Presentation1 teori ekonomi makro uang dan inflasi by puji winarni pembaharuan
2017| Sekretariat Utama - BSN...
Transcript of 2017| Sekretariat Utama - BSN...
2017| Sekretariat Utama - BSN 1
2017| Sekretariat Utama - BSN 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 7
I.2 Maksud dan Tujuan 7
I.3 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 8
I.4 Sumber Daya Manusia 9
I.5 Peran Strategis 10
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis 12
II.2 Perjanjian Kinerja 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja 16
III.2 Realisasi Anggaran 41
BAB IV PENUTUP
IV.1 Penutup 42
Lampiran:
1) Perjanjian Kinerja
2017| Sekretariat Utama - BSN 3
KATA PENGANTAR
Dr. Ir. Puji Winarni, M.A
Sekretariat Utama Badan Standardisasi Nasional
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017 dapat disusun dengan baik.
Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas
kinerja pencapaian visi dan misi Sekretariat Utama pada Tahun Anggaran
2017.
Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Utama mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta Peraturan Kepala BSN Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Kami berharap dengan disusunnya Laporan Kinerja Sekretariat Utama
Tahun 2017 ini dimaksudkan akan dapat diperoleh manfaat dan umpan
balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di
lingkungan Sekretariat Utama. Masukan dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang
akan datang.
Jakarta, Januari 2018
Sekretariat Utama,
Dr. Puji Winarni
2017| Sekretariat Utama - BSN 4
Dr. Ir. Puji Winarni, M.A
2017| Sekretariat Utama - BSN 5
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017 menjabarkan capaian
8 (delapan) Sasaran yang diukur dengan 17 (tujuh belas) Indikator Kinerja.
Pada tahun 2017, secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja
Sekretariat Utama sebesar 97,5% dari 17 (tujuh belas) Indikator Kinerja.
Sebanyak 8 (delapan) Indikator Kinerja capaiannya telah mencapai target
dan 9 (sembilan) Indikator Kinerja lainnya masih di bawah target. Dari
Sembilan Indikator Kinerja yang belum mencapai target tersebut, terdapat
3 (tiga) Indikator Kinerja yang sampai Laporan Kinerja ini disusun belum
dapat dinilai ketercapaiannya pada tahun 2017 dikarenakan nilai dari
KemenPANRB dan Ombudsman belum keluar. Capaian yang dilaporkan
untuk ketiga Indikator Kinerja ini adalah capaian tahun 2016. Ketiga
ndikator Kinerja tersebut yaitu Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN; dan Nilai kepatuhan layanan
publik. Selain itu terdapat satu Indikator Kinerja yang capaiannya nol yaitu
untuk Indikator Kinerja Zona Integritas WBK/WBBM.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Sekretariat Utama
tahun 2017 menurut Sasaran:
No. Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
Customer Perspective
1 Terwujudnya
layanan informasi
publik yang
berkualitas
Nilai kepatuhan layanan
publik
105 (nilai) 104
(nilai)
99%
Rata-rata capaian Sasaran 1 99%
Customer Perspective
2. Terwujudnya
good
governance dan
clean
government
Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja BSN
73 (BB)
nilai
64,87 (B)
nilai
88,86%
Opini BPK Atas Laporan
Keuangan
WTP
(opini)
WTP
(opini)
100%
Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
80
Nilai
71,79 Nilai 89,74%
Indeks kompetensi dan
integritas SDM
> 95% 99% 104%
2017| Sekretariat Utama - BSN 6
No. Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
Indeks kepuasan
pegawai terhadap
layanan Settama
3,7 Nilai 3,31 Nilai 89%
Zona Integritas
WBK/WBBM
2 Unit Kerja 0 *) 0
Rata-rata capaian Sasaran 2 78,7%
Internal Process Perspective
3. Terwujudnya
perencanaan
dan
penganggaran
yang akurat dan
akuntabel
Persentase pengajuan
anggaran BSN yang
terakomodasi dalam
Pagu Indikatif
90% 88% 97,78%
Realisasi pelaksanaan
anggaran BSN
≥95% 94,53% 99,51%
Rata-rata capaian Sasaran 3 98,6%
4. Terpenuhinya
kebutuhan
sarana dan
prasarana BSN
Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
untuk pelaksanaan tugas
BSN sesuai dengan UU 20
tahun 2014
100% 100% 100%
Rata-rata capaian Sasaran 4 100%
5. Tersedianya
peraturan
perundang-
undangan di
bidang SPK
Jumlah produk hukum
yang telah ditetapkan
oleh Kepala BSN
500 Keputusan
626 Keputusan
125%
Jumlah peraturan
perundang-undangan di
bidang SPK
3
Dokumen
3
dokumen
77%
Rata-rata capaian Sasaran 5 101%
6. Meningkatnya
kualitas SDM BSN
yang kompeten
Persentase SDM BSN
yang mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi
100% 100% 100%
Rata-rata capaian Sasaran 6 100%
7. Terselenggaranya
pengawasan
dan
pengendalian
internal BSN
Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
100% 100% 100%
Rata-rata capaian Sasaran 7 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 7
No. Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
Learning and Growth Perspective
8. Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
anggaran,
sumber daya
manusia, tata
kelola dan
organisasi
Settama yang
profesional
Persentase Aparatur Sipil
Negara (ASN) Settama
yang meningkat
kompetensinya
100% 100%. 100%
Realisasi anggaran
Settama
≥95% 92,33% 97,19%
Persentase implementasi
RB BSN sesuai dengan
tugas dan fungsi lingkup
Settama
75% 83,30% 111%
Rata-rata capaian Sasaran 8 102,8%
Rata-rata capaian Settama Tahun 2017 97,5%
2017| Sekretariat Utama - BSN 8
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap Instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun
Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah
diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan
kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi
dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Sekretariat Utama, sebagai
salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang
disusun secara berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016
tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di
Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Kinerja Sekretariat Utama memberikan kontribusi pada kinerja BSN.
Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Utama merupakan
bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja BSN tahun 2017.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Utama adalah
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan
program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi
dan misi BSN, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat
atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar
penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam
menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat
meningkatkan kinerja Unit Kerja.
2017| Sekretariat Utama - BSN 9
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor
965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan
Kepala BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi dan tata kerja
BSN, tugas Sekretariat Utama adalah mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan
BSN
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kinerja Sekretariat Utama
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi perencanaan program dan perumusan kebijakan di bidang
standardisasi serta kebijakan teknis BSN;
b. pembinaan dan pelayanan administrasi, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan
rumah tangga BSN;
c. koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan,
penelaahan hukum, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum serta
pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga;
d. pembinaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, program
kegiatan standardisasi, kerjasama fungsional dan antar lembaga terkait
lainnya di lingkungan BSN;
e. koordinasi dan penyusunan laporan BSN.
Struktur Sekretariat Utama dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar I.1
Struktur Organisasi Sekretariat Utama
2017| Sekretariat Utama - BSN 10
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Sekretariat Utama
mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, dengan tugas
melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
program dan penyusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata
usaha dan urusan rumahtangga serta pengelolaan barang/kekayaan
milik negara. Pasal
2. Biro Hukum, Organisasi dan Humas, dengan tugas melaksanakan
pengkajian dan penelaahan hukum, perumusan dan penyusunan
peraturan perundangan, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum,
analisis dan penataan kelembagaan, pengawasan dan evaluasi
manajemen mutu internal, urusan kepegawaian, hubungan masyarakat
dan hubungan antar lembaga serta penyusunan laporan.
