1.Cat

38
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah dan Pengertian Cat Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan meterial- material yang tersedia di alam seperti arang (karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan. Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring dengan waktu, Industri Cat 1

Transcript of 1.Cat

Page 1: 1.Cat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Sejarah dan Pengertian Cat

Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun

lalu, manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan

komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan meterial-material yang

tersedia di alam seperti arang (karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-

tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini

mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di

Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land

Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan.

Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna,

mereka menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari

akar tanaman tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein

sebagai perekatnya. Seiring dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak

tanaman dan resin dari fosil untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat.

Saat ini walaupun telah ditemukan perekat/resin yang semakin baik dengan

berkembangnya teknologi kimia, resin-resin natural hingga kini masih banyak

dipakai.

Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan

dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi

(protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat

akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut.

Industri Cat 1

Page 2: 1.Cat

Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping),

dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara

yang lain.

Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang

digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau

permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada

hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis

untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi

(marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).

2.2 Bahan Penyusun Cat

2.2.1 Resin Atau Binder

Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi

merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada

permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer

dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat

lengket dan kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro

Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone,

Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dan lain-lain.

2.2.2 Pigment Dan Extender (Filler)

Pigment dan dyestuff adalah bagian dari colorant. Dyestuff bersifat larut dalam

solvent, sedang pigment tidak. Pigment merupakan padatan halus (bubuk) yang

ditambahkan ke dalam cat dengan beberapa fungsi berikut:

Industri Cat 2

Page 3: 1.Cat

Beberapa fungsi pigment :

a. Optis

Memberi karakter khas pada penampakan cat tersebut, seperti: warna, derajat

kilap (gloss) maupun daya tutupnya

b. Protective

Memberi nilai tambah pada karakter kekutan cat tersebut, seperti: kekuatan

terhadap cuaca, korosi, panas atau api, dan lain-lain

c. Reinforcing

Meningkatkan sifat, seperti meningkatkan kekerasan, kelenturan, daya tahan

terhadap abrasi, dan lain-lain

Secara umum pigment terbagi dalam dua kategori besar berikut:

a. Pigment Organik

Pigment yang terbentuk dari senyawa-senyawa organik (karbon)

b. Pigment Anorganik

Terbentuk dari mineral-mineral atau garam-garaman logam yang terbentuk

secara alami (bahan galian) ataupun dari hasil reaksi kimia di pabrik. Pada

jenis ini dikenal true pigment (atau disebut sebagai pigment saja) dan extender

atau filler.

Extender atau filler ditambahkan ke dalam cat dengan tujuan untuk

menurunkan harga, namun dalam hal tertentu extender ditambahkan untuk

memberbaiki sifat cat. Extender umumnya mempunyai refractive index yang kecil

(atau rendah daya tutupnya) dibanding pigment.

Industri Cat 3

Page 4: 1.Cat

2.2.3 Solvent

Seperti sudah dijelaskan dalam bagian sebelumnya bahwa masing-masing

komponen penyusun cat mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda. Resin

membentuk film dan memberi kontribusi terhadap karakter film yang terbentuk,

sedang pigment disamping memberi warna juga berfungsi menambah kekuatan

mekanis film.

Pada saat pembuatan cat, solvent memberi kontribusi sedemikian rupa sehingga

campuran mempunyai kekentalan yang pas untuk diproses: diaduk, dicampur,

digiling dan lain-lain. Dengan penambahan solvent yang tepat dan cukup akan

menurunkan kekentalan dari resin atau campuran pada suatu titik dimana

kekentalannya memenuhi syarat untuk masing-masing proses.

Cat merupakan sebuah sistem campuran yang kompleks, ada padatan (solute)

yang terlarut atau terdispersi dalam pelarut cair (solvent), ada juga cairan (solvent

active) yang terlarut dalam cairan lain (diluent). Jadi definisi solvent adalah cairan

(biasanya mudah menguap) yang berperan melarutkan atau mendispersi komponen-

komponen pembentuk film (resin, pigment dan/atau additive) yang akan menguap

terbuang ke lingkungan selama proses pengeringan.

