2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

36
2 pertanyaan tanya pepsodent 1. asa sakit gigi memang akan menimbulkan rasa sakit yang menyebar, tidak hanya disekitar gigi yang sakit tetapi juga pada area sekitarnya, seperti sakit pada kepala, leher, telinga bahkan area sekitar mata. Jadi memang perlu dipahami bahwa sistem persyarafan di area tubuh kita saling bersinggungan dan bersambungan yang semuanya berpusat di otak kita. Rasa sakit pada gigi menyebabkan adanya peningkatan tekanan baik pada sistem persyarafan maupun vaskularisasi (pembuluh darah), oleh karenanya area yang terdekat dengan sumber rasa sakit akan lebih merasakan efeknya. Oleh karenanya cara meredakan sakit gigi tidak ubahnya meredakan rasa sakit secara umum yaitu dengan mengkonsumsi obat pereda sakit, meski ini hanya sementara karena rasa sakit akan timbul berulang bila infeksi sebenarnya tidak diatasi. 2.Gigi yang berlubang besar/ dalam mendekati saraf biasanya akan terasa lebih ngilu atau sakit dibandingkan dengan lubang kecil. Apabila lubang tersebut tidak segera ditambal maka proses lubang akan berlangsung terus hingga mencapai saraf, dan biasanya menimbulkan rasa sakit yg luar biasa, yang mungkin dialami oleh ibu hingga ke kepala. Dan bila hal ini didiamkan terus menerus, akan mengakibatkan kematian, atau kerusakan permanen saraf & pembuluh darah di dalam gigi, sisa-sisa jaringan yang rusak tersebut menimbulkan infeksi di dalam gusi, dan seringkali keluar nanah. Pada tahap ini biasanya gigi sudah tidak terasa lagi, karena saraf perasa sudah rusak/ mati. Perawatan yg dapat dilakukan adalah perawatan saraf gigi, yaitu pembersihan bagian dalam gigi, atau pencabutan bila kemungkinan keberhasilan perawatan saraf kecil.

description

m

Transcript of 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Page 1: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

2 pertanyaan tanya pepsodent

1. asa sakit gigi memang akan menimbulkan rasa sakit yang menyebar, tidak hanya disekitar gigi yang sakit tetapi juga pada area sekitarnya, seperti sakit pada kepala, leher, telinga bahkan area sekitar mata. Jadi memang perlu dipahami bahwa sistem persyarafan di area tubuh kita saling bersinggungan dan bersambungan yang semuanya berpusat di otak kita.

Rasa sakit pada gigi menyebabkan adanya peningkatan tekanan baik pada sistem persyarafan maupun vaskularisasi (pembuluh darah), oleh karenanya area yang terdekat dengan sumber rasa sakit akan lebih merasakan efeknya. Oleh karenanya cara meredakan sakit gigi tidak ubahnya meredakan rasa sakit secara umum yaitu dengan mengkonsumsi obat pereda sakit, meski ini hanya sementara karena rasa sakit akan timbul berulang bila infeksi sebenarnya tidak diatasi.

2.Gigi yang berlubang besar/ dalam mendekati saraf biasanya akan terasa lebih ngilu atau sakit dibandingkan dengan lubang kecil. Apabila lubang tersebut tidak segera ditambal maka proses lubang akan berlangsung terus hingga mencapai saraf, dan biasanya menimbulkan rasa sakit yg luar biasa, yang mungkin dialami oleh ibu hingga ke kepala. Dan bila hal ini didiamkan terus menerus, akan mengakibatkan kematian, atau kerusakan permanen saraf & pembuluh darah di dalam gigi, sisa-sisa jaringan yang rusak tersebut menimbulkan infeksi di dalam gusi, dan seringkali keluar nanah. Pada tahap ini biasanya gigi sudah tidak terasa lagi, karena saraf perasa sudah rusak/ mati.Perawatan yg dapat dilakukan adalah perawatan saraf gigi, yaitu pembersihan bagian dalam gigi, atau pencabutan bila kemungkinan keberhasilan perawatan saraf kecil.

Saraf gigi tidak ada hubungannya dengan mata, namun kuman infeksi (nanah) yang berasal dari gigi dapat beredar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. Adanya infeksi bakteri di dalam pembuluh darah tentu sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh kita secara keseluruhan, oleh sebab itu sebaiknya gigi sumber infeksi dirawat (perawatan saraf/ dicabut).

Neuroanatomi sistem saraf perifer

Sistem saraf merupakan salah satu dari dua sistem utama kontrol tubuh, selain sistem endokrin. Secara umum sistem saraf dibagi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (perifer). Pengorganisasian sistem saraf pusat meliputi otak dan korda spinalis, sedangkan sistem saraf tepi meliputi saraf kranial, saraf spinal, dan saraf otonom.

Saraf kranial

Saraf-saraf kranial merupakan saraf yang datang dari batang otak. Jumlah saraf ini ada dua belas, sepuluh di antaranya (saraf III-X) berasal langsung dari batang otak. Saraf-saraf ini

Page 2: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

terdiri dari N. olfaktori (I), N. optikus (II), N. okulomotoris (III), N. troklearis (IV), N. trigeminus (V), N. abducens (VI), N. facialis (VII), N. vestibulokoklearis (VIII), N. glosofaringeus (IX), N. vagus (X), N. asesorius (XI), dan N. hipoglosus (XII). Digolongkan secara arah penghantaran impulsnya, saraf I, II, dan VIII merupakan berkas saraf sensoris, saraf III, IV, VI, XII merupakan saraf motoris, sedangkan saraf V, VII, IX, X, dan XI merupakan saraf sensoris-motoris.

No Saraf Sensoris/motoris Nuklei FungsiI Olfaktori Sensoris Nuklei olfaktori

anteriorMentransmisikan informasi penciuman

II Optikus Sensoris Nuklei geniculate lateral

Mentransmisikan informasi pendengaran

III Okulomotoris Motoris Nuklei okulomotor, nuklei Edinge-Westphal

Mengatur pergerakan bola mata

IV Troklearis Motoris Nuklei troklear Depresi dan rotasi lateral bola mata

V Trigeminus Sensoris-motoris Nuklei trigeminal Menerima sensasi bagian wajah

VI Abducens Motoris Nuklei abducens Mempersarafi rektus larteral yang menjauhi mata

VII Facialis Sensoris-motoris Nuklei facialis Menerima sensasi 2/3 bagian lidah dan mempersarafi kelenjar saliva

VIII Akustikus Sensoris Nuklei vestibular, nuklei koklear

Sensitif terhadap bunyi, rotasi dan gravitasi

IX Glosofaringeus Sensoris-motoris Nuklei ambiguus, nuklei saliva inferior, nuklei solitari

Menerima sensasi 1/3 bagian lidah, mempersarafi kelenjar parotis

X Vagus Sensoris-motoris Nuklei ambiguus, nuklei motor vagal dorsal, nuklei solitari

Mempersarafi laringeal dan faringeal, mempersarafi secara parasimpatis visera toraks dan abdominal

XI Asesorius Sensoris-motoris Nuklei ambiguus, nuklei asesoris spinal

Mengontrol pergerakan leher

XII Hipoglosus Motoris Nuklei hipoglossal

Mempersarafi lidah, penting untuk mengunyah dan artikulasi

Saraf spinal

Page 3: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Saraf-saraf spinal merupakan saraf yang datang dari korda spinalis. Saraf spinal secara umum terdiri dari saraf aferen dan eferen, di mana serabut untuk saraf aferen berupa dua serabut dorsal yang keluar dari substansi grisea, dan saraf eferen berupa empat serabut ventral yang keluar dari substansi alba. Saraf spinal terdiri dari 8 pasang saraf bagian servikal, 12 pasang saraf bagian torakal, 5 pasang saraf bagian lumbal, 5 pasang saraf bagian sakral, dan 1 pasang saraf bagian koksigeal.

