(2) Metode Penelitian Pendidikan

71
NAMA : SUSANTO SMSTR/KELAS : V/B NIM : 1071108713 MK : METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Pendidikan 1.Pengertian Metode Penelitian Pendidikan Metodologi berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan sebelumnya. Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa Inggris(re berarti kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research berarti mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare yang berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam yang hanya memerlukan pengungkapannya.(Irawan Suhartono, 2000:1) Penelitian dapat diartikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta- fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk

Transcript of (2) Metode Penelitian Pendidikan

Page 1: (2) Metode Penelitian Pendidikan

NAMA : SUSANTO

SMSTR/KELAS : V/B

NIM : 1071108713

MK : METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian Pendidikan

1.Pengertian Metode Penelitian Pendidikan

Metodologi berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh

pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan sebelumnya.

Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa

Inggris(re berarti kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research

berarti mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare yang

berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi

riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka

pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum

ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam yang hanya memerlukan

pengungkapannya.(Irawan Suhartono, 2000:1)

Penelitian dapat diartikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan

dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan

fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu dan teknologi.(Amirul Hadi dan

Haryono,1998: 39).

Penelitan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan

secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah,

menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu

untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.

(Amirul Hadi, 1998:12)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa metode

penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

Page 2: (2) Metode Penelitian Pendidikan

yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan,

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

(Sugiono, 2009: 6)

2.Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian bertujuan untuk menemukan, mengembangkan

dan membuktikan kebenaran suatu pengetahuan.

Penemuan

Penemuan disini berarti mendapatkan sesuatu yang baru untuk

mengusi kekurangan atau kekosongan atu menciptakan sesuatu yang

sebelumnya belum ada.

Pembuktian

Pembuktian berarti data yang yang diperoleh itu digunakan untuk

membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan

tertentu.

Pengembangan

Pengembangan berarti memperluas dan menggali lebih dalam realitas

atu problem yang sudah ada.(Kartini Kartono,1996:29)

Sedangkan pendapat lain menyatakan dari segi tujuannya aktifitas penelitian

secara umum dikelompokkan pada penelitian :eksplorasi,deskripsi,dan eksplanasi

a.Penelitian yang masuk dalam eksplorasi adalah yang bertujuan untuk :

Semata-mata ingin memuaskan rasa atau hasrat ingin tahu agar

memperoleh pemahaman lebih jelas tentang peristiwa social yang terjadi.

Memperoleh tingkat kelayakan melakukan penelitian yang lebih

teliti,careful study

Mengembangkan metode –metode yang hendak digunakan dalam

penelitian yang lebih teliti

b.Penelitian deskripsi

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan secara teliti (accurately and

precisely)tentang karakteristik yang sangat luas dari populasi.

Page 3: (2) Metode Penelitian Pendidikan

c.Penelitian eksplanasi

Penelitian eksplanasi dikenal sebagai penelitian yang bertujuan untuk

memberikan eksplanasi yakni mengungkapkan hubungan antara dua orang atau

lebih konsep variabel dari suatu fenomena social.(Hamidi,2007:12)

3. jenis-jenis penelitian

Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantungpada peristiwa

dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya, namun secara umum

penelitian dapat digolongksn dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian dibedakan dalam dua

macam, yaitu:

Penelitian dasar atau basic research, penelitian ini bertujuan

menemukan suatu generalisasi atau keumuman, dan berusaha

menemukan teori-teori yang berlaku secara umum.

Penelitian penerapan atau applied research, penelitian ini diarahkan

pada penggunaan secara praktis dibidang kehidupan sehari-hari.

b. Penggolongan menurut bidangnya, antara lain ialah: penelitian-penelitian

pendidikan, sejarah, ekonomi, bahasa tehnik dan lain-lain.

c. Penggolongan menurut tempat dilaksanakan penelitian, yaitu:

Penelitian laboratorium, dilakuakn dalam suatu tempat khusus untuk

mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.

Penelitian lapangan, dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya.

Penelitian kepustakaan, bertujuan untuk mengumpulkan data dan

informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di

ruang perpustakaan.

d. Penggolonan menurut tujuan umum dibagi dalam:

Penelitian eksploratif.

Penelitian pengembangan.

Penelitian verivikatif.

e.Penggolongan menurut tarafnya, dibagi menjadi:

Penelitian deskriptif.

Penelitian inferensial, untuk busa menarik kesimpulan umum.

Page 4: (2) Metode Penelitian Pendidikan

f. Penggolongan menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian, yaitu:

Penelitian histories documenter.

Penelitian eksperimental.

g.Penggolongan menurut jenis aktivitas yang dilakukan yaitu:

Penelitian penemuan fakta.

Interpetasi kritis.

Penelitian lengkap.(Kartini Kartono,1996:30-35)

C. Ciri-Ciri Kegiatan Penelitian

a..Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu

masalahtertentu, yang dapat berupa jawaban maslah atau dapat menentukan

hubungan antara, variabel-variabel penelitian

b. Kegiatan penelitian menekankan pada pengembangan generalisasi prinsip-

prinsip dan teori-teori

c. Kegiatan penelitian berpangkal pada masalah yang dapat diobservasi

d. Kegiatan penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan

e. Kegiatan penelitian berkepentingan dengan penemu baru

f. Prosedur kegiatan penelitian diracang secara teliti dan rasional

g. Kegiatan ppenelitian menuntut keahlian

h. Kegiatan openelitian ditandai dengan usaha objekktif dan logis

i. Kegiatan penelitian harus dilakukan secara cermat. Teliti dan sabar

Berdasarkan atas cirri-ciri penelitian seperti yang telah disebutkan diatas

maka penellitian memiliki nilai-nilai sebagai berikut

1. Netralis emosional

2. Keterbukaan

3. Ketegakan diri (Amirul Hadi,1998: 41-42)

D. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian ini pada umumnya sebagai berikut

1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah

2. Penelaah kepustakaan

3. Penyusunan hipotesis

Page 5: (2) Metode Penelitian Pendidikan

4. Identivikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi oprasioanl variabel

5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data

6. Penyusun rancangan penelitian

7. Penentuan sampel

8. Pengumpulan data

9. Pengolahan dan analisis data

10. Interpretasi hasil anslisis

11. Penyusun laporan

Kesebelas langkah tersebut berturut akan disajikan secara ringkas, dengan

menunjukan hal-hal yang pokok serta praktis.(Amirul Hadi,1998: 43-44).

