2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

54
TUGAS TATANIAGA PERTANIAN “MANAJEMEN RANTAI PASOK” Oleh : FITRI AYU 1121225001 FITRI RAMADHANI 1121225003 AFRIANINGSIH PUTRI 1121225006 FITRAH SARI 11212250’’’

description

Manajemen produksi dan operasi

Transcript of 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Page 1: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

TUGAS TATANIAGA PERTANIAN

“MANAJEMEN RANTAI PASOK”

Oleh :

FITRI AYU 1121225001

FITRI RAMADHANI 1121225003

AFRIANINGSIH PUTRI 1121225006

FITRAH SARI 11212250’’’

ILMU EKONOMI PERTANIAN

PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ANDALAS

Page 2: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Profil Perusahaan Global

Eksperimen Radikal dalam Manajemen Rantai Pasokan di Volkswagen

Volkswagen secara radikal mengubah rantai pasokannya. Dengan pabrik percobaan

ini, volkswagen bertaruh bahwa mereka telah menemukan sistem yang akan mengurangi

banyaknya komponen yang cacat, mengurangi tenaga kerja, dan meningkatkan efisiensi.

Oleh karena pasar potensial VW kecil, maka pabrik ini relatif kecil, dengan perencanaan

produksi yang kecil yaitu hanya 100 truk per hari dengan 1000 orang pekerja. Dari 1000

orang pekerja itu hanya 200 orang yang bekerja untuk Volkswagen dan karyawan tersebut

bertanggung jawab untuk mutu secara keseluruhan, riset dan desain. Sementara 800 pekerja

yang lain bekerja bagi para pemasok untuk melakukan pekerjaan perakitan. Rantai pasokan

Volkswagen yang inovatif diharapkan dapat meningkatkan mutu dan mengurangi biaya,

karena setiap subkontraktor bertanggung jawab atas unit dan karyawannya masing-masing.

Dengan strategi ini, para subkontraktor Volkswagen menanggung biaya langsung dan risiko

yang lebih besar.

Kepentingan Strategis Rantai Pasokan

Manajemen rantai pasokan (Supply-chain management) adalah pengintegrasian

aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan

produk akhir seta pengiriman ke pelanggan. Manajemen rantai pasok mencakup aktivitas

untuk menentukan (1) transportasi ke vendor, (2) pemindahan uang secara kredit dan tunai,

(3) para pemasok, (4) Bank dan distributor, (5) Utang dan piutang usaha, (6) Pergudangan

dan tingkat persediaan, (7) Pemenuhan pesanan, dan (8) Berbagi informasi pelanggan,

prediksi dan produksi. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok yang

memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi para pelanggan. Aktivitas para

manajer rantai pasokan mencakup ilmu akuntansi, pemasaran dan operasi.

Di saat perusahaan bekerja keras untuk meningkatkan daya saing melalui penyesuaian

produk, mutu tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan ke pasar, mereka memberikan

perhatian ekstra pada rantai pasokan. Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang efektif

Page 3: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

adalah menjadikan para pemasok sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan untuk memenuhi

pasar yang selalu berubah.

Permasalahan dalam Rantai Pasokan Global

Ketika perusahaan memasuki pasar global yang berkembang seperti Eropa Timur,

China, Amerika Selatan, atau bahkan Meksiko, usaha untuk meluaskan rantai pasokan

menjadi sebuah tantangan yang strategis. Menghasilkan produksi yang bermutu di daerah

tersebut bisa menjadi sebuah tantangan, dimana sistem distribusi yang ada kurang

mendukung sehingga mengharuskan perusahaan memiliki tingkat persediaan yang lebih besar

daripada yang mungkin dibutuhkan di dakam negeri. Kuota dan tarif juga dapat menghalangi

perusahaan asing untuk melakukan bisnis di daerah tersebut. Terlebih lagi, baik risiko politis

maupun mata uang tetap tinggi di sebagian besar negara di dunia.

Data Penelitian Pasar

Informasi penjadwalan

Data rekayasa dan desain

Arus pesanan dan uang tunai

Ide dan desain untuk memuaskan pelanggan akhir

Arus bahan

Arus kredit

Persediaan Persediaan

Persediaan

Ket :

Rantai pasokan mencakup semua interaksi di antara pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan. Rantai ini mencakup transportasi, informasi perencanaan, transfer uang secara kredit maupun tunai, serta transfer ide, desain dan bahan

Tujuan manajemen rantai pasokan global adalah untuk membangun sebuah rantai

yang terdiri dari rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi

pelanggan. Karena itu pengembangan sebuah perencanaan strategis yang sukses bagi

PemasokPemasok

PemasokPemasok

PemasokPemasok

Distributor

Produsen

Pelanggan

Pelanggan

Pelanggan

Page 4: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

manajemen rantai pasokan memerlukan perencanaan yang inovatif dan penelitian yang

seksama.

Page 5: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Rantai pasokan pada lingkungan global haruslah :

1. Cukup fleksibel untuk menanggapi perubahan mendadak pada ketersediaan komponen,

saluran distribusi atau pengiriman, bea impor dan nilai mata uang

2. Mampu menggunakan teknologi transmisi dan komputer tercanggih untuk menjadwalkan

dan mengelola pengiriman komponen serta produk jadi ke luar

3. Memiliki karyawan lokal yang memiliki keterampilan untuk menangani tugas-tugas,

perdagangan, pengiriman, imigrasi, dan permasalahan politik

Tabel. Bagaimana keputusan rantai pasokan Mempengaruhi Strategi Pemasaran

Strategi biaya rendah Strategi Respons Strategi DiferensiasiTujuan Pemasok Penuhi permintaan

dengan biaya serendah mungkin (contoh : Emerson Electric, Taco bell)

Menanggapi perubahan kebutuhan dan permintaan dengan cepat untuk meminimalkan terjadinya persediaan habis

Penelitian pangsa pasar, bersama-sama mengembangkan produk dan pilihan (contoh : benetton)

Kriteria Pemilihan dasar Pilih terutama karena biaya

Pilih terutama karena kapasitas, kecepatan dan fleksibilitas

Pilih terutama karena keterampilan pengembangan produk

Karakteristik Proses Mempertahankan utilisasi rata-rata yang tinggi

Menanam modal dalam kapasitas berlebih dan proses fleksibel

Proses modular yang menuju mass customization

Karakteristik persediaan Meminimalkan persediaan di setiap rantai untuk menekan biaya

Kembangkan sistem yang cepat tanggap, dengan persediaan cadangan untuk memastikan pasokan

Meminimalkan persediaan dalam rantai untuk menghindari produk menjadi usang

Karakteristik Lead Time Memendekkan lead time sepanjang tidak meningkatkan biaya

Menanamkan investasi secara agresif untuk mengurangilead time produksi

Menanamkan investasi secara agresif untuk mengurangi lead time pengembangan

Karakteristik desain produk

Memaksimalkan kinerja dan meminimalkan biaya

Menggunakan desain produk yang mendorong waktu set-up yang rendah dan produksi massal

Menggunakan desain modular untuk menunda diferensiasi produk selama mungkin

Ekonomi Rantai Pasokan

Rantai pasokan memperoleh perhatian yang cukup besar karena rantai pasokan

merupakan suatu bagian integral dari strategi perusahaan dan merupakan aktivitas yang

paling mahal pada hampir seluruh perusahaan. Bagi industri manufaktur dan jasa, biaya

rantai pasokan sebagai persentase penjualan sering memiliki proporsi yang besar. Oleh

karena porsi pendapatan diperuntukkan bagi rantai pasokan begitu besar, maka strategi yang

Page 6: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

efektif sangatlah penting. Rantai pasokan memberikan peluang besar untuk mengurangi

biaya dan meningkatkan keuntungan.

Keputusan Buat-atau-Beli

Pedagang grosir atau eceran membeli semua barang yang mereka jual, sebuah operasi

manufaktur hampir tidak pernah melakukannya. Para pelaku usaha manufaktur, restoran, dan

perakitan produk membeli komponen dan subrakitan yang akan dijadikan produk akhir.

Memilih produk dan jasa yang diperoleh secara eksternalbisa lebih menguntungkan daripada

yang diproduksi secara internal dan dikenal sebagai keputusan buat-atau-beli(make-or-buy

decision). Terlepas dari keputusan tersebut, kinerja rantai pasokan harus ditinjau secara

berkala. Kemampuan vendor dan perubahan biaya begitu pula strategi perusahaan, kapasitas

produksi dan biaya-biaya lain.

Outsorcing

Outsorcing memindahkan sebagian dari apa yang biasanya merupakan sumber daya

dan aktivitas internal penjual di luar perusahaan, yang membuatnya sedikit berbeda

dibandingkan keputusan buat-atau-beli. Outsorcing merupakan bagian dari tren yang

berkembang menuju pemanfaatan efisiensi yang akan menghasilkan spesialisasi. Vendor

yang melakukan jasa outssorce adalah tenaga ahli dalam bidangnya, dan perusahaan

outsorcing dapat memusatkan perhatian pada faktor penentu keberhasilan (critical success

factor-CSF) yang merupakan kemampuan intinya.

