201502

38
Allah Bapa kita menghendaki agar roh kita selalu menyala-nyala, yaitu dalam mengasihi Tuhan dan sesama. Kasih yang membara kepada Tuhan sangat dibutuhkan, sehingga pelayanan yang kita lakukan bukan sekedar kewajiban, apalagi keterpaksaan. Pelayanan harus dilakukan atas dasar kasih. Apa bedanya? Pelayanan yang dilakukan dalam keterpaksaan atau karena kewajiban biasanya dibarengi dengan gerutu dan saling iri hati. Marta adalah contoh yang sangat jelas. Ia memang melayani Tuhan Yesus yang berkunjung ke rumahnya, tetapi penuh dengan keluh kesah. Untunglah, kemudian sesudah Lazarus bangkit, Marta melayani Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya dalam pesta pengucapan syukur tanpa menggerutu lagi (Yohanes 12:2). Demikian pula dengan pelayanan terhadap sesama. Tanpa kasih, semuanya menjadi topeng belaka. Baik di luar, buruk di dalam. Oleh sebab itu, biarlah tema Sinar Kasih bulan Februari 2015 ini, yaitu “Kasih Tanpa Batas” mendorong kita melayani lebih baik lagi, baik dalam keluarga, di tempat studi dan kerja, juga di tengah-tengah masyarakat dan di tempat pelayanan. Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 Februari 2015 email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Kasih Tanpa Batas Kasih Tanpa Batas Kasih Tanpa Batas Dari Redaksi

description

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201502.pdf

Transcript of 201502

Page 1: 201502

Allah Bapa kita menghendaki agar roh kita selalu menyala-nyala, yaitu dalam mengasihi Tuhan dan sesama. Kasih yang membara kepada Tuhan sangat dibutuhkan, sehingga pelayanan yang kita lakukan bukan sekedar kewajiban, apalagi keterpaksaan. Pelayanan harus dilakukan atas dasar kasih. Apa bedanya? Pelayanan yang dilakukan dalam keterpaksaan atau karena kewajiban biasanya dibarengi dengan gerutu dan saling iri hati. Marta adalah contoh yang sangat jelas. Ia memang melayani Tuhan Yesus yang berkunjung ke rumahnya, tetapi penuh dengan keluh kesah. Untunglah, kemudian sesudah Lazarus bangkit, Marta melayani Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya dalam pesta pengucapan syukur tanpa menggerutu lagi (Yohanes 12:2). Demikian pula dengan pelayanan terhadap sesama. Tanpa kasih, semuanya menjadi topeng belaka. Baik di luar, buruk di dalam. Oleh sebab itu, biarlah tema Sinar Kasih bulan Februari 2015 ini, yaitu “Kasih Tanpa Batas” mendorong kita melayani lebih baik lagi, baik dalam keluarga, di tempat studi dan kerja, juga di tengah-tengah masyarakat dan

di tempat pelayanan.

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong

a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara

dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Februari 2015

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Kasih Tanpa BatasKasih Tanpa BatasKasih Tanpa Batas

Dari Redaksi

Page 2: 201502

Form Berlangganan

Imamat 13-14

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun

Mengasihi adalah aspek utama dalam iman Kristen. Orang percaya dituntut untuk mempraktikkan kasih terhadap sesamanya sedemikian rupa. Itu sebabnya iman Kristen selalu diidentikkan dengan perbuatan kasih. Aneh dan sulit diterima jikalau ada orang yang mengaku Kristen, namun praktik hidupnya kejam, kasar, berbuat jahat bahkan ingin membunuh sesamanya. Ajaran iman Kristen bersumber dari eksistensi atau keberadaan Allah sendiri, sehingga orang menyebut Kristen adalah agama cinta kasih. Mengapa disebut “Allah adalah kasih”? Karena kasih adalah sifat Allah sendiri! Puncak kasih-Nya dinyatakan ketika Yesus Kristus diutus ke dalam dunia sehingga kita beroleh hidup (ayat 9). Orang yang telah mengalami kasih Allah di dalam Yesus Kristus, hidupnya pasti penuh rasa syukur. Bahkan ketika mengingat kembali akan kasih Allah itu menjadi heran, maka muncullah pertanyaan, "Mengapa Allah rela mengasihi manusia? Mengapa Dia memedulikan kita padahal kita seringkali berlaku buruk dan kotor? " Allah adalah kasih karena Dia berkeputusan untuk mengasihi, bukan karena manusia baik. Manusia butuh Allah. Namun karena dosa manusia justru melawan dan memberontak terus menerus terhadap Allah. Kasih Allah itu hebat dan besar, sehingga justru Allahlah yang mencari manusia berdosa. Dia menyatakan kasih dan pengampunan serta memberikan hidup! Kasih yang sedemikian besar itu sulit untuk dimengerti oleh pikiran manusia, sehingga rasul Paulus tak bisa memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus (Efesus 3:18). Saat orang percaya terus bertumbuh dalam kasih Allah, dia akan dimampukan untuk mempraktikkan kasih terhadap sesama. (LB)

Allah Adalah Kasih1 Yohanes 4:7-12

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

1 Yohanes 4:8

minggu, 1 februari 2015

Tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih Allah.

Perbuatan kasih orang Kristen di tengah masyarakat.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Page 3: 201502

Form Berlangganan

Imamat 13-14

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun

Mengasihi adalah aspek utama dalam iman Kristen. Orang percaya dituntut untuk mempraktikkan kasih terhadap sesamanya sedemikian rupa. Itu sebabnya iman Kristen selalu diidentikkan dengan perbuatan kasih. Aneh dan sulit diterima jikalau ada orang yang mengaku Kristen, namun praktik hidupnya kejam, kasar, berbuat jahat bahkan ingin membunuh sesamanya. Ajaran iman Kristen bersumber dari eksistensi atau keberadaan Allah sendiri, sehingga orang menyebut Kristen adalah agama cinta kasih. Mengapa disebut “Allah adalah kasih”? Karena kasih adalah sifat Allah sendiri! Puncak kasih-Nya dinyatakan ketika Yesus Kristus diutus ke dalam dunia sehingga kita beroleh hidup (ayat 9). Orang yang telah mengalami kasih Allah di dalam Yesus Kristus, hidupnya pasti penuh rasa syukur. Bahkan ketika mengingat kembali akan kasih Allah itu menjadi heran, maka muncullah pertanyaan, "Mengapa Allah rela mengasihi manusia? Mengapa Dia memedulikan kita padahal kita seringkali berlaku buruk dan kotor? " Allah adalah kasih karena Dia berkeputusan untuk mengasihi, bukan karena manusia baik. Manusia butuh Allah. Namun karena dosa manusia justru melawan dan memberontak terus menerus terhadap Allah. Kasih Allah itu hebat dan besar, sehingga justru Allahlah yang mencari manusia berdosa. Dia menyatakan kasih dan pengampunan serta memberikan hidup! Kasih yang sedemikian besar itu sulit untuk dimengerti oleh pikiran manusia, sehingga rasul Paulus tak bisa memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus (Efesus 3:18). Saat orang percaya terus bertumbuh dalam kasih Allah, dia akan dimampukan untuk mempraktikkan kasih terhadap sesama. (LB)

Allah Adalah Kasih1 Yohanes 4:7-12

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

1 Yohanes 4:8

minggu, 1 februari 2015

Tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih Allah.

Perbuatan kasih orang Kristen di tengah masyarakat.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Page 4: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ketika kita hendak membeli sebuah rumah, ada dua hal yang harus kita perhatikan, yiatu fondasi dan kualitas bangunan. Adalah sia-sia jika kualitas bangunannya baik, tetapi fondasinya buruk, begitu juga sebaliknya. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa dalam kehidupan rohani, ada fondasi atau dasar, yaitu kasih, dan juga bangunan di atasnya, yaitu pelbagai karunia pelayanan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Paulus berkata bahwa percuma saja pelbagai karunia kita lakukan jika tidak berdasar pada kasih. Kasih yang dimakud oleh Paulus dinyatakan dalam 4 (empat) pilar utama, sebagai berikut: Pertama, kasih itu harus disertai dengan komunikasi yaitu 'bahasa kasih'. Kelima bahasa kasih harus kita sampaikan kepada Tuhan dan sesama, yaitu: pujian, pemberian, kebersamaan, pelayanan, dan sentuhan. Kedua, kasih itu harus disertai dengan pengetahuan. Orang yang mengasihi memiliki dorongan untuk mengetahui atau mengenal orang yang dikasihi secara lebih mendalam, misalnya: apa yang ia suka dan apa yang tidak ia suka. Dengan mengetahui hal-hal itu ia akan menghindari perkataan atau perbuatan yang bisa menyakiti orang yang dikasihinya. Ketiga, kasih itu disertai iman yang penuh kuasa, yang mampu memindahkan gunung. Artinya, ketika kita mengasihi seseorang, kita akan berusaha keras mencapai keberhasilan demi orang yang kita kasihi. Kita tidak akan mudah putus asa. Keempat, kasih itu rela berkorban. Ia mau membagi-bagikan sesuatu, bahkan nyawanya bagi orang yang dikasihinya. Yesus Kristus telah menyatakan hal itu bagi kita. Mari kita memiliki kasih yang dinyatakan dalam keempat hal penting di atas, oleh pertolongan Tuhan sendiri. (PF)

Pilar-pilar Kasih1 Korintus 13:1-13

…, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.1 Korintus 13:2

senin, 2 februari 2015

Bahasa kasih yang sesuai, sama dengan menyatakan kasih Tuhan

yang indah permai.

Semua orang percaya belajar menggunakan bahasa kasih yang tepat.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Banyak dijumpai kasih manusia hanya sebatas temporer. Sebatas sementara. Saat awal kasih timbul, gairah cinta menggebu-gebu. Halangan apapun mampu dilewati oleh gairah cinta. Namun, gairah cinta tersebut tidak bertahan lama. Ada yang bertahan satu tahun, lima tahun atau sepuluh tahun, tiba-tiba gairah cinta lenyap dalam sekejap. Semua impian indah, angan-angan kebahagiaan dan rancangan kasih hilang tanpa bekas. Hanya tinggal sepotong kenangan manis tapi pahit luar biasa. Itulah perjalanan kasih manusia. Bandingkan dengan rancangan kasih Tuhan. Kasih-Nya tidak putus di tengah jalan. Kasih-Nya tidak tiba-tiba lenyap tanpa bekas. Tapi kasih-Nya bersifat abadi. Di dalam kasih-Nya, rancangan-Nya yang indah berubah menjadi kenyataan yang membahagiakan. Nas bacaan kita hari ini mengisahkan kehidupan Yusuf. Yusuf bukan saja mengasihi dan menghormati ayahnya, Yakub. Tapi Yusuf juga mengasihi dan menghormati TUHAN. Kasih Yusuf kepada TUHAN membawa sejarah hidupnya berada di dalam rancangan kasih Tuhan. Rancangan kasih-Nya pasti diwujudnyatakan yang juga pasti memberi kebahagiaan. Oleh rancangan kasih Tuhan, Yusuf dipimpin ke Mesir. Di Mesir, Yusuf diberkati berlimpah-ruah. Dan Yusuf juga menjadi saluran berkat bagi seisi keluarganya dan bangsa-bangsa lain. Betapa indahnya rancangan kasih Tuhan. Marilah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati sekalipun harus menghadapi pelbagai kesulitan dan masalah. Ketahuilah dan percayalah, di balik kesulitan dan masalah akan diubah oleh Tuhan menjadi kebahagiaan oleh rancangan kasih Tuhan. (IE)

Rancangan Kasih TuhanKejadian 45:1-15

Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk men jamin ke l an ju tan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Kejadian 45:7

selasa, 3 februari 2015

Rancangan kasih Tuhan selalu memberi kebahagiaan.

Jadilah rancangan kasih Tuhan dalam hidupku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Imamat 18-20Imamat 15-17

Page 5: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ketika kita hendak membeli sebuah rumah, ada dua hal yang harus kita perhatikan, yiatu fondasi dan kualitas bangunan. Adalah sia-sia jika kualitas bangunannya baik, tetapi fondasinya buruk, begitu juga sebaliknya. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa dalam kehidupan rohani, ada fondasi atau dasar, yaitu kasih, dan juga bangunan di atasnya, yaitu pelbagai karunia pelayanan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Paulus berkata bahwa percuma saja pelbagai karunia kita lakukan jika tidak berdasar pada kasih. Kasih yang dimakud oleh Paulus dinyatakan dalam 4 (empat) pilar utama, sebagai berikut: Pertama, kasih itu harus disertai dengan komunikasi yaitu 'bahasa kasih'. Kelima bahasa kasih harus kita sampaikan kepada Tuhan dan sesama, yaitu: pujian, pemberian, kebersamaan, pelayanan, dan sentuhan. Kedua, kasih itu harus disertai dengan pengetahuan. Orang yang mengasihi memiliki dorongan untuk mengetahui atau mengenal orang yang dikasihi secara lebih mendalam, misalnya: apa yang ia suka dan apa yang tidak ia suka. Dengan mengetahui hal-hal itu ia akan menghindari perkataan atau perbuatan yang bisa menyakiti orang yang dikasihinya. Ketiga, kasih itu disertai iman yang penuh kuasa, yang mampu memindahkan gunung. Artinya, ketika kita mengasihi seseorang, kita akan berusaha keras mencapai keberhasilan demi orang yang kita kasihi. Kita tidak akan mudah putus asa. Keempat, kasih itu rela berkorban. Ia mau membagi-bagikan sesuatu, bahkan nyawanya bagi orang yang dikasihinya. Yesus Kristus telah menyatakan hal itu bagi kita. Mari kita memiliki kasih yang dinyatakan dalam keempat hal penting di atas, oleh pertolongan Tuhan sendiri. (PF)

Pilar-pilar Kasih1 Korintus 13:1-13

…, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.1 Korintus 13:2

senin, 2 februari 2015

Bahasa kasih yang sesuai, sama dengan menyatakan kasih Tuhan

yang indah permai.

Semua orang percaya belajar menggunakan bahasa kasih yang tepat.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Banyak dijumpai kasih manusia hanya sebatas temporer. Sebatas sementara. Saat awal kasih timbul, gairah cinta menggebu-gebu. Halangan apapun mampu dilewati oleh gairah cinta. Namun, gairah cinta tersebut tidak bertahan lama. Ada yang bertahan satu tahun, lima tahun atau sepuluh tahun, tiba-tiba gairah cinta lenyap dalam sekejap. Semua impian indah, angan-angan kebahagiaan dan rancangan kasih hilang tanpa bekas. Hanya tinggal sepotong kenangan manis tapi pahit luar biasa. Itulah perjalanan kasih manusia. Bandingkan dengan rancangan kasih Tuhan. Kasih-Nya tidak putus di tengah jalan. Kasih-Nya tidak tiba-tiba lenyap tanpa bekas. Tapi kasih-Nya bersifat abadi. Di dalam kasih-Nya, rancangan-Nya yang indah berubah menjadi kenyataan yang membahagiakan. Nas bacaan kita hari ini mengisahkan kehidupan Yusuf. Yusuf bukan saja mengasihi dan menghormati ayahnya, Yakub. Tapi Yusuf juga mengasihi dan menghormati TUHAN. Kasih Yusuf kepada TUHAN membawa sejarah hidupnya berada di dalam rancangan kasih Tuhan. Rancangan kasih-Nya pasti diwujudnyatakan yang juga pasti memberi kebahagiaan. Oleh rancangan kasih Tuhan, Yusuf dipimpin ke Mesir. Di Mesir, Yusuf diberkati berlimpah-ruah. Dan Yusuf juga menjadi saluran berkat bagi seisi keluarganya dan bangsa-bangsa lain. Betapa indahnya rancangan kasih Tuhan. Marilah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati sekalipun harus menghadapi pelbagai kesulitan dan masalah. Ketahuilah dan percayalah, di balik kesulitan dan masalah akan diubah oleh Tuhan menjadi kebahagiaan oleh rancangan kasih Tuhan. (IE)

Rancangan Kasih TuhanKejadian 45:1-15

Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk men jamin ke l an ju tan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Kejadian 45:7

selasa, 3 februari 2015

Rancangan kasih Tuhan selalu memberi kebahagiaan.

Jadilah rancangan kasih Tuhan dalam hidupku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Imamat 18-20Imamat 15-17

Page 6: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pada umumnya para wanita yang kaya senang mengoleksi perhiasan emas seperti cincin bertakhtakan berlian, atau kalung dan liontin yang juga bertakhtakan berlian. Di antara perhiasan yang dimiliki pasti ada yang sangat disukai yang menjadi harta kesayangan. Barang tersebut pasti disimpan di tempat yang tersembunyi dan aman, dirawat dengan baik supaya tidak kotor. Di antara segala bangsa di muka bumi ini, Israel dipilih TUHAN menjadi umat kesayangan-Nya. Mengapa hati TUHAN terpikat pada Isarel? Apakah bangsa Israel memiliki daya tarik seperti sebuah berlian yang indah? Tidak! Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk, sering memberontak kepada TUHAN, tidak tahu berterima kasih. Sesungguhnya alasan TUHAN memilih Israel menjadi umat kesayangan-Nya. Pertama, karena TUHAN mengasihi Israel. Kedua, karena TUHAN memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan kepada nenek moyang Israel (Ulangan 7:8). TUHAN bebas menjatuhkan pilihan kepada siapa Dia mau mengasihi seseorang lebih daripada yang lain. Kita tidak bisa memprotes pilihan Allah. Itu adalah hak prerogatif Allah. Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia memegang perjanjian-Nya. Dia tidak akan mengingkari setiap perkataan yang pernah keluar dari mulut-Nya. Jika Tuhan memilih kita menjadi milik-Nya, itu bukan karena kebaikan kita, tetapi karena kasih-Nya. Bersyukurlah kalau kita dipilih menjadi umat kesayangan-Nya. Biarlah kita menjadi umat Tuhan yang taat melakukan perintah-Nya dan setia beribadah kepada-Nya. Jangan kecewakan hati Tuhan dengan melakukan hal-hal yang tidak berkenan bagi-Nya. Buatlah hati Tuhan senang memilih kita. sehingga kita menjadi umat kesayangan-Nya yang kudus bagi Dia. (LL)

Menjadi Umat Kesayangan TuhanUlangan 7:1-11

Engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.Ulangan 7:6b

Dijadikan umat kesayangan Tuhan adalah suatu anugerah.