Saraf otonom

Saraf otonom terdiri atas neuron yang terdapat pada susunan saraf pusat dan berhubungan dengan ganglion otonom. Jalur saraf otonom yang berjalan dari susunan saraf pusat terdiri dari dua neuron, yaitu neuron praganglion dan neuron pascaganglion. Saraf otonom dibagi menjadi saraf simpatis (terletak di daerah torakolumbal) dan saraf parasimpatis (terletak di daerah kranial dan sakral). Saraf simpatis ditujukan untuk situasi darurat dan aktifitas yang memerlukan tenaga besar, sedangkan saraf parasimpatis ditujukan untuk situasi yang tenang/rileks serta aktifitas umum seperti mencerna.

Sel krista neural (neural crest cell), neuroepitelium, dan plakoda ektoderm

Neuron pada sistem saraf berkembang dari tiga jaringan embrional utama, yaitu sel krista neural, plakoda ektoderm, dan neuroepitelium. Pada minggu ketiga perkembangan mudigah (setelah pembuahan), lapisan ektoderm akan berbentuk cakram datar, yang lebih luas di daerah kepala (kranial) daripada di daerah kaudal. Ektoderm yang terletak di atas notokord akan menebal dan membentuk lempeng saraf. Pelipatan naik tepi-tepi lateral lempeng saraf akan membentuk lipat-lipat saraf, sementara di daerah tengah akan terbentuk alur saraf. Secara perlahan lipat-lipat saraf akan saling mendekat ke garis tengah dan mengalami penyatuan. Penyatuan ini dimulai dari daerah bakal leher dan berjalan ke arah kepala dan kaudal. Hasil dari penyatuan ini disertai penutupan neurosprus di daerah kranial dan kaudal adalah tabung saraf.

Pada saat pelipatan tepi-tepi lempeng saraf, sel-sel krista (yang berada di bagian ektoderm) akan terdesak dan bermigrasi dari ektoderm ke mesoderm di bawahnya dan membentuk sel krista neural (neural crest cell). Sel krista neural ini akan terbentang memanjang di antara ektoderm permukaan dan tabung saraf yang terbentuk. Kemudian sel krista neural akan bermigrasi ke arah lateral (samping) tabung saraf membentuk ganglia sensorik. Selain membentuk ganglia sensorik, ganglia kranial, dan ganglia otonom (ketiganya merupakan bagian dari sistem saraf tepi), sel krista neural juga kelak berdiferensiasi menjadi neuroblas simpatis, sel Schwann, sel pigmen, odontoblas, menings pada otak, dan mesenkim lengkung faring.

Neuroepitelium merupakan sel-sel yag melapisi dinding tabung saraf yang terbentuk hasil pelipatan lapisan ektoderm, di mana sel-sel neuroepitelium tersebut adalah cikal bakal sel saraf primitif atau neuroblas. Sel neuroblas ini kelak akan berkembang menjadi neuron yang menyusun sistem saraf secara keseluruhan. Sedangkan plakoda ektoderm terdiri atas plakoda hidung, telinga, dan empat plakoda epibrankial, di mana plakoda epibrankial berperan dalam pembentukan ganglia untuk saraf-saraf kranial V, VII, IX, dan X.

Embriogenesis saraf kranial

Page 4: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Nuklei yang diperlukan untuk membentuk saraf kranial sudah ada pada minggu keempat perkembangan mudigah. Pada otak belakang, proliferasi pusat-pusat di neuroepitelium akan membentuk delapan segmen terpisah yang disebut rhombomere. Pasangan-pasangan rhombomere tersebut akan membentuk nuklei motorik saraf kranial IV, V, VI, VII, IX, X, XI, dan XII. Ganglia sensorik untuk saraf kranial berasal dari plakoda ektoderm dan sel neural krista. Plakoda ektoderm mencakup plakoda hidung, telinga, dan empat plakoda epibrankial. Plakoda epibrankial turut membentuk ganglia untuk saraf V, VII, IX, dan X. Sedangkan sel krista neuralis membentuk hampir semua ganglia saraf kranialis.

Embriogenesis saraf spinal

Serat-serat saraf motorik spinal akan muncul pada minggu keempat perkembangan mudigah. Serat saraf tersebut muncul dari sel pada lamina basalis yang terdapat di medula spinalis. Serat-serat ini akan berkumpul membentuk berkas yang dinamakan serabut nervus ventral. Sedangkan serat yang berasal dari sel-sel di ganglia spinalis akan membentuk serabut nervus dorsalis. Tonjolan sentral berkas ini akan tumbuh ke arah medula spinalis, sedangkan tonjolan sebelah distal akan bergabung dengan serabut nervus ventralis membentuk nervus spinalis atau saraf kranial. Saraf kranial ini akan membelah menjadi rami dorsalis dan ventralis primer. Rami dorsalis akan mempersarafi otot-otot aksial dorsal, sendi-sendi tulang belakang, dan kulit punggung, sedangkan ventralis primer akan mempersarafi tungkai atas-bawah, tubuh bagian ventral, serta membentuk pleksus nervus utama (kranialis, brakialis, dan lumbosakralis).

Embriogenesis saraf otonom

1. Embriologi saraf simpatis

Pada minggu kelima perkembangan mudigah, sel yang berasal dari sel krista neural pada daerah torakal akan bermigrasi ke ventral serabut dorsal dan membentuk sepasang serabut longitudinal di bagian lateral aorta. Sel-sel tersebut lalu membentuk rantai simpatis yang terletak pada sisi kanan dan kiri kolumna vertebra. Rantai tersebut akan diperpanjang oleh neuroblas yang bermigrasi dari daerah torakal menuju daerah servikal dan lumbosakral. Setelah rantai terbentuk secara lengkap, serabut-serabut saraf yang berasal dari kolumna eferen viseral (segmen torakolumbal) akan menembus ganglia (dengan demikian serabut ini dinamakan preganglionik). Serabut preganglionik ini akan meninggalkan serabut ventral pada korda dan membentuk ramus putih, dan memasuki ganglion. Sedangkan sebagian akan bersinaps dengan rantai-rantai yang lain atau berjalan menuju ganglia preaorta yang dibentuk oleh neuroblas simpatis di depan aorta. Adapun akson pada sel-sel ganglion dinamakan serabut postganglionik. Serabut ini berjalan ke tingkat rantai parasimpatis lain atau menjulur hingga ke jantung, paru-paru, atau saluran pencernaan. Serabut postganglionik akan memasuki nervus kranialis melalui cabang yang diakhiri oleh ramus kelabu.

2. Embriogenesis saraf parasimpatis

Serabut parasimpatis praganglionik dihasilkan oleh neuron yang terdapat di batang otak dan daerah sakral medula spinalis yang menghasilkan nuklei sentral. Sedangkan serabut parasimpatis postganglionik berasal dari neuron yang berasal dari sel krista neural dan mempersafi mata, kelenjar ludah, organ dalam, dan lain-lain. Ganglia saraf parasimpatis sendiri dibentuk di sepanjang dinding organ target viseral yang dipersarafi oleh saraf autonom. Akson yang dimiliki oleh neuron pembentuk saraf parasimpatis tersebut akan

Page 5: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

meninggalkan otak melewati nervus kranial dan daerah sakral korda spinalis mulai dari S2 sampai S4. Keluaran dari daerah kranial akan mempersarafi ganglia parasimpatis organ-organ viseral yang berada di daerah kepala melalui nervus vagus, sedangkan keluaran dari daerah sakral akan mempersarafi ganglia pelvis viseraal melalui nervus pelvis splechnic.

