2. Hemodialisis

6
RSUD ISLAM YARSI PONTIANAK HEMODIALISIS No. Dokumen : 02 Revisi : 00 Hal : 4.1 PROSEDUR TETAP ( PROTAP ) ILMU PENYAKIT DALAM Tgl. Terbit : 01 Juli 2013 Ditetapkan Tgl : ……………………….. Ketua SMF Dr. BAMBANG SN, Sp. PD PENGERTIAN Yaitu tindakan invasiv cuci darah melalui sirkulasi ekstra corporeal dengan menggunakan ginjal buatan dan mesin dialysis. 3

description

jhygjgkygjykuygkyukjkjykuykjykjygkjhkjhkjuykgki bgku tkyvuyvkuhk

Transcript of 2. Hemodialisis

RSUD Dr

RSUD ISLAM YARSI PONTIANAK

HEMODIALISIS

No. Dokumen :

02Revisi :

00 Hal :

4.1

PROSEDUR TETAP ( PROTAP )

ILMU PENYAKIT DALAM

Tgl. Terbit :

01 Juli 2013Ditetapkan Tgl : ..

Ketua SMF

Dr. BAMBANG SN, Sp. PD

PENGERTIAN

Yaitu tindakan invasiv cuci darah melalui sirkulasi ekstra corporeal dengan menggunakan ginjal buatan dan mesin dialysis.

TUJUAN

Mengganti fungsi ginjal yang sudah menurun untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme terutama ureum, kreatinin, asam basa dan cairan intra vaskuler yang berlebihan.

KEBIJAKAN

A. Hanya boleh dilakukan oleh petugas yang terlatih pada pasien

gagal ginjal.

B. Hb diatas 7 gr% dan tekanan darah normal atau tinggi.

C. Dikerjakan :

1. Secara cito, pada pasien gagal ginjal akut maupun kronik dalam keadaan emergency, antara lain :

- koma uremikum

over hidrasi ( gagal jantung kiri akut )

hiperkalemi

sindroma uremia

perdarahan perdarahan

kadar ureum lebih 150 mg % dan atau creatinin lebih 15 mg %.

2. Secara rutin terjadwal pada pasien gagal ginjal kronis yang

menjalani dialisis kronik sesuai derajat penyakitnya.

3. Sebagai profilaksis atau terapi pada Leptospirosis ( Weils

Disease ) dan kejengkolan.

D. Gratis bagi pasien Askeskin.

PROSEDUR

1. Persiapan Pasien

- Pastikan diagnosis dan status keadaannya sehingga hemodialisis merupakan alternatif pengobatan yang tepat.

Motivasi pasien dan atau keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan serta penandatanganan informed concern

- Pemeriksaan laboratorium pre dialisis antara lain :

a. HbsAg, Anti HCV dan Anti HIV ( untuk pertama kali )

b. Hb ( bila kurang 7 gr% harus transfusi dulu atau bersamaan dialisis.

c. Ureum dan kreatinin.

d. CT, BT dan Ht

- Pasien dipersiapkan dan dibawa ke Unit Khusus Hemodialisis2. Persiapan alat / obat :

- Betadine 10 %, Alkohol 70 % secukupnya untuk desinfektan.

- Kassa steril secukupnya

- Doek lobang dan doek biasa : @ 1 lembar

- Handscoen steril : 1 2 pasang

- Cairan dialisat

- Cairan bilas / cairan elektrolit ( NaCl, RL, Dextrose ) 5 10 fl

- Heparin 1 ampul ( 5000 iu )

- Disposible syringe 1 cc, 3 cc, 10 cc, 20 cc : @ 1 buah

- Pehacaine : 1 2 ampul

- IV cateter dan AV Fistula Needle : 2 set

- Ginjal buatan dan blood lines : 1 set

- Infus set dan transfusi set : @ 1 buah

- Meylon : 1 ampul ( untuk persiapan )

- Tensimeter, stetoskop dan timbangan BB

3. Persiapan mesin dan perangkatnya :

- Hidupkan sambungan listrik mesin HD pada posisi on

- Hidupkan mesin ke RINSE selama 15 30 menit

- Pindahkan ke posisi DIALYSE lalu sambungkan slang dialisat

ke tempat cairan dialisat yang telah disiapkan.

