KEWASPADAAN ISOLASI PASIEN

KEWASPADAAN ISOLASI PASIENMuchlis Achsan Udji SofroRSUP Dr Kariadi Semarang1KETENTUAN UMUMIsolasi pasien adalah upaya-upaya pencegahan penularan kuman patogen dari sumber infeksi (penderita / karier) ke orang / pasien lain maupun terhadap pasien imunosupresi, yaitu mengendalikan sumber penularan dan mencegah terjadinya penularan infeksiIsolasi dilakukan pada pasien-pasien infeksi tertentu dan pasien dengan kekebalan tubuh yang menurun Isolasi pasien dilakukan dengan menempatkan pasien ke dalam ruangan khusus yang memenuhi persyaratan tertentu

2Pasien yang memerlukan ruang isolasi:TB paru aktifAvian influenza dan variannyaDiphteri Penyakit lainnya dengan transmisi droplet dan airborne (udara)Pasien dengan kondisi immunocompromised (kasus neutropeni, kasus kanker dengan febril neutropeni, kasus operasi transplantasi organ)

3Penempatan pasien yang membutuhkan isolasi diusahakan pada 1 (satu) ruangan untuk 1 (satu) pasien. Apabila tidak memungkinkan, maka dapat menggunakan metode cohorting (mengelompokkan pasien dengan masalah yang sama). Apabila dengan metode cohorting masih tidak memungkinkan, pasien dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang samaTata laksana pasien yang memerlukan perawatan di ruang isolasi harus mengikuti kaidah-kaidah pencegahan dan pengendalian infeksi yang berlaku di RSUP Dr. Kariadi Semarang

4RUANG ISOLASI1. Ruang isolasi adalah ruangan untuk perawatan pasien yang berpotensi menularkan ke orang lain atau tertular infeksi dari orang lain. 2. Ruang isolasi untuk perawatan pasien yang berpotensi menularkan ke orang lain dan disesuaikan dengan sifat penularan penyakit infeksi dibedakan menjadi 3 jenis ruang perawatan:a. Ruang isolasi penularan melalui kontak b. Ruang isolasi penularan melalui dropletc. Ruang isolasi penularan melalui udara

5Ruang isolasi penularan melalui kontak diperuntukkan bagi infeksi yang menular melalui kontak baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya: infeksi oleh kuman MRSA, ESBL, gastroenteritis infektif.

6Ruang isolasi penularan melalui udara menggunakan ruang isolasi dengan tekanan udara negatif diperuntukkan bagi pasien-pasien infeksi tertentu agar kuman dari pasien tersebut tidak menular ke orang atau pasien lain.TB paru aktif Avian influeza dan variannyaDiphteri Penyakit lainnya dengan transmisi droplet dan airborne

7Ruang isolasi dengan tekanan udara positif diperuntukkan bagi pasien-pasien dengan kekebalan tubuh yang menurun, agar kuman dari orang atau pasien lain tidak menular ke pasien yang diisolasi dalam ruangan tersebut.Pasien dengan kasus neutropeniPasien kanker dengan febril neutropeniPasien yang menjalani operasi transplantasi organ

8RSUP Dr. Kariadi menyediakan pelayanan ruang isolasi dengan menggunakan metoda perhitungan aliran udara (air change per hour/ACH) yang menghasilkan tekanan negatif atau tekanan positif dan atau dengan penggunaan alat HEPA Filter.

9Kewaspadaan berdasarkan transmisi perlu dilakukan sebagai tambahan kewaspadaan standar

KEWASPADAANBERDASARKAN TRANSMISI10KEWASPADAANTRANSMISIKEWASPADAANPENULARAN MELALUI KONTAKKEWASPADAANPENULARAN MELALUI AIR BORNEKEWASPADAANPENULARAN MELALUI DROPLET11Kewaspadaan Penularan Melalui KontakKewaspadan ini dirancang untuk mengurangi resiko transmisi organism pathogen melalui kontak langsung. Kontak langsung dapat terjadi pada kontak kulit dengan kulit dan berpindahnya organisme selama kegiatan perawatan.

12Kewaspadaan ini dirancang untuk mengurangi resiko penularan melalui percikan bahan infeksius. Droplet infection terjadi melalui kontak dengan konjugtiva, membran mukosa, hidung,mulut, dahak (sputum)

Kewaspadaan Penularan Melalui Droplet13Kewaspadaan Penularan Melalui Air BorneKewaspadaan melalui air borne(udara) dirancang untuk mengurangi resiko penularan melaui penyebaran partikel kecil ke udara baik secara langsung atau pertikel debu yang mengandung mikro organisme

14KOMPONEN UTAMAMenjaga kebersihan tangan dan pemakaian sarung tangan.Menggunakan masker, pelindung pernapasan, pelindung mata, dan pelindung wajah.Gaun (apron).Pengelolaan linen dan pakaian kotor.

15Lanjutan....Penggunaan peralatan makan.Pencegahan infeksi untuk pasien yang menderita penyakit yang menular melalui udara.Pemrosesan peralatan yang aman

16PERAWATAN PASIEN DALAM RUANG ISOLASIPersiapan dan pemiliharaan ruang isolasi Lakukan tindakan pencegahan dengan memberi tanda peringatan pada pintuSediakan lembar catatan pada pintu masuk ruang isolasi, semua petugas dan pengunjung yang masuk harus mengisi lembar catatan tersebutPastikan bahwa semua yang masuk ruangan memakai APD yang lengkap

17LanjutanPindahkan perabot yang tidak penting, sebaiknya perabot yang ada harus mudah dibersihkan dan tidak menahan kotoran tersembunyi atau basahKumpulkan linen seperlunyaLengkap dengan tempat cuci tangan dan kebutuhan untuk cuci tangan yang cukupSediakan kantung sampah yang sesuai dengan ketentuan

18Lanjutan....Letakan wadah khusus anti bocor untuk benda tajam dalam ruangan.Usahakan untuk tidak menggunakan alat pribadi dan letakan barang dalam jangkauan pasien.Sediakan alat yang diperlukan tersendiri untuk masing-masing pasien. Bila terbatas, alat yang digunakan oleh pasien lain seluruh alat harus dibersihkan dan didesinfeksi(sterilkan)sebelum digunakan.

19Lanjutan...Diluar pintu masuk ruangan sediakan tempat untuk menyimpan APD.Sediakan peralatan kebersihan dan desinfeksi yang dibutuhkan dalam ruangan.Bersihkan ruangan secara menyeluruh setiap hari.Bersihkan peralatan makan dalam air sabun(panas)

20Lanjutan....Memasuki ruangan:Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis alcohol.Gunakan APD.Masuk ruangan dan tutup pintu.

21Lanjutan...Meninggalkan ruangan:Dipintu keluar, lepaskan APD sesuai urutan yakni sarung tangan, kacamata/ pelindung wajah, gaun.Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis alcoholTinggalkan ruanganLepaskan masker dengan memegang bagian belakang ( bukan bagian depan )Petugas membersihkan diri ( mandi ) dan menggunakan pakaian dari luar.

22Terimakasih23