Membicarakan solvent tidak bisa lepas dari thinner, karena keduanya saling

berkaitan satu dengan yang lain. Thinner adalah campuran beberapa solvent yang

dipakai untuk melarutkan resin di dalam cat atau mengencerkan cat selama

penggunaan. Di dalam prakteknya resin atau cat dilarutkan oleh tidak hanya satu jenis

solvent , tetapi oleh beberapa  macam kategori solvent.

Solvent biasanya dibagi berdasarkan struktur kimia atau karakteristik fisikanya.

Penggolongan solvent berdasarkan struktur kimia adalah sebagai berikut:

1. Hidrokarbon

Industri Cat 4

Page 5: 1.Cat

Sesuai namanya maka pada golongan ini terdiri dari solvent-solvent

dimana unsur hidrogen (H) dan carbon (C) menjadi struktur dasarnya. Solvent-

solvent golongan hidrokarbon hampir seluruhnya berasal dari hasil distilasi

minyak bumi yang  merupakan campuran dari beberapa sub-sub golongan

(bukan senyawa murni), sehingga titik didihnya berupa range dari minimum

sampai  maksimum, bukan merupakan titik didih tunggal.

2. Oksigenated Solvent

Oksigenated sovent atau solvent dengan atom oksigen adalah solvent-

solvent yang struktur kimianya mengandung atom oksigen. Termasuk dalam

kategori ini adalah golongan ester,  ether, ketone dan alkohol.

Faktor penting bagaimana solvent menjalankan fungsinga didalam cat

adalah kemampuannya untuk melarutkan resin, kemudian membentuk larutan

yang stabil dan homogen.

2.2.4. Additive

Penambahan additive yang ada dalam cat tidaklah serta merta muncul begitu

saja, merupakan suatu proses panjang dari beberapa percobaan atau riset pada cat

tersebut. Selama proses pembuatan, penyimpanan dan pemakaian dinilai kualitasnya

secara menyeluruh, kemudian kelemahan dan masalah yang timbul dicoba untuk

diatasi dengan variasi jenis dan takaran beberapa additive, hingga akhirnya muncul

nama jenis dan takaran additive tertentu yang pas untuk campuran cat tersebut.

Additive ditambahkan ke dalam cat disesuaikan dengan solvent apa yang

dipakai (solvent atau water base), apa jenis resinnya, bagaimana pemakaiannya dan

bagaimana mekanisme pengeringannya. Setiap supplier additive biasanya memberi

informasi yang jelas tentang apa dan bagaimana additive harus digunakan.

Industri Cat 5

Page 6: 1.Cat

2.3   Jenis-jenis Cat

Jenis cat terdiri dari cat mobil, cat, tembok, cat genteng, cat kayu, dan lain

sebagainya.

1. Cat otomotif

Berbeda dengan cat auto re-finish yang diaplikasikan ke body kendaraan,

cat ini diperuntukan untuk mengecat seluruh bagian onderdil kendaraan

seperti knalpot, mesin, hingga bingkai spion. Pelarut yang digunakan

berdaya kering tinggi sehingga menghasilkan daya lekat cat yang kuat.

Pengeringan cat dilakukan dengan sistem oven.

2. Cat Tembok

Cat tembok merupakan sejenis cat yang digunakan untuk mengecat

tembok/dinding dan plafond. Terdapat banyak pilihan warna sesuai selera.

Bahan pelarutnya menggunakan air (water based).

3. Cat Auto re-finish atau Cat Mobil

Cat auto re-finish atau cat mobil, adalah cat yang digunakan untuk

mengecat mobil setelah cat dasar mengering. Untuk pengeringan cat

pertama berbeda dengan cat tembok. Pengeringan dilakukan dengan

pengeringan bersuhu tinggi (sistem oven) guna memperoleh kualitas yang

sempurna.

4. Cat Besi

Industri Cat 6

Page 7: 1.Cat

Bahan yang terbuat dari material besi biasanya dicat dengan tujuan untuk

memperindah tampilan dan melindungi besi dari karat. Berikut beberapa

jenis cat besi yang biasa digunakan untuk finishing material besi.