Dengan outsorcing maka tidak ada produk nyata dan tidak ada perpindahan jabatan.

Perusahaan yang terikat kontrak pada umumnya menyediakan sumber daya yang penting

untuk memenuhi aktivitas tersebut. Sekarang banyak perusahaan mengoutsorce kebutuhan

teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hukum, dan bahkan perakitan produk

mereka. Electronic Data Systems (EDS) menyediakan outsorcing teknologi informasi untuk

banyak perusahaan. Hal yang sama juga dilakukan Automatic Data Processing (ADP),

mereka menyediakan pelayanan pembayaran karyawan bagi ribuan perusahaan.

Strategi Rantai Pasokan

Perusahaan harus memutuskan suatu strategirantai pasokan dalam rangka memperoleh

barang dan jasa dari luar. Salah satu strategi adalah pendekatan bernegosiasi dengan banyak

pemasok dan mengadu satu pemasok terhadap pemasok yang lain. Strategi kedua adalah

Page 7: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

untuk mengembangkan hubungan “kemitraan jangka panjang” dengan sedikit pemasok

untuk memuaskan pelanggan. Strategi ketiga adalah integrasi vertikal, dimana perusahaan

dapat memutuskan untuk menggunakan integrasi balik vertikal dengan benar-benar membeli

pemasok tersebut. Variasi keempat adalah kombinasi sedikit pemasok sengan integrasi

vertikal yang dikenal dengan keiretsu. Dalam keiretsu, pemasok menjadi bagian dari

kesatuan perusahaan. Strategi kelima atau yang terakhir adalah mengembangkan perusahaan

virtual yang menggunakanpara pemasok sesuai dengan kebutuhan.

Tabel. Pertimbangan untuk Keputusan Buat-atau-Beli

Alasan Untuk Membuat Alasan Untuk Membeli1. Mempertahankan kemampuan inti2. Menurunkan biaya produksi3. Pemasok yang ada tidak sesuai4. Memastikan persediaan cukup (pengiriman

atau kuantitas)5. Memanfaatkan kelebihan tenaga kerja atau

fasilitas dan menciptakan keuntungan marginal

6. Memperoleh mutu yang diinginkan7. Menghapus kolusi yang dilakukan pemasok8. Memperoleh barang unik yang akan

menghalangi komitmen dengan pemasok9. Melindungi karyawan dari pemecatan

sementara10. Melindungi hak cipta desain atau mutu11. Meningkatkan atau mempertahankan ukuran

perusahaan (pilihan manajemen)

1. Membebaskan manajemen untuk dapat memusatkan perhatian pada bisnis utamanya

2. Menurunkan biaya akuisisi3. Mempertahankan komitmen pemasok4. Memperoleh kemampuan teknik atau

manajemen 5. Kapasitas tidak mencukupi6. Mengurangi biaya inventori7. Memastikan sumber alternatif8. Sumber daya manajerial atau teknik yang

tidak mencukupi9. Resiprositas (hal timbal balik)10. Barang dilindungi oleh hak cipta atau rahasia

perniagaan

Banyak Pemasok

Dengan strategi banyak pemasok (many supplier), pemasok menanggapi permintaan

dan spesifikasi “permintaan penawaran” (request for quotation), dengan pesanan yang pada

umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah. Ini merupakan sebuah

strategi umum untuk produk komoditas. Strategi ini menandingkan satu pemasok dengan

pemasok lain dan membebani pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok

saling bersaing satu sama lain secara agresif. Pendekatan ini mengutamakan tanggung jawab

pemasok untuk dapat mempertahankan teknologi, keahlian, dan kemampuan memprediksi,

begitu juga biaya, mutu, dan kemampuan pengiriman yang diperlukan.

Sedikit Pemasok

Page 8: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok (few supplier) mengimplikasikan

bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin

menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia. Para pemasok

jangka panjang mungkin lebih dapat memahami tujuan umum dari perusahaan pembeli dan

pelanggan. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan

memungkinkan skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan

biaya produksi yang lebih rendah.

Seperti halnya strategi yang lain, strategi dengan sedikit pemasok ini juga memiliki

kelemahan. Dengan sedikit pemasok, biaya pergantian pemasok sangat besar, sehingga baik

pemasok maupun pembeli menanggung risiko menjadi tawanan satu sama lain. Kinerja

pemasok yang buruk hanya salah satu risiko yang dihadapi pembeli. Pembeli harus pula

memerhatikan rahasia perniagaan dan pemasok yang memiliki aliansi lain atau berspekulasi

ke luar selain dari perusahaan mereka.

Integrasi Vertikal

Pembelian dapat diperluas untuk membentuk integrasi vertikal. Integrasi vertikal

(vertical integration) berarti mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau

jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi

mundur (backward integration) menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya.

Integrasi maju (forward integration) menyarankan produsen komponen untuk membuat

produk jadi.

Integrasi vertikal dapat menawarkan suatu peluang strategis bagi manajer operasi.

Bagi perusahaan yang memiliki modal, bakat manajerial, dan permintaan yang diperlukan,

integrasi vertikal mungkin dapat memberikan peluang yang berarti untuk mengurangi biaya.

Keuntungan lain berupa pengurangan persediaan dan penjadwalan dapat diperoleh

perusahaan yang mengelola secara efektif integrasi vertikal atau hubungan yang dekat dan

saling menguntungkan dengan para pemasok. Integrasi vertikal dapat menghasilkan

pengurangan biaya, kualitas terpercaya, dan pengiriman tepat waktu. Integrasi vertikal

tampaknya bekerja secara maksimum di saar organisasi memiliki pangsa pasar yang besar

atau bakat manajemen untuk mengoperasikan dengan sukses vendor yang telah dibeli.

Integrasi mundur bisa menjadi berbahaya bagi perusahaan yang sedang mengalami perubahan

teknologi, jika manajemen tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut atau

menginvestasikan sumber daya keuangan yang penting bagi gelombang teknologi berikutnya.

Page 9: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Jaringan Keiretsu

Banyak perusahaan manufaktur besar Jepang telah menemukan titik tengah antara

pembelian dari pemasok yang berjumlah sedikit dengan integrasi vertikal. Manufaktur

seperti ini sering menjadi pendukung keuangan pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.

Dengan demikian, pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang dikenal sebagai

keiretsu. Anggota keiretsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya

diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan kestabilan

mutu produksi untuk manufaktur tersebut. Anggota keiretsu juga dapat memiliki pemasok di

bawahnya, menjadikan pemasok tingkat kedua atau bahkan ketiga sebagai bagian dari koalisi.

Perusahaan Virtual

Masyarakat teknologi terus menuntut spesialisasi lebih, yang nantinya bisa

memperumit integrasi vertikal. Lebih dari itu, sebuah perusahaan yang memiliki semua

divisi atau departemen mungkin menjadi terlalu birokratis untuk menjadi perusahaan kelas

dunia. Jadi daripada membiarkan integrasi vertikal mengunci sebauh organisasi ke dalam

bisnis yang mungkin tidak dapat dimengerti atau dikendalikan, lebih baik melakukan

pendekatan lain yaitu menemukan pemasok yang fleksibel.

Perusahaan virtual (virtual company) mengandalkan berbagai jenis hubungan

pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Perusahaan virtual

memiliki batasan organisasi yang selalu berubah dan bergerak, yang menjadikan mereka

dapat menciptakan sebuah perusahaan unik untuk memenuhi permintaan pasar yang berubah-

ubah. Para pemasok dapat menyediakan berbagai jasa seperti pembayaran gaji, perekrutan

karyawan, perancangan produk, jasa konsultasi, produksi komponen, pengujian, atau

pendistribusian produk. Hubungan yang etrjadi bisa berupa hubungan jangka panjang dan

hubungan jangka pendek dan meliputi rekanan yang sebenarnya, kolaborator atau pemasok

dan subkontraktor yang mampu. Hubungan formal apa pun yang digunakan, hasilnya adalah

kinerja “ramping” (lean) yang luar biasa. Keuntungan dari perusahaan virtual termasuk

keahlian manajemen khusus, penanaman modal yang rendah, fleksibilitas dan kecepatan.

Hasilnya adalah efisiensi.

Page 10: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Mengelola Rantai Pasokan

Ketika para manajer beralih ke arah integrasi pasokan, sangat mungkin mendapatkan

efisiensi yang substansial. Siklus bahan baku ketika mereka bergerak dari pemasok ke

produksi, gudang, distribusi, pelanggan berlangsung di antara organisasi terpisah dan yang

terkadang sangat mandiri. Oleh karena itu, ada sejumlah permasalahan manajemen penting

yang dapat menagkibatkan pemborosan yang serius. Sukses dimulai dengan kesepakatan

tujuan bersama, diikuti dengan kepercayaan bersama, dan dilanjutkan dengan budaya

organisasi yang sejalan.

