21 MACRO ECONOMICS RABU 25 JULI 2018 -...

1
PT GOWA MAKASSAR TOURISM DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN A S E T LIABILITAS DAN EKUITAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 (Diaudit) (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan Lain) 31 Des 2017 31 Des 2017 30 Juni 2018 30 Juni 2018 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 (Tidak Diaudit) (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan Lain) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 (Tidak Diaudit) (Dalam ribuan Rupiah) ASET LANCAR Kas dan Bank 7.245.559 12.514.215 Piutang Usaha - Pihak Ketiga 1.929.003 1.600.560 Aset Keuangan Lancar Lainnya 11.503.011 4.118.089 Persediaan 368.697.405 387.133.738 Uang Muka 77.593.244 79.312.916 Pajak Dibayar di Muka 10.179.388 11.178.287 Beban Dibayar di Muka 1.027.890 374.282 JUMLAH ASET LANCAR 478.175.500 496.232.087 ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 126.677.328 106.889.865 Investasi pada Entitas Asosiasi 242.467.828 242.785.188 Aset Tetap 1.782.430 2.097.607 Aset Pajak Tangguhan 191.185 191.185 Tanah Untuk Pengembangan 398.729.146 394.518.822 JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 769.847.917 746.482.667 JUMLAH ASET 1.248.023.417 1.242.714.754 LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha - Pihak Ketiga 22.480.658 19.277.621 Beban Akrual 143.604.777 130.288.590 Utang Pajak 1.559.717 1.616.009 Utang Bank Jangka Pendek 70.000.000 70.000.000 Uang Muka Pelanggan 124.550.574 194.172.516 Pendapatan Ditangguhkan 80.250 11.250 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 362.275.976 415.365.986 Liabilitas Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non - Usaha 29.994 29.994 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 6.280.352 6.280.352 Uang Muka Pelanggan 148.064.431 117.201.361 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 154.374.778 123.511.707 JUMLAH LIABILITAS 516.650.754 538.877.693 EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham Nilai Nominal per Saham Rp500 Modal Dasar - 240.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor penuh - 101.538.000 saham 50.769.000 50.769.000 Tambahan Modal Disetor 5.600.778 5.600.778 Komponen Ekuitas Lainnya 25.000 25.000 Saldo Laba 674.977.883 647.442.281 Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 731.372.661 703.837.059 Kepentingan Nonpengendali 2 2 JUMLAH EKUITAS 731.372.663 703.837.061 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.248.023.417 1.242.714.754 PENDAPATAN 125.667.225 122.828.433 Beban Pajak Final (4.600.823) (5.071.914) PENDAPATAN NETO 121.066.402 117.756.519 BEBAN POKOK PENDAPATAN (66.473.748) (54.780.447) LABA BRUTO 54.592.654 62.976.072 Beban Usaha (22.832.453) (21.650.142) Pendapatan Lainnya - Netto 243.660 517.843 LABA USAHA 32.003.861 41.843.773 Beban Keuangan - Neto (2.223.752) (2.605.374) Bagian Rugi dari Entitas Asosiasi (317.360) (379.342) LABA SEBELUM PAJAK 29.462.749 38.859.057 Beban Pajak Penghasilan (302.539) (300.312) LABA TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan Komprehensif Lain Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti - - Pajak Penghasilan Terkait Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi - - JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK - - JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 29.160.210 38.558.745 Kepentingan Nonpengendali (0) (0) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 29.160.210 38.558.745 Kepentingan Nonpengendali (0) (0) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 LABA PER SAHAM DASAR (dalam satuan Rupiah) 287,19 379,75 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan 71.267.872 69.674.195 Pencairan (Penempatan) Dana yang Dibatasi Penggunaannya (19.787.462) 4.899.976 Pembayaran kepada Pemasok. Kontraktor dan Pihak Ketiga (49.063.673) (68.526.203) Pembayaran kepada Karyawan (10.712.049) (11.975.166) Penerimaan Bunga Neto 1.954.329 2.397.859 Pembayaran Bunga Beban Keuangan (4.725.458) (4.748.715) Pembayaran Pajak (3.098.478) (2.579.682) Penerimaan Lainnya 10.617.397 11.433.627 Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (3.547.522) 575.891 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap (96.526) (39.041) Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (96.526) (39.041) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Pinjaman Bank Jangka Pendek 80.000 100.000.000 Pembayaran Pinjaman Bank Jangka Pendek (80.000) (100.000.000) Pembayaran Dividen (1.624.608) (2.538.450) Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.624.608) (2.538.450) PENURUNAN NETO KAS DAN BANK (5.268.656) (2.001.600) KAS DAN BANK AWAL PERIODE 12.514.215 13.256.599 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 7.245.559 11.254.999 30 Juni 2017 30 Juni 2018 30 Juni 2017 30 Juni 2018 Jl. Metro Tanjung Bunga, Mall GTC GA-9 No. 1B, Tanjung Bunga, Makassar 90134 Sulawesi Selatan, Indonesia http://www.tanjungbunga.com e-mail: [email protected] Catatan: 1. Laporan Keuangan konsolidasian untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017 tidak diaudit. Laporan Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (Member firm of RSM Network) dengan opini tanpa modifikasian. 2. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebanyak 101.538.000, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017 MAKASSAR, 25 JULI 2018 PT GOWA MAKASSAR TOURISM DEVELOPMENT Tbk S.E. & O DIREKSI

