2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

18
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN 2.1. Kondisi Geografis Kota Singkawang merupakan salah satu bentuk pemerintahan kota di Kalimantan Barat kota Singkawang terletak di bagian Utara Provinsi Kalimantan Barat terletak di antara Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang, yaitu pada koordinat 0 0 44’ 55,85” - 01 0 01’ 21,51”Lintang Utara dan 108 0 51’ 47,6” - 109 0 10’ 19” Bujur Timur dengan luas wilayah 504,00 Km2 atau sekitar 0,34% dari luas seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan : 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sambas 2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang 3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang 4) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna Dari letak geografis tersebut maka posisi wilayah Kota Singkawang mempunyai karakteristik yang terbuka dengan akses yang lebih luas baik terhadap daerah pedalaman (Wilayah Kabupaten Bengkayang maupun Kabupaten Sambas) maupun daerah pesisir pantai mulai dari wilayah Kabupaten Sambas hingga ibukota Propinsi Kalimantan Barat di Pontianak.

Transcript of 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

Page 1: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

2.1. Kondisi Geografis

Kota Singkawang merupakan salah satu bentuk pemerintahan kota di Kalimantan

Barat kota Singkawang terletak di bagian Utara Provinsi Kalimantan Barat terletak di

antara Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang, yaitu pada koordinat 00 44’

55,85” - 010 01’ 21,51”Lintang Utara dan 1080 51’ 47,6” - 1090 10’ 19” Bujur Timur

dengan luas wilayah 504,00 Km2 atau sekitar 0,34% dari luas seluruh wilayah Provinsi

Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sambas

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna

Dari letak geografis tersebut maka posisi wilayah Kota Singkawang mempunyai

karakteristik yang terbuka dengan akses yang lebih luas baik terhadap daerah pedalaman

(Wilayah Kabupaten Bengkayang maupun Kabupaten Sambas) maupun daerah pesisir

pantai mulai dari wilayah Kabupaten Sambas hingga ibukota Propinsi Kalimantan Barat

di Pontianak.

Kota Singkawang terdiri dari lima kecamatan dengan luas wilayah 50.400 ha atau

sekitar 0,34 persen dari luas wilayah Kalimantan Barat. Kecamatan terluas adalah

Kecamatan Singkawang Selatan (22.448 Ha atau 44,54 persen) dan terkecil adalah

kecamatan Singkawang Barat (1.504 Ha atau 2,98 persen) dari wilayah kota. Sampai

dengan akhir tahun 2011 Kota Singkawang secara administratif pemerintahan terbagi

kedalam 5 Kecamatan, dan 26 Kelurahan.

Page 2: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

Tabel 2.1. Luas Kota Singkawang Dirinci Per Kelurahan Dan Kecamatan

No.   KECAMATAN / KELURAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)

A.   SINGKAWANG TENGAH 2.855 5,66

1,  Roban 2.000 3,97

2,  Condong 200 0,40

3,  Sekip Lama 218 0,43

4,  Jawa 75 0,15

5,  Bukit Batu 362 0,72

B.  SINGKAWANG BARAT 1.806 3,58

1,  Pasiran 720 1,43

2,  Melayu 141 0,28

3,  Tengah 18 0,04

4,  Kuala 625 1,24

5,  Sungai Wie 302 0,60

C.  SINGKAWANG TIMUR 16.626 32,99

1,  Pajintan 1.791 3,55

2,  Nyarungkop 2.473 4,91

3,  Mayasopa 7.064 14,02

4,  Bagak Sahwa 2.261 4,49

5,  Sanggau Kulor 3.038 6,03

D.  SINGKAWANG UTARA 6.665 13,22

1, Sungai Garam 424 0,84

2,  Naram 954 1,89

3,  Sungai Bulan 636 1,26

4,  Sungai Rasau 636 1,26

5,  Setapuk Kecil 848 1,68

6,  Setapuk Besar 1.445 2,87

7,  Semelagi Kecil 1.724 3,42

E.  SINGKAWANG SELATAN 22.447 44,54

Page 3: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

1,  Sedau 10.155 20,15

2,  Sagatani 7.064 14,02

3,  Sijangkung 3.391 6,73

4,  Pangmilang 1.837 3,64

      

