2. Organisasi Audit Kinerj

8
Nama : Mochammad Riza Hari M NIM : F1314060 MK : Pengauditan Manajemen Sektor Publik RINGKASAN MATA KULIAH MENGORGANISASI AUDIT KINERJA Ada dua pertanyaan penting yang harus dijawab oleh auditor sebelum melaksanakan audit, yakni :(a) Apa kegiatan utama dari entitas yang diaudit?; (b) Bagaimana cara memperoleh informasi tersebut secara lengkap dalam waktu yang singkat? Jawaban kedua pertanyaan ini penting untuk membuat peta jalan ( road map ) yang dapat menuntun tim dalam memasuki tahap audit selanjutnya. Pemahaman Entitas Penting untuk mempertajam tujuan audit, mengidentifikasi isu-isu kritis, dan menghindari dihasilkannya temuan yang misleading sehingga audit dapat dilaksanakan lebih ekonomis, efisien, dan efektif. a. Entry Meeting Diskusi dengan manajemen entitas yang diaudit guna membangun kesamaan persepsi. b. Informasi yang Diperlukan Gambaran umum entitas. Segala informasi terkait yang dapat memberikan gambaran umum secara utuh mengenai entitas. Dalam pemeriksaan kinerja, auditor harus memberikan perhatian yang lebih besar pada peraturan perundang-

description

Organisasi audit kinerja.

Transcript of 2. Organisasi Audit Kinerj

Page 1: 2. Organisasi Audit Kinerj

Nama : Mochammad Riza Hari M

NIM : F1314060

MK : Pengauditan Manajemen Sektor Publik

RINGKASAN MATA KULIAH

MENGORGANISASI AUDIT KINERJA

Ada dua pertanyaan penting yang harus dijawab oleh auditor sebelum melaksanakan audit,

yakni :(a) Apa kegiatan utama dari entitas yang diaudit?; (b)  Bagaimana cara memperoleh

informasi tersebut secara lengkap dalam waktu yang singkat?

Jawaban kedua pertanyaan ini penting untuk membuat peta jalan (road map) yang dapat

menuntun tim dalam memasuki tahap audit selanjutnya.

Pemahaman Entitas

Penting untuk mempertajam tujuan audit, mengidentifikasi isu-isu kritis, dan menghindari

dihasilkannya temuan yang misleading sehingga audit dapat dilaksanakan lebih ekonomis,

efisien, dan efektif.

a. Entry Meeting

Diskusi dengan manajemen entitas yang diaudit guna membangun kesamaan persepsi.

b. Informasi yang Diperlukan

Gambaran umum entitas.

Segala informasi terkait yang dapat memberikan gambaran umum secara utuh mengenai

entitas.  Dalam pemeriksaan kinerja, auditor harus memberikan perhatian yang lebih besar

pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan kegiatan operasi

organisasi publik.

Pemahaman atas input, proses, dan output

Auditor memahami proses pelayanan yang diberikan oleh entitas, sumber daya yang digunakan

(input), dan produksi (proses) untuk menghasilkan barang atau jasa (output).  Pemahaman

akan sasaran pokok ini akan memudahkan auditor untuk mengidentifikasi permasalahan dan

akibat yang akan timbul.

Page 2: 2. Organisasi Audit Kinerj

Informasi lain

Hasil audit yang lalu dan hasil reviu dapat menjadi sumber informasi yang sangat berguna. 

Informasi ini juga menghindarkan auditor dari pekerjaan yang tidak diperlukan pada saat

pengujian terinci sehingga dapat lebih fokus pada permasalahan yang belum dapat diatasi

auditor sebelumnya.

Salah satu cara yang dilakukan auditor untuk memahami entitas adalah dengan memahami

SPI.  Pengendalian internal yang dimaksud oleh SPKN mengacu pada konsep COSO.  Tujuan

pengendalian internal meliputi  :

(a)  efektivitas dan efisiensi operasi

(b)  kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangan

(c)  keandalan laporan keuangan

Adapun komponen SPI adalah  :

(a)  control environment

(b)  risk assessment

(c)  control activities

(d)  information and communication

(e)  monitoring

c.  Prosedur dan Teknik Pengumpulan Informasi

Berkaitan dengan teknik audit (to observ, to calculate, vouching, etc)

d. Cara Penyajian Informasi

Setelah informasi diringkas, dipadukan, dan didiskusikan dengan pejabat yang tepat maka hasil

pengumpulan informasi disajikan  dalam beberapa bentuk.  Beberapa jenis model penyajian

antara lain  :

(i) Financial accounting model  (neraca dan income statement)

(ii) Organization chart model (susunan organisasi)

(iii) Flowchart model (hubungan manusia dan pekerjaan dalam matriks)

(iv) Control system model (unsur dasar kegiatan dan kaitan dengan SPI)

(v) Input-process-output model (urutan proses dan perbandingannya dengan standar) 

e. Panduan dalam Memilih Cara Menguraikan Informasi

Tidak ada cara terbaik atau terburuk. Cara terbaik adalah memilih metode yang paling sesuai

dengan kondisi dan situasi di lapangan.

Page 3: 2. Organisasi Audit Kinerj

(i) Uraian tertulis lebih tepat untuk menyampaikan analitis.

(ii) Fotokopi untuk informasi yang tidak memerlukan banyak penjelasan.

(iii) Rekaman  menghindari kealpaan dan waktu yang ada singkat.

(iv) Potret untuk menggambarkan tata urutan dan disajikan langsung dalam laporan

audit.

f. Laporan atas Pemahaman Entitas dan Lingkungannya

Tujuan Entitas

Secara umum dan komprehensif, baik dalam bentuk finansial maupun nonfinansial.  Auditor

harus mewaspadai adanya tujuan entitas yang saling bertentangan sehingga mempengaruhi

kemampuan entitas dalam mencapai tujuannya.

Hubungan Akuntabilitas

Sumber Daya

Proses Manajemen

Tujuan Kinerja

Program dan Operasi

Lingkungan Eksternal

IDENTIFIKASI AREA KUNCI

Tahap identifikasi area kunci merupakan tahap yang paling kritis dan menentukan dalam

pelaksanaan audit kinerja.  Pemilihan area kunci harus dilakukan mengingat luasnya bidang,

program, dan kegiatan pada entitas yang diaudit sehingga tidak mungkin melakukan audit di

seluruh area entitas.

a. Pengertian Area Kunci

Area kunci merupakan area atau kegiatan yang dilaksanakan oleh auditee, yang sangat

menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja auditee yang bersangkutan.

b. Manfaat Identifikasi Area Kunci

Penggunaan sumber daya audit secara lebih efisien dan efektif karena dapat fokus pada

area audit yang memiliki nilai tambah maksimum.

c. Pendekatan untuk Identifikasi Area Kunci

Penentuan area kunci dapat dilakukan berdasarkan selection factors, yakni  :

(i) Risk-based audit approach

Suatu pendekatan dengan menggunakan analisis risiko untuk menentukan area

penting yang seharusnya menjadi fokus audit.  Dalam audit kinerja, risiko lebih

Page 4: 2. Organisasi Audit Kinerj

ditekankan pada risiko yang ditanggung manajemen terkait dengan aspek ekonomi,

efisiensi, dan efektivitas.  SPI yang lemah atas suatu program/kegiatan menunjukkan

adanya risiko yang tinggi.

Beberapa hal yang dapat digunakan untuk menilai kemungkinan terjadinya risiko

manajemen adalah  :

(a)  Pengeluaran signifikan di bawah atau di atas anggaran

(b)  Tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

(c)  Tingginya mutasi pegawai

(d)  Ekspansi program secara mendadak

(e)  Hubungan tanggung jawab yang tumpang tindih, dll.

(ii)  Signifikansi

Bergantung pada apakah suatu kegiatan dalam suatu area audit secara komparatif

memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan lainnya dalam objek audit secara

keseluruhan.

(ii) Dampak audit

(iii) Nilai tambah yang diharapkan dari audit tersebut yakni suatu perubahan dan

perbaikan yang dapat meningkatkan 3E.

(iv) Auditabilitas. Kemampuan audit untuk melaksanakan audit sesuai dengan standar

profesi.

.

PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT

Tujuan audit berkaitan dengan alasan dilaksanakannya suatu audit.  Sedangkan lingkup audit

memberikan batasan bidang atau kegiatan yang akan diaudit, periode waktu yang diaudit,

lokasi yang akan dikunjungi, jenis kajian yang akan dilakukan untuk mendukung simpulan, dan

jenis investigasi yag akan dilakukan (jika dibutuhkan).  Meskipun sasaran audit telah ditentukan

pada tahap penetapan area kunci, namun auditor merasa perlu untuk menentukan apakah audit

akan dilakukan terhadap 3E (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas), 2E, atau hanya 1E.

a.  Manfaat Tujuan Audit

(i)    Membantu memfokuskan kegiatan pengumpulan bukti audit,

(ii)   Mencapai hasil audit yang diinginkan,

(iii)  Menghasilkan mutu audit yang konsisten,

(iv)  Menjadi ukuran atas mutu audit kinerja yang harus ditunjukkan pada akhir audit.

Page 5: 2. Organisasi Audit Kinerj

b. Proses Penetapan Tujuan Audit

Proses penetapan tujuan audit kinerja berbeda dengan audit keuanga.  Tujuan audit keuangan

adalah menguji asersi manajemen dengan periode penyajian laporan keuangan.  Dengan

demikian, dalam perencanaan audit keuangan auditor tidak perlu menentukan tujuan audit.

Pada audit kinerja, penerapan tujuan audit diawali dengan menetapkan tentative audit

objective (TAO) berdasarkan informasi umum yang diperoleh pada saat pemahaman entitas. 

Apabila auditor telah mengidentifikasi aspek manajemen atau bidang pada auditee yang

mempunya kelemahan dan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut, maka TAO disempurnakan

menjadi FAO (firm audit objective).  Dengan adanya FAO maka pengumpulan bukti dpat

dilaksanakan dengan lebih murah, mudah, dan terarah.

c. Keseimbangan 3E dalam Audit

TAO dapat berupa evaluasi kinerja manajemen dengan aspek 3E secara umum atau luas. 

Sedangkan dalam FAO, auditor dapat memilih salah satu dari 3 aspek tersebut untuk dilakukan

pengujian terinci.  National Audit Office of United Kingdom(BPK Inggris) memberikan uraian

mengenai kelebihan dan kekurangan setiap jenis tujuan audit kinerja

d. Contoh Tujuan Audit

Tujuan audit harus menjelaskan secara ringkas alasan, manfaat, dan dampak yang akan

ditimbulkan oleh pelaksanaan audit.  Beberapa contoh alasan dilakukannya audit adalah

sebagai berikut  :

Ada ketidakhematan atau ketidakefisienan atas penggunaan sumber daya yang

tersedia.

Tujuan yang sudah ditetapkan tidak tercapai

Adanya alternatif lain yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Adanya penggunaan sumber daya secara tidak saha.

Adanya penyimpangan dari peraturan perundang-undangan.

Sistem akuntansi dan laporan keuangan yang kurang baik.

e. Pernyataan Lingkup Audit

Audit limitation sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman atau

harapan yang berlebihan dai para pengguna laporan terhadap hasil audit.  Pada umumnya

lingkup audit kinerja memuat pernyataan sebagai berikut  :

Page 6: 2. Organisasi Audit Kinerj

Luasnya tujuan audit yang akan dilakukan

Permasalahan yang akan diperiksa (3E, 2E, atau 1E)

Waktu yang diperlukan dalam audit dan besarnya sampel yang akan diambil.

f.  Hal-hal yang Diperhatikan dalam Penentuan Lingkup Audit

Memanfaatkan informasi dari tahap audit sebelumnya

Menyesuaikan lingkup audit (perubahan harus dibicarakan dengan manajemen terkait

informasi awal yang kurang akurat atau kurang lengkap)

Menggunakan pertimbangan profesional (untuk audit yang lebih khusus, berkaitan

dengan perancangan prosedur audit dalam rangka mencapai tujuan audit)

Mempertimbangkan karakteristik objek audit sebagai penentu periode waktu audit.

.