2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)
description
Transcript of 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)
TUGAS TATANIAGA PERTANIAN
“MANAJEMEN RANTAI PASOK”
Oleh :
FITRI AYU 1121225001
FITRI RAMADHANI 1121225003
AFRIANINGSIH PUTRI 1121225006
FITRAH SARI 11212250’’’
ILMU EKONOMI PERTANIAN
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Profil Perusahaan Global
Eksperimen Radikal dalam Manajemen Rantai Pasokan di Volkswagen
Volkswagen secara radikal mengubah rantai pasokannya. Dengan pabrik percobaan
ini, volkswagen bertaruh bahwa mereka telah menemukan sistem yang akan mengurangi
banyaknya komponen yang cacat, mengurangi tenaga kerja, dan meningkatkan efisiensi.
Oleh karena pasar potensial VW kecil, maka pabrik ini relatif kecil, dengan perencanaan
produksi yang kecil yaitu hanya 100 truk per hari dengan 1000 orang pekerja. Dari 1000
orang pekerja itu hanya 200 orang yang bekerja untuk Volkswagen dan karyawan tersebut
bertanggung jawab untuk mutu secara keseluruhan, riset dan desain. Sementara 800 pekerja
yang lain bekerja bagi para pemasok untuk melakukan pekerjaan perakitan. Rantai pasokan
Volkswagen yang inovatif diharapkan dapat meningkatkan mutu dan mengurangi biaya,
karena setiap subkontraktor bertanggung jawab atas unit dan karyawannya masing-masing.
Dengan strategi ini, para subkontraktor Volkswagen menanggung biaya langsung dan risiko
yang lebih besar.
Kepentingan Strategis Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan (Supply-chain management) adalah pengintegrasian
aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan
produk akhir seta pengiriman ke pelanggan. Manajemen rantai pasok mencakup aktivitas
untuk menentukan (1) transportasi ke vendor, (2) pemindahan uang secara kredit dan tunai,
(3) para pemasok, (4) Bank dan distributor, (5) Utang dan piutang usaha, (6) Pergudangan
dan tingkat persediaan, (7) Pemenuhan pesanan, dan (8) Berbagi informasi pelanggan,
prediksi dan produksi. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok yang
memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi para pelanggan. Aktivitas para
manajer rantai pasokan mencakup ilmu akuntansi, pemasaran dan operasi.
Di saat perusahaan bekerja keras untuk meningkatkan daya saing melalui penyesuaian
produk, mutu tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan ke pasar, mereka memberikan
perhatian ekstra pada rantai pasokan. Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang efektif
adalah menjadikan para pemasok sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan untuk memenuhi
pasar yang selalu berubah.
Permasalahan dalam Rantai Pasokan Global
Ketika perusahaan memasuki pasar global yang berkembang seperti Eropa Timur,
China, Amerika Selatan, atau bahkan Meksiko, usaha untuk meluaskan rantai pasokan
menjadi sebuah tantangan yang strategis. Menghasilkan produksi yang bermutu di daerah
tersebut bisa menjadi sebuah tantangan, dimana sistem distribusi yang ada kurang
mendukung sehingga mengharuskan perusahaan memiliki tingkat persediaan yang lebih besar
daripada yang mungkin dibutuhkan di dakam negeri. Kuota dan tarif juga dapat menghalangi
perusahaan asing untuk melakukan bisnis di daerah tersebut. Terlebih lagi, baik risiko politis
maupun mata uang tetap tinggi di sebagian besar negara di dunia.
Data Penelitian Pasar
Informasi penjadwalan
Data rekayasa dan desain
Arus pesanan dan uang tunai
Ide dan desain untuk memuaskan pelanggan akhir
Arus bahan
Arus kredit
Persediaan Persediaan
Persediaan
Ket :
Rantai pasokan mencakup semua interaksi di antara pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan. Rantai ini mencakup transportasi, informasi perencanaan, transfer uang secara kredit maupun tunai, serta transfer ide, desain dan bahan
Tujuan manajemen rantai pasokan global adalah untuk membangun sebuah rantai
yang terdiri dari rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi
pelanggan. Karena itu pengembangan sebuah perencanaan strategis yang sukses bagi
PemasokPemasok
PemasokPemasok
PemasokPemasok
Distributor
Produsen
Pelanggan
Pelanggan
Pelanggan
manajemen rantai pasokan memerlukan perencanaan yang inovatif dan penelitian yang
seksama.
Rantai pasokan pada lingkungan global haruslah :
1. Cukup fleksibel untuk menanggapi perubahan mendadak pada ketersediaan komponen,
saluran distribusi atau pengiriman, bea impor dan nilai mata uang
2. Mampu menggunakan teknologi transmisi dan komputer tercanggih untuk menjadwalkan
dan mengelola pengiriman komponen serta produk jadi ke luar
3. Memiliki karyawan lokal yang memiliki keterampilan untuk menangani tugas-tugas,
perdagangan, pengiriman, imigrasi, dan permasalahan politik
Tabel. Bagaimana keputusan rantai pasokan Mempengaruhi Strategi Pemasaran
Strategi biaya rendah Strategi Respons Strategi DiferensiasiTujuan Pemasok Penuhi permintaan
dengan biaya serendah mungkin (contoh : Emerson Electric, Taco bell)
Menanggapi perubahan kebutuhan dan permintaan dengan cepat untuk meminimalkan terjadinya persediaan habis
Penelitian pangsa pasar, bersama-sama mengembangkan produk dan pilihan (contoh : benetton)
Kriteria Pemilihan dasar Pilih terutama karena biaya
Pilih terutama karena kapasitas, kecepatan dan fleksibilitas
Pilih terutama karena keterampilan pengembangan produk
Karakteristik Proses Mempertahankan utilisasi rata-rata yang tinggi
Menanam modal dalam kapasitas berlebih dan proses fleksibel
Proses modular yang menuju mass customization
Karakteristik persediaan Meminimalkan persediaan di setiap rantai untuk menekan biaya
Kembangkan sistem yang cepat tanggap, dengan persediaan cadangan untuk memastikan pasokan
Meminimalkan persediaan dalam rantai untuk menghindari produk menjadi usang
Karakteristik Lead Time Memendekkan lead time sepanjang tidak meningkatkan biaya
Menanamkan investasi secara agresif untuk mengurangilead time produksi
Menanamkan investasi secara agresif untuk mengurangi lead time pengembangan
Karakteristik desain produk
Memaksimalkan kinerja dan meminimalkan biaya
Menggunakan desain produk yang mendorong waktu set-up yang rendah dan produksi massal
Menggunakan desain modular untuk menunda diferensiasi produk selama mungkin
Ekonomi Rantai Pasokan
Rantai pasokan memperoleh perhatian yang cukup besar karena rantai pasokan
merupakan suatu bagian integral dari strategi perusahaan dan merupakan aktivitas yang
paling mahal pada hampir seluruh perusahaan. Bagi industri manufaktur dan jasa, biaya
rantai pasokan sebagai persentase penjualan sering memiliki proporsi yang besar. Oleh
karena porsi pendapatan diperuntukkan bagi rantai pasokan begitu besar, maka strategi yang
efektif sangatlah penting. Rantai pasokan memberikan peluang besar untuk mengurangi
biaya dan meningkatkan keuntungan.
Keputusan Buat-atau-Beli
Pedagang grosir atau eceran membeli semua barang yang mereka jual, sebuah operasi
manufaktur hampir tidak pernah melakukannya. Para pelaku usaha manufaktur, restoran, dan
perakitan produk membeli komponen dan subrakitan yang akan dijadikan produk akhir.
Memilih produk dan jasa yang diperoleh secara eksternalbisa lebih menguntungkan daripada
yang diproduksi secara internal dan dikenal sebagai keputusan buat-atau-beli(make-or-buy
decision). Terlepas dari keputusan tersebut, kinerja rantai pasokan harus ditinjau secara
berkala. Kemampuan vendor dan perubahan biaya begitu pula strategi perusahaan, kapasitas
produksi dan biaya-biaya lain.
Outsorcing
Outsorcing memindahkan sebagian dari apa yang biasanya merupakan sumber daya
dan aktivitas internal penjual di luar perusahaan, yang membuatnya sedikit berbeda
dibandingkan keputusan buat-atau-beli. Outsorcing merupakan bagian dari tren yang
berkembang menuju pemanfaatan efisiensi yang akan menghasilkan spesialisasi. Vendor
yang melakukan jasa outssorce adalah tenaga ahli dalam bidangnya, dan perusahaan
outsorcing dapat memusatkan perhatian pada faktor penentu keberhasilan (critical success
factor-CSF) yang merupakan kemampuan intinya.
Dengan outsorcing maka tidak ada produk nyata dan tidak ada perpindahan jabatan.
