175219757-metabolisme-tumbuhan1
-
Upload
muhammad-rizki-mujiono -
Category
Documents
-
view
28 -
download
1
Transcript of 175219757-metabolisme-tumbuhan1
METABOLISME TUMBUHAN ( FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI )
( Laporan Praktikum Botani Umum )
Oleh
Aulia Rochmah
1214121033
LABORATORIUM BOTANI UMUM
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Percobaan : Metabolisme Tumbuhan
Tanggal Percobaan : 24 April 2013
Tempat Percobaan : Laboratorium Botani Umum
Nama : Aulia Rochmah
NPM :1214121033
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Agroteknologi
Kelompok : 3 ( Tiga )
Bandar Lampung, 24 April 2013
Mengetahui,
Asisten
Andesba
0917021001
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan
CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas
terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan
sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada
protein integral membran tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a
dan klorofil b. Klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang
mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan
dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang
mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat
pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir
yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam
klorofil, yaitu:
klorofil-a : C55H72O5N4 Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b : C55H70O6N4 Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg
sebagai inti. Rumus bangun ini hampir serupa dengan rumus bangun haemin (zat
darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu
rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena
air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak),
sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air).
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
1. Faktor pembawaan.
2. Cahaya.
3. Oksigen
4. Karbohidrat.
5. Nitrogen Magnesium.
6. Air.
7. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn dan lain-lain
8. Temperatur
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
2. Konsentrasi karbon dioksida
3. Suhu
4. Kadar air
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Tahap pertumbuhan
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh
klorofil yang berlangsung di grana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem
merupakan unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari dalam rantai
transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi
dan akseptor elektron
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul
RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma,
reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi: Merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk
molekul PGA.
b. Reduksi: PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi: Pembentukan kembali RBP
Selain melakukan fotosintesis, tumbuhan juga melakukan respirasi. Respirasi
merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi
senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi
didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi
aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan
dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan
senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat
dan sedikit energi.
Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen-oksigen bebas untuk
mendapatkan energi. Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara sederhana
dapat dituliskan:
C6H12O6 + 6O2 ---> 6H2O + 6CO2 + 675 kal
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan yang
terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan
menjadi 3 tahapan yaitu glikolosis, siklus krebs dan transport elektron.
B. TUJUAN
1. Fotosintesis
Adapun tujuan dari percobaan fotosintesis ini adalah untuk mengamati simpanan
amilum dalam daun.
2. Respirasi
Adapun tujuan dari percobaan respirasi ini adalah untuk membuktikan adanya
proses respirasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Fotosintesis
Tumbuhan disebut autotrof , karena nutrient satu-satunya yang mereka butuhkan
ialah karbon dioksida dari udara, dan air serta mineral dari tanah. Secara khusus,
tumbuhan merupakan fotoautotrof, yaitu organism yang menggunakan cahaya
sebagai sumber energi untuk mensintesis karbohidrat, lipid, protein, danbahan
organic lainnya. Fotosintesis juga terjadi dalam algae,termasuk protista tertentu,
dan dalam sebagian prokariota (Campbell,2002).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses
ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH +
H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka
persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Klorofil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2
yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan
reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis
(Syamsuri, 2000).
Jika intensitas cahaya atau konsentrasi CO2 menjadi faktor pembatas fotosintesis
maka suhu tidak akan mempengaruhi fotosintesis atau sangat sedikit sekali
mempengaruhi karena reaksi fotokimia tidak peka terhadap suhu (Q10= 0,1 ) dan
difusi mempunyai Q10=1,5. Laju fotosintesis bersifat bersifat tanggap terhadap
suhu jika cayaha bukan merupakan faktor pembatas. Pada reaksi selanjutnya yaitu
reaksi enzimatik kenaikan suhu akan mempengaruhi laju dan keseluruhan proses
fotosintesis. Selain faktor-faktor luar seperti suhu, intensitas cahaya dan CO2
yang mempengaruhi fotosintesis, faktor dalam yang juga penting mempengaruhi
faktor ini adalah konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim (Lakitan,
1996).
