20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A

8
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN GARUT Imat Ruhimat Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln. Dipati Ukur No.112 Bandung 40132 [email protected] ABSTRAK Kabupaten Garut memiliki potensi wilayah yang beragam, baik potensi peternakan, pertanian maupun industri. Dalam usaha pengembangan potensi daerah ini, pendekatan secara teknologi dalam mendapatkan informasi masih kurang. Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi potensi wilayah dapat diterima dengan lebih optimal, dan pengembangan daerah wisata dapat direncanakan dengan baik. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menyediakan data atribut dari suatu objek peta beserta data spasialnya. Peranan SIG dalam pengembangan potensi dapat digunakan sebagai alat bantu pengambilan tindakan terhadap daerah yang potensial untuk pengembangan lebih lanjut. GIS yang disajikan dengan berbasis web pada perancangan ini juga dapat digunakan sebagai alat pemberian informasi kepada masyarakat luas. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peta, Potensi 1. PENDAHULUAN 1.1 Identifikasi Masalah Bagaimana cara membangun Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Identifikasi Potensi Wilayah Kabupaten Garut. Objek penelitian dilakukan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi geografis berbasis web identifikasi potensi wilayah Kabupaten Garut. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menyediakan data dan informasi berbasis web agar sebaran potensi pertanian,peternakan dan industri bisa dikenali oleh masyarakat luas ataupun investor yang ingin mengembangkan potensi. 2. Memudahkan dalam memperoleh informasi data spasial dan data non spasial secara cepat tentang persebaran lokasi-lokasi potensi wilayah sentra industri, pertanian dan peternakan dilengkapi dengan peta spasial pendukung seperti jalan, batas kecamatan dan pasar tradisional pada peta. 3. Agar data dari potensi tersebut bisa diperbaharui sewaktu-waktu sesuai dengan perubahan data potensi. 4. Dengan penggambaran melalui peta digital diharapkan informasi yang didapatkan lebih terintegrasi antara data spasial dengan data non spasial. 1.4 Manfaat Manfaat yang didapat dalam pembangunan sistem informasi geografis ini antara lain :

Transcript of 20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A

Page 1: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN GARUT

Imat Ruhimat

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia

Jln. Dipati Ukur No.112 Bandung 40132 [email protected]

ABSTRAK

Kabupaten Garut memiliki potensi wilayah yang beragam, baik potensi

peternakan, pertanian maupun industri. Dalam usaha pengembangan potensi

daerah ini, pendekatan secara teknologi dalam mendapatkan informasi masih

kurang.

Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi potensi wilayah dapat

diterima dengan lebih optimal, dan pengembangan daerah wisata dapat

direncanakan dengan baik. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya Sistem

Informasi Geografis (SIG) yang dapat menyediakan data atribut dari suatu objek

peta beserta data spasialnya.

Peranan SIG dalam pengembangan potensi dapat digunakan sebagai alat

bantu pengambilan tindakan terhadap daerah yang potensial untuk

pengembangan lebih lanjut. GIS yang disajikan dengan berbasis web pada

perancangan ini juga dapat digunakan sebagai alat pemberian informasi kepada

masyarakat luas.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peta, Potensi

1. PENDAHULUAN

1.1 Identifikasi Masalah

Bagaimana cara membangun Sistem Informasi

Geografis Berbasis Web Untuk Identifikasi

Potensi Wilayah Kabupaten Garut.

Objek penelitian dilakukan di Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk

membangun sistem informasi geografis

berbasis web identifikasi potensi wilayah

Kabupaten Garut.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Menyediakan data dan informasi berbasis

web agar sebaran potensi

pertanian,peternakan dan industri bisa

dikenali oleh masyarakat luas ataupun

investor yang ingin mengembangkan

potensi.

2. Memudahkan dalam memperoleh informasi

data spasial dan data non spasial secara

cepat tentang persebaran lokasi-lokasi

potensi wilayah sentra industri, pertanian

dan peternakan dilengkapi dengan peta

spasial pendukung seperti jalan, batas kecamatan dan pasar tradisional pada peta.

3. Agar data dari potensi tersebut bisa

diperbaharui sewaktu-waktu sesuai dengan

perubahan data potensi.