KOTA SINGKAWANG50.400 100,00

2.2. Iklim

Iklim mikro Kota Singkawang termasuk iklim tropis dengan udara lebih sejuk

dari Kota Pontianak karena fisiomorfologinya yang unik. Curah hujan kota ini cukup

tinggi yaitu rata-rata 2.780 mm pertahun dengan rata-rata 134 hari hujan pertahun. Curah

hujan relatif tinggi terjadi pada bulan April – Juli dan Oktober-Desember dengan curah

hujan maksimum 490 mm terjadi pada bulan Desember dengan 20 hari hujan. Keadaan

iklim mikro di Kota Singkawang dapat dikatakan tidak menentu dengan suhu udara

berkisar antara 21,8 o sampai 30,5o C, dan masih dipengaruhi oleh angin muson dan

perubahan iklim laut.

2.3. Topografi Wilayah

Kota Singkawang merupakan kota pantai sekaligus perbukitan. Ini adalah

perpaduan topografi yang sangat unik. Bahkan Gunung Besar yang ada di bagian selatan

kota langsung menyentuh bibir pantai Laut Natuna. Gugusan pegunungan di wilayah

Singkawang Selatan yang membentang dari Gunung Poteng di timur hingga Gunung

Besar di barat memberikan kesan indah dan sejuk bagi kota ini. Bahkan beberapa bukit

jauh menyentuh ke dalam bagian kota yaitu Gunung Sari (305 m) dan Gunung Roban

(212 m). Selain di kawasan pegunungan dan perbukitan di bagian selatan tersebut,

sebenarnya topografi Kota Singkawang umumnya datar yaitu dengan kemiringan antara 0

– 2 %. Kawasan dengan kemiringan 0-2 % ini terhampar di bagian utara dan barat kota di

wilayah Kecamatan Singkawang utara dan Singkawang Barat serta sebagian besar

Singkawang Tengah. Kawasan dengan kemiringan rendah ini umumnya terletak pada

ketinggian antara 0-12 meter di atas permukaan laut.

Page 4: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

Wilayah Kecamatan Singkawang Timur sampai ke sebagian kecil wilayah

Singkawang Tengah bagian timur merupakan kawasan dengan kemiringan 2-15 %,

dimana sebagian besar berada pada kemiringan antara 2-8 % saja. Ketinggian di kawasan

ini bergradasi meninggi ke arah timur berkisar antara 12 hingga 45 meter dpl. Kawasan

yang cukup bergelombang di bagian timur merupakan daerah aliran Sungai Selakau, yang

relatif padat dengan puluhan aliran anak sungainya. Di samping itu, kawasan dengan

kemiringan 2-15 % juga tersebar secara sporadis di wilayah Singkawang Selatan, tersebar

diantara puncak-puncak gunung yang dimanfaatkan penduduk setempat sebagai pusat-

pusat perkampungan.

Kawasan pegunungan di Kecamatan Singkawang Selatan dan Singkawang Timur

bagian selatan umumnya memiliki kemiringan antara 15 hingga di atas 40 %. Ada sekitar

21 puncak gunung di kawasan ini dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Puncak

tertinggi berada pada puncak Gunung Pasi dengan ketinggian 770 meter di atas

permukaan laut. Di sebelah selatan Gunung Pasi topografi mulai melandai kembali

sampai ke Sagatani kemiringan mencapai sekitar 4 % terus ke selatan hingga Danau

Sarantangan.

