2019-2020 LAPORAN CERITA PERUBAHAN PALING BERMAKNA

36
Kabupaten Probolinggo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kabupaten Probolinggo 2019-2020 LAPORAN CERITA PERUBAHAN PALING BERMAKNA

Transcript of 2019-2020 LAPORAN CERITA PERUBAHAN PALING BERMAKNA

1 Kabupaten Probolinggo

. . . . . . . . . .

. . . . . . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . .

KabupatenProbolinggo

2019-2020LAPORAN CERITA PERUBAHAN PALING BERMAKNA

2 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

iii Kabupaten Probolinggo

Laporan ini disusun oleh :

1. Sutilah – Kasi KGM Dinas Kesehatan

2. Safiudin – Staf KGM Dinas Kesehatan

3. Ronie Prasetyo – GAIN District Coordinator

4. Widyawati – GAIN Training Coordinator

Dalam Rangka memberikan gambaran kegiatan pengumpulan cerita perubahan paling bermakna yang

dilaksanakan di Kabupaten ProbolinggoPada Tahun 2019-2020

iv 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

v Kabupaten Probolinggo

Kata Pengantar

Rasa syukur tak terhingga kami panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah, rahmat dan rahman rahim NYA sehingga Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna Periode Tahun 2019–2020 dapat diselesaikan.

Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran proses kegiatan pengumpulan Cerita Perubahan Paling Bermakna yang dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moral maupun materi untuk penyelesaian laporan ini. Kami menyadari, bahwa laporan  ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna ini bisa menambah wawasan para pembaca dan acuan bagi program yang sama kedepan. Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Probolinggo, Mei 2020Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo

dr. ANANG BUDI Y. M.MKes, MMRsPembina Utama Muda

NIP. 19670707 199703 1 004

vi 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Daftar Isi

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

Daftar Singkatan vii

Risalah Laporan viii

Cerita Perubahan Paling Bermakna 1

Alur Pelaksanaan Cerita Perubahan Paling Bermakna 3

Hasil Pemilihan Cerita Perubahan Paling Bermakna Periode 2019 - 2020 5

1. Bayi Sehat dengan ASI Saja Cukup 8

2. Emo Demo Membuka Hati Kades 10

3. Bekal Sehat Bikin Anak Tak Bapil Lagi 12

4. Tubuh Anakku Lebih Sehat, Sepeda Didapat 14

5. Bayiku Sehat Karena ATIKA 16

6. Berhenti Jual Sufor karena ASI Saja Cukup 18

7. Isi Piringku Sebagai Media Konseling Gizi 20

8. Ketagihan Emo Demo karena Kegigihan Kader 21

9. Emo Demo Inspirator PAUD 23

10. Dukun Bayi jadi Promotor ASI Berkat Emo Demo 24

10 CERITA PERUBAHAN PALING BERMAKNA DI KAB. PROBOLINGGO

vii Kabupaten Probolinggo

Daftar Singkatan

GAIN Global Alliance of NutritionEmo Demo Emotional DemonstrationMSC Most Significant ChangeBADUTA Bayi Bawah Dua TahunPMBA Prilaku Pada Pemberian Makan Bayi dan AnakCTPS Cuci Tangan Pakai SabunHPK Hari Pertama KehidupanMonev Monitoring dan Evaluasi

Stakeholder Pemangku kepentinganItermediate outcome Hasil antaraMinimum acceptable diet Asupan makanan minimal yang sesuaiStory Teller Penutur CeritaStory Collector Pengumpul Cerita5W+1H what/apa, when/kapan, where/dimana, why/

mengapa, who/siapa, and how/bagaimanaIBI Ikatan Bidan IndonesiaLSM Lembaga Swadaya Masyarakat

Ormas Organisasi KemasyarakatanJTV TV Jawa TimurATIKA Ati,Telur,IkanASI Air Susu IbuKades Kepala DesaSK Surat KeputusanPAUD Pendidikan Anak Usia DiniNutrionist Ahli Gizi

viii 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Risalah Laporan

Global Alliance for Improve Nutrition (GAIN) merupakan lembaga internasional non profit yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dibidang perbaikan gizi masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan remaja, serta peningkatan akses terhadap pangan bergizi.

Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu mitra kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan Global Alliance for Improve Nutrition (GAIN) tahun 2018 – 2020 dengan dilaksanakannya metode Emotional Demonstration (Emo Demo) untuk Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) serta Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 12 puskesmas, 490 posyandu yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai salah satu upaya untuk peningkatan perilaku PMBA dan CTPS.

Emo Demo PMBA adalah sesi edukasi interaktif dengan permainan yang menggugah emosi ibu/pengasuh anak Balita (di bawah lima tahun) untuk memperbaiki kualitas PMBA sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak. Tujuan dari Emo-Demo PMBA di posyandu adalah meningkatkan status gizi anak usia 0-23 bulan dengan hasil antara (intermediate

outcome) berupa adanya peningkatan pemberian ASI ekslusif hingga anak berusia 6 bulan, dan Asupan makanan minimal yang sesuai (minimum acceptable diet) untuk anak 6-23 bulan. Emo-Demo PMBA disampaikan oleh kader dalam sesi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu setiap bulan.

Salah satu metode monitoring dan eva-luasi yang digunakan dalam Emo Demo PMBA yaitu dengan menggunakan Cerita Perubahan Paling Bermakna atau The Most Significant Change (MSC). Cerita Perubahan Bermakna yang dikembangkan oleh GAIN mampu menangkap perubahan yang ada di masyarakat melalui berbagai cerita perubahan bermakna dari yang terlibat maupun dari para pemangku kepentingan membuat program ini menjadi menarik, bermakna, serta membantu monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.

Audiensi antara tim GAIN dengan Bupati Probolinggo. Oktober 2019

1 Kabupaten Probolinggo

Cerita Perubahan Paling Bermakna

Cerita Perubahan Paling Bermakna (Most Significant Change – MSC) diciptakan untuk memenuhi beberapa tantangan terkait dengan evaluasi program pembangunan yang kompleks dan partisipatif dan digunakan oleh banyak organisasi pembangunan internasional. Tehnik ini mewakili perubahan yang signifikan dari pemantauan konvensional terhadap indikator kuantitatif yang umumnya terjadi pada program-program pembangunan.

Cerita Perubahan Paling Bermakna adalah sebuah bentuk monitoring dan evaluasi partisipatif yang dikembangkan oleh Dr. Rick Davies di Bangladesh pada 1996. Dikatakan sebagai bentuk monitoring karena terjadi sepanjang siklus program dan menyediakan informasi untuk mem-bantu pengelolaan program.

2 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Selama periode program, GAIN telah mengembangkan 12 modul Emo Demo dan mengimplementasikan metode monev partisipatif dengan pendekatan Cerita Perubahan Paling Bermakna.

Emo Demo sendiri adalah salah satu metode edukasi masyarakat untuk peningkatan perilaku nutrisi yang dikembangkan oleh GAIN.

Pada program Program perbaikan gizi masyarakat, Cerita Perubahan Paling Bermakna bertujuan menangkap kisah-kisah nyata tentang perubahan-perubahan yang dialami oleh mereka yang terlibat dalam pelaksanaan Emo Demo Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), dari perspektif orang yang bersangkutan.

Pengumpulan Cerita Perubahan Paling Bermakna juga digunakan sebagai alat pantau dan insentif bagi aktor kunci yang membawa perubahan signifikan di lingkungan intervensi melalui mekanisme partisipatif sebagai bahan pembelajaran bagi organisasi / lembaga baik pemerintahan atau swasta dalam melakukan kegiatan monitoring. Laporan ini juga berfungsi sebagai umpan balik dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh dan bermanfaat dalam pengembangan pendekatan program selanjutnya maupun program sejenis.

3 Kabupaten Probolinggo

Alur Pelaksanaan Cerita Perubahan Paling Bermakna

>>Alur pelaksanaan MSC melalui berbagai

tahap sesuai dengan gambar diatas

4 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Koordinasi dan sosialisasi di Kabupaten Probolinggo untuk membangun du-kungan dari Dinkes, dalam tahap ini dilaksanakan beberapa kegiatan meliputi:

• Sosialisasi pelaksanaan MSC dilaksanakan saat kegiatan yang meliputi: pelatihan kader, rapat koordinasi 3 bulanan, rapat Koordinator lapangan (Korlap), penyegaran Pelatih Tingkat Kabupaten dan pertemuan dengan pemangku kepentingan.

• Lokakarya MSC yang bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang cara mencari dan memilih cerita perubahan paling bermakna kepada Koordinator Lapangan di tingkat Puskesmas.

Pengumpul cerita (story collector) dan Tim panel

• Pengumpulan cerita adalah pemangku kepen-tingan, mitra program, staf program, penerima manfaat/sasaran program, yakni : bidan de-sa, petugas gizi, petugas promkes, kader posyandu, pelatih tingkat kabupaten, pelatih tingkat puskesmas dan kepala puskesmas. Fungsi dari pengumpul cerita yaitu penggalian cerita tentang perubahan dari pelaksanaan Emo Demo di posyandu. Hasil penggalian cerita tersebut dituliskan menjadi naskah cerita ringkas yang di kumpulkan kepada koordinator lapangan tingkat puskesmas dan selanjutnya di kirim ke tim panel kecil.

• Tim panel Kecil beranggotakan 7 orang yaitu: Dinkes Kab Probolinggo 2 orang, Dinas Kominfo Kab Probolinggo 1 orang, Pelatih Tingkat Kabupaten 2 orang dan 1 orang wakil dari GAIN. Tugas tim panel kecil adalah melakukan seleksi cerita yang diterima dari koordinator lapangan. Kegiatan seleksi di panel kecil dilakukan setiap

bulan sekali. Unsur seleksi cerita mencakup analisa 5W+1H (what/apa, when/kapan, where/dimana, why/mengapa, who/siapa, and how/bagaimana) melalui diskusi serta mempertimbangkan aspek perubahan yang paling bermakna selanjutnya secara aklamasi atau kesepakatan memilih cerita untuk diseleksi di panel besar. Rata-rata tim panel kecil melakukan seleksi sebanyak 11-12 cerita setiap bulan.

• Tim Panel Besar bertugas melakukan seleksi cerita dari tim panel kecil dengan melakukan seleksi topik yang paling menarik dengan menggunakan metode analisa 5W+1H. Didapatkan 2 cerita yang terpilih yang dilanjutkan dengan verifikasi kebenaran dan keakuratan cerita dari pengumpul cerita dan penutur Cerita (story teller), untuk memastikan cerita sesuai perubahan terjadi di lapangan. Pelaksanaan tim panel besar adalah setiap 2 bulan sekali dengan hasil 4 cerita perubahan paling bermakna yang telah disempurnakan redaksionalnya.

Seleksi panel tingkat provinsi, Kabupaten Probolinggo mengirimkan 4 cerita terbaik untuk diseleksi di tingkat provinsi. Pemilihan cerita oleh tim panel provinsi dilakukan setiap 2 bulan sekali. Salah satu bentuk apresiasi pemenang cerita perubahan paling bermakna di tingkat provinsi di dokumentasikan dalam bentuk video singkat. Tokoh cerita terpilih di diseminasikan melalui acara dialog interaktif di stasiun TV lokal Jawa Pos Group TV Jawa Timur (JTV). Penayangan dilaksanakan setiap hari Senin minggu ke-4 diakhir bulan. Materi yang ditayangkan di TV terkait dampak perubahan yang dialami oleh tokoh cerita bersama pemangku kepentingan dari Kabupaten Probolinggo.

1

2

3

5 Kabupaten Probolinggo

Hasil Pemilihan Cerita Perubahan Paling Bermakna Periode 2019 - 2020Cerita Perubahan Paling Bermakna yang terkumpul di Kabupaten Probolinggo sejumlah 137 cerita dengan kategori cerita:

ASI Eksklusif, camilan, ATIKA, PMBA, komitmen pemangku kepentingan dan peningkatan kapasitas kader.

Kategori cerita ASI Eksklusif sebanyak 47 cerita, camilan 43 cerita, ATIKA dan Pola Makan 19 cerita, Komitmen Pemangku Kepentingan 4 cerita dan Peningkatan Kapasitas Kader 24 cerita.

Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan MSC rata-rata setiap bulan terkumpul 11 sampai dengan 12 cerita, yang selanjutnya dilakukan proses seleksi.

Hal ini disajikan pada diagram berikut

Asi Ekslusif

Camilan Atika dan pola makan

Komitmen Pemangku Kepentingan

Peningkatan Kapasitas Kader

34% 31% 14% 3% 18%

6 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

13745265

Cerita Terkumpul

Terpilih di panel kecil

Terpilih di panel besar

Terpilih di tingkat provinsi

Dari 137 cerita hasil pemilihan cerita oleh tim panel kecil sebanyak 45 cerita dan yang terpilih oleh tim panel besar sebanyak 26 cerita. Sedangkan dari 26 cerita terpilih oleh tim panel besar yang lolos seleksi di tingkat provinsi sebanyak 5 cerita dan telah didokumentasikan dalam bentuk video singkat serta ditayangkan pada acara dialog interaktif “Rumpi Sehat Generasi Hebat” di stasiun Jawa Pos Group Televisi Jawa Timur (JTV).

5 Cerita Perubahan Paling

BermaknaTerbaik di

Probolinggo

1. Bayi Sehat ASI Saja Cukup

2. Emo Demo Membuka Hati Kades

3. Bayiku Sehat Karena ATIKA

4. Berhenti Jual Sufor ASI Saja Cukup

5. Isi Piringku Media Konseling Gizi

7 Kabupaten Probolinggo

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . .

. . .10 CERITA PERUBAHAN PALING BERMAKNA DI KAB. PROBOLINGGO

8 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Hari-harinya semakin sibuk ketika Ima mempunyai bayi. Dia harus membagi waktu antara bekerja di sawah, memijat dan mengasuh anaknya. Awalnya beliau ingin memberikan susu formula saja kepada bayinya saat sedang bekerja di sawah atau sedang memijat karena dari anak pertamanya juga diberikan minum sufor. Namun, niat itu diurungkannya setelah Ima mengikuti kegiatan Emo Demo. Kegiatan itu diikutinya sejak masih hamil. Saat itu, materi Emo Demo tentang ‘Asi Saja Cukup’ di Posyandu Sumberlele.

Pandangannya sejak saat itu berubah. Emo Demo telah memberikan banyak pengetahuan baru baginya tentang ASI. Bahwa ASI Saja Cukup bagi bayi usia 0 - 6 bulan. Dia pun akhirnya paham bahwa ibu bekerja yang memberikan susu formula kepada bayinya tidaklah tepat.

Setelah pulang dari kegiatan Emo Demo tersebut,Ima bertekad untuk memberikan ASI saja kepada bayinya sampai usia 6 bulan. Untuk itu, beliau sangat bersungguh-sungguh mencari informasi agar bayinya bisa mengonsumsi ASI saja.

Ima adalah seorang buruh tani dari Desa Sumberlele, Kec Kraksaan, Kab Probolinggo. Kegiatan sehari-hari beliau selain menjadi seorang buruh tani juga sebagai tukang pijat tradisional. Pasiennya tidak hanya dari tetangga, tetapi juga berasal dari desa lain di sekitar rumah Ima.

Biasanya Ima bekerja sebagai tukang pijat pada sore hari sepulang dari bekerja di sawah sejak pagi. Hal itu menjadi rutinitas baginya setiap hari. Pelanggannya banyak, karena mereka merasa nyaman dengan pijatan Ima.

Bayi Sehat dengan ASI Saja Cukup

9 Kabupaten Probolinggo

Salah satunya adalah bagaimana cara menyimpan ASI perah yang benar. Beliau rajin membaca buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diberikan oleh bidan. Ima juga rajin bertanya bagaimana menjaga agar produksi ASI melimpah kepada kader kesehatan di Posyandu Sumberlele.

Tak hanya banyak belajar dan membaca informasi tentang ASI, beliau juga menularkan pengetahuannya kepada siapapun yang dijumpai, bahkan ketika bekerja di sawah atau sedang memijat sekalipun.

Contohnya, ketika sedang memijat pasiennya. Beliau memperagakan goyangan promosi “ASI Saja Cukup, jangan ditambahi yang lain” yang beliau beri nama Goyang ATIKA. Beliau tidak malu melakukannya. Malah, pasiennya merasa terhibur.

Pada suatu waktu, Ima memijat seorang petugas kesehatan tetapi Ima tidak mengetahuinya. Seperti biasa, beliau juga memijat sambil mempromosikan tentang ASI Saja Cukup sambil menyelipkan goyangan ATIKA.

Petugas kesehatan tersebut bertanya tentang motivasi Ima melakukan promosi ASI. Jawaban Beliau adalah agar semua bayi menikmati ASI secara penuh seperti yang dirasakan oleh bayinya saat ini. Menurutnya semua ibu bisa memberikan ASI ekslusif, tak pandang apapun pekerjaannya asalkan ibunya punya tekad yang kuat.

Melihat bayi Ima tumbuh sehat, para tetangga penasaran dan sering bertanya susu formula apa yang diberikan kepada bayinya.Ima menjelaskan bahwa bayinya tumbuh sehat bukan karena susu formula. Namun hanya minum ASI.

Para ibu di sekitar rumah Ima telah mendapatkan pengetahuan dan bukti bahwa memberikan ASI saja kepada bayi mampu membuat bayi tumbuh sehat. Seperti halnya bayi Ima. Bahkan tanpa disadari, dengan mengikuti Emo Demo di Posyandu Sumberlele Ima telah menjadi relawan kesehatan. Dia menjadi promotor ASI bagi ibu balita lain di sekitarnya.

10 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Suatu hari saat dalam perjalanan ke Kantor Desa, beliau melihat sekelompok ibu dan balitanya berjalan menuju tempat posyandu. Abdurahman pun menyapa mereka dan berhenti di tempat posyandu. Hari itu, dia pun mengikuti kegiatan posyandu sampai selesai. Niat awalnya hanya memperoleh informasi tentang beragam masalah yang ada di desa dari ibu-ibu. Sebab menurutnya, ibu-ibu banyak tahu tentang permasalahan dan informasi terkini di desa.

Saat itulah, kali pertama Abdurrahman mengikuti kegiatan Emo Demo yang dilakukan di posyandu. Tema yang disampaikan Kader Emo Demo saat itu adalah tentang “Camilan Sembarangan”.

Kader menyampaikan, anak harus diberi camilan sehat, bukan camilan sembarangan. Camilan sehat adalah makanan atau camilan yang tidak mengandung pewarna, terbuat dari bahan alami dan tidak banyak mengandung pengawet maupun MSG. Camilan sehat bisa dibuat sendiri di rumah dengan bahan dasar sayuran atau buah yang segar.

Kades Abddurahman sangat antusias mengikuti Emo Demo pagi itu. Beliau berpikir informasi tentang Camilan Sembarangan sangat pas dengan kondisi warganya di lapangan.Kades ini pun kemudian memberikan memberikan sambutan di akhir acara posyandu. Beliau menegaskan mendukung penuh kegiatan Emo Demo, demi meningkatkan kesehatan warganya.

Emo Demo Membuka Hati Kades

11 Kabupaten Probolinggo

Bukan tanpa alasan dukungan itu diberikan. Beliau selama ini sering melihat siswanya membeli camilan sembarangan di sekolah. Biasanya camilan yang dibeli siswa berupa snack dengan kandungan MSG tinggi, makanan yang mengandung saus buatan pada sosis dan cilok, dan minuman dengan gula buatan seperti es kemasan atau es lilin.

Sedangkan di luar sekolah, beliau banyak melihat anak kecil makan camilan berupa snack pabrikan seharga Rp 500 per bungkus dengan kandungan MSG tinggi. Atau cokelat dengan pemanis buatan yang dibeli di toko sekitar rumah warga.

Alasan lain beliau mendukung Emo Demo, karena kesehatan adalah salah satu program prioritas Pemdes Kertonegoro. Sebab Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Probolinggo menempati urutan paling tinggi di Jawa Timur.

Sejak saat itu beliau sering me-ngunjungi kegiatan Emo Demo di dusun-dusun lainnya. Tak jarang juga, Abdurrahman menjemput warganya yang tidak bisa datang ke Emo Demo, karena terkendala transportasi.

Pak Kades ini sangat aktif me-nyampaikan informasi pada wali murid di sekolahnya tentang camilan sehat yang didapatnya dari Emo Demo. Terutama saat berjumpa dengan wali murid yang menjemput anak-anak mereka di sekolah.

Bahkan, beliau tak ragu mengingatkan anak didiknya di sekolah yang ketahuan sering membeli camilan sembarangan.

Dia pun menyarankan agar wali mu-rid membawakan bekal untuk anak

dari rumah. Sehingga anak bisa mengkonsumsi makanan yang lebih sehat. Beliau menyampaikan pula tips membuat makanan sehat yang didapatnya dari Emo Demo.

Beliau juga mengajak wali murid untuk rajin datang ke posyandu dan mengikuti kegiatan Emo Demo yang menyenangkan. Sedangkan untuk ibu-ibu yang sudah rajin ke posyandu, beliau minta agar mereka tidak hanya hadir untuk menimbang anaknya. Namun, juga mengikuti Emo Demo hingga selesai sehingga paham beragam informasi penting tentang kesehatan ibu dan balita. Untuk selanjutnya menerapkan semua pesan positif Emo Demo dalam upaya meningkatkan perilaku hidup sehat dalam lingkungan keluarga.

Tidak hanya aktif mensosialisasikan kegiatan Emo Demo, beliau juga memberikan dukungan pada kegiatan posyandu dan Emo Demo. Yaitu dengan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa untuk pelaksanaan Emo Demo di seluruh posyandu Desa Kertonegoro. Tujuannya, agar kegiatan Emo Demo di posyandu tidak hanya dilakukan selama progam saja. Namun, sebagai agenda wajib setiap bulannya di posyandu.

Dukungan berupa anggaran diberikan Pemerintah Desa Kertonegoro. Dengan menggunakan anggaran desa, diberikan hadiah bagi ibu yang aktif hadir dalam kegiatan Emo Demo. Hadiah diberikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kehadiran ibu balita dan ibu hamil di posyandu. Dana untuk membeli hadiah disisihkan dari kas posyandu. Yaitu dari anggaran Rp.7.500 untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT), disisihkan Rp.1.000 untuk menyiapkan hadiah.

12 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Bekal Sehat Bikin Anak Tak Bapil Lagi

Hapsah merupakan seorang ibu rumah tangga di Dusun Dulugan, Desa Gunggungan Kidul, Kec Pakuniran, Kab Probolinggo. Beliau mempunyai seorang anak, Faizatul Qomariah yang saat ini sedang belajar di PAUD

Darussalam di Dusun Dulugan.

Anaknya pun, sangat bersemangat sekolah. Dia tidak hanya suka belajar dan bermain. Anaknya juga sangat suka membeli jajanan dan minuman di warung-warung di sekitar sekolahnya. Sayangnya, jajanan dan minuman yang dibeli oleh anak Hapsah, adalah jajanan dan minuman yang tidak sehat.

Biasanya, anaknya membeli jajanan seharga Rp. 500. Ditambah dengan minuman aneka warna dan rasa yang murah meriah. Jajanan yang dibeli kemudian dimakan bersama teman sekelasnya.

Kondisi itu dilakukan anaknya tiap hari di sekolah. Bahkan, tiap hari pula anaknya meminta uang saku cukup banyak demi bisa membeli jajanan dan minuman di sekolah. Namun, demi menuruti kemauan anaknya,

Beliau awalnya tidak terlalu perduli dan tidak memperhatikan akibat dari makan dan minum sembarangan.

Hingga akhirnya, Hapsah mendapati anaknya sering batuk dan pilek (bapil). Awalnya, Hapsah menganggap sepele penyakit yang diderita anaknya. Namun, sakit yang diderita anaknya tambah parah. Tiap hari, anaknya semakin sering batuk dan pilek.

13 Kabupaten Probolinggo

Beliau pun memeriksakan kese-hatan anaknya ke puskesmas terdekat. Dari puskesmas, anaknya mendapat resep obat batuk dan pilek. Obat itupun diberikan pada anaknya. Sakit anaknya pun sembuh. Namun, setelah obat yang diberikan habis, anaknya kembali sakit batuk dan pilek. Begitu seterusnya.

Beliau bingung dengan kondisi itu. Namun, tak tahu penyebabnya. Hingga kemudian pada Agustus 2019, Hapsah mengikuti kegiatan Emo Demo di posyandu Dusun Dulugan, Desa Gunggungan Kidul Kec pakuniran Kab Probolinggo.

SAAT ITU, EMO DEMO

MEMBAHAS TENTANG

MATERI CAMILAN

SEMBARANGAN. SETELAH

MENGIKUTI EMO DEMO,

HAPSAH SEKARANG

PAHAM ANAKNYA SERING

SAKIT BATUK PILEK

KARENA MENGONSUMSI

CAMILAN DAN MINUMAN

SEMBARANGAN DI

SEKOLAH.

Hapsah pun menyesal, karena membiarkan anaknya membeli camilan dan minuman tak sehat sehingga berdampak buruk bagi kesehatan buah hatinya. Penyesalannya pun bertambah, mengingat camilan yang dibeli anaknya juga dibagikan pada teman-temannya. Dengan begitu, ankanya tidak hanya berbagi camilan tidak sehat pada teman-temannya. Namun juga berbagi penyakit.

Menyadari hal itu, Hapsah ber-inisiatif membawa bekal camilan

dari rumah untuk anaknya ke sekolah. Dia pun membuat camilan sendiri, dari bahan makanan yang sehat. Ada sayuran, buah dan aneka camilan sehat yang lain. Tak lupa, Hapsah membuat bekal dalam jumlah cukup banyak. Sehingga, anaknya bisa berbagi camilan itu dengan teman-temannya di sekolah.

Kini, perjuangan Hapsah membuahkan hasil. Saat ini, anaknya tidak lagi membeli camilan dan minuman sembarangan di sekolah. Dia lebih suka membawa bekal dari rumah. Bekal itu lantas dimakan bersama dengan teman-temannya.

Anaknya tak lagi batuk dan pilek seperti sebelumnya. Selain itu dengan membawa bekal dari rumah, Hapsah bisa menghemat uang saku untuk anaknya. Hapsah pun sangat senang. Sebab, bisa berbagi bekal makanan sehat dengan teman anak-anaknya.

Hapsah menyadari, bahwa untuk menjadi sehat harus dimulai dari diri sendiri. Usaha yang dilakukan oleh Hapsah mungkin tidak seberapa. Namun, Hapsah menyadari kebiasaan membawa bekal ke sekolah menjadi kebiasaanya dulu ketika masih kecil.

Kebiasaan itu, saat ini dia tular-kan kepada ibu-ibu di sekolah anaknya. Dia menyarankan ibu-ibu untuk menyiapkan bekal bagi anak-anaknya. Dan hasilnya, saat ini membawa bekal dari rumah sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak di PAUD Darussalam. Ternyata dengan membawa bekal, tidak hanya sehat namun juga berhemat.

14 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Tubuh Anakku Lebih Sehat, Sepeda DidapatFutinawatin atau Titin merupakan warga Dusun Pasar, Desa Bimo, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo adalah ibu muda yang sukses menerapkan ASI eksklusif untuk putrinya. Yaitu, Natasya Indatun Ni’mah yang berusia 3 tahun.

Sejak sejak kecil anaknya susah sekali makan,lebih suka dengan jajanan yang tidak sehat.Di sekitar rumahnya di Dusun Pasar, camilan yang tidak sehat ini memang banyak dijual di toko. Termasuk di toko dekat rumah Titin. Karena itu, mudah bagi Titin untuk membeli camilan itu dan memberikannya pada anaknya.

15 Kabupaten Probolinggo

Maka, sejak saat itu, Natasya pun menjadi anak yang tumbuh dengan mengonsumsi beragam jenis camilan tidak sehat. Bahkan, dalam sehari Natasya bisa jajan camilan sebesar Rp. 10 ribu – Rp. 15 ribu. Kebiasaan itu terus berlanjut sampai Natasnya berusia 3 tahun.

Sampai akhirnya saat Titin mengikuti kegiatan Emo Demo dengan tema camilan sembarangan. Saat itulah, Titin sadar bahwa selama ini pola makan anaknya salah. Dia pun bertekat mengubah pola makan anaknya.

Tepat Mei 2019, Titin mulai berusaha mengubah pola makan anaknya. Dia memberikan nasihat pada anaknya untuk tidak membeli camilan sembarangan namun belum berhasil. Saat anaknya minta dibelikan sepeda, permintaan ini digunakan Titin untuk mulai mengubah kebiasaan anaknya makan camilan sembarangan.

Titin pun secara perlahan me-ngurangi uang jajan bagi anaknya. Harapannya, secara perlahan juga mengurangi konsumsi camilan tidak sehat. Sementara pada anaknya Titin menjanjikan uang untuk jajan dapat ditabung agar bisa membeli sepeda.

“BAGAIMANA KALAU UANG

UNTUK MEMBELI JAJAN,

DITABUNG SAJA. BIAR CEPET

BISA MEMBELI SEPEDA,”

BEGITU KALIMAT YANG

DISAMPAIKAN TITIN PADA

ANAKNYA.

Ternyata, Natasya mengerti kalimat yang disampaikan ibunya itu. Dia pun menuruti ajakan ibunya. Memang, pada awalnya sulit bagi Titin untuk mengurangi jajanan yang dibeli anaknya. Anaknya pun butuh

waktu untuk menyesuaikan diri.

Namun, upaya Titin akhirnya berbuah manis. Setelah berjalan dua bulan, anaknya jadi terbiasa menabung. Dia bahkan tidak membeli camilan di toko lagi.

Sebagai gantinya, Titin memberikan makan rutin pada anaknya. Sambil menyuapi anaknya makan, Titin menjelaskan bahwa makan teratur bisa membuat cepat besar.

Natasya yang kini sekolah PAUD, juga tidak lagi membeli jajanan di sekolah. Titin tiap hari menyiapkan roti atau susu dan makanan olahan lainnya yang dibuat sendiri untuk bekal. Saat anaknya ikut ke toko pun Titin selalu mengingatkan agar menabung uang jajan untuk membeli sepeda.

Setelah dua bulan menabung, tabungan Natasya pun cukup banyak. Karena itu, pada bulan Agustus, Titin membelikan sepeda untuk Natasya dari tabungan itu. bahkan, Natasya sudah tidak perna membeli camilan yang tidak sehat.

Titin berkata, dari Emo Demo ini dia mendapat dua manfaat. Yang pertama, anaknya tidak makan camilan sembarangan. Tubuh anaknya pun kian sehat. Ini bisa dilihat dari Berat Badan (BB) anaknya yang terus naik sejak makan rutin dan tidak lagi jajan.

Pada Mei 2019 berat badan Natasya 11 kg. Bulan Juni 2019 menjadi 11.2 kg. Lalu bulan Juli 2019 beratnya 11,5 kg. Dan pada bulan Agustus 2019 beratnya 11,4 kg. Saat ini berat badan Natasya 12,5 kg

Manfaat yang kedua, sampai saat ini Natasya punya kebiasaan menabung untuk membeli apa yang dia inginkan. Yang ditabung adalah uang untuk jajan.

16 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Bayiku Sehat Karena ATIKAATIKA telah mengubah pola konsumsi seorang ibu hamil bernama Zainur Rohma, pada kehamilan keduanya yang telah memasuki usia lima bulan. Sebelumnya Rohma mengaku mengalami lemah, letih dan kepala pusing walau telah mengonsumsi suplemen tablet penambah darah seperti yang dulu sering dia alami pada masa kehamilan anak pertamanya. Bahkan kali ini, keluhan tersebut dirasa lebih mengganggu aktifitas keseharian Rahma sebagai tenaga pendidik pada TK

PKK Dian Pertiwi Desa Gunggungan Kidul, Kec Pakuniran Kab Probolinggo.

Namun sejak menerapkan pola konsumsi ATIKA, Rohma merasakan badan lebih sehat dan bertenaga serta nafsu makan bertambah. Sehingga Rohma selalu membawa bekal makanan selama menjalankan aktifitas mengajar disekolah, tanpa mengganggu jadwal mengajar di sekolah dan terbebas dari lemah, letih dan pusing kepala yang selama ini dikeluhkannya.

Hal ini bermula pada saat Rohma mengikuti kegiatan Emo Demo bertema ATIKA pada posyandu terdekat, pada bulan April lalu. Rohma mulai mengerti dan memahami manfaat ATIKA bagi ibu hamil serta menjadi solusi bagi permasalahannya. Karena sebelumnya, Rohma meyakini kepercayaan yang salah tentang bahaya mengkonsumsi ati dan jeroan bagi janin serta mitos mengkonsumsi

17 Kabupaten Probolinggo

ikan dapat menyebabkan bau amis pada proses kelahiran bayi.

Justru saat ini, Rohma berbalik aktif mengkampanyekan pola mengonsumsi ATIKA pada keluarga dekat, teman dilingkungan kerja hingga mengajarkannya pada anak didiknya. Suatu ketika di sekolah tempat ia bekerja, ada guru sejawat bertanya, “Bu sudah sehat, minum jamu apa?” begitu kira-kira pertanyaannya. Rohma menjawab dengan menceritakan tentang ATIKA yang ia dapatkan dari kegiatan Emo Demo di posyandunya. Saat jam rehat para guru, Rohma pun sering menyelipkan cerita tentang manfaat ATIKA.

Bahkan Setiap bertemu dengan para walimurid, dimanfaatkannya untuk bercerita tentang pola mengonsumsi ATIKA, dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan Emo Demo pada posyandu terdekat. “Makanya ibu-ibu jangan keburu pulang kalo ke

posyandu,” terangnya kepada para wali murid.

Ternyata tidak hanya itu perubahan yang dialami ibu Rohma, pemahaman tentang pola konsumsi ATIKA juga telah merubah perilaku ekonominya dengan membuat prioritas utama mengkonsumsi telor ayam kampung dari hasil ternak sendiri yang sebelumnya lebih sering dijual di pasar terdekat. Saat ini, Rohma mulai menetaskan sebagian telur untuk dikembang-biakkan sebagai sumber makanan sehat dan sekaligus menjadi potensi ekonomi baru untuk meningkatkan pendapatan dan ke-sejahteraan bagi keluarga.

Betapa tidak, hari ini saja dengan dua ekor ayam yang rerata bertelur satu sampai dua butir per hari telah mampu memberi asupan makanan sehat bagi keluarga Rohma. Jika jumlah ayamnya ditambah satu ekor saja, Rohma tetap dapat menjual telur ayam ke pasar terdekat tanpa mengurangi jumlah telor yang dikonsumsi. Dan hasil penjualan telor ayam kampung yang harganya cukup mahal dapat digunakan untuk membeli ikan dan makanan sehat lainnya sebagai bentuk variasi menu makan setiap hari. Mengingat kediaman Rohma didaerah pegunungan, tentu tidak semudah mendapatkan ikan segar seperti pada masyarakat di daerah pesisir.

Berkaca dari pengalaman Rohma diatas setidaknya dapat menginspirasi para kader posyandu selain menjadi ujung tombak penggerak kesehatan masyarakat juga diharapkan mampu mengenal dan mengoptimalkan potensi lokal setempat sebagai sumber makanan sehat dan potensi ekonomi alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

18 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Berhenti Jual Sufor karena ASI Saja Cukup

Hampir semua warga Dusun Gading, Desa Wonorejo, Kec Maron, Kab Probolinggo, mengenal Wiwik. Maklum, Beliau adalah salah satu pemilik toko terbesar di Dusun Gading. Awalnya, orangnya tuanya yang mengelola toko itu. Namun, 22 tahun terakhir, Wiwik dan suaminya,

Ahmad Qusairi yang mengelola toko tersebut.

Toko milik Wiwik ini semacam supermarket yang menjual beragam kebutuhan sehari-hari. Mulai barang untuk rumah tangga, pelajar, anak-

anak, sampai bayi.

Untuk kebutuhan bayi misalnya, Wiwik menjual susu formula (sufor) beragam merek untuk bayi usia 0-6 bulan. Warga setempat pun biasa membeli sufor di toko Wiwik. Sebab, selama beberapa tahun, toko milik Wiwik merupakan satu-satunya toko terlengkap di dusunnya.

Biasanya, dua minggu sekali Wiwik Belanja sufor ke Kota Probolinggo. Dan dalam sebulan, rata-rata 24 dus sufor laku terjual. Dari jumlah itu, Wiwik bisa mendapat laba Rp. 48 ribu per bulan. Namun, semua berubah tatkala Wiwik ikut kegiatan Emo Demo pada November 2018 di posyandu di Dusun Gading. Kala itu, digelar Emo Demo pertama yang menyampaikan materi tentang ‘ASI Saja Cukup.’

Sebagai kader posyandu, Wiwik sebenarnya sudah sering mendapat materi ini. Namun, kegiatan Emo Demo membuat Wiwik sadar bahwa ASI Saja Cukup untuk bayi usia 0-6 bulan. Dia pun jadi paham, bayi yang berusia

6 bulan lebih pun tidak perlu sufor, asalkan asupan gizinya terpenuhi.

Materi yang diperolehnya dari kegiatan Emo Demo mampu mempengaruhi sikap Wiwik sebagai seorang pedagang. Setelah mengikuti kegiatan Emo Demo, Wiwik mengambil keputusan penting. Yakni, tidak lagi menjual sufor di tokonya. Tujuannya satu, mencegah ibu-ibu membeli sufor untuk bayi mereka. Dengan tidak membeli sufor, harapannya ibu-ibu memberikan ASI saja bagi bayi mereka.

Wiwik lantas menceritakan hasil kegiatan Emo Demo pada Ahmad Qusairi, suaminya. Dia juga mengutarakan keputusannya untuk tidak lagi menjual sufor. Suaminya pun langsung paham dengan penjelasan Wiwik. Dia bahkan, mendukung penuh keputusan istrinya untuk tidak lagi menjual sufor.

Bagi Ahmad Qusairi, keputusan itu sangat tepat. Sebab, Wiwik adalah seorang kader posyandu.

19 Kabupaten Probolinggo

Menurutnya, kader posyandu tidak cukup hanya mengajak dan memberikan pemahaman pada warga. Namun, juga harus memberikan contoh konkret. Di sisi lain, kesehatan warga bagi keduanya jauh lebih penting. Daripada tetap menjual sufor hanya untuk mempertahankan keuntungan yang tidak seberapa.

Sejak saat itu, Wiwik dan suaminya bekerjasama. Mere-ka memberikan pema-haman pada pelanggan sufor di tokonya, bahwa memberikan ASI Saja Cukup untuk bayi. Sehingga, tidak perlu membeli sufor. Namun, langkah Wiwik ini awalnya tidak mudah. Ada warga yang paham dengan penjelasan Wiwik, sehingga tidak lagi membeli sufor. Namun, sebagian yang lain tidak setuju dengan keputusan Wiwik tidak lagi menjual sufor.

Mereka yang tidak setuju ini, lantas membeli sufor ke toko lain. Sebab, toko Wiwik tidak lagi menjual sufor.

Inilah yang kemudian dicegah oleh Wiwik dan suaminya. Mereka pun berbagi tugas. Suami Wiwik yang setiap hari menjaga toko, selalu mencatat tiap ibu yang datang ke toko mereka untuk mencari sufor. Setelah itu, dia akan melaporkan hasilnya pada Wiwik.

Wiwik lantas menindaklanjuti dengan melapor ke bidan desa. Dia melaporkan, siapa saja ibu-ibu yang masih membeli sufor untuk bayi mereka. Lalu, Wiwik mendatangi rumah para ibu tersebut untuk memberikan pendampingan. Pada mereka, Wiwik akan memberikan pemahaman agar memberikan ASI saja pada bayi usia 0-6 bulan.

Kegigihan Wiwik bahkan mendapat respon positif dari tetangganya. Tanpa diminta, mereka memberitahu Wiwik saat menemukan masih ada warga yang datang ke toko Wiwik untuk membeli sufor. Bahkan, mereka juga memberikan informasi pada Wiwik saat mengetahui, warga tersebut membeli sufor di toko lain.

Laporan para tetanggannya itupun, langsung ditindaklanjuti oleh Wiwik. Dia akan langsung mengunjungi warga yang dimaksud, untuk memberikan pendampingan. Termasuk meng-ingatkan mereka untuk berhenti membeli sufor. Kini, hampir semua ibu yang mempunyai bayi dan balita di lingkungan rumah Wiwik, tidak lagi membeli sufor.

20 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Isi Piringku Sebagai Media Konseling Gizi

Nunuk Kurniawati adalah seorang ahli gizi atau nutrionist yang bertugas di Puskesmas Krejengan, Kec Krejengan Kab Probolinggo. Keseharian Nunuk sebagai nutrionist adalah menyampaikan berbagai informasi dalam konseling gizi kepada para pasien balita dengan gejala gizi buruk atau konseling gizi untuk ibu hamil. Selama bertugas sebagai nutrionist, Nunuk merasa kesulitan dalam menentukan metode konseling yang efektif.

Khususnya ketika memahamkan standar gizi pada makanan kepada para pasien gejala gizi buruk. Nunuk merasa bahwa melalui konseling biasa, pasien nampak kesulitan menerima dan memahami informasi karena tidak adanya visualisasi yang mudah dipahami.

Sampai pada Desember 2018 lalu, saat mengikuti pelatihan Emo Demo, Nunuk mendapatkan pembelajaran dalam modul porsi makan bayi dan anak yang dirasa sebagai solusi atas kesulitannya selama ini. Lebih kurang setahun terakhir ini Nunuk merasa terbantu dengan inovasi model konselingnya yang baru. Khususnya, ketika melakukan proses recall makanan pada pasien gejala gizi buruk.

Saat ini, Nunuk merasa lebih efektif melakukan konseling gizinya dengan metode “Mainan Piring Bayi” atau Kartu “Isi Piringku”. Menurut

Nunuk, dengan kedua metode pembelajaran itulah, para pasien merasa tertarik mengikuti konseling gizinya. Inovasi pembelajaran dalam konseling gizi tersebut dirasakan Nunuk sebagai hal positif dalam meningkatkan pemahaman pasien terhadap visualisasi standar gizi yang baik.

Berbekal inovasi pelayanan konseling gizi selama setahun terakhir inilah Nunuk merasa perlu membagikan pengalamannya sebagai sebuah inovasi layanan konseling gizi dan sosialisasi gizi pada 17 Desa dan 50 Posyandu di Kec Krejengan kab Probolinggo. Komitmen Nunuk terhadap perbaikan gizi dan inovasi layanan konseling gizi tersebut akan dituangkan dalam perencanaan program Puskesmas Krejengan tahun 2020 nanti. Melalui program partisipasi atau pelibatan para kader posyandu dalam pendampingan kasus balita stunting dan pasien gizi buruk.

21 Kabupaten Probolinggo

Ketagihan Emo Demo karena Kegigihan Kader

Mustimah adalah seorang kader posyandu di Desa Ranon Kec Pakuniran Kab Probolinggo. Beliau sudah lama menjadi kader, yaitu sejak tahun 1991. Hingga saat ini, Mustimah terus mengabdikan diri sebagai kader

posyandu.

Mustimah pun sangat aktif meramaikan posyandu. Dia selalu berupaya agar jumlah kunjungan masyarakat ke posyandu terus meningkat setiap bulan. Hingga akhirnya, pada November 2018, Mustimah mengikuti pelatihan Emo Demo yang diadakan oleh Puskesmas

Pakuniran.

Mustimah pun sangat senang mengikuti Emo Demo ini, karena banyak ilmu dan permainan baru yang diperoleh. Melalui kegiatan itu, Mustimah sadar ada kesempatan untuk meningkatkan kunjungan warga ke posyandu.

Emo Demo pun langsung digelar di Posyandu Karanganyar sejak Mei 2019. Dan efeknya pun langsung terasa, dengan digelarnya kegiatan Emo Demo, posyandu lebih bernyawa dan ramai dikunjungi oleh warga. Ibu-ibu pun senang dengan materi dan permainan Emo Demo yang diberikan.

Satu bulan setelah Emo Demo di Posyandu Karanganyar, Mustimah lantas memiliki ide

untuk menggelar Emo Demo di sub Posyandu Karanganyar yang ada di Dusun Karanganyar. Sub Posyandu Karanganyar ini dibentuk pada tahun 1991.

Awalnya, Mustimah sempat ragu. Sebab, medannya sulit dijangkau, karena berada di atas bukit. Akses jalannya berbatuan dan terjal, hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki. Bahkan, lokasinya terpisah dengan desa-desa lain di sekitarnya.

Mustimah lantas berembuk dengan kader lain, yaitu Ria. Dia menyampaikan pada Ria keinginan untuk menggelar Emo Demo di Sub Posyandu Karanganyar. Setelah berembuk, usulan Mustimah disetujui semua kader.

22 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Emo Demo pun digelar di Sub Posyandu Karanganyar sejak 18 Juni 2019. Mustimah dan kader yang lain, berangkat menuju sub posyandu dengan berjalan kaki menyusuri bukit Karanganyar. Sambil jalan kaki, mereka juga membawa beragam media permainan yang dibutuhkan untuk Emo Demo.

Begitu Emo Demo digelar, warga di Sub Posyandu Karangnyar ternyata menerima sangat antusias. Mereka sangat senang dengan Emo Demo yang digelar. Sebab, penyampaiannya menyenangkan. Banyak permainan, dan banyak materi penting yang diberikan.

Pada saat pertama digelar, Mustimah menyampaikan materi tentang ATIKA dengan beragam media permainan. Suasana posyandu pun lebih ramai dari biasanya. Warga yang biasanya pasif, hanya mendengarkan, menjadi aktif saat Emo Demo digelar.

Mustimah dan ria berjanji akan kembali menggelar Emo Demo dengan modul yang lebih menarik bulan berikutnya.Mustimah dan Ria sangat terharu dengan respon ibu-ibu posyandu. Walaupuan untuk menjangkau posyandu tersebut sangat sulit.

Sejak saat itu, Emo Demo langsung dikenal warga Dusun Karanganyar. Melalui informasi dari mulut ke mulut, langsung tersebar bahwa posyandu mempunyai kegiatan Emo Demo yang menyenangkan.

Warga yang tidak ikut saat Emo Demo pertama digelar pun, jadi penasaran. Mereka jadi

ingin tahu lebih banyak tentang Emo Demo. Apalagi, saat Emo Demo pertama digelar, suasana posyandu lebih ramai dari biasanya. Ada permainan, nyanyian dan gelak tawa. Sehingga, mengundang warga yang lewat untuk melihat.

Pada bulan berikutnya, saat Emo Demo kembali digelar, jumlah warga yang datang lebih banyak dari sebelumnya. Mereka mengaku penasaran dengan modul Emo Demo yang lainnya. Kebanyakan yang datang adalah ibu-ibu yang punya balita dan ibu hamil.

Begitu terus dari bulan ke bulan, jumlah warga yang datang selalu ramai. Bahkan hingga saat ini Emo Demo rutin digelar tiap bulan di Sub Posyandu Karanganyar. Mereka ketagihan dengan Emo Demo yang digelar.

Memang, materi Emo Demo yang diberikan terbatas. Hanya dua materi saja. Yaitu ATIKA dan ASI saja cukup. Dua materi itu yang diberikan bergantian pada warga, tiap bulannya. Tentu saja dengan diselingi permainan atau media yang berbeda. Namun, warga tidak pernah bosan.

Justru, kini ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita, jadi lebih paham tentang makanan apa saja yang harus dikonsumsi ibu hamil. Mereka juga mengerti, harus memberikan ASI ekskusif untuk bayi berumur 0-6 bulan.

Mustimah pun berharap, Emo Demo di posyandu mampu mengubah perilaku masyarakat di bukit Karanganyar.

23 Kabupaten Probolinggo

Emo Demo Inspirator PAUD

Tentu tidak mudah bagi seorang Widarsih, Kepala PAUD Harapan Bunda Desa Taman Kec Paiton Kab Probolinggo dalam upayanya mengubah perilaku siswanya untuk tidak mengkonsumsi makanan sembarang di sekolah.

Mengingat tantangan terberatnya adalah mengubah perilaku orang tua siswa. Widarsih pun secara aktif mengajak orang tua siswa untuk tidak memberikan bekal camilan sembarang dan beralih membawa bekal makanan sehat dan bergizi. Bahkan Widarsih juga memberikan himbauan kepada pedagang jajanan untuk tidak berjualan camilan sembarang di lingkungan sekolahnya.

Hal ini bermula saat dua tahun terakhir, PAUD Harapan Bunda ditetapkan sebagai Taman Posyandu dan bersinergi kerja sejak bulan Oktober 2019 lalu dalam menerapkan metode Emo Demo bersama para kader posyandu Desa Taman Kec Paiton kab probolinggo.

Hingga pada sesi modul pembelajaran tentang ‘Camilan Sembarangan’ itulah, Widarsih yang juga warga Dusun Landaur , Desa Taman Kec Paiton ini mulai merasa prihatin melihat perilaku ibu-ibu wali siswanya yang selalu mebawakan bekal camilan makanan tidak sehat.

Sejak itulah, Widarsih mulai mengembangkan kerjasama dengan posyandu setempat untuk menerapkan kegiatan Jumat pagi sehat dengan menyediakan menu makanan tambahan bagi siswanya sebagai upaya mengenalkan pola makanan sehat dan bergizi. Tidak hanya itu, Widarsih pun mengajak para kader Posyandu melakukan inovasi membuat olahan makanan sehat berbahanbaku murah, khususnya yang tersedia disekitar.

Dan akhirnya terbesit ide untuk membuat nasi kelor, siomay kelor (SAKAKE), Nasi Pelangi (warna-warni sayur), puding sayur, hingga nasi goreng buah naga menjadi menu inovatif yang dikembangkan Widarsih bersama kader posyandu setempat dalam kegiatan Jumat pagi sehat dan menjadi upaya merubah perilaku ibu-ibu untuk lebih kreatif menyediakan bekal makanan sehat dari rumah masing-masing.

24 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

Dengan stimulan kegiatan Jumat pagi sehat inilah, Widarsih berhasil mengubah perilaku siswa tidak lagi mengkonsumsi camilan sembarang dengan membatasi pedagang jajanan dan mengajak ibu-ibu wali siswa membawa bekal makanan sehat. Bahkan Widarsih tidak segan-segan menggeledah bekal bawaan dari ibu-ibu wali siswa. Hal ini pun dilakukannya tiap hari, dan selalu memberikan penyadaran khusus kepada ibu-ibu wali siswa yang kedapatan masih memberikan camilan sembarangan ke anaknya.

Ternyata inipun belum cukup. Dalam benak Widarsih masih menyisakan kegelisahan manakala perjuangan memberikan jaminan layanan pendidikan yang sehat dan ramah anak ini tidak mendapat dukungan pada tingkat pendidikan lanjutannya. Karena itu, Widarsih berharap agar upayanya tersebut juga dapat dilakukan oleh sekolah lanjutan disekitar. Agar anak-anak mendapatkan jaminan kesehatan dan berharap menjadi terobosan bagi upaya meningkatkan mutu layanan pendidikan di Kabupaten Probolinggo.

Dukun Bayi jadi Promo-tor ASI Berkat Emo DemoIstiani adalah seorang dukun bayi dari Desa Opo-opo Lor, Kec Krejengan, Kab Probolinggo. Dia menjadi dukun bayi sejak tahun 2000. Pasien Beliau pun banyak. Mereka tersebar di beberapa desa. Baik di Desa Opo-opo Lor, juga desa-desa sekitarnya. Sebagai dukun bayi, perkataan dan nasihatnya selalu diikuti oleh pasiennya. Apalagi, dia memiliki karakter sabar dan mendidik. Semangatnya yaitu, memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

25 Kabupaten Probolinggo

Biasanya, dengan sabar Istiani merawat pasiennya sejak hamil, menunggu ketika melahirkan, bahkan memandikan bayi yang baru lahir setiap hari sampai berumur 40 hari. Bukan satu bayi saja yang dimandikan. Namun, beberapa bayi sekaligus. Karena itu, Beliau biasa berjalan keliling desa setiap hari untuk memandikan bayi para pasiennya secara bergantian Tidak hanya memandikan bayi. Istiani juga memijat bayi. Menurutnya, kemampuan itu didapat dari ibunya. Dengan kemampuan memijatnya itu, Beliau juga bisa memijat anak-anak hingga orang dewasa.

Dalam memijat, beliau juga tidak pilih-pilih. Semua pasien mendapat layanan pijatnya dengan baik. Ini semua membuat siapapun yang pijat kepada Beliau merasa senang. Bahkan membuat anak-anak serta orang dewasa yang belum pernah pijat, ingin merasakan pijatannya.

Setiap bulan, Istiani juga rajin datang ke Posyandu Melati, Kec Krajengan. Dia datang

ke posyandu untuk mengantarkan cucunya yang masih balita. Selain itu kedatangannya ke posyandu bertujuan untuk memantau ibu hamil yang tidak datang ke posyandu. Biasanya, ibu hamil yang tidak datang ke posyandu, dinasehatinya untuk datang ke posyandu.

Suatu hari setelah mengantar cucunya, Beliau mengikuti Emo Demo untuk pertama kali. Saat itu, Emo Demo dengan materi “Asi Saja Cukup”. Istiani pun sangat antusias mengikuti kegiatan Emo Demo itu. Dan sejak Saat itu Emo Demo mampu menggugah kesadarannya tentang pentingnya ASI saja bagi bayi usia 0- 6 bulan.

Beliau berkomitmen membuat perubahan di dusunnya dengan menjadi promotor ASI. Tugasnya, memberi nasihat kepada setiap ibu hamil yang meminta didampingi agar memberikan ASI saja pada bayi mereka sampai usia 6 bulan. Istiani selalu gencar mempromosikan ASI pada ibu hamil dan menyusui. Posisinya sebagai dukun bayi bahkan sangat membantu keberadaan bidan desa.

Beliau selalu mengingatkan pada ibu hamil dan menyusui, agar memberi ASI ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan. Dan tidak memberi makan bayi sampai usia 6 bulan.Ini dilakukan agar semua anak di dusunnya tumbuh sehat dan tidak kekurangan gizi. Selain itu, dengan ASI saja akan mengurangi pengeluaran keluarga.Peran beliau pun sangat efektif membantu bidan desa yang mengupayakan agar capaian ASI meningkat. Sebab, perkataan dukun bayi sangat dipercayai oleh masyarakat. Semoga semua yang Beliau lakukan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.

26 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

27 Kabupaten Probolinggo

28 2019 - 2020Laporan Cerita Perubahan Paling Bermakna

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

LAPORAN CERITA PERUBAHAN PALING BERMAKNA

2019-2020

didukung oleh :