BAB III METODE PENELITIAN Desain...
-
Upload
trinhthuan -
Category
Documents
-
view
244 -
download
7
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN Desain...
46
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Salah satu metode dalam peneltian kuantitatif. Menurut
(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, 2015, hal. 13) mengemukakan bahwa metode kuantitatif dinamakan metode
tradisional, karena metode ini data yang yang di kumpulkan dalampenelitian
berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan statistik. Penelitian ini
menggunakan eksperimen yang dilakukan untukmencari pengaruh perlakuan
tertentu dalam kondisi yang dikendalikan. Dalam penelitian eksperimen terdapat
suatu perlakuan atau yang disebut juga dengan treatment yang diberikan pada
kelas atau kelompok eksperimen.
Melalui metode eksperimen ini, peneliti mencoba menguji keefektifan
metode show and telluntuk meningkatkan prestasi belajar terhadap materi Akhlak
Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas, sombong, boros, ria, tamak,
penakut dan mementingkan diri sendiri) pada siswa kelas IV Diniyah Takmiliyah
Awaliyah Wasilatunnaja kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung.
Adapun tujuan penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui variabel
sebab (perlakuan) terhadap variabel akibat yang dalam hal ini adalah hasil belajar
siswa terhadap materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas,
sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri). Perlakuan
pada penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan metode show and
tell.
Desain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonequivalent control group design, yaitu penelitan yang dilaksanakan pada satu
kelompok eksperimen yakni yang mendapatkann perlakuan (treathment) dalam
hal ini pembelajaran materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas,
sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) dengan
menggunakan metode show and tell dan satu kelompok kontrol atau kelompok
pembanding yakni tidak mendapatkan perlakuan (treathment) pembelajaran
47
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas, sombong, boros, ria,
tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) dengan menggunakan metode
show and tell.
Penelitian diawali dengan tes awal (pretest) yang dilakukan terhadap sampel
sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan metode show and
tell dan diakhiri dengan tes akhir (posttest).
Pengukuran keberhasilan penggunaan metode show and tell tersebut
dilakukan dengan menghitung perbedaan antara nilai pretest dan nilai posttest.
Skema desain ini divisualisasikan seperti gambar berikut ini:
Gambar 3.1
Sumber: (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, 2015, hal. 116)
Desain Penelitian Nonequivalent Control Group
Keterangan:
O1= Nilai pretest kelas eksperimen
O2= Nilai posttest kelas eksperimen
O3= Nilai pretest kelas kontrol
O4= Nilai posttest kelas kontrol
X = Perlakuan (treathment), yaitu berupa penggunaan media show and tell
B. Partisipan
Dalam penelitian ini, partisipan yang ikut serta untuk membantu peneliti
dalam melakukan penelitian adalah guru kelas yang peneliti gunakan sebagai
sampel peneliti, guru mata pelajaran akhlak, dan yang paling inti adalah siswa
kelas VI A dan B yang menjadi sampel peneliti.
O1 X O2
O3 O4
48
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan sampel Penelitian
Lokasi Penelitian pada penelitian ini adalah di Yayasan Pendidikan
Wasilatunnaja dengan mengambil jenjang Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang
bertempat di Kp Pasantren Rt. 03 Rw. 11 Desa Nanjung Mekar Kecamatan
RancaekekKabupaten Bandung.
Gambar 3.2 Lokasi Yayasan Pendidikan Islam Wasilatunnaja
Keterangan :
= Lokasi Penelitian
Populasi merupakan semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa,
atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana
menjadi target kesimpulan dari akhir suatu penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek populasinya adalah seluruh siswa
kelas IV Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja yang dijelaskan pada tabel
berikut:
Tabel 3.1 Anggota Populasi Penelitian
No. Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 IV-A 12 12
49
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 IV-B 12 12
3 IV-C 4 6
Jumlah 28 30
Sumber: Data Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah 2015/2016
Sedangkan yang dijadikan sebagai sampel adalah siswa kelas IV-A dan IV-
B dengan keterangan jumlah siswa sebagai berikut :
Tabel 3.2 Anggota Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah
Keterangan Laki-laki Perempuan
1. IV-A 12 12 Kelas Eksperimen
2. IV-B 12 12 Kelas Kontrol
Jumlah 24 24
Sumber: Data Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah 2015/2016
Sampel pada penelitian ini adalah siswa yang berada pada kelas IV-A yang
ditentukan sebagai kelas eksperimen dan IV-B yang ditentukan sebagai kelas
kontrol. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan
nonprobabilitysampling yakni pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
purposive sampling atau sampel bertujuan.