- Tunggu sampai lampu hijau hidup

- Cek conductivity dan temperatur.

- Gantungkan cairan NaCl 0,9 % secukupnya

- Pasang ginjal buatan dan Blood lines serta AV Fistula Needle

- Ginjal buatan dan blood lines diisi NaCl 0,9 % ( prining )

- Sambungkan konektor dialisat ke ginjal buatan.

- Lakukan sirkulasi tertutup.

4. Pelaksanaan

- Kenakan masker dan handscoeen ( petugas )

- Timbang BB dan ukur tekanan darah pasien

- Pasang infus set dan transfusi set pada lengan kanan kiri.

- Tentukan akses pembuluh darah yang akan ditusuk :

( cimino, keduanya pada lengan bawah / non cimino, satu

dilengan bawah satu dilipat paha )

- Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan betadine 10 %

lalu alcohol 70 %, berikan anestesi local dengan lidocaine

kemudian tutup pakai doek steril.

- Masukkan heparin 2000 unit dalam disposible syringe 5 / 10

cc, encerkan dengan NaCl 0,9 % dan sambungkan ke AV

Fistula Needle lalu tusukkan ke daerah inlet dan outlet yang

telah didesinfeksi tersebut.

- Sambungkan bloodlines (BL ) merah untuk outlet, putar Qb

pelan pelan dan berikan heparin 1000 unit sampai NaCl 0,9 %

pada prining habis, bila volume prining sudah dimasukkan

klem BL ditutup dan matikan Qb lalu BL disambungkan ke

inlet.

- Aliran darah permulaan 75 ml / menit ( sampai 5 menit )

kemudian dinaikkan perlahan-lahan sampai maksimal 200 ml /

menit.

Catatan :

- Pada pasien baru , HD dilakukan selama 2 jam

- Pada pasien lama, HD dilakukan selama 4 5 jam

- Observasi tekanan darah, nadi setiap 1 jam dan dicatat

- Berikan heparin 1000 unit pada jam pertama dan kedua

bila program HD 4 jam

- Cairan yang masuk secara parenteral maupun oral dicatat

jumlahnya.

- Selalu diperhatikan akses darah

- Bila terjadi komplikasi segera dilakukan tindakan

penanggulangannya dengan atau tanpa konsultasi internis.

- Observasi juga adanya kelainan pada mesin

- Selama HD penderita bebas makan dan minum.

- Bila anemia, transfusi darah dapat diberikan saat HD.

5. Penghentian :

A. Pasien

- ukur tekanan darah dan nadi kemudian cabut slang inlet

Hentikan / matikan aliran darah (Qb)

Ambil darah untuk pemeriksaan ureum kreatinin

Cabut slang outlet, lalu bilas dengan NaCl 0,9 % sampai semua darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal kembali ke sirkulasi sistemik.

Tekan bekas tusukan inlet dan outlet selama 5 10 menit sampai darah tidak keluar.

Luka tusukan ditabur nebacetin, tutup dengan kassa betadine dan plester

Catat tekanan darah, nadi dan pernafasan.

Timbang berat badan ( selisish pre HD post HD = jumlah cairan yang keluar )

B. Mesin HD

Kembalikan tekanan negatif ke positif, TMP ke posisi 0 (nol)

Sesudah darah kembali ke sirkulasi sistemik cabut slang dialisat lalu kembalikan ke Hansen Conector

Kembalikan tubing dialisat pekat pada conectornya.

Kembalikan mesin ke posisi rinse, lalu berikan cairan disinfektan ( hipoclhoride pekat ) sebanyak 250 cc tunggu selama 15 menit lalu rinse kembali selama 30 60 menit. Bila menggunakan formalin 3 % sebanyak 250 cc, biarkan selama 1 24 jam, baru mesin di rinse kan kembali

UNIT TERKAITInstalasi rawat jalan, instalasi rawat inap dan laboratorium

3