1.Pompabaru - HARIANTO
-
Upload
dodik-istianto -
Category
Documents
-
view
90 -
download
11
description
Transcript of 1.Pompabaru - HARIANTO
1
POMPAIr. Harianto
danIr. Habib Rochani, MM.
2
PENGELOMPOKAN POMPA• Pompa langkah non positif
(non postive displacement pump) Contoh : - Pompa Centrifugal - Pompa turbin (regenerative pump)
• Pompa langkah positif (Positive displacement pump)
Contoh : pompa torak, pompa rotary
3
POMPA
Pompa adalah mesin fluida yang merupakan suatu mekanisme/peralatan dimana tenaga luar diberikan dari poros penggerak (motor driven) digunakan untuk memberikan gaya pada cairan yang dipompa dalam bentuk tenaga potensial dan tenaga kinetis, sehingga memungkinkan cairan mengalir dari suatu tempat ke tempat lainnya.
HEAD PADA POMPA :
Head atau tinggi tekan adalah suatu ketinggian kolom cairan pada pipa vertikal yang merupakan tekanan pada bidang horizontal dibagian bawah pipa atau kolom cairan tersebut.Tekanan ini dinyatakan dalam gaya persatuan luas atau equivalen dalam satuan tinggi dan cairan (meter) atau feet.
4
PENGELOMPOKAN JENIS POMPAI. Non Positive Displacement Pump (Pompa Langkah Positif)
Adalah unit pompa yang dalam kerjanya merubah energi kinetik dari aliran cairan kedalam bentuk energi potensial atau dengan kata lain merubah dari dynamic head menjadi static head.Di dalam cycle kerjanya, volume liquid yang dikeluarkan tergantung dari pada tahanan yang ad atau ketinggian tekanannya.Aliran cairan yang dikeluarkan adalah kontinyu pada setiap kecepatan.Pompa Non Positive Displacement berdasarkan prinsip kerjanya lazim disebut dengan pompa dinamik (dynamic pump)Contoh Non Positive Displacemen Pump, adalah Pompa Centrifugal dan Pompa Turbin.
II. Positive Displacement Pump (Pompa langkah Positif)Adalah unit pompa yang dalam kerjanya terutama untuk menghadilkan Static head atau energi potensial dari cairan yang dipompakan.Di dalam tiap cycle kerjanya, memberikan volume liquid tetap tanpa memandang tahanan yang diberikan selama masih memenuhi kapasitas unit dan tenaga penggerak yang tersedia.Khusus untuk jenis Pompa Torak, aliran yang dikeluarkan secara grafis merupakan bentuk pulsa 2 dan akan bertambah atau berkurang secara periodik.Contoh Positive Displacement Pump, adalah pompa Rotary dan Reciprocating pump (Pompa Torak)CatatanPada Pompa dynamic atau pompa Non Positive Displacement, bila saluran discharge (pengeluaran)nya ditutup saat beroperasi, maka tekanan di dalam pompa akan naik sampai batas maximum yang dapat dicapai.Keadaan ini tidak akan mengakibatkan rusaknya casing (rumah pompa) maupun motor penggarak, tetapi hany menimbulkan panas di dalamnya.Sedang pada Pompa Positive Displacement, bila hal tersebut dilaksanakan akan menyebabkan kerusakan (pecahnya) unit/casing pompa
5
HEAD STATIK
TOTAL HEAD
HUBUNGAN BEBERAPA ISTILAHTEKANAN PADA SISTEM PEMOMPAAN
6
LIFT & HEAD (Statik & Dinamik)
LH = Static head ( static suction head )
LS = Static lift ( static suction lift )LD = Dynamic lift ( Dynamic suction head )
Hs= Static discharge head.
HD= Discharge dynamic head.
HST= Total static head
HDT= Total dynamic head.
HFT= Total friction head
H = Total head
7
8
9
10
NET POSITIVE SUCTION HEAD
Adalah tinggi hisap maksimum yang bisa dicapai.- “NPSH tersedia” adalah tinggi hisap maksimum yang bisa dicapai oleh kare-
na tekanan penguapan zat cair ybs.- “NPSH dibutuhkan” adalah tinggi hisap
yang dibutuhkan pompa yang diberikan/di disain pabrik untuk
menghindari kavitasi.