Ditentukan bahwa yang dijadikan sampel adalah kelas IV-A (kelas
eksperimen) dan kelas IV-B (kelas kontrol). Kedua kelas tersebut dipilih
berdasarkan kesetaraan nilai akhir semester mata pelajaran Akhlak pada semester
pertama (ganjil) tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan sampel ini berdasarkan
observasi yang peneliti lakukan.Peneliti melihat bahwa kedua kelompok tersebut
sama-sama memiliki nilai yang tinggi dalam hasil Ulangan Akhir Semester
pertama (ganjil) pada mata pelajaran Akhlak tahun ajaran 2015/2016.
D. Instrumen penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah Instrumen evaluasi,
yaitu berupa tes obyektif materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II
(malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri), tes
50
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini diujikan pada saat pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan khusus yaitu penggunaan
metodeshow and tell. Sedangkan posttest diajukan untuk mengetahui kemampuan
siswa setelah diberiperlakuan. Untuk mengusahakan agar perbandingan hasil test
diandalkan, maka pretest dan postest dilakukan menggunakan test yang sama.
Soal-soal yang terdapat pada pretest dan posttest yaitu berupa soal pilihan ganda
sebanyak 50 soal yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan kurikulum DTA
2010 kelas IV yang ada di sekolah tersebut. Penlilaian test obyektif ini didasarkan
atas jawaban yang tepat. Setiab jawaban benar memiliki bobot 1 Dan setiap
jawaban yang salah memiliki bobot 0.
Proses pengembangan instrumen tes obyektif adalah:
1. Menggunakan RPP sebagai bahan untuk membuat draft instrumen soal tes
obyektif materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II (malas,
sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) dengan
RPP terlamapir
2. Membuat kisi-kisi instrumen seperti tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes obyektif
No Materi Indikator Kode Soal Jumlah
Soal
No. Item
Soal
1. Akhlak
Mazmummah
kepada diri
sendiri I
Siswa mampu
menyebutkan akhlak
mazmumah kepada diri
sendiri
E. A.01.1-
A.01.11
11
1,2,3,4,5,6,7,
8,9,10,11
Siswa mampu
menyebutkan arti dari
perilaku malas, sombong,
boros.
A.02.12-
A.02.26
15
12,13,14,15,1
6,17,18,19,20
,21,22,23,24,
25,26
Siswa mampu A.03.27- 12 27,28,29,30,3
51
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyebutkan dalil
tentang perilaku malas,
sombong, boros.
A.03.38 1,32,33,34,35
,36,37,38
Siswa mampu
mempraktikan dalam
kehidupan sehari-hari
menjauhi akhlak
mazmumah kepada diri
sendiri
A.04.39-
A.04.50
12
39,40,41,42,4
3,44,45,46,47
,48,49,50
2. Akhlak
Mazmummah
kepada diri
sendiri II
Siswa mampu
menyebutkan akhlak
mazmumah kepada diri
sendiri
B.01.51-
B.01.60
10
51,52,53,54,5
5,56,57,58,59
,60
Siswa mampu
menyebutkan arti dari
perilaku ria, tamak,
penakut, dan
mementingkan diri
sendiri.
B.02.61-
B.02.76
16
61,62,63,64,6
5,66,67,68,69
,70,71,72,73,
74,75,76
Siswa mampu
menyebutkan dalil
tentang perilaku ria,
tamak, penakut, dan
mementingkan diri
sendiri.
B.03.77-
B.03.88
12
77,78,79,80,8
1,82,83,84,85
,86,87,88
Siswa mampu
mempraktikan dalam
kehidupan sehari-hari
menjauhi akhlak
B.04.89-
B.04.100
12 89,90,91,92,9
3,94,95,96,97
,98,99,100
52
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mazmumah kepada diri
sendiri
Sumber: Data Peneliti 2016
3. Menyusun dan membuat soal untuk bahan uji coba soal.
4. Meminta judgement kepada pakar, yang hasilnya adalah seluruh soal yang
dibuat oleh peneliti.
5. Merevisi soal-soal yang perlu diperbaiki.
6. Mengujicobakan soal pada kelas lain yaitu kelas VI. Uji coba soal dilakukan
pada hari tanggal 14 April 2016 di kelas VI Diniyah Takmiliyah Awaliyah
Wasilatunnaja kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung. Hasil uji coba
soal adalah soal-soal yang digunakan sebanyak 100 soal antara lain nomor
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43,
44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54 ,55 ,56 , 57, 58, 59, 60 ,61 ,62 ,63
,64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83,
84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100.
