2013-Pengukuran-Validitas-Reliabilitas

23
PENGUKURAN D EFINISI 1. Pemaknaan satuan kuantitatif atau kualitatif pada objek- subjek penelitian yang mendeskripsikan jumlah, tingkat atau kualitas properti yang dimiliki objek-subjek tersebut; 2. Pencantuman bilangan atau pemberian atribut metrik terhadap karakteristik objek-subjek yang diobservasi berdasarkan peraturan tertentu. S IFAT PENGUKURAN 1. Selalu mengandung unsur perbedaan/variasi karakter/kategori, atau nilai yang dibedakan menjadi NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL dan RASIO 2. Satuan pengukuran yang dipakai harus sesuai dengan kaidah- kaidah ilmiah. 3. Proses pengukuran harus sesuai dengan prosedur yang telah disepakati. ALAT PENGUKURAN 1. Instrumen atau medium yang dipakai untuk mengukur objek- subjek observasi dengan menggunakan satuan interval yang digunakan. 2. Satuan pengukuran tidak boleh bertentangan dengan kaidah- kaidah ilmiah.

description

Metodelogi Penelitian

Transcript of 2013-Pengukuran-Validitas-Reliabilitas

PENGUKURAN

PENGUKURAN

DEFINISI 1. Pemaknaan satuan kuantitatif atau kualitatif pada objek-subjek penelitian yang mendeskripsikan jumlah, tingkat atau kualitas properti yang dimiliki objek-subjek tersebut;

2. Pencantuman bilangan atau pemberian atribut metrik terhadap karakteristik objek-subjek yang diobservasi berdasarkan peraturan tertentu.

SIFAT PENGUKURAN1. Selalu mengandung unsur perbedaan/variasi karakter/kategori, atau nilai yang dibedakan menjadi NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL dan RASIO

2. Satuan pengukuran yang dipakai harus sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.

3. Proses pengukuran harus sesuai dengan prosedur yang telah disepakati.

ALAT PENGUKURAN

1. Instrumen atau medium yang dipakai untuk mengukur objek-subjek observasi dengan menggunakan satuan interval yang digunakan.

2. Satuan pengukuran tidak boleh bertentangan dengan kaidah-kaidah ilmiah.

TINGKAT PENGUKURUANTINGKAT PENGUKURUANNominal = hanya berbeda tanpa ada yang lebih atau

variabel kualitatif murni contoh jenis agama (Kode angka tdk berlaku operasi aritmatika)

Ordinal = berbeda + lebih,(tapi tidak pasti, sebatas ranking (kualitatif yang dikuantifikasi ) contoh intensitas ibadah, frekuensi belanja)(Kode angka tdk berlaku operasi aritmatika)

Interval = berbeda + lebih + pasti + nol kesepakatan contoh derajat pengukuran suhu dan IPK)

Rasio =berbeda + lebih + pasti + nol asli atau (kuantitatif-asli contoh waktu belajar dalam jam, lama sekolah dalam tahun). Untuk

contoh- contoh, silahkan lihat bahan copian kuliah.

(Untuk kedua jenis terakhir –interval-rasio, kode angka yang dipakai saat pengolahan data, berlaku operasi

aritmatika)

SKALA PENGUKURAN VARIABEL

Catatan: Setiap model analisis statistik mengharuskan syarat data dari segi tingkat pengukurannya

PEMBUATAN SKALA PENGUKURAN

Cara mengukur suatu objek-subjek

1. Pernyataan sendiri (self-report)2. Pengamatan perilaku (observation of overt behavior)3. Teknik tidak langsung (indirect technique)4. Performance of objective task5. Reaksi psikologis (psychological reaction)

Cara yang umum dipakai adalah model Pernyataan sendiri(Deskripsi untuk cara-cara pengukurn ini, lihat slide terpisah)

PENYEKALAAN OBJEK PENELITIANAwalnya perilaku manusia bersifat kualitatif. Untuk

kepentingan penelitian, perilaku kemudian dikuantifikasi dengan cara memberi score/nilai pada

objek perilaku yang diteliti.