Selain faktor luar, (CO2, intensitas cahaya dan suhu) yang mempengaruhi laju
fotosintesis, faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah
konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim. Konsentrasi klorofil pada
tingkat yang cukup rendah dapat membatasi laju fotosintesis (Ismail, 2011).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk prosestersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
B. Respirasi
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi
merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi
senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi
didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi
aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan
dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan
senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat
dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya memerlukan oksigen, meski dalam
keadaan tertentu, keberadaan okisigen tak lagi dibutuhkan (terutama pada
tumbuhan yang tak berklorofil). Tujuan respirasi tumbuhan sama halnya dengan
tujuan makhluk hidup lainnya. Respirasi dilakukan untuk mendapatkan energi.
Tumbuhan yang bernapas dengan sistem anaerob, akan mendapatkan energi.
Caranya dengan mengurai sejumlah bahan tertentu di tempat mereka hidup.
Sedangkan pada pernapasan aerob, akan dihasilkan karbon dioksida juga uap air
yang kemudian akan dikeluarkan melalui tubuh tumbuhan dengan sistem difusi.
Semua gas yang keluar dan masuk tersebut melewati stomata yang terletak pada
permukaan daun tumbuhan juga inti sel yang ada pada batang tumbuhan. Pada
kondisi tertentu, akar tanaman juga merupakan tempat keluar masuknya gas.
Terutama bagi tanaman yang tumbuh di rawa (Simbolon, 1989).
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraaian suatu senyawa dapat
menghasilkan energi. Energi berasal dari lepasnya ikatan kimia yang menyusun
peresenyawaan. Contoh katabolisme adalah proses pernapasan sel atau respirasi
(Wilkins, 1989).
Respirasi juga terjadi pada manusia yang disebut dengan pernapasan. Proses
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Respirasi pada manusia
bisa memiliki gangguan seperti penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau
yang disebut juga (ISPA), hal ini merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada anak balita.
Untuk mencegahnya bisa digunakan sanitasi rumah, yaitu usaha kesehatan
masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan terhadap struktur fisik,
dimana orang menggunakan sebagai tempat berlindung yang mempengaruhi
derajat kesehatan manusia. Sarana tersebut antara lain ventilasi, suhu,
kelembapan, padatan hunian, penerangan alami, kontruksi bangunan, sarana
pembuangan sampah, sarana pembuangan kotoran manusia dan penyediaan air
bersih (Heddy, 1990).
III. METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Fotosintesis
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan fotosintesis kali ini
adalah daun, alkohol 70%, larutan I2KI, cawan petri, kompor listrik, alumunium
foil, labu erlenmeyer, dan pinset.
2. Respirasi
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan respirasi kali ini adalah
botol selai, kecambah kacang hijau, kapas, korek api, karet, stopwatch dan plastik
sebagai penutup.
B. Prosedur Kerja
1. Fotosintesis
Adapun prosedur kerja dari percobaan fotosintesis adalah sebagai berikut:
1. Sediakan 2 daun, yang satu tertutup oleh alumunium foil, dan yang
satunya dibiarkan terbuka.
2. Kedua daun dimasukkan ke dalam erlenmeyer tapi jangan dengan posisi
tertutup semua bagiannya. Lalu masukkan alkohol 70% sampai daun
terendam.
3. Lalu masing-masing daun di masukkan ke dalam water bath, rebus selama
± 30 menit.
4. Setelah itu angkat erlenmeyar dan ambil daun tersebut dengan pinset lalu
masukkan ke dalam cawan petri.
5. Kemudian tambahkan larutan I2KI ke daun. Amati dan apabila ada warna
biru berarti di dalam daun itu terkandung amilum.
2. Respirasi
Adapun prosedur kerja dari percobaan respirasi adalah sebagai berikut:
1. Siapkan 2 buah botol selai yang satunya berisi organisme dan yang
satunya lagi tidak ada organismenya. Pastikan kedua botol dalam keadaan
tertutup rapat oleh plastik agar tidak ada kontak dengan udara di luar.
2. Bakar kapas yang dililitkan dengan lidi, lalu cepat-cepat lubangi tutup
plastik itu dan segera masukkan kapas yang telah di bakar itu ke dalam
botol.