Page 6: (2) Metode Penelitian Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka

Setia.

Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan II.

Bandung: Pustaka Setia.

Hamidi. 2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Press

Malang.

Irawan Soehartono. 2000. Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Kartono, kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung:

Mandar Maju.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta.

Di sisi lain Dirjen pendidikan Tinggi menyebutkan salah satu cara

penggolongan mengenai macam rancangan penelitian berdasarkan atas sifat-sifat

masalahnya. Berdasarkan sifat-sifat masalah tersebut, rancangan penelitian dapat

digolongkan sebagai berikut :

1. Penelitian historis

2. Penelitian deskriptif

3. Penelitian perkembangan

4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan

5. Penelitian korelasional

6. Penelitian kausal komparatif

7. Penelitian experimental sungguhan

Page 7: (2) Metode Penelitian Pendidikan

8. Penelitian experimental semu

9. Penelitian tindakan

Penjelasan singkat untuk tiap-tiap macam penelitian dari sembilan macam

tersebut yaitu:

1. Penelitian historis

a. Definisi

Sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi.

Sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa

lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari

kebenaran. Penelitian dengan menggunakan metode sejarah penyelidikan yang

kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan serta pengalaman di masa lampau

dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari

sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.

b. Tujuan

Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara

sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan mengevaluasi dan

memverifikasikan, serta mensistematiskan bukti-bukti untuk memegakkan fakta

dan memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada

masa sekarang dan proyeksi masa depan.

c. Contoh

Studi mengenai praktek dukun bayi di daerah pedesaan di Aceh yang

bermaksud memahami dasarnya dimasa lampau serta relevansinya untuk masa

kini.

d. Ciri-ciri

Penelitian historis lebih tergantung kepada data yang diobservasi oleh

penelitian sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja ynag cermat

yang menganalisis keautentikan, ketetapan dan pentingnya sumber-

sumbernya.

Penelitian historis haruslah tertib ketat, sistematis dan teratur.

Penelitian historis tergantung dua data yaitu data primer, ialah data yang

secara langsung diperoleh oleh peneliti dan sumber primer (data asli) dan data

Page 8: (2) Metode Penelitian Pendidikan

sekunder yaitu data yang diperoleh penelitian dari orang lain atau sumber

sekunder jadi bukan asli.

Penelitian historis menghendaki kritik untuk memperoleh kualitas data.

Ada dua macam kritik

1. Kritik eksternal menanyakan apakah data itu autentik artinya data aslinya

atau tiruan dan apabila autentik apakah relevan serta akurat

2. Kritik internal yaitu kritik yang menguji motif, objektifitas dan kecermatan

peneliti terhadap data yang diperoleh. Dengan kritik ini penelitian historis

akan lebih ketat, sistematis dan obyektif.

Penelitian historis menggunakan pendekatan yang lebih utama dan dapat

menggali informasi yang lebih tua dibanding penelaahan pustaka.

Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama pengarang,

tempat dan waktu. Sumber tersebut harus diuji kebenaran dan keuletannya.

Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya saksi yang tidak pernah

berhubungan.

1. e. Sumber data pada metode history

Sumber data merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode

sejarah dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam. Antara lain : remain,

dokumen, sumber primer, sumber sekunder, materi fisik, materi tulisan dan

sebagainya.

1. Remain dan Dokumen

Jika sumber sejarah ditinjau dari sengaja atau tidak sengajanya bahan atau sumber

data tersebut ditinggalkan, maka sumber sejarah dapat dibagi dua yaitu remain

dan dokumen. Remain adalah peninggalan-peninggalan yang tidak disengaja baik

berupa barang fisik maupun peninggalan rohani. Di lain pihak terdapat juga

catatan-catatan yang sengaja ditinggalkan dan disebut dokumen. Pengertian

remain dan dokumen adalah :

1)      Remain atau Relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai

nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk

suatu keperluan pembuktian sejarah. Peninggalan materi termasuk : alat perkakas,

Page 9: (2) Metode Penelitian Pendidikan

perhiasan-perhiasan kuno, bangunan seperti piramida, candi, senjata-senjata,

sendok, benda budaya, dsb.

2)      Dokumen yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta

pemikiran-pemikiran manusia di masa yang lalu. Dokumen tersebut secara sadar

ditulis untuk tujuan komunikasi dan transmisi keterangan. Contoh dari dokumen

anatara lain buku harian, batu tertulis, daun-daun lontar, relief-relief pada candi,

surat kabar, dsb.

Jika sumber sejarah diatas diperluas lagi, maka sumber tersebut dapat kita bagi

sebagai berikut :

1)      Keterangan ditinggalkan secara sadar

Sumber tertulis : catatan harian, memoir, bopgrafi, dsb.

Karangan tradisional : balada, cerita-cerita tradisional, anekdot, dsb.

Hasil-hasil artistik : potret, gambar, lukisan, patung, dsb.

2)      Relic atau testimoni tanpa sadar : pakaian, bahan makanan, alat rumah

tangga, mesin-mesin, buku, makam, dsb.

