1.PENDAHULUAN

19
B3 BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA Eny Yulianti, M.Si

description

B3

Transcript of 1.PENDAHULUAN

Page 1: 1.PENDAHULUAN

B3BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA

Eny Yulianti, M.Si

Page 2: 1.PENDAHULUAN

MATERI

1. PendahuluanDefinisiKarakteristik B3Penanganan B3 di laboratoriumBahan-bahan yang tergolong B3

Page 3: 1.PENDAHULUAN

2. Perkembangan senyawaan B3 di

Indonesia dan dampaknya pada kesehatan

3.Toksikologi lingkungan

Transformasi biokimia

Mekanisme toksisitas secara biokimia

Toksikologi senyawaan kimia

4.EQC model

Page 4: 1.PENDAHULUAN

REFERENSI:

Manahan, S.E., 2000, “Enviromental Chemistry“, Seventh edition, Williard Grant Press, Bolton

Manahan, S.E., 1992, “Toxicological Chemistry“, 2nd edition, Lewis Publishers inc, Michigan

Dan beberapa sumber lain yang mendukung

Page 5: 1.PENDAHULUAN

SISTEM PENILAIAN

TOTAL = 10% tugas + 10% keaktifan + 40% UTS + 40% UAS

Ketidakhadiran, hanya diizinkan jika memang berhalangan yang syar’i

Sangsi jika tdk hadir tanpa alasan:

1. 4-5x maka tidak diijinkan UTS

2. Lebih dari 5x tidak diijinkan UAS

Page 6: 1.PENDAHULUAN

DEFINISI LIMBAH B3

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya (PP No. 18 Tahun 1999 Jo PP No. 85Tahun 1999).

Page 7: 1.PENDAHULUAN

DEFINISI B3

Sedangkan B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan ataujumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan lingkungan hidup,kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya (PP No. 74 Tahun 2001)

Page 8: 1.PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK Bahan kimia jenis B3

Mudah meledak (explosive)

Pengoksidasi (oxidizing)

Sangat mudah sekali menyala (highly flammable)

Mudah menyala (flammable)

Amat sangat beracun (extremely toxic)

Page 9: 1.PENDAHULUAN

Sangat beracun (highly toxic) Beracun (moderately toxic) Berbahaya (harmful) Korosif (corrosive) Bersifat iritasi (irritant) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment) Karsinogenik (carcinogenic) Teratogenik (teratogenic) Mutagenik (mutagenic)

Page 10: 1.PENDAHULUAN

Pembuangan limbah diLABORATORIUM

Buanglah limbah sisa bahan Kimia setelah selesai pengamatan. Buanglah limbah sesuai dengan kategori berikut :

Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan dalam botol penampung. Botol ini harus tertutup dan diberi label yang jelas. Limbah padat seperti kertas saring, lakmus, korek api, dan pecahan kaca dibuang pada tempat sampah. Sabun, deterjen dan cairan tidak berbahaya dalam air dapat dibuang langsung melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya.

Gunakan zat kimia secukupnya

Page 11: 1.PENDAHULUAN

Tugas materi pendahuluan(individu)

Buat 10 contoh senyawaan kimia yang tergolong b3, tuliskan sifat senyawa tersebut sehingga digolongkan sebagai senyawa B3Masing-masing mahasiswa hanya diperbolehkan max 2 jenis abjad senyawaan

Misal: kartika, senyawaan yang dipilih berawalan huruf A dan B

Page 12: 1.PENDAHULUAN

Bahan-bahan yang tergolong B3, antara lain:

Pestisida

Logam berat

Asam dan basa kuat

POPs (Persistent Organic Pollutants)

adalah bahan aktif yg terdapat pada pestisida, stabil, bisa terjadi bioakumulasi dan akumulasi pada lingkungan terestial

Page 13: 1.PENDAHULUAN

Dioxin

VOC (Volatile Organic Carbon)

Page 14: 1.PENDAHULUAN
Page 15: 1.PENDAHULUAN

Upaya untuk mencegah pencemaran lingkungan oleh B3 adalah mengawasi jumlah bahan kimiayang beredar dan masuk ke wilayah Indonesia, mengawasi perpindahan lintas batas terutamauntuk bahan kimia yang dilarang dan terbatas penggunaannya.Pemerintah juga mengawasi persistent organic pollutants (POPs) yang ada di Indonesia. POPsadalah bahan kimia yang bersifat racun biasanya digunakan sebagai bahan aktif pestisida, tahanperubahan (stabil), bisa terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup (bersifat bioakumulasi) dan bisa

Page 16: 1.PENDAHULUAN

berpindah melalui udara, air dan mahluk hidup yang jauh dari sumbernya, terakumulasi dalamlingkungan teresterial atau lingkungan akuatik. POPs sudah dilarang penggunaannya. Sayangnyainformasi mengenai sisa senyawa atau residu dari penggunaan di masa lalu sangat minim dantidak mudah melacak keberadaannya. Meskipun demikian masih ada yang menggunakan POPssecara ilegal.Hasil pemantauan di beberapa lokasi di Indonesia menunjukkan masih terdeteksi POPs dilingkungan. Secara keseluruhan konsentrasi tertinggi POPs yang terdeteksi dapat dilihat padahistogram berikut ini.

Page 17: 1.PENDAHULUAN

Dari histogram Gambar 5.3 senyawa yang terdeteksi paling tinggi adalah chlordane dengankonsentrasi 360 ppt terdeteksi di Jawa Timur, disusul dengan senyawa endrin dengan konsentrasi238 ppt terdeteksi di Jawa Tengah dan diikuti oleh senyawa dieldrin yang terdeteksi di Jawa Baratdengan konsentrasi 171 ppt. Sedangkan di Sumatera Utara dan Lampung tidak terlihat adanyaPOPs yang menonjol nilai konsentrasinya.

Page 18: 1.PENDAHULUAN
Page 19: 1.PENDAHULUAN