Terima kasih Tuhan, Engkau jadikan aku umat kesayangan-Mu

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Sebuah tayangan di televisi membuat saya sedikit terkejut karena menampilkan seorang anak kecil yang lahir tanpa tangan tetapi mampu melukis dengan baik, yaitu dengan menggunakan kedua kakinya. Lebih lanjut saya terharu dengan sikap kedua orang tuanya yang tanpa rasa malu menggendong dan bermain dengan anaknya. Anak itu nampak sangat bahagia dengan senyum dan tawa yang penuh ceria. Tayangan itu menunjukkan betapa kasih yang sejati dari orang tuanya nampak nyata dengan menerima anak mereka apa adanya. Rasul Paulus sedang berbicara tentang adanya posisi dan fungsi yang berbeda dari setiap orang percaya sebagai anggota Tubuh Kristus. Gambaran tubuh manusia yang digunakan oleh Rasul Paulus dalam inspirasi Roh Kudus sungguh sangat tepat. Setiap anggota tubuh mau tidak mau harus menerima keberadaan anggota tubuh lainnya, yang jelas berbeda satu dengan yang lain. Bahkan penerimaan itu dilanjutkan dengan dua hal penting, yaitu: pertama, memiliki perasaan yang sama: ketika ada yang menderita ikut menderita; ketika ada yang dihormati, semua ikut dihormati. Kedua, memiliki perasaan mudah mengampuni apabila ada anggota tubuh yang salah atau keliru. Ketika pengampunan diberikan, maka pemulihan pun terjadi. Mari kita belajar menerima orang-orang yang Tuhan ciptakan berbeda dengan kita, baik yang ada di keluarga, di tempat studi atau pekerjaan, di tengah masyakarat dan di tengah pelayanan kita. Keberbedaan itu bukan menghalangi, tetapi justru melengkapi kita. Tuhanlah yang menciptakan perbedaan tersebut. Dengan menghargai dan menerima perbedaan itu, berarti kita menaruh hormat kepada Tuhan, Pencipta kita. (PF)

Penerimaan1 Korintus 12:12-31

Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. 1 Korintus 12:26

Kasih berarti mau menerima mereka yang sama dan berbeda.

Rakyat Indonesia bisa menerima adanya perbedaan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 5 februari 2015rabu, 4 februari 2015 Imamat 24-26Imamat 21-23

Page 7: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pada umumnya para wanita yang kaya senang mengoleksi perhiasan emas seperti cincin bertakhtakan berlian, atau kalung dan liontin yang juga bertakhtakan berlian. Di antara perhiasan yang dimiliki pasti ada yang sangat disukai yang menjadi harta kesayangan. Barang tersebut pasti disimpan di tempat yang tersembunyi dan aman, dirawat dengan baik supaya tidak kotor. Di antara segala bangsa di muka bumi ini, Israel dipilih TUHAN menjadi umat kesayangan-Nya. Mengapa hati TUHAN terpikat pada Isarel? Apakah bangsa Israel memiliki daya tarik seperti sebuah berlian yang indah? Tidak! Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk, sering memberontak kepada TUHAN, tidak tahu berterima kasih. Sesungguhnya alasan TUHAN memilih Israel menjadi umat kesayangan-Nya. Pertama, karena TUHAN mengasihi Israel. Kedua, karena TUHAN memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan kepada nenek moyang Israel (Ulangan 7:8). TUHAN bebas menjatuhkan pilihan kepada siapa Dia mau mengasihi seseorang lebih daripada yang lain. Kita tidak bisa memprotes pilihan Allah. Itu adalah hak prerogatif Allah. Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia memegang perjanjian-Nya. Dia tidak akan mengingkari setiap perkataan yang pernah keluar dari mulut-Nya. Jika Tuhan memilih kita menjadi milik-Nya, itu bukan karena kebaikan kita, tetapi karena kasih-Nya. Bersyukurlah kalau kita dipilih menjadi umat kesayangan-Nya. Biarlah kita menjadi umat Tuhan yang taat melakukan perintah-Nya dan setia beribadah kepada-Nya. Jangan kecewakan hati Tuhan dengan melakukan hal-hal yang tidak berkenan bagi-Nya. Buatlah hati Tuhan senang memilih kita. sehingga kita menjadi umat kesayangan-Nya yang kudus bagi Dia. (LL)

Menjadi Umat Kesayangan TuhanUlangan 7:1-11

Engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.Ulangan 7:6b

Dijadikan umat kesayangan Tuhan adalah suatu anugerah.

Terima kasih Tuhan, Engkau jadikan aku umat kesayangan-Mu

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Sebuah tayangan di televisi membuat saya sedikit terkejut karena menampilkan seorang anak kecil yang lahir tanpa tangan tetapi mampu melukis dengan baik, yaitu dengan menggunakan kedua kakinya. Lebih lanjut saya terharu dengan sikap kedua orang tuanya yang tanpa rasa malu menggendong dan bermain dengan anaknya. Anak itu nampak sangat bahagia dengan senyum dan tawa yang penuh ceria. Tayangan itu menunjukkan betapa kasih yang sejati dari orang tuanya nampak nyata dengan menerima anak mereka apa adanya. Rasul Paulus sedang berbicara tentang adanya posisi dan fungsi yang berbeda dari setiap orang percaya sebagai anggota Tubuh Kristus. Gambaran tubuh manusia yang digunakan oleh Rasul Paulus dalam inspirasi Roh Kudus sungguh sangat tepat. Setiap anggota tubuh mau tidak mau harus menerima keberadaan anggota tubuh lainnya, yang jelas berbeda satu dengan yang lain. Bahkan penerimaan itu dilanjutkan dengan dua hal penting, yaitu: pertama, memiliki perasaan yang sama: ketika ada yang menderita ikut menderita; ketika ada yang dihormati, semua ikut dihormati. Kedua, memiliki perasaan mudah mengampuni apabila ada anggota tubuh yang salah atau keliru. Ketika pengampunan diberikan, maka pemulihan pun terjadi. Mari kita belajar menerima orang-orang yang Tuhan ciptakan berbeda dengan kita, baik yang ada di keluarga, di tempat studi atau pekerjaan, di tengah masyakarat dan di tengah pelayanan kita. Keberbedaan itu bukan menghalangi, tetapi justru melengkapi kita. Tuhanlah yang menciptakan perbedaan tersebut. Dengan menghargai dan menerima perbedaan itu, berarti kita menaruh hormat kepada Tuhan, Pencipta kita. (PF)

Penerimaan1 Korintus 12:12-31

Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. 1 Korintus 12:26

Kasih berarti mau menerima mereka yang sama dan berbeda.

Rakyat Indonesia bisa menerima adanya perbedaan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 5 februari 2015rabu, 4 februari 2015 Imamat 24-26Imamat 21-23

Page 8: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Persahabatan Sejati1 Samuel 18:1-5

Tuhan Yesus adalah Sahabat Sejati orang percaya.

Terima kasih Yesus, Tuhanlah sahabat sejatiku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Sahabat adalah hubungan pertemanan yang sangat dekat atau lebih kepada arah persaudaraan. Terkadang seorang sahabat bisa lebih dekat daripada keluarga kita sendiri. Dengan sahabat kita bisa menceritakan apapun dibanding dengan keluarga. Sahabat memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kita. Pengertian "sahabat" perlu dimiliki oleh masing-masing individu dalam hubungan persahabatan agar persahabatan dapat terjaga dengan baik. Pernahkah kita berpikir bagaimana jadinya kalau hidup kita tanpa sahabat? Saat keluarga ada di tempat yang jauh, sahabat hadir sebagai saudara. Seorang sahabat jauh lebih barharga daripada segudang harta. Sahabat akan setia bersama kita dalam segala waktu, dalam suka dan duka. Kehadiran sahabat sangat penting dan memberikan pengaruh yang besar khususnya saat kita sedang sakit, dapat mempercepat proses kesembuhan. Sahabat datang untuk memperhatikan, menghibur dan terutama mendoakan. Salah satu bentuk persahabatan yang baik adalah sahabat doa. Rasul Paulus telah memberikan contoh sebagai sahabat doa bagi Jemaat Filipi. Apa yang dilakukan oleh rasul Paulus sebagai sahabat doa? Pertama, dia selalu mengucap syukur setiap kali mengingat jemaat di Filipi (ayat 3); Kedua, dia selalu bersukacita setiap kali berdoa untuk mereka (ayat4); Ketiga, Paulus mendoakan jemaat agar Tuhan senantiasa bekerja di antara mereka (ayat 6); Keempat, mereka selalu ada di hati Paulus (ayat 7). Isi doa Paulus sangat banyak, yakni: kasih, pengertian, kesucian, tak bercacat, kesanggupan memilih yang baik, penuh dengan buah kebenaran. Maukah Saudara menjadi sahabat doa bagi orang lain yang sedang sakit? (AS)

Barangkali kita bisa memiliki banyak teman, tapi sahabat sejati tidaklah banyak. Bahkan tidak jarang, yang namanya sahabat hanya pada saat kondisi menyenangkan. Saat seseorang menghadapi kesusahan, banyak orang yang mengaku sahabat meninggalkan persahabatan yang terjalin. Kisah anak terhilang sebagaimana yang diungkapkan Yesus membuktikan hal tersebut. Sahabat sejati adalah sahabat yang tetap mendampingi dan menolong sahabatnya yang kondisinya sedang terpuruk. Seperti pepatah bahasa Inggris yang berkata, “A friend in need is a friend indeed.” Seorang sahabat yang membutuhkan pertolongan adalah benar-benar seorang sahabat. Dengan kata lain, saat seorang sahabat benar-benar butuh pertolongan, sahabat sejati pasti akan menolongnya. Daud mengikat persahabatan sejati dengan Yonatan. Ikatan persahabatan yang didasarkan kasih. Kasih dalam persahabatan melahirkan persahabatan sejati. Saat Daud berada dalam kesulitan, Yonatan menolongnya. Yonatan memiliki putra yang bernama Mefiboset. Dalam suatu peperangan, Yonatan gugur. Mofiboset diasuh oleh pembantunya. Ketika Daud menjadi raja, Daud ingat Mefiboset. Saat itu Mefiboset dalam kondisi terpuruk. Dalam waktu sekejap, kondisi kehidupan Mefiboset yang berpuruk dipulihkan oleh Daud. Daud mengingat ikatan persahabatan sejati dengan Yonatan yang didasarkan kasih. Kita bersyukur memiliki sahabat sejati. Siapa? Dialah Yesus. Yesus berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku” (Yohanes 15:14). Yesus membangun persahabatan yang sejati dengan kita berdasarkan kasih. Yesus rela menyertai kita sampai akhir zaman. (IE)

Sobat Jadi ObatFilipi 1:3-11

“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian.” Filipi 1:9

Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. 1 Samuel 18:1

Sahabat sejati akan hadir dalam suka dan duka.

Jemaat Tuhan mau menjadi sahabat doa bagi orang lain.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 7 februari 2015jumat, 6 februari 2015 Bilangan 3-5Imamat 27- Bilangan 2

Page 9: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Persahabatan Sejati1 Samuel 18:1-5

Tuhan Yesus adalah Sahabat Sejati orang percaya.

Terima kasih Yesus, Tuhanlah sahabat sejatiku.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Sahabat adalah hubungan pertemanan yang sangat dekat atau lebih kepada arah persaudaraan. Terkadang seorang sahabat bisa lebih dekat daripada keluarga kita sendiri. Dengan sahabat kita bisa menceritakan apapun dibanding dengan keluarga. Sahabat memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kita. Pengertian "sahabat" perlu dimiliki oleh masing-masing individu dalam hubungan persahabatan agar persahabatan dapat terjaga dengan baik. Pernahkah kita berpikir bagaimana jadinya kalau hidup kita tanpa sahabat? Saat keluarga ada di tempat yang jauh, sahabat hadir sebagai saudara. Seorang sahabat jauh lebih barharga daripada segudang harta. Sahabat akan setia bersama kita dalam segala waktu, dalam suka dan duka. Kehadiran sahabat sangat penting dan memberikan pengaruh yang besar khususnya saat kita sedang sakit, dapat mempercepat proses kesembuhan. Sahabat datang untuk memperhatikan, menghibur dan terutama mendoakan. Salah satu bentuk persahabatan yang baik adalah sahabat doa. Rasul Paulus telah memberikan contoh sebagai sahabat doa bagi Jemaat Filipi. Apa yang dilakukan oleh rasul Paulus sebagai sahabat doa? Pertama, dia selalu mengucap syukur setiap kali mengingat jemaat di Filipi (ayat 3); Kedua, dia selalu bersukacita setiap kali berdoa untuk mereka (ayat4); Ketiga, Paulus mendoakan jemaat agar Tuhan senantiasa bekerja di antara mereka (ayat 6); Keempat, mereka selalu ada di hati Paulus (ayat 7). Isi doa Paulus sangat banyak, yakni: kasih, pengertian, kesucian, tak bercacat, kesanggupan memilih yang baik, penuh dengan buah kebenaran. Maukah Saudara menjadi sahabat doa bagi orang lain yang sedang sakit? (AS)

Barangkali kita bisa memiliki banyak teman, tapi sahabat sejati tidaklah banyak. Bahkan tidak jarang, yang namanya sahabat hanya pada saat kondisi menyenangkan. Saat seseorang menghadapi kesusahan, banyak orang yang mengaku sahabat meninggalkan persahabatan yang terjalin. Kisah anak terhilang sebagaimana yang diungkapkan Yesus membuktikan hal tersebut. Sahabat sejati adalah sahabat yang tetap mendampingi dan menolong sahabatnya yang kondisinya sedang terpuruk. Seperti pepatah bahasa Inggris yang berkata, “A friend in need is a friend indeed.” Seorang sahabat yang membutuhkan pertolongan adalah benar-benar seorang sahabat. Dengan kata lain, saat seorang sahabat benar-benar butuh pertolongan, sahabat sejati pasti akan menolongnya. Daud mengikat persahabatan sejati dengan Yonatan. Ikatan persahabatan yang didasarkan kasih. Kasih dalam persahabatan melahirkan persahabatan sejati. Saat Daud berada dalam kesulitan, Yonatan menolongnya. Yonatan memiliki putra yang bernama Mefiboset. Dalam suatu peperangan, Yonatan gugur. Mofiboset diasuh oleh pembantunya. Ketika Daud menjadi raja, Daud ingat Mefiboset. Saat itu Mefiboset dalam kondisi terpuruk. Dalam waktu sekejap, kondisi kehidupan Mefiboset yang berpuruk dipulihkan oleh Daud. Daud mengingat ikatan persahabatan sejati dengan Yonatan yang didasarkan kasih. Kita bersyukur memiliki sahabat sejati. Siapa? Dialah Yesus. Yesus berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku” (Yohanes 15:14). Yesus membangun persahabatan yang sejati dengan kita berdasarkan kasih. Yesus rela menyertai kita sampai akhir zaman. (IE)

Sobat Jadi ObatFilipi 1:3-11

“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian.” Filipi 1:9

Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. 1 Samuel 18:1

Sahabat sejati akan hadir dalam suka dan duka.

Jemaat Tuhan mau menjadi sahabat doa bagi orang lain.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 7 februari 2015jumat, 6 februari 2015 Bilangan 3-5Imamat 27- Bilangan 2

Page 10: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Kata “memelihara” adalah kata yang berarti menjaga, merawat, mencegah dari kegagalan/kematian, atau membuat sesuatu dapat bertahan lebih lama. Kita sering menggunakan kata “memelihara” untuk tanaman atau hewan kesayangan kita. Di dalam kata “memelihara” terkandung suatu usaha aktif dari pemelihara terhadap obyek peliharaannya, sehingga dapat bertahan lama dan tidak mati, meliputi: pembersihan/pemangkasan, pemberian makanan dan nutrisi, penyehatan, dan sebagainya.

Frasa “memelihara kasih” pertama kali diperkenalkan oleh Tuhan sendiri kepada manusia (1 Raja-raja 8:23; 2 Tawarikh 6:14; Mazmur 89:29). Artinya, Tuhan berusaha menunjukkan bahwa Ia merawat dan menjaga kasih-Nya kepada manusia. Sekalipun manusia melanggar ketetapan Tuhan dan tidak berpegang pada perintah-Nya, Tuhan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari manusia (Mazmur 89:32-34). Bahkan, Ia datang saat manusia masih berdosa (Yohanes 3:16). Jadi, apa yang Tuhan inginkan dari manusia setelah Ia menunjukkan kasih-Nya? Tuhan ingin manusia memelihara kasih dengan saling mengasihi (1 Yohanes 4:11); memiliki kasih yang murni/bersih dengan memangkas setiap motivasi yang terselubung; memiliki kasih yang bertumbuh – seperti tanaman yang mendapatkan makanan dan nutrisi yang cukup - mulai dari orang terdekat sampai kepada orang-orang yang terabaikan. Terakhir adalah usaha penyehatan (hubungan), yaitu saling mengampuni dan mendoakan dalam kasih. Jika ada orang yang berbeda pendapat, mengkhianati, memfitnah, memusuhi, kita tetap mampu menyatakan kasih kepada mereka.

Mari pelihara kasih, karena dengan demikian kita sedang meneladani Tuhan yang setia menunjukkan kasih-Nya kepada manusia. (AW)

Memelihara Kasih1 Yohanes 4:7-12

Peliharalah kasih persaudaraan!Ibrani 13:1

Kasih Tuhan adalah kasih “walaupun”, bukan kasih

“karena”.

Setiap orang yang pahit hati agar mampu mengampuni dan memelihara kasih.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Banyak lagu pujian bertema “kasih” berkumandang saat ibadah di dalam gedung gereja. Sebagian orang Kristen menyanyi sampai meneteskan air mata karena terhanyut oleh lirik atau irama musik yang menyentuh hati. Hal itu baik, namun apakah kasih itu sudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari? Orang Kristen tidak cukup hanya menyanyi tentang kasih Tuhan dan mengaguminya saja, tetapi harus lebih dari itu.

Seseorang yang mengasihi Tuhan diuji oleh sikapnya terhadap saudaranya sendiri. Ada orang yang bisa bersikap baik kepada orang lain, tetapi jahat kepada saudaranya sendiri. Ada juga orang Kristen yang terus menerus menyimpan kesalahan saudaranya dan berkeras hati untuk tidak mengampuni. Jikalau hal ini yang terjadi, maka sesungguhnya dia seorang pendusta! Orang tidak mungkin mengasihi Allah, tetapi membenci saudaranya.