1. Nervus Olfactorius : Saraf ini berfungsi untuk menghantarkan sensasi bau/ penghidu. Merupakan saraf kranialis yang terpendek.

2. Nervus Opticus : Saraf ini berfungsi utnuk menghantarkan sensasi penglihatan

3. Nervus Oculomotorius : Saraf ini mempersarafi otot yang berfungsi dalam gerakan bola mata dan mengangkat kelopak mata dan bersama nervus II mengatur besar kecilnya pupil

4.Nervus Trochlearis : bersama nervus III dan nervus VI berfungsi mengatur gerakan bola mata

5. Nervus Trigeminus : Saraf ini berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah dan selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya mempersarafi otot-otot pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah submaksilaris dan sublingualis

6.Nervus Abduscens : berperan dalam mengatur gerakan bola mata

7. Nervus Facialis : cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini juga berfungsi menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga mempersarafi kelenjar ludah sublingalis

8. Nervus Vestibulocochlearis : Saraf ini berfungsi untuk pendengaran dan mengatur keseimbangan

9. Nervus Glossopharyngeus:Serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus, serabut sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole, sepertiga belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum tymphani. Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah parotis.

10.Nervus Vagus : Bagian motorik dari nervus X ini menuju otot-otot palatum mole dan pharyng. Cabang para simpatik mempersarafi alat-alat viscera dada dan abdomen

11. Nervus Acsesorius : Cabang eksterna atau spinalis mempersarafi otot-otot trapezius dan sternocleidomastoideus, sedangkan cabang interna bersama-sama dengan nervus IX, X ke

Page 6: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

otot-otot intrinsik laring.

12. Nervus Hypoglossus : saraf ini mempersarafi otot-otot intrinsik lidah

Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang mnyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan daerah wajah. IHS tahun 1988 menyatakan bahwa nyeri pada wajah termasuk juga dalam sakit kepala. Dalam buku-buku teks dan jurnal banyak memakai klasifikasi 1962, dan klasifikasi terbaru adalah INS 1988 yang akan dipakai dalam ICD-WHO ke-X ada beberapa terminologi yang harus dibedakan seperti : Pusing = vertigo, ringan kepala= like headedness, pening = dizziness, rasa ingin pingsan = faintness, kepala berdenyut tujuh keliling dan sebagainya. Definisi menurut IASP (International assosiation for the study of pain), nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang terjadi atau telah terjadi atau yang digambarkan dengan kerusakan jaringan.

Klasifikasi menurut HIS 1988 :

1. Migrain

2. Nyeri kepala tension (Tension type headache)

3. Nyeri kepala cluster dan hemicrania kronik paroksismal

4. Nyeri kepala yang tidak berhubungan lesi structural

5. Nyeri kepala berhubungan dengan cedera kepala

6. Nyeri kepala berhubungan dengan gangguan vaskuler

7. Nyeri kepala berhubungan denagn gangguan intrakranial non vaskuler

8. Nyeri kepala berhubungan dengan zat-zat atau putus zat obat

9. Nyeri kepela berhubunggan dengan infeksi non cephalic

10. Nyeri kepala berhubungan dengan gangguan metabolic

11. Nyeri kepala atau nyeri wajah dengan gangguan tengkorak, leher, mata, hidung, gigi,

12. Mulut, atau struktur-struktur wajah kranium

13. Neuralgia cranialis, nyeri batang syaraf dan nyeri deafness

14. Nyeri kepala yang terklasifikasi

Nyeri terdiri dari:

Page 7: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

1. Nyeri perifer

2. Nyeri sentral (nyeri di aferens, nyeri konduktif)

3. Nyeri perseptif

2. Patofisiologi Nyeri kepala

Pada nyeri kepala, sensitisasi terdapat di nosiseptor meningeal dan neuron trigeminal sentral. Fenomena pengurangan nilai ambang dari kulit dan kutaneus allodynia didapat pada penderita yang mendapat serangan migren dan nyeri kepala kronik lain yang disangkakan sebagai refleksi pemberatan respons dari neuron trigeminalsentral.

lnervasi sensoris pembuluh darah intrakranial sebagian besar berasal dari ganglion trigeminal dari didalam serabut sensoris tersebut mengandung neuropeptid dimana jumlah dan peranannya adalah yang paling besar adalah CGRP(Calcitonin Gene Related Peptide), kemudian diikuti oleh SP(substance P), NKA(Neurokinin A), pituitary adenylate cyclase activating peptide (PACAP), nitricoxide (NO), molekul prostaglandin E2 (PGEJ2), bradikinin, serotonin(5-HT) dan adenosin triphosphat (ATP), mengaktivasi atau mensensitisasi nosiseptor 2. Khusus untuk nyeri kepala klaster clan chronic paroxysmal headache ada lagi pelepasan VIP(vasoactive intestine peptide) yang berperan dalam timbulnya gejala nasal congestion dan rhinorrhea

Marker pain sensing nerves lain yang berperan dalam proses nyeri adalah opioid dynorphin, sensory neuron-specific sodium channel(Nav 1.8), purinergic reseptors(P2X3), isolectin B4 (IB4), neuropeptide Y, galanin dan artemin reseptor ( GFR-∝3 = GDNF Glial Cell Derived Neourotrophic Factor family receptor-∝3). Sistem ascending dan descending pain pathway yang berperan dalam transmisi dan modulasi nyeri terletak dibatang otak. Batang otak memainkan peranan yang paling penting sebagai dalam pembawa impuls nosiseptif dan juga sebagai modulator impuls tersebut. Modulasi transmisi sensoris sebagian besar berpusat di batang otak (misalnya periaquaductal grey matter, locus coeruleus, nukleus raphe magnus dan reticular formation), ia mengatur integrasi nyeri, emosi dan respons otonomik yang melibatkan konvergensi kerja dari korteks somatosensorik, hipotalamus, anterior cyngulate cortex, dan struktur sistem limbik lainnya. Dengan demikian batang otak disebut juga sebagai generator dan modulator sefalgia.

Stimuli elektrode, atau deposisi zat besi Fe yang berlebihan pada periaquaduct grey (PAG) matter pada midbrain dapat mencetuskan timbulnya nyeri kepala seperti migren (migraine like headache). Pada penelitian MRI(Magnetic Resonance Imaging) terhadap keterlibatan batang otak pada penderita migren, CDH(Chronic Daily Headache) dan sampel kontrol yang non sefalgi, didapat bukti adanya peninggian deposisi Fe di PAG pada penderita migren dan CDH dibandingkan dengan kontrol.

Patofisiologi CDH belumlah diketahui dengan jelas. Pada CDH justru yang paling berperan adalah proses sensitisasi sentral. Keterlibatan aktivasi reseptor NMDA (N-metil-D-Aspartat), produksi NO dan supersensitivitas akan menaikkan produksi neuropeptide sensoris yang bertahan lama. Kenaikan nitrit Likuor serebrospinal ternyata bersamaan dengan kenaikan

Page 8: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

kadar cGMP(cytoplasmic Guanosine Mono phosphat) di likuor. Kadar CGRP, SP maupun NKA juga tampak meninggi pada likuor pasien CDH.