11
NPSH tersedia NPSH dibutuhkan≥
Tinggi hisap maximum yang bisa dicapai karena tekanan penguapan zat cair sebagai kondisi instalasi
Tinggi hisap (suction) yang dipersyaratkan agar tidak terjadi kavitasi. sebagai design pabrik
Dengan kata lain :I. NPSH Tersedia : Bila sumber suplai diatas center line pompa.
• Permukaan terbuka : NPSH = (Tek. Bar + St. Suct.Head) - (Frict. Head + Vapour Press)• Permukaan tertutup : (misal : Condensate water) : Tekanan tangki disubstitusikan kepada
Tek. Bar (Persamaan sama dengan diatas)
Bila sumber suplai dibawah center line pompa.• Permukaan terbuka : NPSH = Tek. Bar – (St. Suct.Lift + Frict. Head + Vapour Press)• Permukaan tertutup : Tekanan tangki disubstitusikan kepada Tek. Bar (Persamaan sama
dengan diatas)
II. NPSH Dibutuhkan (design pabrik)NPSH H = Hn dimana Hn = Head total pompa ; = koef. Kavitasi (lihat grafik)
12
4/3HQn
ns
HUBUNGAN FAKTOR KOEFISIEN KAVITASI DENGAN Ns (kecepatan spesifik)
13
KAVITASI
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir karena tekanan pada sembarang titik didalam pompa, turun menjadi lebih rendah dari tekanan uap jenuh pada teperature cairannya, dimana cairan itu akan menguap dan membentuk suatu rongga uap sehingga terjadi gelembung-gelembung uap.Bila gelembung-gelembung ini sampai pada daerah yang tekanannya lebih tinggi, gelembung-gelembung akan mengecil dan cairan disekitarnya akan mengisi tempat gelembung-gelembung tadi dengan cepat. Akibatnya terjadi gaya dinamis yang besar dalam bentuk pukulan-pukulan kepada impeller maupun pada casing pompa.
14
KAVITASI• Terjadi pada proses penguapan atau
pengembunan zat cair karena perubahan tekanan pada zat cair.
• Biasa terjadi pada pompa dan pipa jika tekanan zat cair mencapai tekanan peng-uapannya.
• Dapat berakibat kerusakan pada impeller / rumah pompa.
15
NPSH TERSEDIAContoh Hubungan ketinggian sisi hisap
dengan temperatur
Temperature C
NPSH tersedia m
1020304050
9,889,779,589,268,88
Temperature C
NPSH tersedia m
60708090100
8,016,995,263,000,00
16
17
SOAL
NPSH tertera pada pompa = 5 meter, pompa tersebut akan digunakan untuk memompa air blow down dengan suhu 850C.– Rencanakan letak pompa terhadap
permukaan air pada bak penampung air
blow down.
18
DAYA POMPA
= berat jenis cairan kg/lt Q = jumlah aliran lt/det.
H = total tinggi angkat m. = effisiensi pompa.
pkηx75γQHN
19
DAYA POMPA
ηHQgγP
P = daya pompa dlm kW
g = gravitasi = 9,8 m/det2
ɣ = berat jenis fluida kg/m3
Q = besarnya aliran dlm m3/ detH = total head dlm m
ή = effisiensi pompa
20
21
HUKUM BERNOULLI
• Didalam saluran tertutup suatu aliran zat cair akan mengikuti persamaan:
• Jumlah( tinggi tekanan + tinggi kecepatan + tinggi potensial) = konstan.
konstanh2gc
γp 2
22
PERSAMAAN BERNOULLI
2
222
1
211 h
2gc
γph
2gc
γp
h1
p1
c1
h2
p2
p1 = tekanan awal kg/m2
C1 = kecepatan awal m/det
h1 = tinggi /elevasi awal m
p2 = tekanan akhir kg/m2
C2 = kecepatan akhir m/det
γ = berat jenis cairan kg/m3
23
JENIS JENIS POMPA CENTRIFUGAL
- Aliran radial.- Aliran axial.- Aliran campuran.
24
POMPA CENTRIFUGAL
Kipas A dan C menyebabkan cairan berputar ketika silinder diputar ( kiri ). Gaya sentrifugal melempar cairan kepinggir menuju dinding dan kemudian bergerak keatas dan tumpah jika putaran semakin cepat.
25
POMPA CENTRIFUGAL
A= saluran masuk
B =Sumbu putaran= sumbu saluran masuk
C=Kipas lengkung/ bagian dari impeller
D= Dinding casing mengantarkan cairan menuju sisi discharge.
E= Rumah keong, mengumpulkan cairan yang keluar dari impeller
26
BENTUK IMPELLER
A = type terbuka
B = type semi terbuka
C = type tertutup
D = type propeller
E = type aliran
campuran
A B C
D E
27
BENTUK-BENTUK IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL
28
PERUBAHAN KECEPATAN ALIRAN DLM IMPELLER
V1 is inner pheriperal velocity
V2 is outer pheriperal velocity
29
SPESIFIC SPEEDAdalah angka yang menunjukkan hubu-ngan antara putaran, besarnya aliran dan head. Angka ini me-nentukan bentuk im-peller sebagaimana tercantum dalam slide berikut.
4 3H
Qnns
30
BAGIAN BAGIAN POMPA SENTRIFUGAL
31
BAGIAN BAGIAN POMPA SENTRIFUGAL
1. Inlet passage 2. Impeller3. Ball bearing trust.4. Tighten nut.5. Cover6. Sectional casing7. Venting / pressure test position.8. Stud bolt9. Diffuser ring.11.Return passage.
11. Circumferential chamber.
12. Discharge connection.
13. Pressure gauge connection.
14. Cover.
15. Balance hole.
16. Oil ring.
17. Poros.
18. Plain bearing.
19. Inlet connection.
20. Plain bearing.
32
BOILER FEED PUMP
33
BENTUK-BENTUK ALIRAN MASUK SUDU
34
BENTUK IMPELLER DAN PENGGUNAANNYA
35
KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL
36
37
38
SUSUNAN POMPA CENTRIFUGAL
1. Saringan masuk.2. Inlet box3. Non return valve4. Pipa hisap5. Casing pompa6. Rotating vane 7. Poros.8. Volute ( rumah keong )9. Sisi keluar pompa10.Katup pengatur aliran pompa11.Pipa tekan12.Non return valve.13.Bak penampung atas.14.Vacuum gauge.15.Pressure gauge.16.Ruang diantara vane
39
POMPA CENTRIFUGAL ALIRAN AXIAL DAN ALIRAN RADIAL
40
KARAKTERISTIK POMPA
41
KARAKTERISTIK TERHADAP NILAI OPTIMUM
42
TITIK KERJA SISTIM POMPA
1. Garis tinggi kerja pompa.
2. Garis tinggi hambatan
3. A = Titik kerja sistim pompa.
4. Hd = Tinggi kerja sistim
pompa.QQ Q
43
KARAKTERISTIK SISTIM POMPA DENGAN BERBAGAI PUTARAN DAN PEMBUKAAN KATUP
44
POMPA SERI DAN POMPA PARALLEL
a) Pompa seri: 1. Pompa I, 2. Pompa II, 3 Pompa gabungan , 4 Garis tinggi hambatan
a) Pompa Parallel: 1 Pompa I, 2. Pompa II, 3 Pompa gabungan 4 Garis tinggi hambatan
b)
45
46
47
KARAKTERISTIK POMPA Vs HAMBATAN/KERUGIAN GESEKAN
48
JENIS JENIS POMPA POSITIVE DISPLACEMENT
- Pompa piston.- Pompa rotary
»roda gigi, »skerup, »plunyer, »kipas »dll
49
INSTALASI DENGAN POMPA TORAK
50
ILUSTRASI POMPA TORAK
51
SIKLUS ALIRAN PADA POMPA TORAK
52
RECIPROCATING PUMP ( POMPA BOLAK-BALIK)
53
VACUUM CHAMBER DAN AIR CHAMBER PADA POMPA TORAK
54
Contoh : POMPA PISTONPompa jenis ini yang oleh karena pembuatannya dapat dilakukan dengan sangat presisi ( karena bentuknya yang silinder ) maka dapat digunakan untuk tekanan-tekanan yang tinggi sampai 500 kg/cm2 dalam satu tingkat, dengan effisiensi yang tinggi pula ( 95 – 98% ).
Ada 3 jenis konstruksi pompa plunyer :
• Pompa Sebaris.• Pompa Rotary radial• Pompa rotary axial
55
POMPA PLUNYER ROTARYPompa jenis ini menempatkan pasangan plunyer-silinder pada posisi axial, sejajar sumbu poros. Plunyer / silinder tersebut dipasang didalam sebuah blok dalam posisi melingkar. Gerakan plunyer diperoleh karena sumbu blok terhadap sumbu poros penggerak membentuk sudut, dimana sudut ini bisa diatur sesuai dengan jumlah aliran fluida yang dikehendaki, atau dengan kata lain bahwa blok silinder dapat dibengkokkan ( a ).Jenis lain adalah pompa plunyer dengan blok silinder yang tidak bisa dibengkokkan. Hubungan poros penggerak dengan plunyer dilakukan melalui sebuah piringan yang dapat digerakkan membentuk sudut, sehingga plunyer bergerak maju mundur didalam silinder ( b ).
56
JENIS-JENIS POMPA ROTARY
57
POMPA SEKERUPPompa sekerup memiliki satu atau lebih se-kerup. Untuk pompa sekerup dengan sekerup tunggal, sekerup berputar didalam rumah sekerup, dan fluida akan terbawa kedepan sesuai putaran sekerup. Pompa se-kerup dengan sekerup lebih dari satu, ma-sing-masing sekerup saling bertemu. Ulir dari kedua sekerup dibuat presisi sehingga terjadi perapatan antara sekerup-sekerup tersebut maupun terhadap rumahnya.
Gerakan sekerup mengakibatkan fluida dari sisi hisap masuk kedalam ruang diantara ulir dari masing-masing sekerup dan rumahnya. Pertemuan ulir dari masing-masing sekerup yang berputar mengakibatkan fluida terdorong ke sisi tekan ( discharge ).Pompa jenis ini digunakan untuk memompa sampai tekanan 50 kg/cm2 dengan putaran mencapai 3500 Rpm, namun umumnya hanya pada putaran 1750 Rpm. Pengaturan jumlah aliran dilakukan dengan mengubah putaran atau mengembalikan ke sisi hisap / reservoir.
58
POMPA RODAGIGICairan mengalir masuk kedalam ruang-ruang kosong diantara gigi-gigi, dan akan terdorong keluar dengan bertemunya gigi-gigi dengan masing-masing pasang-annya. Salah satu roda gigi terikat mati dengan poros, sedang yang lainnya bebas (tergantung dari gerakan roda gigi pertama). Efektifitas pompa jenis ini tergantung dari ketepatan / kepresisisan pembuatan roda giginya. Untuk mening-katkan effisiensinya jumlah gigi dibuat banyak. Pompa roda gigi lurus ( spur gear ) beroperasi dengan kecepatan max. 600 Rpm. Sementara pompa roda gigi miring dapat mencapai 1750 Rpm, karena itu ukurannya bisa kecil. Tekanan yang bisa dibangkitkan bisa mencapai 200 kg/cm2.
59
POMPA KIPASPompa kipas luncur ( sliding vane ) memi liki sejumlah kipas yang bebas meluncur keluar masuk didalam alur yang terpasang di rotor. Jika rotor berputar, maka kipas-kipas tersebut karena gaya sentrifugal, ga-ya pegas atau tekanan fluida yang diberi-kan, akan mendo-rong kipas keluar dan menekan dinding stator. Oleh karena sum-bu putar rotor terpasang eksentrik terha-dap sumbu stator maka terda-pat perbeda-an volume ruang diantara rotor dan stator.Dengan perputaran rotor maka fluida mengalir masuk mengisi ruang diantara kipas, dinding rotor dan stator. Ruang ini secara berangsur akan membesar dan akan mengecil di sisi pengeluaran. Dengan demikian terjadi pemin-dahan fluida dari sisi masuk ke sisi keluar pompa. Pengaturan volume aliran dilakukan dengan merubah jarak eksentrik sumbu rotor terhadap sum-bu stator.Pompa jenis ini mam-pu menca-pai tekanan 165 kg/cm2 pada putar-an 2500 Rpm.
60
BENTUK-BENTUK STRAINER
61
BENTUK INSTALASI YANG DIIJINKAN DAN DIHINDARI
62
CORRECT & INCORRECT INSTALLATION
63
CORRECT & INCORRECT INSTALLATION
64
65
66
67
68
PEMIPAAN• Pada sisi hisap:
- Pasang saringan yang sesuai.- Hindari kemungkinan adanya kantong udara.- Jika digunakan foot valve agar dijamin tidak macet.
• Pada sisi discharge.- Agar jenis dan tebal pipa disesuaikan dengan tekanan.- Kurangi jumlah belokan, dan hindari belokan patah.- Peralatan lain agar disesuaikan dengan tekanan cairan.- Gunakan flexible joint untuk menghindari resonansi.- Agar difikirkan kemudahan pemeliharaanya.
69
CONTOH PEMASANGAN PIPA
70
FONDASIFUNGSI:• Memastikan posisi mesin terha- dap peralatan terkait tidak ber- ubah.• Mengikat mesin agar vibrasi tidak berlebihan.
KONSTRUKSI:• Beton bertulang dengan berat sebesar ( gaya kebawah + berat mesin ) X 150%• Untuk tanah keras bisa langsung dicor • Untuk tanah lembek harus diikat dengan tiang pancang.• Perencanaan detail hubungi ahli fondasi.
71
ALIGNMENTTUJUAN:
Membuat sumbu poros mesin pengge- rak dan sumbu pompa menjadi satu garis lurus, sehingga getaran mesin rendah / dalam batas.PERALATAN:
- Penggaris dan feeler gauge.- Dial gauge ( radial & axial ).- Laser digital gauge.
72
ALIGNMENTx
y
r
AA B
73
ALIGNMENT
CARA PELAKSANAAN :
74
PERHITUNGAN ALIGNMENTUmumnya pelaksanaan alignment dilakukan secara trial and error. Akibat nya tidak dapat dipastikan berapa lama suatu alignment dapat diselesaikan, lebih lebih untuk mesin yang berat.Perhatikan cara berikut:- Kencangkan baut baut fondasi.- Ukur celah pipi kopling atas dan bawah, dan besarnya selisih
tinggi kopling rim r.- Tentukan tebal pelat shim sesuai persamaan:
Dyx
Dyx)(
b)(aA
bB
Dyx bBbaA
Tambahkan / kurangkan tebal pelat shim masing masing dengan r. Pasang pelat shim sesuai perhitungan, kencangkan baut fondasi, Cek sekali lagi celah pipi kopling, jika sudah sejajar lakukan hal
yang sama untuk celah kiri kanan.
75
VIBRASIPenyebab vibrasi pada pompa:
- Mechanical unbalance.- Hydraulic unbalance.- Kavitasi.- Misalignment- Bearing failure.
76
GENERAL VIBRATION DATA/ANALYSIS :
Note : 1 mil = 0,001”CPM = Cycle per Minutes
77
VIBRATION ANALYSIS
Causes (Penyebab) of Vibration :-Unbalance-Misalignment of BEARING and BENT SHAFT-Bad antifriction bearings-Mechanical looseness-Bad drive belt-Electrical-Hydraulic Forces
Analysis Remark : -Very Rough, Rough, Slightly Rough-Fair-Good, Very Good-Smooth, Very Smooth, Extremelysmooth
78
PERAPAT POROS / SEALFUNGSI: Mencegah kebocoran cairan melalui celah
antara poros dan rumah pompa.JENIS :
- Gland seal / gland packing Murah Tidak bisa memberikan perapatan 100%. Merusak poros, - Mechanical seal. Mahal Dapat memberikan perapatan 100%
Tidak merusak poros.
79
PERAPAT POROS / SEAL
Seal Cage
Shaft SleeveShaft Gland Seal
Seal Cage
a) Gland Seal b) Mechanical Seal
80
VALVE
81
VALVE• Valve adalah sebuah alat mekanik yang biasa
digunakan untuk menutup atau mengatur aliran dari fluida bertekanan.
• Ada tiga kelompok utama yaitu: Gate valve digunakan untuk membuka atau menutup 100%, tidak untuk mengatur aliran. Globe valve digunakan untuk mengatur aliran. Check valve digunakan untuk menghentikan aliran balik secara seketika.
82
KLASIFIKASI VALVE• Berdasar fluidanya:
• WOG = water, oil & gas• SP = steam pressure.
• Berdasar material:• Brons & Brass, Cast iron, Iron, Cast Steel, Steel,
Stainless Steel.• Berdasar konstruksinya:
• Globe, Gate, Ball, Butterfly, Check, Relief
83
JENIS JENIS GLOBE VALVE
1 2 31. Threaded seat globe, dipasang pada instalasi yang tidak sering buka tutup. Relative
tidak bisa diperbaiki.
2. Union bonnet regrinding globe, dimaksudkan agar mudah diperbaiki tanpa melepas dari instalasi dengan menggerinda connecting facenya.
3. Plug type globe, digunakan untuk maksud throtling, mengatur aliran dan menurunkan tekanan. Perbaikan dengan mengganti plug dan seatnya. Perbaikan ditempat dengan menggerinda hampir tidak bisa dilakukan karena kekerasannya.
84
JENIS JENIS GLOBE VALVE
4. 5 64. Flat seat globe valve, praktis tidak perlu dipelihara karena umurnya panjang, bisa
dipakai sampai 100 000 pembukaan dan penutupan.5. Non metalic disk globe, sangat mudah dipelihara dengan mengganti connecting
facenya dengan yang baru, jika terjadi bocor.6. Needle valve, adalah bentuk lain dari plug type, dengan kemiringan kerucut yang
lebih keil, untuk mengatur aliran dengan lebih teliti.
HR/STT/AUG 2006
85
JENIS JENIS GATE VALVE
1 2 3
1. Rising stem,double wedge disk. 2. Rising stem single wedge disk.
3. Non rising stem, single wedge disk
86
JENIS JENIS GATE VALVE
2 3
1. Outside screw, single wedge disk
2. Renuawable seat ring, single wedge disk, non rising stem.
87
BUTTERFLY VALVE
Ada dua type butterfly valve: sambungan flendes dan sambungan drad, bentuknya tipis, cepat dapat dibuka dan ditutup,hanya untuk tekanan dibawah 10 bar.
Biasa dilengkapi o ring untuk perapatan, material disesuaikan dengan fluida yang dihandle.
88
BAGIAN GATE & GLOBE VALVE
89
SAVETY & RELIEF VALVE
Keduanya berfungsi sebagai pembuang tekanan jika terjadi tekanan lebih. Yang membedakan: Savety valve dapat dikerjakan dengan tangan walau-pun tekanan settingnya belum tercapai.
Relief valve hanya beroperasi sesuai setting yang sudah ditentukan: 1.piston; 2 pegas tekan; 3 mur pengunci;4. baut penyetel
90
BALL VALVE
Lebih tidak menghambat aliran dibanding gate valve.
Lebih cepat dapat dibuka dan ditutup.
Lebih rapat dapat menutup daripada globe valve.
Lebih cepat rusak seatnya namun mudah dapat diganti baru.
91
JENIS JENIS CHECK VALVEA. Non metalic disk check valve.Seperti halnya non metalic disk globe valve seatnya bisa digan-ti bila terjadi kebocoran.
B. Swing check valve, paling banyak ditemukan, dapat dipasang horisontal maupun vertical. Kegagalan operasi disebabkan oleh kerusakan pada connec-ting face, pada connecting pin atau adanya kotoran.
C.Regrinding disk check valve. Merupakan check valve terbaik. Semua part dapat diganti baru kecuali seatnya yang perbaikannya dengn digerinda.
D.Tidak sebaik C, tapi seatnya bisa diganti baru.
E. Ball check valve, cocok untuk fluida dengan viskositas tinggi, karena dengan check valve lainnya bisa ngeblok.
F. Karena jumlah kerjanya yang banyak, check valve ini didesain khusus agar tidak mudah rusak, bahannya dari stainless steel. Adanya carry over minyak dapat meningkatkan kerapatan valve ini
92
PENGOPERASIAN VALVE1. Pengoperasian dengan
tangan langsung.
2. Pengoperasian dengan motor dan reduction gear.
3. Pengoperasian dengan tangan dan reduction gear dengan kelengkapan katup bypass.
Catatan :
Sambungan las berlaku untuk tekanan tinggi dan suhu tinggi.
93
TROUBLE SHOOTING (V-1)MASALAH PENYEBAB PENYELESAIAN
Cairan tidak keluar.
- Pompa tidak dipancing lebih dahulu.- Kecepatan putaran ren- dah.- Discharge head terlalu tinggi.- Suction lift terlalutinggi- Saluran tersumbat ata- u katup tertutup.
- Arah putaran terbalik
. Lihat manual pompa.
. Periksa apakah tegang an terpenuhi. Periksa besarnya head termasuk gesekan.. Periksa apakah suction liftnya tidak melebihi NPSH tersedia.. Periksa strainer, katup katup dan impellernya.. Lihat putaran dan tan da panah
94
TROUBLE SHOOTINGMASALAH PENYEBAB PENYELESAIAN
Aliran kecil.
- Bocor udara pada sisi isap atau stuffing box.
- Kecepatan putaran rendah.- Discharge head terlalu tinggi.- Suction lift terlalu tinggi.
- Saluran tersumbat atau katup tertutup.- Wear Ring terluka- Impeller rusak- Foot valve terlalu kecil
- Packing perapat casing rusak
. Masukkan cairan dengan tekanan kedalam pompa dan sisi isapnya. Lihat gaugenya apakah tekanan me nurun jika suplai cairannya dilepas. . Periksa apakah tegangan terpenuhi. . Periksa besarnya head termasuk gesekan yang terjadi. . Periksa apakah suction liftnya tidak melebihi NPSH tersedia.. Periksa strainer, katup katup dan impellernya.- Periksa wear ring dan perbaiki.- Perbaiki.- Periksa, luas laluan foot valve sedi- kitnya sama dengan sisi isap pompa.- Packing agar diganti baru.
95
TROUBLE SHOOTINGMASALAH PENYEBAB PENYELESAIAN
Tekanan tidak cukup
•Kecepatan putaran rendah.•Ada udara masuk
•Wear Ring terluka•Impeller rusak•Packing casing rusak
- Perish apakah tegangan terpenuhi.
- Masukkan cairan dengan tekanan kedalam pompa dan sisi isapnya. Lihat gaugenya apakah tekanan me nurun jika suplai cairannya dilepas.
- Periksa wear ring dan perbaiki.- Perbaiki.- Packing agar diganti baru.
96
TROUBLE SHOOTINGMASALAH PENYEBAB PENYELESAIAN
Pompa mula mula bekerja baik kemudian aliran mengecil dan tidak me-ngalir
. Bocor udara pada sisi isap atau stuffing box.
. Sealing water terhenti.
. Permukaan cairan sisi hisap menurun.
. Timbul gas dalam cairan
. Masukkan cairan dengan tekanan kedalam pompa dan sisi isapnya. Lihat gaugenya apakah tekanan me nurun jika suplai cairannya dilepas
. Periksa aliran sealing water dan posisi seal cage didalam stuffing box.. Periksa apakah permukaan cairan cukup
. Periksa apakah suhu cairan berta mbah tinggi.
97
TROUBLE SHOOTING (V-2)
98
TROUBLE SHOOTING (V-3)
99
100
101
102
SEKIAN….TERIMA KASIH