Mengasihi dan mengampuni adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan! Allah mengasihi kita, maka Dia mengampuni segala dosa kita yang mengerikan. Kita yang telah menerima kasih Allah, diminta untuk membalas kasih-Nya dengan cara memberi pengampunan terhadap saudara yang bersalah. Yang dimaksud “saudara” bukan hanya saudara dalam hubungan darah tetapi termasuk saudara seiman dalam Yesus Kristus.

Kesulitan untuk melaksanakan pengampunan umumnya karena sakit hati dan harga diri yang direndahkan. Namun demikian, mengampuni adalah perintah firman Tuhan dan tanggung jawab pengikut Yesus Kristus. Kita wajib mengampuni orang yang bersalah bukan dengan terpaksa tetapi karena mengingat kasih Kristus yang lebih dahulu mengampuni kita. Mintalah Roh Kudus memberi kekuatan dan kesanggupan untuk mengampuni. (LB)

Kasih Dan Pengampunan1 Yohanes 4:19-21

Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta.1 Yohanes 4:20a

Di dalam kasih selalutersedia pengampunan.

Rumah tangga Kristen mempraktikkan kasih dan pengampunan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 9 februari 2015minggu, 8 februari 2015 Bilangan 8-10Bilangan 6-7

Page 11: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Kata “memelihara” adalah kata yang berarti menjaga, merawat, mencegah dari kegagalan/kematian, atau membuat sesuatu dapat bertahan lebih lama. Kita sering menggunakan kata “memelihara” untuk tanaman atau hewan kesayangan kita. Di dalam kata “memelihara” terkandung suatu usaha aktif dari pemelihara terhadap obyek peliharaannya, sehingga dapat bertahan lama dan tidak mati, meliputi: pembersihan/pemangkasan, pemberian makanan dan nutrisi, penyehatan, dan sebagainya.

Frasa “memelihara kasih” pertama kali diperkenalkan oleh Tuhan sendiri kepada manusia (1 Raja-raja 8:23; 2 Tawarikh 6:14; Mazmur 89:29). Artinya, Tuhan berusaha menunjukkan bahwa Ia merawat dan menjaga kasih-Nya kepada manusia. Sekalipun manusia melanggar ketetapan Tuhan dan tidak berpegang pada perintah-Nya, Tuhan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari manusia (Mazmur 89:32-34). Bahkan, Ia datang saat manusia masih berdosa (Yohanes 3:16). Jadi, apa yang Tuhan inginkan dari manusia setelah Ia menunjukkan kasih-Nya? Tuhan ingin manusia memelihara kasih dengan saling mengasihi (1 Yohanes 4:11); memiliki kasih yang murni/bersih dengan memangkas setiap motivasi yang terselubung; memiliki kasih yang bertumbuh – seperti tanaman yang mendapatkan makanan dan nutrisi yang cukup - mulai dari orang terdekat sampai kepada orang-orang yang terabaikan. Terakhir adalah usaha penyehatan (hubungan), yaitu saling mengampuni dan mendoakan dalam kasih. Jika ada orang yang berbeda pendapat, mengkhianati, memfitnah, memusuhi, kita tetap mampu menyatakan kasih kepada mereka.

Mari pelihara kasih, karena dengan demikian kita sedang meneladani Tuhan yang setia menunjukkan kasih-Nya kepada manusia. (AW)

Memelihara Kasih1 Yohanes 4:7-12

Peliharalah kasih persaudaraan!Ibrani 13:1

Kasih Tuhan adalah kasih “walaupun”, bukan kasih

“karena”.

Setiap orang yang pahit hati agar mampu mengampuni dan memelihara kasih.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Banyak lagu pujian bertema “kasih” berkumandang saat ibadah di dalam gedung gereja. Sebagian orang Kristen menyanyi sampai meneteskan air mata karena terhanyut oleh lirik atau irama musik yang menyentuh hati. Hal itu baik, namun apakah kasih itu sudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari? Orang Kristen tidak cukup hanya menyanyi tentang kasih Tuhan dan mengaguminya saja, tetapi harus lebih dari itu.

Seseorang yang mengasihi Tuhan diuji oleh sikapnya terhadap saudaranya sendiri. Ada orang yang bisa bersikap baik kepada orang lain, tetapi jahat kepada saudaranya sendiri. Ada juga orang Kristen yang terus menerus menyimpan kesalahan saudaranya dan berkeras hati untuk tidak mengampuni. Jikalau hal ini yang terjadi, maka sesungguhnya dia seorang pendusta! Orang tidak mungkin mengasihi Allah, tetapi membenci saudaranya.

Mengasihi dan mengampuni adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan! Allah mengasihi kita, maka Dia mengampuni segala dosa kita yang mengerikan. Kita yang telah menerima kasih Allah, diminta untuk membalas kasih-Nya dengan cara memberi pengampunan terhadap saudara yang bersalah. Yang dimaksud “saudara” bukan hanya saudara dalam hubungan darah tetapi termasuk saudara seiman dalam Yesus Kristus.

Kesulitan untuk melaksanakan pengampunan umumnya karena sakit hati dan harga diri yang direndahkan. Namun demikian, mengampuni adalah perintah firman Tuhan dan tanggung jawab pengikut Yesus Kristus. Kita wajib mengampuni orang yang bersalah bukan dengan terpaksa tetapi karena mengingat kasih Kristus yang lebih dahulu mengampuni kita. Mintalah Roh Kudus memberi kekuatan dan kesanggupan untuk mengampuni. (LB)

Kasih Dan Pengampunan1 Yohanes 4:19-21

Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta.1 Yohanes 4:20a

Di dalam kasih selalutersedia pengampunan.

Rumah tangga Kristen mempraktikkan kasih dan pengampunan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

senin, 9 februari 2015minggu, 8 februari 2015 Bilangan 8-10Bilangan 6-7

Page 12: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Di dunia ini dapat dijumpai pasangan-pasangan yang memiliki cinta abadi. Bahkan ada yang benar-benar sehidup semati. Artinya, hidup diikat oleh cinta yang berbau harum. Dan saat pasangannya meninggal, pasangannya (suami atau istri) yang masih hidup ikut terjun ke dalam lubang maut. Yang satu meninggal, yang satunya langsung membunuh dirinya. Keduanya meninggal dalam waktu relatif bersamaan. Inilah cinta abadi. Namun cinta Ishak terhadap istrinya, Ribka, tidaklah seperti kisah-kisah tragis cinta sehidup semati. Tapi cinta Ishak terhadap Ribka yang bersifat abadi dimanifestasikan Ishak dalam pernikahannya dengan Ribka yang benar-benar monogami. Tidak ada wanita lain. Ishak tidak menikahi perempuan-perempuan lain selama Ribka hidup. Setelah Ribka meninggal, Ishak tetap tidak mengambil perempuan lain sebagai istrinya. Cinta Ishak terhadap Ribka merupakan cinta abadi. Sampai Ishak meninggal, Alkitab samasekali tidak menulis mengenai perempuan lain di luar Ribka. Cinta Ishak yang abadi terhadap Ribka perlu kita teladani dalam kehidupan sebagai suami istri. Namun yang lebih utama adalah cinta kita kepada Tuhan Yesus. Cinta kita wajib bersifat abadi. Tidak ada tuhan lain, tidak ada ilah lain, tidak ada dewa-dewa yang dipuja, selain satu-satunya adalah Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus adalah Mempelai Pria, sedangkan kita, Jemaat-Nya adalah Mempelai Perempuan. Ikatan Tuhan Yesus dan Jemaat-Nya adalah cinta yang abadi. Karena itu kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu. (IE)

Cinta AbadiKejadian 24:58-67

Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal. Kejadian 24:67

Cinta kita kepada Tuhan Yesus bersifat abadi.

Kobarkan selalu ya Tuhan, cintaku kepada Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Setiap orang tua yang sedang menantikan kelahiran bayinya akan mencarikan nama untuk anaknya, tentu saja sebuah nama yang memiliki arti baik. Kata “tulus” dan “setia” rupanya sangat disukai kebanyakan orang Indonesia. Dari 240 juta penduduk Indonesia, entah berapa orang yang memiliki nama “Tulus”, atau “Setia” ditambah “wan” jika pria menjadi “Setiawan” dan ditambah “wati” jika wanita menjadi “Setiawati”. Dua kata ini memiliki nilai positif dan arti yang sangat indah. Kata “tulus”, artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yang suci), jujur, tidak pura-pura, tidak serong; kata “setia” memiliki arti berpegang teguh pada janji atau pendirian, patuh, taat. Dengan menyandang nama di atas, orang tua berharap anaknya memiliki hati yang indah. Paulus dalam suratnya kepada Titus mengingatkan supaya Titus berpegang teguh pada ajaran yang sehat dan dapat menjadi teladan dalam berbuat baik. Paulus juga memberikan nasihat supaya jemaat di Korintus, baik laki-laki atau perempuan yang berusia lebih tua maupun kaum muda, memiliki cara hidup yang baik. Mereka yang menjadi hamba atau budak (pada zaman dahulu) harus taat, tidak boleh membantah; tidak boleh curang; tulus dan setia kepada tuannya, supaya kehidupan mereka memuliakan Allah. Kita yang telah dimerdekakan dari dosa, bukan lagi hamba dosa melainkan hamba Allah (Roma 6:22, 1 Petrus 2:16). Sebagai hamba Allah, kita harus memiliki cara hidup yang baik dan benar yaitu taat melakukan perintah-Nya; memiliki hati yang tulus; dan setia mengiring Dia selamanya. Mari kita abdikan hidup kita kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi Tuhan sekaligus tuan kita. (LL)

Tulus dan SetiaTitus 2:1-10

Jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita. Titus 2:10

Menjadi hamba Allah menyandang nama

“tulus” dan “setia”.

Ya Tuhan, jadikan aku hamba-Mu yang tulus dan setia.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 11 februari 2015selasa, 10 februari 2015 Bilangan 14-16Bilangan 11-13

Page 13: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Di dunia ini dapat dijumpai pasangan-pasangan yang memiliki cinta abadi. Bahkan ada yang benar-benar sehidup semati. Artinya, hidup diikat oleh cinta yang berbau harum. Dan saat pasangannya meninggal, pasangannya (suami atau istri) yang masih hidup ikut terjun ke dalam lubang maut. Yang satu meninggal, yang satunya langsung membunuh dirinya. Keduanya meninggal dalam waktu relatif bersamaan. Inilah cinta abadi. Namun cinta Ishak terhadap istrinya, Ribka, tidaklah seperti kisah-kisah tragis cinta sehidup semati. Tapi cinta Ishak terhadap Ribka yang bersifat abadi dimanifestasikan Ishak dalam pernikahannya dengan Ribka yang benar-benar monogami. Tidak ada wanita lain. Ishak tidak menikahi perempuan-perempuan lain selama Ribka hidup. Setelah Ribka meninggal, Ishak tetap tidak mengambil perempuan lain sebagai istrinya. Cinta Ishak terhadap Ribka merupakan cinta abadi. Sampai Ishak meninggal, Alkitab samasekali tidak menulis mengenai perempuan lain di luar Ribka. Cinta Ishak yang abadi terhadap Ribka perlu kita teladani dalam kehidupan sebagai suami istri. Namun yang lebih utama adalah cinta kita kepada Tuhan Yesus. Cinta kita wajib bersifat abadi. Tidak ada tuhan lain, tidak ada ilah lain, tidak ada dewa-dewa yang dipuja, selain satu-satunya adalah Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus adalah Mempelai Pria, sedangkan kita, Jemaat-Nya adalah Mempelai Perempuan. Ikatan Tuhan Yesus dan Jemaat-Nya adalah cinta yang abadi. Karena itu kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu. (IE)

Cinta AbadiKejadian 24:58-67

Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal. Kejadian 24:67

Cinta kita kepada Tuhan Yesus bersifat abadi.

Kobarkan selalu ya Tuhan, cintaku kepada Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Setiap orang tua yang sedang menantikan kelahiran bayinya akan mencarikan nama untuk anaknya, tentu saja sebuah nama yang memiliki arti baik. Kata “tulus” dan “setia” rupanya sangat disukai kebanyakan orang Indonesia. Dari 240 juta penduduk Indonesia, entah berapa orang yang memiliki nama “Tulus”, atau “Setia” ditambah “wan” jika pria menjadi “Setiawan” dan ditambah “wati” jika wanita menjadi “Setiawati”. Dua kata ini memiliki nilai positif dan arti yang sangat indah. Kata “tulus”, artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yang suci), jujur, tidak pura-pura, tidak serong; kata “setia” memiliki arti berpegang teguh pada janji atau pendirian, patuh, taat. Dengan menyandang nama di atas, orang tua berharap anaknya memiliki hati yang indah. Paulus dalam suratnya kepada Titus mengingatkan supaya Titus berpegang teguh pada ajaran yang sehat dan dapat menjadi teladan dalam berbuat baik. Paulus juga memberikan nasihat supaya jemaat di Korintus, baik laki-laki atau perempuan yang berusia lebih tua maupun kaum muda, memiliki cara hidup yang baik. Mereka yang menjadi hamba atau budak (pada zaman dahulu) harus taat, tidak boleh membantah; tidak boleh curang; tulus dan setia kepada tuannya, supaya kehidupan mereka memuliakan Allah. Kita yang telah dimerdekakan dari dosa, bukan lagi hamba dosa melainkan hamba Allah (Roma 6:22, 1 Petrus 2:16). Sebagai hamba Allah, kita harus memiliki cara hidup yang baik dan benar yaitu taat melakukan perintah-Nya; memiliki hati yang tulus; dan setia mengiring Dia selamanya. Mari kita abdikan hidup kita kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi Tuhan sekaligus tuan kita. (LL)

Tulus dan SetiaTitus 2:1-10

Jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita. Titus 2:10

Menjadi hamba Allah menyandang nama

“tulus” dan “setia”.

Ya Tuhan, jadikan aku hamba-Mu yang tulus dan setia.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 11 februari 2015selasa, 10 februari 2015 Bilangan 14-16Bilangan 11-13

Page 14: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada orang yang menjadi kecewa terhadap orang lain karena antara ucapan dan perkataannya tidak sama. Orang seperti ini tidak berintegritas. Perkataannya baik dan memberikan pengharapan, tetapi perbuatannya tidak baik dan mengecewakan. Rasul Yohanes mengingatkan kita agar kasih yang kita miliki dari Allah tidak hanya diucapkan, tetapi harus dilakukan dalam bentuk perbuatan nyata yang sesuai dengan kebenaran, yaitu firman Allah. Apa bentuk perbuatan nyata itu? Pertama, tidak membenci orang lain. Yohanes mengambil contoh dari Perjanjian Lama, yaitu Kain yang tidak mengasihi adiknya, Habel. Perbuatan Habel benar, dan Kain jahat. Kain membunuh Habel. Mungkin kita berkata bahwa kita tidak pernah membunuh seorang pun. Namun Tuhan Yesus berkata, bahwa ketika kita membenci seseorang sama artinya dengan kita membunuh orang itu (Matius 5:21-26).

Kedua, hidup sebagai orang-orang yang lahir baru di dalam Yesus Kristus. Artinya, tidak melakukan lagi hal-hal yang merupakan ciri manusia lama, melainkan oleh pertolongan Roh Kudus hanya melakukan hal-hal yang merupakan ciri manusia baru. Ketiga, rela berkorban. Kasih yang sejati tidak menuntut orang lain berkorban baginya, melainkan justru mau mengorbankan diri, bahkan mengorbankan nyawanya bagi orang lain. Yohanes mengajak kita meneladani Yesus Kristus yang rela berkorban dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Keempat, berkemurahan. Orang yang mengasihi Tuhan dan sesama adalah orang yang murah hati, yang membagikan sebagian miliknya kepada orang-orang yang membutuhkan. Kasih tidak membuat kita kikir, melainkan sebaliknya, suka memberi dan menjadi berkat bagi banyak orang. Mari kita lakukan kasih dengan sepenuh hati kepada sesama kita. (PF)

Kata Dan Perbuatan 1 Yohanes 3:11-18

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. 1 Yohanes 3:18

Perbuatan harus sejalan dengan perkataan. Jika tidak sejalan,

sama dengan munafik.

Semua orang percaya memiliki integritas.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dalam Alkitab tercatat setelah raja Salomo mati, raja-raja yang memerintah Israel melakukan hal yang jahat di mata TUHAN. Nabi Elia hidup pada zaman pemerintahan raja Ahab yang menyembah Baal mengikuti istrinya yang bernama Izebel. Kelakuan raja Ahab begitu jahat melebihi raja-raja sebelumnya dan rakyat Israel ikut-ikutan menyembah Baal. Ahab membiarkan istrinya membunuh nabi-nabi TUHAN.

Sesungguhnya TUHAN sangat mengasihi umat-Nya, Israel tetapi Ia membenci mereka yang berlaku timpang dan bercabang hati. Begitu juga Elia sebagai nabi TUHAN sangat mengasihi bangsanya. Itu sebabnya nabi Elia tidak segan-segan menegur kesalahan raja Ahab yang mening-galkan TUHAN. Dengan berani ia menantang raja Ahab untuk mengada-kan pembuktian siapa Allah yang hidup, apakah Yahweh atau Baal.

Apa yang menyebabkan nabi Elia memiliki keberanian menantang raja Ahab? Pertama, nabi Elia memiliki pengenalan yang benar terhadap Allah Israel. Nabi Elia tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi Israel yang semakin jahat di mata TUHAN. Elia tetap menyatakan kasihnya kepada Allah dengan hidup sesuai firman-Nya. Kedua, Elia berani karena percaya. Elia tidak gentar menghadapi 450 nabi Baal karena ia yakin bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang hidup. Keberanian untuk percaya ini membuat Allah hadir dan bertindak membela Elia. Ia menyatakan diri sebagai Allah yang hidup dan yang layak disembah. Anak-anak Tuhan harus memiliki sikap untuk tetap mengasihi Tuhan, berani menentang ketidakbenaran dan hidup dalam kebenaran di tengah-tengah dunia yang tidak benar. (PS)

Kasih Dan Keberanian1 Raja-Raja 18:20-46

Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." 1 Raja-raja 18:21

Nyatakan kasih dan keberanian kepada dunia!

