2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor...

17
Vol. 21 No. 2 November 2017 Jurnal Vol. 21 No. 2 Halaman Yogyakarta ISSN Penelitian 108-225 November 2017 1410-5071 ISSN 1410-5071 Apakah Pengindusian Karakteristik Kerja Apakah Pengindusian Karakteristik Kerja Apakah Pengindusian Karakteristik Kerja Apakah Pengindusian Karakteristik Kerja Apakah Pengindusian Karakteristik Kerja Persepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki T T T echnology Acceptance Model echnology Acceptance Model echnology Acceptance Model echnology Acceptance Model echnology Acceptance Model Aurelia Melinda Nisita Wardhani “Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan “Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan “Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan “Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan “Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan sebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effer sebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effer sebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effer sebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effer sebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effervescent” vescent” vescent” vescent” vescent” Diana Putri Kartika Sari Ludji, Leona Wong,Yohana Lita, Paulus Wikan Unggul P., & Maria Christiani Dwiputri Pembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertian Pembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertian Pembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertian Pembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertian Pembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertian dan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistika dan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistika dan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistika dan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistika dan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistika Paul Suparno Perbedaan Gender atas P erbedaan Gender atas P erbedaan Gender atas P erbedaan Gender atas P erbedaan Gender atas Penggunaan Fitur BlackBerr enggunaan Fitur BlackBerr enggunaan Fitur BlackBerr enggunaan Fitur BlackBerr enggunaan Fitur BlackBerry Messenger y Messenger y Messenger y Messenger y Messenger sebagai Sarana Berbelanja melalui Internet sebagai Sarana Berbelanja melalui Internet sebagai Sarana Berbelanja melalui Internet sebagai Sarana Berbelanja melalui Internet sebagai Sarana Berbelanja melalui Internet Ignatius Aryono Putranto Peningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan Modul Peningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan Modul Peningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan Modul Peningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan Modul Peningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan Modul Destacking Station Destacking Station Destacking Station Destacking Station Destacking Station Pippie Arbiyanti Pencatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku T encatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku T encatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku T encatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku T encatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku Teks Akuntansi Saat Ini eks Akuntansi Saat Ini eks Akuntansi Saat Ini eks Akuntansi Saat Ini eks Akuntansi Saat Ini Ig. Bondan Suratno, Bambang Purnomo, & Benedicta Budiningsih Pengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Pengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Pengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Pengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Pengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas Berbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas Berbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas Berbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas Berbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas Apri Damai Sagita Krissandi & Danang Widagdo Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, Bantul Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, Bantul Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, Bantul Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, Bantul Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, Bantul Florentinus Nugro Hardianto Pemanfaatan emanfaatan emanfaatan emanfaatan emanfaatan Ex Ex Ex Ex Ex elsa Moodle elsa Moodle elsa Moodle elsa Moodle elsa Moodle P P P P Pada P ada P ada P ada P ada Perkuliahan Optik erkuliahan Optik erkuliahan Optik erkuliahan Optik erkuliahan Optika Semester Genap 2016/2017 a Semester Genap 2016/2017 a Semester Genap 2016/2017 a Semester Genap 2016/2017 a Semester Genap 2016/2017 untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswa untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswa untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswa untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswa untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Sri Agustini Sulandari Implementasi Kemerdek Implementasi Kemerdek Implementasi Kemerdek Implementasi Kemerdek Implementasi Kemerdekaan Belajar aan Belajar aan Belajar aan Belajar aan Belajar: Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y : Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y : Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y : Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y : Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Yogyak ogyak ogyak ogyak ogyakarta arta arta arta arta Andreas Erwin Prasetya Pengaruh Pendampingan Pribadi Pengaruh Pendampingan Pribadi Pengaruh Pendampingan Pribadi Pengaruh Pendampingan Pribadi Pengaruh Pendampingan Pribadi terhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial terhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial terhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial terhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial terhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial Edward Theodorus

Transcript of 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor...

Page 1: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

Vol. 21 No. 2 November 2017

Jurnal Vol. 21 No. 2 Halaman Yogyakarta ISSNPenelitian 108-225 November 2017 1410-5071

ISSN 1410-5071

Apakah Pengindusian Karakteristik KerjaApakah Pengindusian Karakteristik KerjaApakah Pengindusian Karakteristik KerjaApakah Pengindusian Karakteristik KerjaApakah Pengindusian Karakteristik KerjaPPPPPersepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki ersepsian Mampu Memperbaiki TTTTTechnology Acceptance Modelechnology Acceptance Modelechnology Acceptance Modelechnology Acceptance Modelechnology Acceptance Model

Aurelia Melinda Nisita Wardhani

“Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan“Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan“Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan“Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan“Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutansebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effersebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effersebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effersebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effersebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effervescent”vescent”vescent”vescent”vescent”

Diana Putri Kartika Sari Ludji, Leona Wong,Yohana Lita,

Paulus Wikan Unggul P., & Maria Christiani Dwiputri

Pembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan PengertianPembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan PengertianPembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan PengertianPembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan PengertianPembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertiandan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistikadan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistikadan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistikadan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistikadan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistika

Paul Suparno

PPPPPerbedaan Gender atas Perbedaan Gender atas Perbedaan Gender atas Perbedaan Gender atas Perbedaan Gender atas Penggunaan Fitur BlackBerrenggunaan Fitur BlackBerrenggunaan Fitur BlackBerrenggunaan Fitur BlackBerrenggunaan Fitur BlackBerry Messengery Messengery Messengery Messengery Messengersebagai Sarana Berbelanja melalui Internetsebagai Sarana Berbelanja melalui Internetsebagai Sarana Berbelanja melalui Internetsebagai Sarana Berbelanja melalui Internetsebagai Sarana Berbelanja melalui Internet

Ignatius Aryono Putranto

Peningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan ModulPeningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan ModulPeningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan ModulPeningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan ModulPeningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan Modul Destacking Station Destacking Station Destacking Station Destacking Station Destacking StationPippie Arbiyanti

PPPPPencatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku Tencatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku Tencatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku Tencatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku Tencatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku Teks Akuntansi Saat Inieks Akuntansi Saat Inieks Akuntansi Saat Inieks Akuntansi Saat Inieks Akuntansi Saat IniIg. Bondan Suratno, Bambang Purnomo, & Benedicta Budiningsih

Pengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi SekolahPengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi SekolahPengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi SekolahPengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi SekolahPengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi SekolahBerbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas AtasBerbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas AtasBerbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas AtasBerbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas AtasBerbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas

Apri Damai Sagita Krissandi & Danang Widagdo

Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, BantulEvaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, BantulEvaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, BantulEvaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, BantulEvaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Pantai Parangtritis, BantulFlorentinus Nugro Hardianto

PPPPPemanfaatan emanfaatan emanfaatan emanfaatan emanfaatan ExExExExExelsa Moodleelsa Moodleelsa Moodleelsa Moodleelsa Moodle P P P P Pada Pada Pada Pada Pada Perkuliahan Optikerkuliahan Optikerkuliahan Optikerkuliahan Optikerkuliahan Optika Semester Genap 2016/2017a Semester Genap 2016/2017a Semester Genap 2016/2017a Semester Genap 2016/2017a Semester Genap 2016/2017untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswauntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswauntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswauntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswauntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

Sri Agustini Sulandari

Implementasi KemerdekImplementasi KemerdekImplementasi KemerdekImplementasi KemerdekImplementasi Kemerdekaan Belajaraan Belajaraan Belajaraan Belajaraan Belajar: Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y: Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y: Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y: Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam Y: Studi Deskriptifdi SD Sanggar Anak Alam YogyakogyakogyakogyakogyakartaartaartaartaartaAndreas Erwin Prasetya

Pengaruh Pendampingan PribadiPengaruh Pendampingan PribadiPengaruh Pendampingan PribadiPengaruh Pendampingan PribadiPengaruh Pendampingan Pribaditerhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosialterhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosialterhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosialterhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosialterhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial

Edward Theodorus

Page 2: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

JURNAL PENELITIANISSN 1410-5071

Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225

Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil penelitian ini diterbitkan oleh LembagaPenelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sanata Dharma, dua kali setahun: Mei dan November.

