2 - Uji Batas

4
A. Tujuan Untuk menunjukkan bahwa kandungan besi, dalam bentuk besi (III) atau besi (II) tidak lebih dari batas yang tertera pada masing-masing monografi. Penetapan dilakukan dengan membandingkan secara visual dengan larutan baku besi. B. Dasar Teori Untuk penentuan pencemaran dalam senyawa obat umumnya tidak diperlukan konsentrasi yang tepat, cukup untuk menetapkan apakah pencemaran ini tidak melebihi batas yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, Farmakope modern telah menentukan suatu harga batas, yang penentuannya dilaksanakan dengan bantuan larutan pembanding yang konsentrasinya diketahui. C. Alat dan Bahan 1. Pipet tetes. 2. Tabung reaksi. 3. Besi (II) ammonium sulfat. 4. Asam sulfat. 5. Aquadest. 6. Labu ukur. 7. Fe. 8. Ammonium tiosianat. 9. Asam klorida pekat. 10. HCl pekat. D. Prosedur Kerja 1. Pembuatan Larutan Baku Besi

description

kimia farmasi analisis

Transcript of 2 - Uji Batas

Page 1: 2 - Uji Batas

A. Tujuan

Untuk menunjukkan bahwa kandungan besi, dalam bentuk besi (III) atau besi (II)

tidak lebih dari batas yang tertera pada masing-masing monografi. Penetapan dilakukan

dengan membandingkan secara visual dengan larutan baku besi.

B. Dasar Teori

Untuk penentuan pencemaran dalam senyawa obat umumnya tidak diperlukan

konsentrasi yang tepat, cukup untuk menetapkan apakah pencemaran ini tidak melebihi batas

yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, Farmakope modern telah menentukan suatu harga

batas, yang penentuannya dilaksanakan dengan bantuan larutan pembanding yang

konsentrasinya diketahui.

C. Alat dan Bahan

1. Pipet tetes.

2. Tabung reaksi.

3. Besi (II) ammonium sulfat.

4. Asam sulfat.

5. Aquadest.

6. Labu ukur.

7. Fe.

8. Ammonium tiosianat.

9. Asam klorida pekat.

10. HCl pekat.

D. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Larutan Baku Besi

a. Larutkan 863,4 mg besi (II) ammonium sulfat dalam air, tambahkan 10 ml

asam sulfat 2 N dan encerkan dengan air hingga 100 ml.

b. Pipet 10 ml larutan ini ke dalam labu ukur 1000 ml, tambahkan 10 ml asam

sulfat 2 N, kemudian encerkan dengan air sampai tanda. Tiap ml larutan ini

mengandung 10 mikrogram Fe.

2. Pembuatan Larutan Ammonium Tiosianat

Larutkan 30 gram ammonium tiosianat dalam air hingga 100 ml.

Page 2: 2 - Uji Batas

3. Pembuatan Larutan Baku

Pipet 1 ml larutan baku besi (larutan standar) 10 mikrogram Fe ke dalam tabung

Nessler (tabung reaksi), encerkan dengan air hingga 45 ml, kemudian tambahkan 2

ml asam klorida pekat dan campur.

4. Pembuatan Uji Natrium Klorida (NaCl)

Persyaratan uji batas besi untuk NaCl adalah tidak lebih dari 2 bpj. Lakukan

penetapan dengan melarutkan 5 gram dalam 45 ml air dan 2 ml HCl pekat.

E. Hasil Pengamatan

Larutan Warna Pada tabung nessler

Larutan baku besi Abu keruh Jernih tidak berwarna

Larutan amonium tiosianat Jernih tidak berwarna

(eksoterm)

Jernih tidak berwarna

Page 3: 2 - Uji Batas

F. Pembahasan

Uji batas besi digunakan untuk menunjukkan bahwa kandungan besi, dalam bentuk

besi (III) atau besi (II) tidak lebih dari batas yang tertera pada masing-masing monografi.

Penetapan dilakukan dengan membandingkan secara visual dengan larutan baku besi. Oleh

karena itu, Farmakope modern telah menentukan suatu harga batas, yang penentuannya

dilaksanakan dengan bantuan larutan pembanding yang konsentrasinya diketahui. Untuk itu

diperlukan dua percobaan dengan kondisi sama pada waktu yang sama. Di mana lrutan

sampel dibandingkan dengan larutan pembanding (standar).

G. Kesimpulan

Prinsip uji batas besi adalah metode pembandingan antara larutan uji dengan standar,

sedangkan syaratnya adalah spesifikasi dan sensitifikasi. Pada percobaan tidak ada perubahan

warna yang terjadi, yaitu hanya berwarna bening pada masing – masing larutan uji dan larutan

standar. Karena pengaruh dari bahan yang digunakan.

H. Daftar Pustaka

Modul Kimia Farmasi Analisis,2013. Dra. Bina Lohita Sari,Apt.M. Pd.Bogor

perpusffup.univpancasila.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4359

sipil.ft.unand.ac.id/component/simpledownload/?task=download

mathworld.wolfram.com/LimitTest.html