2 Elektrofisis

18
SHORTWAVE DIATHERMY (SWD) 1. Pengertian Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m. Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti radio transmiter lainya SWD digunakan untuk m emperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang. 2. Fisika Dasar Gelombang radio dilemahkan saat melewati jaringan, tetapi sesungguhnya dapat menembus jaringan sampai dalam tergantung dari jaringan yang dilewati, frekuensi dan karakteristik dari aplikator. Aplikator induktif meningkatkan pusaran medan magnet di jaringan, dan sebagai pengatur dan penghasil temperature tinggi di jaringan yang kaya akan cairan, menginduksi dengan tinggi jaringan seperti otot. Kapasitator melengkapi aplikator yang meningkatkan panas dari medan listrik. Temperatur maksimal cenderung muncul pada jaringan yang kurang kandungan cairan seperti lemak, dan dapat memungkinkan untuk membakarnya. SWD dapat meningkatkan suhu lemak subkutan sampai 15oC dan pada kedalaman kedalaman 4-5 cm dengan panas 4oC- 6oC. Mesin SWD dapat menghasilkan pulsa sama baiknya dengan Continous Wave output. CW SWD digunakan apabila tujuan dari terapi adalah untuk memanaskan. Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti radio transmiter lainya. Pasien diletakan mesin dan dilindungi dari luka dengan mengoperasikan sirkuit dengan rangsangan maksimum, seperti mesin automatis pada mesin SWD yang modern. Sekali rangkaian maksimal dikerjakan, pergerakan mesin dapat mengurangi panas. Ada beberapa jenis aplikator inductive. Drum aplikator terdapat pada container yang kaku, yang mana beberapa diantaranya terhubung dengan penggantung untuk dilalui mengelilingi region seperti bahu. Pada aplikator umumnya

description

eletrofisika dan sumber fisis

Transcript of 2 Elektrofisis

SHORTWAVE DIATHERMY (SWD)

1. Pengertian

Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m. Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti radio transmiter lainyaSWD digunakan untuk memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang.

2. Fisika Dasar

Gelombang radio dilemahkan saat melewati jaringan, tetapi sesungguhnya dapat menembus jaringan sampai dalam tergantung dari jaringan yang dilewati, frekuensi dan karakteristik dari aplikator. Aplikator induktif meningkatkan pusaran medan magnet di jaringan, dan sebagai pengatur dan penghasil temperature tinggi di jaringan yang kaya akan cairan, menginduksi dengan tinggi jaringan seperti otot. Kapasitator melengkapi aplikator yang meningkatkan panas dari medan listrik. Temperatur maksimal cenderung muncul pada jaringan yang kurang kandungan cairan seperti lemak, dan dapat memungkinkan untuk membakarnya. SWD dapat meningkatkan suhu lemak subkutan sampai 15oC dan pada kedalaman kedalaman 4-5 cm dengan panas 4oC- 6oC. Mesin SWD dapat menghasilkan pulsa sama baiknya dengan Continous Wave output. CW SWD digunakan apabila tujuan dari terapi adalah untuk memanaskan.

Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti radio transmiter lainya. Pasien diletakan mesin dan dilindungi dari luka dengan mengoperasikan sirkuit dengan rangsangan maksimum, seperti mesin automatis pada mesin SWD yang modern. Sekali rangkaian maksimal dikerjakan, pergerakan mesin dapat mengurangi panas.

Ada beberapa jenis aplikator inductive. Drum aplikator terdapat pada container yang kaku, yang mana beberapa diantaranya terhubung dengan penggantung untuk dilalui mengelilingi region seperti bahu. Pada aplikator umumnya sudah tersedia, keset kaki semi fleksibel mengandung coil yang terhubung dengan sebuah mesin swd. Pad dapat berdimensi 0.5x0.75 m dan sering digunakan pada low back pain. Kabel aplikator mengandung kabel yang terbungkus karet yang digunakan dengan mengelilingi sekitar ekstremitas dan mengelilingi seluruh tubuh. Untuk keamanan dari kabel dapat diganti dengan drums dan pads.

Pada kebanyakan pengaturan kapasitas, pasien diletakan diantara dua elektroda. Aplikator rectal dan vagina digunakan sebagai probe untuk pemanasan pelvis. Probe diletakan dengan hati-hati, vaginal probe diletakan dibelakang servix pada fornix posterior dan eksternal pad digunakan untuk melengkapi sirkuit. Probe yang di tahan oleh pasien dan sekarang jarang digunakan meskipun dulu digunakan untuk penyakit pelvic inflamatori disease, cronic prostatitis, dan mialgia dinding pelvis.

BAGIAN-BAGIAN DIATERMI

Penghasil Short Wave Diatermi. Gelombang radio pada pita gelombang pendek berfrekuensi antara 10 Mhz sampai 100 Mhz. Gelombang yang digunakan pada sort wave diatermi untuk fisioterapi pada frekuensi 27,12 Mhz, dengan panjang gelombang lebih dari 11 m. Ada 2 sirkuit utama yang digunakan:

a. Sirkuit mesin, bertugas menghasilkan arus frekuensi tinggi dan meningkatkan intensitasnya.

b. Sirkuit pasien, dihubungkan dengan sirkuit mesin dengan inductor dan mengalirkan energi listrik ke pasien dalam bentuk medan elektrostatik ataupun elektromegnetik.

INCLUDEPICTURE "http://3.bp.blogspot.com/_4kv251JRv6E/TE8PYlF_7gI/AAAAAAAAAQE/91ZeoxrE9wo/s1600/23066_100000806520260_2549_q.jpg" \* MERGEFORMATINET

Medan Elektrostatik. Pada metode medan kondensor, medan elektrostatik di buat dengan memasukan jaringan pasien pada sirkuit pasien sebagai bagian dari condenser. Dua electrode digunakan, dengan jarak antara elektrode dan kulit.1

Peningkatan arus dengan frekuensi tinggi digunakan pada elektrode. Medan listrik, yang timbul didekat objek yang sedang di terapi akan terkonsentrasi diantara dua elektroda. Pada jaringan pasien yang terdapat antara dua elektroda, medan akan terkonsentrasi antara di jaringan. Medan Elektromagnet. Pada metode induktotermi, electrode yang digunakan kabel tipis tertutup yang dilengkapi dengan sirkuit dari mesin. Kabel dirangkai tertutup berhubungan dengan jaringan dipisahkan oleh jarak.

Sebagai arus dengan frekuensi tinggi yang teradapat di kabel suatu medan elektromagnet dipasang mengelilingi pusat dari kabel, yang mana ketika medan elektrostatik dipasang diantara ujungnya. Karena didekat jaringan pasien, dua medan akan terkonsentrasi di jaringan.

3. Teknik AplikasiPre pemanasan alat 5-10 menit, jarak antara elektroda dengan pasien 5-10 cm/1 jengkal, durasi 15-30 menit, intensitas sesuai dengan aktualitas patologi, posisikan pasien senyaman mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes sensibilitas, pasang elektroda, pasien tidak boleh bergerak, intensitas dipertahankan sesuai dgn toleransi pasien. Persiapan ALat: Cek kabel dan tangkai tidak boleh bersentuhan

Periksa kipas, pasang elektroda yang sesuai Cek alat apakah terasa hangat. Pre-pemansan 5-10 menit, jarak/spacing (berisi udara) elektroda ke pasien 5-10cm Persiapin Pasien:

Tempat nyaman danpasien relax

Area terapi bebas dari pakaian, implant metallic, pacemaker

Cek area yang akan diterapi (bersih dan kering) dengan pemeriksaan sensibilitas

Durasi 10-15 menit dan spacing 5-10cm

Intensitas : sesuai dengan toleransi pasien

Sebelum TerapiMenjelaskan kepada pasien yang akan dirasakan pasien (hangat) dan bila ada keluhan (panas, pusing, mual) diberitahukan kepada terapis

Selama Terapi Setiap 5 menit, cek apakah ada keringat, bila ada di lap dengan handuk/tisu Menanyakan pada pasien apakah ada keluhan subyektif (pusing, terlalu panas, mual)

Setelah terapi

Menjauhkan alat Cek apakah ada keringat atau merah pada area terapi Menanyakan pada pasien apakah ada keluhan subyektif (pusing, terlalu panas, mual)

4. Efek Fisiologis

a. Perubahan panas/temperatur

Reaksi local jaringan

- meningkatkan metabolism sel-sel 13% tiap kenaikan temperature 1oC

- meningkatka vasomotion sphintcher sehingga timbul homeostatic local dan akhirnya terjadi vasodilatasi local

Reaksi general

- aktifnya system thermoreguler di hipotalamus yang mengakibatkan kenaikan temperature darah untuk mempertahankan temperatur tubuh secara general

Consensual efek- timbulnya respon panas pada sisi kontralateral pada segmen yang sam

- penetrasi dan perubahan temperature lebih dalam dan lebih luasb. Jaringan ikat

Meningkatkan elastisitas jaringan ikat 5-10 kali lebih baik, seperti jaringan kolagen kulit, otot, tendon, ligament dan kapsul tinggi akibat menurunnya viscositas matrik jaringan

c. Jaringan otot

Selain meningkatkan elastisitas jaringan otot, juga menurunkan tonus otot lewat normalisasi nosisensorik, kecuali hipertonik otot akibat emosional

d. Jaringan saraf

Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf

Meningkatkan konduktivitas saraf dan meningkatkan ambang rangsang

5. Efek Terapiutika. Penyembuhan luka / trauma pada jaringan lunakmeningkatkan proses reparasi jaringan secara fisiologis

b. Nyeir, hipertoni, gangguan vaskularisasi Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot lewat efek sedatif, perbaikan system metabolism6. Indikasi dan Kontra-IndikasiIndikasi SWD Kondisi peradangan dan kondisi sehabis trauma (trauma pd musculoskeletal), adanya keluhan nyeri pd sistem musculoskeletal (kodisi ketegangan, pemendekan, perlengketan otot jaringan lunak), persiapan suatu latihan/senam (untuk gangguan pada sistem peredarah darah). Nyeri: Penghilang nyeri menggunakan ShortWave diatermi berguna pada pengobatan traumatic dan kondisi rematik yang mempengaruhi bagian permukaan dari otot, ligament dan sendi kecil bagian permukaan. Penghilang nyeri juga dipengaruhi oleh hilangnya kekakuan otot. Keram Otot: Dapat di kurangi secara langsung menggunakan SWD atau dapat berkurang karena hilangnya nyeri. Penyembuhan Luka: Untuk memicu penyembuhan luka dari luka terbuka, dan meningkatkan dari sirkulasi pembuluh darah kulit. Apabila ateriol ataupun capiler tidak dapat meningkat secara signifikan maka pemanasan dapat diberikan pada bagian proximal luka yang masih baik aliran darahnya. Infeksi: Pengobatan SWD dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan akibat infeksi dengan meningkatkan aliran darah pada daerah yang terkena infeksi. Ini akan meningkatkan sel darah putih dan antibody untuk melawan organism infeksi Fibrosis: Pemanasan telah terbukti dapat memperbaiki kelenturan jaringan yang mengalami fibrosis, seperti pada tendon, kapsul sendiKontraindikasi SWD Keganasan, contoh: kanker, tumor ganas. Kehamilan, karena dapat berpengaruh terhadap janinnya. Pendarahan, contoh: pasien wanita yang menerima perawatan di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran menstruasi. Gangguan sensibilitas, karena dapat menyebabkan luka bakar pada area yang diterapi akibat efek panas yang dihasilkan dari SWD Adanya logam / metal di dalam tubuh, contoh pemasangan internal fixation (screw end plate) pada pasien pasca fraktur. Pace Maker (alat pacu jantung)

7. Resiko dan BahayaBeberapa pasien mungkin mengalami luka bakar dangkal. Karena terapi melibatkan panas, maka penggunaannya perlu hati-hati untuk menghindari luka bakar, khususnya pada pasien yang cedera dan telah terjadi penurunan sensitivitas terhadap panas. Selain itu, diatermi dapat mempengaruhi fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima perawatan di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran menstruasi. MICROWAVE DIATHERMY (MWD)1. PengertianMicrowave diathermy adalah suatu alat terapy yang memancarkan gelombang micro (micro wave), untuk memanaskan jaringan di dalam kulit adalah salah satu modalitas fisioterapi yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri, MWD cocok untuk jaringan superfical dan struktur artikuler yang dekat dengan permukaaan kulit. Salah satu tujuan utama dari terapi MWD adalah untuk memanaskan jaringan otot sehingga akan memberi efek relaksasi pada otot dan meningkatkan aliran darah intramuskuler.2. Fisika DasarSuatu aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dlm bentuk radiasi elektromagnetik yg akan dikonversi dalam bentuk dengan frekuansi 2456 MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3 cm, efektif pada otot3. Teknik Aplikasia. Persiapan Alat : Cek kabel, timer pada posisi nol, tes alat lebih duluNb : kabel tidak koksial tidak boleh menyentuh pasien, alat dan mental

b. Pre pemanasan alat 5-15 menit

Jarak alat 2,5inch / 5cm dari kulit

c. Persiapan pasien :

Tempat nyaman dan relax

Area terapi bebas dari pakaian, implant metallic, pacemaker

Cek area yang akan diterapi (bersih dan kering) dengan pemeriksaan sensibilitas

Durasi 10-15 menit dan spacing 5-10cm

Intensitas :sesuai toleransi pasien

d. Sebelum terapiMenjelaskan kepada pasien : yang akan dirasakan pasien (hangat) dan bila ada keluhan (terlalu panas, pusing, mual) pasien memberikan terapis

e. Selama Terapi Setiap 5 menit, cek apakah ada keringat, bila ada di lap dengan tisu/handuk Menanyakan pada pasien apakah ada keluhan subyektif (pusing, terlalu panas, mual)

f. Setelah Terapi Menjauhkan alat Cek apakah ada keringat, atau merah pada area yang diterapi Menanyakan pada pasien apakah ada keluhan subyektif (pusing, terlalu pada, mual)4. Efek Fisiologis Perubahan Temperatur

a. Reaksi lokal jaringan

Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal 13%tiapkenaikantemperatur1C, Meningkatkan vasomotionsphinctersehinggatimbulhomeostatik lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal.b. Reaksi general

Dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi dipertimbangkan karena penetrasinya dangkal 3 cm dan aplikasinya lokal.

c. Efek konsensual

Timbulnya respon panas pada sisi kontra lateral dari segmen yang sama setelah pengobatan lebih dari 20 menit. Dengan penerapan MWD, penetrasi dan perubahan temperature lebih terkonsentrasi pada jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung cairan dan darah. Jaringan ikat

Meningkatkan elastisitas jaringan ikat menjadi lebih baik seperti jaringan collagen kulit, otot, tendon, ligament dan kapsul sendi akibat menurunnya viskositas matrik jaringan tanpa menambah panjang serabut kolagen, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak kedalamannya 3cm. Jaringan otot

Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui normalis nocicensorik.

Syaraf

Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan syaraf, meningkatkan konduktivitas serta ambang rangsang syaraf5. Efek Terapiutika. Nyeri, hipotonus dan gangguan vascularisasiMenurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedative, serta perbaikan metabolisme.

b. Penyembuhan luka pada jaringan lunakMeningkatkan proses perbaikan atau respirasi secara fisiologis.c. Kontraktur jaringanDengan penigkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat mengurangi proses kontraktur jaringan.d. Gangguan konduktivitas dan ambang rangsang jaringan sarafApabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka konduktivitas jaringan saraf akan membaik pula.6. Indikasi dan Kontra-IndikasiIndikasi MWD Selektif pemansan otot ( jaringan kolagen), spasme otot (elektif untuk sendi Inter Phalangeal, Metacarpal, Pahalangeal dan Pergelangan tanggan, Rheumathoid Arthritis dan Osteoarthrosis), Kelainan saraf perifer (neuralgia neuritis)Kontraindikasi MWD Adanya logam Gangguan pembulu darah Pakaian yang menyerap keringat Jaringan yang banyak cairan Gangguan sensibilitas Neuropathi ( timbul gangguan sensibilitas dan diabetes mellitus) Infeksi akut Transqualizer (alat pada pasien dengan gangguan kesadaran) Sesudah rentogen (konsenterasi EM berlebihan) Kehamilan Saat Menstruasi7. Resiko dan Bahaya

ULTRASOUND (US)1. PengertianUltrasound therapy adalah suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam Fisioterapi adalah 0,5-5 MHz dengan tujuan untuk menimbulkan efek terapeutik melalui proses tertentu.2. Fisika Dasar Efektif Radiating Area (ERA)Permukaan tranduser tidak semuanya memancarkan gelombang ultrasound melainkan hanya permukaan tertentu yang disebut efektif radiating area. Oleh sebab itu ERA merupakan tolak ukur yang tentu dalam penentuan dosis. Sifat bekas gelombang Ultrasound

Sifat berkas gelombang ultrasound dibedakan atas dua bagian yaitu :a. Area Convergensi, ciri-cirinya adalah : Terjadi gejala interferensi pada daerah yang tidak homogen pada berkas tersebut sehingga timbul variasi intensitas yang besar yang disebut dengan intensity peaks sedangkan gejala interferensi yang tidak homogen disebut Beams Non Uniformity Ratio (BNR). BNR tidak bisa dihilangkan sama sekali. Nilai normalnya adalah 4 sampai 6 kali intensity peaks Bentuk berkasnya convergensi dimana panjang area convergensi ditentukan oleh diameter tranduser

Penyebaran berkasnya lebih terpusat, hal ini juga tergantung pada frekuensi dan diameter tranduser, dimana bila frekuensi tinggi maka panjang area convergensi akan panjang demikian pula jika tranduser besar maka area konvergensi semakin panjang

b. Area Divergensi, ciri-cirinya adalah :

Tidak terjadi gejala interferensi yang menyebabkan berkas gelombang sama Berkas gelombang yang menyebar

Fenomena fisik yang terjadi pada ultrasounda. Bentuk GelombangBentuk gelombang ultrasound adalah longitudinal yang memerlukan medium yang elastis sebagai media perlambatan. Setiap medium elastis kecuali yang hampa udara. Gelombang elastis longitudinal menyebabkan kompresi dan ekspansi medium pada jarak separuh gelombang yang menyebabkan variasi tekanan pada mediumb. Refleksi atau pemantulanRefleksi atau pemantulan terjadi bila gelombang ultrasound melalui dua media yang berbeda. Banyaknya energi yang dipantulkan tergantung independence acuistik spesifik dari berbagai media.Karena faktor pemantulan gelombang pada permukaan media, maka energi paling besar pada jaringan interface.

c. Penyebaran Gelombang ultrasound

Penyebaran gelombang ultrasound atau divergensi dalam tubuh timbul karena adanya divergen dan adanya refleksi. Di dalam jaringan bundel ultrasound dapat menyebar oleh karena adanya refleksi sehingga timbul efek-efek di luar daerah pancaran bundel ultrasound

d. Penyerapan dan Penetrasi Ultrasound

Jika gelombang ultrasound masuk ke dalam jaringan maka efek yang diharapkan adalah efek biologis. Oleh karena adanya penyerapan tersebut maka semakin dalam gelombang ultrasound masuk dan intensitasnya semakin berkurang

Gelombang ultrasound diserap oleh jaringan dalam berbagai ukuran tergantung pada frekuensi, frekuensi rendah penyerapannya lebih sedikit dibandingkan dengan frekuensi tinggi. Jadi ada ketergantungan antara frekuensi, penyerapan dan kedalaman efek dari gelombang ultrasound. Disamping itu refleksi, koefisien penyebaran menentukan penyebarluasan ultrasound di dalam jaringan tubuh.e. Pembiasan

Pembiasan gelombang ultrasound ditentukan oleh nilai indeks tiap-tiap media pada jaringan, dimana indeks bias ditentukan oleh kecepatan gelombang ultrasound pada tiap-tiap medium. Nilai indeks bias (n) = 1 berarti tiap pembiasan sedangkan nilai indeks bias lebih dari 1 berarti pembiasan mendekati garis normal dan jika indeks bias kurang dari 1 berarti pembiasan menjauhi garis normal. Besarnya pembiasan ditentukan oleh sudut datang dan kecepatan gelombang suara pada media yang dilaluinya.

f. Coupling Media

Untuk dapat meneruskan gelombang ultrasound ke dalam jaringan tubuh maka dibutuhkan suatu medium yang berada antar tranduser dan permukaan tubuh yang akan diultrasound Adapun ciri-ciri coupling media yang baik pada penggunaan ultrasound secara umum adalah :

- Bersih dan steril

- Tidak terlalu cair kecuali metode under water

- Tidak terlalu cepat diserap oleh kulit

- Transparansi

- Mudah dibersihkan

3. Teknik Aplikasi

- Persiapan Alat :

Cek kabel, posisi timer dan intensitas nol

Tes alat dengan cara beri sedikit air pada transduser, kemudian nyalakan alat maka air akan bergetar

- Persiapan Pasien :

Area terapi bebas dari pakaian dan logam. Bersihkan area terapi, agar tidak ada tahanan, sehingga arus dapat masuk ke jaringan yang diharapkan. Bila terapi area luas, diberi pararea.

