16002-1-846235298714
-
Upload
faisal-ibrahim -
Category
Documents
-
view
23 -
download
4
Transcript of 16002-1-846235298714
PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK
MODUL 1
SISTEMATIKA PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK
DosenIr. Fajar Kurniawan, M.Si
JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 1
MODUL 1
SISTEMATIKA PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK
A. Tujuan Instruksional
Setelah kuliah selesai mahasiswa diharapkan dapat memahami Sistematika
Perancangan Tata Letak Pabrik
B. Materi Pembahasan
1. Definisi Pabrik
2. Sistematika Perancangan Tata Letak Pabrik
3. Ruang Lingkup Tata Letak Pabrik
4. Prosedur Perancangan Pabrik
1. LATAR BELAKANG
Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang
ada adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Kita tidak dapat
menghindarinya, sekalipun kita cuma sekedar mengatur peralatan atau mesin didalam
bangunan yang ada serta dalam ruang lingkup kecil serta sederhana.
Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak
pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan
sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran
proses produksi. Pengaturan tersebut akan coba memanfaatkan luas area (space)
untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran
gerakan-gerakan material penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer
maupun permanent, personil pekerja dan sebagainya. Dalam tata letak pabrik ada dua
hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan
departemen yang ada dari pabrik (department layout). Bilamana kita menggunakan
istilah tata letak pabrik, seringkali hal ini kita artikan sebagai pengaturan
peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada (the existing arrangement) ataupun nisa
juga diartikan sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new
layout plan).
Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 2
ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan industri yang mahal harganya,
peralatan yang canggih, dan suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya
akibat perencanaan layout yang sembarangan saja. Karena aktifitas produksi suatu
industri secara normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu
berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini
akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil. Tujuan utama didalam desain
tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara
lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut :
Biaya untuk konstuksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun
fasilitas produksi lainnya.
Biaya pemindahan bahan (material handling costs)
Biaya produksi, maintenance, safety, dan in-process storage cost.
2. TUJUAN
1. Memahami pengertian dan definisi pabrik, jenis-jenis industri, macam-macam
proses manufakturing dan memahami dasar-dasar perancangan pabrik sera
langkah dan teknik-teknik perencanaan pabrik dan fasilitas serta mampu
merancang dan mengevaluasi tata letak fasilitas suatu sistem manufaktur / jasa
yang terdiri dari mesin, tempat kerja, work-in-process inventory, gudang, serta
sistem pemindahan materialnya.
2. Mahasiswa diharapkan mengerti tentang bagaimana membangun tata letak
pabrik yang memenuhi standart yang telah ada.
3. Mahasiswa mengetahui dan mengerti urutan Proses membangun tata letak
pabrik
4. Mahasiswa diharaqpkan dapat memahami sistematika Perancangan Pabrik.
3. MANFAAT
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area dan
segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan
nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performans dari operator.
Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-
keuntungan dalam sistim produksi, yaitu antara lain sebagai berikut :
Menaikkan output produksi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 3
Biasanya suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang
lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, manhours yang lebih
kecil, dan/atau mengurangi jam kerja mesin (machine hours).
Mengatur keseimbangan antara waktu untuk operasi produksi dan beban dari
masing-masing departemen atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang
bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik. Pengaturan tata letak
yang terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu
(delay) yang berlebihan.
Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling)
Untuk merubah bahan baku menjadi produk jadi, maka hal ini akan
memerlukan aktivitas pemindahan (movement) sekurang-kurangnya satu dari
tiga elemen dasar system produksi yaitu : bahan baku, orang/pekerja, atau
mesin dan peralatan produksi lainnya. Pada sebagian besar proses produksi,
bahan baku akan lebih sering dipindahkan dibandingkan dengan dua elemen
dasar produksi lainnya. Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses
pemindahan bahan ini bisa mencapai 30% sampai 90% dari total biaya
produksi. Dengan mengingat pemindahan bahan yang sedemikian besarnya,
maka mereka yang bertanggung jawab didalam usaha perencanaan dan
perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha-
usaha meminimalkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses
produksi berlangsung. Hal ini dilakukan dengan beberapa alasan seperti :
Biaya pemindahan bahan disamping cukup besar pengeluarannya juga
akan terus ada dari tahun ke tahun selama proses produksi
berlangsung.
Biaya pemindahan bahan dengan mudah akan dapat dihitung, dimana
biaya ini akan proporsional dengan jarak perpindahan bahan yang harus
ditempuh dan pengukuran jarak perpindahan bahan ini dapat dianalisa
dengan memperhatikan tata letak semua fasilitas produksi yang ada
dari pabrik.
Jelaslah bahwa memang akan ada korelasi antara tata letak pabrik dengan
memindahkan bahan sehingga pada proses desain layout akan selalu dikaitkan
dengan :
Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang, dan service.
Jalan lintasan, material yang menumpuk, jarak antara mesin-mesin
yang berlebihan,dan lain-lain. Semuanya akan menambah area yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 4
dibutuhkan untuk pabrik. Suatu perencanaan tata letak yang optimal
akan mencoba mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan ini
dan berusaha untuk mengkoreksinya.
