2011-2-00468-mc 3

20
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan RS Hermina Daan Mogot berlokasi di Jl. Kintamani Raya no.2 Jakart Barat dengan nomor telepon di di 5408989 dan fax 021-5449869. RS Hermina Daan Mogot Di bawah ini adalah gambar dan peta lokasi dari RS Hermina Daan Mogot Gambar 3.1 RS Hermina Daan Mogot

description

pdf

Transcript of 2011-2-00468-mc 3

Page 1: 2011-2-00468-mc 3

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

RS Hermina Daan Mogot berlokasi di Jl. Kintamani Raya no.2 Jakart Barat

dengan nomor telepon di di 5408989 dan fax 021-5449869. RS Hermina Daan Mogot

Di bawah ini adalah gambar dan peta lokasi dari RS Hermina Daan Mogot

Gambar 3.1 RS Hermina Daan Mogot

Page 2: 2011-2-00468-mc 3

  26

Gambar 3.2 Peta Lokasi RS Hermina Daan

Mogot

3.3 Logo RS Hermina Daan Mogot

Perseroan Terbatas Mediloka Hermina Daan Mogot merupakan pemilik dan

sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi atas segala kebijakan dan kegiatan yang

diselenggarakan RS Hermina Daan Mogot. PT Mediloka Hermina Daan Mogot dalam

melaksanakan kebijakannya dibantu oleh seperangkat personil yang professional

dibidangnya yang terlihat dalam struktur Organisasinya,

Page 3: 2011-2-00468-mc 3

  27

Struktur Organisasi Divisi PR dan Marketing

Gambar 3.4

3.2 Uraian Tugas

Spesifikasi pekerjaan berdasarkan stuktur organisasi diatas adalah sebagai

berikut:

1. Direktur

Direktur RS Hermina Daan Mogot bertugas memimpin dan

merumuskan kebijakan operasional rumah sakit, membina,

mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan rumah sakit sesuai

dengan visi dan misi rumah sakit. Selain itu mengusahakan pengangkatan

dan pemberhentian karyawan, mempekerjakan karyawan sesuai dengan

DIREKTUR

Division

Public Relation and Marketing

Marketing and Front Office

Public Relation

External

Public Relation Internal

Page 4: 2011-2-00468-mc 3

  28

kebutuhan menyusun serta mengajukan rencana anggaran pendapatan dan

belanja rumah sakit, mewakili rumah sakit secara hokum dan

kelembagaan terhadap instansi lain serta membina hubungan yang baik

dengan badan atau perorangan diluar rumah sakit.

2. Divisi Public Relation dan Marketing

Team dari Public Relation RS Hermina Daan Mogot merupakan

bagian yang terdiri dari Marketing RS Hermina Daan Mogot, dimana

bagian Public Relation Rs Hermina Daan Mogot membantu Marketing

dari Rs Hermina Daan Mogot dalam upaya terus meningkatkan mutu,

pelayanan serta minat masyarakat terhadap RS Hermina Daan Mogot,.

Berdasarkan SOP yang berlaku , bagian Public Relation RS Hermina

Daan Mogot sendiri memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut,

Membuat program Kerja Tahunan pemasaran RS Hermina

Daan Mogot. Team dari Public Relation RS Hermina Daan Mogot

bertugas dalam membuat program Kerja Tahunan pemasaran, dimana

program bertujuan meningkatkan minat para pasien terhadap RS Hermina

Daan Mogot. Beberapa contoh Program Kerja Tahunan bagian pemasaran

dari Rs Hermina Daan Mogot adalah Lomba Bayi Sehat & Fotogenik

yang setiap tahunannya selalu di adakan.

Melaksanakan program-program Peningkatan Mutu

Pelayanan. Public Relation RS Hermina Daan Mogot bertugas dalam

melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu

pelayanan, sebagai salah satu jenis rasa tanggung jawab kepada pasien

dan dalam upaya terus memperbaiki kinerja RS Hermina Daan Mogot

Page 5: 2011-2-00468-mc 3

  29

dalam melayani pasien. RS Hermina Daan Mogot selalu secara rutin

mengadakan pelatihan kepada pada calon perawat, dokter, tenaga kerja

medis dan non medis.

Melakukan pelaporan hasil kerja bagian pemasaran. Public

Relation RS Hermina Daan Mogot selalu melakukan pelaporan hasil

Kerja Bagian Pemasaran, dimana hal ini di maksudkan agar dapat

meninjau kembali hasil kinerja lapangan, dan dapat memperbaiki

dengan tujuan untuk meningkatkan lagi kinerja team dari Public

Relation RS Hermina Daan Mogot.

Bertanggung jawab terhadap mutu tugas Bagian Pemasaran

dan Front Office. Public Relation RS Hermina Daan Mogot bertugas

memantau mutu dari bagi pemasaran dan Front Office Rs Hermina Daan

Mogot agar kualitas pelayanan terhadap pasien tidak menurun tetapi

terus diperbaiki.

Membuat laporan permasalahan baik dari pasien maupun

dokter dan masalah-masalah lain yang terjadi di organisasi RS

Hermina Daan Mogot. Sebagai jembatan internal serta eksternal dari

sebuah perusahaan/organisasi, Public Relation RS Hermina Daan Mogot

juga bertanggung jawab dalam memantau, menengahi terhadap segala

permasalahan yang terjadi bagi di bagian internal perusahaan, maupun

masalah dari pasien terhadap keluarga besar RS Hermina Daan Mogot.

Memberikan asupan dan saran kepada Direksi dalam upaya

pengembangan Bagian Pemasaran pada khususnya dan Organisasi

RS Hermina Daan Mogot pada umumnya. Public Relation dari RS

Page 6: 2011-2-00468-mc 3

  30

Hermina Daan Mogot, juga menjalankan tugasnya untuk selalu

memberikan kritik dan saran terhadap organisasi, bekerja sama dengan

Public Relation dari seluruh Rumah Sakit Hermina Group.

Membuat penilaian prestasi kerja terhadap seluruh bagian

dari Pemasaran. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot,

memberikan penilaian prestasi kerja sebagai acuan untuk kenaikan

pangkat, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai perusahan.

Melakukan pertemuan rutin dengan Bagian Pemasaran

RSIA Hermina Group. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot

mengadakan pertemuan untuk membahas, saling bertukar pikiran dan

saling membantu dalam memecahkan masalah yang terjadi di RS-RSIA

Hermina cabang lainnya.

Mengontrol dan melaksanakan program-program rutin

Bagian Pemasaran. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot

dengan rutin selalu mengamati program-program dari bagian Pemasaran,

Public Relation RS Hermina megontrol apakah program tersebut

berjalan dengan baik, apakah ada hambatan/kendala dalam menjalankan

program tersebut, dll.

Melakukan analisis pemasaran sesuai dengan pencapaian

target yang telah di susun. Public Relation dari RS Hermina Daan

Mogot selalu melakukan analisis pemasaran, tujuannya adalah agar

petugas PR dapat mengevaluasi segala kekurangan yang terdapat pada

program pemasaran tersebut, sehingga PR RS Hermina Daan mogot bisa

segera memperbaiki dan mencari solusi atas masalah yang terjadi.

Page 7: 2011-2-00468-mc 3

  31

Di dalam Divisi Public Relation dan Marketing, public Relation

kemudian di bagi menjadi 2 bagian, yaitu public relation internal dan

eksternal, dimana berikut adalah uraian tugas dari public relation internal

RS Hermina Daan Mogot,

Face to Face rawat inap dan rawat Jalan (bertemu langsung dengan

pasien dan bertanya mengenai pelayanan dari RS Hermina Daan

Mogot secara keseluruhan.) Sebagai salah satu acuan untuk

memperbaiki kinerja dari Rs Hermina Daan Mogot secara

keseluruhan.

Memantau control untuk bayi-bayi yang baru lahir, maksudnya adalah

menghubungi para orang tua para bayi baru lahir, mengingatkan

untuk mengontrolkan bayi-nya.

Membuat laporan tentang kedatangan dokter. Mencatat waktu

kedatangan dokter, sebagai salah satu acuan tentang tanggung jawab

dan kedisiplinan para dokter rekanan RS Hermina Daan mogot.

Mengurusi tentang perubahan jadwal dokter.

Membuat mading, brosur mengenai segala jenis pelayanan di RS

Hermina Daan Mogot.

Memantau program-program pelayanan yg berjalan.

Sebagai Public Relation Internal Assistant, tugas-tugas yang saya

lakukan lebih kurang membantu dan memudahkan Public Relation

Internal dari RS Hermina Daan Mogot dalam melakukan tugasnya.

Page 8: 2011-2-00468-mc 3

  32

Sedangkan Tugas dari Bagian Public Relation Eksternal pada

umumnya adalah sebagai berikut,

Public Relation Eksternal di RS Hermina Daan Mogot bertugas

dalam mengatur kerjasama dengan perusahaan ataupun instalasi

kesehatan di sekitar RS Hermina Daan Mogot.

Selain mengatur kerja sama dengan para perusahaan dan instalasi

kesehatan disekitar, Public Relation Eksternal juga bertugas dalam

Kerjasama dengan Asuransi.

- Mengatur hubungan baik dengan para dokter, klinik sekitar, RS

Bersalin, Bidan maupun puskesmas.

3.3 Metodologi Penelitian

3.3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metodologi Penelitian

Kualitatif sebagai sarana pendukung untuk pengumpulan data di RS

Hermina Daan Mogot. Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian

kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya

tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. 

Jenis metode yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan datanya

adalah dengan menggunakan metode wawancara mendalam (depth

interview) dan metode observasi.

Page 9: 2011-2-00468-mc 3

  33

Menurut Dun seperti yang di kutip oleh Dr. Elvinaro Ardianto.

Msi dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public

Relations (2010:p62) wawancara mendalam atau depth interview adalah

salah satu teknik dalam penelitian kualitatif, dimana seorang atau

kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong

untuk didiskusikan secara bebas.

Dengan menggunakan wawancara mendalam kepada informan,

peneliti dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari responden

terhadap pengambilan sebuah keputusan.

Menurut Rachmat Kriyantono , S.Sos, Msi dalam bukunya yang

berjudul Teknik Praktis Riset Komunikasi (2008:p101) wawancara

mendalam mempunyai karakteristik unik seperti,

Berbeda dengan riset kuantitatif, banyaknya subjek dalam

wawancara mendalam di metode kualitatif tidak memiliki ukuran yang

pasti. Periset biasanya berhenti apabila periset merasa data yang

terkumpul sudah cukup dan tidak ada lagi sesuatu yang baru.

Dalam wawancara mendalam, periset menyediakan latar belakang

secara detail, mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu.

Daru wawancara ini terelaborasi beberapa elemen dalam jawaban yaitu

opini, nilai-nilai, motivasi, pengalaman-pengalaman maupun perasaan

informan.

Page 10: 2011-2-00468-mc 3

  34

Wawancara mendalam bukan hanya memperhatikan jawaban

verbal informan, tapi juga observasi panjang mengenai respons-respons

non verbal informan.

Wawancara mendalam biasanya dilakukan dalam waktu yang

lama dan berkali-kali. Bahkan jika perlu pewawancara sampai harus

melibatkan diri secara dekat dengan hidup bersama informan guna

mengetahui keseharian informan.

Wawancara mendalam memungkinkan untuk memberikan

pertanyaan berbeda atas informan yang satu dengan yang lain. Jadi

pertanyaanya tergantun pada informasi apa yang ingin diperoleh dan

berdasarkan jawaban informan yang dikembangkan oleh periset.

Wawancara mendalam sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara.

Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara periset dengan

informan, maka wawancara dapat berlangsung dengan baik.

Dalam upaya untuk mengumpulkan data penulis melakukan

wawancara mendalam terhadap pihak internal sebanyak 2 orang dan

pihak eksternal (pasien) sebanyak 5 orang, berikut adalah data informan

internal sebanyak 2 orang,

Page 11: 2011-2-00468-mc 3

  35

Profil Data Informan Internal

Tabel 3.3.1

Sumber : Data Penulis 2011

Nama Jenis Kelamin Usia Keterangan

Eva .MARS Perempuan 25 thn PR Internal RS Hermina Daan

Mogot

Bd. Yani Perempuan 29 thn Petugas PMO RS Hermina Daan

Mogot

Page 12: 2011-2-00468-mc 3

  36

Selain itu, penulis juga melakukan wawancara mendalam

terhadap para pasien yang merupakan pasien-pasien ibu hamil yang

mengikuti program PMO tersebut. Berikut adalah profil data informan

eksternal yaitu para pasien,

Nama Jenis Kelamin Usia Keterangan

Ny. Maryati Perempuan 35 thn Pasien Program PMO yang

melahirkan di RS Hermina

Ny. Henny Perempuan 32 thn Pasien Program PMO yang

melahirkan di RS Hermina

Ny. Erni Perempuan 27 thn Pasien Program PMO yang

melahirkan di RS Hermina

DM

Ny. Hermin Perempuan 35 thn Pasien Program PMO yang

melahirkan di RS Hermina

DM

Ny. Nita Perempuan 24 thn Pasien Program PMO yang

melahirkan di RS Hermina

DM

Profil Data Eksternal Pasien

Tabel 3.3.2 Sumber : Data Penulis 2011

Page 13: 2011-2-00468-mc 3

  37

Wawancara mendalam yang penulis lakukan terhadap sumber

informan internal dilakukan selama kurang lebih 8 minggu atau 2 bulan

terhitung sejak tanggal 7 Maret-29 April 2011.

Metode pengumpulan data selanjutnya yang dilakukan oleh

penulis adalah metode observasi seperti yang tulis oleh Rachmat

Kriyantono dalam bukunya yang berjudul Teknik Praktis Riset

Komunikasi (2008:p108) observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita

lakukan, dimana kita mengamati objek-objek di sekitar kita. Kita

mengamati kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan tempat kita

melakukan observasi. Kegiatan observasi ini merupakan salah satu

kegitan yang kita lakukan untuk memahami lingkungan. Tahapan dalam

observasi adalah sebagai berikut,

Yang pertama peneliti melakukan pemilihan terhadap fenomena

yang akan diriset. Dalam hal ini peneliti bermaksud meneliti tentang

“Peran Strategi PR RS Hermina Daan Mogot dalam meningkatkan

pasien melahirkan melalui Program PMO”. Oleh karena itu peneliti

memilih perilaku-perilaku kegiatan PMO yang dilakukan di RS Hermina

Daan Mogot.

Yang kedua adalah pencatatan, pencatatan adalah upaya

melakukan perekaman atas peristiwa yang di observasi. Pencatatan bisa

dilakukan dengan menggunakan tulis atau di bantu dengan alat perekam

Page 14: 2011-2-00468-mc 3

  38

elektronik. Dalam hal ini, peneliti dibantu dengan alat tulis dalam

pencatatan data.

Setelah melakukan pencatatan data, langkah selanjutnya adalah

pengkodingan. Pengkodingan aartinya membuat data yang ada dalam

pencatatan lebih sederhana sehingga mudah dibaca. Dalam hal ini,

penulis juga telah melakukan pengkodingan data sesuai dari hasil

pencatatan di atas.

3.4 PMO (Personal Maternity Officer)

Pada awal tahun 2010, Direktur Utama RS Hermina Group menemukan bahwa

dari hasil kegiatan evaluasi kegiatan marketing terpadu pada tahun 2009 di ketahui

bahwa target kelahiran tidak tercapai diseluruh RS Hermina Group, termasuk di RS

Hermina Daan Mogot. Dimana presentase kelahiran dibandingkan dengan hamil baru

hanya mencapai angka 40%. Awalnya monitoring ibu hamil yang diharapkan untuk

melahirkan di RS Hermina Daan mogot dilakukan oleh staff marketing dan bidan

poliklinik secara terpisah, namun hasilnya kurang efektif karena kurangnya tenaga bidan

di poliklinik, dan keadaan poliklinik yang terkadang di penuhi pasien sehingga,

membuat banyak pasien hamil baru yang akhirnya tidak bisa di monitoring.

Atas dasar tersebut, akhirnya tim public relation dan marketing dari RS Hermina

Group memutuskan untuk membentuk sebuah program yang bertujuan untuk memantau

pengembangan ibu hamil secara khusus, yang kemudian di beri nama sebagai “PMO”

(Personal Maternity Officer). Dan akhirnya pada Bulan Oktober 2010 terbentuknya

sebuah Program Strategi PR Baru yaitu PMO. PMO sendiri adalah sebuah kegiatan yang

Page 15: 2011-2-00468-mc 3

  39

dilakukan oleh seorang petugas khusus RS untuk memberikan motivasi dan

menyakinkan pasien ibu control hamil di RS Hermina Daan Mogot agar melahirkan di

RS Hermina Daan Mogot.

Kegiatan PMO dilaksanakan oleh satu orang petugas PMO. Untuk ikut serta

dalam kegiatan/program PMO ini, pasien hanya akan dikenakan biaya sebesar 15.000

ribu rupiah, dimana pasien juga mendapatkan banyak sekali keuntungan dan

pengetahuan yang diperlukan untuk para calon ibu untuk menyongsong buah hatinya.

Petugas PMO bertanggung jawab terhadap pasien hamil yang teregistrasi dalam segala

hal, termasuk kepuasan dan penanganan komplain di RS Hermina Daan Mogot dari

mulai awal teregristrasi sampai dengan pasien melahirkan.

Gambar 3.5 Petugas PMO sedang Mengadvokasi Pasien

Page 16: 2011-2-00468-mc 3

  40

3.4.1 Uraian Tugas PMO (Personal Maternity Officer)

Dalam upaya untuk memotivasi dan menyakinkan pasien, Petugas PMO

memiliki uraian tugas seperti berikut,

Pada awal pertemuan antara petugas PMO dengan para pasien hamil

baru, Petugas PMO menanyakan tentang harapan dan kesesuaian antara harapan

pelayanan yang dapat di tawarkan/diberikan oleh RS Hermina Daan Mogot yang

diperoleh dengan melakukan wawancara singkat terhadap seluruh pasien hamil

baru, hal ini dilakukan agar Petugas PMO juga bisa menyesuaikan pengharapan

pasien dengan pelayanan yang bisa di tawarkan kepada pasien, sehingga Petugas

PMO bisa memberikan pelayanan maksimal.

Selanjutnya, apabila umur kehamilan pasien hamil baru telah masuk ke

minggu 32, Petugas PMO memotivasi pasien tersebut untuk meregistrasikan diri

agar dapat melahirkan di RS Hermina Daan Mogot.

Selain bertugas untuk menjaring pasien-pasien hamil baru, Petugas PMO

juga bertugas untuk membantu pasien dalam menyelesaikan masalah yang di

hadapi oleh pasien RS Hermina apa bila pasien tersebut memiliki masalah baik

dengan dokter, bagian keuangan, ataupun pelayanan yang diberikan dari RS

Hermina Daan Mogot.

Petugas PMO juga bertugas untuk selalu memantau perkembangan

pasien, dengan terus berkomunikasi dengan pasien, seperti misalnya,

Page 17: 2011-2-00468-mc 3

  41

menghubungi pasien yang tidak rajin control kehamilan, atau tiba-tiba putus

control.

Petugas PMO juga harus menjelaskan kepada para ibu hamil teregistrasi

untuk menjelaskan berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh ibu hamil pada

trimester I, II, II antara lain seperti, screening laboratorium, pemeriksaan USG,

Kursus ASI dan Pra persalinan, senam hamil, dll.

Selain itu, petugas PMO juga menginformasikan kepada para pasien

tentang berbagai fasilitas penunjang yang ada di RS Hermina Daan Mogot

sebagai salah satu jenis pelayanan yang diberikan oleh RS Hermina Daan Mogot.

Petugas PMO juga harus selalu memotivasi pasien, agar pasien hamil

baru untuk secara rutin memeriksakan kandungannya, hal ini untuk mencegah

hal-hal yang tidak di inginkan, dan untuk mengetahui perkembangan janin pada

pasien hamil baru.

Apabila pasien memiliki kritik, saran dan masukan terhadap bagian

tertentu ataupun terhadap pelayanan yang diberikan oleh RS Hermina Daan

Mogot, petugas PMO sebagai jembatan antara pasien dengan bagian terkait, juga

bertugas untuk berkoordinasi terhadap bagian tersebut untuk meningkatkan

pelayanan agar lebih baik lagi.

Dalam menjalankan tugasnya Petugas PMO juga harus membuat laporan

harian, bulanan, dan tri wulan terkait dengan kegiatan advokasi serta pencapaian

hasil dari kegiatan PMO itu sendiri.

Page 18: 2011-2-00468-mc 3

  42

3.4.2 Keuntungan Registrasi Kegiatan PMO

Terdapat banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh para calon ibu

dengan meregistrasikan dirinya di Kegiatan PMO ini, berikut adalah beberapa

keuntungan yang ditawarkan oleh RS Hermina Daan Mogot dalam menunjang

petugas PMO untuk mengadvokasi pasien,

Dengan meregistrasikan diri, hanya dengan Rp 15.000 sebagai uang

pendaftaran, para calon ibu ini bisa mendapatkan berbagai kursus-kursus,

konsultasi dan bimbingan, yang pertama yang ditawarkan oleh RS Hermina Daan

Mogot adalah, free senam hamil, atau senam hamil gratis, senam hamil bisa

dilakukan setiap hari rabu dan sabtu. Senam Hamil adalah salah satu kegiatan

terapi gerak untuk mempersiapkan ibu hamil baik secara fisik ataupun mental

untuk menghadapi persalinan.

Bukan hanya itu, tetapi pasien teregistrasi juga bisa mendapatkan

konsultasi laktasi (air susu ibu) pada usia kehamilan > 32 minggu, secara gratis.

Konsultasi Laktasi ini bisa dilakukan setiap hari dengan perjanjian (Senin-Jumat

jam 08.00-15.00), atau setiap hari Sabtu di minggu ke-II dan ke-IV.

Kentungan selanjutnya, para calon ibu juga mendapatkan kursus pra

persalinan yang lagi-lagi bisa di dapatkan secara gratis pada hari sabtu di minggu

ke I dank e III, kursus pra persalinan mengajarkan tentang hal-hal penting yang

harus dilakukan, dan bagaimana cara dalam menghadapi persalaninan terutama

persalinan secara normal/spontan.

Page 19: 2011-2-00468-mc 3

  43

Tidak hanya kursus-kursus sebelum melahirkan, program PMO juga

menawarkan kursus perawatan bayi yaitu biasanya dilakukan 2 hari setelah

melahirkan, kursus perawatan bayi ini bisa diperoleh secara gratis, dan dilakukan

setiap hari senin, rabu dan jumat. Kursus dimulai pada jam 10.00-selesai.

Selain kursus perawatan bayi, Program PMO juga menawarkan senam

nifas gratis, senam nifas adalah senam yang biasanya dilakukan setelah

melahirkan, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan baik secara

fisiologis dan psikologis. Senam nifas juga mencegah timbulnya komplikasi,

memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan otot

perut.

Dan yang terakhir, dengan meregistrasi para pasien, bisa mendapatkan

pijat bayi gratis pada saat kunjungan control ke dokter di RS Hermina Daan

Mogot.

Page 20: 2011-2-00468-mc 3

  44

3.5 Permasalahan yang ada

Dalam membuat penelitian ini, penulis akan mengkaji lebih dalam tentang

bagaimana PR sebagai salah satu bagian dari Marketing Komunikasi memiliki peranan

yang sangat penting dewasa ini. PR bukan hanya sebagai penyambung lidah semata

namun PR bisa menjadi senjata rahasia sebuah organisasi baik itu organisasi social,

pemerintah, swasta, dll. Dengan menulis makalah ini, penulis berusaha membahas salah

satu program Promosi di sebuah rumah sakit, Rs Hermina Daan Mogot yaitu PMO, dan

meneliti lebih jelas apakah program tersebut berpengaruh terhadap peningkatan minat

masyarakat (pasien) dalam memilih Hermina sebagai Rumah Sakit sebagai tempat

pasien melahirkan. Peneliti juga akan menghubungkan bagaimana teori marketing mix,

khususnya Promotion mix juga ikut serta sebagai dasar dari Program PMO tersebut.