Kesepakatan Tujuan Bersama Sebuah rantai pasokan yang terintegrasi memerlukan lebih

dari sekadar kesepakatan pada terminologi kontrak kerja sama dari sebuah hubungan

jual/beli. Rekanan dalam rantai harus menghargai bahwa satu-satunya pihak yang

menanamkan modal pada sebuah rantai pasokan adalah pelanggan akhir. Oleh karena itu,

menciptakan pemahaman timbal balik akan misi, strategi, dan sasaran dari organisasi yang

turut serta sangat penting. Rantai pasokan yang terintegrasi menambahkan nilai ekonomi dan

memaksimalkan isi total produk.

Kepercayaan

Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dalam rantai pasokan yang efektif

dan efisien. Anggota rantai pasokan harus masuk ke dalam hubungan yang saling berbagi

informasi, sebuah hubungan yang dibangun berdasarkan saling percaya. Hubungan antar

pemasok cenderung akan berhasil, jika risiko dan penghematan biaya di bagi dan aktivitas

seperti penelitian konsumen, analisis penjualan, prediksi, dan perencanaan produksi

merupakan aktivitas bersama.

Budaya Organisasi yang Sesuai

Sebuah hubungan yang positif di antara organisasi pembeli dan pemasok yang datang

dengan budaya organisasi yang sesuai dapat merupakan keuntungan nyata dalam membuat

rantai pasokan bagaikan senandung. Pemenang di antara satu atau dua perusahaan

mempromosikan kontak formal maupun informal, dan kontak tersebut berperan untuk

meluruskan budaya organisasi, lebih lanjut memperkuat hubungan tersebut. Manajer operasi

menghadapi suatu rantai pasokan yang terdiri atas para spesialis yang mandiri, yang masing-

Page 11: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

masing berusaha untuk memuaskan pelanggannya dengan mengambil keuntungan. Rantai

pasokan penuh dengan peluang untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai.

Permasalahan dalam Rantai Pasokan yang Terintegrasi

Optimasi Lokal

Anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan

keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka

yang terbatas. Sedikit kenaikan permintaan biasanya diatasi secara berlebihan, karena tidak

ada seorangpun yang ingin mengalami kekosongan stok. Sama halnya, sedikit penurunan

permintaan juga biasanya diatasi secara berlebihan, karena tidak ada seorangpun yang ingin

memiliki persediaan yang berlebihan.

Insentif (Insentif Penjualan, Potongan karena kuantitas, Kuota dan Promosi)

Insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang belum

terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi semua anggota rantai.

Lot Besar

Sering terjadi penyimpangan dalam lot besar sebab hal ini cenderung mengurangi

biaya per unit. Manajer logistik ingin mengirimkan lot besar, terutama dengan truk yang

penuh dengan muatan, dan manajer produksi menginginkan produksi berjalan jangka

panjang. Kedua hal ini menurunkan biaya per unit, tetapi gagal menunjukkan penjualan uang

nyata.

Tiga kejadian umum diatas berperan dalam penyimpangan informasi tentang apa yang

sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Sebuah sistem pasokan yang berfungsi baik perlu

didasarkan pada informasi yang akurat tentang berapa banyak produk yang sebenarnya

sedang ditarik melalui rantai tersebut. Informasi tidak akurat dilakukan secara tidak sengaja,

tetapi mengakibatkan penyimpangan dan fluktuasi dalam rantai pasokan dan menjadi

penyebab apa yang dikenal sebagai efek buuwhip.

Efek bullwhip (bullwhip effect)

Terjadi ketika pesanan dialirkan mulai dari pengecer, ke grosir, ke produsen dengan

fluktuasi yang meningkat pada setiap langkah dalam urutan tersebut. Fluktuasi “bullwhip”

dalam rantai pasokan meningkatkan biaya yang berkaitan dengan persediaan, transportasi,

Page 12: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

pengiriman, dan penerimaan, sementara menurunkan keuntungan dan pelayanan bagi

pelanggan ada sejumlah peluang untuk mengurangi efek “bullwhip” dan meningkatkan

peluang dalam rantai pasokan.

Peluang dalam Rantai Pasokan yang Terintegrasi

Peluang untuk manajemen yang efektif dalam rantai pasokan meliputi 10 hal berikut

ini, yaitu :

Data “Pull” yang Akurat

Hasilkan data pull (pull data) yang akurat dengan membagi (1) informasi point-of-

sales (POS), sehingga setiap anggota rantai pasokan dapat melakukan penjadwalan secara

efektif, dan (2) pemesanan yang dibantu komputer (computer-assisted ordering-CAO). Hal

ini berimplikasi pada penggunaan sistem POS yang mengumpulkan data penjualan dan

kemudian menyesuaikan data bagi faktor-faktor pasar, persediaan yang ada, dan sisa pesanan,

kemudian pesanan bersih dikirim secara langsung kepada pemasok yang bertanggung jawab

untuk menjaga persediaan barang jadi tersebut.

Pengurangan Ukuran Lot

Kurangi ukuran lot dengan manajemen yang agresif. Hal ini meliputi : (1) membuat

pengiriman yang ekonomis, yang kurang dari lot muatan truk ; (2) menyediakan potongan

harga berdasarkan pada volume tahunan total, bukannya pada ukuran pengiriman individu ;

dan (3) mengurangi ongkos pemesanan melalui teknik tertentu seperti pesanan tetap

(standing order) dan berbagai bentuk pembelian elektronik.

Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali

Kontrol satu tahap pengisian kembali (single stage control of replenishment) berarti

menunjuk satu anggota dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi

dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan berdasarkan pada “pull” dari pelanggan.

Pendekatan ini menghilangkan informasi yang menyimpang dan berbagai prediksi yang

menciptakan efek bullwhip. Kontrol satu tahap ini bisa dilakukan oleh :

1. Pedagang eceran handal yang memahami pola permintaan

2. Distributor yang mengelola persediaan untuk area distribusi tertentu

3. Produsen yang telah memiliki sebuah sistem distribusi yang dikelola dengan baik

Page 13: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Persediaan yang Dikelola Vendor (Vendor managed inventory-VMI)

Berarti penggunaan pemasok lokal (umumnya distributor) untuk menjaga persediaan

bagi produsen atau pedagang pengecer. Pemasok mengirim secara langsung ke bagian

penggunaan (using department) pembeli dan bukannya ke tempat penerimaan atau gudang.

Jika pemasok dapat menjaga stok persediaan untuk berbagai pelanggan yang menggunakan

produk yang sama atau sedikit berbeda, maka akan terdapat penghematan. Sistem ini bekerja

tanpa pengarahan langsung dari pembeli.

Penangguhan (Postponement)

Penangguhan menahan modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk selama

mungkin. Modifikasi ini memungkinkan perusahaan dapat memproduksi dan menjaga

persediaan untuk pengiriman sewaktu permintaan berubah. Hanya power sistem dan

dokumentasi yang unik yang harus ditangani oleh setiap negara. Pemahaman rantai pasokan

secara keseluruhan ini mengurangi risiko dan investasi dalam persediaan.

Perakitan Saluran (Channel assembly)

Perakitan saluran adalah sebuah variasi dari penangguhan. Perakitan saluran

mengirimkan modul dan komponen individu, dan bukan produk jadi, kepada distributor.

Kemudian distributor memasang, menguji, dan mengirimnya. Perakitan saluran

memperlakukan distributor lebih seperti rekanan produsen dibandingkan sebagai distributor.

Dengan strategi ini, persediaan barang jadi dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang

lebih singkat dan lebih akurat. Konsekuensinya, respons pasar menjadi lebih baik dengan

investasi yang lebih rendah-sebuah kombinasi yang baik.

Drop Shipping dan Pengemasan Khusus

Drop shipping adalah aktivitas dimana pemasok akan melakukan pengiriman

langsung kepada konsumen, bukan kepada penjual, sehingga menghemat waktu dan biaya

pengiriman ulang. Sebagian teknik ini bisa bermanfaat bagi pedagang grosir dan eceran

dengan mengurangi biaya penyusutan (barang hilang, rusak, atau dicuri) dan penanganan

biaya.

Page 14: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Blanket Order

Blanket order adalah pesanan yang belum diisi bersama vendor. Blanket order

merupakan sebuah kontrak untuk membeli barang tertentu dari vendor dan bukan otorisasi

untuk mengirim barang apapun. Pengiriman hanya dilakukan setelah menerima sebuah

dokumen tertentu yang dapat berupa daftar pengiriman atau pelepasan barang yang telah

disetujui bersama.

Standardisasi

Departemen pembelian harus melakukan usaha khusus untuk menaikkan tingkat

standardisasi (standardization). Daripada memperoleh berbagai komponen yang serupa

dengan label, pewarnaan, pengemasan, atau mungkin bahkan spesifikasi teknik yang sedikit

berbeda, agen pembelian harus mencoba untuk mendapatkan komponen yang distandardisasi.

Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana

Perencanaan elektronik dan pemindahan dana mengurangi transaksi dengan

menggunakan kertas. Transaksi dengan kertas terdiri atas pesanan pembelian, pelepasan

pembelian, dokumen penerimaan, otorisasi pembayaran sebuah faktur, dan akhirnya

pengeluaran cek. Departemen pembelian dapat mengurangi banyaknya pekerjaan ini dengan

menggunakan pemesanan secara elektronik.