3)      Inskripsi, dokumen, momumen : memorial, kuburan, candi, dsb. Sebuah

makam dapat dimasukkan dalam dua kategori diatas. Jika sebuah makam

ditemukan dan pada makam tersebut hanay ada nama saja yang tertulis maka

makam tersebut adalah relic. Tetapi, jika dibawah nama tersebut terdapat lagi

berbagai keterangan seperti jabatan, kelahiran, serta tugas-tugas lain maka makam

tersebut merupakan dokumen yang sengaja ditinggalkan.

1. Sumber primer dan sekunder

Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpanan yang orisinal dari

data sejarah. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang

merupakan bukti atau saksi utamadari kejadian yang lain.

Contoh : catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara, suatu

keterangan oleh saksi mata, keputusan rapat, foto, dsb.

Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa ataupun

catatan yang jaraknya telah jauh dari sumber orisinal.

Page 10: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Contoh : keputusan rapat suatu perkumpulan bukan didasarkan dari keputusan

dari rapat itu sendiri tetapi dari sumber berita di surat kabar. Berita surat kabar

tentang rapat itu adalah sumber sekunder.

1. f. Jenis-jenis penelitian sejarah

Penelitian historis banyak sekali macamnya. Tetapi secara umum dapat dibagi atas

empat jenis yaitu :

1. Penelitian sejarah komparatif

Jika penelitian dengan metode sejarah dikerjakan untuk membandingkan faktor-

faktor dari fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau maka penelitian

tersebut dinamakan penelitian sejarah komparatif.

1. Penelitian yuridis atau legal

Jika dalam metode sejarah diinginkan untuk menyelidiki hal-hal yang

menyangkut dengan hukum baik hukum formal maupun nonformal dalam masa

lalu, maka penelitian sejarah tersebut digolongkan dalam penelitian yuridis.

1. Penelitian biografis

Metode sejarah yang digunakan untuk meneliti kehidupan seseorang dan

hubungannya dengan masyarakat dinamakan penelitian biografis. Dalam

penelitian ini, diteliti sifat, watak, pengaruh, baik pengaruh lingkungan maupun

pengaruh pemikiran dan dari subyek penelitian dalam masa hidupnya serta

pembentukan watak, figur yang diterima selama hayatnya. Sumber-sumber data

sejarah untuk penelitian biografis antara lain : surat pribadi, buku harian, hasil

karya seseorang, karangan seseorang tentang figur yang diselidiki ataupun catatan

teman dari orang yang diteliti tersebut.

1. Penelitian bibliografis

Penelitian dengan metode sejarah untuk mencari, menganalisis, membuat

interpretasi serta generalisasi dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli

dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokkan dalam penelitian

bibliografis. Penelitian ini mencangkup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis

oleh pemikir dan ahli.

1. g. Langkah-langkah pokok

1)      Mengidentifikasi masalah yang meliputi antara lain :

Page 11: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Apakah pendekata historis merupakan yang terbaik bagi masalah yang

digarap?

Apakah data penting yang diperlukan mungkin didapat?

Apakah hasilnya dapat digunakan?

2)      Merumuskan tujuan penelitian (kalau perlu sampai hipotesis)

Dari masalah telah diformulasikan, maka rumuskan tujuan-tujuan dari penelitian.

Dalam merumuskan tujuan ini maka hubungkan dia dengan teori, jika ada dan

kaitkan dengan hipotesa yang ingin dibentuk.

3)      Merumuskan hipotesa

Rumuskan hipotesa sebagai keterangan sementara yang akan diuji kebenarannya.

Hipotesa tersebut amat berguna untuk memberi arah dan fokus bagi kegiatan

penelitian.

4)      Mengumpulkan data.

Untuk itu diperlukan pencatatan data misalnya dengan sistem kartu atau sistem

lembaran. Mengumpulkan data dengan mengingat sumber-sumber. Tujukan

pengumpulan data terhadap data primer lebih dahulu, baru ditunjang dengan data

sekunder.

5)      Evaluasi data

Data yang dikumpulkan perlu dievaluasi dengan melakukan kritis eksternal

maupun internal.

6)      Interpretasi dan generalisasi

Analisis data serta buat interpretasi dan generalisasi dari fenomena-fenomena

yang diselidiki kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan.

7)      Menyusun laporan

Menuliskan laporan penelitian.

1. 2. Penelitian deskriptif

1. a. Definisi

Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-maslah dalam masyarakat,

serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu termasuk

Page 12: (2) Metode Penelitian Pendidikan

tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang

berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.

1. b. Tujuan

Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan

faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.

1. c. Contoh

Survei mengenai sikap masyarakat petani terhadap program KB. Penelitian

tentang pendapat masayarakat untuk mengembangkan pendidikan luar biasa.

1. d. Ciri-ciri

a)      Padap umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan

hipotesis atau tidak.

b)      Merancang cara pendekatannya hal ini meliputi macam datanya, penentuan

sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya, melatih pada tenaga

lapangan dsb.

c)      Mengumpulkan data

d)     Menyususn laporan

1. 3. Penelitian perkembangan

1. a. Tujuan

Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pula dan perurutan

pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu

1. b. Contoh

Studi longtudinal mengenai pertumbuhan anak ia secara langsung mengukur sifat-

sifat pertumbuhan dan perkembangan anak (individu) yang diteliti.

1. c. Ciri-Ciri

1)      Memusatkan perhatian pada studi tentang variabel –variabel dan

perkembangannya selama beberapa waktu (bulan atau tahun). Tugasnya adalah

menjawab pertanyaan-pertanyaan bagaimanakah pola-pola pertumbuhan, lajunya,

arahnya, dan berbagai faktor yang mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu

2)      Dalam studi cross sectional

Biasanya dapat mencakup subyek yang lebih banyak tetapi hanya memotret faktor

yang lebih sedikit dibanding studi longitudinal. Dalam metode cross section ini

Page 13: (2) Metode Penelitian Pendidikan

biasanya slit dalam mengambil sampel antara lain karena umumnya yang

beragam.