3. Inspektorat, dengan tugas melaksanakan pengawasan fungsional
terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai
dengan 31 Desember 2017, Sekretariat Utama memiliki personel berstatus
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 114 (seratus empat belas) orang,
dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Sekretariat Utama
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang > S1 S1 S2
1. Sekretariat Utama - - 1 1
2. Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata
Usaha 29 34 4 67
3. Biro Hukum, Organisasi dan Humas 5 23 7 34
4. Inspektorat 3 4 5 12
Jumlah 37 61 17 114
2017| Sekretariat Utama - BSN 11
Gambar I.2
Grafik Personel ASN Sekretariat Utama
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Sekretariat Utama mempunyai peran strategis dalam mendukung
pelaksanaan fungsi BSN, yaitu penyelenggaraan pembinaan dan
pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. Untuk itu sesuai
dengan tugas dan fungsinya Sekretariat Utama telah mengidentifikasi
potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan
dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Sekretariat Utama
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Memiliki akses
terhadap proses
perencanaan dan
penganggaran
SPK belum dijadikan
sebagai program prioritas
nasional
Anggaran SPK tersebar di
beberapa K/L, namun
belum terkoordinasi
dengan baik
Sinergi alokasi anggaran
masih lemah
Kinerja BSN masih belum
optimal
Penguatan koordinasi dengan
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L
lain yang terkait untuk
menyusun program kerja yang
mendukung prioritas nasional
Peningkatan koordinasi dan
sinergi dengan K/L yang
memiliki tugas yang terkait
dengan SPK
Peningkatan koordinasi dan
sinergi antar unit kerja di BSN
Memperkuat rumusan
kinerjadengan SMART
37 pegawai
17 pegawai
61 pegawai
2017| Sekretariat Utama - BSN 12
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Pengelolaan
keuangan
tersentralisasi di
Bagian Keuangan
dengan sistem
pengelolaan yang
sesuai peraturan
perundangan dan
BSN hanya memiliki 1
(satu) satuan kerja
Tidak semua pejabat
struktural yang memahami
proses pelaksanaan dan
pertanggungjawaban
keuangan, sehingga
pengawasan dan
pengendalian masih
kurang efektif
Masih terbatasnya sumber
daya manusia yang
kompeten dalam
pengelolaan keuangan,
khususnya di unit kerja
teknis
Perlunya peningkatan
pemahaman pejabat struktural
melalui sosialisasi tentang
pengelolaan dan
pertanggungjawaban
keuangan serta evaluasi atas
pelaksanaan pengelolaan
keuangan secara periodik
Melakukan
pelatihan/bimbingan teknis
terkait pengelolaan keuangan
kepada para pegawai yang
ditugaskan dari unit kerja teknis,
khususnya yang ditugaskan
dalam pengelolaaan
keuangan
Terdapat beberapa
aplikasi keuangan
yang
mempermudah
pengelola
keuangan, termasuk
Sistem Informasi
Pelaksanaan
Kegiatan dan
Anggaran (SIPAKAR)
Belum terintegrasinya
aplikasi keuangan yang
ada, sehingga belum
optimal pemanfaatannya
Melakukan integrasi aplikasi
keuangan yang ada dengan
bantuan pengembangan
aplikasi yang kompeten
Pengelolaan BMN
Ketulusuran dalam
pendistribusian BMN
Lokasi BMN yang
berpindah
Masa ekonomis BMN yang
masih tercatat
Koordinasi antara pusat
kepada pengelola BMN
dalam pelaporan
pembelian belanja modal
dan barang persediaan
Inventarisasi BMN dilakukan
secara periodik
Penghapusan BMN
Melakukan sosialisasi kepada
unit kerja/pusat terkait aturan
dalam belanja modal
Pengelolaan Arsip Tidak adanya pedoman
dalam penataan arsip
Kurangnya kesadaran
dalam penataan arsip
Penyusunan peraturan sebagai
pedoman dalam penataan
arsip
Melakukan pembinaan dalam
penataan arsip
Pengelolaan
Perjalanan Dinas
Belum optimalnya fitur
dalam aplikasi
pengurusan ijin perjalanan
luar negeri (SIMPEL)
Melakukan pengurusan surat ijin
secara manual
2017| Sekretariat Utama - BSN 13
U
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
ntuk mewujudkan visi BSN “Terwujudnya infrastruktur mutu
nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan
kualitas hidup bangsa”, maka Sekretariat Utama menetapkan visi
dan misi.
VISI
Menjamin pelayanan prima dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan anggaran dan tata usaha, penyediaan SDM profesional, informasi
aktual kelembagaan dan peraturan perundangan-undangan yang implementatif, transparan dan
akuntabel
MISI 1. Memberikan dukungan layanan perencanaan, keuangan, tata
usaha, kepegawaian, kelembagaan, peraturan perundangan untuk
pelaksanaan tugas dan fungsi BSN
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan tugas dan fungsi BSN
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka
merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur
sejauh mana visi dan misi Sekretariat Utama telah dicapai mengingat
tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Rumusan tujuan
Sekretariat Utama adalah sebagai berikut :
2017| Sekretariat Utama - BSN 14
TUJUAN
a. Terwujudnya layanan prima di lingkungan BSN;
b. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Sasaran merupakan sasaran di lingkungan Sekretaris Utama selaku
Unit Pendukung di lingkungan BSN. Sekretariat Utama dituntut agar dapat
mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk
meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN.
Untuk itu, pencapaian kinerja Sekretariat Utama harus dapat dinilai dari
aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan
target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada
tahun 2017, sasaran Sekretariat Utama telah dilakukan penyempurnaan
dalam rangka perbaikan berkelanjutan. Berikut sasaran berdasarkan
Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
SASARAN
1. Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas
2. Terwujudnya good governance dan clean governance
3. Terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang akurat dan
akuntabel
4. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN
5. Tersedianya peraturan perundang – undangan di bidang SPK
6. Meningkatnya kualitas SDM BSN yang kompeten
7. Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal
8. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya
manusia, tata kelola dan organisasi Settama yang professional
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian
kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk
menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran
kinerja, pada tahun 2017 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja
Sasaran Sekretariat Utama sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja
Sekretariat Utama Tahun 2017 juga mengalami perubahan. Berikut adalah
Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama tahun 2017 berdasarkan sasaran,
indikator kinerja dan target.