Perusahaan yang terikat kontrak pada umumnya menyediakan sumber daya yang penting
untuk memenuhi aktivitas tersebut. Sekarang banyak perusahaan mengoutsorce kebutuhan
teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hukum, dan bahkan perakitan produk
mereka. Electronic Data Systems (EDS) menyediakan outsorcing teknologi informasi untuk
banyak perusahaan. Hal yang sama juga dilakukan Automatic Data Processing (ADP),
mereka menyediakan pelayanan pembayaran karyawan bagi ribuan perusahaan.
Strategi Rantai Pasokan
Perusahaan harus memutuskan suatu strategirantai pasokan dalam rangka memperoleh
barang dan jasa dari luar. Salah satu strategi adalah pendekatan bernegosiasi dengan banyak
pemasok dan mengadu satu pemasok terhadap pemasok yang lain. Strategi kedua adalah
untuk mengembangkan hubungan “kemitraan jangka panjang” dengan sedikit pemasok
untuk memuaskan pelanggan. Strategi ketiga adalah integrasi vertikal, dimana perusahaan
dapat memutuskan untuk menggunakan integrasi balik vertikal dengan benar-benar membeli
pemasok tersebut. Variasi keempat adalah kombinasi sedikit pemasok sengan integrasi
vertikal yang dikenal dengan keiretsu. Dalam keiretsu, pemasok menjadi bagian dari
kesatuan perusahaan. Strategi kelima atau yang terakhir adalah mengembangkan perusahaan
virtual yang menggunakanpara pemasok sesuai dengan kebutuhan.
Tabel. Pertimbangan untuk Keputusan Buat-atau-Beli
Alasan Untuk Membuat Alasan Untuk Membeli1. Mempertahankan kemampuan inti2. Menurunkan biaya produksi3. Pemasok yang ada tidak sesuai4. Memastikan persediaan cukup (pengiriman
atau kuantitas)5. Memanfaatkan kelebihan tenaga kerja atau
fasilitas dan menciptakan keuntungan marginal
6. Memperoleh mutu yang diinginkan7. Menghapus kolusi yang dilakukan pemasok8. Memperoleh barang unik yang akan
menghalangi komitmen dengan pemasok9. Melindungi karyawan dari pemecatan
sementara10. Melindungi hak cipta desain atau mutu11. Meningkatkan atau mempertahankan ukuran
perusahaan (pilihan manajemen)
1. Membebaskan manajemen untuk dapat memusatkan perhatian pada bisnis utamanya
2. Menurunkan biaya akuisisi3. Mempertahankan komitmen pemasok4. Memperoleh kemampuan teknik atau
manajemen 5. Kapasitas tidak mencukupi6. Mengurangi biaya inventori7. Memastikan sumber alternatif8. Sumber daya manajerial atau teknik yang
tidak mencukupi9. Resiprositas (hal timbal balik)10. Barang dilindungi oleh hak cipta atau rahasia
perniagaan
Banyak Pemasok
Dengan strategi banyak pemasok (many supplier), pemasok menanggapi permintaan
dan spesifikasi “permintaan penawaran” (request for quotation), dengan pesanan yang pada
umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah. Ini merupakan sebuah
strategi umum untuk produk komoditas. Strategi ini menandingkan satu pemasok dengan
pemasok lain dan membebani pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok
saling bersaing satu sama lain secara agresif. Pendekatan ini mengutamakan tanggung jawab
pemasok untuk dapat mempertahankan teknologi, keahlian, dan kemampuan memprediksi,
begitu juga biaya, mutu, dan kemampuan pengiriman yang diperlukan.
Sedikit Pemasok
Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok (few supplier) mengimplikasikan
bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin
menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia. Para pemasok
jangka panjang mungkin lebih dapat memahami tujuan umum dari perusahaan pembeli dan
pelanggan. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan
memungkinkan skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan
biaya produksi yang lebih rendah.
Seperti halnya strategi yang lain, strategi dengan sedikit pemasok ini juga memiliki
kelemahan. Dengan sedikit pemasok, biaya pergantian pemasok sangat besar, sehingga baik
pemasok maupun pembeli menanggung risiko menjadi tawanan satu sama lain. Kinerja
pemasok yang buruk hanya salah satu risiko yang dihadapi pembeli. Pembeli harus pula
memerhatikan rahasia perniagaan dan pemasok yang memiliki aliansi lain atau berspekulasi
ke luar selain dari perusahaan mereka.
Integrasi Vertikal
Pembelian dapat diperluas untuk membentuk integrasi vertikal. Integrasi vertikal
(vertical integration) berarti mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau
jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi
mundur (backward integration) menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya.
Integrasi maju (forward integration) menyarankan produsen komponen untuk membuat
produk jadi.
Integrasi vertikal dapat menawarkan suatu peluang strategis bagi manajer operasi.
Bagi perusahaan yang memiliki modal, bakat manajerial, dan permintaan yang diperlukan,
integrasi vertikal mungkin dapat memberikan peluang yang berarti untuk mengurangi biaya.
Keuntungan lain berupa pengurangan persediaan dan penjadwalan dapat diperoleh
perusahaan yang mengelola secara efektif integrasi vertikal atau hubungan yang dekat dan
saling menguntungkan dengan para pemasok. Integrasi vertikal dapat menghasilkan
pengurangan biaya, kualitas terpercaya, dan pengiriman tepat waktu. Integrasi vertikal
tampaknya bekerja secara maksimum di saar organisasi memiliki pangsa pasar yang besar
atau bakat manajemen untuk mengoperasikan dengan sukses vendor yang telah dibeli.
Integrasi mundur bisa menjadi berbahaya bagi perusahaan yang sedang mengalami perubahan
teknologi, jika manajemen tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut atau
menginvestasikan sumber daya keuangan yang penting bagi gelombang teknologi berikutnya.
Jaringan Keiretsu
Banyak perusahaan manufaktur besar Jepang telah menemukan titik tengah antara
pembelian dari pemasok yang berjumlah sedikit dengan integrasi vertikal. Manufaktur
seperti ini sering menjadi pendukung keuangan pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.
Dengan demikian, pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang dikenal sebagai
keiretsu. Anggota keiretsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya
diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan kestabilan
mutu produksi untuk manufaktur tersebut. Anggota keiretsu juga dapat memiliki pemasok di
bawahnya, menjadikan pemasok tingkat kedua atau bahkan ketiga sebagai bagian dari koalisi.
Perusahaan Virtual
Masyarakat teknologi terus menuntut spesialisasi lebih, yang nantinya bisa
memperumit integrasi vertikal. Lebih dari itu, sebuah perusahaan yang memiliki semua
divisi atau departemen mungkin menjadi terlalu birokratis untuk menjadi perusahaan kelas
dunia. Jadi daripada membiarkan integrasi vertikal mengunci sebauh organisasi ke dalam
bisnis yang mungkin tidak dapat dimengerti atau dikendalikan, lebih baik melakukan
pendekatan lain yaitu menemukan pemasok yang fleksibel.
Perusahaan virtual (virtual company) mengandalkan berbagai jenis hubungan
pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Perusahaan virtual
memiliki batasan organisasi yang selalu berubah dan bergerak, yang menjadikan mereka
dapat menciptakan sebuah perusahaan unik untuk memenuhi permintaan pasar yang berubah-
ubah. Para pemasok dapat menyediakan berbagai jasa seperti pembayaran gaji, perekrutan
karyawan, perancangan produk, jasa konsultasi, produksi komponen, pengujian, atau
pendistribusian produk. Hubungan yang etrjadi bisa berupa hubungan jangka panjang dan
hubungan jangka pendek dan meliputi rekanan yang sebenarnya, kolaborator atau pemasok
dan subkontraktor yang mampu. Hubungan formal apa pun yang digunakan, hasilnya adalah
kinerja “ramping” (lean) yang luar biasa. Keuntungan dari perusahaan virtual termasuk
keahlian manajemen khusus, penanaman modal yang rendah, fleksibilitas dan kecepatan.
Hasilnya adalah efisiensi.
Mengelola Rantai Pasokan
Ketika para manajer beralih ke arah integrasi pasokan, sangat mungkin mendapatkan
efisiensi yang substansial. Siklus bahan baku ketika mereka bergerak dari pemasok ke
produksi, gudang, distribusi, pelanggan berlangsung di antara organisasi terpisah dan yang
terkadang sangat mandiri. Oleh karena itu, ada sejumlah permasalahan manajemen penting
yang dapat menagkibatkan pemborosan yang serius. Sukses dimulai dengan kesepakatan
tujuan bersama, diikuti dengan kepercayaan bersama, dan dilanjutkan dengan budaya
organisasi yang sejalan.
Kesepakatan Tujuan Bersama Sebuah rantai pasokan yang terintegrasi memerlukan lebih
dari sekadar kesepakatan pada terminologi kontrak kerja sama dari sebuah hubungan
jual/beli. Rekanan dalam rantai harus menghargai bahwa satu-satunya pihak yang
menanamkan modal pada sebuah rantai pasokan adalah pelanggan akhir. Oleh karena itu,
menciptakan pemahaman timbal balik akan misi, strategi, dan sasaran dari organisasi yang
turut serta sangat penting. Rantai pasokan yang terintegrasi menambahkan nilai ekonomi dan
memaksimalkan isi total produk.
Kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dalam rantai pasokan yang efektif
dan efisien. Anggota rantai pasokan harus masuk ke dalam hubungan yang saling berbagi
informasi, sebuah hubungan yang dibangun berdasarkan saling percaya. Hubungan antar
pemasok cenderung akan berhasil, jika risiko dan penghematan biaya di bagi dan aktivitas
seperti penelitian konsumen, analisis penjualan, prediksi, dan perencanaan produksi
merupakan aktivitas bersama.
Budaya Organisasi yang Sesuai
Sebuah hubungan yang positif di antara organisasi pembeli dan pemasok yang datang
dengan budaya organisasi yang sesuai dapat merupakan keuntungan nyata dalam membuat
rantai pasokan bagaikan senandung. Pemenang di antara satu atau dua perusahaan
mempromosikan kontak formal maupun informal, dan kontak tersebut berperan untuk
meluruskan budaya organisasi, lebih lanjut memperkuat hubungan tersebut. Manajer operasi
menghadapi suatu rantai pasokan yang terdiri atas para spesialis yang mandiri, yang masing-
masing berusaha untuk memuaskan pelanggannya dengan mengambil keuntungan. Rantai
pasokan penuh dengan peluang untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai.
Permasalahan dalam Rantai Pasokan yang Terintegrasi
Optimasi Lokal
Anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan
keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka
yang terbatas. Sedikit kenaikan permintaan biasanya diatasi secara berlebihan, karena tidak
ada seorangpun yang ingin mengalami kekosongan stok. Sama halnya, sedikit penurunan
permintaan juga biasanya diatasi secara berlebihan, karena tidak ada seorangpun yang ingin
memiliki persediaan yang berlebihan.
Insentif (Insentif Penjualan, Potongan karena kuantitas, Kuota dan Promosi)
Insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang belum
terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi semua anggota rantai.
Lot Besar
Sering terjadi penyimpangan dalam lot besar sebab hal ini cenderung mengurangi
biaya per unit. Manajer logistik ingin mengirimkan lot besar, terutama dengan truk yang
penuh dengan muatan, dan manajer produksi menginginkan produksi berjalan jangka
panjang. Kedua hal ini menurunkan biaya per unit, tetapi gagal menunjukkan penjualan uang
nyata.
Tiga kejadian umum diatas berperan dalam penyimpangan informasi tentang apa yang
sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Sebuah sistem pasokan yang berfungsi baik perlu
didasarkan pada informasi yang akurat tentang berapa banyak produk yang sebenarnya
sedang ditarik melalui rantai tersebut. Informasi tidak akurat dilakukan secara tidak sengaja,
tetapi mengakibatkan penyimpangan dan fluktuasi dalam rantai pasokan dan menjadi
penyebab apa yang dikenal sebagai efek buuwhip.
Efek bullwhip (bullwhip effect)
Terjadi ketika pesanan dialirkan mulai dari pengecer, ke grosir, ke produsen dengan
fluktuasi yang meningkat pada setiap langkah dalam urutan tersebut. Fluktuasi “bullwhip”
dalam rantai pasokan meningkatkan biaya yang berkaitan dengan persediaan, transportasi,
pengiriman, dan penerimaan, sementara menurunkan keuntungan dan pelayanan bagi
pelanggan ada sejumlah peluang untuk mengurangi efek “bullwhip” dan meningkatkan
peluang dalam rantai pasokan.
Peluang dalam Rantai Pasokan yang Terintegrasi
Peluang untuk manajemen yang efektif dalam rantai pasokan meliputi 10 hal berikut
ini, yaitu :
Data “Pull” yang Akurat
Hasilkan data pull (pull data) yang akurat dengan membagi (1) informasi point-of-
sales (POS), sehingga setiap anggota rantai pasokan dapat melakukan penjadwalan secara
efektif, dan (2) pemesanan yang dibantu komputer (computer-assisted ordering-CAO). Hal
ini berimplikasi pada penggunaan sistem POS yang mengumpulkan data penjualan dan
kemudian menyesuaikan data bagi faktor-faktor pasar, persediaan yang ada, dan sisa pesanan,
kemudian pesanan bersih dikirim secara langsung kepada pemasok yang bertanggung jawab
untuk menjaga persediaan barang jadi tersebut.
Pengurangan Ukuran Lot
Kurangi ukuran lot dengan manajemen yang agresif. Hal ini meliputi : (1) membuat
pengiriman yang ekonomis, yang kurang dari lot muatan truk ; (2) menyediakan potongan
harga berdasarkan pada volume tahunan total, bukannya pada ukuran pengiriman individu ;
dan (3) mengurangi ongkos pemesanan melalui teknik tertentu seperti pesanan tetap
(standing order) dan berbagai bentuk pembelian elektronik.
Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali
Kontrol satu tahap pengisian kembali (single stage control of replenishment) berarti
menunjuk satu anggota dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi
dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan berdasarkan pada “pull” dari pelanggan.
Pendekatan ini menghilangkan informasi yang menyimpang dan berbagai prediksi yang
menciptakan efek bullwhip. Kontrol satu tahap ini bisa dilakukan oleh :
1. Pedagang eceran handal yang memahami pola permintaan
2. Distributor yang mengelola persediaan untuk area distribusi tertentu
3. Produsen yang telah memiliki sebuah sistem distribusi yang dikelola dengan baik
Persediaan yang Dikelola Vendor (Vendor managed inventory-VMI)
Berarti penggunaan pemasok lokal (umumnya distributor) untuk menjaga persediaan
bagi produsen atau pedagang pengecer. Pemasok mengirim secara langsung ke bagian
penggunaan (using department) pembeli dan bukannya ke tempat penerimaan atau gudang.
Jika pemasok dapat menjaga stok persediaan untuk berbagai pelanggan yang menggunakan
produk yang sama atau sedikit berbeda, maka akan terdapat penghematan. Sistem ini bekerja
tanpa pengarahan langsung dari pembeli.
Penangguhan (Postponement)
Penangguhan menahan modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk selama
mungkin. Modifikasi ini memungkinkan perusahaan dapat memproduksi dan menjaga
persediaan untuk pengiriman sewaktu permintaan berubah. Hanya power sistem dan
dokumentasi yang unik yang harus ditangani oleh setiap negara. Pemahaman rantai pasokan
secara keseluruhan ini mengurangi risiko dan investasi dalam persediaan.
Perakitan Saluran (Channel assembly)
Perakitan saluran adalah sebuah variasi dari penangguhan. Perakitan saluran
mengirimkan modul dan komponen individu, dan bukan produk jadi, kepada distributor.
Kemudian distributor memasang, menguji, dan mengirimnya. Perakitan saluran
memperlakukan distributor lebih seperti rekanan produsen dibandingkan sebagai distributor.
Dengan strategi ini, persediaan barang jadi dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang
lebih singkat dan lebih akurat. Konsekuensinya, respons pasar menjadi lebih baik dengan
investasi yang lebih rendah-sebuah kombinasi yang baik.
Drop Shipping dan Pengemasan Khusus
Drop shipping adalah aktivitas dimana pemasok akan melakukan pengiriman
langsung kepada konsumen, bukan kepada penjual, sehingga menghemat waktu dan biaya
pengiriman ulang. Sebagian teknik ini bisa bermanfaat bagi pedagang grosir dan eceran
dengan mengurangi biaya penyusutan (barang hilang, rusak, atau dicuri) dan penanganan
biaya.
Blanket Order
Blanket order adalah pesanan yang belum diisi bersama vendor. Blanket order
merupakan sebuah kontrak untuk membeli barang tertentu dari vendor dan bukan otorisasi
untuk mengirim barang apapun. Pengiriman hanya dilakukan setelah menerima sebuah
dokumen tertentu yang dapat berupa daftar pengiriman atau pelepasan barang yang telah
disetujui bersama.
Standardisasi
Departemen pembelian harus melakukan usaha khusus untuk menaikkan tingkat
standardisasi (standardization). Daripada memperoleh berbagai komponen yang serupa
dengan label, pewarnaan, pengemasan, atau mungkin bahkan spesifikasi teknik yang sedikit
berbeda, agen pembelian harus mencoba untuk mendapatkan komponen yang distandardisasi.
Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana
Perencanaan elektronik dan pemindahan dana mengurangi transaksi dengan
menggunakan kertas. Transaksi dengan kertas terdiri atas pesanan pembelian, pelepasan
pembelian, dokumen penerimaan, otorisasi pembayaran sebuah faktur, dan akhirnya
pengeluaran cek. Departemen pembelian dapat mengurangi banyaknya pekerjaan ini dengan
menggunakan pemesanan secara elektronik.
Transaksi antarperusahaan sering menggunakan pertukaran data elektronik.
