pemotongan Hewan atau Rumah Pemotongan Unggas (RPU) yang tidak memenuhi persyaratan dari aspek kehalalan dan higiene-sanitasi. Kondisi ini telah mendorong tingginya jumlah penyimpangan peredaran daging di lapangan, seperti kasus ayam tiren, ayam berformalin, pemalsuan daging sapi, dan lain-lain. Penyimpangan tersebut juga dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah sumberdaya profesional di RPH/RPU yang bertanggungjawab dalam memproduksi daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), misalnya juru sembelih halal bersertifikat dan petugas berwenang dalam melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem.

Selah satu upaya dalam mengefektifkan jaminan kesehatan dan ketentraman bathin masyarakat dalam mengkonsumsi daging adalah dengan mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi juru sembelih halal di RPH/PU.

II. TUJUAN

1. Meningkatan keterampilan bagi tenaga juru sembelih halal di RPH. 2. Mempersiapkan tenaga sembelih halal untuk tiap RPH.

III. SASARAN

1. Meningkatnya jumlah petugas juru sembelih halal di RPH. 2. Meningkatnya jumlah RPH yang memiliki tenaga juru sembelih halal

IV. MANFAAT

1. Meningkatkan pengetahuan para petugas/juru sembelih yang bekerja di RPH/RPU tentang proses penyembelihan hewan/unggas yang sesuai dengan persyaratan baik aspek kehalalan maupun aspek higiene dan sanitasi serta aspek kesrawan

Page 2: 2.1. Pedum Juru Sembelih Halal

 

2. Meningkatkan penerapan pemotongan hewan yang memenuhi syarat Halal, hygiene-sanitasi, dan kesrawan sehingga diperoleh daging yang ASUH.

V. KELUARAN

Terlaksananya pelatihan peningkatan keterampilan juru sembelih halal di daerah sesuai alokasi anggaran

VI. PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai alokasi anggaran APBN TP Kementerian Pertanian TA 2012.

a. Peserta Peserta adalah uru sembelih yang bekerja di RPH/RPU

Syarat peserta pelatihan

1. Juru sembelih yang bekerja secara tetap di RPH/RPU Kabupaten/kota 2. Beragama Islam 3. Dewasa 4. Sehat jasmani dan rohani

b. Metode

Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode teori di dalam kelas dan praktek lapang di RPH/RPU

c. Materi dan Instruktur/Narasumber

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini antara lain : 1. Kebijakan Direktorat kesehatan masyarakat Veteriner dan Pascapanen dalam

menjamin keamanan dan Kehalalan pangan asal hewan 2. Kebijakan Daerah dalam Pengawasan Penerapan Higiene Sanitasi dan

Penyembelihan Halal di RPH/RPU. 3. Penerapan Kesejahteraan Hewan 4. Halal Haram dalam Islam.

a. Teknik Penyembelihan dalam Islam dalam menjamin Kehalalan Produk. b. Unggas c. Hewan Besar

5. Peran pemotong dalam menjamin kehalalan Produk 6. Praktet Pemotongan Halal di RPH 7. Praktet Pemotongan Halal di RPU

Page 3: 2.1. Pedum Juru Sembelih Halal

 

d. Waktu dan Tempat

No Uraian Kegiatan Rencana Kegiatan

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan X X X

2 Pelaksanaan Kegiatan X X X X X

3 Evaluasi dan Pelaporan X X X X

e. Pelaksana

Peningkatan kompetensi Juru Sembelih halal di RPH/RPU tahun 2012 dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan provinsi sesuai alokasi anggaran APBN-TP 2012 Kementerian Pertanian

VI. PEMBIAYAAN Seluruh pembiayaan untuk kegiatan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN-TP) Kementerian Pertanian Tahun 2012

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan pascpanen

Drh. Akhmad Junaidi,MMA. NIP. 19570622 198603 1 001