7. Pengolahan hasil uji coba soal
a. Uji Validitas
Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas item untuk menyatakan
valid, apabila skor item yang bersangkutan terbukti mempunyai korelasi
positif yang signifikan dengan skor totalnya. Setiap butir soal yang dijawab
dengan betul diberi skor 1 (satu) dan jawaban yang salah diberikan skor 0
(nol).
Uji validitas soal dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS
21. Berdasarkan hasil uji coba soal dari 100 soal yang dapat digunakan
sebanyak 48 soal antara lain nomor 1, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 27, 28, 30, 33, 35,
42 , 47, 50, 54, 56, 58, 62, 63, 65, 66, 68, 70, 71, 73, 75, 77, 78, 79, 80, 81,
82, 84, 86, 87, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.1.
b. Pengujian realibilitas instrumen
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas soal dihitung dengan menggunakan
bantuan SPSS 21. Interpretasi reliabilitas dilihat dari hasil perhitungan
53
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apabila r> 0,70 maka dikatakan reliable, sedangkan apabila r< 0,70 maka
dikatakan un-reliable. Dari hasil perhitungan koefisien reliabilitas adalah
0,709 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas instrumen tes ini adalah tinggi.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.2.
c. Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal
1) Daya Pembeda Butir Soal
Analisis daya pembeda ini berperan untuk mengkaji butir-butir soal
dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan
siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Adapun rumus yang
dipakai dalam perhitungannya dengan menggunakan rumus :
𝐷𝑃 =𝐵𝐴 − 𝐵𝐵
1/2𝑛
Sumber: (Sudijono, 2013, hal. 389)
Keterangan :
DP = daya pembeda
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas
BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah
n = jumlah kelompok atas dan kelompok bawah
1/2 = angka konstan
Dalam menetapkan kualifikasi soal, ditentukan dengan ketentuan kriteria
untuk daya pembeda sebagai berikut :
1) 0,40 ke atas = baik
2) 0,21 – 0,39 = kurang
3) 0,20 ke bawah = jelek
Dalam penelitian ini, penghitungan daya pembeda soal dihitung
menggunakan microsoft excel 2013. Interpretasi daya pembeda soal
ditunjukkan oleh Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal
Indeks Daya Pembeda Kualifikasi
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
Jelek
Sedang
Baik
54
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,70 – 1,00
Negatif
Baik Sekali
Tidak baik, harus dibuang
Sumber: (Sudijono, 2013, hal. 389)
Dari hasil analisis daya pembeda terdapat 36 soal yang memiliki daya
pembeda baikyaitu nomor 1, 27, 28, 30, 42, 43, 45, 47, 50, 56, 58, 63, 65,
68, 70, 71, 73, 75, 77, 79, 80, 81, 84, 86, 87, 89, 90, 92, 93, 94, 95, 96, 97,
98, 99 dan 100.Daya pembeda kurang baik terdapat 15 soal yaitu nomor 6,
12, 13, 26, 33, 35, 41, 44, 55, 62, 66, 69, 82, 85, 91. Sedangkan daya
pembeda jelek terdapat 49 soal yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 14. 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
40, 46, 48, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60, 61, 64, 67, 72, 74, 76, 78, 83, 88.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.4.
2) Tingkat Kesukaran Butir Soal
Analisis tingkat kesukaran soal ini berperan untuk mengkaji soal-soal tes
dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang
termasuk mudah, sedang dan sukar. Adapun rumus yang dipakai dalam
perhitungannya dengan menggunakan rumus :
𝑇𝐾 =𝐵𝐴 + 𝐵𝐵
𝑛
Sumber: (Arikunto, 2005, hal. 210)
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas
BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah
n = jumlah kelompok atas dan kelompok bawah
Dalam menetapkan kualifikasi soal, ditentukan dengan ketentuan kriteria
untuk tingkat kesukaran sebagai berikut :
1) 0,29 ke bawah = sukar
2) 0,30 – 0,69 = sedang
3) 0,70 ke atas = mudah
55
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, penghitungan tingkat kesukaran soal dihitung
menggunakan microsoft excel 2013. Interpretasi tingkat kesukaran
ditunjukkan oleh Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Kemudahan Klasifikasi
0,00 – 0,30
0,30 – 0,70
0,70 – 1,00
Soal Sukar
Soal Sedang
Soal Mudah
Sumber: (Arikunto, 2005, hal. 210)
Dari hasil analisis daya pembeda terdapat 2 soal sukar yaitu nomor 16,
21.Terdapat 37 soal sedang yaitu nomor 17, 18, 19, 20, 22, 24, 26, 28, 29, 30, 31,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 46, 47, 48, 50, 52, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 64, 66,
67, 78, 80, 88, dan 61. Dan terdapat yaitu soal mudah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 23, 25, 27, 23, 41, 42, 43, 44, 45, 49, 51, 53, 61, 62, 63,
65, 68, 69, 70,71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 79, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 89, 90, 91,
92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 3.5.
