20130826_MajalahDetik_91

165

Transcript of 20130826_MajalahDetik_91

  • Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012

    Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Habib Rifai, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Faribi, Edi Wahyono

    Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: [email protected] Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

    Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: [email protected] Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: [email protected] detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

    Edisi 91dAFTAR isi

    26 Agus - 1 sEp 2013

    Tap pada konTen unTuk membaca arTikel

    Di Bawah Bayang-bayang 1998

    Kecanduan Socmed, Kok Bisa...

    Ekspresi Keindahan pada yang Fana

    Khajuraho, The Land of Kama Sutra

    Mencoba Makan ala Napi!

    Cinta Lama Bersatu, Lalu...?

    Film Pekan ini

    Wartawan Calon Penghuni Neraka?

    Mencari Pengganti Van Persie

    Menginvasi Planet Merah

    Agenda

    EKoNoMI

    KRIMINAL Kiai Panutan Kini Buronan

    NASIoNAL Teror Penembakan Polisi

    hUKUM

    NASIoNAL

    PEoPLE Ario Bayu, Sri Mulyani, Adam Levine

    BISNIS

    LENSA

    GAyA hIDUP

    WKWKWK

    SPoRT

    SAINS

    INTERNASIoNAL

    INTERNASIoNAL

    SENI & hIBURAN

    FoKUSMisteri Satria Penguntit Sisca Saksi kunci dugaan pembunuhan berencana Franciesca Yofie mendadak mencabut keterangan. Polisi berkeras kasusnya penjambretan murni. Penyidik dari Jakarta pun mentok.

    Cover: kiagus auliansyah @majalah_detik majalah detik

    INTERVIEWShamsi Ali, Imam Masjid New york: Konflik Palestina Diatasi, Persoalan Dunia Selesai

    Bus Giri Indah yang meng-alami rem blong dan terjun ke jurang di Cisarua, Puncak, Bogor, diduga tidak menjalani uji KIR selama delapan tahun.

    Jatuh Bangun Ikhwanul

    Teka-teki Malam Terakhir Lady Diana

    komik

    Penjara

    kembali

    membar

    a

    KoLoM E-BANKINGMUDAhNyA BAyAR TAGIhAN LISTRIK PLN

    Saat ini BII memiliki lebih dari 1.400 BII ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan melayani lebih dari 100 jenis pembayaran bagi kemudahan para nasabahnya.

    Berharap Datangnya Perpanjangan Waktu

    Lesu Penggemukan LembuMasih Ada Truk Mampir di Pantura

    Pesawat Tempur Buatan Korea Selatan

    Kasus Gugatan Malpraktek Setelah Jatuh dari Kuda

    Petaka di Cisarua

    Satu per satu pemimpin Ikhwanul Muslimin dan sayap politiknya, Partai Kebebasan dan Keadilan, masuk penjara. Bagaimana masa depan Ikhwanul di Mesir?

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasionalnasionalnasional

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    Bus Giri indah yanG menGalami rem BlonG dan terjun ke juranG di Cisarua, PunCak, BoGor, diduGa tidak menjalani uji kir selama

    delaPan tahun. PenGemudi ditetaPkan seBaGai tersanGka.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    Tidak ada firasat apa pun yang dirasakan Sarah (45), saat menaiki bus untuk kembali ke Jakarta, bersama puluhan anggota jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emma-nuel, Rabu pagi, 21 Agustus lalu. Sekitar pukul 07.00 WIB mereka kembali ke Jakarta setelah mengikuti acara Doa dan Puasa Ester di Pondok Kapenray, Kota Bunga, Cipanas, Jawa Barat.

    Saat perjalanan pulang, bus PO Giri Indah yang ditumpangi rombongan melaju dengan kecepatan normal. Seperti ketika berangkat ke Cipanas, anggota jemaat gereja di Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu, sa-ling berbincang riang dalam perjalanan pulang. Tidak ada hal yang aneh.

    Namun menjelang pukul 08.00 WIB, saat bus mele-wati perkebunan teh Gunung Mas di kawasan Puncak, kondisi bus yang dikemudikan Muhammad Amin, 40

    Lokasi kecelakaan bus Giri Indah yang terjun ke jurang di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor.foto: hasan alhabsy/detikfoto

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    tahun, warga Brebes, Jawa Tengah, mulai terasa tidak stabil. Saat itu jalanan menurun, dan kecepatan bus terasa semakin kencang.

    Saat itulah pengemudi sadar rem bus tidak berfung-si. Sopir bilang rem blong. Lalu ketua (rombongan) minta kami berdoa, ujar Sarah saat ditemui majalah detik di ruang perawatan Anggrek, Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Sopirnya kelabakan, enggak tahu berbuat apa.

    Begitu tiba di jalan yang agak berbelok ke kiri di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Cisarua, bus tetap lurus, nyelonong ke jalur sebaliknya ke arah Ci-anjur. Bus berwarna putih, bernomor polisi B 7297 BI, itu, lalu menghajar mobil pikap pengangkut gas elpiji bernomor polisi F 8237 FK, sebuah sepeda motor, dua buah bangunan warung, dan braakk! Bus akhirnya ter-empas ke dalam jurang sedalam 9 meter.

    Saking kuatnya benturan, mobil pengangkut elpiji ikut terdorong ke jurang yang di dasarnya mengalir sungai. Saat Sarah tersadar, bus sudah terbalik di dasar jurang. Tubuhnya ditindih korban lainnya. Lalu saya ditolong warga, katanya dengan terbata-bata.

    Sebanyak 20 orang tewas dalam kecelakaan maut di Rabu pagi itu, serta 31 lainnya luka berat dan ringan, termasuk awak bus. Sarah sendiri menderita luka se-rius di kaki kirinya hingga mendapat beberapa jahitan. Lehernya memar karena terbentur benda keras. Para korban tewas maupun luka-luka sempat ditampung di RS Paru Cisarua. Sebagian korban luka dirujuk ke RS Sentra Medika, Cibinong.

    Menurut warga setempat, Kushendar (39), saat jatuh ke jurang, bus sempat dalam posisi tegak lurus deng-an bagian depan menancap di dasar sungai, dan ekor di atas. Sementara, mobil pikap tertindih bus hingga nyaris tak berbentuk.

    Sopir bilang rem blong. Lalu ketua (rombongan) minta kami berdoa.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    Beberapa detik kemudian, bus terbalik dengan ba-gian roda mengarah ke atas. Itu(-lah) kenapa bagian depannya yang ringsek, katanya. Bus yang terjatuh tegak lurus itu mengakibatkan sebagian besar korban menumpuk di bagian depan.

    Dari pengakuan pengemudi, rem bus blong sehingga tidak bisa dikendalikan. Kemudian mesin mati, dan masuk jurang, kata Kepala Korps Lalu Lintas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Pudji Hartanto, saat ditemui di RS Paru Cisarua.

    Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik menyebut bus Giri Indah yang ditumpangi rombongan GBI Rahmat Emmanuel tersebut tidak laik jalan. Bus

    Korban yang tewas sedang diidentifikasi oleh petugas.foto: hasan alhabsy/detikfoto

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    diduga terakhir kali menjalani uji KIR pada 2005. Dari data yang kami terima, kendaraan ini ternyata

    KIR-nya sudah mati delapan tahun, kata Dedi. Ban belakang bus juga gundul. Ini membahayakan ketika mengerem atau saat berada di jalan licin, ucapnya.

    Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, mengatakan kecela-kaan kendaraan umum seperti yang dialami bus Giri Indah ini pada umumnya diawali dengan pelanggaran ketentuan.

    Contoh kasus Giri Indah ini, katanya punya surat KIR 2008 dan 2011, mana yang benar? Padahal di Di-nas Perhubungan DKI, bus itu terakhir buat KIR pada 2005, ujar Suroyo kepada majalah detik. Ini kan pe-langgaran.

    Penyidik kepolisian akan mendalami keaslian dua dokumen, yakni buku KIR dan kartu trayek yang di-temukan di bangkai bus Giri Indah. Dalam buku KIR tertera uji terakhir dilakukan pada 9 Juli 2013, dengan kurun waktu hingga Januari tahun depan. Sementara, kartu trayek berlaku sampai Juni 2015.

    Meski memiliki izin trayek, menurut Suroyo, bus ter-sebut diduga melanggar aturan karena jalur puncak bukanlah trayek bus tersebut. Pada kasus ini, fatal sekali pelanggarannya. Oleh karena itu kita cabut izin trayeknya, Suroyo menambahkan.

    Muhammad Amin, sang pengemudi yang sempat di-rawat karena luka-luka, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka utama kecelakaan maut tersebut. Ia kemu-dian ditahan di Markas Kepolisian Resor Bogor. Amin terancam hukuman penjara minimal 5 tahun.

    Dia dikenai Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tutur Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Asep Syarifudin. Dalam peme-riksaan, dia (Amin) mengaku menyesal. n

    m. rizal, m. iqBal, indra s | dimas

    Penyidik kepolisian akan mendalami keaslian dua dokumen, yakni buku KIR dan kartu trayek yang ditemukan di bangkai bus Giri Indah.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    jalan ra

    ya punca

    k

    Jalan ke kebun teh

    RM Surya Kapau

    Warung Rokok

    Tokomaterial

    kronologi kecelakaan bus Giri Indah B 7297 BI di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Bus PO Giri Indah B 7297 BI melaju dengan

    normal. Belum ada tanda-tanda bus

    mengalami rem blong sampai kawasan

    perkebunan teh Gunung Mas.

    Melewati kawasan Gunung Mas, di saat jalan menurun, bus mulai tidak terkendali. Pengemudi, Muhammad Amin, sadar bahwa rem bus tidak berfungsi.

    Bus nyelonong ke jalur sebaliknya dan

    menabrak pikap pengangkut gas elpiji

    bernomor polisi F 8237 FK.

    Bus mendorong pikap dan menabrak sepeda motor, serta dua buah bangunan warung.

    Bus meluncur ke dalam jurang dan jatuh dalam posisi tegak lurus dengan bagian depan menghunjam ke dasar jurang, menimpa pikap.

    Dalam beberapa detik, bus terguling dengan

    posisi roda menghadap ke atas. Pikap dalam

    kondisi hancur nyaris tak berbentuk. Sementara bus Giri Indah ringsek parah di bagian muka

    dan atap.

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    Mobil Honda Jazz bernomor polisi B 8164 OV terpaksa ditembak karena kabur saat hendak disetop polisi. Enam peluru bersa-rang di mobil berkelir hitam itu sebelum Pelaku diduga teroris muda yang baru dilatih. aksi mereka tidak terkait momentum tertentu, bisa menebar teror sewaktu-waktu.

    JeJak keloMpok poso di pondok aren

    Teror Penembakan Polisi

    Petugas Puslabfor Polri melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penembakan di Pondok Aren.

    foto: herianto batubara/detikfoto

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    berhasil dihentikan petugas. Enam penumpang, ter-masuk pengemudinya, lalu digiring ke markas Kepo-lisian Resor Depok untuk diperiksa, Sabtu dini hari, 17 Agustus lalu.

    Mereka debt collector. Kami masih mendalami alasan mereka kabur saat razia kami gelar, ujar Ke-pala Polres Depok Komisaris Besar Achmad Kartiko kepada majalah detik. Saat mereka digeledah, polisi mengamankan satu pucuk pistol airsoft gun dan korek api berbentuk pistol.

    Sejak kasus penembakan dua anggota kepolisian di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat malam, 16 Agustus lalu, Polres Depok menggelar razia ken-daraan bermotor setiap hari di lokasi yang berbeda-beda. Markas Besar Polri memerintahkan jajarannya untuk bersiaga setelah penembakan yang menewas-kan Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Kus Hendratna dan

    Polisi menggelar razia pasca kejadian penembakan terhadap anggotanya. foto: agung pambudhy/detikfoto

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    Brigadir Kepala (Bripka) Ahmad Maulana, itu. Kus Hendratna tewas ditembak di bagian kepala oleh

    dua orang tak dikenal saat akan berangkat berdinas. Empat anggota buru sergap Kepolisian Sektor Pondok Aren, termasuk Maulana, memergoki aksi pelaku dan mengejarnya dengan mobil. Sepeda motor yang digu-nakan pelaku berhasil ditabrak. Namun mobil Toyota Avanza yang dikemudikan Maulana terguling. Saat keluar dari mobil, Maulana, ayah tiga anak yang salah satunya masih bayi itu, pun ditembak pelaku tanpa ampun.

    Sebelumnya, korps berbaju cokelat ini juga kehilang-an seorang anggotanya, Aiptu Dwiyatna. Anggota Pol-sek Cilandak, Jakarta Selatan, itu juga tewas diterjang peluru di kepala bagian belakang. Ia ditembak orang tak dikenal saat akan berangkat kerja, Rabu pagi, 7 Agustus lalu.

    Kurang dari dua pekan sebelumnya, petugas Kepoli-sian Lalu Lintas Polsek Gambir Aipda Patah Saktiyono

    nasional

    Mobil Toyota Avanza yang dikemudian Bripka Maulana terguling saat mengejar pelaku.

    foto: hasan alhabsy/detikfoto

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    juga ditembak di Cirendeu, Tangerang Selatan. Namun nasib baik masih memihaknya. Peluru yang ditembak-

    kan pelaku meleset 10 sentimeter dari jantungnya. Nyawanya masih tertolong. Rentetan penembakan ini mendorong Korps Bhayangkara bersiaga penuh. Apalagi pelaku belum berhasil ditangkap.

    Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Brigadir Jende-

    ral Boy Rafli Amar, mengatakan, tindakan para pelaku tergolong kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Namun pihaknya telah menemukan titik terang. Wa-jah pelaku di Pondok Aren berhasil diidentifikasi dan dibuat sketsanya. Begitu pun sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi D 6632 VD yang digunakan.

    Dari hasil penelusuran polisi, aksi penyerangan terhadap aparat ini sudah direncanakan matang. Ini juga bukan kali pertama polisi menjadi sasaran teror. Dimulai pada 2008, lalu menjelang perayaan Idulfitri tahun lalu juga terjadi penyerangan pos polisi di Solo, Jawa Tengah. Motifnya balas dendam dengan petugas yang gencar memberantas jaringan teroris.

    Boy meyakini tiga kasus penembakan di wilayah Tangerang Selatan pada sebulan terakhir merupakan satu rangkaian. Selain lokasi yang berdekatan, modus-nya sama, memepet korban dari belakang sebelum menembak dari dekat.

    Namun jenderal polisi berbintang satu ini belum da-pat memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku, meski pelurunya diketahui berkaliber 9,9 mm. Biasa-nya, peluru itu digunakan untuk pistol Beretta atau jenis FN. Polisi juga menduga senjata yang dipakai berasal dari Filipina Selatan dan sering digunakan

    Dari hasil penelusuran polisi, aksi penyerangan terhadap aparat ini sudah direncanakan matang.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    oleh kelompok teroris Poso.Dugaan adanya keterlibatan kelompok teroris Poso

    dalam rentetan kasus penembakan polisi juga di-akui oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Inspektur Jenderal (Purnawirawan) An-syaad Mbai. Menurut Ansyaad, jika ditarik ke atas, semua kasus teror terhadap polisi dilakukan oleh jaringan yang sama, yakni kelompok Poso.

    Beberapa nama yang terkait jaringan itu antara lain Asep asal Tasikmalaya, dan Aris Munandar di Solo. Ada juga Abu Umar, Abu Roban, serta Santoso. Ke-lompok ini sekarang membuat halakah kecil-kecil, satu-dua orang. Mereka tersebar di Jakarta, Ciledug, dan daerah pinggiran, ucapnya kepada majalah detik.

    Pengamat terorisme Al Chaidar, secara terpisah, menyebut aksi teror yang dilakukan kelompok Poso tidak terikat momentum, misalnya Kemerdekaan RI

    Jenazah polisi korban penembakan.foto : ari saputra/detikfoto

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    nasional

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    atau Pemilu 2014. Begitu pun kader-kader kelompok ini, selesai dilatih, mereka langsung praktik melaku-kan aksi teror.

    Para pelaku teror yang beraksi akhir-akhir ini adalah anak-anak muda berusia 18-21 tahun. Mereka belum

    lama direkrut sehingga mental me-reka belum begitu kuat. Ini terlihat dari aksi mereka saat menembak beberapa anggota polisi

    Kenapa motifnya selalu menem-bak dari belakang? Karena pelaku teror ini masih muda. Mereka tidak suka berhadapan secara frontal, kalau dari depan mereka masih ada respek sehingga sungkan untuk menembak, ujar Chaidar.

    Namun meski belum bermental kuat, para teroris muda tersebut rupanya sudah punya kemampuan da-lam melacak, membuat bom, dan beragam keahlian yang setara dengan polisi, bahkan personel Detase-men Khusus Antiteror (Densus 88).

    Menurut Chaidar, saat ini para teroris muda itu lebih senang menggunakan senjata jenis FN otomatis kali-ber 9,9 mm. Sementara untuk senjata laras panjang, mereka lebih suka AK-47, AK-49, dan AK-53. Jarang pakai N16 buatan Pindad, tuturnya.

    Kelompok-kelompok yang banyak melahirkan teroris-teroris muda, antara lain kelompok Abu Umar, Farhan, Abu Roban, dan Santoso. Para teroris muda ini bisa menebar ancaman sewaktu-waktu, kata Chaidar. n

    evi tresnawati, hendrik, deden gunawan | dimas

    Kelompok-kelompok yang banyak melahirkan teroris-teroris muda, antara lain kelompok Abu Umar, Farhan, Abu Roban, dan Santoso.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    hukum

    foto: dok. detikcom

    Wajah adinda membengkak, daging tumbuh di tengkuknya, dan badannya membiru setelah menjalani pengobatan. kasus tersebut kini bergulir di pengadilan.

    Kasus GuGatan MalpraKteK

    setelah Jatuh dari Kuda

    sudah delapan bulan Adinda Yuanita tak bisa leluasa beraktivitas. Kepercayaan diri atlet sekaligus pelatih olahraga ketangkasan ber-kuda (equestrian) itu kini runtuh. Jangankan tampil di arena pertandingan, muncul di tempat publik pun enggan. Semua itu tak lain akibat iatrogenic cus-

    hukum

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    hukum

    hing's syndrome yang diderita wanita berusia 35 tahun tersebut.

    Tubuh Adinda yang indah dan kokoh sebagai atlet berkuda kini berubah drastis. Perubahan itu terjadi setelah ia berobat ke dokter spesialis tulang dan trau-matologi di Rumah Sakit Sahid Sahirman Memorial, Jakarta, pada pertengahan November tahun lalu. Ia berobat setelah terjatuh saat latihan berkuda.

    Tiga pekan setelah menjalani serangkaian tindakan medis, Adinda merasakan wajahnya membengkak dan mati rasa. Gundukan daging tumbuh di tengkuknya, badannya menjadi biru-biru, dan tulang serta ototnya nyeri. Ibu dua anak itu sempat tak bisa berjalan dan

    terpaksa menggunakan kursi roda. Kepercayaan dirinya jatuh. Sudah bebe-

    rapa bulan dia enggak melatih atlet, kuda-kudanya enggak diurus, ujar kuasa hukum Adinda, Susy Tan, kepada majalah detik beberapa waktu lalu.

    Merasa dirugikan secara fisik, psikis, dan materi, Adinda menggugat dokter yang me-

    nanganinya, Guntur Eric Luis Adiwati, sebagai tergu-gat pertama dan RS Sahid Memorial sebagai tergugat kedua ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Adinda menuding dokter dan rumah sakit yang berlokasi di kawasan Jalan Jenderal Sudirman itu melakukan malpraktek.

    Dalam gugatannya, Adinda menuntut ganti rugi material sebesar Rp 3,9 miliar dan imaterial Rp 10 miliar. Nilai itu untuk mengganti kerugian atas upaya pengobatan yang dilakukannya, termasuk hingga ke Singapura. Kerugian juga diderita Adinda karena tidak bisa bertanding dalam sejumlah kejuaraan berkuda selama ia sakit.

    Adinda mengantongi sederet prestasi dan medali

    Dalam gugatannya, Adinda menuntut ganti rugi material sebesar Rp 3,9 miliar dan imaterial Rp 10 miliar.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    hukum

    dari cabang ketangkas-an berkuda. Ia meng-oleksi medali emas pada Kejuaraan Nasional Equestrian Federation of Indonesia-Jakarta Perkumpulan Equestrian Center di Sentul, Bogor, 9-11 November 2012. Di tengah latihan meng-hadapi kejurnas itulah Adinda terjatuh dari kuda kesayangannya. Saat itu Adinda tidak merasakan

    sakit hingga ia mengikuti lomba di Sentul dan menjadi juara.

    Namun, atas saran keluarga, pada 13 November 2012, Adinda memeriksakan diri ke RS Sahid dan menemui spesialis tulang dokter Guntur. Ketika itu ia mendapat serangkaian tindakan medis, mulai penyi-naran dengan X-ray dan CT-scan hingga penyuntikan dan infus.

    Sayangnya, tanpa melihat dulu hasil CT-scan dan roentgen, dokter langsung memvonis Adinda meng-alami patah tulang rusuk dan tulang ekor, ujar Susy. Adinda lalu ditawari obat seharga Rp 6 juta oleh sang dokter. Katanya obat penghilang rasa nyeri.

    Setelah menjalani serangkaian pengobatan, Adinda merasakan perubahan pada tubuhnya. Menurut Susy, kliennya ternyata mendapatkan sekitar 15 kali suntik-an obat yang disebutkan hanya suplemen penghilang rasa nyeri akibat patah tulang. Keluarga kemudian mempertanyakan keanehan itu kepada dokter dan pihak rumah sakit, tapi tidak mendapat jawaban me-muaskan.

    dok. detikcom

    Tubuh Adinda yang membengkak, dan menggunakan kursi roda.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    hukum

    Akhirnya keluarga memutuskan membawa Adinda berobat ke Singapura pada Januari 2013. Di Negeri Si-nga, Adinda menjalani serangkaian pemeriksaan, ter-masuk tes darah khusus yang tidak ada di Indonesia. Di sana, beberapa dokter spesialis endokrinorgan yang memproduksi dan mengatur hormon dalam alir-an darahmemvonis Adinda terkena iatrogenic cus-hing's syndrome.

    Munculnya sindrom itu diduga akibat tindakan me-dis berupa serangkaian penyuntikan dan injeksi infus Aclasta, yang mengandung zat-zat dosis tinggi Triam-

    cinolone Acetonide (TCA) atau pengobatan steroid, obat anestesi lokal Lidocaine, dan penghilang nyeri Tramal. Jenis steroid TCA ini berbeda dengan doping untuk atlet, yakni anabolic steroid.

    Ternyata Adinda tidak mengalami patah atau retak pada tiga tulang rusuk dan ekor-nya. Juga tidak menderita osteoporosis, sehingga semestinya tidak memerlukan tindakan medis seperti yang diberikan oleh dokter Guntur, yang dikatakannya sebagai anti-inflammatory (berupa suntikan) dan suplemen tulang (infus)," Susy menutur-kan.

    Sebaliknya, pengacara tergugat, Zubaidah Jufri, mem-bantah tudingan bahwa dokter dan rumah sakit mela-kukan malpraktek. Sebab, pengobatan terhadap Adinda telah dilakukan sesuai dengan prosedur. Tindakan me-dis yang dilakukan klien kami terhadap penggugat telah memenuhi standard operating procedure, baik rumah sakit maupun dokter ahli bedah tulang atau ortopedi, ucap Zubaidah kepada majalah detik.

    Jadi, menurut Zubaidah, tanggung jawab dan beban hukum tidak bisa ditimpakan kepada kliennya. Bisa saja

    Ternyata Adinda tidak mengalami patah atau retak pada tiga tulang rusuk dan ekornya. Juga tidak menderita osteoporosis, sehingga semestinya tidak memerlukan tindakan medis seperti yang diberikan oleh dokter Guntur.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    hukum

    Adinda (ketiga dari kanan) saat masih aktif sebagai atlet berkuda.

    malpraktek ada pada dokter lainnya, dia menegaskan.Adinda juga melaporkan kasus ini kepada Maje-

    lis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). Namun Erwin, dari bagian hubungan ma-syarakat MKDKI, mengatakan pihaknya masih mela-kukan investigasi dan memanggil pihak-pihak terkait dalam kasus ini, termasuk sejumlah dokter ahli. Jadi belum ada keputusan, MKDKI masih terus melakukan sidang-sidang, ujarnya.

    Gugatan perdata dengan nomor 256/PDT.G/2013/PN.JKT.PST itu diajukan pada Juli lalu. Sidang gugatan perdana malpraktek tersebut digelar pada 24 Juli lalu. Namun, hingga persidangan ketiga pada Rabu pekan lalu, tak satu pun dari tergugat yang hadir kecuali kua-sa hukumnya. Demikian pula pihak penggugat, hanya diwakili pengacaranya. Mbak Adinda belum berani keluar sampai saat ini, kata Susy. Kepercayaan diri-nya jatuh setelah terjatuh dari kuda.

    m. rizal | dimas

    dok. detikcom

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    kriminal

    Kiai Panutan Kini Buronan

    Gus Put diduGa menjadikan Putrinya sebaGai budak seks untuk menjalani ritual ilmu tertentu. kiai itu disinyalir telah kabur ke luar jawa.

    ilustrator/edi wahyono

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    kriminal

    rumah Abdul Kholik di Dusun Mindi, Desa Kelutan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, kini kosong-melom-pong. Hampir satu bulan kediaman pria ber-usia 50 tahun itu tak berpenghuni. Padahal, sebelum-nya, bangunan permanen bercat putih tersebut selalu ramai disambangi warga. Kondisi serupa tampak di masjid miliknya, yang terletak di samping rumah. Tempat ibadah berukuran 7 x 6 meter persegi itu tak terawat, kotor dan berdebu.

    Setiap Senin dan Kamis biasanya ada pengajian di masjid. Jemaahnya ratusan orang. Mereka berasal dari luar Desa Kelutan, bahkan ada yang dari luar

    Nganjuk, ujar Priyadi, 32 tahun, warga Dusun Mindi, saat ditemui majalah detik beberapa waktu lalu.

    Abdul atau yang biasa disapa dengan sebutan Gus Put dikenal warga sebagai pemuka agama atau kiai. Selain pandai mengaji, kemampuan spiritualnya dikenal mumpuni. Itu sebabnya, banyak orang menganggapnya sebagai panut-an. Mereka mendatangi rumah Gus Put untuk

    meminta saran, nasihat, ataupun doa.Meski Gus Put tidak memiliki pondok pesantren,

    warga sekitar menyebut dia memiliki banyak peng-ikut, terutama dari luar Kabupaten Nganjuk. Masjid di samping rumahnya didirikan untuk jemaahnya terse-but.

    Kiai pengoleksi sepeda motor antik itu kini meng-hilang. Ia diburu polisi lantaran dituduh mencabuli anak kandungnya sendiri. Inilah yang menyebabkan warga Dusun Mindi tak sudi lagi menginjakkan kaki ke rumahnya. Bahkan tak ada lagi jemaah yang mau menunaikan salat di masjidnya.

    Laporan itu diterima Kepolisian Sektor Ngronggot

    Jemaahnya ratusan orang. Mereka berasal dari luar Desa Kelutan, bahkan ada yang dari luar Nganjuk.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    kriminal

    pada 27 Juni lalu setelah Bunga, bukan nama sebe-narnya, putri kandung Gus Put, melarikan diri dari rumah. Gadis berusia 15 tahun itu kabur setelah pamit kepada ayahnya hendak ke kamar mandi.

    Diam-diam korban kabur lewat pintu belakang dan mengendap ke persawahan di sekeliling rumah hingga ditolong warga, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Anton Prasetya kepada majalah detik.

    Berdasarkan penuturan Bunga, terungkap bahwa Gus Put diduga melakukan aksi bejat dengan menja-

    foto: tamam mubarrok/detikCom

    Rumah Gus Put di Dusun Mindi kini sepi.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    kriminal

    dikan sang putri sebagai budak seksnya. Gadis yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu tidak bisa berbuat apa-apa lantaran diancam dan di-kurung di dalam rumah.

    Bunga akhirnya memberanikan diri kabur setelah tidak tahan lagi menjadi budak nafsu sang ayah. Se-telah bertemu dengan warga, Bunga menceritakan kejadian yang menimpanya. Warga dan pamong desa pun melaporkan Gus Put ke polisi. Namun, saat hen-dak ditangkap, pelaku sudah kabur. Nomor telepon selulernya tak lagi bisa dihubungi.

    Pengakuannya, sudah lama dia menjadi budak seks ayahnya sendiri sampai Juni lalu, kata Ali Shodiq, Kepala Desa Kelutan, saat ditemui majalah detik.

    Tidak hanya dirinya, Bunga menuturkan, ka-kak dan adik perempuannya, Mawar, 17 tahun, dan Melati, 14 tahunbukan nama sebenarnya juga menjadi korban kelakuan bejat si ayah. Tapi yang melapor ke polisi hanya satu, tutur Ali.

    Lantas kenapa baru belakangan ini kasusnya diungkap polisi? Anton mengatakan perkara tersebut baru diekspos karena polisi masih menunggu keda-tangan ibu korban, Pratiwi, yang tak lain adalah istri Gus Put. Beberapa tahun belakangan, Pratiwi me-ninggalkan desanya untuk bekerja di Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia.

    Polisi menduga Gus Put leluasa berbuat cabul lan-taran sang istri tak berada di rumah. Mungkin, karena kelamaan ditinggal, dia jadi kesepian, ucap Anton.

    Namun polisi masih terus melakukan penyelidikan. Sebab, diduga ada motif lain yang membuat pelaku bertindak tak senonoh terhadap anak-anaknya. Misal-nya untuk ritual mendalami ilmu tertentu. Dugaan itu muncul karena korbannya tidak hanya Bunga. Ber-

    Pengakuannya, sudah lama dia menjadi budak seks ayahnya sendiri sampai Juni lalu.

  • Majalah detik 19 - 25 agustus 2013

    kriminal

    dasarkan informasi yang dimiliki polisi, ada em-pat korban, meski yang melaporkan hanya satu orang.

    Kecurigaan yang sama dilontarkan Ali. Ia tak yakin Gus Put mencabuli tiga anak kandungnya hanya karena kesepian ditinggal istri yang beker-ja di negeri jiran. Soalnya, Gus Put juga memiliki dua istri lain, yakni Supini dan Rinah, keduanya warga Nganjuk. Yang dua itu (Supini dan Rinah) nikah siri. Tapi yang tercatat di kami hanya satu (istri), Ali menjelaskan.

    Apa motif sebenarnya, tentu hanya Gus Put yang tahu. Sayang, polisi belum bisa membekuknya se-

    kalipun nama Gus Put sudah masuk daftar pencarian orang di kepolisian. Namanya disebar ke seluruh jajar-an kepolisian daerah karena, berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, pelaku sudah menyeberang ke luar Pulau Jawa.

    Anton mengakui Gus Put memiliki banyak jemaah, bahkan hingga di luar wilayah Nganjuk, sehingga polisi kesulitan melacaknya. Kiai yang dulu menjadi panutan itu kini diburu.

    deden Gunawan, tamam mubarok (nGanjuk)

    Ajun Komisaris Anton Prasetyafoto: dok. detikCom

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

  • prakk !!

    Ayo serbuu...!!

    kejaarr!!

    kyaa....

    ayo cepat kaburr!!

    hayo mau lari ke mana!?

    NAH KENA NIH!

    rasakan pembalasanku!

    AYO JALAN!!

    ahh kesempatan kabur lewat

    tembok!

    ayo kita bakar!

    prookk!!

    prookk!!

    tuiingg!!

    tuiingg!!

    Penjara Kembali MembaraLembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, dibakar oleh para narapidana, Minggu, 18 Agustus lalu. Kerusuhan dan pembakaran penjara ini terjadi untuk kesekian-kalinya. Pertengahan Juli lalu, peristiwa yang sama terjadi di LP Klas I-A Tanjung Gusta, Medan. Februari 2012, LP Kerobokan di Denpasar, Bali, juga membara dibakar oleh para penghuninya. Akibat kapasitas penjara yang berlebihan, atau protes terhadap PP Nomor 99/2012?

    Minggu, 18 Agustus 2013, pukul 17.00 WIB. Warga binaan menyerang pos pengamanan LP dan sipir.

    45 menit kemudian, polisi dan tentara baru tiba di lokasi. Ini karena lokasi LP yang cukup jauh.

    terjadi pelemparan benda oleh para napi kepada petugas.

    Belasan napi kabur...

    Ketua DPR Marzuki Alie...

    Menkum HAM Amir Syamsuddin...

    Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana...

    LP Labuhan Ruku diisi 867 penghuni, sementara kapasitasnya cuma 300 orang. PP 99/2012 tentang pengetatan remisi untuk napi korupsi, terorisme dan narkotika tetap diberlakukan. n Khairul Ikhwan, Bagus Prihantoro | Dimas

    Ruang Kepala LP dan ruang registrasi dibakar.

    Kondisi tak seimbang. Saat itu LP hanya dijaga enam petugas, dibantu dua polisi.

    Dua sipir LP terjebak dan disandera para napi.

    Hingga Minggu malam... LP Labuhan Ruku masih dikua-

    sai para napi.

    Belasan napi yang kabur berhasil ditangkap aparat.

    Harus dianalisis,

    kenapa ber-ulang?

    Ada 600 lapas, satu-dua kejadian bukan hal baru. Kita atasi saja.

    Ini persoalan overkapasitas.

    berita komik

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

  • Tap untuk melihat foto ukuRan BeSaR

    Pesawat jet buatan Korea Selatan ini mengalami peningkatan permintaan ekspor selama beberapa dekade terakhir. Korea Selatan melakukan kerja sama dengan kontraktor pertahanan Amerika Serikat untuk mengembangkan pesawat jet FA-50 ini.

    sumber: reuTers

    lensa

    Pesawat temPur buatan korea selatan

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

  • Jet tempur FA-50 di depan markas besar Industri Aerospace Korea (KAI) di Sacheon, 440 km tenggara Seoul. Korea Selatan juga berencana mengembangkan jet tempur KF-X dengan bantuan kontraktor pertahanan AS, meskipun saat ini tertunda karena keterbatasan anggaran. REUTERS/Lee Jae-Won

  • Perakitan FA-50 di KAI, Sacheon, Korea Selatan, ini semakin meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan alat perang dalam beberapa dekade terakhir. REUTERS/Lee Jae-Won

  • Seorang pilot mendemonstrasikan T-50 di First Fighter Wing di Gwangju, sekitar 320 km selatan Seoul, pada 14 Agustus 2013. REUTERS/Lee Jae-Won

  • Pesawat jet T-50 terbang meninggalkan landasan selama proses uji coba oleh First Fighter di Gwangju, Korea Selatan. REUTERS/Lee Jae-Won

  • Pesawat jet T-50i yang akan diekspor ke Indonesia. Ini merupakan pengembangan dari pesawat jet seri T-50. REUTERS/Lee Jae-Won

  • Kolom E-BankingKolom E-Banking

    Pak Laksono,

    Saya pekerja swasta yang sering melakukan perjalanan dinas. Terkadang jadwal dinas yang saya peroleh terlalu mendadak sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan antrian pembelian melalui loket. Untuk itu, saya selalu memesan tiket pesawat atau kereta api melalui call center. Apakah pembayaran tiket tersebut dapat dilakukan melalui ATM? Pembayaran apa sajakah yang dapat dilakukan melalui ATM?

    Anggraini, Jakarta

    MUDAHNYA BAYAR TIKET PESAWAT & KERETA API

  • Kolom E-BankingKolom E-Banking

    Hai Ibu Anggraini,

    Semoga sukses dalam karir Anda.

    Saat ini BII memiliki lebih dari 1.400 BII ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan melayani lebih dari 100 jenis pembayaran bagi kemudahan para nasabahnya. Bebas repot karena melalui BII ATM, nasabah tidak perlu mengunjungi berbagai tempat untuk melakukan pembayaran.

    BII ATM melayani pembayaran berbagai tiket perjalanan penerbangan, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Wing Air, Batik Air, Sriwijaya Air, dll serta kereta api sehingga pembayaran tiket yang Ibu beli melalui call center dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu, BII juga melayani pembayaran tagihan telepon, PAM, PLN, kartu kredit, isi ulang pulsa, uang sekolah, asuransi, cicilan KTA/mobil/motor serta pembayaran service charge apartemen. Semua dilayani BII.

    Jika Ibu Anggraini merupakan pelanggan Telkom, BII tidak hanya melayani pembayaran tagihan telepon rumah (fixed phone) tetapi juga layanan internet Speedy dan telepon Flexi Classy. Demikian juga

    dengan pembayaran tagihan PLN, BII menerima pembayaran pelanggan post paid, pre paid dan non tagihan listrik.

    Selain itu, BII juga melayani pembayaran tagihan air bersih, baik AETRA maupun PALYJA dan pembayaran tagihan TV berlangganan seperti, Indovision (Top TV, OkeVision, Tren), First Media, Yes TV dan AORA TV. Bahkan BII juga melayani pembayaran zakat dan donasi untuk Dompet Dhuafa Republika, Bazis Zakat & Infak, Baznas Zakat & Infak, Save A Teen serta BII Pundi Emas.

    BII terus meningkatkan dan melengkapi layanan pembayaran untuk makin memudahkan nasabahnya.

    Selamat menikmati kemudahan layanan pembayaran dari BII.

    Jika ada pertanyaan seputar electronic banking dapat mengirimkan email [email protected]. Untuk pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan payung cantik dari BII.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Misteri satria Penguntit siscaSakSi kunci dugaan pembunuhan berencana FrancieSca YoFie mendadak mencabut keterangan. poliSi berkeraS kaSuSnYa penjambretan murni. penYidik dari jakarta pun mentok.

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Pikiran saya agak kacau waktu itu. Yadi menyampaikan kalimat itu untuk menjawab pertanyaan mengapa ia berubah pendirian. Pemuda 16 tahun itu adalah saksi kunci ka-sus pembunuhan sadis Franciesca Sisca Yofie. Di-alah satu-satunya saksi yang mengaku melihat Sisca dibacok dengan golok, lantas diseret dengan sepeda motor hingga tewas.

    Yadi mengaku, selepas azan magrib pada Senin, 5 Agustus lalu, itu, melihat pria berjaket kulit dengan helm tertutup menebaskan golok ke kepala Sisca. Pengakuan itu disampaikan Yadi saat diperiksa po-

    lisi pada 10 Agustus lalu. Namun, menjelang reka ulang penyerang-an Sisca pada Kamis pekan lalu, ia mendadak merevisi keterangannya dalam berita acara pemeriksaan.

    Ia banting setir mengikuti cerita versi pengakuan tersangka pembu-

    nuhan Sisca, Wawan alias Iweng. Yadi mengaku awal-nya menyebut ada pembacokan di dekat mobil Nissan Grand Livina X-Gear karena bingung dicecar oleh po-lisi. Banyak polisi yang nanya pada saat bersamaan. Saya bingung. Jadi saya iya-iya saja, katanya.

    Kini keterangan terbaru Yadi adalah tidak melihat Wawan membawa golok saat bertemu dengan Sisca. Branch Manager PT Verena Multi Finance Bandung itu juga tidak dibacok dan baik-baik saja sewaktu me-ngejar penjambret tasnya.

    Berubahnya keterangan saksi utama ini otomatis membuat rekonstruksi pada Kamis pekan lalu seba-ngun dengan klaim Wawan. Rekonstruksi itu bermula dari ajakan Wawan kepada keponakannya, Ade Is-mayadi, untuk menjambret pada 5 Agustus. Keduanya lalu melintas di muka rumah kos Sisca, Jalan Setra Indah II, Sukajadi, Bandung. Melihat pintu mobil terbu-

    Banyak polisi yang nanya pada saat bersamaan. Saya bingung. Jadi saya iya-iya saja.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    ka, Wawan lantas mengambil tas dari mobil Sisca itu. Dalam reka ulang, ada adegan Sisca mengejar

    penjambret dan berhasil merangkul leher Wawan. Setelah beberapa meter, barulah Wawan membacok Sisca dengan golok.

    Berdasarkan pengakuan Wawan, setelah dibacok, Sisca tersungkur dan rambutnya tersangkut di gir se-peda motor Suzuki Satria yang mereka kendarai. Saat sepeda motor mendadak mati gara-gara rambut yang tersangkut, Wawan memotongnya, lalu menyuruh Ade tancap gas.

    Kenapa jadi begini alur ceritanya? Kenapa enggak ada Sisca diseret? protes Reza, warga Sukajadi. Ia mengaku melihat Wawan dan Ade melintas dengan seorang perempuan yang terlihat diseret.

    Yang juga tidak muncul dalam reka ulang adalah ke-saksian soal adanya Suzuki Satria mirip yang dipakai Wawan berseliweran di dekat rumah kos Sisca. Rudi Arthur, anak pemilik rumah kos Sisca, yakin, sejak empat hari sebelum pembunuhan, sepeda motor ter-sebut tak pernah jauh dari rumah orang tuanya itu.

    Kadang-kadang terlihat setelah larut malam, se-mentara siang harinya sepeda motor yang bodinya dilucuti itu terlihat diparkir di rumah tetangga. Tapi saya kira itu orang bertamu, kata Rudi.

    Tap untuk melihat video

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    l l l

    Menanggapi tudingan kejanggalan dalam rekonstruksi tersebut, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Sutarno berkeras semua keterangan dan bukti sudah dituangkan dalam reka ulang. Tidak ada yang janggal, semua berdasar-kan saksi dan tersangka, kata Sutarno.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Ban-dung Ajun Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko menambahkan, pihaknya yakin Sisca tidak diseret. Perempuan itu terlihat seperti terseret karena badan Wawan miring tertarik beban badan Sisca. Hebat ba-nget pelaku, motor kencang bisa satu tangan pegang golok dan satu lagi menyeret orang, ujarnya.

    Wisnu mengatakan dugaan Wawan dan Ade sebagai pembunuh bayaran juga dicoret. Kalau dia disuruh, ngapain repot-repot begitu, tinggal tusuk saja selesai, ujarnya.

    Sumber-sumber majalah detik bercerita kesim-pulan penyelidikan tersebut awalnya juga membuat petinggi Kepolisian Daerah Jawa Barat tidak puas. Demi melapangkan penyelidikan, Komisaris Albertus Eko Budiarto pun digeser dari posisi Kepala Unit I Di-rektorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat. Ia dimutasi menjadi Kepala Subdirektorat Penerangan Masyarakat.

    Eko memang dianggap memiliki konflik kepentingan dan berpotensi menghalangi penyelidikan. Pasalnya, dia punya hubungan asmara dengan Sisca. Namun romansa keduanya berantakan pada November tahun lalu dan sejak itu hubungan mereka menegang.

    Apalagi, Rudi Arthur bercerita, Sisca seperti tengah menghindari seseorang. Berkali-kali, kata dia, Sisca mewanti-wanti agar tidak memberi tahu siapa pun bahwa dia indekos di rumah itu. Pokoknya jangan

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    bilang saya ada di sini kalau ada perwira polisi, kata Rudi menirukan ucapan Sisca. Dia sering waswas karena si perwira meneror dan maksa-maksa.

    Perwira itu, Eko, dipacari Sisca selama dua tahun sejak 2010. Belakangan, hubungan keduanya membu-ruk, bahkan Sisca diduga memaki-maki bekas keka-sihnya itu lewat akun Facebook-nya.

    Rudi mengatakan, Sisca bercerita sering dikasari perwira itu. Namun ia enggan melaporkan ke bagi-an Provos karena Sisca pernah melaporkan Eko ke atasannya, tapi tidak digubris.

    Tak berhenti dimutasi, tim reserse didatangkan dari Jakarta agar penyelidikan makin cepat. Merekalah yang memburu pemegang tiga ponsel Sisca yang hi-lang hingga akhirnya bisa sampai membekuk Wawan di Cianjur.

    Delapan penyelidik itu sengaja didatangkan dari Ja-karta karena terbiasa menangani kasus pembunuhan pelik. Benar, kami membantu penangkapan di Ban-

    dung, kata salah satu penyelidik yang berasal dari Kepolisian Daerah Metro Jaya.

    Lengkapnya tanya ke Kanit saja, ujarnya. Ka-nit yang dimaksud adalah Kepala Unit Kejahat-an dengan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.

    Tim ini juga mencoba mengungkap hubung-an Wawan dengan Eko. Wawan, yang dua kali ditangkap karena menjambret, tinggal di bi-langan Sukajadi, Bandung Barat, dan pernah punya toko ban di Jalan Muhammad Toha. Eko

    tak asing dengan daerah itu.Saat menjabat Kepala Satuan Reserse Kri-

    minal Kepolisian Resor Ban-dung Barat pada 2003,

    wilayah tugasnya termasuk Jalan

    Rudi Arthurbahtiar/detikfoto

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Muhammad Toha dan Sukajadi. Dia pernah mena-ngani banyak kasus pencurian di sana, kata mantan atasan Eko di Polres Bandung Barat, Komisaris Besar Sukma Edi Mulyono.

    Karena Wawan ngotot tidak kenal Eko, tim penyeli-dik pun berupaya membuktikan hubungan keduanya lewat call data record, yang memerinci percakapan ponsel milik Eko. Hasilnya? Nihil.

    Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Hamidah Abdurahman, mengatakan Eko tidak berkomunikasi secara intens dengan orang-orang tertentu pada hari-hari menjelang terbunuhnya Sisca. Sampai saat ini

    kesimpulannya memang tidak ada hubungan dia dengan kematian Sis-ca, ujarnya.

    Menurut kriminolog Universitas Padjadjaran, Bandung, Yesmil An-war, kematian Sisca bisa berkaitan dengan perselingkuhannya dengan Eko, yang sudah beristri. Tapi bisa

    juga itu cuma kebetulan yang sama sekali tak berkait-an, ujarnya.

    Bagi Yeswil, mestinya hubungan Eko dengan Sisca serta adanya penguntitan atas perintah sang komisa-ris polisi juga ditelusuri. Namun Ajun Komisaris Besar Wisnu menyebutkan penyelidikan kasus perseling-kuhan termasuk ranah bagian profesi dan pengaman-an. Saya tidak dalami, itu bukan urusan saya. Ranah saya di pidana.

    Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane mengkritik polisi yang terlalu percaya pada peng-akuan tersangka. Mestinya polisi tak percaya begitu saja terhadap pengakuan tersangka. Ini kan kesannya polisi ingin cepat selesai saja.n

    bahtiar riFai, iSFari hikmat, baban gandapurnama, avitia nurmatari | okta Wiguna

    Mestinya polisi tak percaya begitu saja terhadap pengakuan tersangka. Ini kan kesannya polisi ingin cepat selesai saja.

    TAp/klik unTuk beRkomenTAR

  • FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Kepolisian Resor Kota Besar Bandung pada Kamis pekan lalu menggelar reka ulang pem-bunuhan Franciesca Sisca Yofie. Total ada 28 adegan di enam tempat di kawasan Sukajadi tersebut. Berikut ini rentetan pembunuhan Sisca berdasarkan keterangan Wawan, pembacok Branch Manajer PT Verena Multi Finance tersebut.

    Tiga Bacokan di Sukajadi

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    Habis buka puasa langsung jalan bawa minuman (bir). Minum di Pos Kamling Sukamulya..

    Itu tas, dompet, sama golok dibuang di kali daerah Pasteur. iPhone sama ATM dibawa, dibuang di Saguling.

    Jatuhnya ke gir. Langsung saya potong rambut yang nyangkut ke gir.

    Pintu setir terbuka, saya ambil tasnya di mobil itu.

    Dia ngejar, meluk saya dari belakang. Disikut-sikut susah lepas, terus digolok tiga kali.

    Jl. Cipedes Tengah

    Lapangan AbraJl. Cipedes Tengah

    Kali Citepus Gang Sukawarna Baru Kota Bandung

    Pos Kamling RW 3 Sukamulya

    Jl. Setra Indah Utara II No. 11

    TKP 1

    TKP 2

    23

    4

    5

    5

    1

    1

    2

    3

    4

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    AsmArA segitigA Kompol APada 2012, SiSca Yofie mengirimkan foto-foto PanaSnYa berSama komPol albertuS eko kePada Sang iStri, dita murniani. SiSca juga Pernah mengamuk di rumah orang tua dita.

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    KesedihAn tidak tergurat di wajah Komisaris Polisi (Kompol) Albertus Eko Budiarto. Tapi kata-kata yang keluar dari mulutnya jelas menunjukkan Kepala Subdirektorat Pene-rangan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat itu tengah galau. Warna-warna tegas, merah kehitaman, di sofa yang dia duduki tidak membantunya memusat-kan konsentrasi. Ia kacau-balau.

    Tiga komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kom-polnas) menginterogasi sang kompol pada 16 Agustus lalu. Interogasi dilakukan di ruangan Kepala Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Kompolnas mencecar polisi itu soal hubungan cinta-nya dengan Branch Manager PT Verena Multi Finance Bandung, Franciesca Sisca Yofie.

    Sisca, yang pernah menjadi model dan membintangi film, dibunuh secara sadis di depan tempat kosnya, Jalan Setra Indah II, Sukajadi, Bandung, pada 5 Agus-tus lalu. Cinta terlarang polisi beristri itu dengan Sisca terbongkar begitu Sisca tewas. Asmara terlarang ini pun dikait-kaitkan dengan kematian tragis Sisca.

    Kamu itu kan anggota Polri, masak punya selingkuh-an kayak begitu? Istrimu mau kamu taruh di mana? kata komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurrahman, saat menginterogasi Kompol A.

    Jawaban-jawaban bimbang Kompol Ademikian polisi memberi inisial pada Albertusmembuat Ha-midah berang. Ia pun beberapa kali berkata keras kepada sang kompol.

    Di depan Kompolnas, kompol yang akrab disapa Eko itu membantah telah mendalangi pembunuhan mantan kekasihnya tersebut. Enggak mungkinlah, Bu, saya melakukan itu, karena saya masih sayang dengan Sisca, kata Eko seperti dituturkan Hamidah kepada majalah detik. Selain oleh Kompolnas, Eko diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)

    Kamu itu kan anggota Polri, masak punya selingkuhan kayak begitu? Istrimu mau kamu taruh di mana?

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Polda Jawa Barat. Propam memanggil Eko dan istri-nya, Anindita Murniani, empat hari setelah tewasnya Sisca. Propam menyelisik kabar perselingkuhan yang menghebohkan itu. Rumah mereka di Padalarang juga digerebek, ucap ayah Anindita, M. Sitorus, saat ditemui majalah detik di rumahnya di Cimahi, Jawa Barat.

    l l l

    Eko dan Sisca pertama kali bertemu pada 2002. Saat itu Eko, yang menjabat Kepala Unit Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian Sektor Astana Anyar, Bandung Te-ngah, kedatangan seorang tamu yang hendak mela-porkan sebuah kasus. Pelapor itu adalah perempuan muda berusia sekitar 23 tahun, Sisca.

    Setahun sebelumnya, polisi asal Pemalang, Jawa Tengah, itu baru saja mempersunting Dita, panggilan Anindita, mojang Bandung berparas oriental. Per-

    Dita twicsy.com

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    kenalan Eko dengan Dita dicomblangi anak tetangga Sitorus. Kebetulan makcomblang itu seangkatan dengan Eko di Akademi Kepolisian angkatan 1997. Akhirnya menikah tahun 2001, ujar Sitorus, yang merupakan pensiunan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

    Dita berprofesi sebagai dokter gigi dan tergabung dalam Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Dokter ber-kacamata ini pernah ikut suaminya ke Gorontalo pada 2007 dan bertugas sebagai dokter di Kabupaten Bone Bolango. Saat ini Dita, yang punya hobi fotografi, juga mempunyai bisnis jual-beli bunga di Padalarang. Ia membuka laman website www.rosaliaflorist.com untuk berbisnis.

    Sekian lama menikah, Eko dan Dita tidak kunjung dikaruniai anak. Nah, pada 2010, Eko kembali berte-mu dengan Sisca, perempuan keturunan yang dikenal delapan tahun sebelumnya. Hubungan keduanya pun makin akrab, sehingga mereka memutuskan berpa-caran. Diduga Eko menginginkan keturunan dari Sisca karena Dita disebut-sebut mandul. Namun ada juga versi yang menyebutkan yang mandul sebenarnya Eko.

    Selama berpacaran, Eko sering memanjakan keka-sih gelapnya itu. Sang kompol memberikan banyak ba-rang berharga kepada Sisca. Keduanya juga beberapa kali menginap di Hotel Lotus, Jalan Tubagus Ismail, Bandung. Bahkan Sisca pada 2011 pernah mengontrak sebuah kamar eksekutif di hotel itu dengan tarif Rp 6 juta per bulan. Selama tiga bulan Sisca mengontrak di hotel tersebut.

    Seorang pedagang di depan hotel yang lokasinya agak tersembunyi itu mengungkapkan sering dimintai bantuan mencuci mobil sedan milik Sisca. Sisca juga kadang-kadang memesan mi instan goreng. Lewat sekuriti diantar ke kamar dia (Sisca), ujarnya kepada majalah detik. Pihak Hotel Lotus bungkam saat dita-

    Keduanya juga beberapa kali menginap di Hotel Lotus, Jalan Tubagus Ismail, Bandung.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    nya mengenai hal itu.Eko dan Sisca rupanya mencoba membawa hu-

    bungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Kepada Kompolnas, Eko mengaku Sisca pernah mengajak-nya bertemu dengan orang tuanya, yang beralamat di Jalan Pagarsih, Gang Pak Marhadi, Jamika, Bandung. Pada malam nahas Sisca, terdapat dua cincin di je-mari kanan dan kirinya. Namun, sampai saat ini, cerita mengenai cincin tersebut masih misterius. Keluarga menyebut cincin Sisca tinggal satu.

    Perselingkuhan Eko dengan Sisca bukan tidak dike-tahui Dita dan keluarganya. Pada 2012, Sisca mengi-rimkan foto-foto panasnya bersama Eko kepada Dita. Sitorus mengakui adanya pengiriman foto-foto terse-but. Namun foto itu merupakan rekayasa, yang ber-tujuan agar Dita ribut dengan suaminya. Kami yakin foto itu rekayasa, wajahnya ditempel, ucap Sitorus.

    Keluarga Sitorus tampaknya berupaya meredam isu perselingkuhan itu. Ia merasa keberatan bila disebut Eko telah mengkhianati putrinya. Sebab, menurut dia,

    Hotel Lotus tempat Sisca mengontrak tahun 2011bahtiar rifai/detikcom

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Sisca-lah yang meng-ganggu rumah tangga Dita selama dua-tiga tahun ini. Suatu kali, Sis-ca pernah mengirimkan pesan dalam bahasa Batak kepada Dita. Isi-nya kurang-lebih mem-beritahukan Sisca telah bersetubuh dengan Eko. Ia memastikan hubungan Eko-Dita baik-baik saja. Sitorus juga membantah anggapan bahwa kedua-nya hendak bercerai. Bercerai bagaimana? Kami ini Katolik. Apa bisa dengan mudah cerai? katanya.

    Dita hingga kini belum bisa dimintai tanggapan. Majalah detik berupaya

    meminta konfirmasi Dita secara langsung. Namun permintaan wawancara melalui telepon dan SMS ti-dak pernah berbalas. Dari blog dan akun media sosial yang dimilikinya, tidak terlihat jejak Dita mengumbar masalah berat yang dihadapinya. Dita memang lebih banyak menghabiskan waktu sendirian, tapi itu karena tugas suaminya.

    Pada 9 Agustus lalu, setelah diperiksa Propam, di blog pribadinya, eberdi.com, Dita menulis menya-yangkan orang-orang yang meragukan hubungannya dengan Eko. Kesal, sedih, pesimis memandang me-reka-mereka yang sudah meragukan kami, ucapnya.

    Menurut Polda Jawa Barat, pada 2012 itu, jalinan asmara Sisca dengan Eko memburuk. Penyebab-

    Tulisan Dita di blog pribadinya.eberdi.com

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    nya adalah mobil sitaan Polda Jawa Barat yang di-pinjamkan Eko kepada Sisca. Mobil tersebut disebut hilang ketika dipakai Sisca sehingga Eko, yang saat itu menjabat Kepala Unit I Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap ibunda Sisca, Tan Hay Kim atau Sarah. Diduga ini membuat amarah Sisca meledak.

    November 2012, Sisca memutus hubungannya deng-an Eko. Nomor telepon selulernya juga diganti. Eko ru-panya tak terima oleh keputusan kekasihnya itu. Ia pun mengirimkan dua mata-mata, Brigadir Kepala Asep

    Sofyan dan Brigadir Frederikus, untuk menguntit Sisca ke mana pun pergi. Namun, berdasarkan pengakuannya, hal itu dilakukan untuk menjaga Sisca supaya tidak mengalami apa-apa.

    Kepada Rudi, pemilik tempat kos yang ditinggali Sisca, model

    itu sempat bercerita, perangai Eko sudah berubah. Eko suka berkata kasar dan menempelengnya. Karena itu, Sisca berusaha menghindar dari mantan kekasihnya tersebut. Sebelum kematiannya, Sisca selalu curiga apabila Rudi menelepon seseorang di depan rumah. Dia bilang, Pokoknya jangan bilang saya ada di sini kalau ada perwira polisi, ujar Sisca seperti ditirukan Rudi.

    Namun Eko tak patah arang. Berbagai cara dia tempuh, termasuk berkali-kali mengirimkan surat cinta. Surat itu berisi perasaan cintanya yang masih menggebu-gebu kepada Sisca. Surat itu, berdasarkan pengakuan Eko, tidak dikirim langsung ke kos Sisca, melainkan ke rumah orang tuanya. Menurut Rudi, su-rat datang ke kos dengan diantar pengendara sepeda motor.

    Di laman Facebook-nya, Sisca melontarkan sumpah serapah kepada Eko, yang telah menyeret ibunya ke kantor polisi.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    FOKUSpembUnUhan SadiS SiSca

    Sisca makin murka oleh tingkah laku Eko ketika si kompol mendatangi pusara Sarah tujuh hari setelah ibu Sisca itu meninggal pada April lalu. Selain datang ke makam, Eko sempat menyerahkan uang duka Rp 2 juta kepada keluarga almarhum. Di laman Facebook-nya, Sisca melontarkan sumpah serapah kepada Eko, yang telah menyeret ibunya ke kantor polisi. Pada bulan itu juga, menurut Sitorus, Sisca datang ke rumahnya. Selama 15 menit, Sisca mengamuk di teras rumah. Diajak masuk rumah enggak mau, cerita Sitorus.

    Untuk sementara ini, polisi menyebutkan Eko tidak terlibat dalam peristiwa tewasnya kekasihnya itu. Da-lam rekonstruksi yang digelar pada 22 Agustus lalu, polisi masih berkukuh menyatakan latar belakang pe-ristiwa itu bukan persoalan asmara, melainkan murni penjambretan. Namun Eko kini harus bersiap-siap menghadapi sidang Kode Etik Kepolisian. Pasal telah melakukan perbuatan yang merusak martabat polisi menantinya.n PaSti liberti, iSfari hikmat, bahtiar rifai | irwan nugroho

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    Sisca Yofieistimewa

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    SISCA YOFIE SELALU MEWANTI-WANTI ANAK PEMILIK TEMPAT KOSNYA AGAR TIDAK MEMBERITAHUKAN KEPADA SIAPA PUN TENTANG KEBERADAANNYA DI TEMPAT ITU. TERLEBIH BILA YANG BERTANYA ADALAH PERWIRA POLISI.

    KAMAR kos berukuran 5 x 6 meter persegi itu kini kosong-melompong. Sejak ditinggalkan penghuninya, Franciesca Yofie, 34 tahun, yang tewas secara tragis pada 5 Agustus lalu, belum ada lagi yang menempati kamar itu.

    Foto, surat-surat, dan barang bukti lain pembu-nuhan sadis itu diambil polisi beberapa saat setelah kejadian. Barang-barang pribadi Branch Manager PT Verena Multi Finance Bandung itu juga sudah diambil oleh keluarga pada 15 Agustus lalu.

    PAMITAN TERAKHIR IBU BARBIE

    ISTIMEWAFranciesca Yofie

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    Sunirat, pemilik kos yang ditempati Sisca, masih ingat, sekitar dua tahun lalu datang seorang perem-puan yang ingin indekos di rumahnya. Saat itu Sisca dibawa Dillah, mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Dillah sudah lima tahun kos di sini, ujar Sunirat ke-pada majalah detik di rumahnya, Jalan Setra Indah II, Sukajadi, Bandung.

    Sisca, yang memperkenalkan diri sebagai lulusan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, tidak sekadar indekos di rumah Sunirat. Saat libur, lajang itu tidak segan membantu membereskan pe-kerjaan rumah. Ya, bantu bersih-bersih, katanya.

    Saat harga bahan bakar minyak bersubsidi naik pada Juni lalu, Sisca sempat mengusulkan harga sewa kos dinaikkan dari Rp 400 ribu menjadi Rp 500 ribu per bulan. Sunirat sebetulnya tidak berinisiatif menaikkan harga kos. Tapi, karena didesak terus oleh Sisca, akhirnya ia manut saja.

    Meski Sisca sudah dua tahun tinggal di Setra Indah

    Bekas kamar SiscaBAHTIAR RIFAI | DETIKCOM

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    II, Sunirat tidak pernah melihat dia ditengok anggota keluarganya. Satu-satunya teman yang sering ber-kunjung adalah Bambang alias Emon.

    Sisca selalu enggan diajak berbicara mengenai pe-kerjaan atau kehidupan pribadinya. Rudi, anak Sunirat, tahu Sisca karyawan PT Verena Multi Finance justru dari rekannya sesama pengusaha rental mobil. Saya tanya-tanya, malam Minggu pacarnya mana? Enggak ada katanya, ujar Rudi.

    Memang Sisca sempat bercerita kepada Rudi dekat dengan seorang perwira polisi. Tapi perwira itu suka berkata kasar dan memukul. Karena itu, Sisca selalu mewanti-wanti agar Rudi tidak memberitahukan ke-pada siapa pun tentang keberadaannya di situ. Pernah ia menyarankan agar Sisca melapor ke polisi, tapi ditolak.

    Rumah Sisca (kanan)PASTI LIBERTI | DETIKCOM

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    Sifat tertutup Sisca itu berbeda dengan ketika ma-sih kuliah di program Diploma 3 Teknik Sipil Unpar. Perempuan kelahiran Bandung, 20 Agustus 1979, itu mulai kuliah pada 1997, dan lulus pada 24 Agustus 2002. Judul laporan akhirnya Tinjauan Penggunaan Atap Pryda sebagai Pengganti Atap Konvensional.

    Menurut Kepala Bagian Alumni Fakultas Teknik Sipil Unpar, Su-karlan, prestasi akademik Sis-ca sedang-sedang saja. Pemilik postur tubuh mungil itu, ujarnya, ketika kuliah tidak aktif di kegiatan mahasiswa.

    Namun, yang Sukarlan tahu persis, Sisca adalah pribadi yang terbuka. Selain itu, mahasiswi yang selalu tampil tomboi tersebut pintar bergaul. Dia cepat akrab dengan siapa saja. Di kampus ini dengan karyawan, selain dosen, hampir semua dia kenal, ujarnya kepada majalah detik.

    Dari kecil hingga lulus kuliah, Sisca tinggal bersama orang tua-nya di Jalan Pagarsih, Gang Pak Marhadi, Jamika, Bandung. Sisca

    adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Ayah Sis-ca, Gunadi, meninggal lima tahun lalu. Sedangkan ibundanya, Tan Hay Kim alias Sarah, meninggal pada April lalu. Rumah keluarga Sisca, yang berada di gang kecil, kini hanya dihuni oleh Silvie, kakak Sisca, yang juga masih lajang.

    Di lingkungan tempat tinggalnya, Sisca dikenal se-bagai perempuan yang paling cantik. Warga sekitar memanggil Sisca dengan sebutan Barbie karena memiliki kulit putih dan berparas seperti boneka.

    Kantor SiscaBAHTIAR RIFAI | DETIKCOM

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    Tak ada yang tahu pasti pekerjaan Sisca. Suatu hari, Sisca memberi tahu Enok, tetangganya, bahwa dia sedang ikut syuting sinetron dengan peran sebagai istri sopir taksi. Sedangkan kepada Nana, penjahit langgan-an Sisca, dia mengaku sedang mengembang-kan butik di Purwakarta. Bahkan Sisca menawari-nya menjadi karyawan di butik tersebut.

    Yang jelas, para tetang-ga amat jarang melihat

    Sisca pulang ke rumahnya. Sisca pulang sehari se-belum ia dibunuh atau 4 Agustus lalu. Hari itu adalah peringatan 100 hari meninggalnya sang ibu. Saat mencuci pakaian, Sisca terlihat murung. Mengetahui hal itu, Enok pun menanyakan keadaan Sisca.

    Ingat Mama terus yang ada di surga. Kalau jalan, Sisca terasa melayang, ujar Enok menirukan perka-taan Sisca. Tetangga Sisca lainnya menuturkan, Sisca pernah bertengkar hebat dengan sang mama.

    Sebetulnya Sisca masih tergolong baru di PT Ve-rena Multi Finance. Empat bulan lalu, Sisca meng-ikuti seleksi di Verena pusat, yang berkantor di Jalan Pecenongan Raya, Jakarta Pusat, dan diterima. Se-belumnya, Sisca bekerja di bidang pertambangan dan Bank Tabungan Pembangunan Nasional. Di Verena, menurut Anto, karyawan di bagian admin collection, Sisca membawahi beberapa bagian, termasuk mar-keting dan operation. Sejak dipimpin Sisca, kinerja perusahaannya meningkat. Tidak ada lagi karyawan

    Ijazah SiscaPASTI LIBERTI | DETIKCOM

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    yang terlambat datang ke kantor. Kalau soal marah, paling karena telat, katanya.

    Sisca tidak membeda-bedakan karyawan. Bila ada karyawan yang sedang menghadapi masalah, lang-sung dia nasihati. Semua anak buah Sisca menyukai pribadinya yang asyik. Dia menggunakan istilah elo dan gue saat berkomunikasi dengan anak buahnya. Sama seperti panggilannya di kampung, Sisca menda-pat sebutan Ibu Barbie di kalangan karyawan Vere-na. Rambutnya sebahu dan dicat warna kecokelatan.

    Pertama kali melihat, kita juga kaget, dia kayak mo-del, ujar Anto sambil mengatakan mobil operasional Sisca adalah Nissan Grand Livina.

    Selain itu, Sisca tidak segan nongkrong dengan anak buahnya sepulang kerja. Saat bulan puasa lalu, meski beragama Katolik, Sisca ikut ngabuburit. Diajak main suka ikut. Kata dia, La gue mah kawin juga belum, sama keluarga saja jarang. Mau elo ajakin ke mana saja gue ayo, ucapnya.

    Meski suka ngobrol dengan karyawan, sekali lagi, itu hanya soal pekerjaan. Jarang, bahkan tidak sekali pun, Sisca mau membicarakan hal pribadinya. Anto dan kawan-kawannya baru tahu Sisca indekos di Su-kajadi setelah terjadi peristiwa tragis yang menimpa bosnya tersebut.

    Anto ingat, pada hari pembunuhan itu, sebelum-nya Sisca memimpin rapat dengan bagian collection (penagihan). Di dalam rapat, Sisca meminta agar per-sonel penagihan ditambah lagi empat orang. Setelah rapat berakhir pada sore harinya, Sisca, yang saat itu mengenakan celana panjang dan baju hitam, meng-aku hendak pulang.

    Gue mau cabut dulu, ah, kata Sisca. Tidak dinyana, itu menjadi pamitan terakhir Sisca kepada karyaw-annya. n

    PASTI LIBERTI, BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT | IRWAN NUGROHO

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    KOMPOL A SEMPURNA

    SEANDAINYA TAK MUNCUL SISCA

    KOMISARIS Besar Sukma Edi Mulyono ber-ulang kali mengerutkan dahi mengingat-ingat nama Albertus Eko Budiarto. Sesekali jarinya mengetuk meja kerjanya di gedung Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Ja-lan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat.

    DOK.POLDA JABAR

    HAMPIR TAK ADA CACAT DALAM KEHIDUPAN KOMPOL ALBERTUS EKO BUDIARTO. KALAU SAJA TIDAK ADA PEMBUNUHAN SISCA YOFIE, KARIERNYA SEBAGAI DETEKTIF KEPOLISIAN MONCER. DI RUMAH, IA DIANGGAP SEBAGAI SUAMI YANG BAIK.

    Kompol Albertus Eko Budiarto

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    Eko, yang namanya di-kaitkan dengan pembunuh-an sadis Franciesca Yovie, pernah menjadi anak buah Sukma semasa menjabat Kepala Kepolisian Resor Bandung Selatan pada 2003. Saat itu Eko menjabat kepa-la satuan reserse kriminal (kasat reskrim) dengan pangkat inspektur satu. Se-dangkan Sukma berpangkat ajun komisaris besar polisi.

    Nama Eko mudah diingat, tapi tidak banyak menyisakan cerita yang bisa dike-nang Sukma. Dia memang sangat pendiam orangnya. Kasat yang lain masih ada komunikasi sama saya, tapi dia betul-betul enggak ada komunikasi. Begitu selesai di Bandung Barat, hilang, ujar Sukma saat ditemui majalah detik.

    Sukma memberi nilai baik atas prestasi Eko. Se-laku kasat reskrim, suami dokter Anindita Murniani itu cepat menyelesaikan kasus yang menumpuk di mejanya. Apalagi di Bandung Barat marak pencurian sepeda motor dan perampokan. Hampir semua kasus perampokan dapat diselesaikan dengan baik oleh Iptu Eko.

    Kasus terbesar yang dihadapi Eko semasa bertugas di Polres Bandung Barat pun tuntas dengan cepat. Kasus itu adalah pencurian lampu pilot pesawat dan radar pesawat jenis Cessna (colour radar indicator) di PT Dirgantara Indonesia. Eko dapat menetapkan tersangka sepekan setelah laporan masuk.

    Eko punya modal untuk mengembangkan kariernya di kepolisian. Ia muda dan gesit menuntaskan berkas kasus di mejanya. Apalagi ia pernah masuk pendidik-

    Beberapa bulan kemudian ia sudah meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    an Akademi Kepolisian angkatan 1997 Batalion Wira Pratama.

    Selama jadi anak buah saya, dia orangnya baik dan pendiam. Aktif di kerjaan dan masih muda, kan setingkat letnan satu. Paling baru umur 20 tahunan. Saya saja jadi kapolres umur 35 tahunan, tuturnya.

    Karier Eko terus melaju. Pada 2004, ia menjabat Kapolsek Astana Anyar, Polres Bandung Barat. Posisi Kasat Reskrim Polres Bandung Barat diisi oleh Iptu Diki Budiman. Namun Diki juga tidak punya cerita ba-nyak tentang Eko.

    Pertemuannya dengan Eko hanya terjadi pada saat serah-terima jabatan. Itu pun lebih banyak diisi deng-an pembicaraan mengenai pekerjaan. Eko benar-benar sosok pendiam. Hanya, Diki tahu kelanjutan moncernya pangkat Eko.

    Tahun 2004, ia menjabat Kapolsek Astana Anyar. Beberapa bulan kemudian ia sudah meneruskan pen-didikan di Perguruan Ting-gi Ilmu Kepolisian (PTIK), dia menjelaskan.

    Lepas dari PTIK, Eko bertugas di Polda Gorontalo. Penempatan ini dianggap menjadi berkah tersendiri. Sebab, istrinya, Anindita Murniani, yang berprofesi sebagai dokter gigi, diterima sebagai pe-gawai tidak tetap di Departemen Kesehatan.

    Dita ditugaskan di Kabupaten Bone Bolango, Provin-si Gorontalo, melalui pengumuman kelulusan dokter gigi pegawai tidak tetap Departemen Kesehatan pe-riode April 2007. Surat ini ditandatangani oleh Kepala Biro Kepegawaian Departemen Kesehatan S.R. Mus-

    Pengumuman penempatan PTT Dokter Gigi 2007DOK.KEMENTERIAN KESEHATAN

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    tikowati tertanggal 20 Maret 2007.Selama bertugas di Gorontalo, Eko

    bisa berada di samping istrinya. Orang tua Dita, M. Sitorus, menganggap na-sib baik berpihak pada rumah tangga anaknya. Dita dan Eko bisa ditugaskan di provinsi yang sama.

    Ia mengaku cukup tahu kondisi ru-mah tangga anaknya. Dita dan Eko ma-sih tinggal di rumah M. Sitorus selama tiga tahun setelah menikah pada 2001. Saya tahu persis si Eko ini. Hubungan dia dengan Dita baik, tutur pensiun-an Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ini.

    Meski sekarang disebut berselingkuh dengan Sisca, Eko terekam sebagai menantu idaman bagi M. Sitorus. Kariernya maju dan cinta keluarga. Paling tidak ingatan inilah yang terus dipelihara Sito-rus.

    Pada 23 Agustus 2008, Eko terdaftar sebagai perwi-ra pertama yang dialihtugaskan dari Polda Gorontalo ke Polda Jawa Barat. Kariernya tetap bagus karena ditempatkan di posisi mentereng di Direktorat Krimi-nal Umum Polda Jawa Barat. Saat itu Kepala Polda Jawa Barat dijabat oleh Irjen Sutarman.

    Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berdecak kagum oleh gambaran jenjang karier ini. Anggota Kompolnas, Hamidah Abdurrahman, menganggap karier Eko cerah. Pendidikan dan pangkat Eko sudah berada pada jalur ideal.

    Saya enggak tahu kalau prestasi pekerjaan. Tapi dia sudah sekolah di PTIK. Kalau polisi dengan pangkat kompol sudah sekolah di PTIK, itu kan bagus, kata Hamidah.

    Penugasan Eko kembali ke Bandung tidak dinyana

    Anindita MurnianiISTIMEWA

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    berujung prahara. Cinta segitiganya ter-kuak dalam pembunuhan keji. Korban pembunuhan tersebut adalah kekasih gelapnya, Franciesca Yofie. Kariernya lantas porak-poranda. Ia dimutasi dari Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat menjadi Kepala Subbidang Pene-rangan Masyarakat Polda Jawa Barat.

    M. Sitorus masih tak percaya Eko ter-libat dalam pembunuhan sadis itu. Eko tak meninggalkan cacat bagi keluarga. Justru Sisca-lah yang meninggalkan catatan negatif bagi Sitorus. Jadi, terus

    terang saja, dia berusaha merusak hubungan anak saya dengan Eko, ujarnya.

    Namun fakta berkata lain. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Martinus Sitompul mengakui Bi-dang Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Barat menemukan bukti hubungan gelap Eko dengan Sisca. Eko harus menghadapi ancaman pelanggaran Disiplin Anggota Polri. Laju kariernya harus terjegal.

    Yang bersangkutan patut diduga melakukan pe-langgaran yang menurunkan harkat dan martabat sebagai anggota Polri di dalam kehidupan bermasya-rakat serta patut diduga melakukan norma asusila, ucap Martinus.

    Serentetan pelanggaran yang lebih parah juga mengancam Eko. Kompolnas menerima pengakuan, Eko telah melakukan penyalahgunaan kewenangan ketika menjalin percintaan dengan Sisca.

    Pada 2012, Eko meminjamkan mobil kepada Sis-ca. Mobil tersebut ternyata merupakan barang bukti tindak kejahatan pada 2010. Kompolnas mengang-gap tindakan Eko itu sebagai upaya penggelapan dengan memanfaatkan jabatan. n

    PASTI LIBERTI, ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI | ARYO BHAWONO

    Martinus SitompulBABAN PURNAMA | DETIKCOM

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    SISCA MULAI MENGGANGGU RUMAH TANGGA KOMPOL EKO DAN DITA SEKITAR DUA-TIGA TAHUN LALU. DIA PERNAH MENGIRIMKAN PESAN TIDAK SENONOH KEPADA DITA.

    M. SITORUS tidak bakal lupa pada Franci-esca Yofie. Ia memiliki sejumlah kenang-an dengan Branch Manager PT Verena Multi Finance Bandung yang dibunuh secara sadis itu. Sitorus pernah diamuk perempu-an yang disebut sebagai selingkuhan menantunya, Kompol Albertus Eko Budiarto, itu.

    Menghadapi kasus pembunuhan yang menghe-bohkan itu, Sitorus tetap tenang. Ia pun buka suara ISTIMEWA

    SISCA GANGGU RUMAH

    TANGGA EKO DAN DITA

    MERTUA KOMPOL A:

    Kompol Albertus Eko Budiarto, Anindita Murniani.

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    mewakili keluarga Eko, yang hampir dua minggu bungkam. Soal tudingan keterlibatan Eko dalam kematian Sisca dan pemeriksaan putrinya pun dia tanggapi dengan nada bicara datar, tanpa emosional.

    Kami merasa tidak ada apa-apa, biarlah polisi yang mengusut, ujar Sitorus saat ditemui majalah detik di rumahnya.

    Sitorus memaparkan hubungan Eko dengan putri-nya, Anindita Murniani, tetap harmonis. Tidak pernah ada pertengkaran, ujar pensiunan Badan Pengawas-an Keuangan dan Pembangunan Jawa Barat itu.

    Berikut ini petikan wawancara Pasti Liberti Mappa-pa dari majalah detik dengan Sitorus.

    Apakah keluarga tahu hubungan Eko dengan Sis-

    ca?Dia mulai mengganggu keluarga ini sekitar dua

    sampai tiga tahun lalu. Dia pernah mengirimkan pes-an ke Dita pakai bahasa Batak yang kurang-lebih arti-nya saya sudah bersetubuh dengan suamimu.

    Sisca pernah datang ke sini sekitar April lalu, ke-temu saya dan istri. Dia bilang Eko kejar-kejar dia. Hanya sekali datang ke sini. Siang-siang dia datang sambil marah-marah, 15 menit. Diajak masuk rumah enggak mau.

    Sisca pernah mengirim surat kepada Dita berisi

    foto-foto?Foto-foto itu sudah pada 2012 dikirim ke anak saya.

    Tapi kami yakin foto itu rekayasa. Wajahnya ditempel. Foto itu dikirim untuk menghasut Dita agar ribut dengan suaminya. Tapi anak saya yang bungsu, yang senang fotografi, bilang itu bukan asli. Jadi sejak itu kami enjoy saja. Sisca tidak kami reken.

    Jadi keluarga tidak percaya Eko berselingkuh?ISTIMEWA

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    Saya tahu persis betapa baiknya Eko. Sebelum pin-dah ke rumah sendiri, mereka sama-sama kami di sini tiga tahun. Sewaktu Eko pindah ke Gorontalo, Dita ikut ke sana. Jadi, terus terang saja, Sisca itu berusaha merusak hubungan anak saya dengan Eko. Sisca yang ngejar-ngejar Eko.

    Ketika Sisca mulai muncul, seperti apa hubungan Eko dengan Dita?

    Hubungan mereka baik banget. Makanya kami seba-gai orang tuanya sangat tidak percaya (perselingkuh-an). Kalau sampai Eko ini berselingkuh seperti yang diberitakan, saya yang paling berkeberatan karena itu menyangkut masa depan anak saya.

    Tapi selama ini saya merasa tidak ada itu. Sebenar-nya kami sebagai orang tua justru keberatan (Eko) selalu diberitakan selingkuh. Selingkuh apa sih?

    Anindita MurnianiFACEBOOK

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    Bagaimana Dita bertemu dengan Eko?Ketemunya ya di sini. Jadi dulu ada tetangga kami

    punya anak yang satu angkatan dengan Eko di Aka-demi Polisi. Dia menanyakan apakah mau Dita ke-nal dengan Eko. Saya sih sebagai orang tua bilang, terserah anaknya, kalau cocok ya silakan. Akhirnya mereka menikah pada 2001, tapi sampai saat ini tidak dikaruniai anak. Tapi mereka enjoy saja.

    Kabarnya mereka akan bercerai karena tidak pu-

    nya anak....Bercerai bagaimana? Kami ini Katolik. Apa bisa

    dengan mudah cerai?Apakah Dita pernah diperiksa soal hubungan Eko

    dengan Sisca?Ya, dipanggil ke Polrestabes Bandung persis di hari

    Lebaran. Rumah mereka di Padalarang juga digere-bek.

    Apa yang ditanyakan kepada Dita?Anak kami juga ditanya, bagaimana pacarannya si

    Eko dengan Sisca. Pacaran apa? Tidak ada pacaran. Mengapa tidak marah? Dia bilang, mengapa harus marah, kan tidak ada apa-apa.

    Apa tanggapan Anda mengenai perkembangan

    kasus pembunuhan Sisca?Saya bilang ke anak saya, kita berdoa saja. Nanti

    Tuhan yang tunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Melihat pemberitaan seperti itu, terus te-rang saja kami sangat terpukul. Polisi belum apa-apa sudah bikin statement Kompol A aktor intelektualnya. Setelah yang membunuh menyerahkan diri, baru diam. n

    PASTI LIBERTI | OKTA WIGUNA

    MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    Mereka menikah pada 2001, tapi sampai saat ini tidak dikaruniai anak. Tapi mereka enjoy saja.

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    TAKUT SAYA, KAYAK DIHANTUI SISCABAHTIAR RIFAI | DETIKCOM HANDPHONE SISCA SAYA BUANG DI SAGULING,

    SAMA KARTU ATM DAN KTP. TAKUT EUY, KAYAK DIHANTUIN. KALAU LIHAT KACA, TEH, INGET.

    TERSANGKA WAWAN:

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    WAWAN alias Iweng kini jadi tersangka utama dalam kasus penjambretan dan kematian Branch Manager Verena Multi Finance Bandung, Franciesca Yo-fie. Wawan mengklaim pemicu dia menyerang Sisca adalah mabuk bir dan obat. Ia membantah ada yang menyuruhnya.

    Enggak. Weh, yang nyuruh enggak ada, kata Waw-an. Ia pun menyebutkan tidak mengenal Kompol Al-bertus Eko Budiarto, kekasih gelap Sisca, yang dikait-kaitkan dengan pembunuhan sadis ini.

    Kepada Bahtiar Rifai dari majalah detik, Wawan menceritakan ulang rentetan kejadian dari rencana menjambret, membacok Sisca, hingga lari ke Cianjur, Jawa Barat. Berikut ini petikan wawancara tersebut.

    Rekonstruksi pembunuhan SiscaISFARI HIKMAT | DETIKCOM

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    Apa yang Anda dilakukan sebelum ke rumah kos Sisca Yofie?

    Saya pulang dari Sukaraja, ada order airbrush sama billboard. Habis buka puasa, terus saya ambil golok. Langsung ajak si Ade. Dia enggak mau, saya paksa. Terus jalan sambil bawa minuman. Di Jalan Setra Indah minum bir berdua.

    Seberapa sering mabuk minuman dan obat?Di Setra Indah baru sekali minum. Kalau obat, beli

    satu tablet harganya Rp 25 ribu. Beli ke teman, anak Cipedes. Kabarnya dia sudah ditangkap polisi.

    Katanya Anda mau minta sumbangan buat acara 17 Agustus?

    Anak-anak teh ngeluh, 17 Agustusan enggak ada hiburan terus. Biasanya sama saya suka ada. Saya (petugas) keamanan di kampung.

    Jadi sering minta uang keamanan?Enggak. Cuma sekali ini. Daripada minta, saya mah

    paling minjem.Lalu bagaimana bertemu dengan Sisca?Ada mobil parkir, pintu terbuka, dia di luar, di pintu

    depan rumah. Saya putar balik motor, berhenti. Terus saya ambil tas itu dari pintu setir.

    Lalu?Saya lari. Dia ngejar, loncat beunang (dapat) leher.

    Dia nempel terus sampai dekat jembatan. Disikut-sikut susah lepasnya. Terus (saya) pakai golok tiga kali (memperagakan membacokkan golok yang ada di tangan kanan ke arah belakang.) Dia sempat teriak, tolong-tolong gitu. Belum pernah main golok saya, sadis. Ya, pengaruh minuman itu.

    Apa yang terjadi setelah dibacok?Lepas tangannya dari leher, pegangan turun ke ta-

    ngan kiri. Setelah itu, dia pegang baju. Terus, sudah

    Takut euy, kayak dihantuin. Kalau lihat kaca, teh, inget.

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    gitu, lepas, enggak ada. Saya agak berat ke belakang. Sekitar 15 meter dari jembatan, tahu dia masih nem-pel. Ya, tadinya kasihan, mau berhenti, Wawan pingin dia cepat lepas.

    Jadi tidak berhenti?Enggak. Berhentinya pas motor mati. Lihat dia ja-

    tuhnya ke gir. Langsung saya potong rambutnya.Sehabis itu ke mana? Ke Pasteur, dari situ masuk ke Pora, dan di situ saya

    buang helm Ade. Helm saya mah dipakai. Tas, isinya dompet sama makeup, dan golok dibuang. Terus langsung ke bengkel di Padalarang, bersihin motor, pasang lampu, juga beli oli samping, pakai uang curi-an.

    Lalu ke Pasir Gede, Cianjur. Di sana ditabrak motor. Saya dipijat, lalu pergi ke Cililin. Lebaran di sana, tapi saya enggak salat Id.

    Barang rampasan apa yang dibawa ke Cianjur?Yang dibawa uang sejuta (rupiah), kartu ATM, KTP,

    sama handphone. Awalnya saya tawarkan ke orang di Cijenuk, juga ke tetangga yang di Cililin. Hand-phone-nya dibuang di Saguling, sama kartu ATM dan KTP. Takut euy, kayak dihantuin. Kalau lihat kaca, teh, inget. Dengar beritanya ramai, saya pergi dari Cililin ke Cianjur, terus ke Sukanegara.

    (Wawan dibekuk polisi di daerah Ciranjang sedang naik sepeda motor bersama istrinya.)

    Apa yang Anda pikirkan pada hari kejadian itu sampai membacok Sisca?

    Nge-blank.Anda kenal Komisaris Albertus Eko?Enggak. Weh, yang nyuruh enggak ada.Apa pekerjaan Anda sehari-hari?

  • MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    FOKUSPEMBUNUHAN SADIS SISCA

    MAJALAH DETIK 26 AGUSTUS - 1 SEPTEMBER 2013

    Airbrush sama ngumpulin rongsok dari 2003. Ja-rang nongkrong, sudah lain waktunya, kolot.

    Dulu pernah sekolah?Cuma sampai lulus SMA di Margahayu. Lulus SMA,

    saya jual ban ekspor eks Singapura di Jalan Muham-mad Toha. Setelah itu di (hipermarket) Giant di bagian front desk.

    Sudah berkeluarga?Nikah delapan tahun lalu. Istri orang Cimahi. Belum

    punya anak.Pernah menjambret sebelumnya?Dua kali, di Jalan Muhammad Toha sama Pasteur.

    Sendirian, pakai motor. Ketangkep di Bandung Tengah tahun 2001.n

    BAHTIAR RIFAI | OKTA WIGUNA

    Adegan Sisca merangkul pelakuISFARI HIKMAT | DETIKCOM

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    sportsport

    Bagi klub sebesar Arsenal, kalah telak pada laga pembukaan Liga Utama Ing-gris terang sebuah hal memalukan. Apalagi pasukan The Gunners takluk 3-1 di kandang sendiri oleh Aston Villa. Sempat men-dominasi permainan pada awal babak pertama, gawang Arsenal, yang dikawal Wojciech Szczesny, malah dibobol Christian Benteke dua kali.

    Hasil itu membuat pelatih Arsenal, Arsene We

    Orang bilang: beli pemain, beli pemain.... Tapi siapa? Kami menganalisis semua pemain di dunia dan bekerja 24 jam untuk itu.

    Mencari Pengganti Van Persie

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    foto/reuters

    sport

    Bagi klub sebesar Arsenal, kalah telak pada laga pembukaan Liga Utama Ing-gris terang sebuah hal memalukan. Apalagi pasukan The Gunners takluk 3-1 di kandang sendiri oleh Aston Villa. Sempat men-dominasi permainan pada awal babak pertama, gawang Arsenal, yang dikawal Wojciech Szczesny, malah dibobol Christian Benteke dua kali.

    Hasil itu membuat pelatih Arsenal, Arsene We-

    Orang bilang: beli pemain, beli pemain.... Tapi siapa? Kami menganalisis semua pemain di dunia dan bekerja 24 jam untuk itu.

    Mencari Pengganti Van Persie

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    foto/reuters

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    sport

    nger, masygul. Yang menyakitkanku adalah menge-cewakan mereka yang mencintai klub ini, kata sang Profesor seusai laga pekan lalu. Aku di sini untuk membuat mereka senang. Tapi, ketika aku gagal, aku hanya bisa minta maaf, berusaha bangkit, dan me-nyenangkan mereka pada pertandingan berikutnya.

    Cara mengawali musim kompetisi yang buruk bagi Wenger, yang bakal menjalani liga ke-17 bersama Arsenal. Permulaan yang buruk ini membuat pendu-kung The Gunners murka. Arsenal Supporters Trust meminta direksi Arsenal menangguhkan perpanjang-an kontrak Wenger, yang bakal berakhir tahun depan.

    Penawaran kontrak baru hanya boleh dilakukan setelah masa transfer pemain ditutup dan penilaian atas perbaikan kinerja tim, Arsenal Supporters menulis. Fokus klub saat ini seharusnya adalah memperkuat tim sebelum masa transfer ditutup.

    Dibanding Manchester City, yang sudah menghamburkan ratusan juta dolar Amerika Serikat, untuk memboyong pemain baru, Arsenal memang letoi. Sampai pertengahan pekan lalu, hanya Yaya Sanogo yang datang ke Emirates Stadium. Itu pun, pemain muda Prancis tersebut didatangkan Arsenal tanpa keluar ongkos sepeser pun alias bebas transfer.

    Padahal, dua bulan lalu, bos Arsenal, Ivan Gazidis, pernah sesumbar bakal membelanjakan puluh-an, bahkan mungkin ratusan, juta dolar AS di bursa transfer. Di kantongnya, paling tidak ada duit 70 juta pound sterling untuk membeli pemain anyar. Tentu saja kami bisa melakukannya, bahkan mungkin lebih dari itu, kata Gazidis saat ditanya soal kemungkinan Arsenal memboyong pemain yang harganya lebih dari 20 juta pound sterling atau Rp 333 miliar.

    Skor memalukan pekan lalu itu membuat Wenger

    Yang menyakitkanku adalah mengecewakan mereka yang mencintai klub ini.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    sportsport

    kalang kabut di bursa transfer pemain. Sebab, dia hanya punya waktu kurang dari sepuluh hari untuk mendatangkan pemain baru sebelum masa trans-fer ditutup. Kami ada di sini untuk membelanjakan uang. Orang bilang: beli pemain, beli pemain.... Tapi siapa? Kami menganalisis semua pemain di dunia dan bekerja 24 jam untuk itu. Kami sangat serius.

    Gagal mendatangkan penyerang Real Madrid, Gon-zalo Higuain, dan striker Liverpool, Luis Suarez, yang dibanderol selangit, kini Wenger mengincar beberapa pemain muda untuk memperkuat skuad The Gunners. Walaupun mungkin tak akan memberikan perubahan instan, pemain-pemain muda ini bisa jadi investasi yang sangat menguntungkan bagi Arsenal.

    Menurut Sport Direct News, kabarnya sang Profesor siap menyodorkan angka 20 juta pound sterling untuk memboyong Paul Pogba, 20 tahun, dari Juventus.

    sergio lopez / reuters

    Pemain Real Madrid, Francisco Roman Alarcon alias Isco, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Real Betis.

  • Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    sport

    Kapten tim U-20 Prancis itu bergabung dengan La Vecchia Signora setahun lalu dengan status bebas transfer dari Manchester United. Jika transfer itu ter-ealisasi, nilainya tak jauh beda dengan ongkos yang dibayarkan Bayern Munich untuk memboyong Thiago Alcantara, bintang muda dari Barcelona.

    Setelah melepas Robin van Persie tahun lalu kepada rivalnya, Manchester United, sampai sekarang Arsenal belum mendapatkan ganti sepadan. Selain mengincar Pogba, kabarnya Wenger terpikat oleh kelihaian pemain sayap PSV Eindhoven, Zakaria Bakkali, menggocek bola. Nama Bakkali, yang baru berumur 17 tahun, meroket se-telah pekan lalu mencetak hat trick saat PSV menggilas

    NEC Nijmegen dengan skor telak 5-0. Dia menjadi pemain termuda di sepanjang sejarah Liga Belanda yang berhasil men-cetak tiga gol dalam satu pertandingan.

    Bukan hanya Wenger yang terpesona oleh Bakkali. Wenger harus beradu ce-pat dengan Manchester City dan Chel-

    sea untuk mendapatkan tanda tangan pemain muda Belgia itu. Syaratnya, jika pelatih PSV, Phillip Cocu, bersedia melepasnya. Belum jelas apakah Arsenal, City, dan Chelsea sudah menyorongkan proposal pembelian Bakkali kepada PSV.

    Setelah beberapa target kakap, seperti Radamel Falcao, Edinson Cavani, Neymar, James Rodriguez, Mario Goetze, dan Fernandinho, memperoleh kandang baru, kini saatnya bakat-bakat segar naik panggung. Mereka inilah yang akan menggantikan pemain gene-rasi Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Van Persie, An-dres Iniesta, Wayne Rooney, dan Cesc Fabregas, yang beberapa tahun lagi bakal mulai uzur.

    SAPTO PRADITYO | BBC | GUARDIAN | METRO

    Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah Eriksen bisa mencapai tingkat seperti Laudrup bersaudara.

  • sport

    Para penulis di Goal.com ber-sama analis Kay Murray dan Andy Mitten menujum Ney-mar dan Isco bakal menjadi pemain muda paling berkilau tahun ini di La Liga. Neymar, kita tak bisa me-ragukannya. Dia merupakan salah satu bakat terbesar di generasinya. Francisco Roman Alarcon Suarez alias Isco juga tampil gemilang ber-sama Real Madrid pekan lalu.

    Tapi, selain mereka berdua, siapa saja calon pengganti Messi, Ronaldo, dan Iniesta? Ada anak-anak muda yang kariernya melaju kencang dan sudah menjadi andalan tim-nya, seperti Mario Goetze, Stephan El Shaarawy, Jack Wilshere, Eden

    Hazard, Oscar, James Rodriguez, dan Raphael Varane. Ada pula yang masih berjuang menembus posisi starting eleven, seperti Alvaro Vadillo dan Juan Fernando Quintero.

    Tapi penampilan mereka selalu dikuntit para pemandu bakat tim-tim besar di liga utama. Dia pe-main yang aku sukai sepenuh hati, legenda sepak bola Belanda, Joh-an Cruyff, memuji gelandang Ajax, Christian Eriksen. Dia memban-dingkan pemain muda Denmark itu dengan dua seniornya, Michael dan Brian Laudrup. Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah Eriksen bisa mencapai tingkat seperti Laud-rup bersaudara.

    Majalah detik 26 agustus - 1 september 2013

    reuters

    11 YOUNG GUNS

    IKER MUNIAIN, 20 tahun, Athletic Bilbao

    ALVARO VADILLO, 18 tahun, Real Betis

    PAUL POGBA, 20 tahun, Juventus

    ADEM LJAJIC, 21 tahun, Fiorentina

    MARCO VERRATTI, 20 tahun,

    Paris Saint-Germain

    CHRISTIAN ERIKSEN, 21 tahun, Ajax

    JULIAN DRAXLER, 19 tahun, Schalke

    ERIK LAMELA, 21 tahun, AS Roma

    THIBAUT COURTOIS, 21 tahun, Chelsea (dipin-

    jamkan ke Atletico Madrid)

    JUAN FERNANDO QUINTERO,

    20 tahun, Porto

    ZAKARIA BAKKALI, 17 tahun, PSV Eindhoven

  • Majalah detik 26 agustus - 1 sEPtEMBER 2013

    Aku tAk pernAh tertArik punyA AnAk di bumi, dAn tAk bAkAl nekAt memilikinyA di mArs. tApi demi sAins, mungkin Aku mAu melAkukAnnyA.

    SAINS

    Menginvasi Planet Merah

  • Majalah detik 26 agustus - 1 sEPtEMBER 2013

    SAINS

    Kalau Anda sudah bosan tinggal di bumi, barangkali sudah saatnya memikirkan untuk melewatkan hidup di Planet Mars. Tak usah pusing memikirkan ongkos dan cara pergi ke Planet Merah yang berjarak sekitar 225 juta kilometer dari tempat Anda berdiri sekarang. Tinggal daftar saja ke Mars One.

    Yayasan nirlaba dari Belanda ini punya target agak gila yakni membuka koloni manusia pertama di Planet Mars. Dan sejak April lalu, Mars One mu-

    lai membuka pendaftaran bagi siapa pun yang ingin menjadi perintis koloni manusia di Planet Merah. Jika tertarik, sila kan buat video aplikasi sepanjang satu menit siapa Anda dan apa yang Anda akan lakukan di Mars dan ki-rimkan ke Mars One dengan membayar ongkos pendaftaran sebesar US$ 25 atau sekitar Rp 275 ribu.

    Jika Anda terpilih dan benar-benar terbang ke Mar