Transcript of 21 MACRO ECONOMICS RABU 25 JULI 2018 -...

RABU 25 JULI 2018

21 MACRO ECONOMICS

Oleh Triyan Pangastuti

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) meyakini, pener-bitan kembali (reaktivasi) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak akan menggerus investasi yang seharusnya masuk ke Surat Berharga Negara (SBN). Bank sentral akan berkoordinasi secara rutin dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebelum melelang SBI sehing-ga tidak bertabrakan dengan SBN dan menyebabkan perlombaan penyerapan dana.

PT GOWA MAKASSAR TOURISM DEVELOPMENT TbkDAN ENTITAS ANAK

L A P O R A N K E U A N G A N

A S E T LIABILITAS DAN EKUITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANPer 30 Juni 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 (Diaudit)

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan Lain)

31 Des 2017 31 Des 201730 Juni 2018 30 Juni 2018

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 (Tidak Diaudit)

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan Lain)

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUntuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018

dan 2017 (Tidak Diaudit)(Dalam ribuan Rupiah)

ASET LANCAR

Kas dan Bank 7.245.559 12.514.215

Piutang Usaha - Pihak Ketiga 1.929.003 1.600.560

Aset Keuangan Lancar Lainnya 11.503.011 4.118.089

Persediaan 368.697.405 387.133.738

Uang Muka 77.593.244 79.312.916

Pajak Dibayar di Muka 10.179.388 11.178.287

Beban Dibayar di Muka 1.027.890 374.282

JUMLAH ASET LANCAR 478.175.500 496.232.087

ASET TIDAK LANCAR

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 126.677.328 106.889.865

Investasi pada Entitas Asosiasi 242.467.828 242.785.188

Aset Tetap 1.782.430 2.097.607

Aset Pajak Tangguhan 191.185 191.185

Tanah Untuk Pengembangan 398.729.146 394.518.822

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 769.847.917 746.482.667

JUMLAH ASET 1.248.023.417 1.242.714.754

LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha - Pihak Ketiga 22.480.658 19.277.621 Beban Akrual 143.604.777 130.288.590 Utang Pajak 1.559.717 1.616.009 Utang Bank Jangka Pendek 70.000.000 70.000.000 Uang Muka Pelanggan 124.550.574 194.172.516 Pendapatan Ditangguhkan 80.250 11.250 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 362.275.976 415.365.986 Liabilitas Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non - Usaha 29.994 29.994 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 6.280.352 6.280.352 Uang Muka Pelanggan 148.064.431 117.201.361 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 154.374.778 123.511.707 JUMLAH LIABILITAS 516.650.754 538.877.693 EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham Nilai Nominal per Saham Rp500 Modal Dasar - 240.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor penuh - 101.538.000 saham 50.769.000 50.769.000 Tambahan Modal Disetor 5.600.778 5.600.778 Komponen Ekuitas Lainnya 25.000 25.000 Saldo Laba 674.977.883 647.442.281 Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 731.372.661 703.837.059 Kepentingan Nonpengendali 2 2 JUMLAH EKUITAS 731.372.663 703.837.061