Berdasarkan uji instrumen di atas, maka terdapat jumlah soal yang
berbeda.Terdapat 48 ditambah 2 soal dengan daya pembeda baik, jadi jumlah
keseluruhan 50 soaltes obyektif dari 100 soal tes obyektif. Ke 50 soal ini ditata
kembali sedemikian rupa agar peserta didik mengerjakan soal setahap demi
setahap menurut tingkat kesukarannya. Sebaran tes obyektif ini dapat dilihat pada
tabel 3.5.
56
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Obyektif bentuk akhir
Kode Soal
Nomor Soal Jumlah
Soal
No. Lama
F. No.
Baru
A.01. 1
A. 01. 7
A. 01. 8
A. 01. 9
A. 01. 10
A. 01. 11
1
7
8
9
10
11
1
2
3
4
5
6
6
A.02.13
A.02. 21
13
21
7
8
2
A.03. 27
A. 03. 28
A. 03. 30
A. 03. 33
A. 03. 35
27
28
30
33
35
9
10
11
12
13
5
A.04. 42
A.04. 43
A. 04. 47
A. 04. 50
42
43
47
50
14
15
16
17
4
B.01. 54
B. 01. 56
B. 01. 58
54
56
18
19
3
57
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58 20
B. 02. 62
B. 02. 63
B. 02. 65
B. 02. 66
B. 02. 68
B. 02. 70
B. 02. 71
B. 02. 73
B. 02. 75
62
63
65
66
68
70
71
73
75
21
22
23
24
25
26
27
28
29
9
B. 03. 77
B. 03. 78
B. 03. 79
B. 03. 80
B. 03. 81
B. 03. 82
B. 03. 84
B. 03. 86
B. 03. 87
77
78
79
80
81
82
84
86
87
30
31
32
33
34
35
36
37
38
9
B. 03. 89
B. 04. 90
B. 04. 91
B. 04. 92
89
90
39
40
12
58
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. 04. 93
B. 04. 94
B. 04. 95
B. 04. 96
B. 04. 97
B. 04. 98
B. 04. 99
B. 04. 100
91
92
93
94
95
96
95
98
99
100
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Jumlah 50 50 50
Adapun tabel spesifikasi dari instrumen untuk pre-test dan post-test adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.7 Tabel spesifikasi instrumen
No Materi Sub Materi Ingatan
(34%)
Pemahaman
(48%)
Aplikasi
(18%) Jml
1.
BAB
Akhlak
Mazmummah
kepada diri
sendiri I
Menyebutkan akhlak
mazmumah kepada diri
sendiri
5
(1,2,3,4,5)
1
(6) -
6
Menyebutkan arti dari
perilaku malas, sombong,
boros.
1
(7)
1
(13) -
2
Menyebutkan dalil tentang
perilaku malas, sombong,
boros.
4
(8,10,11,12)
1
(9) -
5
59
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mempraktikan dalam
kehidupan sehari-hari
menjauhi akhlak
mazmumah I kepada diri
sendiri.
-
1
(15)
3
(14,16)
3
No Materi Sub Materi Ingatan
(48%)
Pemahaman
(34%)
Aplikasi
(18%) Jml
2.
BAB
Akhlak
Mazmummah
kepada diri
sendiri II
Menyebutkan akhlak
mazmumah kepada diri
sendiri
3
(17,18,19) - -
3
menyebutkan arti dari
perilaku ria, tamak,
penakut, dan mementingkan
diri sendiri.
5
(20,21,22,23,
24)
4
(25,26,27,28) -
9
Menyebutkan dalil tentang
perilaku ria, tamak,
penakut, dan
mementingkan diri sendiri.
6
(29,30,31,32,
33,36)
3
(50,34,35) -
9
Mempraktikan dalam
kehidupan sehari-hari
menjauhi akhlak
mazmumah II kepada diri
sendiri
-
5
(39,41,43,44,
45)
7
(37,38,40,
42,46,47,
49,48)
13
JUMLAH 24 16 10 50
Adapun tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Tes awal dan tes akhir (pretest dan posttest)
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama
Islam dengan materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II
(malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri
sendiri). Dengan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran maka dijadikan acuan oleh peneliti untuk membuat
kesimpulan dan rekomendasi.
