2011-2-00958-DI Bab5002

11
1 BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN 5.1 Konsep Desain Tema perancangan interior Rumah Sakit Royal Taruma ini yaitu Medical Healing, Warm Touch and Always Happy” yang mengambil makna kasih sayang dan karakteristik seorang wanita yang akan menjadi seorang ibu, dengan karakteristik lembut, kuat/berani, juga proses alami, serta perasaam bahagia yang menjadi peran penting dalam proses mendesain Rumah Sakit Royal Taruma. Proses dan keamanan serta perasaan Happy dalam masa kehamilan sangat berpengaruh didalam desain ini. Juga kehangatan menjadi landasan perancangan ruang-ruang didalam Poli Klinik Desain interior Rumah Sakit Royal Taruma. 5.1.1 Konsep Citra Dari segi desain Rumah Sakit Royal Taruma ini Citra yang ingin ditampilkan yaitu desain yang mewakili image Rumah Sakit pada umumnya yaitu Safety, Clean, dan Friendly, namun ditambah dengan desain yang berkesan hangat agar setiap orang yang datang dapat merasakan suasanan welcoming dan homey. Seperti contohnya pemakaian material yang memberi kesan hangat seperti Hpl, Fabric, serta perpaduan bentuk-bentuk furniture yang geometris dan flowing. 5.1.2 Konsep Style Desain ruangan secara garis besar mengambil style yaitu Natural Chic Style. Tema ini diambil karena didasari oleh pemikiran bahwa pengguna atau pasien yang berada di lantai Poli Klinik Kebidanan dan Penyakit Wanita ini adalah wanita dan anak-anak. Dan konsep Chic dipakai untuk mengedepankan kesan happy, santai dan playfull, dan dapat mengurangi rasa tegang dan stress karena ambiance ruangan

Transcript of 2011-2-00958-DI Bab5002

Page 1: 2011-2-00958-DI Bab5002

1

BAB V

KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

5.1 Konsep Desain

Tema perancangan interior Rumah Sakit Royal Taruma ini yaitu “Medical

Healing, Warm Touch and Always Happy” yang mengambil makna kasih sayang dan

karakteristik seorang wanita yang akan menjadi seorang ibu, dengan karakteristik lembut,

kuat/berani, juga proses alami, serta perasaam bahagia yang menjadi peran penting dalam

proses mendesain Rumah Sakit Royal Taruma. Proses dan keamanan serta perasaan Happy

dalam masa kehamilan sangat berpengaruh didalam desain ini. Juga kehangatan menjadi

landasan perancangan ruang-ruang didalam Poli Klinik Desain interior Rumah Sakit Royal

Taruma.

5.1.1 Konsep Citra

Dari segi desain Rumah Sakit Royal Taruma ini Citra yang ingin ditampilkan

yaitu desain yang mewakili image Rumah Sakit pada umumnya yaitu Safety, Clean,

dan Friendly, namun ditambah dengan desain yang berkesan hangat agar setiap

orang yang datang dapat merasakan suasanan welcoming dan homey. Seperti

contohnya pemakaian material yang memberi kesan hangat seperti Hpl, Fabric, serta

perpaduan bentuk-bentuk furniture yang geometris dan flowing.

5.1.2 Konsep Style

Desain ruangan secara garis besar mengambil style yaitu Natural Chic Style.

Tema ini diambil karena didasari oleh pemikiran bahwa pengguna atau pasien yang

berada di lantai Poli Klinik Kebidanan dan Penyakit Wanita ini adalah wanita dan

anak-anak. Dan konsep Chic dipakai untuk mengedepankan kesan happy, santai dan

playfull, dan dapat mengurangi rasa tegang dan stress karena ambiance ruangan

Page 2: 2011-2-00958-DI Bab5002

2

yang fun. Sedangkan Natural diambil dari karkteristik seorang wanita, Modern tetap

dipakai karena untuk mengedepankan kesan bersih, melindungi, dan safety. Modern

juga memberi kesan terpercaya.

5.1.3 Konsep Bentuk

Bentuk-bentuk yang dihadirkan didalam desain ini yaitu bentuk yang safety,

menaungi dan melindungi pengguna, serta bentuk yang tidak menyudut, karena

pertimbangan yang mengharuskan easy cleaning, sehingga ruang dapat steril serta

terhindar dari adanya kontaminasi kuman. Pada Lobby tema natural dalam penataan

interior rumah jika tidak didukung dengan permainan pola dan tektur akan membuat

ruangan terlihat datar. Ruangan dengan cat dinding krem, sofa krem, dan lantai

warna kayu dapat terlihat hidup jika ditambahkan dengan kain gordyn berbahan

linen, arm chair berbahan chenille, dan bantal-bantal aksen berbahan velvet.

Semuanya bisa diambil tone yang lebih gelap atau lebih terang. Permainan dari

masing-masing tektur tersebut, yang menyerap dan memantulkan cahaya, membawa

daya pikat dari suatu ruangan. Sedangan pada ruangan-ruangan Poliklinik lantai

tiga, lebih diutamakan bentuk-bentuk yang ergonomis serta untuk memudahkan

sirkulasi area rawat inap dan juga area bersalin.

5.1.4 Konsep Warna

Warna–warna yang digunakan adalah warna-warna yang menenangkan,

member kesan rilex dan rasa hangat dan tetap memberika kesan bersih. Pada Lobby

lebih banyak menggunkan warna-warna yang Natural seperti warna coklat, warna

abu-abu, dan juga warna-warna aksen seperti warna hijau untuk memberikan warna

segar didalam ruangan Lobby tersebut.Serta untuk beberapa area di lantai

Poloklinik digunakan warna-warna natural untuk memberikan kesan nyaman dan

warna-warna fun, seperti warna-warna primer dan juga seconder agar menciptakan

Page 3: 2011-2-00958-DI Bab5002

3

warna-warna yang playfull seperti warna-warna kontras yang digabungkan sehingga

menciptakan suasana yang santai,nyaman,ceria dan dapat mengurangi rasa tegang

dan stres. Dan pada kamar digunakan warna hijau, karena warna hijau selain dapat

memberikan rasa rilex, juga karena memikirkan halusinasi warna komplementer,

karena menurut studi science color bahwa sel batang yang terdapat didalam kornea

mata dapat melemah karena melihat suatu warna pada waktu yang cukup lama,

contohnya seorang dokter pada waktu operasi menggunakan baju berwarna hijau,

karena warna hijau adalah warna komplementer dari warna merah yaitu warna

darah, sehingga walaupun sel batang melemah, para dokter tidak terganggu dalam

proses mengobati pasien. Oleh sebab itu pada kamar pasien digunakan warna hijau,

dan coklat agar memberikan kesan rilex serta hangat, agar pasien dapat merasa

nyaman.

5.1.5 Konsep Furniture

Konsep furniture yang ada tetap mengambil bentuk dari furniture dasar

Rumah Sakit serta didasari dari style yang diambil yaitu Modern Natural Chic Style,

namun dengan bentuk yang cenderung lebih minimal. Agar proses pembersihan

lebih gampang dan tidak membuang banyak waktu serta tetap memberikan kesan

bersih dan nyaman.

Furniture pada Lobby akan lebih mengedepankan unsure estetis seperti

unsur Natural seperti pemilihan material kayu, batu alam,serta unsur-unsur

tumbuhan dan tetap tidak lupa memberikan kesan bersih dan nyaman.

5.1.6 Konsep Material

1. Lantai, penggunaan material lantai adalah yang “bersih” dan mudah dibersihkan

dan diusahakan tidak ber “nat”, karena di situlah sarang bagi kuman penyakit.

Page 4: 2011-2-00958-DI Bab5002

4

Biasanya untuk rumah sakit yang digunakan adalah vinil, kayu seperti puket, batu

alam seperti marmer, granit,dsb. Juga pada sudut-sudut pertemuan antara lantai dan

dinding dibuat melengkung (hospital plint), supaya juga mudah untuk dibersihkan

dan tidak ada debu, kotoran, kuman yang tersisa.

2. Dinding, untuk melapis dinding gidunakan cat tembok yang mengandung acrilic

/viniyl sehingga dalam keadaan tertentu mudah untuk dibersihkan hanya dengan lap

basah saja. Dapat pula menggunakan pelapis dinding seperti teac plywood, wall-

covering seperti wall vinil, wall paper / wall fabric. Bahan untuk railing tangga juga

adalah yang mudah dibersihkan, yaitu menggunakan bahan dasar metal ataupun

dapat pula batu alam. Kusen untuk pintu juga demikian. Bahan yang digunakan

adalah bahan yang punya sifat licin seperti besi/aluminium. Tetapi pada pintu

digunakan besi, untuk mencegah kerusakan akibat terbentur trolley ataupun ranjang

yang keluar masuk ruangan. Untuk kusen jendela digunakan aluminium, karena

ringan, mudah dibersihkan, tahan karat dan perawatannya mudah.

3. Plafon, atau langit-langit, juga menggunakan bahan-bahan yang perawatan

kebersihannya mudah seperti gypsum board, acoustic board, GRC board. Hal yang

juga harus diperhitungkan adalah kekuatan bahan tersebut terhadap api. Bila terjadi

kebakaran, bahan-bahan tersebut tidak mudah atau sama sekali tidak terbakar, jadi

tidak mengakomodasi api menjalar kemana-mana.

5.1.7 Konsep Pencahayaan

Selain sebagai elemen estetik, pencahyaan berfungsi untuk memberikan

penerangan didalam ruangan, serta memberikan efek psikologis bagi manusia,

konsep pencahyaan di Rumah Sakit ini lebih mengutamakan pencahayaan buatan,

namun tidak menutupi juga pemberian pencahyaan alami yaitu dari matahari, selain

sebagai pemberi cahaya sakaligus berfungsi sebagai penyesteril kuman penyakit

juga agar menghemat pemakaian sumber energi listrik. Sinar matahari merupakan

Page 5: 2011-2-00958-DI Bab5002

5

gugusan penyebaran pangaruh radiasi yang sangat kompleks susunan serta akibatny.

Sinarnya dapat menyengat dan menusuk orang yang tidak mebiasakan diri terhadap

ketajaman sinar matahari sehingga mengakibatkan orang tersebut pingsan atau sakit,

sinar ultra jingga (Ultra Violet atau UV) dari spectrum cahaya matahari terkenal

berdaya mamatikan kuman-kuman yang dapat berbahaya karena memiliki daya

kimia. Sinar infra merah adalah pembawa utama daya kalor matahari1

Ruangan yang mengutamakn fungsi, seperti ruangan bersalin, akan

diberikan lampu buatan, namun bagi ruangan yang membutuhkan kestrilan akan

lebih menggutamakn penggunaan cahaya matahari. Dari warna lampu sendiri di

bagi dua, pada area kerja menggunakan warna general putih, sedangkan diruangan

yang dikhususkan untuk istirahat menggunakan warna redup, dan untuk ruangan

yang membutuhkan estetis menggunakan warna light serta dipadukan dengan

lampu yang di jadikan aksen ruangan. Biasanya lampu yang digunakan yaitu lampu

Downlight dan TL Fluoresensi, lampu-lampu ini digemari karena daya hidup 8000

jam, serta terdapat banyak warna. Lampu TL yang digunakan biasanya bernomor

kode warna 82 (warna putih hangat/warm light) dan nomor kode warna 54 (warna

putih/ day light).

5.1.8 Konsep Penghawaan

Konsep penghawaan di Rumah sakit ini mempunyai 2 jenis penghawaan

yaitu, penghawaan alami dan penghawaan buatan seperti AC. Selain itu disetiap

lantai terdapat rauang AHU yaitu sebagai ruang tempat bertukarnya udara, sehingga

ruangan Rumah Sakit ini dapat terbebas dari kuman penyakit. Selain itu suhu ruang

perawatan sekitar 22 - 24ºC. untuk kelembapan ruangan menurut Kepmenkes RI No

1204/ tahun 2009 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit,

kelembaban di ruang perawatan distandarkan 45 – 60%.

1 Y.B.Mangunwijaya,1995:15

Page 6: 2011-2-00958-DI Bab5002

6

Menurut Depkes RI (1996, h.23) udara ruang yang terlalu lembab

dapatmenyebabkan tumbuhnya bermacam-macam jamur daan spora. Udara

yangterlalu kering menyebabkan keringnya lapisan mukosa dan merupakan

predisposisi infeksi saluran pernapasan akut. Kelembaban ruangan

dapatberpengaruh terhadap mikroorganisme yang ada di lantai, tetapi

mikroorganisme tersebut dapat hidup dan berkembang tidak hanya tergantung

kepada kelembaban ruangan saja, tetapi lebih membutuhkan unsur – unsur yang lain.

5.2 Penerapan Desain

Dari hasil Konsep yang diambil, maka penerapan desain Rumah Sakit Royal

Taruma adalah:

A. Lobby Utama

Gambar 5.1 Prespektif 1 Lobby Utama

Gambar 5.2 Prespektif 2 Lobby Utama

B. Lobby Lantai 3

Page 7: 2011-2-00958-DI Bab5002

7

Gambar 5.3 Prespektif 1 Lobby Lantai 3

Gambar 5.4 Prespektif 2 Lobby Lantai 3

Gambar 5.5 Prespektif 3 Lobby Lantai 3

C. Kamar VIP

Page 8: 2011-2-00958-DI Bab5002

8

Gambar 5.6 Prespektif 1 Kamar VIP

Gambar 5.7 Prespektif 2 Kamar VIP

Gambar 5.8 Prespektif 3 Kamar VIP

Page 9: 2011-2-00958-DI Bab5002

9

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil perancangan interior Rumah Sakit Royal Taruma, dapat diambil beberapa

kesimpulan yaitu, peratama Pelayanan Rumah Sakit yang baik, lengkap dan menyambut

pasien dengan hangat sangat diperlukan di era modern ini. Karena itu, perlunya desain yang

dapat meningkatkan kualitas Rumah Sakit juga dapat membantu Staff Medis untuk lebih

mudah dalam melakukan perkerjaannya.

Kedua, Pada masa kehamilan sampai melahirkan, seorang ibu membutuhkan dukungan,

kehangatan, serta motivasi dan juga mendapat efek relaksasi bagi psikologisnya, oleh

sebab itu, dibuat tema “Medical Healing, Warm Touch, Always Happy ”, sebagaimana

penerapannya dengan menggunakan warna-warna natural dengan pola yang dinamis serta

elemen-elemen alam, yang merupakan unsur dari karakteristik seorang wanita. Dan juga

menggunalan Local Content dari Cirebon, karena kota Cirebon adalah tempat pertama kali

asal muasal dibukanya tempat pendidikan bersalin. Oleh sebab itu digunakan material bati

mega mendung yang mempunyai makna Pembawa Hujan yang dinanti-nanti sebagai

Pembawa Kesuburan dan Pemberi Kehidupan, dan juga Rotan yang merupakan salah satu

material yang dihasilkan oleh kota Cirebon yang dimana karakteristiknya yaitu anyaman,

yang mempunyai makna kekuatan. Dari semua karakteristik itu maka dibuat Perancangan

Rumah Sakit Royal Taruma.

Dengan memperhatikan karakteristik objek-objek yang ada, maka perancangan

interior ini dapat dilakukan dengan maksimal.

Page 10: 2011-2-00958-DI Bab5002

10

6.2 Saran

Perancangan Poliklinik Bersalin Rumah Sakit Royal Taruma, difokuskan pada

fungsi psikologis pada pasien dan staff medis, juga efisiensi pada kebutuhan yang

diperlukan untuk melakukan tindakan medis serta fasilitas ruangan yang mendukung

perkerjaan staff medis.

Oleh sebab itu perlu lebih ditinjau pengolahan warna, bentuk dan material agar

dapat mewakili citra Rumah Sakit tanpa menghilangkan kenyamanan pasien, sehingga

perancangan Rumah Sakit Royal Taruma menjadi lebih maksimal dan bermanfaat.

Page 11: 2011-2-00958-DI Bab5002

11