Pertukaran data elektronik (electronicdata interchange-EDI) adalah bentuk pemindahandata
yang terstandardisasi untuk komunikasi terkomputerisasi di antara organisasi. EDI
menyediakan pemindahan data pada hampir semua penerapan bisnis, termasuk pembelian.
Bentuk perluasan penggunaan EDI adalah Pemberitahuan Pengiriman Awal (Advanced
Shipping Notice-ASN), yang merupakan nota pengiriman yang diantarkan langsung dari
vendor ke pembeli.
Pembelian Melalui Internet
Sistem rantai pasokan terkini mengkombinasikan sejumlah teknik yang telah
disebutkan dalam sistem pembelian otomatis. Pembelian melalui Internet (Internet
Purchasing) atau yang sering disebut e-procurement, memiliki dua bentuk. Pertama,
pembelian melalui Internet mungkin hanya menyiratkan bahwa internet digunakan untuk
mengkomunikasikan pelepasan pesanan kepada pemasok. Hal ini akan terjadi dengan
barang-barang yang dipesan melalui blanket order. Dalam penerapan ini, Internet
menggantikan pertukaran data elektronik tradisional (EDI) yang lebih tradisional dengan
pesanan yang dikirim ke pemasok melalui internet. Bentuk yang kedua, untuk barang yang
tidak standar, dimana tidak terdapat blanket order, maka katalog dan prosedur pemesanan
akan meningkatkan fitur komunikasi internet.
Para pemasok menyukai sistem e-procurement karena penjualan secara on line berarti
mereka menajdi semakin dekat dengan konsumennya. Keuntungan penjual juga dapat
meningkat karena waktu siklus total dipangkas. Sebagai tambahan, investasi modal untuk
sistem e-procurement rendah. Pembelian melalui Internet dapat menjadi bagian dari sistem
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning-ERP) yang
terintegrasi dengan adanya komunikasi Internet antar-unit dalam rantai pasokan. Dalam
sistem ini “pelepasan pesanan” tidak hanya memberitahukan pengirim untuk mengirimkan
barang, tetapi juga memperbarui porsi yang tepat dari sistem ERP. Pembelian melalkui
Internet mungkin bukan menjadi bagian sistem ERP yang terintegrasi secara penuh, tetapi
bahkan dalam situasi ini, pembelian biasanya dikirimkan secara otomatis ke sistem keuangan
dan distribusi perusahaan pembeli, sehingga dapat mengurangi biaya transaksi internal.
Pembelian melalui Internet, seperti yang akan dibahas dalam kotak Penerapan MO, “Manajer
Pembelian Hidup dan Mati di Internet”, merupakan suatu perubahan yang radikal.
Pemilihan Vendor
Vendor barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan tentu saja harus diseleksi.
Pemilihan Vendor (Vendor Selection) mempertimbangkan banyak faktor, seperti kesesuaian
strategis, kemampuan penjual, pengiriman dan kinerja berkualitas. Proses pemilihan bisa
menjadi sangat menantang karena suatu perusahaan mungkin memiliki sejumlah kemampuan
dalam semua bidang dan kemampuan yang begitu baik hanya pada beberapa bidang.
Pemilihan penjual sebagai proses 3 langkah, yaitu :
Evaluasi Vendor
Langkah pertama, evaluasi vendor (vendor evaluation), mencakup proses
menemukan vendor yang potensial dan menentukan kemungkinan bahwa mereka akan
menjadi pemasok yang baik. Tahap ini memerlukan pengembangan kriteria evaluasi.
Pemilihan pemasok yang baik sangat penting. Jika pemasok yang baik tidak terpilih, maka
usaha rantai pasokan lainnya akan percuma. Dengan pindahnya perusahaan ke lebih sedikit
pemasok untuk jangka yang lebih panjang, permasalahan keuangan, mutu, manajemen,
penelitian, kemampuan teknis, dan kemungkinan untuk membina hubungan jangka panjang
yang erat, memainkan peranan yang semakin penting, atribut ini harus diperhatikan dalam
proses evaluasi.
Pengembangan Vendor
Langkah yang kedua adalah pengembangan vendor (vendor development).
Pengembangan vendor dapat mencakup segalanya mulai dari pelatihan, bantuan teknis dan
produksi, hingga prosedur perpindahan informasi. Kebijakan pengadaan juga perlu dibuat.
Hal ini dapat mengatasi permasalahan seperti persentase bisnis yang dilakukan dengan salah
satu pemasok atau dengan bisnis minoritas.
Negosiasi
Terlepas dari strategi rantai pasokan apa yang akan digunakan, negosiasi berkaitan
dengan elemen penting dari hubungan kontrak pasti terjadi. Negosiasi sering dipusatkan
pada mutu, pengiriman, pembayaran, dan biaya. Tiga tipe strategi negosiasi (negotiation
strategies) klasik, dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
Model Harga Berdasarkan Biaya
Model harga berdasarkan biaya (cost-based price model), mengharuskan pemasok
untuk membuka buku kasnya kepada pembeli. Kemudian, harga kontrak didasarkan kepada
waktu dan bahan baku atau berdasarkan biaya tetap dengan sebuah klausul tertentu untuk
mengakomodasi perubahan tenaga kerja dan biaya bahan baku dari vendor.
Model Harga Berdasarkan Pasar
Dalam model harga berdasarkan pasar (market-based price model) membuat harga
berdasarkan harga yang diumumkan, lelang, atau indeks. Banyak komoditas (produk
pertanian, kertas, logam, dan lain-lain) dihargai dengan cara ini.
Penawaran yang Kompetitif
Ketika para pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau dimana tidak terdapat
pasar yang nyaris sempurna, maka pendekatan yang sesuai adalah penawaran yang kompetitif
(competitive bidding). Pekerjaan yang tidak sering (seperti konstruksi, perkakas, dan alat
bantu) pada umumnya dibeli berdasarkan penawaran. Penawaran dapat berlangsung melalui
surat, faksimili, atau lelang di internet. Penawaran kompetitif merupakan kebijakan yang
umum digunakan banyak perusahaan untuk sebagian besar pembelian yang mereka lakukan.
Kelemahan utama dari model ini adalah hubungan jangka panjang antara penjual dan pembeli
terhalangi. Penawaran kompetitif dapat ditentukan secara efektif pada biaya awal.
Bagaimana pun, hal ini mungkin juga menyulitkan komunikasi dan kinerja, yang sangat
penting bagi perubahan rekayasa, mutu, dan pengiriman.
Pendekatan keempat adalah “mengkombinasikan satu atau lebih” (combine one or
more) teknik negosiasi tadi. Pembeli dan pemasok setuju untuk mengkaji ulang biaya
tertentu, menerima beberapa bentuk data pasar bagi biaya bahan baku, atau menyetujui
bahwa pemasok akan “tetap kompetitif”. Dalam kondisi apapun, hubungan pemasok yang
baik adalah hubungan dimana kedua belah pihak menumbuhkan sikap saling percaya dan
mempercayai kemampuan satu sama lain.
Manajemen Logistik
Aktivitas pengadaan dapat dikombinasikan dengan berbagai aktivitas pengiriman,
pergudangan, dan persediaan untuk membentuk suatu sistem logistik. Tujuan manajemen
logistik (logistics management) adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui
pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan, dan penyimpanan bahan. Ketika biaya
transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada sisi input maupun output dari proses
produksi, maka diperlukan penekanan pada logistik. Keunggulan bersaing yang potensial
ditemukan melalui pengurangan biaya maupun peningkatan pelayanan pelanggan.
Perusahaan-perusahaan mengetahui bahwa distribusi barang dari dan ke fasilitas mereka bisa
menghabiskan 25% dari biaya produk. Oleh karena biaya yang tinggi ini, perusahaan secara
konstan mengevaluasi sarana distribusi mereka. Lima sarana distribusi yang utama adalah
truk, kereta api, transportasi udara, transportasi air, dan saluran pipa.
Sistem Distribusi
Truk
Sebagian besar barang produksi dipindahkan dengan truk (trucking). Salah satu
kelebihan yang dimiliki oleh truk adalah fleksibilitas pengirimannya. Perusahaan yang sudah
mengadopsi program JIT pada tahun-tahun terakhir telah meningkatkan penekanan pada
pengendara truk untuk mengambil dan mengirim tepat waktu, tanpa kerusakan, dengan
pekerjaan administrasi yang baik, dan dengan biaya yang rendah. Perusahaan truk terus
meningkatkan penggunaan komputer untuk memonitor cuaca, menemukan rute yang paling
efektif, mengurangi biaya bahan bakar, dan mencari cara yang paling efisien untuk
membongkar barang.
Kereta Api
Jawatan kereta api (railroad) di Amerika Serikat mempekerjakan 250.000 karyawan
dan mengirimkan 90% batubara, 67% mobil, 68% produk kertas, dan sekitar separuh dari
seluruh makanan, kayu gergajian, dan bahan kimia. Proses konteinerisasi telah melakukan
pengiriman dengan menggunakan truk gandeng, sering dibuat bersusun, sebagai sarana
distribusi yang terkenal. Lebih dari 4 juta muatan truk gandeng di Amerika Serikat
dipindahkan setiap tahun menggunakan kereta api. Akan tetapi, dengan pertumbuhan JIT,
kereta api telah menjadi pecundang terbesar karena manufaktur dengan batch berukuran kecil
membutuhkan pengiriman yang teratur dan lebih kecil, yang cenderung dipindahkan dengan
menggunakan pesawat atau truk.
Pesawat Udara
Pesawat udara (airfreight) mewakili sekitar 1% bobot yang dikirimkan di Amerika
Serikat. Bagaimanapun, perkembangan pesawat pengangkut belakangan ini seperti Federal
Express, UPS, dan DHL membuatnya menjadi jenis pengiriman yang tumbuh paling cepat.
Jelas pesawat menawarkan kecepatan dan keandalan untuk perpindahan nasional dan
internasional barang yang berbobot ringan seperti obat-obatan untuk keadaan darurat dan
medis, bunga, buah-buahan, dan komponen elektronik.
Sarana Transportasi Air
Sarana transportasi air (waterway) merupakan salah satu alat transportasi muatan yang
paling tua. Sarana transportasi air yang termasuk di Amerika Serikat yaitu Sungai, kanal,
danau besar (Great Lakes), pantai, dan laut yang menghubungkan dengan negara lain.
Muatan yang dikirim melalui air pada umumnya berukuran besar, bernilai rendah seperti bijih
besi, bijih-bijihan, semen, batubara, bahan kimia, batu gamping, dan produk minyak. Sistem
distribusi ini sangat berarti jika biaya pengiriman dianggap lebih penting dibandingkan
dengan kecepatan.
Saluran Pipa
Saluran pipa (pipelines) merupakan sebuah bentuk penting untuk pengangkutan
minyak mentah, gas alam, produk minyak, dan bahan kimia lain. Anggaran negara bagian
Alaska secara mengejutkan 90% berasal dari 1,5 juta barel minyak yang dipompa per hari
melalui saluran pipa di Teluk Prudhoe.
Biaya Pengiriman Alternatif
Semakin lama sebuah produk berada dalam proses pemindahan, semakin banyak
investasi yang harus dikeluarkan perusahaan. Akan tetapi pengiriman yang lebih cepat pada
umumnya lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman yang lambat. Cara sederhana untuk
memperoleh gambaran proses penyeimbangan ini adalah dengan mengevaluasi biaya
penggudangan bahan dibandingkan dengan biaya pengiriman.
SISTEM MANAJEMEN RANTAI PASOK PERTANIAN
Konsep Rantai Pasok
Konsep rantai pasok (supply chain) merupakan konsep baru dalam menerapkan sistem
logistik yang terintegrasi. Konsep tersebut merupakan mata rantai penyediaan barang dari
bahan baku sampai barang jadi. Manajemen rantai pasok (supply chain management) produk
pertanian mewakili manajemen keseluruhan proses produksi secara keseluruhan dari kegiatan
pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga produk yang diinginkan sampai ke tangan
konsumen. Jadi, Sistem Manajemen Rantai Pasok dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan
sistem pemasaran terpadu, yang mencakup keterpaduan produk dan pelaku, guna
memberikan kepuasan pada pelanggan.
Manajemen rantai pasokan produk pertanian berbeda dengan manajemen rantai pasok
produk manufaktur karena : (1) produk pertanian bersifat mudah rusak, (2) proses
penanaman, pertumbuhan, dan pemanenan tergantung pada iklim dan musim, (3) hasil panen
memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, (4) produk pertanian bersifat kamba sehingga
sulit untuk ditangani. Seluruh faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam desain
manajemen rantai pasok produk pertanian karena kondisi rantai pasok produk pertanian lebih
kompleks daripada rantai pasok pada umumnya. Selain lebih kompleks, manajemen rantai
pasokan produk pertanian juga bersifat probabilistik dan dinamis.
Berdasarkan konsep supply chain terdapat tiga tahapan dalam aliran material. Bahan
mentah didistribusikan ke manufaktur membentuk suatu sistem physical supply, manufaktur
mengolah bahan mentah, dan produk jadi didistribusikan kepada konsumen akhir membentuk
sistem physical distribution. Aliran material tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Physical Supply Manufacturing planning Physical Distribution
And controlling
DOMINANT FLOW OF PRODUCT AND SERVICES
DOMINANT FLOW OF DEMAND AND DESIGN INFORMATION
Pola aliran material pada gambar diatas, menunjukkan bahwa bahan mentah
didistribusikan kepada supplier dan manufactur yang melakukan pengolahan, sehingga
menjadi barang jadi yang siap didistribusikan kepada customer melalui distributor. Aliran
produk terjadi mulai dari supplierhingga ke konsumen, sedangkan arus balik aliran ini adalah
aliran permintaan dan informasi. Permintaan dari customer diterjemahkan oleh distributor
dan distributor menyampaikan pada manufactur, selanjutnya manufactur menyalurkan
informasi tersebut kepada supplier.
Struktur Rantai Pasok
Supply Chain Management merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk
mengintegrasikan pemasok, pengusaha, gudang dan tempat penyimpanan lainnya secara
efisien. Produk dihasilkan dapat didistribusikan dengan kuantitas, tempat, dan waktu yang
tepat untuk memperkecil biaya, serta memuaskan pelanggan. SCM bertujuan untuk membuat
seluruh sistem menjadi efisien dan efektif, minimalisasi biaya dari transportasi, dan distribusi
sampai inventori bahan baku, bahan dalam proses, serta baranf jadi. Ada beberapa pemain
utama yang memiliki kepentingan dalam SCM, yaitu pemasok (supplier), pengolah
(manufacturer), pendistribusi (distributor), pengecer (retailer), dan pelanggan (customer).
Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002), hubungan organisasi dalam rantai pasok
adalah sebagai berikut :
S
U
P
P
L
I
E
R
MANUFACTUR DISTRIBUTION SISTEM
C
O
S
T
U
M
E
R
Rantai 1 adalah Supplier. Supplier merupakan sumber penyedia bahan pertama, mata rantai
penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini bisa berbentuk bahan baku, bahan
mentah, bahan penolong, bahan dagangan, dan suku cadang. Supplier rantai pasok pertanian
terdiri dari produsen dan tengkulak. Produsen adalah para petani baik yang secara individu
maupun yang telah bergabung dalam kelompok-kelompok tani. Tengkulak adalah pedagang
komoditas pertanian yang mengumpulkan produk-produk pertanian dari sebagian petani
untuk dijual lagi dengan harga yang tinggi.
Rantai 1-2 adalah Supplier manufacturer. Manufaktur yang melakukan pekerjaan
membuat, mempabrikasi, meng-assembling, merakit, mengonversikan, ataupun
menyelesaikan barang. Pada rantai pasok pertanian, manufaktur adalah pengolah komoditas
produk pertanian yang memberi nilai tambah untuk komoditas tersebut. Hubungan konsep
supplier partnering antara manufaktur dengan supplier mempunyai potensi yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Rantai 1-2-3 adalah Supplier manufacturer distributor. Barang yang sudah jadi dari
manufaktur disalurkan kepada pelanggan. Walaupun tersedia banyak cara untuk
menyalurkan barang kepada pelanggan. Cara umum yang dilakukan adalah melalui
distributor dan biasanya ditempuh dengan supply chain.
Rantai 1-2-3-4 adalah Supplier manufacturer distributor retail. Pedagang besar
biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain.
Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer.
Pada rantai ini bisa dilakukan penghematan dalam bentuk inventori dan biaya gudang.
Penghematan tersebut dilakukan dengan cara mendesain kembali pola-pola pengiriman
barang, baik dari gudang manufaktur maupun ke toko pengecer.
Rantai 1-2-3-4-5 adalah Supplier manufacturer distributor retail pelanggan.
Pengecer menawarkan barangnya kepada pelanggan atau pembeli. Mata rantai pasok akan
berhenti ketika barang tersebut tiba pada pemakai langsung.
Struktur rantai pasok produk pertanian memiliki keunikan karena tidak selalu
mengikuti urutan rantai diatas. Petani dapat langsung menjual hasil pertaniannya langsung ke
pasar selaku retail, sehingga telah memutuskan rantai para tengkulak, manufaktur, dan
distributor. Manufaktur juga tidak harus memasok produk lewat distributornya ke retail, tapi
bisa langsung ke pelanggan. Manufaktur juga banyak menggunakan jasa eksportir selaku
distributor untuk memasarkan produknya ke pelanggan internasional. Struktur rantai pasok
pertanian ditunjukkan pada gambar berikut :
Mekanisme Rantai Pasok
Pada hakikatnya, mekanisme rantai pasok produk pertanian secara alami dibentuk
oleh para pelaku pantai pasok itu sendiri. Pada negara sedang berkembang seperti Indonesia,
mekanisme rantai pasok produk pertanian dicirikan dengan lemahnya produk pertanian dan
komposisi pasar. Kedua hal tersebut akan menentukan kelangsungan mekanisme rantai
pasok. Adanya kelemahan-kelemahan produk pertanian seringkali menyebabkan fluktuasi
harga yang akan merugikan pihak petani selaku produsen.
Mekanisme rantai pasok produk pertanian dapat bersifat tradisional ataupun modern.
Mekanisme tradisional adalah petani menjual produknya langsung ke pasar atau lewat
tengkulak. Mekanisme rantai pasok seperti ini membuat petani berada dalam posisi yang
lemah, karena tengkulak akan mengambil margin yang besar. Keuntungan yang diterima
petani kecil, apalagi dilihat karakteristik produk pertanian mudah rusak dan bersifat
musiman.
Mekanisme rantai pasok modern terbentuk oleh beberapa hal, antara lain mengatasi
kelemahan karakteristik dari produk pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani dari sisi
ekonomi dan sosial, meningkatkan permintaan kebutuhan pelanggan akan produk yang
Supplier
Manufaktur
Distributor
Retail
Pelanggan
berkualitas, dan memperluas pangsa pasar yang ada. Hal ini menyebabkan bertambahnya
para pelaku rantai pasok, seperti adanya manufaktur yang mengolah produk pertanian,
sehingga memiliki nilai tambah. Pada rantai pasok modern, petani sebagai produsen dan
pemasok pertama produk pertanian membentuk kemitraan berdasarkan perjanjian atau
kontrak dengan manufaktur, eksportir, atau langsung dengan pasar sebagai retail, sehingga
petani memiliki posisi tawar yang baik. Perjanjian atau kontrak antara petani dan mitra
berdampak baik untuk keduanya. Petani mendapatkan kepastian pembelian hasil panennya
dengan harga yang telah disepakati dan mitra mendapatkan produk pertanian yang memiliki
spesifikasi mutu yang telah disepakati juga.
Kelembagaan Rantai Pasok
Kelembagaan rantai pasok adalah hubungan manajemen atau sistem kerja yang
sistematis dan saling mendukung diantara beberapa lembaga kemitraan rantai pasok suatu
komoditas. Kelembagaan tersebut mencapai satu atau lebih tujuan yang menguntungkan
semua pihak yang ada di dalam dan di luar kelembagaan tersebut. Komponen kemitraan
rantai pasok mencakup pelaku dari seluruh rantai pasok, mekanisme yang berlaku, pola
interaksi antarpelaku, seta dampaknya bagi pengembangan usaha suatu komoditas maupun
bagi peningkatan kesejahteraan pelaku pada rantai pasok tersebut.
Bentuk-bentuk kelembagaan rantai pasok makin mengalami keragaman dengan
keberadaan pasar tradisional dan modern seperti mini market, super market, hyper market,
dan department store serta keberadaan konsumen institusional. Kedinamikaan bentuk
kelembagaan rantai pasok pertanian ini akan menimbulkan persaingan, namun persaingan
tersebut tidak selalu dipandang negatif. Persaingan dapat membawa hasil yang positif selama
persaingan tersebut dipandang sebagai tantangan bagi pelaku rantai pasok. Pelaku tersebut
tergabung dalam sebuah lembaga untuk memasarkan produknya, sehingga meningkatkan
kinerja dan prestasi lembaga tersebut.
Dalam perkembangannya, bentuk kelembagaan rantai pasok pertanian terdiri dari dua
pola, yaitu pola perdagangan dan pola kemitraan. Pola perdagangan umum melibatkan
berbagai pelaku tataniaga yang umum ditemukan di banyak lokasi, antara lain petani baik
secara individu atau kelompok dan pedagang, baik yang berada di sentra produksi atau
pedagang besar yang berada di pusat kota. Misalnya, petani menjual hasil pertaniannya
kepada pedagang pengepul yang berad di sentra produksi. Pedagang pengepul juga bisa
menjual lagi ke pedagang besar atau langsung memasok ke pasar-pasar tujuan.
Ikatan antara petani dan pedagang umumnya ikatan langganan tanpa adanya kontrak
perjanjian yang mengikat antara keduanya dan hanya mengandalkan kepercayaan. Petani dan
pedagang pada pola ini juga sering melakukan ikatan pinjaman modal. Petani melakukan
peminjaman kepada pedagang pengumpuluntuk kebutuhan pembiayaan usaha taninya dengan
penggunaan bunga. Petani berkewajiban menjual hasil panennya kepada pedagang tersebut.
Pedagang tersebut memasok produk yang kualitasnya bagus ke pasar-pasar tradisional.
Pola kelembagaan kemitraan rantai pasokan adalah hubungan kerja diantara beberapa
pelaku rantai pasok yang menggunakan mekanisme perjanjian atau kontrak tertulis dalam
jangka waktu tertentu. Dalam kontrak tersebut dibuat kesepakatan-kesepakatan yang akan
menjadi hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat.
Pola kemitraan rantai pasok pertanian yang umum dilakukan oleh petani, antara lain
kemitraan petani dengan KUD atau asosiasi tani dan petani dengan manufaktur atau
pengolah. Gambaran kesepakatan tersebut adalah pihak KUD/Asosiasi Tani berkewajiban :
(1) bersedia meminjamkan modal kerja untuk petani mitra, (2) menyediakan input pertanian
sesuai kebutuhan petani mitra, dan (3) menampung dan memasarkan hasil panen petani mitra.
Sementara itu, petani berkewajiban : (1) melakukan budi daya secara baik, (2) melaporkan
jadwal kegiatan saat tanam dan panen dilakukan, dan (3) menyerahkan seluruh hasil
produksinya kepada KUD atau asosiasi tani. Dalam kerjasama ini tidak dilakukan kontrak
harga, harga mengikuti permintaan pasar.
Pola kemitraan antara petani dengan manufaktur tidak jauh berbeda dengan kemitraan
antara peatani dengan KUD/Asosiasi Tani, namun terdapat beberapa tambahan kesepakatan,
antara lain kesepakatan dalam penentuan luas area penanaman komoditas atau produk pada
masing-masing petani, kesepakatan tentang jenis atau varietas komoditas yang kan ditanam,
pengaturan tentang jadwal tanam dan panen antar petani dan area, serta pengadaan sarana
produksi. Tidak semua manufaktur melakukan kesepakatan harga antara petani dengan
manufaktur. Harga ditentukan secara kontrak melalui proses negosiasi sebelum tanam.
Petani menentukan harga didasarkan atas biaya pokok usaha tani dan ekspektasi keuntungan
yang diinginkan. Sementara itu, perusahaan mendasarkan atas perhitungan biaya pokok
pengolahan dan melakukan perbandingan dengan harga impor. Biasanya harga yang didapat
petani lebih besar daripada harga pasar, dan harga yang didapat perusahaan lebih rendah
dibanding harga impor sehingga terjadilah kesepakatan. Disamping itu juga terdapat
kesepakatan spesifikasi mutu produk yang dihasilkan petani yang akan diserahkan ke
manufaktur.
Kemitraan juga terjadi antara manufaktur dengan distributor atau asosiasi tani dengan
distributor. Distributor disini selaku supplier untuk retail modern seperti super market,
supplier untuk konsumen institusional seperti hotel, restoran, rumah sakit, supplier untuk
konsumen luar negeri atau supplier untuk industri pengolahan. Dengan begitu, distributor
juga melakukan kemitraan dengan retail dan pelanggan di atas. Produk pertanian yang
dipasok oleh distributor adalah produk yang sudah mengalami tahap penanganan pascapanen,
seperti penyortiran, grading, pengemasan, dan pelabelan. Tahap penanganan pascapanen ini
bisa dilakukan oleh manufaktur atau distributor. Hal ini untuk manjamin mutu produk tetap
dalam kondisi prima sampai ke tangan konsumen dan meningkatkan daya saing produk.
Kemitraan antara asosiasi tani atau manufaktur dengan distributor melakukan kesepakatan
dalam hal jumlah pasokan, jadwal pasokan, sistem pembayaran (cash atau credit) dan sistem
pemberian komisi. Begitu juga kesepakatan kemitraan yang dilakukan oleh distributor
dengan pelanggannya.
Keberhasilan kelembagaan rantai pasok komoditas pertanian tergantung sejauh mana
pihak-pihak yang terlibat mampu menerapkan kunci sukses (key success factor) yang
melandasi setiap aktivitas di dalam kelembagaan tersebut. Kunci sukses ini teridentifikasi
melalui penelusuran yang detail dari setiap aktivitas di dalam rantai pasokan. Kunci sukses
tersebut adalah :
1. Trust Building
Kepercayaan yang terbangun diantara anggota rantai pasokan mampu mendukung
kelancaran aktivitas rantai pasokan, seperti kelancaran pada transaksi penjualan, distribusi
produk, dan distribusi informasi pasar. Untuk membangun kepercayaan di antara pihak-
pihak yang bekerjasama, dapat dilakukan dengan membuat kesepakatan. Apabila
kesepakatan tersebut dijalankan dengan membangun manajemen yang bersifat transparan
terutama menyangkut pembagian hak dan kewajiban, harga dan pembagian keuntungan,
serta membangun komitmen yang tinggi antara pihak yang bermitra, maka kepercayaan
dapat meningkat sehingga pihak-pihak yang bekerjasama tersebut dapat fokus
menjalankan tanggungjawabnya masing-masing. Dengan demikian, trust building yang
terbangun di dalam rantai pasokan dapat menciptakan rantai pasokan yang kuat.
2. Koordinasi dan Kerja Sama
Koordinasi diantara anggota rantai pasokan sangat penting guna mewujudkan
kelancaran rantai pasokan, ketepatan pasokan bunga mulai dari produsen hingga ke retail,
dan tercapainya tujuan rantai pasokan. Koordinasi saat ini umumnya hanya sebatas
hubungan transaksi mengenai jenis dan kuantitas pesanan, bukan dalam bentuk
perencanaan. Koordinasi dalam bentuk perencanaan memungkinkan terjadinya
transparansi informasi pasar mulai dari retal hingga ke produsen. Koordinasi tersebut
guna mengurangi risiko kesalahan pasokan atau risiko lainnya seperti bullwhip effect.
Untuk itu, agar koordinasi di antara anggota rantai pasokan dapat berjalan dengan baik dan
lancar, maka perlu diwujudkan hubungan kerja sama di antara anggota rantai pasokan
tersebut. Selain memudahkan koordinasi, keuntungan yang lain adalah dapat
meningkatkan channel suplai dan channel pasar bagi anggota rantai pasokan, sehingga
menyebabkan rantai pasokan menjadi fleksibel dan dinamis.
3. Kemudahan Akses Pembiayaan
Akses pembiayaan yang mudah disertai dengan bentuk administratif yang tidak rumit
akan memudahkan pihak-pihak di dalam rantai pasokan dalam mengembangkan usahanya.
Dengan mudahnya akses pembiayaan tersebut, maka diharapkan pengembangan usaha di
bidang agribisnis ini dapat berkembang dengan baik. Pengembangan tersebut meningkat
secara kualitas maupun kuantitas, sehingga mampu mengimbangi permintaan pasar yang
terus meningkat dari tahun ke tahun.
4. Dukungan Pemerintah
Peran pemerintah sebagai fasilitator, regulator, dan motivator sangat penting dalam
mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan struktur rantai pasokan yang mapan.
Distribusi informasi pasar yang disediakan oleh pemerintah, kebijakan-kebijakan yang
mengatur rantai pasok komoditas pertanian, penyediaan infrastruktur yang memadai,
pendampingan dan pembinaan oleh PPL Ahli di bidang komoditas pertanian, serta
pengadaan pameran atau ekshibisi produk pertanian dapat meningkatkan daya saing rantai
pasokannya.
Tugas yang dikirim
Pertanyaan diskusi Manajemen Rantai Pasok
1. Definisikan manajemen rantai pasok?
Manajemen rantai pasok (supply chain management) adalah pengintegrasian aktivitas
pengadaan bahan dan pelayanan, perubahan menjadi barang setengah jadi dan produk
akhir serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup pembelian dan
outsourcing ditambah fungsi yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan
distributor. Manajemen rantai pasok bisa mencangkup aktivitas untuk menentukan:
a. Transportasi ke vendor
b. Pemindahan uang secara kredit dan tunai
c. Para pemasok
d. Bank dan distributor
e. Utang dan piutang usaha
f. Pengudangan dan tingkat persediaan
g. Pemenuhan pemesanan
h. Berbagi informasi pelanggan,prediksi dan produksi
2. Apa tujuan manajemen rantai pasok ?
Tujuan manajemen rantai pasok adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok
yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Aktivitas
para manajer rantai pasok mencangkup ilmu akuntasi, keuangan dan operasi. Disaat
perusahaan bekerja keras untuk meningkatkan daya saing melalui penyesuian produk,
mutu tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan ke pasar mereka memberikan
perhatian ekstra pada rantai pasokan. Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang
efektif adalah menjadikan para pemasok sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan
untuk memenuhi pasar yang selalu berubah.
3. Apa tujuan manajemen logistic?
Tujuan manajemen logistic (logistikistics management) adalah untuk memperoleh
efisiensi operasi melalui pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan dan
penyimpanan bahan. Ketika biaya transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada
sisi input maupun output dari proses produksi maka diperlukan penekanan pada
logistic. Keunggulan bersaing yang potensial ditemukan melalui pengurangan biaya
maupun peningkatan pelayanan pelanggan.
4. Bagaimana kita membedakan antara manajemen rantai pasokan, pembelian dan
manajemen logistik?
Manajemen Rantai Pasok merupakan suatu sistem kerja yang mengatur distribusi
barang dan jasa mulai dari produsen hingga ke bagian produksi. Sedaangkan
manajemen logistik merupakan suatu sistem kerja yang mengatur arus distribusi
barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Sedangkan pembelian
adalah suatu transaksi dimana perusahaan membutuhkan barang dan jasa baik untuk
dipakai maupun untuk persediaan yang akan dijual, dimana terdiri dari lima tahapn
yakni pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan evaluasi pembelian. Sedangkan manajemen logistik sendiri merupakan
kombinasi dari berbagai aktivitas pengiriman, pergudangan dan persediaan.
Manajemen Logistik :
Mengutamakan pengelolaan termasuk arus barang dalam perusahaan
Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana
tunggal arus barang dan informasi di seluruh perusahaan
Manajemen Rantai Pasok :
Mengutamakan arah barang antar perusahaan, sejak paling hulu hingga paling hilir
Atas dasar kerangka kerja ini menghubungkan usaha dan kordinasi antar proses dari
perusahaan-perusahaan lain dalam pipelines mulai dari supplier sampai kepada
pelanggan
5. Apakah yang disebut integrasi vertikal? Berilah contoh integrasi maju dan
mundur?
Integrasi vertikal (vertical integration) adalah mengembangkan kemampuan untuk
memproduksi barang dan jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan
pasok atau distributor.
Integrasi mundur (backard integration) menyarankan perusahaan untuk membeli
pemasoknya seperti pada kasus Ford Motor Company yang memutuskan untuk
membuat radio mobil sendiri.
Integrasu maju (forward integration) menyarankan produsen komponen untuk
membuat produk jadi. Seperti Texas Instrumens, produsen integrated circuit IC juga
memproduksi computer dan kalkulator yang berisi IC.
6. Apa sajakah tiga pendekatan dasar negosiasi?
Tiga tipe strategi negosiassi (negotiation strategies) menggunakan tiga pendekatan :
a. Model harga berdasarkan biaya (cost-based price model)
Model ini mengharuskan pemasok untuk membuka buku kasnya kepada pembeli,
kemudian harga kontrak didasarkan pada waktu dan bahan baku atau berdasarkan
biaya tetap dengan sebuah klausal tertentu untuk mengakomodasikan perubahan
tenaga kerja dan biaya bahan baku dti vendor.
b. Model harga berdasarkan pasar (market-based price model)
Model ini membuat harga berdasarkan harga yang diumumkan, lelang atau indeks.
Banyak komoditas (produk pertanian, keras, logam dan lainnya) dihargai dengan
cara ini. Sebagai contoh harga kertas tersedia melalui publikasi mingguan Official
Borard Market (www.advanstar.com/subscribel), harga logam selain besi
didapatkan di Platt’s Metals Week (www.platts.com/plattsmetals)
c. Penawaran yang kompetitif
Ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau dimana tidak terdapat pasar
yang nyaris sempurna, maka pendekatan yang sesuai adalah penawaran yang
kompetitif (competitive bidding). Pekerjaan yang tidak sering (seperti kosntruksi,
perkakas dan alat bantu) pada umumnya dibeli berdasarkan penawaran.
Penawaran langsung melalui surat, faksimili atau lelang di internet. Penawaran
yang kompetitif merupakan kebijakan umum digunakan banyak perusahaan untuk
sebagian besar pembelian yang mereka lakukan. Kebijakan penawaran umumnya
mengharuskan agen pembelian memiliki beberapa pemasok yang potensial akan
produk tertentu (atau padannya) dan penawaran dari setiap pemasok. Kelemahan
metode ini adalah hubungan jangka panjang antara penjual dan pembeli
terhalangi. Penawaran kompetitif dapat ditentukan secara efektif pada biaya awal.
7. Bagaimana hubungan adversarial tradisional dengan para pemasok berubah
ketika perusahaan membuat keputusan untuk beralih ke strategi sedikit
pemasok?
Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok (few supplier) mengimplikasikan
daripada mencari atribut jangka pendek seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin
menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok setia. Sedikit pemasok
yang masing-masing memiliki komitmen terhadap pembeli, lebih ingin berpastisipasi
dalam sistem JIT dan juga menyediakan inovasi desain dan keahlian teknologi.
Hubungan adversarial tradisional dengan pemasok berubah ketika perusahaan
membuat keputusan untuk beralih ke strategi sedikit pemasok, terkadang sebuah
perusahaan juga mengevaluasi pemasok dengan beragam kritria tapi dalam banyak
kesempatan menghapuskan penawaran pemasok tradisional memberikan pendekatan
tambahan pada keandalan mutu. Pada beberapa kesempatan hubungan ini
menghasilkan kontrak selama siklus produk tersebut. Harapannya antara pemasok dan
pembeli dapat berkolaborasi menjadi semakin efisien dan mengurangi harga terus
menerus. Hasil dari hubungan ini biasanya adalah jumlah pemasok yang lebih sedikit
tapi mempertahankan hubungan jangka panjang.
8. Apakah perbedaan antara penangguhan dan perakitan saluran?
Panangguhan (postponement) adalah menunda atau manahan modifikasi atau
penyesuaian apapun pada produk (menjaga tetap generik) selama mungkin.
Modifikasi memungkinkan perusahaan dapat memproduksi dan menjaga persediaan
untuk pengiriman sewaktu permintaan berubah.
Sedangkan perakitan saluran (channel assembly) adalah sebuah variasi dari
penangguhan.Perakitan saluran mengirimkan modul dan komponen individu dan
bukan produk jadi kepada distributor. Kemudian distributor memasang, menguji dan
mengirimnya. Perakitan saluran memperlakukan distributor leb ih seperti rekanan
produsen dibandingkan sebagai distributor. Dengan stratgei ini, persediaan barang
jadi dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang lebih singkat dan lebih akurat.
Konsekuensi, respons pasar menjadi lebih baik dengan investasi yang lebih rendah-
sebuah kombinasi yang baik.
9. Bagaimana cara War Mart menggunakan drop shipping?
Drop shipping adalah aktivitas dimana pemasok akan melakukan pengiriman kepada
konsumen bukan kepada penjual sehingga menghemat waktu dan biaya pengiriman
uang. Ukuran penghematan biaya yang lain termasuk penggunaan kemasan khusus,
label dan penempatan label dan bar code yang optimal yang kontiner terkhir hingga
ke departemen dan jumlah unit di setiap container pengiriman juga dapat ditandai.
War Mart menggunakan drop shipping dengan menggunakan label frekuensi radio
yakni dengan menjaga rak tetap berisi persediaan. Rantai pasokan berjalan dengan
lancar di saat penjualan stabil tapi sering menjadi kacau bila ketika dihadapkan
sebuah permintaan yang mendadak. Label ID frekuensi radio (Radio Frequency ID-
RFID) dapat mengubah kekacauan ini dengan cara menyediakan informasi terkini
tentang apa yang terjadi pada rak di buku.
Langkah-langkah sistem tersebut bekerja :
a. Sebuah penawaran khusus menyebabkan orang yang berbelanja di Wal Mart
berlomba memborong baby dry
b. Setiap kota pampers tersebut memiliki label RFID. Pemindai yang dipasang pada
rak memberikan tanda pada gudang akan kebutuhan mendesak untuk
mengirimkan persediaan ke rak.
c. Sistem manajemen persediaan Wal Mart menelusuri dan menghubungkan
persediaan di toko dan gudangnya mendesak proses pengisian kembali yang lebih
cepat dan menyajikan data terkini yang akurat.
d. Sistem Wal-Mart dihubungkan pada sistem manajemen rantai pasok P dan G
permintaan yang dilaporkan oleh label RFID langsung terlihat di sepanjang rantai
pasokan.
e. Software logistic P&G melacak truknya dengan GPS locator dan menelusuri isi
truk tersebut dengan membaca label RFID. Manajer daerah dapat mengubah rute
truk untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.
f. Pemasok P&G juga menggunakan label dan pembacaRFID pada bahan baku
mereka memungkinkan P&G melihat rantai pasokan beberapa tingkat ke bawah
dan memberikan pemasok kemampuan untuk meramalkan permintaan dan
produksi secara akurat.
10. Apakah yang dimaksud dengan blanket order? Apakah perbedaan blanket order
dengan pembelian tanpa faktur?
Blangket order adalah pemesanan yang belum diisi bersama vendor (pesanan yang
belum diisi disebut juga pesanan yang terbuka atau tidak lengkap). Blangket order ini
merupakan sebuah kontrak untuk membeli barang tertentu dari vendor dan bukan
otorisasi untuk mengirim barang apapun. Pengiriman hanya dilakukan setelah
menerima sebuah dokumen tertentu yang dapat berupa daftar pengiriman atau
pelepasan barang yang telah disetujui bersama.
Sedangkan pembelian tanpa faktur merupakan pembelian tanpa adanya komitmen
kesanggupan jangka panjang suatu pemasok untuk barang yang akan dikirimkan.
11. Apakah yang dapat yang dilakukan pembeli untuk menerapkan pengiriman
secara just in time (JIT)?
Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian
rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau
penggunaan.
Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
pembelian dengan cara:
a. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-
sumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.
b. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.
c. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.
d. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.
e. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.
Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi
biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
a. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.
b. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.
c. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga
banyak biaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.
d. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli
secara individual
e. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.
12. Apakah yang dimaksud dengan e-procurement ?
E-procurement merupakan sistem pengadaan barang atau jasa dengan menggunakan
media elektronik seperti internet atau jaringan komputer. E-procurement diterapkan
dalam proses pembelian dan penjualan secara online supaya lebih efisien dan efektif.
E-procurement mengurangi proses-proses yang tidak diperlukan dalam sebuah proses
bisnis. Dalam prakteknya, e-procurement mengurangi penggunaan kertas, menghemat
waktu dan mengurangi penggunaan tenaga kerja dalam prosesnya.
E-procurement, memiliki dua bentuk pertama, pembelian melalui Internet mungkin
hanya menyiratkan bahwa internet digunakan untuk mengkomunikasikan pelepasan
pesanan kepada pemasok. Hal ini akan terjadi dengan barang-barang yang dipesan
melalui blanket order. Dalam penerapan ini, Internet menggantikan pertukaran data
elektronik tradisional (EDI) yang lebih tradisional dengan pesanan yang dikirim ke
pemasok melalui internet. Bentuk yang kedua, untuk barang yang tidak standar,
dimana tidak terdapat blanket order, maka katalog dan prosedur pemesanan akan
meningkatkan fitur komunikasi internet.
Para pemasok menyukai sistem e-procurement karena penjualan secara on line berarti
mereka menajdi semakin dekat dengan konsumennya. Keuntungan penjual juga dapat
meningkat karena waktu siklus total dipangkas. Sebagai tambahan, investasi modal
untuk sistem e-procurement rendah. Pembelian melalui Internet dapat menjadi bagian
dari sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning-
ERP) yang terintegrasi dengan adanya komunikasi Internet antar-unit dalam rantai
pasokan. Dalam sistem ini “pelepasan pesanan” tidak hanya memberitahukan
pengirim untuk mengirimkan barang, tetapi juga memperbarui porsi yang tepat dari
sistem ERP. Pembelian melalkui Internet mungkin bukan menjadi bagian sistem ERP
yang terintegrasi secara penuh, tetapi bahkan dalam situasi ini, pembelian biasanya
dikirimkan secara otomatis ke sistem keuangan dan distribusi perusahaan pembeli,
sehingga dapat mengurangi biaya transaksi internal. Pembelian melalui Internet,
seperti yang akan dibahas dalam kotak Penerapan MO, “Manajer Pembelian Hidup
dan Mati di Internet”, merupakan suatu perubahan yang radikal.
13. Brasil dan Argentina memiliki serikat buruh yang kuat. Apakah dampak serikat
buruh pada pendekatan VW seperti yang dijelaskan pada pembukaan profil
perusahaan Global?
Dengan adanya pendekatan yang dilakukan perusahaan VW akibatnya serikat buruh
akan berusaha untuk meningkatkan produktivitas. Karena pekerjaannya tersebut
menuntut spesialisasi dari para pekerja. Imbasnya, perusahaan harus bisa memberikan
peningkatan kesejahteraan yang layak bagi pekerja/buruh. Hal ini akan berbanding
lurus dengan kinerja.. Dengan adanya upah yang layak (tidak kurang tidak lebih)
berimplikasi terhadap kinerja para pekerja/buruh itu. Mereka akan semakin
bersemangat dalam bekerja dan tidak akan melakukan demo atau aksi mogok kerja
sebagai akibat kecilnya gaji. Perjuangan serikat pekerja akan sangat berguna disini.
Demikian juga dengan pemenuhan hak dan kepentingan yang lain, seperti kebutuhan
cuti bagi pekerja wanita setelah melahirkan.