20131216_MajalahDetik_107

170
SIAPA PENYEBAB CELAKA BINTARO EDISI 107 | 16 - 22 DESEMBER 2013 DI VILA API PROBO BERKEBUN DI BULAN ANIES BASWEDAN SIAP MELAWAN

Transcript of 20131216_MajalahDetik_107

  • SIAPA PENYEBAB CELAKA BINTARO

    EDISI 107 | 16 - 22 DESEMBER 2013

    DI VILAAPIPROBO BERKEBUN DI BULAN

    ANIES BASWEDAN SIAP MELAWAN

  • Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifai, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono

    Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: [email protected] Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

    Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: [email protected] Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: [email protected] detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

    DAFTAR ISIEDISI 107 16 - 22 DESEMBER 2013 TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

    @majalah_detik majalah detik

    QSIAPA PENYEBAB CELAKA BINTARO

    QSAAT POLISI SULIT TEMUKAN FLO

    QKE IBU KOTA, SITI MALAH BUTA

    QKAMEN RIDER JANGAN KESIANGAN

    QMARI BERKEBUN DI BULAN

    QDENDA TINGGI PENEROBOS PALANG PINTU KERETA

    QKESETRUM KORUPSI DI BELAWANQATURAN REMANG INDUSTRI TAMBANG

    QPESANAN PESAWAT TAK MAMPIR KE BANDUNGQMIMPI JADI PEMAIN MINYAK GLOBAL

    QANIES BASWEDAN

    Q MERINDU HALUAN BARU

    Q BEREBUT SUARA TENTARAQ AMUK DI NEGERI SINGA

    Q DARAH MUDA LA MASIA

    NASIONAL

    INTERNASIONAL

    SAINS

    HUKUM

    KRIMINAL

    WKWKWK SPORT

    PEOPLE

    KOLOM

    GAYA HIDUP

    SENI HIBURAN

    LENSA

    EKONOMI

    BISNIS

    Q11.12.13. SEA GAMES MYANMAR DIMULAI

    QMENCARI DAMAI DI AUCKLANDQMACHO DENGAN TRANSPLANTASI BEREWOK

    MAUDY KOESNAEDIBUDIMAN SUDJATMIKOADINIA WIRASTI

    QDI SINI, KEHIDUPAN TAK PERNAH BERAKHIR

    Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah

    Q BUNG DALAM KARYA PUNCAK HANUNGQ CERITA TENUN DARI NEGERI SABANA

    Q FILM PEKAN INIQ AGENDA

    INTERVIEW

    QQQ

    DARI REDAKSI

    FOKUSBAMBU RUNCING & MOLOTOV DI LADANG PROBOWarga Megamendung membakar Vila Orange, yang disebut-sebut sebagai properti Probosutedjo. Mereka masih menyimpan dendam kepada pengusaha itu.

  • ultah ke-2majalah detik

    Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    epat pukul 20.00 WIB, kami, semua awak redaksi majalah detik, berkumpul. Jumat malam menjadi malam yang istimewa bagi

    kami. Di meja sudah tertata nasi tumpeng, tar, dan jajanan. Malam itu kami merayakan ulang tahun ke-2 majalah detik. Sederhana

    dari redaksi

  • bisnis

    Majalah detik 16 - 22 Desember 2013

    Majalah detik 9 - 15 desember 2013saja. Namun tidak mengurangi rasa syukur kami.

    Dalam usia yang ke-2, majalah detik mencapai kemajuan yang luar biasa. Downloader majalah detik meningkat signifikan. Pada 2012, tahun pertama, jumlah pengunduh sekitar 4 juta. Tahun 2013, downloader maja-lah ini mencapai 5,5 juta. Selain itu, jumlah iklan di majalah digital ini pun semakin banyak.

    Dalam momen yang bahagia ini, kami mengucapkan terima kasih ke-pada para pembaca setia dan semua mitra kerja selama ini. Kami akan terus melakukan inovasi agar majalah detik tetap menjadi majalah digital terdepan dan tentunya bisa memenuhi kebutuhan serta memuaskan para pembaca. Salam.

    Majalah detik 16 - 22 desember 2013

  • TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESARPesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara resmi dibuka di Wunna Theikdi Sport Stadium, Naypyidaw, Myanmar, Rabu, 11 Desember 2013. Mengusung tema Green, Clean, Friendship, upacara pembukaan itu berlangsung meriah.

    LENSA

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    SEA GAMES MYANMAR DIMULAI11.12.13.

  • Para penari beraksi dalam upacara pembukaan SEA Games ke-27. Hajatan regional ini akan berlangsung hingga 22 Desember mendatang. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)

  • Pesta kembang api turut meramaikan pembukaan SEA Games ke-27. Upacara pembukaan ini diikuti lebih dari 6.000 atlet dan ofisial dari 11 negara peserta. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

  • Seorang penari berjalan di papan pertunjukan saat pembukaan. SEA Games 2013 menyediakan total 460 medali emas dari 33 cabang olahraga. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

  • Salah satu kreasi pembukaan yang menggabungkan tata lampu, teater, dan musik. Upacara pembukaan diresmikan oleh Wakil Presiden Myanmar U Nyan Tun. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)

  • Bendera negara-negara peserta SEA Games dikirab di tengah lapangan. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)

  • Seorang polisi berjaga di kompleks Naypyidaw, Myanmar. Myanmar pernah menjadi tuan rumah SEA Games pada 1961 dan 1969. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    nasional

    Siapa penyebab Celaka bintaro

    Sofyan Hadi, SalaH Satu korban tewaS, Sempat memperingatkan penumpang baHwa kereta akan menabrak. warga mengakui adanya pak ogaH, yang membantu pengguna jalan meneroboS pintu perlintaSan bintaro.

    Pus

    Pa P

    erw

    itas

    ari/

    aNta

    ra

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    nasional

    tabrakan kereta rel listrik Commuter Line dengan truk pengangkut bahan bakar minyak di pintu perlintasan sebidang di Jalan Binta-ro Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2013, tak bakal terhapus dari ingatan Julie. Apalagi wanita berusia 54 tahun itu menyaksikan betul detik-detik kejadian mengerikan

    tersebut.Julie adalah salah satu pe-

    numpang KA 1131 rute Ser-pong-Tanah Abang itu. Dia du-duk di pojok belakang gerbong khusus wanita, yang berada paling depan. Beberapa saat menjelang kereta menghan-tam truk yang mengangkut 24 ribu liter Premium itu, Julie melihat seorang pria mem-buka pintu ruang masinis. Ia berteriak bahwa kereta akan menabrak.

    Setelah memperingatkan penumpang, pria tersebut masuk kembali ke ruang masinis. Namun ia tidak me-nutup pintu. Dari jendela ruang masinis yang pintunya terbuka itulah Julie melihat saat-saat kereta akan me-nabrak truk yang tengah menyeberang perlintasan.

    Saya lihat truk warna merah-putih dari kejauhan, semakin cepat mendekat, dan blarrr... kereta bergun-cang, kata Julie saat ditemui di ruang perawatan Ru-mah Sakit Suyoto, Jalan RC Veteran, Bintaro, Kamis, 12 Desember 2013.

    Setelah menabrak, kereta terguling. Puluhan pe-numpang di gerbong itu berjatuhan, dan menjerit ketakutan. Api berkobar hebat di bagian depan kereta. Asap panas pun segera menyergap gerbong yang semua penumpangnya perempuan itu. Semua panik, lampu juga mati, ujarnya.

    Tiga jenazah awak kereta korban dalam tabrakan KRL dengan truk pengangkut BBM disemayamkan di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (10/12).

    dhoNi setiawaN/aNtara

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    nasional

    Namun, nasib baik masih berpihak pada Julie. Meski terjatuh dan kakinya terjepit serta melepuh akibat ter-bakar, Julie masih bisa diselamatkan petugas dibantu warga setempat, yang memecahkan kaca gerbong. Belakangan, lewat televisi, dia tahu pria yang keluar dari ruang masinis itu adalah petugas mekanik kereta, Sofyan Hadi, salah satu korban tewas dalam tabrakan maut tersebut.

    Coba kalau dia enggak balik lagi (ke ruang masinis), mungkin selamat, tutur karyawati sebuah perusahaan di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, ini dengan mata berkaca-kaca. Mungkin dia solider sama masinis, ucapnya lirih.

    Tubrukan kereta dengan truk tangki BBM itu menelan korban tujuh orang tewas, termasuk tiga awak kereta, yaitu masinis Darman Prasetyo, asisten masinis Agus Suroto, dan Sofyan Hadi. Sementara itu, 78 korban mengalami luka berat dan ringan serta trauma.

    Dugaan sementara, truk BBM bernomor polisi B-9265-SEH milik PT Pertamina itu berupaya me-nerobos palang pintu perlintasan yang akan ditutup.

    Evakuasi korban serta upaya pemadaman api dilakukan petugas dibantu warga.

    detik foto

    nasionalnasionalnasional

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    nasional

    Senin siang itu, pukul 11.15 WIB, saat kereta dipadati penumpang, tabrakan maut tak terelakkan.

    Soal kebiasaan pengguna jalan yang nekat menero-bos palang pintu perlintasan Jalan Bintaro Permai ini

    diakui oleh Binsar, salah satu korban luka. Saat ke-jadian, pria 69 tahun ini sedang duduk-duduk di kafe milik anaknya yang tak jauh dari rel. Saya terpental dan merasakan panas yang hebat, kata pensiunan Kementerian Luar Negeri ini saat ditemui di ruang unit gawat darurat Rumah Sakit Suyoto, Jakarta.

    Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, saat sirene di pos penjaga pintu perlintasan itu berbunyi, dan palang pintu perlintasan sudah ditutup, para pengguna jalan berebut menerobos. Kata Binsar,

    memang ada beberapa pria yang berdiri meng-atur lalu lintas di tempat itu. Mereka inilah yang

    memberi jalan dengan membuka paksa palang pintu. Mereka akan diberi imbalan Rp 500-1.000 oleh para pengguna jalan. Itu biasa, orang sudah tahu, ujarnya.

    Seorang ibu dua anak warga Bintaro mem-benarkan ucapan Binsar. Beberapa kali wanita

    itu memberikan uang seribu perak kepada pak ogah itu agar bisa menerobos perlintasan. Saya

    buru-buru soalnya, tuturnya. Ia berdalih melakukan hal tersebut lantaran lalu

    lintas di perlintasan kereta di kawasan itu terbilang padat. Kemacetan bisa mengular hingga beberapa ki-lometer. Di perlintasan itu ada tiga jalan yang bertemu di satu titik, yakni Jalan Ulujami, Bintaro, dan menuju Pesanggrahan.

    Namun Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I, Sukendar Mulya, enggan berspe-kulasi mengenai penyebab kecelakaan. Kita tunggu saja hasil penyelidikan KNKT, ucapnya. Saya tidak akan menyebutkan institusi atau orang.

    Pak Ogah biasa membantu pengguna jalan

    menerobos palang pintu kereta dengan

    imbalan Rp 500-1000.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    nasional

    Menurut Sukendar, siapa pun yang melakukan pelang-garan pasti akan dikenai hukuman. Apalagi muncul ba-nyak versi mengenai penyebab kecelakaan. Masyarakat

    di sekitar situ tahu, ada banyak fakta. Ini semua harus dikumpulkan dan dikaji, ujarnya.

    PT KAI masih berfokus pada perbaikan listrik dan rel pascakecelakaan tersebut serta pera-watan para korban. Korban luka akan dibiayai hingga selesai perawatan. Semua yang dirawat ditanggung KAI dan (asuransi) Jasa Raharja, ujarnya.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir, menyebut pihaknya juga akan memberikan santunan kepada se-mua korban, termasuk Chosimin dan Mujiono, pengemudi serta kernet truk pengangkut BBM, yang kini dirawat di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan. Makanya kami siagakan RSPP sebagai salah satu rumah sakit rujukan para korban.

    Menanggapi rencana PT KAI yang hendak me-nuntut Pertamina, Ali mengatakan pihaknya tidak

    akan memberikan komentar, Sebelum ada hasil resmi penyelidikan.

