2008aku2 Abstract

10
1 KAJIAN PENENTUAN RUTE KERETA API BERWAWASAN LINGKUNGAN SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI BATUBARA DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN AANG KUVAINI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

description

2008aku2 Abstract

Transcript of 2008aku2 Abstract

  • 1

    KAJIAN PENENTUAN RUTE KERETA API BERWAWASAN LINGKUNGAN SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI BATUBARA

    DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

    AANG KUVAINI

    SEKOLAH PASCA SARJANA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

    2008

  • 2

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Penentuan Rute Kereta

    Api Berwawasan Lingkungan Sebagai Alat Transportasi Batubara di

    Propinsi Kalimantan Selatan adalah benar-benar karya saya sendiri dan belum

    diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

    informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

    diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

    daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

    Bogor, September 2008

    AANG KUVAINI

    NRP. P052050081

  • 3

    ABSTRACT

    AANG KUVAINI. Environmental Based Train Route Determination Study for Coal Transportation in South Kalimantan. Under direction of I. NENGAH SURATI JAYA and AWAL SUBANDAR

    This study was performed in South Kalimantan Province, from Januari to Agustus 2008. The purpose of this study is to determine train route based upon environmental approach for coal transportation in South Kalimantan. There are several steps included: 1) Pre-study to determine the location, problems and objectives of the study; 2) Data collection; 3) Data processing and analysis that consisted of spatial classification/ reclassification, buffering, weighting by ranking methods based on the expert judgement, spatial overlay modeling technique and route verification.

    The variables used to determine the best route are grouped into 2 classes, i.e., negative and positive cardinals. The negative cardinal consisted of land cover, slope, soil type, and river. While the positive cardinal included of number of companies passed and proximity with road. The method applied to determine the weight of each variable is ranking method, that obtained from five approaches : 1) Mean expert judgement, 2) Expert judgement having the more lowest value, 3) Expert judgement having the more highest value, 4) Empirical studies, and 5) Equal weight.

    According to the study results, of the 3 routes in the eastern part of the area, the route A is the best, while of the 2 route in the western part of the area, the route D is better. Among 5 approaches applied, the most consisted approach is the expert judgement having the more highest value approach based on sensitive value, while if based on simple and amenity value, the most consisted approach is the equal weight approach.

    Keywords : Train Route Determination, Coal Transportation, Environmental Based Approach

  • 4

    RINGKASAN

    Propinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu propinsi yang mengandalkan sumberdaya alam sebagai motor penggerak perekonomian wilayah. Potensi sumberdaya alam tersebut terdiri atas sumberdaya alam hayati dan non hayati yang tersebar luas diseluruh wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. Salah satu potensi sumberdaya alam yang menjadi andalan Propinsi Kalimantan Selatan adalah Batubara. Diantara upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kalimantan Selatan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi batubara tersebut, yaitu dengan menyediakan infrastruktur transportasi yang efektif dan ramah lingkungan.

    Salah satu sarana transportasi yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai transportasi alternatif yaitu transportasi kereta api. Kereta api merupakan moda angkutan paling efisien dan berdampak kecil terhadap lingkungan untuk pengangkutan batubara.Meskipun demikian, jika pemilihan jenis transportasi ini tidak diiringi dengan pengelolaan yang tepat maka hal ini bisa berdampak negatif, khususnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan lainnya. Salah satu dampak negatif yang bisa muncul yaitu terkait dengan pembuatan jalan rel kereta api yang akan memiliki dampak penting bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif rute kereta api terbaik yang berwawasan lingkungan sebagai alat transportasi batubara di Propinsi Kalimantan Selatan.

    Penelitian ini diawali dengan penentukan kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk penentuan jalan rel kereta api. Kumpulan kriteria ini kemudian dibagi berdasarkan kardinal negatif dan kardinal positif. Kriteria didalam penentuan jalan rel kereta api yang termasuk kardinal negatif yaitu : Land Cover/Land Use, Jenis Tanah, Topografi/Slope dan Sungai. Sedangkan kriteria yang termasuk kedalam kategori kardinal positif yaitu : Jumlah perusahaan penghasil batubara dan Proximity dengan jaringan jalan utama. Dalam penelitian ini, pembobotan masing-masing kriteria yang berpengaruh pada penentuan jalan rel kereta api ditentukan dengan menggunakan 5 (lima) pendekatan, yaitu : Pendekatan expert judgement rata-rata, pendekatan expert judgement nilai ekstrem terendah, pendekatan expert judgement nilai ekstrem tertinggi, pendekatan empiris (pengalaman dari studi lain) dan pendekatan Equal weight (seluruh kriteria dianggap sama penting). Hasil dari penghitungan bobot dan skor kemudian dilakukan verifikasi, yaitu dengan cara menghitung nilai ekonomi sumberdaya yang hilang dari setiap rute kereta api sebagai akibat dibangunnya jalan rel kereta api. Kemudian dibandingkan dengan total nilai skor untuk memperoleh rekomendasi rute yang paling baik di lintas timur maupun barat.

    Hasil dari perhitungan bobot dan skor secara konsisten menunjukkan bahwa untuk jalur kereta api lintas timur alternatif rute A memiliki bobot yang tertinggi berdasarkan 5 (lima) pendekatan yang digunakan. Sedangkan untuk jalur kereta api lintas barat skor yang tertinggi adalah rute D. Pada rute A, secara garis besar tingginya skor rute ini disebabkan karena faktor jenis tanah. Dalam hal ini rute A melewati jenis tanah yang tidak peka terhadap erosi (aluvial) paling luas dibandingkan dengan rute B dan C. Adapun faktor yang lainnya relatif sama. Sedangkan pada rute C, rendahnya nilai skor disebabkan oleh faktor landcover dan jenis tanah. Pada rute ini, tutupan lahan yang dilewati paling luas

  • 5

    dibandingkan dengan rute A dan B. Demikian juga dengan jenis tanah, rute ini melewati jenis tanah yang peka terhadap erosi paling luas dibandingkan dengan rute A dan B dan paling sedikit melewati jenis tanah yang tidak peka terhadap erosi. Sedangkan rute D pada jalur lintas barat, tingginya skor yang dimiliki dibandingkan dengan rute E disebabkan oleh faktor jumlah perusahaan yang dilewati rute ini lebih besar dibandingkan rute E, yaitu 28 perusahaan sedangkan rute E hanya melewati 7 perusahaan.

    Konsistensi peringkat skor ini baik pada jalur lintas timur maupun barat, menunjukkan bahwa dari 5 (lima) pendekatan yang digunakan, pada dasarnya pendekatan yang manapun bisa dijadikan pedoman didalam penentuan rute kereta api. Akan tetapi jika berdasarkan tingkat kesederhanaan dan kemudahan, maka pendekatan ke-5 (equal weight) merupakan pendekatan yang terbaik. Sedangkan jika berdasarkan pada nilai koefisien keragaman skor, maka pendekatan yang ke-3 (Expert judgement dengan nilai ekstrem tertinggi) merupakan pendekatan terbaik.

    Berdasarkan hasil perhitungan bobot dan skor terhadap seluruh kriteria, serta hasil verifikasi nilai ekonomi dari sumberdaya yang hilang pada masing-masing rute, maka dapat diambil sebuah rekomendasi alternatif rute kereta api terbaik, baik yang melalui jalur lintas timur maupun lintas barat dengan cara melakukan analisis perbandingan antar rute berdasarkan nilai skor dan nilai ekonomi sumberdaya yang hilang (nilai ekonomi lingkungan). Rute kereta api yang terbaik merupakan rute yang memiliki nilai skor yang tinggi dan nilai ekonomi lingkungan yang kecil. Dengan demikian, untuk rute kereta api lintas timur yang paling baik adalah rute A karena memiliki nilai skor tertinggi (170 dan 82) dan nilai ekonomi lingkungan yang paling kecil (Rp. 44.555.117.457) dibanding rute B dan C. Sedangkan pada rute kereta api lintas barat, rute D lebih baik jika dibandingkan dengan rute E karena memiliki nilai skor yang lebih tinggi (160 dan 81 ) dan nilai ekonomi lingkungan yang lebih rendah (Rp. 14.992.664.443) dibanding rute E.

    Pada tahap verifikasi rute kereta api, yang dilakukan verifikasi hanya pada aspek lingkungan saja, sedangkan aspek teknis yang berkaitan dengan biaya investasi tidak dilakukan verifikasi. Sehingga nilai verifikasi dalam penelitian ini adalah nilai ekonomi lingkungan dari masing-masing rute kereta api. Kata kunci : Kriteria rute kereta api, transportasi batubara, pendekatan lingkungan

  • 6

    KAJIAN PENENTUAN RUTE KERETA API BERWAWASAN LINGKUNGAN SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI BATUBARA

    DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

    AANG KUVAINI

    Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Magister Sains pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

    SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR 2008

  • 7

    Judul Tesis : Kajian Penentuan Rute Kereta Api Berwawasan Lingkungan Sebagai Alat Transportasi Batubara di Propinsi Kalimantan Selatan.