- Sebelum Terapi:

Tes sensabilitas dan lokalisasi daerah terapi.

Menjelaskan yang akan dirasakan pasien : seperti dipijat dan hangat, gunanya untuk memperbaiki jaringan yang rusak sehingga akan mengurangi nyeri.

- Penatalaksanaan :

Berikan gel pada area yang akan terapi

Ratakan gel dengan transduser, nyalakan alat

Atur timer dan intensitas

US dengan media air: tidak langsung bersentuhan dengan air, jarak :1,5-2,5 cm.

Arah gerakan transduser diratakan pada area yang diterapi

Nb : transduser 1 MHz : penetrasi lebih dalam tetapi area konvergen 3x lebih kecil

Transduser 3 MHz : penetrasi lebih kecil tetapi area konvergen lebih besar

-Selama Terapi :

Evaluasi apakah ada gejala subjektif

- Setelah Terapi :

Bersihkan gel, turunkan intensitas pada posisi nol

Cek pada area yang diterapi, apakah ada merah atau iritasi

Penetrasi terdalam pada setiap media :

Bila media tulang : penetrasi 7 mm pada frek.1 MHz, pada 3 MHz tidak diperoleh penetrasi

Bila media kulit : penetrasi 36 mm pada frek.1 MHz, pada 3 MHz 12 mm

Bila media otot : penetrasi 30 mm pada frek.1 MHz, pada 3 MHz 7 mm

Bila media lemak : penetrasi 165 mm pada frek.1 MHz, pada 3 MHz 55 mm

(3 MHz penetrasi : 1/3 dari frekuensi 1 MHz)

Nb : Alat US terbagi menjadi 2 :

1. sigle

2. kombinasi dengan TENS

Bentuk gerakan : Circuler, parallel dan kombinasi keduanya

Efek kontibue yang ditimbulkan :

-placebo

-thermal4. Efek Biofisikalisa. Efek mekanik

Adanya gelombang longitudinal, pemampatan dan peregangan dengan frekuensi yang sama variasi tekanan di dalam jaringan. Variasi tekanan efek mekanik yang disebut efek micromassage. Effek ini akan timbul baik aplikasi continyu maupun terputus-putus.

b. Efek Biologi

Di dapat dari respon fisiologis yg merupakan gabungan dari pengaruh mekanik dan panas, yaitu:

- Meningkatkan sirkulasi darah

- Relaksasi otot

- Meningkatkan permeabilitas membran

- Meningkatkan kemampuan regenerasi jaringan pengaruh terhadap syaraf perifer

- Mengurangi nyeri

c. Efek Panas

Micromassage yg ditimbulkan dari US akan menimbulkan efek panas dlm jaringan efek panas yg diproduksi tdk sama utk setiap jaringan tergantung beberapa faktor yg ditentukan, antara lain :

a. Bentuk aplikasi US (kontinyu / terputus-putus)

b. Intensita

c. Lamanya terapi

d. Koefisien absorbsi5. Indikasi dan Kontra-IndikasiIndikasi US Kondisi peradangan dan traumatic sub akut dan kronik Adanya jaringan parut (scar tissue) pada kulit Kondisi ketegangan pemendekan dan perlengketan jaringan lunak (otot ,tendon , ligament) Kondisi inflamasi kronik ; oedema : gangguan sirkulsi darah Kelainan-kelainan / penyakit pada jaringan tulang sendi dan otot

Keadaan-keadaan post traumatik

Fraktur

Rheumathoid Arthritis pada stadium tidak aktif

Kelainan / penyakit pada sirkulasi darah

Penyakit-penyakit pada organ dalam

Kelainan / penyakit pada kulit

Luka bakar

Jaringan parut oleh karena operasi

Kontraktur

Kontraindikasi US Jaringan yang lembut ( mata, ovarium, testis, otak) Jaringan yang baru sembuh Jaringan/granulasi baru Kehamilan

6. Resiko dan Bahaya

Kerusakan jaringan hal ini terjadi aplikasi secara continue dgn intensitas 2 3 W/cm2 akan merusak jaringan karena merangsang afferen berpenampang kecil (IV) nyeri.