    Sementara itu, kepolisian, bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), masih menggelar penyelidikan atas kasus tabrakan maut tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Be-sar Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, menye-but pihaknya akan menganalisis kasus itu menggunakan metode traffic accident analysis.

    Belum sampai pada kesimpulan akhir, dan belum ada siapa tersangka, kata Boy di kantornya, Kamis, 12 Desember 2013. m. rizal, kuStiaH | dimaS.

    Brigadir Jenderal Boy Rafli Amarari saPutra/detik foto

    TAp/KLiK unTuK BERKoMEnTAR

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    nasional

    Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    neraka di lintaSan kereta

    perlintaSan kereta api sebidang di Jalan Bintaro Permai, Bintaro, Pesang-grahan, Jakarta Selatan, Senin siang, 9 Desember 2013, bak neraka. Ledakan dan api berkobar hebat, setelah kereta rel listrik Commuter Line KA 1131 rute Serpong-Tanah Abang, menabrak truk pengangkut bahan bakar minyak bernomor polisi B 9265 SEH, milik PT Pertamina.

    Truk diduga berupaya menerobos palang pintu lintasan kereta yang hendak ditutup. Saat bagian badan truk masih di tengah rel, kereta padat penumpang itu melintas. Dan, tabrakan pun terjadi. Para penumpang menjerit dan berteriak panik. Tujuh orang tewas, termasuk tiga awak kereta. Lebih dari 70 orang terluka.

    10.30 WIB KA 1131 diberangkatkan dari Stasiun Ser-pong.

    10.55 WIBKereta tiba di Stasiun Sudimara, lebih lambat dari jadwal yang seharusnya pukul 10.36 WIB.

    11.09 WIB Kereta tiba di Stasiun Pondok Ranji, Tange-

    rang Selatan, dan diberangkatkan kembali menuju Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Menjelang perlintasan Bintaro, para penumpang sempat merasakan masinis mengerem laju kereta sebanyak tiga kali.

    11.15 WIBKA 1131 menabrak truk pengangkut BBM. Gerbong pertama (gerbong khusus wanita, termasuk ruang masinis) dan gerbong kedua terguling. Truk pembawa 24 ribu liter BBM itu pun meledak. Api berkobar hebat dan meng-hanguskan truk serta bagian depan KRL.

    11.25 WIBPetugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Tegang-an listrik di atas kereta dimatikan. Petugas dan warga bahu-membahu mengevakuasi para penumpang, ter-utama di gerbong paling depan.

    baHan: dimaSinfografiS: Suteja

    nasional

  • KOLOM

    Nama: Djoko Setijowarno

    Tempat/Tanggal Lahir: Pangkalpinang, 14 Mei 1964

    Pendidikan:Q Lulusan 1987 Jurusan

    Fisika IKIP SemarangQ Lulusan 1991 Jurusan

    Teknik Sipil (S-1) Undip Semarang

    Q Lulusan 1998 Jurusan Rekayasa Transportasi (S-2) ITB Bandung

    Organisasi:QKetua Forum Studi

    Transportasi antar Perguruan Tinggi

    Q Ketua Forum Perkeretaapian MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia)

    Q Juri Wahana Tata Nugraha sektor transportasi.

    Karya:Kebijakan Transportasi: Kenyataan dan Harapan, 2004

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    KEJADIAN kecelakaan lalu lintas di perlin-tasan sebidang sebenarnya sudah menjadi hal biasa di Jakarta. Data menunjukkan, dalam kurun waktu Januari hingga Novem-ber 2013, terjadi 79 kali kecelakaan. Artinya, setiap minggu rata-rata terjadi 1,5 kali peristiwa kecela-kaan lalu lintas. Penyebab utamanya adalah sering-nya pengendara kendaraan bermotor melanggar atau tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

    Hal lain yang perlu dikemukakan, kecelakaan di perlintasan sebidang akibat pelanggaran pengen-dara kendaraan bermotor seperti yang terjadi di Bintaro pekan lalu bukan merupakan kecelakaan KA. Kecelakaan kereta hanya ada dua, yakni tab-rakan kereta dengan keretadan kereta anjlok atau terguling.

    Kecelakaan kereta di Indonesia dalam selang waktu 4 tahun terakhir menurun drastis. Data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan, tahun 2007-2012 sebesar 30 persen. Sedangkan angka kecelakaan kereta api pada 2007 sebesar 2,99 persen, tetapi pada 2012 menjadi 0,47 persen.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, keselamatan perke-retaapian menjadi tanggung jawab semua pihak, baik regulator, operator, maupun masyarakat.

    Undang-undang tersebut juga menyatakan: (1) perpotongan antara jalur KA dan jalan dibuat tidak sebidang; (2) pembangunan jalan yang memerlu-kan perpotongan dan/atau persinggungan dengan jalur KA umum harus dilaksanakan dengan keten-tuan untuk kepentingan umum dan tidak memba-hayakan perjalanan KA; (3) pembangunan perpo-tongan sebidang wajib mendapat izin dari pemilik prasarana perkeretaapian; (4) untuk keselamatan perjalanan KA dan pemakai jalan, perlintasan se-bidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup; (5) penutupan perlintasan sebidang dilakukan oleh pemerintah atau pemerintah daerah; (6) pada per-potongan sebidang (perlintasan) antara jalur KA dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan per-jalanan KA.

    Sementara itu, dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, antara lain menyatakan: (1) pada perlintas-an sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi kendaraan wajib (a) berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai di-tutup dan/atau ada isyarat lain; (b) mendahulukan kereta api; dan (c) memberikan hak utama kepa-da kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel; (2) setiap orang yang mengemudikan kendaraan ber-motor pada perlintasan antara kereta api dan jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda pa-

    ling banyak Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

    Meski aturan sudah demikian terang-benderang, namun dalam prakteknya di lapangan, selama ini telah terjadi pembiaran terhadap penerobos pa-lang pintu perlintasan. Belum ada sejarah, polisi menindak serius mereka, yang dengan sengaja menerobos palang pintu.

    Belum lagi kalau dicermati, kondisi kelas jalan apakah sesuai atau diizinkan kendaraan berat se-kelas truk pengangkut BBM 24 ribu liter lewat. Jika jalur tersebut sudah merupakan jalur truk dan ter-nyata tidak sesuai dengan kelas jalan, artinya se-lama ini juga terjadi pembiaran. Para penegak hu-kum kurang bekerja maksimal untuk mengawasi gerak angkutan barang melintas di jalan yang se-usia dengan kelas jalannya.

    Polisi lalu lintas perlu melakukan tindakan pe-nilangan dengan denda setinggi-tingginya supaya ada efek jera terhadap pelanggar. Denda tinggi buat penerobos palang pintu perlintasan sudah saatnya diterapkan. Selama ini, penegakan hukum (law en-forcement) masih sangat lemah. Nilai denda atau hukuman harus lebih tinggi dari denda penerobos busway. Pasalnya, perbuatan menerobos palang pintu itu, selain melanggar disiplin berlalu lintas, juga membahayakan keselamatan orang lain.

    Keberadaan palang pintu perlintasan, selain me-nyelamatkan perjalanan kereta api, juga membe-rikan keselamatan bagi pengguna jalan. Dahulu, keberadaan palang pintu itu untuk menghalangi hewan agar tidak melintasi jalan rel, ketika ada kereta lewat.

    Namun, sekarang kita se-bagai manusia tidak bersabar. Ketika palang pintu kereta menutup, kita berupaya me-nerobos. Janganlah melebihi perilaku hewan, yang rugi kita sendiri. Karena, akibat kelalai-an, nyawa kita atau orang lain bisa melayang. Q

    OLEH: DJOKO SETIJOWARNO

    Denda Tinggi Penerobos

    Palang Pintu Kereta

    NILAI DENDA ATAU HUKUMAN HARUS LEBIH TINGGI DARI DENDA

    PENEROBOS JALUR BUSWAY.

    BIODATA

    Tabel Data kecelakaan di perlintasan sebidang

    Korban Tahun Jumlah2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012* Meninggal 71 30 26 26 30 51 36 35 17 322 Luka berat 46 75 27 26 46 47 35 22 15 339 Luka ringan 26 99 1 27 14 29 7 4 13 220 Jumlah 143 204 54 79 90 127 78 61 45 881

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    NASIONAL

    PERDEBATAN SOAL PERLUNYA HALUAN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN MENGEMUKA DALAM KONGRES KEBANGSAAN YANG DIGELAR FORUM PEMRED. AMENDEMEN UUD DIPERLUKAN JIKA

    GBHN INGIN DIHIDUPKAN KEMBALI.

    HALUAN BARU

    MERINDU

    GET

    TY I

    MAG

    ES

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    NASIONAL

    KETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto mengadu di depan ratusan peserta Kongres Kebangsaan yang digelar Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selat-an, Rabu, 11 Desember 2013. Politikus senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengaku pernah didatangi lima kelompok yang mengeluhkan sistem ketatanegaraan negeri ini.

    Tiga dari lima kelompok itu, kata Sidarto, salah sa-tunya adalah mereka yang menginginkan kembali ke naskah awal Undang-Undang Dasar 1945, tapi yang sudah memasukkan klausul masa kekuasaan presi-den maksimal 10 tahun atau dua periode. Kelompok lainnya berasal dari kalangan Dewan Perwakilan Daerah, serta mereka yang gelisah lantaran dituduh telah membuat kesalahan dengan mengamendemen UUD 1945.

    Padahal, yang salah sebenarnya bukan UUD 1945 yang kita amendemen. Tapi undang-undang turunannya, kata Sidarto dalam kongres bertajuk Menggagas Kembali Ha-luan Bangsa Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka itu. Kongres tersebut dihadiri para pemimpin lembaga tinggi negara

    serta pemerintahan.Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang

    juga sebagai pembicara, menilai negara perlu memperbaiki sistem pemerintahan dan

    politik. Jika tidak, bisa memunculkan anomali politik. Indonesia memiliki

    sistem pemerintahan presidensial, namun dilakukan dengan

    banyak partai yang meng-akibatkan mahalnya biaya politik di Indonesia, ujar-nya.

    Ketua MPR Sidarto DanusubrotoANTARA

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    NASIONAL

    Jenderal TNI MoeldokoRENGGA SANCAYA/DETIKFOTO

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    Moeldoko menyebut, akibat anomali politik itu, dua ribuan calon legislator, baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, maupun pusat, terlibat masalah hukum. Se-banyak 309 kepala daerah diproses hukum lantaran tersandung kasus korupsi, baik yang berstatus ter-sangka, terdakwa, maupun terpidana. Sekitar 94 per-sennya, kepala daerah dan wakilnya pecah kongsi.

    Badan Pekerja Forum Pemred Yudi Latif mengatakan kondisi politik bergantung pada sistem pemerintahan. Sebagian besar partai politik dan lembaga negara sepakat bahwa negara perlu melakukan perbaikan terhadap sistem politiknya. Ia pun menyinggung soal Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

    Menurut Yudi, RPJP dan RPJM, yang menggeser Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), merupa-kan produk inkonstitusional. Sebab, selain tidak bisa menjadi alat ukur dan kontrol pemerintah, produk itu tidak melibatkan banyak pihak.

    Bandingkan dengan GBHN, yang merupakan produk MPR dan disusun bersama dengan berbagai perwakilan, tuturnya. Yudi mengakui, GBHN di masa lalu memang belum sempurna. Namun ada beberapa aspek positif di GBHN yang bisa diakomodasi.

    Perdebatan soal perlunya haluan dalam sistem pe-merintahan dan politik negeri ini, mengemuka dalam kongres selama dua hari (Selasa-Rabu) itu. Ketua Forum Pemred Nurjaman Mochtar berharap persa-muhan itu menjadi momentum untuk mengemuka-

    kan sejumlah persoalan dan pendapat dari para pemangku kepentingan politik.