3)      Dalam studi longitudinal biasanya sulit dalam masalah sampling sebab

subyeknya terbatas studi longitudinal ini menuntut kontinuitas, waktu yang

panjang, biaya yang banyak dan penelitian yang ulet.

4)      Studi-studi kecenderungan mengandung kekemahan bahwa faktor-faktor

yang tak dapat diramalkan mungkin masak dan memodifikasi atau membuat

kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjad tidak usah. Pada umumya

ramalan untuk masa panjang adalah educated guess sedang ramalan untuk waktu

yang pendek lebih reliabel dan lebih valid.

1. d. Langkah- Langkah Pokok

1)      Definisikan masalah atau rumuskan tujuan-tujuannya

2)      Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi

yang ada dan memperbandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk

alat-alat yang telah ada dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah

dikembangkan.

3)      Rancangan cara pendekatan

4)      Kumpulan data

5)      Evaluasi data yang terkumpul

6)      Susun laporan mengenai hasil evaluasi tersebut

1. 4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan

1. a. Tujuan

Tujan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara

intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu

unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

1. b. Contoh

Studi lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok

masyarakat terpencil.

Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan

belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi.

1. c. Ciri-ciri

Page 14: (2) Metode Penelitian Pendidikan

1)      Penelitian kasus adalah penelitian yang mendalam menegenai kasus tertentu

yang hasilnya merupakan gambaran lengkap dan terorganim mengenai kasus itu

penelitian ini antar alain mencakup keseluruhan sklus kehidupan, kaang-kadang

hanya meliputi segmen-segmen tertentu pada faktor-faktor kasus.

2)      Studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi

mengenai variabel dan kondisi yang besar jumlahnya

a)      Penelitian kasus sangat berguna untuk informasi latar belakang guna

merencanakan yang lebih besar dalam ilmu sosial. Ia lebihnintensif menerangi

variabel yang penting, proses dan interaksi yang memerlukan perhatian yang lebih

luas. Penelitian ini merupakan perintis bagi penelitian lanjutan juga merupakan

sumber hipotesis.

b)      Penelitian kasus memberikan contoh yang berguna berdasarkan data yang

diperoleh untuk memberikan gambaran mengenai penemuan-penemuan yang

disimpulkan dengan statistik

Kelemahan :

Tidak memungkinkan generalisasi yang obyektif pada populasi sebab

perincian kasus memang sangat terbatas representatnya.

Penelitian kasus sangat peka terhadap keberatan sebelahan yang subyektif

maka hasilnya kurang obyektif

1. d. Langkah-langkah pokok

1)      Merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadikan unit

studi itu sifat-sifat, saling berhubungan serta proses-proses yang mana yang akan

menuntun penelitian

2)      Merencanakan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih?

Sumber-sumber data mana yng tersedia, metode pengumpulan data mana yang

digunakan?

3)      Mengumpulkan data

4)      Mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi

rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.

5)      Menyusun laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil

tersebut.

Page 15: (2) Metode Penelitian Pendidikan

1. 5. Penelitian korelasional

1. a. Tujuan

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk meyelidiki sejauh mana variasi pada

suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain

berdasarkan padaa koefisien korelasi

1. b. Contoh

1)      Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada tes

bakat.

2)      Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada tes masuk

perguruan tinggi dengan indeks prestasi.

1. c. Ciri-Ciri

1)      Penelitian ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling

hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.

2)      Penelitian ini menunjukkan taraf tinggi hendaknya salinh hubungan bukan

ada atau tidaknya saling hubungan tersebut.

3)      Penelitian cocok bila variabel-variabel bebas akibatnya kurang tertib dan

kurang ketat.

4)      Sering menggunakan data yang tanpa pilih-pilih

1. d. Langkah-langkah pokok

1)      Mendefinisikan masalah

2)      Melakukan telaah pustaka

3)      Merancang cara pendekatannya

a)      Mengidentifikasikan variabel yang relevan

b)      Menentukan subyeknya yang sebaik-baiknya

c)      Memilih atau menyusun alat pengukur yang cocok

d)     Memilih metode korelasional yang cocok untuk masalah yang sedang

digarap

4)      Mengumpulkan data

5)      Menganalisis data yang telah dikumpulkan dan dinuat interpretasinya

6)      Menuliskan laporan

1. 6. Penelitian kausal komparatif

Page 16: (2) Metode Penelitian Pendidikan

1. a. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat

berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali fakta yang

mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

1. b. Contoh

1)      Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan

menggunakan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap

mungkin

2)      Mencari pola tingkah laku prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan

umur pada waktu masuk sekolah dengan cara menggunakan data deskriptif

mengenai tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-

anak tersebut kelas VI SD.

1. c. Ciri pokok

Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facta artinya dikumpulkan setelah

semua kejadian yang diperoleh berlangsung atau lewat. Penelitian mengambil satu

atau lebih akibat dan menguju data itu dengan menelusur kembali ke masa lampau

untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.

Kelebihannya :

Metode kausal komparatif baik untuk berbagai keadaan apabila bersama

dengan metode eksperimen.

Metode kausal komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna

mengenai sifat gejala yang dipersoalkan.

Perbaikan dalam hal teknik metode statistik dan rancangan dengan kontrol

persial, dewasa ini telah membuat studi kausal komparatif lebih dapat

dipertanggungjawabkan.

Kelemahannya :

Tidak ada kotrol terhadap variabel bebas merupakan kelemahan utama

dalam setiap rancangan ex post facta

Sukar memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan

telah benar-benar tervcakup dalam kelompok faktor-faktor yang diselidiki.

Page 17: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Faktor penyebab ternyata bukan faktor tunggal melainkan faktor dalam

kondisi tertentu untuk menghasilkan data yang disaksikan menyebabkan

soalnya sangat kompleks.

Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab

ganda tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu pada kejadian tertentu dan

oleh sebab lain pada kejadian lain.

Apabila saling hubungan antara dua variabel telah ditemukan mungkin

sukar untuk menentukan mana yang sebab mana yang akibat

Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidak mesti

memberi implikasi adanya hubungan sebab akibat

Studi komparasi dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan

subyek secara terkontrol. Sebab sangat sukar menempatkan kelompok

yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali

dalam hal menghadapkannya kepada variabel bebas

Menggolongkan subyek dalm kategori dikotoki (misalnya : golongan

pandai dan golongan bodoh). Untuk tujuan perbandingan, menimbulkan

persoalan karena kategori macam itu sifatnya kabur, bervariasi, mantap.

Penelitian semacam itu sering menimbulkan penemuan yang tidak

berguna.

1. d. Langkah-langkah pokok

1)      Mendefinisikan masalah

2)      Melakukan telaah pustak

3)      Merumuskan hipotesis

4)      Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis serta produser yang

akan digunakan

5)      Menyusun rancangan cara pendekatannya

a)      Memilih subyek yang akan digunakan serta produser yang akan digunakan

b)      Memilih teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data

c)      Menetukan kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas sesuai dengan

tujuan studi

Page 18: (2) Metode Penelitian Pendidikan

6)      Mencari validitas teknik untuk pengumpulan data dan menginterpretasikan

hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat

7)      Mengumpulkan, menganalisis dan mengolah data

8)      Menyusun laporan

1. 7. Penelitian experimental sungguhan

1. a. Tujuan

Penelitian experimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkina

saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih

kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan

hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal kondisi

perlakuan

1. b. Contoh

1)      Penelitian untuk meyelidiki pengaruh metode ceramah dengan metode

demonstrasi dalam bidang studi IPA pda murid kelas II SMA sebagai fungsi

ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf intelegensi murid (tinggi, sedang, rendah)

dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan intelegensi, ukuran

kelas dan metode mengajar.

2)      Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah

kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial

ekonomi orang tua dan taraf intelegensinya.

1. c. Ciri-Ciri

1)      Menurut pengaturan variabel dan kondisi eksperimen secara tertib dan ketat

baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun randomisasi.

2)      Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagi garis dasar untuk

dibandingkan dengan kelompok yang dikeni perlakuan eksperimental

3)      Memusatkan usaha pada pengontrolan variasi

a)      Untuk memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan hipotesis

b)      Untuk meminimalkan varian variabel pengganggu atau yang tidak

diinginkan dan yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen tetapi yang tidak

menjadi tujuan penelitian.

Page 19: (2) Metode Penelitian Pendidikan

c)      Untuk meminimalkan varian kekeliruan atau varian rambang, termasuk apa

yang disebut kekeliruan pegukuran maka penyelesaian terbaik adalah memilih

secara rambang mengenai subyek dalm kelompok-kelompok dan perlakuan

eksperimental pada kelompok

4)      Rancangan ini menuntut interval validity yang merupakan tujuan pertama

metode eksperimen. Apakah manipulasi eksperimen pada penelitian ini memang

benar-benar penimbulkan perbedaan.

5)      Rancangan ini juga menuntut interval validity yaitu seberapa

representatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya

dapat disimpulkan

6)      Kemajuan dalam metodologi penelitian, misalnya rancangan faktorial dan

analisis varian telah memungkinkan peneliti untuk memanipulasi atau

membiarkan bervariasi lebih dari satu variabel dan sekaligus menggunakan lebih

dari satu kelompok eksperimen. Hal ini memungkinkan untuk secar serempak

menentukan :

a)      Efek variabel bebas utama (perlakuan)

b)      Variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan membuat klasifikasi

dan

c)      Interaksi antara  kombinasi variabel bebas dan variabel yang digunakan

untuk membuat klasifikasi tertentu.

Kelemahan :

Kalau metode ini dikenakan kepada dunianya, karena manusia sering berbuat lain

apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial dimanipulasi atau diobservasi

secara sistematis.

1. d. Langkah-langkah pokok

1)      Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan

digarap

2)      Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah

3)      Merumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan

4)      Mengidentifikasikan pengertian dasar dan variabel utama

5)      Menyusun rancangan eksperimen

Page 20: (2) Metode Penelitian Pendidikan

a)      Mengidentifikasikan bermacam-macam variabel yang

relevanmengidentifikasikan variabel dan noneksperimental yang mungkin

mencemarkan eksperimen dan menentukan bagaimana caranya mengontrol

variabel tersebut

b)      Menentikan rancangan eksperimennya

c)      Memilih subyek yang representatif bagi populasi tertentu, menentukan

siapa-siapa yang masuk kelompok kontrol dan siapa yang masuk kelompok

eksperimen

d)     Menerapkan perlakuan

e)      Memilih atau menyusun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan

validasikan alat tersebut.

f)       Merancangkan prosedur pengumpulan data, dan jika mungkin lakukan pilat

atau trial runtest untuk menyempurnakan alat pengukur atau rancangan

eksperimennya.

g)      Rumuskan hipotesis nol nya

6)      Melaksanakan eksperimen

7)      Mengatur data kasar itu dalamcara yang mempermudah analisis selanjutnya

dengan menempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhatikan efek

yang diperkirakan akan ada.

1. 8. Penelitian experimental semu

1. a. Tujuan

Penelitian eksperimental semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen

yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol

atau memanipulasikan semua variabel yang relevan

1. b. Contoh

1)      Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan,

keresahan, merokok jumlah penderita jantung yang di dalamnya kontrol dan

manipulasi tidak selalu dapat dilakukan.

Page 21: (2) Metode Penelitian Pendidikan

2)      Penelitian pendidikan yang menggunakan pre-test post-test di dalamnya

variabel-variabel seperti kematangan, efek testing, regresi statistik dan adaptasi

terlewatkan dari penelitian

1. c. Ciri-Ciri

1)      Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis yang

di dalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan kecuali

beberapa variabel saja

2)      Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguh dan semua sangat kecil

terutama kalau yang dipergunakan subyek adalah manusia

1. d. Langkah-langkah pokok

Langkah pokok dalam penelitian eksperimental semua adalah sama dengan

langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimental sungguhan dengan

pengalaman secara teliti terhadap masing-masing keterbatasan dalam hal validitas

internal dan validitas eksternalnya.

1. Penelitian tindakan

1. a. Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan atau cara pendekatan baru

untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia

aktual lain.

1. b. Contoh

Program inservice training untuk melatih para orthopaedagog bekerja untuk

menangani anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah

1. c. Ciri-Ciri

1)      Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual

2)      Fleksibeldan adaptif

3)      Cara penelitian impiris

4)      Penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah

1. d. Langkah-langkah pokok

1)      Menetapkan tujuan

2)      Melakukan telaah pustaka

3)      Merumuskan hipotesis

Page 22: (2) Metode Penelitian Pendidikan

4)      Mengatur research setting

5)      Menentukan kriteria evaluasi

6)      Mengumpulkan,menganalisis,mengolah data, dan mengevaluasi

7)      Menulis laporan

Sumber :

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi

Aksara

Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH

Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan

kriteriakriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3)

Tempat; (4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh; (5) Bidang ilmu yang

diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9)

Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Berikut ini masing-masing pembagiannya.

Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh:

1. Basic Research (Penelitian Dasar),

Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;

1. Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis,

keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu

yang lebih baik, efektif, efisien.

Berdasarkan Bidang yang diteliti:

1. Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi,

pendidikan, hukum, dsb.

2. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika,

Teknik, dsb.

Berdasarkan Tempat Penelitian :

1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan;

2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan

menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;

3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat

tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

Page 23: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Berdasarkan Teknik yang digunakan :

1. Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak

ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada

perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

Berdasarkan Keilmiahan :

1. 1. Penelitian Ilmiah

Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran,

menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan

pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan

kadar/tinggirendahnya

mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:

1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang

diteliti:

2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama

dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:

1. 1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;

2. 2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;

3. 3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas

4. 4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang

sejenis;

5. 5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan

emosional;

6. 6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya

semakin berguna;

7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari

estimasi dapat dilihat;

8. 8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode

penelitiannya.

Page 24: (2) Metode Penelitian Pendidikan

1. 2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-

kaidah ilmiah)

2. Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting,

Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis,

Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara

Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman,

Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.

1. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang

menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik

kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang.

Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan menggambarkan variabel

masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to

describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap

variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

PENELITIAN SECARA UMUM :

o Penelitian Survei:

Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;

Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.

Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang

lain dalam menangani hal yang serupa;

Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara

sampel;

Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;

Penelitian ini dapat berupa :

1. Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan

peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam

studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda

dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini?

Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan

yang baik.

Page 25: (2) Metode Penelitian Pendidikan

2. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara

yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan,

proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena;

pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti

mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.

3. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang

digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan

meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program

untuk mengukur pencapaian tujuan).

4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama,

menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis.

5. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;

6. Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang

dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

di Kalbar, 1998-2003;

o Grounded Research

Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan

mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori,

mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang

bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data.

Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori

menerangkan data setelah data diurai.

TUJUAN PENELITIAN :

Secara umum ada empat tujuan utama :

1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam

bidang tertentu

2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang

yang telah ada

3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam

bidang yang     telah ada

4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

Page 26: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Sumber : http://skripsistikes.wordpress.com

Jenis penelitian berdasarkan pendekatan

Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian,

yaitu :

1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan

pendekatan deduktif – induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka

teori , gagasan para ahli ataupun pemahaman peneliti berdasarkan

pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan

beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran

(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

1. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan

gejala secara holistic- kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami

dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian kualitatif

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan

induktif

Jenis penelitian berdasarkan fungsinya

Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan

ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek.

Secara umum dan mendasar dapat dibedakan menjadi 3 macam penelitian :

1. Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau

penelitian pokok (fundamental research), yaitu penelitian yang diarahkan pada

pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya

untuk kepentingan praktik

1. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan

praktis, penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh

penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

1. Penelitian Evaluatif

Page 27: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Penelitian evaluatif (Evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam

suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun

hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, tau lembaga.

JENIS – JENIS PENELITIAN BERDASARKAN TUJUANNYA

Jenis – jenis penelitian berdasarkan penelitiannya di bedakan antara lain

penelitian deskriptif , prediktif , improftif , dan eksplanatif.

A. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (deskriptif research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu

keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak

melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap

objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apadanya.

B. Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi atau

memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan

datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui studi

kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu tertentu,

pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa

yang akan datang.

C. Penelitian Improftif

Penelitian inproftif (improvetive reasearch) ditujukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan

suatu program.

D. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan

penjelasan tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian

eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut. Hubungan

tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan

atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel lainnya.

Sumber :  gayul.wordpress.com

PENELITIAN DESKRIPTIF

Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan akan dapat:

Page 28: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Menjelaskan prinsip-prinsip pemahaman menggunakan metode

pemahaman deskriptif.

Menguasai macam-macam penelitian deskriptif.

Menggunakan penelitian deskriptif sesuai dengan permasalahan dan

kebutuhannya.

Menyebutkan tiga macam penelitian deskriptif dengan tepat.

Menerangkan langkah-langkah penelitian deskriptif secara benar.

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian

ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak

melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif,

penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji

hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki

validitas universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga

merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan

penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang.

Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa

adanya.

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang

diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian

deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama,

dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di

lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk

mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan

maupun tingkah laku manusia.

Disamping kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada

umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan

mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks.

Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini 

sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya

Page 29: (2) Metode Penelitian Pendidikan

dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok

anak, maupun perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat

dikembangkan ke arah penenelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang

spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami

fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau 

dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih

kompleks.

Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya  memiliki proses dan sadar yang sama

seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga

memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat

menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai

contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan,

variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati,

dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk mendapatkan

gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar.

Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan

tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut

peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi,

peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan

dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi

antarvariabel.

Penelitian deskriptif mempunyai keunikan seperti berikut.

Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali

memperoleh responden yag sangat sediit, akibatnya biasa dalam membuat

kesimpulan.

Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam

pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan

para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list

lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data

yang diinginkan secara objektif dan reliable.

Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan

Page 30: (2) Metode Penelitian Pendidikan

dirumuskan secara jelas, agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan

dalam menjaring data yang diperlukan.

LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DESKRIPTIF

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut.

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan

melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau

hipotesis penelitian.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal

ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,

mengumpulkan data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian

MACAM-MACAM PENELITIAN DESKRIPTIF

Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli

penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis

penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya

dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para

ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat

dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif

dilakukan oleh  peneliti.

Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam

penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan

dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan

studi sosiometrik.

Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)

Page 31: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif

mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan

menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan

oleh orang  tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti.

Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik

observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat

kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk

mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.

Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain

untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan

lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama

untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.

Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah

bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para

peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang

maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat

dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil

dan Menengah.

Contoh Penelitian Deskriptif menggunakan self-report

Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah

Studi banding tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil menengah

ini mempunyai 5 tujuan penting, yaitu :

Mengidentifikasi faktor-faktor pembangunan usaha mikro kecil dan

menengah melalui sistem kelembagaan.

Memperoleh informasi tentang faktor-faktor pengembangan kelembagaan

bagi koperasi usaha kecil dan menengah.

Meningkatkan kerja sama lembaga pemerintah agar secara komperehensif

mempunyai sistem pembiayaan yang relevan dengan kebutuhan para

pengusaha.

Page 32: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Merumuskan kebijakan, implementasi, dan sistem monitoring yang

relevan dengan kelembagaan dan sistem pembiayaan  usaha kecil dan

menengah.

Memperoleh model best practice tentang kelembagaan dan sistem

pembiayaan di Negara Filipina yang mungkin dapat diterapkan sesuai

dengan budaya masyarakat Indonesia.

Penelitian studi banding ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan

self-report. Tempat penelitian adalah lembaga tinggi depertemen perdagangan dan

industri dan lembaga lain dan lembaga lain yang menangani pertumbuhan dan

perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga lembaga lain tersebut

termasuk kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil Menengah (BSMD), Kantor

Technology Livelihood Resource Center (TLRC). COLOMBO PLAN STAFF

CALLEGE (CPSC), dan Technology Universisty of Philippines (TUP). Subjek

penelitiannya adalah nara sumber yang memiliki informasi yang diperlukan dan

mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi.

Studi banding ini  mempunyai hasil yang dapat dikelompokan menjadi dua

bagian, yaitu lembaga pengelolaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan

menengah. Yang berkaitan dengan lembaga pengelola UKM diantaranya adalah

termasuk:

Pengembangan usaha kecil dan menengah di pilipina dibawah Department Of

Trade and Industry (DTI), dengan melibatkan beberapa biro yang ada ditingkat

nasional dan regional.

Yang termasuk pengusaha kecil dan menengah di pilipina, adalah para pengusaha

atau entrepreneur ,baik indifidual maupun kelompok warga Negara Filipina yang

memiliki ciri–ciri seperti berikut : Pengusaha mikro mempunyai asset

<P1,500,001; pengusaha kecil mempuyai asset P 1,500,001-P 15,000,000; dan

pengusaha menengah mempuyai P15,000,001-P60,000,000

Ada enam lembaga tinggi Negara dan beberapa kantor yang relevan dengan

macam-macam kegiatan bisnis sebagai sebagai tempat pendaftaran dan yang akan

membantu perkembangan dan pertumbuhan usaha baru tersebut. Program

pemerintah yang terkait dengan usaha kecil dan menengah di lakanakan oleh

Page 33: (2) Metode Penelitian Pendidikan

semua lembaga yang relevan termasuk kantor yang berada dibawah tanggung

jawab departemen perdagangan dari industri, depertemen keuangan, anggaran dan

manajemen. Pertanian, reformasi agraria, lingkungan dan sumber daya alam,

tenaga kerja dan perburuhan, transportasi dan komunikasi, pekerjaan dan pubik

jalan raya, pemerintah dan dan pariwisata, sains dan teknologi, ekonomi nasional

dan otoritas pengembangan semua Bank sentral Filipina baik tingkat nasional,

regional, dan provinsi. Pada masing-masing kantor lembaga mempunyai prosedur,

wewenang,dan jumlah pembiayaan pendaftaran yang dicantumkan secara jelas.

Wewenang, prosedur dan jumlah biaya yang jelas tersebut, pada prinsipnya adalah

untuk mempermudah bagi para pengusaha, kita mereka melakukan pendaftaran

usahanya ke kantor lembaga tersebut.

Studi Perkembangan (Developmental Study)

Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di

bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku,

sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah

laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan

tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara

tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.

Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan

waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi

pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini,

misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan

sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan

baik secara cross-sectional atau logiotudinal

Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang

sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki.

Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian

di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan

model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu,

misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif

perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan,

Page 34: (2) Metode Penelitian Pendidikan

enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk

digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.