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.248.023.417 1.242.714.754

PENDAPATAN 125.667.225 122.828.433 Beban Pajak Final (4.600.823 ) (5.071.914 )PENDAPATAN NETO 121.066.402 117.756.519 BEBAN POKOK PENDAPATAN (66.473.748 ) (54.780.447 )LABA BRUTO 54.592.654 62.976.072 Beban Usaha (22.832.453 ) (21.650.142 )Pendapatan Lainnya - Netto 243.660 517.843 LABA USAHA 32.003.861 41.843.773 Beban Keuangan - Neto (2.223.752 ) (2.605.374 )Bagian Rugi dari Entitas Asosiasi (317.360 ) (379.342 )LABA SEBELUM PAJAK 29.462.749 38.859.057 Beban Pajak Penghasilan (302.539 ) (300.312 )LABA TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan Komprehensif Lain Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti - - Pajak Penghasilan Terkait Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi - - JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK - - JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 29.160.210 38.558.745 Kepentingan Nonpengendali (0 ) (0 )LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 29.160.210 38.558.745 Kepentingan Nonpengendali (0 ) (0 )JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 29.160.210 38.558.745 LABA PER SAHAM DASAR (dalam satuan Rupiah) 287,19 379,75

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan 71.267.872 69.674.195 Pencairan (Penempatan) Dana yang Dibatasi Penggunaannya (19.787.462 ) 4.899.976 Pembayaran kepada Pemasok. Kontraktor dan Pihak Ketiga (49.063.673 ) (68.526.203 )Pembayaran kepada Karyawan (10.712.049 ) (11.975.166 )Penerimaan Bunga Neto 1.954.329 2.397.859 Pembayaran Bunga Beban Keuangan (4.725.458 ) (4.748.715 )Pembayaran Pajak (3.098.478 ) (2.579.682 )Penerimaan Lainnya 10.617.397 11.433.627

Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (3.547.522 ) 575.891

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap (96.526 ) (39.041 )

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (96.526 ) (39.041 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Pinjaman Bank Jangka Pendek 80.000 100.000.000 Pembayaran Pinjaman Bank Jangka Pendek (80.000 ) (100.000.000 )Pembayaran Dividen (1.624.608 ) (2.538.450 )

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.624.608 ) (2.538.450 )

PENURUNAN NETO KAS DAN BANK (5.268.656 ) (2.001.600 )

KAS DAN BANK AWAL PERIODE 12.514.215 13.256.599

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 7.245.559 11.254.999

30 Juni 201730 Juni 2018 30 Juni 201730 Juni 2018

Ukuran : 6 kolom x 170 mm Media : InvestorTgl. muat : 25 Juli 2018File : D8

Jl. Metro Tanjung Bunga, Mall GTC GA-9 No. 1B, Tanjung Bunga, Makassar 90134

Sulawesi Selatan, Indonesiahttp://www.tanjungbunga.com

e-mail: [email protected]

Catatan: 1. Laporan Keuangan konsolidasian untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017 tidak diaudit. Laporan Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2017 telah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (Member firm of RSM Network) dengan opini tanpa modifikasian.2. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebanyak 101.538.000, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017

MAKASSAR, 25 JULI 2018PT GOWA MAKASSAR TOURISM DEVELOPMENT Tbk

S.E. & ODIREKSI

PT BANK MASPION INDONESIA Tbk (“Perseroan”)

PEMBERITAHUANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Dengan ini diberitahukan kepada para Pemegang Saham Perseroan bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (selanjutnya disebut “Rapat”) di Surabaya pada hari Jumat, tanggal 31 Agustus 2018.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 13 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 (selanjutnya disebut “POJK”), Pemanggilan Rapat akan diumumkan pada hari Kamis, tanggal 09 Agustus 2018 melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan yakni www.bankmaspion.co.id.

Berdasarkan Pasal 19 ayat 2 POJK, Pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Rabu, tanggal 08 Agustus 2018 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Setiap usulan yang diajukan oleh Pemegang Saham Perseroan akan dimasukkan dalam Acara Rapat jika memenuhi ketentuan Pasal 12 POJK dan disampaikan kepada Direksi Perseroan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Pemanggilan Rapat.

Surabaya, 25 Juli 2018PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

Direksi

JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sedang menjajaki kerja sama dengan delegasi Gredos San Diego (GSD) untuk memperkuat sek-tor pelatihan vokasi. Kemenaker terus melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang salah sa-tunya dilakukan dengan memperkuat pelatihan vokasi.

“Kami menyambut positif tawaran kerja sama pelatihan vokasi ini. Kami harapkan dapat memperkuat pelatihan vokasi yang selama ini diselengga-rakan di Balai Latihan Kerja,” ucap Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dha-kiri dalam keterangan resmi yang diterima, di Jakarta, Selasa (24/7).

GSD sendiri merupakan grup se-kolah yang berpusat di Madrid, Spanyol. GSD memiliki sistem pendidikan yang cukup lengkap. Sebab GSD juga memi-liki jenjang pendidikan pelatihan vokasi.