    Pemimpin redaksi sebuah stasiun televisi swasta ini tak menyampaikan pendapat

    secara spesifik. Ia beralasan, masalah yang dihadapi bangsa ini perlu diba-

    has bersama. Kami sebagai me-

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    NASIONAL

    Ketua DPR Marzuki Alie membuka acara Kongres Kebangsaan.RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO

    dia men-trigger. Bukan tugas kami mengatakan perlu ini, dan tidak perlu itu, ucap Nurjaman.

    Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada, Fajrul Falaakh, menilai tidak ada masalah jika GBHN akan dihidupkan kembali. Namun ia tak sependapat dengan Yudi, yang menyebut RPJP dan RPJM inkon-stitusional. Sebab, sistem penyelenggaraan negara itu juga disusun pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat, yang diatur oleh undang-undang.

    Para elitenya saja yang tidak mau bersepakat. Bu-kan RPJP dan RPJM-nya yang salah, katanya.

    Jika haluan itu dianggap bermasalah, kata Fajrul, DPR bisa saja melakukan revisi. Dan, jika GBHN ingin dimunculkan lagi, jawabannya adalah harus dilakukan melalui amendemen UUD 1945 kelima. Kalau GBHN ada, wadah hukumnya apa? Silakan itu dipikirkan, ujar Fajrul.

    Dulu GBHN digunakan sebagai pegangan untuk me-nyelenggarakan negara, yang ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu 5 tahun. Namun, sejak dilakukan-

    NASIONAL

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    NASIONAL

    nya amendemen UUD 1945, di mana terjadi perubahan peran MPR dan presiden, GBHN tidak berlaku lagi.

    Sebagai gantinya, UU Nomor 25/2004 tentang Sis-tem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatur penyelenggaraan negara dituangkan dalam bentuk RPJP yang memiliki jangka waktu 20 tahun, serta RPJM dengan skala waktu 5 tahun.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang me-nutup kongres tersebut, mengatakan memang tak mudah melakukan perubahan dalam waktu singkat. Menurut dia, selalu ada benturan di antara dua kubu yang menginginkan perubahan dengan yang antipe-rubahan.

    Yang senang (perubahan) inginnya mengubah dan mengubah. Sementara tipe kedua sebalik-

    nya. Selalu ada benturan di antara dua kubu ini, terutama yang ekstrem, tuturnya.

    Kongres itu diakhiri dengan melahirkan delapan kesepakatan atau Komitmen Jakarta, yang diserahkan kepada Presi-den Yudhoyono. Salah satu poinnya ada-lah menyepakati pentingnya keberadaan haluan negara yang menjadi arah utama

    kebijakan pembangunan jangka panjang. Haluan itu disusun dengan melibatkan lem-

    baga-lembaga perwakilan dan pemangku ke-pentingan, untuk menjamin gerak pembangunan

    yang lebih terencana, terpadu, dan berkesinambung-an.

    Perubahan, menurut Yudhoyono, adalah suatu keniscayaan sepanjang untuk kebaikan. Meskipun konsekuensinya akan selalu ada resistansi terhadap ide-ide yang berkembang. Kita tidak boleh mengha-langi hukum alam, bahwa perubahan itu senantiasa dilakukan, ucap Presiden. QKUSTIAH | DIMAS

    Yang senang (perubahan) inginnya

    mengubah dan mengubah. Sementara tipe kedua sebaliknya.

    Selalu ada benturan di antara dua kubu ini,

    terutama yang ekstrem.

    MAJALAH DETIK 9 - 15 DESEMBER 2013MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    HUKUM

    SAAT POLISI SULIT TEMUKANFLOKASUS PERUSAKAN RUMAH DAN MOBIL VIKA DEWAYANI YANG DIDUGA DILAKUKAN ANASTASIA FLORINE LIMASNAX ATAU FLO, AKHIRNYA DISETOP. KEPUTUSAN POLISI MENGELUARKAN SP-3 DINILAI JANGGAL.

    ANASTASIA Florine Limasnax atau Flo hingga kini tidak jelas keberadaannya. Pas-caperusakan rumah dan mobil milik Vika Dewayani, istri kedua Adiguna Sutowo, pada Sabtu dini hari, 26 Oktober 2013, istri Piyu, gitaris grup band Padi, itu raib entah ke mana. Polisi sudah mencari dan menetapkannya sebagai tersangka berdasarkan

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    HUKUMHUKUM

    laporan Vika. Apalagi, dari keterangan Daryono, sopir Adiguna, dipastikan Flo pelakunya.

    Namun, belum juga Flo ditemukan dan diperiksa, polisi sudah menutup kasus tersebut dengan me-ngeluarkan surat perintah penghentian penyidikan atau SP-3. Alasannya, Vika selaku pelapor mencabut laporan tersebut.

    Selain itu, polisi kesulitan menemukan anak peng-usaha Frans Limasnax itu. Vika mencabut laporannya setelah keluarga Flo meminta maaf dan berjanji akan mengganti biaya perbaikan kerusakan yang dialami Vika, baik rumahnya di kawasan Pulomas Barat, Ja-karta Timur, tersebut maupun mobil.

    Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto beralasan ka-sus perusakan sifatnya delik aduan. Perkara itu juga merupakan masalah rumah tangga. Lagi pula pelapor sibuk sehingga memilih mencabut laporan. Untuk kepastian hukum, kepentingan pelapor, sulitnya pen-carian, dan agar kasusnya tidak terkatung-katung,

    ujarnya. Tapi penerbitan SP-3 yang dikeluarkan Polda

    Metro Jaya pada 2 Desember 2013 itu langsung menuai reaksi miring dari sejumlah pihak. Mereka menganggap penghentian penyidikan kasus ini janggal. Ini hal teraneh dalam proses penyidikan

    yang pernah ada, ujar komisioner Komisi Kepolisi-an Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurrahman.

    Menurut Hamidah, alasan yang dipakai pe-nyidik Polda Metro dalam mengeluarkan

    SP-3 atas perkara tersebut sangat tidak masuk akal, yakni tidak bisa menemukan keberadaan Flo. Se-hebat apa Flo sampai tidak bisa ditemukan atau jangan-jangan polisi yang tidak mencari, tutur-nya.

    ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

    Komisaris Besar Rikwanto

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    HUKUMHUKUM

    Hamidah mencontohkan, dalam beberapa kasus, polisi berhasil menangkap pelaku kasus kejahatan yang rumit, seperti pembunuhan Holly Angela Hayu di Apartemen Kalibata City beberapa waktu lalu serta kasus mayat dalam koper yang hanyut di sungai. Tapi entah mengapa polisi kesulitan mencari Flo.

    Hamidah melihat, sejak awal kasus ini memang direkayasa akan dihentikan polisi. Misalnya dengan memasukkan kasus perusakan itu dalam delik adu-an. Sehingga, ketika laporan dicabut oleh pihak yang merasa dirugikan, proses penyidikan bisa langsung dihentikan.

    Padahal kasus ini tidak bisa digolongkan delik aduan, melainkan menggunakan delik umum. Kendati pihak yang merasa dirugikan mencabut laporan, proses pe-nyidikan tetap harus berjalan.

    Delik aduan itu untuk kasus perzinaan dan masalah keluarga. Di kasus ini kan jelas ada perusakan yang dilakukan oleh Flo, ada tindakan kriminal yang dilaku-kan. Jadi seharusnya masuk delik umum, Hamidah menjelaskan. Karena kejanggalan itulah Kompolnas kemudian meminta Badan Pengawas Internal Polri segera memeriksa penyidik yang menangani kasus Flo.

    Sementara itu, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan seharusnya kepolisian berhati-hati dan cermat dalam melakukan penyidik-

    an dan mengeluarkan SP-3. Sebab, kasus itu sudah diketahui umum, yang menduga bahwa alat buktinya cukup. Semestinya, kata dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini, sebelum mengeluarkan SP-3, polisi hendaknya melaku-kan gelar perkara dengan mengundang ahli

    agar keputusan itu tidak keliru.Dengan mengundang para ahli hukum pi-

    dana, akan diketahui dan dipastikan kasus perusakan itu layak atau tidak dihentikan.

    DOK. PRIBADI

    Hamidah Abdurrahman

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    HUKUM

    Bambang meyakini polisi tidak melakukan gelar per-kara yang melibatkan ahli hukum pidana.

    Tindakan penyidik harus benar dan hati-hati, jang-an sampai dinilai tidak obyektif atau tidak independen karena terpengaruh oleh sesuatu, ucapnya, sembari menyebutkan munculnya SP-3 kasus Flo ini bisa ber-dampak buruk bagi korps baju cokelat tersebut.

    Anggapan miring terhadap penyidikan yang dilaku-kan dalam kasus perusakan yang diduga melibatkan Flo mendorong Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar angkat bicara. Menurut Boy, sekalipun sudah dikeluarkan SP3, penyidik bakal terus mencari keberadaan Flo sebagai tersangka

    kasus perusakan tersebut.Boy menambahkan, perkara ini masih menjadi kewenangan Polda Metro Jaya. Namun Mabes Polri akan memantaunya sebagai salah satu kasus menonjol. Kami akan berupaya me-minta keterangan kepada semua yang terlibat. Akan kami berikan fakta semuanya. Selain itu, penyidik akan melakukan cross check kepada

    pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa itu, katanya.Selain kepada pihak Adiguna, penyidik akan me-

    lakukan cek ulang kepada sejumlah saksi lainnya, se-perti pihak keluarga, pemilik rumah, petugas sekuriti, dan orang lain yang mengetahui kejadian tersebut. Boy juga menilai keterangan Flo sangat dibutuhkan. Apalagi jika ia dianggap menjadi bagian dari fakta perusakan rumah Vika Dewayani.

    Namun, sejak kasus ini dihentikan, Polda Metro otomatis menyetop pencarian terhadap Flo. Status tersangka yang disandang Flo dianggap gugur. Kebe-radaannya pun semakin tak terendus. QDEDEN GUNAWAN, M. RIZAL | DIMAS

    Dengan mengundang para

    ahli hukum pidana, akan diketahui dan dipastikan kasus

    perusakan itu layak atau tidak

    dihentikan.

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    KRIMINALKRIMINAL

    KE IBU KOTA, SITI MALAH BUTA

    SEORANG PEKERJA RUMAH TANGGA ASAL PEMALANG DIDUGA DISIKSA MAJIKANNYA HINGGA BUTA. GAJI LIMA BULAN BEKERJA PUN NYARIS TAK BERSISA.

    ILLUSTRASI: EDI WAHYONO

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    KRIMINAL

    TONGKAT kayu kini menjadi teman sehari-hari Siti Nur Amalah. Gadis 18 tahun asal Pema-lang, Jawa Tengah, itu kini buta. Matanya tak lagi bisa melihat lantaran sering disiksa oleh si majikan. Siti kini hanya bisa meratapi nasib.

    Sampai kapan saya hidup seperti ini, kata Siti ke-pada Miranda Butarbutar, salah satu kuasa hukum-nya, beberapa waktu lalu.

    Kisah penyiksaan terhadap Siti terjadi sejak perem-puan tersebut menjadi pekerja rumah tangga di ru-mah keluarga U, 48 tahun, di Jalan Jatinegara Barat, RT 11 RW 03, Jatinegara, Jakarta Timur. Di rumah itu, ia bekerja sejak September 2012 sampai Januari 2013.

    Siti bekerja pada keluarga U melalui Yayasan Eka Karya, penyalur PRT, yang berkantor di Mangga Dua, Jakarta. Saat disalurkan, Siti dalam kondisi sehat wa-lafiat. Kalau tidak sehat, tentu tidak akan dipekerjakan yayasan, ujar Miranda saat ditemui majalah detik di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu.

    Sejak di bangku sekolah menengah pertama, Siti memang berniat bekerja di Jakarta. Apalagi banyak teman sebayanya yang bekerja di kota metropolitan ini. Namun niatnya itu baru kesampaian setelah ia lulus SMP.

    Ia menginjakkan kaki di Jakarta ditemani Nur Fad-hilah, 24 tahun, kakaknya, yang lebih dulu bekerja di Ibu Kota. Lewat sang kakak pula Siti dititipkan ke sebuah yayasan penyalur PRT di Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, baru empat hari di yayasan itu, Siti diajak temannya pindah ke Yayasan Eka Karya, yang kemudian menyalurkannya ke keluarga U. Keluarga ini membuka usaha jasa boga di rumahnya.