    Nama Lengkap : Aang Kuvaini

    NRP : P052050081

    Disetujui

    Komisi Pembimbing

    Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr

    Ketua

    Dr. Ir. Awal Subandar, M.Sc

    Anggota

    Diketahui

    Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam

    dan Lingkungan

    Prof. Dr. Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS

    Dekan Sekolah Pascasarjana

    Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

    Tanggal Lulus : 17 September 2008 Tanggal Ujian : 10 September 2008

  • 8

    PRAKATA

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat

    diselesaikan dengan baik. Tulisan yang berjudul Kajian Penentuan Rute Kereta

    Api Berwawasan Lingkungan Sebagai Alat Transportasi Batubara di Propinsi

    Kalimantan Selatan merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan di Propinsi

    Kalimantan Selatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menentukan

    rute kareta api terbaik yang berwawasan lingkungan yang akan digunakan sebagai

    alat transportasi batubara di Propinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini

    diharapkan dapat menjadi salah satu sumber acuan bagi pemerintah daerah atau

    pihak terkait didalam mengembangkan moda transportasi alternatif di Kalimantan

    Selatan.

    Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr dan Dr. Ir. Awal

    Subandar, M.Sc selaku ketua dan anggota komisi pembimbing, yang telah

    mengarahkan dan membimbing penulis selama penelitian. Terima kasih juga

    kepada seluruh pihak yang telah membantu sampai terselesaikannya tulisan ini.

    Penulis sangat mengharapkan saran-saran yang bersifat membangun untuk

    semakin sempurnanya tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita

    semua.

    Bogor, September 2008

    Aang kuvaini

  • 9

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Sumenep Madura Jawa Timur pada tanggal 15

    Januari 1981. Penulis memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri

    Laok Jang-Jang II, selesai pada tahun 1994. Kemudian penulis melanjutkan ke

    jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah YPPMIK Sumenep, selesai pada tahun

    1996. Jenjang SLTA penulis selesaikan pada tahun 2000 di Madrasah Aliyah

    Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Solo Surakarta. Kemudian penulis

    melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi pada program Diploma III Fakultas

    Kehutanan IPB, selesai pada tahun 2003 dan langsung melanjutkan pada program

    Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti Bandung dan selesai pada

    tahun 2004. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Pasca

    Sarjana Institut Pertanian Bogor pada program studi Ilmu Pengelolaan

    Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL).

    Selama menjadi mahasiswa di Sekolah Pasca Sarjana IPB, penulis juga

    aktif di Himpunan Mahasiswa Muslim Pasca Sarjana IPB (HIMMPAS) sebagai

    ketua periode 2005-2007. Disamping itu sempat menjadi dosen tidak tetap di

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini penulis aktif

    sebagai dosen tetap di Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi, dan

    di lembaga konsultan (SUSTAID) sebagai sekretaris eksekutif.

  • 10

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. i DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vi I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1

    1.2. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 4

    1.3. Perumusan Masalah ...................................................................................... 8

    1.4. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 10

    1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 10

    II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 11 2.1. Teori Transportasi ......................................................................................... 11

    2.2. Transportasi Kereta Api ................................................................................ 13

    2.3. Karakteristik Transportasi Kereta Api .......................................................... 13

    2.4. Perbandingan Jalan Raya, Jalan Rel dan Udara ........................................... 15

    2.5. Sarana dan Prasarana Kereta Api .................................................................. 16

    2.6. Jalan Rel yang Berwawasan Lingkungan ..................................................... 16

    2.7. Sistem Informasi Geografis (SIG) ................................................................ 20

    2.8. Hasil Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 22

    III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN .................................................... 25 3.1. Letak Geografis dan Administrasi Pemerintahan ......................................... 25

    3.2. Kondisi Geologi ............................................................................................ 27

    3.3. Kondisi Hidrologi ......................................................................................... 29

    3.4. Kondisi Iklim ................................................................................................ 30

    3.5. Demografi ..................................................................................................... 31