Direktur Bina Standarisasi Kompe-tensi dan Pelatihan Kerja Kemenaker Sukiyo mengatakan, kemenaker fokus terhadap pengembangan SDM. Pelatihan vokasi menjadi salah satu pengembangan SDM dari Kemenaker.

Sistem pendidikan di Indonesia dan

Spanyol memiliki sejumlah perbedaan. Misalnya, jenjang pendidikan setelah pendidikan dasar, di Indonesia ter-diri dari 2 jenjang yang masing-masing harus dilewati selama 3 tahun atau de-ngan format 6-3-3. Sementara Spanyol memakai format 6-4-2. Dengan jenjang pendidikan setelah pendidikan dasar terbagi menjadi dua jenjang. Jenjang pertama, sekolah menengah wajib (educación secundaria obligatoria atau ESO) selama 4 tahun. Jenjang kedua, pendidikan pilihan antaa sarjana muda (bachillerato) atau sekolah vokasi.

“Kemungkinan bisa kerja sama ka-rena sesama institusi vokasi. Jadi, ini yang harus kita kaji, kita dalami dulu untuk dijajaki,” kata Sukiyo.

Wakil GSD untuk Program Internasi-onal Shinta Kartika Sari mengatakan, pertemuan GSD dengan Kemenaker men jadi tindak lanjut pertemuan pi hak Indonesia dengan Spanyol usai per -gelaran International Labour Confe-ren ce (ILC) 2018 di Madrid, Spanyol. Ke menaker dan GSD mempunyai pe-r samaan dalam bidang pengemba ng an SDM dan pelatihan vokasi. Se hingga ada beberapa hal yang bisa disinergikan.

“GSD sebagai lembaga pendidikan

yang memiliki fasilitas tersebut, kami berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” kata Shinta.

Secara terpisah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah bakal membuat pelatihan vokasi agar kualitas SDM yang ada siap memasuki dunia kerja. Langkah awal yang dilakukan adalah membenahi modul kurikulum pendidikan.

"30% di kelas 30% praktek 30% magang. Kita lakukan perubahan di bidang vokasional. Kondisi peningka-tan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas lulusan SMK," ujar Darmin di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (24/7).

Pihaknya menyadari selain mem-perbaiki kualitas kurikulum, hal utama yang perlu diperhatikan adalah kualitas pengajar. Untuk itu pemerin-tah juga melakukan pelatihan untuk pendidik atau training for trainers.

“Dengan adanya peningkatan kuali-tas pengajar diharapkan dapat meng-ubah modul kurikulum di SMK. Diharapkan kurikulum di SMK mem-bentuk tenaga kerja untuk langsung siap bekerja,” ucap Darmin.(ark)

JAKARTA – Menteri Koordina-tor Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sikap Amerika Serikat (AS) yang membatasi barang impor dari sejumlah negara, dalam jangka menengah akan memperlam-bat ekonomi dunia. Apalagi, fenomena perang dagang seperti ini belum per-nah terjadi sebelumnya.

“Bank Dunia mengatakan, ekonomi dunia akan melambat 0,5%. Perhi-tungan ini masih ada spekulasinya tetapi semua pihak sepakat ekonomi dunia akan melambat,” ujar Darmin di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (24/7).

Ia menjelaskan, saat ini AS juga me-review fasilitas GSP (The Gener-alized System of Preferences/Sistem Preferensi Umum) terhadap tiga negara yaitu India, Kazakhstan, dan Indonesia. Neraca perdagangan AS tercatat mengalami defisit terhadap tiga negara ini.

Data pemerintah Indonesia me-

nyebutkan, hubungan perdagangan dengan AS mengalami surplus US$ 5 miliar sementara data AS melihat Indonesia mengalami surplus US$ 9 miliar. Hal ini terjadi karena perbedaan perhitungan. Pertama, suatu nilai yang oleh negara eksportir didata sebagai Free On Board (FOB) sedangkan oleh AS sebagai pengimpor dicatat sebagai Cost Insurance dan Freight (CIF) sehingga harganya lebih tinggi.

“Jadi, waktu dia jumlahkan, ada perbedaan data. Kita melihat surplus US$ 4 sampai 5 miliar, sementara dia (AS) melihat surplus kita US$ 9 miliar. Maka kita termasuk negara yang akan di-review. Jangan dikira Tiongkok itu suprlusnya sedikit, tapi US$ 375 miliar. Jumlah, ini sepertiga dari PDB kita,” ujar Darmin. Untuk Indonesia, hingga kini AS memberikan fasilitas GSP terhadap 124 produk.