    Tapi, siapa sangka, niat Siti mencari uang di Ibu Kota justru berbuah derita. Ia sering mendapat siksaan, baik oleh U maupun L, 44 tahun, istrinya. Padahal penyebabnya masalah sepele, seperti piring yang di-

    Siti Nur AmalahDOK. PRIBADI

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    KRIMINALKRIMINAL

    cuci kurang bersih atau ia tidak sengaja menjatuhkan piring.

    Setiap kali Siti melakukan kesalahan, siksaan lang-sung dia terima, mulai kepala dibenturkan ke tembok, tangan dipaksa menyentuh wajan panas, hingga muka dibenamkan ke dalam bak air. Ia juga diperlakukan bak binatang. Beberapa kali Siti dijejali kotoran anak pasangan suami-istri tersebut yang masih balita. Bekas-bekas penyiksaan itu masih tersisa pada tubuh Siti hingga saat ini, seperti beberapa luka bakar di kedua tangannya.

    Rupanya, bukan hanya siksaan, kata Miranda, klien-nya juga mengaku sempat menda-pat kekerasan seksual, baik oleh U maupun bapaknya, yang tinggal se-atap dengan pasangan tersebut.

    Sebenarnya penyiksaan terha-dap Siti sempat dicurigai seorang petugas Satuan Perlindungan Ma-syarakat (Linmas) di kelurahan

    tempat tinggal keluarga U akhir tahun lalu. Waktu itu si petugas berpapasan dengan Siti, yang baru pulang dari pasar. Wajah gadis itu penuh luka lebam. Karena curiga, petugas Linmas pun melapor kepada ketua rukun warga setempat.

    Petugas ini curiga telah terjadi penyiksaan yang dilakukan keluarga U terhadap Siti, tutur Miranda.

    Namun, ketika ketua RW mendatangi rumah maji-kan Siti, istri U membantah telah melakukan penyik-saan. L beralibi wajah Siti membiru karena terjatuh. Namun penyiksaan itu akhirnya terungkap ketika Siti buta. Penglihatan Siti mulai kabur sejak Januari 2013. Selang beberapa hari kemudian, matanya buta.

    Masalah Siti tidak berhenti sampai di situ. Karena Siti buta, sang majikan langsung memulangkannya kepada penyalur. Siti pun cuma dibayar Rp 1,2 juta

    Petugas ini curiga telah terjadi penyiksaan yang dilakukan keluarga U terhadap Siti.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    KRIMINAL

    DOK. PRIBADI

    Siti (kiri) bersama pengacaranya, Miranda Butar-Butar

    meski bekerja lima bulan di sana. Padahal, berdasarkan kesepakatan, Siti digaji Rp 750 ribu per bulan. Seharusnya ia mengantongi Rp 3 juta sebagai upah kerjanya.

    Sang majikan memotong gajinya Rp 1 juta sebagai biaya pengganti piring yang dipe-cahkan. Belum lagi potongan dari pihak yayasan sebesar Rp 800 ribu sebagai jasa penyalur. Praktis, selama bekerja di ru-mah U, Siti cuma mengantongi Rp 1,2 juta, plus luka memar dan kebutaan.

    Keluarga Siti kaget ketika dia pulang dalam kondisi buta. Me-reka pun melaporkan pasang-an U dan L ke Kepolisian Resor Jakarta Timur pada Juni 2013. Namun belum ada perkem-bangan berarti. Visum yang dilakukan kepolisian, hasilnya tidak diberitahukan kepada keluarga Siti, ucap Miranda.

    Akhirnya keluarga Siti mengadu ke Lembaga Ban-tuan Hukum Mawar Saron pada 27 November 2013. Setelah itu, polisi baru bergerak cepat dengan me-netapkan U dan L sebagai tersangka. Keduanya juga telah ditahan.

    Setelah diperiksa intensif, keduanya sudah ber-status tersangka, ucap Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Polisi Endang Sri Lestari saat dihubungi secara terpisah.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    KRIMINAL

    Endang mengatakan, yang dilakukan suami-is-tri tersebut telah meme-nuhi unsur Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekeras-an dalam Rumah Tangga yang mengakibatkan korban luka berat. Kedua tersangka juga bakal di-jerat dengan pasal dalam UU Perlindungan Anak karena, saat kejadian, Siti baru berusia 17 tahun.

    Saat kejadian, korban masih di bawah umur, katanya. Endang menambah-kan proses pengaduan Siti berjalan lambat karena butuh bukti-bukti pendukung.

    Sementara itu, pengacara U dan L, Fahmi Lubis, membantah anggapan kliennya sering melakukan penyiksaan. Menurut Fahmi, kliennya hanya sering menegur Siti karena ceroboh, seperti memecahkan piring. Tidak benar itu pemberitaan di media yang menyebut klien saya menyiksa dan melakukan keke-rasan seksual terhadap Siti, ujarnya saat dihubungi secara terpisah.

    Meski begitu, Fahmi mengatakan kliennya akan mengikuti proses penyidikan, sembari mengupayakan mediasi dengan korban. Fahmi pun berjanji pihaknya akan proaktif dengan kepolisian agar proses hukum segera selesai. Proses hukum kelak berakhir. Tapi, penderitaan Siti, entah kapan bakal berakhir. Q

    KUSTIAH | DEDEN

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    DETIKCOMMarkas Polres Jakarta Timur

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAKFOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    BamBu Runcing & molotov di ladang

    PRoBoWarga MegaMendung MeMbakar Vila Orange, yang

    disebut-sebut sebagai prOperti prObOsutedjO. Mereka Masih MenyiMpan dendaM kepada pengusaha itu.

    ilustrator: kiagus aulianshah

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Bau sangit masih terasa menusuk hidung di Vila Orange, Blok Cipandawa Kampung Sirnagalih, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Ba-rat. Vila yang dikenal warga sebagai vila Probosutedjo itu hanya menyisakan puing-puing.

    Vila itu dulunya adalah kantor PT Buana Estate milik Probo. Tidak mengherankan jika warga selalu me-nyebut vila itu sebagai vila adik tiri mantan Presiden Soeharto itu.

    Jumat, 13 Desember 2013, sisa huru-hara membuat vila itu luluh-lantak. Gentingnya rontok dan temboknya hangus terbakar. Kolam renang di depan bangunan hancur. Batang pohon dan sisa bakaran ban meme-nuhi jalan masuk menuju vila.

    Sehari sebelumnya, amarah membara di Blok Ci-pandawa. Menjelang siang, ratusan penjaga vila dan warga menghadang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Bogor yang datang membawa alat berat. Sudah dua pekan bela-kangan mereka resah. Pemkab Bogor sedang gen-car-gencarnya membongkar vila di Blok Cipandawa kawasan Megamendung.

    Hari ini targetnya 33 pemilik dengan 50 bangunan yang akan dibongkar, kata Kepala Satpol PP Kabupa-ten Bogor Dace Supriadi.

    Warga dan penjaga vila tidak mau nafkah mereka dihabisi oleh mesin backhoe Pemkab Bogor. Mereka melawan dengan bersenjatakan bambu runcing dan bom molotov.

    Petugas terlalu kuat. Dace membawa anak buah sebanyak 600 orang. Mereka merangsek menembus kerumunan. Dalam sekejap, petugas Satpol PP deng-an mudah melintasi sisa bakaran ban dan batang pohon yang sengaja dipasang. Warga dan penjaga vila kian kesal.

    Zaman Probo ditakar banget. Pernah digaji seribu rupiah sewaktu harga beras Rp 100 seliter.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Amarah pun beralih. Mereka menyasar orang yang dianggap sebagai biang keladi penggusuran, Probo. Kabar dari mulut ke mulut menyebutkan Probo masih memiliki vila itu, Vila Orange.

    Mereka lantas mengarahkan bambu runcing dan molotov ke vila itu. Sekejap, api membara membakar Vila Orange. Mereka merangsek masuk, merusak, dan terus melempari vila dengan bom molotov hingga menyisakan puing.

    Polisi tidak tinggal diam atas pembakaran ini. Kepa-la Kepolisian Sektor Megamendung, Ajun Komisaris Polisi Asyikin, menangkap satu orang yang diduga sebagai provokator dan menetapkan enam orang se-bagai buron atas pembakaran itu. Aksi ini didominasi oleh penjaga vila. Kepolisian masih akan memeriksa beberapa orang yang terlibat langsung dalam pemba-karan itu.

    Nanti kami lihat setelah ada pemeriksaan lagi. Kami masih bergerak sekarang, jelasnya.

    Tap untuk melihat Video

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Pada 1975, PT Buana Estate membuka lahan di Me-gamendung setelah mengantongi izin hak guna usaha (HGU) atas lahan seluas 136 hektare itu pada tahun yang sama. Lahan inilah yang sekarang disebut Blok Cipan-dawa. Probo memanfaatkan lahan ini untuk perkebunan cengkeh.

    Perusahaan ini mengeruk keuntungan besar karena pada tahun itu Indonesia masih mengimpor cengkeh. Probo sendiri mendapat keuntungan berlipat karena pe-

    rusahaannya, PT Mercu Buana, juga meng-antongi izin impor cengkeh dari Madagaskar dalam rentang waktu Mei 1972 sampai Juni 1987. Probo duduk sebagai salah satu pelaku monopoli cengkeh di Indonesia.

    Selain bergerak di sektor perkebunan ceng-keh, Probo melakukan ekspansi pengelolaan lahan untuk peternakan. Probo mendirikan PT Cipendawa. Perusahaan ini bergerak dalam usaha peternakan ayam dengan me-manfaatkan sela lahan cengkeh.

    Cerita pengelolaan lahan inilah yang menjadi pangkal dendam warga terhadap Probo. Mantan karyawan PT Buana Estate, Wawan, menyebutkan Probo tidak mau ambil pusing perihal kesejahteraan karyawan. Buruh perusahaan hanya diupah dengan 2,5 liter beras untuk kerja selama setengah hari.

    Zaman Probo ditakar banget. Keluarga saya semua pernah di sini. Pernah digaji seribu rupiah sewaktu harga beras Rp 100 seliter, ujarnya.

    Kesejahteraan buruh kian tidak keruan ketika harga cengkeh anjlok. Tetapi mereka tidak punya pilihan selain bekerja. Wawan sendiri baru berhenti bekerja pada 1990-an.

    Tahun 1998, izin HGU Probo habis. Lahan dibiarkan te-lantar begitu saja. Kebetulan saat itu gerakan reformasi di Jakarta berhasil menurunkan Presiden Soeharto.

    grandyos Zafna/detik foto

    Puing-puing Vila Orange yang habis dilalap api akibat dilempari bom molotov oleh massa yang menolak pembongkaran.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Warga mengikutinya dengan menjarah tanah Probo.Sayangnya, penanaman yang dilakukan secara man-

    diri tidak berhasil. Lahan kian telantar hingga warga memutuskan untuk membagi-bagi sendiri lahan. Proses pembagian dilakukan dengan mendahulukan penggarap lahan bekas karyawan Probo.

    Pada tahun 2000, warga berdemons trasi ke Dew-an Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor untuk meminta kepastian status lahan di Megamendung. Namun mereka tidak mendapat kepastian. Kepala Desa Megamendung Duduh Manduh mengakui status lahan desanya rentan.

    Pasalnya, dulu Probo memperoleh hak pengelolaan berupa izin HGU. Jika hak ini habis dan tidak diperpanjang, status tanah Desa Megamendung menjadi milik negara.

    Apalagi pada 2008, Pemkab Bogor mengeluarkan Per-aturan Daerah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025. Perda ini menetapkan seluruh Desa Megamendung merupakan daerah konservasi dengan koefisien dasar bangunan (KDB) nol persen. Artinya, tidak boleh ada bangunan sama sekali di atas lahan desa tersebut.

    Warga selama ini mungkin statusnya penggarap saja. Satu Desa Megamendung itu semuanya masuk kawasan hutan lindung. Bangunan di sini kena semua: hotel, Unilever Training Center, Pusdik Reserse Krimi-nal Polda Jawa Barat, jelas Duduh.

    Karena itu, jika penggusuran vila dilakukan hanya di sebagian wilayah, warga beranggapan Pemkab Bogor ada main dengan Probo. Sebab, penggusuran seha-rusnya dilakukan secara menyeluruh.

    Tapi saya enggak menduga-duga seperti itu. Tapi rangkaiannya mungkin ini ada kaitannya dengan kon-flik pertanahan PT Buana Estate milik Probosutedjo dengan masyarakat, imbuhnya.

    Dugaan warga sah-sah saja. Sebab, selama ini Probo

    ari saputra/detik foto

    Probosutedjo

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    tidak mau begitu saja melepaskan penguasaan lahan yang dimilikinya. Terbukti, Probosutedjo memendam beberapa perkara sengketa lahan di sejumlah tempat.

    Pada Oktober 2012, Probo menang dalam sengketa lahan di tingkat Mahkamah Agung antara PT Buana Es-tate dan PT Genta Prana. Sengketa tersebut memper-ebutkan izin HGU atas tanah sekitar 2.117,5 hektare di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Selain itu, Probo memendam perkara perebutan lahan seluas 5,5 hektare dengan warga Kompleks Srikandi RT 07 RW 03, Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta

    Timur. Warga diusir oleh PT Buana Estate setelah Pengadilan Negeri Jakarta Timur menetapkan perusahaan itu sebagai pemegang izin hak guna bangunan. Warga yang menempati lahan tersebut sejak 1995 mesti hengkang atas dasar keabsahan HGB yang dikeluarkan pada tahun 2001.

    Hingga berita ini diturunkan, Probosutedjo belum memberikan jawaban atas pertanyaan majalah detik. Rumahnya di Jalan Diponegoro Nomor 20, Menteng, Jakarta Pusat, sepi. Se-

    dangkan PT Buana Estate masih bungkam ketika ditan-dangi di kantornya, Gedung Teja Buana Jalan Menteng Raya No. 29, Jakarta Pusat. Namun salah satu karyawan PT Buana Estate yang enggan disebutkan namanya me-nyebutkan perusahaannya sudah tidak memiliki kepen-tingan sama sekali atas tanah di Megamendung, Bogor.

    Dugaan warga tentu dapat memicu gegeran lainnya. Karena bangunan yang menyalahi peruntukan tanah dan tak berizin kemungkinan mencapai seribu bangun-an. Satpol PP Kabupaten Bogor Dace mengaku baru menargetkan pembongkaran vila sebanyak 200 unit saja di tahun 2013 ini.

    Sedangkan Vila Orange yang dibakar warga sendiri bukan lagi milik Probo. Kabar terakhir yang diterima Satpol PP menyebutkan Probo sudah tak terdata sebagai

    grandyos Zafna/detik foto

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    TaP/klik unTuk berkOmenTar

    Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    Rencana membongkar 88 vila di Desa Megamendung, Cisarua, Bogor dihalangi massa pada Kamis, 12 Desember 2013.

    asap membubung di megamendung

    pemilik dan status bangunannya tak berizin.Itu saya katakan, Dinas Tata Bangunan tidak me-

    limpahkan berkas kepada kita. Sehingga kita kaget, oh ini kenapa tidak dibongkar, jelasnya.

    Sampai hari ini sudah 175 vila yang ditertibkan di dua kecamatan, Megamendung dan Cisarua. Untuk kam-pung Sirnagalih (tempat Vila Orange) ada 54 pemilik vila yang masuk dalam daftar penertiban.

    isfari hikMat, pasti liberti, bahtiar rifai | aryO bhaWOnO

    Arah Cisarua

    Massa menebangi pohon di sepanjang jalan ini demi menghalangi petugas Satpol PP.

    Mulut jalan blok Cipendawa tempat massa membakar ban.

    Arah rute penggu-suran Satpol PP Kabupaten Bogor. Villa di sepanjang jalan ini dibongkar.

    Vila Orange yang dibakar massa.

    Massa menebangi pohon di sepanjang jalan ini demi menghalangi petugas Satpol PP.

    Mulut jalan blok Cipendawa tempat massa membakar ban.

    Vila Orange yang dibakar massa

    Massa menebangi pohon di sepanjang jalan ini demi menghalangi petugas Satpol PP.

    Mulut jalan blok Cipendawa tempat massa membakar ban.

    Vila Orange yang dibakar massa

    Massa menebangi pohon di sepanjang jalan ini demi menghalangi petugas Satpol PP.

    Mulut jalan blok Cipendawa tempat massa membakar ban.

    Vila Orange yang dibakar massa

    Massa menebangi pohon di sepanjang jalan ini demi menghalangi petugas Satpol PP.

    Mulut jalan blok Cipendawa tempat massa membakar ban.

    Mulut jalan blok Cipendawa tempat massa membakar ban.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Duit Jokowi Di Balik Gusuran Vila

    Bogor menggelar penggusuran vila terBesar sepanjang sejarah. jokowi menggelontorkan miliaran rupiah Buat mengongkosinya. vila purnawirawan jenderal luput dari pemBongkaran.

    Gr

    and

    yos

    Zaf

    na/

    det

    ik f

    oto

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Dace Supriadi bergidik kalau mengingat pembongkaran vila di Megamendung, Kamis, 12 Desember 2013. Saat itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor ini menemukan sebuah jeriken berisi air keras.

    Dia menduga cairan kimia itu bakal dipakai buat me-nyerang anak buahnya. Kalau kena muka, habislah kami, ujar Dace.

    Ketika ditemui majalah detik pada Jumat, 13 De-sember 2013, ia tengah mengawasi penggusuran di bekas lahan perkebunan dan peternakan ayam milik pengusaha Probosutedjo. Nyaris tidak ada lagi vila yang berdiri tegak di kedua sisi jalan yang membelah lahan di Megamendung, Bogor, itu.

    Sehari sebelumnya, massa berupaya menghalangi mereka dengan menebangi pohon dan menyulut ban. Juga membakar vila yang dulu merupakan kantor pe-rusahaan milik saudara tiri mantan presiden Soeharto itu. Namun tim penggusur maju terus.

    Mereka tidak menggubris pencegatan itu karena, menurut Kepala Seksi Pemeriksaan Satpol PP Ka-bupaten Bogor Edmond Thom, semua bangunan itu berdiri di bekas lahan hak guna usaha yang kini jadi daerah konservasi.

    Karena lahan itu merupakan kawasan konservasi, Edmond memastikan tidak ada bangunan di sana yang berizin. Di kawasan Sirnagalih atau oleh beberapa warga juga disebut Blok Cipandawa, ada 88 bangun-an dari 46 pemilik yang jadi target diratakan dengan tanah.

    Total ada 239 vila di Kecamatan Cisarua dan Ke-camatan Megamendung yang masuk rencana peng-gusuran oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Jumlah terbesar sepanjang sejarah penggusuran di kawasan Puncak.

    Dari jumlah itu, baru 175 yang bisa digusur. Pem-

    Targetnya 200 vila dibongkar, terbesar sepanjang sejarah.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    bongkaran vila yang dimulai pada September lalu itu memang tidak berjalan semulus yang direncanakan.

    Dace bercerita, kondisi medan yang berat membuat laju penggusuran tertahan. Di beberapa jalan yang curam, mobil mereka ngadat dan cuma backhoe yang sanggup mendaki perlahan.

    Kadang ada bangunan yang susah dirobohkan se-perti yang mereka temui di daerah Puncak Pass. Di sana Dace menemukan vila yang konon butuh Rp 5 miliar buat membangunnya. Kami sudah dua hari bekerja, tapi belum roboh juga bangunan itu, ujarnya.

    Belum lagi ada serangkaian penghadangan oleh pemilik dan pekerja vila. Bahkan Dace mendapati ada kompleks vila di Desa Tugu Utara yang dijaga massa bayaran yang diupah Rp 100 ribu per orang.

    Pemilik memang me-radang karena mereka mengklaim tidak diberi tahu. Bahkan Pemerintah Kabupaten Bogor diang-

    gap menabrak tahapan penggusuran, yang semes-tinya dilakukan penyegelan sebelum pembongkaran. Ini dibongkar tiba-tiba, langsung dirangsek aja, kata Riyan, salah satu pemilik vila di Megamendung.

    Pemilik dan warga Puncak menuding Pemerintah Kabupaten pilih kasih dalam membongkar vila. Pusat pelatihan milik perusahaan multinasional dan vila mi-lik tentara, polisi, serta institusi pemerintah seolah-olah lolos.

    Kepala Desa Megamendung Duduh Manduh me-ngatakan hampir semua vila di daerahnya tidak punya izin mendirikan bangunan. Ya, kalau mau adil, jangan

    Grandyos Zafna/detik foto

    Backhoe Satpol PP Kabupaten Bogor membongkar sebuah vila di Megamendung.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    tebang pilih, kata Duduh.Namun yang paling jadi sorotan adalah tidak tersen-

    tuhnya kompleks belasan vila di Citamiang, Cisarua, yang rata-rata dimiliki pensiunan tentara berpangkat bintang di pundak. Sudah jadi pengetahuan umum, di sana yang punya jenderal, seperti Wiranto, kata Kepala Desa Tugu Utara Asep Mamun Nawawi. Dulu, kata Asep, Sutiyoso juga punya vila di sana, namun dibongkar sendiri ketika Jakarta banjir pada 2005.

    Adapun Wiranto emoh menanggapi kabar kepemilik-an vila di Citamiang itu. Ini lagi nanya vila, sudahlah,

    saya enggak mau ngo-mong, kata calon presi-den dari Partai Hanura ini.

    Beberapa petinggi Sa-tuan Polisi Pamong Praja yang ditemui majalah detik menyatakan Cita-miang tak masuk daftar mereka. Alasannya, belum ada perintah dari dinas bangunan buat me-ratakannya.

    Bupati Bogor Rachmat Yasin menampik berbagai tudingan pemilik vila. Menurut dia, sebelum digusur, vila itu lebih dulu diteliti izinnya dan, jika ternyata me-langgar, pemilik akan diberi surat peringatan hingga tiga kali. Setelah itu, kata dia, pemilik ditawari untuk membongkarnya secara sukarela. Panjang proses-nya, tidak hantam kromo, ujarnya.

    Rachmat juga menyatakan tidak pandang bulu dalam membuldoser vila. Diakuinya, dulu memang rumah peristirahatan milik pembesar tidak tersentuh, na-mun kali ini penggusuran bukan lagi program daerah, melainkan kebijakan nasional untuk membereskan

    Grandyos Zafna/detik foto

    Barang-barang yang diselamatkan pemilik vila sebelum penggusuran.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    ZaBUr karUrU/antara

    bangunan yang berdiri di wilayah resapan air.Yang dimaksud Rachmat adalah Peraturan Presiden

    tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur, yang diterbitkan pada 2008. Kebijakan itu mulai digagas dalam rapat pembahasan banjir antara kepala daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2007.

    Rachmat, yang menjabat bupati sejak 2008, menga-takan rencana penggusuran besar-besaran sebenar-nya sudah disiapkan dua tahun lalu. Saya capek, setiap musim hujan selalu disalahkan, ujarnya.

    Namun rencana itu, kata dia, terus tertunda. Salah satu kendala yang dihadapi Rachmat adalah anggaran Bogor yang menurutnya kelewat cekak buat meng-ongkosinya.

    Menurut hitungan Pemkab Bogor, buat merobohkan satu vila, dibutuhkan dana sekitar Rp 10 juta. Selain menyewa alat berat dan dana operasional Satpol PP, Ada uang saku TNI, Polri, dan Brimob buat peng-

    amanan, kata Dace Supriadi.Karena target penggusuran kali ini sekitar 200 bangunan, dana yang diperlukan sekitar Rp 2 miliar. Demi memenuhi kebutuhan dana itu, pertemuan tingkat kepala dinas pun digelar antara Bogor dan Jakarta.