Reseptor opioid di down regulated oleh penggunaan konsumsi opioid analgetik yang cenderung menaik setiap harinya. Pada saat serangan akut migren, terjadi disregulasi dari sistem opoid endogen, akan tetapi dengan adanya analgesic overused maka terjadi desensitisasi yang berperan dalam perubahan dari migren menjadi CDH.15

Adanya inflamasi steril pada nyeri kepala ditandai dengan pelepasan kaskade zat substansi dari perbagai sel. Makrofag melepaskan sitokin IL1 (Interleukin 1), IL6 dan TNF∝ (Tumor Necrotizing Factor ∝) dan NGF (Nerve Growth Factor). Mast cell melepas/mengasingkan metabolit histamin, serotonin, prostaglandin dan arachidonic acid dengan kemampuan melakukan sensitisasi terminal sel saraf. Pada saat proses inflamasi, terjadi proses upregulasi beberapa reseptor (VR1, sensory specific sodium/SNS, dan SNS-2)dan peptides(CGRP, SP).

3. Anatomi

Walaupun merupakan keseluruhan fungsi, otak disusun menjadi beberapa daerah yang berbeda. Bagian-bagian otak dapat secara bebas dikelompokkan ke dalam berbagai cara berdasarkan perbedaan anatomis, spesialisasi fungsional, dan perkembangan evolusi. Otak terdiri dari (1) batang otak terdiri atas otak tengah, pons, dan medulla, (2) serebelum, (3) otak depan (forebrain) yang terdiri atas diensefalon dan serebrum. Diensefalon terdiri dari hipotalamus dan talamus. Serebrum terdiri dari nukleus basal dan korteks serebrum.

Masing-masing bagian otak memiliki fungsi tersendiri. Batang otak berfungsi sebagai berikut: (1) asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer, (2) pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi dan pencernaan, (3) pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur, (4) penerimaaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalis, keadaan terjaga dan pengaktifan korteks serebrum, (5) pusat tidur. Serebellum berfungsi untuk memelihara keseimbangan, peningkatan tonus otot, koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yang terlatih.

Hipotalamus berfungsi sebagai berikut: (1) mengatur banyak fungsi homeostatik, misalnya kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan asupan makanan, (2) penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin, (3) sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar. Talamus berfungsi sebagai stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps, kesadaran kasar terhadap sensasi, beberapa tingkat kesadaran, berperan dalam kontrol motorik.

Nukleus basal berfungsi untuk inhibisi tonus otot, koordinasi gerakan yang lambat dan menetap, penekanan pola-pola gerakan yang tidak berguna. Korteks serebrum berfungsi untuk persepsi sensorik, kontrol gerakan volunter, bahasa, sifat pribadi, proses mental canggih misalnya berpikir, mengingat, membuat keputusan, kreativitas dan kesadaran diri.

Korteks serebrum dapat dibagi menjadi 4 lobus yaitu lobus frontalis, lobus, parietalis, lobus temporalis, dan lobus oksipitalis. Masing-masing lobus ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Nyeri kepala dipengaruhi oleh nukleus trigeminoservikalis yang merupakan nosiseptif yang penting untuk kepala, tenggorokan dan leher bagian atas. Semua aferen nosiseptif dari saraf

Page 9: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

trigeminus, fasial, glosofaringeus, vagus, dan saraf dari C1 - 3 beramifikasi pada grey matter area ini. Nukleus trigeminoservikalis terdiri dari tiga bagian yaitu pars oralis yang berhubungan dengan transmisi sensasi taktil diskriminatif dari regio orofasial, pars interpolaris yang berhubungan dengan transmisi sensasi taktil diskriminatif seperti sakit gigi, pars kaudalis yang berhubungan dengan transmisi nosiseptif dan suhu.

Terdapat overlapping dari proses ramifikasi pada nukleus ini seperti aferen dari C2 selain beramifikasi ke C2, juga beramifikasi ke C1 dan C3. Selain itu, aferen C3 juga akan beramifikasi ke C1 dan C2. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya nyeri alih dari pada kepala dan leher bagian atas.

Nyeri alih biasanya terdapat pada oksipital dan regio fronto orbital dari kepala dan yang jarang adalah daerah yang dipersarafi oleh nervus maksiliaris dan mandibularis. Ini disebabkan oleh aferen saraf tersebut tidak atau hanya sedikit yang meluas ke arah kaudal. Lain halnya dengan saraf oftalmikus dari trigeminus. Aferen saraf ini meluas ke pars kaudal.

Saraf trigeminus terdiri dari 3 yaitu V1, V2, dan V3. V1 , oftalmikus, menginervasi daerah orbita dan mata, sinus frontalis, duramater dari fossa kranial dan falx cerebri serta pembuluh darah yang berhubungan dengan bagian duramater ini. V2, maksilaris, menginervasi daerah hidung, sinus paranasal, gigi bagian atas, dan duramater bagian fossa kranial medial. V3, mandibularis, menginervasi daerah duramater bagian fossa cranial medial, rahang bawah dan gigi, telinga, sendi temporomandibular dan otot menguyah.

Selain saraf trigeminus terdapat saraf kranial VII, IX, X yang innervasi meatus auditorius eksterna dan membran timfani. Saraf kranial IX menginnervasi rongga telinga tengah, selain itu saraf kranial IX dan X innervasi faring dan laring.

Servikalis yang terlibat dalam sakit kepala adalah C1, C2, dan C3. Ramus dorsalis dari C1 menginnervasi otot suboccipital triangle - obliquus superior, obliquus inferior dan rectus capitis posterior major dan minor. Ramus dorsalis dari C2 memiliki cabang lateral yang masuk ke otot leher superfisial posterior, longissimus capitis dan splenius sedangkan cabang besarnya bagian medial menjadi greater occipital nerve. Saraf ini mengelilingi pinggiran bagian bawah dari obliquus inferior, dan balik ke bagian atas serta ke bagian belakang melalui semispinalis capitis, yang mana saraf ini di suplai dan masuk ke kulit kepala melalui lengkungan yang dikelilingi oleh superior nuchal line dan the aponeurosis of trapezius. Melalui oksiput, saraf ini akan bergabung dengan saraf lesser occipital yang mana merupakan cabang dari pleksus servikalis dan mencapai kulit kepala melalui pinggiran posterior dari sternokleidomastoid. Ramus dorsalis dari C3 memberi cabang lateral ke longissimus capitis dan splenius. Ramus ini membentuk 2 cabang medial. Cabang superfisial medial adalah nervus oksipitalis ketiga yang mengelilingi sendi C2-3 zygapophysial bagian lateral dan posterior.

Daerah sensitif terhadap nyeri kepala dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu intrakranial dan ekstrakranial. Intrakranial yaitu sinus venosus, vena korteks serebrum, arteri basal, duramater bagian anterior, dan fossa tengah serta fossa posterior. Ektrakranial yaitu pembuluh darah dan otot dari kulit kepala, bagian dari orbita, membran mukosa dari rongga nasal dan paranasal, telinga tengah dan luar, gigi, dan gusi. Sedangkan daerah yang tidak sensitif terhadap nyeri adalah parenkim otak, ventrikular ependima, dan pleksus koroideus.

Page 10: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

4. Faktor –Faktor Pencetus Nyeri Kepala

- Kelelahan

Olahraga yang terlalu berat, termasuk juga hubungan seks, juga bisa menyebabkan sakit kepala. Kegiatan fisik yang berlebihan bisa membuat pembuluh darah di kepala dan leher bengkak dan tertekan. Sakit kepala yang disebabkan olahraga atau seks lebih mudah menyerang orang yang sering terkena migren.

