BAB III METODE PENELITIAN Desain...

30
46 Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Salah satu metode dalam peneltian kuantitatif. Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2015, hal. 13) mengemukakan bahwa metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini data yang yang di kumpulkan dalampenelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan statistik. Penelitian ini menggunakan eksperimen yang dilakukan untukmencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang dikendalikan. Dalam penelitian eksperimen terdapat suatu perlakuan atau yang disebut juga dengan treatment yang diberikan pada kelas atau kelompok eksperimen. Melalui metode eksperimen ini, peneliti mencoba menguji keefektifan metode show and telluntuk meningkatkan prestasi belajar terhadap materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) pada siswa kelas IV Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung. Adapun tujuan penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui variabel sebab (perlakuan) terhadap variabel akibat yang dalam hal ini adalah hasil belajar siswa terhadap materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri). Perlakuan pada penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell. Desain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design, yaitu penelitan yang dilaksanakan pada satu kelompok eksperimen yakni yang mendapatkann perlakuan (treathment) dalam hal ini pembelajaran materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) dengan menggunakan metode show and tell dan satu kelompok kontrol atau kelompok pembanding yakni tidak mendapatkan perlakuan (treathment) pembelajaran

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN Desain...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

46

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dengan

pendekatan kuantitatif. Salah satu metode dalam peneltian kuantitatif. Menurut

(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, 2015, hal. 13) mengemukakan bahwa metode kuantitatif dinamakan metode

tradisional, karena metode ini data yang yang di kumpulkan dalampenelitian

berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan statistik. Penelitian ini

menggunakan eksperimen yang dilakukan untukmencari pengaruh perlakuan

tertentu dalam kondisi yang dikendalikan. Dalam penelitian eksperimen terdapat

suatu perlakuan atau yang disebut juga dengan treatment yang diberikan pada

kelas atau kelompok eksperimen.

Melalui metode eksperimen ini, peneliti mencoba menguji keefektifan

metode show and telluntuk meningkatkan prestasi belajar terhadap materi Akhlak

Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas, sombong, boros, ria, tamak,

penakut dan mementingkan diri sendiri) pada siswa kelas IV Diniyah Takmiliyah

Awaliyah Wasilatunnaja kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung.

Adapun tujuan penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui variabel

sebab (perlakuan) terhadap variabel akibat yang dalam hal ini adalah hasil belajar

siswa terhadap materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas,

sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri). Perlakuan

pada penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan metode show and

tell.

Desain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonequivalent control group design, yaitu penelitan yang dilaksanakan pada satu

kelompok eksperimen yakni yang mendapatkann perlakuan (treathment) dalam

hal ini pembelajaran materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas,

sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) dengan

menggunakan metode show and tell dan satu kelompok kontrol atau kelompok

pembanding yakni tidak mendapatkan perlakuan (treathment) pembelajaran

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

47

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II(malas, sombong, boros, ria,

tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) dengan menggunakan metode

show and tell.

Penelitian diawali dengan tes awal (pretest) yang dilakukan terhadap sampel

sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan metode show and

tell dan diakhiri dengan tes akhir (posttest).

Pengukuran keberhasilan penggunaan metode show and tell tersebut

dilakukan dengan menghitung perbedaan antara nilai pretest dan nilai posttest.

Skema desain ini divisualisasikan seperti gambar berikut ini:

Gambar 3.1

Sumber: (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, 2015, hal. 116)

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group

Keterangan:

O1= Nilai pretest kelas eksperimen

O2= Nilai posttest kelas eksperimen

O3= Nilai pretest kelas kontrol

O4= Nilai posttest kelas kontrol

X = Perlakuan (treathment), yaitu berupa penggunaan media show and tell

B. Partisipan

Dalam penelitian ini, partisipan yang ikut serta untuk membantu peneliti

dalam melakukan penelitian adalah guru kelas yang peneliti gunakan sebagai

sampel peneliti, guru mata pelajaran akhlak, dan yang paling inti adalah siswa

kelas VI A dan B yang menjadi sampel peneliti.

O1 X O2

O3 O4

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

48

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan sampel Penelitian

Lokasi Penelitian pada penelitian ini adalah di Yayasan Pendidikan

Wasilatunnaja dengan mengambil jenjang Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang

bertempat di Kp Pasantren Rt. 03 Rw. 11 Desa Nanjung Mekar Kecamatan

RancaekekKabupaten Bandung.