5. Cat Genteng

Beberapa jenis cat genteng yaitu:

- Cat genteng antilum (ATL-GL) adalah cat berkualitas dengan tampilan

warna menarik dan dengan tampilan gilap (gloss) dan semigilap (dof). Cat

ini kuat, awet dan tahan lama. Cat genteng antilum dapat membuat

tampilan genteng rumah yang biasa menjadi luar biasa. Dengan cat genteng

antilum, tampilan genteng menjadi cerah, menarik dan selalu terlihat

seperti baru. Pada cat jenis gloss, tampilan genteng menjadi sangat gilap,

warna menjadi lebih tajam, dan terlihat berkilauan jika dilihat dari jauh.

Sedangkan pada cat jenis dof warna lebih cerah, semi gilap, dan terlihat

menarik.

- Cat genteng Dof merupakan cat genteng konvensional yang berpenampilan

tidak gilap atau dof.

6. Cat kayu: Jenis cat yang diperuntukkan khusus untuk material dari bahan

kayu seperti pintu, jendela, kusen dan list plang. Bahan pengencernya

menggunakan tiner (solvent based). Tampilannya ada yang mengkilat

(gloss) dan tidak mengkilat (dof)

7. Cat Aluminium: Adalah cat yang memberikan efek kilau keperak-perakan

menyerupai aluminium. Cat ini menggunakan bahan sintesis resin yang

mudah mengering.

Industri Cat 7

Page 8: 1.Cat

2.4 Pembuatan Cat

Tahapan pembuatan cat sangat dipengaruhi oleh seberapa canggih teknologi

yang dipakai untuk menunjang pembuatan cat tersebut, makin canggih tinggi

teknologi yang dipakai maka makin singkat dan mudah proses pembuatan catnya.

2.4.1 Persiapan

Pada tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan baku sesuai dengan

formula atau resep cat yang akan dibuat. Bahan-bahan diambil dari gudang yang

sudah teruji kualitasnya, tidak kedaluwarsa dan tidak pula cacat atau rusak baik fisik

maupun kimia (yang ditandai dengan adanya perubahan bau, warna, bentuk, atau

kekentalan pada bahan tersebut).

Mengukur bahan yang akan diproses, bisa dilakukan dengan cara ditimbang

beratnya atau diukur volumenya, tergantung dengan basis apa yang digunakan dalam

formula atau resepnya. Ketelitian dan keakuratan penimbangan merupakan faktor

penting terhadap hasil akhir pembuatan cat, terutama pada penimbangan additive atau

pigment.

Bahan-bahan tersebut kemudian diangkut ke area produksi, bisa dilakukan

dengan tenaga manusia biasa, forklif atau melalui sistim pemipaan (untuk bahan cair).

2.4.2 Produksi

Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:

1. Cat Tanpa Pigment, Extender atau Filler

Pembuatannya hanya melibatkan proses penuangan, mixing dan stiring

saja, yaitu menuang bahan-bahan dengan urutan dan cara sesuai dengan jenis

cat yang akan dibuat ke dalam sebuah tangki dengan ukuran pas. Kemudian

mencampur bahan-bahan dengan putaran mixer relatif pelan, hingga diperoleh 

Industri Cat 8

Page 9: 1.Cat

suatu campuran yang benar-benar merata  di semua titik. Waktu stiring dan

kecepatan mixer disesuikan dengan jumlah dan kekentalan campuran.

Perlakuan seperti ini juga dipakai untuk membuat thinner, hardener,

wood stain (solvent + dyestuff) atau campuran bahan lain yang tidak

mengandung pigment atau extender asli (padatan). Namun jika pigment atau

extender-nya sudah diproses menjadi bahan setengah jadi (pasta) terlebih dulu,

maka bahan atau campuran ini bisa diproses seperti tersebut di atas.