4. Dengan penggambaran melalui peta digital

diharapkan informasi yang didapatkan lebih

terintegrasi antara data spasial dengan data

non spasial.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapat dalam pembangunan

sistem informasi geografis ini antara lain :

Page 2: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

1. Dapat membantu memudahkan mencari

lokasi-lokasi berpotensi.

2. Dapat mempercepat proses pencarian

informasi potensi.

3. Dapat mengenalkan potensi yang ada

kepada masyarakat luas.

4. Dapat memudahkan pembacaan peta dari

sebaran potensi yang ada.

2. MODEL, ANALISA, DESAIN,

DAN IMPLEMENTASI

2.1 Model

1. Tahap pengumpulan data

a. Studi Kepustakaan.

b. Observasi.

c. Wawancara.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

a. Requirements analysis and definition

b. System and software design

c. Implementation and unit testing d. Integration and system testing

e. Operation and maintenance

2.2 Analisis Masalah

Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan,

jenis komoditas yang paling menonjol sebagai

potensi dari Kabupaten Garut itu sendiri

adalah komoditas pertanian, peternakan dan

industri rumahan. Namun sayangnya

pengolahan dan pengembangan potensi ini

kurang terkoordinir sehingga pertumbuhannya

menjadi lambat. Hal ini dikarenakan sulitnya

untuk mendapatkan informasi-informasi

mengenai potensi apa yang pantas untuk dikembangkan dan berada di daerah manakah

potensi itu berada. Karena kekurangan

informasi ini lah sehingga pihak pengembang

atau investor sulit untuk mengidentifikasi

daerah-daerah yang berpotensi.

2.3 Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic

Information System) adalah sistem informasi

khusus yang mengelola data yang memiliki

informasi spasial (bereferensi keruangan).

Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah

sistem komputer yang memiliki kemampuan

untuk membangun, menyimpan, mengelola

dan menampilkan informasi berefrensi

geografis, misalnya data yang diidentifikasi

menurut lokasinya, dalam sebuah database.

2.4 Diagram Alir Manajemen Basis

Data Web SIG

Gambar 1. Pembuatan data Spasial dan Non Spasial

Secara garis besar ada dua jenis data dalam

pembangunan SIG yaitu data spasial

(keruangan) dan data non spasial (data

atribut). Kedua data ini harus saling

terintegrasi agar bisa menampilkan informasi

yang dibutuhkan. Kedua jenis data ini harus

disimpan dalam satu hirarchi database.

Gambar 2. Diagram perencanaan manajemen

database.

DATA SPASIAL

PETA

GARUT

DIGITASI

PETA

BASIS DATA

SPASIAL

REGISTRASI PETA

BASIS DATA

NON

SPASIAL

MASUKAN

DATA

DATA TEKS

DAN

ANGKA

(STATISTIK)

ANALISIS

SISTEM

SIG

SISTEM

MANAJEME

N BASIS

DATA

BASIS

DATA

NON

SPASIAL

BASIS

DATA

SPASIAL

Page 3: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

2.5 Diagram Alir Pembangunan

Web SIG

Hal terpenting dalam pengolahan data spasial

adalah pada saat registrasi peta dan digitasi,

karena berhubungan dengan keakuratan posisi

objek pada peta. Hal pertama yang dilakukan

adalah registrasi dokumen peta dasar terlebih

dahulu, jika registrasi selesai, selanjutnya

adalah melakukan digitasi sesuai dengan peta

dasar yang sudah diregistrasi. Digitasi

dilakukan dengan beberapa layer sesuai

deangan keperluan dan kelengkapan peta dan

masing-masing layer tersebut kemudian

disimpan dalam basis data.

Gambar 3. Diagram alir pengolahan data

spasial.

Jika digitasi selesai dilakukan, maka

selanjutnya adalah dengan menginputkan data-

data atribut dari setiap objek pada masing-

masing layer, dan data atribut tersebut

disimpan juga dalam basis data MapInfo

bersama dengan data spasial.

Gambar 4. Diagram alir pengolahan data non

spasial.

Langkah selanjutnya yang harus

dilakukan jika kita ingin membuat SIG

berbasis web adalah dengan mengkonversi file

hasil digitasi dan input data atribut tadi untuk

mendapatkan database dalam format mysql.