2017| Sekretariat Utama - BSN 15
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017
Customer Perspectives
Terwujudnya layanan
informasi publik yang
berkualitas
Nilai kepatuhan layanan publik 105 (nilai)
Terwujudnya good
governance dan
clean government
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja
BSN
73
(BB) nilai
Opini BPK Atas Laporan Keuangan WTP (opini)
Tingkat pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
80 Nilai
Indeks kompetensi dan integritas
SDM
> 95%
Indeks kepuasan pegawai
terhadap layanan Settama
3,7 Nilai
Zona Integritas WBK/WBBM 2 Unit Kerja
Internal Process Perspectives
Terwujudnya
perencanaan dan
penganggaran yang
akurat dan akuntabel
Persentase pengajuan anggaran
BSN yang terakomodasi dalam
Pagu Indikatif
90%
Realisasi pelaksanaan anggaran
BSN
≥95%
Terpenuhinya
kebutuhan sarana dan
prasarana BSN
Persentase ketersediaan sarana
dan prasarana untuk pelaksanaan
tugas BSN sesuai dengan UU 20
tahun 2014
100%
Tersedianya peraturan
perundang-undangan
di bidang SPK
Jumlah produk hukum yang telah
ditetapkan oleh Kepala BSN
500
Keputusan
Jumlah peraturan perundang-
undangan di bidang SPK
3 Dokumen
Meningkatnya kualitas
SDM BSN yang
kompeten
Persentase SDM BSN yang
mengikuti kegiatan peningkatan
kompetensi
100%
Indeks kompetensi dan integritas
SDM
> 95%
Terselenggaranya
pengawasan dan
pengendalian internal
BSN
Persentase penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaan
100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 16
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017
Learning and Growth Perspectives
Meningkatnya kinerja
sistem pengelolaan
anggaran, sumber
daya manusia, tata
kelola dan organisasi
Settama yang
profesional
Persentase Aparatur Sipil Negara
(ASN) Settama yang meningkat
kompetensinya
90%
Realisasi anggaran Settama ≥95%
Persentase implementasi RB BSN
sesuai dengan tugas dan fungsi
lingkup Settama
100%
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Sekretariat Utama
pada tahun 2017 menetapkan sebanyak 8 (delapan) sasaran dimana
setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur
keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Sekretariat
Utama melaksanakan 4 (empat) kegiatan dalam 2 (dua) program. Adapun
keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan
dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BSN melalui :
1. Kegiatan: Peningkatan Pelayanan Hukum, Organisasi dan Humas BSN
yang akan menghasilkan output :
a. 1 layanan Manajemen SDM
b. 1 Layanan Hukum
c. 1 Layanan Hubungan Masyarakat dan Komunikasi
d. 1 Layanan Reformasi Birokrasi
2. Kegiatan : Peningkatan Pelayanan Perencanaan, Keuangan dan Tata
Usaha BSN yang akan menghasilkan output :
a. 1 Layanan Perencanaan
b. 1 Layanan Manajemen Keuangan
c. 1 Layanan Manajemen BMN
d. 1 Layanan Umum
e. 1 Layanan Internal (Overhead)
f. 12 Layanan Perkantoran
3. Kegiatan : Peningkatan Pengawasan Internal BSN yang akan
menghasilkan output 1 Layanan Audit Internal
B. Program Pengembangan Standardisasi Nasional melalui :
1. Kegiatan : Pengembangan Sistem Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian yang akan menghasilkan output 3 peraturan
2017| Sekretariat Utama - BSN 17
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja
instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi
dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Sekretariat Utama berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas
kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut
menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu
1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah
ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Sekretariat Utama
telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan
tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut
selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun
2017.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Sekretariat Utama, maka
telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja
tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas
kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian
masing-masing sasaran dan target yang terkait Sekretariat Utama yang
direncanakan dalam Tahun 2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat
dilihat pada tabel berikut.
2017| Sekretariat Utama - BSN 18
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian
%
Customer Perspectives
Terwujudnya
layanan informasi
publik yang
berkualitas
Nilai kepatuhan layanan
publik
105 (nilai) 104 (nilai) 99%
Terwujudnya good
governance dan
clean government
Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja BSN
73 (BB)
nilai
64,87 (B)
nilai
88,86%
Opini BPK Atas Laporan
Keuangan
WTP
(opini)
WTP
(opini)
100%
Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
80 Nilai 71,79
Nilai
89,74%
Indeks kompetensi dan
integritas SDM
> 95 % 99% 104%
Indeks kepuasan pegawai
terhadap layanan Settama
3,7 Nilai 3,31 Nilai 89%
Zona Integritas WBK/WBBM 2 Unit Kerja 0 *) 0
Internal Process Perspectives
Terwujudnya
perencanaan dan
penganggaran
yang akurat dan
akuntabel
Persentase pengajuan
anggaran BSN yang
terakomodasi dalam Pagu
Indikatif
90% 88% 97,78%
Realisasi pelaksanaan
anggaran BSN
≥95% 94,53% 99,51%
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
dan prasarana BSN
Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan tugas BSN
sesuai dengan UU 20 tahun
2014
100% 100% 100%
Tersedianya
peraturan
perundang-
undangan di
bidang SPK
Jumlah produk hukum yang
telah ditetapkan oleh
Kepala BSN
500 Keputusan
626 Keputusan
125%
Jumlah peraturan
perundang-undangan di
bidang SPK
3
Dokumen
3
dokumen
77%
Meningkatnya
kualitas SDM BSN
yang kompeten
Persentase SDM BSN yang
mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi
100% 100% 100%
Terselenggaranya
pengawasan dan
pengendalian
internal BSN
Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
100% 100% 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 19
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian
%
Learning and Growth Perspectives
Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
anggaran, sumber
daya manusia,
tata kelola dan
organisasi Settama
yang profesional
Persentase Aparatur Sipil
Negara (ASN) Settama yang
meningkat kompetensinya
100% 100% 100%
Realisasi anggaran Settama ≥95% 92,33% 97,19%
Persentase implementasi RB
BSN sesuai dengan tugas
dan fungsi lingkup Settama
75% 83,3% 111%
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja
Sekretariat Utama untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja. Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai
berikut.
SASARAN
1 Terwujudnya layanan informasi publik yang berkualitas
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Nilai kepatuhan
layanan publik
105
(nilai)
104
(nilai)
99% 104
(nilai)
107 Nilai 97%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terwujudnya
layanan informasi publik yang berkualitas terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja
yaitu Nilai kepatuhan layanan publik. Capaian kinerja untuk indikator kinerja
ini adalah sebesar 99%. Masih rendahnya capaian ini dikarenakan penilaian
oleh Ombudsman tidak dilakukan tahun 2017, sehingga capaian yang
ditampilkan adalah capaian tahun 2016. Berikut disampaikan rincian
capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Nilai Kepatuhan Layanan Publik
Ombusman pada tahun 2017 tidak melakukan penilaian kepatuhan
layanan publik pada K/L yang berada di zona hijau/baik berdasarkan hasil
penilaian nilai kepatuhan layanan publik pada tahun sebelumnya.
Sebagaimana hasil penilaian nilai kepatuhan layanan publik pada
tahun 2016, BSN memperoleh nilai 104. BSN dinilai telah mematuhi ketentuan
Ombudsman RI sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Kepala
2017| Sekretariat Utama - BSN 20
Ombudsman RI No. 22 Tahun 2016 Tentang Penilaian Kepatuhan terhadap
Standar Pelayanan Publik.
Sesuai dengan surat Ombudsman RI No.1540/ORI-SRT/XI/2016 perihal
Hasil Penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dan Kompetensi
Penyelenggaraan sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik. Ombudsman RI merekomendasikan agar BSN
melakukan:
1) Memberikan apresiasi (award) kepada
pimpinan unit pelayanan publik yang
produk layananannya mendapatkan Zona
Hijau dengan predikat Kepatuhan Tinggi.
2) Menyelenggarakan program secara
sistematis dan mandiri untuk mempercepat
implementasi standar pelayanan publik
sesuai UU No. 25 Tahun 2009.
3) Memantau konsistensi dan peningkatan
kepatuhan dalam pemenuhan standar
pelayanan publik. Setiap unit pelayanan wajib menyusun, menetapkan,
dan menerapkan standar pelayanan publik sesuai UU No. 25 Tahun
2009.
4) Memerintahkan unit pelayanan publik terkait untuk meningkatkan
pemenuhan dan pelaksanaan standar pelayanan publik sesuai UU No.
25 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Publik.
Dalam upaya meningkatkan nilai kepatuhan sesuai rekomendasi
tersebut, Inspektorat BSN tahun 2017 telah melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
Koordinasi antar layanan untuk bersama-sama membuat informasi
yang dituangkan dalam sebuah banner dan mencantum persyaratan
layanan pada setiap layanan dan dipasang di LITE.
Memberikan apresiasi (award) kepada pimpinan unit pelayanan publik
yang produk layananannya mendapatkan Zona Hijau dengan predikat
Kepatuhan Tinggi.
Nilai Tingkat
kepatuhan Zona
0 - 55 rendah Merah
56 - 88 sedang Kuning
88-110 tinggi Hijau
Nilai Kepatuhan Layanan Publik
Target : 105 (nilai)
Realisasi : 104 (nilai)
Capaian : 99%
2017| Sekretariat Utama - BSN 21
Untuk meningkatkan/mempertahankan nilai kepatuhan layanan
publik di BSN, ke depan akan dilakukan pemantauan berdasarkan
kebijakan Ombudsman RI terhadap K/L yang telah memenuhi kriteria nilai
kepatuhan tinggi (hijau), Inspektorat akan mengevaluasi IKU ini apakah
akan tetap dipertahankan atau direvisi.
Gambar III.1
Banner Unit Layanan Publik dan dan Penghargaan Unit Layanan Publik dengan
Kepatuhan Tinggi
SASARAN
2
Terwujudnya good governance dan clean
government
Tabel III.3
Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja BSN
73 (BB)
nilai
64,87 (B)
nilai
88,86% 64,87 (B)
nilai
80 (A)
nilai
81%
Opini BPK Atas Laporan
Keuangan
WTP
(opini)
WTP
(opini)
100% WDP
(opini)
WTP
(opini)
100%
Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
80 Nilai 71, 79
Nilai
89,74% 75,38
Nilai
90 Nilai 79,76%
Indeks kompetensi dan
integritas SDM
> 95% 99% 104% - 97% 102%
Indeks kepuasan
pegawai terhadap
layanan Settama
3,7 Nilai 3,31 Nilai 89% 3,04 Nilai 4 Nilai 82%
Zona Integritas
WBK/WBBM
2
predikat
WBK
0 *) 0 0
8
predikat
WBK
-
2017| Sekretariat Utama - BSN 22
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terwujudnya
good governance dan clean government terdiri dari 6 (enam) indikator
kinerja yaitu tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN, opini BPK atas Laporan
Keuangan, tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Indeks kompetensi dan
integritas SDM, indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Settama, dan
zona integritas WBK/WBBM. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut
rata-rata capaian sebesar 78,7%, dikarenakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu
tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN dan tingkat pelaksanaan reformasi
birokrasi belum mendapatkan penilaian dari KemenPANRB sehingga
capaian yang dilaporkan adalah capaian tahun 2016, dan terdapat satu
indikator kinerja tidak ada capaian pada 2017 yaitu zona integritas
WBK/WBBM. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 2.
2. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja BSN
Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang
jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu
instansi pemerintah. Hasilnya dapat membantu pimpinan dan seluruh
jajaran dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan
dalam menyusun rencana kinerja di tahun berikutnya. Dengan demikian
rencana kinerja di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif,
efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pada tahun 2017, BSN telah menyusun 1
(satu) dokumen Laporan Kinerja BSN tahun
2016, 4 (empat) dokumen Laporan Kinerja unit
Eselon I tahun 2016, 11 (sebelas) dokumen
Laporan Kinerja unit Eselon II tahun 2016, dan 27
(dua puluh tujuh) dokumen Laporan Kinerja unit
Eselon III tahun 2016. Penyusunan Laporan
Kinerja unit Eselon III baru dilakukan pada tahun
2017.
Sampai Laporan Kinerja ini selesai disusun
hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2017 belum keluar dari KemenPANRB,
sehingga pencapaian kinerja tahun 2017 menggunakan data capaian
tahun 2016 yaitu mendapatkan nilai 64,87 (B). Sedangkan untuk penilaian
LKE AKIP oleh inspektorat BSN pada tahun 2017 capaian adalah nilai 73 (BB).
Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2010-2016 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja BSN
Target : 73 (BB) nilai
Realisasi : 64,87 (B) nilai
Capaian : 88,86%
2017| Sekretariat Utama - BSN 23
Tabel III.4
Perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun 2010 – 2016
No Komponen yang
dinilai Bobot
Nilai Nilai
2010 2011 2012 2013 2014 Bobot 2015 2016
a. Perencanaan Kinerja 35 18,65 19,75 19,69 23,04 24,18 30 19,92 21,37
b. Pengukuran Kinerja 20 10,33 10,50 10,50 11,35 11,25 25 15,80 16,13
c. Pelaporan Kinerja 15 9,25 8,88 9,36 9,63 9,78 15 10,28 10,36
d. Evaluasi Kinerja 10 5,00 5,40 5,42 6,14 6,26 10 5,85 5,89
e. Capaian Kinerja 20 11,08 9,97 13,25 12,79 13,34 20 12,35 11,12
Nilai Hasil Evaluasi 100 54,31 54,50 58,21 62,95 63,81 100 64,20 64,87
Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC CC CC CC B B
Gambar III.2
Garfik perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN
Sebagai upaya perbaikan penerapan Akuntabilitas Kinerja pada
Tahun 2018 akan terus dilakukan penyempurnaan terhadap Aplikasi Sistem
Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP) sebagai salah satu pendukung
pelaksanaan akuntabilitas kinerja BSN. Sedangkan untuk melihat
sejauhmana Laporan Kinerja Eselon I dan II telah mengungkapkan capaian
kinerja yang telah dihasilkan selama tahun 2017 akan dilakukan reviu
Laporan Kinerja Eselon I dan II oleh Inspektorat BSN secara bertahap.
3. Opini BPK atas Laporan Keuangan
Indikator ini adalah indikator yang ditetapkan untuk mendukung
pencapaian reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Utama BSN.
Laporan Keuangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan laporan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Satker
Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
2017| Sekretariat Utama - BSN 24
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Badan Standardisasi Nasional.
Indikator ini adalah indikator yang ditetapkan untuk mendukung
pencapaian reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Utama BSN.
Laporan Keuangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan laporan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Satker
Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Badan Standardisasi
Nasional.
Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh
Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)
bertujuan untuk memberikan kejelasan yang
memadai bahwa laporan keuangan telah
disajikan dengan wajar sesuai prinsip akuntansi
yang berlaku. Pemeriksaan tersebut dapat
menghasilkan opini yaitu Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP, Nilai capaian 100%), Wajar Dengan Pengecualian
(WDP, Nilai capaian 75%), Tidak Wajar (TW, Nilai Capaian 50%), Tidak
Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer, Nilai Capaian 25%).
BSN menetapkan target mendapatkan opini WTP untuk Laporan
Keuangan BSN tahun 2016 karena telah mendapatkan opini WTP atas
Laporan Keuangan sebanyak 7 (tujuh) kali secara berturut-turut sejak tahun
2009, yaitu untuk Laporan Keuangan BSN tahun 2008 sampai dengan tahun
2014.