2. Cat Dengan Pigment dan/atau Extender.

Proses pembuatan cat jenis ini juga dibagi berdasarkan pada seberapa

halus padatan (pigment atau extender) terdispersi di dalam campuran. Jika

diinginkan padatan terdispersi secara kasar (dengan kehalusan antara 20 – 50

mikron), maka proses yang dibutuhkan adalah cukup dengan proses dispersi

saja; namun jika dikehendaki padatan terdispersi secara halus (5 – 20 micron)

maka diperlukan proses penggilingan partikel padat dalam mesin giling. Contoh

jenis cat yang dibuat cukup dengan proses dispersi saja adalah dempul atau

filler, cat primer, undercoat, intermediate atau tembok dimana kehalusan

partikel bukan merupakan sifat yang harus dicapai.

3. Proses Dispersi

Tahapan dispersi merliputi:

  Proses pembasahan permukaan partikel-partikel pigment dan/atau extender oleh

bahan-bahan cair (millbase).

        Proses pemecahan secara mekanis terhadap kelompok-kolompok partikel

pigment dan/extender menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil atau

partikel-partikel primernya sesuai dengan derajat kehalusan yang dikehendaki.

Industri Cat 9

Page 10: 1.Cat

       Mempertahan agar supaya kelompok-kelompok partikel yang lebih kecil atau

partikel-partikel primer ini tetap terpisah satu sama lain, tidak bersatu kembali.

Proses dispersi akan mendapatkan hasil optimal bila prinsip-prinsip

dispersinya terpenuhi. Adapun prinsip-prinsip dispersi yang perlu mendapat

perhatian adalah kecepatan peripheral campuran, bentuk cakram, diameter

cakram terhadap tangki, tinggi cakram dari dasar tangki, diameter tangki, tinggi

tangki dan perbandingan padatan dan cairan campuran (kadar padatan = PVC)

serta penambahan secara tepat additive wetting dan dispersingnya.

Jika kondisi ideal terpenuhi, maka akan terbentuk sebuah aliran yang

menyerupai donat, terbentuk “doughnut effect”. Pada kondisi ini diperoleh

proses dispersi yang optimal.

4. Penggilingan

Dengan hanya dispersi, kita belum mendapatkan kehalusan partikel

lebih rendah dari 20 mikron, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment

dan/atau extender. Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan

fisik partikel-partikel pigment akan dipecahkan lebih lanjut menjadi patikel-

partikel yang lebih kecil lagi. Tahapan ini disebut penggilingan.

Untuk memudahkan dalam pembuatan cat; biasanya pigmen, extender,

sebagian resin dan additive digiling terlebih dahulu untuk dibuat pasta (bahan

setengah jadi). Pasta ini bisa disimpan dalam gudang atau langsung diproses

untuk dibuat cat, yaitu hanya dengan proses mixing biasa, seperti dijelaskan

pada proses pembuatan cat tanpa pigment di atas.

5. Penyelesaian

Industri Cat 10

Page 11: 1.Cat

Seperti sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan

cat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi

dan/atau penggilingan dan proses yang hanya melibatkan proses mixing saja.

Tahap akhir dari kedua proses ini juga berbeda, pada proses yang melibatkan

dispersi dan/atau penggilingan pigment, maka mengukur derajad kehalusan dari

partikel-partikelnya adalah tahap yang penting guna mengakhiri proses tersebut.

Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk

melihat seberapa jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai

komposisi yang ditentukan, cukup mengukur kekentalan atau viskositas

campuran tersebut. Namun bila campuran tersebut mengandung beberapa jenis

pasta, maka menyamakan warna (colour matching) campuran cat secara kasar

perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu jauh berbeda dengan warna

standarnya.

Kedua tahapan ini biasanya disebut uji kualitas pendahuluan, yaitu

tahapan antara sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling akhir dari

proses pembuatan cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat (Susyanto, 2009).

6. Proses Pembuatan Cat  Secara Umum

Proses produksi cat melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing, grinding,

let-down, filtering, color matching, dan packaging. Pre-mixing yaitu proses

pencampuran awal dimana bagian padat dari cat seperti pigmen dan

extender/filler didispersikan ke pelarutnya dengan tambahan aditif yang sesuai

seperti dispersing agent dan wetting agent.

Pada proses grinding partikel-partikel pigmen dihaluskan dengan mesin

giling/grinder agar ukuran partikel menjadi lebih kecil dan diperoleh kehalusan

dan warna yang diinginkan. Kemudian selanjutnya adalah proses finishing yang

meliputi let-down, filtering, color matching sampai packaging. Pada proses ini

Industri Cat 11

Page 12: 1.Cat

cat diatur kekentalannya, ditambahkan zat aditif, disaring dari kotoran saat

pengadukan, disesuaikan dan dipilah-pilah warnanya, dan pada akhirnya di

kemas.

2.5    Kegunaan Cat

Dari segi penggunaan, cat rumah diklasifikasikan ke dalam cat interior dan cat

eksterior. Cat eksterior yaitu cat yang diperuntukkan di luar rumah memiliki sifat

protektif terhadap cuaca, sementara cat interior yaitu cat yang diperuntukkan di dalam

rumah lebih menonjolkan aspek keindahan. Karenanya cat interior kurang cocok

digunakan untuk eksterior dan begitu sebaliknya.

Cat eksterior juga berfungsi melindungi tembok dari cuaca. Dinding tembok

adalah bagian yang paling ekstrim terkena perubahan cuaca seperti terpaan angin dan

sinar matahari, guyuran hujan, serta perubahan suhu.

Cat digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan berbagai peralatan

sampai kepada mobil. Gunanya, selain untuk menambah keindahan barang yang dicat

juga untuk melindungi bahan yang dicat dari karat, khususnya logam. Mulai dari

pagar besi, teralis dan sampai kepada perut kapal laut ataupun tanker.

2.6 Pencemaran yang Timbul oleh Industri Cat

Cat sebagai material yang berfungsi sebagai pelapis, memang dibuat dari

bahan-bahan yang berbahaya bila kandungannya melebihi nilai ambang batas yang

diperbolehkan. Salah satu bahan yang berbahaya adalah VOC (volatile organic

compound) atau kandungan senyawa organik yang mudah menguap. Yang termasuk

dalam kategori VOC di antaranya solvent dan tiner. VOC ditandai dengan bau,

walaupun menurut Chandra Budiono dari Pacific Paint, cat yang tidak berbau belum

tentu bebas VOC.

Industri Cat 12

Page 13: 1.Cat

Efek solvent bisa dirasakan secara instan ketika kita memasuki ruang yang

mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara instan, bahan ini bisa

menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti mata pedas, kulit perih,

gangguan saluran pernapasan atau alergi. Sedangkan bila dihirup dalam jangka waktu

lama, bahan ini bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.

Selain VOC, bahan berbahaya lainnya yang terkandung dalam cat adalah timbal

dan merkuri. Menurut Shinta Iswandani Ameldy, Category Head PT IC Paints

Indonesia timbal sering digunakan dalam campuran cat untuk menghasilkan warna-

warna cerah.

Timbal ini terkandung di dalam pigmen, yaitu bahan untuk memberi warna

pada cat. Menurut Chandra, cat warna kuning dan oranye memiliki kandungan timbal

yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain. Sementara menurut Aceng,

biasanya penambahan timbal ini berlaku untuk cat minyak.

Seperti juga timbal, merkuri merupakan bahan logam berat yang ada dalam

kandungan cat.  Di dalam cat, merkuri salah satunya digunakan dalam campuran anti

jamur.  Bila VOC berbahaya saat uapnya terhirup, merkuri  dan timbal akan memberi

efek buruk bila masuk ke dalam tubuh.  Ini bisa terjadi apabila Anda atau anak Anda

menyentuh dinding, serbuknya menempel di tangan Anda dan kemudian Anda

memegang makanan tanpa mencuci tangan terlebih dulu.

Timbal bisa menyebabkan di antaranya gangguan sistem saraf dan organ

reproduksi. Pada tubuh anak-anak, timbal yang melebihi ambang batas akan

mempengaruhi tingkat kecerdasan dan perilaku.  Sedangkan merkuri bisa

menyebabkan gangguan pada susunan saraf, otak dan ginjal.  Lebih parah lagi, baik

VOC, timbal maupun merkuri selain merusak tubuh kita juga merusak lingkungan.

Hal penting yang harus Anda perhatikan saat memilih cat adalah kandungan zat

berbahaya di dalamnya. Beberapa bahan berbahaya, seperti logam berat biasanya

digunakan dalam pewarna dan additive. Jenis pigmen yang berbahaya dalam

Industri Cat 13

Page 14: 1.Cat

kandungan cat adalah lead Chromate yang biasa digunakan untuk memberi warna

hijau, kuning dan merah; Chromium pemberi warna hijau, kuning dan jingga; serta

Cadmium sebagai pemberi warna hijau, kuning, jingga dan merah. Anda harus

memilih cat yang aman yang tidak mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut.

Beberapa kiat pemilihan cat berikut bisa dijadikan panduan adalah:

Pewarnaan untuk bagian dalam bisa dipakai semua warna cat dan lebih bebas,

karena  tidak ada pengaruh dari cuaca.

Sementara untuk bagian luar, sebaiknya hindari warna-warna yang mengandung

unsur warna merah, karena ketahanan terhadap sinar (lightfastness)-nya rendah.

Jangan lupa selalu menggunakan color scheme (skema warna) untuk

mengombinasikan jenis-jenis warna dan menciptakan warna favorit anda, karena

ini menyangkut selera juga nuansa ruang yang ingin anda tampilkan (color

psychology).

Anda bisa bermain warna untuk menciptakan ruang yang anda inginkan, seperti

penggunaan warna-warna muda untuk ruang sempit dengan plafon rendah, akan

menghadirkan kesan luas pada ruangan anda.

Jenis Pencemaran Industri Cat dan Dampaknya

Pencemaran yang diakibatkan dari limbah industri cat maupun dari

kandungan cat itu sendiri dapat berdampak pada pada pencemaran tanah, air dan

udara sebagai berikut:

Pencemaran Tanah

Peresapan cat ke dalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat

kimia yang terkandung didalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam

tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.

Pencemaran Air

Industri Cat 14

Page 15: 1.Cat

Pencemaran terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun

tidak langsung, misalnya dengan melalui penurunan kualitas air. Pengaruh

merkuri terhadap air adanya kemampuan mengakumulasi merkuri di dalam tubuh

biota laut dapat membahayakan kehidupan biota yang bersangkutan maupun biota

lainnya misalnya melalui rantai makanan atau food chain maka akan menjadi

racun bagi manusia.

Pencemaran Udara

Pencemaran udara, membuat produksi ozon meningkat dengan cepat selain

itu berdampak bagi kesehatan manusia yang terhirup langsung karena kandungan

dari cat itu sendiri seperti:

a.  Adanya kandungan timbal dapat menyebabkan penurunan IQ, ensefalopati,

hiperaktivitas dan antaksia.

b.  Thinner dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan

tenggorokan, masalah reproduksi dan kanker.

c.  Volatile Organic Compound (VOC) dapat mencemari udara karena mampu

membuat produksi ozon meningkat dengan cepat.

d.  Hidrokarbon dapat mempengaruhi kerja organ respirasi (paru); di samping itu

dapat juga mempengaruhi sistem saraf, jantung, ginjal, hati dan

gastrointestinal.

e.  Benzene seperti Penyakit Hodgkin, berbagai pernapasan dan gangguan kulit,

dan bahkan leukemia.

f.  Formaldehida, menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang

menyebabkan keluarnya air mata, pusing, tenggorokan serasa terbakar serta

kegerahan.

g. Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan mengonsumsi makanan

dan minuman yang terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang dilapisi Zn.

Gejala toksisitas akut bisa berupa sakit lambung, diare, mual, dan muntah.

Industri Cat 15

Page 16: 1.Cat

Pemberian bersama suplemen Zn dan jenis antibiotik tertentu, yaitu

tetracyclines dan quinolones bisa mengurangi absorpsi antibiotik sehingga

daya sembuh berkurang.

2.7 Penanganan Limbah Industri Cat

Industri cat ini masuk dalam kategori penghasil limbah B3, pembuatan cat

menghasilkan beberapa lumpur cat beracun, baik air baku (water-base) maupun

zat pelarut (solvent-base).

Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa

(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan

beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta

konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung

dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan

manusia.

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:

Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada

pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang

stabil dan mudah menguap

Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan

flokulasi

Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan

dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa

lumpur dari hasil proses tersebut

Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan

digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang

dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

Industri Cat 16

Page 17: 1.Cat

Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter yaitu total

solids residue (TSR), kandungan fixed residue (FR), kandungan volatile solids

(VR), kadar air (sludge moisture content), volume padatan, serta karakter atau

sifat B3 (toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak,

beracun, serta sifat kimia dan kandungan senyawa kimia).

Contoh limbah B3 ialah logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn,

Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol dan sebagainya.

Cd dihasilkan dari lumpur dan limbah industri kimia tertentu sedangkan Hg

dihasilkan dari industri klor-alkali, industri cat, kegiatan pertambangan, industri

kertas, serta pembakaran bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah

hitam dan accu. Logam-logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun

dalam konsentrasi rendah.

Penanganan atau pengolahan limbah padat atau lumpur B3 pada dasarnya

dapat dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site treatment) maupun

oleh pihak ketiga (off-site treatment) di pusat pengolahan limbah industri. Apabila

pengolahan dilaksanakan secara on-site treatment, perlu dipertimbangkan hal-hal

berikut:

jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara pasti agar

teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat; selain itu, antisipasi

terhadap jenis limbah di masa mendatang juga perlu dipertimbangkan

jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat

menjustifikasi biaya yang akan dikeluarkan dan perlu dipertimbangkan

pula berapa jumlah limbah dalam waktu mendatang (1 hingga 2 tahun ke

depan)

Industri Cat 17

Page 18: 1.Cat

pengolahan on-site memerlukan tenaga tetap (in-house staff) yang

menangani proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen

sumber daya manusianya

peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan

Pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang dipilih tetap dapat

memenuhi standar

2.8 Teknologi Pengolahan Limbah Industri Cat

Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode

yang paling populer di antaranya ialah chemical conditioning,

solidification/Stabilization, dan incineration.

1. Chemical Conditioning

Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning.

Tujuan utama dari chemical conditioning ialah:

a. menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam

lumpur

b. mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur

c. mendestruksi organisme patogen

d. memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih

memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses

digestion

e. mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam

keadaan aman dan dapat diterima lingkungan

Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

Industri Cat 18

Page 19: 1.Cat

a. Concentration thickening

Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah

dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya

digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid bowl

centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal sebelum

limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering selanjutnya.

Walaupun tidak sepopuler gravity thickener dan centrifuge, beberapa unit

pengolahan limbah menggunakan proses flotation pada tahapan awal ini.

b. Treatment, stabilization, and conditioning

Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan

menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses

pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian secara kimia

berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-bahan kimia

dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung dengan

jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan

destruksi. Pengkondisian secara biologi berlangsung dengan adanya proses

destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi oksidasi. Proses-proses yang

terlibat pada tahapan ini ialah lagooning, anaerobic digestion, aerobic

digestion, heat treatment, polyelectrolite flocculation, chemical

conditioning, dan elutriation.

c. De-watering and drying

De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi

kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang

terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan filtrasi. Alat yang

biasa digunakan adalah drying bed, filter press, centrifuge, vacuum filter,

dan belt press.

Industri Cat 19

Page 20: 1.Cat

d. Disposal

Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang

terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan

composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3 umumnya ialah sanitary

landfill, crop land, atau injection well.

2. Solidification/Stabilization

Di samping chemical conditiong, teknologi

solidification/stabilization juga dapat diterapkan untuk mengolah limbah B3.

Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses pencapuran

limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju

migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas

limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses

pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses

tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang

sama. Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi

menjadi 6 golongan, yaitu:

a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam

limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar

b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation

tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal

pada tingkat mikroskopik

c. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara

elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.

d. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan

menyerapkannya ke bahan padat

Industri Cat 20

Page 21: 1.Cat

e. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun

menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau

bahkan hilang sama sekali

Teknologi solidifikasi/stabilisasi umumnya menggunakan semen,

kapur (Ca(OH)2), dan bahan termoplastik. Metoda yang diterapkan di

lapangan ialah metoda in-drum mixing, in-situ mixing, dan plant mixing.

Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur oleh BAPEDAL

berdasarkan Kep-03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-04/BAPEDAL/09/1995.

3. Incineration

Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik

dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan

massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini

sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena

pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat

mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan

energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan

di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan

limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan

yang relatif kecil.

Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi

(heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam

mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga

menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi.

Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat

B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber,

Industri Cat 21

Page 22: 1.Cat

multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit. Dari semua

jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat

tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.

Industri Cat 22

Page 23: 1.Cat

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa :

1.     Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan

dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau

melindungi (protective) bahan tersebut.

2.      Cat dibedakan menjadi Water Based (Meliputi cat tembok dan cat air) dan

Solvent Based (Meliputi cat mobil, cat besi, dan cat minyak). Elemen penyusun

cat adalah Pigment, Pigment extender / filler, Liquid, Binder, dan Additive.

3.      Proses produksi cat secara umum melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing,

grinding, let-down, filtering, color matching, dan packaging.

4.      Kegunaan cat adalah cat digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan

berbagai peralatan sampai kepada mobil. Gunanya, selain untuk menambah

keindahan barang yang dicat juga untuk melindungi bahan yang dicat dari karat,

khususnya logam. Mulai dari pagar besi, teralis dan sampai kepada perut kapal

laut ataupun tanker.

5.      Dampak negatif cat adalah efek solvent yang bisa dirasakan secara instan ketika

kita memasuki ruang yang mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara

instan, bahan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti

mata pedas, kulit perih, gangguan saluran pernafasan, atau alergi. Sedangkan bila

dihfirup dalam jangka waktu lama, bahan ini bisa menyebabkan kanker,

kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.

Industri Cat 23

Page 24: 1.Cat

6. Penanganan atau pengolahan limbah padat atau lumpur B3 pada dasarnya

dapat dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site treatment) maupun

oleh pihak ketiga (off-site treatment) di pusat pengolahan limbah industri.

7. Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang

paling populer di antaranya ialah chemical conditioning,

solidification/Stabilization, dan incineration.

3.2 Saran

Dari makalah ini dapat diambil saran bahwa :

1. Teknologi dalam pengolahan limbah cat hendaknya lebih ditingkatkan lagi

agar penanganan limbah cat lebih maksimal.

2. Penanganan limbah B3 harus lebih dioptimalkan lagi demi keselamatan

lingkungan.

3. Sebaiknya limbah tidak hanya ditumpuk saja tetapi lebih memaksimalkan

mengubah limbah B3 menjadi produk yang dapat digunakan namun tetap

aman bagi lingkungan dan kesehatan.

Industri Cat 24

Page 25: 1.Cat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Cat. http://id.wikipedia.org . Diakses tanggal 30 November

2013.pukul 22.10 WITA.

Anonim, 2007. Proses Teknologi Pembuatan Cat. http://pengecatan.blogspot.com .

Diakses tanggal 30 November 2013 pukul 22.15 WITA.

Anonim, 2007. Sejarah Cat. http://cattembok.web.id . Diakses tanggal 30 November

2013 pukul 22.20 WITA.

Susyanto, Heri. 2009. Additive. http://www.geocities.com . Diakses tanggal 30

November 2013.pukul 22.13 WITA.

Susyanto, Heri. 2009. Apakah Cat. http://www.geocities.com . Diakses tanggal 30

November 2013.pukul 22.30 WITA.

Industri Cat 25