(1883-H-2006)

20
ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DAERAH KOTA KENDARI Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Administrasi Publik Konsentrasi Kebijakan dan Manajemen Otonomi Daerah diajukan oleh ZAINAL ASRIYANTO 13426/PS/MAP/03 kepada SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2006

Transcript of (1883-H-2006)

ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DAERAH KOTA KENDARI

Tesis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2

Program Studi Magister Administrasi Publik

Konsentrasi Kebijakan dan Manajemen Otonomi Daerah

diajukan oleh

ZAINAL ASRIYANTO 13426/PS/MAP/03

kepada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2006

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : Kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan hari ini, jangan tunggu esok Dan lakukanlah yang terbaik hingga batas kemampuanmu

Tesis ini kupersembahkan kepada :

Ayahanda La Ode Reke (Alm) & Ibunda St. Syamsiah

Istriku, Dra. Mei Kristanti, M.Si, tempat berbagi suka dan duka terima kasih atas dukungan dan doamu

Rafly Arisandy & Rifky Afrizal, mutiara hatiku yang selalu membuatku rindu Maafkan Ayah yang meninggalkan kalian selama di Jogja

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT oleh karena

Rahmat dan Hidayah-Nya penulisan tesis ini terselesaikan. Tesis yang

berjudul “Analisis Kebutuhan Pegawai Dan Pengaruhnya Terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai Di Sekretariat Daerah Kota Kendari” merupakan

salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Strata 2 (S2)

pada Sekolah Pascasarjana Magister Administrasi Publik Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta.

Dukungan dari berbagai pihak selama perkuliahan dan penulisan

tesis ini merupakan sumbangan yang tak ternilai harganya. Proses

penulisan ini telah memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi

penulis tentang arti “perjuangan, tantangan, cobaan dan kesabaran” di

setiap tahapan penulisan ini. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sofyan Effendi, MPA selaku Rektor Universitas Gadjah Mada.

2. Dr. Agus Pramusinto, MPA selaku Ketua Pengelola Program Studi

Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada.

3. Prof. Dr. Miftah Thoha selaku dosen Pembimbing Utama.

4. Drs. Ratminto, MPA selaku dosen Pembimbing Pendamping.

5. Dr. Samodra Wibawa, Drs. Haryanto, MA dan Dra. Ambar

Widaningrum, MA selaku dosen penguji. Terima kasih atas semua

koreksi, kritik, saran dan komentar yang sangat berguna dan

membuat tesis ini menjadi lebih baik.

6. Walikota Kendari yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melanjutkan pendidikan pada Sekolah Pascasarjana MAP UGM

Yogyakarta.

7. Pengelola MAP UGM Yogyakarta dan karyawan serta staf atas

pelayanan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis

ini.

8. Seluruh dosen pengajar yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, yang telah memberikan ilmu dan wawasan sebagai bekal

dalam melaksanakan tugas selanjutnya.

9. Seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Kendari yang

membantu dan memberikan data dalam penyelesaian tesis ini.

10. Rekan-rekan mahasiswa MAP UGM, khususnya angkatan 38 atas

suasana kebersamaan selama ini, semoga persahabatan kita tetap

terjaga selalu.

11. Teman-teman kos Pondokan Al-Islam di Monjali, Bang Agus, Bang

Iksan, Bang Edy, dan Kang Rahmat, thank’s for your support, rasa

persaudaraan yang terbina dan “honesty is everythings”. Buat teman

kos di Blimbingsari, Bang Herman, Rita, Rahmi, Lutfy, Hendrik, Amri dan

Mas Nyoto, sukses buat kalian. Buat kontrakan di Casa Grande,

khususnya Berthnard, thank’s for your helps. Buat Gede, Cindy, Heru,

Sherly dan Yuli, kerjarlah cita-citamu setinggi langit.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari pembaca untuk penyempurnaan dan perbaikan Tesis ini. Akhirnya,

penulis berdoa semoga semua bantuan yang telah diberikan akan

mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin.