Model-model Skala (Diringkas dari bahan phocopian kuliah

1.Skala Likert2. Skala Semantic Differential3. Skala Numerik 4. Skala Staple5. Skala Graphic-Rating6. Skala Itemized-Rating7. Skala Dikotomi

KONSEP VALIDITAS DAN RELIABILITASKONSEP VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Validitas = konsep yang mengukur ketepatan alat ukur ukur untuk untuk mengukur apa yang ingin mengukur apa yang ingin diukur; diukur; ATAUATAU kecocokankecocokan alat dengan obyek alat dengan obyek yang mau diukur; yang mau diukur; meteran untuk panjang, meteran untuk panjang, neraca untuk beratneraca untuk berat2.2. Reliabilitas = konsep untuk menunjukkan Reliabilitas = konsep untuk menunjukkan tingkattingkat konsistensi konsistensi suatu hasil pengukuran suatu hasil pengukuran relatif apabila relatif apabila pengukuran pengukuran yang sama yang sama diulangi diulangi ppada waktu yang ada waktu yang berbeda, atau pada subjek berbeda, atau pada subjek penelitian-tryout yang lainpenelitian-tryout yang lain..

(Lihat contoh penggunaan dua model uji (Lihat contoh penggunaan dua model uji kualitas kualitas instrumen pengumpulan data saat instrumen pengumpulan data saat kuliah)kuliah)

KONSEP VALIDITAS DAN RELIABILITASKONSEP VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Validitas = konsep yang mengukur ketepatan alat ukur ukur untuk untuk mengukur apa yang ingin mengukur apa yang ingin diukur; diukur; ATAUATAU kecocokankecocokan alat dengan obyek alat dengan obyek yang mau diukur; yang mau diukur; meteran untuk panjang, meteran untuk panjang, neraca untuk beratneraca untuk berat2.2. Reliabilitas = konsep untuk menunjukkan Reliabilitas = konsep untuk menunjukkan tingkattingkat konsistensi konsistensi suatu hasil pengukuran suatu hasil pengukuran relatif apabila relatif apabila pengukuran pengukuran yang sama yang sama diulangi diulangi ppada waktu yang ada waktu yang berbeda, atau pada subjek berbeda, atau pada subjek penelitian-tryout yang lainpenelitian-tryout yang lain..

(Lihat contoh penggunaan dua model uji (Lihat contoh penggunaan dua model uji kualitas kualitas instrumen pengumpulan data saat instrumen pengumpulan data saat kuliah)kuliah)

VALIDITASValid = artinya1. Alat ukurnya sah, tepat, sesuai dengan objek

yang diukur2. Ketepatan alat ukur untuk mengukur objek3. Diukur pada waktu yang berbeda, hasilnya

sama

Kualitas validitas alat ukur juga ditentukan oleh faktor di luar dari alat ukur, terutama faktor peneliti.

JENIS VALIDITAS ALAT UKUR

1. Validitas Konstruk2. Validitas Isi3. Validitas Prediktif4. Validitas Eksternal5. Validitas Budaya6. Validitas Rupa

VALIDITAS KONSTRUK1. Konstruk adalah kerangka dari suatu

konsep2. Cara mencapai validitas konstruk;a. Mencari definisi konsep dari kamus dan buku;b. Mendefinisikan sendiri konsep yang akan

digunakan;c. Bertanya ke responden tentang objek yang

mau diukur;d. Dengan data hasil ujicoba, lalu dilakukan uji

korelasi antara score setiap butir indikator dengan score total dari semua indikator yang dirumuskan;

3. Contoh konsep yang valid

VALIDITAS ISI

1. Sejauhmana isi alat ukur yang dipakai mewakili seluruh aspek yang dianggap sebagai bagian dari kerangka konsep

2. Cara mencapai validitas isia. Merujuk kepada konsep yang sudah

dirumuskanb. Mengambil seluruh dimensi dari konsep3. Jika suatu konsep mengabaikan dimensi

tertentu dari variabel yang mau diteliti, maka level validitas isi dari konesp tersebut menjadi rendah.

VALIDITAS PREDIKTIF1. Validitas alat ukur ini akan teruji ketika hasil

pengukuran awal berkorelasi signifikan dengan hasil pengukuran berikutnya

2. Contoh alat ukur test masuk perguruan tinggi, seharusnya berkorelasi secara positif dengan hasil kuliah;

3. Contoh lain = hasil pengujian validitas dengan data uji coba berkorelasi secara signifikan dengan data penelitian yang sesungguhnya.

VALIDITAS EKSTERNAL1. Validitas alat ukur sdh banyak teruji pada

penelitian terdahulu2. Untuk membuat alat ukur baru yang mengukur

hal yang sama dengan objek alat yang telah ada, peneliti harus menguji validitas eksternal alat ukur baru dengan cara:

a. Merumuskan alat ukur barub. Menguji validitas alat ukur baru ini dengan cara

mengkorelasikan hasil pengukuran baru dengan hasil pengukuran dengan alat lama. Jika hasil kedua pengukuran berkorelasi signifikan, maka alat ukur baru dinilai memiliki validitas eksternal.

VALIDITAS BUDAYA1. Validitas alat ukur yang telah disesuaikan dengan

konteks lokal, terutama setting budaya, adat istiadat.

2. Validitas budaya meniscayakan relativitas alat ukur.

3. Jadi tidak mungkin mendapatkan validitas budaya lintas budaya, terutama untuk mengukur sesautu secara detail.

4. Cara mengatasi masalah ini; mencari dan membuat rumusan yang dapat diterima oleh semua variasi budaya yang ada.

5. Contoh konsep variabel keluarga (USA ala keluarga inti, dan NSB mengacu pada keluarga besar).

VALIDITAS RUPA1. Validitas alat ukur ini tidak menunjukkan apakah

alat ukur mengukur apa yang ingin diukur;2. Validitas rupa hanya menunjukkan bahwa dari

segi rupa, suatu alat ukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur;

3. Contoh mengukur kemampuan orang mengemudi dengan cara menguji ketrampilan mengemudi, ketepatan posisi duduk, dan menggunakan alat simulasi mengemudi

4. Dalam survei, validitas rupa sering tidak diperdulikan karena substansinya yang lemah dalam kerangka rancangan penelitian

CARA MENGUJI VALIDITASLangkah-langkanya

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur;

2. Melakukan uji coba (tryout) skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden

3. Menguji hasil data uji coba untuk melihat korelasi score satu butir indikator/pernyataan dengan score total dari indeks butir yang diuji.

4. Hanya butir indikator yang memiliki r yang signifikan minimal 5 % yang dinilai valid.

5. Korelasi yang negatif tidak dinilai valid

4. Menyeleksi butir yang valid dengan ketentuan khusus

RELIABILITASReliabel = artinya

1. Keterpercayaan, keterhandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi.

2. Beberapa kali pengukuran hasilnya sama

3. Hasil pengukuran dapat dipercaya4. Diukur pada waktu yang berbeda,

hasilnya sama5. Objektivitas hasil pengukuruan

PRINSIP RELIABILITAS

1. Setiap alat ukur harus reliabel, terukur dengan tingkat konsistensi hasil yang dilakukan pada saat yang berbeda;

2. Setiap hasil pengukuran sosial selalu merupakan kombinasi antara hasil pengukuran yang sesungguhnya ditambah dengan kesalahan dalam pengukuran;

3. Semakin reliabel hasil pengukuran, maka hasil pengukuran tersebut semakin akurat;

4. Semakin kecil kesalahan pengukuran, semakin reliabel alat pengukuran yang dipakai.

5. Cara pengujiannya adalah sebagai berikut

CARA MENGUJI RELIABILITAS

1. Teknik Penghitungan reliabilitas;a. Mengorelasi hasil pengukuran dari dua kali mengukur objek (tryout) yang samab. Jika score dari kedua hasil pengukuran berkorelasi secara signifikan, maka butir yang dipakai dinilai konsisten atau reliabel

2. Teknik Belah Dua;a. Menyiapkan alat pengukuranb. Menyeleksi butir yang valid (hasil uji validitas)c. Membagi butir-butir menjadi 2 kelompok secara random

CARA MENGUJI RELIABILITAS - lanjutan2. Teknik Belah Dua;

a. Menyiapkan alat pengukuran

b. Menyeleksi butir yang valid (hasil uji validitas)c. Membagi butir menjadi 2 group (belah) secara randomd. Mengorelasikan score total butir group pertama dengan score total butir group kedua

3. Mengguna teknik Uji Cronbach Alpha4. Menggunakan analisis faktorial

Jangan senang dulu kawan-kawan. Kita memiliki banyak tugas. Mendingan kita

belajar yok. oke. Nah, ini baru teman baik.