- Bau yang merangsang

Pernahkah Anda merasa pusing gara-gara mencium aroma parfum? Aroma bau yang kuat, bahkan yang wangi, umumnya menyebabkan kepala pusing. Belum diketahui mengapa hal ini terjadi, namun para ahli menduga bau yang memiliki aroma kuat merangsang sistem saraf. Selain parfum, bau cat, bunga, atau debu, sering menyebabkan kepala berdenyut.

- Stress

sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan emosional ini disebut sakit kepala fungsional atau tension headache.Penderita sakit kepala ini sering merasakan otot-otot di bagian leher belakang kaku dan menegang. Pijatan ringan di bagian tersebut bisa mengurangi sakit kepala, namun setelah beberapa saat keluhan akan kembali muncul.

- Beberapa jenis makanan yang mengandung tiramin / MSG

Tyramine juga bisa kita temukan dalam red wine dan minuman keras. Alkohol yang terkadung dalam minuman itu akan meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga kepala pun terasa pusing.

Hindari mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat. Gula dari makanan manis akan membuat gula darah melambung untuk kemudian turun lebih rendah lagi.

- Menstruasi

Disebut juga migraine haid antara 2 hari sebelum dan hari terakhir haid.kelainan respons neurotransmitter dalam sistem serotonin dan opioid normal terhadap perubahan siklik normal hormon-hormon ovarium.

Perubahan kadar prostaglandin yang menyebabkan sensitisasi reseptor nyeri dan peradangan neurogenik.

- Trauma, Gangguan tidur

- Menopause, Pil kontrasepsi

- Perubahan barometer

5. Hubungan Nyeri Kepala dengan Aktivitas

Page 11: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Nyeri kepala saat beraktivtas disebabkan oleh malformasi vaskuler pada otak atau lesi pada foramen magnum, misalnya pada malformasi Arnold - Chiari.

Nyeri kepala Postural, bisa merupakan tanda tekanan cairan serebrospinal (LCS) yang abnormal (tinggi/rendah)

Nyeri kepala ini juga disebabkan karena kontraksi otot-oto leher yang berlebihan sehingga menyebabkan vasokontriksi pemubuluh darah dan kurangnya oksigen yang menuju otak.

6. Differential Diagnosa

Migrain

Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah salah satu penyakit yang diperkirakan diderita oleh 25% wanita dan 10% pria di seluruh dunia. Secara statistik, wanita tiga kali lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki dan lebih banyak diderita orang dewasa di usia 20 hingga 50 tahun.

Seiring pertambahan usia, tingkat keparahan dan frekuensinya pun ikut menurun. Migrain juga banyak menimpa remaja dan anak-anak. Terutama mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat penderita migrain.

Migrain adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang biasanya menyerang di pagi hari, sehingga sangat mengganggu aktivitas. Penderita juga biasanya menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau-bauan.

Sakit kepala akibat migrain, agak sulit dibedakan dengan sakit kepala akibat sinusitis atau otot leher tegang. Meski sering dirasakan di salah sisi kepala, namun nyerinya bisa berpindah atau mengenai kedua sisi sekaligus.

Migrain juga dapat timbul akibat adanya penyakit lain, seperti asma dan depresi atau penyakit berat, semisal tumor atau infeksi. Namun kejadian ini sangat jarang.

Meski belum diketahui pasti penyebabnya, migrain diperkirakan terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan).

Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala lain, seperti mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita. Faktor genetik umumnya sangat berperan pada timbulnya migrain.

Migrain terbagi dalam empat golongan, yaitu:

- Migrain Biasa

Sebagian besar penderita migrain umumnya menderita migrain golongan ini, dengan gejala seperti nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala dengan intensitas sedang hingga berat. Bila sudah parah, penderita tidak dapat beraktivitas karena selalu merasa mual, muntah, sensitif

Page 12: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

terhadap cahaya, suara dan bau. Sakitnya akan hilang sendiri dalam waktu 4 hingga 72 jam.

- Migrain Klasik

Migrain golongan ini umumnya didahului dengan gejala yang dinamakan aura, yaitu gangguan penglihatan seperti melihat garis bergelombang, cahaya terang, bintik gelap atau tidak dapat melihat benda dengan jelas.

Gejala aura lainnya, adalah rasa geli atau kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung.

Penderita dapat mengalami satu atau beberapa macam gejala, meski tidak timbul secara bersamaan. Gejala yang umumnya timbul 30 menit sebelum rasa sakit ini, dapat hilang atau bertahan sampai rasa sakit di kepala menyerang.

- Migrain Haid

Migrain ini umumnya timbul beberapa hari sebelum, selama atau sesudah haid. Penderita akan tahu bahwa migrain yang ia rasakan, berhubungan dengan siklus haidnya. Rasa sakit yang dirasakan, bisa seperti migrain biasa atau klasik.

- Migrain Komplikasi

Migrain golongan ini kerap disertai gangguan sistim saraf, seperti mati rasa pada kulit dan geli, kesulitan berbicara atau mengerti pembicaraan, ketidakmampuan menggerakkan lengan atau kaki. Gejala syaraf ini dapat tetap bertahan meski migrainnya telah sembuh.

Faktor Pencetus Migrain

- Konsumsi makanan tertentu- Tidur berlebihan atau kurang tidur- Tidak makan- Perubahan cuaca atau tekanan udara- Stres atau tekanan emosi- Bau yang sangat menyengat atau asap rokok- Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.

Penderita migrain harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan, karena ada beberapa jenis makanan yang dapat memicu terjadinya migrain (meski tergantung dari sensitivitas masing-masing individu), misalnya:

1. Alkohol

Alkohol termasuk zat yang diuretik atau penyebab dehidrasi tubuh, sehingga dapat memicu timbulnya migrain. Meski anggur merah memiliki fungsi ganda yang berlawanan, karena kaya akan unsur fenolik yang sangat baik buat jantung, namun anggur merah juga bisa memicu terjadinya migrain.

2. Kafein

Page 13: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Meski mengkonsumsinya membantu menghilangkan migrain, namun sebenarnya tidak dianjurkan dilakukan bagi penderitanya. Sebab bila sudah kecanduan, kurang konsumsi kafein malah akan memicu terjadinya migrain. Bila hanya ingin menghentikan migrain, satu gelas saja sudah cukup.

3. Keju

Meski masih pro-kontra, namun beberapa ahli mengatakan keju adalah salah satu pemicu migrain. Unsur asam amino tiramin yang terkandung pada keju, diperkirakan mampu memicu timbulnya sakit kepala karena mengurangi kadar serotonin dalam otak yang mengganggu irama aliran darah.

4. Aditif Makanan

Para penderita migrain umumnya mengatakan bahwa mereka sangat sensitif dengan makanan yang mengandung MSG, Nitrit, aspartame (pemanis buatan), tetrazin dan sulfite (ditemukan pada minuman alkohol dan wine).

Makanan & Minuman Yang Dianjurkan Bagi Penderita Migrain :

1. Air putih

Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, karena volume darah berkurang dan mempengaruhi irama aliran darah. Pertahankan cairan tubuh dengan minum setidaknya dua setengah liter air sehari.

2. Bubur gandum

Makanan ini melepaskan energi dengan lambat, sehingga membantu mempertahankan kadar gula darah lebih stabil.

3. Kacang-kacangan

Seperti halnya bubur, kacang-kacangan juga melepas energi dengan lambat.

4. Jahe

Jahe mampu mengurangi rasa tidak enak di perut (mual) yang biasanya datang bersama sakit kepala. Minuman atau biskuit jahe, dapat dikonsumsi sebagai makanan tambahan.

5. Makanan rendah lemak

Kontrol lemak darah dengan makanan rendah lemak, karena sangat berkaitan dengan migrain. Kurangi gorengan, saus dan makanan berlemak jenuh. Penuhi kebutuhan protein dari ikan atau daging unggas.

Tips Meredakan Nyeri Akibat Migrain :

1. Beristirahat.

Page 14: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Karena peka terhadap cahaya, disarankan untuk beristirahat di tempat yang gelap dan tenang. Jauhi sumber-sumber keramaian dan tempat bercahaya terang. Tenangkan diri dan cobalah untuk tidur.

2. Kompres kepala dengan es/air dingin.Kompres bagian yang sakit dengan es atau air dingin, untuk membantu menyempitkan pembuluh darah.

3. Jauhi faktor-faktor pencetus migrain.

4. Hangatkan bagian leher.Istirahatkan tulang leher, karena leher adalah salah satu bagian tubuh yang bekerja keras menopang kepala. Kelelahan pada leher dapat memicu rasa sakit kepala. Saat istirahat, coba hangatkan leher atau beri sedikit pijatan lembut.

5. Minum obat pereda sakit.Ada banyak obat pereda sakit berupa analgesik, antipiretik dan aspirin. Tapi jangan sembarang minum obat, mintalah obat yang telah dianjurkan oleh dokter anda.

Cluster Headache

Nyeri kepala tipe klaster adalah jenis nyeri kepala yang berat, terjadi pada satu sisi, timbul dalam serangan-serangan mendadak, sering disertai dengan rasa hidung tersumbat dan berair, keluar air mata, kepala seperti ditusuk-tusuk di sisi nyeri, terutama di sekitar mata sehingga mata juga tampak merah dan bengkak, muka berkeringat. Dalam klinik dikenal dua tipe yaitu tipe episodik dan tipe kronik. Orang yang menderita tipe episodik mengalami masa serangan nyeri selama waktu tertentu (periode klaster), kemudian diseling dengan masa bebas nyeri (remisi) yang lamanya bervariasi. Sedangkan tipe kronik ialah bila serangan-serangan nyeri tersebut masih tetap timbul selama sedikitnya 12 bulan.

Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi para ahli menduga ini ada hubungannya dengan saraf trigeminal, saraf yang membawa sensasi dari kepala ke otak dan berakhir pada pembuluh darah yang ada di sekitar otak. Beberapa ahli lain mengaitkannya dengan hipotalamus, salah satu bagian dari otak. Umumnya serangan dimulai saat bangun tidur siang atau di malam hari, biasanya dalam 90 menit setelah tertidur. Serangan nyeri dapat dicetuskàn oleh nitrogliserin, histamin atau alkohol. Perokok berat sering pula mengalami sakit kepala tipe ini.

Nyeri umumnya didahului oleh rasa penuh di telinga yg kadang-kadang meluas ke seluruh kepala, disusul beberapa menit kemudian dengan serangan-serangan mendadak berupa rasa seperti tertusuk, biasanya terjadi pdasatu sisi kepala di daerah dekat mata atau antara mata dan telinga. Serangan tersebut sangat hebat (excruciating) dan menetap, tidak berdenyut, hilang timbul secara tiba-tiba dapat berpindah-pindah tempat. Serangan-serangan nyeri tersebut membuat penderitanya gelisah, mondar-mandir dan kadang memukuli kepalanya sendiri, beberapa penderita bahkan merasa ingin bunuh diri untuk mengakhiri nyerinya. Nyeri disertai dengan hidung yang berair, keluar air mata dan pelebaran pembuluh darah di mata, kadang disertai rasa bengkak di wajah dan sekitar mata di sisi nyeri, dapat disertai sindrom Horner di sisi yang sama. Selama serangan wajah menjadi pucat, sebaliknya konjungtiva tampak kemerahan dan berair. Nyeri dapat dirasakan di 'belakang mata', seolah-olah mendorong mata keluar.

Page 15: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Sifat periodisitas ini khas pada nyeri kepala klaster yaitu terdapat periode tertentu (periode klaster) saat penderitanya mengalami serangan-serangan nyeri dan rentan terhadap pencetus tertentu. Kemudian disusul dengan periode remisi saat penderitanya bebas nyeri sama sekali meskipun terpapar pada hal-hal yang biasanya mencetuskan nyeri di saat periode klaster. Periode klaster umumnya berkisar antara 24 bulan, kemudian disusul dengan masa remisi yang lamanya antara 12 tahun pada 70% pasien. Periode klaster cenderung berulang pada selang waktu yang teratur.

Penanganan

Pada kebanyakan pasien, ditemukan kecemasan akan timbulnya periode nyeri selanjutnya, rasa cemas juga sering ditemukan pada periode klaster yang berkepanjangan. Serangan nyeri dapat dihindari atau diperpendek/diperingan, meskipun lamanya periode nyeri sampai saat ini belum dapat dipersingkat atau dihilangkan. Pasien dianjurkan untuk menghindari tidur siang, minuman alkohol, zat mudah menguap, terutama pada periode klaster, sedangkan pengaruh diet sangat kecil. Gangguan emosional seperti rasa marah, frustrasi ataupun aktifitas fisik yang berat dapat mencetuskan serangan atau memulai periode nyeri. Pengaruh ketinggian juga dapat mencetuskan serangan, sehingga harus diwaspadai bila berada di ketinggian/pegunungan atau naik pesawat terbang. Ada yang menganjurkan penggunaan asetazolamid 2 kali sehari sebanyak 250 mg, dimulai 2 hari sebelum bepergian untuk mencegah serangan tersebut. Perubahan siklus tidur juga dapat mencetuskan serangan.

Serangan saat tidur dapat dicegah dengan 2 mg ergotamin tartrat 12 jam sebelum tidur. Penggunaan ergotamin ini harus hati-hatu pada pasien-pasien dengan gangguan vaskuler, jantung, serebral, kehamilan, adanya penyakit ginjal dan hati, infeksi dan masa pasca bedah. Serangan di saat lain dapat diatasi dengan metisergid 3-4 kali sehari sebanyak 40 mg., verapamil 4 kali sehari sebanyak 80 mg., lithium 2 kali sehari sebanyak 300 mg. atau prednison 40 mg/hari selama 3 minggu. Metisergid terutama efektif bila digunakan sejak awal, efektivitasnya kira-kira 65%. Obat ini mempunyai efek samping berupa gangguan pencernaan, parestesi (kehilangan rasa pada tubuh bagian bawah) dan nyeri kaki dan kemungkinan fibrosis retroperitoneal, endomiokardial atau pulmonal yang berbahaya. Obat ini tidak tersedia di Indonesia. Verapamil cukup efektif untuk kebanyakan pasien, digunakan selama periode nyeri. Penggunaan lithium harus disertai dengan pengamatan efek samping seperti tremor (gemetar). Kombinasi empat obat di atas dapat mengatasi kira-kira 90% kasus episodik. Jika terjadi resistensi, dapat dicoba penambahan prednison 40 mg/hari selama 5 hari, kemudian diturunkan dosisnya selama 3 minggu (tapering off). Penggunaan prednison harus hati-hati pada pasien dengan ulkus peptikum, hipertensi atau diabetes mellitus. Pasien-pasien kronik dapat resisten terhadap pengobatan, hal ini mungkin berkaitan dengan sifat kepribadian tertentu. Serangan-serangan nyeri dapat diperingan atau dihindari dengan memperhatikan faktor-faktor pencetus.