AS juga meminta akses pasar khu-susnya untuk produk pertanian sep-erti buah-buahan. Mereka meminta

pemerintah membuka izin ekpspor untuk sektor produk pertanian pada saat terjadi musim panen di AS. “Dia minta market acces kita dibuka sesuai dengan waktu mereka panen. Kalau tidak, mereka akan melihat kembali fasilitas GSP yang diberikan ke Indo-nesia,” ujar Darmin.

Sebelumnya, Mantan Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan dalam negosiasi antara Indonesia dan AS, yang perlu dig-arisbawahi adalah baik perdagangan maupun investasi sebenarnya saling menguntungkan. Memang neraca perdagangan AS mengalami defisit terhadap Indonesia, namun kalau dari neraca jasa, justru Indonesia yang mengalami defisit dari AS.

“Services juga termasuk dalam ner-cara perdagangan. Sehingga harus dilihat secara keseluruhan. Bagaia-mana investasi dan perdagangan juga harusnya bisa saling menguntung-kan,” tandas Marie. (ark)

JAKARTA – Indonesia Overnight Index Average atau IndONIA akan berlaku efektif mulai Januari 2019. Indeks pinjam-meminjam antarbank tanpa agunan untuk jangka waktu semalam atau overnight ini dirancang oleh Bank Indonesia (BI) untuk men-gantikan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) overnight yang hanya akan dioperasikan hingga Desember 2018 saja.

“JIBOR masih akan jalan. Ada tran-sisinya nanti hingga market terbentuk, yakni sampai IndONIA menjadi bench-mark ke depan,” ujar Kepala Depar-temen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsa dalam Bincang Bareng Media di Gedung BI, Selasa (24/7).

Menurut dia, IndONIA akan menun-jukkan data transaksi overnight yang datanya dilaporkan sejak pukul 08:00 pagi hingga pukul 18:00 sore. Penda-taan itu dilakukan bank sentral untuk memotret interkasi yang sebenarnya

dari transkaksi pinjam-meminjam yang dilaporkan seluruh bank ke Laporan Harian Bank Umum (LHBU).

Dia menambakan, karena berdasar-kan transaksi seluruh bank, IndONIA bisa menjadi acuan (benchmark) bank dalam menentukan bunga kredit (lending), bunga simpanan (pricing deposit), termasuk premi swap dan untuk bunga overnight di level 5%. BI, kata dia, akan menjaga agar bunga overnight dekat dengan policy rate yang saat ini 5,25%.

“Kalau terlalu jauh akan menim-bulkan ketidakpastian di market. Mi salnya, jika saya mempunyai kebi-jakan fixed laon tiga bulan, saya akan membeli floating loan dengan suku bunga tersebut untuk dua pihak yang bertranskasi. Untuk selisihnya akan mengacu ke IndONIA,” jelas dia.

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Parede menuturkan, BI meng-gunakan IndONIA untuk mengganti-kan JIBOR overnight, dengan harapan

akan lebih transparan dan kredibel. Pasalnya, IndONIA diperoleh dari rata-rata tertimbang suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang ditran-saksikan di pasar.

“Berbeda dengan JIBOR overnight yang merupakan suku bunga atas transaksi pinjam-meminjam antarbank yang diperoleh dari kuotasi beberapa bank kontributor JIBOR, IndONIA diharapkan lebih kredibel mencermin-kan kondisi likuiditas di pasar,” tandas dia saat dihubungi Senin (23/1) malam.

Ia menuturkan, dengan penggunaan IndONIA mendorong pendalaman pasar transaksi derivatif mengingat perhitungan premium transaksi lind-ung nilai seperti cross currency swap dan call spread option sehingga akan semakin banyak pelaku pasar melaku-kan transaksi lindung nilai. Dengan demikian, transasksi perdagangan valas tidak lagi terkonsentrasi pada pasar spot sehingga mendorong sta-bilnya nilai tukar rupiah. (try)

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, BI berencana untuk membuka lelang SBI setiap satu bulan sekali setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan dilakukan. "Kami berkoordinasi terus dengan pemerintah, supaya tanggalnya tidak berdekatan," ujar Nanang di Jakarta, Selasa (24/7).