Gambar 3.2 Lokasi Yayasan Pendidikan Islam Wasilatunnaja

Keterangan :

= Lokasi Penelitian

Populasi merupakan semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa,

atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana

menjadi target kesimpulan dari akhir suatu penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek populasinya adalah seluruh siswa

kelas IV Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja yang dijelaskan pada tabel

berikut:

Tabel 3.1 Anggota Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 IV-A 12 12

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

49

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 IV-B 12 12

3 IV-C 4 6

Jumlah 28 30

Sumber: Data Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah 2015/2016

Sedangkan yang dijadikan sebagai sampel adalah siswa kelas IV-A dan IV-

B dengan keterangan jumlah siswa sebagai berikut :

Tabel 3.2 Anggota Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah

Keterangan Laki-laki Perempuan

1. IV-A 12 12 Kelas Eksperimen

2. IV-B 12 12 Kelas Kontrol

Jumlah 24 24

Sumber: Data Kurikulum Diniyah Takmiliyah Awaliyah 2015/2016

Sampel pada penelitian ini adalah siswa yang berada pada kelas IV-A yang

ditentukan sebagai kelas eksperimen dan IV-B yang ditentukan sebagai kelas

kontrol. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan

nonprobabilitysampling yakni pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

purposive sampling atau sampel bertujuan.

Ditentukan bahwa yang dijadikan sampel adalah kelas IV-A (kelas

eksperimen) dan kelas IV-B (kelas kontrol). Kedua kelas tersebut dipilih

berdasarkan kesetaraan nilai akhir semester mata pelajaran Akhlak pada semester

pertama (ganjil) tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan sampel ini berdasarkan

observasi yang peneliti lakukan.Peneliti melihat bahwa kedua kelompok tersebut

sama-sama memiliki nilai yang tinggi dalam hasil Ulangan Akhir Semester

pertama (ganjil) pada mata pelajaran Akhlak tahun ajaran 2015/2016.

D. Instrumen penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah Instrumen evaluasi,

yaitu berupa tes obyektif materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II

(malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri), tes

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

50

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini diujikan pada saat pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui

kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan khusus yaitu penggunaan

metodeshow and tell. Sedangkan posttest diajukan untuk mengetahui kemampuan

siswa setelah diberiperlakuan. Untuk mengusahakan agar perbandingan hasil test

diandalkan, maka pretest dan postest dilakukan menggunakan test yang sama.

Soal-soal yang terdapat pada pretest dan posttest yaitu berupa soal pilihan ganda

sebanyak 50 soal yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan kurikulum DTA

2010 kelas IV yang ada di sekolah tersebut. Penlilaian test obyektif ini didasarkan

atas jawaban yang tepat. Setiab jawaban benar memiliki bobot 1 Dan setiap

jawaban yang salah memiliki bobot 0.

Proses pengembangan instrumen tes obyektif adalah:

1. Menggunakan RPP sebagai bahan untuk membuat draft instrumen soal tes

obyektif materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II (malas,

sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri sendiri) dengan

RPP terlamapir

2. Membuat kisi-kisi instrumen seperti tabel di bawah ini.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes obyektif

No Materi Indikator Kode Soal Jumlah

Soal

No. Item

Soal

1. Akhlak

Mazmummah

kepada diri

sendiri I

Siswa mampu

menyebutkan akhlak

mazmumah kepada diri

sendiri

E. A.01.1-

A.01.11

11

1,2,3,4,5,6,7,

8,9,10,11

Siswa mampu

menyebutkan arti dari

perilaku malas, sombong,

boros.

A.02.12-

A.02.26

15

12,13,14,15,1

6,17,18,19,20

,21,22,23,24,

25,26

Siswa mampu A.03.27- 12 27,28,29,30,3

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

51

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyebutkan dalil

tentang perilaku malas,

sombong, boros.

A.03.38 1,32,33,34,35

,36,37,38

Siswa mampu

mempraktikan dalam

kehidupan sehari-hari

menjauhi akhlak

mazmumah kepada diri

sendiri

A.04.39-

A.04.50

12

39,40,41,42,4

3,44,45,46,47

,48,49,50

2. Akhlak

Mazmummah

kepada diri

sendiri II

Siswa mampu

menyebutkan akhlak

mazmumah kepada diri

sendiri

B.01.51-

B.01.60

10

51,52,53,54,5

5,56,57,58,59

,60

Siswa mampu

menyebutkan arti dari

perilaku ria, tamak,

penakut, dan

mementingkan diri

sendiri.

B.02.61-

B.02.76

16

61,62,63,64,6

5,66,67,68,69

,70,71,72,73,

74,75,76

Siswa mampu

menyebutkan dalil

tentang perilaku ria,

tamak, penakut, dan

mementingkan diri

sendiri.

B.03.77-

B.03.88

12

77,78,79,80,8

1,82,83,84,85

,86,87,88

Siswa mampu

mempraktikan dalam

kehidupan sehari-hari

menjauhi akhlak

B.04.89-

B.04.100

12 89,90,91,92,9

3,94,95,96,97

,98,99,100

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

52

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mazmumah kepada diri

sendiri

Sumber: Data Peneliti 2016

3. Menyusun dan membuat soal untuk bahan uji coba soal.

4. Meminta judgement kepada pakar, yang hasilnya adalah seluruh soal yang

dibuat oleh peneliti.