D E W A N R E D A K S I

Pemimpin RedaksiDr. Anton Haryono, M.Hum.

Ketua LPPM Universitas Sanata Dharma

Sekretaris RedaksiDr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.

Kepala Pusat Penerbitan dan Bookshop Universitas Sanata Dharma

Tim Redaksi Nomor Ini:Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.

Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum.,Dra. Novita Dewi, M.S., M.A. (Hons.), Ph.D.

Administrasi & Sirkulasi: Administrasi Keuangan:Maria Dwi Budi Jumpowati, S.Si. Maria Imaculata Rini Hendriningsih, SE.

Gutomo Windu, S.Pd.Caecilia Venbi Astuti, S.Si.

Administrasi Distribusi: Tata LetakVeronika Margiyanti Thomas A. Hermawan Martanto, Amd.

Alamat Redaksi dan Administras Gedung LPPM Universitas Sanata Dharma, Mrican, Tromol Pos 29,Yogyakarta 55002, Telepon: (0274) 513301, 515352, ext. 1527, Fax: (0274) 562383. Homepage: http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/. E-mail: [email protected]. Alamat e-jurnal/OJS: http://e-journal.usd.ac.id/index.php/JP/issue/archive

Redaksi menerima naskah ringkasan laporan hasil penelitian baik yang berbahasa Indonesia maupun yangberbahasa Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal Penelitian seperti tercantum padahalaman belakang bagian “Ketentuan Penulisan Artikel Jurnal Penelitian” dan harus diterima oleh Redaksipaling lambat dua bulan sebelum terbit.

Page 3: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

JURNAL PENELITIANISSN 1410-5071

Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225

DAFTAR ISI

Daftar Isi iii

Kata Pengantar v

Apakah Pengindusian Karakteristik Kerja Persepsian MampuMemperbaiki Technology Acceptance Model 108 ~ 118Aurelia Melinda Nisita Wardhani

“Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Kulit Buah Rambutansebagai Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effervescent” 119 ~ 124Diana Putri Kartika Sari Ludji, Leona Wong,Yohana Lita,Paulus Wikan Unggul P., & Maria Christiani Dwiputri

Pembelajaran Bergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertiandan Sikap Mahasiswa BK terhadap Statistika 125 ~ 132Paul Suparno

Perbedaan Gender atas Penggunaan Fitur BlackBerry Messengersebagai Sarana Berbelanja melalui Internet 133 ~ 143Ignatius Aryono Putranto

Peningkatan Kompetensi Praktik melalui Pengembangan ModulDestacking Station 144 ~ 152Pippie Arbiyanti

Pencatatan Akuntansi yang Ada di dalam Buku Teks AkuntansiSaat Ini 153 ~ 164Ig. Bondan Suratno, Bambang Purnomo, & Benedicta Budiningsih

Pengembangan Buku Cerita Anak dan Pelaksanaan Gerakan LiterasiSekolah Berbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas 165 ~ 176Apri Damai Sagita Krissandi & Danang Widagdo

Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek WisataPantai Parangtritis, Bantul 177 ~ 186Florentinus Nugro Hardianto

Pemanfaatan Exelsa Moodle Pada Perkuliahan Optika SemesterGenap 2016/2017 untuk Meningkatkan Pemahaman Konsepdan Kemandirian Belajar Mahasiswa 187 ~ 196Sri Agustini Sulandari

iii

Page 4: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

iv

Implementasi Kemerdekaan Belajar: Studi Deskriptifdi SD SanggarAnak Alam Yogyakarta 197 ~ 210Andreas Erwin Prasetya

Pengaruh Pendampingan Pribadi terhadap Pencapaian AkademisMahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial 211 ~ 223Edward Theodorus

Biografi Penulis 224-1

Indeks Penulis 225-1

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017

Page 5: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

KATA PENGANTAR

Jurnal Penelitian Universitas Sanata DharmaVol. 21 No. 22017 kali ini mempersembahkan sebelasartikel ilmiah yang umumnya merupakan laporanhasil penelitian.

Pengembangan soal, penggunaan modul,penerapan media serta model pembelajaran, danpilihan model kepemimpinan kepala sekolah menjadifaktor kunci di dalam dunia pendidikan. Seperti banyakdipahami publik, Universitas Sanata Dharma memilikiperhatian bahkan komitmen yang sangat kuat dalampengembangan dunia pendidikan. Bagi Driyarkara,pendiri Sanata Dharma, pendidikan merupakan saranaefektif memanusiakan manusia muda (hominisasidan humanisasi) untuk mencapai kemanusiaannyayang sejati. Karena itulah, Sanata Dharma selalumemikirkan secara serius berbagai tindakan pemanusiaanmanusia muda untuk meredam kecenderunganindustrialisasi pendidikan.

Artikel pertama berjudul “Apakah PengindusianKarakteristik Kerja Persepsian Mampu MemperbaikiTechnology Acceptance Model” karangan AureliaMelinda Nisita Wardhani dari Fakultas Ekonomi USDbertujuan untuk mengindusi hubungan antara workcharacteristics dan technology acceptance model dalammemperbaiki model TAM, menguji apakah complexity,rigidity, dan radicalness berpengaruh negatif terhadapperceived usefulness, perceived ease of use, dan attitudepengguna sistem. Studinya menemukan bahwaterdapat hasil negatif dalam hubungan antara variabelperceived usefulness dan attitude (pada mahasiswa)serta variabel perceived ease of use ke attitude (padakar yawan). Hasil pengujian variable perceivedusefulness dengan attitude (pada mahasiswa)menunjukkan pengaruh negatif karena adanya faktorlingkungan. Sementara itu, hubungan variabel perceivedease of use ke attitude disebabkan adanya self-ef ficacyyang dimiliki oleh karyawan perusahaan. Berdasarkanhasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwapenambahan variabel eksternal yang meliputi rigiditydan radicalness mampu melengkapi dalam ModelTAM yang dirumuskan oleh Davis (1986).

Artikel kedua berjudul “Pembalik Atmosfer”Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan Sebagai AntiKolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effervescent”merupakan penelitian kelompok mahasiswa Farmasi

v

dan Pendidikan Biologi yang terdiri dari lima orang.Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitasantihiperkolesterol dari kulit buah rambutan yangbiasanya dianggap sebagai limbah. Sediaan granul keringeffervescent kulit buah rambutan (Nephelium lappaceumL.) memiliki aktivitas sebagai antihiperkoleseterolyang ditandai dengan adanya penurunan kadarkolesterol setelah diinduksi dengan antihiperkolesteroltersebut selama 1 minggu. Pengujian kualitas sediaandengan uji organoleptis memperoleh hasil yakni warnacokelat, bau menyerupai teh, dan rasa manis. Ujikandungan lembab memperoleh rata-rata 8.1%,kecepatan alir 1.16 detik untuk 25 gram granul, rata-rata sudut diam 20.485), dan waktu larut 55 detik. Hasiluji organolepstis tersebut menggambarkan kualitassediaan yang cukup baik.

Ar tikel ketiga berjudul “PembelajaranBergaya PPR untuk Meningkatkan Pengertian danSikap Mahasiswa BK Terhadap Statistika” ditulis olehPaul Suparno dari Program Studi Pendidikan Fisika,FKIP, Universitas Sanata Dharma bertujuan untukmengetahui apakah pembelajaran statistika padamahasiswa BK dengan pendekatan PPR dapatmeningkatkan pengertian statistika mahasiswa sertameningkatkan sikap mahasiswa terhadap statistika.Penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaranbergaya PPR untuk statistika deskriptif sungguhmeningkatkan pengertian mahasiswa BK. Merekamenjadi lebih mengerti dan menguasai teori danpenggunaan statistik deskriptif untuk menerangkandan menjelaskan keadaan suatu hal. Kompetensimereka dalam bidang statistika deskriptif meningkat.

Artikel keempat berjudul “Perbedaan GenderAtas Penggunaan Fitur Blackberry Messenger SebagaiSarana Berbelanja Melalui Internet” karangan IgnatiusAryono Putranto dari Program Studi Akuntansi,Fakultas Ekonomi bertujuan mengetahui apakahterdapat perbedaan faktor penerimaan antara penggunaBlackberry pria dan wanita dalam menggunakan fiturBlackberr Messenger untuk kegiatan belanja melaluiinternet. Berdasarkan hasil analisis data, terbuktibahwa ada perbedaan penerimaan antara penggunapria dan wanita dalam menggunakan BlackberryMessenger untuk kegiatan belanja melalui internet.Pada responden pria, keputusan mereka dalam

Page 6: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017

vi

menggunakan Blackberry Messenger untuk kegiatanbelanja secara online lebih kuat dipengaruhi olehfaktor kemudahan penggunaan persepsian dankesukaan persepsian. pria masih lebih mudah dalammenggunakan teknologi daripada wanita. Kemudahanpenggunaan teknologi yang didominasi kaum pria, jugamenyebabkan pria menjadi lebih suka menggunakanteknologi termasuk dalam kegiatan belanja yangsesungguhnya lebih banyak didominasi kaum wanita.

Artikel kelima berjudul “Peningkatan KompetensiPraktik Melalui Pengembangan Modul DestackingStation” ditulis oleh Pippie Arbiyanti DariProgramStudi D3 Mekatronika, Politeknik Mekatronika SanataDharma Yogyakarta, bertujuan membangun danmenghasilkan sebuah modul destacking stationyang murah dan mudah untuk dibongkar-pasang.Penelitiannya telah menghasilkan modul destackingstation yang telah dapat bekerja dengan baik, dengantingkat keberhasilan pada bagian mekanik 80%, bagianelektrik dan kendali 100%.

Artikel keenam, “Pencatatan Akuntansi YangAda di dalam Buku Teks Akuntansi Saat Ini” ditulisoleh tim peneliti Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP,Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tulisan dariTim yang terdiri dari Ig. Bondan Suratno, BambangPurnomo, dan Benedicta Budiningsih itu dilatorbelakangi keprihatinan bahwa Proses pembelajaranakuntansi dan perpajakan di berbagai perguruan tinggipun belum dilakukan secara terintegrasi dan buku teksyang tersedia pun disajikan terpisah antara materiakuntansi dan perpajakan. Kajian mereka menunjukkanfakta bahwa mahasiswa mengalami kesulitanmemahami konsep akuntansi dan pajak karenabiasanya buku teks akuntansi saat ini hanya mengacupada bagaimana pencatatan akuntansinya tanpa disertaiadanya kesadaran tentang peraturan perpajakan yangterkait dengan transaksi itu. Ketika mahasiswa belajartentang bagaimana memproses transaksi akuntansi,lebih baik langsung dibahas dan dijelaskan bagaimanaimplikasinya bagi perusahaan dalam menyusunlaporan keuangan untuk pihak eksternal maupununtuk pajak. Fakta ini membutuhkan solusi, yangbelum diberikan dalam artikel ini.

Artikel ketujuh “Pengembangan Buku CeritaAnak dan Pelaksanaan Gerakan Literasi SekolahBerbasis Pendidikan Seks untuk Siswa SD Kelas Atas”tulisan Apri Damai Sagita Krissandi dan DanangWidagdo dari Program Studi Pendidikan Guru SekolahDasar, FKIP, Universitas Sanata Dharma bertujuan

menghasilkan sebuah buku cerita anak berbasispendidikan seks. Melalui proses kajian R&D modelDick & Carey dan prosedur penelitian R&D Borg &Gall, tim kecil ini berhasil menciptakan sebuah bukucerita anak tentang pendidikan seks untuk anak SDkelas atas yang dipandang layak untuk digunakan.

Ar tikel kedelapan, “Evaluasi PenerapanPariwisata Berkelanjutan Di Obyek Wisata PantaiParangtritis, Bantul” karangan Florentinus NugroHardianto dari Program Studi Ekonomi, FakultasEkonomi, Universitas Sanata Dharma bertujuanmelakukan evaluasi penerapan pariwisata berkelanjutandi Pantai Parangtritis. Hasil evaluasi dengan metodeAnalytic Hierarchy Process (AHP) menunjukkan bahwafaktor non-ekonomi menjadi prioritas pertama yangsebaiknya dilakukan dalam upaya memperbaikipenerapan pariwisata berkelanjutan di PantaiParangtritis. Hasil ini juga dapat diartikan bahwaprioritas pertama yang mempunyai pengaruh palingbesar untuk mencapai keberhasilan penerapanpariwisata berkelanjutan di Pantai Parangtritis adalahperbaikan dari sisi faktor non-ekonominya terlebihdahulu. Kemudian dari faktor non-ekonomi tersebut,dimensi environmental menjadi prioritas pertama yangsebaiknya dilakukan untuk memperbaiki penerapanpariwisata berkelanjutan di Pantai Parangtritis.

Artikel kesembilan, “Pemanfaatan ExelsaMoodle pada Perkuliahan Optika Semester Genap2016/2017 untuk Meningkatkan Pemahaman Konsepdan Kemandirian Belajar Mahasiswa” tulisan SriAgustini Sulandari dari Prodi Pendidikan Fisika,Universitas Sanata Dharma mendapatkan hasil yangmemuaskan. Penelitian pembelajaran Optika denganmemanfaatkan Exelsa Moodle ternyata berhasilmeningkatkan pemahaman mahasiswa dalam bidangOptika dengan peningkatan 72%. Disamping itu jugabisa meningkatkan kemandirian mahasiswa dalambelajar karena dengan menggunakan Exelsa Moodledisediakan bahan kuliah, bisa mengakses bahan dariinternet, dan bisa dilakukan dimanapun mahasiswaberada. Disamping itu mahasiswa isa berdiskusidengan dosen atau dengan teman. Hal ini bisa diamatidari refleksi yang ditulis oleh mahasiswa, denganmenggunakan metode ini 70% mahasiswa menyatakansenang karena lebih dinamis, bisa belajar dimanapun,bisa saling berdiskusi.

Artikel kesepuluh berjudul “ImplementasiKemerdekaan Belajar: Studi Deskriptif di SD SanggarAnak Alam Yogyakarta” karya Andreas Erwin Prasetya

Page 7: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,FKIP, Universitas Sanata Dharma ber tujuanmendeskripsikan penerapan kemerdekaan dalamsebuah sistem persekolahan. Berdasarkan hasilanalisis data peneliti memperoleh tiga gambaranimplementasi kemerdekaan belajar yang dilakukanoleh SD Sanggar anak Alam. Pertama, Implementasikemerdekaan dalam dinamika proses di SD Salamterwujud dalam aspek (1) kemerdekaan berpenampilan,(2) kemerdekaan belajar, dan (3) kemerdekaanmemilih peran. Kemerdekaan berpenampilan dapatdiidentifikasidari cara anak-anak salam berpakaian danmengekspresikan diri. Kemerdekaan belajar terlihatdari diberikanya ruang bagi anak-anak untukmelakukan aktivitas yang mengakomodasi minat danpotensinya melalui fleksibilitas kurikulum, cara belajar,kegiatan belajar, waktu belajar, tempat belajar, danmateri pengajaran. Kemerdekaan memilih perandapatdiidentifikasi dari kesempatan untuk memilih perandalam kegiatan yang rutin dilaksanan di SD Salamtanpa intervensi dari fasilitatior. Kedua, sistem kontroldalam implementasi kemerdekaan di SD Salam adalah(1) kesepakatan yang dibuat oleh anak bersamafasilitator dan (2) lingkungan sosial anak. Kesepakatanyang biasa dibuat dalam kelas ataupun dalam kegiatan-kegiatan insidental mampu mengkontrol kemerdekaanyang melampaui batas karena kesalahan anak akandikonfirmasi dengan kesepakatan yang telah merekasusun secara mandiri. Sementara itu, lingkungan sosialdalam hal ini teman dan fasilitator juga akan menjadipihak yang mengkontrol kemerdekaan. Merekamenjadi pengingat atau pembatas hal-hal dan tindakan-tindakan yang kurang sesuai. Ketiga, Kemerdekaanyang diterpakan di SD Salam merangsang siswa untukmengkonstruksi nilai-nilai yang ia yakini secaramandiri. Hal ini dapat terjadi karena diterapkannyakultur dialogis antara anak dengan fasilitator.

Artikel kesebelas, “Pengaruh PendampinganPribadi Terhadap Pencapaian Akademis Mahasiswa

Mata Kuliah Psikologi Sosial” karangan EdwardTheodorus dari Fakultas Psikologi Universitas SanataDharma bertujuan untuk menyelidiki sejauh manapengaruh pendampingan pribadi terhadap pencapaianakademis mahasiswaS-1 mata kuliah Psikologi Sosial.Prestasi akademis yang disasar dalam penelitian iniadalahkemampuan menganalisis bahan bacaan kuliahsesuai dengan kriteria level keempat taksonomiBloomversi revisi Anderson (2001, dalam Krathwohl,2002). Penelitian menggunakan desain kuantitatif,yaitu kuasi-eksperimen, dikombinasikan dengandesain kualitatif, yaitu analisis tematik. Hipotesis yangdiajukan adalah kelompok eksperimen kemampuananalisisnya lebih tinggi dan refleksinya lebih mendalamdaripada kelompok kontrol. Penelitian menggunakandesain kuantitatif, yaitu kuasieksperimen, dikombinasikandengan desain kualitatif, yaitu analisis tematik.Sebanyak 71 mahasiswa mata kuliah Psikologi SosialII berpartisipasi, 35 orang dalam kelompok kontrol,dan 36 lainnya dalam kelompok eksperimen.Pemilihan partisipan menggunakan teknik convenientsampling. Data diperoleh dengan pra-tes, pasca-tes,dan wawancara semi-terstruktur. Data dianalisismenggunakan perhitungan statistik t-test dan metodeanalisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwaadaefek negatif dari pendampingan pribadi. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap negatifnya efekpendampingan pribadi dikaji dari empat perspektif,yaitu desain penelitian, mahasiswa yang didampingi,proses pendampingan, dan dosen pendamping.

Artikel-artikel di atas diseleksi, dinilai, dandisajikan khusus untuk terbitan kali ini. Karya-karyaitu tentu saja merupakan temuan ilmiah yang perludicermati karena memberikan perspektif akademisdan teoretis dalam menghadapi persoalan-persoalanempiris masyarakat kita. Solusi akademis selalumemiliki kontribusi yang penting bagi bangsa kita.

Selamat membaca!

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017

vii

Page 8: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

EVALUASI PENERAPAN PARIWISATA BERKELANJUTANDI OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS, BANTUL

Florentinus Nugro HardiantoDosen Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Alamat korespondensi: Kampus II Mrican, Jl. Afandi Gejayan, YogyakartaEnail: [email protected]

ABSTRACT

Parangtritis Beach is a major tourist attraction in Yogyakarta, located in the southern part preciselyin the District Kretek, Bantul. Conditions Parangtritis Beach in recent times this was not reflectedas a major tourist attraction worth visiting. This paper aims to evaluate the implementation ofsustainable tourism in Parangtritis Beach with Analytic Hierarchy Process (AHP). The results showedthat from the perspective of sustainable tourism, non-economic problems are more dominant inParangtritis than economic problems. The results of the evaluation also showed that non-economicfactors into the first priority should be done in an effort to improve the implementation of sustainabletourism in Parangtritis Beach. The result can also be interpreted that the first priority that has themost impact on achieving the successful implementation of sustainable tourism in Parangtritis Beachis an improvement in terms of non-economic factors first.Keywords: sustainable tourism; economic factors, non-economic factors, analytic hierarchy

process.

1. PENDAHULUAN

Pantai Parangtritis merupakan obyek wisatautama di Yogyakarta yang berlokasi di bagian selatantepatnya di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.Wisatawan yang datang dari berbagai daerahbiasanya menjadikan Pantai Parangtritis sebagaiprioritas destinasi wisata yang wajib disinggahi.Wajarlah apabila setiap tahun pantai ini relatif tinggidikunjungi para wisatawan lebih-lebih menjelanghari-hari libur nasional. Dekat dengan pantai initerdapat obyek wisata lain yang juga menarikdikunjungi, yakni gumuk pasir yang merupakantimbunan pasir dalam bentuk gundukan-gundukanhasil proses fenomena alam selama ribuan tahun,dan Pantai Depok. Sudah menjadi pengetahuan umumbahwa Pantai Parangtritis sarat dengan kisah-kisahhistoris, kultural, dan mistis yang menjadikannyapopuler tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi jugasudah terkenal secara nasional. Demikianlah PantaiParangtritis menjadi icon wisata yang terkenal dariYogyakarta hingga kini.

Namun demikian, kondisi Pantai Parangtritisdalam beberapa waktu terakhir ini ternyata belummencerminkan sebagai sebuah obyek wisata utama

yang layak dikunjungi. Padahal setiap destinasiwisata mencoba untuk memenuhi harapan dankeinginan wisatawan dan juga membentuk harapandalam pemikiran wisatawan potensial (Pulido-Fernández dan López-Sánchez, 2014:2). Memasukikawasan pantainya, langsung terlihat deretan rumahtidak permanen yang mengurangi keindahankawasan pantai. Tidak ada tata ruang jelas di lokasipantai seperti untuk tempat parkir, tempat kuliner,tempat bersantai, atau yang lainnya sehingga terlihatsemrawut. Belum lagi sepanjang pinggir pantai tidaksedikit sampah berserakan. Mungkin bisa nyamanmenikmati pantai sembari bersantai di tenda, joglo,gasibu, atau sejenisnya yang representatif, namunsayang, semua fasilitas itu sama sekali tidak tersediasehingga jelas mengurangi kenyamanan parawisatawan untuk betah tinggal lebih lama lagi diPantai Parangtritis.

