20131202 1
-
Upload
mohammad-subhan -
Category
Government & Nonprofit
-
view
7 -
download
1
Transcript of 20131202 1
12/2/2013
1
TEMA: KONDISI DAN TANTANGAN DI BIDANG SOSIAL POLITIK DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP KELEMBAGAAN / ORGANISASI
PEMERINTAHAN KE DEPAN
KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN
YANG IDEAL DAN EFEKTIF
Oleh
Drs. Agun Gunanjar Sudarsa, Bc.Ip, M.Si
PENDAHULUAN
• Kehadiran partai politik dalam pemerintahan memangtidak bisa lagi dihindari, akan tetapi kebutuhanmenciptakan sistem birokrasi pemerintahan yangnetral, profesional, dan mantap juga tidak bisa jugadihindari.
• Keduanya merupakan kebutuhan yang esensial yangmestinya disadari. Kelembagaan birokrasi pemerintahmestinya memperoleh perhatian yang pertamasebelum semuanya diperbaiki.
• faktor lain yang perlu diperhatikan adalah masihrendahnya akuntabilitas publik yang dilakukan olehkelembagan birokrasi pemerintah.
12/2/2013
2
• Keadaan seperti ini, bisa dipergunakan sebagai salahsatu strategi perubahan dalam hal reformasi birokrasipemerintah. Mengigat lembaga birokrasi merupakansuatu bentuk dan tatanan yang mengandung strukturdan kultur.
• Struktur mengetengahkan susunan dari suatu tatanan,dan kultur mengandung nilai (values), sistem, dankebiasaan yang dilakukan oleh para pelakunya yangmencerminkan perilaku dari sumberdaya manusianya.
• Dengan demikian maka reformasi kelembagaanbirokrasi meliputi reformasi susunan dari suatu tatananbirokrasi pemerintah, serta reformasi tata nilai, tatasistem, dan tata perilaku dari sumber dayamanusianya.
Permasalahan
Strategi apakah yang hendaknya
dilakukan dalam menghadapi
tantangan di bidang sosial, politik
yang implikasinya berdampak
efektif terhadap kelembagaan /
organisasi pemerintah.
12/2/2013
3
Rekomendasi Strategis dalam Menghadapi Tantangan
di Bidang Sosial, Politik dan Implikasinya terhadap
Kelembagaan / Organisasi Pemerintah
• Memahami konsep pemikiran seperti diuraikan di atas, maka upayauntuk merestrukturisasi birokrasi pemerintah dapat dikemukakansebagai berikut:
1. Setiap lembaga departemen pemerintah baik dipusat dan didaerah yang dipimpin oleh pejabat politik harus dibedakan antarapejabat politik dan pejabat karier birokrasi. Lembaga pemerintahbisa dibedakan antara lembaga Departemen yang dipimpinMenteri sebagai pejabat politik, dan lembaga Non Departemenyang dipimpin oleh bukan Menteri dan bukan pejabat politik.Seharusnya pejabat yang memimpin Lembaga Pemerintah NonDepartemen (LPND) adalah pejabat profesional dari birokrasikarier, bukan dijabat oleh pejabat politik dan dirangkap olehMenteri. (berlanjut ... )
(... lanjutan) Pejabat politik adalah pejabatyang dipilih oleh rakyat langsung maupuntidak (oleh Presiden). Dengan demikianposisinya adalah sebagai wakil rakyat dalammenganbil kebijakan publik dan mengontrolbirokrasi pemerintah. Sedangkan Pejabatbirokrasi adalah pejabat yang diangkat untukmelaksanakan kebijakan publik tersebut. Jikamekanisme kontrol dan pelaksanaan kebijakanpublik bisa berjalan antara kedua jabatan itumaka pertangung jawaban publik tidakmungkin tidak mesti bisa dilaksanakan.
12/2/2013
4
2. Desentralisasi kewenangan baik
desentralisasi politik maupun administrasi
perlu dilakukan di dalam kelembagaan
pemerintah ini. Dengan desentralisasi
diharapkan akuntabilitas publik bisa
dilakukan, yang pada gilirannya diharapkan
pula kontrol rakyat semakin efektif dan
korupsi, kolusi dan nepotisme bisa
dihilangkan dalam birokrasi pemerintahan
ini.
3. Perampingan susunan kelembagaan birokrasipemerintah perlu segera ditindaklanjuti.Kekembaran tugas dan fungsi antara beberapalembaga birokrasi perlu segera di analisis dandihilangkan kekembaran itu. Lembagakementerian (departemen) dan lembaga nonkementerian (departemen) yang menunjukkankekembaran tugas dan fungsi perlu segeradianalisis dan dan dipecahkan dengan prinsipefisiensi, penghematan, kordinasi, integrasi baikdalam masa krisis seperti sekarang ini maupundi masa-masa non krisis. Jumlah eselonisasi dipemda juga dipikirkan lebih ramping lagi
12/2/2013
5
Kesimpulan
1. Reformasi kelembagaan birokrasi pemerintah bisa dijalankandengan memperhatikan tiga faktor pengungkit yang telah sayasebutkan di atas. Jabatan dan akses politik perlu disediakan dalamkelembagaan birokrasi pemerintah agar jelas hubungan antarajabatan politik dan birokrasi karier. Pertanggung jaawaban publikbisa dijalankan dalam pemerintahan ini jika kekuasaan itu tidakmemusat di salah satu pusat kekuasaan.
2. Desentralisasi kekuasaan merupakan salah satu cara untukmengurangi pemusatan kekuasaan itu. Desentralisasi kekuasaansekaligus merupakan upaya untuk secara konsisten melakukandemokrasi yang benar dalam pemerintahan. Pada tatanankepemerintahan yang demokratis ini, peranan rakyat menjadipenting dalam melangsungkan pemerintahan dan dalammelaksanakan kontrol sehingga bisa menjamin lurusnyakepemerintahan.
• Kekuasan yang memusat mengakibatkan tidak adanya transparansi sehingga menyulitkan lahirnya pertanggung jawabab publik. Tidak adanya keterbukaan dikalangan instansi dan pejabat pemerintah, mengakibatkan akses melakukan kontrol rakyat menjadi buntu dan mampet.
• Reposisi dan restrukturisasi kelembagaan pemerintah perlu segera ditata ulang, yang memungkinkan adanya kejelasan antara posisi jabatan politik dan birokrasi karier. Dengan demikian pertanggung jabaran publik bisa didorong dengan melakukan desentralisasi kekuasaan, transparansi, reposisi dan restrukturisasi kelembagaan pemerintah.
• Struktur kelembagaan pemerintah perlu diperbaiki dan disempur-nakan sesuai dengan perubahan strategis nasional kita di era reformasi ini, dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, penghematan, kordinasi, integrasi dan rasionalitas maka perampingan susunan kelembagana birokrasi pemerintah perlu kembali dipikirkan.
• Efisiensi, penghematan, kordinasi, integrasi dalam susunan kelembagaan pemerintahan ini perlu dilakukan karena harapannya adalah tidak ada lagi kekembaran lembaga yang tugas dan fungsinya sama.
12/2/2013
6
Sekian dan terima kasih.