2011-2-00468-mc 3
-
Upload
eghie-astrika -
Category
Documents
-
view
235 -
download
4
description
Transcript of 2011-2-00468-mc 3
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
RS Hermina Daan Mogot berlokasi di Jl. Kintamani Raya no.2 Jakart Barat
dengan nomor telepon di di 5408989 dan fax 021-5449869. RS Hermina Daan Mogot
Di bawah ini adalah gambar dan peta lokasi dari RS Hermina Daan Mogot
Gambar 3.1 RS Hermina Daan Mogot
26
Gambar 3.2 Peta Lokasi RS Hermina Daan
Mogot
3.3 Logo RS Hermina Daan Mogot
Perseroan Terbatas Mediloka Hermina Daan Mogot merupakan pemilik dan
sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi atas segala kebijakan dan kegiatan yang
diselenggarakan RS Hermina Daan Mogot. PT Mediloka Hermina Daan Mogot dalam
melaksanakan kebijakannya dibantu oleh seperangkat personil yang professional
dibidangnya yang terlihat dalam struktur Organisasinya,
27
Struktur Organisasi Divisi PR dan Marketing
Gambar 3.4
3.2 Uraian Tugas
Spesifikasi pekerjaan berdasarkan stuktur organisasi diatas adalah sebagai
berikut:
1. Direktur
Direktur RS Hermina Daan Mogot bertugas memimpin dan
merumuskan kebijakan operasional rumah sakit, membina,
mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan rumah sakit sesuai
dengan visi dan misi rumah sakit. Selain itu mengusahakan pengangkatan
dan pemberhentian karyawan, mempekerjakan karyawan sesuai dengan
DIREKTUR
Division
Public Relation and Marketing
Marketing and Front Office
Public Relation
External
Public Relation Internal
28
kebutuhan menyusun serta mengajukan rencana anggaran pendapatan dan
belanja rumah sakit, mewakili rumah sakit secara hokum dan
kelembagaan terhadap instansi lain serta membina hubungan yang baik
dengan badan atau perorangan diluar rumah sakit.
2. Divisi Public Relation dan Marketing
Team dari Public Relation RS Hermina Daan Mogot merupakan
bagian yang terdiri dari Marketing RS Hermina Daan Mogot, dimana
bagian Public Relation Rs Hermina Daan Mogot membantu Marketing
dari Rs Hermina Daan Mogot dalam upaya terus meningkatkan mutu,
pelayanan serta minat masyarakat terhadap RS Hermina Daan Mogot,.
Berdasarkan SOP yang berlaku , bagian Public Relation RS Hermina
Daan Mogot sendiri memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut,
Membuat program Kerja Tahunan pemasaran RS Hermina
Daan Mogot. Team dari Public Relation RS Hermina Daan Mogot
bertugas dalam membuat program Kerja Tahunan pemasaran, dimana
program bertujuan meningkatkan minat para pasien terhadap RS Hermina
Daan Mogot. Beberapa contoh Program Kerja Tahunan bagian pemasaran
dari Rs Hermina Daan Mogot adalah Lomba Bayi Sehat & Fotogenik
yang setiap tahunannya selalu di adakan.
Melaksanakan program-program Peningkatan Mutu
Pelayanan. Public Relation RS Hermina Daan Mogot bertugas dalam
melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan, sebagai salah satu jenis rasa tanggung jawab kepada pasien
dan dalam upaya terus memperbaiki kinerja RS Hermina Daan Mogot
29
dalam melayani pasien. RS Hermina Daan Mogot selalu secara rutin
mengadakan pelatihan kepada pada calon perawat, dokter, tenaga kerja
medis dan non medis.
Melakukan pelaporan hasil kerja bagian pemasaran. Public
Relation RS Hermina Daan Mogot selalu melakukan pelaporan hasil
Kerja Bagian Pemasaran, dimana hal ini di maksudkan agar dapat
meninjau kembali hasil kinerja lapangan, dan dapat memperbaiki
dengan tujuan untuk meningkatkan lagi kinerja team dari Public
Relation RS Hermina Daan Mogot.
Bertanggung jawab terhadap mutu tugas Bagian Pemasaran
dan Front Office. Public Relation RS Hermina Daan Mogot bertugas
memantau mutu dari bagi pemasaran dan Front Office Rs Hermina Daan
Mogot agar kualitas pelayanan terhadap pasien tidak menurun tetapi
terus diperbaiki.
Membuat laporan permasalahan baik dari pasien maupun
dokter dan masalah-masalah lain yang terjadi di organisasi RS
Hermina Daan Mogot. Sebagai jembatan internal serta eksternal dari
sebuah perusahaan/organisasi, Public Relation RS Hermina Daan Mogot
juga bertanggung jawab dalam memantau, menengahi terhadap segala
permasalahan yang terjadi bagi di bagian internal perusahaan, maupun
masalah dari pasien terhadap keluarga besar RS Hermina Daan Mogot.
Memberikan asupan dan saran kepada Direksi dalam upaya
pengembangan Bagian Pemasaran pada khususnya dan Organisasi
RS Hermina Daan Mogot pada umumnya. Public Relation dari RS
30
Hermina Daan Mogot, juga menjalankan tugasnya untuk selalu
memberikan kritik dan saran terhadap organisasi, bekerja sama dengan
Public Relation dari seluruh Rumah Sakit Hermina Group.
Membuat penilaian prestasi kerja terhadap seluruh bagian
dari Pemasaran. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot,
memberikan penilaian prestasi kerja sebagai acuan untuk kenaikan
pangkat, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai perusahan.
Melakukan pertemuan rutin dengan Bagian Pemasaran
RSIA Hermina Group. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot
mengadakan pertemuan untuk membahas, saling bertukar pikiran dan
saling membantu dalam memecahkan masalah yang terjadi di RS-RSIA
Hermina cabang lainnya.
Mengontrol dan melaksanakan program-program rutin
Bagian Pemasaran. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot
dengan rutin selalu mengamati program-program dari bagian Pemasaran,
Public Relation RS Hermina megontrol apakah program tersebut
berjalan dengan baik, apakah ada hambatan/kendala dalam menjalankan
program tersebut, dll.
Melakukan analisis pemasaran sesuai dengan pencapaian
target yang telah di susun. Public Relation dari RS Hermina Daan
Mogot selalu melakukan analisis pemasaran, tujuannya adalah agar
petugas PR dapat mengevaluasi segala kekurangan yang terdapat pada
program pemasaran tersebut, sehingga PR RS Hermina Daan mogot bisa
segera memperbaiki dan mencari solusi atas masalah yang terjadi.
31
Di dalam Divisi Public Relation dan Marketing, public Relation
kemudian di bagi menjadi 2 bagian, yaitu public relation internal dan
eksternal, dimana berikut adalah uraian tugas dari public relation internal
RS Hermina Daan Mogot,
Face to Face rawat inap dan rawat Jalan (bertemu langsung dengan
pasien dan bertanya mengenai pelayanan dari RS Hermina Daan
Mogot secara keseluruhan.) Sebagai salah satu acuan untuk
memperbaiki kinerja dari Rs Hermina Daan Mogot secara
keseluruhan.
Memantau control untuk bayi-bayi yang baru lahir, maksudnya adalah
menghubungi para orang tua para bayi baru lahir, mengingatkan
untuk mengontrolkan bayi-nya.
Membuat laporan tentang kedatangan dokter. Mencatat waktu
kedatangan dokter, sebagai salah satu acuan tentang tanggung jawab
dan kedisiplinan para dokter rekanan RS Hermina Daan mogot.
Mengurusi tentang perubahan jadwal dokter.
Membuat mading, brosur mengenai segala jenis pelayanan di RS
Hermina Daan Mogot.
Memantau program-program pelayanan yg berjalan.
Sebagai Public Relation Internal Assistant, tugas-tugas yang saya
lakukan lebih kurang membantu dan memudahkan Public Relation
Internal dari RS Hermina Daan Mogot dalam melakukan tugasnya.
32
Sedangkan Tugas dari Bagian Public Relation Eksternal pada
umumnya adalah sebagai berikut,
Public Relation Eksternal di RS Hermina Daan Mogot bertugas
dalam mengatur kerjasama dengan perusahaan ataupun instalasi
kesehatan di sekitar RS Hermina Daan Mogot.
Selain mengatur kerja sama dengan para perusahaan dan instalasi
kesehatan disekitar, Public Relation Eksternal juga bertugas dalam
Kerjasama dengan Asuransi.
- Mengatur hubungan baik dengan para dokter, klinik sekitar, RS
Bersalin, Bidan maupun puskesmas.
3.3 Metodologi Penelitian
3.3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metodologi Penelitian
Kualitatif sebagai sarana pendukung untuk pengumpulan data di RS
Hermina Daan Mogot. Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian
kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Jenis metode yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan datanya
adalah dengan menggunakan metode wawancara mendalam (depth
interview) dan metode observasi.
33
Menurut Dun seperti yang di kutip oleh Dr. Elvinaro Ardianto.
Msi dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public
Relations (2010:p62) wawancara mendalam atau depth interview adalah
salah satu teknik dalam penelitian kualitatif, dimana seorang atau
kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong
untuk didiskusikan secara bebas.
Dengan menggunakan wawancara mendalam kepada informan,
peneliti dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari responden
terhadap pengambilan sebuah keputusan.
Menurut Rachmat Kriyantono , S.Sos, Msi dalam bukunya yang
berjudul Teknik Praktis Riset Komunikasi (2008:p101) wawancara
mendalam mempunyai karakteristik unik seperti,
Berbeda dengan riset kuantitatif, banyaknya subjek dalam
wawancara mendalam di metode kualitatif tidak memiliki ukuran yang
pasti. Periset biasanya berhenti apabila periset merasa data yang
terkumpul sudah cukup dan tidak ada lagi sesuatu yang baru.
Dalam wawancara mendalam, periset menyediakan latar belakang
secara detail, mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu.
Daru wawancara ini terelaborasi beberapa elemen dalam jawaban yaitu
opini, nilai-nilai, motivasi, pengalaman-pengalaman maupun perasaan
informan.
34
Wawancara mendalam bukan hanya memperhatikan jawaban
verbal informan, tapi juga observasi panjang mengenai respons-respons
non verbal informan.
Wawancara mendalam biasanya dilakukan dalam waktu yang
lama dan berkali-kali. Bahkan jika perlu pewawancara sampai harus
melibatkan diri secara dekat dengan hidup bersama informan guna
mengetahui keseharian informan.
Wawancara mendalam memungkinkan untuk memberikan
pertanyaan berbeda atas informan yang satu dengan yang lain. Jadi
pertanyaanya tergantun pada informasi apa yang ingin diperoleh dan
berdasarkan jawaban informan yang dikembangkan oleh periset.
Wawancara mendalam sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara.
Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara periset dengan
informan, maka wawancara dapat berlangsung dengan baik.
Dalam upaya untuk mengumpulkan data penulis melakukan
wawancara mendalam terhadap pihak internal sebanyak 2 orang dan
pihak eksternal (pasien) sebanyak 5 orang, berikut adalah data informan
internal sebanyak 2 orang,
35
Profil Data Informan Internal
Tabel 3.3.1
Sumber : Data Penulis 2011
Nama Jenis Kelamin Usia Keterangan
Eva .MARS Perempuan 25 thn PR Internal RS Hermina Daan
Mogot
Bd. Yani Perempuan 29 thn Petugas PMO RS Hermina Daan
Mogot
36
Selain itu, penulis juga melakukan wawancara mendalam
terhadap para pasien yang merupakan pasien-pasien ibu hamil yang
mengikuti program PMO tersebut. Berikut adalah profil data informan
eksternal yaitu para pasien,
Nama Jenis Kelamin Usia Keterangan
Ny. Maryati Perempuan 35 thn Pasien Program PMO yang
melahirkan di RS Hermina
Ny. Henny Perempuan 32 thn Pasien Program PMO yang
melahirkan di RS Hermina
Ny. Erni Perempuan 27 thn Pasien Program PMO yang
melahirkan di RS Hermina
DM
Ny. Hermin Perempuan 35 thn Pasien Program PMO yang
melahirkan di RS Hermina
DM
Ny. Nita Perempuan 24 thn Pasien Program PMO yang
melahirkan di RS Hermina
DM
Profil Data Eksternal Pasien
Tabel 3.3.2 Sumber : Data Penulis 2011
37
Wawancara mendalam yang penulis lakukan terhadap sumber
informan internal dilakukan selama kurang lebih 8 minggu atau 2 bulan
terhitung sejak tanggal 7 Maret-29 April 2011.
Metode pengumpulan data selanjutnya yang dilakukan oleh
penulis adalah metode observasi seperti yang tulis oleh Rachmat
Kriyantono dalam bukunya yang berjudul Teknik Praktis Riset
Komunikasi (2008:p108) observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita
lakukan, dimana kita mengamati objek-objek di sekitar kita. Kita
mengamati kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan tempat kita
melakukan observasi. Kegiatan observasi ini merupakan salah satu
kegitan yang kita lakukan untuk memahami lingkungan. Tahapan dalam
observasi adalah sebagai berikut,
Yang pertama peneliti melakukan pemilihan terhadap fenomena
yang akan diriset. Dalam hal ini peneliti bermaksud meneliti tentang
“Peran Strategi PR RS Hermina Daan Mogot dalam meningkatkan
pasien melahirkan melalui Program PMO”. Oleh karena itu peneliti
memilih perilaku-perilaku kegiatan PMO yang dilakukan di RS Hermina
Daan Mogot.
Yang kedua adalah pencatatan, pencatatan adalah upaya
melakukan perekaman atas peristiwa yang di observasi. Pencatatan bisa
dilakukan dengan menggunakan tulis atau di bantu dengan alat perekam
38
elektronik. Dalam hal ini, peneliti dibantu dengan alat tulis dalam
pencatatan data.
Setelah melakukan pencatatan data, langkah selanjutnya adalah
pengkodingan. Pengkodingan aartinya membuat data yang ada dalam
pencatatan lebih sederhana sehingga mudah dibaca. Dalam hal ini,
penulis juga telah melakukan pengkodingan data sesuai dari hasil
pencatatan di atas.
3.4 PMO (Personal Maternity Officer)
Pada awal tahun 2010, Direktur Utama RS Hermina Group menemukan bahwa
dari hasil kegiatan evaluasi kegiatan marketing terpadu pada tahun 2009 di ketahui
bahwa target kelahiran tidak tercapai diseluruh RS Hermina Group, termasuk di RS
Hermina Daan Mogot. Dimana presentase kelahiran dibandingkan dengan hamil baru
hanya mencapai angka 40%. Awalnya monitoring ibu hamil yang diharapkan untuk
melahirkan di RS Hermina Daan mogot dilakukan oleh staff marketing dan bidan
poliklinik secara terpisah, namun hasilnya kurang efektif karena kurangnya tenaga bidan
di poliklinik, dan keadaan poliklinik yang terkadang di penuhi pasien sehingga,
membuat banyak pasien hamil baru yang akhirnya tidak bisa di monitoring.
Atas dasar tersebut, akhirnya tim public relation dan marketing dari RS Hermina
Group memutuskan untuk membentuk sebuah program yang bertujuan untuk memantau
pengembangan ibu hamil secara khusus, yang kemudian di beri nama sebagai “PMO”
(Personal Maternity Officer). Dan akhirnya pada Bulan Oktober 2010 terbentuknya
sebuah Program Strategi PR Baru yaitu PMO. PMO sendiri adalah sebuah kegiatan yang
39
dilakukan oleh seorang petugas khusus RS untuk memberikan motivasi dan
menyakinkan pasien ibu control hamil di RS Hermina Daan Mogot agar melahirkan di
RS Hermina Daan Mogot.
Kegiatan PMO dilaksanakan oleh satu orang petugas PMO. Untuk ikut serta
dalam kegiatan/program PMO ini, pasien hanya akan dikenakan biaya sebesar 15.000
ribu rupiah, dimana pasien juga mendapatkan banyak sekali keuntungan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk para calon ibu untuk menyongsong buah hatinya.
Petugas PMO bertanggung jawab terhadap pasien hamil yang teregistrasi dalam segala
hal, termasuk kepuasan dan penanganan komplain di RS Hermina Daan Mogot dari
mulai awal teregristrasi sampai dengan pasien melahirkan.
Gambar 3.5 Petugas PMO sedang Mengadvokasi Pasien
40
3.4.1 Uraian Tugas PMO (Personal Maternity Officer)
Dalam upaya untuk memotivasi dan menyakinkan pasien, Petugas PMO
memiliki uraian tugas seperti berikut,
Pada awal pertemuan antara petugas PMO dengan para pasien hamil
baru, Petugas PMO menanyakan tentang harapan dan kesesuaian antara harapan
pelayanan yang dapat di tawarkan/diberikan oleh RS Hermina Daan Mogot yang
diperoleh dengan melakukan wawancara singkat terhadap seluruh pasien hamil
baru, hal ini dilakukan agar Petugas PMO juga bisa menyesuaikan pengharapan
pasien dengan pelayanan yang bisa di tawarkan kepada pasien, sehingga Petugas
PMO bisa memberikan pelayanan maksimal.
Selanjutnya, apabila umur kehamilan pasien hamil baru telah masuk ke
minggu 32, Petugas PMO memotivasi pasien tersebut untuk meregistrasikan diri
agar dapat melahirkan di RS Hermina Daan Mogot.
Selain bertugas untuk menjaring pasien-pasien hamil baru, Petugas PMO
juga bertugas untuk membantu pasien dalam menyelesaikan masalah yang di
hadapi oleh pasien RS Hermina apa bila pasien tersebut memiliki masalah baik
dengan dokter, bagian keuangan, ataupun pelayanan yang diberikan dari RS
Hermina Daan Mogot.
Petugas PMO juga bertugas untuk selalu memantau perkembangan
pasien, dengan terus berkomunikasi dengan pasien, seperti misalnya,
41
menghubungi pasien yang tidak rajin control kehamilan, atau tiba-tiba putus
control.
Petugas PMO juga harus menjelaskan kepada para ibu hamil teregistrasi
untuk menjelaskan berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh ibu hamil pada
trimester I, II, II antara lain seperti, screening laboratorium, pemeriksaan USG,
Kursus ASI dan Pra persalinan, senam hamil, dll.
Selain itu, petugas PMO juga menginformasikan kepada para pasien
tentang berbagai fasilitas penunjang yang ada di RS Hermina Daan Mogot
sebagai salah satu jenis pelayanan yang diberikan oleh RS Hermina Daan Mogot.
Petugas PMO juga harus selalu memotivasi pasien, agar pasien hamil
baru untuk secara rutin memeriksakan kandungannya, hal ini untuk mencegah
hal-hal yang tidak di inginkan, dan untuk mengetahui perkembangan janin pada
pasien hamil baru.
Apabila pasien memiliki kritik, saran dan masukan terhadap bagian
tertentu ataupun terhadap pelayanan yang diberikan oleh RS Hermina Daan
Mogot, petugas PMO sebagai jembatan antara pasien dengan bagian terkait, juga
bertugas untuk berkoordinasi terhadap bagian tersebut untuk meningkatkan
pelayanan agar lebih baik lagi.
Dalam menjalankan tugasnya Petugas PMO juga harus membuat laporan
harian, bulanan, dan tri wulan terkait dengan kegiatan advokasi serta pencapaian
hasil dari kegiatan PMO itu sendiri.
42
3.4.2 Keuntungan Registrasi Kegiatan PMO
Terdapat banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh para calon ibu
dengan meregistrasikan dirinya di Kegiatan PMO ini, berikut adalah beberapa
keuntungan yang ditawarkan oleh RS Hermina Daan Mogot dalam menunjang
petugas PMO untuk mengadvokasi pasien,
Dengan meregistrasikan diri, hanya dengan Rp 15.000 sebagai uang
pendaftaran, para calon ibu ini bisa mendapatkan berbagai kursus-kursus,
konsultasi dan bimbingan, yang pertama yang ditawarkan oleh RS Hermina Daan
Mogot adalah, free senam hamil, atau senam hamil gratis, senam hamil bisa
dilakukan setiap hari rabu dan sabtu. Senam Hamil adalah salah satu kegiatan
terapi gerak untuk mempersiapkan ibu hamil baik secara fisik ataupun mental
untuk menghadapi persalinan.
Bukan hanya itu, tetapi pasien teregistrasi juga bisa mendapatkan
konsultasi laktasi (air susu ibu) pada usia kehamilan > 32 minggu, secara gratis.
Konsultasi Laktasi ini bisa dilakukan setiap hari dengan perjanjian (Senin-Jumat
jam 08.00-15.00), atau setiap hari Sabtu di minggu ke-II dan ke-IV.
Kentungan selanjutnya, para calon ibu juga mendapatkan kursus pra
persalinan yang lagi-lagi bisa di dapatkan secara gratis pada hari sabtu di minggu
ke I dank e III, kursus pra persalinan mengajarkan tentang hal-hal penting yang
harus dilakukan, dan bagaimana cara dalam menghadapi persalaninan terutama
persalinan secara normal/spontan.
43
Tidak hanya kursus-kursus sebelum melahirkan, program PMO juga
menawarkan kursus perawatan bayi yaitu biasanya dilakukan 2 hari setelah
melahirkan, kursus perawatan bayi ini bisa diperoleh secara gratis, dan dilakukan
setiap hari senin, rabu dan jumat. Kursus dimulai pada jam 10.00-selesai.
Selain kursus perawatan bayi, Program PMO juga menawarkan senam
nifas gratis, senam nifas adalah senam yang biasanya dilakukan setelah
melahirkan, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan baik secara
fisiologis dan psikologis. Senam nifas juga mencegah timbulnya komplikasi,
memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan otot
perut.
Dan yang terakhir, dengan meregistrasi para pasien, bisa mendapatkan
pijat bayi gratis pada saat kunjungan control ke dokter di RS Hermina Daan
Mogot.
44
3.5 Permasalahan yang ada
Dalam membuat penelitian ini, penulis akan mengkaji lebih dalam tentang
bagaimana PR sebagai salah satu bagian dari Marketing Komunikasi memiliki peranan
yang sangat penting dewasa ini. PR bukan hanya sebagai penyambung lidah semata
namun PR bisa menjadi senjata rahasia sebuah organisasi baik itu organisasi social,
pemerintah, swasta, dll. Dengan menulis makalah ini, penulis berusaha membahas salah
satu program Promosi di sebuah rumah sakit, Rs Hermina Daan Mogot yaitu PMO, dan
meneliti lebih jelas apakah program tersebut berpengaruh terhadap peningkatan minat
masyarakat (pasien) dalam memilih Hermina sebagai Rumah Sakit sebagai tempat
pasien melahirkan. Peneliti juga akan menghubungkan bagaimana teori marketing mix,
khususnya Promotion mix juga ikut serta sebagai dasar dari Program PMO tersebut.