Karena penulis melakukan digitasi dengan

menggunakan MapInfo, maka harus

dikonversi terlebih dahulu pada format ESRI

(.shp), setelah itu kemudian file-file format

ESRI (.shp) tersebut di translate ke dalam

format database mysql dengan menggunakan

ArcView. Jika format database mysql sudah didapatkan maka selanjutnya ditampilkan ke

dalam browser dengan coding.

Gambar 5. Diagram alir proses konversi data.

Input Registrasi

Peta

Mulai

Peta Garut lengkap

Dalam format

.JPEG

Registrasi

Peta

Lakukan digitasi sesuai

peta dasar

Disimpan

dalam Basis

Data MapInfo

Basis

data Spasial

(vektor)

Mulai

Pilih layer

spasial

hasil

digitasi yang akan

diinputkan

data

atributnya

Input

Data

atribut

Disimpan

dalam Basis

Data

MapInfo

Basis

data Non

Spasial

Basis data

Spasial dan non

spasial

SIG Potensi Wilyah

Kabupaten

Garut

Translate ke

format ESRI

shape (.shp)

Tampilkan dalam basis web dengan

coding

Translate database

ke format mysql

Page 4: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

2.6 Desain

1. ERD (Entity Relationship Diagram)

layer

kecamatan

Terdiri atas

Terdiri atas

Terdiri atas

industri

pertanian

peternakan

jalan

N

N

N

industri

layerID

layerID

project

title

pasar Terdiri atas

Id_jalan

desa memilikiAdmin

Berita

projectID

lonmax

lonmin

latmin

latmax

transfactor

width

height

scale

shape

namefield

memiliki

memiliki

kategori

memiliki

Terdiri atas

Terdiri atas

memiliki

memiliki

memiliki

memiliki

mengelola

mengelola

N

1

1

1

N 1

unitusaha

imageinvestasi

Id_industri

longitude

latitude

produksi

satuan

Nilai_produksi

longitude

imagelatitude

pertanian

Id_tani

produksi

peternakan

latitude

longitude

Id_ternak

ruasjalan

tipejalan

ymax

potensi

kategori

Id_kat

xmax

xmin

geometri

ymin

lebar

panjang

namapasar

Jum_kios

Jum_losId_pasar

longitude

latitude

Jum_pkl

Id_kec

kecamatan

ymax

xmax

xmin

geometri

ymin

Alamat_kntr

pria

wanita

populasi

Luas_kec

Id_desa

desa

Id_berita

kategori

judul

Isi_berita

pengirim

posdate

username

userpass

nama

1

1

1 1

11

N

N

N

N

N

N1

1

1

N

N

N

1

1N

populasi

image

1

1

image

Gambar 1. ERD (Entity Relationship Diagram)

2. Relasi tabel

ID_DESA = ID_DESA

ID_DESA = ID_DESA

ID_DESA = ID_DESA ID_DESA = ID_DESA

LAYERID = LAYERID

ID_KEC = ID_KEC

ID_KEC = ID_KEC

ID_KEC = ID_KEC

ID_KEC = ID_KEC

ID_KEC = ID_KEC

PROJECTID = PROJECTID

USERNAME = USERNAME

USERNAME = USERNAME

ID_KAT = ID_KAT

ID_KAT = ID_KAT

LAYERID = LAYERID LAYERID = LAYERIDLAYERID = LAYERID

LAYERID = LAYERID

LAYERID = LAYERID

LAYER

LAYERID char(10)

PROJECTID char(10)

SHAPE char(10)

NAMEFIELD char(50)

KECAMATAN

ID_KEC int(11)

LAYERID char(10)

GEOMETRI char(10)

XMIN char(10)

XMAX char(10)

YMIN char(10)

YMAX char(10)

KECAMATAN char(30)

ALAMAT_KNTR varchar(100)

PRIA decimal(10)

WANITA decimal(10)

POPULASI decimal(10)

LUAS_KEC decimal(10,5)

PETERNAKAN

ID_TERNAK int(11)

ID_DESA int(11)

ID_KEC int(11)

LAYERID char(10)

ID_KAT char(10)

LONGITUDE double

LATITUDE double

TERNAK char(15)

POPULASI decimal(10)

IMAGE varchar(100)

PERTANIAN

ID_TANI int(11)

ID_KEC int(11)

LAYERID char(10)

ID_KAT char(10)

ID_DESA int(11)

LONGITUDE double

LATITUDE double

PERTANIAN char(15)

JUM _PRODUKSI decimal(10)

IMAGE varchar(100)

INDUSTRI

ID_INDUSTRI int(11)

ID_DESA int(11)

ID_KEC int(11)

LAYERID char(10)

LONGITUDE double

LATITUDE double

INDUSTRI char(20)

INVESTASI decimal(10)

JUM _PRODUKSI decimal(10)

SATUAN varchar(15)

NILAI_PRODUKSI decimal(10)

UNITUSAHA decimal(10)

IMAGE varchar(100)

PASAR

ID_PASAR int(11)

ID_DESA int(11)

ID_KEC int(11)

LAYERID char(10)

LONGITUDE double

LATITUDE double

NAMA_PASAR char(20)

JUM _KIOS decimal(10)

JUM _LOS decimal(10)

JUM _PKL decimal(10)

IMAGE varchar(100)

PROJECT

PROJECTID char(10)

USERNAME varchar(8)

TITLE char(50)

LONM IN double

LONM AX double

LATMIN double

LATMAX double

WIDTH char(10)

HEIGHT char(10)

SCALE char(10)

TRANSFACTOR char(10)

ADMIN

USERNAME varchar(8)

USSRPASS varchar(41)

NAMA varchar(50)

BERITA

ID_BERITA char(10)

USERNAME varchar(8)

KATEGORI varchar(20)

JUDUL varchar(50)

ISI_BERITA char(10)

PENGIRIM varchar(20)

POSDATE date

JALAN

ID_JALAN int(11)

LAYERID char(10)

GEOMETRI char(10)

XMIN char(10)

XMAX char(10)

YMIN char(10)

YMAX char(10)

RUAS_JALAN char(30)

TIPE_JALAN char(8)

LEBAR_JALAN decimal(10)

PANJANG_JALAN decimal(10)

DESA

ID_KEC int(11)

ID_DESA int(11)

DESA varchar(30)

KATEGORI

ID_KAT int(11)

POTENSI varchar(20)

KATEGORI varchar(20)

Gambar 2. Relasi table

3. Diagram Konteks

SIG Potensi Wilayah Kab.Garut

Administrator

(Dinas)

Pengunjung

Data Admin

Data_pertanian

Data_industri

Data_peternakan

Data_pasar_tradisional

Data_kategori

Data_berita

Input_Cari data_pertanian

Input_Cari data_peternakan

Input_Cari data_industri

Input_cari data_pasar_tradisional

Validasi data_admin

Info data_pertanian

Info data_industri

Info data_peternakan

Info data_pasar_tradisional

Info_kategori

Info data_berita

info data_pertanian

info data_peternakan

info data_industri

Info data_pasar_ttradisional

info data_berita

Peta_digital

Detail atribut objek peta

Gambar 3. Diagram konteks

4. DFD (Data Flow Diagram)

2.0

Olah Pertanian

9.0

Tampil

Data Spasial

Pengunjung

3.0

Olah

Peternakan

4.0

Olah Industri

5.0

Olah Berita

tb_pertanian

Da

ta_

pe

rtan

ian

tb_peternakan

Da

ta_p

ete

rna

ka

n

tb_industri

Da

ta_

ind

ustri

tb_berita

Da

ta_

be

rita

Info

_d

ata

_p

erta

nia

n

Info

_d

ata

_p

ete

rna

ka

n

Info

_d

ata

_in

du

stri

Data_project

peta_digital

Data_koordinat_pertanian

data_koordinat peternakan

da

ta_ko

ord

ina

t in

du

tri

6.0

Olah Pasar

Tradisional

tb_pasar_tradisioanal

da

ta_

ko

ord

ina

t pa

sa

r trad

isio

na

l

da

ta_

pa

sa

r_

trad

isio

na

l

Info

_d

ata

_p

asa

r_tra

dis

ion

al

7.0

Olah Desa dan

Kecamatan

tb_kecamatan

Da

ta_

ke

ca

ma

tan

Info

_d

ata

_ke

ca

ma

tan

da

ta_

ke

ca

ma

tan

8.0

Olah Jalan

Lo

gin

va

lid

Info Data_jalan

layer project

Data_later

ca

ri_d

ata

_p

erta

nia

n

ca

ri_d

ata

_p

ete

rna

ka

n

ca

ri_d

ata

_in

du

stri

Admin

1.0

Login

tb_admin

Username

password

Lo

gin

va

lid

Lo

gin

va

lid

Lo

gin

va

lid

Lo

gin

va

lid

Da

ta,k

oo

rdin

at o

bje

k p

erta

nia

n

Da

ta_b

erita

Da

ta,k

oo

rdin

at o

bje

k p

ete

rna

ka

n

Va

lida

si_

da

ta_

ad

min

Da

ta_

ad

min

Da

ta,k

oo

rdin

at o

bje

k in

du

stri

Info

_d

ata

_b

erita

Info

_d

ata

_in

du

stri

Info

_d

ata

_p

ete

rna

ka

n

Info

_d

ata

_p

erta

nia

n

da

ta_sp

atia

l_e

ksis

ting

Info

_d

ata

_p

asa

r_tra

dis

ion

al

Da

ta,k

oo

rdin

at o

bje

k p

asa

r

Info

_d

ata

_ke

ca

ma

tan

Da

ta_

ke

ca

ma

tan

Lo

gin

va

lid

Login valid

Info

_d

ata

_ja

lan

da

ta_

jala

n

Info

_d

ata

_ka

teg

ori

Da

ta_

ka

teg

ori

Lo

gin

va

lid

Da

ta_

ka

teg

ori

10.0

Olah KategoriTb_kategori

Data_kategori

Da

ta_

ka

teg

ori

Da

ta_

ka

teg

ori

Lo

gin

va

lid

tb_jalan

da

ta_

jala

n

tb_desa

Gambar 4. DFD level 1

5. Menu web admin webSIG

Kecamatan Jalan Peternakan PasarIndustri BeritaPertanian

view tambah edit hapus

Kategori Logout

Gambar 5. Arsitektur menu web admin.

Page 5: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

6. Menu web pengunjung

webSIG

Home Profil Detail Peta PeternakanPertanian IndustriBerita

Detail

Berita

Lihat Info

dan Photo

Lihat Info

dan Photo

Lihat Info

dan Photo

Gambar 6. Arsitektur menu web pengunjung.

2.8 Implementasi

Perangkat lunak yang digunakan

pada sistem komputer dalam membangun

Website SIG identifikasi potensi wilayah ini

adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows XP Profesional

SP 2.

2. XAMPP untuk local internet dan penyimpanan database.

3. Macromedia Dreamweaver 8 untuk

penulisan kode program.

4. Adobe Photoshop untuk mengedit gambar

yang akan disertakan pada web.

5. Map Info Profesional 9

6. Arc View 3.0

7. Ekstensi Opensvgmapserver101

8. Internet Explorer sebagai browser.

9. SVG Viewer sebagai plugin untuk

membaca data geometri.

1. Tampilan peta dasar yang akan diregistrasi

Gambar 7. Peta dasar

2. Tampilan peta hasil registrasi dan digitasi

Gambar 8. Peta hasil registrasi dan digitasi

3. Database SIG hasil konversi dari .TAB ke format ESRI (.shp)

Gambar 9. Data Spasial dalam format ESRI

Page 6: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

4. Database SIG hasil konversi dari format

ESRI ke format mysql.

Gambar 10. Database SIG mysql

5. Tampilan halaman utama pengunjung

Gambar 11. Halaman index pengunjung.

6. Tampilan halaman potensi

Gambar 12. Halaman Potensi

7. Tampilan halaman detail peta

Gambar 13. Halaman deatil peta

8. Tampilan info objek peta

Gambar 14. Halaman info peta

9. Tampilan menu admin

Gambar 15. Halaman menu admin

Page 7: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

3. HASIL DAN DISKUSI

3.1 Fasilitas SIG Potensi Wilayah

Sistem informasi yang dibangun mempunyai

kemampuan sebagai berikut :

a. Menghasilkan peta sebaran lokasi

komoditas pertanian, peternakan dan

industri disertai objek pendukung lainnya

seperti jalan, batas kecamatan dan letak

pasar tradisional yang mempengaruhi

kegiatan distribusi komoditas potensi.

b. Menghasilkan peta klasifikasi komoditas

pertanian, peternakan, dan industri beserta

data atribut dari objek potensi yang ada

pada peta tersebut dan dapat diakses secara langsung dari peta tersebut.

c. Menghasilkan peta jangkauan distribusi

komoditas tersebut.

d. Menghasilkan peta wilayah yang belum

memiliki potensi.

e. Dapat melakukan analisis dari gabungan

berbagai data untuk menghasilkan suatu

kesimpulan atau hasil analisis secara

geografis.