Tuhan, berikan kami keberanian untuk berdiri di atas kebenaran-Mu

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 13 februari 2015kamis, 12 februari 2015 Bilangan 20-22Bilangan 17-19

Page 15: 201502

Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada orang yang menjadi kecewa terhadap orang lain karena antara ucapan dan perkataannya tidak sama. Orang seperti ini tidak berintegritas. Perkataannya baik dan memberikan pengharapan, tetapi perbuatannya tidak baik dan mengecewakan. Rasul Yohanes mengingatkan kita agar kasih yang kita miliki dari Allah tidak hanya diucapkan, tetapi harus dilakukan dalam bentuk perbuatan nyata yang sesuai dengan kebenaran, yaitu firman Allah. Apa bentuk perbuatan nyata itu? Pertama, tidak membenci orang lain. Yohanes mengambil contoh dari Perjanjian Lama, yaitu Kain yang tidak mengasihi adiknya, Habel. Perbuatan Habel benar, dan Kain jahat. Kain membunuh Habel. Mungkin kita berkata bahwa kita tidak pernah membunuh seorang pun. Namun Tuhan Yesus berkata, bahwa ketika kita membenci seseorang sama artinya dengan kita membunuh orang itu (Matius 5:21-26).

Kedua, hidup sebagai orang-orang yang lahir baru di dalam Yesus Kristus. Artinya, tidak melakukan lagi hal-hal yang merupakan ciri manusia lama, melainkan oleh pertolongan Roh Kudus hanya melakukan hal-hal yang merupakan ciri manusia baru. Ketiga, rela berkorban. Kasih yang sejati tidak menuntut orang lain berkorban baginya, melainkan justru mau mengorbankan diri, bahkan mengorbankan nyawanya bagi orang lain. Yohanes mengajak kita meneladani Yesus Kristus yang rela berkorban dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Keempat, berkemurahan. Orang yang mengasihi Tuhan dan sesama adalah orang yang murah hati, yang membagikan sebagian miliknya kepada orang-orang yang membutuhkan. Kasih tidak membuat kita kikir, melainkan sebaliknya, suka memberi dan menjadi berkat bagi banyak orang. Mari kita lakukan kasih dengan sepenuh hati kepada sesama kita. (PF)

Kata Dan Perbuatan 1 Yohanes 3:11-18

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. 1 Yohanes 3:18

Perbuatan harus sejalan dengan perkataan. Jika tidak sejalan,

sama dengan munafik.

Semua orang percaya memiliki integritas.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Dalam Alkitab tercatat setelah raja Salomo mati, raja-raja yang memerintah Israel melakukan hal yang jahat di mata TUHAN. Nabi Elia hidup pada zaman pemerintahan raja Ahab yang menyembah Baal mengikuti istrinya yang bernama Izebel. Kelakuan raja Ahab begitu jahat melebihi raja-raja sebelumnya dan rakyat Israel ikut-ikutan menyembah Baal. Ahab membiarkan istrinya membunuh nabi-nabi TUHAN.

Sesungguhnya TUHAN sangat mengasihi umat-Nya, Israel tetapi Ia membenci mereka yang berlaku timpang dan bercabang hati. Begitu juga Elia sebagai nabi TUHAN sangat mengasihi bangsanya. Itu sebabnya nabi Elia tidak segan-segan menegur kesalahan raja Ahab yang mening-galkan TUHAN. Dengan berani ia menantang raja Ahab untuk mengada-kan pembuktian siapa Allah yang hidup, apakah Yahweh atau Baal.

Apa yang menyebabkan nabi Elia memiliki keberanian menantang raja Ahab? Pertama, nabi Elia memiliki pengenalan yang benar terhadap Allah Israel. Nabi Elia tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi Israel yang semakin jahat di mata TUHAN. Elia tetap menyatakan kasihnya kepada Allah dengan hidup sesuai firman-Nya. Kedua, Elia berani karena percaya. Elia tidak gentar menghadapi 450 nabi Baal karena ia yakin bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang hidup. Keberanian untuk percaya ini membuat Allah hadir dan bertindak membela Elia. Ia menyatakan diri sebagai Allah yang hidup dan yang layak disembah. Anak-anak Tuhan harus memiliki sikap untuk tetap mengasihi Tuhan, berani menentang ketidakbenaran dan hidup dalam kebenaran di tengah-tengah dunia yang tidak benar. (PS)

Kasih Dan Keberanian1 Raja-Raja 18:20-46

Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." 1 Raja-raja 18:21

Nyatakan kasih dan keberanian kepada dunia!

Tuhan, berikan kami keberanian untuk berdiri di atas kebenaran-Mu

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 13 februari 2015kamis, 12 februari 2015 Bilangan 20-22Bilangan 17-19

Page 16: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Tepat pada hari ini, banyak orang merayakannya sebagai Hari Kasih Sayang, atau Hari Valentine. Banyak versi cerita mitos mengenai asal nama ini, dan mengapa istilah Valentine dikaitkan dengan kasih sayang. Salah satu versi menyatakan bahwa ada seorang rohaniwan bernama Valentinus yang hidup pada abad III. Pada masa itu para teruna dilarang menikah karena Kaisar Claudius ingin merekrut mereka menjadi tentaranya. Namun Valentinus tetap memberkati pasangan yang mau menikah. Ia ditangkap dan dipenjarakan, dan akhirnya ia mati sebagai seorang syuhada (martyr). Valentinus kemudian diberi gelar orang suci (santo). Inti dari kisah di atas adalah bahwa di dalam kasih sejati ada pengorbanan.

Rasul Paulus memberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang kasih, yaitu kasih Allah, kasih yang terbesar. Pertama, kasih yang terbesar dari Allah ini membuat seseorang bertahan dalam menghadapi kesengsaraan, karena kesengsaraan merupakan awal proses menuju ketekunan, tahan uji, dan pengharapan yang tidak mengecewakan (ayat 1-5). Kedua, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus. Berarti kasih-Nya tak terbatas. Asalkan kita mau, maka kasih Allah akan mengalir melalui hidup kita kepada orang lain. Ketiga, kasih Allah itu diwujudkan dengan pengorbanan Yesus Kristus yang rela mati bagi kita justru ketika kita masih berdosa. Kasih terbesar tidak menentukan syarat atau menuntut kepada seseorang yang dikasihi. Kasih terbesar justru tetap mengasihi walaupun masih dalam keadaan tidak memenuhi syarat. Setelah kasih Allah dialami, barulah orang menyadari keberadaannya dan kembali kepada jalan Tuhan. Keempat, kasih Allah mendamaikan kita, baik dengan Allah maupun dengan diri sendiri dan sesama. Bersyukurlah atas kasih Allah, kasih yang terbesar. (PF)

Memberi dari kelimpahan tidaklah sulit, kecuali bagi orang yang kikir dan egois. Kesenjangan sosial dalam masyarakat dapat ditolong apabila ada kesadaran untuk memberi. Namun firman Tuhan menuntun kita lebih dari sekedar memberi. Orang Kristen di Makedonia rela mengumpulkan uang dengan susah payah untuk disumbangkan kepada orang percaya di Yerusalem yang sedang menderita. Jemaat Makedonia adalah orang-orang yang sangat sederhana dan ekonomi mereka sendiri tidak kuat, namun mereka kaya dalam kemurahan hati. Walau mereka sendiri mengalami kesulitan keuangan, namun mereka selalu memiliki hati untuk membantu orang lain yang berada dalam kesulitan. Inilah pemberian yang disebut pengorbanan, karena ketika pemberian itu dilakukan berarti ada keinginan diri sendiri yang harus ditunda pemenuhannya. Bahkan harus menyangkal diri sendiri untuk tidak memperoleh yang dibutuhkan. Orang Kristen di Makedonia memberikan pengorbanan yang mulia bukan karena keterpaksaan. Hati mereka melimpah dengan kasih, sehingga mereka memberi dengan sukacita. Orang yang mengalami kasih Allah di dalam Yesus kristus, hatinya akan terusik ketika melihat sesamanya dalam penderitaan. Dan dia ingin berbuat sesuatu walaupun kadang tidak bisa menyelesaikan penderitaan orang lain sampai tuntas. Paulus mengajarkan perlunya memiliki cara hidup saling memberi dari apa yang ada pada kita, agar ada keseimbangan. Kita perlu hidup saling memberi dan saling mencukupkan satu terhadap yang lain. Ada saatnya kita dibutuhkan orang lain, tetapi ada saatnya juga kita membutuhkan orang lain. (LB)

Kasih yang terbesar dibuktikan oleh Salib.

Semua orang percaya bersyukur karena mengalami kasih Allah, kasih yang terbesar.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 15 februari 2015sabtu, 14 februari 2015 Bacaan Alkitab Setahun

Kasih selalu memberi bahkan rela berkorban.

Pelayanan sosial diakonia gereja.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kasih TerbesarRoma 5:1-11

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

Kasih Dan Pengorbanan2 Korintus 8:1-15

Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.

2 Korintus 8:5a

Bilangan 26-28Bilangan 23-25

Page 17: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Tepat pada hari ini, banyak orang merayakannya sebagai Hari Kasih Sayang, atau Hari Valentine. Banyak versi cerita mitos mengenai asal nama ini, dan mengapa istilah Valentine dikaitkan dengan kasih sayang. Salah satu versi menyatakan bahwa ada seorang rohaniwan bernama Valentinus yang hidup pada abad III. Pada masa itu para teruna dilarang menikah karena Kaisar Claudius ingin merekrut mereka menjadi tentaranya. Namun Valentinus tetap memberkati pasangan yang mau menikah. Ia ditangkap dan dipenjarakan, dan akhirnya ia mati sebagai seorang syuhada (martyr). Valentinus kemudian diberi gelar orang suci (santo). Inti dari kisah di atas adalah bahwa di dalam kasih sejati ada pengorbanan.

Rasul Paulus memberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang kasih, yaitu kasih Allah, kasih yang terbesar. Pertama, kasih yang terbesar dari Allah ini membuat seseorang bertahan dalam menghadapi kesengsaraan, karena kesengsaraan merupakan awal proses menuju ketekunan, tahan uji, dan pengharapan yang tidak mengecewakan (ayat 1-5). Kedua, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus. Berarti kasih-Nya tak terbatas. Asalkan kita mau, maka kasih Allah akan mengalir melalui hidup kita kepada orang lain. Ketiga, kasih Allah itu diwujudkan dengan pengorbanan Yesus Kristus yang rela mati bagi kita justru ketika kita masih berdosa. Kasih terbesar tidak menentukan syarat atau menuntut kepada seseorang yang dikasihi. Kasih terbesar justru tetap mengasihi walaupun masih dalam keadaan tidak memenuhi syarat. Setelah kasih Allah dialami, barulah orang menyadari keberadaannya dan kembali kepada jalan Tuhan. Keempat, kasih Allah mendamaikan kita, baik dengan Allah maupun dengan diri sendiri dan sesama. Bersyukurlah atas kasih Allah, kasih yang terbesar. (PF)

Memberi dari kelimpahan tidaklah sulit, kecuali bagi orang yang kikir dan egois. Kesenjangan sosial dalam masyarakat dapat ditolong apabila ada kesadaran untuk memberi. Namun firman Tuhan menuntun kita lebih dari sekedar memberi. Orang Kristen di Makedonia rela mengumpulkan uang dengan susah payah untuk disumbangkan kepada orang percaya di Yerusalem yang sedang menderita. Jemaat Makedonia adalah orang-orang yang sangat sederhana dan ekonomi mereka sendiri tidak kuat, namun mereka kaya dalam kemurahan hati. Walau mereka sendiri mengalami kesulitan keuangan, namun mereka selalu memiliki hati untuk membantu orang lain yang berada dalam kesulitan. Inilah pemberian yang disebut pengorbanan, karena ketika pemberian itu dilakukan berarti ada keinginan diri sendiri yang harus ditunda pemenuhannya. Bahkan harus menyangkal diri sendiri untuk tidak memperoleh yang dibutuhkan. Orang Kristen di Makedonia memberikan pengorbanan yang mulia bukan karena keterpaksaan. Hati mereka melimpah dengan kasih, sehingga mereka memberi dengan sukacita. Orang yang mengalami kasih Allah di dalam Yesus kristus, hatinya akan terusik ketika melihat sesamanya dalam penderitaan. Dan dia ingin berbuat sesuatu walaupun kadang tidak bisa menyelesaikan penderitaan orang lain sampai tuntas. Paulus mengajarkan perlunya memiliki cara hidup saling memberi dari apa yang ada pada kita, agar ada keseimbangan. Kita perlu hidup saling memberi dan saling mencukupkan satu terhadap yang lain. Ada saatnya kita dibutuhkan orang lain, tetapi ada saatnya juga kita membutuhkan orang lain. (LB)

Kasih yang terbesar dibuktikan oleh Salib.

Semua orang percaya bersyukur karena mengalami kasih Allah, kasih yang terbesar.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

minggu, 15 februari 2015sabtu, 14 februari 2015 Bacaan Alkitab Setahun

Kasih selalu memberi bahkan rela berkorban.

Pelayanan sosial diakonia gereja.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kasih TerbesarRoma 5:1-11

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

Kasih Dan Pengorbanan2 Korintus 8:1-15

Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.

2 Korintus 8:5a

Bilangan 26-28Bilangan 23-25

Page 18: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Sebenarnya kenikmatan hidup yang telah diterima seseorang tidak lepas dari orang lain yang digerakkan Tuhan untuk bersedia menjadi sahabatnya. Manusia didesain oleh Tuhan untuk hidup dalam sebuah ikatan saling membutuhkan kasih. Mereka butuh dicintai dan dihargai. Kasih harus diperjuangkan dan menjadi bagian hidup dari setiap orang. Bahkan kasih yang benar dan tulus mampu mengubah kehidupan orang yang menerimanya.

Sikap bapa terhadap anaknya yang hilang lalu kembali pulang dalam perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus sangat jelas. Kisah itu menggambarkan betapa besarnya kekuatan sebuah kasih. Ketika anaknya kembali, sang bapa menyambut dengan berlari mendapatkan anaknya. Ia memeluk dan mencium serta memberikan jubah, cincin dan sepatu baru kepada anak yang dikasihinya. Bapa yang penuh kasih telah melupakan dan membuang kehidupan lama dari anaknya dan memberikan kehidupan yang baru. Sebesar dan seberat apapun pelanggaran dan kesalahan anaknya telah diampuni dan dilupakan.

Bayangkan, jika Allah menggunakan neraca untuk menimbang ukuran dosa kita, pasti neraca tersebut tak akan kuat mengukur beratnya dosa kita. Dapat dipastikan hukuman beratlah yang akan kita terima. Kita patut bersyukur. Oleh kasih-Nya, dosa kita telah ditutup dengan darah-Nya sehingga kita memperoleh pengampunan dosa dan kehidupan yang baru di dalam Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, marilah kita nyatakan kasih Allah supaya orang lain juga mengalami kehidupan yang baru. (ADL)

Kondisi yang buruk dialami oleh bangsa Yehuda oleh karena mereka memberontak kepada Tuhan. Raja dan rakyat Yehuda tidak mematuhi hukum TUHAN yang pernah diberikan TUHAN kepada Musa dan umat Israel. Mereka melupakan TUHAN yang telah menyelamatkan nenek moyang mereka dari perbudakan di Mesir. Mereka tidak percaya kepada TUHAN sebagai satu-satunya Allah yang mampu menyelamatkan mereka. Mereka memilih menyembah ilah-ilah lain dan mempersembahkan korban kepada berhala. Akibatnya sungguh fatal! Murka dan hukuman TUHAN tak terelakkan. Bangsa Yehuda ditawan di negeri pembuangan di Babel. Namun demikian, Allah tetap mengasihi umat-Nya. Tidak untuk selama-lamanya Ia menjatuhkan hukuman. Allah yang Mahakudus dan Mahatinggi mau bersemayam di hati orang-orang yang remuk dan rendah hati. Ia berjanji akan memulihkan keadaan mereka seperti yang disampaikan oleh Yesaya. TUHAN berkuasa untuk mematikan dan menghidupkan; TUHAN yang meremukkan tetapi Dia juga yang menyembuhkan (Ulangan 32:39). TUHAN mengasihi orang yang mau merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Nya. Dia mau mengampuni orang yang berbalik dari jalan-jalannya yang jahat; memulihkan kondisi yang buruk dan hancur sehingga menjadi baik kembali (2 Tawarikh 7:14). TUHAN juga berjanji akan memberikan pengliburan melalui puji-pujian sehingga mereka dapat merasakan hidup dalam damai sejahtera (ayat 19). Apakah Saudara membutuhkan pemulihan dari Tuhan? Koreksi diri dan rendahkanlah diri di hadapan-Nya. Kalau ada kesalahan segera minta ampun; jika ada persoalan berat, serahkan kepada-Nya. Percayalah, Tuhan akan memulihkan keadaan Saudara. (LL)

Tidak ada jalan lain menuju pemulihan hidup kecuali kasih.

Orang-orang percaya supayatetap menyatakan kasih Allah dalam Kristus Yesus.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih Tuhan mengampuni dan memulihkan.

Ampuni segala kesalahanku Tuhan, supaya aku mengalami pemulihan dari-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 17 februari 2015senin, 16 februari 2015

Kasih Menutupi PelanggaranLukas 15:20-32

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

Amsal 10:12

Kasih-Nya MemulihkanYesaya 57:14-19

Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung. Yesaya 57:18

Bilangan 32-34Bilangan 29-31

Page 19: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Sebenarnya kenikmatan hidup yang telah diterima seseorang tidak lepas dari orang lain yang digerakkan Tuhan untuk bersedia menjadi sahabatnya. Manusia didesain oleh Tuhan untuk hidup dalam sebuah ikatan saling membutuhkan kasih. Mereka butuh dicintai dan dihargai. Kasih harus diperjuangkan dan menjadi bagian hidup dari setiap orang. Bahkan kasih yang benar dan tulus mampu mengubah kehidupan orang yang menerimanya.

Sikap bapa terhadap anaknya yang hilang lalu kembali pulang dalam perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus sangat jelas. Kisah itu menggambarkan betapa besarnya kekuatan sebuah kasih. Ketika anaknya kembali, sang bapa menyambut dengan berlari mendapatkan anaknya. Ia memeluk dan mencium serta memberikan jubah, cincin dan sepatu baru kepada anak yang dikasihinya. Bapa yang penuh kasih telah melupakan dan membuang kehidupan lama dari anaknya dan memberikan kehidupan yang baru. Sebesar dan seberat apapun pelanggaran dan kesalahan anaknya telah diampuni dan dilupakan.