Serangan klaster/cluster akut dapat diatasi dengan inhalasi oksigen untuk memperoleh manfaat maksimum, oksigen diberikan segera di awal serangan sebanyak 7 liter selama 1 menit menggunakan facial mask. Pasien dalam posisi duduk dan dianjurkan bemapas biasa selama 15 menit. Penatalaksanaan meliputi pencegahan faktor-faktor pencetus terutama pada periode nyeri, pengobatan pencegahan dan pengobatan saat serangan. Alternatif lain ialah menggunakan 1 tablet (1 mg) ergotamin yang diletakkan di bawah lidah dan dapat diulang sampai dua kali setelah 15 menit, dosis maksimum 2 mg./24 jam. Ergotamin juga dapat diberikan secara intramuskuler dalam bentuk dihidroergotamin 1 mg. atau ergotamin tartrat

Page 16: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

0,5 mg atau secara inhalasi sebanyak 2 kali dgn interval 5 menit. Dosis maksimum 4 mg./24 jam. Obat simtomatik lain ialah kokain HCI 5% atau lidokain HCI 4% intranasal.

Untuk tipe cluster, penderita sebaiknya rutin memeriksakan diri karena sakit kepala tipe cluster ini akan selalu menjadi masalah dengan sering kambuhnya keluhan. Oleh karena itu, sebaiknya pasien mempunyai kalender untuk nyeri kepala karena serangan ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi obat penahan nyeri pada waktu-waktu yang diperkirakan akan muncul serangan. Selain itu, tipe cluster seringkali dikaitkan dengan kelainan di otak seperti adanya tumor ataupun adanya tumor di luar otak seperti di paru dan saluran napas. Penanganan yang baik akan mengurangi kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup penderita

Tumor

Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker. Tumor otak bisa mengenai segala.usia, tapi umumnya pada usia dewasa muda atau pertengahan, jarang di bawah usia 10 tahun atau di atas 70 tahun. Sebagian ahli menyatakan insidens pada laki-laki lebih banyak dibanding wanita, tapi sebagian lagi menyatakan tak ada perbedaan insidens antara pria dan wanita. Gejala umum yang terjadi disebabkan karena gangguan fungsi serebral akibat edema otak dan tekanan intrakranial yang meningkat. Gejala spesifik terjadi akibat destruksi dan kompresi jaringan saraf, bisa berupa nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran, gangguan mental, gangguan visual dan sebagainya. Edema papil dan defisit neurologis lain biasanya ditemukan pada stadium yang lebih lanjut.

- Nyeri Kepala (Headache)Nyeri kepala biasanya terlokalisir, tapi bisa juga menyeluruh. Biasanya muncul pada pagi hari setelah bangun tidur dan berlangsung beberapa waktu, datang pergi (rekuren) dengan interval tak teratur beberapa menit sampai beberapa jam. Serangan semakin lama semakin sering dengan interval semakin pendek. Nyeri kepala ini bertambah hebat pada waktu penderita batuk, bersin atau mengejan (misalnya waktu buang air besar atau koitus). Nyeri kepaia juga bertambah berat waktu posisi berbaring, dan berkurang bila duduk. Penyebab nyeri kepala ini diduga akibat tarikan (traksi) pada pain sensitive structure seperti dura, pembuluh darah atau serabut saraf. Nyeri kepala merupakan gejala permulaan dari tumor otak yang berlokasi di daerah lobus oksipitalis.

- MuntahLebih jarang dibanding dengan nyeri kepala. Muntah biasanya proyektil (menyemprot) tanpa didahului rasa mual, dan jarang terjadi tanpa disertai nyeri kepala.

- Edema PapilKeadaan ini bisa terlihat dengan pemeriksaan funduskopi menggunakan oftalmoskop. Gambarannya berupa kaburnya batas papil, warna papil berubah menjadi lebih kemerahan dan pucat, pembuluh darah melebar atau kadang-kadang tampak terputus-putus. Untuk mengetahui gambaran edema papil seharusnya kita sudah mengetahui gambaran papil normal terlcbih dahulu. Penyebab edema papil ini masih diperdebatkan, tapi diduga akibat penekanan

Page 17: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

terhadap vena sentralis retinae. Biasanya terjadi bila tumor yang lokasi atau pembesarannya menekan jalan aliran likuor sehingga mengakibatkan bendungan dan terjadi hidrocepallus.

- KejangIni terjadi bila tumor berada di hemisfer serebri serta merangsang korteks motorik. Kejang yang sifatnya lokal sukar dibedakan dengan kejang akibat lesi otak lainnya, sedang kejang yang sifatnya umum atau general sukar dibedakan dengan kejang karena epilepsi. Tapi bila kejang terjadi pertama kali pada usia dekade III dari kehidupan harus diwaspadai kemungkinan adanya tumor otak.

Nyeri Kepala Psikogenik

Ini merupakan sakit kepala yang paling sering dikeluhkan oleh mereka yang mengidap stress karena menghadapi beban pekerjaan ataupun pelajaran di sekolah. Sebagaimana namanya, sakit kepala ini dicetuskan oleh beban psikologis penderita. Gejalanya pada umumnya ringan, mulai dari kepala terasa pusing, nyeri ringan, dan kurang nafsu makan. Jarang ditemukan mual ataupun muntah, kecuali penderitanya juga mengidap gangguan psikologis lain seperti hypochondriasis, bulimia nervosa, dan sebagainya.

Karena gejalanya yang tidak khas, sakit kepala psikogenik ini menjadi differential diagnosis yang paling akhir di medical record. Keluhan yang paling umum menyertai sakit kepala ini adalah gangguan visus, sehingga sebelum berfikir terlalu jauh mengenai sakit kepala ini, ada baiknya memeriksakan kondisi mata terlebih dahulu. Solusi selanjutnya juga tidak begitu sulit. Selain meminum obat pereda nyeri, maka tidur adalah solusi yang paling efektif.

Tension Type Headache

Kondisi naiknya tekanan darah bisa mencetuskan sakit kepala jenis ini. Keluhan yang sering dijumpai adalah leher terasa kaku, tegang, disertai nyeri kepala menyeluruh, tapi tidak terlokalisir. Penderita biasanya orang tua, berusia di atas 50 tahun namun usia dewasa muda juga dapat menderita, umumnya pria ketimbang wanita, dan memiliki riwayat hipertensi. Beban psikologis sangat berperan dalam mencetuskan keluhan ini.

Karena sakit kepala ini dicetuskan oleh naiknya tekanan darah, maka diharapkan penderitanya mampu mengendalikan emosi, mengkonsumsi makanan yang sehat, dan berpantangan garam. Jika pantangan ini dilanggar, maka bukan tidak mungkin penderitanya akan mengalami kondisi yang lebih parah lagi, seperti stroke.

Berdasarkan skenario, maka diagnosis kelompok kami adalah Tension Type Headache

6. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan Fisik

- Pemeriksaan tekanan darah - Pemeriksaan neurologik - Pemeriksaan nyeri tekan kepala - Gerakan kepala ke segala arah

Page 18: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

- Palpasi arteri temporalis - Spasme otot pericranial

b. Pemeriksaan Penunjang

- Foto rontgen kepala - EEG - CT Scan - MRI - Pemeriksaan Laboratorium - Pemeriksaan psikologi (jarang dilakukan)

7. Penatalaksanaan

Non farmakologi

- istirahat total - fisioterapi - psikoterapi

Farmakologi

- aspirin atau asetaminofen - paracetamol dan asam mefanamat

8. Komplikasi

Rebound headache

Nyeri kepala yang disebabkan oleh penggunaan obat analgesia (aspirin, asetaminofen, dll) secara berlebihan.