Pendaya gunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja,
dan/atau fasilitas produksi lainnya.
Factor-faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dan lain-lain adalah erat
kaitannya dengan biaya produksi. Suatu tata letak yang terencana baik
akan banyak membantu pendaya gunaan elemen-elemen produksi
secara lebih efektif dan lebih efisien.
Mengurangi inventory in-process
System produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan
baku untuk berpindah dari suatu operasi langsung keoperasi berikutnya
secepat-cepatnya dan berusaha mengurangi bertumpuknya bahan
setengah jadi (material in process). Problem ini terutama bisa
dilaksanakan dengan mengurangi waktu tunggu (delay) dari bahan baku
yang menunggu untuk segera diproses.
Proses manufacturing yang lebih singkat.
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi
berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang
tidak diperlukan, maka waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam pabrik akan juga
bisa diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula
dipersingkat.
Megurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator.
Perencanaan tata letak pabrik adalah juga ditujukan untuk membuat
suasana kerja yang nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja
didalamnya. Hal-hal yang bisa dianggap membahayakan bagi
kesehatan dan keselamatan kerja dari operator haruslah dihindari.
Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.
Pada dasarnya orang menginginkan untuk bekerja dalam suatu pabrik
yang segala sesuatunya diatur secara tertib, rapi, dan baik. Penerangan
yang cukup, sirkulasi udara yang enak, dan lain-lain akan menciptakan
suasana lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga moral dan
kepuasan kerja akan dapat lebih ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 5
ini tentu saja berupa performans kerja yang lebih baik dan menjurus
kearah peningkatan produktivitas kerja.
Mempermudah aktivitas supervise.
Tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat mempermudah
aktivitas supervisi. Dengan meletakkan kantor/ruangan diatas, maka
seorang supervisor akan dapat dengan mudah mengamati segala
aktivitas yang sedang berlangsung diarea kerja yang dibawah
pengawasan dan tanggung jawabnya.
Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran.
Material yang menunggu, gerakan perpindahan yang tidak perlu, serta
banyaknya perpotongan (intersection) dari lintasan yang ada akan
menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya membawa kearah
kemacetan. Dengan memakai material secara langsung dan secepatnya
serta menjaganya untuk selalu bergerak, maka labor costs akan dapat
dikurangi sekitar 40% dan yang lebih penting hal ini akan mengurangi
problem kesimpang-siuran dan kemacetan didalam aktivitas
pemindahan bahan. Layout yang baik akan memberikan luasan yang
cukup untuk seluruh operasi yang diperlukan dan proses bisa
berlangsung mudah dan sederhana.
Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari
bahan baku ataupun produk jadi.
Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi
kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada bahan baku ataupun
produk jadi. Getaran-getaran, debu, panas, dan lain-lain dapat secara
mudah merusak kualitas material ataupun produk yang dihasilkan.
Dari hal-hal tersebut diatas jelaslah bahwa perencanaan tata letak pabrik
adalah dimaksudkan untuk mengatur segala fasilitas fisik dari system produksi (mesin,
peralatan, tanah, bangunan dan lain-lain) guna mendapatkan hasil yang optimal serta
mencapai tujuan perusahaan secara efektif, efisien, dan aman.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 6
4. TUJUAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK
Berdasarkan aspek dasar, tujuan, dan keuntungan –keuntungan yang bisa
didapatkan dalam tata letak pabrik yang merencanakan dengan baik, maka bisa
disimpulkan enam tujuan dasar dalam tata letak pabrik , yaitu sebagai berikut :
1. Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi proses
produksi.
2. Perpindahan jarak yang seminimal mungkin.
3. Aliran kerja berlangsung secara lancar melalui pabrik.
4. Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
5. Kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja dijaga sebaik-baiknya.
6. Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel.
Tujuan-tujuan tersebut dapat juga dinyatakan sebagai prinsip dasar dari proses
perencanaan tata letak pabrik yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Prinsip integrasi secara total.
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi
secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi
yang besar.
B. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal.
Hampir setiap proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa
gerakan perpindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya
secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke
operasi yang lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak
perpindahan tersebut. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara mencoba
menempatkan operasi yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi yang
sebelumnya.
C. Prinsip aliran dari suatu proses kerja.
Prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik (back tracking),
gerakan memotong (cross-movement), kemacetan (congestion), dan sedapat
mungkin material bergerak terus tanpa ada interupsi. Perlu diingat bahwa aliran
proses yang baik tidaklah berarti harus selalu dalam lintasan garis lurus.
Banyak layout pabrik yang baik menggunakan bentuk aliran bahan secara zig-
zag ataupun melingkar. Ide dasar dari prinsip aliran kerja ini adalah aliran
konstan dengan minimum interupsi , kesimpang-siuran, dan kemacetan.
D. Prinsip pemanfaatan ruangan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 7
Pada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yaitu pengaturan
ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin, dan peralatan
penunjang proses produksi lainnya. Dalam merencanakan tata letak kita juga
seharusnya mempertimbangkan faktor dimensi ruang ini. Disamping itu
gerakan-gerakan dari orang, bahan, atau mesin juga terjadi dalam salah satu
arah dari tiga sumbu yaitu sumbu x,sumbu y, sumbu z.
E. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah merupakan faktor utama yang harus diperhatikan
dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik
apabila akhirnya justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja
didalamnya.
F. Prinsip fleksibilitas
Prinsip ini sangat berarti dalam abad ini dimana riset ilmiah, komunikasi, dan
transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan
dunia industri harus ikut berpacu untuk mengimbanginya. Kondisi tersebut
menyebabkan beberapa perubahan terjadi pada disain produk, peralatan
produksi, waktu pengiriman barang, dan sebagainya yang akhirnya juga
membawa akibat kearah pengaturan kembali layout yang ada. Kondisi
ekonomis akan bisa dicapai bila tata letak yang ada direncanakan cukup
fleksibel untuk diadakan penyesuaian/pengaturan kembali (relayout) dan/atau
suatu layout yang baru dapat dibuat dengan cepat dan murah.
5. PENGERTIAN DAN DEFINISI PABRIK/INDUSTRI
Pabrik yang dalam istilah asingnya dikenal sebagai factory atau plant adalah
setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas)
produksi lainnya, material, energi, uang (modal/kapital), informasi, dan sumber daya
alam (tanah, air, mineral, dan lain-lain) dikelola bersama-samadalam suatu system
produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secara efektif, efisien dan aman.
Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu sektor industri yang terutama
akan menghasilkan produk jadi. Dengan mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang
umum dilaksanakan, maka industri akan dapat diklasifikasikan sebagai :
A. Industri Penghasil Bahan Baku
Yaitu industri yang aktivitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam
guna menghasilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan
oleh industri penghasil produk atau jasa. Industri tipe ini dikenal sebagai
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 8
extractive/primary industri. Contoh : industri perminyakan, industri pengolah bijih besi,
dan lain-lain.
B. Industri Manufacturing
Yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam
bentuk model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi (semi
manufactured) maupun yang sudah berupa produk jadi (finished goods product). Disini
akan terjadi suatu transformasi proses, baik secara fisik ataupun kimiawi terhadap
input material dan akan memberi nilai tambah terhadap material tersebut. Contoh :
Industri permesinan, industri mobil dan lain-lain.
C. Industri Penyalur
Yaitu industri yang berfungsi untuk melaksanakan proses distribusi baik untuk
raw material maupun finished good dari producer ke producer yang lain dan dari
producer ke konsumen. Kegiatannya meliputi aktivitas buying dan selling, storing,
sorting, grading, packaging dan transfortasi.
D. Indstri Pelayanan
Yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani
dan menunjang aktivitas industri lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa
kepada konsumen. Contoh bank, jasa angkutan, asuransi, rumah sakit dan lain-lain.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 9
6. SISTEMATIKA TATA LETAK PABRIK
Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan
pengaturan letak daripada mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yang
bekerja dimasing-masing stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari segala
fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat operasi kerja
menjadi lebih efektif dan efisien. Secara umum pengaturan daripada semua fasilitas
produksi ini direncanakan sedemikian rupa sehingga aka diperoleh :
1. Minimum transportasi dari proses pemindahan bahan
2. Minimum gerakan balik yang tidak perlu
3. Minimum pemakaian area tanah
4. Pola aliran produksi yang baik
5. Keseimbangan penggunaan area tanah yang dimiliki
6. Keseimbangan di dalam lintasan perakitan (assembly line balancing)
7. Kemungkinan dan fleksibelitas untuk menghadapi kemungkinan ekspansi
dimasa mendatang.
Pada dasarnya proses pengaturan segala fasilitas froduksi dalam pabrik ini akan
dibedakan dalam dua tahapan, yaitu sebagai berikut :
1. Pengaturan tata letak mesin dan fasilitas produksi lainnya (machine layout),
yaitu pengaturan dari semua mesin-mesin dan fasilitas yang diperlukan untuk
proses produksi didalam tiap-tiap departemen dari pabrik yang ada.
2 Pengaturan tata letak departemen (departmentalization), yaitu pengaturan
bagian atau departemen serta hubungannya satu dengan yang lain didalam
pabrik yang bersangkutan.
Prosedur berikut ini adalah suatu hal yang umum dilaksanakan sebagai
langkah-langkah di dalam proses perencanaan tata letak pabrik, baik yang merupakan
pengaturan fasilitas produksi daripada pabrik yang baru ataupun yang sudah ada
(relayout).
Secara singkat langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaan layout
pabrik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Analisa Produk
Adalah aktivitas unutk menganalisis jumlah produk yang harus dibuat.
Dalam langkah ini analisis akan didasarkan pada pertimbangan
kelayakan teknis dan ekonomis.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 10
Analisis Proses
Adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses
pengerjaan produk/komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat.
Dalam langkah ini akan pula dipilih alternative-alternatif proses dan
macam mesin atau peralatan produksi lainnya yang paling efektif dan
efisien diaplikasikan.