2. Dokumentasi
Tekhnik dokumentasi adalah pengumpulan data melalui hasil laporan
tulisan yang resmi. Dokumen berbentuk tulisan maupun gambar, peta
60
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun karya-karya monumental dari seseorang atau instansi tertentu.
Dalam penelitisn ini, tekhnik dokumentasi digunakan untuk menkan data-
data dari pihak sekolah atau pengambilan gambar ketika proses
pembelajaran.
3. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data ilmiah dari
berbagai literatur yang berhubungan dengan kajian penelitian yang
dilakukan. Data yang terkumpul baik berasal dari buku,artikel, internet,
maupun referensi lainnya yang relevan.
Pertimbangan penulis dalam menggunakan teknik pengumpulan data di
atas adalah:
1. Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat
dianalisa dan diolah secara statistik.
2. Dengan alat pengumpul data tersebut sangat memungkinkan memperoleh
data yang objektif.
3. Penelitian dapat dilakukan dengan mudah serta dapat menghemat waktu,
biaya dan tenaga.
G. Prosedur Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini terdapat tahapan-tahapan dalam melakukan
penelitian yang dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu:
1. Tahap Awal Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Studi literatur atau kepustakaan untuk membantu dalam penyusunan
proposal.
b. Proposal tersebut disidangkan.
c. Menyempurnakan proposal berdasarkan masukan-masukan dari dosen
penguji ketika sidang proposal.
d. Menyusun BAB I, BAB, II, dan BAB III
e. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian
61
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru mata pelajaran
Akhlak kelas IV Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja.
g. Membuat surat izin penelitian.
h. Menentukan sampel penelitian.
i. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen
penelitian tes berupa soal teori materi Akhlak Mazmumah kepada diri
sendiri I dan II (malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan
mementingkan diri sendiri), serta bahan ajar berdasarkan kurikulum yang
dipakai di sekolah tersebut yang disertai dengan proses bimbingan
dengan dosen pembimbing dan guru Pendidikan Agama Islām (PAI)
kelas IV Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja, yaitu:
1. Dr. Edi Suresman, M.Ag. (Pembimbing I)
2. Saepul Anwar, S.Pd.I.,M.Ag. (Pembimbing 2)
3. Yati Nurhayati, S.Pd.I. (Guru Mata Pelajaran Akhlak kelas IV
Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja)
j. Meminta judgement instrumen tes kognitif penelitian kepada pakar dalam
menjudgement instrumen penelitian ini. Pakar tersebut antara lain:
1. Dr. H. Udin Supriadi, M.Pd.
2. Mokh. Iman Firmansyah, M.Pd.
k. Mengujicobakan instrumen tes tersebut agar mengetahui validitas dan
reliabilitasnya. Pada pengolahan hasil uji coba tersebut dengan
menggunakan program SPSS 21, jika diperlukan maka instrumen
penelitian tersebut direvisi.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa sebelum
dilaksanakannya treathment (perlakuan). Pretest yang diberikan berupa tes
62
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berupa soal-soal pilihan ganda yang terdiri dari 48 ditambah 2 soal dengan
daya pembeda baik, jadi jumlah keseluruhan 50 soal.
b. Memberikan treathment (perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu dengan
menggunakan metode show and tell pada pembelajarannya, sedangkan pada
kelas kontrol dilaksanakan dengan pendekatan yang sama, namun tanpa
menggunakan metode show and tell.
c. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya treathment
(perlakuan). Tes berupa soal-soal pilihan ganda yang terdiri dari 48
ditambah 2 soal dengan daya pembeda baik, jadi jumlah keseluruhan 50
soal. Soal yang diberikan pada saat posttest sama dengan soal yang
diberikan pada saat pretest.