Kondisi riel Pantai Parangtritis yang relatifkurang baik seper ti dikemukakan di atasmenggambarkan dengan jelas adanya sejumlahpermasalahan di obyek wisata tersebut. Oleh karenaitu, penting kiranya ada suatu upaya evaluasi untuk

177

Page 9: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017 hlm. 177-186

178

mengidentifikasi lebih rinci sejumlah permasalahanutama yang terjadi, dan kemudian menentukanprioritas program-program dalam mengatasipermasalahan tersebut. Makalah ini bertujuanmelakukan evaluasi penerapan pariwisataberkelanjutan di Pantai Parangtritis. Evaluasidilakukan dengan bantuan alat analisis kuantitatifAnalytic Hierarchy Process (AHP).

2. LANDASAN TEORI

Pariwisata dapat memiliki dua sisi yangbersebarangan, yakni sisi positif dan sisi negatif(UNEP-UNWTO (2005). Pada sisi positif, pariwisatadapat memberi manfaat seper ti penciptaankesempatan kerja, pendorong investasi, peningkatannilai ekonomis sumber daya alam dan budaya,peningkatan pemahaman antar-budaya, dan pendorongperdamaian. Sebaliknya pada sisi negatif, pariwisatadapat menimbulkan degradasi lingkungan fisik,disrupsi kehidupan liar, dislokasi masyarakat lokaltradisional, polusi, dan ketidakstabilan pendapatanmasyarakat. Dari kedua sisi tersebut, sisi negatifkehadiran pariwisata menjadi perhatian khususuntuk diantisipasi, dikurangi, atau bahkan dihilangkan.Upaya intensif untuk mengelola sisi negatifpariwisata telah dilakukan antara lain denganmunculnya konsep pariwisata berkelanjutan.

Pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism)didefinisikan secara sederhana sebagai pariwisatayang memperhitungkan penuh dampak ekonomi,sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, untukmemenuhi kebutuhan wisatawan, industri, lingkungandan masyarakat setempat (World Tourism Organization(UNWTO), www2.unwto.org., diakses 14/01/2016).Sementara itu, Bimonte, Niglia, dan Punzo (2006:3)menyatakan berikut:

“Sustainable tourism can be provisionallydefined as a long run path of sustainableutilization of local natural and man-made resources which minimizes thepotential conflict between the involvedcommunities.”

UNWTO (dalam UNEP dan UNWTO, 2005)selanjutnya menjelaskan bahwa pariwisataberkelanjutan tersebut mengarah kepadapengembangan pariwisata yang mengandungkeseimbangan dimensi lingkungan, ekonomi, dansosial-budaya. Dimensi lingkungan mengarah kepadapemanfaatan optimal sumber daya lingkungan,menjaga proses ekologis, dan membantu konservasisumber daya alam dan biodiversity. Dimensi sosialbudaya fokus kepada kepedulian terhadap otentitasmasyarakat lokal, konservasi nilai-nilai tradisionaldan warisan budaya, dan kontribusi bagi pemahamandan toleransi antar-budaya. Dimensi ekonomimerujuk kepada upaya operasi ekonomi berjangkapanjang, penyediaan manfaat ekonomi bagi semuapemangku pelayanan sosial bagi masyarakat lokal,dan kontribusi terhadap penurunan kemiskinan.

Konsep pariwisata berkelanjutan, menurutAall (2014), merupakan satu tipologi dari hubunganantara pariwisata dan lingkungan di samping tipologilainnya. Menurutnya, pariwisata berkelanjutanmerupakan tipologi pariwisata yang memiliki tingkatkesadaran mendalam (deep) terhadap lingkungandan bersifat environment-sensitive tourism. Maksudenvironment-sensitive tourism adalah pariwisata yangberupaya mengurangi dampak negatif terhadaplingkungan. Selengkapnya gambaran tentangtipologi pariwisata menurut Aall (2014) dapat dilihatpada Gambar 1.

Dalam prakteknya, pelaksanaan konseppariwisata berkelanjutan didasarkan pada sejumlah

(Sumber: Aall, 2014)

Gambar 1. A Typology of Concepts Applied to the Relationship between the Environment and Tourism

Page 10: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

179

Florentinus Nugro Hardianto, Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di ....

prinsip penting dan pendekatan yang tepat. Prinsippenting dalam pelaksanaan pariwisata berkelanjutanadalah mengambil sudut pandang yang menyeluruh(taking a holistic view), melibatkan semua pemangkukepentingan (pursuing multi-stakeholder engagement),mengambil perspektif perencanaan jangka panjang(planning for the long term), memperhatikan dampaklokal dan global (addressing global and local impacts),mendorong pola konsumsi yang berkelanjutan(promoting sustainable consumption), danmenyeimbangkan antara sisi kualitas dan kelestarian(equating sustainability and quality) (UNEP danUNWTO, 2005). Berdasarkan prinsip-prinsip di atas,pelaksanaan pariwisata berkelanjutan menggunakansejumlah pendekatan ter tentu agar lebih efektifhasilnya. Pendekatan yang dimaksud sebagaiberikut: reflecting all impacts in costs, minimizing risktaking, taking a life cycle perspective, consideringfunctional alternatives,dan respecting limits (UNEPdan UNWTO, 2005). Berbagi prinsip dan pendekatantersebut menjadi faktor penting keberhasilanpelaksanaan pariwisata yang berkelanjutan.

Namun demikian, untuk memastikankeberhasilan pelaksanaan pariwisata berkelanjutan,ada dua hal yang juga penting diperhatikan menurutUNEP dan UNWTO (2005). Hal pertama adalahadaptasi terhadap perubahan kondisi. Manajemendan respon yang adaptif adalah aspek penting dalampengembangan pariwisata berkelanjutan. Hal inimengingat sensitifnya pariwisata terhadap pengaruh-pengaruh eksternal seperti perubahan iklim danterorisme yang dapat mempengaruhi kinerja dandampak yang ditimbulkannya. Hal kedua adalah

pengawasan terus-menerus dengan menggunakansejumlah indikator. Indikator-indikator pariwisataberkelanjutan dapat dibuat untuk mengukur danmenilai perkembangan kondisi terakhir, kinerja, dandampaknya secara lebih terbuka dan terukur.Indikator-indikator itulah yang menjadi dasarpertimbangan dilakukannya perbaikan agar pariwisatadapat semakin berkelanjutan.

Cernat dan Gourdon (2007) mencobamengembangkan sejumlah dimensi pariwisataberkelanjutan yang disebut sebagai SustainableTourism Benchmarking Tool (STBT). STBT inimenyajikan tujuh dimensi dalam pengembangansustainabilitas di suatu destinasi wisata. Tujuhdimensi yang dimaksud adalah dimensi tourismassets, tourism activity, tourism-related linkages,tourism-related leakages, environmental and socialsustainability, overall infrastructure, dan attractiveness.Ketujuh dimensi tersebut dapat dikelompokkanmenjadi empat kelompok sustainabilitas, yaknieconomic sustainability, socio-ecological sustainability,infrastructure sustainability, dan attractivenesssustainability. Secara visual, struktur dimensi STBTdapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 menunjukkan dua hal penting.Per tama adalah dimensi-dimensi utama yangdigunakan untuk mendeteksi masalah pariwisataberkelanjutan di suatu obyek wisata. Kedua adalahhubungan yang terjalin antar-dimensi. DalamGambar 2 terdapat 6 hubungan (hubungan A-F) yangmasing-masingnya memiliki makna. Misalnya,hubungan A (assets-activity) menjelaskan seberapajauh aktivitas pariwisata suatu obyek wisata dapat

(Sumber: Cernat dan Gourdon, 2007)

Gambar 2. Struktur Dimensi Sustainable Tourism Benchmarking Tool (STBT)

Page 11: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017 hlm. 177-186

180

meningkatkan nilai aset pariwisata baik yang berupasumberdaya alam maupun sumberdaya budaya yangberada di obyek wisata setempat.

3 METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu studi awalevaluasi penerapan pariwisata berkelanjutanterhadap suatu obyek wisata. Alat analisis utamayang digunakan dalam penelitian, yakni AnalyticHierarchy Process (AHP). Alat analisis tersebutdigunakan untuk mengevaluasi penerapan pariwisataberkelanjutan khususnya di obyek wisata PantaiParangtritis. Data primer yang digunakan dalampenelitian diperoleh melalui proses obser vasilangsung di lapangan.

Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP adalahsuatu pendekatan terkenal yang diperkenalkan olehSaaty sekitar tahun 1980-an untuk mengatasimasalah-masalah yang bersifat multikriteria(Barzekar, et.al. (2011), dan Ngamsomsuke, et.al.(2011)). Pada prinsipnya, menurut Sulistiyani(2000:73), metode AHP ini memecah-mecah suatusituasi yang kompleks, dan tidak terstruktur kedalam bagian-bagian komponennya secara lebihterstruktur. Kemudian, metode AHP menata bagian-bagian komponen tersebut dalam suatu hirarki,memberikan nilai numerik berdasar pertimbangansubyektif tentang relatif pentingnya suatu variabel,dan mensintesa berbagai pertimbangan ini untukmenetapkan variabel mana yang memiliki prioritasyang lebih tinggi dan berpengaruh terhadap hasilsituasi tersebut. Sejalan dengan penjelasan di atas,menurut Goenawan (1999:38), prinsip kerja AHPadalah menyederhanakan masalah kompleks yangtidak terstruktur, strategik, dan dinamik menjadibagian-bagiannya, serta menata variabel dalam suatuhirarki. Kemudian, tingkat kepentingan setiapvariabel diberi nilai numerik secara subyektif tentangarti pentingnya secara relatif dibandingkan denganvariabel lainnya dan diuji konsistensinya. Tahapselanjutnya melakukan sintesa untuk menetapkanvariabel apa yang memiliki prioritas tinggi danberperan untuk mempengaruhi hasil pada sistemtersebut.

Secara lebih rinci, prinsip dasar metode AHPmencakup prinsip decomposition, comparativejudgement, synthesis of priority, dan logical consistency

(Sulistiyani, 2000:74-78; dan Mulyono, 2000:182-187).Decomposition merupakan proses penguraianpermasalahan atau elemen utuh menjadi unsur-unsurnya. Proses penguraian ini menghasilkanbeberapa level tingkatan (hirarki) dari permasalahantadi. Comparative judgement merupakan prosespenilaian kepentingan relatif antar-elemen yangterdapat dalam suatu level tertentu dalam kaitannyadengan level di atasnya. Penilaian ini merupakan intidari AHP karena hasilnya akan berpengaruhterhadap prioritas elemen-elemen. Hasil penilaianditampilkan dalam bentuk matriks pairwisecomparison. Synthesis of priority merupakan prosesselanjutnya setelah diperoleh matriks pairwisecomparison, yaitu proses mencari eigenvector yangmenunjukkan local priority pada suatu hirarki.Karena matriks-matriks pairwise comparison terdapatpada setiap level/tingkat, maka untuk mendapatkanglobal priority harus dilakukan sintesa di antara localpriority. Penentuan urutan tiap elemen berdasarkanprioritas melalui prosedur sintesa dinamakan prioritysetting. Proses selanjutnya adalah logical consistency,yakni suatu proses pengujian konsistensi rasionalitasdalam AHP untuk menghindari kesalahan fatalpenentuan prioritas. Metode AHP mengukurkonsistensi penilaian dengan nilai consistency ratio(CR) yang tidak boleh lebih dari 10%. Alur kerjametode AHP dapat dilihat pada Gambar 3.

Secara lebih sederhana, langkah-langkahanalisis AHP ini mengikuti prosedur yang dilakukanoleh Widodo (2006). Sebelum dimulainya langkah-langkah analisis AHP terlebih dahulu dibangun suatumodel struktur hirarki analitis yang akan dibahas.Setelah itu, proses selanjutnya bisa dilakukandengan mengikuti sejumlah langkah berikut ini.Langkah pertama adalah menentukan perbandinganberpasangan (pairwise comparison) terhadapbeberapa alternatif pilihan yang telah ditentukandalam struktur hierarki pengambilan keputusandengan AHP. Langkah ini dilakukan denganmembandingkan dua alternatif yang berbeda denganmenggunakan skala 1-9 yang mana semakinmendekati angka 1 berarti sama-sama disukai dansemakin mendekati angka 9 berarti istimewa lebihdisukai. Langkah pertama ini akan menghasilkantabel perbandingan berpasangan. Langkah keduaadalah melakukan evaluasi faktor/dimensi. Evaluasidiawali dengan menghitung total kolom, danselanjutnya menghitung masing-masing elemen

Page 12: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

181

Florentinus Nugro Hardianto, Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di ....

dengan total kolom. Untuk menentukan prioritas darisejumlah alternatif faktor/dimensi, secara sederhanabisa dilihat dari rata-rata masing-masing baris.Langkah ini menghasilkan tabel proporsi dan rata-rata baris. Langkah ketiga adalah menghitung vektorkonsistensi dan indeks konsistensi untuk mengujikonsistensi respon. Vektor konsistensi ini merupakanperbandingan antara vektor penjumlahan terbobotdengan evaluasi faktor. Angka rata-rata vektorkonsistensi menghasilkan nilai lambda yang bergunadalam menentukan indeks konsistensi. Indekskonsistensi dibagi dengan indeks acak akanmenghasilkan rasio konsitensi. Semakin tinggi rasiokonsistensi (lebih dari 0,1) itu berarti jawaban padapairwise comparison cenderung tidak konsisten.Sebaliknya jika semakin rendah rasio konsistensi(kurang dari 0,1) itu berarti jawaban pada pairwisecomparison cenderung konsisten. Hasil analisisAHP yang baik tentunya jika rasio konsistensinyakurang dari 0,1.

(Sumber: Goyal, Rahman, dan Kazmi, 2014)

Gambar 3. Diagram Alur Metode AHP

4. HASIL EVALUASIDAN PEMBAHASAN

4.1 Model Konseptual Struktur HirarkiAnalitik AHPModel struktur hirarki yang dibangun adalah

seper ti nampak pada Gambar 4. Model inimerupakan struktur hirarki dengan tiga tingkat.Tingkat pertama berisi permasalahan yang menjadiperhatian, yakni penentuan prioritas perbaikanpariwisata berkelanjutan di Pantai Parangtritis.Tingkat kedua merupakan faktor permasalahandalam pengembangan pariwisata berkelanjutan,yakni faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi.Tingkat ketiga adalah dimensi setiap faktor ekonomidan faktor non-ekonomi. Dimesi faktor ekonomimencakup tourism assets, tourism activity, tourismlinkage, dan tourism leakage. Dimensi faktor non-ekonomi mencakup environmental, social aspects,infrastructure, dan attractiveness.

Page 13: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017 hlm. 177-186

182

4.2 Hasil Perbandingan Berpasangan(Pairwise Comparison)Selanjutnya, bagian ini berisi tabel perbandingan

berpasangan yang terkait dengan struktur hirarkikhususnya pada tingkat dua dan tingkat tiga. Tabel1 adalah tabel perbandingan berpasangan untuktingkat dua yang memperbandingkan tingkatkepentingan antara faktor non-ekonomi dan faktorekonomi. Tabel 1 menunjukkan bahwa faktor non-ekonomi itu menjadi permasalahan yang lima kali

Gambar 4. Model Konseptual Struktur Hirarki AHP

Tabel 1: Perbandingan Berpasangan Tingkat Kedua

Non-Ekonomi Ekonomi

Non-Ekonomi 1 5Ekonomi 0.20 1

Tabel 2: Perbandingan Berpasangan Tingkat Ketiga (Dimensi Ekonomi)

EKONOMI Leakage Linkage Activity Asset

Leakage 1 2 4 4Linkage 0.50 1 5 5Activity 0.25 0.20 1 3

Aset 0.25 0.20 0.33 1

Tabel 3: Perbandingan Berpasangan Tingkat Ketiga (Dimensi Non-Ekonomi)

NON-EKONOMI Environmental Infrastructur Social Aspect Attractiveness

Environmental 1 3 5 5Infrastructur 0.33 1 5 4

Social Aspect 0.20 0.20 1 2Attractiveness 0.20 0.25 0.50 1

lebih penting untuk diatasi daripada permasalahanfaktor ekonomi.

Kemudian pada Tabel 2 dan Tabel 3ditunjukkan perbandingan berpasangan padastruktur hirarki tingkat ketiga. Tabel 2 menunjukkanperbandingan berpasangan untuk dimensi ekonomi.Di dalamnya terdapat skor perbandingan antar-subdimensi leakage, linkage, activity, dan asset. Tabel3 berisi perbandingan berpasangan antar-subdimensinon-ekonomi, yakni environmental, infrastructure,social aspect, dan attractiveness.

Page 14: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

183

Florentinus Nugro Hardianto, Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di ....

4.3 Hasil Evaluasi Faktor/DimensiTahap berikutnya adalah hasil evaluasi faktor/

dimensi. Tahap ini menghasilkan tabel rata-ratabaris. Berturut-turut pada Tabel 4, Tabel 5, danTabel 6 adalah tabel rata-rata baris untuk tingkatkedua, tingkat ketiga (dimensi ekonomi), dan tingkatketiga (dimensi non-ekonomi). Tabel rata-rata barisini berguna untuk menentukan ranking prioritas.Skor yang lebih besar menjadi prioritas terlebihdahulu daripada skor yang lebih rendah. Berdasarkantabel rata-rata baris dapat ditentukan masing-masingprioritas pada struktur hirarki pada tingkat keduadan ketiga. Pada tingkat kedua, skor faktor non-ekonomi lebih besar daripada skor faktor ekonomi.Hal ini menunjukkan bahwa faktor non-ekonomimenjadi prioritas per tama dan faktor ekonomimenjadi prioritas kedua dalam upaya memperbaikipariwisata berkelanjutan di Pantai Parangtritis. Padatingkat ketiga untuk dimensi ekonomi, berdasarkanbesarnya skor rata-rata baris, urutan prioritaspertama hingga keempat berturut-turut subdimensileakage, linkage, activity, dan asset. Pada tingkatketiga dimensi non-ekonomi, berdasarkan besarnyaskor rata-rata baris, urutan prioritas pertama hinggakeempat berturut-turut subdimensi environmental,infrastructure, social aspect, dan attractiveness. Tabelrata-rata baris juga menjadi bahan informasi untukmenentukan tahap selanjutnya yaitu menentukanskor konsistensi.

4.4 Hasil Rasio KonsistensiHasil pembahasannya selanjutnya adalah

perihal rasio konsistensi. Hasil rasio konsistensitersaji pada Tabel 7, Tabel 8, dan Tabel 9. Tabel 7berisi hasil rasio konsistensi untuk struktur hirarki

tingkat kedua. Skor konsistensi untuk tingkat keduasebesar 0,00 yang mengindikasikan bahwaperbandingan berpasangan pada tingkat kedua relatifkonsisten. Tabel 8 menunjukkan hasil rasiokonsistensi pada struktur hirarki tingkat ketigakhusus dimensi ekonomi. Pada dimensi ekonomi, skorkonsistensinya sebesar 0.0998 yang berarti masihlebih kecil daripada 0,1. Hal ini mengindikasikanbahwa perbandingan berpasangan pada tingkatketiga khusus dimensi ekonomi relatif konsisten.Tabel 9 berisi hasil rasio konsistensi pada strukturhirarki tingkat ketiga khusus dimensi non-ekonomi.Untuk dimensi non-ekonomi, skor konsistensinyasebesar 0.0792 sehingga dapat dikatakan jugarelative konsisten karena masih di bawah skor 0,1.

Tabel 7: Rasio Konsistensi Tingkat Kedua

Vektor penjumlahan terbobot:

Non-ekonomi 1.67 Ekonomi 0.33

Vektor konsistensi:

Non-ekonomi 2Ekonomi 2

Rata-rata vektor (Lambda)= 2

Indeks konsistensi (CI) = 0

Rasio konsistensi (CR) = 0.00

Tabel 8: Rasio Konsistensi Tingkat Ketiga(Dimensi Ekonomi)

Vektor penjumlahan terbobot:

Environmental 1.96Infrastructur 1.58Social Aspect 0.53Attractiveness 0.30

Vektor konsistensi:

Environmental 4.39Infrastructur 4.48

Tabel 4: Rata-rata Baris Tingkat Kedua

Rata-rata baris

Non-Ekonomi 0.83Ekonomi 0.17

Tabel 5: Rata-rata Baris Tingkat Ketiga(Dimensi Ekonomi)

Ekonomi Rata-rata baris

Leakage 0.45Linkage 0.35Activity 0.13Asset 0.07

Tabel 6: Rata-rata Baris Tingkat Ketiga(Dimensi Non Ekonomi)

Non-Ekonomi Rata-rata baris

Environmental 0.53Infrastructur 0.30

Social Aspect 0.10Attractiveness 0.07

Page 15: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017 hlm. 177-186

184

Tabel 8: (Lanjutan)

Social Aspect 4.14Attractiveness 4.07

Rata-rata vektor (Lambda) = 4.27

Indeks konsistensi (CI) = 0.09

Rasio konsistensi (CR) = 0.0998

Tabel 9: Rasio Konsistensi Tingkat Ketiga(Dimensi Non-ekonomi)

Vektor penjumlahan terbobot:

Environmental 2.30Infrastructur 1.29Social Aspect 0.42Attractiveness 0.31

Vektor konsistensi:

Environmental 4.39Infrastructur 4.34Social Aspect 4.03Attractiveness 4.10

Rata-rata vektor (Lambda) = 4.21

Indeks konsistensi (CI) = 0.07

Rasio konsistensi (CR) = 0.0792

4.5 Model Empiris Struktur HirarkiAnalitikHasil evaluasi dengan menggunakan metode

Analytic Hierarchy Process (AHP) ditunjukkanpada Gambar 5 di bawah. Hasil evaluasi pertamamenunjukkan bahwa faktor non-ekonomi memilikiskor lebih besar daripada faktor ekonomi, yakni 0,83

berbanding 0,17. Hasil ini menjadi dasar penentuanbahwa faktor non-ekonomi menjadi prioritas pertamayang sebaiknya dilakukan dalam upaya memperbaikipenerapan pariwisata berkelanjutan di PantaiParangtritis. Hasil ini juga dapat diartikan bahwaprioritas pertama yang mempunyai pengaruh palingbesar untuk mencapai keberhasilan penerapanpariwisata berkelanjutan di Pantai Parangtritis adalahperbaikan dari sisi faktor non-ekonominya terlebihdahulu.

Hasil evaluasi kedua menunjukkan bahwa darifaktor non-ekonomi, dimensi environmental memilikiskor paling besar, yakni 0,53. Skor dimensienvironmental paling besar di antara skor dimensi-dimensi lainnya dalam faktor non-ekonomi. Urutanskor berikutnya dari yang paling besar adalahdimensi infrastructure, social aspect, dan terakhirdimensi attractiveness. Hasil skor tersebut menjadidasar penentuan bahwa dari faktor non-ekonomi,dimensi environmental menjadi prioritas pertamayang sebaiknya dilakukan untuk memperbaikipenerapan pariwisata berkelanjutan di PantaiParangtritis. Dengan kata lain, perbaikan dimensienvironmental berperan paling besar dalammembangun pariwisata berkelanjutan di PantaiParangtritis dari faktor non-ekonominya. Dimensilainnya juga berperan sesuai rangkingnya.

Hasil evaluasi ketiga menunjukkan bahwa darifaktor ekonomi, dimensi tourism leakage memilikiskor paling besar, yakni 0,45. Skor dimensi tourismleakage paling besar di antara skor dimensi-dimensilainnya dalam faktor ekonomi. Ur utan skorberikutnya dari yang paling besar adalah dimensitourism-linkage, tourism-activity, dan terakhirdimensi tourism-asset. Hasil skor tersebut menjadi

Gambar 5: Model Empiris Struktur Hirarki Analitik AHP

Page 16: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

185

Florentinus Nugro Hardianto, Evaluasi Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di ....

dasar penentuan bahwa dari faktor ekonomi, dimensitourism leakage menjadi prioritas pertama yangsebaiknya dilakukan untuk memperbaiki penerapanpariwisata berkelanjutan di Pantai Parangtritis.Dengan kata lain, perbaikan dimensi tourism leakagedapat memberi pengaruh paling besar dalammembangun pariwisata berkelanjutan di PantaiParangtritis ditinjau dari faktor ekonominya. Lainnyajuga berperan sesuai urutan prioritasnya.

5. PENUTUP

Pantai Parangtritis menghadapi sejumlahmasalah yang terkait dengan penerapan pariwisataberkelanjutan. Hasil evaluasi dengan metodeAnalytic Hierarchy Process (AHP) menunjukkan

bahwa faktor non-ekonomi menjadi prioritas pertamayang sebaiknya dilakukan dalam upaya memperbaikipenerapan pariwisata berkelanjutan di PantaiParangtritis. Hasil ini juga dapat diartikan bahwaprioritas pertama yang mempunyai pengaruh palingbesar untuk mencapai keberhasilan penerapanpariwisata berkelanjutan di Pantai Parangtritis adalahperbaikan dari sisi faktor non-ekonominya terlebihdahulu. Kemudian dari faktor non-ekonomi tersebut,dimensi environmental menjadi prioritas pertamayang sebaiknya dilakukan untuk memperbaikipenerapan pariwisata berkelanjutan di PantaiParangtritis. Dengan kata lain, perbaikan dimensienvironmental berperan paling besar dalammencapai keberhasilan pengembangan pariwisataberkelanjutan di Pantai Parangtritis jika dipandangdari faktor non-ekonominya.

DAFTAR PUSTAKA

Aall, Carlo. 2014. “Sustainable Tourism in Practice:Promoting or Per verting the Quest for aSustainable Development?” Sustainability2014, 6, 2562-2583; doi:10.3390/su6052562.ISSN 2071-1050. www.mdpi.com/journal/sustainability.

Barzekar, Godratollah., Azlizam Aziz, ManoharMariapan, Mohd Hasmadi Ismail, dan SyedMohsen Hosseni. 2011. “Using AnalyticalHierarchy Process (AHP) for Prioritizingand Ranking of Ecological Indicators forMonitoring Sustainability of Ecotourism inNor ther n Forest” . Iran. EcologiaBalkanica. Vol. 3, Issue 1. July.

Bimonte, Salvatore., Giuseppe Niglia, Lionello F.Punzo. 2006. “Tourism Development: AGame-Theoret ic Pol icy Kit” . PaperPresented at the Second InternationalConference on Sustainable Tourism 2006, 6- 8 September 2006 Royal Hotel CarltonBologna, Italy Organised by: WessexInst i tute of Technology, UK TheComplutense University, Spain.

Cernat, Lucian dan Julien Gourdon. 2007. “Is TheConcept of Sustainable TourismSustainable?” Developing The SustainableTourism Benchmarking Tool .UnitedNations Conference on T rade anfd

Development (UNCTAD). United NationsPublication. ISSN 1816-2878. Switzerland.

Goyal, Praveen., Rahman Zillur, dan Absar AhmadKazmi. 2015. “Identification and Prioritizationof Corporate Sustainability Practices UsingAnalytical Hierarchy Process”. Journal ofModelling in Management. Vol. 10 No. 1,2015. pp. 23-49. www.emeraldinsight.com.

Goenawan, D. Agus. 1999. “Memutuskan DenganAnalytic Hierarchy Process”. MajalahManajemen. Edisi November. Jakarta.

Mulyono, Sri . 2000. Peramalan Bisnis danEkonometrika. Edisi Pertama. Cetakan I.Februari. BPFE. Yogyakarta.

Ngamsomsuke, Waraporn., Tsorng-Chyi Hwang,and Chi-Jui Huang. 2011. SustainableCultural Heritage Tourism Indicators.International Conference on Social Scienceand Humanity IPEDR vol.5 (2011). IACSITPress, Singapore.

Pulido-Fer nández, Juan Ignacio; dan López-Sánchez, Yaiza. 2014. “Perception OfSustainability of A Tourism Destination:Analysis From Tourist Expectations”.International Business & EconomicsResearch Journal – Special Issue 2014Volume 13, Number 7.

Sulistiyanti. 2000. “Penentuan Lokasi denganMenerapkan Analytic Hierarchy Process(AHP)”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.

Page 17: 2017 Vol 21-2 08 Nugro Hardianto - core.ac.uk fileJURNAL PENELITIAN ISSN 1410-5071 Volume 21, Nomor 2, November 2017, hlm. 108-225 Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 2, November 2017 hlm. 177-186

186

Volume 1 No.1. Juni. Universitas GajayanaMalang.

United Nations Environment Programme (UNEP)dan World Tourism Organizat ion(UNWTO). 2005. “Making Tourism MoreSustainable: A Guide for Policy Makers”.www2.unwto.org. Diakses 14/01/2016.

Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan:Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah).Cetakan Pertama, Mei. UPP STIM YKPN,Yogyakarta