Studi Kelanjutan (Follow-up study)

Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden

setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram

pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal

maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di

suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional

menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia

kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi

kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out

(keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang

diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan

data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu

perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah

mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.

Studi Sosiometrik (Sociometric study)

Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam

suatu kelompok individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau

penolakan sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.

Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-

masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling

suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat

memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan

memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram,

posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok

organisasi.

Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah

yang dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah

tersebut seperti misalnya:

Page 35: (2) Metode Penelitian Pendidikan

“Bintang”  diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para

anggotanya,

“Terisolasi” di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para

anggota dalam kelompok,

“Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih

masing orang dalam kelompoknya.

Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan

hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam

lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel

dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian

yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa

adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik

objek yang di teliti secara tepat.

Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.

Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan

responden yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;

Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam

pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai;

Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada

waktu menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.

Dilihat dari aspek pengumpulan data di lapangan, penelitian deskriptif dapat

dibedakan antara lain menjadi penelitian diri, studi perkembangan, studi

kelanjutan, dan studi sosiometrik.

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah seperti berikut.

Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan

melalui metode deskriptif.

Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau

hipotesis penelitian.

Page 36: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Mendesain metode penelitian yamg hendak di gunakan, termasuk dalam

hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan

instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.

Mengumpulkan dan mengorganisasi serta menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika  yang relevan.

Membuat laporan penelitian

Sumber: www.penalaran-unm.org

Metode Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian

berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil

kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah

kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks

namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah

pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki

kedalaman bahasan yang tak terbatas.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran

kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan

melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor

(Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu,

peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,

menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas.

Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif

digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi,

untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan

kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

Page 37: (2) Metode Penelitian Pendidikan

B. Sistematika Penelitian Kualitatif

Judul

Abstrak

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Bab I Pendahuluan

Konteks Penelitian

Fokus Kajian Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka

Bab III Metode Penelitian

Pendekatan

Batasan Istilah

Unit Analisis

Deskripsi Setting Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis Data

Keabsahan data

Bab IV Hasil dan pembahasan

Bab VI Kesimpulan dan saran

Daftar pustaka

Lampiran

Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian

kualitatif, yaitu:

1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian

penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran

yang bermacam-macam dan tidak bias makna.

Page 38: (2) Metode Penelitian Pendidikan

2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang

tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat

berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil

penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk

membacanya.

3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang

teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan

fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau

membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka

menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan

masalah yang sama atau serupa.

4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan

dalam proses penelitian.

5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang

diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah

atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan

dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah

direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti

apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.

6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan

lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik

fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian,

peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap

perspektif teoritis yang digunakan.

C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:

1. Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang

dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan

penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu

pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang.

Page 39: (2) Metode Penelitian Pendidikan

Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya

sendiri.

2. Fenomenologi

Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep

atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada

beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga

tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.

Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian

tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa

disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data

(subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana

peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk

mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

3. Grounded theory

Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk

sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan

atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di

mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses

sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory

adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks

peristiwa dipelajari.

4. Etnografi

Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.

peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan

cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian.

Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap

suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam

keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota

kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku,

bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

Page 40: (2) Metode Penelitian Pendidikan

5. Studi kasus

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan

batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan

berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan

kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

D. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau

keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–

depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai

responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan,

kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti

melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan

dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga

responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan

pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan

multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang

kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi

negatif.

2. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),

pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.

Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik

perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti

Page 41: (2) Metode Penelitian Pendidikan

perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek

tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat

digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak

terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian

melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-

benar terlibat dalam keseharian responden.

Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa

menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat

harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati

suatu objek.

Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok

terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah

dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana

perilaku muncul), dan kualitas perilaku.

3. Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,

catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama

data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada

peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara

detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat

pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau

swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya

dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah

tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk

Page 42: (2) Metode Penelitian Pendidikan

mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang

terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk

menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah

yang sedang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang

digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Biografi

Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:

a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap

perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak,

remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman

pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan.

b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.

c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.

d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang

dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut.

e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial

didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian

memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.

f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang

berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan

pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.

2. Fenomenologi

Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:

a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh

tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.

b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data

yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.

c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh

Page 43: (2) Metode Penelitian Pendidikan

responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya

diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak

relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif

atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti

tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak

mengalami penyimpangan).

d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis

gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.

e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena

tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian

mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada

responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu

terjadi).

f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari

fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai

fenomena tersebut.

g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari

gambaran tersebut ditulis.

3. Grounded theory

Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:

a. Mengorganisir data

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa

dipelajari.

d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-

kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan

menggambarkan peristiwa tersebut.

e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan

mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding.

Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan

Page 44: (2) Metode Penelitian Pendidikan

yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang

mempengaruhi peristiwa.

4. Etnografi

Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:

a. Mengorganisir file.

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.

d. Menginterpretasi penemuan.

e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

5. Studi kasus

Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:

a. Mengorganisir informasi.

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.

d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.

e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi

natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus

yang lain.

f. Menyajikan secara naratif.

F. Keabsahan Data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal,

yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian

kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi

mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa

kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil

akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan

keabsahan data, yaitu:

1. Kredibilitas

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa

kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi,

per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian

Page 45: (2) Metode Penelitian Pendidikan

lain, dan member check.

Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:

a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat

kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat

menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para

responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti,

serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

tersebut.

d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil

sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan

rekan-rekan sejawat.

e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-

dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek

analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang data.

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi

yang lain.

3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan

peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-

konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya

dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan

dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian

dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan

tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

G. Reliabilitas

Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu

Page 46: (2) Metode Penelitian Pendidikan

konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti,

metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan

kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan

responden.(IAHS)