3.2 Perangkat Lunak

WebSIG ini akan berjalan normal pada

spesifikasi software sebagai berikut :

a. Sistem Operasi Windows

b. Internet Eksplorer with SVG ViewerIE

c. Atau Mozilla Firefox with SVG

ViewerFirefox

SVG (Scalable Vector Graphics) merupakan sebuah format standar dokumen yang

disediakan untuk membuat content grafis

berdasarkan vektor melalui web. Dengan

konsep vektor ini, tampilan yang dihasilkan

dapat diatur sekalanya dan diproses dengan

komputasi grafis sehingga jika dilakukan

proses pembesaran(zoom) hasilnya tetap

bagus.

3.3 Cara Kerja SIG

SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di

dalam satuan yang dikenal sebagai “layers”.

Contoh layers misalnya sungai, bangunan,

jalan, laut, batas-batas administrasi, hutan dan

lain-lain. Kumpulan dari layers ini

membentuk basis data SIG. Dengan demikian,

perancangan basisdata merupakan hal yang

penting dalam SIG untuk menentukan

efektifitas dan efisiensi proses-proses

masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.

Gambar 16. Cara Kerja SIG

4. KESIMPILAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Sistem yang dibangun dapat memberikan

gambaran sebaran potensi wilayah di

Kabupaten Garut dengan berbasis web

sehingga potensi wilayah Garut bisa

diketahui oleh masyarakat luas dan selain itu kita bisa mengetahui wilayah mana

yang dominan memiliki potensi dan

wilayah mana yang tidak.

2. Dengan adanya sistem informasi

geografis ini maka informasi sebaran

potensi dapat diperoleh dengan cepat dan

mampu menghasilkan output dalam

bentuk peta digital.

3. Pada sistem ini database dari setiap objek

peta dapat diperbaharui oleh admin

sesuai dengan kebutuhan dan data real

agar data menjadi lebih up to date dan cukup membantu bagi masyarakat

ataupun investor yang ingin

mengembangkan potensi serta cukup

membantu dalam perencanaan kegiatan

dan pendistribusian hasil komoditas

potensi.

4. Dengan penyajian melalui pemetaan data

spasial beserta data non spasial dalam

sistem ini, menjadikan data lebih saling

terintegrasi.

Page 8: 20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A

4.2 Saran

1. Penambahan entitas atau tabel lain yang

mendukung selain dari entitas yang

tersedia dalam sistem ini akan

menjadikan sistem lebih berdaya guna.

2. Karena keterbatasan tools yang dimiliki

oleh saya dalam membangun sistem informasi geografis ini, diharapkan untuk

kedepannya dalam hal registrasi peta

dilakukan lebih dari empat titik acuan,

serta menggunakan alat seperti GPS

untuk mengetahui titik tersebut dengan

terjun langsung ke lapangan agar nilai

error dari keakuratan kordinat bisa lebih

di minimalisir.

3. Dalam pengolahan data spasial

diharapkan bisa lebih ditingkatkan

dimana admin bisa langsung

memanipulasi data spasial tidak hanya data point saja.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1]. Andri Heryandi, S.T. Aplikasi Database

Berbasis Web.pdf, Diktat Aplikasi

Teknologi Online. [2]. Hakim, Lukmanul (2008), Membongkar

Trik Rahasia Para Master PHP,

Lokomedia, Yogyakarta. [3]. Heryanto, Imam, Raharjo,Budi (2008),

Memahami Konsep SQL dan PL/SQL di

Oracle,Informatika, Bandung.

[4]. Riyanto, Indelarko, Prilnali (2006),

Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi

Geografis Berbasis Dekstop dan Web,

Yogyakarta.

[5]. Jogiyanto, H. M., Analisis dan Desain

Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi

Offset, Jakarta, 1989.

[6]. Prahasta, E., 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. CV.

Informatika, Bandung.

[7]. http://www.wikipedia.net, akses

November – Desember 2009.