    Puncaknya, pada Oktober tahun lalu kepala daerah di sekeliling Jakarta bertemu dalam acara Badan Kerja Sama Pembangunan

    Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur. Seusai pertemuan yang dipimpin Gu-bernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang jadi ketuanya, itu, dana pun mulai mengucur.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluar-kan total 60 miliar. Menurut Gubernur Jakarta

    Joko Widodo, Kabupaten Bogor me-

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    nerima Rp 8 miliar buat rupa-rupa program, termasuk pembongkaran vila yang didanai Rp 2,1 miliar.

    Jokowi menjelaskan, dana itu digelontorkan berda-sarkan proposal yang diterima dari Kabupaten Bogor.

    Namun Rachmat membantahnya. Menurut dia, dana itu memang inisiatif dari Ibu Kota. Kami tidak meminta-minta. Saya paling pantang meminta-minta, apalagi kepada sesama daerah otonomi.

    Meski demikian, Rachmat mengakui dana dari Jakarta itulah yang dipakai buat mengongkosi penggusuran di Puncak. Kawasan itu memang jadi target utama karena jadi daerah resapan air, yang jika rusak bisa memba-hayakan daerah yang lebih rendah, seperti Jakarta dan

    Bekasi.Dalam catatan Forest Watch Indonesia

    (FWI), daerah tangkapan air di kawasan hulu Sungai Ciliwung itu tinggal 12 persen saja. Itu pun terselamatkan karena berada di kawasan Taman Nasional Gunung Hali-mun-Salak dan hutan milik BUMN, yakni Perum Perhutani.

    Koordinator Program FWI Markus Ratriyono me-nunjukkan data bahwa dalam kurun waktu 2001 hing-ga 2009, daerah resapan air di Puncak hilang sekitar 5.000 hektare atau nyaris seluas wilayah Jakarta Pusat. Ia menengarai pengurangan itu terus terjadi karena daerah hutan lindung juga mulai dirambah.

    Karena permukiman masyarakat di wilayah itu mi-nim, Markus menduga, pembukaan hutan memang dipicu oleh pembangunan vila. Kami melihat ada pembukaan lahan dan di sana mulai dibangun fondasi vila, ujarnya.

    Pembangunan vila di puncak itu, kata dia, menyum-bang besar terhadap naiknya debit air di Sungai Cili-wung jika turun hu jan di hulu. Markus mengatakan, karena daerah resapan air berkurang, air semakin

    Kami tidak meminta-minta. Saya paling pantang meminta-minta, apalagi kepada sesama daerah otonomi.

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    cepat mengalir ke sungai sehingga debit air mendadak melonjak saat hujan.

    Karena itulah Jokowi memuji Bogor, yang kali ini melancarkan penggusuran besar-besaran. Mereka benar-benar berani, lo, ujarnya. Kalau dulu paling yang kena vila kecil dan sedikit, sekarang ini yang besar dan ada ratusan.

    Kabupaten Bogor juga bakal menerapkan program Nobat alias Nongol Babat agar tidak ada lagi vila di kawasan konservasi. Semua disikat dan tindakan pasti ada risiko, kata Rachmat Yasin. Tapi saya yakin lebih banyak yang mendoakan saya dengan program ini. Sementara itu, la han bekas vila, kata Camat Cisa-rua Teddy Pembang, bakal dihutankan kembali. Hasil penggusuran dan penghijauan kembali itu memang belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. Bahkan, menurut Jokowi, Nanti baru terasa pada 2025, ujar-nya.

    Bahtiar rifai, pasti liBerti, isfari hikmat, aryo Bhawono | okta wiguna

    Majalah detik 16 - 22 desemBer 2013

    lamhot aritonanG/detik foto

    Bupati Bogor Rachmat Yasin

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    VILA MILIARAN RUPIAH TINGGAL KEPINGANORANG-ORANG KAYA JAKARTA MEROGOH MILIARAN RUPIAH UNTUK MEMBANGUN PERISTIRAHATAN DI PUNCAK. KINI VILA-VILA MEWAH MEREKA RUNTUH DALAM SEKEJAP TERKENA PENERTIBAN.

    JEBRET!

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    SUGENG sudah seminggu lebih kurang tidur. Pangkal musababnya, ia harus bolak-balik Jakarta-Bogor untuk mengawasi proses penggusuran vila milik abangnya, Tedjo Su-bagyo. Tedjo, perwira polisi berpangkat komisaris be-sar, terlalu sibuk mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.

    Sejak dua bulan lalu, derit alat-alat berat Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Bogor penggusur vila di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Ba-rat, mulai terdengar. Senin, 1 Desember 2013, alat-alat berat tersebut menjangkau Kelurahan Tugu Utara. Vila-vila yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) menjadi incaran.

    Kepala Desa Tugu Utara, Asep Ma'mun Nawawi, membeberkan, ada sekitar 300 vila yang berdiri di wilayahnya. Vila-vila itu dibangun di bekas lahan PT Sumber Sari Bumi Pakuan, yang izin hak guna usaha-nya (HGU) berakhir tahun 2000. Tanah yang kembali menjadi milik negara itu lalu digarap warga sekitar.

    Mereka mengolah tanah bekas kebun teh itu men-

    JAFKHAIRI / ANTARA

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    jadi lahan pertanian. Sebagian lahan dikembangkan menjadi permukiman. Warga juga menjual tanah-tanah itu kepada orang-orang luar untuk pemba-ngunan vila. Seluruh lahan itu tidak bersertifikat. Dari sekian ratus vila, hanya dua yang memiliki IMB. Itu pun baru keluar tahun 2012, kata Asep kepada majalah detik.

    Tedjo menguasai sekitar 5.000 meter persegi ta-nah bekas HGU PT Sumber Sari di Tugu Utara itu, tepatnya di Caringin. Ia membeli dari warga peng-garap pada tahun 2003. Tedjo menanami la hannya dengan jeruk. Sebuah tempat peristirahatan mewah ia bangun di tengah rindangnya hutan jeruk itu.

    Karena tidak memiliki IMB, vila mewah Tedjo ter-ancam. Tidak lama kemudian, vilanya memang dise-gel Satpol PP. Tedjo yang gelisah meluncur ke Pun-cak. Ia melakukan lobi ke sana-kemari selama dua hari. Sebagai perwira menengah di kepolisian, Tedjo percaya diri mendatangi Bupati Bogor Rachmat Ya-sin. Namun upaya itu gagal total.

    Kamis sudah enggak ada kompromi. Pasukan datang. Jebret (semua dirobohkan), ujar Sugeng.

    Kini vila kebanggaan Tedjo itu rata dengan tanah. Kolam renang alam yang diimpikannya juga hancur-lebur. Sugeng mengaku kakaknya itu rugi hingga miliaran rupiah. Nilai tersebut dihitung dari harga tanah yang dibeli dan ongkos pembangunan vila.

    Menurut Sugeng, hampir 90 persen vila kakaknya itu dibangun dari kayu jati, termasuk pendapanya. Bagian lainnya dibangun dengan pelapis marmer. Sebuah kaca tebal juga dipasang untuk menambah nilai estetika vila. Ditimpuki 10 kali, mental. Enggak pecah kaca itu, katanya.

    Riyan, anak Syukur, pemilik vila di Sirnagalih, Me-gamendung, mengatakan, keluarganya merugi Rp 2 miliar akibat penggusuran. Tidak cuma bangunan

    Sudah enggak ada kompromi. Pasukan datang. Jebret (semua dirobohkan)

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    yang dirobohkan, barang-barang berharga di vilanya juga diambil petugas Sat-pol PP. Burung-burung kami diambilin. Ayam-ayam juga, ujarnya saat ditemui majalah detik.

    Keluarga Riyan membeli tanah seluas 3.000 meter persegi di Megamendung itu seharga Rp 50 ribu per meter persegi. Seluruh

    proses sampai akhirnya vila berdiri memakan waktu hingga tahun 2005. Sekarang Riyan cuma bisa me-natap puing-puing bangunan vila yang berantakan.

    Para pemilik vila di Megamendung kini memang hanya bisa tertunduk lesu. Jumat, 13 Desember 2013, orang-orang dari Jakarta itu memeriksa be-kas gusuran di vila masing-masing. Salah seorang pemilik vila, Hendrik, menolak memberikan kete-rangan karena pikirannya sedang kusut. Saya lagi stres. Enggak mau wawancara, kata Hendrik kepa-da majalah detik.

    Para pemilik vila itu awalnya berontak terhadap kebijakan Pemkab Bogor yang didukung oleh Peme-rintah Provinsi DKI Jakarta tersebut. Mereka me-minta Rachmat Yasin menangguhkan penggusuran. Mereka juga meminta Pemkab Bogor membantu proses penerbitan IMB.

    Bahkan paguyuban pemilik vila di Megamendung menulis keluhan di rubrik surat pembaca media massa. Tak berhenti di situ, mereka juga berdemons-trasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bogor. Yusuf Handoko, Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, sempat menolak pe-nyegelan vilanya di atas tanah Megamendung seluas

    Sugeng di depan puing-puing vila milik kakaknya di Caringin, Bogor.BAHTIAR RIFAI / MAJALAH DETIK

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    5.000 meter persegi. Tapi kan sudah di-acc agar dibong-

    kar, ujar Ogi, adik Yusuf, kepada ma-jalah detik.

    Sugeng melihat ada indikasi tebang pilih dalam penggusuran yang dila-kukan Pemkab Bogor karena ada vila yang selamat dari penertiban terse-but. Dari informasi yang dia terima, vila yang tidak dirobohkan itu memi-liki IMB. Namun, ia heran hal itu bisa terjadi. Sebab, status tanahnya sama, yakni lahan garapan milik negara. Su-geng juga menyesalkan penggusuran itu karena mengakibatkan masyarakat sekitar menganggur.

    Rachmat Yasin mengakui dilobi oleh para pemilik vila agar tak melakukan penggusuran. Mereka menggunakan alasan pertemanan sampai mengungkit jasa masa lalu terhadapnya. Sayang, ia tidak mau memberitahukan siapa saja yang mela-kukan lobi itu. Yang jelas, Rachmat Yasin tak peduli dengan semua celoteh pemilik vila tersebut

    Saya tidak tahu (mereka) jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu, kata-nya kepada majalah detik.

    Menurut Rachmat Yasin, para pemilik vila, yang 99 persen warga Jakarta, itu sudah jelas melanggar aturan mendirikan bangunan di lahan milik negara dan tidak mengantongi IMB. Sudah begitu, lahan yang mereka kuasai merupakan kawasan hutan lindung dan serapan air, yang berfungsi menahan banjir di Jakarta. Ia ingin mengembalikan fungsi Puncak se-perti dulu. Ia juga mengaku capek daerahnya selalu dijadikan kambing hitam bencana banjir di Jakarta.

    Makanya saya senantiasa mendukung Satpol PP

    Pemetaan vila di Megamendung yang akan dihancurkan oleh Satpol PP Bogor.OKTA MARFIANTO / MAJALAH DETIK

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    agar mau berbuat, bertindak keras atas dasar per-aturan. Bukan kasar, tapi tegas, ucapnya.

    Terkait dengan tudingan tebang pilih dalam peng-gusuran vila, Rachmat membantahnya. Menurut dia, semua hanya menunggu giliran, karena alat berat tidak bisa bekerja cepat dalam kondisi medan yang berbukit-bukit. Vila yang memiliki IMB juga bukan berarti aman. Akan kita teliti dulu, asli atau tidak IMB-nya, ucap Rachmat.

    Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendesak masyarakat Ibu Kota yang memiliki vila di Puncak sadar. Kerusakan lingkungan akibat berdiri-nya vila itu bukan hanya ditanggung Bogor, tapi juga Jakarta. Ia memastikan penertiban vila di Puncak itu akan terus dilakukan.

    Jakarta juga punya kepentingan. Mata air (sungai yang melintasi) Jakarta semua di daerah itu, seperti Megamendung. Kalau daerah tersebut tidak dijaga, air akan langsung ke Jakarta, banjir, katanya. Q

    BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTY | IRWAN NUGROHO

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    Kerusakan lingkungan akibat berdirinya vila itu bukan hanya ditanggung Bogor, tapi juga Jakarta.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    BUPATI BOGORRACHMAT YASIN:

    SAYA TAK PEDULI VILA

    ITU MILIK JENDERAL

    SAYA TIDAK MELIHAT LATAR BELAKANG PEMILIK VILA. SIAPA PUN MEREKA, YANG SAYA TAHU ADALAH PEMILIK-PEMILIK VILA YANG SUDAH

    MELANGGAR.

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    SEBANYAK 236 vila ilegal di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, akan dibongkar. Pem-bongkaran yang bertujuan mengembalikan Puncak sebagai kawasan konservasi ini tentu bukan perkara gampang. Ada penolakan hingga ber-ujung bentrok dan rusuh.

    Pembongkaran pun dikritik dilakukan secara tebang pilih. Terlebih sejumlah pemilik vila adalah pejabat dan jenderal. Namun Bupati Bogor Rachmat Yasin mene-gaskan tidak akan pandang bulu dalam menertibkan vila di kawasan Puncak. Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu, katanya.

    Berikut ini wawancara Isfari Hikmat dari majalah detik dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin di ruang kerjanya, Jumat, 13 Desember 2013.

    Apa landasan penertiban vila di kawasan Puncak?Yang pertama, ini adalah tugas saya melakukan pe-

    negakan aturan atau law enforcement, baik yang ber-sifat peraturan nasional maupun peraturan daerah. Mengawali program saya ini kan harus sinkron dengan program kerja nasional. Dalam rangka melaksanakan program itu, tentu saya harus merujuk pada perintah presiden tentang sinkronisasi program antara peme-rintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

    Tentu, ketika Presiden memerintahkan semua pro-gram pemerintah di setiap tingkatan, pertama, harus berorientasi pro-poor (kemiskinan), pro-job (mencipta-kan lapangan kerja), pro-growth (pertumbuhan), dan yang keempat adalah pro-environment (lingkungan hi-dup). Yang tiga ini kan sudah rutin kita lakukan, maka yang keempat, yang berpihak pada pemeliharaan lingkungan, pun harus saya lakukan.

    Apa peranan kawasan Puncak sebenarnya?Kita sadar posisi (geografi) Bogor lebih tinggi diban-

    Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    ding daerah sekitarnya, termasuk Bekasi, Tangerang, dan Jakarta. Maka tentu saja fungsi konservasi harus dikedepankan. Sebagian besar lahan kita memiliki fungsi konservasi, terutama yang berkaitan dengan daerah resapan air. Saya menemukan adanya pelang-garan-pelanggaran, walaupun itu terjadi jauh sebelum saya jadi bupati.

    Dari tahun 1970, vila itu sudah marak. Terus, apakah saya harus menyalahkan masa lalu? Kan, tidak. Se-panjang alam ini masih bisa diselamatkan, sepanjang fungsi konservasi ini masih bisa dinormalisasi, atau difungsikan kembali, atau direvitalisasi, akan saya lakukan itu.

    Apakah kondisi sekarang sudah sangat akut?Tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu

    yang positif. Karena itu, ketika melakukan hal tersebut (pembongkaran) terdapat benturan-benturan, teruta-ma berkaitan dengan pemilik vila, juga dari penjaga

    LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

    Bupati Bogor Rachmat Yasin

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    vila ataupun masyarakat, itu suatu hal yang biasa. Setiap kita melakukan penertiban atau pembenahan, pasti hal seperti itu akan selalu muncul.

    La, kalau kita tidak berani memulai, kapan kita akan memperbaiki alam ini? Kapan kita bisa mengembali-kan fungsi konservasi di Kabupaten Bogor? Kan, nanti bisa melindungi supaya alam ini benar-benar akan bersahabat dengan kita. Karena itu, lets do it, saya lakukan sekarang.

    Pemilik vila kebanyakan dari kalangan pejabat dan militer. Apakah Anda tidak takut?

    Keberanian saya termotivasi oleh dampak berku-rangnya fungsi resapan. Ini menimbulkan dampak mudarat bagi banyak orang, terutama Jakarta sebagai ibu kota negara.

    Keberanian saya juga didorong oleh sebuah ke-inginan bahwa sesuatu yang tidak patut itu tidak boleh didiamkan. Makanya saya lakukan apa pun. Dan saya tidak melihat latar belakang pemilik vila. Siapa pun mereka, yang saya tahu adalah pemilik-pemilik vila yang sudah melanggar.

    Yang pertama, mereka melanggar karena memba-ngun di atas tanah negara, bukan hak milik. Mereka mendirikan bangunan di kawasan yang dilindungi, yang zero KDB (koefisien dasar bangunan). Lalu me-reka mendirikan bangunan tanpa IMB. Sekalipun ada IMB, tapi melanggar KDB.

    Apakah penertiban ini akan mampu mengembali-kan fungsi Puncak?

    Jumlahnya (vila yang ditertibkan) cukup banyak, se-hingga cukup signifikan dalam mengembalikan fungsi kawasan Puncak sebagai sumur resapan. Selain itu, kita ingin mengembalikan kawasan Puncak seperti awalnya, bahkan yang bisa menjadi ikon internasional nanti.

    Dana pembongkaran vila ini dari mana? Apakah

    Jumlahnya (vila yang ditertibkan) cukup banyak, sehingga cukup signifikan dalam mengembalikan fungsi kawasan Puncak sebagai sumur resapan.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    benar meminta kepada DKI Jakarta?Tidak meminta. Jadi Jakarta punya program untuk

    membantu daerah sekitar, tidak hanya Bogor, tapi juga Tangerang, Bekasi, Depok, dan Cianjur. Bogor mendapatkan dana itu supaya risiko banjir tidak ter-lalu cepat sampai ke Jakarta. Itu perlu juga dilakukan normalisasi fungsi sungai, kemudian memelihara daerah sempadan sungai, memelihara situ-situ atau embung-embung. Karena juga sangat berkepenting-an, DKI Jakarta mengalokasikan anggaran. Untuk apa? Untuk program-program seperti itu. Jadi kita tidak meminta-minta. Saya paling pantang meminta-minta, apalagi kepada sesama daerah otonomi.

    Apakah dana dari DKI cukup?Ya, enggaklah, jauh sekali. Itu bangunan ada bebe-

    rapa ratus. (Untuk) nyewa backhoe saja tidak cukup, apalagi untuk kegiatan operasional Satpol PP, yang juga harus makan dan dilindungi. Risikonya kan juga berdarah-darah, bisa saja ada yang mati. Apakah

    GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

    Petugas gabungan dari Satpol Pamong Praja dan TNI POLRI dari Kota Bogor melakukan pembongkaran Vila di kawasan Megamendung, Puncak, Bogor.

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    orang lain berpikir risikonya sejauh itu? Tapi apa pun tetap kita lakukan.

    Tidak takut dengan resistansi?Tidak, sampai hari ini tidak ada yang mengancam-

    ancam begitu. Hanya mengharapkan, meminta, tapi saya juga memberikan pengertian dengan sangat hati-hati bahwa ini untuk kepentingan orang yang lebih banyak.

    Saya bilang kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang punya vila, bangunan itu juga tidak dihuni setiap hari atau seminggu, bahkan tidak sebulan sekali. Tapi dampaknya bagi Bogor adalah selalu menjadi daerah yang menjadi kambing hitam, mengirim banjirlah atau menyebabkan daerah lain sering banjirlah. Ini juga, saya bilang, menyakitkan bagi masyarakat Kabupaten Bogor.

    Saya tegaskan, tidak ada orang Bogor yang punya vila. Karena udara Bogor sudah sejuk, sehingga tidak perlu vila. Yang punya vila itu 99 persen orang Jakarta.

    Bisa disebutkan siapa yang gencar melobi Anda?Jangan jangan tidak usah, itu urusan saya saja.

    Saya saja yang tahu. Saya tidak tahu latar belakang mereka. Identitas vila itulah yang jadi dasar. Yang ter-penting, siapa pun yang mendirikan di tanah terlarang, dia melanggar peraturan. Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu. Saya tidak mau peduli dengan latar belakangnya.

    Banyak vila petinggi dan pejabat yang jadi target Anda?

    Saya tidak pernah peduli dengan latar belakang. Ada identifikasi, pendataan, ada penelitian, ada SP1, SP2, dan SP3, kemudian penyegelan. Baru, ketika kita tawarkan apakah mereka mau membongkar sendiri dan mereka tidak mau, baru kita bongkar. Panjang prosesnya, tidak serta-merta hantam kromo, ada peraturan daerah yang mengaturnya. Q ISFARI HIKMAT

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    Saya tidak tahu jenderal, tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    MEREKA YANG MENDIRIKAN VILA HARUS SADAR BAHWA DAERAH ITU TIDAK BOLEH DIBANGUN. KALAU

    LINGKUNGAN DI SANA RUSAK, YANG KENA KITA SEMUA.

    JOKOWI: PEMILIK VILA DI

    BOGOR HARUS SADAR

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    PENERTIBAN vila di kawasan Puncak, Bogor, didukung penuh oleh DKI Jakarta. Bahkan Gubernur Joko Widodo memberikan bantuan untuk kegiatan operasional kepada Pemerin-tah Kabupaten Bogor guna menggusur vila-vila itu.

    Jakarta jelas berkepentingan dengan upaya perobohan vila-vila mewah itu. Sebab, banjir Jakarta disebabkan oleh berkurangnya lahan resapan air ka-rena berubah fungsi menjadi hunian, termasuk vila.

    Di satu sisi, Jokowi menggugah kesadaran warga Jakarta pemilik vila itu. Sebab, mereka mendirikan bangunan di lahan konservasi. Kalau lingkungan di sana rusak, yang kena kita semua (Jakarta), bukan hanya daerah itu, kata Jokowi.

    Berikut ini wawancara leng-kap Aryo Bhawono dari majalah detik dengan Jokowi di Balai kota DKI Jakarta, Jumat, 13 De-sember 2013.

    Kata pejabat di Puncak, kalau tidak didukung DKI, penggusuran vila enggak sebe-sar sekarang. Dan Satpol PP Bogor menjadi berani. Tanggapan Anda?

    Memang itu sangat berani. Sebab, mata air Kali Ciliwung di situ. Keberanian Bogor menertibkan vila pantas dipuji. Itu kan bukan vila kecil, tetapi yang be-sar. Dan ada ratusan vila. Kalau dulu kan paling yang kena vila kecil dan jumlahnya sedikit. Tetapi sekarang ini besar ukurannya. Ya, saya harap semua bisa dise-lesaikan dengan baik. Karena pemerintah DKI Jakarta juga membutuhkan penataan yang baik di sana.

    Berapa bantuan yang diberikan Jakarta kepada Bogor?

    Jadi total bantuan DKI itu diberikan ke daerah-dae-rah sekeliling, seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor,

    Kalau lingkungan di sana rusak, yang kena kita semua (Jakarta), bukan hanya daerah itu.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Bekasi, dan Kota Bekasi. Totalnya Rp 60 miliar. Itu be-sar banget. Tetapi, untuk Kabupaten Bogor, kemarin kita berikan Rp 8 miliar, sedangkan Kota Bogor Rp 5 miliar. Dana-dana itu posnya dari dana bantuan dae-rah.

    Bisa diperinci peruntukan dana untuk Kabupaten Bogor?

    Itu macam-macam. Yang penertiban vila itu Rp 2,1 miliar. Lalu ada untuk biopori dan bioretensi, perlin-dungan daerah aliran Sungai Ciliwung, dan lainnya.

    Apa kepentingan Jakarta hingga memberikan bantuan demikian besar?

    Jakarta juga punya kepentingan. Mata air Jakarta semua di daerah itu, seperti Megamendung. Kan mata air Ciliwung di sana. Nah, kalau daerah tersebut tidak

    Banjir di Jakarta

    ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    FOKUS PEMBONGKARAN VILA MEWAH PUNCAK

    dijaga, air akan langsung ke Jakarta, banjir. Makanya, kami memberi stimulan untuk kegiatan operasional. Tetapi daerah juga punya kepentingan menata ling-kungan mereka. Jadi saling membantulah.