Bayangkan, jika Allah menggunakan neraca untuk menimbang ukuran dosa kita, pasti neraca tersebut tak akan kuat mengukur beratnya dosa kita. Dapat dipastikan hukuman beratlah yang akan kita terima. Kita patut bersyukur. Oleh kasih-Nya, dosa kita telah ditutup dengan darah-Nya sehingga kita memperoleh pengampunan dosa dan kehidupan yang baru di dalam Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, marilah kita nyatakan kasih Allah supaya orang lain juga mengalami kehidupan yang baru. (ADL)

Kondisi yang buruk dialami oleh bangsa Yehuda oleh karena mereka memberontak kepada Tuhan. Raja dan rakyat Yehuda tidak mematuhi hukum TUHAN yang pernah diberikan TUHAN kepada Musa dan umat Israel. Mereka melupakan TUHAN yang telah menyelamatkan nenek moyang mereka dari perbudakan di Mesir. Mereka tidak percaya kepada TUHAN sebagai satu-satunya Allah yang mampu menyelamatkan mereka. Mereka memilih menyembah ilah-ilah lain dan mempersembahkan korban kepada berhala. Akibatnya sungguh fatal! Murka dan hukuman TUHAN tak terelakkan. Bangsa Yehuda ditawan di negeri pembuangan di Babel. Namun demikian, Allah tetap mengasihi umat-Nya. Tidak untuk selama-lamanya Ia menjatuhkan hukuman. Allah yang Mahakudus dan Mahatinggi mau bersemayam di hati orang-orang yang remuk dan rendah hati. Ia berjanji akan memulihkan keadaan mereka seperti yang disampaikan oleh Yesaya. TUHAN berkuasa untuk mematikan dan menghidupkan; TUHAN yang meremukkan tetapi Dia juga yang menyembuhkan (Ulangan 32:39). TUHAN mengasihi orang yang mau merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Nya. Dia mau mengampuni orang yang berbalik dari jalan-jalannya yang jahat; memulihkan kondisi yang buruk dan hancur sehingga menjadi baik kembali (2 Tawarikh 7:14). TUHAN juga berjanji akan memberikan pengliburan melalui puji-pujian sehingga mereka dapat merasakan hidup dalam damai sejahtera (ayat 19). Apakah Saudara membutuhkan pemulihan dari Tuhan? Koreksi diri dan rendahkanlah diri di hadapan-Nya. Kalau ada kesalahan segera minta ampun; jika ada persoalan berat, serahkan kepada-Nya. Percayalah, Tuhan akan memulihkan keadaan Saudara. (LL)

Tidak ada jalan lain menuju pemulihan hidup kecuali kasih.

Orang-orang percaya supayatetap menyatakan kasih Allah dalam Kristus Yesus.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih Tuhan mengampuni dan memulihkan.

Ampuni segala kesalahanku Tuhan, supaya aku mengalami pemulihan dari-Mu.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

selasa, 17 februari 2015senin, 16 februari 2015

Kasih Menutupi PelanggaranLukas 15:20-32

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

Amsal 10:12

Kasih-Nya MemulihkanYesaya 57:14-19

Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung. Yesaya 57:18

Bilangan 32-34Bilangan 29-31

Page 20: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Di sejumlah tempat, penindasan secara fisik masih terjadi, tetapi jumlah orang yang tertindas secara non-fisik jauh lebih banyak. Bentuknya sangat beragam, mulai dari penindasan di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, ideologi, dan sebagainya. Penindasan non-fisik yang begitu menekan rakyat banyak adalah kemiskinan. Pada tahun 2013, 30 juta penduduk Indonesia tergolong miskin, yaitu berpenghasilan di bawah 12 ribu rupiah/hari, sementara 70 juta penduduk berpenghasilan rata-rata 24 ribu rupiah /hari. Delapan juta orang menganggur dan 40 juta orang setengah menganggur. Hidup mereka menjadi semakin sulit jika mereka menderita sakit. Bagi setiap orang yang tertindas, firman Tuhan menjadi penghibur satu-satunya. Dalam pengajaran dan kehidupan-Nya, Yesus selalu memposisikan diri-Nya di pihak orang yang tertindas. “...sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40). Bahkan di bagian lain disebutkan bahwa Yesus, di dalam ketidakberdosaan, menjadi sahabat pemungut cukai dan orang berdosa (Lukas 7:34). Karena itulah Ia memilih lahir di kandang domba yang hina dan bukan di istana, supaya Ia bisa lebih “dekat” dengan orang-orang yang terpinggirkan. Itulah hal pertama yang kita dapati tentang penghiburan melalui firman Tuhan. Hal kedua yang juga menghiburkan adalah janji-Nya. Kasih-Nya terus dinyatakan meskipun Ia secara fisik sudah tidak bersama kita (Roma 8:35, 39).

Jika saat ini Saudara merasa tertindas dan mengalami tekanan hidup, jangan khawatir dan putus asa, Tuhan turut merasakan apa yang Saudara rasakan. Lebih dari itu, Ia mampu mengubah setiap keadaan sesuai kehendak-Nya. Karena itu, teruslah berharap kepada Yesus, Tuhan kita. (AW)

Dalam rumah tangga, setiap anggota keluarga butuh pengendalian diri saat terjadi masalah. Hubungan harus dipelihara dengan baik antara suami, istri dan anak-anak. Dengan komitmen mereka mau terbuka dalam menyelesaikan segala perkara. Selain itu, masing-masing anggota keluarga hendaknya saling memahami kondisi keluarga secara utuh (misalnya kondisi keuangan, kesehatan, termasuk relasi-relasi dengan pihak luar). Namun, jika terjadi masalah dalam rumah tangga, berikut ini harus dilakukan.

Pertama, hadapilah setiap anggota rumah tangga dengan lemah lembut. Sadarkan mereka tanpa membuat kontra atas perbuatan mereka yang mungkin mengundang kita melakukan kekerasan. Tuntunlah setiap anggota keluarga kepada kebenaran firman Allah dengan penuh kesabaran sehingga membebaskan mereka dari jerat Iblis. Kedua, berlakulah kasih terhadap semua anggota keluarga. Jika perlakuan kasar terjadi, suatu saat akan muncul perangai kasar. Kita dapat belajar memahami seluruh anggota keluarga terlebih dahulu, sebab bisa saja tindakan mereka yang salah merupakan kompensasi dari masalah mereka yang terbawa hingga ke rumah. Kasih yang paling dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan bukan membalas dengan kekerasan. Ketiga, jika dibutuhkan penanganan yang khusus, kita dapat melakukan konseling dengan hamba Tuhan. Bila diperlukan, dapat pula berkonsultasi dengan ahli psikolog untuk menyelesaikan masalah kejiwaan. Keempat, berdoalah senantiasa bagi kebaikan seluruh aggota keluarga. Doa sangat efektif merubah perilaku yang tidak baik dan memotivasi hidup lebih baik.

Sudahkah Saudara menghadapi masalah dalam rumah tangga tanpa kekerasan? (AS)

Jika kita merasa paling tertindas, masih ada orang yang jauh

lebih tertindas.Untuk keduanya Yesus ada.

Untuk anak-anak Tuhan yang tertindas tetap menaruhharapannya pada Tuhan Yesus.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih Tuhan membawa orang hidup dalam kebenaran-Nya.

Setiap keluarga dapat mengasihi dengan kasih Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 19 februari 2015rabu, 18 februari 2015

Berpihak pada yang TertindasMatius 25:31-46

Segala tulangku berkata: "Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya, orang sengsara dan miskin dari tangan orang yang merampasi dia?" Mazmur 35:10

Tanpa Kekerasan2 Timotius 2:21-26

Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran. 2 Timotius 2:25

Ulangan 2-4Bilangan 35-Ulangan 1

Page 21: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Di sejumlah tempat, penindasan secara fisik masih terjadi, tetapi jumlah orang yang tertindas secara non-fisik jauh lebih banyak. Bentuknya sangat beragam, mulai dari penindasan di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, ideologi, dan sebagainya. Penindasan non-fisik yang begitu menekan rakyat banyak adalah kemiskinan. Pada tahun 2013, 30 juta penduduk Indonesia tergolong miskin, yaitu berpenghasilan di bawah 12 ribu rupiah/hari, sementara 70 juta penduduk berpenghasilan rata-rata 24 ribu rupiah /hari. Delapan juta orang menganggur dan 40 juta orang setengah menganggur. Hidup mereka menjadi semakin sulit jika mereka menderita sakit. Bagi setiap orang yang tertindas, firman Tuhan menjadi penghibur satu-satunya. Dalam pengajaran dan kehidupan-Nya, Yesus selalu memposisikan diri-Nya di pihak orang yang tertindas. “...sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40). Bahkan di bagian lain disebutkan bahwa Yesus, di dalam ketidakberdosaan, menjadi sahabat pemungut cukai dan orang berdosa (Lukas 7:34). Karena itulah Ia memilih lahir di kandang domba yang hina dan bukan di istana, supaya Ia bisa lebih “dekat” dengan orang-orang yang terpinggirkan. Itulah hal pertama yang kita dapati tentang penghiburan melalui firman Tuhan. Hal kedua yang juga menghiburkan adalah janji-Nya. Kasih-Nya terus dinyatakan meskipun Ia secara fisik sudah tidak bersama kita (Roma 8:35, 39).

Jika saat ini Saudara merasa tertindas dan mengalami tekanan hidup, jangan khawatir dan putus asa, Tuhan turut merasakan apa yang Saudara rasakan. Lebih dari itu, Ia mampu mengubah setiap keadaan sesuai kehendak-Nya. Karena itu, teruslah berharap kepada Yesus, Tuhan kita. (AW)

Dalam rumah tangga, setiap anggota keluarga butuh pengendalian diri saat terjadi masalah. Hubungan harus dipelihara dengan baik antara suami, istri dan anak-anak. Dengan komitmen mereka mau terbuka dalam menyelesaikan segala perkara. Selain itu, masing-masing anggota keluarga hendaknya saling memahami kondisi keluarga secara utuh (misalnya kondisi keuangan, kesehatan, termasuk relasi-relasi dengan pihak luar). Namun, jika terjadi masalah dalam rumah tangga, berikut ini harus dilakukan.

Pertama, hadapilah setiap anggota rumah tangga dengan lemah lembut. Sadarkan mereka tanpa membuat kontra atas perbuatan mereka yang mungkin mengundang kita melakukan kekerasan. Tuntunlah setiap anggota keluarga kepada kebenaran firman Allah dengan penuh kesabaran sehingga membebaskan mereka dari jerat Iblis. Kedua, berlakulah kasih terhadap semua anggota keluarga. Jika perlakuan kasar terjadi, suatu saat akan muncul perangai kasar. Kita dapat belajar memahami seluruh anggota keluarga terlebih dahulu, sebab bisa saja tindakan mereka yang salah merupakan kompensasi dari masalah mereka yang terbawa hingga ke rumah. Kasih yang paling dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan bukan membalas dengan kekerasan. Ketiga, jika dibutuhkan penanganan yang khusus, kita dapat melakukan konseling dengan hamba Tuhan. Bila diperlukan, dapat pula berkonsultasi dengan ahli psikolog untuk menyelesaikan masalah kejiwaan. Keempat, berdoalah senantiasa bagi kebaikan seluruh aggota keluarga. Doa sangat efektif merubah perilaku yang tidak baik dan memotivasi hidup lebih baik.

Sudahkah Saudara menghadapi masalah dalam rumah tangga tanpa kekerasan? (AS)

Jika kita merasa paling tertindas, masih ada orang yang jauh

lebih tertindas.Untuk keduanya Yesus ada.

Untuk anak-anak Tuhan yang tertindas tetap menaruhharapannya pada Tuhan Yesus.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih Tuhan membawa orang hidup dalam kebenaran-Nya.

Setiap keluarga dapat mengasihi dengan kasih Tuhan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

kamis, 19 februari 2015rabu, 18 februari 2015

Berpihak pada yang TertindasMatius 25:31-46

Segala tulangku berkata: "Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya, orang sengsara dan miskin dari tangan orang yang merampasi dia?" Mazmur 35:10

Tanpa Kekerasan2 Timotius 2:21-26

Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran. 2 Timotius 2:25

Ulangan 2-4Bilangan 35-Ulangan 1

Page 22: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Bukan kasih kalau tidak sabar! Betapa pun panjang kesabaran seseorang pasti ada batas. Sayangnya batas kesabaran begitu rentan dengan perubahan yang sangat cepat dan serba instan di sekitar kita. Keadaan ini sangat mungkin menjadikan orang memiliki batas kesabaran yang begitu tipis bahkan nyaris tidak lagi memiliki kesabaran. Padahal kesabaran selalu dibutuhkan saat seseorang harus bermurah hati terhadap yang tinggi hati; tetap lemah lembut terhadap yang berperangai kasar; tetap berbelas kasihan terhadap mereka yang kejam. Kesabaran, sekali lagi kesabaranlah yang dibutuhkan.

Bila seseorang tidak memiliki kesabaran maka bisa berakibat fatal. Betapa pun sulitnya seseorang dalam mempertahankan kesabaran haruslah tetap diupayakan, apa lagi jika hal itu menyangkut sebuah tindakan untuk mengampuni orang yang selalu menyakiti kita, tidak mudah bukan? Memang sangat sulit dan bila gagal mengampuni bisa mengakibatkan dendam membara di hati. Selain itu, akibat tidak dapat mengampuni akan menimbulkan tiga akibat buruk. Pertama, dari sisi rohani. Orang menjadi sulit mengasihi Tuhan dan menghambat pertumbuhan rohani orang lain. Kedua, dari sisi emosional. Orang bisa mengalami depresi dan kepahitan. Ketiga, dari sisi jasmani: tekanan darah bisa naik, sakit maag dan banyak penyakit lain muncul disebabkan oleh ketidakmampuan mengampuni. Maukah Saudara mengalami akibat-akibat di atas? Tentu tidak!

Dengan kesabaran kita dapat terhindar dari akibat-akibat fatal, namun sampai kapan kita harus bersabar? Rasul Paulus memberi cara jitu agar kita dapat melakukan bagian-bagian dari kesabaran yaitu mengenakan kasih sebagai pengikat kesabaran sebagaimana Kristus telah mengasihi dan bersabar menghadapi kita. (SM)

Yunus kesal hatinya dan marah ketika kota Niniwe tidak jadi ditunggangbalikkan oleh Allah. Kota Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, dengan jumlah penduduk lebih dari 120.000 orang (ayat 11). Meskipun Yunus tahu bahwa TUHAN adalah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia (ayat 2), namun Yunus tetap belum mampu memadamkan amarah dalam hatinya. Bagi Yunus, sebenarnya Niniwe lebih layak ditunggangbalikkan karena kejahatannya. Tetapi Allah sangat menyayangi Niniwe. Allah lebih berkenan kepada pertobatan orang fasik daripada kematiannya (Yehezkiel 18:23), sehingga Allah katakan kepada Yunus, “Layakkah engkau marah?”(ayat 4).

Dalam hidup kita sehari-hari, ada banyak hal yang bisa membuat kita marah. Bagaimana caranya agar kita belajar mengendalikan amarah kita? Pertama, fokuslah pada solusi bukan pada masalahnya supaya energi kita tidak terbuang sia-sia. Kedua, jangan mendramatisasi masalah. Jangan suka marah hanya karena persoalan kecil. Kadang kita perlu belajar bertoleransi terhadap suatu masalah, karena tidak semua hal patut diributkan. Ketiga, komunikasikan amarah kita. Jangan hanya memendam kemarahan dengan diam karena hal itu bisa membahayakan kesehatan kita sendiri dan membuat orang lain jadi bingung. Ceritakan masalah pada orang tua, sahabat atau teman yang dekat dengan kita. Keempat, jangan malu meminta maaf apabila kita keliru. Kadang-kadang harus diakui kemarahan kita ternyata salah, seperti Yunus yang sebenarnya tidak layak marah karena Tuhan mengampuni dan mengasihi orang-orang Niniwe.

Kemarahan yang tak terkendali merugikan diri sendiri dan pihak lain, oleh sebab itu padamkan amarah! (DI)

Kasih Dan KesabaranKolose 3:12-17

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Kolose 3:13

Dunia menjadi kacau karena manusia kehilangan kasih

dan kesabaran.

Setiap insan diikat oleh tali kasih supaya bersabar menghadapi sesamanya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Padamkan AmarahYunus 4:1-11

Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

Yunus 4:1

Siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Berikan kami hati yang lemah lembut untuk meredakan kemarahan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 21 februari 2015jumat, 20 februari 2015 Ulangan 8-10Ulangan 5-7

Page 23: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Bukan kasih kalau tidak sabar! Betapa pun panjang kesabaran seseorang pasti ada batas. Sayangnya batas kesabaran begitu rentan dengan perubahan yang sangat cepat dan serba instan di sekitar kita. Keadaan ini sangat mungkin menjadikan orang memiliki batas kesabaran yang begitu tipis bahkan nyaris tidak lagi memiliki kesabaran. Padahal kesabaran selalu dibutuhkan saat seseorang harus bermurah hati terhadap yang tinggi hati; tetap lemah lembut terhadap yang berperangai kasar; tetap berbelas kasihan terhadap mereka yang kejam. Kesabaran, sekali lagi kesabaranlah yang dibutuhkan.

Bila seseorang tidak memiliki kesabaran maka bisa berakibat fatal. Betapa pun sulitnya seseorang dalam mempertahankan kesabaran haruslah tetap diupayakan, apa lagi jika hal itu menyangkut sebuah tindakan untuk mengampuni orang yang selalu menyakiti kita, tidak mudah bukan? Memang sangat sulit dan bila gagal mengampuni bisa mengakibatkan dendam membara di hati. Selain itu, akibat tidak dapat mengampuni akan menimbulkan tiga akibat buruk. Pertama, dari sisi rohani. Orang menjadi sulit mengasihi Tuhan dan menghambat pertumbuhan rohani orang lain. Kedua, dari sisi emosional. Orang bisa mengalami depresi dan kepahitan. Ketiga, dari sisi jasmani: tekanan darah bisa naik, sakit maag dan banyak penyakit lain muncul disebabkan oleh ketidakmampuan mengampuni. Maukah Saudara mengalami akibat-akibat di atas? Tentu tidak!