Yogyakarta, 12 April 2006

Penulis

ZAINAL ASRIYANTO

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT

i ii iii iv v

vii ix x xi xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian

1 1 6 6 6

BAB II KERANGKA TEORI

A. Analisis Kebutuhan Pegawai B. Kualitas Pegawai C. Efektivitas Kerja Pegawai

1. Produktivitas Kerja 2. Kepuasan Kerja

D. Literatur Review E. Kerangka Berpikir

7 7

16 25 31 33 38 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian B. Variabel dan Indikator Penelitian C. Uji Validitas dan Reabilitas D. Unit Analisis, Populasi, Sampel dan Responden E. Jenis dan Sumber Data F. Teknik Pengumpulan Data G. Instrumen Penelitian H. Analisis Data

43 43 43 45 48 50 51 52 53

vii

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sekretariat Daerah B. Visi dan Misi C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi D. Tata Kerja E. Struktur Organisasi F. Kondisi Pegawai

57 57 57 60 76 76 78

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Kesesuaian Kualitas Pegawai Dengan Kebutuhan B. Efektivitas Kerja Pegawai

1. Produktivitas Kerja 2. Kepuasan Kerja

C. Pengujian Hipotesis D. Kesesuaian Pegawai Dengan Kebutuhan dan

Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

83 83 92 93

101 111

116

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

120 120 122

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Tabel 4.2

Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5

Pegawai Sekretariat Daerah Kota Kendari Berdasarkan Golongan Pegawai Sekretariat Daerah Kota Kendari Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pegawai Setda Kota Kendari Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin Jumlah Pejabat Struktural/Eselon Sekretariat Daerah Kota Kendari Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah Kota Kendari Berdasarkan Pendidikan Struktural

79

80

81

82

82

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kota Kendari

Daftar Kuisioner Untuk Pegawai Di Lingkungan Sekretariat

Daerah Kota Kendari

Jawaban Responden Uji Validitas Dan Reliabilitas

Uji Validitas Dan Reliabilitas

Jawaban Responden

Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Rekapitulasi Jawaban Responden

Rekapitulasi Jawaban Responden Tentang Kualitas

Pegawai

Rekapitulasi Jawaban Responden Tentang Produktivitas

Kerja

Rekapitulasi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Kerja

Rekapitulasi Kesesuaian Pegawai, Produktivitas Kerja dan

Kepuasan Kerja

Rekapitulasi Kesesuaian Pegawai dan Efektivitas Kerja

Pegawai

Analisis Regresi

Pengkategorian

x

INTISARI Adanya berbagai keluhan akan kondisi kepegawaian, pada

dasarnya disebabkan oleh pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Artinya organisasi tidak memperoleh pegawai yang tepat, dalam arti kualitas dan kuantitas. Apabila terjadi demikian, maka organisasi tersebut dapat dikatakan tidak efektif. Untuk mengetahui kesesuaian pegawai dengan kebutuhan dibutuhkan analisis kebutuhan pegawai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan pegawai adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pegawai dengan kebutuhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pegawai dengan kebutuhan dan pengaruhnya terhadap efektivitas kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kota Kendari. Pegawai yang sesuai dengan kebutuhan adalah pegawai yang berkualitas. Dengan demikian, apabila pegawai sesuai dengan kebutuhan maka efektivitas kerja meningkat. Dan efektivitas kerja pegawai adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Frank Lynch yang didistribusikan secara proporsional berdasarkan golongan. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen utama penelitian. Data kuantitatif yang telah dikumpulkan kemudian diolah melalui pengujian regresi.

Hasil penelitian berdasarkan kualitas pegawai menunjukkan bahwa pegawai di Sekretariat Kota Kendari belum sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya efektivitas kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kota Kendari belum baik, yang didasarkan pada produktivitas kerja dan kepuasan kerja. Terdapat pengaruh kesesuaian pegawai dengan kebutuhan terhadap efektivitas kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kota Kendari. Besar hubungan yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,978. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat erat dan positif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pegawai yang sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan efektivitas kerja pegawai.

Untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kota Kendari, maka perbaikan dan peningkatan diarahkan kepada dua hal yaitu tingkat kemampuan dan tingkat keterampilan. Dari kedua hal tersebut, yang paling berpengaruh terhadap efektivitas kerja adalah tingkat keterampilan. Artinya tingkat keterampilan yang dimiliki pegawai sangat mempengaruhi efektivitas kerja pegawai.

Kata-Kata Kunci : Analisis Kebutuhan Pegawai, Efektivitas Kerja Pegawai

xi

ABSTRACT The complaint of existence about personnel condition, based on

the staff need analysis is not appropriate. The meaning is organization does not obtain appropriate staff, within quality and quantity. When it’s happen, organization can be mention is not effective. To understand about personnel compatibility with appropriate as necessity, staff need analysis is necessity. With so conclusions that staff need analysis is the activities to know personnel compatibility as necessity.