Laporan Keuangan BSN Tahun 2016 disusun berdasarkan
data/laporan keuangan satuan kerja BSN. Laporan Keuangan BSN tahun
2016 yang dinilai pada tahun 2017 oleh auditor BPK mendapat opini WTP.
Hal ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu opini WDP
pada tahun 2016.
Opini BPK atas
Laporan Keuangan
Target : WTP (opini)
Realisasi : WTP (opini)
Capaian : 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 25
Tabel III.5
Capaian Kinerja Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN Tahun 2007-2016
Gambar III.3
Piagam Penghargaan WTP Tahun 2016
4. Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Apabila tingkat pelaksanaan RB dinilai dengan penilaian mandiri oleh
auditor yang dikoordinatori Inspektorat BSN, maka tingkat pelaksanaan RB
2017 sudah melampaui target dengan persentase capaian 103%, tetapi
apabila tingkat pelaksanaan RB tersebut dibandingkan dengan nilai
pelaksanaan RB oleh KemenPANRB pada tahun yang lalu maka nilainya
tidak mencapai target yaitu hanya
mendapatkan nilai 71,79 atau dengan
persentase capaian hanya sebesar 89,74%.
Dibandingkan dengan capaian tahun
2016, maka tingkat pelaksanaan RB pada
tahun 2017 baik menggunakan PMPRB
ataupun menggunakan nilai pelaksanaan RB
tahun yang lalu, maka terdapat peningkatan.
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Opini BPK atas
Laporan
Keuangan
WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WDP WTP
Tingkat
pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
Target : 80 Nilai
Realisasi : 71,79 Nilai
Capaian : 89,74%
2017| Sekretariat Utama - BSN 26
B BB
CC
Tabel III.6
Tingkat Pelaksanaan RB BSN Tahun 2017
No. Komponen Penilaian Nilai
Maksimal
2014 2015 2016
A Pengungkit
1. Manajemen Perubahan 5 70.78% 73.18% 73.00%
2. Penataan Peraturan
Perundangan
5 54.25% 54.25% 54.20%
3. Penataan dan Penguatan
Organisasi
6 64.06% 66.83% 64.00%
4. Penataan Tatalaksana 5 69.35% 75.20% 82.60%
5. Penataan Sistem Manaj SDM 15 49.44% 70.49% 88.33%
6. Penguatan Akuntabilitas 6 44.20% 64.91% 56.67%
7. Penguatan Pengawasan 12 42.55% 60.23% 44.92%
8. Peningkatan Pelayanan Publik 6 57.38% 58.76% 79.67%
Sub Total Komponen Pengungkit 60 53.63% 65.60% 68.55%
B Hasil
1. Kapasitas Dan Akuntabilitas
Kinerja Organisasi
20 63.44% 67.11% 65.20%
2. Pemerintah yang Bersih dan
Bebas KKN
10 30.00% 87.03% 90.00%
3. Kualitas Pelayanan Publik 10 63.50% 67.98% 77.30%
Sub Total Komponen Hasil 40 55.10% 72.31% 76.65%
Indeks Reformasi Birokrasi 100 54.22% 68.29% 71.79%
CC B BB
Gambar III.4
Peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi 2014 - 2016
2017| Sekretariat Utama - BSN 27
5. Indeks kompetensi dan integritas SDM
Penilaian indeks kompetensi dan integritas SDM menjadi sangat
penting, mengingat kualitas SDM yang direpresentasikan dari kompetensi
dan integritasnya sangat berperan penting dalam mencapai keberhasilan
organisasi. Indeks kompetensi dan integritas SDM ini dinilai dari jumlah ASN
BSN yang memiliki nilai prestasi kerja lebih dari cukup tanpa ada unsur
perilaku kerja yg bernilai cukup. Nilai prestasi kerja dinilai berdasarkan
penilaian SKP (sasaran kinerja pegawai) melalui aplikasi SIMPEG
(http://simpeg.bsn.go.id/).
Capaian indikator ini melebihi dari target
semula, yaitu indeks kompetensi dan integritas
SDM. Indikator tersebut dilihat dari Hal ini
dapat mengindikasikan bahwa pembinaan
terhadap pegawai di BSN berjalan cukup baik.
Dari total pegawai BSN yang nilai
prestasi kerjanyanya ada unsur perilaku yang
dinilai cukup hanya terdapat 2 PNS. Jadi total
capaian indeks kompetensi dan integritas
adalah 99 %. Dengan demikian capaian kinerja indikator ini tercapai 107%
dari target, bahkan dibandingkan target kinerja tahun 2019, realisasi ini
telah dapat dipenuhi. Untuk perbaikan kinerja indikator ini, perlu dievaluasi
untuk mendapatkan indikator yang lebih tajam sehingga didapatkan
indikator yang lebih memberikan dampak/impact yang lebih baik lagi bagi
organisasi.
6. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Settama
Dalam pelaksanaan Tugas Utama Unit Kerja Sekretaris Utama adalah
mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi,
dan sumber daya di lingkungan BSN. Layanan
tersebut harus harus berorientasi kepada
kepuasan bagi seluruh pegawai BSN. Untuk itu
dilakukan survey kepada seluruh pegawai
untuk mengetahui indeks / tingkat kepuasan
pegawai.
Secara umum hasil survey menunjukkan
Indeks Kepuasan Layanan lingkup Sekretaris
Utama rata-rata sebesar 3,31 dari target yang
Indeks kompetensi
dan integritas SDM
Target : >95%
Realisasi : 99%
Capaian : 104%
Indeks kepuasan
pegawai terhadap
layanan Settama
Target : 3,7 Nilai
Realisasi : 3,31 Nilai
Capaian : 89%
2017| Sekretariat Utama - BSN 28
ditetapkan sebesar 3,7. Hasil ini lebih baik daripada hasil tahun sebelumnya
yaitu sebesar 3,04 dari target yang ditetapkan sebesar 3.6.
Hasil dari Survey ini dapat dijadikan masukan dan saran yang dapat
membantu Unit Kerja lingkup Sekretariat Utama dalam meningkatkan
pelayanan kepada seluruh pegawai BSN.
Tabel III.7
NIlai rata-rata hasil survei indeks kepuasan pegawai terhadap layanan
Settama
Unit Kerja Nilai rata-rata
Biro Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat 3,36
Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 3,33
Inspektorat 3,24
Sekretariat Utama 3,31
7. Zona integritas WBK/WBBM
Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran
terwujudnya zona integritas WBK/WBBM. Capaian kinerja untuk zona
integritas WBK/WBBM capaiannya sebesar 0%, hal ini disebabkan zona
integritas WBK/WBBM belum dapat diukur karena keterlambatan
menyampaikan dokumen kepada KemenPANRB karena menunggu opini
BPK yang menjadi salah satu syarat pengajuan ZI WBK/WBBM maka Tim
Evaluator Kemenpan RB tidak dapat memberikan predikat penilaian
WBK/WBBM terhadap unit kerja.
Sesuai dengan PermenPANRB No.52
Tahun 2014 Salah satu persyaratan K/L
mengajukan ZI WBK/WBBM adalah K/L tersebut
memperoleh opini WTP dari BPK. Sedangkan
berdasarkan opini dari BPK Laporan Keuangan
BSN memperoleh opini WDP terhadap laporan
keuangan BSN tahun 2015.
Namun demikian opini BPK terhadap
laporan keuangan BSN tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi WTP,
dimana pemberitahuan opini tersebut berhimpitan dengan batas akhir
penyampaian usulan ZI WBK/WBBM ke Kementerian PANRB.
Dalam upaya pencapaian ZI WBK/WBBM ini, Inspektorat BSN tahun
2017 telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Zona Integritas
WBK/WBBM
Target : 2 predikat WBK
Realisasi : 0
Capaian : 0%
2017| Sekretariat Utama - BSN 29
1) Pencanangan kembali Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBK dan
WBBM) di lingkungan BSN.
2) Penandatangan Pakta Integritas
3) Sosialisasi ZI/WBK dengan Narasumber dari KemenPANRB
4) Melakukan penilaian WBK terhadap 10 unit kerja di lingkungan BSN.
Untuk meningkatkan kinerja ZI WBK/WBBK di BSN, tahun 2018
Inspektorat akan melakukan :
Melakukan self assessment untuk perbaikan unit kerja yang diusulkan
Mengajukan usulan ZI WBK kepada KemenPANRB sesuai jadwal (bulan
Agustus 2018)
Gambar III.5
Pencanangan kembali Zona Integritas dan Penandatanganan Pakta
Integritas
2017| Sekretariat Utama - BSN 30
SASARAN
3
Terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang
akurat dan akuntabel
Tabel III.8
Capaian Kinerja Sasaran 3
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Persentase pengajuan
anggaran BSN yang
terakomodasi dalam
Pagu Indikatif
90% 88% 97,78% 89% 90% 97,78%
Realisasi pelaksanaan
anggaran BSN
≥95% 94,53% 99,51% 94,96% 95% 99,51%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terwujudnya
perencanaan dan penganggaran yang akurat dan akuntabel terdiri dari 2
(dua) indikator kinerja yaitu Persentase pengajuan anggaran BSN yang
terakomodasi dalam Pagu Indikatif dan Realisasi pelaksanaan anggaran
BSN. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian
sebesar 98,6%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
3.
8. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu
Indikatif
Setiap tahun BSN mengajukan usulan kerangka acuan kegiatan tahun
berikutnya ke Kementerian Keuangan yang selanjutnya akan digunakan
sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Untuk itu
setiap unit kerja menyampaikan bahan pengusulan rencana anggaran ke
Biro PKT.
Pada tahun 2017, secara keseluruhan
unit kerja mengajukan usulan anggaran Tahun
2018 sebesar Rp.207.755.550.000,- Setelah
dilakukan pembahasan dengan Kementerian
Keuangan dan Bappenas melalui pertemuan
tiga pihak (trilateral meeting), maka
berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan
dan Menteri PPN/Kepala bappenas No. S-
398/MK.02/2017 dan No. 193/M.PPN/D.8/KU.01.01/05/2017, BSN memperoleh
pagu indikatif sebesar Rp.182.465.697.000,- Dengan demikian capaian untuk
indikator ini sebesar 88% dibandingkan target.
Persentase pengajuan
anggaran BSN yang
terakomodasi dalam
Pagu Indikatif
Target : 90%
Realisasi : 88%
Capaian : 97,78%
2017| Sekretariat Utama - BSN 31
Belum maksimalnya pencapaian indikator kinerja ini akan
ditindaklanjuti dalam penyiapan bahan reviu baseline tahun 2019 dengan
melakukan penilaian proposal anggaran 2019 lebih awal.
9. Persentase realisasi anggaran BSN
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
881/MK.02/2016, BSN mendapatkan total pagu anggaran sebesar
Rp.184.522.097.000,-. Kemudian mengalami beberapa kali perubahan
sehingga anggaran BSN tahun 2017 terakhir menjadi Rp.165.504.554.000 ,-
Penggunaan anggaran tersebut untuk melaksanakan 2 program dengan
rincian alokasi anggaran sebagai berikut:
(1) Program Pengembangan Standardisasi
Nasional sebesar Rp.73.437.329.000,-;
(2) Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN
sebesar Rp.92.067.225.000,-
Kedua program tersebut terbagi dalam
12 (dua belas) kegiatan dengan pagu alokasi
anggaran per kegiatan sebagaimana dirinci
dalam tabel di bawah. Realisasi Belanja
Badan Standardisasi Nasional pada Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp.156.444.731.851,‐ atau 94,53% dari pagu anggaran Badan Standardisasi
Nasional sebesar Rp.165.504.554.000,‐. Rincian penyerapan anggaran
berdasarkan program dan kegiatan ditampilkan dalam Tabel
Tabel III.9
Pagu dan Realisasi Anggaran BSN pada Tahun 2017
KODE PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp %
084.01 Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BSN
92.067.225.000 84.946.338.429 92,97
3549 Peningkatan Pelayanan Hukum,
Organisasi dan Humas BSN
10.633.570.000 10.076.740.725 94,76
3550 Peningkatan Perencanaan,
Keuangan dan Tata Usaha BSN
80.291.455.000 73.886.426.614 92,02
3551 Peningkatan Penyelenggaraan
Pengawasan Internal BSN
1.142.200.000 983.171.090 86,08
Persentase realisasi
anggaran BSN
Target : >95%
Realisasi : 94,53%
Capaian : 99,51%
2017| Sekretariat Utama - BSN 32
KODE PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
Rp %
084.06 Program Pengembangan
Standardisasi Nasional
73.437.329.000 71.498.393.422
97,36
3553 Pengembangan sistem
standardisasi dan penilaian
kesesuaian
1.455.053.000 1.400.936.626 96,28
3554 Peningkatan Akreditasi
Laboratorium dan Lembaga
Inspeksi
17.761.738.000 17.416.933.256 98.06
3555 Peningkatan Akreditasi
Lembaga Sertifikasi
6.337.307.000 6.201.032.140 97.85
3556 Peningkatan Informasi dan
Dokumentasi Standardisasi
8.227.943.000 7.847.375.953 95,37
3557 Kerjasama Standardisasi 6.069.666.000 5.971.478.615 98.38
3558 Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi
13.891.424.000 13.481.726.909 97,05
3559 Penelitian dan Pengembangan
Standardisasi
3.195.301.000 3.088.433.164 96.66
3560 Perumusan Standar 7.935.048.000 7.698.059.393 97,01
3561 Peningkatan Penerapan Standar 8.563.849.000 8.392.417.366 98.00
JUMLAH 165.504.554.000 156.444.731.851 94,53
SASARAN
4 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN
Tabel III.10
Capaian Kinerja Sasaran 4
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
untuk pelaksanaan tugas
BSN sesuai dengan UU 20
tahun 2014
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terpenuhinya
kebutuhan sarana dan prasarana BSN terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja
yaitu persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
2017| Sekretariat Utama - BSN 33
tugas BSN sesuai dengan UU 20 tahun 2014. Capaian kinerja untuk indikator
kinerja tersebut adalah sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 4.
10. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas
BSN sesuai dengan UU 20 Tahun 2014
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya BSN sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014, sangat diperlukannya
dukungan sarana dan prasarana dalam kualitas dan kuantitas yang baik.
Pada tahun 2017, BSN telah mengalokasi anggaran sebesar
Rp.3.325.900.000 dengan target layanan peralatan dan fasilitas kantor.
Pencapaian realisasi anggaran penyediaan sarana dan prasarana sebesar
99,79% dengan mengacu pada rencana kebutuhan di tahun 2017
persentase ketersediaan sarana dan prasarana sebesar 100% yang terdiri
dari:
1. Kendaraan dinas Kepala BSN
2. Perangkat pengolahan data dan
informasi diantaranya lisensi Ms. Office,
laptop dan mesin presensi.
3. Peralatan dan fasilitas perkantoran untuk
kantor BSN maupun kantor layanan teknis
di Palembang dan Makassar diantaranya
berupa sofa, meja, lemari, kursi rapat, AC,
TV, kulkas, dispenser, vacuum cleaner,
credenza, workstation, white board, wireless, printer, notebook, infocus,
UPS, stabilizer dan switch hub.
4. Fasilitas rumah dinas meliputi gorden, wallpaper, dapur dan aksesoris
rumah dinas.
Dari anggaran tersebut target penyediaan sarana dan prasarana
perkantoran sesuai kebutuhan telah mencapai realisasi sebanyak 423 unit
atau dengan pencapaian 100% meliputi 1 unit kendaraan dinas roda
empat, 203 unit perangkat pengolahan data dan informasi dan 223 unit
peralatan fasilitas perkantoran.
Persentase pemenuhan
kebutuhan sarana dan
prasarana untuk
pelaksanaan tugas BSN
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 34
Gambar III.6
Sarana Prasarana Kantor Utama BSN dan KLT BSN
SASARAN
5
Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang
SPK
Tabel III.11
Capaian Kinerja Sasaran 5
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Jumlah produk hukum
yang telah ditetapkan
oleh Kepala BSN
500 Keputusan
626 Keputusan
125% 492 550 Keputusan
113%
Jumlah peraturan
perundang-undangan di
bidang SPK
3
Dokumen
3
dokumen
77% 4 Dokumen
25 Dokumen
36%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran tersedianya
peraturan perundang-undangan di bidang SPK terdiri dari 2 (dua) indikator
kinerja yaitu jumlah produk hukum yang telah ditetapkan oleh Kepala BSN
dan jumlah peraturan perundang-undangan di bidang SPK. Capaian
kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 101%,
dikarenakan satu indikator kinerja capaian melebihi target yaitu jumlah
produk hukum yang telah ditetapkan oleh Kepala BSN. Berikut disampaikan
rincian capaian indikator kinerja sasaran 5.
2017| Sekretariat Utama - BSN 35
11. Jumlah produk hukum yang telah ditetapkan oleh Kepala BSN
Jumlah produk hukum yang telah
ditetapkan oleh Kepala BSN oleh bagian
hukum – Biro HOH mencapai 626 keputusan.
Jumah ini melebihi target semula yaitu sebesar
500 keputusan yang disesuaikan dengan
jumlah RASNI yang dirumuskan.
Capaian yang melebihi target
disebabkan masih banyaknya RASNI tahun
2016 yang belum ditetapkan pada tahun
tersebut sehingga harus ditetapkan pada tahun 2017.
12. Jumlah peraturan perundang-undangan di bidang SPK
Tahun 2017 pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas
produk hukum ada 1 (satu) indikator kinerja yang ditetapkan. Dan disatu
indikator tersebut ada 3 (tiga) target capaian yaitu ditetapkannya RPP
tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Rperpres tentang
Organisasi dan Tata Laksana Badan Standardisasi Nasional,
Rpermenristekdikti tentang Kebijakan Nasional Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian.
Ketiga target capaian tersebut
seharusnya menghasilkan PP tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian,
Perpres tentang Organisasi dan Tata Laksana
Badan Standardisasi Nasional, dan selesainya
Rancangan Permenristekdikti tentang
Kebijakan Nasional Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian.
Target tersebut tidak tercapai karena:
1. RPP tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian masih dalam
proses pemarafan di Menteri Koordinator bidang Perekonomian.
2. RPerpres tentang Badan Standardisasi Nasional masih dalam proses
penetapan Presiden
3. Rancangan Rpermen Ristek Dikti masih dibahas secara intensif di
internal BSN.
Jumlah produk hokum
yang telah ditetapkan
oleh Kepala BSN
Target : 500 keputusan
Realisasi : 626 Keputusan
Capaian : 125%
Jumlah peraturan
perundangan-undangan
di bidang SPK
Target : 3 Dokumen
Realisasi : 3 Dokumen
Capaian : 77%
2017| Sekretariat Utama - BSN 36
Target capaian 3 (tiga) dokumen sampai akhir tahun 2017 tiga
dokumen tersebut telah dapat disusun, namun masih terus dalam
pembahasan dengan K/L dan unit kerja terkait. Secara dokumen, target
sudah dapat tercapai, namun secara kualitas belum tercapai 100% karena
masih dalam penyempurnaan. Kendala dari pencapaian kualitas capaian
ini sebesar 77% dibandingkan Tahun 2016 sebelumnya capaian ini
mengalami peningkatan. Oleh karena itu langkah tindak lanjut yang akan
dilakukan pada Tahun 2017 Bagian Hukum akan terus berupaya:
a. Untuk percepatan terbitnya PP SSPKN, Bagian Hukum melakukan
koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian terkait proses paraf RPP tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian;
b. Untuk percepatan terbitnya Permen Ristekdikti, Bagian Hukum
mengajukan permohonan Lanjutan Rancangan Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2017 untuk dimasukan lagi
dalam Program Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2018. Dan
c. Pembahasan di internal BSN untuk memperoleh kesepahaman substansi
Rpermen ristekdikti tentang Kebijakan Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian.
SASARAN
6 Meningkatnya kualitas SDM BSN yang kompeten
Tabel III.12
Capaian Kinerja Sasaran 6
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Persentase SDM BSN
yang mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya
kualitas SDM BSN yang kompeten terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu
persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi dan
Indeks kompetensi dan integritas SDM. Capaian kinerja untuk indikator
kinerja tersebut capaian sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 6.
2017| Sekretariat Utama - BSN 37
13. Persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi
Persentase SDM BSN yang mengikuti kegiatan peningkatan
kompetensi sebesar 100% dari 391 pegawai BSN. Peningkatan kompetensi
tersebut antara lain pendidikan pascasarjana
(S2 dan S3) baik di dalam dan di luar negeri.
Jumlah SDM BSN yang sekolah/mendapatkan
beasiswa mencapai 34 orang yang mayoritas
di luar Indonesia.
Selain itu juga semua pegawai telah
mengikuti pelatihan–pelatihan, baik pelatihan
manajerial bagi pejabat struktural, fungsional
bagi pejabat fungsional dan teknis untuk
pegawai yang berkepentingan. Pelatihan-pelatihan tersebut
diselenggarakan oleh instansi lain, BSN maupun masing – masing unit kerja.
SASARAN
7
Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian
internal BSN
Tabel III.13
Capaian Kinerja Sasaran 7
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Persentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran
Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian internal BSN terdiri dari
1(satu) indikator kinerja yaitu Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah
sebesar 100% . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
7.
Persentase SDM BSN
yang mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 38
14. Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
BPK RI telah melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan
BSN tahun 2016, pada tanggal 17 April 2017 berdasarkan pemeriksaan
tersebut BPK memberikan Laporan Hasil Pemeriksaan dengan 1 temuan
dan 2 rekomendasi dan Management Letter
dengan 3 temuan dan 4 rekomendasi.
Atas temuan dan rekomendasi tersebut,
BSN telah menindaklanjuti seluruh rekomendasi
tersebut. BPK menilai tindak lanjut atas hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh BSN telah
memenuhi. BPK memberikan opini terhadap
laporan keuangan BSN tahun 2016 predikat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Gambar III.7
Penyerahan Opini WTP dari Ketua BPK kepada Kepala BSN
Tabel III.14
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI SM II 2017
Sistem Pengendalian
No LK Tahun
Jumlah
Temuan
Jumlah
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Selesai Dalam Proses
1 2016 1 2 2 0
2 2015 1 1 1 0
3 2014 4 10 10 0
4 2013 2 2 2 0
5 2012 4 6 6 0
Jumlah 12 21 21 0
Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 39
Management Letter
No LK Tahun
Jumlah
Temuan
Jumlah
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Selesai Dalam Proses
1 2016 3 4 4 0
Jumlah 3 4 4 0
Dari 6 rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang dilakukan oleh
BPK-RI pada tahun 2017 itu, semuanya telah ditindak lanjuti. Dengan
demikian dapat dicapai target realisasi sebesar 100%. Dari gambaran yang
diuraikan di atas, tercermin bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan eksternal
tersebut dapat ditindak lanjuti dengan baik.
Keberhasilan capaian kinerja ini karena didukung dengan kegiatan
inspektorat antara lain melakukan rapat koordinasi antara auditor dan
auditi serta monitoring terkait penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Target tahun 2017 : 100 % rekomendasi pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti
Realisasi tahun 2017 : 100 % rekomendasi pemeriksaan eksternal dapat
diselesaikan.
Agar kinerja persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
pada tahun 2018 dapat dipertahankan/ditingkatkan, upaya yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
Melakukan rapat koordinasi dan monitoring setiap bulan dengan auditi
terkait dengan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.
Melakukan monitoring dengan SIPTL (Sistem Informasi Pemantauan
Tindak Lanjut) BPK
SASARAN
8
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber
daya manusia, tata kelola dan organisasi Settama yang
profesional
Tabel III.15
Capaian Kinerja Sasaran 8
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Persentase ASN
Settama yang
meningkat
kompetensinya
100% 100% 100% 100% 100% 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 40
Indikator Kinerja Capaian 2017
Realisasi
2016
Target
2019
% Capaian
2017 dari
target 2019 Target Realiasi Capaian
%
Realisasi anggaran
Settama
≥95% 92,33% 97,19% 97,1% 95% 97%
Persentase
implementasi RB BSN
sesuai dengan tugas
dan fungsi lingkup
Settama
75% 83,3% 111% 75% 100% 83%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya
kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola
dan organisasi Settama yang profesional terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja
yaitu persentase ASN Settama yang meningkat kompetensinya, realisasi
anggaran Settama, dan persentase implementasi RB sesuai dengan tugas
dan fungsi lingkup Settama. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut
rata-rata capaian sebesar 102,8%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 8.
15. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) Settama yang meningkat
kompetensinya
Seluruh pegawai Sestama telah meningkat kompetensinya. Hal itu
dibuktikan dengan telah ikut sertanya pegawai settama dalam pelatihan –
pelatihan terkait tugas dan fungsinya dalam Kesestamaan. Beberapa
pegawai bahkan ikut juga diklat fungsional
kepegawaian, perencana, auditor dan
pranata humas. Selain itu juga beberapa
pegawai telah mengikuti studi lanjut S2 dan S3
di baik dalam negeri maupun luar negeri.
Capaian target 100% atau 114 orang
ASN lingkup Sekretariat Utama mengikuti
kegiatan peningkatan kompetansi pada
tahun 2017 telah tercapai sebanyak 100%.
Persentase ASN Settama
yang meningkat
kompetensinya
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2017| Sekretariat Utama - BSN 41
16. Realisasi anggaran Settama
Total pagu lingkup Sekretariat Utama
setelah mengalami beberapa kali perubahan
menjadi Rp.93.522.278.000,-. Penggunaan
anggaran tersebut untuk melaksanakan
kegiatan di 3 unit kerja eselon II di lingkup
Sekretariat Utama.
Realisasi Belanja lingkup Sekretariat
Utama pada Tahun Anggaran 2017 adalah
sebesar Rp.86.347.275.055,‐ atau 92,33% dari
pagu anggaran Sekretariat Utama sebesar Rp.93.522.278.000,‐. Rincian
penyerapan anggaran berdasarkan program dan kegiatan ditampilkan
dalam tabel di bawah ini.
Tabel III.16
Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Sekretariat Utama
TA 2016 dan 2017 Ribu rupiah
No Unit Kerja 2016
% 2017
% Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 Biro Perencanaan,
Keuangan dan Tata
Usaha
76.636.220 74.353.138 97,02 80.291.455 73.886.427 92,02
2 Biro Hukum, Organisasi
dan Hubungan
Masyarakat
5.014654 4.932.137 97,87 12.088.623 11.477.677 94,95
3 Inspektorat 669.431 663.798 99,11 1.142.200 983.171 86,08
82.320.305 79.949.073 97,09 93.522.278 86.347.275 92,33
17. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi lingkup
Settama
Persentase implementasi RB BSN cukup
baik dengan rata-rata sebesar 83,3%, melebihi
target dikarenakan capaian kinerja di
Inspektorat sebesar 100% dari target 75%.
Implementasi Reformasi Birokrasi di unit
kerja Sekretariat Utama berupa aplikasi e-
government yang berfungsi untuk melayani
urusan internal BSN. Aplikasi tersebut antara
Realisasi anggaran
Settama
Target : >95%
Realisasi : 92,33%
Capaian : 97,19%
Persentase implementasi
RB BSN sesuai dengan
tugas dan fungsi lingkup
Settama
Target : 75%
Realisasi : 83,3%
Capaian : 111%
2017| Sekretariat Utama - BSN 42
lain Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP), Aplikasi
Sistem informasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran (SIPAKAR), Aplikasi
Kantaya, Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE), Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG).
III.2 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2017 tanggal 7
Desember 2016, pagu anggaran Sekretariat Utama adalah sebesar
Rp.93.522.278.000,- dan realisasi anggaran Sekretariat Utama TA 2017
adalah sebesar Rp. 86.347.275.055,- sebesar 92,33%.
Pagu dan realisasi anggaran Sekretariat Utama TA 2017 per Unit Eselon
II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.17
Pagu dan Realisasi Anggaran Sekretariat Utama TA 2017 Dalam rupiah
No Unit Kerja 2017
% Pagu Realisasi
1 Biro Perencanaan, Keuangan
dan Tata Usaha
80.291.455.000 73.886.426.614 92,02%
2 Biro Hukum, Organisasi dan
Hubungan Masyarakat
12.088.623.000 11.477.677.351 94,95%
3 Inspektorat 1.142.200.000 983.171.090 86,08%
Jumlah 93.522.278.000 86.347.275.055 92,33%
2017| Sekretariat Utama - BSN 43
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2017 menyajikan
pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Sekretariat Utama
Tahun 2017 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran Sekretariat Utama.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Sekretariat
Utama Tahun 2017, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai
perjanjian kinerja dan indikator kinerja.
Walaupun demikian, masih ditemukan berbagai kelemahan dan
sebagian kecil kegiatan yang belum memenuhi target. Hal ini akan
dijadikan input untuk perbaikan kegiatan di lingkup Sekretariat Utama pada
masa mendatang.
2017| Sekretariat Utama - BSN 44
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Sekretariat Utama
2017| Sekretariat Utama - BSN 45
2017| Sekretariat Utama - BSN 46
2017| Sekretariat Utama - BSN 47