BI per Senin (23/7) resmi mem-buka kembali lelang SBI bertenor 9-12 bulan setelah terakhir kali dilakukan pada Desember 2016. Reaktivasi lelang SBI ini bertujuan agar dapat memompa investasi portofolio as-ing ke dalam negeri sehingga dapat memenuhi permintaan valas di pasar, yang pada akhirnya digunakan untuk mengendalikan nilai tukar rupiah.

Meskipun risiko investasi melalui SBI lebih kecil, Nanang meyakini, reaktivasi ini tidak akan membuat investor serta merta bergeser dari SBN. SBI yang direaktivasi bank sentral memiliki tenor investasi jauh lebih pendek dibandingkan SBN. Karakteristik investor yang disasar dari SBI pun berbeda.

Investor di SBI akan lebih mencer-mati gejolak dan indikator perekono-mian domestik karena dibayangi jatuh

tempo investasi yang singkat. Sedan-gkan investor di SBN memiliki waktu jatuh tempo penarikan lebih panjang. "Investor yang memang tidak mem-perhatikan kurs berapa, suku bunga berapa, dia bisa ke SBN. Nah, kalau SBI ini tipe investor yang dia sangat memperhatikan gejolak," ujar dia.

Reaktivasi SBI dilakukan BI untuk menambah jenis instrumen pasar keuangan yang dapat menyerap modal asing. Modal asing itu digunakan untuk membiayai defisit neraca tran-saksi berjalan. Oleh karena transaksi berjalan yang terus defisit, nilai ru-piah sangat rentan terhadap tekanan ekonomi global.

"Yang jadi perhatian kami bagaima-na inflow masuk," ujar dia. Nanang me-nambahkan, reaktivasi SBI kali ini juga dimaksudkan untuk menggantikan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) yang bertenor sembilan dan 12 bulan.

Melalui lelang Sertifikat Bank In-donesia (SBI) tenor 9 bulan dan 12 bulan pada Senin, 23 Juli 2018, lalu, BI memperoleh dana Rp 5,97 triliun atau 41% dari yang ditawarkan ke pasar senilai Rp 14,24 triliun.

Adapun kisaran bunga yang diminta oleh peserta lelang berkisar antara

5,5%-7,25% untuk SBI sembilan bulan dan 6%-7,5% untuk SBI 12 bulan. Na-mun, BI hanya memberikan bunga di 6,25% untuk SBI tenor sembilan bulan dan 6,35% untuk SBI 12 bulan.

Lebih Mudah Menanggapi hasil lelang tersebut

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara sebelumnya menuturkan, reaktivasi SBI memang lebih mudah dilakukan karena setiap hari BI biasa melakukan operasi moneter dengan menarik ekses likuiditas. Itu di anta-ranya dilakukan dengan instrumen Reverse Repo SBN untuk beberapa tenor dan Sertifikat Deposito Bank In-donesia (SDBI) untuk beberapa tenor .

“Yang SDBI diganti dengan adanya reaktivasi instrumen SBI. Setelah bank pegang SBI selama tujuh hari masa tunggu (holding period) maka boleh dijual ke investor domestik lain atau dijual ke investor asing,” ungkap dia saat dihubungi Investor Daily, Senin (23/7).

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Parede menuturkan, reaktivasi SBI dalam jangka pendek menanda-kan BI tetap menerapkan stance kebija-kan moneter yang ketat dalam rangka menahan keluarnya dana asing dari pasar keuangan domestik. Sehingga hal ini akan mendorong stabilnya nilai tukar rupiah.

“Selain itu langkah stabilisasi mela-lui intervensi ganda akan tetap diop-timalkan dalam rangka memberikan confidence bagi pelaku pasar,” kata dia saat dihubungi Investor Daily, Selasa (24/7) malam.

Jika dalam jangka pendek ini BI memperkuat operasi moneternya me-lalui operasi pasar terbuka dengan me-reaktivasi SBI sembilan dan 12 bulan, menuut dia, hal ini akan menarik ma-suknya dana asing di pasar uang serta menyerap likuiditas rupiah sede mikian sehingga akan mendorong stabilitas rupiah dalam jangka pendek pula.

IndONIA Berlaku Efektif Mulai Januari 2019

Harga Garam TurunPetani memanen garam di persawahan desa Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (24/7). Menurut petani setempat, produksi garam semakin meningkat karena cuaca terik sejak sebulan terakhir yang menyebabkan harga garam di wilayah itu turun dari Rp1.100 per kg menjadi Rp700 per kg.

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc/18.

langgeng
Typewriter
25 Juli 2018, Investor Daily | Hal. 21