5. Merevisi soal-soal yang perlu diperbaiki.

6. Mengujicobakan soal pada kelas lain yaitu kelas VI. Uji coba soal dilakukan

pada hari tanggal 14 April 2016 di kelas VI Diniyah Takmiliyah Awaliyah

Wasilatunnaja kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung. Hasil uji coba

soal adalah soal-soal yang digunakan sebanyak 100 soal antara lain nomor

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43,

44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54 ,55 ,56 , 57, 58, 59, 60 ,61 ,62 ,63

,64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83,

84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100.

7. Pengolahan hasil uji coba soal

a. Uji Validitas

Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas item untuk menyatakan

valid, apabila skor item yang bersangkutan terbukti mempunyai korelasi

positif yang signifikan dengan skor totalnya. Setiap butir soal yang dijawab

dengan betul diberi skor 1 (satu) dan jawaban yang salah diberikan skor 0

(nol).

Uji validitas soal dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS

21. Berdasarkan hasil uji coba soal dari 100 soal yang dapat digunakan

sebanyak 48 soal antara lain nomor 1, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 27, 28, 30, 33, 35,

42 , 47, 50, 54, 56, 58, 62, 63, 65, 66, 68, 70, 71, 73, 75, 77, 78, 79, 80, 81,

82, 84, 86, 87, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.1.

b. Pengujian realibilitas instrumen

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas soal dihitung dengan menggunakan

bantuan SPSS 21. Interpretasi reliabilitas dilihat dari hasil perhitungan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

53

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apabila r> 0,70 maka dikatakan reliable, sedangkan apabila r< 0,70 maka

dikatakan un-reliable. Dari hasil perhitungan koefisien reliabilitas adalah

0,709 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas instrumen tes ini adalah tinggi.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.2.

c. Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal

1) Daya Pembeda Butir Soal

Analisis daya pembeda ini berperan untuk mengkaji butir-butir soal

dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan

siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Adapun rumus yang

dipakai dalam perhitungannya dengan menggunakan rumus :

𝐷𝑃 =𝐵𝐴 − 𝐵𝐵

1/2𝑛

Sumber: (Sudijono, 2013, hal. 389)

Keterangan :

DP = daya pembeda

BA = jumlah jawaban benar kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah

n = jumlah kelompok atas dan kelompok bawah

1/2 = angka konstan

Dalam menetapkan kualifikasi soal, ditentukan dengan ketentuan kriteria

untuk daya pembeda sebagai berikut :

1) 0,40 ke atas = baik

2) 0,21 – 0,39 = kurang

3) 0,20 ke bawah = jelek

Dalam penelitian ini, penghitungan daya pembeda soal dihitung

menggunakan microsoft excel 2013. Interpretasi daya pembeda soal

ditunjukkan oleh Tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

0,00 – 0,20

0,20 – 0,40

0,40 – 0,70

Jelek

Sedang

Baik

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

54

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,70 – 1,00

Negatif

Baik Sekali

Tidak baik, harus dibuang

Sumber: (Sudijono, 2013, hal. 389)

Dari hasil analisis daya pembeda terdapat 36 soal yang memiliki daya

pembeda baikyaitu nomor 1, 27, 28, 30, 42, 43, 45, 47, 50, 56, 58, 63, 65,

68, 70, 71, 73, 75, 77, 79, 80, 81, 84, 86, 87, 89, 90, 92, 93, 94, 95, 96, 97,

98, 99 dan 100.Daya pembeda kurang baik terdapat 15 soal yaitu nomor 6,

12, 13, 26, 33, 35, 41, 44, 55, 62, 66, 69, 82, 85, 91. Sedangkan daya

pembeda jelek terdapat 49 soal yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 14. 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

40, 46, 48, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60, 61, 64, 67, 72, 74, 76, 78, 83, 88.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.4.

2) Tingkat Kesukaran Butir Soal

Analisis tingkat kesukaran soal ini berperan untuk mengkaji soal-soal tes

dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang

termasuk mudah, sedang dan sukar. Adapun rumus yang dipakai dalam

perhitungannya dengan menggunakan rumus :

𝑇𝐾 =𝐵𝐴 + 𝐵𝐵

𝑛

Sumber: (Arikunto, 2005, hal. 210)

Keterangan :

TK = tingkat kesukaran

BA = jumlah jawaban benar kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah

n = jumlah kelompok atas dan kelompok bawah

Dalam menetapkan kualifikasi soal, ditentukan dengan ketentuan kriteria

untuk tingkat kesukaran sebagai berikut :

1) 0,29 ke bawah = sukar

2) 0,30 – 0,69 = sedang

3) 0,70 ke atas = mudah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

55

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, penghitungan tingkat kesukaran soal dihitung

menggunakan microsoft excel 2013. Interpretasi tingkat kesukaran

ditunjukkan oleh Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Indeks Kemudahan Klasifikasi

0,00 – 0,30

0,30 – 0,70

0,70 – 1,00

Soal Sukar

Soal Sedang

Soal Mudah

Sumber: (Arikunto, 2005, hal. 210)

Dari hasil analisis daya pembeda terdapat 2 soal sukar yaitu nomor 16,

21.Terdapat 37 soal sedang yaitu nomor 17, 18, 19, 20, 22, 24, 26, 28, 29, 30, 31,

33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 46, 47, 48, 50, 52, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 64, 66,

67, 78, 80, 88, dan 61. Dan terdapat yaitu soal mudah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 23, 25, 27, 23, 41, 42, 43, 44, 45, 49, 51, 53, 61, 62, 63,

65, 68, 69, 70,71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 79, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 89, 90, 91,

92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 3.5.

Berdasarkan uji instrumen di atas, maka terdapat jumlah soal yang

berbeda.Terdapat 48 ditambah 2 soal dengan daya pembeda baik, jadi jumlah

keseluruhan 50 soaltes obyektif dari 100 soal tes obyektif. Ke 50 soal ini ditata

kembali sedemikian rupa agar peserta didik mengerjakan soal setahap demi

setahap menurut tingkat kesukarannya. Sebaran tes obyektif ini dapat dilihat pada

tabel 3.5.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

56

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Obyektif bentuk akhir

Kode Soal

Nomor Soal Jumlah

Soal

No. Lama

F. No.

Baru

A.01. 1

A. 01. 7

A. 01. 8

A. 01. 9

A. 01. 10

A. 01. 11

1

7

8

9

10

11

1

2

3

4

5

6

6

A.02.13

A.02. 21

13

21

7

8

2

A.03. 27

A. 03. 28

A. 03. 30

A. 03. 33

A. 03. 35

27

28

30

33

35

9

10

11

12

13

5

A.04. 42

A.04. 43

A. 04. 47

A. 04. 50

42

43

47

50

14

15

16

17

4

B.01. 54

B. 01. 56

B. 01. 58

54

56

18

19

3

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

57

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58 20

B. 02. 62

B. 02. 63

B. 02. 65

B. 02. 66

B. 02. 68

B. 02. 70

B. 02. 71

B. 02. 73

B. 02. 75

62

63

65

66

68

70

71

73

75

21

22

23

24

25

26

27

28

29

9

B. 03. 77

B. 03. 78

B. 03. 79

B. 03. 80

B. 03. 81

B. 03. 82

B. 03. 84

B. 03. 86

B. 03. 87

77

78

79

80

81

82

84

86

87

30

31

32

33

34

35

36

37

38

9

B. 03. 89

B. 04. 90

B. 04. 91

B. 04. 92

89

90

39

40

12

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

58

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. 04. 93

B. 04. 94

B. 04. 95

B. 04. 96

B. 04. 97

B. 04. 98

B. 04. 99

B. 04. 100

91

92

93

94

95

96

95

98

99

100

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Jumlah 50 50 50

Adapun tabel spesifikasi dari instrumen untuk pre-test dan post-test adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.7 Tabel spesifikasi instrumen

No Materi Sub Materi Ingatan

(34%)

Pemahaman

(48%)

Aplikasi

(18%) Jml

1.

BAB

Akhlak

Mazmummah

kepada diri

sendiri I

Menyebutkan akhlak

mazmumah kepada diri

sendiri

5

(1,2,3,4,5)

1

(6) -

6

Menyebutkan arti dari

perilaku malas, sombong,

boros.

1

(7)

1

(13) -

2

Menyebutkan dalil tentang

perilaku malas, sombong,

boros.

4

(8,10,11,12)

1

(9) -

5

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

59

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mempraktikan dalam

kehidupan sehari-hari

menjauhi akhlak

mazmumah I kepada diri

sendiri.

-

1

(15)

3

(14,16)

3

No Materi Sub Materi Ingatan

(48%)

Pemahaman

(34%)

Aplikasi

(18%) Jml

2.

BAB

Akhlak

Mazmummah

kepada diri

sendiri II

Menyebutkan akhlak

mazmumah kepada diri

sendiri

3

(17,18,19) - -

3

menyebutkan arti dari

perilaku ria, tamak,

penakut, dan mementingkan

diri sendiri.

5

(20,21,22,23,

24)

4

(25,26,27,28) -

9

Menyebutkan dalil tentang

perilaku ria, tamak,

penakut, dan

mementingkan diri sendiri.

6

(29,30,31,32,

33,36)

3

(50,34,35) -

9

Mempraktikan dalam

kehidupan sehari-hari

menjauhi akhlak

mazmumah II kepada diri

sendiri

-

5

(39,41,43,44,

45)

7

(37,38,40,

42,46,47,

49,48)

13

JUMLAH 24 16 10 50

Adapun tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Tes awal dan tes akhir (pretest dan posttest)

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana

peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama

Islam dengan materi Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri I dan II

(malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan mementingkan diri

sendiri). Dengan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran maka dijadikan acuan oleh peneliti untuk membuat

kesimpulan dan rekomendasi.

2. Dokumentasi

Tekhnik dokumentasi adalah pengumpulan data melalui hasil laporan

tulisan yang resmi. Dokumen berbentuk tulisan maupun gambar, peta

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

60

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun karya-karya monumental dari seseorang atau instansi tertentu.

Dalam penelitisn ini, tekhnik dokumentasi digunakan untuk menkan data-

data dari pihak sekolah atau pengambilan gambar ketika proses

pembelajaran.

3. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data ilmiah dari

berbagai literatur yang berhubungan dengan kajian penelitian yang

dilakukan. Data yang terkumpul baik berasal dari buku,artikel, internet,

maupun referensi lainnya yang relevan.

Pertimbangan penulis dalam menggunakan teknik pengumpulan data di

atas adalah:

1. Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat

dianalisa dan diolah secara statistik.

2. Dengan alat pengumpul data tersebut sangat memungkinkan memperoleh

data yang objektif.

3. Penelitian dapat dilakukan dengan mudah serta dapat menghemat waktu,

biaya dan tenaga.

G. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini terdapat tahapan-tahapan dalam melakukan

penelitian yang dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu:

1. Tahap Awal Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Studi literatur atau kepustakaan untuk membantu dalam penyusunan

proposal.

b. Proposal tersebut disidangkan.

c. Menyempurnakan proposal berdasarkan masukan-masukan dari dosen

penguji ketika sidang proposal.

d. Menyusun BAB I, BAB, II, dan BAB III

e. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

61

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru mata pelajaran

Akhlak kelas IV Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja.

g. Membuat surat izin penelitian.

h. Menentukan sampel penelitian.

i. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen

penelitian tes berupa soal teori materi Akhlak Mazmumah kepada diri

sendiri I dan II (malas, sombong, boros, ria, tamak, penakut dan

mementingkan diri sendiri), serta bahan ajar berdasarkan kurikulum yang

dipakai di sekolah tersebut yang disertai dengan proses bimbingan

dengan dosen pembimbing dan guru Pendidikan Agama Islām (PAI)

kelas IV Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja, yaitu:

1. Dr. Edi Suresman, M.Ag. (Pembimbing I)

2. Saepul Anwar, S.Pd.I.,M.Ag. (Pembimbing 2)

3. Yati Nurhayati, S.Pd.I. (Guru Mata Pelajaran Akhlak kelas IV

Diniyah Takmiliyah Awaliyah Wasilatunnaja)

j. Meminta judgement instrumen tes kognitif penelitian kepada pakar dalam

menjudgement instrumen penelitian ini. Pakar tersebut antara lain:

1. Dr. H. Udin Supriadi, M.Pd.

2. Mokh. Iman Firmansyah, M.Pd.

k. Mengujicobakan instrumen tes tersebut agar mengetahui validitas dan

reliabilitasnya. Pada pengolahan hasil uji coba tersebut dengan

menggunakan program SPSS 21, jika diperlukan maka instrumen

penelitian tersebut direvisi.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa sebelum

dilaksanakannya treathment (perlakuan). Pretest yang diberikan berupa tes

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

62

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa soal-soal pilihan ganda yang terdiri dari 48 ditambah 2 soal dengan

daya pembeda baik, jadi jumlah keseluruhan 50 soal.

b. Memberikan treathment (perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu dengan

menggunakan metode show and tell pada pembelajarannya, sedangkan pada

kelas kontrol dilaksanakan dengan pendekatan yang sama, namun tanpa

menggunakan metode show and tell.

c. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya treathment

(perlakuan). Tes berupa soal-soal pilihan ganda yang terdiri dari 48

ditambah 2 soal dengan daya pembeda baik, jadi jumlah keseluruhan 50

soal. Soal yang diberikan pada saat posttest sama dengan soal yang

diberikan pada saat pretest.

3. Tahap Akhir Penelitian

Kegiatan pada tahap akhir penelitian adalah sebagai berikut:

a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest.

b. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan

data untuk menjawab permasalahan penelitian.

c. Memberikan rekomendasi terhadap kekurangan yang menjadi hambatan

dalam pelaksanaan pembelajar

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

63

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah penelitian ini divisualisasikan sebagai berikut:

Gambar 3.3 Tahapan-Tahapan Penelitian

Studi Pustaka

&Menyusun Proposal

Sidang Proposal dan Revisi

Penyusunan BAB I, BAB II, dan BAB III

Penyusunan Instrumen, dan RPP

Menghubungi pihak sekolah, membuat surat izin

penelitian, dan menentukan sampel

Uji instrumen

Revisi Instrumen

Tahap Awal

Penelitian

Pratest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pembelajaran tanpa

menggunakan metode

show and tell

Pembelajaran

menggunakan

metode show and tell

Posttest

Tahap

Pelaksanaan

Penelitian

Pengolahan/Analisis

Data

Penarikan Kesimpulan

dan memberikan

rekomendasi

Tahap akhir

Penelitian

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

64

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara umum hipotesis dari penelitian ini adalah diduga bahwa metode

Show and Tell efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran akhlak pada sub bahasanakhlak mazmumah kepada diri sendiri I dan

akhlak mazmummah kepada diri sendiri II . untuk lebih rincinya yaitu sebagai

berikut :

Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode Show and Tell dengan siswa

yang tidak menggunakan metode Show and Tell dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Ha = Ada perbedaan antara siswa yang melakukan pembelajaran dengan

menggunakan metode Show and Tell dengan siswa yang tidak

menggunakan metode Show and Tell dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa.

H. Analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif yaitu neggunakan statistik.

Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam

penelitian, yaitu ststistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

neganalisis data dengan cara di deskripsikan, dan ststistik inferensial adalah

teknik yang digunakan untuk menganalisis data (Sugiyono, 2015 : 207-209) .

Karena datanya kuantitatifmaka data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul berupa tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, dan angka-

angka lainnya. Data yang dianalisis secara deskriptif adalah data hasil belajar

siswa berikut peningkatannya.

Setelah data kemampuan tes tulis terkumpul, diolah, dan digambarkan oleh

diagram/tabel maka akan dijelaskan kembali dengan uraian-uraian yang

menjelaskan gambar tesebut sesuai interpretasi menurut Permendikbud No. 104

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

65

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar yang dirujuk pada tabel 2.3 dengan

Interpretasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Untuk membaca persentase penguasaan materi, dapat dipergunakan acuan

umum yaitu :

Tabel 3.8 Interpretasi Persentase

No Persentase Interpretasi/ Penafsiran

1 0 Tidak ada sama sekali

2 1 – 9 Sedikit sekali

3 10 – 39 Sebagian kecil

4 40 – 49 Hampir setengahnya

5 50 Setengahnya

6 51 – 59 Lebih dari setengahnya

7 60 – 89 Sebagian besar

8 90 – 99 Hampir seluruhnya

9 100 Seluruhnya

(Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu dan

Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 37)

2. Uji Gain Ternormalisasi

Setelah instrumen yang telah diketahui validitas dan reliabilitasnya,

kemudian diujikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat

pretest dan posttest. Hasil pretest dan posttest tersebut kemudian ditentukan

besarnya gain ternormalisasi dengan perhitungan menurut yakni sebagai berikut :

Sumber : (Hake R. R., 1998, hal. 68)

Keterangan :

GT = Gain ternormalisasi

Npre = Nilai pretest

Npost = Nilai posttest

Nmaks = Nilai maksimum

Adapun interpretasi dari gain ternormalisasi adalah sebagai berikut:

𝐺𝑇

=𝑁𝑝𝑟𝑒 − 𝑁𝑝𝑜𝑠𝑡

𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑁𝑝𝑟𝑒

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

66

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9 Interpretasi Gain Ternormalisasi

Gain Interpretasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > g ≥ 0,3 Sedang

g < 0,3 Rendah

Sumber : (Hake R. R., 1998, hal. 68)

Setelah nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk kedua kelompok

diperoleh, maka selanjutnya dapat dibandingkan untuk melihat peningkatan hasil

belajar dengan menggunakan metode show and tell dalam mata pelajaran akhlak.

Jika hasil rata-rata gain yang dinormalisasi dari suatu pembelajaran lebih tinggi

dari hasil rata-rata gain yang dinormalisasi dari pembelajaran lainnya, maka

dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media tersebut lebih efektif

dalam meningkatkan suatu kompetensi dibandingkan pembelajaran dengan

menggunakan media lain.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas

Chi kuadrat adalah tekhnik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis

bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas dimana data berbentuk

nominal dan sampelnya besar.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran distribusi data yang

diperoleh. Hal ini berkaitan dengan sampel yang diambil. Melalui uji normalitas

peneliti dapat mengetahui apakah sampel yang diambil mewakili populasi ataukah

tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Chi Squareuntuk menghitung

normalitas, proses pengolajan uji normalitas yaitu:

1. Merumuskan hipotesis

Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Kriteria pengujian hipotesis

a. Dengan membandingkan chi square hitung dengan chi square tabel

Jika 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 < 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 , maka Ho diterima

Jika 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≥ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 , maka Ho ditolak

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

67

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 107)

b. Melihat signifikasi

Jika Sig. P > 0,05 : Tidak ada beda, atau data normal

Jika Sig. P < 0.05 : Ada beda, atau data tidak normal

3. Cara menghitung

Uji normalitas menggunakan teknik Chi Squaredapat dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

𝜒2 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 107)

Keterangan:

X2 = Chi Kuadrat

fo = Frekuensi hasil observasi dari sampel penelitian

fe = Frekuensi yang diharapkan pada populasi penelitian,

dengan membagikan jumlah subyek dalam sampel

dengan kategori subyek

Dalam penelitian ini, penghitungan dilakukan dengan bantuan SPSS 21.

Setelah dilakukan uji normalitas, jika diketahui datanya berdistribusi normal

maka digunakan uji statistik parametrik. Untuk menggunakan uji statistik

parametrik, memerlukan satu uji lagi yaitu uji homogenitas. Namun jika diketahui

datanya berdistribusi tidak normal maka digunakan uji statistik non parametrik.

b. Uji Homogenitas Fisher

Uji homogenitas fisher digunakan untuk menguji signifikasi hipotesisdua

sampel kecil independen bila datanya Chi Kuadrat bertujuan untuk mengetahui

apakah varian populasi sama (homogen) atau tidak (Sugiyono, 2009: 316).

1) Merumuskan hipotesis

Ho : data memiliki varian yang sama (homogen)

Ha : data tidak memiliki varian yang sama

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika Fhitung< FTabel, maka Ho diterima

Jika Fhitung≥ FTabel, maka Hoditolak

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

68

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fhitung = Varians terbesar

Varians terkecil

(Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2009, hal. 316)

3) Cara hitung

(Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2009, hal. 317)

Untuk menghitung uji homogenitas, peneliti menggunakan bantuan program

SPSS versi 21.

Adapun cara lain untuk menghitung uji homogenitas yaitu dengan

menggunakanUji Fisher, uji Fisher digunakan hanya pada 2 kelompok data.

Langkah-langkah pada Uji Fisher adalah sebagai berikut:

a) Tentukan taraf signifikansi (𝛼) untuk menguji hipotesis:

Ho : 𝜎21=𝜎2

1 (varians 1 sama dengan varians 2 atau homogen)

Ha :𝜎21≠ 𝜎2

1 (varians 1 tidak sama dengan varians 2 atau tidak

homogen)

Dengan kriteria pengujian:

(Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2009, hal. 317)

b) Menghitung varians tiap kelompok data.

c) Tentukan nilai Fhitung, yaitu Fhitung = Varians terbesar

Varians terkecil

d) Tentukan Ftabel untuk taraf signifikansi 𝛼dk1 = dkpembilang = na – 1, dan

dk2 =dkpenyebut = nb – 1.

e) Lakukan pengujian dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel.

c. Uji Hipotesis : Uji Beda

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan

dua variabel. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji beda. Jika

Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho Terima

Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho Di tolak

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

69

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang diperoleh berdistribusi normal, maka pengujian menggunakan uji

statistik parametrik, yakni bisa menggunakan uji t, ANOVA, dsb, dan jika data

yang diperoleh berdistribusi tidak normal maka pengujian menggunakan uji

statistik non parametrik, seperti Mann Whitney/Wilcoxon.

Sekaitan dengan penelitian ini, ketika data berdistribusi normal maka rumus

statistik yang akan digunakan adalah uji t, karena membandingkan rata-rata dari

dua kelompok yang berbeda dan jumlah sampel kedua kelompok tersebut kurang

dari 100.

Uji t-test yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1) Uji independet sample t-test yang digunakan untuk membandingkan

rata-rata nilai pretest atau posttest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

2) Uji paired sample t-test yaitu untuk membandingkan rata-rata nilai

pretest dan posttest baik kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol.

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test

adalah:

1) Uji independent sample t-test

Proses pengujian uji independent sample t-test dapat dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

(a) Merumuskan hipotesis

(1). Menentukan signifikan rerata nilai pretest kelas eksperimen dan

kontrol

H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pretest siswa yang

melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode show and

tell dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

70

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t = �̅�1−�̅�2

√(𝑛1−1)𝑠1

2+(𝑛2−1)𝑠2(

1𝑛1

+1

𝑛2)

2

𝑛1+𝑛2−2

t = �̅�1−�̅�2

√𝑠12

𝑛1+

𝑠22

𝑛1

Ha= Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pretest siswa yang

melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode show and

tell dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell.

(b) Kriteria pengujian hipotesis

Jika signifikasi atau Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak;

Jika signifikasi Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

(c) Cara menghitung

Jika data yang memiliki varian yang sama (equal variance),

maka digunakan rumus:

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 318)

Keterangan :

�̅�1 = nilai rerata kelas eksperimen

�̅�2 = nilai rerata kelas kontrol

𝑠12 = varians kelompok eksperimen

𝑠22 = varians kelas kontrol

𝑛1,𝑛2 = jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

Jika data memiliki varian yang tidak sama (unequal variance) maka digunakan

rumus:

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 318)

Keterangan:

�̅�1 = nilai rerata kelas eksperimen

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

71

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

�̅�2 = nilai rerata kelas kontrol

𝑠12 = varians kelompok eksperimen

𝑠22 = varians kelas kontrol

𝑛1,𝑛2 = jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas control

Dalam penghitungan uji independent sample t-test ini, peneliti

menggunakan bantuan program SPSS versi 21.

2) Uji paired sample t-test

Proses pengujian uji paired sample t-test dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut:

(a) Merumuskan hipotesis

H0 = Rata-rata peningkatan pretest dan postest terhadap prestasi belajar

siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode

show and tell tidak berbeda.

Ha= Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode show and tellberbeda.

(b) Kriteria pengujian hipotesis

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 122)

Jika signifikasi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak;

Jika signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(c) Cara menghitung

Cara menghitung dilakukan dengan SPSS versi 21 yaitu:

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 122)

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Jika dalam uji normalitas

menghasilkan data distribusi yang tidak normal, maka pengolahan data dilakukan

t = �̅�1−�̅�2

√𝑠12

𝑛1+

𝑠22

𝑛2−2𝑟(

𝑠1√𝑛1

)(𝑠2

√𝑛2)

Jika Thitung<Ttable maka Ho ditolak

Jika Thitung>Ttable maka Ho diterima

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

72

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan statistik non parametrik. Statistik non parametrik dikelompokkan dalam

dua pengujian, yaitu:

1) Uji Mann Whitney. Sama seperti uji independent sample t-test, uji mann

whitney digunakan untuk membandingkan rata-rata nilai pretest atau post

test pada kelompok yang berbeda.

2) Uji Wilcoxon. Sama seperti uji paired samples test. Uji wilcoxon ini

digunakan untuk membandingkan rata-rata nilai pretest dan post test

pada kelompok yang sama.

Sekaitan dengan penelitian ini, rumus statistik yang akan digunakan

adalah uji wilcoxon dan mann Whitney. Adapun langkah-langkah pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji t-test adalah:

1) Uji Mann Whitney

(a) Merumuskan hipotesis

(1). Menentukan signifikan rerata nilai pretest kelas eksperimen dan

kontrol

H0 = Rata-rata hasil belajar pretest siswa yang melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell

dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell

sama.

Ha = Rata-rata hasil belajar pretest siswa yang melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell

dengan siswa yang tidak menggunakan metode show and tell

tidak sama.

(2). Menentukan keefektifan metode show and tell

H0 = Metode show and tell tidak efektif meningkatkan prestasi

belajar siswa

Ha = Metode show and tell efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

(b) Kriteria pengujian hipotesis

Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak;

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

73

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika signifikasi Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

(c) Cara Menghitung

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 153)

Keterangan:

𝑛1= ukuran sampel yang pertama

𝑛2 = ukuran sampel yang kedua

𝑅1 = peringkat (rank) sampel yang pertama

R2 = peringkat (rank) sampel yang kedua

2) Wilcoxon

(a) Merumuskan hipotesis

Proses pengujian uji paired sample t-test dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

Ha = Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa yang melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell

signifikan.

H0 = Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa yang melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode show and tell tidak

signifikan

(b) Kriteria pengujian hipotesis

(Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 2010, hal. 137)

(c) Cara Menghitung

Cara menghitung menggunakan uji wilcoxon menurut Sugiyono,

(2010,hlm. 136adalah :

𝑈1=𝑛1𝑛2 +𝑛1(𝑛1+1)

2

− ∑ 𝑅1

𝑈2=𝑛1𝑛2 +𝑛2(𝑛2+1)

2

− ∑ 𝑅2

H0 diterima jika Zhitung Ztabel

H0 ditolak jika Zhitung<Ztabel

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

74

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Z = T−E (T)

σT

(V & Endrayanto, 2012, hal. 156)

Untuk menghitung uji wilcoxon ini, peneliti menggunakan bantuan

program SPSS versi 21.

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/26353/6/S_PAI_1202862_Chapter3.pdf(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

75

Resty Aprilia Fithrallah, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu dan

Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2008).

Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-

thousand-student survey of. American Journal of Physics, 1(66), 64-74.

Sudijono, A. (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers: Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

V, W. S., & Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha

Ilmu.