Transaksi antarperusahaan sering menggunakan pertukaran data elektronik.

Pertukaran data elektronik (electronicdata interchange-EDI) adalah bentuk pemindahandata

yang terstandardisasi untuk komunikasi terkomputerisasi di antara organisasi. EDI

menyediakan pemindahan data pada hampir semua penerapan bisnis, termasuk pembelian.

Bentuk perluasan penggunaan EDI adalah Pemberitahuan Pengiriman Awal (Advanced

Shipping Notice-ASN), yang merupakan nota pengiriman yang diantarkan langsung dari

vendor ke pembeli.

Pembelian Melalui Internet

Sistem rantai pasokan terkini mengkombinasikan sejumlah teknik yang telah

disebutkan dalam sistem pembelian otomatis. Pembelian melalui Internet (Internet

Purchasing) atau yang sering disebut e-procurement, memiliki dua bentuk. Pertama,

Page 15: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

pembelian melalui Internet mungkin hanya menyiratkan bahwa internet digunakan untuk

mengkomunikasikan pelepasan pesanan kepada pemasok. Hal ini akan terjadi dengan

barang-barang yang dipesan melalui blanket order. Dalam penerapan ini, Internet

menggantikan pertukaran data elektronik tradisional (EDI) yang lebih tradisional dengan

pesanan yang dikirim ke pemasok melalui internet. Bentuk yang kedua, untuk barang yang

tidak standar, dimana tidak terdapat blanket order, maka katalog dan prosedur pemesanan

akan meningkatkan fitur komunikasi internet.

Para pemasok menyukai sistem e-procurement karena penjualan secara on line berarti

mereka menajdi semakin dekat dengan konsumennya. Keuntungan penjual juga dapat

meningkat karena waktu siklus total dipangkas. Sebagai tambahan, investasi modal untuk

sistem e-procurement rendah. Pembelian melalui Internet dapat menjadi bagian dari sistem

Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning-ERP) yang

terintegrasi dengan adanya komunikasi Internet antar-unit dalam rantai pasokan. Dalam

sistem ini “pelepasan pesanan” tidak hanya memberitahukan pengirim untuk mengirimkan

barang, tetapi juga memperbarui porsi yang tepat dari sistem ERP. Pembelian melalkui

Internet mungkin bukan menjadi bagian sistem ERP yang terintegrasi secara penuh, tetapi

bahkan dalam situasi ini, pembelian biasanya dikirimkan secara otomatis ke sistem keuangan

dan distribusi perusahaan pembeli, sehingga dapat mengurangi biaya transaksi internal.

Pembelian melalui Internet, seperti yang akan dibahas dalam kotak Penerapan MO, “Manajer

Pembelian Hidup dan Mati di Internet”, merupakan suatu perubahan yang radikal.

Pemilihan Vendor

Vendor barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan tentu saja harus diseleksi.

Pemilihan Vendor (Vendor Selection) mempertimbangkan banyak faktor, seperti kesesuaian

strategis, kemampuan penjual, pengiriman dan kinerja berkualitas. Proses pemilihan bisa

menjadi sangat menantang karena suatu perusahaan mungkin memiliki sejumlah kemampuan

dalam semua bidang dan kemampuan yang begitu baik hanya pada beberapa bidang.

Pemilihan penjual sebagai proses 3 langkah, yaitu :

Evaluasi Vendor

Langkah pertama, evaluasi vendor (vendor evaluation), mencakup proses

menemukan vendor yang potensial dan menentukan kemungkinan bahwa mereka akan

menjadi pemasok yang baik. Tahap ini memerlukan pengembangan kriteria evaluasi.

Page 16: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Pemilihan pemasok yang baik sangat penting. Jika pemasok yang baik tidak terpilih, maka

usaha rantai pasokan lainnya akan percuma. Dengan pindahnya perusahaan ke lebih sedikit

pemasok untuk jangka yang lebih panjang, permasalahan keuangan, mutu, manajemen,

penelitian, kemampuan teknis, dan kemungkinan untuk membina hubungan jangka panjang

yang erat, memainkan peranan yang semakin penting, atribut ini harus diperhatikan dalam

proses evaluasi.

Pengembangan Vendor

Langkah yang kedua adalah pengembangan vendor (vendor development).

Pengembangan vendor dapat mencakup segalanya mulai dari pelatihan, bantuan teknis dan

produksi, hingga prosedur perpindahan informasi. Kebijakan pengadaan juga perlu dibuat.

Hal ini dapat mengatasi permasalahan seperti persentase bisnis yang dilakukan dengan salah

satu pemasok atau dengan bisnis minoritas.

Negosiasi

Terlepas dari strategi rantai pasokan apa yang akan digunakan, negosiasi berkaitan

dengan elemen penting dari hubungan kontrak pasti terjadi. Negosiasi sering dipusatkan

pada mutu, pengiriman, pembayaran, dan biaya. Tiga tipe strategi negosiasi (negotiation

strategies) klasik, dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :

Model Harga Berdasarkan Biaya

Model harga berdasarkan biaya (cost-based price model), mengharuskan pemasok

untuk membuka buku kasnya kepada pembeli. Kemudian, harga kontrak didasarkan kepada

waktu dan bahan baku atau berdasarkan biaya tetap dengan sebuah klausul tertentu untuk

mengakomodasi perubahan tenaga kerja dan biaya bahan baku dari vendor.

Model Harga Berdasarkan Pasar

Dalam model harga berdasarkan pasar (market-based price model) membuat harga

berdasarkan harga yang diumumkan, lelang, atau indeks. Banyak komoditas (produk

pertanian, kertas, logam, dan lain-lain) dihargai dengan cara ini.

Penawaran yang Kompetitif

Ketika para pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau dimana tidak terdapat

pasar yang nyaris sempurna, maka pendekatan yang sesuai adalah penawaran yang kompetitif

Page 17: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

(competitive bidding). Pekerjaan yang tidak sering (seperti konstruksi, perkakas, dan alat

bantu) pada umumnya dibeli berdasarkan penawaran. Penawaran dapat berlangsung melalui

surat, faksimili, atau lelang di internet. Penawaran kompetitif merupakan kebijakan yang

umum digunakan banyak perusahaan untuk sebagian besar pembelian yang mereka lakukan.

Kelemahan utama dari model ini adalah hubungan jangka panjang antara penjual dan pembeli

terhalangi. Penawaran kompetitif dapat ditentukan secara efektif pada biaya awal.

Bagaimana pun, hal ini mungkin juga menyulitkan komunikasi dan kinerja, yang sangat

penting bagi perubahan rekayasa, mutu, dan pengiriman.

Pendekatan keempat adalah “mengkombinasikan satu atau lebih” (combine one or

more) teknik negosiasi tadi. Pembeli dan pemasok setuju untuk mengkaji ulang biaya

tertentu, menerima beberapa bentuk data pasar bagi biaya bahan baku, atau menyetujui

bahwa pemasok akan “tetap kompetitif”. Dalam kondisi apapun, hubungan pemasok yang

baik adalah hubungan dimana kedua belah pihak menumbuhkan sikap saling percaya dan

mempercayai kemampuan satu sama lain.

Manajemen Logistik

Aktivitas pengadaan dapat dikombinasikan dengan berbagai aktivitas pengiriman,

pergudangan, dan persediaan untuk membentuk suatu sistem logistik. Tujuan manajemen

logistik (logistics management) adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui

pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan, dan penyimpanan bahan. Ketika biaya

transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada sisi input maupun output dari proses

produksi, maka diperlukan penekanan pada logistik. Keunggulan bersaing yang potensial

ditemukan melalui pengurangan biaya maupun peningkatan pelayanan pelanggan.

Perusahaan-perusahaan mengetahui bahwa distribusi barang dari dan ke fasilitas mereka bisa

menghabiskan 25% dari biaya produk. Oleh karena biaya yang tinggi ini, perusahaan secara

konstan mengevaluasi sarana distribusi mereka. Lima sarana distribusi yang utama adalah

truk, kereta api, transportasi udara, transportasi air, dan saluran pipa.

Sistem Distribusi

Truk

Sebagian besar barang produksi dipindahkan dengan truk (trucking). Salah satu

kelebihan yang dimiliki oleh truk adalah fleksibilitas pengirimannya. Perusahaan yang sudah

mengadopsi program JIT pada tahun-tahun terakhir telah meningkatkan penekanan pada

Page 18: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

pengendara truk untuk mengambil dan mengirim tepat waktu, tanpa kerusakan, dengan

pekerjaan administrasi yang baik, dan dengan biaya yang rendah. Perusahaan truk terus

meningkatkan penggunaan komputer untuk memonitor cuaca, menemukan rute yang paling

efektif, mengurangi biaya bahan bakar, dan mencari cara yang paling efisien untuk

membongkar barang.

Kereta Api

Jawatan kereta api (railroad) di Amerika Serikat mempekerjakan 250.000 karyawan

dan mengirimkan 90% batubara, 67% mobil, 68% produk kertas, dan sekitar separuh dari

seluruh makanan, kayu gergajian, dan bahan kimia. Proses konteinerisasi telah melakukan

pengiriman dengan menggunakan truk gandeng, sering dibuat bersusun, sebagai sarana

distribusi yang terkenal. Lebih dari 4 juta muatan truk gandeng di Amerika Serikat

dipindahkan setiap tahun menggunakan kereta api. Akan tetapi, dengan pertumbuhan JIT,

kereta api telah menjadi pecundang terbesar karena manufaktur dengan batch berukuran kecil

membutuhkan pengiriman yang teratur dan lebih kecil, yang cenderung dipindahkan dengan

menggunakan pesawat atau truk.

Pesawat Udara

Pesawat udara (airfreight) mewakili sekitar 1% bobot yang dikirimkan di Amerika

Serikat. Bagaimanapun, perkembangan pesawat pengangkut belakangan ini seperti Federal

Express, UPS, dan DHL membuatnya menjadi jenis pengiriman yang tumbuh paling cepat.

Jelas pesawat menawarkan kecepatan dan keandalan untuk perpindahan nasional dan

internasional barang yang berbobot ringan seperti obat-obatan untuk keadaan darurat dan

medis, bunga, buah-buahan, dan komponen elektronik.

Sarana Transportasi Air

Sarana transportasi air (waterway) merupakan salah satu alat transportasi muatan yang

paling tua. Sarana transportasi air yang termasuk di Amerika Serikat yaitu Sungai, kanal,

danau besar (Great Lakes), pantai, dan laut yang menghubungkan dengan negara lain.

Muatan yang dikirim melalui air pada umumnya berukuran besar, bernilai rendah seperti bijih

besi, bijih-bijihan, semen, batubara, bahan kimia, batu gamping, dan produk minyak. Sistem

distribusi ini sangat berarti jika biaya pengiriman dianggap lebih penting dibandingkan

dengan kecepatan.

Page 19: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Saluran Pipa

Saluran pipa (pipelines) merupakan sebuah bentuk penting untuk pengangkutan

minyak mentah, gas alam, produk minyak, dan bahan kimia lain. Anggaran negara bagian

Alaska secara mengejutkan 90% berasal dari 1,5 juta barel minyak yang dipompa per hari

melalui saluran pipa di Teluk Prudhoe.

Biaya Pengiriman Alternatif

Semakin lama sebuah produk berada dalam proses pemindahan, semakin banyak

investasi yang harus dikeluarkan perusahaan. Akan tetapi pengiriman yang lebih cepat pada

umumnya lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman yang lambat. Cara sederhana untuk

memperoleh gambaran proses penyeimbangan ini adalah dengan mengevaluasi biaya

penggudangan bahan dibandingkan dengan biaya pengiriman.

Page 20: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

SISTEM MANAJEMEN RANTAI PASOK PERTANIAN

Konsep Rantai Pasok

Konsep rantai pasok (supply chain) merupakan konsep baru dalam menerapkan sistem

logistik yang terintegrasi. Konsep tersebut merupakan mata rantai penyediaan barang dari

bahan baku sampai barang jadi. Manajemen rantai pasok (supply chain management) produk

pertanian mewakili manajemen keseluruhan proses produksi secara keseluruhan dari kegiatan

pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga produk yang diinginkan sampai ke tangan

konsumen. Jadi, Sistem Manajemen Rantai Pasok dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan

sistem pemasaran terpadu, yang mencakup keterpaduan produk dan pelaku, guna

memberikan kepuasan pada pelanggan.

Manajemen rantai pasokan produk pertanian berbeda dengan manajemen rantai pasok

produk manufaktur karena : (1) produk pertanian bersifat mudah rusak, (2) proses

penanaman, pertumbuhan, dan pemanenan tergantung pada iklim dan musim, (3) hasil panen

memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, (4) produk pertanian bersifat kamba sehingga

sulit untuk ditangani. Seluruh faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam desain

manajemen rantai pasok produk pertanian karena kondisi rantai pasok produk pertanian lebih

kompleks daripada rantai pasok pada umumnya. Selain lebih kompleks, manajemen rantai

pasokan produk pertanian juga bersifat probabilistik dan dinamis.

Berdasarkan konsep supply chain terdapat tiga tahapan dalam aliran material. Bahan

mentah didistribusikan ke manufaktur membentuk suatu sistem physical supply, manufaktur

mengolah bahan mentah, dan produk jadi didistribusikan kepada konsumen akhir membentuk

sistem physical distribution. Aliran material tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 21: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Physical Supply Manufacturing planning Physical Distribution

And controlling

DOMINANT FLOW OF PRODUCT AND SERVICES

DOMINANT FLOW OF DEMAND AND DESIGN INFORMATION

Pola aliran material pada gambar diatas, menunjukkan bahwa bahan mentah

didistribusikan kepada supplier dan manufactur yang melakukan pengolahan, sehingga

menjadi barang jadi yang siap didistribusikan kepada customer melalui distributor. Aliran

produk terjadi mulai dari supplierhingga ke konsumen, sedangkan arus balik aliran ini adalah

aliran permintaan dan informasi. Permintaan dari customer diterjemahkan oleh distributor

dan distributor menyampaikan pada manufactur, selanjutnya manufactur menyalurkan

informasi tersebut kepada supplier.

Struktur Rantai Pasok

Supply Chain Management merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk

mengintegrasikan pemasok, pengusaha, gudang dan tempat penyimpanan lainnya secara

efisien. Produk dihasilkan dapat didistribusikan dengan kuantitas, tempat, dan waktu yang

tepat untuk memperkecil biaya, serta memuaskan pelanggan. SCM bertujuan untuk membuat

seluruh sistem menjadi efisien dan efektif, minimalisasi biaya dari transportasi, dan distribusi

sampai inventori bahan baku, bahan dalam proses, serta baranf jadi. Ada beberapa pemain

utama yang memiliki kepentingan dalam SCM, yaitu pemasok (supplier), pengolah

(manufacturer), pendistribusi (distributor), pengecer (retailer), dan pelanggan (customer).

Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002), hubungan organisasi dalam rantai pasok

adalah sebagai berikut :

S

U

P

P

L

I

E

R

MANUFACTUR DISTRIBUTION SISTEM

C

O

S

T

U

M

E

R

Page 22: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Rantai 1 adalah Supplier. Supplier merupakan sumber penyedia bahan pertama, mata rantai

penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini bisa berbentuk bahan baku, bahan

mentah, bahan penolong, bahan dagangan, dan suku cadang. Supplier rantai pasok pertanian

terdiri dari produsen dan tengkulak. Produsen adalah para petani baik yang secara individu

maupun yang telah bergabung dalam kelompok-kelompok tani. Tengkulak adalah pedagang

komoditas pertanian yang mengumpulkan produk-produk pertanian dari sebagian petani

untuk dijual lagi dengan harga yang tinggi.

Rantai 1-2 adalah Supplier manufacturer. Manufaktur yang melakukan pekerjaan

membuat, mempabrikasi, meng-assembling, merakit, mengonversikan, ataupun

menyelesaikan barang. Pada rantai pasok pertanian, manufaktur adalah pengolah komoditas

produk pertanian yang memberi nilai tambah untuk komoditas tersebut. Hubungan konsep

supplier partnering antara manufaktur dengan supplier mempunyai potensi yang

menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Rantai 1-2-3 adalah Supplier manufacturer distributor. Barang yang sudah jadi dari

manufaktur disalurkan kepada pelanggan. Walaupun tersedia banyak cara untuk

menyalurkan barang kepada pelanggan. Cara umum yang dilakukan adalah melalui

distributor dan biasanya ditempuh dengan supply chain.

Rantai 1-2-3-4 adalah Supplier manufacturer distributor retail. Pedagang besar

biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain.

Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer.

Pada rantai ini bisa dilakukan penghematan dalam bentuk inventori dan biaya gudang.

Penghematan tersebut dilakukan dengan cara mendesain kembali pola-pola pengiriman

barang, baik dari gudang manufaktur maupun ke toko pengecer.

Rantai 1-2-3-4-5 adalah Supplier manufacturer distributor retail pelanggan.

Pengecer menawarkan barangnya kepada pelanggan atau pembeli. Mata rantai pasok akan

berhenti ketika barang tersebut tiba pada pemakai langsung.

Struktur rantai pasok produk pertanian memiliki keunikan karena tidak selalu

mengikuti urutan rantai diatas. Petani dapat langsung menjual hasil pertaniannya langsung ke

pasar selaku retail, sehingga telah memutuskan rantai para tengkulak, manufaktur, dan

distributor. Manufaktur juga tidak harus memasok produk lewat distributornya ke retail, tapi

bisa langsung ke pelanggan. Manufaktur juga banyak menggunakan jasa eksportir selaku

Page 23: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

distributor untuk memasarkan produknya ke pelanggan internasional. Struktur rantai pasok

pertanian ditunjukkan pada gambar berikut :

Mekanisme Rantai Pasok

Pada hakikatnya, mekanisme rantai pasok produk pertanian secara alami dibentuk

oleh para pelaku pantai pasok itu sendiri. Pada negara sedang berkembang seperti Indonesia,

mekanisme rantai pasok produk pertanian dicirikan dengan lemahnya produk pertanian dan

komposisi pasar. Kedua hal tersebut akan menentukan kelangsungan mekanisme rantai

pasok. Adanya kelemahan-kelemahan produk pertanian seringkali menyebabkan fluktuasi

harga yang akan merugikan pihak petani selaku produsen.

Mekanisme rantai pasok produk pertanian dapat bersifat tradisional ataupun modern.

Mekanisme tradisional adalah petani menjual produknya langsung ke pasar atau lewat

tengkulak. Mekanisme rantai pasok seperti ini membuat petani berada dalam posisi yang

lemah, karena tengkulak akan mengambil margin yang besar. Keuntungan yang diterima

petani kecil, apalagi dilihat karakteristik produk pertanian mudah rusak dan bersifat

musiman.

Mekanisme rantai pasok modern terbentuk oleh beberapa hal, antara lain mengatasi

kelemahan karakteristik dari produk pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani dari sisi

ekonomi dan sosial, meningkatkan permintaan kebutuhan pelanggan akan produk yang

Supplier

Manufaktur

Distributor

Retail

Pelanggan

Page 24: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

berkualitas, dan memperluas pangsa pasar yang ada. Hal ini menyebabkan bertambahnya

para pelaku rantai pasok, seperti adanya manufaktur yang mengolah produk pertanian,

sehingga memiliki nilai tambah. Pada rantai pasok modern, petani sebagai produsen dan

pemasok pertama produk pertanian membentuk kemitraan berdasarkan perjanjian atau

kontrak dengan manufaktur, eksportir, atau langsung dengan pasar sebagai retail, sehingga

petani memiliki posisi tawar yang baik. Perjanjian atau kontrak antara petani dan mitra

berdampak baik untuk keduanya. Petani mendapatkan kepastian pembelian hasil panennya

dengan harga yang telah disepakati dan mitra mendapatkan produk pertanian yang memiliki

spesifikasi mutu yang telah disepakati juga.

Kelembagaan Rantai Pasok

Kelembagaan rantai pasok adalah hubungan manajemen atau sistem kerja yang

sistematis dan saling mendukung diantara beberapa lembaga kemitraan rantai pasok suatu

komoditas. Kelembagaan tersebut mencapai satu atau lebih tujuan yang menguntungkan

semua pihak yang ada di dalam dan di luar kelembagaan tersebut. Komponen kemitraan

rantai pasok mencakup pelaku dari seluruh rantai pasok, mekanisme yang berlaku, pola

interaksi antarpelaku, seta dampaknya bagi pengembangan usaha suatu komoditas maupun

bagi peningkatan kesejahteraan pelaku pada rantai pasok tersebut.

Bentuk-bentuk kelembagaan rantai pasok makin mengalami keragaman dengan

keberadaan pasar tradisional dan modern seperti mini market, super market, hyper market,

dan department store serta keberadaan konsumen institusional. Kedinamikaan bentuk

kelembagaan rantai pasok pertanian ini akan menimbulkan persaingan, namun persaingan

tersebut tidak selalu dipandang negatif. Persaingan dapat membawa hasil yang positif selama

persaingan tersebut dipandang sebagai tantangan bagi pelaku rantai pasok. Pelaku tersebut

tergabung dalam sebuah lembaga untuk memasarkan produknya, sehingga meningkatkan

kinerja dan prestasi lembaga tersebut.

Dalam perkembangannya, bentuk kelembagaan rantai pasok pertanian terdiri dari dua

pola, yaitu pola perdagangan dan pola kemitraan. Pola perdagangan umum melibatkan

berbagai pelaku tataniaga yang umum ditemukan di banyak lokasi, antara lain petani baik

secara individu atau kelompok dan pedagang, baik yang berada di sentra produksi atau

pedagang besar yang berada di pusat kota. Misalnya, petani menjual hasil pertaniannya

kepada pedagang pengepul yang berad di sentra produksi. Pedagang pengepul juga bisa

menjual lagi ke pedagang besar atau langsung memasok ke pasar-pasar tujuan.

Page 25: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Ikatan antara petani dan pedagang umumnya ikatan langganan tanpa adanya kontrak

perjanjian yang mengikat antara keduanya dan hanya mengandalkan kepercayaan. Petani dan

pedagang pada pola ini juga sering melakukan ikatan pinjaman modal. Petani melakukan

peminjaman kepada pedagang pengumpuluntuk kebutuhan pembiayaan usaha taninya dengan

penggunaan bunga. Petani berkewajiban menjual hasil panennya kepada pedagang tersebut.

Pedagang tersebut memasok produk yang kualitasnya bagus ke pasar-pasar tradisional.

Pola kelembagaan kemitraan rantai pasokan adalah hubungan kerja diantara beberapa

pelaku rantai pasok yang menggunakan mekanisme perjanjian atau kontrak tertulis dalam

jangka waktu tertentu. Dalam kontrak tersebut dibuat kesepakatan-kesepakatan yang akan

menjadi hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat.

Pola kemitraan rantai pasok pertanian yang umum dilakukan oleh petani, antara lain

kemitraan petani dengan KUD atau asosiasi tani dan petani dengan manufaktur atau

pengolah. Gambaran kesepakatan tersebut adalah pihak KUD/Asosiasi Tani berkewajiban :

(1) bersedia meminjamkan modal kerja untuk petani mitra, (2) menyediakan input pertanian

sesuai kebutuhan petani mitra, dan (3) menampung dan memasarkan hasil panen petani mitra.

Sementara itu, petani berkewajiban : (1) melakukan budi daya secara baik, (2) melaporkan

jadwal kegiatan saat tanam dan panen dilakukan, dan (3) menyerahkan seluruh hasil

produksinya kepada KUD atau asosiasi tani. Dalam kerjasama ini tidak dilakukan kontrak

harga, harga mengikuti permintaan pasar.

Pola kemitraan antara petani dengan manufaktur tidak jauh berbeda dengan kemitraan

antara peatani dengan KUD/Asosiasi Tani, namun terdapat beberapa tambahan kesepakatan,

antara lain kesepakatan dalam penentuan luas area penanaman komoditas atau produk pada

masing-masing petani, kesepakatan tentang jenis atau varietas komoditas yang kan ditanam,

pengaturan tentang jadwal tanam dan panen antar petani dan area, serta pengadaan sarana

produksi. Tidak semua manufaktur melakukan kesepakatan harga antara petani dengan

manufaktur. Harga ditentukan secara kontrak melalui proses negosiasi sebelum tanam.

Petani menentukan harga didasarkan atas biaya pokok usaha tani dan ekspektasi keuntungan

yang diinginkan. Sementara itu, perusahaan mendasarkan atas perhitungan biaya pokok

pengolahan dan melakukan perbandingan dengan harga impor. Biasanya harga yang didapat

petani lebih besar daripada harga pasar, dan harga yang didapat perusahaan lebih rendah

dibanding harga impor sehingga terjadilah kesepakatan. Disamping itu juga terdapat

Page 26: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

kesepakatan spesifikasi mutu produk yang dihasilkan petani yang akan diserahkan ke

manufaktur.

Kemitraan juga terjadi antara manufaktur dengan distributor atau asosiasi tani dengan

distributor. Distributor disini selaku supplier untuk retail modern seperti super market,

supplier untuk konsumen institusional seperti hotel, restoran, rumah sakit, supplier untuk

konsumen luar negeri atau supplier untuk industri pengolahan. Dengan begitu, distributor

juga melakukan kemitraan dengan retail dan pelanggan di atas. Produk pertanian yang

dipasok oleh distributor adalah produk yang sudah mengalami tahap penanganan pascapanen,

seperti penyortiran, grading, pengemasan, dan pelabelan. Tahap penanganan pascapanen ini

bisa dilakukan oleh manufaktur atau distributor. Hal ini untuk manjamin mutu produk tetap

dalam kondisi prima sampai ke tangan konsumen dan meningkatkan daya saing produk.

Kemitraan antara asosiasi tani atau manufaktur dengan distributor melakukan kesepakatan

dalam hal jumlah pasokan, jadwal pasokan, sistem pembayaran (cash atau credit) dan sistem

pemberian komisi. Begitu juga kesepakatan kemitraan yang dilakukan oleh distributor

dengan pelanggannya.

Keberhasilan kelembagaan rantai pasok komoditas pertanian tergantung sejauh mana

pihak-pihak yang terlibat mampu menerapkan kunci sukses (key success factor) yang

melandasi setiap aktivitas di dalam kelembagaan tersebut. Kunci sukses ini teridentifikasi

melalui penelusuran yang detail dari setiap aktivitas di dalam rantai pasokan. Kunci sukses

tersebut adalah :

1. Trust Building

Kepercayaan yang terbangun diantara anggota rantai pasokan mampu mendukung

kelancaran aktivitas rantai pasokan, seperti kelancaran pada transaksi penjualan, distribusi

produk, dan distribusi informasi pasar. Untuk membangun kepercayaan di antara pihak-

pihak yang bekerjasama, dapat dilakukan dengan membuat kesepakatan. Apabila

kesepakatan tersebut dijalankan dengan membangun manajemen yang bersifat transparan

terutama menyangkut pembagian hak dan kewajiban, harga dan pembagian keuntungan,

serta membangun komitmen yang tinggi antara pihak yang bermitra, maka kepercayaan

dapat meningkat sehingga pihak-pihak yang bekerjasama tersebut dapat fokus

menjalankan tanggungjawabnya masing-masing. Dengan demikian, trust building yang

terbangun di dalam rantai pasokan dapat menciptakan rantai pasokan yang kuat.

Page 27: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

2. Koordinasi dan Kerja Sama

Koordinasi diantara anggota rantai pasokan sangat penting guna mewujudkan

kelancaran rantai pasokan, ketepatan pasokan bunga mulai dari produsen hingga ke retail,

dan tercapainya tujuan rantai pasokan. Koordinasi saat ini umumnya hanya sebatas

hubungan transaksi mengenai jenis dan kuantitas pesanan, bukan dalam bentuk

perencanaan. Koordinasi dalam bentuk perencanaan memungkinkan terjadinya

transparansi informasi pasar mulai dari retal hingga ke produsen. Koordinasi tersebut

guna mengurangi risiko kesalahan pasokan atau risiko lainnya seperti bullwhip effect.

Untuk itu, agar koordinasi di antara anggota rantai pasokan dapat berjalan dengan baik dan

lancar, maka perlu diwujudkan hubungan kerja sama di antara anggota rantai pasokan

tersebut. Selain memudahkan koordinasi, keuntungan yang lain adalah dapat

meningkatkan channel suplai dan channel pasar bagi anggota rantai pasokan, sehingga

menyebabkan rantai pasokan menjadi fleksibel dan dinamis.

3. Kemudahan Akses Pembiayaan

Akses pembiayaan yang mudah disertai dengan bentuk administratif yang tidak rumit

akan memudahkan pihak-pihak di dalam rantai pasokan dalam mengembangkan usahanya.

Dengan mudahnya akses pembiayaan tersebut, maka diharapkan pengembangan usaha di

bidang agribisnis ini dapat berkembang dengan baik. Pengembangan tersebut meningkat

secara kualitas maupun kuantitas, sehingga mampu mengimbangi permintaan pasar yang

terus meningkat dari tahun ke tahun.

4. Dukungan Pemerintah

Peran pemerintah sebagai fasilitator, regulator, dan motivator sangat penting dalam

mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan struktur rantai pasokan yang mapan.

Distribusi informasi pasar yang disediakan oleh pemerintah, kebijakan-kebijakan yang

mengatur rantai pasok komoditas pertanian, penyediaan infrastruktur yang memadai,

pendampingan dan pembinaan oleh PPL Ahli di bidang komoditas pertanian, serta

pengadaan pameran atau ekshibisi produk pertanian dapat meningkatkan daya saing rantai

pasokannya.

Page 28: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Tugas yang dikirim

Pertanyaan diskusi Manajemen Rantai Pasok

1. Definisikan manajemen rantai pasok?

Manajemen rantai pasok (supply chain management) adalah pengintegrasian aktivitas

pengadaan bahan dan pelayanan, perubahan menjadi barang setengah jadi dan produk

akhir serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup pembelian dan

outsourcing ditambah fungsi yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan

distributor. Manajemen rantai pasok bisa mencangkup aktivitas untuk menentukan:

a. Transportasi ke vendor

b. Pemindahan uang secara kredit dan tunai

c. Para pemasok

d. Bank dan distributor

e. Utang dan piutang usaha

f. Pengudangan dan tingkat persediaan

g. Pemenuhan pemesanan

h. Berbagi informasi pelanggan,prediksi dan produksi

2. Apa tujuan manajemen rantai pasok ?

Tujuan manajemen rantai pasok adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok

yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Aktivitas

para manajer rantai pasok mencangkup ilmu akuntasi, keuangan dan operasi. Disaat

perusahaan bekerja keras untuk meningkatkan daya saing melalui penyesuian produk,

mutu tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan ke pasar mereka memberikan

Page 29: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

perhatian ekstra pada rantai pasokan. Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang

efektif adalah menjadikan para pemasok sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan

untuk memenuhi pasar yang selalu berubah.

3. Apa tujuan manajemen logistic?

Tujuan manajemen logistic (logistikistics management) adalah untuk memperoleh

efisiensi operasi melalui pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan dan

penyimpanan bahan. Ketika biaya transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada

sisi input maupun output dari proses produksi maka diperlukan penekanan pada

logistic. Keunggulan bersaing yang potensial ditemukan melalui pengurangan biaya

maupun peningkatan pelayanan pelanggan.

4. Bagaimana kita membedakan antara manajemen rantai pasokan, pembelian dan

manajemen logistik?

Manajemen Rantai Pasok merupakan suatu sistem kerja yang mengatur distribusi

barang dan jasa mulai dari produsen hingga ke bagian produksi. Sedaangkan

manajemen logistik merupakan suatu sistem kerja yang mengatur arus distribusi

barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Sedangkan pembelian

adalah suatu transaksi dimana perusahaan membutuhkan barang dan jasa baik untuk

dipakai maupun untuk persediaan yang akan dijual, dimana terdiri dari lima tahapn

yakni pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian dan evaluasi pembelian. Sedangkan manajemen logistik sendiri merupakan

kombinasi dari berbagai aktivitas pengiriman, pergudangan dan persediaan.

Manajemen Logistik :

Mengutamakan pengelolaan termasuk arus barang dalam perusahaan

Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana

tunggal arus barang dan informasi di seluruh perusahaan

Manajemen Rantai Pasok :

Mengutamakan arah barang antar perusahaan, sejak paling hulu hingga paling hilir

Atas dasar kerangka kerja ini menghubungkan usaha dan kordinasi antar proses dari

perusahaan-perusahaan lain dalam pipelines mulai dari supplier sampai kepada

pelanggan

Page 30: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

5. Apakah yang disebut integrasi vertikal? Berilah contoh integrasi maju dan

mundur?

Integrasi vertikal (vertical integration) adalah mengembangkan kemampuan untuk

memproduksi barang dan jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan

pasok atau distributor.

Integrasi mundur (backard integration) menyarankan perusahaan untuk membeli

pemasoknya seperti pada kasus Ford Motor Company yang memutuskan untuk

membuat radio mobil sendiri.

Integrasu maju (forward integration) menyarankan produsen komponen untuk

membuat produk jadi. Seperti Texas Instrumens, produsen integrated circuit IC juga

memproduksi computer dan kalkulator yang berisi IC.

6. Apa sajakah tiga pendekatan dasar negosiasi?

Tiga tipe strategi negosiassi (negotiation strategies) menggunakan tiga pendekatan :

a. Model harga berdasarkan biaya (cost-based price model)

Model ini mengharuskan pemasok untuk membuka buku kasnya kepada pembeli,

kemudian harga kontrak didasarkan pada waktu dan bahan baku atau berdasarkan

biaya tetap dengan sebuah klausal tertentu untuk mengakomodasikan perubahan

tenaga kerja dan biaya bahan baku dti vendor.

b. Model harga berdasarkan pasar (market-based price model)

Model ini membuat harga berdasarkan harga yang diumumkan, lelang atau indeks.

Banyak komoditas (produk pertanian, keras, logam dan lainnya) dihargai dengan

cara ini. Sebagai contoh harga kertas tersedia melalui publikasi mingguan Official

Borard Market (www.advanstar.com/subscribel), harga logam selain besi

didapatkan di Platt’s Metals Week (www.platts.com/plattsmetals)

c. Penawaran yang kompetitif

Ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau dimana tidak terdapat pasar

yang nyaris sempurna, maka pendekatan yang sesuai adalah penawaran yang

kompetitif (competitive bidding). Pekerjaan yang tidak sering (seperti kosntruksi,

perkakas dan alat bantu) pada umumnya dibeli berdasarkan penawaran.

Penawaran langsung melalui surat, faksimili atau lelang di internet. Penawaran

yang kompetitif merupakan kebijakan umum digunakan banyak perusahaan untuk

Page 31: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

sebagian besar pembelian yang mereka lakukan. Kebijakan penawaran umumnya

mengharuskan agen pembelian memiliki beberapa pemasok yang potensial akan

produk tertentu (atau padannya) dan penawaran dari setiap pemasok. Kelemahan

metode ini adalah hubungan jangka panjang antara penjual dan pembeli

terhalangi. Penawaran kompetitif dapat ditentukan secara efektif pada biaya awal.

7. Bagaimana hubungan adversarial tradisional dengan para pemasok berubah

ketika perusahaan membuat keputusan untuk beralih ke strategi sedikit

pemasok?

Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok (few supplier) mengimplikasikan

daripada mencari atribut jangka pendek seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin

menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok setia. Sedikit pemasok

yang masing-masing memiliki komitmen terhadap pembeli, lebih ingin berpastisipasi

dalam sistem JIT dan juga menyediakan inovasi desain dan keahlian teknologi.

Hubungan adversarial tradisional dengan pemasok berubah ketika perusahaan

membuat keputusan untuk beralih ke strategi sedikit pemasok, terkadang sebuah

perusahaan juga mengevaluasi pemasok dengan beragam kritria tapi dalam banyak

kesempatan menghapuskan penawaran pemasok tradisional memberikan pendekatan

tambahan pada keandalan mutu. Pada beberapa kesempatan hubungan ini

menghasilkan kontrak selama siklus produk tersebut. Harapannya antara pemasok dan

pembeli dapat berkolaborasi menjadi semakin efisien dan mengurangi harga terus

menerus. Hasil dari hubungan ini biasanya adalah jumlah pemasok yang lebih sedikit

tapi mempertahankan hubungan jangka panjang.

8. Apakah perbedaan antara penangguhan dan perakitan saluran?

Panangguhan (postponement) adalah menunda atau manahan modifikasi atau

penyesuaian apapun pada produk (menjaga tetap generik) selama mungkin.

Modifikasi memungkinkan perusahaan dapat memproduksi dan menjaga persediaan

untuk pengiriman sewaktu permintaan berubah.

Sedangkan perakitan saluran (channel assembly) adalah sebuah variasi dari

penangguhan.Perakitan saluran mengirimkan modul dan komponen individu dan

Page 32: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

bukan produk jadi kepada distributor. Kemudian distributor memasang, menguji dan

mengirimnya. Perakitan saluran memperlakukan distributor leb ih seperti rekanan

produsen dibandingkan sebagai distributor. Dengan stratgei ini, persediaan barang

jadi dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang lebih singkat dan lebih akurat.

Konsekuensi, respons pasar menjadi lebih baik dengan investasi yang lebih rendah-

sebuah kombinasi yang baik.

9. Bagaimana cara War Mart menggunakan drop shipping?

Drop shipping adalah aktivitas dimana pemasok akan melakukan pengiriman kepada

konsumen bukan kepada penjual sehingga menghemat waktu dan biaya pengiriman

uang. Ukuran penghematan biaya yang lain termasuk penggunaan kemasan khusus,

label dan penempatan label dan bar code yang optimal yang kontiner terkhir hingga

ke departemen dan jumlah unit di setiap container pengiriman juga dapat ditandai.

War Mart menggunakan drop shipping dengan menggunakan label frekuensi radio

yakni dengan menjaga rak tetap berisi persediaan. Rantai pasokan berjalan dengan

lancar di saat penjualan stabil tapi sering menjadi kacau bila ketika dihadapkan

sebuah permintaan yang mendadak. Label ID frekuensi radio (Radio Frequency ID-

RFID) dapat mengubah kekacauan ini dengan cara menyediakan informasi terkini

tentang apa yang terjadi pada rak di buku.

Langkah-langkah sistem tersebut bekerja :

a. Sebuah penawaran khusus menyebabkan orang yang berbelanja di Wal Mart

berlomba memborong baby dry

b. Setiap kota pampers tersebut memiliki label RFID. Pemindai yang dipasang pada

rak memberikan tanda pada gudang akan kebutuhan mendesak untuk

mengirimkan persediaan ke rak.

c. Sistem manajemen persediaan Wal Mart menelusuri dan menghubungkan

persediaan di toko dan gudangnya mendesak proses pengisian kembali yang lebih

cepat dan menyajikan data terkini yang akurat.

d. Sistem Wal-Mart dihubungkan pada sistem manajemen rantai pasok P dan G

permintaan yang dilaporkan oleh label RFID langsung terlihat di sepanjang rantai

pasokan.

Page 33: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

e. Software logistic P&G melacak truknya dengan GPS locator dan menelusuri isi

truk tersebut dengan membaca label RFID. Manajer daerah dapat mengubah rute

truk untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.

f. Pemasok P&G juga menggunakan label dan pembacaRFID pada bahan baku

mereka memungkinkan P&G melihat rantai pasokan beberapa tingkat ke bawah

dan memberikan pemasok kemampuan untuk meramalkan permintaan dan

produksi secara akurat.

10. Apakah yang dimaksud dengan blanket order? Apakah perbedaan blanket order

dengan pembelian tanpa faktur?

Blangket order adalah pemesanan yang belum diisi bersama vendor (pesanan yang

belum diisi disebut juga pesanan yang terbuka atau tidak lengkap). Blangket order ini

merupakan sebuah kontrak untuk membeli barang tertentu dari vendor dan bukan

otorisasi untuk mengirim barang apapun. Pengiriman hanya dilakukan setelah

menerima sebuah dokumen tertentu yang dapat berupa daftar pengiriman atau

pelepasan barang yang telah disetujui bersama.

Sedangkan pembelian tanpa faktur merupakan pembelian tanpa adanya komitmen

kesanggupan jangka panjang suatu pemasok untuk barang yang akan dikirimkan.

11. Apakah yang dapat yang dilakukan pembeli untuk menerapkan pengiriman

secara just in time (JIT)?

Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian

rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau

penggunaan.

Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas

pembelian dengan cara:

a. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-

sumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.

b. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.

c. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.

d. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.

e. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.

Page 34: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi

biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:

a. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.

b. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.

c. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga

banyak biaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.

d. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli

secara individual

e. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.

12. Apakah yang dimaksud dengan e-procurement ?

E-procurement merupakan sistem pengadaan barang atau jasa dengan menggunakan

media elektronik seperti internet atau jaringan komputer. E-procurement diterapkan

dalam proses pembelian dan penjualan secara online supaya lebih efisien dan efektif.

E-procurement mengurangi proses-proses yang tidak diperlukan dalam sebuah proses

bisnis. Dalam prakteknya, e-procurement mengurangi penggunaan kertas, menghemat

waktu dan mengurangi penggunaan tenaga kerja dalam prosesnya.

E-procurement, memiliki dua bentuk pertama, pembelian melalui Internet mungkin

hanya menyiratkan bahwa internet digunakan untuk mengkomunikasikan pelepasan

pesanan kepada pemasok. Hal ini akan terjadi dengan barang-barang yang dipesan

melalui blanket order. Dalam penerapan ini, Internet menggantikan pertukaran data

elektronik tradisional (EDI) yang lebih tradisional dengan pesanan yang dikirim ke

pemasok melalui internet. Bentuk yang kedua, untuk barang yang tidak standar,

dimana tidak terdapat blanket order, maka katalog dan prosedur pemesanan akan

meningkatkan fitur komunikasi internet.

Para pemasok menyukai sistem e-procurement karena penjualan secara on line berarti

mereka menajdi semakin dekat dengan konsumennya. Keuntungan penjual juga dapat

meningkat karena waktu siklus total dipangkas. Sebagai tambahan, investasi modal

untuk sistem e-procurement rendah. Pembelian melalui Internet dapat menjadi bagian

dari sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning-

ERP) yang terintegrasi dengan adanya komunikasi Internet antar-unit dalam rantai

pasokan. Dalam sistem ini “pelepasan pesanan” tidak hanya memberitahukan

Page 35: 2. Manajemen Persediaan (Manajemen Rantai Pasokan)

pengirim untuk mengirimkan barang, tetapi juga memperbarui porsi yang tepat dari

sistem ERP. Pembelian melalkui Internet mungkin bukan menjadi bagian sistem ERP

yang terintegrasi secara penuh, tetapi bahkan dalam situasi ini, pembelian biasanya

dikirimkan secara otomatis ke sistem keuangan dan distribusi perusahaan pembeli,

sehingga dapat mengurangi biaya transaksi internal. Pembelian melalui Internet,

seperti yang akan dibahas dalam kotak Penerapan MO, “Manajer Pembelian Hidup

dan Mati di Internet”, merupakan suatu perubahan yang radikal.

13. Brasil dan Argentina memiliki serikat buruh yang kuat. Apakah dampak serikat

buruh pada pendekatan VW seperti yang dijelaskan pada pembukaan profil

perusahaan Global?

Dengan adanya pendekatan yang dilakukan perusahaan VW akibatnya serikat buruh

akan berusaha untuk meningkatkan produktivitas. Karena pekerjaannya tersebut

menuntut spesialisasi dari para pekerja. Imbasnya, perusahaan harus bisa memberikan

peningkatan kesejahteraan yang layak bagi pekerja/buruh. Hal ini akan berbanding

lurus dengan kinerja.. Dengan adanya upah yang layak (tidak kurang tidak lebih)

berimplikasi terhadap kinerja para pekerja/buruh itu. Mereka akan semakin

bersemangat dalam bekerja dan tidak akan melakukan demo atau aksi mogok kerja

sebagai akibat kecilnya gaji. Perjuangan serikat pekerja akan sangat berguna disini.

Demikian juga dengan pemenuhan hak dan kepentingan yang lain, seperti kebutuhan

cuti bagi pekerja wanita setelah melahirkan.