9. Prognosis

- TTH menyebabkan nyeri yang menyakitkan tetapi tidak membahayakan.

- Nyeri dapat sembuh dengan perawatan, istirahat, dan dengan menyelesaikan masalah pasien (apabila disebabkan faktor psiskis).

- Dapat sembuh dengan terapi obat analgesia dan mudah diobati sendiri.

- Prognosis penyakit baik, dengan penatalaksanaan yang baik, maka > 90% pasien dapat disembuhkan. Diposkan oleh Tovan Mabez di 08:41 0 komentar

Page 19: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Rabu, 03 November 2010

Gagal jantung kiri NYHA II Causa Mitral Stenosis

Sesak Nafas

Seorang perempuan berumur 55 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas bila melakukan kegiatan fisik disertai denyut jantung yang cepat. Pada umur 12 tahun dia menderita demam reuma dan terdengar bising jantung sejak menderita penyakit tersebut. Irama jantungnya berupa fibrilasi atrium telah ada sejak 2 tahun lalu yang dapat dikontrol dengan terapi digoxin 4 kali 0,25 mg. Tanda vital : denyut jantung 80 kali permenit, tekanan darah 130/80, respirasi 16 kali permenit. Terdengar adanya ronchi basah halus pada kedua paru dan bunyi jantung pertama (S1) keras, bunyi jantung kedua (S2) tunggal disertai opening snap (OS).

Kata Sulit

- Demam Rematik Suatu proses peradangang yang didahului oleh infeksi kuman grup A B-hemoliticus streptococcus dan merupakan suatu proses imunologi.

- Bising Jantung• Bunyi akibat getaran yang timbul dalam masa yang lebih lama.• Ada 3 bising jantung yang ada pada demam rheumatic:1) Bising pansistol di daerah apex atau rigurditasi mitral.2) Bising awal diastol di daerah basal ataru rigusditasi aorta.3) Bising diastol pada apex atau bising caray-coombs yang timbul akibat adanya dilatasi ventrikel kiri.

- Fibrilasi Atrium Gelombang yang sangat cepat tidak teratur, frekuensi berkisat antara 400-700 permenit (bukan gelombang P). Respon ventrikel (kompleks QRS) biasanya iregular).

- Terapi Digoxin Suatu glikosida jantung yang didapat dari daun Digitalis lanata, mengandung 3 molekul digitoxose yang terikat dengan digoxigenin, pemberian peroral, intramuscular, intarvein. Obat ini digunakan untuk mengobati gagal jantung kongestif, tachicardi supra ventricular dan shock cardiogenic. Cara kerja: bertindak dengan meningkatkan kontraksi miocardium dengan meningkatkan periode refrakter dan mengurangi laju konduksi nodus AV.

- Opening Snap • Terdengar pada saat katup jantung terbuka (normalnya bunyi terdengar bila katup tertutup). • Disebabkan karena gerakan membuka pada katup mitral anterior berhenti mendadak pada awal diastol dan katup yang tebal itu tidak dapat terbuka penuh. Untuk terjadinya opening snap jantung harus mempertahankan mobilitas yang kadang menghilang ketika proses

Page 20: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

stenotik.

- Ronchi Basah Bunyi yang terdengar akibat adanya penimbunan cairan pada alveoli paru.

Kata Kunci

- Perempuan 55 tahun - Saat bekerja, dyspnea dan takikardi- Riwayat demam reuma saat 12 tahun - Ada bising jantung sejak demam reuma - Fibrasi atrium sejak 2 tahun lalu - Sudah mendapat terapi digoxin 4 x 0,25mg - Tekanan darah 130/80 (prehipertensi) - Respirasi 16x/menit (bradypneu) - Ada bunyi ronchi basah halus - S1 keras, S2 tunggal disertai opening snap

Pertanyaan

- Jelaskan anatomi, dan fisiologi dari katup jantung !- Jelaskan patomekanisme terjadinya sesak napas !- Jelaskan hubungan antara riwayat reuma dengan gejala! - Jelaskan penyebab terdengarnya bunyi ronchi basah halus! - Jelaskan penyebab S1 lebih keras dan S2 tunggal disertai dengan Opening Snap! - Mengapa terjadi irama jantung fibrilasi atrium?- Sebutkan dan jelaskan DD!a. Mitral Stenosis (MS)b. Mitral Insufisiensi(Regurgitasi) (MI)c. Stenosis Aorta (AS)d. Insufisiensi Aorta (AI)e. Mixoma Atrium f. Gagal Jantung

Anatomi Katup Jantung 

Page 21: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Katup Semilunar

a. Aorta- Lebih tebal.- Pinggir bawah melekat pada anulus aorta.- Daun katup koroner kanan kiri dan daun katup non koroner.

b. Pulmonal - Antero – superior. - Pinggir bawah melekat pada anulus pulmonal. - Daun katup kanan dan kiri.

Katup Atrioventrikuler

a. Katup Mitral • Daun katup anterior - Lebih lebar dan mudah bergerak.- Berbentuk segitiga, dihubungkan dengan kedua bibir katup posterior melalui komisura.

• Daun katup posterior - Lebih panjang dan lebih kaku. - Berbentuk segiempat melekat pada otot papilaris melalui korda tendinae.

b. Katup Trikuspid • Daun katup Anterior - Paling lebar.

• Daun katup Septal - melekat pada kedua bagian septum muskuler maupun membranus.

• Daun katup posterior - Terkecil.

Fisiologi Katup Jantung

- Katup Semilunar • katup semilunar (bulan sabit) menghalang darah kembali ke ventrikel apabila ventrikel mengendur. • katup semilunar aortic pada pangkal aorta – menghalang darah kembali ke ventrikel kiri. • katup semilunar pulmonari pada pangkal arteri pulmonari – menghalang darah kembali ke ventrikel kanan.

Page 22: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

- Katup Atrioventricular • katup bikuspid (mitral) – memisahkan atrium kiri dengan ventrikel kiri.• katup trikuspid - memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan.• Katup-katup ini disokong oleh tendon (mencegah katup membuka secara terbalik ke atrium).

Patomekanisme Sesak Nafas 

 

Hubungan Reuma dengan Gejala

Patomekanisme Ronchi Basah Halus

Page 23: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Bunyi Jantung

Irama Jantung Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium adalah gelombang yang sangat cepat dan tidak teratur, frekuensinya antara 400-700/menit. Ini merupakan manifestasi dari terjadinya tachicardia akibat dari kontraksi otot jantung yang berlebihan.

Page 24: 2 Pertanyaan Tanya Pepsodent

Differential Diagnosa 

Diagnosa Sementara

"Gagal jantung kiri NYHA II Causa Mitral Stenosis"

Stenosis Mitral

Stenosis Katup Mitral (Mitral Stenosis) merupakan penyempitan pada lubang katup mitral yang akan menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri.

Etiologi : - Demam reumatik - Abnormalitas kongenital - Kalsifikasi

Patomekanisme

Diagnosis

- ECG.- Foto rontgen. - Ekokardiografi (teknik penggambaran jantung dengan menggunakan gelombang ultrasonik).