2.4. Hidrologi

Kondisi hidrologi Kota Singkawang sangat dipengaruhi oleh topografi kota yang

sangat datar di utara dan barat serta bergelombang hingga pegunungan di bagian timur

dan selatan. Puluhan sungai yang mengalir di wilayah Kota Singkawang semuanya

berhulu di gugusan pegunungan di bagian selatan kota. Sebagian sungai mengalir ke

utara dan bermuara di Sungai Selakau, sebagian lagi mengalir ke barat bermuara di Laut

Natuna. Sungai Singkawang merupakan salah satu sungai yang bermuara di Laut Natuna

dan melewati pusat kota. Sungai Singkawang ini berhulu di Gunung Roban, sebagian

airnya juga berasal dari Gunung Poteng. Di selatan, Sungai Sedau, Sungai Jintan dan

Sungai Merah mengalir langsung ke Laut Natuna dan umumnya berhulu di beberapa

kawasan pegunungan seperti Gunung Jintan, Gunung Sijangkung, Gunung Pasi, Gunung

Besar dan lain-lain.

Page 5: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

Air tangkapan dan resapan di pegungan Raya-Pasi selain mengalir ke utara dan

barat juga mengalir ke arah selatan menuju Danau Sarantangan. Sebagian lagi mengalir

menuju Sungai Sedau.

Dengan banyaknya aliran sungai yang melintas di dalam wilayah Kota

Singkawang, apalagi ditunjang dengan dibangunnya terusan yang menghubungkan

Sungai Singkawang dan Sungai Selakau, sebenarnya banjir dan genangan tidak

bermasalah bagi kota ini. Hanya saja di pusat kota (Singkawang Tengah, kapasitas sungai

serat kualitas lingkungannya sudah banyak menurun akibat pembangunan yang sangat

intensif di sepanjang aliran sungai Singkawang. Ditambah lagi dengan penyumbatan dan

penghambatan aliran sungai akibat sampah dan gulma, maka di musim hujan, sungai ini

tidak mampu menampung limpahan air dari hulu sehiungga menimbulkan banjir dan

genangan di beberapa bagian pusat kota yang relatif rendah.

Demikian pula ketika air laut pasang, sungai-sungai tidak mampu lagi

mengakomodasi limpahan pasang sehingga air mengalir melewati tanggul dan

menimbulkan genangan di sekitar aliran sungai. Kawasan-kawasan tergenang setelah

hujan banyak tersebar di pinggir timur dan utara kota. Hampir semua kawasan yang di

identifikasikan sebagai kawasan tergenang setelah hujan merupakan sawah.

Keberadaan beberapa sungai dan parit yang melintasi kawasan datar di dalam

Kota Singkawang sangat membantu kestabilan sistem hidrologi kota. Kanal-kanal ini

secara cepat akan mengeringkan kawasan sekitarnya di saat hujan dan menampung

limpasan air laut di saat pasang. Namun sayang sekali beberapa badan air yang sangat

penting ini kurang terpelihara terutama setelah melewati pusat – pusat permukiman

penduduk, seperti Sungai Singkawang (di pusat kota) sudah mengalami penyempitan

akibat bangunan di bantarannya, selain juga karena sampah dan tumbuhan liar di

beberapa bagian. Sungai Singkawang juga menjadi problema mulai dari muara yang telah

mengalami pendangkalan sangat serius hingga bagian tengah dan hulunya. Di masa

depan, penganan dan peningkatan kapasitas kanal-kanal ini harus dilakukan secara serius

karena bila diabaikan bukan tidak mungkin masalah banjir dan genangan akan menjadi

momok terbesar bagi Kota Singkawang.

Page 6: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

2.5. Jenis Tanah

Kota Singkawang termasuk unit fisiografi datar agak bergelombang sampai

berbukit dengan gugusan batuan aluvial dan intrusif yang terbentuk pada jaman kuarter.

Sebagian besar daratan Kota Singkawang terdiri dari tanah aluvial yang tersebar di semua

kecamatan tertama pada daerah tepian sungai dan pinggiran pantai. Luas tanah aluvial ini

sekitar 25.338 Ha atau sekitar 55 % dari seluruh luas kota. Beberapa kawasan datar di

Singkawang Selatan dan Timur terhampar dataran tanah yang didominasi oleh

organosol/gley humus dengan kedalaman maksimal 2 meter. Luas hamparan tanah

organosol ini sekitar 5.225 Ha atau sekitar 10,4 % dari luas kota. Sebagian kawasan ini

merupakan kawasan berawa-rawa yang berfungsi untuk mengatur aliran air permukaan.

Sebagian wilayah Singkawang Timur merupakan kawasan dengan jenis tanah

podsol. Luas keseluruhan jenis tanah ini diperkirakan 14.276 Ha. Tanah latosol juga

banyak tersebar di kaki-kaki bukit/gunung di antara sebaran tanah podsol dan podsolik

merah kuning. Jenis tanah ini banyak terdapat di wilayah Kecamatan Singkawang

Singkawang Selatan, dengan luas mencapai ± 2.988 Ha.

Di kawasan berbukit dan bergunung di Kecamatan Singkawang Selatan, jenis

tanahnya tergolong podsolik merah kuning yang berasosiasi dengan tanah litosol. Luas

hamparan tanah ini diperkirakan ± 3.744 Ha, dan sesuai untuk pengembangan pertanian

lahan kering (perkebunan) dan tanaman buah-buahan tropis.

2.6. Penggunaan Lahan

Distribusi penggunaan lahan Kota Singkawang secara umum terdiri dari

penggunaan lahan untuk tapak (permukiman, industri, perdagangan dan fasilitas-fasilitas

kegiatan lainnya) dan penggunaan lahan non tapak (perkebunan, sawah, hutan dan lain-

lain). Areal terbesar kawasan terbangun Kota Singkawang adalah areal permukiman

(perumahan dan berbagai fasilitas sosial-budayanya) yang luasnya sekitar 308,5 Ha atau

sekitar 0,6% luas kota. Sedangkan kawasan terbangun lainnya berupa industri mencakup

10 hektar saja. Selebihnya yaitu sekitar 33.313 Ha atau sekitar 66 % dari luas kota terdiri

dari areal sawah, kebun campuran, perkebunan dan pertambangan. Sekitar 16,5 % luas

kota masih berupa hutan lebat yang tersebar di beberapa areal pegunungan seperti

Gunung Raya, Gunung Pasi, Gunung Sari, Gunung Poteng dan lain-lain.

Page 7: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

Tabel 2.2 Penggunaan Lahan di Singkawang

No. PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) PROSEN (%)

1 Perumahan/Permukiman 308,50 0,61

2 Industri 10,00 0,02

3 Pertambangan 1.317,00 2,61

4 Sawah Irigasi Non Teknis 6.690,00 13,27

5 Hutan Belukar 3.280,00 6,51

6 Kebun Campuran 2.589,00 5,14

7 Perkebunan 22.717,00 45,07

8 Hutan 8.302,00 16,47

9 Semak 3.669,50 7,28

10 Perairan Darat 56,00 0,11

11 Tanah Terbuka/Tandus 484,00 0,96

12 Lain-lain 977,00 1,94

Jumlah 50.400,00 100,00

Bila dilihat secara spasial, penyebaran kawasan terbangun mengarah dari pusat

kota di Kecamatan Singkawang Tengah dan Barat, berkembang ke utara, timur dan

selatan. Kawasan-kawasan pinggiran kota terutama ke arah perkembangan kota tersebut

masih banyak tersedia lahan / kawasan tak terbangun yang berupa areal pertanian, semak

belukar dan kebun campuran yang diusahakan masyarakat setempat.

2.7. Kependudukan

Jumlah Penduduk Kota Singkawang pada tahun 2010 bedasarkan data yang ada

dalam buku Kota Singkawang Dalam Angka Tahun 2010 berjumlah 186.462 jiwa dan

angka ini didasarkan oleh hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, dimana 95.612 jiwa adalah

laki-laki dan 90.850 jiwa perempuan, dengan kata lain perbandingan antara penduduk

laki-laki dan perempuan (sex ratio) sebesar 105. Dengan luas wilayah Kota Singkawang

sebesar 504 Km2, maka kepadatan penduduk Kota Singkawang sebesar 370 jiwa per

kilometer persegi.

Page 8: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

Penyebaran penduduk di Kota Singkawang tidak merata di setiap kecamatan.

Kecamatan Singkawang Barat merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk

tertinggi yaitu 63.705 jiwa dan Kecamatan Singkawang Timur sebagai kecamatan dengan

tingkat kepadatan penduduk terendah dengan jumlah penduduk sebanyak 21.572 jiwa.

Struktur penduduk Kota Singkawang menurut usia pada akhir tahun 2010 dapat dilihat

pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Struktur Penduduk Kota Singkawang Menurut Usia

Sedangkan jumlah penduduk menurut Kecamatan dapat dilihat pada table 2.4

berikut ini :

Page 9: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan

2.8. Potensi Unggulan Daerah

Bahwa globalisasi dan otonomi daerah telah menjadikan ekonomi sebagai

parameter utama dalam mengukur kesuksesan pembangunan. Oleh karenanya pada masa

pemerintahan 2008 - 2012, pembangunan ekonomi akan menjadi prioritas paling utama

dalam proses pembangunan di Kota Singkawang. Selain itu, kondisi internal Kota

Singkawang dengan PDRB yang kurang maksimal, tingkat pertumbuhan ekonomi yang

rendah, tingkat kemiskinan, serta tingkat pengangguran (terbuka dan setengah terbuka)

yang tinggi, juga merupakan faktor yang memperkuat pandangan tentang pentingnya

pembangunan ekonomi. Hal ini tidak berarti pembangunan di bidang lain tidak akan

mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Singkawang. Pembangunan di bidang

lainnya akan tetap dilakukan untuk mendukung proses pembangunan ekonomi, sektor

pariwisata akan dijadikan prioritas seperti danau serantangan untuk memacu percepatan

pembangunan disektor lainnya seperti perdagangan.

Kota Singkawang sangat prospektif untuk dijadikan sebagai sentra pengembangan

ekonomi di Kalimantan Barat. Selain secara geografis sangat strategis, Kota Singkawang

juga memiliki potensi alam yang berlimpah. Lahan pertanian yang subur serta

infrastruktur yang memadai merupakan modal awal yang dapat mendukung keberhasilan

pembangunan.

Kota Singkawang juga memiliki keindahan alam terbaik dan terlengkap

dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Kalimantan Barat. Laut yang luas dengan

pantai pasir putihnya yang indah, gunung-gunung dan daerah perbukitan yang masih

hijau, aliran sungai yang belum tercemar, taman-taman yang indah, udara yang segar,

Page 10: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

serta kehidupan social budaya yang unik. Semua itu sungguh tiada duanya di Kalimantan

Barat, bahkan di Indonesia.

Sebagai Kota yang telah eksis ratusan tahun yang lalu, Kota Singkawang juga

memiliki potensi luar biasa, yaitu jaringan pengusaha sukses asal Singkawang yang

menyebar di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia. Mereka memiliki capital yang

cukup besar serta memiliki hubungan batin yang sangat kuat terhadap keberadaan Kota

Singkawang sebagai Kota kelahiran mereka. Dengan melakukan pendekatan, komunikasi

yang intensif, serta diiringi dengan pembenahan iklim investasi, para pengusaha sukses

tersebut diharapkan dapat ikut berpartisipasi di pembangunan ekonomi Kota Singkawang.

2.9. Objek wisata

Kota Singkawang memiliki keragaman objek wisata khususnya wisata alam.

Objek- objek wisata di kota Singkawang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.5 Objek Wisata di Kota Singkawang

No Nama Tempat Lokasi/ Kelurahan Objek Wisata

1 Taman pasir panjang

indah

Sedau Wisata Alam/ Bahari

2 Palm Beach Sedau Wisata Alam/ Bahari

3 Sinka Island Park Sedau Wisata Alam/ Bahari

4. Wisata Teluk Mak Jantu Sedau Wisata Perkampungan

Nelayan

5 Gunung Raya Pasi Sejangkung Wisata, Hiking, Traking

6. Pemandian Hang Moi Sanggau Kulor Wisata Alam/ Tirta

7 Taman Rekreasi Taman

Belimbing

Pajintan Wisata Alam

8 Gunung Roban Pajintan Wisata, Hiking, Traking

9 Air Terjun Sibohe Pajintan Wisata Alam/ Water Fall

10 Gunung Poteng Pajintan Wisata, Hiking, Traking

Page 11: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

11 Taman Rekreasi Eria Nyarungkop Wisata Alam/ Pemandian

12 Gunung Bagak Bagak Sahwa Wisata, Hiking, Traking

13 Wisata Danau

Serantangan

Sagatani Wisata Alam / Tirta

14 Taman Burung Melayu Wisata Buatan

15 Taman rekreasi Teratai

Indah

Pasiran Wisata Buatan

16 Taman Rekreasi Chidayu

Indah

Sejangkung Wisata Buatan

17 Taman Rekreasi

Bougenvile

Sejangkung Wisata Buatan

18 Agrowisata Taman Buah

Mini

Sanggau Kulor Wisata Buatan/ Agrowisata

19 Agrowisata Advokad Sagatani Wisata Buatan/ Agrowisata

20 Agrowisata Sungai Rasau Sungai Rasau Wisata Buatan/ Agrowisata

2.10. Sarana Dan Prasarana

Prasarana dan sarana perhubungan darat di Kota Singkawang cukup tersedia

seperti jaringan jalan, jembatan, dan kendaraan angkutan. Jaringan jalan yang berada di

kawasan kota sebagian besar sudah berupa jalan aspal. Dari jalan yang ada tersebut yang

dapat dilalui kendaraan untuk jalan aspal 9,4 km, jalan batu 1 km, jalan tanah 7,6km,

gang semen 5,9 km, gang tanah 3,8 km dan gertak 1,5 km.

Sungai-sungai yang melintasi Kota Singkawang seperti Sungai Singkawang dan

Sungai Sedau. Sampai saat ini masih berperan sebagai sarana transportasi yang umum

Page 12: 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan-serantangan

digunakan oleh penduduk. Perhubungan melalui sungai ini selain mempunyai lingkup

pelayanan lokal juga mempunyai lingkup pelayanan regional baik dalam kota maupun

luar kota. Dengan sarana perhubungan sungai ini dapat mencapai ke daerah-daerah

pedalaman yang tidak dapat dijangkau melalui jalan darat dan merupakan jalur

transportasi yang relatif murah walaupun kurang efesien. Jenis sarana angkutan yang

digunakan adalah sampan, kapal motor, speed boat dan motor tempel.

Di Kelurahan Kuala terdapat pelabuhan yang umumnya digunakan sebagai

pelabuhan kapal barang dengan fasilitas pelabuhan yang cukup memadai. Pelabuhan

Singkawang yang bertype ‘diusahakan’ ini terletak kira-kira ± 500 m dari muara pada

posisi : 00o – 55’ – 30” U 108o–57’ - 45” BT. Pantai sekitar Pelabuhan Singkawang

landai, dasar lautnya berlumpur, dengan panjang alur ± 1,5 mil dan lebar ± 25 meter.

Kedalaman Alur (Ambang Muara) bila air pasang tertinggi : 2,00 M dan dalam keadaan

air pasang sedang : 1,80 M. Saat air pasang terendah kedalaman alur mencapai 0,50 m.

Pelabuhan ini terhubung dengan pusat bisnis Kota Singkawang melalui Jalan Yos

Sudarso dengan lebar perkerasan ± 6 meter aspal. Kapal maksimum yang dapat masuk

pelabuhan hanya kapal berukuran panjang 30 meter dengan derap 2,50 meter, masuk

pelabuhan saat pasang tertinggi.

Fasilitas dermaga yang ada terdiri dari dermaga tempat sandar dengan panjang 70

meter, lebar 4 meter berada pada kedalaman air 3,50 meter dengan konstruksi kayu.

Tidak ada peralatan untuk bongkar muat dan fasilitas lain seperti kepanduan, kapal tunda,

depot bahan bakar. Namun pelabuhan ini dilengkapi dengan gudang dan lapangan

penimbunan meskipun kondisinya cukup memprihatinkan. Kemampuan bongkar / muat

pelabuhan ini adalah 11 ton / gang / jam didukung oleh 52 orang tenaga pelabuhan.