Sigi Dan Analisis Pasar
Merupakan langkah penting dalam rangka mengidentifikasikan macam
dan jumlah produk yang dibutuhkan. Informasi tentang volume produk
akan sangat penting dalam rangka menetapkan kapasitas produksi,
yang pada gilirannya akan memberi keputusan tentang banyaknya
mesin dan fasilitas produksi lainnya yang harus dipasang dan diatur tata
letaknya.
Analisis Macam Dan Jumlah Mesin/Equipment Dan Luas Area Yang
Dibutuhkan
Memperhatikan volemu yang harus dibuat, waktu standar untuk
menghasilkan satu unit produk, jam kerja dan efisiensi mesin, maka
jumlah mesin termasuk juga operator yang diperlukan dapat dikalkulasi.
Selanjutnya luas area dari stasiun kerja (work station) dapat dianalisis
berdasarkan pada luas area mesin yang dipasang.
Pengembangan Alternatif Tata Letak (Layout)
Mesin-mesin atau fasilitas produksi yang telah dipilih macam/jenis dan
dihitung jumlah yang diperlukan maka persoalan yang dihadapi adalah
bagaimana harus diatur tata letaknya didalam pabrik. Didalam
penembangan alternative layout untuk kemudian dipilih satu alternatif
layout yang terbaik akan mempertimbangkan hal-hal seperti berikut :
Analisa ekonomis yang didasarkan pada macam tipe layout yang
dipilih
Perencanaan pola aliran material yang harus bergerak pindah
dari satu proses kerja ke proses kerja yang lain.
Pertimbangan-pertimbangan yang bersangkut paut dengan luas
area yang tersedia, letak kolom bangunan, struktur organisasi,
dan lain-lain.
Analisis aliran material (material handling) dengan
memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 11
material. Analisis kuantitatif maupun kualitatif perlu dilakukan
guna memperoleh tata letak mesin dan fasilitas produksi yang
memberikan total material handling costs yang serendah-
Rendahnya.
Perancangan Tata Letak Mesin Dan Departemen-Departemen Dalam
Pabrik
Hasil dari analisis terhadap alternative layout, selanjutnya akan dipakai
sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik yang terlibat dalam
proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penetapan departemen-departemen penunjang (office, storage,
personnel facilities, parking area, dan lain-lain) serta pengaturan tata
letak departemen masing-masingakan didasarkan pada kebutuhan,
struktur organisasi yang ada dan derajat hubungannya.
Demikian adalah langkah-langkah umum yang bisa kita jumpai dalam
perencanaan layout pabrik. Setelah analisis tersebut diatas dilakukan dan layout
mesin/departemen dibuat barulah bangunan fisik pabrik didirikan mengelilingi fasilitas-
fasilitas fisik tersebut.
Fungsi utama dari bangunan pabrik adalah untuk memberikan “perlindungan”
bagi manusia, mesin, produk, material, dan segala sesuatu yang dianggap rahasia dan
hak milik pabrik. Sebagai contoh apabila tidak dikehendaki material atau produk yang
dihasilkan rusak karena kondisi cuaca yang buruk maka barang-barang tersebut harus
disimpan dengan sebaik-baiknya dalam gudang yang ada didalam pabrik. Meskipun
tujuan utama dari bangunan pabrik adalah untuk memberikan perlindungan bagi
fasilitas-fasilitas produksi yang ada, akan tetapi hal ini dapat juga memberikan
pengaruh yang besar untuk perencanaan layout pabrik yang bersangkutan secara
lebih efektif. Masalah hubungan antara layout dan bangunan pabrik ini sering menjadi
bahan perdebatan yang tidak ada henti-hentinya, yaitu antara :
Keharusan untuk mendirikan bangunan pabrik terlebih dahulu baru kemudian
diatur tata letak dari segala peralatan produksi yang ada didalamnya, atau.
Keharusan untuk mengatur tata letak terlebih dahulu baru kemudian mendirikan
bangunan pabrik disekitar fasilitas produksi yang telah selesai diatur letaknya
itu.
Beberapa masalah-masalah umum didalam tata letak pabrik secara erat ada
kaitannya dengan pendirian bangunan pabrik. Beberapa diantaranya yang dianggap
cukup penting antara lain sebagai berikut :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 12
Pemindahan bahan (material handling).
Penerangan tempat/area kerja.
Kebutuhan akan gudang untuk menyimpan bahan atau produk.
Pemanasan atau sirkulasi udara (air conditioning).
Macam dan bentuk dari desain produk.
Peralatan yang digunakan untuk proses produksi.
Aktivitas pemindahan bahan seringkali berhubungan erat dengan struktur
bangunan pabrik yang ada. Jika model traveling cranes digunakan untuk
memindahkan benda kerja, maka kolom dari bangunan yang ada seringkali digunakan
untuk menunjang rel dari pesawat angkat (crane) tersebut. Penggunaan beberapa
peralatan material handling lainnya harus pula menjadi dasar pertimbangan didalam
perencanaan tata letak pabrik.
Penerangan dari suatu pabrik akan tergantung pada macam ataupun tipe
bangunan yang digunakan. Penerangan ini tergantung pada model atap (roof) yang
dipakai, demikian juga konstruksi dari dinding-dindingnya. Pada beberapa industri yang
membangun gedungnya dengan desain arsitektur yang sedikit sekali menggunakan
jendela, maka masalah penerangan ini akan lebih besar dibandingkan dengan industri
yang merencanakan gedungnya dengan memanfaatkan banyak jendela.
Kebutuhan akan gudang untuk menyimpan material ataupun produk yang
dihasilkan seringkali menimbulkan permasalahan yang khusus bagi beberapa industri.
Dengan memanfaatkan ruangan bawah tanah (basement) untuk keperluan ini, maka
masalah kebutuhan gudang bisa juga diatasi terlebih-lebih mengingat keterbatasan
area tanah yang ada.
Macam atau bentuk dari produk yang akan dibuat juga akan ikut mempengaruhi
model bangunan pabrik yang akan didirikan. Suatu pabrik yang akan membuat alat-
alat berat dan besar akan mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda untuk
struktur bangunannya dibandingkan dengan pabrik yang hanya membuat alat-alat
yang ringan dan kecil. Untuk industri yang memproduksi bahan makanan biasanya
menghendaki perencanaan bangunan pabrik yang memudahkan merawat
kebersihannya.
Seperti halnya macam atau bentuk dari produk yang akan dibuat, maka macam
ataupun bentuk dari peralatan produksi yang digunakan untuk proses manufakturing
ikut pula mempengaruhi model bangunan pabrik yang hendak didirikan. Sebagai
contoh, suatu mesin tempa (forging machine) yang besar, umumnya menghendaki
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 13
adanya suatu clearance yang cukup untuk langit-langitnya, demikian juga mesin ini
memerlukan pondasi yang kuat dan memenuhi persyaratan khusus.
Dari hal-hal tersebut diatas maka berikut ini akan dicoba diberikan beberapa
aspek dasar yang kiranya cukup penting untuk dijadikan pertimbangan didalam
merencanakan bangunan pabrik, yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Desain bangunan dan konstuksinya.
Secara umum bangunan pabrik dibuat sedemikian rupa sehingga mereka akan
dapat memanfaatkan penerangan alam (natural light). Secara kasar mereka
dibangun menurut bentuk-bentuk huruf I, L, E, T, U, H, atau F tergantung pada
macam aliran material yang dipergunakan. Belakangan ini ada kecenderungan
untuk menggunakan model empat persegi panjang (square atau block shaped)
karena tipe ini dianggap cukup mudah apabila dikehendaki adanya perubahan-
perubahan. Pada umumnya ada tiga macam bentuk bangunan yang sering
dipergunakan yaitu single-story, multi-story, dan monitor. Sejumlah variasi dalam
konstruksi atap dapat dibuat dengan memberikan pertimbangan dalam hal ventilasi
dan penerangannya, yaitu seperti dapat dilihat dalam gambar-gambar berikut ini :
b. Jarak bentangan dan kolom (bay &column dimension).
Dalam perencanaan luas area suatu departemen dan penempatan jalan lintasan
(aisle), maka beberapa pertimbangan mengenai jarak kolom ataupun lebar
bentangan adalah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Dalam bangunan
pabrik, kolom-kolom ini akan diperlukan terutama sekali untuk menyangga atap
bangunan disamping bisa pula untuk menyangga overhead material handling
equipment. Kemajuan teknologi banyak datangkan perubahan didalam segi desain
daripada kolom dan bentangan bangunan pabrik yang ada. Sebelum perang dunia
II rata-rata bangunan pabrik mempunyai 150 buah kolom untuk luas area sekitar
100.000 sq-ft. Angka ini sekarang telah dapat dikurangi sampai sekitar 40 buah
kolom saja untuk luas area yang sama, disini jarak bentangan bisa diambil lebih
dari 100 ft (lebih kurang 30 m). Untuk industri pesawat terbang jarak bentangan ini
bisa lebih lebar lagi yaitu sekitar 300 ft atau sekitar 100 m. Bentangan yang lebar
ini banyak diperlukan terutama dengan mengingat kondisi daripada produk yang
akan dibuat, akan tetapi tentu saja hal ini akan memerlukan biaya yang lebih mahal
juga. Secara umum jarak kolom dan bentangan yang lebar akan lebih disukai
karena hal ini akan menaikkan efisiensi didalam proses pemindahan material,
pengaturan mesin dan fasilitas produksi lainnya, serta tentu saja akan memberikan
fleksibelitas untuk perubahan-perubahan tata letak pabrik dimasa yang akan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 14
datang. Sekarang ini bangunan pabrik umumnya menggunakan jarak kolom sekitar
30 sampai 50 feet (9 sampai 15 m) dan untuk hal-hal yang khusus bisa mencapai
100 feet (30 m) atau lebih.
c. lantai (floor)
disini ada dua hal yang harus diperhatikan didalam merencanakan pembuatan
lantai pabrik, yaitu :
1. lantai atau pondasi harus cukup kuat untuk menunjang segala peralatan dan
produk yang ada.
2. lantai harus cukup rata untuk keseluruhan bangunan pabrik.
Disamping itu ketahanan untuk menerima getaran, benturan, kemudahan untuk
dibersihkan, kemampuan untuk menyerap suara bising, dan lain-lain harus
diperhatikan dengan sebaik-baiknya.
d. Dinding dan jendela.
Belakangan ini ada kecenderungan bagi pabrik untuk menggunakan banyak
jendela didalam desain bangunannya. Untuk menentukan apakah perlu
menerapkan banyak jendela atau tidak, maka orang harus mempertimbangkan
faktor produk yang akan dibuat dan kondisi dari iklim dimana pabrik itu hendak
didirikan. Kondisi-kondisi berikut ini akan cenderung untuk mengurangi pemakaian
banyak jendela didalam bangunan pabrik, yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Apabila pekerjaan akan terganggu oleh debu, kotoran, ataupun pencemaran
dari luar.
2. Apabila pekerjaan akan dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan humidity.
3. Iklim yang ada terasa sangat panas atau dingin sekali.
4. faktor kebisingan yang berasal dari luar dirasakan akan menggangu pekerja.
5. Penerangan buatan (artificial light) biayanya tidak terlalu mahal.
e. Atap dan langit-langit (roof & ceiling)
Atap bangunan dengan bentuk yang datar (flat roof) cenderung untuk
dipergunakan saat sekarang ini. Tinggi langit-langit umumnya sekitar 3 sampai 5
meter (tanpa pemanas/pendingin) atau sekitar 6 meter apabila dikehendaki adanya
ventilasi, pemakaian overhead crane, dan lain-lain. Untuk pabrik yang
memproduksi benda kerja yang besar maka tinggi langit-langit bisa diambil setinggi
maksimum benda kerja ditambah kelonggaran sebesar 100 persen.
f. Bangunan bertingkat satu atau banyak.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 15
Pada awalnya pabrik banyak sekali menggunakan bangunan yang bertingkat
(multiple-story), karena adanya keterbatasan fasilitas transportasi maka terpaksa
mereka mendirikan bangunan semacam ini di kota-kota besar. Disamping itu
dengan mahalnya harga tanah, keterbatasan area yang dimiliki dan lain-lain,
bentuk bangunan pabrik bertingkat menjadi sangat populer sekali. Bentuk
bangunan bertingkat ini dapat juga dipertimbangkan bilamana proses produksi
(terutama masalah pemindahan bahannya) bisa dilaksanakan dengan memakai
prinsip gaya berat atau gravitasi. Selanjutnya konstruksi bangunan bertingkat satu
(single-story) umum sekali digunakan apabila kondisi-kondisi sebagai berikut ini
cukup terpenuhi, yaitu :
1. Pemindahan bahan sangat sulit dilaksanakan karena produk sangat besar dan
berat.
2. Harga tanah cukup murah dan mudah didapatkan dalam area yang luas.
3. Penerangan alam (natural light) lebih diinginkan.
4. Lantai/pondasi yang sanggup memikul beban yang berat dikehendaki.
5. Tanah masih cukup luas untuk kemungkinan perluasan.
6. Perubahan terhadap tata letak pabrik seringkali diadakan.
Disamping hal-hal tersebut maka beberapa kondisi kerja dari pabrik harus pula
diperhatikan dan dikontrol dengan sebaik-baiknya, yaitu antara lain mengenai
penerangan, temperatur, kelembaban, kebisingan, debu dan lain-lain. Selain itu kondisi
luar bangunan pabrik harus pula direncanakan dan dibuat dengan sebaik-baiknya
segala fasilitas yang akan membentuk kepuasan dan kelancaran kerja seperti halnya
dengan fasilitas untuk transportasi keluar masuk pabrik, area untuk parkir kendaraan,
proteksi untuk bahaya kebakaran, landscaping, dan lain-lain.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 16
7. LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Hampir dipastikan setiap industri atau pabrik akan dirancang dengan mengikuti
langkah-langkah atau prosedur aktivitas sesuai dengan yang digambarkan secara
sistematis pada gambar 1.
Secara singkat bias dijelaskan bahwa suatu industri atau organisasi usaha
akan memiliki tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari konsumennya,
dengan cara-cara yang ditempuh berurutan sebagai berikut :
Riset Pasar dan Peramalan Penjualan atau Kebutuhan
Merupakan aktivitas untuk mengetahui dan mengidentifikasikan produk apa yang
dikehendaki oleh konsumen dan sekaligus disini diramalkan berapa banyak produk
yang harus dipenuhi. Kegiatan ini akan sangat membantu didalam menetapkan
kapasitas produksi maupun tingkat teknologi yang diaplikasikan.
Gambar 1.
Sistematika
Proses Gambar
1. Sistematika Perancangan Pabrik
Kebijaksanaan Manajemen
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 17
Pengadaan Material
Pengadaan Sumber daya Manusia & Energi
Distribusioutput
Manufacturing ProsesPRODUKSIPenjualan
Warehouse &
Shiping
Receiving &
Raw
M
aterial Storage
Packing
Assym
bly
FabrikasiProduk/komponen
Perancangan Proses dan
Kegiatan produksi
PerancanganProduk
KebijaksanaanManajemen
Riset pasarDan PeramalanPenjualan
Perancangan Lokasi & Tata Letak Fasilitas
AnalisaBiaya
Pengadaan dana financial customer
Perancangan Proses dan Kegiatan produksi
Pengadaan Gedung, Mesin, Fasilitas Produksi dll
Sales & Marketing
1
2
1
2
Aktivitas Manajeman
Aktivitas Perencanaan Pabrik
Aktivitas yang harus dilakukan oleh manajemen guna memformulasikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan kemudian mencoba
mengembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam
rangka memberi arahan yang harus ditempuh oleh industri tersebut.
Perancangan Produk
Hasil dari riset pasar akan memberikan gambaran umum mengenai macam produk
yang harus dibuat oleh industri. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya dibuat
rancangan dari produk yang dimaksud, lengkap dengan spesifikasi teknisnya.
Disini perlu pula dibuat analisis buat-beli, pembuatan gambar kerja dari produk
atau komponen yang akan dibuat dan lain-lain.
Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi atau Operasional
Merupakan kelanjutan dari aktivitas perancangan produk dimana disini akan
ditetapkan cara atau prosedur untuk membuat produk sesuai dengan gambar kerja
yang ditetapkan. Berdasarkan metode pengerjaan yang harus dilaksanakan maka
sekaligus akan ditetapkan macam mesin atau peralatan/fasilitas produksi lainnya
yang akan dipakai. Demikian pula umumnya operator yang harus melaksanakan
waktu standar, kondisi-kondisi pengerjaan dan lain-lain akan ditetapkan dalam
langkah ini.
Perancangan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Pabrik
Disini akan dilakukan analisa lokasi dimana sebaiknya pabrik didirikan, dan akan
menetapkan aliran material, kebutuhan luas area, pengaturan layout fasilitas
produksi, dan lain-lain. Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah untuk mengatur
aktivitas dan fasilitas yang ada guna memberikan gerakan-gerakan pemindahan
material agar bisa diselenggarakan secara efisien selama proses produksi.
Analisa Perhitungan Biaya
Kegiatan untuk menganalisis biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan secara
keseluruhan. Berdasarkan analisis biaya ini maka akan bisa ditetapkan besarnya
modal atau investasi yang harus diadakan untuk merealisasikan proyek.
Pengadaan Dana Financial
Mengalokasikan dana financial untuk menunjang kegiatan produksi. Dana yang
dibutuhkan bisa bersifat investasi jangka panjang yang cendrung bersifat tetap
seperti misalnya pembelian mesin, peralatan kerja, pengadaan gedung pabrik dan
lain-lain. Selain itu juga diperlukan dana financial yang bersifat jangka pendek yang
besarnya bervariasi tergantung pada tingkat operasionalnya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 18
Realisasi Proyek
Disini akan direalisasikan pengadaan-pengadaan segala kebutuhan yang
diperlukan dalam aktivitas produksi seperti pendirian gedung pabrik, pembelian dan
pemasangan mesin-mesin, persediaan material, rekriutment tenaga kerja dan lain
sebagainya.
Proses Manufacturing
Merupakan kegiatan produksi yaitu kegiatan untuk merubah material menjadi
produk yang dikehendaki. Disini akan meliputi kegiatan fabrikasi yang bertujuan
untuk membuat produk atau komponen dan kegiatan perakitan yang bertujuan
untuk menggabungkan komponen-komponen menjadi satu rakitan produk. Dalam
kegiatan manufacturing disini akan terjadi perubahan-perubahan fisik (baik bentuk
maupun dimensi ukurannya) ataupun sifat-sifat kimiawi dari material yang
dikerjakan. Proses ini memberikan nilai tambah terhadap material yang
bersangkutan.
Distribusi Output
Hasil dari proses produksi segera bisa didistribusikan ke konsumen atau pelanggan
yang memerlukan melalui aktivitas pemasaran dan penjualan. Berdasarkan
pemakaian output ini maka konsumen akan mengevaluasi fungsi atau daya guna
dari output produksi tersebut. Selanjutnya keluhan dan saran-saran yang ada akan
memberi informasi umpan balik bagi industri melalui kegiatan riset pasar. Dengan
demikian siklus pembahasan akan berulang kali.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 19
Secara umum langkah dalam melakukan perancangan pabrik, antara lain :
1. Market Share & Market Potensial
2. Kapasitas Produksi Terpasang
3. OPC
4. Routing Sheet
5. MPPC
6. Luas Lantai Fabrikasi (Receiving, Shipping & Fabrkasi)
7. Ongkos Material Handling
8. From to Chart
9. Inflow & Outflow
10. Tabel Skala Prioritas
11. Activity Relationship Diagram
12. Legalitas Aspek Pabrik
13. Struktur Organisasi
14. Luas Lantai Perkantoran dan Fasilitas Umum
15. Activity Relationship Chart
16. Area Allocation Diagram
17. Material Flow
18. Template
19. Prototype
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 20
8. RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS PRODUKSI
Didalam perencanaan fasilitas pabrik ada dua hal pokok yang akan dibahas
yaitu pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location) yaitu
penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan, dan yang kedua
adalah perancangna fasilitas produksi (Facilities design) yang akan meliputi
perancangan struktur bangunan, perancangan tata letak fasilitas produksi dan
perancangan system pemindahan material. Secara skematis hirarki dari perencanaan
fasilitas pabrik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2 Sistematika Perecanaan Fasilitas Pabrik
Perancangan fasilitas akan menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dari fasilitas-
fasilitas produksi dari pabrik akan bisa diatur sedemikian rupa sehingga mampu
menunjang upaya pencapaian tujuan pokok secara efektif dan efisien. Untuk industri
manufacturing maka perencanaan aktivitas akan meliputi penetapan cara yang sebaik-
baiknya agar fasilitas-fasilitas yang ada mampu menunjang kelancaraan proses
produksi. Phase perencanaan fasilitas ini akan dimulai dengan penetapan lokasi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 21
Perancangan Fasilitas Perancangan Tata LetakFasilitas Pabrik
Perancangan SistemPemindah material
Lokasi Fasilitas
Perancangan Struktur Bangunan
Perancangan Fasilitas
pabrik.atau penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi akan ditempatkan.
Penetapan lokasi pabrik ini akan memperhatikan produksinya dengan customer,
supplier maupun fasilitas-fasilitas pabrik lain yang berkaitan. Phase perencanaan
fasilitas selanjutanya adalah berkaitan dengan proses perancangan fasilitas yang
meliputi perancangan struktur bangunan pabrik, tata letak dan system pemindahan
material. Dalam industri manufacturing, struktur desain bangunan meliputi
perancangan dan pendirian bangunan pabrik serta fasilitas penunjanganya seperti
jaringan listrik, air, gas, penerangan dan lain-lain. Untuk tata letak pabrik maka meliputi
pengaturan letak mesin, peralatan, dan fasilitas produksi lainnya yang berada dalam
are yang dibatasi oleh dinding-dinding pabrik. Dalam pengaturan tata letak fasilitas
produksi akan dirancang pula pengaturan system pemindahan material, pergerakan
personil, penyebaran informasi dalam pabrik dan sebagainya.
9. KESIMPULAN
Dengan perencanaan pabrik baru maka aktivitas disini meliputi perencanaan
instalasi pabrik yang baru sama sekali yaitu dari perencanaan produk yang akan dibuat
sampai dengan perencanaan bangunan pabriknya. Sedangkan pada perencanaan
kembali (redesign/replanning) disini menyangkut perencanaan produk baru atau tata
letak baru berdasarkan fasilitas-fasilitas produksi yang sudah ada. Pada umumnya
perencanaan kembali suatu pabrik disebabkan oleh beberapa alasan tertentu, yaitu
semacam :
1. Adanya perubahan dalam desain produk, model, dan lain-lain.
2. Adanya perubahan lokasi pabrik suatu daerah pemasaran.
3. Adanya perubahan ataupun peningkatan volume produksi yang akhirnya
membawa perubahan kearah modifikasi segala fasilitas produksi yang ada.
4. Adanya keluhan-keluhan dari pekerja terhadap kondisi area kerja yang tidak
memenuhi persyaratan.
5. Adanya peningkatan jumlah kecelakaan akibat kondisi area kerja yang kurang
memenuhi persyaratan tersebut.
6. Adanya kemacetan-kemacetan (bottle-neeks) dalam aktivitas pemindahan
bahan, gudang yang terlalu sempit, dan lain-lain.
Merencanakan pabrik dengan tetap menggunakan bangunan yang sudah ada
(existing building) atau sema sekali mendirikan bangunan pabrik yang baru (new
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 22
building) akan memberikan keuntungan dan kerugian untuk masing-masing alternatif
tersebut, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan Pabrik
BANGUNAN LAMA (EXISTING BUILDING)
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Dapat secara tepat menentukan
perubahan-
perubahan yang perlu dilakukan
sesuai
dengan proses produksi atau desain
baru
kemungkinan menimbulkan
pembiayaan
yang tidak ekonomis karena
adanya
pembatasan ukuran dan bentuk
bangunan
pembiayaan riil dapat ditentukan
dengan
tepat
sulit untuk mengadakan perluasan
pabrik
di masa mendatang
BANGUNAN BARU (NEW BUILDING)
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Tata letak nisa disesuaikan dengan tepat
sesuai dengan proses produksi dan
produk-produk yang baruBanyak yang digunakan cara yang
cuma berdasarkan estimasi yang
mana hal ini akan memberikan biaya
yang tidak ekonomis
Pembiayaan yang ekonomis karena
mempunyai life time yang lebih panjang
Mudah untuk mengadakan ekspansi di
masa mendatang
10. DAFTAR PUSTAKA
Sritomo Wignjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Gunawidya, 1991
J.M.Apple; Facility Layout and Material Handling; John Wiley, 1977.
Satria, Jurnal Teknik Industri, Plant Layout / Facilities Layout, 2007
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.
PERC. TATA LETAK PABRIK 23