This research was purpose to understand staff needs analysis and the effect of the apparatus work effectiveness in Regional Secretariat of Kendari City. When the apparatus work effectiveness is a rise meaningful the personnel compatibility already appropriate. And apparatus work effectiveness is finishing the job with the right time, appropriate with task and responsibility to makes organization purpose.

Sampling technique use the Frank Lynch formula, which is proportional distributed according to group classification. Data collection was conducted by using questionnaire in the main instrument. Quantitative data was collected afterwards analyzed through regression testing.

Research crop base on staff quality show personnel in the Regional Secretariat of Kendari City was not appropriate as needs. Finally apparatus work effectiveness in Regional Secretariat of Kendari City not yet fine, based on work productivity and work satisfaction. There’s an influence personnel compatibility with appropriate as necessity with work effectiveness in Regional Secretariat of Kendari City. The number of coefficient correlation is 0,978. It means correlation is tight and positives. The conclusion is appropriate personnel as necessity will increase staff work effectiveness.

To increase employees work effectiveness in Regional Secretariat of Kendari City so repair and upgrading direction in two things was capability level and competent levels. From that’s things, the most influence is competent levels. It means competent levels employees most influence the personnel work effectiveness.

Key Words : Staff Need Analysis, Apparatus Work Effectiveness

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang

terjadi saat ini membawa perubahan besar di bidang pemerintahan.

Salah satu perubahan itu adalah diwujudkannya tata pemerintahan yang

demokratis dan baik (democratic and good governance). Upaya

mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, bersih dan

berwibawa selalu merupakan obsesi bagi rakyat dan pemerintah.

Terjadinya krisis ekonomi yang membawa perekonomian kita terpuruk

hingga sulit bangkit kembali, merupakan tonggak kesadaran bagi kita

semua untuk kembali menata sistem pemerintahan yang baik. Salah satu

unsur pemerintahan yang perlu memperoleh perhatian dalam upaya

reformasi adalah penataan aparatur pemerintah yang meliputi penataan

kelembagaan birokrasi pemerintahan, sistem dan manajemen sumber

daya pegawai.

Era reformasi yang terjadi sejak tahun 1998, ternyata tidak mampu

menghasilkan perbaikan kehidupan yang berarti bagi sebagian besar

masyarakat Indonesia. Keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang

demokratis dan membentuk pemerintahan yang baru, belum juga

mampu membawa bangsa ini keluar dari krisis. Harapan masyarakat

bahwa pemerintahan yang baru akan mampu memerangi KKN dan

membentuk pemerintahan yang bersih (clean government) masih jauh

1

dari kenyataan. Praktik KKN dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan publik masih terus berlangsung, bahkan dengan skala dan

pelaku yang semakin luas, yaitu KKN yang terdesentralisasi dari pusat ke

daerah. Keinginan masyarakat untuk menikmati pelayanan publik yang

efisien, responsif, dan akuntabel masih jauh dari kenyataan.

Salah satu permasalahan dalam reformasi birokrasi publik adalah

permasalahan sumber daya manusia (SDM). SDM dianggap penting

dalam pelaksanaan reformasi birokrasi publik. Hal tersebut menjadi salah

satu indikator keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi publik. Oleh

karena itu SDM di birokrasi publik menjadi hal yang penting untuk dibahas

dan diteliti. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai SDM dalam birokrasi publik

dianggap mempunyai andil besar sebagai penyebab terjadinya krisis

multi dimensi di Indonesia. PNS merupakan sumber dari terjadinya KKN di

Indonesia. Semua itu terjadi karena PNS pada masa lalu dijadikan alat

perpanjangan tangan oleh penguasa. Selain itu, juga jumlah PNS semakin

membengkak pada masa Orde Baru. Jumlah yang banyak ternyata tidak

menjamin pelaksanaan pemerintahan menjadi lebih baik tanpa

pengelolaan yang baik.

Adanya perubahan status pegawai pusat menjadi pegawai

daerah mengakibatkan banyak daerah kelebihan pegawai secara

kuantitas, tetapi kekurangan pegawai yang berkualitas (qualified).

Pegawai yang berkualitas merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh

daerah sebagai respon terhadap otonomi daerah. Pemerintahan yang

baik akan dapat terlaksana bila didukung oleh pegawai yang berkualitas.

2

Keadaan ini mengakibatkan sebagian besar pemerintah daerah

mengambil langkah penerimaan pegawai baru untuk memenuhi

kualifikasi yang diinginkan sesuai dengan formasi yang tersedia.