3. Tahap Akhir Penelitian
Kegiatan pada tahap akhir penelitian adalah sebagai berikut:
a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest.
b. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan
data untuk menjawab permasalahan penelitian.
c. Memberikan rekomendasi terhadap kekurangan yang menjadi hambatan
dalam pelaksanaan pembelajar
63
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah penelitian ini divisualisasikan sebagai berikut:
Gambar 3.3 Tahapan-Tahapan Penelitian
Studi Pustaka
&Menyusun Proposal
Sidang Proposal dan Revisi
Penyusunan BAB I, BAB II, dan BAB III
Penyusunan Instrumen, dan RPP
Menghubungi pihak sekolah, membuat surat izin
penelitian, dan menentukan sampel
Uji instrumen
Revisi Instrumen
Tahap Awal
Penelitian
Pratest
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pembelajaran tanpa
menggunakan metode
show and tell
Pembelajaran
menggunakan
metode show and tell
Posttest
Tahap
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan/Analisis
Data
Penarikan Kesimpulan
dan memberikan
rekomendasi
Tahap akhir
Penelitian
64
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara umum hipotesis dari penelitian ini adalah diduga bahwa metode
Show and Tell efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akhlak pada sub bahasanakhlak mazmumah kepada diri sendiri I dan
akhlak mazmummah kepada diri sendiri II . untuk lebih rincinya yaitu sebagai
berikut :
Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode Show and Tell dengan siswa
yang tidak menggunakan metode Show and Tell dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Ha = Ada perbedaan antara siswa yang melakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode Show and Tell dengan siswa yang tidak
menggunakan metode Show and Tell dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa.
H. Analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif yaitu neggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu ststistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
neganalisis data dengan cara di deskripsikan, dan ststistik inferensial adalah
teknik yang digunakan untuk menganalisis data (Sugiyono, 2015 : 207-209) .
Karena datanya kuantitatifmaka data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul berupa tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, dan angka-
angka lainnya. Data yang dianalisis secara deskriptif adalah data hasil belajar
siswa berikut peningkatannya.
Setelah data kemampuan tes tulis terkumpul, diolah, dan digambarkan oleh
diagram/tabel maka akan dijelaskan kembali dengan uraian-uraian yang
menjelaskan gambar tesebut sesuai interpretasi menurut Permendikbud No. 104
65
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar yang dirujuk pada tabel 2.3 dengan
Interpretasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Untuk membaca persentase penguasaan materi, dapat dipergunakan acuan
umum yaitu :
Tabel 3.8 Interpretasi Persentase
No Persentase Interpretasi/ Penafsiran
1 0 Tidak ada sama sekali
2 1 – 9 Sedikit sekali
3 10 – 39 Sebagian kecil
4 40 – 49 Hampir setengahnya
5 50 Setengahnya
6 51 – 59 Lebih dari setengahnya
7 60 – 89 Sebagian besar
8 90 – 99 Hampir seluruhnya
9 100 Seluruhnya
(Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 37)
2. Uji Gain Ternormalisasi
Setelah instrumen yang telah diketahui validitas dan reliabilitasnya,
kemudian diujikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat
pretest dan posttest. Hasil pretest dan posttest tersebut kemudian ditentukan
besarnya gain ternormalisasi dengan perhitungan menurut yakni sebagai berikut :
Sumber : (Hake R. R., 1998, hal. 68)
Keterangan :
GT = Gain ternormalisasi
Npre = Nilai pretest
Npost = Nilai posttest
Nmaks = Nilai maksimum
Adapun interpretasi dari gain ternormalisasi adalah sebagai berikut:
𝐺𝑇
=𝑁𝑝𝑟𝑒 − 𝑁𝑝𝑜𝑠𝑡
𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑁𝑝𝑟𝑒
66
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Interpretasi Gain Ternormalisasi
Gain Interpretasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,7 > g ≥ 0,3 Sedang
g < 0,3 Rendah
Sumber : (Hake R. R., 1998, hal. 68)
Setelah nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk kedua kelompok
diperoleh, maka selanjutnya dapat dibandingkan untuk melihat peningkatan hasil
belajar dengan menggunakan metode show and tell dalam mata pelajaran akhlak.
Jika hasil rata-rata gain yang dinormalisasi dari suatu pembelajaran lebih tinggi
dari hasil rata-rata gain yang dinormalisasi dari pembelajaran lainnya, maka
dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media tersebut lebih efektif
dalam meningkatkan suatu kompetensi dibandingkan pembelajaran dengan
menggunakan media lain.
3. Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas
Chi kuadrat adalah tekhnik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas dimana data berbentuk
nominal dan sampelnya besar.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran distribusi data yang
diperoleh. Hal ini berkaitan dengan sampel yang diambil. Melalui uji normalitas
peneliti dapat mengetahui apakah sampel yang diambil mewakili populasi ataukah
tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Chi Squareuntuk menghitung
normalitas, proses pengolajan uji normalitas yaitu:
1. Merumuskan hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
2. Kriteria pengujian hipotesis
a. Dengan membandingkan chi square hitung dengan chi square tabel
Jika 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 < 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 , maka Ho diterima
Jika 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≥ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 , maka Ho ditolak
67
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 107)
b. Melihat signifikasi
Jika Sig. P > 0,05 : Tidak ada beda, atau data normal
Jika Sig. P < 0.05 : Ada beda, atau data tidak normal
3. Cara menghitung
Uji normalitas menggunakan teknik Chi Squaredapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
𝜒2 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 107)
Keterangan:
X2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi hasil observasi dari sampel penelitian
fe = Frekuensi yang diharapkan pada populasi penelitian,
dengan membagikan jumlah subyek dalam sampel
dengan kategori subyek
Dalam penelitian ini, penghitungan dilakukan dengan bantuan SPSS 21.
Setelah dilakukan uji normalitas, jika diketahui datanya berdistribusi normal
maka digunakan uji statistik parametrik. Untuk menggunakan uji statistik
parametrik, memerlukan satu uji lagi yaitu uji homogenitas. Namun jika diketahui
datanya berdistribusi tidak normal maka digunakan uji statistik non parametrik.
b. Uji Homogenitas Fisher
Uji homogenitas fisher digunakan untuk menguji signifikasi hipotesisdua
sampel kecil independen bila datanya Chi Kuadrat bertujuan untuk mengetahui
apakah varian populasi sama (homogen) atau tidak (Sugiyono, 2009: 316).
1) Merumuskan hipotesis
Ho : data memiliki varian yang sama (homogen)
Ha : data tidak memiliki varian yang sama
2) Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika Fhitung< FTabel, maka Ho diterima
Jika Fhitung≥ FTabel, maka Hoditolak
68
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fhitung = Varians terbesar
Varians terkecil
(Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2009, hal. 316)
3) Cara hitung
(Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2009, hal. 317)
Untuk menghitung uji homogenitas, peneliti menggunakan bantuan program
SPSS versi 21.
Adapun cara lain untuk menghitung uji homogenitas yaitu dengan
menggunakanUji Fisher, uji Fisher digunakan hanya pada 2 kelompok data.
Langkah-langkah pada Uji Fisher adalah sebagai berikut:
a) Tentukan taraf signifikansi (𝛼) untuk menguji hipotesis:
Ho : 𝜎21=𝜎2
1 (varians 1 sama dengan varians 2 atau homogen)
Ha :𝜎21≠ 𝜎2
1 (varians 1 tidak sama dengan varians 2 atau tidak
homogen)
Dengan kriteria pengujian:
(Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2009, hal. 317)
b) Menghitung varians tiap kelompok data.
c) Tentukan nilai Fhitung, yaitu Fhitung = Varians terbesar
Varians terkecil
d) Tentukan Ftabel untuk taraf signifikansi 𝛼dk1 = dkpembilang = na – 1, dan
dk2 =dkpenyebut = nb – 1.
e) Lakukan pengujian dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel.
c. Uji Hipotesis : Uji Beda
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan
dua variabel. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji beda. Jika
Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho Terima
Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho Di tolak
69
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang diperoleh berdistribusi normal, maka pengujian menggunakan uji
statistik parametrik, yakni bisa menggunakan uji t, ANOVA, dsb, dan jika data
yang diperoleh berdistribusi tidak normal maka pengujian menggunakan uji
statistik non parametrik, seperti Mann Whitney/Wilcoxon.
Sekaitan dengan penelitian ini, ketika data berdistribusi normal maka rumus
statistik yang akan digunakan adalah uji t, karena membandingkan rata-rata dari
dua kelompok yang berbeda dan jumlah sampel kedua kelompok tersebut kurang
dari 100.
Uji t-test yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1) Uji independet sample t-test yang digunakan untuk membandingkan
rata-rata nilai pretest atau posttest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
2) Uji paired sample t-test yaitu untuk membandingkan rata-rata nilai
pretest dan posttest baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol.
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test
adalah:
1) Uji independent sample t-test
Proses pengujian uji independent sample t-test dapat dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
(a) Merumuskan hipotesis
(1). Menentukan signifikan rerata nilai pretest kelas eksperimen dan
kontrol
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pretest siswa yang
melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode show and
tell dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell.
70
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
t = �̅�1−�̅�2
√(𝑛1−1)𝑠1
2+(𝑛2−1)𝑠2(
1𝑛1
+1
𝑛2)
2
𝑛1+𝑛2−2
t = �̅�1−�̅�2
√𝑠12
𝑛1+
𝑠22
𝑛1
Ha= Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pretest siswa yang
melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode show and
tell dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell.
(b) Kriteria pengujian hipotesis
Jika signifikasi atau Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak;
Jika signifikasi Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
(c) Cara menghitung
Jika data yang memiliki varian yang sama (equal variance),
maka digunakan rumus:
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 318)
Keterangan :
�̅�1 = nilai rerata kelas eksperimen
�̅�2 = nilai rerata kelas kontrol
𝑠12 = varians kelompok eksperimen
𝑠22 = varians kelas kontrol
𝑛1,𝑛2 = jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Jika data memiliki varian yang tidak sama (unequal variance) maka digunakan
rumus:
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 318)
Keterangan:
�̅�1 = nilai rerata kelas eksperimen
71
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
�̅�2 = nilai rerata kelas kontrol
𝑠12 = varians kelompok eksperimen
𝑠22 = varians kelas kontrol
𝑛1,𝑛2 = jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas control
Dalam penghitungan uji independent sample t-test ini, peneliti
menggunakan bantuan program SPSS versi 21.
2) Uji paired sample t-test
Proses pengujian uji paired sample t-test dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
(a) Merumuskan hipotesis
H0 = Rata-rata peningkatan pretest dan postest terhadap prestasi belajar
siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
show and tell tidak berbeda.
Ha= Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode show and tellberbeda.
(b) Kriteria pengujian hipotesis
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 122)
Jika signifikasi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak;
Jika signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
(c) Cara menghitung
Cara menghitung dilakukan dengan SPSS versi 21 yaitu:
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 122)
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Jika dalam uji normalitas
menghasilkan data distribusi yang tidak normal, maka pengolahan data dilakukan
t = �̅�1−�̅�2
√𝑠12
𝑛1+
𝑠22
𝑛2−2𝑟(
𝑠1√𝑛1
)(𝑠2
√𝑛2)
Jika Thitung<Ttable maka Ho ditolak
Jika Thitung>Ttable maka Ho diterima
72
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan statistik non parametrik. Statistik non parametrik dikelompokkan dalam
dua pengujian, yaitu:
1) Uji Mann Whitney. Sama seperti uji independent sample t-test, uji mann
whitney digunakan untuk membandingkan rata-rata nilai pretest atau post
test pada kelompok yang berbeda.
2) Uji Wilcoxon. Sama seperti uji paired samples test. Uji wilcoxon ini
digunakan untuk membandingkan rata-rata nilai pretest dan post test
pada kelompok yang sama.
Sekaitan dengan penelitian ini, rumus statistik yang akan digunakan
adalah uji wilcoxon dan mann Whitney. Adapun langkah-langkah pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t-test adalah:
1) Uji Mann Whitney
(a) Merumuskan hipotesis
(1). Menentukan signifikan rerata nilai pretest kelas eksperimen dan
kontrol
H0 = Rata-rata hasil belajar pretest siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell
dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell
sama.
Ha = Rata-rata hasil belajar pretest siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell
dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell
tidak sama.
(2). Menentukan keefektifan metode show and tell
H0 = Metode show and tell tidak efektif meningkatkan prestasi
belajar siswa
Ha = Metode show and tell efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
(b) Kriteria pengujian hipotesis
Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak;
73
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika signifikasi Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
(c) Cara Menghitung
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 153)
Keterangan:
𝑛1= ukuran sampel yang pertama
𝑛2 = ukuran sampel yang kedua
𝑅1 = peringkat (rank) sampel yang pertama
R2 = peringkat (rank) sampel yang kedua
2) Wilcoxon
(a) Merumuskan hipotesis
Proses pengujian uji paired sample t-test dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
Ha = Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell
signifikan.
H0 = Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell tidak
signifikan
(b) Kriteria pengujian hipotesis
(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 137)
(c) Cara Menghitung
Cara menghitung menggunakan uji wilcoxon menurut Sugiyono,
(2010,hlm. 136adalah :
𝑈1=𝑛1𝑛2 +𝑛1(𝑛1+1)
2
− ∑ 𝑅1
𝑈2=𝑛1𝑛2 +𝑛2(𝑛2+1)
2
− ∑ 𝑅2
H0 diterima jika Zhitung Ztabel
H0 ditolak jika Zhitung<Ztabel
74
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Z = T−E (T)
σT
(V & Endrayanto, 2012, hal. 156)
Untuk menghitung uji wilcoxon ini, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS versi 21.
75
Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-
thousand-student survey of. American Journal of Physics, 1(66), 64-74.
Sudijono, A. (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers: Jakarta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
V, W. S., & Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha
Ilmu.