    Sebenarnya alur kerja sama ini seperti apa? Ka-barnya mereka harus mengajukan proposal lebih dulu?

    Memang ada proposal. Tetapi bukan proposal begitu saja lalu disetujui. Awalnya, ini kan ada pertemuan an-tarkepala dinas. Nah, pertemuannya ini sudah lama, berkali-kali. Lalu ada forum komunikasi. Nah, dari situ ada obrolan, lalu kami memberi masukan. Jadi

    proposal yang diajukan itu di-informasikan, tetapi proposal itu tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan Jakarta. Makanya peruntukannya jelas.

    Vila yang ditertibkan milik orang Jakarta. Ada juga milik pemerintah pusat. Anda eng-

    gak takut dimarahi?Lo, itu urusan daerah sana (Kabupaten Bogor). Te-

    tapi ini kan bukan soal itu saja. Mereka yang mendi-rikan vila harus sadar bahwa daerah itu tidak boleh dibangun. Kalau lingkungan di sana rusak, yang kena kita semua, bukan hanya daerah itu. Makanya ada program ini.

    Bagaimana pertanggungjawabannya nanti?Ya, itu urusan inspektorat.Artinya, program ini akan terus dilanjutkan?Oh, iya. Ini kan bukan program jangka pendek. Lihat

    reboisasi dan pembuatan biopori, itu kan tidak bisa langsung jadi. Nanti kita nikmati hasilnya pada 2025, (saat itu) baru terasa. Makanya, ini harus terus dikem-bangkan. Q

    ARYO BHAWONO, IRWAN NUGROHO

    Oh, iya. Ini kan bukan program jangka pendek. Lihat reboisasi dan pembuatan biopori, itu kan tidak bisa langsung jadi.

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    GAYA HIDUP

    MACHO

    GAYA HIDUP

    SETELAH OBAT OLES TAK AMPUH, TRANSPLANTASI RAMBUT DIPILIH UNTUK

    MENUMBUHKAN RAMBUT DI WAJAH. MACHO, BRO.

    GAYA HIDUP

    FOTO-FOTO: THINKSTOCK

    dengan Transplantasi

    Berewok

    MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    GAYA HIDUP

    TAMPIL macho dengan jenggot, kumis, dan cambang makin diidamkan banyak pria. Se-telah berbagai obat oles tak sanggup me-numbuhkan bulu-bulu di wajah, mereka pun mencoba cara lain.

    Metode yang saat ini digemari adalah transplan-tasi rambut di wajah, baik itu jenggot, kumis, mau-pun cambang. Tren ini berkembang pesat di bebe-rapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Indonesia.

    Genius Beauty melansir, metode ini pertama kali diterapkan pada 1996 oleh Dr. Bessam Farjo, se-orang dokter bedah terkemuka di Inggris. Sejak itu, metode ini kian diminati.

    Farjo mengklaim metodenya antialergi, antigatal, atau berisiko penyakit kulit. Hal itu karena ia

    tidak menggunakan bahan sintetis. Ram-but diambil dari rambut belakang pasien

    sendiri, ujarnya.Sejak mengenalkan metode ini, dok-ter asal Irak itu telah menangani le-

    bih dari 5.000 transplantasi rambut di wajah. Dia juga menangani lebih

    dari 20 ribu konsultasi tentang hair restoration. Bahkan, enam tahun terakhir, jumlah pasien mening-kat enam kali lipat. Wow!

    Banyak pria berwajah mulus atau tanpa bulu mendatangi

    Farjo Hair Institute untuk menja-lani cangkok rambut. Para pria itu

    ingin tampil macho bercambang la-yaknya selebritas dunia, macam Brad Pitt, Ewan McGregor, dan Ashton Kutcher.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    GAYA HIDUP

    Dr. Farjo mencatat sebanyak 24 persen pasiennya ingin rambut wajah seperti milik Gary Barlow. Se-dangkan 20 persen pasien menginginkan tampilan seperti pesebak bola keren, David Beckham. Aktor senior George Clooney ternyata juga masih mem-pesona. Terbukti sekitar 13 persen pasien Dr. Farjo ingin meniru berewoknya.

    STEM CELLTren ini ternyata juga mulai diminati di Indonesia.

    Bahkan, kira-kira lima tahun lalu, para pria mulai ribut-ribut mencari cara agar rambut di wajahnya bisa tumbuh.

    Ada satu merek obat oles yang banyak memasang iklan cukup laris saat itu. Namun beberapa pria mengaku tak puas dengan hasilnya.

    Arif misalnya. Pria 29 tahun itu terlahir tanpa bakat berambut. Kulit wajahnya terbilang mulus, paling hanya ada kumis, itu pun jarang-jarang. Padahal dia sangat ingin memiliki berewok.

    Arif sempat mencoba obat oles terkenal. Sudah sebulan lebih mencoba, tetap saja bulu di wajah-nya tak juga tumbuh. Cuma tiga rambut tumbuh di dagu, kata bapak satu anak itu.

    GAYA HIDUP

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    GAYA HIDUP

    Pengalaman serupa juga dialami Doni. Obat oles yang sudah digunakan selama lebih dari enam bu-lan sama sekali tak bekerja. Bulu di wajahnya tak kunjung ada. Akhirnya nyerah, ujar pria 32 tahun ini.

    Meski sangat ingin punya rambut di wajah, Arif dan Doni belum ingin melakukan transplantasi rambut. Mereka masih ragu, apalagi biayanya tidak murah.

    Namun lain lagi dengan Ricko. Pria 28 tahun itu sudah sibuk mencari cara alternatif untuk

    menumbuhkan rambut di wajah setelah obat oles tak mempan. Dia pun menjela-jah di Internet untuk mencari tahu.

    Dia kemudian menemukan Dr. Gu-nawan Budisantoso, Sp.KK, seorang ahli transplantasi rambut di Indonesia. Dr. Gunawan melakukan cangkok rambut di

    wajah pertama kali pada 1997. Saya mau cangkok rambut, meskipun kata orang sa-

    kit, kata Ricko mantap.Sebenarnya Ricko tidak perlu khawatir de ngan

    rasa sakit itu. Pasalnya, Dr. Gunawan telah me-ngembangkan metode hair stem cell transplantation, yaitu metode baru cangkok rambut yang nyaris tidak sakit.

    Metode ini berbeda dengan cangkok cara lama karena menggunakan stem cell dari rambut pasien sendiri. Dalam empat atau lima bulan, stem cell dari rambut daerah donor yang ditanam akan tumbuh. Impian memiliki rambut di wajah pun segera terwu-jud.

    Selain tidak menimbulkan rasa sakit, metode ini memungkinkan lebih banyak menanam rambut da-lam satu kali treatment. Pembengkakan wajah aki-bat anestesi lokal juga nyaris tak ada.

    Metode ini berbeda dengan cangkok cara lama karena menggunakan stem cell dari rambut pasien sendiri.

  • MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    GAYA HIDUP

    Yang paling menyenangkan adalah cangkok ram-but ini tidak akan mengurangi jumlah rambut di daerah donor, karena ini merupakan metode peng-gandaan.

    Karena itu, metode ini juga bisa dilakukan kepada orang dengan kebotakan yang sangat luas sekali-pun. Ini metode mutakhir yang saat ini tercanggih di dunia, ujar Dr. Gunawan.

    Dokter yang berpraktek di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini juga mengklaim metodenya aman. Asalkan dilakukan oleh dokter ahli yang berpeng-alaman, ini tidak ada efek sampingnya, ujarnya.

    Selain di Jakarta, metode ini dilakukan di kota-ko-ta besar dunia, seperti Maastricht, Amsterdam, Lon-don, dan Wina. Dr. Gunawan mengakui tren cangkok rambut wajah di Indonesia terus meningkat. Namun jumlahnya belum sebanyak di luar. Dalam setahun, setidaknya ada lima atau enam pasien datang. Me-reka bilang ingin lebih macho dengan rambut di wa-jah, katanya. Berminat, Bro? QKEN YUNITA

    MAJALAH DETIK 11 - 17 NOVEMBER 2013MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013

    sejumlah kecil lemak 50-100 cc diambil dari

    daerah pinggang Anda

    Sel induk dipisahkan dari sel-sel lemak

    sel induk Anda diaktifkan dengan

    protein alami

    Sel-sel induk yang diaktifkan disuntikkan ke

    kulit wajah

    HARVEST SEPARATE ACTIVATE RETURN

    1 2 3 4

    RESULT

    New Skin Layer

    Erector Muscle

    Hair Sebaceous Gland

    EpidermisDermis

    Sweat Gland

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    wisatawisata

    Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    AucklandMencari Damai dibekas Ibu kota selandIa baru InI memang sepI. sedIkIt membosankan.

    tapI tetap ada banyak hal menarIk yang bIsa dInIkmatI dI sInI.foto-foto: thinkstock

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    wisata

    epi. Begitu kira-kira pendapat saya sewaktu menginjakkan kaki di Auck land, bekas ibu kota Selandia Baru. Saya langsung

    berpikir bakal mati kebosanan saat harus tinggal di kota ini barang se-minggu saja.

    Bandara di kota ini juga lengang. Pa-dahal, di kota mana saja, bandara bi-asanya selalu ramai orang. Di jalanan juga tak banyak kendaraan berlalu-lalang. Nyaris mustahil mendengar bunyi klakson saat melintasi jalanan di Auckland.

    Saya lantas mencoba mampir ke salah satu pusat belanja, dan ternyata sama saja. Nyenyat. Tidak banyak orang hilir-mudik melihat-lihat barang yang dipamerkan.

    Saya sempat terheran-heran. Pe-mandangan ini jelas berbeda dengan mal-mal di Jakarta, yang selalu penuh pengunjung.

    Bila dibanding Jakarta, penduduk Auckland memang tidak ada apa-apa-nya. Populasi di Jakarta saat ini sudah lebih dari 10 juta. Sedangkan pendu-duk Auckland hanya sepersepuluhnya saja. Satu juta orang.

    Saya jadi maklum mengapa salah satu kota terbaik untuk ditinggali ini sepi. La, wong yang tinggal sedikit

    Swisata

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    wisata

    banget, ujar rekan saya.Meski sepi dan membosankan, kota terbesar di Se-

    landia Baru ini sebenarnya menyimpan pesona luar biasa. Terutama bagi wisatawan berkantong tebal.

    Bukan cuma pemandangannya yang fantastis, Auck-land ternyata juga surga bagi para shopaholic dan pen-cinta kuliner. Mau berbelanja karya-karya desainer kelas atas atau kelas kaki lima, Anda tinggal pilih.

    Untuk memanjakan perut, ada banyak kafe dan res-toran. Namun jangan sama kan dengan Jakarta, ya. Tempat makan di kota ini rata-rata tutup pukul 20.00 waktu setempat. Jadi, kalau ingin makan malam, da-tanglah pukul 18.00 waktu setempat.

    Kalau ingin melanjutkan hanging out, ada beberapa bar di pusat kota, seperti di Wynyard Quarter, Viaduct Harbour, dan Britomart. Tapi bar-bar ini bakal tutup pada pukul 01.00 waktu setempat.

    Pengunjung bar di Auckland juga tidak ramai. Da-lam satu malam, paling-paling hanya sepuluh orang. Menurut seorang pelayan bar, pengunjungnya biasa-

    wisata

    Majalah detik 16 - 22 desember 2013

  • Majalah detik 16 - 22 desember 2013

    wisatawisata

    nya itu-itu saja. Orang yang datang ke sini biasanya sudah kenal satu sama lain, katanya.

    Makan di Auckland juga relatif mahal. Untuk sekali makan di restoran biasa, kita harus merogoh kocek hingga Rp 200 ribu. Bayangkan jika kita ingin makan di restoran mewah, tentu lebih mahal.

    Untuk berkeliling kota, ada bus dan taksi yang bisa dijadikan pilihan. Taksi memang lebih nyaman, tapi ongkosnya jauh lebih maha