Seringkali penerimaan pegawai yang dilaksanakan lebih berfungsi

sosial untuk menampung tenaga kerja, bukan tuntutan akan kebutuhan

penanganan tugas secara profesional. Apabila ini terjadi, jumlah

pegawai akan menggelembung tanpa terkendali. Persoalan baru akan

muncul menyangkut penyediaan anggaran untuk pembayaran gaji

dalam pengadaan pegawai ataupun keperluan kenaikan pangkat. DAU

akan habis hanya untuk pembayaran gaji pegawai. Di sisi lain akan

semakin banyak pegawai yang menganggur karena masuk kantor tetapi

tidak melakukan pekerjaan apa-apa. Dengan demikian harapan menuju

prinsip miskin struktur kaya fungsi (slim and flat) sebagai publik service

yang akuntabel semakin jauh dari kenyataan.

Penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Provinsi Sulawesi

Tenggara yang dilaksanakan pada Bulan Oktober 2004 menyisakan

banyak permasalahan. Di Kabupaten Kolaka, indikasi tidak obyektifnya

penerimaan CPNS terlihat dari penentuan jurusan yang tidak sesuai

dengan kebutuhan daerah. Asman, anggota DPRD dari PKS

mempertanyakan adanya jurusan Bahasa Arab yang bukan ditempatkan

di pendidikan. “Apa tujuan Pemkab Kolaka menerima jurusan Bahasa

Arab. Kalau pegawai yang lulus nanti ditempatkan di sekolah, wajar. Tapi

ini di tenaga strategis. Ini ada apa?” (Kendari Pos, 4 Nopember 2004). Di

Kabupaten Konawe Selatan, seleksi penerimaan CPNS ternyata masih

3

diwarnai KKN. Hal ini terungkap setelah salah seorang CPNS, mengaku

dimintai uang Rp 30 juta dengan janji akan diluluskan. Namun setelah

pengumuman ternyata CPNS tersebut tidak lulus. “Karena tidak lulus,

uang saya minta kembali” (Kendari Ekspres, 8 Januari 2005).

Gejolak untuk membatalkan pengumuman hasil tes CPNS terjadi di

semua kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tenggara. Di Kota

Kendari, indikasi kecurangan dalam seleksi penerimaan CPNS terlihat dari

banyaknya anak dan keluarga para pejabat pemerintah kota yang lulus.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang pajabat pejabat berkilah bahwa

“Kalau akhirnya banyak anak para pejabat yang lulus itu bukan karena

ada permainan namun mungkin saja itu hanya kebetulan” (Media Sultra,

12 Januari 2005).

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa rekrutmen PNS tidak

direncanakan dengan baik. Akibatnya tidak saja berpengaruh terhadap

perencanaan kepegawaian, tetapi juga terhadap fungsi manajemen

kepegawaian lainnya. Termasuk didalamnya seleksi dan penempatan

pegawai serta pelatihan dan pengembangan pegawai. Disamping itu

analisis kebutuhan pegawai membawa implikasi logis pada upaya

memperoleh pegawai yang berkualitas, mengarahkan dan

mempengaruhi kegiatan, perilaku pegawai dan dampak operasional

organisasi.

Pentingnya analisis ini juga dicerminkan oleh arah dan tujuan

pemerintah daerah dalam meningkatkan pendayagunaan pegawai

secara optimal. Hal ini penting dalam mengantisipasi perubahan faktor

4

internal maupun eksternal organisasi. Dengan analisis yang handal,

pemerintah daerah diharapkan mampu mengarahkan perencanaan

SDM dalam memperoleh jumlah, tipe, dan kualitas pegawai yang sesuai

dengan kebutuhan. Kemampuan daerah untuk mewujudkan visi dan

misinya akan sangat tergantung pada SDM yang ada di daerah. Dengan

demikian analisis kebutuhan pegawai menjadi hal yang sangat penting

karena merupakan jantungnya perencanaan SDM.

Analisis kebutuhan pegawai mempunyai hubungan yang sangat

erat dengan perencanaan SDM. Apabila kebutuhan SDM telah

diperkirakan, maka perlu dirumuskan tugas, kedudukan, dan

pengembangan kualifikasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa

pegawai dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara tepat. Analisis

kebutuhan pegawai digunakan sebagai dasar pengembangan SDM

dalam organisasi.

Salah satu tujuan dilakukannya analisis kebutuhan pegawai

adalah agar organisasi memperoleh pegawai yang berkualitas sesuai

dengan kebutuhan organisasi. Pegawai yang berkualitas memrupakan

pegawai yang mampu melaksanakan pekerjaan yang menjadi tugas

dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Hal tersebut

dilakukan agar organisasi mampu dan dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik. Organisasi akan dapat lebih berdaya guna, berhasil guna

dan berkelangsungan. Dengan memperoleh pegawai yang berkualitas

maka diharapkan efektivitas kerja pegawai akan meningkat.

5

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah

dikemukakan secara singkat tersebut, maka perumusan masalah yang

perlu dijawab dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh

kesesuaian pegawai terhadap efektivitas kerja pegawai di Sekretariat

Daerah Kota Kendari.

C. Tujuan Penelitian

Seiring dengan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kesesuaian pegawai

terhadap efektivitas kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kota Kendari.

D. Manfaat Penelitian

Sebagai penelitian awal, penulis tidak terlalu berharap banyak

untuk dapat memberikan manfaat pada pihak-pihak lain. Hal ini karena

penulis menyadari adanya keterbatasan yang begitu banyak dalam diri

penulis. Namun, sebagai bacaan pinggiran, penulis hanya dapat

meletakkan harapan pada mereka yang merasa terusik dengan

kesesuaian pegawai dan efektivitas kerja pegawai yang seringkali jauh

dari harapan masyarakat.

6

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Analisis Kebutuhan Pegawai

Pemerintah tidak dapat menghentikan proses keusangan para

pegawai akibat kemajuan teknologi dan informasi. Kemajuan teknologi

dan informasi tidak dapat dikendalikan, oleh karena itu menuntut

organisasi untuk fleksibel, adaptif dan mampu merespon perkembangan

yang terjadi. Organisasi publik selanjutnya memperlakukan perubahan ini

sebagai masukan program pengembangan yang berguna untuk

mentransformasikan para pegawai dari keusangan menjadi SDM yang

mampu memenuhi tuntutan perubahan. Berbagai tantangan lingkungan

eksternal yang perlu dipertimbangkan antara lain teknologi, peraturan

pemerintah, sosial-budaya, perubahan pasar tenaga kerja, kondisi

perekonomian, kondisi geografis, faktor-faktor demografis dan para

pesaing (Sulistiyani dan Rosidah, 2003 : 70).

Pengembangan SDM menjadi kebutuhan dan langkah strategik

bagi setiap pemerintahan daerah. Substansi penting pengembangan

SDM menghadapi otonomi daerah adalah perubahan sikap, nilai dan

perilaku aparatur pemerintah. Dalam birokrasi, SDM merupakan faktor

yang teramat penting bagi jalannya roda pemerintahan.

Pengembangan SDM sangat terkait dengan kegiatan perencanaan,

pengembangan dan pelaksanaan, pengendalian serta pengawasan

SDM, Termasuk di dalamnya yaitu pengembangan wawasan aparatur

7

pemerintah dalam menangani pekerjaan yang dilaksanakan saat ini.

Namun demikian, yang terpenting bagi aparatur pemerintah adalah

bagaimana menangani tugas dan tanggung jawab di masa depan.

Untuk profesionalisme aparatur pemerintah, paling tidak ada tiga

nilai yang harus dikembangkan (Sulistiyani,dkk, 2004 : 35) :

1. Tugas dan peranan harus senantiasa bertujuan melayani kepentingan umum.

2. Profesionalisme aparatur harus didasarkan pada pendidikan dan spesialisasi rasional dan bukan bersifat patrimonial.

3. Memegang teguh prinsip the right man in the right place. Profesionalisme aparatur dengan internalisasi nilai-nilai di atas

diperlukan sebagai upaya menanggapi keadaan lingkungan yang sulit

diterka sebelumnya, perkembangan teknologi yang pesat, perubahan

tingkat pendidikan yang besar, dan perubahan nilai kerja maka sifat dan

tugas birokrasipun akan mengalami perubahan. Tugas-tugas di dalam

birokrasi akan bersifat teknis, sulit dan tidak terprogramkan secara

mendalam. Tugas semacam ini timbul karena orang-orang lebih banyak

mengandalkan pada pekerjaan intelektual dibandingkan dengan

pekerjaan ototnya (Thoha, 1995).

Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan aparatur yang duduk di

birokrasi pemerintahan harus dapat mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan keahlian secara terus menerus dan terprogram.

Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003 : 72) ada dua hal pokok yang

mendorong terjadinya perkembangan Manajemen Sumber Daya

Manusia (MSDM), yaitu peningkatan produktivitas dan peningkatan daya

saing. Munculnya kebutuhan akan keinginan meningkatkan produktivitas

8