Dengan kesabaran kita dapat terhindar dari akibat-akibat fatal, namun sampai kapan kita harus bersabar? Rasul Paulus memberi cara jitu agar kita dapat melakukan bagian-bagian dari kesabaran yaitu mengenakan kasih sebagai pengikat kesabaran sebagaimana Kristus telah mengasihi dan bersabar menghadapi kita. (SM)

Yunus kesal hatinya dan marah ketika kota Niniwe tidak jadi ditunggangbalikkan oleh Allah. Kota Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, dengan jumlah penduduk lebih dari 120.000 orang (ayat 11). Meskipun Yunus tahu bahwa TUHAN adalah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia (ayat 2), namun Yunus tetap belum mampu memadamkan amarah dalam hatinya. Bagi Yunus, sebenarnya Niniwe lebih layak ditunggangbalikkan karena kejahatannya. Tetapi Allah sangat menyayangi Niniwe. Allah lebih berkenan kepada pertobatan orang fasik daripada kematiannya (Yehezkiel 18:23), sehingga Allah katakan kepada Yunus, “Layakkah engkau marah?”(ayat 4).

Dalam hidup kita sehari-hari, ada banyak hal yang bisa membuat kita marah. Bagaimana caranya agar kita belajar mengendalikan amarah kita? Pertama, fokuslah pada solusi bukan pada masalahnya supaya energi kita tidak terbuang sia-sia. Kedua, jangan mendramatisasi masalah. Jangan suka marah hanya karena persoalan kecil. Kadang kita perlu belajar bertoleransi terhadap suatu masalah, karena tidak semua hal patut diributkan. Ketiga, komunikasikan amarah kita. Jangan hanya memendam kemarahan dengan diam karena hal itu bisa membahayakan kesehatan kita sendiri dan membuat orang lain jadi bingung. Ceritakan masalah pada orang tua, sahabat atau teman yang dekat dengan kita. Keempat, jangan malu meminta maaf apabila kita keliru. Kadang-kadang harus diakui kemarahan kita ternyata salah, seperti Yunus yang sebenarnya tidak layak marah karena Tuhan mengampuni dan mengasihi orang-orang Niniwe.

Kemarahan yang tak terkendali merugikan diri sendiri dan pihak lain, oleh sebab itu padamkan amarah! (DI)

Kasih Dan KesabaranKolose 3:12-17

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Kolose 3:13

Dunia menjadi kacau karena manusia kehilangan kasih

dan kesabaran.

Setiap insan diikat oleh tali kasih supaya bersabar menghadapi sesamanya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Padamkan AmarahYunus 4:1-11

Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

Yunus 4:1

Siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Berikan kami hati yang lemah lembut untuk meredakan kemarahan.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 21 februari 2015jumat, 20 februari 2015 Ulangan 8-10Ulangan 5-7

Page 24: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Ketika ada seseorang yang tidak kita kenal datang menemui kita, hanya ada dua pilihan yaitu menerima atau menolaknya. Pertimbangan menerima atau menolak biasanya hanya dari apa yang dilihat dengan mata jasmani kita. Ketika penampilannya buruk atau pakaiannya lusuh, kita cenderung menolaknya. Sebaliknya, jika penampilannya bagus atau pakaiannya necis, kita menyambutnya. Hal itu dipandang sebagai hal yang wajar. Namun bagaimana kalau ada orang menolak sesosok pribadi yang dikenalnya? Penolakan akan datang jika ia menganggap pribadi itu tidak mendatangkan keuntungan atau manfaat apapun baginya. Yesus Kristus ditolak oleh saudara-saudara-Nya bukan karena penampilan-Nya, melainkan karena mereka menganggap kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka tidak mendatangkan manfaat atau kenyamanan. Kehadiran Yesus justru mendatangkan persoalan bagi mereka, karena tentu banyak orang yang menanyai mereka – sebagai saudara-saudara Yesus – tentang asal-usul-Nya, tentang kuasa-Nya dalam melakukan mukjizat, dan sebagainya. Bahkan saudara-saudara-Nya tersebut juga tidak percaya kepada-Nya. Apa tanggapan Yesus atas penolakan terhadap diri-Nya itu? Ia tetap mengasihi mereka. Bahkan Ia pun rela menderita dan mati di kayu salib bagi mereka. Bagaimana ketika ide atau pendapat kita ditolak? Bagaimana kalau diri kita yang ditolak? Apakah kita marah dan membalas menolak mereka? Mari kita belajar dari Yesus Kristus. Penolakan terhadap diri-Nya tidak membuat-Nya undur dari ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Penolakan itu juga tidak membawa-Nya kepada perasaan membenci dan membalas dendam kepada mereka. Ia membalas penolakan itu dengan kasih penuh penerimaan. (PF)

Tidak banyak orang yang tahan melewati penderitaan hidup. Bahkan orang yang dipenjara karena kesalahan dirinya sendiri pun, bisa tidak tahan menanggung penderitaannya. Apalagi jikalau seseorang diperlakukan secara tidak adil oleh sesamanya, lalu menderita. Penderitaan bisa membuat seseorang emosional, mencaci maki dan mengumpat. Orang yang diperlakukan tidak adil dan menderita bisa membalas dengan tindakan kasar dan kejam. Yesus Kristus mengalami penderitaan fisik dan mental secara luar biasa akibat perlakuan orang-orang Yahudi yang hendak membunuh-Nya. Bahkan penderitaan yang harus Yesus tanggung sampai kepada penghukuman di atas kayu salib. Belum pernah ada penderitaan begitu berat secara bertubi-tubi yang dialami oleh Yesus Kristus sejak di taman Getsemani sampai di atas kayu Salib. Sampai di atas kayu salib tidak ada perlawanan bahkan tidak ada perkataan kasar yang keluar dari mulut Yesus Kristus. Dia merelakan diri-Nya penuh derita sampai mati tergantung di atas kayu salib yang kasar itu. Mengapa Dia rela mengalami penderitaan sampai mati dengan tubuh yang hancur seperti itu? Alasannya adalah karena Yesus Kristus mengasihi manu-sia berdosa. Dia rela memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib. Surat Petrus ini mengajak pengikut-pengikut Yesus Kristus untuk mengikuti teladan-Nya yaitu rela mengalami penderitaan! Saat pengikut-pengikut Yesus Kristus berjalan dalam kebenaran, ada kemungkinan akan menerima perlakuan yang tidak adil dan jahat dari orang-orang yang menolak Yesus Kristus. Jikalau hal itu terjadi pada Saudara, jangan membalas dengan berbuat jahat pula. Mintalah kasih Kristus memampukan Saudara untuk bertahan dalam penderitaan demi nama-Nya. (LB)

Kasih Dan Penolakan Kasih Dan PenderitaanYohanes 7:1-13 1 Petrus 2:19-25

Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.

Yohanes 7:5

Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.1 Petrus 2:23

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kasih sejati tetap ingin memperbaiki yang rusak walaupun sering ditolak.

Semua orang percaya tidak mudah putus asa saat mengalami penolakan.

Kasih memampukan seseorang menanggung penderitaan.

Kasih Kristus menguatkan orang percaya saat harus menghadapi penderitaan.

senin, 23 februari 2015minggu, 22 februari 2015 Ulangan 14-16Ulangan 11-13

Page 25: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Ketika ada seseorang yang tidak kita kenal datang menemui kita, hanya ada dua pilihan yaitu menerima atau menolaknya. Pertimbangan menerima atau menolak biasanya hanya dari apa yang dilihat dengan mata jasmani kita. Ketika penampilannya buruk atau pakaiannya lusuh, kita cenderung menolaknya. Sebaliknya, jika penampilannya bagus atau pakaiannya necis, kita menyambutnya. Hal itu dipandang sebagai hal yang wajar. Namun bagaimana kalau ada orang menolak sesosok pribadi yang dikenalnya? Penolakan akan datang jika ia menganggap pribadi itu tidak mendatangkan keuntungan atau manfaat apapun baginya. Yesus Kristus ditolak oleh saudara-saudara-Nya bukan karena penampilan-Nya, melainkan karena mereka menganggap kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka tidak mendatangkan manfaat atau kenyamanan. Kehadiran Yesus justru mendatangkan persoalan bagi mereka, karena tentu banyak orang yang menanyai mereka – sebagai saudara-saudara Yesus – tentang asal-usul-Nya, tentang kuasa-Nya dalam melakukan mukjizat, dan sebagainya. Bahkan saudara-saudara-Nya tersebut juga tidak percaya kepada-Nya. Apa tanggapan Yesus atas penolakan terhadap diri-Nya itu? Ia tetap mengasihi mereka. Bahkan Ia pun rela menderita dan mati di kayu salib bagi mereka. Bagaimana ketika ide atau pendapat kita ditolak? Bagaimana kalau diri kita yang ditolak? Apakah kita marah dan membalas menolak mereka? Mari kita belajar dari Yesus Kristus. Penolakan terhadap diri-Nya tidak membuat-Nya undur dari ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Penolakan itu juga tidak membawa-Nya kepada perasaan membenci dan membalas dendam kepada mereka. Ia membalas penolakan itu dengan kasih penuh penerimaan. (PF)

Tidak banyak orang yang tahan melewati penderitaan hidup. Bahkan orang yang dipenjara karena kesalahan dirinya sendiri pun, bisa tidak tahan menanggung penderitaannya. Apalagi jikalau seseorang diperlakukan secara tidak adil oleh sesamanya, lalu menderita. Penderitaan bisa membuat seseorang emosional, mencaci maki dan mengumpat. Orang yang diperlakukan tidak adil dan menderita bisa membalas dengan tindakan kasar dan kejam. Yesus Kristus mengalami penderitaan fisik dan mental secara luar biasa akibat perlakuan orang-orang Yahudi yang hendak membunuh-Nya. Bahkan penderitaan yang harus Yesus tanggung sampai kepada penghukuman di atas kayu salib. Belum pernah ada penderitaan begitu berat secara bertubi-tubi yang dialami oleh Yesus Kristus sejak di taman Getsemani sampai di atas kayu Salib. Sampai di atas kayu salib tidak ada perlawanan bahkan tidak ada perkataan kasar yang keluar dari mulut Yesus Kristus. Dia merelakan diri-Nya penuh derita sampai mati tergantung di atas kayu salib yang kasar itu. Mengapa Dia rela mengalami penderitaan sampai mati dengan tubuh yang hancur seperti itu? Alasannya adalah karena Yesus Kristus mengasihi manu-sia berdosa. Dia rela memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib. Surat Petrus ini mengajak pengikut-pengikut Yesus Kristus untuk mengikuti teladan-Nya yaitu rela mengalami penderitaan! Saat pengikut-pengikut Yesus Kristus berjalan dalam kebenaran, ada kemungkinan akan menerima perlakuan yang tidak adil dan jahat dari orang-orang yang menolak Yesus Kristus. Jikalau hal itu terjadi pada Saudara, jangan membalas dengan berbuat jahat pula. Mintalah kasih Kristus memampukan Saudara untuk bertahan dalam penderitaan demi nama-Nya. (LB)

Kasih Dan Penolakan Kasih Dan PenderitaanYohanes 7:1-13 1 Petrus 2:19-25

Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.

Yohanes 7:5

Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.1 Petrus 2:23

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Kasih sejati tetap ingin memperbaiki yang rusak walaupun sering ditolak.

Semua orang percaya tidak mudah putus asa saat mengalami penolakan.

Kasih memampukan seseorang menanggung penderitaan.

Kasih Kristus menguatkan orang percaya saat harus menghadapi penderitaan.

senin, 23 februari 2015minggu, 22 februari 2015 Ulangan 14-16Ulangan 11-13

Page 26: 201502

Umumnya lukisan saat perjamuan malam (malam terakhir berkumpulnya Yesus dan murid-murid) digambarkan, Yohanes memiringkan kepala dan badannya ke arah murid lain yang duduk di dekatnya. Berarti badan Yohanes agak terpisah dari Yesus yang duduk di sebelahnya. Gambar ini dilukis oleh seorang pelukis terkenal dari Italia. Sayang, posisi letak badan Yohanes dalam lukisan tersebut tidak tepat. Karena Injil Yohanes 13:23 menyatakan posisi badan Yohanes amat dekat dengan Yesus yang duduk di sebelahnya. Bahkan posisi kepala Yohanes bersandar di pundak badan Yesus. Alkitab bahasa Inggris, The Message menerjemahkan sebagai berikut: “his head on his shoulder.” Berarti, posisi kepala dan badan Yohanes sangat dekat dengan Yesus. Dapat dikatakan “seolah-olah melekat” pada Yesus. Gambaran posisi Yohanes tersebut merefleksikan cinta Yohanes kepada Yesus. Cinta selalu membawa kedekatan. Manakala cinta suami istri renggang, posisi mereka berdua pasti berjauhan. Tidak ada kerinduan menjalin kedekatan satu sama lain. Tidak ada gairah hidup berdekatan. Tanpa cinta, hidup menjadi berjauhan. Tahukah Saudara apa akibatnya? Coba bayangkan, hidup yang berjauhan akan menimbulkan celah yang menganga. Celah tersebut membuka kesempatan Iblis masuk ke dalamnya. Berakibat, hidup diobrak-abrik. Hidup menjadi hancur. Nas tersebut di atas meminta kita agar hidup kita selalu dekat dengan Tuhan bahkan melekat kepada-Nya. Niscaya kita hidup diberkati di bumi dan di sorga. (IE)

Bacaan Alkitab Setahun

Ketakutan adalah perasaan akan adanya ancaman yang membuat seseorang merasa tertekan atau ingin kabur dari hal tersebut. Setiap manusia pada umumnya memiliki rasa takut terhadap sesuatu, baik terhadap kematian, sakit penyakit, kemiskinan, penderitaan, kesedihan dan lain sebagainya.

Pengalaman iman rasul Paulus dalam menghadapi berbagai macam tantangan yang mengancam jiwanya dan yang sangat menakutkan secara manusia, paling tidak bisa kita hayati dan teladani. Sebagai rasul yang sangat setia kepada Tuhan, ia mengalami hidup seperti domba dibawa ke tempat sembelihan atau pembantaian. Ia ditindas, ditekan, dianiaya, dibiarkan lapar, dipermalukan dan diancam dengan pedang. Lalu dari manakah kekuatan rasul Paulus dalam menghadapi ancaman itu? Ternyata tidak ia peroleh dari orang-orang di sekitarnya, karena mereka tidak mampu memberikan pembelaan. Mungkinkah ia memiliki kedigdayaan tubuh? Ternyata juga tidak! karena ia sendiri memiliki kelemahan tubuh yaitu “duri di dalam daging”. Berdasarkan kesaksiannya, ternyata yang menjadikan dia kuat menghadapi segala macam tantangan tersebut adalah kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus yang sudah diterimanya. Itu sebabnya rasul Paulus sangat yakin, pertama, ia yakin bahwa Allah akan melindunginya dari setiap musuh yang akan melawan. Kedua, ia yakin bahwa Allah akan selalu membela hidupnya. Ketiga, ia yakin bahwa Allah akan mengaruniakan segala sesuatu yang baik melalui Anak-Nya yang sudah diberikan sebagai jaminan untuk memperoleh semuanya.

Oleh karena itu, terimalah kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya Saudara memperoleh kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan dalam hidup ini. (ADL)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih Memberi KekuatanRoma 8:31-39

Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. Filemon 1:7

Tidak ada kekuatan sempurnayang mampu memberi

kekuatan hidup, selain kasih Allah dalam Kristus.

Orang-orang Kristen supaya bisa memberi kekuatan kepada orang-orang yang lemah melalui kasihnya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 25 februari 2015selasa, 24 februari 2015 Ulangan 20-22Ulangan 17-19

Bersandar Dekat Kepada-NyaYohanes 13:21-26

Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.Yohanes 13:23

Kasih dimanifestasikan melalui hidup dekat pada Tuhan.

Tuhan, aku mau selalu dekat pada Tuhan.

Page 27: 201502

Umumnya lukisan saat perjamuan malam (malam terakhir berkumpulnya Yesus dan murid-murid) digambarkan, Yohanes memiringkan kepala dan badannya ke arah murid lain yang duduk di dekatnya. Berarti badan Yohanes agak terpisah dari Yesus yang duduk di sebelahnya. Gambar ini dilukis oleh seorang pelukis terkenal dari Italia. Sayang, posisi letak badan Yohanes dalam lukisan tersebut tidak tepat. Karena Injil Yohanes 13:23 menyatakan posisi badan Yohanes amat dekat dengan Yesus yang duduk di sebelahnya. Bahkan posisi kepala Yohanes bersandar di pundak badan Yesus. Alkitab bahasa Inggris, The Message menerjemahkan sebagai berikut: “his head on his shoulder.” Berarti, posisi kepala dan badan Yohanes sangat dekat dengan Yesus. Dapat dikatakan “seolah-olah melekat” pada Yesus. Gambaran posisi Yohanes tersebut merefleksikan cinta Yohanes kepada Yesus. Cinta selalu membawa kedekatan. Manakala cinta suami istri renggang, posisi mereka berdua pasti berjauhan. Tidak ada kerinduan menjalin kedekatan satu sama lain. Tidak ada gairah hidup berdekatan. Tanpa cinta, hidup menjadi berjauhan. Tahukah Saudara apa akibatnya? Coba bayangkan, hidup yang berjauhan akan menimbulkan celah yang menganga. Celah tersebut membuka kesempatan Iblis masuk ke dalamnya. Berakibat, hidup diobrak-abrik. Hidup menjadi hancur. Nas tersebut di atas meminta kita agar hidup kita selalu dekat dengan Tuhan bahkan melekat kepada-Nya. Niscaya kita hidup diberkati di bumi dan di sorga. (IE)

Bacaan Alkitab Setahun

Ketakutan adalah perasaan akan adanya ancaman yang membuat seseorang merasa tertekan atau ingin kabur dari hal tersebut. Setiap manusia pada umumnya memiliki rasa takut terhadap sesuatu, baik terhadap kematian, sakit penyakit, kemiskinan, penderitaan, kesedihan dan lain sebagainya.

Pengalaman iman rasul Paulus dalam menghadapi berbagai macam tantangan yang mengancam jiwanya dan yang sangat menakutkan secara manusia, paling tidak bisa kita hayati dan teladani. Sebagai rasul yang sangat setia kepada Tuhan, ia mengalami hidup seperti domba dibawa ke tempat sembelihan atau pembantaian. Ia ditindas, ditekan, dianiaya, dibiarkan lapar, dipermalukan dan diancam dengan pedang. Lalu dari manakah kekuatan rasul Paulus dalam menghadapi ancaman itu? Ternyata tidak ia peroleh dari orang-orang di sekitarnya, karena mereka tidak mampu memberikan pembelaan. Mungkinkah ia memiliki kedigdayaan tubuh? Ternyata juga tidak! karena ia sendiri memiliki kelemahan tubuh yaitu “duri di dalam daging”. Berdasarkan kesaksiannya, ternyata yang menjadikan dia kuat menghadapi segala macam tantangan tersebut adalah kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus yang sudah diterimanya. Itu sebabnya rasul Paulus sangat yakin, pertama, ia yakin bahwa Allah akan melindunginya dari setiap musuh yang akan melawan. Kedua, ia yakin bahwa Allah akan selalu membela hidupnya. Ketiga, ia yakin bahwa Allah akan mengaruniakan segala sesuatu yang baik melalui Anak-Nya yang sudah diberikan sebagai jaminan untuk memperoleh semuanya.

Oleh karena itu, terimalah kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya Saudara memperoleh kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan dalam hidup ini. (ADL)

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih Memberi KekuatanRoma 8:31-39

Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. Filemon 1:7

Tidak ada kekuatan sempurnayang mampu memberi

kekuatan hidup, selain kasih Allah dalam Kristus.

Orang-orang Kristen supaya bisa memberi kekuatan kepada orang-orang yang lemah melalui kasihnya.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

rabu, 25 februari 2015selasa, 24 februari 2015 Ulangan 20-22Ulangan 17-19

Bersandar Dekat Kepada-NyaYohanes 13:21-26

Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.Yohanes 13:23

Kasih dimanifestasikan melalui hidup dekat pada Tuhan.

Tuhan, aku mau selalu dekat pada Tuhan.

Page 28: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Seringkali, karena kondisi sosial ekonomi, atau kondisi fisik seseorang ada yang kurang, ia diabaikan oleh masyarakat. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai sesuatu yang mengganggu dan memalukan. Ada anggota keluarga yang karena mengalami gangguan jiwa, langsung dipasung. Padahal ketika ditangani oleh orang yang penuh kasih, ia bisa ditenangkan, dan akhirnya hidupnya dipulihkan.

Sebagai seorang tunanetra, Bartimeus hanya bisa meminta-minta di kota Yerikho. Ia termasuk kelompok orang yang diabaikan. Orang-orang memang memberikan derma atau sedekah kepadanya, tetapi tidak pernah memperhatikan dan menghargai dia sebagaimana layaknya manusia. Keadaan seperti itu tentu membuatnya tidak tenang. Ketika ia mendengar bahwa Yesus Kristus datang ke kota Yerikho, dari dalam hatinya muncul ketenangan. Ia sudah mengenal Yesus Kristus sebagai Pribadi yang penuh kasih. Ia begitu yakin bahwa jika ia datang kepada-Nya, Tuhan Yesus pasti mengindahkannya dan akan menyembuhkannya. Iman yang semacam ini mendorongnya melakukan dua hal. Pertama, ia berseru dan menyebut Yesus sebagai Anak Daud. Artinya mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Raja yang berdaulat penuh untuk melakukan sesuatu. Ia tidak memandang Yesus Kristus sebagai tukang yang bisa disuruh-suruh melakukan apa yang dikehendakinya. Kedua, ia menanggalkan jubahnya dan datang kepada Yesus. Ada 'jubah hidup lama' yang harus ditanggalkan, dan datang untuk mengalami pemulihan.

Kasih Kristus dapat memberikan kepada kita ketenangan, karena kita tidak akan pernah ditolaknya. Kapan pun dan di mana pun, berserulah kepada-Nya. Tuhan Yesus akan segera menolong Saudara sesuai dengan kuat kuasa-Nya. (YR/PF)

Timotius adalah seorang murid rasul Paulus. Namun, Paulus tidak sekedar menganggap Timotius sebatas murid tapi sebagai anak rohani. Mengapa? Karena Timotius adalah orang yang sehati sepikir dengan Paulus. Tambahan pula, Timotius adalah seorang pelayan yang sungguh-sungguh dan setia. Timotius telah banyak kali menolong pelayanan Paulus. Itulah sebabnya di mata Paulus, Timotius adalah seorang anak rohani. Sedangkan di mata Timotius, Paulus adalah seorang bapak rohani. Dalam kehidupan kekristenan kita, Tuhan Yesus mengamanatkan kita menjadikan semua bangsa murid-Nya (Matius 28:19). Berpijak pada amanat agung Tuhan Yesus, sejumlah gereja dan hamba-hamba-Nya telah memberitakan Injil ke pelbagai bangsa dan memuridkan orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesus. Pemuridan telah dilaksanakan dari generasi ke generasi berikutnya. Entah sudah berapa banyak umat percaya yang dimuridkan. Pertanyaannya, berapa banyak orang percaya yang telah dianak-rohanikan? Berapa banyak anak rohani yang telah “dilahirkan” oleh hamba-hamba-Nya? Dilahirkan oleh gereja-Nya? Barangkali jawabannya sedikit. Atau bahkan tidak memiliki anak rohani sama sekali. Renungkan dalam-dalam tulisan singkat ini. Mari kita bertanya dalam diri kita sendiri, “Sudahkah aku melahirkan anak-anak rohani dalam hidupku?” Mungkin memberitakan Injil sudah dilaksanakan. Memuridkan, sudah dilakukan. Tapi menjadikan seorang murid sebagai anak rohani, sudah berapa banyak? Kalau belum, mulailah melaksanakannya hari ini. (IE)

Kasih Memberi KetenanganMarkus 10:46-52

Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”Markus 10:47

Undanglah Tuhan masuk dalam hidupmu, karena kasih-Nya mem-

berikan ketenangan dan kelegaan.

Tuhan Yesus, berilah aku ketenangan dalam menghadapi kehidupan ini.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Ikatan Anak dan Bapa RohaniFilipi 2:19-23

Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya. Filipi 2:22

Hati Bapa disenangkan melihat banyak

anak-anak rohani dilahirkan.

Pakai aku ya Tuhan untuk melahirkan anak-anak rohani.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 27 februari 2015kamis, 26 februari 2015 Ulangan 26-28Ulangan 23-25

Page 29: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Seringkali, karena kondisi sosial ekonomi, atau kondisi fisik seseorang ada yang kurang, ia diabaikan oleh masyarakat. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai sesuatu yang mengganggu dan memalukan. Ada anggota keluarga yang karena mengalami gangguan jiwa, langsung dipasung. Padahal ketika ditangani oleh orang yang penuh kasih, ia bisa ditenangkan, dan akhirnya hidupnya dipulihkan.

Sebagai seorang tunanetra, Bartimeus hanya bisa meminta-minta di kota Yerikho. Ia termasuk kelompok orang yang diabaikan. Orang-orang memang memberikan derma atau sedekah kepadanya, tetapi tidak pernah memperhatikan dan menghargai dia sebagaimana layaknya manusia. Keadaan seperti itu tentu membuatnya tidak tenang. Ketika ia mendengar bahwa Yesus Kristus datang ke kota Yerikho, dari dalam hatinya muncul ketenangan. Ia sudah mengenal Yesus Kristus sebagai Pribadi yang penuh kasih. Ia begitu yakin bahwa jika ia datang kepada-Nya, Tuhan Yesus pasti mengindahkannya dan akan menyembuhkannya. Iman yang semacam ini mendorongnya melakukan dua hal. Pertama, ia berseru dan menyebut Yesus sebagai Anak Daud. Artinya mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Raja yang berdaulat penuh untuk melakukan sesuatu. Ia tidak memandang Yesus Kristus sebagai tukang yang bisa disuruh-suruh melakukan apa yang dikehendakinya. Kedua, ia menanggalkan jubahnya dan datang kepada Yesus. Ada 'jubah hidup lama' yang harus ditanggalkan, dan datang untuk mengalami pemulihan.

Kasih Kristus dapat memberikan kepada kita ketenangan, karena kita tidak akan pernah ditolaknya. Kapan pun dan di mana pun, berserulah kepada-Nya. Tuhan Yesus akan segera menolong Saudara sesuai dengan kuat kuasa-Nya. (YR/PF)

Timotius adalah seorang murid rasul Paulus. Namun, Paulus tidak sekedar menganggap Timotius sebatas murid tapi sebagai anak rohani. Mengapa? Karena Timotius adalah orang yang sehati sepikir dengan Paulus. Tambahan pula, Timotius adalah seorang pelayan yang sungguh-sungguh dan setia. Timotius telah banyak kali menolong pelayanan Paulus. Itulah sebabnya di mata Paulus, Timotius adalah seorang anak rohani. Sedangkan di mata Timotius, Paulus adalah seorang bapak rohani. Dalam kehidupan kekristenan kita, Tuhan Yesus mengamanatkan kita menjadikan semua bangsa murid-Nya (Matius 28:19). Berpijak pada amanat agung Tuhan Yesus, sejumlah gereja dan hamba-hamba-Nya telah memberitakan Injil ke pelbagai bangsa dan memuridkan orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesus. Pemuridan telah dilaksanakan dari generasi ke generasi berikutnya. Entah sudah berapa banyak umat percaya yang dimuridkan. Pertanyaannya, berapa banyak orang percaya yang telah dianak-rohanikan? Berapa banyak anak rohani yang telah “dilahirkan” oleh hamba-hamba-Nya? Dilahirkan oleh gereja-Nya? Barangkali jawabannya sedikit. Atau bahkan tidak memiliki anak rohani sama sekali. Renungkan dalam-dalam tulisan singkat ini. Mari kita bertanya dalam diri kita sendiri, “Sudahkah aku melahirkan anak-anak rohani dalam hidupku?” Mungkin memberitakan Injil sudah dilaksanakan. Memuridkan, sudah dilakukan. Tapi menjadikan seorang murid sebagai anak rohani, sudah berapa banyak? Kalau belum, mulailah melaksanakannya hari ini. (IE)

Kasih Memberi KetenanganMarkus 10:46-52

Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”Markus 10:47

Undanglah Tuhan masuk dalam hidupmu, karena kasih-Nya mem-

berikan ketenangan dan kelegaan.

Tuhan Yesus, berilah aku ketenangan dalam menghadapi kehidupan ini.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

Bacaan Alkitab Setahun

Ikatan Anak dan Bapa RohaniFilipi 2:19-23

Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya. Filipi 2:22

Hati Bapa disenangkan melihat banyak

anak-anak rohani dilahirkan.

Pakai aku ya Tuhan untuk melahirkan anak-anak rohani.

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

jumat, 27 februari 2015kamis, 26 februari 2015 Ulangan 26-28Ulangan 23-25

Page 30: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Seorang penyelam yang telah memiliki banyak pengalaman, menyatakan rasa takjubnya saat dia menyelam melihat keindahan yang ada di kedalaman laut. Ia mencoba merenungkan kasih Tuhan yang sungguh indah di dalam hidupnya seperti indahnya kedalaman laut tempat ia menyelam. Rasul Paulus sangat menyelami kasih Kristus yang begitu dalam. Ia sangat terkagum akan keindahan kasih Kristus dalam hidupnya secara pribadi. Saat ia melihat ke dalam dirinya, dahulu dia seorang penganiaya jemaat, namun oleh kasih Kristus ia mengalami pengampunan dan bahkan hidupnya mengalami pemulihan. Pengalaman inilah yang mendorong Paulus untuk berdoa bagi semua orang kudus dan juga jemaat di Efesus pada waktu itu, agar mereka dapat memahami dan bahkan mengalami kasih Kristus. Ia mengatakan betapa lebarnya, panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus itu. Rasul Paulus menyatakan tentang kasih Yesus yang sungguh indah melampaui segala pengetahuan. Sekalipun melampaui segala pengetahuan namun keindahan kasih Yesus itu dapat dipahami dan dialami apabila Kristus tinggal di dalam hati kita (ayat 17). Kasih-Nya telah mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Tak ada kasih semacam itu di dalam dunia ini yang mampu mengampuni segala dosa dan membawa kita kepada keselamatan jiwa kita. Sudahkah Saudara mengalami kasih Kristus dalam hidup Saudara? Jika belum undanglah Kristus tinggal di dalam hatimu, maka Saudara akan mengalami keindahan kasih-Nya yang melampaui akal pikiran kita. (YL)

Kasih Yesus Sungguh IndahEfesus 3:14-21

Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. Efesus 3:18

Alamilah keindahan kasih Kristus.

Anggota keluarga yang belum mengenal Kristus

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 28 februari 2015 Ulangan 29-31

Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.

Page 31: 201502

Bacaan Alkitab Setahun

Seorang penyelam yang telah memiliki banyak pengalaman, menyatakan rasa takjubnya saat dia menyelam melihat keindahan yang ada di kedalaman laut. Ia mencoba merenungkan kasih Tuhan yang sungguh indah di dalam hidupnya seperti indahnya kedalaman laut tempat ia menyelam. Rasul Paulus sangat menyelami kasih Kristus yang begitu dalam. Ia sangat terkagum akan keindahan kasih Kristus dalam hidupnya secara pribadi. Saat ia melihat ke dalam dirinya, dahulu dia seorang penganiaya jemaat, namun oleh kasih Kristus ia mengalami pengampunan dan bahkan hidupnya mengalami pemulihan. Pengalaman inilah yang mendorong Paulus untuk berdoa bagi semua orang kudus dan juga jemaat di Efesus pada waktu itu, agar mereka dapat memahami dan bahkan mengalami kasih Kristus. Ia mengatakan betapa lebarnya, panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus itu. Rasul Paulus menyatakan tentang kasih Yesus yang sungguh indah melampaui segala pengetahuan. Sekalipun melampaui segala pengetahuan namun keindahan kasih Yesus itu dapat dipahami dan dialami apabila Kristus tinggal di dalam hati kita (ayat 17). Kasih-Nya telah mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Tak ada kasih semacam itu di dalam dunia ini yang mampu mengampuni segala dosa dan membawa kita kepada keselamatan jiwa kita. Sudahkah Saudara mengalami kasih Kristus dalam hidup Saudara? Jika belum undanglah Kristus tinggal di dalam hatimu, maka Saudara akan mengalami keindahan kasih-Nya yang melampaui akal pikiran kita. (YL)

Kasih Yesus Sungguh IndahEfesus 3:14-21

Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. Efesus 3:18

Alamilah keindahan kasih Kristus.

Anggota keluarga yang belum mengenal Kristus

D O AD O AD O Arenunganrenunganrenungan

sabtu, 28 februari 2015 Ulangan 29-31

Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.

Page 32: 201502

kita dan tinggal melalui kita, kita tidak hidup dalam kehidupan k r i s t i a n i . K i t a h a r u s mempersilakan Yesus melakukan hal ini. Dalam ayat 16: “Kita telah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” Kata “berada” berarti “tinggal”. Setiap orang Kristen tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam setiap orang Kristen. Dengan demikian kehidupan mereka menyatu dengan Kristus. Tuhan terus bekerja di dalam diri orang Kristen sampai pada akhirnya (Filipi 1:6), dan kita akan menjadi seperti Dia saat kita melihat-Nya sebagaimana Dia adanya (1 Yohanes 3:2). Hal ini d i s e b u t g e n e r a s i , y a i t u permulaan dari proses. Yesus masuk dalam kehidupan kita dan mengambil natur kita yang sudah j a t u h d a l a m d o s a d a n membawanya ke natur-Nya. Ia mu l a i mengubah s e l u ruh keberadaan kita. Dia tidak akan berhenti berkarya sampai kita menjadi serupa dengan Kristus. Kasih-Nya harus terlihat dalam kehidupan kita, dan hal itu akan

terjadi jika kita mengizinkan Kristus tinggal sepenuhnya dalam kehidupan kita.

3. Mengenal dan Memercayai Kasih Allah (I Yohanes 4:16) D a l a m a y a t 1 6 dikatakan, “Kita telah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kita.” Kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita, namun sudahkah kita memercayainya? Saat kita benar-benar melihat Tuhan, kita akan terkagum bagaimana Dia mengasihi kita. Bagaimana Pribadi yang sempurna ini mengasihi pribadi yang tidak sempurna? Bagaimana Dia dapat membawa kita ke sorga untuk hidup dengan-Nya selama-lamanya? Namun kasih-Nya yang mengagumkan akan kita alami saat kita memercayai-Nya sebagai Juruselamat kita. Dia akan masuk dalam hati dan kehidupan kita dan memproses membuat kita seperti Dia. Suatu saat kita melihat Kristus seperti adanya Dia, kita akan sempurna dan kita akan bersama-Nya dalam kemuliaan. Banyak orang Kristen yang telah mendengar berulang kali, ”Tuhan mengasihi kita,” namun mereka tidak pernah mencapai dan memercayainya.

Kebenaran yang terbesar yang dapat kita pegang sebagai orang percaya adalah Tuhan mengasihi kita secara pribadi. Setiap orang yang mengasihi adalah orang yang lahir dari Allah dan mengenal A l lah . Untuk mengetahu i bagaimana kita berjalan dalam kasih Tuhan, ada 4 (empat) hal yang perlu kita perhatikan sehubungan dengan kasih Tuhan yang tertulis dalam I Yohanes 4:9-21.

1. Salib Menyatakan Kasih Allah (I Yohanes 4:9) Tidak ada yang pernah menyatakan kasih Allah lebih jelas daripada salib Kalvari. Karya terbesar yang menyatakan bahwa Allah mengasihi kita adalah Dia telah mengirimkan Anak-Nya untuk mati di kayu salib bagi dosa kita. Saat pencobaan datang membuat kita berpikir bahwa Allah tidak mengasihi kita dan Iblis berbisik di telinga kita, ”Jika Allah mengasihimu, Dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi padamu.” Ingatlah ini suara p e n g g o d a . I n i s e b u a h kebohongan. Salib Kalvari membuktikan bahwa Allah sangat mengasihi kita. Allah mengetahui segala sesuatu tentang kehidupan kita, dosa kita, dan kegagalan

kita. Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan Anak-Nya untuk membawa kita menuju ke sorga.

2. Kasih Orang Kristen Sebagai Perintah Allah (I Yohanes 4:11) Sejak kita menerima Kristus, maka Dia masuk dalam hati kita dan tinggal dalam hidup kita. Sejak saat itu pula, hidup kita bukan milik kita sendiri. Kehidupan Kristus hidup di dalam diri kita dan melalui kita. Seorang Kristen dapat mengasihi dengan kasih Allah karena Kristus tinggal d i ha t i n ya . Tuhan Ye su s mengajarkan kepada kita untuk mengasihi satu dengan yang lain dengan kasih yang Allah berikan kepada k i ta. In i lah yang kehidupan orang Kristen yang sesungguhnya. Paulus pernah mengatakan, “Kristus hidup di dalamku.” Itulah kelahiran baru seseorang. Yesus tinggal dan menjadi pusat kehidupannya. Keselamatan merupakan akibat kita menerima Kristus dan meng iz inkan-Nya menjad i pemimpin dalam kehidupan kita. Dia mengambil alih pikiran kita, mulut kita, tangan kita, kaki kita. Kehidupan-Nya tinggal melalui k i t a . J i k a k i t a t i d a k mempersilakan Kristus memiliki

Page 33: 201502

kita dan tinggal melalui kita, kita tidak hidup dalam kehidupan k r i s t i a n i . K i t a h a r u s mempersilakan Yesus melakukan hal ini. Dalam ayat 16: “Kita telah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” Kata “berada” berarti “tinggal”. Setiap orang Kristen tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam setiap orang Kristen. Dengan demikian kehidupan mereka menyatu dengan Kristus. Tuhan terus bekerja di dalam diri orang Kristen sampai pada akhirnya (Filipi 1:6), dan kita akan menjadi seperti Dia saat kita melihat-Nya sebagaimana Dia adanya (1 Yohanes 3:2). Hal ini d i s e b u t g e n e r a s i , y a i t u permulaan dari proses. Yesus masuk dalam kehidupan kita dan mengambil natur kita yang sudah j a t u h d a l a m d o s a d a n membawanya ke natur-Nya. Ia mu l a i mengubah s e l u ruh keberadaan kita. Dia tidak akan berhenti berkarya sampai kita menjadi serupa dengan Kristus. Kasih-Nya harus terlihat dalam kehidupan kita, dan hal itu akan

terjadi jika kita mengizinkan Kristus tinggal sepenuhnya dalam kehidupan kita.

3. Mengenal dan Memercayai Kasih Allah (I Yohanes 4:16) D a l a m a y a t 1 6 dikatakan, “Kita telah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kita.” Kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita, namun sudahkah kita memercayainya? Saat kita benar-benar melihat Tuhan, kita akan terkagum bagaimana Dia mengasihi kita. Bagaimana Pribadi yang sempurna ini mengasihi pribadi yang tidak sempurna? Bagaimana Dia dapat membawa kita ke sorga untuk hidup dengan-Nya selama-lamanya? Namun kasih-Nya yang mengagumkan akan kita alami saat kita memercayai-Nya sebagai Juruselamat kita. Dia akan masuk dalam hati dan kehidupan kita dan memproses membuat kita seperti Dia. Suatu saat kita melihat Kristus seperti adanya Dia, kita akan sempurna dan kita akan bersama-Nya dalam kemuliaan. Banyak orang Kristen yang telah mendengar berulang kali, ”Tuhan mengasihi kita,” namun mereka tidak pernah mencapai dan memercayainya.

Kebenaran yang terbesar yang dapat kita pegang sebagai orang percaya adalah Tuhan mengasihi kita secara pribadi. Setiap orang yang mengasihi adalah orang yang lahir dari Allah dan mengenal A l lah . Untuk mengetahu i bagaimana kita berjalan dalam kasih Tuhan, ada 4 (empat) hal yang perlu kita perhatikan sehubungan dengan kasih Tuhan yang tertulis dalam I Yohanes 4:9-21.

1. Salib Menyatakan Kasih Allah (I Yohanes 4:9) Tidak ada yang pernah menyatakan kasih Allah lebih jelas daripada salib Kalvari. Karya terbesar yang menyatakan bahwa Allah mengasihi kita adalah Dia telah mengirimkan Anak-Nya untuk mati di kayu salib bagi dosa kita. Saat pencobaan datang membuat kita berpikir bahwa Allah tidak mengasihi kita dan Iblis berbisik di telinga kita, ”Jika Allah mengasihimu, Dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi padamu.” Ingatlah ini suara p e n g g o d a . I n i s e b u a h kebohongan. Salib Kalvari membuktikan bahwa Allah sangat mengasihi kita. Allah mengetahui segala sesuatu tentang kehidupan kita, dosa kita, dan kegagalan

kita. Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan Anak-Nya untuk membawa kita menuju ke sorga.

2. Kasih Orang Kristen Sebagai Perintah Allah (I Yohanes 4:11) Sejak kita menerima Kristus, maka Dia masuk dalam hati kita dan tinggal dalam hidup kita. Sejak saat itu pula, hidup kita bukan milik kita sendiri. Kehidupan Kristus hidup di dalam diri kita dan melalui kita. Seorang Kristen dapat mengasihi dengan kasih Allah karena Kristus tinggal d i ha t i n ya . Tuhan Ye su s mengajarkan kepada kita untuk mengasihi satu dengan yang lain dengan kasih yang Allah berikan kepada k i ta. In i lah yang kehidupan orang Kristen yang sesungguhnya. Paulus pernah mengatakan, “Kristus hidup di dalamku.” Itulah kelahiran baru seseorang. Yesus tinggal dan menjadi pusat kehidupannya. Keselamatan merupakan akibat kita menerima Kristus dan meng iz inkan-Nya menjad i pemimpin dalam kehidupan kita. Dia mengambil alih pikiran kita, mulut kita, tangan kita, kaki kita. Kehidupan-Nya tinggal melalui k i t a . J i k a k i t a t i d a k mempersilakan Kristus memiliki

Page 34: 201502

Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita jika kita tidak bersukacita di dalamnya dan menikmati kasih dan persekutuan dengan-Nya serta memercayai-Nya? Tuhan mengasihi kita namun apakah kita tahu bahwa Dia mengasihi kita secara pribadi? Apakah Saudara percaya bahwa jika hanya seorang saja di dunia ini, Yesus mau mati baginya? Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Kita membaca dan berpikir bahwa Allah mengasihi setiap pribadi di dunia ini secara kolektif. Tuhan tidak mengasihi secara kolektif. Tuhan mengasihi dunia ini berarti Dia mengasihi setiap individu di dunia ini – Saudara dan saya dan setiap orang yang pernah hidup dan akan hidup. Hal terbesar yang dapat kita pegang dalam kehidupan adalah fakta bahwa Tuhan mengasihi kita secara pribadi. Inilah pesan Tuhan bagi kita pada hari ini. Tuhan ingin kita mengetahui hal tersebut dan memercaya inya . Mu la i l ah bersukacita bahwa Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus mengasihi kita dan telah berjanji membawa kita dalam kemuliaan untuk hidup dengan mereka di sorga dan menikmati kasih mereka dalam kekekalan. Itulah Injil.

4. Tidak Ada Ketakutan Dalam Kasih (I Yohanes 4:18a) Kasih yang sempurna bukan kasih kita tetapi kasih Tuhan. Kita memiliki posisi di hadapan Allah, sehingga Dia tidak akan menghakimi kita yang percaya kepada-Nya. Karena Kristus tidak akan menghakimi kita, ketakutan kita hilang. Kita tidak takut terhadap kematian karena Tuhan mengasihi kita. Hal ini dibuktikan di atas salib saat Yesus telah mati bagi kita. Kasih mengusir ketakutan. Saat kita percaya bahwa Tuhan mengasihi kita dengan sempurna, dan tidak ada penghakiman yang menanti k ita karena semua sudah diselesaikan di Kalvari, kita tidak usah takut. Ketakutan bisa menekan dan mengecewakan kita. Jika kita takut, kita tidak pernah menyadari kasih Tuhan yang sempurna terhadap kita. Di ayat 19 dikatakan, “Kita mengasihi, karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.” Kita tidak mengambil inisiatif tetapi Tuhan! Sedangkan di ayat 20 dikatakan, “Jika seorang berkata:”Aku mengasihi Allah” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah

yang tidak dilihatnya.” Dan di ayat 21 dikatakan,"Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia h a r u s j u g a m e n g a s i h i s audaranya .” J i ka Tuhan mengasihi kita walaupun kita berdosa, kita harus dapat mengasihi saudara kita apapun keadaan mereka. Seorang Kristen harus mengasihi dengan kasih “walaupun”. Dia tidak akan berhenti walaupun obyek yang dikasihi berhenti mengasihinya. Jika kita mengasihi seseorang dengan kasih Tuhan, hal tersebut seharusnya tidak berubah karena kasih Tuhan tidak berubah. Ki ta dapat be la jar tentang kasih saat kita masih bayi. Salah satu dari hal-hal yang paling indah di dunia ini adalah ketika seorang ibu menyatu d e n g a n a n a k n y a d e n g a n senyuman dan si anak menikmati kasih ibunya. Saat kita masih kecil, kita belajar mengaihi wajah orang yang merawat kita, yang memelihara kita dan yang memberi makan kita. Kehidupan melampaui kematian. Kasih tidak pernah mati. Kidung Agung 8:7a katakan, “Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, s un ga i - s un ga i t a k d a p a t menghanyutkannya.” Kasih lebih

besar daripada kematian. Kasih bahkan mas ih b i sa terus berlangsung atas mereka yang sudah mendahului kita dalam kematian. Yang utama dan yang paling penting dalam hubungan yang seseorang dapat miliki adalah jiwa pribadi seseorang dengan Tuhan. Hubungan yang paling penting adalah Tuhan mengasihi kita dan kita mengasihi Tuhan. Apakah kita mengasihi Tuhan melebihi yang lain? Sebagai orang yang sudah lahir baru, kita adalah orang yang mengasihi Tuhan dengan ketaatan pada per intah Tuhan (Yohanes 14:21a). Mengasihi Tuhan Yesus bukan hanya sebuah perasaan, bukan hanya menyanyi tentang Dia, tetapi memegang perintah-Nya dan melakukannya. Saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat dan dibaptis, hal ini merupakan permulaan. Saat kita tulus mengasihi Kristus, kita akan merenungkan fiman Tuhan dan melakukannya. Kita akan belajar firman Tuhan dan mencari hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan karena kita mengasihi-Nya. Karena Tuhan sudah mengasihi kita, marilah kita mengasihi-Nya dan berjalan dengan-Nya di dalam kasih-Nya.

Page 35: 201502

Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita jika kita tidak bersukacita di dalamnya dan menikmati kasih dan persekutuan dengan-Nya serta memercayai-Nya? Tuhan mengasihi kita namun apakah kita tahu bahwa Dia mengasihi kita secara pribadi? Apakah Saudara percaya bahwa jika hanya seorang saja di dunia ini, Yesus mau mati baginya? Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Kita membaca dan berpikir bahwa Allah mengasihi setiap pribadi di dunia ini secara kolektif. Tuhan tidak mengasihi secara kolektif. Tuhan mengasihi dunia ini berarti Dia mengasihi setiap individu di dunia ini – Saudara dan saya dan setiap orang yang pernah hidup dan akan hidup. Hal terbesar yang dapat kita pegang dalam kehidupan adalah fakta bahwa Tuhan mengasihi kita secara pribadi. Inilah pesan Tuhan bagi kita pada hari ini. Tuhan ingin kita mengetahui hal tersebut dan memercaya inya . Mu la i l ah bersukacita bahwa Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus mengasihi kita dan telah berjanji membawa kita dalam kemuliaan untuk hidup dengan mereka di sorga dan menikmati kasih mereka dalam kekekalan. Itulah Injil.

4. Tidak Ada Ketakutan Dalam Kasih (I Yohanes 4:18a) Kasih yang sempurna bukan kasih kita tetapi kasih Tuhan. Kita memiliki posisi di hadapan Allah, sehingga Dia tidak akan menghakimi kita yang percaya kepada-Nya. Karena Kristus tidak akan menghakimi kita, ketakutan kita hilang. Kita tidak takut terhadap kematian karena Tuhan mengasihi kita. Hal ini dibuktikan di atas salib saat Yesus telah mati bagi kita. Kasih mengusir ketakutan. Saat kita percaya bahwa Tuhan mengasihi kita dengan sempurna, dan tidak ada penghakiman yang menanti k ita karena semua sudah diselesaikan di Kalvari, kita tidak usah takut. Ketakutan bisa menekan dan mengecewakan kita. Jika kita takut, kita tidak pernah menyadari kasih Tuhan yang sempurna terhadap kita. Di ayat 19 dikatakan, “Kita mengasihi, karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.” Kita tidak mengambil inisiatif tetapi Tuhan! Sedangkan di ayat 20 dikatakan, “Jika seorang berkata:”Aku mengasihi Allah” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah

yang tidak dilihatnya.” Dan di ayat 21 dikatakan,"Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia h a r u s j u g a m e n g a s i h i s audaranya .” J i ka Tuhan mengasihi kita walaupun kita berdosa, kita harus dapat mengasihi saudara kita apapun keadaan mereka. Seorang Kristen harus mengasihi dengan kasih “walaupun”. Dia tidak akan berhenti walaupun obyek yang dikasihi berhenti mengasihinya. Jika kita mengasihi seseorang dengan kasih Tuhan, hal tersebut seharusnya tidak berubah karena kasih Tuhan tidak berubah. Ki ta dapat be la jar tentang kasih saat kita masih bayi. Salah satu dari hal-hal yang paling indah di dunia ini adalah ketika seorang ibu menyatu d e n g a n a n a k n y a d e n g a n senyuman dan si anak menikmati kasih ibunya. Saat kita masih kecil, kita belajar mengaihi wajah orang yang merawat kita, yang memelihara kita dan yang memberi makan kita. Kehidupan melampaui kematian. Kasih tidak pernah mati. Kidung Agung 8:7a katakan, “Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, s un ga i - s un ga i t a k d a p a t menghanyutkannya.” Kasih lebih

besar daripada kematian. Kasih bahkan mas ih b i sa terus berlangsung atas mereka yang sudah mendahului kita dalam kematian. Yang utama dan yang paling penting dalam hubungan yang seseorang dapat miliki adalah jiwa pribadi seseorang dengan Tuhan. Hubungan yang paling penting adalah Tuhan mengasihi kita dan kita mengasihi Tuhan. Apakah kita mengasihi Tuhan melebihi yang lain? Sebagai orang yang sudah lahir baru, kita adalah orang yang mengasihi Tuhan dengan ketaatan pada per intah Tuhan (Yohanes 14:21a). Mengasihi Tuhan Yesus bukan hanya sebuah perasaan, bukan hanya menyanyi tentang Dia, tetapi memegang perintah-Nya dan melakukannya. Saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat dan dibaptis, hal ini merupakan permulaan. Saat kita tulus mengasihi Kristus, kita akan merenungkan fiman Tuhan dan melakukannya. Kita akan belajar firman Tuhan dan mencari hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan karena kita mengasihi-Nya. Karena Tuhan sudah mengasihi kita, marilah kita mengasihi-Nya dan berjalan dengan-Nya di dalam kasih-Nya.

Page 36: 201502

Pada tanggal 20 Juni 2014 saya mengalami kecelakaan. Waktu itu

saya hendak pulang ke rumah tetapi pergi makan dulu bersama teman-

teman. Setelah selesai makan kami pulang ke rumah masing-masing.

Saat perjalanan pulang ke rumah, dari arah berlawanan seorang

pemuda dalam kondisi mabuk dan tidak menyalakan lampu motor

menerjang dengan kencang. Saya terpental dan saat itu langsung

pingsan. Puji Tuhan, ada orang yang menolong saya dengan

memberhentikan mobil seseorang yang sedang lewat dan meminta

tolong membawa saya ke rumah sakit terdekat. Kalau bukan karena

Tuhan menggerakkan hati pengendara mobil itu, pastilah dia tidak mau

menolong karena saya berlumuran darah dan di tengah malam. Ada

beberapa orang yang ikut mengantar saya ke rumah sakit. Setelah

orang tua saya datang barulah mereka pulang.

Kecelakaan itu mengakibatkan dahi saya sobek, pergelangan

tangan kanan retak, ibu jari patah, gigi depan juga patah. Selain itu

bola mata saya sebelah kiri bergeser sehingga obyek yang saya lihat

menjadi dua atau dobel. Penciuman saya juga belum baik diakibatkan

tulang hidung saya retak.

Tetapi Tuhan Yesus sungguh ajaib, dalam waktu 10 hari saya

sudah pulang dari rumah sakit. Tuhan mengirimkan penolong buat saya

termasuk orang yang dermawan membantu biaya rumah sakit, karena

tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk proses penyembuhan.

Saat ini saya sudah bekerja lagi walau penglihatan saya belum

pulih sepenuhnya begitu juga dengan penciuman saya yang sudah mulai

membaik. Saya yakin pasti sembuh dan pulih kembali dengan

pertolongan Tuhan. Tuhan tidak membiarkan anak-Nya sampai jatuh

tergeletak. Saya sudah mengalami pertolongan-Nya. Puji Tuhan! Amin

Yesus MenopangkuTina Aprilliani

Ruang Kesaksian

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Page 37: 201502

Pada tanggal 20 Juni 2014 saya mengalami kecelakaan. Waktu itu

saya hendak pulang ke rumah tetapi pergi makan dulu bersama teman-

teman. Setelah selesai makan kami pulang ke rumah masing-masing.

Saat perjalanan pulang ke rumah, dari arah berlawanan seorang

pemuda dalam kondisi mabuk dan tidak menyalakan lampu motor

menerjang dengan kencang. Saya terpental dan saat itu langsung

pingsan. Puji Tuhan, ada orang yang menolong saya dengan

memberhentikan mobil seseorang yang sedang lewat dan meminta

tolong membawa saya ke rumah sakit terdekat. Kalau bukan karena

Tuhan menggerakkan hati pengendara mobil itu, pastilah dia tidak mau

menolong karena saya berlumuran darah dan di tengah malam. Ada

beberapa orang yang ikut mengantar saya ke rumah sakit. Setelah

orang tua saya datang barulah mereka pulang.

Kecelakaan itu mengakibatkan dahi saya sobek, pergelangan

tangan kanan retak, ibu jari patah, gigi depan juga patah. Selain itu

bola mata saya sebelah kiri bergeser sehingga obyek yang saya lihat

menjadi dua atau dobel. Penciuman saya juga belum baik diakibatkan

tulang hidung saya retak.

Tetapi Tuhan Yesus sungguh ajaib, dalam waktu 10 hari saya

sudah pulang dari rumah sakit. Tuhan mengirimkan penolong buat saya

termasuk orang yang dermawan membantu biaya rumah sakit, karena

tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk proses penyembuhan.

Saat ini saya sudah bekerja lagi walau penglihatan saya belum

pulih sepenuhnya begitu juga dengan penciuman saya yang sudah mulai

membaik. Saya yakin pasti sembuh dan pulih kembali dengan

pertolongan Tuhan. Tuhan tidak membiarkan anak-Nya sampai jatuh

tergeletak. Saya sudah mengalami pertolongan-Nya. Puji Tuhan! Amin

Yesus MenopangkuTina Aprilliani

Ruang Kesaksian

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Page 38: 201502

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan