201206

40
Bulan Juni 2012 ini kita diingatkan kembali tentang kehidupan baru yang telah kita miliki di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kehidupan baru tersebut digambarkan sebagai tanaman dan pepohonan yang harus terus bertumbuh, berkembang, berbunga, dan menghasilkan buah. Kekristenan bukan kehidupan yang pasif dan mengalami kemandegan (stagnasi), melainkan aktif, dinamis, dan terus produktif. Produktivitas hidup kristiani bersifat konstruktif, membangun dan menjadi berkat bagi banyak orang. Itu pun bukan karena kemampuan dirinya sendiri, melainkan merupakan karya Roh Kudus dalam hidupnya. Orang yang seperti ini akan terus menghasilkan buah. Makin tua malah makin menjadi berkat … hingga Tuhan menjemput kita pulang ke rumah Bapa yang kekal di sorga. Selamat bertumbuh dan menghasilkan buah yang tinggal tetap. Buah Yang Tinggal Tetap Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 Juni 2012 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Rony Chandra (RC), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) email : [email protected] website : www.sinarkasih.net Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

description

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201206.pdf

Transcript of 201206

Page 1: 201206

Bulan Juni 2012 ini kita diingatkan kembali tentang kehidupan baru yang telah kita miliki di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kehidupan baru tersebut digambarkan sebagai tanaman dan pepohonan yang harus terus

bertumbuh, berkembang, berbunga, dan menghasilkan buah. Kekristenan bukan kehidupan yang pasif dan mengalami kemandegan (stagnasi), melainkan aktif, dinamis, dan terus produktif. Produktivitas hidup kristiani bersifat konstruktif, membangun dan menjadi berkat bagi banyak orang. Itu pun bukan karena kemampuan dirinya sendiri, melainkan merupakan karya Roh Kudus dalam hidupnya. Orang yang seperti ini akan terus menghasilkan buah. Makin tua malah makin menjadi berkat … hingga Tuhan menjemput kita pulang ke rumah Bapa yang kekal di sorga. Selamat bertumbuh dan menghasilkan buah yang tinggal tetap.

Buah Yang Tinggal Tetap

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Juni 2012

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Rony Chandra (RC), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

email : [email protected]

website : www.sinarkasih.net

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13

Semarang-50135

Telp. 024-3540563

Fax. 024-3559861

Page 2: 201206

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Pertobatan sejati menghasilkan buah yang

baik.Ya Tuhan, ampunilah dosa-

dosaku.

DOAKAN

renungkan

Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik seperti buah ara bungaran, tetapi keranjang yang lain berisi buah ara yang jelek, yang tak dapat dimakan karena jeleknya. Yeremia 24:2

Dua Macam BuahYeremia 24:1-10

Di beberapa kota besar dapat dijumpai orang-orang yang berjualan buah-buahan di pinggir jalan. Harganya bisa lebih murah daripada beli di toko buah atau di mal. Untuk membeli buah dibutuhkan kejelian. Selalu dijumpai dua macam buah segar dan baik atau layu dan busuk. Sekilas tampak sama. Namun setelah dikupas baru kelihatan jelas mana yang baik dan mana yang busuk. Jelas buah yang busuk akan dibuang.

Di kitab Yeremia tersebut, Tuhan memperlihatkan dua macam buah ara. Yang baik dan yang busuk. Buah ara tersebut melambangkan umat Yehuda. Buah ara yang baik merupakan orang-orang Yehuda yang berkenan di hati Tuhan. Sedangkan buah ara yang busuk adalah orang-orang Yehuda yang tidak berkenan di hati Tuhan. Yang satu dipulihkan oleh Tuhan, namun yang satu lagi, yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dibinasakan.

Dalam kehidupan manusia akan selalu dijumpai baik dan jahat. Ada orang-orang yang baik hatinya tapi ada juga yang jahat. Misalnya kisah Mordekhai dan Haman di kitab Ester – tampak betapa jahatnya Haman. Mordekhai, Ester dan semua orang Yahudi akan dibunuh mati. Bahkan sejak awal kehidupan manusia sudah ada yang baik dan jahat. Kain yang tidak baik, membunuh Habil, adiknya. Demikianlah dari generasi ke generasi akan selalu muncul orang yang baik dan orang yang jahat.

Agar kita mampu menjadi orang baik, khususnya orang yang berkenan di hati Tuhan, kita perlu bertobat. Pertobatan merupakan langkah awal pembaruan hati dan pikiran kita. Tuhan yang memberi hati yang baru (Yeremia 24:7) untuk kita mengenal Tuhan. Hidup kita dipulihkan. Segala yang busuk, jahat dan kotor diubah oleh Tuhan menjadi baik, berkenan dan bersih. Hidup di dalam Tuhan menghasilkan buah kehidupan yang manis, segar, bersih, yang memberkati umat manusia. Sebab itu, mari kita hasilkan buah yang baik dalam kehidupan sehari-hari. (IE)

Ayub 41 - Mazmur 7Bacaan Alkitab Setahunjumat, 1 juni 2012

Page 3: 201206

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Pertobatan sejati menghasilkan buah yang

baik.Ya Tuhan, ampunilah dosa-

dosaku.

DOAKAN

renungkan

Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik seperti buah ara bungaran, tetapi keranjang yang lain berisi buah ara yang jelek, yang tak dapat dimakan karena jeleknya. Yeremia 24:2

Dua Macam BuahYeremia 24:1-10

Di beberapa kota besar dapat dijumpai orang-orang yang berjualan buah-buahan di pinggir jalan. Harganya bisa lebih murah daripada beli di toko buah atau di mal. Untuk membeli buah dibutuhkan kejelian. Selalu dijumpai dua macam buah segar dan baik atau layu dan busuk. Sekilas tampak sama. Namun setelah dikupas baru kelihatan jelas mana yang baik dan mana yang busuk. Jelas buah yang busuk akan dibuang.

Di kitab Yeremia tersebut, Tuhan memperlihatkan dua macam buah ara. Yang baik dan yang busuk. Buah ara tersebut melambangkan umat Yehuda. Buah ara yang baik merupakan orang-orang Yehuda yang berkenan di hati Tuhan. Sedangkan buah ara yang busuk adalah orang-orang Yehuda yang tidak berkenan di hati Tuhan. Yang satu dipulihkan oleh Tuhan, namun yang satu lagi, yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dibinasakan.

Dalam kehidupan manusia akan selalu dijumpai baik dan jahat. Ada orang-orang yang baik hatinya tapi ada juga yang jahat. Misalnya kisah Mordekhai dan Haman di kitab Ester – tampak betapa jahatnya Haman. Mordekhai, Ester dan semua orang Yahudi akan dibunuh mati. Bahkan sejak awal kehidupan manusia sudah ada yang baik dan jahat. Kain yang tidak baik, membunuh Habil, adiknya. Demikianlah dari generasi ke generasi akan selalu muncul orang yang baik dan orang yang jahat.

Agar kita mampu menjadi orang baik, khususnya orang yang berkenan di hati Tuhan, kita perlu bertobat. Pertobatan merupakan langkah awal pembaruan hati dan pikiran kita. Tuhan yang memberi hati yang baru (Yeremia 24:7) untuk kita mengenal Tuhan. Hidup kita dipulihkan. Segala yang busuk, jahat dan kotor diubah oleh Tuhan menjadi baik, berkenan dan bersih. Hidup di dalam Tuhan menghasilkan buah kehidupan yang manis, segar, bersih, yang memberkati umat manusia. Sebab itu, mari kita hasilkan buah yang baik dalam kehidupan sehari-hari. (IE)

Ayub 41 - Mazmur 7Bacaan Alkitab Setahunjumat, 1 juni 2012

Page 4: 201206

Sebuah pokok pada tanaman yang baik menghasilkan sari buah yang baik dan mengirimkan sari makanan ke setiap ranting-rantingnya, baik yang besar maupun yang kecil. Semua makanan yang diterima oleh setiap ranting dan carang berasal dari batang utama, atau pokok tersebut yang keluar dari tanah. Dari pokok inilah setiap bagian tanaman mendapatkan kehidupan.

Dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus memperkenalkan diri kepada murid-murid-Nya dan orang orang yang ada di sekitar-Nya. Ia mengatakan, “Akulah pokok anggur yang benar.” Hal ini tentu tidak lepas dari pengalaman Yesus tentang pohon anggur yang mudah dijumpai dalam perjalanan pelayanan-Nya sehingga Ia memakai pokok anggur sebagai perumpamaan tentang diri-Nya. Maksud perumpamaan ini adalah pertama, bahwaYesus adalah sumber kehidupan yang memberikan anugerah Allah bagi para murid-Nya dan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dia adalah pemimpin yang siap memberikan jaminan pemeliharaan atas hidup manusia. Kedua, Di dalam Tuhan Yesus setiap orang percaya memperoleh kekuatan untuk menghasilkan buah kebenaran dan kekudusan, yaitu melalui firman Tuhan dan perbuatan iman. Ketiga, ketika kita melekat kepada-Nya, maka kita akan dimampukan memiliki hidup yang memuliakan Allah dan berguna bagi sesama.

Oleh sebab itu kita harus menghargai Bapa sebagai pengusaha kebun anggur yang sangat mengasihi kita melalui kerelaan kita untuk selalu tinggal di dalam Tuhan Yesus Kristus lewat pimpinan-Nya dan ketaatan kita. (ADL)

Di luar Tuhan, maka kehidupan kita akan

menjadi sia-sia.

Nikmatilah keindahan berada di dalam hadirat

Tuhan.

Orang-orang percaya supaya siap untuk

dibersihkan agar semakin berbuah lebat.

Anak-anak muda dijauhkan dari dunia gemerlap.

Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! …. Mazmur 65:5

“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.”Yohanes 15:1

Pelataran TuhanPokok KehidupanMazmur 65:1-9Yohanes 15:1-8

Umat Israel memiliki sebuah Kemah Suci yang mereka bangun atas perintah Allah sendiri melalui Musa. Tujuannya adalah agar Allah diam di tengah-tengah umat-Nya (Keluaran 25:8). Kemah itu terbagi dalam tiga ruang yaitu pelataran, ruang kudus dan ruang maha kudus. Di pelataran itu terdapat dua perabot yaitu bejana pembasuhan yang di dalamnya diisi air dan mezbah korban bakaran.

Saat umat Israel masuk ke Kemah Suci untuk menghampiri Allah di ruang kudus, mereka harus berhenti di pelataran. Apa yang harus mereka lakukan di pelataran? Mereka harus membersihkan kaki dan tangan dengan air yang terdapat di dalam bejana pembasuhan sebagai tanda kekudusan. Selanjutnya mereka memberikan korban bakaran yang diletakkan di atas mezbah sebagai persembahan kudus bagi Tuhan. Jadi jelaslah bahwa orang yang akan menghadap Tuhan harus kudus, tidak ada noda dan tidak dengan tangan kosong seperti dikatakan dalam Keluaran 23:15, “Janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa” untuk menyenangkan hati Tuhan.

Daud menghampiri Allah dengan memberikan persembahan puji-pujian karena kepedulian-Nya yang mau mendengarkan dan menjawab doa; yang menghapuskan pelanggaran-pelanggaran; yang memberikan keadilan dan menyelamatkan; yang menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang Mahakuasa atas segala ciptaan-Nya.

Berbahagialah kita yang dipilih Allah dan boleh berada di dekat-Nya. Kita dapat menyaksikan perbuatan-perbuatan-Nya yang dahsyat. Tidak ada tempat yang lebih indah selain berada di dalam hadirat-Nya. Itu sebabnya pemazmur mengatakan, “Lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain” (Mazmur 84:11). (LL)

Mazmur 15-18Mazmur 8-14 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun minggu, 3 juni 2012sabtu, 2 juni 2012

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 5: 201206

Sebuah pokok pada tanaman yang baik menghasilkan sari buah yang baik dan mengirimkan sari makanan ke setiap ranting-rantingnya, baik yang besar maupun yang kecil. Semua makanan yang diterima oleh setiap ranting dan carang berasal dari batang utama, atau pokok tersebut yang keluar dari tanah. Dari pokok inilah setiap bagian tanaman mendapatkan kehidupan.

Dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus memperkenalkan diri kepada murid-murid-Nya dan orang orang yang ada di sekitar-Nya. Ia mengatakan, “Akulah pokok anggur yang benar.” Hal ini tentu tidak lepas dari pengalaman Yesus tentang pohon anggur yang mudah dijumpai dalam perjalanan pelayanan-Nya sehingga Ia memakai pokok anggur sebagai perumpamaan tentang diri-Nya. Maksud perumpamaan ini adalah pertama, bahwaYesus adalah sumber kehidupan yang memberikan anugerah Allah bagi para murid-Nya dan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dia adalah pemimpin yang siap memberikan jaminan pemeliharaan atas hidup manusia. Kedua, Di dalam Tuhan Yesus setiap orang percaya memperoleh kekuatan untuk menghasilkan buah kebenaran dan kekudusan, yaitu melalui firman Tuhan dan perbuatan iman. Ketiga, ketika kita melekat kepada-Nya, maka kita akan dimampukan memiliki hidup yang memuliakan Allah dan berguna bagi sesama.

Oleh sebab itu kita harus menghargai Bapa sebagai pengusaha kebun anggur yang sangat mengasihi kita melalui kerelaan kita untuk selalu tinggal di dalam Tuhan Yesus Kristus lewat pimpinan-Nya dan ketaatan kita. (ADL)

Di luar Tuhan, maka kehidupan kita akan

menjadi sia-sia.

Nikmatilah keindahan berada di dalam hadirat

Tuhan.

Orang-orang percaya supaya siap untuk

dibersihkan agar semakin berbuah lebat.

Anak-anak muda dijauhkan dari dunia gemerlap.

Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! …. Mazmur 65:5

“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.”Yohanes 15:1

Pelataran TuhanPokok KehidupanMazmur 65:1-9Yohanes 15:1-8

Umat Israel memiliki sebuah Kemah Suci yang mereka bangun atas perintah Allah sendiri melalui Musa. Tujuannya adalah agar Allah diam di tengah-tengah umat-Nya (Keluaran 25:8). Kemah itu terbagi dalam tiga ruang yaitu pelataran, ruang kudus dan ruang maha kudus. Di pelataran itu terdapat dua perabot yaitu bejana pembasuhan yang di dalamnya diisi air dan mezbah korban bakaran.

Saat umat Israel masuk ke Kemah Suci untuk menghampiri Allah di ruang kudus, mereka harus berhenti di pelataran. Apa yang harus mereka lakukan di pelataran? Mereka harus membersihkan kaki dan tangan dengan air yang terdapat di dalam bejana pembasuhan sebagai tanda kekudusan. Selanjutnya mereka memberikan korban bakaran yang diletakkan di atas mezbah sebagai persembahan kudus bagi Tuhan. Jadi jelaslah bahwa orang yang akan menghadap Tuhan harus kudus, tidak ada noda dan tidak dengan tangan kosong seperti dikatakan dalam Keluaran 23:15, “Janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa” untuk menyenangkan hati Tuhan.

Daud menghampiri Allah dengan memberikan persembahan puji-pujian karena kepedulian-Nya yang mau mendengarkan dan menjawab doa; yang menghapuskan pelanggaran-pelanggaran; yang memberikan keadilan dan menyelamatkan; yang menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang Mahakuasa atas segala ciptaan-Nya.

Berbahagialah kita yang dipilih Allah dan boleh berada di dekat-Nya. Kita dapat menyaksikan perbuatan-perbuatan-Nya yang dahsyat. Tidak ada tempat yang lebih indah selain berada di dalam hadirat-Nya. Itu sebabnya pemazmur mengatakan, “Lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain” (Mazmur 84:11). (LL)

Mazmur 15-18Mazmur 8-14 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun minggu, 3 juni 2012sabtu, 2 juni 2012

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 6: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Air adalah kebutuhan mutlak bagi kehidupan di muka bumi. Kelangkaan air mengancam kehidupan makhluk hidup. Sebaliknya air yang cukup akan menopang kehidupan, memberi kesegaran dan menyebabkan tumbuh-tumbuhan bisa menghasilkan buah-buahan. Para pengusaha kebun dan pertanian memahami pentingnya ketersediaan air yang cukup guna mengairi sawah dan kebun mereka. Apa pun diupayakan agar kebun mereka mendapatkan aliran air. Air menjamin tumbuh-tumbuhan yang ditanam tidak kering atau mati, sebaliknya justru menghasilkan banyak buah.

Mazmur pasal satu ini mengungkapkan kesamaan orang yang suka firman Tuhan dan merenungkannya siang malam dengan gambaran pohon yang selalu mendapat air dari tepi aliran air. Orang percaya diingatkan agar tidak seperti orang fasik yang kering seperti sekam. Ia perlu memperhatikan cara hidupnya agar terus menerus segar dan menghasilkan hal-hal yang baik serta berkenan kepada Tuhan.

Sebagian orang Kristen masa kini hari-hari dalam hidupnya disibukkan dengan banyak hal sejak membuka mata pagi hari hingga larut malam. Satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu miliki waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Merenungkan firman Tuhan butuh ketenangan dan tidak bisa dilakukan sambil lalu. Seperti tumbuh-tumbuhan melalui akarnya, menyerap air sedikit demi sedikit tetapi terus menerus. Kesetiaan dan ketekunan dalam merenungkan firman Tuhan membuat hidup Saudara menghasilkan buah yang bermutu baik.(LB)

Iman yang kuat ditentukan oleh ketekunan bersekutu

dengan firman Tuhan.

Tanggung jawab orang tua untuk membangun mezbah

keluarga mereka.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang

diperbuatnya berhasil. Mazmur 1 : 3

Di Tepi Aliran AirMazmur 1: 1-6

selasa, 5 juni 2012senin, 4 juni 2012 Mazmur 25-29Mazmur 19-24 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Waspadalah terhadap setiap “hama” kehidupan

yang dapat membinasakan!

Agar setiap anak Tuhan dapat menguasai diri

dalam segala hal.

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Galatia 5:16

Hama-hama KehidupanGalatia 5:16-26

Pada suatu hari, saya menanam sebuah tanaman bunga mawar. Beberapa bulan kemudian tanaman tersebut berbunga bagus. Tetapi lama-kelamaan, tanaman menjadi tidak subur lagi. Ternyata ditemukan hama di batangnya berupa jamur. Hama merupakan penyakit tanaman yang tidak dapat dibasmi kecuali dengan disemprot anti hama. Bagaimana dengan “hama” kehidupan? Dosa-dosa yang nampaknya “kecil” dan “tak berarti” dapat mengelincirkan iman kita karena secara diam-diam dosa-dosa tersebut bekerja di dalam diri kita yang akhirnya menguasai dan menghancurkan hidup kita.

Berikut ini beberapa contoh “hama” yang merusak. Anak-anak yang kecanduan bermain game di komputer, walau hanya coba-coba pada akhirnya terikat dengan berbagai permainan yang mengasyikkan. Seorang pecandu narkoba, biasanya dimulai dengan coba-coba mengkonsumsi obat terlarang dalam dosis ringan, lama-kalamaan menjadi ketagihan. seorang yang melakukan perselingkuhan dimulai dengan memberi perhatian-perhatian yang sepele kepada teman lawan jenisnya dan kemudian berkembang menjadi perhatian yang berlebihan. Begitu pula dengan kekerasan dalam rumah tangga, dimulai dengan pertengkaran kemudian tamparan dan seterusnya.

Tuhan menghendaki agar kita hidup oleh Roh supaya apabila nafsu kedagingan muncul dalam kehidupan kita, maka kita dapat melawannya. Oleh karena itu, setiap kali hama-hama kehidupan yaitu segala jenis godaan dosa yang nampaknya “kecil” dan “tak berarti” muncul, kita perlu segera membasminya. Adakah Saudara tergoda melakukan dosa yang kelihatannya begitu menarik dan tidak berbahaya namun ternyata mematikan? Bersama Yesus, matikanlah dengan segera sebelum dosa itu membinasakan Saudara! (AS)

Page 7: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Air adalah kebutuhan mutlak bagi kehidupan di muka bumi. Kelangkaan air mengancam kehidupan makhluk hidup. Sebaliknya air yang cukup akan menopang kehidupan, memberi kesegaran dan menyebabkan tumbuh-tumbuhan bisa menghasilkan buah-buahan. Para pengusaha kebun dan pertanian memahami pentingnya ketersediaan air yang cukup guna mengairi sawah dan kebun mereka. Apa pun diupayakan agar kebun mereka mendapatkan aliran air. Air menjamin tumbuh-tumbuhan yang ditanam tidak kering atau mati, sebaliknya justru menghasilkan banyak buah.

Mazmur pasal satu ini mengungkapkan kesamaan orang yang suka firman Tuhan dan merenungkannya siang malam dengan gambaran pohon yang selalu mendapat air dari tepi aliran air. Orang percaya diingatkan agar tidak seperti orang fasik yang kering seperti sekam. Ia perlu memperhatikan cara hidupnya agar terus menerus segar dan menghasilkan hal-hal yang baik serta berkenan kepada Tuhan.

Sebagian orang Kristen masa kini hari-hari dalam hidupnya disibukkan dengan banyak hal sejak membuka mata pagi hari hingga larut malam. Satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu miliki waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Merenungkan firman Tuhan butuh ketenangan dan tidak bisa dilakukan sambil lalu. Seperti tumbuh-tumbuhan melalui akarnya, menyerap air sedikit demi sedikit tetapi terus menerus. Kesetiaan dan ketekunan dalam merenungkan firman Tuhan membuat hidup Saudara menghasilkan buah yang bermutu baik.(LB)

Iman yang kuat ditentukan oleh ketekunan bersekutu

dengan firman Tuhan.

Tanggung jawab orang tua untuk membangun mezbah

keluarga mereka.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang

diperbuatnya berhasil. Mazmur 1 : 3

Di Tepi Aliran AirMazmur 1: 1-6

selasa, 5 juni 2012senin, 4 juni 2012 Mazmur 25-29Mazmur 19-24 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Waspadalah terhadap setiap “hama” kehidupan

yang dapat membinasakan!

Agar setiap anak Tuhan dapat menguasai diri

dalam segala hal.

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Galatia 5:16

Hama-hama KehidupanGalatia 5:16-26

Pada suatu hari, saya menanam sebuah tanaman bunga mawar. Beberapa bulan kemudian tanaman tersebut berbunga bagus. Tetapi lama-kelamaan, tanaman menjadi tidak subur lagi. Ternyata ditemukan hama di batangnya berupa jamur. Hama merupakan penyakit tanaman yang tidak dapat dibasmi kecuali dengan disemprot anti hama. Bagaimana dengan “hama” kehidupan? Dosa-dosa yang nampaknya “kecil” dan “tak berarti” dapat mengelincirkan iman kita karena secara diam-diam dosa-dosa tersebut bekerja di dalam diri kita yang akhirnya menguasai dan menghancurkan hidup kita.

Berikut ini beberapa contoh “hama” yang merusak. Anak-anak yang kecanduan bermain game di komputer, walau hanya coba-coba pada akhirnya terikat dengan berbagai permainan yang mengasyikkan. Seorang pecandu narkoba, biasanya dimulai dengan coba-coba mengkonsumsi obat terlarang dalam dosis ringan, lama-kalamaan menjadi ketagihan. seorang yang melakukan perselingkuhan dimulai dengan memberi perhatian-perhatian yang sepele kepada teman lawan jenisnya dan kemudian berkembang menjadi perhatian yang berlebihan. Begitu pula dengan kekerasan dalam rumah tangga, dimulai dengan pertengkaran kemudian tamparan dan seterusnya.

Tuhan menghendaki agar kita hidup oleh Roh supaya apabila nafsu kedagingan muncul dalam kehidupan kita, maka kita dapat melawannya. Oleh karena itu, setiap kali hama-hama kehidupan yaitu segala jenis godaan dosa yang nampaknya “kecil” dan “tak berarti” muncul, kita perlu segera membasminya. Adakah Saudara tergoda melakukan dosa yang kelihatannya begitu menarik dan tidak berbahaya namun ternyata mematikan? Bersama Yesus, matikanlah dengan segera sebelum dosa itu membinasakan Saudara! (AS)

Page 8: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Berlibur di kota Batu, Malang sungguh menyenangkan. Selain menikmati udaranya yang sejuk, banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah agrowisata kebun apel seluas 10 hektar. Para wisatawan bisa memetik buah apel sendiri dan menikmati juice apel yang segar. Sejumlah petani dipekerjakan untuk mengelola kebun apel tersebut. Mereka memelihara kebun apel dengan memberi pupuk pilihan agar tanaman apel itu produktif, menguntungkan dan tidak mengecewakan para wisatawan.

Sebuah perumpamaan menarik disampaikan Yesus kepada orang-orang yang mengikuti-Nya yaitu tentang pohon ara yang tumbuh di kebun anggur. Sudah tiga tahun pemilik kebun menunggu untuk menikmati buah dari pohon ara, namun tidak didapati satu buah pun. Dengan nada marah disuruhlah pengurus kebun itu menebang pohon ara karena dianggap percuma hidup jika tidak menghasilkan buah. Tetapi pengurus kebun minta waktu kurang lebih satu tahun lagi. Dia berjanji akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk agar tahun depan berbuah.

Jika tanaman perlu dicangkul dan diberi pupuk supaya menghasilkan buah, begitu juga dengan rohani kita. Pupuk apakah itu? Pupuk iman. Yang pertama, percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kedua, percaya akan firman-Nya yang kekal. Ketiga, percaya akan kuasa-Nya yang besar dan ajaib. Mari kita pelihara rohani kita dengan pupuk iman, agar terus bertumbuh dan tetap teguh sampai akhirnya menghasilkan banyak buah. (LL)

Pupuk iman membuat rohani bertumbuh

Orang Kristen wajib menghasilkan buah yang

lebat.

Ya Tuhan, kuatkan imanku dalam menghadapi ujian

dan cobaan.

Engkaulah ya Tuhan yang membentuk aku untuk

berbuah lebat.

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." Yohanes 15:8

“Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi,aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk

kepadanya.” Lukas 13:8

Berbuah LebatPupuk ImanYohanes 15:1-8Lukas 13:6-9

Betapa senangnya hati kita melihat pohon yang kita tanam berbuah lebat. Bagi petani buah-buahan, hasil buah yang banyak berarti pemasukan uang yang banyak pula. Agar memperoleh buah yang banyak, petani perlu memperhatikan kondisi pohon yang ditanam. Dibutuhkan tanah yang baik, air yang cukup, sinar matahari yang cukup dan lain-lain kebutuhan. Jelas semua kebutuhan penunjang merupakan proses alam. Tanah, air, udara, sinar matahari merupakan penunjang sumber daya alam yang sangat penting. Kita tahu sumber daya alam tersebut bukan ciptaan manusia tapi Tuhan Yang Mahakuasa.

Apabila petani buah-buahan mengharapkan pohon yang ditanam berbuah banyak, demikian juga Tuhan. Manusia dicipta oleh Tuhan dan ditempatkan di bumi. Tuhan mengharapkan manusia menghasilkan buah. Sebagaimana nas bacaan kita, Bapa di sorga dipermuliakan manakala kita berbuah banyak dan kita disebut sebagai murid-murid-Nya. Sebagai orang Kristen, kita perlu melakukan dua hal utama yaitu memuliakan Tuhan yang adalah Bapa yang kekal dan menjadi murid-Nya. Bukankah Kristen berarti murid? Namun kita perlu merenung dalam-dalam arti Kristen bukanlah sebatas pengetahuan intelek kita. Begitu kita menyebut diri kita Kristen, kita perlu bertanya pada diri kita, “Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah?” Sebagai orang Kristen kita diminta memuliakan Tuhan. Pertanyaannya, apakah hidup kita sudah berbuah banyak untuk memuliakan Tuhan?”

Agar berbuah banyak, kita perlu hidup bersatu atau menyatu dengan Tuhan Yesus Kristus. Di luar Tuhan, kehidupan kita tidak akan menghasilkan buah. Selanjutnya, kita selalu siap dibersihkan oleh Tuhan. Pembersihan Tuhan atas kehidupan kita akan menghasilkan banyak buah. Dan firman Tuhan harus tinggal di dalam kehidupan kita. Hal-hal penting inilah yang akan menghasilkan kehidupan kita berbuah banyak. (IE)

kamis, 7 juni 2012rabu, 6 juni 2012 Mazmur 34-36Mazmur 30-33 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Page 9: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Berlibur di kota Batu, Malang sungguh menyenangkan. Selain menikmati udaranya yang sejuk, banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah agrowisata kebun apel seluas 10 hektar. Para wisatawan bisa memetik buah apel sendiri dan menikmati juice apel yang segar. Sejumlah petani dipekerjakan untuk mengelola kebun apel tersebut. Mereka memelihara kebun apel dengan memberi pupuk pilihan agar tanaman apel itu produktif, menguntungkan dan tidak mengecewakan para wisatawan.

Sebuah perumpamaan menarik disampaikan Yesus kepada orang-orang yang mengikuti-Nya yaitu tentang pohon ara yang tumbuh di kebun anggur. Sudah tiga tahun pemilik kebun menunggu untuk menikmati buah dari pohon ara, namun tidak didapati satu buah pun. Dengan nada marah disuruhlah pengurus kebun itu menebang pohon ara karena dianggap percuma hidup jika tidak menghasilkan buah. Tetapi pengurus kebun minta waktu kurang lebih satu tahun lagi. Dia berjanji akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk agar tahun depan berbuah.

Jika tanaman perlu dicangkul dan diberi pupuk supaya menghasilkan buah, begitu juga dengan rohani kita. Pupuk apakah itu? Pupuk iman. Yang pertama, percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kedua, percaya akan firman-Nya yang kekal. Ketiga, percaya akan kuasa-Nya yang besar dan ajaib. Mari kita pelihara rohani kita dengan pupuk iman, agar terus bertumbuh dan tetap teguh sampai akhirnya menghasilkan banyak buah. (LL)

Pupuk iman membuat rohani bertumbuh

Orang Kristen wajib menghasilkan buah yang

lebat.

Ya Tuhan, kuatkan imanku dalam menghadapi ujian

dan cobaan.

Engkaulah ya Tuhan yang membentuk aku untuk

berbuah lebat.

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." Yohanes 15:8

“Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi,aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk

kepadanya.” Lukas 13:8

Berbuah LebatPupuk ImanYohanes 15:1-8Lukas 13:6-9

Betapa senangnya hati kita melihat pohon yang kita tanam berbuah lebat. Bagi petani buah-buahan, hasil buah yang banyak berarti pemasukan uang yang banyak pula. Agar memperoleh buah yang banyak, petani perlu memperhatikan kondisi pohon yang ditanam. Dibutuhkan tanah yang baik, air yang cukup, sinar matahari yang cukup dan lain-lain kebutuhan. Jelas semua kebutuhan penunjang merupakan proses alam. Tanah, air, udara, sinar matahari merupakan penunjang sumber daya alam yang sangat penting. Kita tahu sumber daya alam tersebut bukan ciptaan manusia tapi Tuhan Yang Mahakuasa.

Apabila petani buah-buahan mengharapkan pohon yang ditanam berbuah banyak, demikian juga Tuhan. Manusia dicipta oleh Tuhan dan ditempatkan di bumi. Tuhan mengharapkan manusia menghasilkan buah. Sebagaimana nas bacaan kita, Bapa di sorga dipermuliakan manakala kita berbuah banyak dan kita disebut sebagai murid-murid-Nya. Sebagai orang Kristen, kita perlu melakukan dua hal utama yaitu memuliakan Tuhan yang adalah Bapa yang kekal dan menjadi murid-Nya. Bukankah Kristen berarti murid? Namun kita perlu merenung dalam-dalam arti Kristen bukanlah sebatas pengetahuan intelek kita. Begitu kita menyebut diri kita Kristen, kita perlu bertanya pada diri kita, “Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah?” Sebagai orang Kristen kita diminta memuliakan Tuhan. Pertanyaannya, apakah hidup kita sudah berbuah banyak untuk memuliakan Tuhan?”

Agar berbuah banyak, kita perlu hidup bersatu atau menyatu dengan Tuhan Yesus Kristus. Di luar Tuhan, kehidupan kita tidak akan menghasilkan buah. Selanjutnya, kita selalu siap dibersihkan oleh Tuhan. Pembersihan Tuhan atas kehidupan kita akan menghasilkan banyak buah. Dan firman Tuhan harus tinggal di dalam kehidupan kita. Hal-hal penting inilah yang akan menghasilkan kehidupan kita berbuah banyak. (IE)

kamis, 7 juni 2012rabu, 6 juni 2012 Mazmur 34-36Mazmur 30-33 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Page 10: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Saya mempunyai seorang teman yang bekerja sebagai TKW di Taiwan. Pekerjaannya adalah menjaga dan merawat seorang nenek yang sakit. Dia menceritakan pengalamannya kepada saya, betapa beratnya pekerjaan yang dia lakukan. Selama dua puluh empat jam dia harus selalu siaga untuk menolong dan merawat sang nenek agar terpenuhi semua kebutuhannya. Tengah malam harus sering bangun karena sang nenek minta minum atau keperluan lainnya. Setiap hari dia hanya tidur maksimal tiga jam, itu pun tidak terlalu nyenyak karena ketika sang nenek bangun sewaktu-waktu, dia harus siap. Rasa lelah dan mengantuk dialaminya setiap hari demi menekuni pekerjaannya.

Kita semua punya keterbatasan. Tubuh dan jiwa kita bisa merasa lelah karena kesibukan dan masalah atau pergumulan hidup yang kita hadapi setiap hari. Tetapi kita bersyukur, kita punya Tuhan yang selalu menjaga kita nonstop dua puluh empat jam setiap hari. Dia tidak pernah merasa lelah atau pun terlelap, “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel” (Mazmur 121:4).

Penjagaan Tuhan terhadap hidup kita mencakup tiga hal, pertama, pertolongan-Nya (Mazmur 121:2). Tuhan selalu menyediakan diri-Nya untuk menolong kita yang percaya kepada-Nya. Kedua, penyertaan-Nya. Tuhan berjanji selalu menyertai kita baik siang atau pun malam (Mazmur 121:6) karena Dia adalah Allah, Sang Imanuel. Ketiga, perlindungan dan kasih setia-Nya. Tuhan melindungi kita dari segala marabahaya yang mengancam diri kita (Mazmur 121:7-8). Bahkan perlindungan Tuhan disertai dengan jaminan kasih setia-Nya yang tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang bahkan sampai selama-lamanya. Penjagaan Tuhan atas hidup kita begitu sempurna. (DI)

Masihkah kita mencari penjaga yang lain jika ada

Allah yang menjadi penjaga kita?

Ajarlah aku menyerahkan hidup ini hanya kepada

Tuhan saja.

Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Mazmur 121:3

Mazmur 121:1-8

sabtu, 9 juni 2012jumat, 8 juni 2012 Mazmur 41-45Mazmur 37-40 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Semakin luas kita memberi tempat bagi kasih karunia

Allah semakin besarlah berkat itu diberikan-Nya.

Semakin banyak orang mengenal kasih karunia

Allah.

… bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 2 Korintus 8:9

2 Korintus 8:1-15

Tak ada satu pun orang kaya yang mau menjadi miskin agar orang yang miskin diperkaya olehnya, sebalikmya banyak orang miskin yang ingin menjadi kaya. Dan lebih banyak lagi orang kaya ingin menjadi lebih kaya lagi walau dengan jalan yang haram seperti korupsi atau hal-hal lain yang merugikan orang lain. Yang penting akal-akalan untuk meraup keuntungan besar bisa berjalan lancar dan tak ada yang tahu.

Jadi bila ada orang kaya mau dengan rela menjadi miskin supaya yang miskin menjadi kaya sudah pasti orang akan berkata “ini sebuah hal yang tak masuk akal.” Ya, sesuatu yang tidak mungkin. Akan tetapi segala yang tidak mungkin bagi manusia sangat mungkin bagi Allah, karena memang tidak ada hal yang tidak mungkin tidak dapat dilakukan Allah. Dan tidak ada kemiskinan paling berbahaya yang melanda manusia selain miskin iman, miskin perbuatan baik, dan miskin kasih. Kemiskinan rohani ini menyemarakkan dunia kejahatan di jagat raya ini. Tetapi syukur karena ada seorang bernama Yesus yang rela menderita di kayu salib. Kematian dan kebangkitan-Nya memberi jalan bagi kita yang miskin rohani untuk diperkaya dalam iman. Inilah kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.

Penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk membuat kita menjadi kaya dalam iman. Bagi kita yang percaya dan menerima kebenaran bahwa orang yang kaya dalam iman, akan mengalami tanda-tanda ajaib dalam kuasa nama Tuhan Yesus Kristus. Yang miskin menjadi kaya, yang terbelenggu oleh ikatan dosa dan ikatan yang memiskinkan hidup seseorang akan dilepaskan dan dimuliakan dengan kasih karunia-Nya. Dengan demikian kita menjadi kaya dalam segala kebajikan dan kesejahteraan. (SM)

Diperkaya Oleh PenderitaanSelalu Dijaga-Nya

Page 11: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Saya mempunyai seorang teman yang bekerja sebagai TKW di Taiwan. Pekerjaannya adalah menjaga dan merawat seorang nenek yang sakit. Dia menceritakan pengalamannya kepada saya, betapa beratnya pekerjaan yang dia lakukan. Selama dua puluh empat jam dia harus selalu siaga untuk menolong dan merawat sang nenek agar terpenuhi semua kebutuhannya. Tengah malam harus sering bangun karena sang nenek minta minum atau keperluan lainnya. Setiap hari dia hanya tidur maksimal tiga jam, itu pun tidak terlalu nyenyak karena ketika sang nenek bangun sewaktu-waktu, dia harus siap. Rasa lelah dan mengantuk dialaminya setiap hari demi menekuni pekerjaannya.

Kita semua punya keterbatasan. Tubuh dan jiwa kita bisa merasa lelah karena kesibukan dan masalah atau pergumulan hidup yang kita hadapi setiap hari. Tetapi kita bersyukur, kita punya Tuhan yang selalu menjaga kita nonstop dua puluh empat jam setiap hari. Dia tidak pernah merasa lelah atau pun terlelap, “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel” (Mazmur 121:4).

Penjagaan Tuhan terhadap hidup kita mencakup tiga hal, pertama, pertolongan-Nya (Mazmur 121:2). Tuhan selalu menyediakan diri-Nya untuk menolong kita yang percaya kepada-Nya. Kedua, penyertaan-Nya. Tuhan berjanji selalu menyertai kita baik siang atau pun malam (Mazmur 121:6) karena Dia adalah Allah, Sang Imanuel. Ketiga, perlindungan dan kasih setia-Nya. Tuhan melindungi kita dari segala marabahaya yang mengancam diri kita (Mazmur 121:7-8). Bahkan perlindungan Tuhan disertai dengan jaminan kasih setia-Nya yang tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang bahkan sampai selama-lamanya. Penjagaan Tuhan atas hidup kita begitu sempurna. (DI)

Masihkah kita mencari penjaga yang lain jika ada

Allah yang menjadi penjaga kita?

Ajarlah aku menyerahkan hidup ini hanya kepada

Tuhan saja.

Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Mazmur 121:3

Mazmur 121:1-8

sabtu, 9 juni 2012jumat, 8 juni 2012 Mazmur 41-45Mazmur 37-40 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Semakin luas kita memberi tempat bagi kasih karunia

Allah semakin besarlah berkat itu diberikan-Nya.

Semakin banyak orang mengenal kasih karunia

Allah.

… bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 2 Korintus 8:9

2 Korintus 8:1-15

Tak ada satu pun orang kaya yang mau menjadi miskin agar orang yang miskin diperkaya olehnya, sebalikmya banyak orang miskin yang ingin menjadi kaya. Dan lebih banyak lagi orang kaya ingin menjadi lebih kaya lagi walau dengan jalan yang haram seperti korupsi atau hal-hal lain yang merugikan orang lain. Yang penting akal-akalan untuk meraup keuntungan besar bisa berjalan lancar dan tak ada yang tahu.

Jadi bila ada orang kaya mau dengan rela menjadi miskin supaya yang miskin menjadi kaya sudah pasti orang akan berkata “ini sebuah hal yang tak masuk akal.” Ya, sesuatu yang tidak mungkin. Akan tetapi segala yang tidak mungkin bagi manusia sangat mungkin bagi Allah, karena memang tidak ada hal yang tidak mungkin tidak dapat dilakukan Allah. Dan tidak ada kemiskinan paling berbahaya yang melanda manusia selain miskin iman, miskin perbuatan baik, dan miskin kasih. Kemiskinan rohani ini menyemarakkan dunia kejahatan di jagat raya ini. Tetapi syukur karena ada seorang bernama Yesus yang rela menderita di kayu salib. Kematian dan kebangkitan-Nya memberi jalan bagi kita yang miskin rohani untuk diperkaya dalam iman. Inilah kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.

Penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk membuat kita menjadi kaya dalam iman. Bagi kita yang percaya dan menerima kebenaran bahwa orang yang kaya dalam iman, akan mengalami tanda-tanda ajaib dalam kuasa nama Tuhan Yesus Kristus. Yang miskin menjadi kaya, yang terbelenggu oleh ikatan dosa dan ikatan yang memiskinkan hidup seseorang akan dilepaskan dan dimuliakan dengan kasih karunia-Nya. Dengan demikian kita menjadi kaya dalam segala kebajikan dan kesejahteraan. (SM)

Diperkaya Oleh PenderitaanSelalu Dijaga-Nya

Page 12: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Ada sebuah peribahasa mengatakan, ”Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.” Ini berarti bahwa manusia harus hidup baik dengan sesamanya selama dia masih bernafas agar meninggalkan nama baik dan kenangan yang baik pula. Bukan sebaliknya, saat hidup di dunia hanya menjadi cemoohan banyak orang, bahkan kehadirannya justru membuat resah karena melakukan banyak kejahatan.

Paulus melukiskan orang yang telah ditebus oleh darah Kristus laksana minyak wangi yang menyebarkan bau harum kepada semua orang. Mengapa demikian? Karena orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan sedang dipromosikan kepada dunia untuk menjadi teladan bagi mereka yang belum mengenal Tuhan. Dengan demikian orang lain bisa melihat Kristus di dalam hidupnya, sehingga keharuman Kristus senantiasa terpancar. Namun sebaliknya, jika cara hidup buruk yang orang lain lihat dalam hidupnya, maka yang ada hanya bau busuk. Akibatnya nama Kristus tidak dipermuliakan, seperti yang tertulis dalam ayat 17, para hamba Tuhan mencari keuntungan dari firman Allah yang disampaikan. Mereka berbakat dan fasih dalam menyampaikan firman Allah bahkan dalam meyakinkan sesamanya. Namun secara diam-diam ternyata mereka berbuat tidak jujur dengan cara mencari keuntungan dari jemaat yang dilayani. Mereka tamak akan uang, ingin disanjung dan dihormati seperti orang Farisi.

Paulus mengatakan dengan tegas, bahwa sebagai anak-anak Tuhan, kita harus menyebarkan bau harum yang artinya kita berbuat sesuai dengan kebenaran firman Tuhan sehingga orang yang melihat perbuatan kita terberkati dan memuliakan Bapa di sorga. (LP)

Keharuman Kristus terpancar melalui teladan

hidup kita yang benar.

Melanggar apa saja pasti akan mencelakakan diri

sendiri.

Integritas anak-anak Tuhan agar mampu menjadi saksi

bagi sesamanya.

Tuntun aku selalu di jalan lurus, ya Tuhan.

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik danyang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Kejadian 2:17

Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

2 Korintus 2:14

Buah TerlarangMenyebarkan

Keharuman KristusKejadian 3:1-62 Korintus 2:14-17

Dalam realita kehidupan, manusia diperhadapkan pada dua macam hukum. Manusia dilarang melanggar hukum-hukum tersebut. Pelanggaran berakibat hukuman. Dua macam hukum tersebut adalah hukum alam dan hukum manusia. Artinya dalam dunia di mana kita hidup dijumpai aturan yang sudah tercipta di alam raya dan aturan manusia. Gravitasi merupakan hukum alam. Manusia dilarang melanggarnya. Misalnya, manusia yang sedang berdiri di selasar gedung lantai 30 berpikir akan melawan hukum alam. Caranya? Dia melompat dari ketinggian lantai 30 tersebut. Jelas dia melanggar hukum gravitasi. Mengapa? Karena dia berpikir hukum gravitasi tidak akan berpengaruh apa-apa. Kalau dia bisa menjejakkan kaki di tanah tanpa cedera apa-apa berarti dia mampu menciptakan sesuatu record yang gemilang. Dia mampu mengalahkan hukum gravitasi. Namun apa yang terjadi? Dia terkapar di lantai dan mati seketika. Jelas pelanggaran terhadap hukum alam tersebut berakibat kematian. Sehari-hari banyak manusia lalu lalang dalam perjalanan ke tempat sekolah atau pekerjaan. Peraturan lalu lintas dibuat. Tampak penempatan lampu pengatur lalu lintas di sejumlah tempat. Misalnya, saat lampu merah menyala yang berarti semua kendaraan harus berhenti, namun ada orang yang melanggarnya. Saat lampu sudah merah kendaraannya tetap bergerak. Apa yang terjadi? Dia bisa mengalami kecelakaan dan ditangkap polisi. Masih ada satu hukum lagi yaitu hukum Tuhan. Sebagaimana nas bacaan kita di mana Tuhan melarang manusia untuk tidak mengambil dan memakan satu jenis buah dari satu jenis pohon. Melanggarnya berarti kematian. Mencermati larangan-larangan tersebut, mari kita belajar taat terhadap hukum alam, hukum manusia dan hukum Tuhan. Ingat, pelanggaran berakibat hukuman! (IE)

senin, 11 juni 2012minggu, 10 juni 2012 Mazmur 57-62Mazmur 46-50 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Page 13: 201206

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Ada sebuah peribahasa mengatakan, ”Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.” Ini berarti bahwa manusia harus hidup baik dengan sesamanya selama dia masih bernafas agar meninggalkan nama baik dan kenangan yang baik pula. Bukan sebaliknya, saat hidup di dunia hanya menjadi cemoohan banyak orang, bahkan kehadirannya justru membuat resah karena melakukan banyak kejahatan.

Paulus melukiskan orang yang telah ditebus oleh darah Kristus laksana minyak wangi yang menyebarkan bau harum kepada semua orang. Mengapa demikian? Karena orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan sedang dipromosikan kepada dunia untuk menjadi teladan bagi mereka yang belum mengenal Tuhan. Dengan demikian orang lain bisa melihat Kristus di dalam hidupnya, sehingga keharuman Kristus senantiasa terpancar. Namun sebaliknya, jika cara hidup buruk yang orang lain lihat dalam hidupnya, maka yang ada hanya bau busuk. Akibatnya nama Kristus tidak dipermuliakan, seperti yang tertulis dalam ayat 17, para hamba Tuhan mencari keuntungan dari firman Allah yang disampaikan. Mereka berbakat dan fasih dalam menyampaikan firman Allah bahkan dalam meyakinkan sesamanya. Namun secara diam-diam ternyata mereka berbuat tidak jujur dengan cara mencari keuntungan dari jemaat yang dilayani. Mereka tamak akan uang, ingin disanjung dan dihormati seperti orang Farisi.

Paulus mengatakan dengan tegas, bahwa sebagai anak-anak Tuhan, kita harus menyebarkan bau harum yang artinya kita berbuat sesuai dengan kebenaran firman Tuhan sehingga orang yang melihat perbuatan kita terberkati dan memuliakan Bapa di sorga. (LP)

Keharuman Kristus terpancar melalui teladan

hidup kita yang benar.

Melanggar apa saja pasti akan mencelakakan diri

sendiri.

Integritas anak-anak Tuhan agar mampu menjadi saksi

bagi sesamanya.

Tuntun aku selalu di jalan lurus, ya Tuhan.

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik danyang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Kejadian 2:17

Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

2 Korintus 2:14

Buah TerlarangMenyebarkan

Keharuman KristusKejadian 3:1-62 Korintus 2:14-17

Dalam realita kehidupan, manusia diperhadapkan pada dua macam hukum. Manusia dilarang melanggar hukum-hukum tersebut. Pelanggaran berakibat hukuman. Dua macam hukum tersebut adalah hukum alam dan hukum manusia. Artinya dalam dunia di mana kita hidup dijumpai aturan yang sudah tercipta di alam raya dan aturan manusia. Gravitasi merupakan hukum alam. Manusia dilarang melanggarnya. Misalnya, manusia yang sedang berdiri di selasar gedung lantai 30 berpikir akan melawan hukum alam. Caranya? Dia melompat dari ketinggian lantai 30 tersebut. Jelas dia melanggar hukum gravitasi. Mengapa? Karena dia berpikir hukum gravitasi tidak akan berpengaruh apa-apa. Kalau dia bisa menjejakkan kaki di tanah tanpa cedera apa-apa berarti dia mampu menciptakan sesuatu record yang gemilang. Dia mampu mengalahkan hukum gravitasi. Namun apa yang terjadi? Dia terkapar di lantai dan mati seketika. Jelas pelanggaran terhadap hukum alam tersebut berakibat kematian. Sehari-hari banyak manusia lalu lalang dalam perjalanan ke tempat sekolah atau pekerjaan. Peraturan lalu lintas dibuat. Tampak penempatan lampu pengatur lalu lintas di sejumlah tempat. Misalnya, saat lampu merah menyala yang berarti semua kendaraan harus berhenti, namun ada orang yang melanggarnya. Saat lampu sudah merah kendaraannya tetap bergerak. Apa yang terjadi? Dia bisa mengalami kecelakaan dan ditangkap polisi. Masih ada satu hukum lagi yaitu hukum Tuhan. Sebagaimana nas bacaan kita di mana Tuhan melarang manusia untuk tidak mengambil dan memakan satu jenis buah dari satu jenis pohon. Melanggarnya berarti kematian. Mencermati larangan-larangan tersebut, mari kita belajar taat terhadap hukum alam, hukum manusia dan hukum Tuhan. Ingat, pelanggaran berakibat hukuman! (IE)

senin, 11 juni 2012minggu, 10 juni 2012 Mazmur 57-62Mazmur 46-50 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Page 14: 201206

Ilmu pengetahuan tentang tanaman atau botani yang diajarkan kepada siswa-siswi sekolah dasar dan menengah akan mudah dicerna apabila kepada mereka ditunjukkan secara visual jenis-jenis tanaman dan pepohonan yang ada di sekitar mereka. Pohon mangga menghasilkan buah mangga, pohon jambu menghasilkan buah jambu. Dari buahnya kita mengenal pohonnya. Buah dapat dirasakan keberadaannya. Setiap jenis pohon menghasilkan buah yang khas. Ini hal yang alamiah bukan? Hal seperti itulah yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis. Ia menyampaikan sesuatu yang sebenarnya sangat alamiah, walaupun dengan nada yang tegas. Orang yang menyatakan diri sudah bertobat pasti menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Sebagai pengajar kebenaran Taurat, seharusnya orang Farisi menghasilkan buah pertobatan seperti yang diajarkannya. Pertama, kejujuran bukan kemunafikan. Orang Farisi suka berdoa hanya untuk dilihat orang banyak, padahal hati mereka jauh dari Tuhan. Kedua, kepedulian membebaskan yang tertindas bukan membebani orang dengan peraturan hidup agamawi. Ketiga, kerendahan hati untuk belajar kebenaran bukan selalu menyalahkan. Orang Farisi merasa dirinya benar dan suka menyalahkan orang lain. Sudahkah kita menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan selagi ada kesempatan? Sudahkah kita jujur di hadapan Allah dan semua orang? Sudahkah kita menolong orang lain yang terbelenggu oleh ikatan dosa? Bersediakah kita terus belajar dan melakukan kebenaran firman Tuhan? Ingatlah bahwa kapak sudah tersedia pada akar pohon … gunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. (PF)

Orang yang bertobat hidupnya menjadi berkat.

Tuhan sangat mengasihi orang yang mengasihi-Nya

dengan setia.

Para petobat baru agar bertumbuh dalam iman.

Agar setiap anak Tuhan mengasihi Tuhan dengan

setia.

“….Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, …”Yeremia 2:2

Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Matius 3:8

Kasih dan SetiaBuah PertobatanYeremia 2:1-8Matius 3:1-12

Kasih adalah perasaan sayang atau cinta, sedangkan setia adalah sikap seseorang tetap teguh hati terhadap sesuatu hal yang dilakukan dengan ketaatan dan kepatuhan. Gambaran tentang kasih dan setia nampak dalam sebuah janji penikahan saat pengantin saling mengucapkan janji untuk saling mengasihi dan saling setia. Pembuktian janji-janji tersebut tidak dapat dilepaskan dari kasih dan kesetiaan mereka kepada Tuhan. Bilamana dalam perjalanan hidup pernikahan, seorang suami atau isteri melanggar janji, pasti merasakan sakitnya dikhianati oleh pasangannya, seakan janji-janji pernikahan yang pernah diungkapkan hanya sebatas kata-kata saja.

Kehidupan pernikahan menjadi gambaran hubungan antara Allah dengan umat-Nya, bangsa Israel. Kasih setia Tuhan sangat besar bagi mereka. Pada awalnya mereka mengasihi Tuhan. Namun dengan berjalannya waktu, kasih dan kesetiaan mereka mulai luntur. Mereka mulai menjauh dari Tuhan dan murtad kepada Tuhan. Umat yang dulunya dikuduskan, berubah menjadi tidak setia. Mereka menyembah ilah-ilah yang sia-sia. Tuhan masih ingat bagaimana umat-Nya memiliki kemauan untuk menyenangkan hati-Nya seperti seorang pengantin yang masih muda, kudus dan setia. Namun setelah mengalami kasih dan pertolongan Tuhan, mereka yaitu umat Israel, para imam dan para nabi malah meninggalkan Tuhan. Mereka tidak mengenal Tuhan lagi bahkan lupa bagaimana Tuhan telah menolong.

Bagaimana dengan kasih dan kesetiaan Saudara kepada Tuhan? Apakah Saudara tergoda untuk menjauh dari Tuhan? Ingatlah selalu akan kesetiaan Tuhan yang didasari oleh kasih-Nya yang begitu besar. Tetaplah setia mengiring Dia sampai akhir hidup ini. (AS)

rabu, 13 juni 2012selasa, 12 juni 2012 Mazmur 63-67Mazmur 57-62 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 15: 201206

Ilmu pengetahuan tentang tanaman atau botani yang diajarkan kepada siswa-siswi sekolah dasar dan menengah akan mudah dicerna apabila kepada mereka ditunjukkan secara visual jenis-jenis tanaman dan pepohonan yang ada di sekitar mereka. Pohon mangga menghasilkan buah mangga, pohon jambu menghasilkan buah jambu. Dari buahnya kita mengenal pohonnya. Buah dapat dirasakan keberadaannya. Setiap jenis pohon menghasilkan buah yang khas. Ini hal yang alamiah bukan? Hal seperti itulah yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis. Ia menyampaikan sesuatu yang sebenarnya sangat alamiah, walaupun dengan nada yang tegas. Orang yang menyatakan diri sudah bertobat pasti menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Sebagai pengajar kebenaran Taurat, seharusnya orang Farisi menghasilkan buah pertobatan seperti yang diajarkannya. Pertama, kejujuran bukan kemunafikan. Orang Farisi suka berdoa hanya untuk dilihat orang banyak, padahal hati mereka jauh dari Tuhan. Kedua, kepedulian membebaskan yang tertindas bukan membebani orang dengan peraturan hidup agamawi. Ketiga, kerendahan hati untuk belajar kebenaran bukan selalu menyalahkan. Orang Farisi merasa dirinya benar dan suka menyalahkan orang lain. Sudahkah kita menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan selagi ada kesempatan? Sudahkah kita jujur di hadapan Allah dan semua orang? Sudahkah kita menolong orang lain yang terbelenggu oleh ikatan dosa? Bersediakah kita terus belajar dan melakukan kebenaran firman Tuhan? Ingatlah bahwa kapak sudah tersedia pada akar pohon … gunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. (PF)

Orang yang bertobat hidupnya menjadi berkat.

Tuhan sangat mengasihi orang yang mengasihi-Nya

dengan setia.

Para petobat baru agar bertumbuh dalam iman.

Agar setiap anak Tuhan mengasihi Tuhan dengan

setia.

“….Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, …”Yeremia 2:2

Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Matius 3:8

Kasih dan SetiaBuah PertobatanYeremia 2:1-8Matius 3:1-12

Kasih adalah perasaan sayang atau cinta, sedangkan setia adalah sikap seseorang tetap teguh hati terhadap sesuatu hal yang dilakukan dengan ketaatan dan kepatuhan. Gambaran tentang kasih dan setia nampak dalam sebuah janji penikahan saat pengantin saling mengucapkan janji untuk saling mengasihi dan saling setia. Pembuktian janji-janji tersebut tidak dapat dilepaskan dari kasih dan kesetiaan mereka kepada Tuhan. Bilamana dalam perjalanan hidup pernikahan, seorang suami atau isteri melanggar janji, pasti merasakan sakitnya dikhianati oleh pasangannya, seakan janji-janji pernikahan yang pernah diungkapkan hanya sebatas kata-kata saja.

Kehidupan pernikahan menjadi gambaran hubungan antara Allah dengan umat-Nya, bangsa Israel. Kasih setia Tuhan sangat besar bagi mereka. Pada awalnya mereka mengasihi Tuhan. Namun dengan berjalannya waktu, kasih dan kesetiaan mereka mulai luntur. Mereka mulai menjauh dari Tuhan dan murtad kepada Tuhan. Umat yang dulunya dikuduskan, berubah menjadi tidak setia. Mereka menyembah ilah-ilah yang sia-sia. Tuhan masih ingat bagaimana umat-Nya memiliki kemauan untuk menyenangkan hati-Nya seperti seorang pengantin yang masih muda, kudus dan setia. Namun setelah mengalami kasih dan pertolongan Tuhan, mereka yaitu umat Israel, para imam dan para nabi malah meninggalkan Tuhan. Mereka tidak mengenal Tuhan lagi bahkan lupa bagaimana Tuhan telah menolong.

Bagaimana dengan kasih dan kesetiaan Saudara kepada Tuhan? Apakah Saudara tergoda untuk menjauh dari Tuhan? Ingatlah selalu akan kesetiaan Tuhan yang didasari oleh kasih-Nya yang begitu besar. Tetaplah setia mengiring Dia sampai akhir hidup ini. (AS)

rabu, 13 juni 2012selasa, 12 juni 2012 Mazmur 63-67Mazmur 57-62 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 16: 201206

Ini zaman mudah! Artinya segala sesuatu dapat diupayakan serba cepat dan singkat. Manusia zaman sekarang tidak mau dipusingkan dengan proses waktu yang lama, yang penting hasilnya. Akibatnya manusia kurang bisa menghargai proses waktu yang memang harus dijalani. Padahal tidak segala hal bisa diperoleh dengan cepat, adakalanya seseorang harus bersabar untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Renungan hari ini berbicara tentang perlunya kesabaran dalam hal mengajarkan kebenaran kepada orang lain. Orang tua perlu sabar untuk terus menerus mengajar anak-anak; guru perlu sabar mengajar murid-murid; teman yang baik perlu sabar dalam menegor temannya yang salah. Tanpa kesabaran, tidak akan mencapai perubahan yang kita harapkan. Rasul Paulus memberi nasihat kepada Timotius agar bersabar dalam hal menderita karena memberitakan Injil. Rasul Paulus sudah merasakan bagaimana ia seringkali menghadapi penderitaan. Dia diabaikan, tidak didukung bahkan kadang disalah mengerti, difitnah dan diancam jiwanya. Begitu sulit tugas memberitakan Injil sehingga ia berkata, “Darahku sudah mulai dicurahkan dan kematianku sudah dekat.” Tetapi oleh kemurahan Tuhan, Rasul Paulus tetap bersabar hingga ia dapat bertahan sampai akhir. Bersabar disini disertai dengan ketekunan dan keuletan untuk setia menunaikan tugas panggilan walaupun menghadapi hambatan yang besar. Tetap bertahan walau ada penderitaan yang harus diterima, seperti seorang olahragawan yang bertanding hingga mencapai garis finish dan hasilnya adalah kemenangan. Saudara, bersabarlah dalam menghadapi berbagai persoalan dan tetaplah bertahan dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus. (LB)

Tidak ada mahkotatanpa salib.

Ketekunan dalam Tuhan Yesus Kristus akan

menghasilkan buah yang manis.

Para hamba Tuhan yang menggembalakan jemaat dan para penginjil yang merintis di dareah-daerah terpencil.

Orang Kristen tetap tekun dalam iman meski

menghadapi tantangan.

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. 2 Timotius 2:3

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan

tunaikanlah tugas pelayananmu! 2 Timotius 4:5

KetekunanKesabaran2 Timotius 2:1-102 Timotius 4:1-8

Menjadi orang yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus merupakan anugerah terindah dalam hidup. Tidak cukup hanya direspons sebatas di dalam gedung gereja saja, tetapi juga perlu direspons dalam setiap aspek hidup yang dijalani, termasuk risiko hidup menderita sebagai prajurit Kristus sebagaimana yang dialami Rasul Paulus karena memberitakan Injil. Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mendorong Timotius tetap kuat oleh kasih karunia Kristus supaya mampu menghadapi tantangan ketika memberitakan Injil. Memiliki ketekunan dan keberanian bagaikan seorang prajurit, olahragawan, dan petani sangat penting bagi orang percaya. Dari seorang prajurit kita diajar berjuang tanpa memusingkan diri dengan persoalan-persoalan penghidupan. Melalui seorang olahragawan kita diajar bertanding dengan sportifitas yang tinggi untuk mencapai kemenangan. Demikian pula melalui seorang petani, kita diajar bekerja keras untuk memperoleh hasil. Ketekunan Rasul Paulus yang dimiliki dan yang diajarkan kepada Timotius adalah ketekunan yang didasarkan pada kebangkitan Yesus Kristus yang memberi pengharapan dan keselamatan dalam kemuliaan yang kekal. Oleh karena itu Rasul Paulus tetap tekun dalam pemberitaan Injil Yesus Kristus. Tanpa ketekunan, maka orang percaya tidak akan bisa berbuah dalam pelayanan yang dikerjakan. Oleh sebab itu, biarlah pengharapan dalam Yesus Kristus menjadi sumber kekuatan dan ketekunan yang kita miliki, sehingga kita siap berbuah bagi kemuliaan-Nya. (ADL)

jumat, 15 juni 2012kamis, 14 juni 2012 Mazmur 71-73Mazmur 68-70 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 17: 201206

Ini zaman mudah! Artinya segala sesuatu dapat diupayakan serba cepat dan singkat. Manusia zaman sekarang tidak mau dipusingkan dengan proses waktu yang lama, yang penting hasilnya. Akibatnya manusia kurang bisa menghargai proses waktu yang memang harus dijalani. Padahal tidak segala hal bisa diperoleh dengan cepat, adakalanya seseorang harus bersabar untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Renungan hari ini berbicara tentang perlunya kesabaran dalam hal mengajarkan kebenaran kepada orang lain. Orang tua perlu sabar untuk terus menerus mengajar anak-anak; guru perlu sabar mengajar murid-murid; teman yang baik perlu sabar dalam menegor temannya yang salah. Tanpa kesabaran, tidak akan mencapai perubahan yang kita harapkan. Rasul Paulus memberi nasihat kepada Timotius agar bersabar dalam hal menderita karena memberitakan Injil. Rasul Paulus sudah merasakan bagaimana ia seringkali menghadapi penderitaan. Dia diabaikan, tidak didukung bahkan kadang disalah mengerti, difitnah dan diancam jiwanya. Begitu sulit tugas memberitakan Injil sehingga ia berkata, “Darahku sudah mulai dicurahkan dan kematianku sudah dekat.” Tetapi oleh kemurahan Tuhan, Rasul Paulus tetap bersabar hingga ia dapat bertahan sampai akhir. Bersabar disini disertai dengan ketekunan dan keuletan untuk setia menunaikan tugas panggilan walaupun menghadapi hambatan yang besar. Tetap bertahan walau ada penderitaan yang harus diterima, seperti seorang olahragawan yang bertanding hingga mencapai garis finish dan hasilnya adalah kemenangan. Saudara, bersabarlah dalam menghadapi berbagai persoalan dan tetaplah bertahan dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus. (LB)

Tidak ada mahkotatanpa salib.

Ketekunan dalam Tuhan Yesus Kristus akan

menghasilkan buah yang manis.

Para hamba Tuhan yang menggembalakan jemaat dan para penginjil yang merintis di dareah-daerah terpencil.

Orang Kristen tetap tekun dalam iman meski

menghadapi tantangan.

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. 2 Timotius 2:3

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan

tunaikanlah tugas pelayananmu! 2 Timotius 4:5

KetekunanKesabaran2 Timotius 2:1-102 Timotius 4:1-8

Menjadi orang yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus merupakan anugerah terindah dalam hidup. Tidak cukup hanya direspons sebatas di dalam gedung gereja saja, tetapi juga perlu direspons dalam setiap aspek hidup yang dijalani, termasuk risiko hidup menderita sebagai prajurit Kristus sebagaimana yang dialami Rasul Paulus karena memberitakan Injil. Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mendorong Timotius tetap kuat oleh kasih karunia Kristus supaya mampu menghadapi tantangan ketika memberitakan Injil. Memiliki ketekunan dan keberanian bagaikan seorang prajurit, olahragawan, dan petani sangat penting bagi orang percaya. Dari seorang prajurit kita diajar berjuang tanpa memusingkan diri dengan persoalan-persoalan penghidupan. Melalui seorang olahragawan kita diajar bertanding dengan sportifitas yang tinggi untuk mencapai kemenangan. Demikian pula melalui seorang petani, kita diajar bekerja keras untuk memperoleh hasil. Ketekunan Rasul Paulus yang dimiliki dan yang diajarkan kepada Timotius adalah ketekunan yang didasarkan pada kebangkitan Yesus Kristus yang memberi pengharapan dan keselamatan dalam kemuliaan yang kekal. Oleh karena itu Rasul Paulus tetap tekun dalam pemberitaan Injil Yesus Kristus. Tanpa ketekunan, maka orang percaya tidak akan bisa berbuah dalam pelayanan yang dikerjakan. Oleh sebab itu, biarlah pengharapan dalam Yesus Kristus menjadi sumber kekuatan dan ketekunan yang kita miliki, sehingga kita siap berbuah bagi kemuliaan-Nya. (ADL)

jumat, 15 juni 2012kamis, 14 juni 2012 Mazmur 71-73Mazmur 68-70 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 18: 201206

Pada zaman ini banyak orang pandai karena memiliki pendidikan yang tinggi. Mereka mahir berdebat dan berargumentasi. Layar televisi di Indonesia sering menampilkan kepiawaian mereka yang ahli dalam banyak bidang, entah itu politik, hukum, ekonomi, lingkungan hidup, keagamaan, dan sebagainya. Sungguh mengagumkan dan banyak menyedot perhatian pemirsa di tanah air.

Namun renungan hari ini menyajikan seorang bernama Paulus, yang dulunya penganiaya jemaat. Setelah bertobat, Paulus menjadi rasul yang justru sangat mengasihi jemaat. Ia bukan hanya pandai mengajar, tetapi juga konsekuen dengan setiap ajaran firman Tuhan. Ajaran firman Tuhan benar-benar dihayati dan dilakukan dalam hidup Paulus. Itu sebabnya setiap ajaran firman Tuhan yang disampaikan memiliki kekuatan dan kuasa rohani.

Paulus tanpa ragu-ragu menjadikan dirinya teladan untuk diikuti oleh jemaat. Paulus menderita karena pemberitaan Injil, tetapi dia tegar dan berserah kepada Tuhan. Jemaat melihat kesaksian iman Paulus yang nyata karena dikuatkan oleh ajaran firman Tuhan. Bahkan kemudian Timotius, anak rohani Paulus, mampu bertumbuh dalam iman bahkan menjadi pemberita Injil juga karena melihat teladan Paulus.

Banyak orang di sekitar kita akan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus jikalau hidup kita sesuai dengan firman Tuhan. Bahkan orang Kristen yang ragu-ragu seperti Timotius pun dikuatkan dan makin bertumbuh dalam iman. Sebaliknya, kesaksian hidup yang buruk menyebabkan nama Tuhan Yesus dipermalukan sehingga orang Kristen yang lemah imannya menjadi mundur dan kecewa! (LB)

Kesaksian hidup bicara lebih keras dari pada

perkataan yang diteriakkan.

Penyangkalan diri adalah salah satu bukti

pertobatan sejati.Para hamba Tuhan agar

menjadi teladan yang baik.Para pejabat pemerintah

agar takut akan Allah.

…: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.” Matius 16:24

Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.

2 Timotius 3:10

Penyangkalan DiriKeteladananMatius 16:21-282 Timotius 3:10–17

Dalam pengalaman melayani di beberapa kota, cukup banyak hal menarik yang memberikan inspirasi. Salah satunya adalah saat melihat ada seorang yang nampak sangat sederhana, menyambut dan mendampingi saya sebagai pembicara tamu di gerejanya. Saat firman Tuhan hendak disampaikan, ia pamit karena ada tugas pelayanan lain. Setelah ibadah selesai, seseorang menjelaskan kepada saya bahwa yang tadi mendampingi saya adalah Gembala Jemaat di gereja itu! Itulah kelemahan saya, tidak mengingat wajah orang. Saya segera menghubunginya dan menyampaikan permohonan maaf saya. Hamba Tuhan tersebut nampaknya mampu menerapkan firman Tuhan, yaitu tentang penyangkalan diri. Yang penting Tuhan Yesus yang ditinggikan dan bukan dirinya. Sesudah memberikan pengakuan yang luar biasa tentang siapa Tuhan Yesus itu, Simon Petrus gagal menyangkal diri. Ia tidak menghendaki Sang Mesias, Guru yang dikasihinya itu menderita dan mati di kayu salib (ayat 22). Simon Petrus tidak meminta kehendak Allah yang terjadi, melainkan menonjolkan kehendaknya sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menegurnya (ayat 23) dan memberikan pengajaran tentang pemuridan (ayat 24-28). Sebaliknya, Rasul Paulus berhasil menyangkal dirinya dengan menyatakan bahwa apa yang menjadi kebanggaan dalam dirinya selama ini tidak sebanding dengan pengenalan akan Yesus Kristus yang begitu mulia (Filipi 3:1-11). Mari kita belajar menyangkal diri kita, dan siap menderita bagi kemuliaan Tuhan kita. Penderitaan yang kita alami sebagai orang percaya tidak sebanding dengan kemuliaan yang kelak akan kita terima (2 Korintus 4:17). Ketahuilah bahwa di balik salib ada mahkota!(PF)

minggu, 17 juni 2012sabtu, 16 juni 2012 Mazmur 78-79Mazmur 74-77 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 19: 201206

Pada zaman ini banyak orang pandai karena memiliki pendidikan yang tinggi. Mereka mahir berdebat dan berargumentasi. Layar televisi di Indonesia sering menampilkan kepiawaian mereka yang ahli dalam banyak bidang, entah itu politik, hukum, ekonomi, lingkungan hidup, keagamaan, dan sebagainya. Sungguh mengagumkan dan banyak menyedot perhatian pemirsa di tanah air.

Namun renungan hari ini menyajikan seorang bernama Paulus, yang dulunya penganiaya jemaat. Setelah bertobat, Paulus menjadi rasul yang justru sangat mengasihi jemaat. Ia bukan hanya pandai mengajar, tetapi juga konsekuen dengan setiap ajaran firman Tuhan. Ajaran firman Tuhan benar-benar dihayati dan dilakukan dalam hidup Paulus. Itu sebabnya setiap ajaran firman Tuhan yang disampaikan memiliki kekuatan dan kuasa rohani.

Paulus tanpa ragu-ragu menjadikan dirinya teladan untuk diikuti oleh jemaat. Paulus menderita karena pemberitaan Injil, tetapi dia tegar dan berserah kepada Tuhan. Jemaat melihat kesaksian iman Paulus yang nyata karena dikuatkan oleh ajaran firman Tuhan. Bahkan kemudian Timotius, anak rohani Paulus, mampu bertumbuh dalam iman bahkan menjadi pemberita Injil juga karena melihat teladan Paulus.

Banyak orang di sekitar kita akan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus jikalau hidup kita sesuai dengan firman Tuhan. Bahkan orang Kristen yang ragu-ragu seperti Timotius pun dikuatkan dan makin bertumbuh dalam iman. Sebaliknya, kesaksian hidup yang buruk menyebabkan nama Tuhan Yesus dipermalukan sehingga orang Kristen yang lemah imannya menjadi mundur dan kecewa! (LB)

Kesaksian hidup bicara lebih keras dari pada

perkataan yang diteriakkan.

Penyangkalan diri adalah salah satu bukti

pertobatan sejati.Para hamba Tuhan agar

menjadi teladan yang baik.Para pejabat pemerintah

agar takut akan Allah.

…: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.” Matius 16:24

Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.

2 Timotius 3:10

Penyangkalan DiriKeteladananMatius 16:21-282 Timotius 3:10–17

Dalam pengalaman melayani di beberapa kota, cukup banyak hal menarik yang memberikan inspirasi. Salah satunya adalah saat melihat ada seorang yang nampak sangat sederhana, menyambut dan mendampingi saya sebagai pembicara tamu di gerejanya. Saat firman Tuhan hendak disampaikan, ia pamit karena ada tugas pelayanan lain. Setelah ibadah selesai, seseorang menjelaskan kepada saya bahwa yang tadi mendampingi saya adalah Gembala Jemaat di gereja itu! Itulah kelemahan saya, tidak mengingat wajah orang. Saya segera menghubunginya dan menyampaikan permohonan maaf saya. Hamba Tuhan tersebut nampaknya mampu menerapkan firman Tuhan, yaitu tentang penyangkalan diri. Yang penting Tuhan Yesus yang ditinggikan dan bukan dirinya. Sesudah memberikan pengakuan yang luar biasa tentang siapa Tuhan Yesus itu, Simon Petrus gagal menyangkal diri. Ia tidak menghendaki Sang Mesias, Guru yang dikasihinya itu menderita dan mati di kayu salib (ayat 22). Simon Petrus tidak meminta kehendak Allah yang terjadi, melainkan menonjolkan kehendaknya sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menegurnya (ayat 23) dan memberikan pengajaran tentang pemuridan (ayat 24-28). Sebaliknya, Rasul Paulus berhasil menyangkal dirinya dengan menyatakan bahwa apa yang menjadi kebanggaan dalam dirinya selama ini tidak sebanding dengan pengenalan akan Yesus Kristus yang begitu mulia (Filipi 3:1-11). Mari kita belajar menyangkal diri kita, dan siap menderita bagi kemuliaan Tuhan kita. Penderitaan yang kita alami sebagai orang percaya tidak sebanding dengan kemuliaan yang kelak akan kita terima (2 Korintus 4:17). Ketahuilah bahwa di balik salib ada mahkota!(PF)

minggu, 17 juni 2012sabtu, 16 juni 2012 Mazmur 78-79Mazmur 74-77 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 20: 201206

Banyak anak muda di negara Barat menjadi rusak. Perzinahan, mabuk, narkoba bahkan pembunuhan tampak di mana-mana. Padahal banyak dari antara mereka berasal dari latar belakang keluarga baik-baik. Namun mengapa menghasilkan warna kehidupan yang tidak baik?

Menyimak kata-kata Tuhan Yesus, “pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi”(Matius 13:25). Berarti secara sengaja musuh Tuhan menabur benih yang tidak baik. Dua macam benih tertabur di hati dan pikiran manusia. Benih yang baik dan benih yang tidak baik. Benih yang berguna bagi kehidupan dan benih yang sama sekali tidak bermanfaat bahkan merusak kehidupan.

Contoh kehidupan anak muda di dunia Barat memperlihatkan dua macam benih tersebut. Saat tinggal bersama orang tua, benih yang baik dari Tuhan ditabur oleh orang tua yang baik. Namun saat meninggalkan rumah orang tua karena pendidikan dan pekerjaan, benih yang tidak baik ditabur oleh pihak musuh yaitu Iblis. Benih yang tidak baik ditabur melalui film, tayangan televisi, komputer, hanphone, literatur, toko yang menjual alat-alat sex, obat-obatan terlarang, pergaulan jahat, kontak dengan medium Iblis dan tempat-tempat maksiat. Benih lalang yang merusak tersebut bukan saja ditabur di kalangan generasi muda di dunia Barat tapi ditabur juga di seluruh dunia.

Sebagai orang tua tentunya menginginkan anak-anaknya bertumbuh menjadi orang baik yang berguna. Generasi muda merupakan harapan gereja, negara, keluarga dan masyarakat. Kita yang mengerti dua macam benih tersebut, marilah kita selalu menabur benih gandum. Selama kita masih bernafas dan dianugerahi kekuatan serta kesehatan oleh Tuhan, kita akan selalu pergunakan hidup kita untuk menabur benih gandum. (IE)

Benih yang baik menghasilkan hidup yang

baik.

Allah setia menanti kita menghasilkan buah.Taburilah hatiku selalu

dengan benih firman-Mu.

Agar setiap orang percaya menggunakan setiap waktu yang ada dengan sebaik-

baiknya.

Bangsa-bangsa akan dibakar seperti kapur dan akan dibakar dalam api seperti semak duri yang ditebang. Yesaya 33:12

Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir,nampak jugalah lalang itu. Matius 13:26

Siap DitebangGandum Dan LalangYesaya 33:1-16Matius 13:24-30

Dalam acara-acara yang sifatnya menggali bakat dan talenta seseorang, baik itu program Indonesian Idol, atau Indonesia Got Talents, selalu diadakan seleksi terhadap peserta yang mendaftar. Ada peserta yang dapat terus lolos ke babak berikutnya, tetapi jauh lebih banyak yang tereliminasi atau tersingkir. Yang terpilih pasti bersukacita, yang tersingkir menangis dalam kekecewaan.

Allah pun sedang melakukan seleksi yang ketat. Hanya ada dua kelompok besar yang diajarkan Alkitab kepada kita saat Allah menyuruh malaikat-Nya menyaring atau menyeleksi: antara gandum dan ilalang, antara domba dan kambing (Matius 25:32). Dalam bacaan Alkitab hari ini melalui nabi Yesaya, Tuhan juga berkata bahwa Ia sedang melakukan seleksi. Ada kelompok orang yang berdosa dan murtad yang tidak menghasilkan buah kebenaran dan kesetiaan (ayat 14), dan ada umat yang hidup dalam kebenaran, berbicara dengan jujur, dan melakukan kebaikan (ayat 15). Kelompok pertama ditebang dan dibakar dalam api (ayat 12), sedangkan kelompok yang kedua “tinggal aman di tempat-tempat tinggi … rotinya disediakan air minumnya terjamin.” (ayat 16). Ini bukan karena Tuhan pilih kasih, melainkan karena kesempatan yang diberikan tidak digunakan dengan baik oleh kelompok kedua.

Sekarang pilihan ada di tangan kita. Apakah kita mau terus hidup cemar dalam dosa dan siap ditebang, ataukah berbalik kepada Allah dan bertobat sehingga dipulihkan? Tak ada satu pun yang tahu kapan Tuhan menebang kita. Panjang sabar Tuhan jangan dijadikan kesempatan untuk terus hidup dalam dosa. Hari ini adalah kesempatan yang baik sebelum semuanya terlambat. Ingat, sesal kemudian tidak berguna! (PF)

selasa, 19 juni 2012senin, 18 juni 2012 Mazmur 84-87Mazmur 80-83 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 21: 201206

Banyak anak muda di negara Barat menjadi rusak. Perzinahan, mabuk, narkoba bahkan pembunuhan tampak di mana-mana. Padahal banyak dari antara mereka berasal dari latar belakang keluarga baik-baik. Namun mengapa menghasilkan warna kehidupan yang tidak baik?

Menyimak kata-kata Tuhan Yesus, “pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi”(Matius 13:25). Berarti secara sengaja musuh Tuhan menabur benih yang tidak baik. Dua macam benih tertabur di hati dan pikiran manusia. Benih yang baik dan benih yang tidak baik. Benih yang berguna bagi kehidupan dan benih yang sama sekali tidak bermanfaat bahkan merusak kehidupan.

Contoh kehidupan anak muda di dunia Barat memperlihatkan dua macam benih tersebut. Saat tinggal bersama orang tua, benih yang baik dari Tuhan ditabur oleh orang tua yang baik. Namun saat meninggalkan rumah orang tua karena pendidikan dan pekerjaan, benih yang tidak baik ditabur oleh pihak musuh yaitu Iblis. Benih yang tidak baik ditabur melalui film, tayangan televisi, komputer, hanphone, literatur, toko yang menjual alat-alat sex, obat-obatan terlarang, pergaulan jahat, kontak dengan medium Iblis dan tempat-tempat maksiat. Benih lalang yang merusak tersebut bukan saja ditabur di kalangan generasi muda di dunia Barat tapi ditabur juga di seluruh dunia.

Sebagai orang tua tentunya menginginkan anak-anaknya bertumbuh menjadi orang baik yang berguna. Generasi muda merupakan harapan gereja, negara, keluarga dan masyarakat. Kita yang mengerti dua macam benih tersebut, marilah kita selalu menabur benih gandum. Selama kita masih bernafas dan dianugerahi kekuatan serta kesehatan oleh Tuhan, kita akan selalu pergunakan hidup kita untuk menabur benih gandum. (IE)

Benih yang baik menghasilkan hidup yang

baik.

Allah setia menanti kita menghasilkan buah.Taburilah hatiku selalu

dengan benih firman-Mu.

Agar setiap orang percaya menggunakan setiap waktu yang ada dengan sebaik-

baiknya.

Bangsa-bangsa akan dibakar seperti kapur dan akan dibakar dalam api seperti semak duri yang ditebang. Yesaya 33:12

Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir,nampak jugalah lalang itu. Matius 13:26

Siap DitebangGandum Dan LalangYesaya 33:1-16Matius 13:24-30

Dalam acara-acara yang sifatnya menggali bakat dan talenta seseorang, baik itu program Indonesian Idol, atau Indonesia Got Talents, selalu diadakan seleksi terhadap peserta yang mendaftar. Ada peserta yang dapat terus lolos ke babak berikutnya, tetapi jauh lebih banyak yang tereliminasi atau tersingkir. Yang terpilih pasti bersukacita, yang tersingkir menangis dalam kekecewaan.

Allah pun sedang melakukan seleksi yang ketat. Hanya ada dua kelompok besar yang diajarkan Alkitab kepada kita saat Allah menyuruh malaikat-Nya menyaring atau menyeleksi: antara gandum dan ilalang, antara domba dan kambing (Matius 25:32). Dalam bacaan Alkitab hari ini melalui nabi Yesaya, Tuhan juga berkata bahwa Ia sedang melakukan seleksi. Ada kelompok orang yang berdosa dan murtad yang tidak menghasilkan buah kebenaran dan kesetiaan (ayat 14), dan ada umat yang hidup dalam kebenaran, berbicara dengan jujur, dan melakukan kebaikan (ayat 15). Kelompok pertama ditebang dan dibakar dalam api (ayat 12), sedangkan kelompok yang kedua “tinggal aman di tempat-tempat tinggi … rotinya disediakan air minumnya terjamin.” (ayat 16). Ini bukan karena Tuhan pilih kasih, melainkan karena kesempatan yang diberikan tidak digunakan dengan baik oleh kelompok kedua.

Sekarang pilihan ada di tangan kita. Apakah kita mau terus hidup cemar dalam dosa dan siap ditebang, ataukah berbalik kepada Allah dan bertobat sehingga dipulihkan? Tak ada satu pun yang tahu kapan Tuhan menebang kita. Panjang sabar Tuhan jangan dijadikan kesempatan untuk terus hidup dalam dosa. Hari ini adalah kesempatan yang baik sebelum semuanya terlambat. Ingat, sesal kemudian tidak berguna! (PF)

selasa, 19 juni 2012senin, 18 juni 2012 Mazmur 84-87Mazmur 80-83 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 22: 201206

Hidup di negeri orang sangat tidak mudah karena harus menyesuaikan diri dalam banyak hal. Adakalanya mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan baik dari masyarakat setempat maupun dari pemerintah. Itulah yang dialami oleh orang-orang Kristen Yahudi abad pertama yang hidup di perantauan di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Simon Petrus sebagai rasul Yesus Kristus, memberikan nasihat kepada mereka agar tidak terjebak dengan melakukan tindakan-tindakan yang jahat. Sebaliknya mereka harus menunjukkan diri sebagai anak-anak Tuhan dengan melakukan perbuatan yang baik sesuai dengan standar Allah. Di mana pun orang Kristen berada harus memiliki cara hidup yang baik, tidak peduli perlakuan macam apa pun yang diterimanya. Sekalipun dihina, difitnah dan diperlakukan tidak adil, tidak perlu membalas. Mengapa? Karena pembalasan adalah hak Tuhan. Dengan berbuat baik berarti kita sedang menumpukkan bara api di atas kepala mereka. Kita tidak boleh kalah terhadap kejahatan, tetapi mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:19-21). Petrus mengingatkan juga agar mereka tunduk pada pemimpin seperti juga yang disampaikan oleh penulis kitab Ibrani dalam Ibrani 13:17. Selain itu juga mereka harus menghormati dan mengasihi siapa pun, tidak memilih apakah orang itu kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, dan sebagainya.

Sebagai orang yang sudah dimerdekakan dari dosa, kita tidak lagi dibelenggu oleh keinginan-keinginan untuk berbuat jahat. Kalau kita harus menderita karena mengikuti kehendak Allah, itu lebih baik daripada kita menderita karena berbuat jahat (1 Petrus 3:17). (LL)

Berbuat jahat bukan cirikhas orang Kristen.

Pancarkan terang Kristus melalui ketaatan akan pimpinan Roh Kudus.

Orang-orang yang memusuhi orang Kristen.

Agar setiap orang percaya menjadi saksi Kristus melalui

kehidupannya.

Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman.Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Kisah Para Rasul 11:24

Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana,

mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 1 Petrus 2:12

BarnabasPerbuatan BaikKisah Para Rasul 11:19-301 Petrus 2:11-17

Ada banyak kesaksian yang dapat kita dengar tentang bagaimana seseorang dapat percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ada yang disembuhkan dari sakit penyakit, ada yang ditolong dari masalah, namun ada pula yang tersentuh oleh perbuatan kasih dan kebaikan yang ditunjukkan seorang Kristen. Barnabas menghasilkan banyak buah berupa banyaknya jiwa yang dibawanya kepada Tuhan. Melalui apa? Melalui kehidupannya sebagai seorang Kristen sejati. Ada beberapa hal yang perlu kita teladani dari kehidupan Barnabas yang memberikan dampak luar biasa. Ia bersukacita atas pertambahan jiwa yang merupakan akibat pelayanan orang lain, yaitu orang-orang Siprus dan Kirene di Antiokhia (ayat 20-21). Barnabas memberikan dorongan atau motivasi agar jemaat di Antiokhia tetap setia kepada Tuhan, khususnya di tengah-tengah tantangan terhadap iman mereka (ayat 23). Barnabas juga menunjukkan kebaikan, pelayanan yang diurapi Roh Kudus dan didasarkan pada iman kepada Tuhan, bukan kepada kemampuan dirinya sendiri (ayat 24). Ia juga senang melibatkan orang lain, yaitu Paulus untuk melayani bersamanya (ayat 25-26). Bahkan Barnabas mau menjadi pembawa bantuan dari jemaat di Antiokhia kepada jemaat di Yudea. Kesalehannyalah yang menyebabkan Barnabas tidak mengambil sebagian dari persembahan itu untuk kepentingan dirinya sendiri (ayat 30). Mari kita juga bersyukur atas hasil kerja orang lain; hidup dalam kebaikan sebagai salah satu sifat buah Roh; mau memotivasi orang lain secara positif; melibatkan orang lain; serta hidup dalam kejujuran. Semua sifat itu dapat membuat orang di sekitar kita mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.(PF)

kamis, 21 juni 2012rabu, 20 juni 2012 Mazmur 91-94Mazmur 88-90 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 23: 201206

Hidup di negeri orang sangat tidak mudah karena harus menyesuaikan diri dalam banyak hal. Adakalanya mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan baik dari masyarakat setempat maupun dari pemerintah. Itulah yang dialami oleh orang-orang Kristen Yahudi abad pertama yang hidup di perantauan di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Simon Petrus sebagai rasul Yesus Kristus, memberikan nasihat kepada mereka agar tidak terjebak dengan melakukan tindakan-tindakan yang jahat. Sebaliknya mereka harus menunjukkan diri sebagai anak-anak Tuhan dengan melakukan perbuatan yang baik sesuai dengan standar Allah. Di mana pun orang Kristen berada harus memiliki cara hidup yang baik, tidak peduli perlakuan macam apa pun yang diterimanya. Sekalipun dihina, difitnah dan diperlakukan tidak adil, tidak perlu membalas. Mengapa? Karena pembalasan adalah hak Tuhan. Dengan berbuat baik berarti kita sedang menumpukkan bara api di atas kepala mereka. Kita tidak boleh kalah terhadap kejahatan, tetapi mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:19-21). Petrus mengingatkan juga agar mereka tunduk pada pemimpin seperti juga yang disampaikan oleh penulis kitab Ibrani dalam Ibrani 13:17. Selain itu juga mereka harus menghormati dan mengasihi siapa pun, tidak memilih apakah orang itu kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, dan sebagainya.

Sebagai orang yang sudah dimerdekakan dari dosa, kita tidak lagi dibelenggu oleh keinginan-keinginan untuk berbuat jahat. Kalau kita harus menderita karena mengikuti kehendak Allah, itu lebih baik daripada kita menderita karena berbuat jahat (1 Petrus 3:17). (LL)

Berbuat jahat bukan cirikhas orang Kristen.

Pancarkan terang Kristus melalui ketaatan akan pimpinan Roh Kudus.

Orang-orang yang memusuhi orang Kristen.

Agar setiap orang percaya menjadi saksi Kristus melalui

kehidupannya.

Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman.Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Kisah Para Rasul 11:24

Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana,

mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 1 Petrus 2:12

BarnabasPerbuatan BaikKisah Para Rasul 11:19-301 Petrus 2:11-17

Ada banyak kesaksian yang dapat kita dengar tentang bagaimana seseorang dapat percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ada yang disembuhkan dari sakit penyakit, ada yang ditolong dari masalah, namun ada pula yang tersentuh oleh perbuatan kasih dan kebaikan yang ditunjukkan seorang Kristen. Barnabas menghasilkan banyak buah berupa banyaknya jiwa yang dibawanya kepada Tuhan. Melalui apa? Melalui kehidupannya sebagai seorang Kristen sejati. Ada beberapa hal yang perlu kita teladani dari kehidupan Barnabas yang memberikan dampak luar biasa. Ia bersukacita atas pertambahan jiwa yang merupakan akibat pelayanan orang lain, yaitu orang-orang Siprus dan Kirene di Antiokhia (ayat 20-21). Barnabas memberikan dorongan atau motivasi agar jemaat di Antiokhia tetap setia kepada Tuhan, khususnya di tengah-tengah tantangan terhadap iman mereka (ayat 23). Barnabas juga menunjukkan kebaikan, pelayanan yang diurapi Roh Kudus dan didasarkan pada iman kepada Tuhan, bukan kepada kemampuan dirinya sendiri (ayat 24). Ia juga senang melibatkan orang lain, yaitu Paulus untuk melayani bersamanya (ayat 25-26). Bahkan Barnabas mau menjadi pembawa bantuan dari jemaat di Antiokhia kepada jemaat di Yudea. Kesalehannyalah yang menyebabkan Barnabas tidak mengambil sebagian dari persembahan itu untuk kepentingan dirinya sendiri (ayat 30). Mari kita juga bersyukur atas hasil kerja orang lain; hidup dalam kebaikan sebagai salah satu sifat buah Roh; mau memotivasi orang lain secara positif; melibatkan orang lain; serta hidup dalam kejujuran. Semua sifat itu dapat membuat orang di sekitar kita mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.(PF)

kamis, 21 juni 2012rabu, 20 juni 2012 Mazmur 91-94Mazmur 88-90 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 24: 201206

Menyaksikan berita-berita tentang kondisi dunia saat ini sungguh mengerikan dan memprihatinkan. Orang mengumbar nafsu, emosi, marah dan benci kepada sesamanya secara brutal. Benar apa yang dikatakan Tuhan Yesus tentang keadaan pada akhir zaman bahwa makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Matius 24:12). Yang dimaksud kedurhakaan disini adalah perbuatan melawan Tuhan. Semua itu dilakukan manusia karena mereka berada di dalam kegelapan dan telah kehilangan kasih. Maka segala yang dilakukan manusia membuahkan kegelapan.

Tuhan Yesus memberi perintah kepada murid-murid-Nya agar saling mengasihi sebagai sesama manusia (ayat 12 dan 17). Kasih seperti apa yang diharapkan oleh Tuhan Yesus untuk dilakukan? Kasih yang rela berkorban seperti kasih Yesus kepada umat manusia. Bagaimana kita bisa memiliki kasih Yesus? Kita harus tinggal di dalam Dia.

Yesus berkata, 'Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.” Ini adalah sebuah ketetapan yang tidak bisa ditolak. Murid-murid Yesus harus pergi membagikan kasih Kristus di tengah-tengah dunia yang mengalami krisis kasih. Kasih itu dijabarkan oleh Paulus dalam 1 Korintus 13:4-9 yang merupakan salah satu buah Roh (Galatia 5:22). Buah yang tinggal tetap itu adalah kasih yang tak berkesudahan (1 Korintus 13:8). Kasih itu menjadi karakter yang melekat kuat di dalam diri orang Kristen sebagai orang yang sudah berada di dalam terang Kristus. Kasih itu terpancar keluar sehingga orang-orang yang di sekitar kita dapat merasakan sentuhan kasih Kristus. Kita juga adalah murid-murid Kristus yang diutus untuk memancarkan kasih-Nya. Maukah Saudara berbuah bagi Kristus? Kasihilah seorang akan yang lain (ayat 17). (LL)

Orang yang tidak memiliki kasih, hidupnya tak

berguna.

Kehidupan kudus adalah kesetiaan, pengendalian diri dan penghormatan.

Orang-orang yang kehilangan kasih agar

mengalami sentuhan kasih Kristus.

Ya Bapa…biarlah kasih Kristus terpancar dari cara kami dan pasangan kami hidup dalam kekudusan.

Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. 1 Tesalonika 4:7

Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, …. Yohanes 15:16b

Kehidupan KudusBuah Yang Tinggal Tetap1 Tesalonika 4:1-12Yohanes 15:9-17

Berbicara tentang sebuah kehidupan yang kudus, tentunya kita akan menengok kehidupan kita masing-masing sebagai orang percaya. Sudahkah kita memiliki kehidupan yang kudus? Kehidupan yang kudus seperti apakah yang disoroti Paulus dalam perikop ini? Paulus menyebut soal “percabulan” (ayat 3). Benarkah dalam hal ini berarti Paulus menganggap sex sebagai dosa? Ternyata hidup dalam kekudusan bukan berarti hidup tanpa sex. Karena dikisahkan dalam penciptaan, Allah sendiri memberi perintah kepada manusia untuk memiliki keturunan (Kejadian 1:28). Dengan demikian sex merupakan hal yang bersifat kudus. Namun satu hal menarik yang diuraikan secara panjang lebar oleh Paulus (ayat 4-8) yaitu perihal kehidupan yang kudus. Paulus ingin mengajak jemaat Tesalonika berpikir lebih dalam, bahwa kekudusan tidak sekedar berbicara soal seksual, melainkan lebih dalam lagi mengandung kesetiaan, pengendalian diri dan penghormatan antara satu dengan yang lain. Itu terbukti dengan cara Paulus mengajak agar seorang suami mengambil satu isteri saja. Paulus berharap setiap orang belajar untuk saling setia terhadap pasangannya agar tidak timbul perselisihan yang berujung pada perceraian. Selain kesetiaan untuk hidup dalam kekudusan, diperlukan pula pengendalian diri dan penghormatan sebagai wujud rasa kasih kepada pasangan. Memang jika menuruti keinginan mata, maka bisa saja orang jatuh cinta dan menginginkan milik orang lain. Namun dengan pengendalian diri, kita belajar untuk membatasi keinginan diri. Lebih baik menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita apa adanya daripada melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. (MI)

sabtu, 23 juni 2012jumat, 22 juni 2012 Mazmur 100-103Mazmur 95-99 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 25: 201206

Menyaksikan berita-berita tentang kondisi dunia saat ini sungguh mengerikan dan memprihatinkan. Orang mengumbar nafsu, emosi, marah dan benci kepada sesamanya secara brutal. Benar apa yang dikatakan Tuhan Yesus tentang keadaan pada akhir zaman bahwa makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Matius 24:12). Yang dimaksud kedurhakaan disini adalah perbuatan melawan Tuhan. Semua itu dilakukan manusia karena mereka berada di dalam kegelapan dan telah kehilangan kasih. Maka segala yang dilakukan manusia membuahkan kegelapan.

Tuhan Yesus memberi perintah kepada murid-murid-Nya agar saling mengasihi sebagai sesama manusia (ayat 12 dan 17). Kasih seperti apa yang diharapkan oleh Tuhan Yesus untuk dilakukan? Kasih yang rela berkorban seperti kasih Yesus kepada umat manusia. Bagaimana kita bisa memiliki kasih Yesus? Kita harus tinggal di dalam Dia.

Yesus berkata, 'Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.” Ini adalah sebuah ketetapan yang tidak bisa ditolak. Murid-murid Yesus harus pergi membagikan kasih Kristus di tengah-tengah dunia yang mengalami krisis kasih. Kasih itu dijabarkan oleh Paulus dalam 1 Korintus 13:4-9 yang merupakan salah satu buah Roh (Galatia 5:22). Buah yang tinggal tetap itu adalah kasih yang tak berkesudahan (1 Korintus 13:8). Kasih itu menjadi karakter yang melekat kuat di dalam diri orang Kristen sebagai orang yang sudah berada di dalam terang Kristus. Kasih itu terpancar keluar sehingga orang-orang yang di sekitar kita dapat merasakan sentuhan kasih Kristus. Kita juga adalah murid-murid Kristus yang diutus untuk memancarkan kasih-Nya. Maukah Saudara berbuah bagi Kristus? Kasihilah seorang akan yang lain (ayat 17). (LL)

Orang yang tidak memiliki kasih, hidupnya tak

berguna.

Kehidupan kudus adalah kesetiaan, pengendalian diri dan penghormatan.

Orang-orang yang kehilangan kasih agar

mengalami sentuhan kasih Kristus.

Ya Bapa…biarlah kasih Kristus terpancar dari cara kami dan pasangan kami hidup dalam kekudusan.

Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. 1 Tesalonika 4:7

Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, …. Yohanes 15:16b

Kehidupan KudusBuah Yang Tinggal Tetap1 Tesalonika 4:1-12Yohanes 15:9-17

Berbicara tentang sebuah kehidupan yang kudus, tentunya kita akan menengok kehidupan kita masing-masing sebagai orang percaya. Sudahkah kita memiliki kehidupan yang kudus? Kehidupan yang kudus seperti apakah yang disoroti Paulus dalam perikop ini? Paulus menyebut soal “percabulan” (ayat 3). Benarkah dalam hal ini berarti Paulus menganggap sex sebagai dosa? Ternyata hidup dalam kekudusan bukan berarti hidup tanpa sex. Karena dikisahkan dalam penciptaan, Allah sendiri memberi perintah kepada manusia untuk memiliki keturunan (Kejadian 1:28). Dengan demikian sex merupakan hal yang bersifat kudus. Namun satu hal menarik yang diuraikan secara panjang lebar oleh Paulus (ayat 4-8) yaitu perihal kehidupan yang kudus. Paulus ingin mengajak jemaat Tesalonika berpikir lebih dalam, bahwa kekudusan tidak sekedar berbicara soal seksual, melainkan lebih dalam lagi mengandung kesetiaan, pengendalian diri dan penghormatan antara satu dengan yang lain. Itu terbukti dengan cara Paulus mengajak agar seorang suami mengambil satu isteri saja. Paulus berharap setiap orang belajar untuk saling setia terhadap pasangannya agar tidak timbul perselisihan yang berujung pada perceraian. Selain kesetiaan untuk hidup dalam kekudusan, diperlukan pula pengendalian diri dan penghormatan sebagai wujud rasa kasih kepada pasangan. Memang jika menuruti keinginan mata, maka bisa saja orang jatuh cinta dan menginginkan milik orang lain. Namun dengan pengendalian diri, kita belajar untuk membatasi keinginan diri. Lebih baik menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita apa adanya daripada melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. (MI)

sabtu, 23 juni 2012jumat, 22 juni 2012 Mazmur 100-103Mazmur 95-99 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 26: 201206

Kisah tentang Yesus memberi makan 5.000 orang terdapat di empat kitab Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Tetapi hanya di kitab Yohanes saja yang menceritakan bahwa lima roti dan dua ikan adalah milik seorang anak. Suatu jumlah yang sangat sedikit dan tidak ada artinya untuk memenuhi kebutuhan 5.000 orang lebih. Itulah yang dipikirkan oleh Andreas, salah satu murid Yesus. Secara akal sehat memang benar apa yang dikatakan Andreas kepada Yesus, “Apa artinya itu untuk orang sebanyak ini?”.

Tanpa kita sadari, kita juga seringkali berpikir sama seperti Andreas. Mana mungkin penghasilan yang sedikit dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk kebutuhan sendiri saja tidak cukup apalagi untuk orang lain. Tetapi pikiran anak kecil terkadang sulit dimengerti. Anak kecil tersebut tidak memikirkan perutnya yang kosong. Ketika hendak menyerahkan makanannya ia tidak berhitung terlebih dahulu, tetapi dengan tulus dan rela hati menyerahkan seluruh kepunyaannya kepada Andreas untuk dibawa kepada Yesus. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan agar orang-orang dewasa memiliki hati seperti anak kecil (Matius 18:3-4). Di tangan Tuhan Yesus lima roti dan dua ikan dapat dinikmati oleh 5.000 orang lebih dan bahkan masih sisa 12 bakul.

Saudara, jika kita hanya memikirkan diri sendiri selalu merasa kurang. Tetapi ketika kita memiliki hati seperti anak kecil yang tidak hitung-hitungan dan rela menyerahkan kepada Tuhan apa yang kita miliki sekalipun hanya sedikit bahkan tidak berarti, maka kita akan mengalami mukjizat besar yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita. Maukah Saudara dipakai Tuhan menjadi berkat agar orang-orang di sekeliling kita juga dapat menikmati berkat Tuhan? Izinkan Tuhan berkarya dalam hidupmu.(LL)

Tidak semua hal dapat dilogikakan.

Kesegaran hidup ditentukan oleh sejauh

mana Saudara bersekutu dengan Tuhan.

Tuhan, pakailah aku menjadi alat-Mu, agar

orang lain dapat menikmati berkat-Mu.

Para lansia yang beradadi rumah tua.

Pada masa tuapun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar. Mazmur 92 : 14

"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Yohanes 6:9

Tetap SegarBisa DinikmatiMazmur 92:1-16Yohanes 6:1-13

Merayakan ulang tahun bagi anak-anak dan remaja adalah suatu kebahagiaan. Lagu berjudul “Panjang umurnya” dengan semangat dan meriah dinyanyikan. Namun bagaimana dengan orang yang berumur lebih dari enam puluh tahun atau tujuh puluh tahun? Sering kali orang yang berulang tahun melihat ke cermin merasa bertambah tua, kulit mulai keriput, semangat menyanyikannya tidak sama ketika masih usia remaja dulu. Makin lanjut usia, yang dibutuhkan adalah dukungan doa agar Tuhan selalu memberi kekuatan dan kesehatan.

Banyak orang merasa letih dan sedih pada usia lanjut. Tidak banyak hal yang bisa dikerjakan pada usia tua, semua sudah digantikan oleh yang muda. Lalu untuk apa sisa hidup ini? Renungan hari ini mengingatkan keindahan hidup sebagai orang benar. Bertambah tua memang kekuatan fisik berkurang, tetapi orang benar akan terus bertunas seperti pohon korma, tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.

Orang benar dianugerahi kekuatan sehingga tetap segar dan menghasilkan banyak hal yang baik sampai menutup mata. Ini sungguh luar biasa, bukan? Hidupnya terpelihara dan memiliki semangat untuk memberitakan kebaikan Tuhan serta dapat menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib.

Ambillah tekad hari ini untuk hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. Alami janji firman Tuhan agar menjadi kenyataan dalam hidup Saudara dan rasakan penyertaan Tuhan sampai masa tua. Dalam persekutuan dengan Tuhan, Saudara akan mengerti bahwa hidup ini indah dan bisa terus menghasilkan buah yang baik yaitu sebuah hidup yang berguna, memberi manfaat dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya.(LB)

senin, 25 juni 2012minggu, 24 juni 2012 Mazmur 106-107Mazmur 104-105 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 27: 201206

Kisah tentang Yesus memberi makan 5.000 orang terdapat di empat kitab Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Tetapi hanya di kitab Yohanes saja yang menceritakan bahwa lima roti dan dua ikan adalah milik seorang anak. Suatu jumlah yang sangat sedikit dan tidak ada artinya untuk memenuhi kebutuhan 5.000 orang lebih. Itulah yang dipikirkan oleh Andreas, salah satu murid Yesus. Secara akal sehat memang benar apa yang dikatakan Andreas kepada Yesus, “Apa artinya itu untuk orang sebanyak ini?”.

Tanpa kita sadari, kita juga seringkali berpikir sama seperti Andreas. Mana mungkin penghasilan yang sedikit dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk kebutuhan sendiri saja tidak cukup apalagi untuk orang lain. Tetapi pikiran anak kecil terkadang sulit dimengerti. Anak kecil tersebut tidak memikirkan perutnya yang kosong. Ketika hendak menyerahkan makanannya ia tidak berhitung terlebih dahulu, tetapi dengan tulus dan rela hati menyerahkan seluruh kepunyaannya kepada Andreas untuk dibawa kepada Yesus. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan agar orang-orang dewasa memiliki hati seperti anak kecil (Matius 18:3-4). Di tangan Tuhan Yesus lima roti dan dua ikan dapat dinikmati oleh 5.000 orang lebih dan bahkan masih sisa 12 bakul.

Saudara, jika kita hanya memikirkan diri sendiri selalu merasa kurang. Tetapi ketika kita memiliki hati seperti anak kecil yang tidak hitung-hitungan dan rela menyerahkan kepada Tuhan apa yang kita miliki sekalipun hanya sedikit bahkan tidak berarti, maka kita akan mengalami mukjizat besar yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita. Maukah Saudara dipakai Tuhan menjadi berkat agar orang-orang di sekeliling kita juga dapat menikmati berkat Tuhan? Izinkan Tuhan berkarya dalam hidupmu.(LL)

Tidak semua hal dapat dilogikakan.

Kesegaran hidup ditentukan oleh sejauh

mana Saudara bersekutu dengan Tuhan.

Tuhan, pakailah aku menjadi alat-Mu, agar

orang lain dapat menikmati berkat-Mu.

Para lansia yang beradadi rumah tua.

Pada masa tuapun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar. Mazmur 92 : 14

"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Yohanes 6:9

Tetap SegarBisa DinikmatiMazmur 92:1-16Yohanes 6:1-13

Merayakan ulang tahun bagi anak-anak dan remaja adalah suatu kebahagiaan. Lagu berjudul “Panjang umurnya” dengan semangat dan meriah dinyanyikan. Namun bagaimana dengan orang yang berumur lebih dari enam puluh tahun atau tujuh puluh tahun? Sering kali orang yang berulang tahun melihat ke cermin merasa bertambah tua, kulit mulai keriput, semangat menyanyikannya tidak sama ketika masih usia remaja dulu. Makin lanjut usia, yang dibutuhkan adalah dukungan doa agar Tuhan selalu memberi kekuatan dan kesehatan.

Banyak orang merasa letih dan sedih pada usia lanjut. Tidak banyak hal yang bisa dikerjakan pada usia tua, semua sudah digantikan oleh yang muda. Lalu untuk apa sisa hidup ini? Renungan hari ini mengingatkan keindahan hidup sebagai orang benar. Bertambah tua memang kekuatan fisik berkurang, tetapi orang benar akan terus bertunas seperti pohon korma, tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.

Orang benar dianugerahi kekuatan sehingga tetap segar dan menghasilkan banyak hal yang baik sampai menutup mata. Ini sungguh luar biasa, bukan? Hidupnya terpelihara dan memiliki semangat untuk memberitakan kebaikan Tuhan serta dapat menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib.

Ambillah tekad hari ini untuk hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. Alami janji firman Tuhan agar menjadi kenyataan dalam hidup Saudara dan rasakan penyertaan Tuhan sampai masa tua. Dalam persekutuan dengan Tuhan, Saudara akan mengerti bahwa hidup ini indah dan bisa terus menghasilkan buah yang baik yaitu sebuah hidup yang berguna, memberi manfaat dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya.(LB)

senin, 25 juni 2012minggu, 24 juni 2012 Mazmur 106-107Mazmur 104-105 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 28: 201206

Suatu hari kami berbelanja seikat buah anggur yang sudah dikemas rapi dalam plastik. Buah anggur itu terlihat menarik dan warnanya kelihatan segar. Setelah isteri saya membersihkannya dengan air, saya mengambil beberapa buah anggur itu dan memakannya tetapi ternyata rasanya tidak manis seperti yang saya bayangkan melainkan asam. Kami sekeluarga merasa kecewa karena tidak dapat menikmati anggur yang manis. Dalam nyanyian tentang kebun anggur di kitab Yesaya diceritakan bagaimana Tuhan kecewa melihat hasil buah anggur yang tidak baik itu. Padahal Tuhan sudah melihara dengan baik agar kelak kebun anggur itu bisa menghasilkan buah yang baik. Kebun anggur yang dimaksud adalah umat Israel (Yesaya 5:7). Tuhan mengharapkan agar kaum Israel menjadi kaum yang berkarakter baik, namun betapa buruknya perilaku kaum Israel itu. Mereka diumpamakan sebagai buah anggur yang asam.

Sebagai umat Tuhan yang percaya kepada-Nya, kita diharapkan tetap konsisten menghasilkan buah yang manis seperti yang tertulis dalam

surat Galatia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai

sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Saudara yang masih terbelenggu oleh karakter dan tabiat yang negatif, mohonlah kelepasan dan pengampunan dari Tuhan. Berdoalah supaya Roh Kudus menolong kehidupan Saudara agar menjadi lebih baik yaitu taat dan tekun melakukan firman-Nya, niscaya hidup Saudara akan menghasilkan buah yang manis yang menyenangkan hati Bapa kita di sorga. (YH)

Tinggal tetap pada pokok anggur yang benar yaitu

dalam Tuhan Yesus Kristus maka akan berbuah manis.

Sekarang aku milik Kristus, selamanya aku mau memuliakan Tuhan.

Umat percaya yang masih jatuh dalam kehidupan

dosa.

Tuhan, ajarku menghargai korban tebusan-Mu.

Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Galatia 2:19b-20a

Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

Yesaya 5:4

Milik TuhanBuah Yang ManisGalatia 2: 15-21Yesaya 5:1-7

Rasul Paulus menyatakan bahwa dirinya sudah disalibkan bersama dengan Kristus, namun seperti halnya Kristus hidup, maka ia percaya bahwa ia pun hidup. Hanya saja sekarang hidupnya berbeda dengan hidupnya yang dahulu. Hidup yang sekarang ia miliki adalah bukan miliknya sendiri melainkan milik Kristus, karena Kristus hidup di dalamnya. Masa lalu Paulus adalah hidup karena melakukan hukum Taurat yang tidak dapat membenarkan dirinya. Hidupnya yang sekarang adalah hidup karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang membuat ia hidup dalam kebenaran.

Dalam 1 Petrus 2:9-10, dikatakan bahwa kita adalah umat kepunyaan Allah sendiri. Dahulu kita bukan milik-Nya, tetapi sekarang menjadi umat yang dikasihi-Nya. Betapa beruntungnya orang-orang yang menjadi milik Tuhan karena ia dikasihi oleh-Nya. Dulu hidup kita malang. Kita berada di dalam kegelapan dosa. Namun sekarang kita dibawa kepada terang Tuhan yang ajaib. Inilah yang membedakan anak-anak Tuhan dengan orang-orang yang belum mengalami penebusan oleh darah Kristus.

Hidup orang-orang yang menjadi milik Tuhan, seharusnya tidak lagi menyerahkan dirinya kepada cara hidup yang lama. Sekarang tubuhnya bukanlah miliknya sendiri, karena ada Kristus yang diam di dalam dirinya. 1 Korintus 6:20 mengatakan, “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Ini adalah perintah Tuhan agar kita sadar tentang keberadaan kita sekarang. Karena kita milik Kristus maka kita tidak lagi menyerahkan hidup kita kepada hal-hal yang sia-sia, tetapi menyerahkan hidup kita untuk kemuliaan-Nya dengan cara hidup dalam kebenaran dan kekudusan. (YL)

rabu, 27 juni 2012selasa, 26 juni 2012 Mazmur 112-115Mazmur 108-111 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 29: 201206

Suatu hari kami berbelanja seikat buah anggur yang sudah dikemas rapi dalam plastik. Buah anggur itu terlihat menarik dan warnanya kelihatan segar. Setelah isteri saya membersihkannya dengan air, saya mengambil beberapa buah anggur itu dan memakannya tetapi ternyata rasanya tidak manis seperti yang saya bayangkan melainkan asam. Kami sekeluarga merasa kecewa karena tidak dapat menikmati anggur yang manis. Dalam nyanyian tentang kebun anggur di kitab Yesaya diceritakan bagaimana Tuhan kecewa melihat hasil buah anggur yang tidak baik itu. Padahal Tuhan sudah melihara dengan baik agar kelak kebun anggur itu bisa menghasilkan buah yang baik. Kebun anggur yang dimaksud adalah umat Israel (Yesaya 5:7). Tuhan mengharapkan agar kaum Israel menjadi kaum yang berkarakter baik, namun betapa buruknya perilaku kaum Israel itu. Mereka diumpamakan sebagai buah anggur yang asam.

Sebagai umat Tuhan yang percaya kepada-Nya, kita diharapkan tetap konsisten menghasilkan buah yang manis seperti yang tertulis dalam

surat Galatia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai

sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Saudara yang masih terbelenggu oleh karakter dan tabiat yang negatif, mohonlah kelepasan dan pengampunan dari Tuhan. Berdoalah supaya Roh Kudus menolong kehidupan Saudara agar menjadi lebih baik yaitu taat dan tekun melakukan firman-Nya, niscaya hidup Saudara akan menghasilkan buah yang manis yang menyenangkan hati Bapa kita di sorga. (YH)

Tinggal tetap pada pokok anggur yang benar yaitu

dalam Tuhan Yesus Kristus maka akan berbuah manis.

Sekarang aku milik Kristus, selamanya aku mau memuliakan Tuhan.

Umat percaya yang masih jatuh dalam kehidupan

dosa.

Tuhan, ajarku menghargai korban tebusan-Mu.

Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Galatia 2:19b-20a

Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

Yesaya 5:4

Milik TuhanBuah Yang ManisGalatia 2: 15-21Yesaya 5:1-7

Rasul Paulus menyatakan bahwa dirinya sudah disalibkan bersama dengan Kristus, namun seperti halnya Kristus hidup, maka ia percaya bahwa ia pun hidup. Hanya saja sekarang hidupnya berbeda dengan hidupnya yang dahulu. Hidup yang sekarang ia miliki adalah bukan miliknya sendiri melainkan milik Kristus, karena Kristus hidup di dalamnya. Masa lalu Paulus adalah hidup karena melakukan hukum Taurat yang tidak dapat membenarkan dirinya. Hidupnya yang sekarang adalah hidup karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang membuat ia hidup dalam kebenaran.

Dalam 1 Petrus 2:9-10, dikatakan bahwa kita adalah umat kepunyaan Allah sendiri. Dahulu kita bukan milik-Nya, tetapi sekarang menjadi umat yang dikasihi-Nya. Betapa beruntungnya orang-orang yang menjadi milik Tuhan karena ia dikasihi oleh-Nya. Dulu hidup kita malang. Kita berada di dalam kegelapan dosa. Namun sekarang kita dibawa kepada terang Tuhan yang ajaib. Inilah yang membedakan anak-anak Tuhan dengan orang-orang yang belum mengalami penebusan oleh darah Kristus.

Hidup orang-orang yang menjadi milik Tuhan, seharusnya tidak lagi menyerahkan dirinya kepada cara hidup yang lama. Sekarang tubuhnya bukanlah miliknya sendiri, karena ada Kristus yang diam di dalam dirinya. 1 Korintus 6:20 mengatakan, “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Ini adalah perintah Tuhan agar kita sadar tentang keberadaan kita sekarang. Karena kita milik Kristus maka kita tidak lagi menyerahkan hidup kita kepada hal-hal yang sia-sia, tetapi menyerahkan hidup kita untuk kemuliaan-Nya dengan cara hidup dalam kebenaran dan kekudusan. (YL)

rabu, 27 juni 2012selasa, 26 juni 2012 Mazmur 112-115Mazmur 108-111 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 30: 201206

Dalam taman Eden terdapat tiga macam pohon. Tertulis pelbagai pohon buah-buahan, kemudian pohon kehidupan dan pohon pengetahuan baik dan jahat (Kejadian 2:9). Manusia pertama, Adam dan Hawa sempat mengambil dua macam buah dari dua macam pohon tersebut. Buah-buahan untuk konsumsi fisik mereka dan buah pengetahuan baik dan jahat yang dilarang oleh Tuhan untuk dimakan manusia. Satu jenis pohon yang disebut pohon kehidupan yang menghasilkan buah kehidupan tidak sempat dimakan manusia (Kejadian 3:22 dan 24). Pelanggaran terhadap larangan Tuhan menghasilkan kematian. Mengapa manusia dilarang mengambil buah dari pohon kehidupan? Karena dia dapat hidup selama-lamanya. Namun hidup selama-lamanya di dalam ikatan pelanggaran terhadap Tuhan. Pelanggaran tersebut disebut dosa (1 Yohanes 3:4). Berarti hidup kekal di dalam dosa. Tempatnya? Kitab Suci menyebut “lautan api” (Wahyu 20:14-15). Lautan api ini telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus secara nyata dalam pengajaran-Nya kepada murid-murid-Nya sebagaimana tertulis dalam Injil Lukas 16:19-31 (bacalah dan camkan ayat-ayat tersebut). Tuhan rindu melihat manusia hidup kekal bersama Dia. Bukan sebaliknya, hidup kekal di dalam dosa yang tempatnya di lautan api. Itu sebabnya Kitab Suci mengatakan, “Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9). Jadi syarat utama untuk manusia memperoleh buah pohon kehidupan adalah berbalik dan bertobat. Lalu, bagaimana manusia bisa berbalik dan bertobat? Tuhan Yesus berkata, “Akulah Jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Berarti, kita harus percaya dan menerima Tuhan Yesus yang membawa kita pada kehidupan yaitu pohon kehidupan. Kehidupan yang kekal, abadi, sampai selama-lamanya bersama Tuhan di tempat di mana Tuhan berdiam.(IE)

Di dalam Tuhan Yesus Kristus terdapat pohon

kehidupan.Ke mana fokusku

selama ini?

Silakan ya Tuhan Yesus, Engkau masuk dan tinggal

dalam hidupku.

Ajar aku mengelola masa lalu dengan baik dan menjadikannya bekal

untuk terus fokus ke depan.

… Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Filipi 3:13

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari

pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." Wahyu 2:7

Fokus ke DepanPohon KehidupanFilipi 3:12-16Wahyu 2:1-7

Dalam pertandingan lari biasa, pelari hanya terfokus pada dirinya. Namun dalam pertandingan lari estafet proses penyerahan tongkat menentukan kemenangan. Bisa saja pelari pertama berhasil lari mendahului pelari-pelari lawan, namun tatkala menuju proses pergantian pelari, pelari penerusnya membutuhkan waktu untuk memegang tongkatnya. Pelari estafet tidak boleh berfokus pada pelari yang di belakang, ia harus berlari sembari siap menerima uluran tongkat dari pelari terdahulu supaya tidak didahului lawan. Karena itu pelari kedua dan seterusnya memiliki tugas ganda, tak hanya fokus untuk berlari namun juga menerima tongkat estafet.

Dalam kehidupan ini, kita pun dihadapkan pada situasi serupa. Di satu sisi kita memiliki pengalaman-pengalaman masa lalu namun di sisi lain kita juga dihadapkan pada tugas yang kita emban sekarang ini serta perencanaan untuk menghadapi masa depan. Pengalaman masa lalu yang menyenangkan maupun menyedihkan bisa menjadi belenggu. Pengalaman menyenangkan bisa membuai hingga kita berpuas diri dan selalu merasa hebat, akibatnya kita tidak lagi produktif dan kreatif. Sedangkan pengalaman menyedihkan bisa membuat kita kerdil dan berhenti pada penyesalan atau pun rasa bersalah. Rasul Paulus memiliki kedua macam pengalaman ini (Filipi 3:1b-11). Tapi ia menjadikan yang di belakang itu sebagai bekal dan pembelajaran, bukannya sumber kebanggaan atau pun penyesalan. Dan Paulus memilih untuk mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya (Filipi 3: 13). Bahkan hal itu dilakukan dengan “berlari-lari kepada tujuan” (Filipi 3: 14).

Seperti pelari estafet, kita diajak terus berlari, fokus ke tujuan sembari mampu menangkap makna di balik pengalaman yang ada. (RC)

jumat, 29 juni 2012kamis, 28 juni 2012 Mazmur 119 : 1-88Mazmur 116-118 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 31: 201206

Dalam taman Eden terdapat tiga macam pohon. Tertulis pelbagai pohon buah-buahan, kemudian pohon kehidupan dan pohon pengetahuan baik dan jahat (Kejadian 2:9). Manusia pertama, Adam dan Hawa sempat mengambil dua macam buah dari dua macam pohon tersebut. Buah-buahan untuk konsumsi fisik mereka dan buah pengetahuan baik dan jahat yang dilarang oleh Tuhan untuk dimakan manusia. Satu jenis pohon yang disebut pohon kehidupan yang menghasilkan buah kehidupan tidak sempat dimakan manusia (Kejadian 3:22 dan 24). Pelanggaran terhadap larangan Tuhan menghasilkan kematian. Mengapa manusia dilarang mengambil buah dari pohon kehidupan? Karena dia dapat hidup selama-lamanya. Namun hidup selama-lamanya di dalam ikatan pelanggaran terhadap Tuhan. Pelanggaran tersebut disebut dosa (1 Yohanes 3:4). Berarti hidup kekal di dalam dosa. Tempatnya? Kitab Suci menyebut “lautan api” (Wahyu 20:14-15). Lautan api ini telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus secara nyata dalam pengajaran-Nya kepada murid-murid-Nya sebagaimana tertulis dalam Injil Lukas 16:19-31 (bacalah dan camkan ayat-ayat tersebut). Tuhan rindu melihat manusia hidup kekal bersama Dia. Bukan sebaliknya, hidup kekal di dalam dosa yang tempatnya di lautan api. Itu sebabnya Kitab Suci mengatakan, “Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9). Jadi syarat utama untuk manusia memperoleh buah pohon kehidupan adalah berbalik dan bertobat. Lalu, bagaimana manusia bisa berbalik dan bertobat? Tuhan Yesus berkata, “Akulah Jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Berarti, kita harus percaya dan menerima Tuhan Yesus yang membawa kita pada kehidupan yaitu pohon kehidupan. Kehidupan yang kekal, abadi, sampai selama-lamanya bersama Tuhan di tempat di mana Tuhan berdiam.(IE)

Di dalam Tuhan Yesus Kristus terdapat pohon

kehidupan.Ke mana fokusku

selama ini?

Silakan ya Tuhan Yesus, Engkau masuk dan tinggal

dalam hidupku.

Ajar aku mengelola masa lalu dengan baik dan menjadikannya bekal

untuk terus fokus ke depan.

… Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Filipi 3:13

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari

pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." Wahyu 2:7

Fokus ke DepanPohon KehidupanFilipi 3:12-16Wahyu 2:1-7

Dalam pertandingan lari biasa, pelari hanya terfokus pada dirinya. Namun dalam pertandingan lari estafet proses penyerahan tongkat menentukan kemenangan. Bisa saja pelari pertama berhasil lari mendahului pelari-pelari lawan, namun tatkala menuju proses pergantian pelari, pelari penerusnya membutuhkan waktu untuk memegang tongkatnya. Pelari estafet tidak boleh berfokus pada pelari yang di belakang, ia harus berlari sembari siap menerima uluran tongkat dari pelari terdahulu supaya tidak didahului lawan. Karena itu pelari kedua dan seterusnya memiliki tugas ganda, tak hanya fokus untuk berlari namun juga menerima tongkat estafet.

Dalam kehidupan ini, kita pun dihadapkan pada situasi serupa. Di satu sisi kita memiliki pengalaman-pengalaman masa lalu namun di sisi lain kita juga dihadapkan pada tugas yang kita emban sekarang ini serta perencanaan untuk menghadapi masa depan. Pengalaman masa lalu yang menyenangkan maupun menyedihkan bisa menjadi belenggu. Pengalaman menyenangkan bisa membuai hingga kita berpuas diri dan selalu merasa hebat, akibatnya kita tidak lagi produktif dan kreatif. Sedangkan pengalaman menyedihkan bisa membuat kita kerdil dan berhenti pada penyesalan atau pun rasa bersalah. Rasul Paulus memiliki kedua macam pengalaman ini (Filipi 3:1b-11). Tapi ia menjadikan yang di belakang itu sebagai bekal dan pembelajaran, bukannya sumber kebanggaan atau pun penyesalan. Dan Paulus memilih untuk mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya (Filipi 3: 13). Bahkan hal itu dilakukan dengan “berlari-lari kepada tujuan” (Filipi 3: 14).

Seperti pelari estafet, kita diajak terus berlari, fokus ke tujuan sembari mampu menangkap makna di balik pengalaman yang ada. (RC)

jumat, 29 juni 2012kamis, 28 juni 2012 Mazmur 119 : 1-88Mazmur 116-118 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

DOAKAN

renungkan

renungkan

Page 32: 201206

Whitney Houston, seorang penyanyi tenar dengan enam Grammy Awards bahkan 170 juta keping CD dan DVD-nya terjual di seluruh dunia. Namun sayang dia terbelenggu oleh alkohol dan obat bius yang membawanya pada kematian yang menyedihkan di usia 48 tahun. Dia meninggal dalam keadaan kecanduan obat bius di bak mandi kamar hotelnya. Dia mengawali hidupnya sebagai pelayan pujian di gereja, tetapi kemudian tenggelam dalam hingar bingar dunia hiburan duniawi. Ia terjerat dalam pergaulan yang buruk dan pengaruh obat bius yang tak mampu ditolaknya. Dalam sebuah wawancara ketika Whitney Houston masih hidup, dia mengatakan musuh terbesarnya adalah dirinya sendiri. Benar! Ayat 14 berkata: “Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Kekuatan daging dan hawa nafsu diri sendiri sangat dahsyat. Manusia dibujuk dan didorong untuk berbuat dosa. Dan dosa jika sudah matang, akan melahirkan maut. Hati-hati dengan keinginan daging dan hawa nafsu yang bergejolak dalam diri kita. Tidak peduli Saudara orang Kristen sekalipun, seringkali dicobai oleh keinginan diri sendiri. Saudara digoda melalui imajinasi untuk berdosa. Jangan menikmati imajinasi yang melambungkan hidup Saudara hingga berpikiran kotor dan dosa. Katakan: “Dalam nama Tuhan Yesus aku tolak pikiran dan hawa nafsu duniawi yang muncul dalam pikiran dan hatiku.” Digoda dan dicobai tidaklah dosa. Tetapi membiarkan godaan dan cobaan itu masuk dalam hidupmu, itulah yang membuat Saudara berdosa. Jadilah orang yang tahan uji sampai akhir hidup Saudara. Ingat, hanya orang yang bertahan sampai akhir akan menerima mahkota kehidupan. (LB)

Dicobai bukan dosa, meladeni pencobaan akan

membawa manusia berdosa

Keteguhan iman para remaja dalam pergaulan.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan

Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12

Mahkota KehidupanYakobus 1:12–15

sabtu, 30 juni 2012Mazmur 119 : 89-176Bacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

renungkan

Oleh : Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div

Artikel Lepas

Page 33: 201206

Whitney Houston, seorang penyanyi tenar dengan enam Grammy Awards bahkan 170 juta keping CD dan DVD-nya terjual di seluruh dunia. Namun sayang dia terbelenggu oleh alkohol dan obat bius yang membawanya pada kematian yang menyedihkan di usia 48 tahun. Dia meninggal dalam keadaan kecanduan obat bius di bak mandi kamar hotelnya. Dia mengawali hidupnya sebagai pelayan pujian di gereja, tetapi kemudian tenggelam dalam hingar bingar dunia hiburan duniawi. Ia terjerat dalam pergaulan yang buruk dan pengaruh obat bius yang tak mampu ditolaknya. Dalam sebuah wawancara ketika Whitney Houston masih hidup, dia mengatakan musuh terbesarnya adalah dirinya sendiri. Benar! Ayat 14 berkata: “Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Kekuatan daging dan hawa nafsu diri sendiri sangat dahsyat. Manusia dibujuk dan didorong untuk berbuat dosa. Dan dosa jika sudah matang, akan melahirkan maut. Hati-hati dengan keinginan daging dan hawa nafsu yang bergejolak dalam diri kita. Tidak peduli Saudara orang Kristen sekalipun, seringkali dicobai oleh keinginan diri sendiri. Saudara digoda melalui imajinasi untuk berdosa. Jangan menikmati imajinasi yang melambungkan hidup Saudara hingga berpikiran kotor dan dosa. Katakan: “Dalam nama Tuhan Yesus aku tolak pikiran dan hawa nafsu duniawi yang muncul dalam pikiran dan hatiku.” Digoda dan dicobai tidaklah dosa. Tetapi membiarkan godaan dan cobaan itu masuk dalam hidupmu, itulah yang membuat Saudara berdosa. Jadilah orang yang tahan uji sampai akhir hidup Saudara. Ingat, hanya orang yang bertahan sampai akhir akan menerima mahkota kehidupan. (LB)

Dicobai bukan dosa, meladeni pencobaan akan

membawa manusia berdosa

Keteguhan iman para remaja dalam pergaulan.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan

Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12

Mahkota KehidupanYakobus 1:12–15

sabtu, 30 juni 2012Mazmur 119 : 89-176Bacaan Alkitab Setahun

DOAKAN

renungkan

Oleh : Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div

Artikel Lepas

Page 34: 201206

usia yang sangat muda (30 tahun! ) i a menjabat s ebaga i Kepa l a S t a f Angkatan Perang RI (1950-1954). Pada 1954-1959 ia diangkat sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI. Ia kemudian mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Jenderal dari dinas aktifnya di k e m i l i t e r a n k a r e n a perbedaan pr ins ipnya dengan presiden waktu itu.

A k t i v i t a s s e t e l a h purnawira

TB. S imatupang pernah mengatakan bahwa ada tiga “Karl” yang mempengaruhi hidup dan pikirannya, yaitu Carl von Clausewitz (ahli strategi kemiliteran), Karl Marx ( p e n c e t u s p a h a m komunisme) dan Karl Barth ( t e o l o g P r o t e s t a n terkemuka abad ke-20). Seluruh kehidupan TB.

Simatupang mencerminkan peranan ketiga pemikir b e s a r i t u . S e t e l a h melepaskan tugas-tugas aktifnya sebagai militer ia terjun ke pelayanan gereja dan aktif menyumbangkan pemikiran-pemikirannya tentang peranan gereja di dalam masyarakat.

Ia mengabdikan diri di lembaga Dewan Gereja-Gereja Indonesia (DGI, s e k a r a n g P G I a t a u Persekutuan Gereja-Gereja I n d o n e s i a ) . D i D G I , penganut agama Kristen dengan tradisi Gereja Lutheran yang sa leh sekaligus pemegang kuat adat Batak ini mengimani m u n g k i n a k a n b i s a memberikan sumbangan y a n g k e c i l d a l a m pengembangan landasan-landasan etik teologi bagi tanggung jawab Kristen di suatu masa. Ia pernah menjabat sebagai Ketua

Dalam setiap zaman selalu ada orang yang dipakai Tuhan Yesus Kristus sebagai alat di tangan-Nya. Tuhan selalu mencari seseorang yang bisa dipakai-Nya ( Ye h e z k i e l 2 2 : 3 0 ) . Almarhum Bapak Tahi Bonar Simatupang dilahirkan dalam sebuah keluarga sederhana pada tanggal 28 Januari 1920, yaitu di S id ika lang, Sumatera Utara. Ayahnya Simon M a n g a r a j a S o a d u a n S imatupang, terakh i r bekerja sebagai pegawai kantor pos. TB. Simatupang menempuh pendidikannya d i H I S ( H o l l a n d s c h –Inlandsche Scholen – s e t i n g k a t S D ) Pematangsiantar dan lulus pada 1934. Ia melanjutkan sekolahnya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs – setingkat SMP) Tarutung 1 9 3 7 , l a l u k e A M S (Algemeene Middelbare

S c h o o l – s e t i n g k a t SMA/Kejuruan) di Jakarta dan selesai pada 1940. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan m e n e n g a h n y a , T B . Simatupang mendaftarkan diri dan diterima di KMA ( Kon i n k l i j e M i l i t a i r e Academie) – akademi untuk anggota KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger), di Bandung dan selesai pada 1942, bertepatan dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia yang kemudian merebut kekuasaan dari pihak Belanda.

Ikut berjuangD a l a m m a s a

p e r j u a n g a n m e m p e r t a h a n k a n k e m e r d e k a a n , T B . Simatupang turut berjuang me lawan pen ja jahan Belanda. Ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang RI (1948-1949) dan kemudian dalam

Page 35: 201206

usia yang sangat muda (30 tahun! ) i a menjabat s ebaga i Kepa l a S t a f Angkatan Perang RI (1950-1954). Pada 1954-1959 ia diangkat sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI. Ia kemudian mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Jenderal dari dinas aktifnya di k e m i l i t e r a n k a r e n a perbedaan pr ins ipnya dengan presiden waktu itu.

A k t i v i t a s s e t e l a h purnawira

TB. S imatupang pernah mengatakan bahwa ada tiga “Karl” yang mempengaruhi hidup dan pikirannya, yaitu Carl von Clausewitz (ahli strategi kemiliteran), Karl Marx ( p e n c e t u s p a h a m komunisme) dan Karl Barth ( t e o l o g P r o t e s t a n terkemuka abad ke-20). Seluruh kehidupan TB.

Simatupang mencerminkan peranan ketiga pemikir b e s a r i t u . S e t e l a h melepaskan tugas-tugas aktifnya sebagai militer ia terjun ke pelayanan gereja dan aktif menyumbangkan pemikiran-pemikirannya tentang peranan gereja di dalam masyarakat.

Ia mengabdikan diri di lembaga Dewan Gereja-Gereja Indonesia (DGI, s e k a r a n g P G I a t a u Persekutuan Gereja-Gereja I n d o n e s i a ) . D i D G I , penganut agama Kristen dengan tradisi Gereja Lutheran yang sa leh sekaligus pemegang kuat adat Batak ini mengimani m u n g k i n a k a n b i s a memberikan sumbangan y a n g k e c i l d a l a m pengembangan landasan-landasan etik teologi bagi tanggung jawab Kristen di suatu masa. Ia pernah menjabat sebagai Ketua

Dalam setiap zaman selalu ada orang yang dipakai Tuhan Yesus Kristus sebagai alat di tangan-Nya. Tuhan selalu mencari seseorang yang bisa dipakai-Nya ( Ye h e z k i e l 2 2 : 3 0 ) . Almarhum Bapak Tahi Bonar Simatupang dilahirkan dalam sebuah keluarga sederhana pada tanggal 28 Januari 1920, yaitu di S id ika lang, Sumatera Utara. Ayahnya Simon M a n g a r a j a S o a d u a n S imatupang, terakh i r bekerja sebagai pegawai kantor pos. TB. Simatupang menempuh pendidikannya d i H I S ( H o l l a n d s c h –Inlandsche Scholen – s e t i n g k a t S D ) Pematangsiantar dan lulus pada 1934. Ia melanjutkan sekolahnya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs – setingkat SMP) Tarutung 1 9 3 7 , l a l u k e A M S (Algemeene Middelbare

S c h o o l – s e t i n g k a t SMA/Kejuruan) di Jakarta dan selesai pada 1940. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan m e n e n g a h n y a , T B . Simatupang mendaftarkan diri dan diterima di KMA ( Kon i n k l i j e M i l i t a i r e Academie) – akademi untuk anggota KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger), di Bandung dan selesai pada 1942, bertepatan dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia yang kemudian merebut kekuasaan dari pihak Belanda.

Ikut berjuangD a l a m m a s a

p e r j u a n g a n m e m p e r t a h a n k a n k e m e r d e k a a n , T B . Simatupang turut berjuang me lawan pen ja jahan Belanda. Ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang RI (1948-1949) dan kemudian dalam

Page 36: 201206

DGI (1959-1984), Ketua Majelis Pertimbangan PGI (1984 – wafatnya), Ketua Dewan Gereja-gereja Asia (DGA) , Ketua Dewan Gereja-Gereja Sedunia (DGD), dan lain-lain.

D i l i n g k u n g a n kemasyarakatan, TB. S imatupang menjabat sebagai Ketua Yayasan U n i v e r s i t a s K r i s t e n Indonesia (UKI) dan Ketua Yayasan Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen ( I P P M ) . I a b a h k a n merupakan salah satu p e n c e t u s l e m b a g a pendidikan ini, ketika di Indonesia belum banyak orang yang memikirkannya. TB. Simatupang percaya b a h w a I n d o n e s i a membutuhkan pemimpin-pemimpin yang menguasai ilmu manajemen di dalam perusahaan maupun di tengah masyarakat. Pada 1969 TB. Simatupang

d i a n

ugerahi gelar Doctor H o n o r i s C a u s a d a r i U n i v e r s i t a s Tu l s a , O k l a h o m a , A m e r i k a Serikat.

Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif, antara lain: Tugas Kr i s ten da lam R e v o l u s i ( 1 9 6 7 ) , Keselamatan Masakini (disusun bersama S.A.E. Nababan dan Fridolin Ukur – 1973), Pelopor dalam Perang, Pelopor dalam Damai (1981), Iman Kristen dan Pancasila (1984), Dari Revolusi ke Pembangunan (1987).

Pada tangga l 1 Januari 1990 ia wafat dalam usia 70 tahun. Kepeloporan T B . S i m a t u p a n g membangun masa depan oleh para ahli waris dan pemerhati perjuangan dari p e r a i h p e n g h a r g a a n B i n t a n g M a h a p u t e r a Adipradana (dianugerahkan setelah wafat pada tanggal

9 November 1995) ini diabadikan dalam bentuk pendirian institut. Sejak 25 N o v e m b e r 2 0 0 3 dideklarasikan pendirian Perhimpunan Institut TB Simatupang. Deklarasi dibacakan sendiri oleh ister i a lmarhum, Ibu S u m a r t i S i m a t u p a n g Budiarjo di Gedung PPM Kawasan Menteng, Jakarta. Tujuan utama Perhimpunan adalah untuk bersama-s ama dengan s emua k o m p o n e n b a n g s a membangun masa depan bersama masyarakat dan bangsa Indonesia. Karena j a s anya yang be sa r, n a m a n y a d i a b a d i k a n

sebagai nama salah satu jalan di Jakarta.

Sebagai umat Tuhan di Indonesia kita patut meneladani kehidupannya, karena keteguhannya pada imannya (Kolose 1:23), dan b e r a n i m e n y a t a k a n kebenaran dengan segala r i s i k o y a n g h a r u s ditanggungnya (Galatia 4:16). Mungkin kita tidak berada di jalur kehidupan dan posisi seperti dia, tetapi kita tetap dapat menjadi berkat bagi sesama di sekitar kita (Kolose 1:10), dan tetap setia sampai akhir (Wahyu 2:10).

Disunting dari :

http://www.in-christ.net/wiki/T._B._Simatupang http://wwwinfonusantara.blogspot.com/2010/07/tahi-bonar-

simatupang-1920-1990

Page 37: 201206

DGI (1959-1984), Ketua Majelis Pertimbangan PGI (1984 – wafatnya), Ketua Dewan Gereja-gereja Asia (DGA) , Ketua Dewan Gereja-Gereja Sedunia (DGD), dan lain-lain.

D i l i n g k u n g a n kemasyarakatan, TB. S imatupang menjabat sebagai Ketua Yayasan U n i v e r s i t a s K r i s t e n Indonesia (UKI) dan Ketua Yayasan Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen ( I P P M ) . I a b a h k a n merupakan salah satu p e n c e t u s l e m b a g a pendidikan ini, ketika di Indonesia belum banyak orang yang memikirkannya. TB. Simatupang percaya b a h w a I n d o n e s i a membutuhkan pemimpin-pemimpin yang menguasai ilmu manajemen di dalam perusahaan maupun di tengah masyarakat. Pada 1969 TB. Simatupang

d i a n

ugerahi gelar Doctor H o n o r i s C a u s a d a r i U n i v e r s i t a s Tu l s a , O k l a h o m a , A m e r i k a Serikat.

Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif, antara lain: Tugas Kr i s ten da lam R e v o l u s i ( 1 9 6 7 ) , Keselamatan Masakini (disusun bersama S.A.E. Nababan dan Fridolin Ukur – 1973), Pelopor dalam Perang, Pelopor dalam Damai (1981), Iman Kristen dan Pancasila (1984), Dari Revolusi ke Pembangunan (1987).

Pada tangga l 1 Januari 1990 ia wafat dalam usia 70 tahun. Kepeloporan T B . S i m a t u p a n g membangun masa depan oleh para ahli waris dan pemerhati perjuangan dari p e r a i h p e n g h a r g a a n B i n t a n g M a h a p u t e r a Adipradana (dianugerahkan setelah wafat pada tanggal

9 November 1995) ini diabadikan dalam bentuk pendirian institut. Sejak 25 N o v e m b e r 2 0 0 3 dideklarasikan pendirian Perhimpunan Institut TB Simatupang. Deklarasi dibacakan sendiri oleh ister i a lmarhum, Ibu S u m a r t i S i m a t u p a n g Budiarjo di Gedung PPM Kawasan Menteng, Jakarta. Tujuan utama Perhimpunan adalah untuk bersama-s ama dengan s emua k o m p o n e n b a n g s a membangun masa depan bersama masyarakat dan bangsa Indonesia. Karena j a s anya yang be sa r, n a m a n y a d i a b a d i k a n

sebagai nama salah satu jalan di Jakarta.

Sebagai umat Tuhan di Indonesia kita patut meneladani kehidupannya, karena keteguhannya pada imannya (Kolose 1:23), dan b e r a n i m e n y a t a k a n kebenaran dengan segala r i s i k o y a n g h a r u s ditanggungnya (Galatia 4:16). Mungkin kita tidak berada di jalur kehidupan dan posisi seperti dia, tetapi kita tetap dapat menjadi berkat bagi sesama di sekitar kita (Kolose 1:10), dan tetap setia sampai akhir (Wahyu 2:10).

Disunting dari :

http://www.in-christ.net/wiki/T._B._Simatupang http://wwwinfonusantara.blogspot.com/2010/07/tahi-bonar-

simatupang-1920-1990

Page 38: 201206

Akhir September 2011 yang lalu kakak saya mengalami kerasukan setan di sekolah. Ketika saya mau menolong malah roh jahat itu transfer ke dalam

diri saya, bahkan akhirnya saya yang diserang oleh roh jahat itu. Setelah didoakan, kami berdua mengalami kelepasan dan

pemulihan. Pada Jumat, 6 April 2012 tengah malam, nafas saya terasa sesak,

tangan-tangan terasa kejang. Keesokan harinya saya dibawa ke dokter dan diperiksa. Setelah didiagnosa ternyata tidak ada penyakit di dalam tubuh saya dan saya dinyatakan sehat. Pada hari Senin, 9 April 2012 saya berangkat ke sekolah, pada jam pertama nafas saya mulai sesak lagi, lalu saya dibawa ke rumah sakit untuk dicek lebih intensif. Hasilnya ternyata semua baik-baik saja.

Siang hari setelah tiba di rumah, roh jahat menguasai diri saya lagi. Segera ibu saya memanggil hamba Tuhan yang menggembalakan kami. Kata ibu, saya tertawa sendiri dan mengerang ingin menerkam layaknya seekor harimau sambil berkata, “Aku yang mengendalikan tubuh ini, Hesti sudah kalah. Ketika roh jahat itu ditanya asalnya, roh itu mengatakan, “Aku berasal dari ruangan atas.” Pada malam harinya hamba Tuhan bersama tim doanya datang lagi ke rumah saya. Mereka berdoa di ruang atas rumah saya. Tuhan memberikan hikmat pada tim doa sehingga berhasil menemukan sebuah mandau (senjata tajam sejenis parang) dan sebilah pisau yang dibungkus dengan kulit harimau. Mandau dan pisau tersebut bukan milik keluarga kami, tetapi milik saudara yang dititipkan di rumah kami. Pada saat itu tim doa berdoa dan kemudian membuang senjata tersebut ke sungai. Setelah itu badan saya terasa lebih enak, tetapi pada tengah malam roh saya mengalami manefestasi lagi. Ternyata belum tuntas, roh jahat itu masih belum mau pergi dan masih ada roh-roh lain di ruangan atas. Pada saat itu juga tim doa kembali datang dan berdoa. Yang sangat luar biasa adalah saat tim doa menaikkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan serta membacakan firman Tuhan, roh jahat itu meronta-ronta sambil menangis. Ketika firman Tuhan dibaca semakin keras, badan saya terasa panas dan saya semakin meronta-ronta. Setelah lelah dan tidak kuat lagi, saya tergeletak dan saya mengalami kelepasan dari roh jahat.

Firman Tuhan BerkuasaMengusir Roh-Roh Jahat

Amorowati Dewi Pramesti (Hesti)

naiskaseK gnauR

Segala berkat ini akan datang kepada-mu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilahengkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Pada pagi hari Rabu, 11 April 2012 saya merasa ketakutan dan mengalami manisfestasi lagi. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, maka firman Tuhan terus dibacakan dan akhirnya saya benar-benar dilepaskan. Melalui pengalaman dirasuk roh jahat, saya sadar bahwa firman Tuhan itu berkuasa untuk mengusir roh-roh jahat. Akhirnya saya tenang, dapat berdoa dan membaca firman Tuhan. Pada waktu itulah saya benar-benar menjadi diri saya sendiri. Saya menang karena ada firman Tuhan yang berkuasa yang kuasanya lebih besar dari roh-roh jahat. Kiranya kesaksian saya ini dapat menjadi berkat bagi para pembaca Sinar Kasih. Amin.

kesaksian

Page 39: 201206

Akhir September 2011 yang lalu kakak saya mengalami kerasukan setan di sekolah. Ketika saya mau menolong malah roh jahat itu transfer ke dalam

diri saya, bahkan akhirnya saya yang diserang oleh roh jahat itu. Setelah didoakan, kami berdua mengalami kelepasan dan

pemulihan. Pada Jumat, 6 April 2012 tengah malam, nafas saya terasa sesak,

tangan-tangan terasa kejang. Keesokan harinya saya dibawa ke dokter dan diperiksa. Setelah didiagnosa ternyata tidak ada penyakit di dalam tubuh saya dan saya dinyatakan sehat. Pada hari Senin, 9 April 2012 saya berangkat ke sekolah, pada jam pertama nafas saya mulai sesak lagi, lalu saya dibawa ke rumah sakit untuk dicek lebih intensif. Hasilnya ternyata semua baik-baik saja.

Siang hari setelah tiba di rumah, roh jahat menguasai diri saya lagi. Segera ibu saya memanggil hamba Tuhan yang menggembalakan kami. Kata ibu, saya tertawa sendiri dan mengerang ingin menerkam layaknya seekor harimau sambil berkata, “Aku yang mengendalikan tubuh ini, Hesti sudah kalah. Ketika roh jahat itu ditanya asalnya, roh itu mengatakan, “Aku berasal dari ruangan atas.” Pada malam harinya hamba Tuhan bersama tim doanya datang lagi ke rumah saya. Mereka berdoa di ruang atas rumah saya. Tuhan memberikan hikmat pada tim doa sehingga berhasil menemukan sebuah mandau (senjata tajam sejenis parang) dan sebilah pisau yang dibungkus dengan kulit harimau. Mandau dan pisau tersebut bukan milik keluarga kami, tetapi milik saudara yang dititipkan di rumah kami. Pada saat itu tim doa berdoa dan kemudian membuang senjata tersebut ke sungai. Setelah itu badan saya terasa lebih enak, tetapi pada tengah malam roh saya mengalami manefestasi lagi. Ternyata belum tuntas, roh jahat itu masih belum mau pergi dan masih ada roh-roh lain di ruangan atas. Pada saat itu juga tim doa kembali datang dan berdoa. Yang sangat luar biasa adalah saat tim doa menaikkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan serta membacakan firman Tuhan, roh jahat itu meronta-ronta sambil menangis. Ketika firman Tuhan dibaca semakin keras, badan saya terasa panas dan saya semakin meronta-ronta. Setelah lelah dan tidak kuat lagi, saya tergeletak dan saya mengalami kelepasan dari roh jahat.

Firman Tuhan BerkuasaMengusir Roh-Roh Jahat

Amorowati Dewi Pramesti (Hesti)

naiskaseK gnauR

Segala berkat ini akan datang kepada-mu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilahengkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Pada pagi hari Rabu, 11 April 2012 saya merasa ketakutan dan mengalami manisfestasi lagi. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, maka firman Tuhan terus dibacakan dan akhirnya saya benar-benar dilepaskan. Melalui pengalaman dirasuk roh jahat, saya sadar bahwa firman Tuhan itu berkuasa untuk mengusir roh-roh jahat. Akhirnya saya tenang, dapat berdoa dan membaca firman Tuhan. Pada waktu itulah saya benar-benar menjadi diri saya sendiri. Saya menang karena ada firman Tuhan yang berkuasa yang kuasanya lebih besar dari roh-roh jahat. Kiranya kesaksian saya ini dapat menjadi berkat bagi para pembaca Sinar Kasih. Amin.

kesaksian

Page 40: 201206

Segala berkat ini akan datang kepada-mu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilahengkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu,

hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.

Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6nahuT takreB