3. Lalu amati berapa lama api bisa bertahan pada kedua botol dengan
stopwatch.
4. Kemudian catat waktunya.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
1. Fotosintesis
No. Perlakuan Waktu ( detik )
1. Masukkan kedua daun ke dalam erlenmeyer
dan tambahkan juga alkohol 70% lalu setelah
itu masukkan ke dalam water bath
1800
2. Kemudian angkat erlenmeyer itu dan ambil
daun dengan pinset dan letakkan pada cawan
petri lalu tetesi larutan I2KI untuk melihat ada
tidaknya amilum pada daun I (tertutup) dan
daun II (terbuka)
231 ( daun I )
117 ( daun II )
2. Respirasi
No. Perlakuan Waktu ( detik )
1. Kapas yang telah dibakar segera dimasukkan
ke dalam botol yang di dalamnya terdapat
organisme (kacang hijau)
0,52
2. Setelah itu masukkan juga kapas lain yang
telah dibakar ke dalam botol selai yang tidak
terdapat organisme di dalamnya.
6,04
B. Pembahasan
1. Fotosintesis
Pada percobaan fotosintesis kali ini tujuannya adalah untuk mengamati ada
tidaknya simpanan amilum pada daun tertutup dan daun terbuka. Dan ternyata
pada kedua daun itu sama-sama terdapat amilum, hanya saja ada perbedaan
perbandingan amilumnya. Perbandingannya yakni pada daun terbuka amilumnya
lebih pekat jika dibandingkan dengan yang daun tertutup.
Pati atau amilum adalah suatu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Pati adalah suatu polisakarida yang
mengandung amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polisakarida berantai
lurus bagian dari butir-butir pati yang terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-
glikosidik . Amilosa merupakan bagian dari pati yang larut dalam air, yang
mempunyai berat molekul antara 50.000-200.000, dan bila ditambah dengan
iodium akan memberikan warna biru.
Fungsi dari alkohol adalah sebagai pengdegradasi atau menghilangkan kandungan
klorofil yang ada di dalam daun sehingga membuat daun itu mengeluarkan
bercak-bercak putih, sedangkan fungsi dari larutan I2KI adalah sebagai penguji
ada-tidaknya kandungan amilum dalam sebuah daun.
Reaksi kimia dari fotosintesis adalah
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
2. Respirasi
Pada percobaan kali ini bahan yang digunakan adalah botol yang berisi kacang
hijau dan botol yang tidak berisi kacang hijau. Pada botol yang kacang hijau
ketika di masukkan api, api nya akan lebih cepat padam jika di bandingkan
dengan botol yang tidak berisi kacang hijau. Hal ini disebabkan karena di dalam
botol yang berisi kacang hijau itu berisi Oksigen yang lebih sedikit jika
dibandingkan dengan botol yang satu lagi. Maka dari itu api akan lebih cepat
padam jika dimasukkan ke dalam botol yang berisi kacang hijau karena api
membutuhkan Oksigen untuk bisa tetap menyala.
Reaksi kimia dari respirasi aerob adalah
C6H12O6 + 6O2 ---> 6H2O + 6CO2 + 675 kal
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Pada percobaan fotosintesis, ketika larutan I2KI diteteskan ke daun
tertutup, butuh kiranya waktu sekitar 231 detik untuk bisa melihat
perubahan warnanya menjadi biru.
2. Sedangkan pada daun yang terbuka diperlukan waktu 117 detik untuk bisa
melihat perubahan warnanya.
3. Daun terbuka lebih cepat menunjukkan perubahan warna daunnya jika
dibandingkan dengan daun yang tertutup alumunium foil.
4. Nyala api pada percobaan respirasi dengan botol selai berisi kacang hijau
adalah sekitar 0,52 detik.
5. Sedangkan untuk nyala api pada botol selai kosong adalah 6,04 detik.
6. Nyala api pada botol berisi kacang hijau lebih cepat padam jika
dibandingkan dengan botol selai kosong.
DAFTAR PUSTAKA
Champbell, N.A,dkk.2002. Biologi. Edisi lima Jilid satu.Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali Press.
Ismail dan Abdul Muis, 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.
Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Lakitan B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik.
Jakarta: PT Gramedia.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN